• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLA INTERAKSI SESAMA GAY (STUDI DESKRIPTIF MENGENAI POLA INTERAKSI GAY PADA KOMUNITAS CANGKANG QUEER MEDAN).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "POLA INTERAKSI SESAMA GAY (STUDI DESKRIPTIF MENGENAI POLA INTERAKSI GAY PADA KOMUNITAS CANGKANG QUEER MEDAN)."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

POLA INTERAKSI SESAMA GAY

(STUDI DESKRIPTIF MENGENAI POLA INTERAKSI GAY PADA KOMUNITAS CANGKANG QUEER MEDAN)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

NURTATY SIANIPAR NIM. 3123122047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

NurtatySianipar, NIM. 3123122047, “Pola Interaksi Sesama Gay ( Studi Deskriptif Mengenai Pola Interaksi Gay Pada Komunitas Cangkang Queer Medan)”. Skripsi Program Studi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola interaksi sesama gay pada komunitas Cangkang Queer Kota Medan, untuk mengetahui proses interaksi para gay di tengah keluarga, teman, lingkungan dan tempat kerja, untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan gay dalam komunitas Cangkang QueerMedan.

Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Melalui penelitian deskriptif kualitatif ini peneliti dapat memahami perasaan subjek, karena metode penelitian ini berusaha mengambarkan subjek apa adanya. Oleh karena itu peneliti berupaya menggambarkan pola interaksi gay pada Komunitas Cangkang Queer Medan sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan tanpa memanipulasi data yang ada di lapangan. Subjek penulisan ini adalah gay pada komunitas Cangkang Queer yang berjumlah empat orang yang memiliki informasi mengenai data yang diteliti. Penentuan sampel yaitu seluruh gay yang ada di Cangkang Queer. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Informan pertama sekaligus sebagai informan kunci (Dika) yaitu menjabat sebagai ketua Cangkang Queer, Informan kedua (HM) menjabat sebagai sekretaris Cangkang Queer, dan informan selanjutnya (F dan MD) menjabat sebagai anggota Cangkang Queer.

Hasil penelitian yang didapatkan sebagai berikut(1) pola interaksi pada komunitas Cangkang Queer bersifat asosiatif.Bentuk kerjasama yang dilakukan yaitu saling membantu anggota yang sedang mengalami masalah dan saling membangun dalam pendidikan SOGIE. (2) proses interaksi di tengah keluarga, teman dan tempat kerja cukup baik dilihat dari empa t informan dua sudah comingout kepada keluarga, teman dan tempat kerja mengenai orientasi seksual mereka dan pada akhirnya keluarga, teman dan tempat kerja dapat menerima orientasi seksual mereka yang berbeda meskipun dengan keadaan terpaksa. (3) Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Cangkang Queer tidak terlepas dari yang namanya pilar. Lima pilar yang dimaksud dalam Cangkang Queer itu adalah pilar advokasi, kampanye, penelitian dan pengembangan, kemudian pendidikan dan penngembangan organisasi dari pilar tersebut mereka dapat melakukan segala kegitan-kegiatan yang positif. Kesimpulan menunjukkan bahwa pola interaksi gay yang terjadi pada komunitas Cangkang Queer bersifat asosiatif dimana para anggota tidak pernah berkonflik dengan anggota lainnya, Karena Cangkang Queer merupakan rumah kedua bagi mereka dan keluarga dimana setiap anggota harus saling menjaga satu dengan yang lainnya.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji Dan Syukur penulis ucapkan atas berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha

Esa yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul Pola Interaksi Sesama Gay (Studi Deskriptif

Mengenai Pola Interaksi Gay Pada Komunitas Cangkang Queer Medan)

Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu

Sosial, Universitas Negeri Medan, penulis menyadari skripsi ini jauh dari kata

sempurna, masih terdapat kekurangan dan kesalahan. penulis memiliki kemampuan

terbatas dalam proses penyelesaian skripsi ini, namun karena berbagai bantuan dari

banyak pihak baik moril, doa dan materi. Penulis dapat menyelesaikannya dengan

baik oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS)

Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Puspitawati, M.Si Ketua Program Studi Pendidikan Antropologi.

