• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FREKUENSI PENGAMBILAN TERHADAP EFEKTIVITAS BENZIL ALKOHOL 1% v/v PADA SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH FREKUENSI PENGAMBILAN TERHADAP EFEKTIVITAS BENZIL ALKOHOL 1% v/v PADA SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

AINAL WAHYUDI SUDIAWAN

PENGARUH FREKUENSI PENGAMBILAN TERHADAP

EFEKTIVITAS BENZIL ALKOHOL 1% v/v PADA

SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

Lembar Pengesahan

PENGARUH FREKUENSI PENGAMBILAN

TERHADAP EFEKTIVITAS BENZIL ALKOHOL 1%

v/v PADA SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl

DOSIS GANDA

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2012

Oleh:

AINAL WAHYUDI SUDIAWAN NIM : 08040036

Disetujui oleh :

Pembimbing I

Drs. Sugiyartono, MS., Apt

Pembimbing II

(3)

Lembar Pengujian

PENGARUH FREKUENSI PENGAMBILAN

TERHADAP EFEKTIVITAS BENZIL ALKOHOL 1%

v/v PADA SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl

DOSIS GANDA

SKRIPSI

Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal

28 Juli 2012

Oleh:

AINAL WAHYUDI SUDIAWAN

08040036

Tim Penguji

Penguji I Penguji II

Drs. Sugiyartono, MS., Apt Arina Swastika Maulita, S.Farm.,Apt

Penguji III Penguji IV

(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah Nya atas seluruh hambanya. Yang pada akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah SAW dan kesejahteraan semoga terlimpahkan kepada seluruh keluarga, sahabat serta orang-orang beriman.

Dengan terselesainya skripsi yang berjudul PENGARUH FREKUENSI PENGAMBILAN TERHADAP EFEKTIVITAS BENZIL ALKOHOL 1%

v/v PADA SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HCl DOSIS GANDA ini,

perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Drs. Sugiyartono, MS., Apt selaku pembimbing I dan Arina Swastika

Maulita, S.Farm., Apt selaku pembimbing II yang selalu meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan arahan-arahan terbaik untuk kesempurnaan skripsi ini.

2. Drs. H. Achmad Inoni. Apt dan Dian Ernawati. S.Farm.,Apt selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan kepada saya demi kesempurnaan skripsi ini.

3. Tri Lestari H., M.Kep., Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Kesehatan. 4. Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt selaku Ketua Program Studi

Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Dra. Lilik Yusetyani., Apt., Sp.FRS selaku kepala Laboratorium Formulasi Sediaan Steril yang telah mengijinkan kami menggunakan Laboratorium untuk melakukan penelitian.

6. Para Dosen Program studi Farmasi yang telah mengajarkan kepada saya pengetahuan yang berguna sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikan sarjana.

7. Dra. Lilik Yusetyani., Apt., Sp.FRS selaku dosen wali saya.

(5)

perhatiannya, dukungan moral dan materi, nasehat serta do’a yang tidak henti-hentinya Beliau panjatkan kepada Saya .

9. Laboran Laboratorium Formulasi Sediaan Steril Mas Sigit, Mas Miftah, Mbak Fat, Ibu Arina, para staf Program Studi Farmasi yang tidak pernah bosan memberikan bantuan kepada saya.

10.Dwi lestari yang telah memberikan dukungan moral, materi, kebahagiaan, serta nasehatnya. Terima kasih banyak buat semuanya. 11.Saudaraku serta Kakakku Fitriansyahyang memberikan dukungan dan

nasehatnya untuk tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi.

12.Teman-teman seperjuangan team skripsi “ Steril “ Arin, Henry Bagus, Fela, Nur Djahra, Sufiana, I Phutu, Yayan, Fandy, Dias. Terima kasih buat saran, masukan bantuan, dan kerja-samanya.

13.Teman-teman terbaikku Farmasi 2008 kelas A, Arin, Henry Bagus, Feni Ika, Puspa Rani, Reni Oktavia, Syarifah ( Nina ), Yofrita ( Ita ) yang telah memberikan bantuan dan semangatnya, dan kepada saudara Alvian yang telah memberikan saya tumpangan untuk mengeprint naskah skripsi, terimakasih banyak atas bantuannya.

14.Teman-teman kost Cahaya Hati, Perumahan MSI blok AA.10 M. Salamudin yang telah menemani saya begadang dalam mengerjakan skripsi, Samsul, Yudi, Ilham dan Lutfi yang telah memberikan dukungannya. Terima kasih buat bantuannya.

