• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Aktivitas Antioksidan (IC50) Buah Naga Daging Merah (Hylocereus polyrhizus) Pada Ketinggian Tanah Yang Berbeda Sebagai Sumber Belajar Biologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbedaan Aktivitas Antioksidan (IC50) Buah Naga Daging Merah (Hylocereus polyrhizus) Pada Ketinggian Tanah Yang Berbeda Sebagai Sumber Belajar Biologi"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERBEDAAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN (IC50) BUAH NAGA DAGING MERAH (Hylocereus polyrhizus) PADA KETINGGIAN TANAH

YANG BERBEDA SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

DISUSUN OLEH: MOH IMAM SALIM

201110070311074

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

ii

PERBEDAAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN (IC50) BUAH NAGA DAGING MERAH (Hylocereus polyrhizus) PADA KETINGGIAN TANAH

YANG BERBEDA SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

DISUSUN OLEH: MOH IMAM SALIM

201110070311074

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(3)

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Moh Imam Salim

Nim : 201110070311074

Jurusan : Pendidikan Biologi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Perbedaan Aktivitas Antioksidan (Ic50) Buah Naga Daging Merah (Hylocereus polyrhizus) Pada Ketinggian Tanah Yang Berbeda Sebagai Sumber Belajar Biologi

Diajukan untuk Dipertanggung Jawabkan dihadapan Dewan Penguji Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)

pada Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

(4)

iv

SURAT PERNYATAAN

Nama : Moh Imam Salim

Tempat/Tgl. Lahir : Probolinggo, 13 Desember 1992

NIM : 201110070311074

Fakultas/Jurusan : KIP/Pendidikan Biologi

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul”Perbedaan Aktivitas Antioksidan (Ic50) Buah Naga Daging Merah (Hylocereus polyrhizus) Pada Ketinggian Tanah Yang Berbeda Sebagai Sumber Belajar Biologi” adalah bukan skripsi orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi akademis.

Malang, 27 Juli 2016 Yang Menyatakan,

(Moh Imam Salim)

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

(5)
(6)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan

janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. QS: (Al-Baqarah: 152)

Karya ini kupersembahkan untuk : Ayahanda Moh Mahmud

Ibunda Rohma

Dan kepada semua keluargaku Terima kasih untuk setiap kasih sayang, doa dan motivasi yang tak henti tercurah

untukku.

Para sahabat dan teman-teman yang telah menjadi saudaraku

Terima kasih untuk semua bentuk dukungan,dan doa terbaiknya,

hanya Allah yang dapat membalas semua kebaikan kalian di kemudian hari.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan berkah, rahmat, taufik, hidayah dan juga inayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir skripsi sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang dengan Judul Perbedaan Aktivitas Antioksidan (IC50) Buah Naga Daging Merah (Hylocereus polyrhizus) Pada Ketinggian Tanah Yang Berbeda Sebagai Sumber Belajar Biologi.

Penulisan skipsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan tenaga, informasi, bimbingan dan juga bantuan do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ucapkan banyak terimakasih atas segala bantuan yang telah diberikan. Terutama pada:

1. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu. Dr. Yuni Pantiwati, M.M.,M.Pd selaku ketua jurusan pendikkan Biologi serta pembimbing I, dan Ibu Dra. Roimil Latifa, M.Si, MM sebagai pembimbing II, yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk serta saran dengan penuh kesabaran yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini.

3. Segenap bapak dan ibu dosen pendidikan biologi yang tak pernah lelah membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan kepada kami.

4. Sahabat-sahabat keluarga Biologi B11, Farhan, Riko, Amir, Edi, Rizal, Ristanto, Toni, Mustafa, Ridwan, Arasti, atas segala semangat dan motivasinya.

(8)

viii

Semoga Allah senantiasa membalas amal baik yang telah diberikan, Amin. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 25 Juli 2016 Penulis,

(9)

ix DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR SAMPUL LUAR ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

LEMBAR PENGESAHAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

ABSTRAC ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Batasan Masalah... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) ... 7

