• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Lokasi, Produk, dan Pelayanan Pada Pelanggan Terhadap Loyalitas Konsumen di Percetakan CV. Waty Grafika Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pengaruh Lokasi, Produk, dan Pelayanan Pada Pelanggan Terhadap Loyalitas Konsumen di Percetakan CV. Waty Grafika Medan"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH LOKASI, PRODUK DAN PELAYANAN

PADA PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN

DI PERCETAKAN CV. WATY GRAFIKA MEDAN

TESIS

Oleh

AISYAH

097019027/IM

SEKOLAHPASCASARJANA

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2011

S

E K

O L A H

P A

S C

A S A R JA N

(2)

ANALISIS PENGARUH LOKASI, PRODUK DAN PELAYANAN

PADA PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN

DI PERCETAKAN CV. WATY GRAFIKA MEDAN

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Manajemen pada Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara

Oleh

AISYAH

097019027/IM

SEKOLAHPASCASARJANA

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

Judul Tesis : ANALISIS PENGARUH LOKASI, PRODUK, DAN

PELAYANAN PADA PELANGGAN TERHADAP

LOYALITAS KONSUMEN DI PERCETAKAN CV. WATY GRAFIKA MEDAN

Nama Mahasiswa : Aisyah Nomor Pokok : 097019027

Program Studi : Ilmu Manajemen

Menyetujui, Komisi Pembimbing:

(Prof. Dr. Rismayani, SE, MS) Ketua

(Dr. Parulian Simanjuntak, M.A) Anggota

Ketua Program Studi

(Prof. Dr. Paham Ginting, MS)

Tanggal Lulus: 18 Juli 2011

Direktur,

(4)

Telah diuji pada

Tanggal: 18 Juli 2011

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Rismayani, SE, MS

Anggota : 1. Dr. Parulian Simanjuntak, M.A

2. Prof. Dr. Sya’ad Afifuddin, M.Ec

3. Prof. Dr. Paham Ginting, MS

(5)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis saya yang berjudul:

“Analisis Pengaruh Lokasi, Produk, dan Pelayanan Pada Pelanggan Terhadap

Loyalitas Konsumen di Percetakan CV. Waty Grafika Medan”

Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan oleh siapapun

juga sebelumnya. Sumber-sumber data yang diperoleh dan digunakan telah

dinyatakan secara jelas dan benar.

Medan, Juli 2011

Yang membuat pernyataan

Aisyah

(6)

ABSTRAK

Perusahaan percetakan di Medan berkembang dengan pesat, dimana terdapat berbagai perusahaan percetakan dalam jumlah yang cukup banyak. Perkembangan jumlah perusahaan percetakan tersebut mengakibatkan semakin tingginya persaingan usaha dibidang tersebut. CV. Waty Grafika Medan adalah percetakan yang terletak di jalan Jamin Ginting 140 Medan yang telah berdiri sejak Januari 1984. Permasalahan dalam penelitian ini adalah sejauhmana pengaruh lokasi, produk dan pelayanan pada pelanggan terhadap kepuasan konsumen pada percetakan CV. Waty Grafika Medan, dan sejauhmana pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen pada percetakan CV. Waty Grafika Medan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1) Lokasi, produk, dan pelayanan pada pelanggan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada percetakan CV. Waty Grafika Medan, 2) Kepuasan konsumen berpengaruh terhadap loyalitas konsumen pada percetakan CV. Waty Grafika Medan.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajemen pemasaran jasa yang berkaitan dengan bauran pemasaran jasa terutama dengan lokasi (place), produk (product), pelayanan pada pelanggan (customer service), kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen.

Metode penelitian menggunakan pendekatan survey, jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, dengan sifat penelitian explanatory. Metode pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan, wawancara, daftar pertanyaan dan studi dokumentasi. Pengujian hipotesis pertama menggunakan analisis regresi berganda melalui uji F dan uji t, dan hipotesis kedua menggunakan regresi sederhana.

Hasil penelitian pada hipotesis pertama menunjukkan bahwa lokasi, produk, dan pelayanan pada pelanggan secara serempak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen pada percetakan CV. Waty Grafika Medan. Secara parsial variabel lokasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen, namun variabel produk dan pelayanan pada pelanggan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. Analisis hipotesis kedua menunjukkan bahwa secara parsial variabel kepuasan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen.

Kesimpulan penelitian adalah lokasi, produk, dan pelayanan pada pelanggan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada percetakan CV. Waty Grafika Medan dan kepuasan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen di percetakan CV. Waty Grafika Medan.