15.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terimakasih atas bantuan, dukungan, yang telah diberikan dalam penyelesaiaan skripsi ini. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat Nya atas segala budi baik yang telah diberikan.

Akhirnya, semoga skripsi ini dapat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu kefarmasian.

Malang, 28 Juli 2012

Ainal Wahyudi Sudiawan

(6)

RINGKASAN

Pengaruh Frekuensi Pengambilan Terhadap Efektivitas Benzil Alkohol 1% v/v Pada Sediaan Injeksi Difenhidramin HCl Dosis Ganda

Sediaan farmasi terutama sediaan injeksi dosis ganda mempunyai peluang terkontaminasi mikroba, sehingga sediaan tersebut dapat membahayakan kesehatan bagi pengguna, kerusakan sediaan produk, perubahan estetika, dan perubahan efikasi sediaan. Dengan dosis 1-2 ml secara parenteral memungkinkan penggunaan sediaan ini dipakai sebanyak 5-15 kali pemakaian, sehingga dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya kontaminasi pada pemakaian berulang. Agar dapat menjaga sterilitas sediaan dan meminimalkan kontaminasi mikroba maka pada sediaan injeksi dosis ganda diperlukan adanya penambahan suatu pengawet. Pengawet yang digunakan dalam penelitian ini adalah benzil alkohol 1% v/v pada sediaan injeksi difenhidramin HCl. Benzil alkohol adalah alkohol aromatik, yang sering digunakan sebagai pengawet, sebagai bahan aktif dalam perawatan kutu, dan sebagai pelarut. Bahan ini paling sering dibuat dengan menggabungkan klorida benzil.

Pada penelitian ini tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana efektivitas benzil alkohol 1% v/v dapat mempertahankan sterilitas sediaan injeksi difenhidramin hidroklorida dosis ganda pada frekuensi pengambilan berulang selama 5 kali pengambilan. Metode yang digunakan adalah menggunakan metode inokulasi langsung yang mengacu pada prosedur uji sterilitas yang tercantum pada Farmakope Indonesia edisi IV. Pengujian sampel dilakukan secara teknik aseptis di laminar air flow cabinet selama 5 hari dan dilakukan pengambilan sampel sebanyak 5 kali selama waktu 7 hari. Pengujian sampel dilakukan pada hari ke- 1, 2, 3, 4, 5. Setiap kali pengambilan sampel, sampel diambil sebanyak 2 ml didalam ruangan laminar air flow cabinet, dilakukan tiga kali repliksai dan kemudian sampel diinkubasi selama 14 hari pada suhu 30-35°C untuk media pertumbuhan

tioglikolat dan untuk media pertumbuhan kassamino diinkubasi selama 14 hari pada suhu 20-25°C. Sampel yang digunakan dalam keadaan terbuka, diperlakukan sama kemudian disampling dan disimpan pada suhu terkendali.

Sampel yang telah di uji sebelumnya harus dilakukan pemeriksaan pendahuluan untuk mengetahui kondisi fisik dan menjamin sediaan yang digunakan sebagai sampel apakah masih dalam keadaan baik. Sebelum dilakukan uji sterilitas sampel diencerkan dengan aqua for injeksi untuk menghilangkan pengaruh antibakteri dan antifungi yang ada dalam sediaan injeksi Difenhidramin HCl dosis ganda sehingga tidak mempengaruhi hasil. Dalam penelitian ini dilakukan pengenceran 1:1 untuk media kassamino dan sedangkan untuk media

Tioglikolat dilakukan pengenceran 1:0, karena sifat dari Tioglikolat tersebut mempunyai efek dapat meminimalkan aktivitas dari pertumbuhan bakteri. Untuk menghindari adanya positif palsu dilakukan kontrol lingkungan Laminar Air Flow Cabinet setiap hari selama 5 hari dan setiap pengujian sterilitas menggunakan

nutrient broth agar kemudian di inkubasi selama 3 hari pada suhu 30-35°C. Kontrol pembanding digunakan media tioglikolat dan media kassamino. Untuk kontrol positif ditambahkan bakteri Bacillus subtillis pada media tioglikolat

(7)

albicans ditambahkan pada media kassamino dan diinkubasi pada suhu 20-25°C selama 14 hari. Sedangkan untuk kontrol negatif tidak perlu dilakukan adanya penambahan mikroorganisme. Pada hari ke-6 dilakukan uji sterilitas sampel dan uji sterilitas blanko yang bertujuan sebagai indikator pembanding terhadap sterilitas dari sampel yang digunakan.