4. Bapak Erond Litno Damanik, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

memberikan begitu banyak bimbingan, saran, arahan dan waktu kepada penulis

(7)

5. Ibu Supsiloani, M.Si sebagai dosen pembimbing akademik sekaligus Penguji I

penulis yang telah memberikan bimbingan dan motivasi selama penulis

menjalankan perkuliahan.

6. Ibu Dra. Trisni Andayani, M.Si sebagai dosen Penguji II penulis yang telah

memberikan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan

baik.

7. Ibu Sulian Ekomila, S.Sos., MSP sebagai dosen Penguji III yang memberikan

banyak saran dan masukan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini

dengan baik.

8. Seluruh dosen pengajar di program studi pendidikan antropologi yang

memberikan bimbingan dan pengajaran kepada penulis selama perkuliahan.

9. Kakanda Ayu Febriani, S.Pd, M.Sos yang telah membantu mempersiapkan

berkas-berkas dalam penyelesaian skripsi ini.

10.Kedua orangtua penulis Bapak A. Sianipar dan Ibu D. Simanjuntak yang telah

memberikan kasih sayang, doa, motivasi, tenaga dan materi kepada penulis.

11.Abangda Indra Kusuma Sianipar penulis banyak berterima kasih buat semua

yang abang berikan kepada penulis. Penulis sangat menyayangi abang.

12.Seluruh keluarga dari Bapak Sianipar dan Ibu Simanjuntak yang ikut serta

memberikan semangat dan doa.

13.Seluruh keluarga Ompung, Omak tua, Bapak tua saya yang ada di Medan

terimakasih buat tempat tinggal yang penulis tempati dari mulai bimbingan

sampai selesai kuliah.

14.Kepada sahabat penulis yang telah menemani hari-hari penulis selama tiga

tahun hidup bersama, memberikan arti hidup, persahabatan, dan juga menjadi

keluarga penulis Cheryl Grace Pertiwi, S.Pd, Helen Soraya Sirait, S.Pd, dan

Santi Sidabutar, S.Pd.

15.Kepada sahabat penulis yang telah menemani penulis selama berada di

(8)

Melita Renata Nduru, Noni Alfanita Sarumaha, S.Pd, Sinta Uli Edelina

Situmorang, S.Pd, Tenny Sipayung, S.Pd, Yossi Gresti Sembiring, S.Pd dan

Christiany Ovalia, S.Pd terimakasih buat doa dan dukungan yang diberikan

kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik

dan tepat pada waktunya.

16.Sahabat terbaik penulis Nur Hamidah Rangkuti, S.Pd dan Aulia Hidayah

Batubara, S.Pd, Rozia Rambe, S.Pd dan Meri S.Pd selalu setia menemani,

menyemangati penulis mulai dari penelitian sampai skripsi ini selesai.

17.Teman satu perjuangan penulis dalam penulisan karya ilmiah (PKM-Penelitian

2013) Novalita Shandy, S.Pd, Risqa Mulya Lubis, S.Pd dan Surya Dirja, S.Pd.

18.Seluruh teman satu bimbingan akademik penulis Isnaini, Lukas Simorangkir,

dan Syuhadi Witana.

19.Seluruh teman satu bimbingan skripsi penulis Ade Mariani, Ida Ayu Lanti

Sinaga, S.Pd dan Iis Soleha, S.Pd.

20.Seluruh teman-teman seperjuangan di Pendidikan Antropologi/Sosiologi

angkatan 2012 terkhusus Janwilson Sitanggang, S.Pd, Ricad Michael

Sihombing, S.Pd, Anwar Soleh Purba, S.Pd, Aries Sihotang, S.Pd, Daniel

Tobing, S.Pd, Evan Lumban Tobing, S.Pd, Hiasintus Ipi Manalu,S.Pd, Adonia

Marbun, Herdi Perangin-angin, Jhon Hepri Sihite

21.Seluruh informan penulis terkhusus bang Dika yang telah banyak meluangkan

waktu dan memberikan masukan kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

22.Seluruh Teman PPL, Guru, dan murid penulis di SMA Negeri 2 Lubuk Pakam.