(7)

ABSTRACT

Printing company in Medan is growing rapidly. In this town, there are many printing companies in considerable numbers. This results an increasing competition in the field. CV. Waty Grafika Medan, which is located at Jalan Jamin Ginting 140 Medan, has established since January 1984. The problem in this research is to examine how the location, product, and customer service of CV. Waty Grafika Medan affect on its customer satisfaction and how it then affects on the customer loyalty at this company. The hypotheses of this study are 1) Locations, products, and customer service affect on customer satisfaction at CV. Waty Grafika Medan, 2) Customer satisfaction affects on customer loyalty at CV. Waty Grafika Medan.

The theory used in this study is the marketing management services related to services marketing mix, especially with the location (place), products, customer service, customer satisfaction, and customer loyalty.

The research method applies survey approach, the type of research is descriptive quantitative, and the character of the research is explanatory research. The methods of data collection use observation, interviews, questionnaires, and documentation study. The first hypothesis testing uses multiple regression analysis by F test and t test, and the second hypothesis uses a simple regression.

The results of the first hypothesis indicate that the location, product, and customer service simultaneously significantly influence customer satisfaction at CV. Waty Grafika Medan. Variable location of the partial no significant effect on customer satisfaction, but the product variable and customer service has significant influence to customer satisfaction. Analysis of the second hypothesis of the partial showed satisfaction variables significantly influence customer loyalty.

The research concludes that location, product, and customer service affect customer satisfaction at CV. Waty Grafika Medan and the satisfaction affects customer loyalty at this company.

(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Tesis ini merupakan

tugas akhir pada Program Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara. Pada penulisan tesis ini, penulis memilih judul “Analisis

Pengaruh Lokasi, Produk, dan Pelayanan Pada Pelanggan Terhadap Loyalitas

Konsumen di Percetakan CV. Waty Grafika Medan”.

Selama proses penyelesaian tesis penulis banyak memperoleh bantuan moril

dan materil dari berbagai pihak. oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

menyapaikan terima kasih yang sebesarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A(K), selaku

Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE, selaku Direktur Sekolah

Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, MS, selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu

Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara sekaligus selaku

pembanding yang banyak memberikan masukan demi kesempurnaan tesis ini.

4. Ibu Prof. Dr. Rismayani, SE, MS, selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah

banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan

(9)

5. Bapak Dr. Parulian Simanjuntak, M.A, selaku Anggota Komisi Pembimbing

yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam

menyelesaikan tesis ini.

6. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA, selaku Seketaris Program Studi

Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

7. Bapak Prof. Dr. Sya’ad Afifuddin, M.Ec dan Bapak Drs. Syahyunan, M.Si,

selaku Komisi Pembanding yang banyak memberikan masukan dan saran demi

kesempurnaan tesis ini.

8. Seluruh staf pengajar dan staf administrasi Program Studi Ilmu Manajemen

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

9. Kedua orang tuaku tersayang, Prof. Dr. H. Sya’ad Afifuddin, M.Ec dan Hj.

Nuridah, SE, yang menjadi sumber inspirasi dan selalu mendukung penulis

dalam menyelesaikan tesis ini.

10. Abangku Muhammad Afianda Putra, SE, dan Muhammad Dani Alfan, SH, yang

memberikan semangat dan dukungannya kepada penulis untuk menyelesaikan

tesis ini.

11. Seluruh teman-teman angkatan XVII Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah

Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan dukungan dan

(10)

Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan keselamatanNya kepada semua

pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis selama

menyelesaikan tesis ini. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya dan kepada penulis khususnya.

Amin ya rabbal’alamin..

Medan, Juli 2011 Penulis

(11)

RIWAYAT HIDUP

Aisyah lahir di Kuala Lumpur Malaysia tanggal 11 September 1987. Anak

kedua dari dua bersaudara pasangan dari Ayahanda Prof. Dr. H. Sya’ad Afifuddin,

M.Ec dan Ibunda Hj. Nuridah, SE.

Menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Kemala Bhayangkari 1

Medan pada tahun 1999, pendidikan di Sekolah Menengah Pertama di SMP

AL-Azhar Medan pada tahun 1999 dan lulus pada tahun 2002, kemudian melanjutkan

pendidikan di Sekolah Menengah Atas di SMU Negeri 2 Medan pada tahun 2002 dan

lulus tahun 2005. Tahun 2005 meneruskan pendidikan di Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Jurusan Manajemen dan lulus tahun 2009. Pada tahun