(8)

ABSTRAK

Pengaruh Frekuensi Pengambilan Terhadap Efektivitas Benzil alkohol 1% v/v Pada Sediaan Injeksi Difenhidramin Hidroklorida Dosis Ganda

Telah dilakukan penelitian tentang Pengaruh Frekuensi Pengambilan Terhadap Efektivitas Benzil alkohol 1% v/v Pada Sediaan Injeksi difenhidramin hidroklorida Dosis Ganda. Pengujian dilakukan menggunakan metode inokulasi langsung dimana pengambilan sediaan menggunakan spuit injeksi 3 ml yang dilakukan secara teknik aseptis, kemudiaan sampel dimasukkan ke dalam media

thioglikolat dan media kassamino. Pengambilan sampel difenhidramin HCl diambil berulang sebanyak 5 kali dalam waktu selama 5 hari, sebelum sampel dimasukkan kedalam media terlebih dahulu sampel tersebut diencerkan menggunakan Water For Injection (WFI), pada media tioglikolat sampel dilakukan pengenceran dengan perbandingan 1:0, sedangkan untuk media

kassamino sampel diencerkan dengan perbandingan 1:1 kemudian media

tioglikolat diinkubasi pada suhu 30o-35oC selama 14 hari, sedangkan untuk media

kassamino diinkubasi pada suhu 20o-25oC selama 14 hari. Penafsiran dari penelitian ini dapat dilihat dari kontrol positif, dimana pada kontrol positif menunjukkan adanya pertumbuhan mikroba, dan kontrol negatif, dimana pada kontrol negatif media tetap jernih tidak terdapat pertumbuhan bakteri. Jenis mikroba yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bacillus subtilis untuk media thioglikolat dan Candida albicans untuk media kassamino. Hasil data yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pengawet benzil alkohol dengan konsentrasi 1% efektif mempunyai daya antibakteri dan mampu mempertahankan sediaan injeksi difenhidramin hidroklorida dosis ganda tetap dalam kondisi steril setelah dilakukan pengambilan berulang sebanyak 5 kali pengambilan.

(9)

ABSTRACT

Effect Taking Towards Effectiveness Benzyl Alcohol 1% v/v On The

Preparations Injection Diphenhydramine Hydrochloride In Multiple Doses

A research has been conduct on the Effect Taking Towards Effectiveness Benzyl Alcohol 1% v/v On The Preparations Injection diphenhydramine hydrochloride In Multiple Doses. The test is taken using direct inoculation method in which decision-preparation using 3 ml syringe injection is carried out in aseptic technique, then the sample is inserted into the thioglikolat and casamino

media. Sampling of diphenhydramine HCl is taken over 5 times in a period of 5 days, the sample was diluted before inserted into the first media sample using Water For Injection (WFI), in the media of thioglikolat sample dilution with a ratio 1:0, mean while for kassamino media samples were diluted with a ratio of 1:1 then thioglikolat media were incubated at 30o-35oC for 14 days, while

kassamino media were incubated at 20o-25oC for 14 days. The interpretation of this study can be seen from the positive control, where the positive control showed a growth of microbes, and also negative control, where the negative control media remained clear without any bacterial growth. Microbial strains used in this study were Bacillus subtilis for thioglikolat media and Candida albicans

for kassamino media. The results of the data obtained in this study showed that the preservative of benzyl alcohol by 1% effective concentration has antibacterial power and able to maintain diphenhydramine hydrochloride injection in multiple dose remained under sterile conditions after taken repeatedly as much as 5 times.