Terkhusus buat Inge Dwi Hafsari yang sudah memberikan semnagat dan doa.

23.Seluruh senior terkhusus buat supervisor penulis di tempat Bimbingan Medica.

(9)

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini oleh

karena itu, penulis megharapkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun

untuk kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat dalam

menambah wawasan serta pengetahuan seluruh pembaca.

Medan, September 2016

Penulis

Nurtaty Sianipar

(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Pembatasan Masalah ... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 5

1.5 Tujuan Peulisan ... 6

1.6 Manfaat Penulisan ... 6

1.6.1Manfaat Teoritis ... 6

1.6.2 Manfaat Praktis ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORITIS 2.1 Kajian Pustaka ... 8

2.2 Kerangka Teori ... 13

2.2.1Interaksi Sosial ... 13

2.3 Kerangka Konseptual ... 16

2.3.1Orientasi Seksual dan Identitas Sosial ... 16

2.3.2Pola Interaksi ... 19

2.3.3Konsep Gay dan Homoseksual ... 21

2.3.4Komunitas ... 24

(11)

2.4 Kerangka Berpikir ... 28

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 30

3.2 Lokasi Penelitian ... 31

3.3. Subjek dan Objek Penelitian 3.3.1Subjek Penelitian ... 31

3.3.2Objek Penelitian ... 32

3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1Observasi ... 32

3.4.2Wawancara ... 33

3.5 Teknik Analisis Data ... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 36

4.2Latar Belakang Terbentuknya Komunitas Cangkang Queer Medan 4.2.1Sejarah Cangkang Queer Medan ... 39

4.2.2Makna Nama dan Slogan Cangkang Queer Medan ... 41

4.2.3Visi Dan Misi Cangkang Queer Medan ... 41

4.2.4Keanggotaan Cangkang Queer Medan... 42

4.2.5Struktur Organisasi Cangkang Queer Medan ... 43

4.2.6Pilar Strategi ... 43

4.2.7Azas Cangkang Queer Medan ... 44

(12)

4.3Profil Informan Gay Cangkang Queer Medan ... 46

4.3.1Informan I (Dika)... 46

4.3.2Informan II (HM)... 49

4.3.3Informan III (F) ... 51

4.3.4Informan IV (MD) ... 52

4.4Bagaimana pola interaksi sesama gay pada Cangkang Queer Medan ... 53

4.4.1Kerja Sama ... 54

4.4.2Persaingan ... 57

4.5Bagaimana Proses interaksi gay 4.5.1Proses interaksi gay di tengah lingkungan keluarga ... 58

4.5.2Proses interaksi gay di lingkungan teman ... 61

4.5.3Proses interaksi gay di lingkungan tempat kerja ... 63

4.6Kegiatan-Kegiatan yang dilakukan di komunitas Cangkang Queer ... 64

BAB V PENUTUP 5.1Kesimpulan ... 67

5.2Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Manusia membutuhkan manusia lain dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari,

baik itu kebutuhan biologis seperti makan dan minum maupun kebutuhan psikologis,

seperti rasa kasih sayang, rasa aman, dihargai, diakui, dan sebagainya.Memenuhi

kebutuhan hidup manusia tentunya tidak lepas dari yang namanya interaksi.Interaksi

sosial itu sendiri adalah adanya hubungan timbal balik antara individu dengan

individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok.Interaksi

merupakan kebutuhan bagi seluruh umat manusia termasuk pada masyarakat

homoseksual mereka juga membutuhkan interaksi dengan masyarakat lain.