2009 melanjutkan studi di Program Studi Magister Ilmu Manajemen Sekolah

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

RIWAYAT HIDUP ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1

I.1. Latar Belakang ... 1

I.2. Rumusan Masalah ... 5

I.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 5

I.5. Kerangka Berpikir/Landasan Teori ... 6

1.6. Hipotesis ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11

II.1. Teori Tentang Pemasaran Jasa ... 11

II.1.1. Pengertian Jasa dan Pemasaran Jasa ... 11

II.1.2. Strategi Bauran Pemasaran Jasa ... 12

II.2. Teori Tentang Lokasi ... 13

II.2.1. Pengertian Lokasi ... 13

II.2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lokasi ... 14

(13)

II.3.1. Pengertian Produk ... 16

II.6.1. Pengertian Loyalitas dan Karakteristik Loyalitas Pelanggan ... 24

III.4. Metode Pengumpulan Data ... 30

III.5. Jenis dan Sumber Data ... 31

III.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel ... 31

III.6.1. Identifikasi Variabel Hipotesis Pertama . ... 31

(14)

III.6.3. Identifikasi Variabel Hipotesis Kedua. ... 33

III.6.4. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua ... 33

III.7. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 35

III.7.1. Uji Validitas Instrumen ... 35

III.9.2. Uji Multikoliniearitas ... 42

III.9.3. Uji Heteroskedastisitas ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44

IV.1. Hasil Penelitian ... 44

IV.1.1. Sejarah Singkat CV. Waty Grafika Medan ... 44

IV.1.2. Visi dan Misi CV. Waty Grafika Medan ... 45

IV.1.3. Produk-Produk CV. Waty Grafika Medan ... 46

IV.1.4. Standar Pelayanan CV. Waty Grafika Medan ... 46

IV.1.5. Logo CV. Waty Grafika Medan ... 47

IV.1.6. Karakteristik Responden ... 47

IV.1.7. Analisis Deskripsi Jawaban Responden ... 50

IV.1.7.1. Penjelasan Responden Atas Variabel Lokasi ... 50

IV.1.7.2. Penjelasan Responden Atas Variabel Produk ... 51

IV.1.7.3. Penjelasan Responden Atas Variabel Pelayanan Pada Pelanggan ... 54

IV.1.7.4. Penjelasan Responden Atas Variabel Kepuasan Konsumen ... 56

(15)

Konsumen ... 57

IV.2. Uji Asumsi Klasik ... 58

IV.2.1. Hipotesis Pertama ... 58

IV.2.2. Hipotesis Kedua ... 62

IV.3. Pembahasan ... 64

IV.3.1. Pengujian Hipotesis Pertama ... 64

IV.3.2. Pengujian Hipotesis Kedua ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 73

V.1. Kesimpulan ... 73

V.2. Saran ... 74

(16)

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

III.1. Operasional Variabel Penelitian ... 34

III.2. Uji Validitas ... 36

III.3. Uji Reliabilitas ... 38

IV.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 48

IV.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 48

IV.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 49

IV.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .. 49

IV.5. Deskripsi Jawaban Responden Atas Variabel Lokasi ... 50

IV.6. Deskripsi Jawaban Responden Atas Variabel Produk ... 52

IV.7. Deskripsi Jawaban Responden Atas Variabel Pelayanan pada Pelanggan ... 54

IV.8. Deskripsi Jawaban Responden Atas Variabel Kepuasan Konsumen ... 56

IV.9. Deskripsi Jawaban Responden Atas Variabel Loyalitas Konsumen ... 57

IV.10. Uji Normalitas Hipotesis Pertama ... 59

IV.11. Uji Multikolinieritas Hipotesis Pertama ... 60

IV.12. Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser Hipotesis Pertama ... 61

IV.13. Uji Normalitas Hipotesis Kedua ... 62

(17)

IV.15. Koefisien Regresi Hipotesis Pertama ... 64

IV.16. Nilai Koefisien Determinasi Hipotesis Pertama ... 65

IV.17. Hasil Uji Serempak Hipotesis Pertama ... 67

IV.18. Hasil Uji Parsial Hipotesis Pertama ... 68

IV.19. Koefisien Regresi Hipotesis Kedua ... 70

IV.20. Nilai Koefisien Determinasi Hipotesis Kedua ... 71

(18)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

I.1. Kerangka Berpikir Penelitian ... 9

IV.1. Logo Perusahaan CV. Waty Grafika Medan ... 47

IV.2. Uji Normalitas Hipotesis Pertama ... 59

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

1. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 78

2. Hasil Regresi Hipotesis Pertama ... 81

3. Hasil Regresi Hipotesis Kedua ... 82

(20)