2.1.1 Deskripsi Buah Naga Merah... 6

(10)

x

2.1.3 Jenis-Jenis Buah Naga ... 9

2.1.4 Klasifikasi Buah Naga ... 9

2.1.5 Kandungan Gizi Buah Naga ... 10

2.1.6 Senyawa antioksidan Buah Naga ... 10

2.1.7 Manfaat Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) ... 11

2.2 Radikal Bebas... 12

2.3 Antioksidan ... 15

2.3.1 Deskripsi Antioksidan ... 15

2.3.2 Manfaat Antioksidan ... 16

2.3.3 Mekanisme Kerja Antioksidan ... 17

2.3.4 Jenis-Jenis Antioksidan ... 17

2.3.5 Uji Aktivitas Antioksidan ... 19

2.4 Tinjauan Ketinggian tempat ... 20

2.5 Hubungan Aktivitas Antioksidan Dengan Ketinggian Tempat ... 22

2.6 Tinjauan Tentang Sumber Belajar Leaflet ... 27

2.7 Kerangka Konsep ... 29

2.8 Hipotesis ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian ... 31

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 31

3.3 Populasi dan Sampel ... 31

3.3.1 Populasi ... 31

(11)

xi

3.3.3 Teknik Sampling ... 32

3.4 Jenis Variabel ... 32

3.4.1 Variabel Bebas ... 32

3.4.2 Variabel Terikat ... 32

3.4.3 Variabel Kontrol... 33

3.5 Prosedur Penelitian... 33

3.5.1 Tahap Persiapan ... 33

3.5.2 Tahap Pelaksanaan ... 34

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 36

3.7 Analisis Data ... 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 37

4.1 Hasil Penelitian ... 37

4.1.1 Hasil Ekstraksi Buah Naga Merah ... 37

4.1.2 Absorbansi Dan Persaen Inhibisi Buah Naga Merah Banyuwangi ... 38

4.1.3 Absorbansi Dan Persaen Inhibisi Buah Naga Merah Jember ... 41

4.1.4 Absorbansi Dan Persaen Inhibisi Buah Naga Merah Batu ... 44

4.1.5 Aktivitas Antioksidan IC50 Buah Naga Merah ... 47

4.1.6 Analisi Data ... 48

4.2 Pembahasan ... 51

4.2.1 Perbedaan aktivitas antioksidan buah naga daging merah pada ketinggian tanah yang berbeda ... 51

(12)

xii

4.2.3 Klasifikasi IC50 Aktivitas Antioksidan Buah Naga Merah .. 57

4.2.4 Pemanfaatan Hasil penenlitian Perbedaan Aktivitas Antioksidan Buah Naga Daging Merah (Hylocereus polyrhizus) Pada Ketinggian Tanah Yang Berbeda Sebagai Sumber Belajar Biologi ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

5.1 Kesimpulan ... 59

5.2 Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 61

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1.5 Kandungan Gizi Buah Naga Merah Per 100 gram... 9

4.1.1 Nilai Rendemen Buah Naga Merah ... 35

4.1.2.1 Absorbansi Buah Naga Merah Banyuwangi ... 36

4.1.2.2 Persen Inhibisi Buah Naga Merah Banyuwangi ... 37

4.1.3.1 Absorbansi Buah Naga Merah Jember ... 39

4.1.3.2 Persen Inhibisi Buah Naga Merah Jember ... 40

4.1.4.1 Absorbansi Buah Naga Merah Batu ... 42

4.1.4.2 Persen Inhibisi Buah Naga Merah Batu ... 44

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.3.5 Strukrur DPPH (a) Radikal bebas (b) Radikal bebas yang telah bereaksi dengan antioksidan ... 23 2.6 : Kerangka konsep Perbedaan Aktivitas Antioksidan Buah Naga daging Merah

(Hylocereus polyrhizus) Pada Ketinggian Tanah Yang Berbeda. ... 26 4.1.2.1 Grafik Hubungan Konsentrasi Buah Naga Merah Banyuwangi Dengan

Inhibisi ... 37 4.1.3.1 Grafik Hubungan Konsentrasi Buah Naga Merah Jember Dengan Inhibisi

... 40 4.1.4.1 Grafik Hubungan Konsentrasi Buah Naga Merah Batu Dengan Inhibisi

[image:14.595.109.496.309.574.2]
(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran No

1: Perhitungan Rendemen Buah Naga Daging Merah ... 64

2: Menentukan IC 50 Buah Naga Daging Merah... 75

3: Lampiran Hasil Ananlisis Data SPSS ... 80

4: Lampiran Hasil Ananlisis Data Manual ... 83

(16)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Apriadi, azwin. 2011. Ktivitas Antioksidan Dan Komponen Bioaktif Keong Ipong-Ipong (Fasciolaria Salmo). Skripsi. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor

Cahyadi, S,. 2006. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Cetakan Pertama . PT. Bumi Aksara. Jakarta