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vi

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Tinjauan Efektivitas Pengawet... 5

2.1.1 Definisi Pengawet ... 5

2.1.2 Mekanisme Kerja Pengawet ... 5

2.1.3 Tipe Pengawet ... 6

2.1.4 Pengawet Benzil Alkohol ... 6

2.1.5 Tinjauan Sifat Fisikokimia Benzil Alkohol ... 7

2.2 Tinjauan Sediaan Injeksi Difenhidramin Hidroklorida ... 7

2.2.1 Definisi Sediaan Injeksi ... 7

2.2.2 Persyaratan Sediaan Injeksi ... 8

2.2.3 Kelebihan dan Kekurangan Sediaan Injeksi... 8

2.2.4 Tinjauan Farmakologi Bahan Obat Sediaan Difenhidramin ... 10

(11)

2.3 Tinjauan Wadah ... 12

2.3.1 Wadah Penutup Sediaan Injeksi ... 12

2.3.2 Wadah Dosis Tunggal ... 12

2.3.3 Wadah Dosis Ganda... 13

2.4 Tinjauan Tentang Sterilitas ... 13

2.4.1 Sterilisasi Uap (Autoklaf) ... 14

2.4.2 Sterilisasi Panas Kering (Oven)... 14

2.4.3 Sterilisasi dengan Penyaringan ... 15

2.4.4 Sterilisasi Gas ... 15

2.4.5 Sterilisasi dengan Radiasi ... 15

2.4.6 Teknik Aseptik ... 15

2.5 Tinjauan Mikrobiologi ... 17

2.5.1 Jenis Mikrobiologi Umum ... 17

2.5.2 Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Mikroorganisme ... 17

2.5.3 Sumber-Sumber Kontaminasi Mikroorganisme ... 19

2.5.4 Mikroorganisme Percobaan... 21

2.6 Tinjauan Uji Sterilitasi ... 22

2.6.1 Media Untuk Uji Sterilitas ... 22

2.6.2 Pengambilan Sampel Untuk Uji Sterilitas ... 25

2.6.3 Prosedur Umum ... 25

2.6.4 Metode Uji Sterilisasi ... 27

2.6.5 Kontrol Uji Sterilitas ... 28

2.6.6 Penafsiran Hasil Uji Sterilitas ... 29

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 30

3.1 Uraian Kerangka Konseptual ... 30

3.2 Bagan Kerangka Konseptual... 32

BAB IV METODE PENELITIAN ... 33

4.1 Desain Penelitian ... 33

4.2 Alat dan Bahan ... 33

4.2.1 Alat ... 33

(12)

4.3 Prosedur Penelitian ... 34

4.3.1 Pembuatan Sediaan ... 34

4.3.2 Sterilisasi Alat ... 35

4.3.3 Penyiapan Laminar Air Flow Cabinet dan Memasukkan Alat dan Bahan ... 35

4.3.4 Kontrol Lingkungan Laminar Air Flow Cabinet... 36

4.3.5 Kontrol Lingkungan Suhu dan Kelembaban ... 36

4.3.6 Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) ... 36

4.3.7 Uji Sterilitas Media (Kontrol Negatif) ... 37

4.3.8 Pemeriksaan Pendahuluan ... 37

4.3.9 Pengujian Sampel ... 39

4.4 Bagan Kerangka Operasional ... 40

BAB V HASIL PENELITIAN ... 41

5.1 Hasil Uji Kontrol Lingkungan Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) Sebelum Pengujian Sterilitas ... 41

5.2 Hasil Uji Kontrol Lingkungan Laminar Air flow Cabinet (LAFC) Saat Pengujian Sterilitas ... 42

5.3 Hasil Uji Kontrol Lingkungan Di Luar LAFC ... 42

5.4 Hasil Uji Kontrol Lingkungan Suhu Dan Kelembaban Lingkungan Di Luar LAFC ... 43

5.5 Hasil Pemeriksaan Pendahuluan (Pemeriksaan Fisik Sediaan) ... 43

5.6 Hasil Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) ... 43

5.7 Hasil Uji Sterilitas Media (Kontrol Negatif) ... 46

5.8 Hasil Uji Sterilitas Sampel... 48

5.9 Hasil Uji Sterilitas Blanko ... 51

BAB VI PEMBAHASAN ... 52

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 56

` 7.1 Kesimpulan ... 56

7.2 Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Agen antimikroba yang sering digunakan ... 6

II.2 Perlengkapan dan Kandungan Kuman Dari Manusia ... 16

II.3 Volume Pengambilan Sampel ... 25

II.4 Jumlah Volume dan Media Untuk Bahan Cair ... 26

IV.2 Volume Pengambilan Sampel berulang Untuk Penelitian ... 37

IV.3 Galur Mikroba Uji Fertilitas ... 38

V.1 Hasil Uji Kontrol Lingkungan Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) Sebelum Pengujian Sterilitas ... 41

V.2 Hasil Uji Kontrol Lingkungan Laminar Air flow Cabinet (LAFC) Saat Pengujian Sterilitas ... 42

