Manfaat Pemberian Madu Terhadap Perubahan Kadar Ureum dan Kreatinin serta Makroskopik Ginjal dan Histopatologi Tubulus Proksimal Ginjal Mencit (Mus Musculus L.) Jantan yang Diberi Rhodamin B

MAKROSKOPIK GINJAL DAN HISTOPATOLOGI TUBULUS

PROKSIMAL GINJAL MENCIT (

Mus musculus

L

.

) JANTAN

YANG DIBERI RHODAMIN B

TESIS

Oleh:

RISMA DUMIRI MANURUNG

097008006/BM

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU BIOMEDIK

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2011

MAKROSKOPIK GINJAL DAN HISTOPATOLOGI TUBULUS

PROKSIMAL GINJAL MENCIT (

Mus musculus

L

.

) JANTAN

YANG DIBERI RHODAMIN B

TESIS

Oleh:

RISMA DUMIRI MANURUNG

097008006/BM

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU BIOMEDIK

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2011

MAKROSKOPIK GINJAL DAN HISTOPATOLOGI TUBULUS

PROKSIMAL GINJAL MENCIT (

Mus musculus

L

.

) JANTAN

YANG DIBERI RHODAMIN B

TESIS

Oleh:

RISMA DUMIRI MANURUNG

097008006/BM

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU BIOMEDIK

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

DAN HISTOPATOLOGI TUBULUS PROKSIMAL GINJAL MENCIT

(Mus musculus

L

.)

JANTAN YANG DIBERI RHODAMIN B

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Magister Biomedik dalam Program Studi Magister Ilmu Biomedik

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Oleh:

RISMA DUMIRI MANURUNG

097008006/BM

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU BIOMEDIK

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua

: Dr. Ir. Herla Rusmarilin, MS

Anggota

: 1. dr. Betty, Sp.PA

2. dr. Delyuzar, Sp.PA(K)

i

Rhodamin B merupakan pewarna tekstil yang tidak dapat digunakan sebagai pewarna

makanan, akumulasi didalam tubuh akan menimbulkan gangguan kesehatan. Madu

mengandung komponen bioaktif flovanoid, asam amino, enzim dan vitamin yang

bermanfaat bagi tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat

pemberian madu terhadap perubahan kadar ureum dan kreatinin serta makroskopik

ginjal dan histopatologi tubulus proksimal ginjal mencit (

Mus musculus

L.) jantan

yang diberi rhodamin B.

Penelitian ini diuji dengan eksperimen laboratorium menggunakan rancangan

the post

test only control group

. Subyek penelitian adalah mencit jantan (

Mus musculus

L.)

Strain DD Webster, berumur 6-8 minggu dengan berat 25-40 gram, di peroleh dari

FMIPA USU. Subyek dibagi 4 kelompok terdiri dari: P0 (kontrol), P1 (rhodamin B

0,2%), P2 (madu 0,08ml/20gram mencit/hari), P3 (rhodamin B 0,2% dan madu

0,08ml/20gram mencit/hari). Selanjutnya dilakukan uji normalitas dan homogenitas

data, bila data berdistribusi normal dan homogen dilakukan uji ANOVA, bila

(p<0,05) dilanjutkan dengan uji Post hock analisa Benferroni taraf 5% dan bila data

berdistribusi tidak normal dan tidak homogen diuji dengan Mann Whitney.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar ureum pada kelompok P1(R) meningkat

secara bermakna (p<0,05) dibanding P3, P0(R) dan P2(R) dan berbeda secara tidak

bermakna (p>0,05) terhadap kelompok P0, P1, P2 dan P3(R). Kadar kreatinin pada

kelompok P1 dan P3 terjadi penurunan secara bermakna (p<0,05) dibandingkan

kelompok P0 dan P2. Setelah penghentian pemberian rhodamin terjadi peningkatan

kadar kreatinin secara bermakna (p<0,05) terhadap kelompok P1(R) dan P3(R).

Derajat nekrosis tubulus proksimal ginjal berbeda secara bermakna (p<0,05) antara

kelompok rhodamin (P1) dan P1(R) dengan kelompok P0, P2, P0(R), dan P2(R) dan

berbeda tidak bermakna (p>0,05) terhadap P3 dan P3(R). Pertambahan berat badan

tertinggi terdapat pada kelompok P2 (madu) dan terendah terdapat pada kelompok P3

(Rhodamin dan madu).

Pada penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian madu tidak dapat memperbaiki

kadar ureum dan kreatinin serta perubahan makroskopik ginjal dan histopatologi

tubulus proksimal ginjal mencit jantan yang diberi rhodamin B.

ii

Rhodamin B is a textile dyes that should not be used as food coloring, accumulation

in the body which caused several health problems. Honey contains the bioactive

components e.g: flovanoid, amino acids, enzymes and vitamins, which is very useful

to make the body health. The purpose of this research was to determine the usefulness

of honey in changes between the urea and creatinine levels as well as macroscopic

and histopathological renal proximal tubules of male mice (Mus musculus L.) which

had been given Rhodamin B.

This experimental research laboratory with the design of the post test only control

group. The male mice research s subject (Mus musculus L.) Strain DD Webster, aged

6-8 weeks with 25-40 grams, obtained from the Natural Science USU. Subjects were

divided into four groups: P0 (control), P1 (Rhodamin B 0.2%), P2 (honey 0.08

ml/20g mice/day) and P3 (Rhodamin B 0.2% and honey 0.08 ml/20g mice/day). Then,

there were normality and homogeneity tests of data, if the result of research are

normally distributed and homogeneous there will be an ANOVA test (p <0.05)

continued by a Post Hock test with Benferroni analysis of 5%, when the data were not

normally distributed and homogeneous, followed by the Mann Whitney test.

The research s result has shown that urea level in group P1(R) increased

significantly (p<0.05) compared to P3, P0 (R) and P2 (R) and did not significantly

(p>0.05) different between group P0, P1, P2 and P3(R). The Creatinine levels

between group P1 and P3 decreased significantly (p<0.05) compared to group P0

and P2. After the recovery period, the creatinine levels increased significantly (p

<0.05) towards groups P1(R) and P3(R). The renal proximal tubular necrosis degree

was significantly different (p<0.05) between the groups Rhodamin (P1) and P1(R)

with the group P0, P2, P0(R) and P2(R) and did not significantly different (p>0.05)

towards the P3 and P3(R). The highest weight gain was in the group P2 (honey) and

the lowest weight gain was in the group P3 (Rhodamin and honey).

This research has shown that honey could not fix the urea and creatinine levels as

well as macroscopic changes, and renal proximal tubules histopathology of male

mice which had been given Rhodamin B.

iii

Segala Puji dan Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan

kasih-Nya, penulis dapat menyusun tesis ini sebagai salah satu untuk memenuhi

persyaratan dalam memperoleh gelar Magister Ilmu Biomedik, pada Program studi

Ilmu Biomedik di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Adapun judul penelitian ini Manfaat Pemberian Madu Terhadap Perubahan Kadar

Ureum dan Kreatinin serta Makroskopik Ginjal dan Histopatologi Tubulus Proksimal

Ginjal Mencit

(Mus Musculus

L.

)

Jantan yang Diberi Rhodamin B

iv

Utara yang telah memberi izin penelitian kepada penulis, Ibu dr. Yahwardiah Siregar,

Ph.D selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Biomedik Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara Medan dan seluruh staf yang memberi kesempatan

penulis untuk belajar menambah wawasan pengetahuan. Kepada Pimpinan dan staf

laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)

Universitas Sumatera Utara, serta Pimpinan dan staf laboratorium Patologi Anatomi

Fakultas Kedokteran USU Medan, yang telah menyediakan tempat dan alat-alat

laboratorium untuk membantu pemeriksaan hasil penelitian tesis ini.

Terimakasih penulis juga kepada Direktur Politehnik Kesehatan Kementrian

Kesehatan Medan, ibu Ir. Zuraidah Nasution, M.Kes yang telah memberi kesempatan

pada penulis untuk menjadi salah satu peserta tugas belajar di Program Magister Ilmu

Biomedik FK USU tahun 2009 serta Ketua Jurusan dan staf jurusan Keperawatan

Politehnik Kesehatan Kementrian Kesehatan Medan.

v

khusus Jurusan Fisiologi (Adri, Melda, Novi, Etty, Sisca, Asfur) yang selalu bersedia

berdiskusi dan saling tukar pikiran, memberikan saran serta masukan sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih perlu mendapat koreksi dan masukan

untuk kesempurnaan. Oleh karena itu Penulis berharap adanya kritik serta saran untuk

penyempurnaan tulisan ini. Akhir kata penulis berharap kiranya tesis ini dapat

bermanfaat bagi kita semua dan menambah wawasan bagi yang membaca. Amin

Medan, Agustus 2011

Penulis

vi

Nama

: Risma Dumiri Manurung

Tempat/Tanggal Lahir

: Tebing Tinggi, 11 Agustus 1969

Agama

: Kristen Protestan

Status

: Menikah

Alamat

: Jln. Seroja Permai. Kelurahan Kemenangan Tani

Kecamatan Medan Tuntungan, Medan

Telp/Hp : 08126547643

Pendidikan :

SD RK Bersubsidi Mutiara Gunung Sitoli

: 1976-1982

SMP Negeri 7 Medan

: 1982-1985

SMA Negeri 5 Medan

: 1985-1988

Akademi Keperawatan Depkes RI Medan

: 1988-1991

Akta Megajar IV FKIP Universitas Pattimura Ambon

: 1996-1998

Fakultas Keguruan dan Imu Pendidikan (FKIP) Unpatti : 1996-1998

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

: 2002-2003

Program Ners Fakultas Keperawatan USU

: 2004-2005

Program Magister Studi Ilmu Biomedik FK-USU Medan : 2009-2011

Riwayat Pekerjaan :

vii

ABSTRAK...

Halaman

i

ABSTRACT...

ii

KATA PENGANTAR...

iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP...

vi

DAFTAR ISI...

vii

DAFTAR TABEL...

x

DAFTAR GAMBAR...

xi

DAFTAR LAMPIRAN...

xii

BAB 1. PENDAHULUAN...

1

1.1. Latar Belakang...

1

1.2. Perumusan Masalah...

7

1.3. Kerangka Konsep...

7

1.4. Tujuan Penelitian...

8

1.5. Hipotesis...

9

1.6. Manfaat Penelitian...

9

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

10

2.1. Rhodamin B...

10

2.1.1. Karakteristik Kimia Rhodamin B...

10

2.1.2. Dampak Rhodamin B...

12

2.2. Ginjal...

16

viii

2.3. Madu ...

34

2.3.1. Gambaran Umum Madu...

34

2.3.2. Kualitas Madu

...

36

2.3.3. Kandungan Madu

...

...

37

2.3.4. Mekanisme Proteksi Madu dalam Melindungi Sel Tubulus

Proksimal Ginjal Mencit akibat pemberian Rhodamin B...

39

BAB 3. METODE PENELITIAN...

43

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian...

43

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian...