Evi Umayah, U., Moch Amrun, H. (2007). Uji aktivitas antioksidan ekstrak buah naga Hylocereus undatus (Haw) Britt. & Rose. Jurnal Ilmu Dasar, 8. (1) ; 83-90

Fathorrozak, dkk. 2013. Pengaruh Ketinggian Tempat Terhadap Kandungan Vitamin C Dan Zat Antioksidan Pada Buah Carica Pubescens Di Dataran Tinggi Dieng. Jurnal UNS. ISSN: 2339-1901. Vol.1, No.1, hal 15 – 22, Hardjadinata, S. 2010. Budi Daya Buah Naga Super Red Secara Organik, edisi

pertama,. Jakarta : Penebar Swadaya

Heo, Sj. Cha SH. 2005. Antioxidant activites of chlorophuya and Phaeophyta From Leju Island. Journals science and technology. 20(3):251-260

Hanani, E, A. dkk. 2005. Uji Aktivitas antioksidan Beberapa Spons Laut Dari Kepulauan Seribu. Jurnal Bahan Alam Indonesia vol.6 (1) hal1-4

Hidayah, Nurul. 2011. Pengaruh Ketinggian Tempat Tumbuh Rosella Dan Jenis Bahan Rosella Terhadap Aktivitas Antioksidan Teh Kombucha Rosella, Skripsi. Fakultas Sains Dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Karamoy, L. T. 2009. Hubungan Iklim Dengan Pertumbuhan Kedelai (Gelycine max l Merrill). Soil Environmen 7:65-68

Kristanto, D. 2009. Buah Naga Pembudidayaan di Pot Dan Di Kebun, Penebar Swadaya, Jakarta

Mahattanatawee, K.A.M., Anthey, J.O.H.N.A.M., Uzio, G.A.R.Y.L., Alcott S.T.T.T., Oodner, K.E.G., Aldwin, E.L.A.B. (2006). Total antioxidant activity and fiber content of select florida-grown tropical fruits. Journal Agricultural and Food Chemistry, 54, 7355-736,

(17)

xvii

Nurcholis, Waras. dkk . 2012. Variasi Bahan Bioaktif dan Bioaktivitas Tiga Nomor Harapan Temulawak pada Lokasi Budidaya Berbeda. Jurnal Biokimia-FMIPA, Institut Pertanian Bogor. 40 (2) : 153 – 159

Nurhayati, T., D. Aryanti, dan Nurjanah. 2009. Kajian awal potensi ekstrak spons sebagai antioksidan. Jurnal Kelautan Nasional. 2:43-51

Noderi, N., Hasanah, M., Ghazali, Anis, S.M.H., Mehrnoush, A., Mohd, Y.A. (2012). Characterization and quantification of dragon fruit (Hylocereus polyrhizus) betacyanin pigments extracted by two procedures. Pertanika Journal Tropis Agricultural Science, 35(1), 33-40

Panjuantiningrum, F. 2009. Pengaruh pemberian buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap kadar glukosa darah Tikus putih yang diinduksi aloksan. Skripsi S-1. Fakultas Kedokteran. Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Plantamor. 2016. Klasifikasi buah Naga Merah. www.Plantamor.com ./index.php?plan=695. Diakses 09-03-2016

Purnama, A. 2010. Pengaruh Ketinggian Daerah terhadap Kadar Flavonoid Total Ekstrak Etanol Daun Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus(BL) Miq secara Spektrofotometri Visibel. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan.

Reyneytson, K.A. 2007. Rytochemical analysis of bioactive constituen from edible myrtaceae fruit. Disertation, The city university of New Yourk. Rohman, A dan S,. Riyanto. 2005. Daya antioksidan ekstrak etanol Daun

Kemuning Secara Invitro, Majalah farmasi Indonesia. 16 (3):136-140.

Rohmansyah, Yudhi. 2011. Kandungan senyawa bioaktif antioksidan Karang lunak sarcophyton sp. Alami dan Transplantasi di perairan pulau pramuka, kepulauan seribu.Skripsi. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor

Rohmawati, Siti. 2013. Uji Aktivitas antioksidan Ektrak Metanol Umbi Kimpul Xantosomasagittifolium ( L)).Skripsi. Surakarta. FMIPA. Universitas Sebelas Maret.

Rukmana. 2003. Kaktus. Cat 5. Kanisius. Yogyakarta

(18)

xviii

Salisbury, B.Frank dan Ross w. Cleon. 1996. Fisiologi Tumbuhan, ITB Bandung. Terjemahan Diah R Lukman dan Sumaryono, p.148

Setyaningsih A. 2003. Studi pendahuluan bahan aktif dari bintang laut (Astropecten sp.) sebagai antioksidan [skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Sulandjari. 2008. Tanaman Obat Ekofisiologi dan Budidaya. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press.