Realita kehidupan bermasyarakat ada begitu beragam masyarakat dengan

berbagai latar belakang kehidupan sosialnya. Seperti halnya dengan keberagaman

orientasi seksual. Sebagian orang menganggap bahwa masyarakat hanya terbagi

menjadi masyarakat heteroseksual. Realitanya masyarakat mengenal orientasi seksual

pecinta sesama jenis atau yang dikenal dengan Homoseksual. Secara sosiologis

menurut Soekanto (2004) homoseksual adalah seseorang yang cenderung

mengutamakan orang yang sejenis kelaminnya sebagai mitra seksual. Homoseksual

mencakup empat kelompok besar yaitu LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan

Transgender). Sehingga hubungan ini tidak terbatas hanya antara pria dengan pria

(14)

2

dengan perempuan yaitu Lesbian. Biseksual memiliki kecenderungan untuk

menyukai pria maupun perempuan secara bersamaan.Sedangkan Seseorang yang

menderita konflik batin karena perbedaan identitas diri yang bertentangan dengan

identitas sosial sehingga mengubah karakteristik dirinya disebut dengan Transgender.

Kaum ini memiliki kebiasaan atau gaya hidup yang berbeda dan unik jika

dibandingkan dengan mayoritas individu atau golongan dalam masyarakat, karena

perilakunya yang berbeda maka mereka dianggap perilaku menyimpang, penyakit

sosial yang mengakibatkan timbulnya masalah-masalah sosial di masyarakat.

Keberadaan gay, lesbian, biseksual dan transgender sebenarnya sudah ada

sejak lama termasuk ditengah-tengah masyarakat Indonesia.Akhir-akhir ini

keberadaan gay menjadi sorotan berbagai media massa di dunia dikarenakan berbagai

kasus yang melibatkan kaum gay termasuk kekerasan seksual yang dilakukan oleh

kaum gay itu sendiri. Eksistensi gay di Indonesia tidak terjadi begitu saja ada

beberapa hal yang menjadikan kaum gay di Indonesia semakin memantapkan

keberadaan mereka sebagai sebuah komunitas yang ingin diakui oleh masyarakat

Indonesia secara luas.Namun seberapa kuat mereka berjuang kaum homoseksual di

Indonesia masih ditolak oleh sebagian besar masyarakat sehingga eksistensinya

berkembang secara sembunyi-sembunyi.

Pandangan negatif mengenai homoseksual inilah yang menyebabkan

homoseksual cenderung tidak diterima masyarakat, rentan mengalami diskriminasi,

cemoohan serta sanksi-sanksi sosial lainnya (Ary, 1987). Sejumlah masyarakat

(15)

3

keagamaan. Seorang individu yang diketahui sebagai pria homoseksual atau gay

beresiko untuk mengalami diskriminasi dalam pekerjaan dan kehidupan sosialnya.

Selain itu mereka juga kerap mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan

akibat orientasi seksualnya sebagai penyuka sesama jenis, Sanksi sosial yang

diberikan masyarakat seperti cemoohan, dikucilkan bahkan jika kaum homoseksual

khususnya gay (comingout) mengakui orientasi seksual mereka maka masyarakat

heteroseksual tidak ingin berteman dalam lingkungannya. Hal ini tentu saja membuat

kaum homoseksual mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan interaksi

mereka dengan masyarakat. Sehingga kaum gay kerap mencari teman yang orientasi

seksualnya sama dan mulai membentuk komunitas bagi kaum gay untuk memenuhi

kebutuhan mereka akan berinteraksi.

Komunitas homoseksual mulai bermunculan di kota-kota besar. Berdirinya

beragam komunitas ini diwarnai dengan latar belakang yang berbeda. Namun tujuan

utamanya serupa yaitu sebagai wadah bagi kaum homoseksual untuk

mengorganisasikan diri sehingga mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Perjuangan mereka sekarang ini bukan hanya untuk diakui dan diterima secara

terbuka oleh masyarakat. Isu yang mereka angkat adalah persamaan hak antara

homoseksual dengan identitas gender lainnya.