43

3.3. Variabel Penelitian...

44

3.4. Defenisi Operasional...

45

3.5. Etika Penelitian...

47

3.6. Bahan dan Alat Penelitian...

47

3.7. Desain Penelitian...

48

3.8. Pelaksanaan Penelitian...

51

3.8.1. Persiapan dan Pemeliharaan Hewan Coba ...

51

3.8.2. Prosedur Pembedahan Hewan Coba...

51

3.8.3. Prosedur Pemeriksaan Kadar Ureum dan Kadar Kreatinin

Darah Mencit...

52

3.8.4. Prosedur Pembuatan Preparat Histopatologi Ginjal

Mencit.. ... ...

54

ix

3.9.4. Histopatologi Tubulus Proksimal Ginjal Mencit...

56

3.10. Analisis Data...

57

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN...

59

4.1. Hasil Penelitian...

59

4.1.1. Kadar Ureum Darah Mencit (

Mus musculus

L.)...

59

4.1.2. Kadar Kreatinin Darah Mencit (

Mus musculus

L.)...

61

4.1.3. Makroskopik Mencit (

Mus musculus

L.)...

63

4.1.4. Histopatologi Tubulus Proksimal Ginjal Mencit (

Mus musculus

L.)...

65

4.2. Pembahasan ...

67

4.2.1. Kadar Ureum Darah Mencit (

Mus musculus

L.)...

67

4.2.2. Kadar Kreatinin Darah Mencit (

Mus musculus

L.)...

70

4.2.3. Makroskopik : Berat Badan dan Perubahan Warna

Ginjal mencit...

71

4.2.4. Histopatologi Tubulus Proksimal Ginjal Mencit(

Mus musculus

L.)...

74

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN...

78

5.1. Kesimpulan...

78

5.2. Saran...

79

x

Tabel

Judul

Halaman

2.1.

Syarat Mutu Madu...

37

2.2.

Kandungan Mineral dalam Madu...

38

2.3.

Kandungan vitamin dan mineral dalam madu...

39

4.1.

Hasil rata-rata kadar ureum darah mencit (

Mus musculus

L.)

setelah perlakuan dan masa pemulihan...

60

4.2.

Hasil rata-rata kadar kreatinin darah mencit (

Mus musculus

L.) setelah perlakuan dan masa pemulihan...

62

4.3.

Rata-rata pertambahan berat badan mencit (

Mus musculus

L.)

per minggu (%) setelah perlakuan dan masa pemulihan...

64

4.4.

Hasil rata-rata derajat nekrosis tubulus proksimal ginjal

mencit (

Mus musculus

L.) setelah perlakuan dan masa

xi

Gambar

Judul

Halaman

1.1.

Kerangka Konsep Manfaat Pemberian Madu terhadap

Ginjal...

7

2.1.

Struktur Kimia Rhodamin B...

10

2.2.

Struktur Umum Histologis Ginjal...

17

2.3.

Kortek Ginjal : Aparatus Jukstaglomerular

...

18

18

2.4.

Potongan Korteks Renal...

19

2.5.

Pewarnaan H-E pada bagian Kortek Renal...

21

2.6.

Sel Tubulus ginjal normal dan nekrosis...

22

2.7.

Jejas sel akibat radikal bebas...

29

2.8.

Jejas sel reversibel dan ireversibel...

30

2.9.

Gambaran sel nekrosis...

30

3.1.

Alur perlakuan penelitian...

50

4.1.

Grafik rata-rata kadar ureum darah mencit (

Mus musculus

L.) setelah perlakuan dan masa pemulihan...

61

4.2.

Grafik hasil rata-rata kadar kreatinin darah mencit (

Mus

musculus

L.) setelah perlakuan dan masa pemulihan...

63

4.3.

Grafik rata-rata pertambahan berat badan mencit (

Mus

musculus

L.) per minggu (%) setelah perlakuan dan masa

pemulihan...

64

4.4.

Grafik rata-rata derajat nekrosis tubulus proksimal ginjal

mencit (

Mus musculus

L.) setelah perlakuan dan masa

pemulihan...

67

4.5.

Histologi ginjal mencit kelompok P1 (rhodamin B) dan

P1(R) (pembesaran 400x, nekrosis > 50%)...

75

4.6.

Histologi ginjal mencit kelompok P3 dan P3(R)

(pembesaran 400x, sel tubulus proksimal ginjal normal)...

76

xii

Lampiran

Judul

1

Rekomendasi Persetujuan Etik

(Ethical Clearance)

2

Gambar Histopatologi Tubulus Proksimal Ginjal Mencit

3a

Gambar Pemeliharaan dan pembedahan hewan mencit

3b

Gambar pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin darah mencit

3c

Gambar pemeriksaan Patologi Anatomi sel tubulus Ginjal

4

Keterangan melakukan penelitian di Laboratorium Biologi MIPA USU

5

Keterangan melakukan penelitian di Laboratorium Patologi Anatomi

FK USU

6a

Pengolahan hasil uji statistik test Normality kadar ureum, kreatinin,

berat badan dan histologi tubulus ginjal

6b

Pengolahan hasil uji statistik test of Homogeneity of variance kadar

ureum, kreatinin, berat badan dan histologi ginjal

6c

Pengolahan hasil uji statistik test ANOVA Ureum dan kreatinin dan

Post Hoc Test kadar ureum

6d

Pengolahan hasil uji statistik Post Hoc Test kadar kreatinin

i

Rhodamin B merupakan pewarna tekstil yang tidak dapat digunakan sebagai pewarna

makanan, akumulasi didalam tubuh akan menimbulkan gangguan kesehatan. Madu

mengandung komponen bioaktif flovanoid, asam amino, enzim dan vitamin yang

bermanfaat bagi tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat

pemberian madu terhadap perubahan kadar ureum dan kreatinin serta makroskopik

ginjal dan histopatologi tubulus proksimal ginjal mencit (

Mus musculus

L.) jantan

yang diberi rhodamin B.

Penelitian ini diuji dengan eksperimen laboratorium menggunakan rancangan

the post

test only control group

. Subyek penelitian adalah mencit jantan (

Mus musculus

L.)

Strain DD Webster, berumur 6-8 minggu dengan berat 25-40 gram, di peroleh dari

FMIPA USU. Subyek dibagi 4 kelompok terdiri dari: P0 (kontrol), P1 (rhodamin B

0,2%), P2 (madu 0,08ml/20gram mencit/hari), P3 (rhodamin B 0,2% dan madu

0,08ml/20gram mencit/hari). Selanjutnya dilakukan uji normalitas dan homogenitas

data, bila data berdistribusi normal dan homogen dilakukan uji ANOVA, bila

(p<0,05) dilanjutkan dengan uji Post hock analisa Benferroni taraf 5% dan bila data

berdistribusi tidak normal dan tidak homogen diuji dengan Mann Whitney.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar ureum pada kelompok P1(R) meningkat

secara bermakna (p<0,05) dibanding P3, P0(R) dan P2(R) dan berbeda secara tidak

bermakna (p>0,05) terhadap kelompok P0, P1, P2 dan P3(R). Kadar kreatinin pada

kelompok P1 dan P3 terjadi penurunan secara bermakna (p<0,05) dibandingkan

kelompok P0 dan P2. Setelah penghentian pemberian rhodamin terjadi peningkatan

kadar kreatinin secara bermakna (p<0,05) terhadap kelompok P1(R) dan P3(R).

Derajat nekrosis tubulus proksimal ginjal berbeda secara bermakna (p<0,05) antara

kelompok rhodamin (P1) dan P1(R) dengan kelompok P0, P2, P0(R), dan P2(R) dan

berbeda tidak bermakna (p>0,05) terhadap P3 dan P3(R). Pertambahan berat badan

tertinggi terdapat pada kelompok P2 (madu) dan terendah terdapat pada kelompok P3

(Rhodamin dan madu).

Pada penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian madu tidak dapat memperbaiki

kadar ureum dan kreatinin serta perubahan makroskopik ginjal dan histopatologi

tubulus proksimal ginjal mencit jantan yang diberi rhodamin B.

ii

Rhodamin B is a textile dyes that should not be used as food coloring, accumulation

in the body which caused several health problems. Honey contains the bioactive

components e.g: flovanoid, amino acids, enzymes and vitamins, which is very useful

to make the body health. The purpose of this research was to determine the usefulness

of honey in changes between the urea and creatinine levels as well as macroscopic

and histopathological renal proximal tubules of male mice (Mus musculus L.) which

had been given Rhodamin B.

This experimental research laboratory with the design of the post test only control

group. The male mice research s subject (Mus musculus L.) Strain DD Webster, aged

6-8 weeks with 25-40 grams, obtained from the Natural Science USU. Subjects were

divided into four groups: P0 (control), P1 (Rhodamin B 0.2%), P2 (honey 0.08

ml/20g mice/day) and P3 (Rhodamin B 0.2% and honey 0.08 ml/20g mice/day). Then,

there were normality and homogeneity tests of data, if the result of research are

normally distributed and homogeneous there will be an ANOVA test (p <0.05)

continued by a Post Hock test with Benferroni analysis of 5%, when the data were not

normally distributed and homogeneous, followed by the Mann Whitney test.

The research s result has shown that urea level in group P1(R) increased

significantly (p<0.05) compared to P3, P0 (R) and P2 (R) and did not significantly

(p>0.05) different between group P0, P1, P2 and P3(R). The Creatinine levels

between group P1 and P3 decreased significantly (p<0.05) compared to group P0

and P2. After the recovery period, the creatinine levels increased significantly (p

<0.05) towards groups P1(R) and P3(R). The renal proximal tubular necrosis degree

was significantly different (p<0.05) between the groups Rhodamin (P1) and P1(R)

with the group P0, P2, P0(R) and P2(R) and did not significantly different (p>0.05)

towards the P3 and P3(R). The highest weight gain was in the group P2 (honey) and

the lowest weight gain was in the group P3 (Rhodamin and honey).

This research has shown that honey could not fix the urea and creatinine levels as

well as macroscopic changes, and renal proximal tubules histopathology of male

mice which had been given Rhodamin B.