.

Sugiyono. 2010. Metode Penenlitian Kuantitatif, Kualitatif dan R Dengan D. Penerbit Alfabeta. Bandung

Soetrisno. 1998. Ketinggian Tempat dan Pertumbuhan Tanaman. http://www.silvilkultur.com. Diakses tanggal 02 Maret 2016

Tamat, S. R., T. Wikanta dan L. S. Maulina. 2007. Aktivitas Antioksidan dan Toksisitas Senyawa Bioaktif dari Ekstrak Rumput Laut Hijau Ulva reticulata Forsskal. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 5 (1) : 31-36. Tien, Basuki 2015. Kajian hasil riset beberapa metabolit sekunder dari Kultur in

vitro tanaman camellia sinensis. Journal Seminar Nasional Fkip Biologi UMM. Agrotechnology Department of Agriculture Faculty UPN ”Veteran” Jatim

Winarsi, H., 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas Dan Aplikasinya. Kanisius, Yogyakarta.

Wikipedia. 2016. Buah Naga. www. https://id.wikipedia.org/wiki/Buah_naga. Diakses. 09-03-2016.

Wijaya A., 1996. Radikal Bebas dan Parameter Status Antioksidan, Forum Diagnosticum, Prodia Diagnostic Educational Services, No. 1 : 1-12. Zainoldin, K.D., (2012). The effect of Hylocereus polyrhizus and Hylocereus

undatus on physicochemical, proteolysis and antioxidant activity in yogurt. Int. Journal of Biological and Life Science, 8(2), 93-98.

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Radikal bebas merupakan molekul yang memiliki satu atau lebih elektron

yang tidak berpasangan. Elektron-elektron yang tidak berpasangan ini

menyebabkan radikal bebas menjadi senyawa yang sangat reaktif terhadap

sel-sel tubuh dengan cara mengikat elektron molekul sel (Pietta, 199;

Wijaya,1996). Radikal bebas selanjutnya merusak sel dan jaringan dalam

tubuh, sehingga menimbulkan berbagai penyakit degeneratif, antara lain

kanker, penuaan dini, dan kardiovaskuler (Romansyah, 2011).

Radikal bebas dapat diatasi dengan adanya senyawa antioksidan. Senyawa

ini mampu meredam kerja radikal bebas dan mengubahnya menjadi senyawa

non radikal. Antioksidan sebenarnya sudah terdapat di dalam tubuh manusia,

namun saat pasokan radikal bebas terlalu banyak didalam tubuh maka

antioksidan dari luar sangat dibutuhkan (Romansyah, 2011). Antioksidan

sintetis yang diproduksi secara reaksi kimia dianggap kurang aman (Sarastani

et al., 2002) dan dapat meningkatkan terjadinya karsinogenesis, sehingga

penggunaan antioksidan alami mengalami peningkatan dan dipandang lebih

aman karena diperoleh dari ekstrak bahan alami ( Amarowich et al., 2000

dalam Rohman dan Riyanto, 2005). Antioksidan alami antara lain turunan

fenol, koumarin, hidroksisinamat, tokoferol, difenol, flavonoid,

(20)

2

Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) merupakan tanaman tropis dan

sangat mudah beradaptasi terhadap lingkungan tumbuh dan perubahan cuaca

seperti sinar matahari, angin, dan curah hujan. Curah hujan yang ideal untuk

pertumbuhan tanaman ini adalah sekitar 60 mm/bulan atau 720 mm/tahun,

pertumbuhan dan perkembangan buah naga merah akan lebih baik bila hidup

di dataran rendah dengan ketinggian 0-350 m dpl dengan suhu udara yang

ideal antara 26-360℃ dan kelembaban udara antara 70-90 % (Rukmana,

2003). Buah naga yang matang banyak mengandung senyawa flavonoid dan

polifenol, dimana senyawa ini mempunyai aktivitas antioksidan untuk

mengikat radikal bebas dalam sistem biologis (Panjuatiningrum. 2009).

Menurut Zainoldin (2012), buah naga merah memiliki kandungan lycopene yang juga merupakan antioksidan alami.