Medan salah satu kota besar di Indonesia yang menuju kota metropolitan

terindikasi sebagai salah satu kota yang keberadaan gay cukup banyak setelah

Surabaya, Yogyakarta dan Jakarta. Ada beberapa komunitas gay di kota Medan

(16)

4

merupakan sebuah organisasi yang aktif dalam menyampaikan isu Sexual

Orientation, Gender Identity, and Expression (SOGIE) dan HAM LGBT di

Medan.Cangkang Queer terbentuk pada 10 Februari 2012 dimana anggota terdiri dari

mahasiswa dan pekerja.Munculnya Cangkang Queer adalah salah satu bentuk usaha

yang dilakukan kaum homoseksual di kota Medan untuk berani terbuka dan mulai

membuka diri kepada masyarakat. Tidak hanya itu, tapi juga bisa membaur bersama

masyarakat dan melakukan interaksi seperti halnya kaum heteroseksual.

Adapun program yang dilaksanakan Cangkang Queer Medan dalam membela

hak-hak LGBT yaitu melakukan kegiatan seperti berdiskusi, membuat seminar

tentang gerakan LGBT dan belajar tentang pendidikan SOGIE (Sexual Orientation,

Gender Identity and Expression), melakukan penulisan dan pengembangan dalam

bidang memperjuangkan kaum LGBT, kampanye melalui media sosial kaum LGBT

itu seperti apa, dan pengembangan komunitas dalam mempersatukan kaum LGBT.

Cangkang Queer melaksanakan pertemuan terbuka untuk mendeklarasikan

kemerdekaan kaum LGBT seperti dialong nasional dan launching laporan

pemantauan situasi LGBT di Sumatera utara berbasis media.

Tidak banyak komunitas yang berani mengungkapkan identitasnya terkait hal

ini, berbeda dengan Cangkang Queeryang merupakan salah satu komunitas LGBT di

Medan yang menunjukkan keeksistensiannya. Berdasarkan fakta-fakta diatas, maka

penulis merasa tertarik untuk meneliti bagaimana “Pola Interaksi Gay (Studi

(17)

5 1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas maka dapat di identifikasi

adanya masalah yaitu :

1. Manusia sebagai makhluk sosial dimana setiap manusia membutuhkan

interaksi seperti halnya masyarakat homoseksual terkhusus kaum gay.

2. Membentuk suatu komunitas kaum gay supaya dapat saling berinteraksi

dengan sesama gay.

3. Melihat pola interaksi gay yang ada dalam komunitas Cangkang Queer

Medan.

1.3Pembatasan Masalah

Berdasarkan pemaparan identifikasi masalah di atas, Penulis tertarik untuk

meneliti secara mendalam mengenai dua hal, yaitu: 1) Pola interaksi sesama gay

pada komunitas Cangkang QueerMedan, dan 2) Interaksi gay dengan masyarakat

luas yang non gay.

1.4Rumusan Masalah

Hal yang sangat penting untuk memulai suatu penulisan adalah adanya

masalah yang akan diteliti. Agar penulisan dapat dilaksanakan dengan

sebaik-baiknya maka penulis harus merumuskan masalahnya dengan jelas sehingga akan

(18)

6

(Arikunto, 2006). Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah dalam

penulisan ini adalah:

1. Bagaimanakah pola interaksi sesama gay pada komunitas Cangkang

QueerMedan?

2. Bagaimanakah proses interaksi para gay di tengah keluarga, teman, dan

linkungan tempat kerja?

3. Apa saja kegiatan-kegiatan yang dilakukan gay dalam komunitas Cangkang

QueerMedan?

1.5Tujuan Penulisan

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan ini adalah:

1. Untuk mengetahui pola interaksi sesama gay pada komunitas Cangkang

Queer Kota Medan.

2. Untuk mengetahui proses interaksi para gay di tengah keluarga, teman,

lingkungan dan tempat kerja.

3. Untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan gay dalam komunitas

Cangkang QueerMedan?

1.6Manfaat Penelitian

Penelitian ini memberikan manfaat untuk menambah pengetahua

penulis,menambah wawasan pembaca, terlebih lagi untuk ilmu pengetahuan terkait

(19)

7

1.6.1Manfaat Teoritis

Adapun manfaat teoritis penulisan ini adalah sebagaimana disebutkan

dibawah ini, yaitu:

1. Untuk menambah pengetahuan dalam pengembangan ilmu-ilmu sosial

terkhusus Antropologi/Sosiologi.