! " #$ #

% % $

atar

elakang

& '( ')') *'* ')')

y

')+ ,-.')-(' / '.) ' 0-.12 '(') 3'

y

'

t

' .4(

y

')+ 2 '5 4)+

ut

'0' 34 ( '5')+ ') ')'( 6') '( 7 8-0 45 49 ')

s

1 '

tu

0'( ') ')

s

-.4 )+( '5 4

t

- .5 49 '

t

9 ')

y

' 2 '3 ' ,- ): 1( /'.)' 0 '(')') ')2'

t

0-5 49 '

t

3'.4

s

- +4 .'

s

' )'7

y

;.<0 '

y

')+ 9 '.10 = .'

s

'

y

')+ 5-

z

'

t

3')

t

-(>

t

1 .

y

' )+ 9 '5

us

,1(')5 '9

s

1 '

tu

*'04)')1 ):1(0- )- ):1(')2 4549 ')-.9 '3 '2

t

0 '(' )')

t

-.

t

- ):

u

*4( '34549 '

t

3 '.4 ,- ):1( / '.) ')

y

' (1 .')+ 0-)'.4( 7 ?- ):1(

s

1 '

tu

2 .<31( 0 '(')') 3-)+') 0- )'02 45 ( ') /'.)'

y

')+ @-.'9 3') ,-.A '.4'

s

4

s

')+'

t

,-.2- )+' .19 3'5 '0 0- )40 ,15( ')

s

-5 - .'

s

-

s

- <.')+ 1 ):1( 0 -0 ,-54 3') 0- )+(<)> 10

s

4 0 '( ' )')

t

- .

s

-,1 :B C <5 5-

t

=DEEFG;H 4

z

'9 / '

t

4= 3((7=DEEIJ7

8- )'0, '9 ')

z

'

t

2- /'.)'

t

- .9 '3'21 '

s

tu

2 .<31(0'(')')'

t

'

u

04)10') ,- .

t

1 *1 ') '+'.

t

-.5 49 '

t

5 -,49 0- )'.4( BK'9=

y

DE EL J= )'0 1 ) 2- )++1 ) '')

z

'

t

2- /'.) ' 9 ' .

us

5'9

y

')+ '0 ') 34( <)> 10

s

4 3')

s

-

s

1 '4 3- )+ ') , '

t

'

s y

')+

344

z

4)( ') <5 -9 5 -0 , '+'

y

')+ ,-.

w

- )')+7 K-( ' .')+ 4)4 ,-,- .'2 ' 2 .<3

us

-) 0 '( ')')3 ') 0 4 )10') , ')'(

y

0- )++1 ) '( ')

z

'

t

2- /' .)'

y

' )+ 345' .')+ '

t

'

u

y

M NOP

t

QO PR SR S

t

NOTPR

t

QU VS WNXQY

us

PR Z NR YNOS [ N

s

N\ P

t

PR ] ^ _ `abccd Z NRWNd

s

M NOd^

X/1988 dan Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan (POM) No.00366/

C/II/1990 tentang zat warna berbahaya (Menkes RI, 1985; Ditjend POM

Depkes RI, 1990).

Banyaknya penggunaan zat pewarna rhodamin B dalam masyarakat

terhadap berbagai produk makanan dan minuman adalah disebabkan zat

pewarna rhodamin B memberikan warna yang lebih cerah, lebih praktis, harga

relatif murah dan tersedia dalam bentuk kemasan kecil sehingga

memungkinkan masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah dapat

membelinya, dapat dimanfaatkan untuk menutupi kualitas produk makanan

yang bermutu rendah yang sebenarnya sudah tidak layak dikonsumsi (Djalil

dkk, 2005; Syah, 2005) serta rendahnya pemahaman pedagang atau konsumen

tentang bahaya yang ditimbulkan zat pewarna tersebut (Utami dan Suhendra,

2009). Winarno (2004) menyatakan, pangan yang mengandung pewarna

rhodamin B memberikan warna merah menyala (mencolok), jika digunakan

dalam bentuk larutan (minuman) cenderung berpendar atau

efg hijf gfk f lkmn

warna tidak pudar terhadap pemanasan (digoreng/rebus) serta banyak

memberikan titik-titik warna karena tidak homogen.

opq prstpq u

s

op vp t wpopr

y

p q x yz wz{

t

uqxxu

s

|} |

s

pr ~€‚ƒ„……†‡‡ { {tˆ ‰Šp tu opq ‹z Œ|q orp …Ž Žt |q|tzw pq ‚‡opr u  ‚p t{|v

s

ou

t

|t {p

t

‘p‘p qpq

t

rp ou

s

usqp v ’ sŠp tp op

y

‹zrpwpr

t

p t |q xpq ozq x

z

p

t

“p rqp rŒsop tuq ” •p v utzq Š | …Ž ‚Ž t |q | tz wpq {p op ‘ p‘pqpq pqpw ‹ |wsvp Œ •p

s

pr

s

|{|r

t

u |

s

osx|rw|rz{z wo pq

s

ps–ou’p}z {p

t

|q—p}zŒpq” p

t

zopq•‘pr u

s

tp

w

p

t

u ˜™š›œ …ŽŽ t|q |tz wpq {pop yp} | t|r pŒ xuv uqx ou {p

s

pr •’ ž Ÿp wpr

t

p ˆ z o‘p‘p q Š s …ŽŽ~ ‘zxp t|q |tz wpq {p op {rsoz w tp wpq pq u q oz –

t

ru rz tp Œ

t

pqxxp

s

| {|r

t

u

t

|rp

s

utp wpq pqr uq xpqw |t}pq xxz vp – urz {y |q o sv – s–u

s

opqtpq u

s

pq ˆ

¡ Œsop tuq ” t |rz {p wpq

z

p

t

{|“prqp

s

uqŠ |

t

u

s y

p qx }pq

y

pw ouxzqp wpq

s

|}p xp u {|“ prq p

t

|w–

t

uv w|r

t

p

s

 wp{p

s

s

|rp

t

wz v u

t

wp

y

z q u vsq opq

s

p }zq  |r yw žq o |

x

 …ŽŽ †

s

|r

t

p }pŒpq r |p x|q – up opq z‘ u {|q y|tprpq pur ¢ £ ¤¥ ‚ ‚ ˆ ¦ pop wsq– |q Šrp

s

u

t

uqxxu }|r“ p rqp t|rp Œ w|zqx

u

pq opq t|r pŒ

t

|r pqx {p op wsq – |q Šr p

s

u r|q op Œ £r |

st

up

t

u …ŽŽ „

t

|rtp

s

z w xsv sq xpq §š¨™ ©˜¨ ˜ } p

s

p

s

|r

t

p

t

|r}zp

t

opru ª ˜™ š«¬ ­˜™­›šª ­¨ ®¯˜¨ ®› opq ¯ ™ š›­° š¨ ©­¬± ­¬ }p Œpq

y

pq x

t

uop w } u

s

poutpwpq²p uq xxsvp qopq‹ u Œst} uqx‚€ ˆ

¶· ¸

t

¹º» ¸

s

¸

t

¼

s

½¾¹¿¼À ¸Á Â

t

ý¾¼¿ ¼Ä ¾Ãż Á ÀÃÁƸ

t

¿¼Á

t

¸ºÇ»

s

ÃƼ ½¼

s

Ç ÈºÇɼ Á Àà Á¸À ÈÇ Êº¼Á

s

¼½º¹ À¼ ËÌ Ã½ ƺ ÍÁ¿Ã

x

Î ÏÐÐÑÒÎ

s

à Ƽ ½¼ ¸ÁÉ ½¼Óà Á¼ ļ¿¼ ¿¹» ¸

s

ÔÕÎÖÀ×غ×ÀÃÁÃȼ Ⱥ¼Á

y

ÄÃ ÀÈÃ

s

¼½¼ Á ¹ ½×¼ Á ¾¼

t

¸Î ׸Á·¼ Ê ¿¼ Á Ê ¸ÀÙ¼

y

¼Á× ¿ ¸¸ºÇɸ Äà ½Ç ȼ ¾¼ Á ¼Á¼

t

¹ À ¸ Èà ½Ç ļ Äà ÀÈÃ

s

¼ ½¼ Á ¹ ½×¼Á ËÌ Ã ½Æº ÍÁ¿ Ã

x

Î ÏÐÐÑÒ Ú Û ¾¹¿¼ À¸Á  Èà ½

s

¸Ù¼

t

º¼½

s

¸ Á¹×à Á¸º ¿¼ Á ×à Á¹

t

¹º»¸º

s

à ½

t

¼ Àà ÁÇ Á·Çº º¼ Á ¼ºÉ ¸Ó ¸

t

¼

s

À

ut

¼×à Á¸º ¼ Á ×

y

¿ ¼Ä¼

t

ÀÃÁÃȼ Ⱥ¼Á

y

ºÃ½

us

¼º¼Á Ü ÝÞ Ë ½¼ ÁÉ ¹ ÀÎ ÏÐÐ ÖÒ

s

à ½

t

¼ ļ¿ ¼ ¾ÃÅ ¼Á ƹȼ

t

¸ºÇ» ¿¼Á Àà ÁƸ

t

ÀÃÁÇ Á·

u

ºº¼ Á ÄÃ½Ç È¼ ¾¼Á ׸

z

¸

y

¼Á× ÈǽǺ ¿¼ Á

t

à ½·¼¿ ¸ ÄÃ½Ç È¼¾¼ Á ļ¿¼ ׸Á· ¼Ê ¿¸ ȼ׸¼ Á ĸà ÊÇ À ¿¼Á º¹½

t

ú»