Purnama (2010) menyebutkan bahwa, kadar flavonoid total kumis kucing

dari tiga tempat dengan ketinggian yang berbeda (Pakem, Kalasan dan

Imogiri) hasilnya juga berbeda. Kadar flavonoid tertinggi dihasilkan oleh

daerah yang paling rendah dari permukaan laut yaitu Pakem (6,98±0,06)%.

Hanudin dkk. (2012) melaporkan bahwa intensitas cahaya matahari, unsur

hara dan umur pemanenan mempengaruhi kandungan fenolik total dan

flavonoid total dari tanaman meniran.

Sintesis metabolit sekunder merupakan respon terhadap faktor eksternal

dan bagian dari strategi adaptasi terhadap lingkungan. Faktor eksternal

meliputi kondisi daerah tumbuh diantaranya ketinggian daerah tumbuh,

(21)

3

matahari (Mustafa dkk., 2012). Metabolit sekunder adalah substansi kimia

yang diperoleh dari metabolit primer sebagai produk dari proses metabolisme

respirasi maupun fotosintesis (Ramawat K.G, et al. 2009 Dalam Tien.2015).

Senyawa metabolit sekunder telah terbukti bekerja sebagai derivate

antikanker, antibakteri dan antioksidan. (Fathorrozak, dkk.2013).

Pembentukan metabolit sekunder dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain:

suhu, pH, aktivitas air dan intensitas cahaya matahari (Soetrisno,1998).

Hidayah (2011) menyatakan tanaman rosella yang tumbuh di ketinggian

21 mdpl memiliki aktivitas antioksidan lebih tinggi (66,89%) di bandingkan

tanaman rosella yang tumbuh di ketinggian 450 mdpl dan 1100 mdpl yaitu

(62,00%), (53,60%). Penenlitian Rohmawati (2013) menyetakan ekstrak

etanol umbi kimpul yang tumbuh pada ketinggian 700 mdpl memilki aktivitas

antioksidan ARP (7,85a) lebih tinggi dari pada umbi kimpul yang tumbuh di

ketinggian 1000 mdpl, 400 mdpl, dan 100 mdpl, ARP (4,19a), (5,83a),

(7,64a). Fatchurrozak (2013) menyimpulkan bahwa ketinggian tempat

berpengaruh pada kandungan vitamin C dan antioksidan pada buah C. pubescens di dataran tinggi Dieng. Kandungan vitamin C terbesar ada pada daging buah untuk buah bawah di ketinggian 2400 m dpl (89,25

mg/100gram). Kandungan Antioksidan terbesar ada pada daging buah untuk

buah tengah di ketinggian 2400 m dpl (4,52 % per gram).

Antioksidan tanaman memberikan informasi penting pada masyarakat

namun, antioksidan ini juga penting dikaji dalam suatu proses pembelajaran

(22)

4

materi tentang struktur dan fungsi sel, salah satu fungsi sel pada tanaman

menghasilkan antioksidan. Ketika siswa mengetahui lebih dalam manfaat

tentang suatu pembelajaran, siswa pasti akan lebih semangat untuk

mempelajari materi tersebut. Supaya mempermudah siswa untuk mempelajari

antioksidan tanaman, maka perlu adanya sumber belajar berupa leaflet.

Berdasarkan latar belakang diatas, perlu dilakukan penelitian dengan judul

”Perbedaan Aktivitas Antioksidan Buah Naga Daging Merah (Hylocereus

polyrhizus) Pada Ketinggian Tanah Yang Berbeda Sebagai Sumber Belajar Biologi”.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

1.2.1 Adakah perbedaan aktivitas antioksidan IC50 buah naga daging merah

(Hylocereus polyrhizus) pada ketinggian tanah yang berbeda?

1.2.2 Berapa besar aktivitas antioksidan IC50 buah naga daging merah

(Hylocereus polyrhizus) pada ketinggian tanah yang berbeda?

1.2.3 Bagaimanakah hasil penelitian ini dimanfaatkan sebagai sumber belajar

Biologi SMA kelas XI pada Materi Sel Sebagai Unit Terkecil

(23)

5

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.3.1 Untuk mengetahui perbedaan aktivitas antioksidan IC50 buah naga

daging merah (Hylocereus polyrhizus) pada ketinggian tanah yang berbeda

1.3.2 Untuk menentukan besaran aktivitas antioksidan IC50 buah naga

daging merah (Hylocereus polyrhizus) pada ketinggian tanah yang berbeda.

1.3.3 Untuk menentukan pemanfaatan hasil penelitian sebagai sumber belajar

biologi SMA kelas XI pada materi sel sebagai unit terkecil kehidupan,

dan bioproses pada sel.