2. Menambah pengetahuan tentang teori-teori sosial terkhusus teori yang

digunakan dalam mengkaji penulisan ini adalah teori interaksi.

3. Memberikan informasi tentang pola interaksi gay pada komunitas Cangkang

Queer dan perbedaan pola interaksi gay dengan kaum heteroseksual.

1.6.2 Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis penulisan ini adalah sebagaimana disebutkan

dibawah ini, yaitu:

1. Memberikan sumbangan pengetahuan dalam bentuk bacaan untuk

memperkaya wawasan setiap individu yang membaca hasil penulisan ini dan

menjadi bahan relevan diri bagi para gay terkhusus pada kaum gay pada

komunitas Cangkang Queer Medan.

2. Menambah informasi mengenai pola interaksi gay terkhusus di Kota Medan.

3. Dapat memberikan hal positif terhadap pembaca mengenai pola interaksi gay.

4. Dapat mengetahui bagaimana kehidupan gay, pola interaksi dan

(20)

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

1. Pola interaksi pada komunitas Cangkang Queer bersifat asosiatif. Bentuk

kerjasama yang dilakukan yaitu saling membantu anggota yang sedang

mengalami masalah dan saling membangun dalam pendidikan SOGIE (Sexual

Orientation, Gender Identity and Expression ).

2. Proses interaksi di tengah keluarga, teman dan tempat kerja cukup baik dilihat

dari empat informan dua sudah comingout kepada keluarga, teman dan tempat

kerja mengenai orientasi seksual mereka dan pada akhirnya keluarga, teman

dan tempat kerja dapat menerima orientasi seksual mereka yang berbeda

meskipun dengan keadaan terpaksa.

3. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Cangkang Queer tidak

terlepas dari yang namanya pilar. Lima pilar yang dimaksud dalam Cangkang

Queer itu adalah pilar advokasi, kampanye, penelitian dan pengembangan,

kemudian pendidikan dan penngembangan organisasi dari pilar tersebut

(21)

5.2 SARAN

Adapun yang menjadi saran dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Kepada orangtua sebaiknya lebih menjaga anaknya dan memperhatikan setiap

tumbuh kembang anaknya. Memberikan kasih sayang yang sepenuhnya

kepada anak-anaknya.

2. Kepada para gay untuk menjaga kesehatan dalam melakukan hubungan intim

dengan pasangannya seperti mengunakan kondom. Kaum gay cukup rentan

dalam penularan penyakit kelamin dan HIV/AIDS.

3. Kepada masyarakat dihimbau untuk menjaga kerukunan dalam bersosial.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Ali. M. 2004. Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ary. 1987. Gay. Jakarta :Gramedia.

Blumer, Herbert. 1969. Symbolic Interaction. Perspective and Method. Berkeley:

University of California Pres.

Bungin, B. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Boellstorff, T. 2005. The Gay Archipelago: Seksualitas Dan Bangsa di Indonesia.

Inggris: Princeton University Press.

Carlson, N R . 1994. Physiology of Behavior Fifth Edition, Boston: Allyn and

Bacon.

Carroll, Janell L. 2005. Sexuality Now Embracing Diversity. Belmont: Wadsworth

Thompson, Inc.

Darmawanto. 2002. Kaum Gay Fenomena dan Moralitas. Jakarata

De Lauretis, Teresa (ed). 1991. Queer Theory, Differences, 3 (2)

Esterberg, Kristin. 2002. Quaitative Methods ins Social Research, Mc. Graw. Hill.

NewYork

Feldmen, R. S. 1990. Understanding Psychology, Second Edition. New York:

McGraw-Hill Publishing Company.

(23)

Koentjaraningrat. 1983, Sejarah Teori Antropologi I, Jakarta : Universitas

Indonesia (UI-Press).