y

¼Á× ÀÃÁ¸ ĸ

s

Ë Ý¼ ¸Á××¹ ʼ Á ¿¼Á ß ¸ ¾¹ À ȸÁ× Î àÕÔáÒ Ú â à ÀÈà ½¸¼Á ½¾¹¿ ¼À ¸Á Â

s

à Ƽ½¼Äý¹ ½¼Ê¿ ¼Ê¼Àº¹ Á

s

à ÁÉ ½¼

s

¸ÏÎÐãÀà Á×¼º ¸ ȼ

t

º¼ Á» ÃÀǼ

t

¸ºÇ» À¼

t

¸¿¼ Ê ¼À ÑÀ¸ Á××

u

¼º ¸È¼

t

ºÃ½

us

¼º ¼ Á ÀÇ Ê

t

¸¹ ½×¼ÁËÍÞÛä Î àÕåÔÒ Ú

Û ¾¹¿¼ À¸ Á Â

s

à ȼ ×¼¸ ȼ¾¼ Á

t

¹º»¸º ¼ Á×

y

À¼

s

Ǻ ºÃ ¿¼ ʼ À

t

Ç ÈÇ ¾ ¼º¼ Á Àà Á׸ºÇÉ ¸

s

¸½ºÇʼ

s

¸ ¿¼½¼ ¾ ¿¼ Á Àà Á×¼ ʼÀ ¸ Ľ¹» Ã

s

¼È» ¹ ½È»¸Î ¿ ¸

st

½¸ È

us

¸Î ÀÃ

t

¼ ȹ ʸ

s

Àà ¿¼ Á ú»º ½Ã

s

¸Ú æ ¸Á· ¼Ê ÀÃ½Ç Ä¼º¼ Á ¹ ½×¼ Á ú» º ½Ã

s

¸

u t

¼ À¼

y

¼Á× Äà ÁɸÁ× Ç ÁÉǺ Àà Á×à Ê

u

¼ ½º¼Á

z

¼

t

ç¼

z

t t

¹º» ¸º

y

¼ Á× À¼

s

Ǻ º ÿ¼ ʼ À

t

ÇÈÇ ¾ ËæÇ

yt

¹ Á ¿¼ Á è¼ ÊÊÎ ÏÐÐå ÒÚ Þʸ ½¼ Á ¿ ¼ ½¼¾ ºÃ ׸Á·¼ Ê

y

¼Á×

t

¸ Á×׸ ¿¼ Á Äà Á¸Á׺ ¼

t

¼ Á º¹ Á»Ã ÁÉ ½¼

s

¸ Ľ¹¿Çº ¼Á×

y

¿¸Ãº» º ½Ã¸

s

¿ ¸ ¸ºÇÉ ¸ ½Ã¼È» ¹ ½È»¸ ¼ ¸½ ¿¼ ½¸ Ƽ ¸½¼ Á

t

Ç ÈÇ Ê

us

Àà ½Ç ļº¼ Á Ù¼ºÉ ¹ ½

ut

¼ À¼

y

¼ Á×

t

à ½Ê ¸È¼

t

¿¼ ʼ À ÀÃÀÄà Á×¼½Ç ¾¸ ºÃ Äú¼¼Á ׸Á·¼ Ê

t

íîïðñò óï ô õö õ÷ øð ùï õò úíôù û üîðõýøï øþ ýî þîö øö

y

t

î ðÿ ø ó þ

y

ø ø ø÷

óþÿ ø÷ øï õò ú ùû îþøþ î ÿø÷ ø ï÷óþó

s

ó þ ÿø÷

t

øüý øï üî üöî þ ïøï

øïõñ÷ó

s

ø

s

ó

s

ó

t

ñý÷ ø

s

üø

s

î÷ îý ó

t

î÷

t

õöõ÷

us

ñ÷ó õðó

y

øþ ö î ð÷øþÿ

ut

ó

u

ðî

s

ó

s

î ð

us

øïøþ

s

î ðó þ

t

îðÿø ó ý ø ø

s

î÷ îý ó

t

î÷

t

õöõ÷

us

ý ðñï ó üø÷ ï øðî þøüîðõýøïø þ

t

î üý ø

t

øöñðöó øþ üîþï ñþ îþòðø

s

óï øþ ð ø õþ ú õöó þ û

s

îð

t

ø

s

øþ ø

t

ýîïø

t

îð ø øý øþñïóø øþ ðî þò øþ

t

î ðø øý

z

ø

t t

ñïóï ú ñò ðøþ û

î ð

us

øïøþ

t

õöõ÷

us

üî þî öøöï øþ

y

ðî

t

îþó øóðøþ î óþø

s

t

îðÿø ó õðî ü ó ø

óýî ðïø÷ îü óø ýî þóþï ø

t

øþ õðîõü ú í û

s

îï ó

t

øð ! "

ü# ÷# øðó øþï ðîø

t

ó þóþ îï ó

s

t

øð ! ü # ÷ # øðóú $ ðóî øþ%ó÷

s

ñþ ! û

ñ øüó þ üîðõý øï øþ

z

ø

t t

ñïóï øþ

y

üîþ óþ õïó

st

ðî

s

ðî

t

óï õ÷ õü î þ ñý÷ ø

s

üø ý ø ø ÷ ñüî ðõ÷

us

óþÿø÷ øþ

y

üî þ

y

îö øöï øþ

st

ðî

s

ñïó ø

t

ó& øþ óþ&÷ øüø

s

ó ý ø ø

s

î÷ "

s

î÷ ý ñ ñó

t s

îð

t

ø üî

s

øþ óø÷ ÷ñüîðõ÷

us

ú 'þø ó û

(î þ

y

ø) ø ðø óï ø÷

y

øþ ó ø

s

ó÷ ï øþ ð ñ øüóþ ú * ( +,- ./0 123 3û

y

ø þ üî ðõýøï øþ ø

s

ó÷ üî

t

øö ñ÷ ó

s

üî

z

ø

t t

ñïóï ÿõø øýø

t

üîþî ö øö ï øþ

y

ïî ð

us

øï øþ ÷ ñüîðõ÷

us

ú ( ó þ ú 4û î ð

s

t

ø üî þõðõþï øþ ïî

t

î ð

s

î ó øøþ

ø øþ øþøþò ó ñï ó øþòõö õú5 ð ø÷6û

ùþò ó ñïó øþ üî ðõý øï øþ

s

î þø)ø

y

y

ø þ ü øüý õ üî þõöø ý ðññïó øþ

üî þÿø ó ü ñ÷ îïõ÷

y

øþ

t

ó øï öî ðö ø ø

y

ø î þ øþ øðø üî üöî ðóïøþ î÷ îïòðñþ þ

y

ø

ú ø ó ø ø 6! û üîþ îø ýî üö î þò õï øþ ðø óïø÷ öîö ø

s s

î ð

t

ø üî üýî ðöøó ïó

ïî ð

us

øï øþ

y

ø þ ó

t

ó üö õ÷ï øþ

s

îýîð

t

óü ø

s

ø÷øýî þ îðþøøþ ýî þ

y

øï ó

t

ï øþïîð øþ

:;<< =>

st

?>@ A@B< >C DEFFFGH IJKJL C >@JM N >C >C OJ C P@ =L >

s

N< B>@

s

P@

y

>Q > >@R N;B M N?>@S

t

>O N

t

N?>B TJBJO BJ >

t

J@R JB KPUB;COP

t

N

s

N ?P@ =>@ U>?NB>< KPK >S

s

s

PL N@ ==> ?NOP U<JB>@ >@R N ;BM N ?>@ ?>UN <

u

>U

y

>@= ? >O >

t

CP< N@ ?J@=N

t

JKJL ?>UN KP UK > =>N

s

P U>@=>@U>?NB><KPK >

s s

POPU

t

NC >?J H

V >?J C PUJO >B >@

s

>< >L

s

>

tu y

>@= B>

y

> >@R N;BM N ?>@ WA< XV >C >U

y

YZ [\]S

EFF E

; Estevinho

YZ [\]

, 2008) dan telah digunakan sebagai sumber makanan

alami sejak zaman dahulu karena mengandung karbohidrat, vitamin, enzim,

protein, mineral dan asam amino (Suranto, 2007; Bogdanov

YZ [\]

, 2007).

Mengandung flavonoid, betakaroten, albumin dan bilirubin (Gheldof

YZ [\]

,

2002), dan terdapat senyawa biologis aktif asam kafeat, asam ester phenethyl

kafeat dan glukon flavonoid yang dapat menghambat proliferasi sel tumor

(Chinthalapally

YZ[\]

, 1993). Madu mampu menginduksi apoptosis sel kanker

kandung kemih dan menghambat pertumbuhan tumor (Swellam

YZ [\]

, 2003)

serta proliferasi sel adenokarsinoma ginjal (Samarghandian

YZ [\]

, 2011).

Madu memiliki efek proteksi yang dapat mengurangi kerusakan sel ginjal dan

hati mencit pada dosis 0,08ml/20g BB (Ratnasari, 2009 ; Dewi, 2010).

^_`_ a

erum

usan

b

asalah

cdef g

s

geh gi jegkgi fk g

t

g

s

lghg mdi dnk

t

k l dejlhgi

us

l g

s

gngo mdi dn k

t

kgi pdek hjq k ik r sfghg o lgi tgg

t

mdl p dekgi l gfj

t

deogfg m mdej pg ogi hg f ge je djl fgi he dg

t

kik i

s

de

t

g l gheuvhu mkh wki xg n fgi ok

st

u mg

t

u nu wk

t

j pj n

us

meuhv kl g nwki xgnldiyk

t

z{ |}~ |} |€ |}‚ƒxgi qgi

y

g iwfk p dek eoufglkic

?

[image:25.612.121.574.300.681.2]

^_„_ …

erangka

…

onsep

Gambar 1.1. Kerangka Konsep Manfaat Pemberian Madu terhadap Ginjal

Rhodamin B

Bioaktivasi sitokrom P450

Radikal bebas

(Radical Oxygen Species (ROS)

Stress oksidasi

Peroksidasi Lipid

Kerusakan Sel epitel tubulus

Proksimal ginjal

-Makroskopik (BB,Warna)

-Histopatologi Ginjal :

*Degenerasi Hidrofik

*Nekrosis (karyopiknosis,

karyolisis, karyoreksis)

-Test Fungsi Ginjal :

*Ureum

*Kreatinin

ORAL

Aktivasi NO

(Nitrit Oxide)

Aktivasi SOD

(Superoksida Dismutase)

Meningkatkan

Total Antioxidant

Status (TAS)

Aktivasi Gluthation

Peroxidase (GSH)

VIT E, VIT C, VIT D

Enzim:Diastase, lipase

invertase , peroksidase

Beta karoten, Flavanoid,

Asam fenolik, asam urat

Asam nikotinat

Mineral : Fe, S ,Mg,

Ca,Kalium, Na, Khlor,

Fosfor, selenium

Keterangan :

: MENGHAMBAT

: MEMACU

:

Kandungan Madu

VIT D

†‡ˆ‡

Tujuan

‰

enelitian

†‡ˆ‡ †‡

Tujuan um

Š

um

‹ŒŽ‘Œ’‘

t

“”Ž • “ Œ–“ “

t

—‘˜ ‘™•“ Œ“šŽ

t

‘™” “ š“— —‘™Ž˜ “”“ Œ “š“™

u

™‘Ž  š“ Œ  ™‘“

t

• Œ•Œ

s

‘™“

t

“™›œ› —• ’•Œ“ž š“ Œ ” •

st

› —“

t

› ž› ’•

t

Ž˜Ž ž

us

—™›œ•“ ž ’•Œ“ž‘ŒŸ•

t

 ¡ ¢£¤ ¢£¥¢¦ ¢£§¨©“Œ“Œ“Œ ’

y

š •˜ ‘ ™• ™”›š“ • Œª «

†‡ˆ‡¬‡

Tujuan khusus

Š

­¨ ‹ŒŽ ‘Œ ’‘

t

“”Ž •—‘™Ž˜ “”“ Œ “š“™Ž ™‘Žš“ Œ™ ‘“

t

• Œ•Œ

s

‘™“

t

“ ™›œ › —• ’•Œ“ žš “Œ”•

st

› —“

t

› ž› ’•

t

Ž˜Ž ž

us

—™›œ•“ž ’•Œ“ž‘ŒŸ •

t

®¡ ¢£

¤¢£¥ ¢¦ ¢£§¨© “ Œ“ Œ

y

“ Œ’š •˜‘™• ™”›š “ •Œª

s

‘ž“ “¯­”“™•¨

¯¨ ‹ŒŽ ‘Œ ’‘

t

“”Ž •—‘™Ž˜ “”“ Œ “š“™Ž ™‘Žš“ Œ™ ‘“

t

• Œ•Œ

s

‘™

t

“ “ ™›œ › —• ’•Œ“ žš “Œ”•

st

› —“

t

› ž› ’• Ž˜Ž ž

t

us

—™›œ•“ž ’•Œ“ž ‘ŒŸ •

t

®¡ ¢£¤¢£¥ ¢¦ ¢£§¨© “ Œ“ Œ

s

‘

t

‘ž“” •š“š•˜ ‘™ •™”›š“ •Œª

s

‘ž“ “°”“™• ®“

s

“— ‘Ž ž•”“Œ© ¨ ±¨

‹ŒŽ ‘Œ’‘

t

“”Ž • —‘ ™Ž˜“”“ Œ “š“™ Ž ™‘Ž  š“ Œ ™‘“

t

• Œ•Œ

s

‘™“

t

’“ ˜“ ™“Œ “ ™›œ › —•’• Œ“ žš“ Œ” •

st

› —“

t

› ž› ’•

t

Ž˜Žž

us

—™›œ • “ ž ’• Œ“ ž ‘ŒŸ •

t

®¡ ¢ £ ¤ ¢£¥ ¢¦¢£§¨ ©“ Œ“ Œ“ Œ ’