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Manfaat Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini secara keseluruhan dapat dijadikan sebagai sumber

belajar Biologi SMA kelas XI pada Materi Sel Sebagai Unit Terkecil

Kehidupan, dan Bioproses pada Sel.

1.4.2 Manfaat Bagi Masyarakat

Memberikan informasi kepada masyarakat tentang perbedaan aktivitas

antioksidan buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus) pada ketinggian

tanah yang berbeda.

1.4.3 Manfaat Teoritis

Menambah khasanah keilmuan bagi penulis tentang antioksidan buah naga

(24)

6

keilmuan peneliti pada mata kuliah Kesehatan Masyarakat, Fitofarmaka,

Pengobatan Tradisional Indonesia dan Metode Penelitian.

1.5Batasan Masalah

Agar tidak terjadi gambaran luas dalam penelitian ini, maka peneliti

menentukan batasan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah buah naga daging merah

(Hylocereus polyrhizus).

2. Buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus) diperoleh dari daerah Batu dengan ketinggian ±765 meter dpl, daerah Rembangan dengan

ketinggian ±650 meter dpl dan daerah Bangorejo dengan ketinggian ±25

meter dpl.

3. Uji yang dilakukan pada buah naga daging merah (Hylocereus

polyrhizus).adalah uji aktivitas antioksidan. Menggunakan metode DPPH (1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil). Metode DPPH memberikan informasi

reaktivitas senyawa yang diuji dengan suatu radikal stabil. Metode DPPH

merupakan metode yang sederhana, cepat, dan mudah untuk skrining

aktivitas penangkap radikal beberapa senyawa, selain itu metode ini

terbukti akurat dan praktis.

4. Umur buah naga merah yang diambil yang sudah tua ciri cirinya umur

buah lebih dari 50 hari, buah berwarna merah mengkilap dan warna

Gambar

Tabel
Gambar  Halaman

Referensi

Dokumen terkait

“Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Tingkat Pengungkapan Internet Financial Reporting (Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Listing di

dalam hal demikian, apa yang dilakukan Cakra Wijaya terhadap.. keluarga Eyang Kanjeng Widhartana yang berlanjut sampai Romo Wilamarta dan Dimas Panji, bisa dibilang sudah

Fama dan French tidak mencatumkan Adjusted R-Squared pada penelitiannya, namun kesimpulan secara umum dari hasil uji model 3FF dan 5FF untuk berbagai sorts (

Tadjimalela Sari Jadi (SMPN 2 Cimahi) Perguruan Silat Pusaka Kencana Fathoni Nur Zam - Zam Riski Maulani Jaelani Perisai Diri Al - Mukarramah Tadjimalela B.6.C. Azka Rofiqunnaja

Pada t it ik y ang lebih ekst rim , urbanisasi di negara berkem bang berlangsung t anpa indust rialisasi at au secara m udah disebut sebagai gej ala overurbanisasi dan t

fossil fuel consumption and the global warming as well.. a) To produce briquette from water hyacinth. b) To identify the effect of temperature on the calorific value of briquette. c)

Salah satu alat yang dapat digunakan untuk membuat Business Intelligence secara berkala adalah Eclipse BIRT, yang nantinya akan digunakan untuk membangun

Penulis mencoba membuat prototype alat pendingin ruangan yang berbasis mikrokontroler ATmega8535.Sistem pendingin ini dapat memberikan kemudahan kepada manusia

6 - نﺎﻜﻣ ﻲﺑﺎﻳ دوﺪﺤﻣ رد رﺎﺑ هﺮﺗ و هﻮﻴﻣ ﻦﻳدﺎﻴﻣ ة ﻘﻄﻨﻣ يرادﺮﻬﺷ ﺔ 5 ناﺮﻬﺗ ﻢﺘﻳرﻮﮕﻟا زا هدﺎﻔﺘﺳا ﺎﺑ لوا مﺎﮔ رد ﺖﻤﺴﻗ ﻦﻳا رد نﺎﻜﻣ ﻲﺑﺎﻳ و ﺮﺑو ﻪﺑ ﺎﻛ مﺮﻧ يﺮﻴﮔر راﺰﻓا Linear Programming

سانسا رنب نبرنک انب هدنش تخانس یاناگورتکلا تفری ماجنا تاقیقحت لیورعا بوخراتفر اا رگ کمن اگز ع تظلغ اب بآ زا 066 ات 0666 م لی نانعرج انب رتیل رگ مری 5 / 1 نانشن گونخ زارنپمآ