Licoln dan Guba. 1985. Naturalistic Inquiry. Baverly Hills: Sage

Marshal. 1995. Desinging Qualitative Research. London: Sage Publisher

Maryati, dan Suryawati.2003. Sosiologi 1. Jakarta: Erlangga

Moleong Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Murdiyatmiko dan Handayani, R. 2004. Sosiologi 1. Jakarta: Grafindo Media

Pratama

Narwoko dan Suyanto. 2004. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta:

Prenada M. Group

Nevid, J. F., dkk. 1995. Personal Adjusment and Mental Healty. New York: Holt

Ritzer George, dkk. 2008. Teori Sosiologi, Yogyakarta : Kreasi Wacana.

Rulli Nasrullah, 2012. Komunikasi Antarbudaya di Era Budaya Siber. Jakarta:

Kencana.

Santrock. J. W.2002. Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup.

Jakarta: Erlangga

Soekanto, 1979, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: UI-Press

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung:

ALFABETA.

Soleman B. Taneko, 1984. Struktur Dan Proses Sosial; Suatu Pengantar

Sosiologi Pembangunan. Jakarta: Rajawali

Tonnies, Ferdinand. 1955. Community and Association, London: Routledge and

(24)

Sumber dari Skripsi :

Syarifullah, A. 2015. “Pola Interaksi Sosial Dan Keberagamaan Mahasiswa Gay

( Studi Kasus Di Kota Banjarmasin”

Rifandi, A. 2015. “Peran Facebook Dan Twitter Sebagai Media Mencari Jodoh

Pada Gay Di Medan”,.

Sumber dari Tesis :

Sufiafin, R. 2005. Pola komunikasi dalam interaksi kaum gay dalam masyarakat

(studi kasus Yogyakarta).

Sumber dari Internet

Hendria, 2010. Sosiologi. Melalui http://www.hendria.com/2010/03/

sosiologi_18.html diakses pada tanggal 04 Februari 2016

Mery DT, 2011. Orientasi Seksual Berdasarkan Skala Kinsey. Melalui

http://apaja.wordpress.com/2011/11/04/orientasi-seksual-berdasarkan-skala-kinsey/ diakses pada tanggal 09 Februari 2016

Sofiyana, Roudlotul Jannah, 2013. “Pola Interaksi Sosial Masyarakat Dengan

Waria di Pondok Pesantren Khusus Al-Fatah Senin Kamis”, Skripsi,

Universitas Negeri Semarang: Fakultas Ilmu Pendidikan,. Dalam

http://lib.unnes.ac.id/1714 9/1/1201408014.pdf, diakses 05 Maret 2016.

Wedastra, I Made, 2015. Hubungan Fungsi Keluarga dan Strategi Koping dengan

Agresivitas Pada Gay di Denpasar”, Tesis, Program Pascasarjana,

Universitas Udayana Denpasar,. Dalam

http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk membandingkan biaya dan efektifitas dari penggunaan antidiabetik pada pasien penderita DM tipe II di instalasi rawat jalan RSUD X

Energi listrik di gedung perpustakaan ini digunakan untuk instalasi penerangan, air conditioning (AC), kipas angin, komputer, dan mesin-mesin lain yangn dioperasikan dengan

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, permasalahan yang akan diungkap adalah apakah metode pendampingan individual melalui bimbingan dan

Pada fase S, kromosom yang mengandung kode genetik (DNA) yang dapat disalin sehingga kedua sel-sel baru yang terbentuk akan memiliki untai DNA yang cocok... Kejadian

EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Rekapitulasi Hasil Angket dan Wawancara Pandangan Guru Selama Kegiatan Inkuiri Ilmiah Berlangsung... Hasil Uji Prasyarat dan Uji Statistik D.1 Uji Prasyarat

Bahasa Pemrograman Borland Delphi mudah digunakan dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya karena Borland Delphi awalnya dari Pascal yang mana banyak orang mengetahui

Pembuatan Aplikasi Pembacaan 10 Surat Terpendek Dalam Juz Amma Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan sebuah aplikasi multimedia yang berisi 10 surat juz amma