y

š •˜ ‘™•“šŽœ‘ž“ “¯­” “™•¨

²¨ ‹ŒŽ  ‘Œ’‘

t

“”Ž • —‘ ™Ž˜“”“Œ “š “ ™ Ž ™‘Ž  š“Œ  ™‘“

t

• Œ• Œ

s

‘™

t

“

“ ™›œ › —•’• Œ“ žš“ Œ” •

st

› —“

t

› ž› ’•

t

Ž˜Žž

us

—™›œ • “ ž ’• Œ“ ž ‘ŒŸ •

t

®¡ ¢ £ ¤ ¢£¥ ¢¦¢£ §¨© “ Œ“ Œ

s

‘

t

‘ž“”

t

•š“ š•˜ ‘™• “š

u s

‘ž““

° ” “ ™•

³´ µ ¶·¸¹ º»¶¼»

t

½¾¸¿ À» Á¸ ½¾ ½¶ ¹½Ã½Á ¸Á»¸ º à ½¶ ¹Á»½

t

¿¶¿¶

s

»Á

t

½ º½¹ÁÄÅ ¹ÄÀ¿ ¹¼¿¶Æ ½Çà ½¶¾¿

st

ÄÀ ½

t

ÄÇ Ä¼¿

t

¸ ¸Ç

us

ÀÁ Ĺſº½Ç ¼¿¶Æ½Çº»¶È¿

t

ÉÊ Ë Ì Í ËÌÎ ËÏ ËÌдÑƽ¶·½¶½¶ ¼

y

ÿ»Á¿ Á¾ Äà ½º¿ ¶Ò ý¶º½Ã¸Å»Ç½º ½ÓÔ¾ ½Á¿´ Õ´ µ ¶·¸¹º» ¶ ¼»

t

½¾¸¿À»Á¸  ½¾½¶¹ ½Ã ½Á¸Á»¸ºÃ ½¶¹Á »½

t

¿¶¿ ¶

s

»Á

t

½ º½¹ÁÄÅ ¹ÄÀ¿¹

¼¿ ¶Æ½Çý¶¾¿

st

ÄÀ ½

t

ÄÇ Ä¼¿ ¸ ¸Ç

t

us

ÀÁĹſ º ½Ç ¼¿ ¶Æ ½Çº»¶È¿

t

ÉÊ ËÌÍËÌÎ ËÏËÌÐ´Ñ Æ½¶·½¶

s

»

t

»Ç½¾

t

¿ ý¹ ÿ »Á¿ Á¾ Äà ½º¿ ¶ Ò Ã½¶ º ½Ã¸

s

»Ç½º½ Ö ¾ ½Á¿ ɺ½

s

½ À»º¸Ç¿ ¾½¶Ñ´

×ØÙØ Ú

ipotesis

Ûà ½ º½¶Ü½½

t

º ½Ã¸

t

»Á ¾ ½Ã ½À À»Á¸ ½¾½¶ ¹½Ã ½Á ¸Á»¸ º à ½¶ ¹Á» ½

t

¿ ¶¿¶

s

»Á

t

½ º½¹Á ÄŹÄÀ¿ ¹ ¼¿¶Æ½Ç ý¶ ¾¿

st

ÄÀ ½

t

ÄÇ Ä¼¿

t

¸ ¸Ç

us

ÀÁ Ĺſ º½Ç ¼¿¶Æ½Ç º» ¶È¿

t

ÝÊ ËÌ Í ËÌÎ ËÏËÌдÑÆ ½¶· ½¶

s

»

t

»Ç½¾Ã¿ »Á¿Á¾ Äà ½º¿¶Ò ´

×ØÞØ ß

anfaat

à

enelitian

á» ¶»Ç ¿

t

¿½¶¿ ¶¿Ã¿ ¾½Á ½À ¹½¶Ã½À ½

t

º» ºÂ» Á¿¹½¶¿ ¶ÜÄÁ º ½

s

¿¿Ç º¿ ½¾

t

»¶· ½¶¼ º½¶Ü½½

t

º½Ã¸Ã½¶Ã¿Æ½Ã¿ ¹½¶Â½¾ ½ ¶À»Á¿ º ½¶¼½¶

t

½ ¼¿º ½

sy

½Á½¹½

t

¸¶·¸ ¹º» ¶ ¼¼¸¶½ ¹½¶ º½Ã¸

s

» ½¼½¿ ½¶·¿ Ĺſ à ½¶ ½Ç½º¿ ½¾ à ½Ç ½º º» ¶È» ¼½¾ ¹» Á

us

½¹½¶ ¼¿¶Æ½Ç ½¹¿ ½

t

Á ½Ã¿¹½Ç » ½

s

à ½Á¿ À»

w

½Á ¶½ Á¾Äýº¿¶ Ò Ã ½¶ Ƹ ¼½ à ½À½

t

»Á ¼¸ ¶ ½ ¸ ¶·¸ ¹ À» ¶»Ç ¿

t

¿½¶

s

»Ç½¶Æ

ut

¶

y

½ à ½Ç½º À» ¶¼»º ½¶ ¼½¶ Ľ

t

âĽ

t t

Á ½Ã¿

s

¿ Ķ½Çã ¹¾¸ Å

us

¶

y

½ À» ¶¼» ºÂ½¶ ¼½¶

s

» ¶

y

½ä½ ¿Ľ¹·¿Ü ½¾½¶ ¶ ½Â½

t

¿

y

½ ¶ ¼ Ç ½¿ ¶ ½ ¶ ¼

y

»ÁÀ Ä·»¶Å¿

s

T

UST

Rhodam

in

arakteristik im

ia

Rhodam

in

s y

y

y

t

t s

t

t t

tu

[9-(2-

)-6-(

)-3 -

-3-

.

Sinonimnya

adalah

&

No.19,

, .l.

åæçæè é êë ì í

ut

ìîï

s

ìî ð ì

t

ëìí

ut

ñìë ìò ìó í ñìî ìë ôõ öõë ÷

s

êñóôó

t

ëìí

ut

ñ ìë ìò ì

s

ìò ö óñíõôë õíóñìñìîî ì

t

íóøòö ó ñíõôùóñì úû êí üôýî ñê

x

÷þ ååÿ è

ó ýîñõî ê

s

óì÷ ê íñì

s

ì íô ìî êíì

t

ø íìî ûêîô ê

s

ý õèþþ ûêîô ê

s

êí ý

X/1988 dan Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan (POM) No.00366/C/

II/1990 menyatakan bahwa rhodamin B termasuk dalam 30 zat pewarna bahan

berbahaya yang tidak boleh terdapat di dalam obat, makanan dan kosmetik

(Menkes RI, 1985; Ditjend POM Depkes RI, 1990).

Rhodamin B merupakan zat pewarna sintetis berbentuk serbuk kristal

berwarna kehijauan, dalam bentuk larutan pada konsentrasi tinggi berwarna

merah keunguan dan konsentrasi rendah berwarna merah terang (Trestiati,

2003; Merck Index, 2006). Termasuk golongan pewarna

basa, dan

terbuat dari

dan

suatu bahan yang tidak

bisa dimakan (Nainggolan dan Sihombing, 1984) serta sangat berfluoresensi

(Merck Index, 2006).

m

pak

Rh odam

in

!"#$ %& ' $ ()*+ #,#&

z

#

t

- #)& #

y

#& . /() /# #

y

#

y

#& .

s

#$+ #%

s

( ,#)#& . $#

s

% /#&#,

y

"%

s

#0 # .*&#,#& " #0#$ $(- #)& #% /( )/ #.#% $#, #& #& "#&$ %&*$ #&1 2&#0 %

s

%

s y

#&.$(& ..*&#,#&$(

t

! "("(

st

)* ,3 %

y

#& . "%0 #&4

ut

,#& "(&. #&$(

t

! "(

s

+( ,5 )! 6 !$(

t

)%7

t

( 0# "% ,(

t

# * % / # -#

s

%6#

t

) #8*&) !"#$%& '

t

% "#, #&

y

# "%(/ #/,#&

s

s

(&#-#

y

! ). #&% ,7

t

(

t

#+ % ! 0( ,#)(&# ,!&5 #$ %& #

s

%

s

(&

y

#- # #&! ). #& %,

t

( )

ut

#$ #

t

%$ /#0 "#& #)

s

(& 9:* /#& "%7 ;<<<=1 >(& .#&

t

( ),!&5#$%& #

s

%&

y

# ) ! " #$%& ' "(& .#& ,( "* #

u

& 3* )

t

( )

s

( /*5 7 $(&

y

(/#/ ,#& ) !"#$ %& ' /( )/# #

y

# 4% ,# "%.*& #,#&

s

(/ #.#% +(-#)&# + #"# $ #,#&#&7 ! /#

t

$ #*+*& ,! 3$(

t

%,1 ? #0 %& % "%"* ,*&. ! 0( @ %& #)&! 9ABBC=

y

#&. $ (&#

y

t

# ,#& /# -#

t

%$/#0 $($#& . /#&# ,

y

"% .*& #, #&

s

( / #. #% + %.$ (& #

t

#

u z

#

t

+(

w

#)& #

"#0#$ %& "* 3

t

)%,! 3$(

t

% , "#& ,!&5 #$ %& #

s

%"#0#$ $ #,#& #& "#+#

t t

( )4#"%#, % /#

t

+(&..*&##&D #

t

+(

w

#)& #

t

( ,3

t

%0

t

()

s

( /*51

>% "#0#$

st

)* ,5 * ) ) ! " #$ %& '

t

( )" #+ #

t

% ,#

t

#& "(&. #&

s

(&#-#

y

,0! )%& 9E 0="%$ #& ##

t

!$,0! )%&

t

( ).! 0!& .

s

( /#. #%

s

(&

y

#- # #0!.(& "#&

s

%6#

t

#0 !.( &

y

#& . /()#" # "% "#0#$

s

(&#-#

y

! ).#&% ,

s

#& . #

t

/( )/# ##

y

" #& $($%0% ,% )(#,5 %F %

t

#

s y

#& .

t

%&..%

u

&5 * , $ (&8#+ #% ,(

st

#/% 0#& "#0#$

t

* /* "(&.#& 8 #)# /( )% ,#

t

#&

t

( ) #"#+

s

(&

y

# -# G(&

s

y

#- # "%"#0#$

tu

/*

y

#& .$(& %$ /* 0 ,#& (6(,

t

! ,3 %, "#& $ ($%8

u

,#& ,( ) + #"# $ #&*3 % # 9H* 3 $#

y

# "% "#& :* ,#& "#) A BB <=1 I *.#

s

(&#-#

y

20 ,% 0#

t

%&. 9E ?

J GE ?