V.3 Hasil Uji Kontrol Lingkungan Di Luar LAFC ... 42

V.4 Hasil Uji Kontrol Lingkungan Suhu Dan Kelembaban Lingkungan Di Luar LAFC ... 43

V.5 Hasil Pemeriksaan Pendahuluan (Pemeriksaan Fisik Sediaan) ... 43

V.6 Hasil Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) Hari ke-1 ... 43

V.7 Hasil Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) Hari ke-2 ... 44

V.8 Hasil Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) Hari ke-3 ... 44

V.9 Hasil Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) Hari ke-4 ... 45

V.10 Hasil Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) Hari ke-5 ... 45

V.11 Hasil Uji Sterilitas Media (Kontrol Negatif) Hari ke-1 ... 46

V.12 Hasil Uji Sterilitas Media (Kontrol Negatif) Hari ke-2 ... 46

V.13 Hasil Uji Sterilitas Media (Kontrol Negatif) Hari ke-3 ... 47

V.14 Hasil Uji Sterilitas Media (Kontrol Negatif) Hari ke-4 ... 47

V.15 Hasil Uji Sterilitas Media (Kontrol Negatif) Hari ke-5 ... 48

V.16 Hasil Uji Sterilitas Sampel Hari ke-1 ... 48

V.17 Hasil Uji Sterilitas Sampel Hari ke-2 ... 49

V.18 Hasil Uji Sterilitas Sampel Hari ke-3 ... 49

V.19 Hasil Uji Sterilitas Sampel Hari ke-4 ... 50

V.20 Hasil Uji Sterilitas Sampel Hari ke-5 ... 50

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1.5 Rumus Bangun Benzil Alkohol ... 7

2.2.5 Tinjauan Fisikokimia Difenhidramin Hidroklorida ... 11

3.1 Bagan Kerangka Konseptual…... 32

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup... 59

2. Surat Pernyataan ... 60

3. Certificate of Quality and Analysis ... 61

4. Benzil Alkohol ... 62

5. Laporan Hasil Uji Isolat Bakteri ... 64

6. Hasil Pengamatan Uji Efektivitas ... 66

7. Hasil Uji Inaktivasi... 69

8. Foto Hasil Pengamatan Uji Sterilitas Sampel Media Kassamino ... 71

9. Foto Hasil Pengamatan Uji Sterilitas Sampel Media Tioglikolat ... 77

10. Foto Hasil Uji Efektivitas Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) ... 83

11. Hasil Uji Kotrol Lingkungan ... 85

Referensi

Dokumen terkait

The automatic metal strips pallet stacker is an upgraded of the slitting machine collector for which the cut metal strips from the slitting machine is deposited at the

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI... PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

[r]

Tujuan penelitian ini untuk menguji secara empiris dan menganalisis apakah faktor komitmen dari seluruh komponen organisasi, penyempurnaan sistem administrasi, sumber daya yang

Jeefferie Abd Razak, Sahrim Haji Ahmad, Chantara Thevy Ratnam, Mazlin Aida Mahamood, Juliana Yaakub and Noraiham Mohamad, “Graphene Nanoplatelets Filled NR/EPDM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI... PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI... PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI... PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

ﻪﻨﻳﺰﻫ ،قﻮﻓ يﺎﻫﺮﻴﻐﺘﻣ رﺎﻨﻛ رد ﻪﻨﻳﺰﻫ ﺰﻴﻧ و تﺎﻘﻴﻘﺤﺗ يﺎﻫ هﺎﮕﻨﺑ ﻪﻛ ﻲﺗﺎﻐﻴﻠﺒﺗ يﺎﻫ يﺎـﻫ ﻲـﻣ ﻪﻃﻮﺑﺮﻣ رﻮﻣا فﺮﺻ ﻒﻠﺘﺨﻣ ﻨﻛ ﺰـﻴﻧ ﺪـﻨ ﺮﻴﺛﺄـﺗ ﻮـﺗ ﻞـﺑﺎﻗ هدوﺰـﻓا شزرا دﺎـﺠﻳا ﺮـﺑ ﻲﻬﺟ هﺎﮔرﺎﻛ ﻪﺘﺷاد

[r]

[r]

[r]

Placebo Not used Assignment Parallel Other design features Secondary Ids empty Ethics committees 1 Ethics committee Name of ethics committee Ethics committee of Tabriz