J

KLMN K

t

O P QO RL MPKLSMT UVWX Y RO N KTK S ZT [\P

s

ZTK

y

w

K

t

ZL

s

Z S\ [ SZ L

s

O ]K

t s

KT ^K

t

L KROPK_` NZT aKRO SZT [\ P NZ

t

KSM_O

t y

KT^ LZKP[O ]

s

Z

t

Z _ KQ NZT^K_ KNO KP[O bK

s

O RZT^KT ZT cO N

s

O

t

MPL MN V defgh iZT [\ P L KROP K_ OTO KPKT S ZLO PK

t

KT R ZT^KT jL M[ZOT`_Z NKPR KTklWUmZbO `nopqrsKPKLOK tuv w xynoozYh

i ZSZ L Kj K R KLO QK

s

O _ jZT Z _O

t

OKT \ aO

t

MP{O

s

O

t

K

s

NZT\T a\PPKT L QMRKNOT i NZ NO _OPOmk

| }

_Z SOQR KLO~gggN^ P ^`R KTR Kj K

t

NZTO N S\ _ PKTO LO

t

K

s

OP\ K

t

j KR K NZ N SL KT N\ PM{ K U€ [

t

ZL

st

ätter, 1999 dalam Wirasto, 2008) sedangkan

pada

hewan percobaan tikus ditemukan bahwa dosis lethal LD

50

per-oral sebesar

887mg/kg, dan dosis terendah sebesar 500mg/kg (RTECS, 2005). Menurut

Parodi

t u vw

., (1982), LD

50

per-oral pada tikus 90mg/kgBB. Sedangkan

menurut Singh

t u vw

., (1987) LD

50

per-oral pada tikus yaitu lebih besar dari

10,56mg/kgBB dan secara intra vena pada tikus LD

50

sebesar 89,5 mg/kgBB

(Merck Index, 2006). Rhodamin B bersifat karsinogenik dan genotoksik

(Brantom, 2005).

‚

t

ƒ „ …ƒ †‡‚ˆ ‰‚ † ˆƒ Š ‹‚

y

‚†… ‰ƒƒ ŒŽƒ ‘ ’‚ ‚ † ‚†‚

t

“Šƒ ’‘ ‚ Š ’

s

‚ ‘‚† “‘ …‚ † ”• ‘ –Œ —†‰ 

x

„ ˜™™š›œ ‚ƒ † ……“ˆ‚ † ‰‚ † ž ƒ “Š’ƒ†… ” Ÿ ¡¢› Š†

y

‚

t

‚ Œ‚ † ’‚ £‚Š ’‘ƒ‚ †‘“‰‚ Šƒ†¤‰‚ †Š 

t

‚ †ƒ ˆ ¥¦§§ ¨©‘ ª“‘‚ ˆ‚‰‚Š †–ƒ

t s

ˆ‚Š‚ Ÿš Š ƒ †……

u

Š† †‡ŒŒ‚ † ‘’‚ ‚ † …ƒ

z

ƒ

y

‚ † … ’ ‘Œ „

s

Š ‚

s

ƒŠ‚†‚ † ˆ Š‚Œ ‰ƒ ‰‚ ˆ‚Š

t

 ’  ‚ ’ƒ

s

„ ‚

t

“Š‚ „ ‘ ’‚‚ † …ƒ†‡‚ˆ ‰ƒ ’‚ …ƒ‚ † ƒˆŠ ‰‚ † ’‚ …ƒ‚ †Œ“‘

t

Œ«

y

‚† …Š†ƒƒ

s

œ

•†‘

ut

International Agency for Research on Cancer

”—¬ ­ ® ›

t

‚ † Ÿ ¯¡ „ Š ’‘ƒ ‚†‘ “‰‚Šƒ†¤‘ª“‘‚ ˆ‰‚ˆ ‚ŠŒ “«  †Ž‘‚

s

ƒ

™„™œ Ÿ„™œ ˜°„™œ °„Ÿœ ™±

s



t

ˆ‚  Ÿ¡ Š ƒ †……

u t

‘ˆƒ ‚

t

‘Š ’ ‚ †

t

’‘‚

t

’‚ ‰‚ †

y

‚† … ˆ‚Š’‚

t

‚‰‚

t

ƒŒ«

s

‰‚† …Œ‚ † ‰ ‚ˆ‚Š Œ “†«†Ž‘‚

s

ƒ ˜„™± Š † …‚Œƒ’‚Œ‚†

t

s

Š‚  £‚ †

t

ƒŒ« Š‚

t

ƒ ‚‰‚‚‘ƒŒ¢ ˜”Šƒ† ……

u

Œ ªš›‚Œƒ ’ ‚

t

Œ ‘

us

‚Œ‚†Š ˆ

t

ƒ“‘…‚ †œ

² † …‚ † Š † …‚ ƒ

t

’‚‚‚

y

‚Œƒ’‚

t z

‚

t

£‚ ‘ †‚ ‘“‰‚Šƒ † ¤ „ ‚ ˆ ª‚ˆ

y

‚† …‚ ‘

us

‰ƒ ˆ‚ŒŒ‚† †ŽŒ Š †…ƒ †‰‚‘ƒ‘“‰ŒŠ‚Œ‚†‚ †

y

‚ † …Š † …… †‚Œ‚†

z

‚

t

‘£‚ ‘†‚’‚ ‚‚

y

‚ ‘

us

‰ƒ ‘‚

t

ƒ Œ‚† ’‚£ ‚ ³ ”Ÿ›

s



t

ƒ ‚ Š’ˆƒ‚ † ‘ “‰Œ

Š‚Œ‚ †‚† ’‚– ‚ ‡ †ƒ

s

‰‚ † ‡Š ˆ‚ £‚‘†‚

y

‚† … ‰ƒ … †‚ Œ‚ † ‰‚ˆ‚Š ‘ “‰Œ

t

´µ¶·¸¹¸º» º ¼½µ¶ ¼ º µ´

u

¶¾º¿ ¶¼¶

w

¼½ ¶¼

t

µ½

s

µÀÁ Àµ½ ¼

s

¼¹ à ¼½¿ À¼Ä ¼¶ ÅµÆ ¼½ ¶¼ ÀÁº ¼¶´ ¼º ¼¶¼¶Ç¶¸ ¶È¸¸Ã¾½¼ÃµÉ

s

µÅµ½

t

¿Å µÆ¼½ ¶ ¼

t

µºÊ

t

¿¹ Ë

̵½ ÀµÃ¼¼¶ Æ ¼½ ¶¼ ´¼º¼¶ ¼¶

y

¼¶ ¾ ´ µ¶ ¾¾Á¶ ¼º ¼¶

z

¼

t

Å µ½

w

¼½ ¶¼ ´ ¼º ¼¶¼¶ ü¶ ÀÁº¼¶ Å µÆ ¼½ ¶ ¼ ´¼º ¼¶¼¶ ǽĸ ü´¿¶ ÍÉ ¼º¼¶

t

µ½¹ ¿Ä ¼

t

ü½¿ º ¼½¼º µ½ ¿

st

¿º Æ ¼½ ¶¼¶

y

¼ ¼¶Â ¼½ ¼ ¹¼¿¶ Î ÇÏÉ Ð ¼½¶¼ ´¼º ¼¶¼¶ ºµ¹¿ Ä ¼

t

¼¶ ·µ½ ¼Ä Àµ½ ¼¶µº¼

w

¼½ ¶¼

s

µÄ¿ ¶¾¾¼

t

¼´Å ¼º ´ µ¶¼½¿º» ü¹ ¼´ Àµ¶ÂÁº ¹ ¼½

ut

¼¶Ñ ´¿¶Á´¼¶ Æ ¼½¶¼ ´µ½ ¼Ä

Àµ½Å µ¶Ã¼½ ¼

t

¼

u

» ÇÒÉ Í¼¶

y

¼º ´ µ´ À µ½¿º ¼¶ ¿

t

t

¿º Ó

t

¿

t

¿º Ƽ½¶¼ º ¼½ µ¶¼

t

¿Ã¼º ĸ ´¸ ¾µ¶ Ç

s

µÅ µ½

t

¿ Å ¼Ã ¼ º µ½ ÁÅ Áº ü¶ µ

s

Å Á¼½É » ÇÔÉ Õ Ã¼

s

µÃ¿º¿

t

½ ¼

s

¼ Å ¼Ä¿

t

Ç

t

µ½

ut

¼´ ¼ Å ¼Ã¼

s

¿½ ÁÅ» ¹ ¿ ´ Á¶É » ÇÖÉ ×µ¶ ¾¾¸½¸º ¼¶

t

µ½¼

s

¼ ¾¼

t

¼¹

s

µ

t

µ¹¼Ä ´µ¶¾º¸ ¶ÊÁ´

s

¿´¼º ¼¶ ¼¶

t

µ½

s

µÀÁ » ÇØÉÍ µ½À¼

u t

¿Ã¼º ¼¹ ¼´¿

s

µ

s

Á¼¿´¼º ¼¶ ¼¶¶

y

¼ » ÇÙÉ Ú¼¼

t

ÿ ¸¹¼Ä»

t

¼Ä¼¶

t

µ½Ä ¼Ã¼Å ŵ´ ¼¶¼

s

¼¶ Ç Ã¿ ½µÀÁÊ Ñ ¾¸ ½ µ¶ ¾

w

¼½¶¼

t

¿ üº Å Áü½É» ÇÛ ÉÜ ¼½¾¼¶

y

¼´ Á½ ¼Ä» ·¸ ¶Â¸ Ä ¶

y

¼Î ļ½¾¼

s

¼

us y

¼¶ ¾Ä¼¶

y

¼Ã¿ Ý Á¼¹ à µ¶ ¾¼¶ Ä ¼½ ¾¼Þßß½ ÁÅ¿¼ÄÅ µ½À¸ ¸¹Çп¶¼½ ¶¸»Òßß ÖàڼĻ

y

Òßß ØÉ Ë

Õ ¹ ¼

s

¼¶ Å µ¶ ¼´ À¼Ä ¼¶

z

¼

t

Å µÆ¼½¶ ¼ Å ¼Ã¼ ´¼º ¼¶¼¶ À¿ ¼

s

¼¶

y

¼ ¼Ã¼¹¼Ä Á¶Â Áº ´µ´ Àµ½¿ º µ

s

¼¶ ´µ¶¼½¿º À¼¾¿ º¸ ¶ÊÁ´µ¶à ´µ¶ÁÂ

u

Å¿ º Á¼¹ ¿

t

¼

s y

¼¶ ¾ ½µ¶Ã¼Ä ü½¿

s

âãäå ãæç

s

èç äé

s

ãêëçìã

t

ã äíç

t

çç î

s

y

çîïç èçæ ç èç

z

ç

t

æ ãðç äîççåç êé ñèçäé

s

ãïé ìã

s

ãòç

t

ç î ó ãå ç

s

æ ãðç äî ç

s

é îô ã

t

éì äòõ èçêé î ö

t

é èçì èéæ ãäì ãîç îìçî èéìõ î÷ ë ê

s

é ìçäãîç íëì çî æãð çäîç êçì ç îç î èç î

s

ç îïç

t

í ã äíç òçç

y

íçïé ì ã

s

ãòç

t

ç îõå ãòì çä ãîçé

tu

æ ãðç äî ççåç êéêãäëæçì ç îæéå é òç î

y

çîï

t

ãäíçé ìø

ùú ùú û

injal

ùú ùúüú ý

nat om

þ

i dan

istologi

û

injal

ÿé îóçå

t

ãäå ã

t

çì æçèç èéî èé îï æõ÷

t

ãäé õä çí èõ êãî èé èç ãäç ò åë êíçå ñ èé

s

ãí ãå ç ò ì ç îçî èç î ìéäé

t

ëåç îï í ãå çì ç îï èéíë îïì

us

åçæé

s

ç î åãêçìñ èé í ãå ç ìçîï æ ãäé

t

õ îéë ê äéãèçîé å

s

õ îñ ø ÿéîóçå ê ãäëæçìç î

s

ãæ ç

s

ç îïõäïç î

y

ç îï í ã

s

çäñ íãäíãîôëì

s

ãæãä

t

é ìççîï èãîïç î

w

ç äîç ì ãê ã äç òç îø õ÷ éé

s

òç

t

é êãî

y

ãíçíìç î ïé îóçå ìç îçî

t

ãäå ã

t

çì

ê åãíéò äãîèç ò èé íçîèéîïìçî ïéîóçå

ìé äé ø çéîï

s

êç

s

é îï ïé îóçå êãêé åé ìé í ãäç

t

ï äç ê èãîïç î ëìëäç î

æç îóç îï êñ åãíçä êñ èçî

t

ãíçå ê ÿç ä

t

îã ä èç î éç

tt

ñ ø

ãäêëìçç î ïéîóçå åééî èç î

t

ãäèçæ ç

t

èé èçåç ê

s

ëç

tu

ìçæ÷ ëå

y

çîï èéì ãåéå é îïé

å ãêçìæ ãäé îãäéìèçîç

s

éçÿãäõ ôç òçîèäç

s

õ êçèç îå éãñøö éåçêç

ss

ç

ïé îóçå ê ãêí ã

s

çäñ éîé èé

t

çîèçé æ ãäï ããäç î

s

å ãêçì èé

s

ãìéç ä

t

ïé îóçå ãîèé èç î çäìë êñ ø éé

s

êãèéçå ïé îóçå í ã äí ãîôëì ãìë îï èçî

s

é

s

é å ç

t

ãäç å îç

y

ãêíë îïø éé

s

ãìë îï ê ãèé çå òé åë ê ïé îóçå ê ãäëæçìç î

t

ãêæç

t

êç

s

ëì î

y

ç

s

ç äçñ ì ãåëç ä êç

s

ëì î

y

ç æãêíëå ëò èç äç ò èç î æãêíëåë ò å é êçñ

s

ãä

t

çì ãåëç äîç

y

y t

t s

y

t

s

t

y

t

t

s

y t

t

us

tus

t

us

tus

st s t

t

t

t s s

s

us y

st

t

t

tus

t

us

t

s

y

s

t s

t

s

y

t

us s

s

t tut

y

s s

t

t

us

s

s

t

t t

s s

s s

t s t u

t

et al.

us

us

t

s

t

s

t s

s

t

us

tus

us

tus

t

us

tus st

y t

y

t

us

t

us

s

s

s

y

s

y t

s

s

y

m,

[image:37.612.149.519.455.677.2]

membentuk suatu

brushborder

yang menambah luas permukaan penyerapan

(Guyton dan Hall, 2007; Junqueira dan Carneiro, 2007). Karena selnya besar,

setiap potongan melintang tubulus proksimal hanya mengandung 3-5 inti

bulat, biasanya terletak pada pusat sel. Pada hewan hidup, tubulus proksimalis

memiliki lumen lebar dan dikelilingi oleh kapiler peritubular. Tubulus

kontortus proksimal berfungsi dalam mengabsorbsi kembali zat-zat yang

tersaring misalnya albumin, protein kecil dan non protein seperti karbohidrat

(Leeson

et al.

, 1996)

.

Pada sajian histologi

brushborder

tampak tidak teratur

dan lumen kapiler peritubular sangat mengecil atau kolaps (Junqueira dan

Carneiro, 2007; Leeson

et al.

, 1996).

t

t

us

! " #

s

#$ %#

t

#

t

&#'# #$ !# '#$ $( #$

t

&#' #

t

! ) * #$

y

# +# (

y

#$ % "" '#& #$

t

us

" $ %# #"

t

s

,

s

t

" # #$ " #

t

#$

st

y

#$ % #

s

$( #! !

t

us

,

s

st

"

t

#$!

t

# ( + $(

u

$ ' #$ #

s

#" %#$ , " #" #$ " # #$ " #

t

#$

s

- ## + (+,

s

#$

tu

#' #

s

t

" . /01 #$ %

y

t

$%% $

t

" $'

t

! + #

s

#

t

#

u

"$%# ( + #$( ! #$23 ( #$

et al.,

41156)

7

us

$(

tus

!"#

s

#$8

ut s

#% # #$! #&$ ) 9$!# &$

#' # #&

st

( $(

U terdiri atas ruas tebal desenden, dengan str uktur

yang sangat mirip tubulus kontortus proksimalis, sedangkan ruas tipis

desenden, ruas tipis asenden, dan ruas tebal asenden, yang strukturnya sangat

mirip tubulus kontortus distal. Di medula bagian luar, ruas tebal desenden

dengan garis tengah luar sekitar 60 m, secara mendadak menipis sampai

sekitar 12 m dan berlanjut sebagai ruas tipis desenden. Lumen ruas nefron ini

lebar karena dindingnya terdiri atas sel epitel gepeng yang intinya hanya

sedikit menonjol ke dalam (Junqueira dan Carneiro, 2007).

t

t t u s s

y

t

s

s

s

et al.

s

st

t

us

t

us st y

y s

s t

t

t

s

t t

s t

us

brushborder

s

t

us st t

t

t

brushborder,

s

t

us st

s

s t

us st

t

us

t

y s

t

us st

t

us

s

y

t

us

t

t

t

s

s t

us st

t

us

st

y

s

s

t

y

s t

y

st

t

us

t

us

st

s

yt

t s y

s

s t

us

t t

yusuty

s t u

t

s

t

us

s t

us y t

t

t

t

t

s tu

us y

t

us

s

et al

t

s t t

us

;

B=kerusakan awal iskemik

(reversibel); C=Nekrotik sel epitel (irreversibel)

:; <=>; ?@ A <

t

B<; =<C

u

=

t

= >B>:B<C=D =E FG= E

s

BH

u

> I=J =<

t

B<;; EK B <ILDM I= <;

s y

=E F

DB<H=I=EGB=

t

=

s

? =I=>GL <

t

BGN @A<

t

B<; LI= OB< BEFIL>B <M I

us

> B<M := G= EC=D=EF P C=D= E F= <

t

B<; ;EK B<I LDMI=<;

s

@ QB?=E FG= E : B>DM IM J?=<= J D=I; GE=

y

= ?= I=JRB E= <BE= I;

s y

= E FDB <>M= <=GBRBE=C= R=;EOB <; L<@

S B<

s

= <= O= E F;EH= I DB<=

s

=I ?= <; :IBGN

us s

;>:=;GM

t

s

<BE= I;

s

?=E

t

B<

s

BD=<

s

B:=EH=E F C=D= E F PC=D= E F =<

t

B <; RBE= <BE= I;

s

@ Q B<= DMK =OB<BE =E F

y

DB<H =I=E > BI=IM; :IB

xus

<BE=I;

s

>=

s

M G GB >B?M I=

s

:;E=I;

s

> BI= IM; EB<

vus t

L<= G=I;

s

X,

XI, dan XII. Sifat inervasinya adalah vasomotor untuk pembuluh-pembuluh

darah (Junqueira dan Carneiro, 2007).

TU TU TU V

isiologi

W

injal

XY Z[\

t

]^Y_

t

[\ X`a` Z Zb`

s

c` a`\` Xd e[^f`^ g`\` Y ^Yh ]\ f`^Y

s

c[ c [^f`

t

i\ `Y\h g`Y \`^Y^ j [\

s

[b ib `\a`^_ [

s

[Yck`^ f`^]l c] jY_mni^

queira dan Carneiro, 2007).

Ginjal merupakan alat tubuh yang strukturnya amat rumit, berperan penting

dalam pengelolaan berbagai faal utama tubuh. Beberapa fungsi ginjal :

1. Regulasi volume dan osmolalitas cairan tubuh

Bila tubuh kelebihan cairan maka terdapat rangsangan melalui arteri karotis

interna ke osmoreseptor di hipotalamus anterior. Rangsangan tersebut

diteruskan ke kelenjar hipotalamus posterior sehingga produksi hormon

anti diuretik (ADH) dikurangi dan akibatnya diuresis banyak.

2. Regulasi keseimbangan elektrolit

Untuk mempertahankan homeostasis, ekskresi air dan elektrolit seharusnya

sesuai dengan asupan. Jika asupan melebihi ekskresi, jumlah zat dalam

tubuh meningkat. Jika asupan kurang dari ekskresi, jumlah zat dalam tubuh

berkurang.

3. Regulasi keseimbangan asam basa

Ginjal turut mengatur asam-basa, bersama dengan sistem dapar paru dan

cairan tubuh, dengan mengekskresi asam dan mengatur penyimpanan dapar

cairan tubuh.

4. Ekskresi produk metabolit dan substansi asing

opq rstu vwxo

t

q rq ryzowq v wxo

t

q rs{ s{tu oop

s

|wo

t

yz owqo

s

op r|v } xo

t

tu ~wsz |v ovq w ~ xp x€oo r xps}s‚q r y

s

x~xw

t

q ‚q}q w|‚qrtu zor p x

t

o‚ s}q

t

zowq ‚ xw‚o oq swp srƒ „q r…o } pxp‚ |or ‚o r

y

o v

t

sv †q r zo r

z

o

t

oqr

s

}oqrro

y

y

o r  zq ~wsz |v †q s}x

t

|‚| o

t

o

u

~ xr€xw rooru

s

x~ xw

t

q ~ x

st

q

s

qzou s‚o

t

‡s‚o

t

or zorp ovo ror

t

op‚o orƒ

ˆƒ‰ |r

s

qxrzsvwq r

o ƒ Šow

t

q

s

q~o

s

q zo }op xwq

t

w s~sqx

s

q

s

; Ginjal mengsekresi eritropoietin, yang

merangsang pembentukan sel darah merah. Salah satu rangsangan yang

penting untuk sekresi eritropoietin oleh ginjal ialah hipoksia.

b. Pengatur tekanan arteri; Ginjal berperan dalam mengatur tekanan arteri

jangka panjang dengan mengekskresi sejumlah natrium dan air. Ginjal

juga mengatur tekanan arteri jangka pendek dengan mengsekresi faktor

atau zat vasoaktif, seperti renin yang menyebabkan pembentukan

produk vasoaktif (misalnya angiotensin II).

6. Pengaturan produksi 1,25-dihidroksi vitamin D3

Ginjal menghasilkan bentuk aktif dari vitamin D, yaitu 1,25-dihidroksi

vitamin D3.

7. Sintesa glukosa

‹ŒŽ Ž‘

s

Œ’ Ž “”Ž‘ ’Œ

s

Ž  • –—Œ” ‘˜ ™Ž‘š• –

t

”–‘ Ž‘ ‹–›Œœ› ‹Œ›Ž ›” • Œ”

st

” žŽ ŒŽ’ š –’š” Ž ‘

s

ŒœŒ

s

” ”

s

Œ•Ž‘ŸŽ‘ “

t

’›

us

‹Œ›Ž ›” ‹ŒœŽ‘”

s

‹ Œ

t

Ž‘š• –

t

Žœ—”  Ž

t

Ž

u

•Ž” ˜

s

¡ –› Œœ› ¢‹ –›Œœ› Ž”  ’ Œ“ŒŽœ

s

Œ£ Ž Ž –š ‹ –š”

s

Ÿ ” œŽ

t

ŒŽ•Ž

t

“Ž ” Œ‘ œ–‘ š Œ‘ — Ž

s

” ” –‘ ¢” –‘ ŽŽ

t

u

‹ –›Œœ › Ž‘ “

y

‹ Œ› Œ žŽ

t

” ‹Œ‹’Ž‘

s

Œ‹” • Œ‹ŒŽ’Œ› ˜ ¤ ŒŸ‹ ›Ž  Ž• Œ

t

” “Ž Ž” Ž”›

s

  ” ›

t

Ž

s

” “›–‹ Œ›

us

” Ž’š –’ š” œŒ‹’Ž ›”–›Œ—’ ›

us

• –œš”‹Ž ›¥ Ž‘Ž

y

s

Œœ”

t

Ž  ¦§

y

Ž‘ “”Œœš œŒ

s

” œŽ‘œ Œ” ‘ ˜

¨Ž‘ ““Ž‘ •Ž Ž   ‘ “

s

” “”‘Ÿ Ž› Ž• Ž

t

”œŒ

t

Ž ” ‹ Œ›Ž› ” • Œ‘“œ Ž‘ ’ Œ’ŒŽ• Ž ’Ž Ž‘¢’ŽŽ‘ Ž

s

” › ‹ Œ

t

Ž’ –›”‹Œ

s

” Ž‘ —ŽŽ‘

y

Ž ŽŽ ›Ž 

u

Œ‹ ©ª « ¬ ¥

Blood Urea Nitrogen

­Ž ‘œŒŽ

t

” ‘”‘©¨–‘

yt

Ž‘®Ž ›› ¥¯°°±­˜

«Œ‹Ž

t

Ž

u

ŒŽ‘”–“ Œ‘

t

Ž Ž ©

Blood Urea Nitrogen/

ª«¬­‹ Œ•ŽœŽ‘Ž

s

”› ‹Œ

t

Ž’ –›”

s

‹Œ • –— Œ” ‘ ‘– ‹Ž › ˜ ™ŽŽ•Ž‘ •Œ‹’Œ‘ —

u

œŽ‘ Œ‹ ”‹›Ž” Œ‘ “Ž‘ Œ” ²Ž

t

Ž

s

Ž ‹ Ž ‹” ‘ – –‘”” ‘

t

Ž‘ “

y

’ Œ “Ž’ ‘ “ Œ‘“Ž‘

s

Ž

tu

‹ –›Œœ› œŽ’–‘ ¢ ” –œš” Ž Ž‘

s

Ž

tu

‹ –›Œœ › Ž ‹ –‘” Ž ‘— œ ‹Œ‹’Œ‘ — œ

z

Ž

t

œŒŽ

y

Ž ”

tu s

”

t

›”‘ ˜

¤”

t

›”‘ œŒ‹ ”Ž‘ ’ Œ“Ž ’ ‘“ Œ‘ “Ž‘ ‹ –›Œœ› Ž‹–‘”Ž ›Ž”‘ ‘ —œ ‹Œ‹’ Œ‘ —œ

Ž “” ‘”‘ ¥Ž ‘ “

y

œŒ‹ ” Ž‘ ”• Œ£Ž ‹Œ‘ŸŽ ” –

t

” ‘”‘ Ž‘ Œ‹˜ « Œ‹ ’ Œ” 

us

” Ž ”

s

Œ› Ž

t

” œŒ £Ž”Ž‘

t

’  Ž‘ ” œŒ›Ž œŽ‘ ‹Œ›Ž ›” “”‘Ÿ Ž› ’ Œ•Ž ”‘ ©¨

yt

–‘Ž‘ ® Ž ››¥¯°°±­˜ ³Ž Ž

u

Œ‹

y

Ž ‘ “

t

” ‘ ““”Ž›Ž ‹

t

’  ŽœŽ‘’ Œ

s

” Ž

t

t

–œš” œœŽ Œ‘Ž

s

” Ž

t

‘

y

Ž‹ Œ‘ Œ‘ŽŽ

t

s

”•–—Œ”‘©´ –

x

Œ

y

¥¦µ¶·­˜

º» ¼½¾ ½¿¼

s

»½ ÀÁ

s

¼Â ÿÃÄÁ

y

À º À ÀŠÿ» Á ż ÀÂû Æ»Â

t

¿À

s

» ÇÂ È Å¼¿ÃÂ

us

ºÀÁ żÁ»Áǽ À

t

Á

y

À ½ÀºÀ¿ ½¿¼À

t

»Á» Á ºÀÂÀÅ ºÀ¿ÀÄ Å ¼¿ÃÉÀ½ ÀÁ » Á º»½ À

s

» ¿

us

À½ ÁÀ

y

Æ ÃÁÇ

s

»Ç» ÁÊ ÀÂË Ì Àº ÀÄ ¼

w

ÀÁżÁÍ»

t

½ÀºÀ ¿ÁÈ ¿Å ÀÂÎ Ï ÐÀÁÑ À ¿ÀÒÓÔÕ

28,3 mg/dl

dan kreatinin antara 0,30

1,0 mg/dl (Malole dan Pramono, 1989).

Ö× Ö×Ø× ÙÚ

krosis Tubular

ÛÜ

ut

ÝÙÞ Ûß

à

roses

á Ú

generasi dan

ÙÚ

krosis S

el

Sel adalah unit terkecil yang menunjukkan semua sifat dari kehidupan.

Aktifitasnya memerlukan energi dari luar untuk proses pertumbuhan,

perbaikan dan reproduksi. Ketika mengalami stres fisiologis atau rangsang

patologis, sel bisa beradaptasi mencapai kondisi baru dan mempertahankan

kelangsungan hidupnya. Namun bila kemampuan adaptif berlebihan sel

mengalami jejas. Dalam batas tertentu bersifat reversibel dan sel kembali ke

kondisi semula. Stres yang berat atau menetap menyebabkan cedera

ireversibel dan sel yang terkena mati (Cotran

et al.

, 2003).

Penyebab cedera sel : deprivasi oksigen, infeksi, reaksi imun, defek

genetik, ketidakseimbangan nutrisi, obat-obatan dan bahan kimia (Robbins

et

âãäåæä çãäåèéæê ëãìçã æé íî í

t

æ

s

çãçé ìæä ï êðç ãð ñ

t

æ

s

í

s

ð ñçð ò íó ï óã

ut

è êæä ãäô íçæ

t

æ

u

óðõæó òð ìâæäâæëæ

t

éãì æó êí ìâãäåæäóã çæ

t

íæäñãîè ìè êð ìåæäö

־

t

óíç í æ çãäåíä âèó ñ í øã âã ìæ

s

ãî ç ãî æîè í ø æì æ îæäå

s

èäå éã ì åæéèäå âãäåæäóðç ëðäãä ç ðîãóèîã ìæ

t

æ

u

ð ì åæä ãî ãîèî ãìö

s

ù æâæóðäâí

s

í íä íóã ì

us

æó æä

t

ã ìéã

s

æì

t

ã ì

t

æêæä ðîã ê

s

ã î

y

æäå ç ãäååèäæó æä ï ç ãä åæé ñð ìëñ í ï çãäåãó ñó ìã

s

í ï æ

t

æ

u

çãä åðä ñãä òìæ

s

íó æä

s

ãäæ ú æö

y

ûæä

y

æó

z

æ

t

ó íçíæ î æíä

y

æäå

t

íâæó æó òíõ

s

ãø æì æ íä ò ìíä ñíó é íðîð åí

s

ï

t

ã

t

æëí ëã ì

t

æçæ óæîí êæì

us

âíóðäüã ì

s

í ç ãäý æâí çã

t

æéðîí

t t

ðóñ íó ìã æó òíõ

y

æäå ó ãç èâí æä éãóãìý æ ëæâæ

s

ãî

t

æìåã

t

ö ûæêæä óíç íæ ç í

s

æîä

y

æ ìêð â æç íä û ç ãäã ìíç æ æ

t

æ

u

çãä âðäð ì ãî ãó ò ìðä éãé æ

s s

ãîæçæ ìãæó ñ í íä ò ìæ

s

ãî

s

ã êíä ååæçãäåóæ

t

æîí

s

í

s

ëãç éãä òèóæä ìæâ íó æîéãé æ

s

ö þãìâæë æ

t

ÿìãæóñ í ýã ý æ

s s

ãî

y

æäå âíëãìæä ò æ ìæí ìæâíó æî éãéæ

s y

æí

tu

ëã ìðó ñ íâæ

s

ã çãçé ì æä î í ëíâ ï

õ ìæ åçãä òæ

s

í âæä í ó æ

t

æä

s

íî æä å ëìð òãíä ö ä òãìæó ñ í ìæâíó æî î ã ç æó

çãä åê æ

s

íî óæä ëã ìðó ñ íâ æ

y

æäå

t

íâæó

st

æé íî â æä ìã æó òíõ âæä

t

ãìýæâí ìãæó ñí æ

ut

ðó æ

t

æîí

t

íóö ãæó ñ í ìæâíó æî éãé æ

s

âãäåæä

t

íç íä ëæâæ çí

t

ðóðä âìíæ âæä äèóîã æìçãä íç éèîó æäì

us

æóä

y

æèäò æí

t

èäååæî ö

ã ì

us

æóæä çãç é ãìíó æä íç ëîíó æ

s

í ëæâ æ ëãç éèäè êæä

s

ãî âæä

s ss

t

s

tus

t

t t s s

t

s

u t s

u

sst t u

y

s

t

t s

s

s

s

t s s t

us

s

s

s

ss t

s

t

st s

et al.,

s s

t

s

et al

s s

st

s

t

s

s t

v s

s

s

v s

s

t

t s

t

s

t s

t

y y tu

y

s

s

s

s

s

s

y

t s

s s

v s

s

et al

s

s

st

t

s y t

s

sts y

s

t

t

s

t s

t

st s

s

tu

s

y

s t

t s

s

ss

s

t

s

t y

t

t

atogenesis

t

y

t

t

z

t

z

t

t

z

t

y

t

u

y

t

us

s

s

t

s

st

s

t

u

ut

s

s

s

t

s

t

!

s

t

t

s

"

s

# $

y

y

tu

% "

s

# "

s

s

#

s

t t

y

us

s

us

y

us

t

tus