ABSTRAK

Perusahaan percetakan di Medan berkembang dengan pesat, dimana terdapat berbagai perusahaan percetakan dalam jumlah yang cukup banyak. Perkembangan jumlah perusahaan percetakan tersebut mengakibatkan semakin tingginya persaingan usaha dibidang tersebut. CV. Waty Grafika Medan adalah percetakan yang terletak di jalan Jamin Ginting 140 Medan yang telah berdiri sejak Januari 1984. Permasalahan dalam penelitian ini adalah sejauhmana pengaruh lokasi, produk dan pelayanan pada pelanggan terhadap kepuasan konsumen pada percetakan CV. Waty Grafika Medan, dan sejauhmana pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen pada percetakan CV. Waty Grafika Medan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1) Lokasi, produk, dan pelayanan pada pelanggan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada percetakan CV. Waty Grafika Medan, 2) Kepuasan konsumen berpengaruh terhadap loyalitas konsumen pada percetakan CV. Waty Grafika Medan.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajemen pemasaran jasa yang berkaitan dengan bauran pemasaran jasa terutama dengan lokasi (place), produk (product), pelayanan pada pelanggan (customer service), kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen.

Metode penelitian menggunakan pendekatan survey, jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, dengan sifat penelitian explanatory. Metode pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan, wawancara, daftar pertanyaan dan studi dokumentasi. Pengujian hipotesis pertama menggunakan analisis regresi berganda melalui uji F dan uji t, dan hipotesis kedua menggunakan regresi sederhana.

Hasil penelitian pada hipotesis pertama menunjukkan bahwa lokasi, produk, dan pelayanan pada pelanggan secara serempak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen pada percetakan CV. Waty Grafika Medan. Secara parsial variabel lokasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen, namun variabel produk dan pelayanan pada pelanggan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. Analisis hipotesis kedua menunjukkan bahwa secara parsial variabel kepuasan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen.

Kesimpulan penelitian adalah lokasi, produk, dan pelayanan pada pelanggan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada percetakan CV. Waty Grafika Medan dan kepuasan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen di percetakan CV. Waty Grafika Medan.

(21)

ABSTRACT

Printing company in Medan is growing rapidly. In this town, there are many printing companies in considerable numbers. This results an increasing competition in the field. CV. Waty Grafika Medan, which is located at Jalan Jamin Ginting 140 Medan, has established since January 1984. The problem in this research is to examine how the location, product, and customer service of CV. Waty Grafika Medan affect on its customer satisfaction and how it then affects on the customer loyalty at this company. The hypotheses of this study are 1) Locations, products, and customer service affect on customer satisfaction at CV. Waty Grafika Medan, 2) Customer satisfaction affects on customer loyalty at CV. Waty Grafika Medan.

The theory used in this study is the marketing management services related to services marketing mix, especially with the location (place), products, customer service, customer satisfaction, and customer loyalty.

The research method applies survey approach, the type of research is descriptive quantitative, and the character of the research is explanatory research. The methods of data collection use observation, interviews, questionnaires, and documentation study. The first hypothesis testing uses multiple regression analysis by F test and t test, and the second hypothesis uses a simple regression.

The results of the first hypothesis indicate that the location, product, and customer service simultaneously significantly influence customer satisfaction at CV. Waty Grafika Medan. Variable location of the partial no significant effect on customer satisfaction, but the product variable and customer service has significant influence to customer satisfaction. Analysis of the second hypothesis of the partial showed satisfaction variables significantly influence customer loyalty.

The research concludes that location, product, and customer service affect customer satisfaction at CV. Waty Grafika Medan and the satisfaction affects customer loyalty at this company.

(22)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Percetakan (printing) merupakan teknologi atau seni yang memproduksi

salinan dari sebuah image dengan sangat cepat, seperti kata-kata atau gambar-gambar

(image) di atas kertas, kain, dan permukaan-permukaan lainnya. Setiap harinya,

milyaran bahan cetak diproduksi, termasuk buku, kalender, buletin, majalah, surat

kabar, poster, undangan pernikahan, perangko, kertas dinding, dan bahan kain. Ini

karena hasil percetakan dapat dengan cepat mengomunikasikan pemikiran dan

informasi ke jutaan orang. Percetakan dianggap sebagai salah satu penemuan yang

paling penting dan berpengaruh di dalam sejarah peradaban manusia.

Sejak pertengahan 1400-an hingga awal 1900-an, percetakan merupakan

satu-satunya bentuk komunikasi massa. Pendidikan bergantung pada ketersedian bahan

bacaan, bahkan setelah penemuan-penemuan seperti radio, televisi, dan gambar

bergerak, hasil percetakan tetap menjadi sumber informasi utama bagi dunia. Pada

masa sekarang ini, percetakan merupakan industri penting di setiap negara maju

di dunia (www.wikipedia.co.id dikunjungi 8 Februari 2011).

Perkembangan ilmu dan teknologi semakin cepat kemajuannya, sehingga pada

saat ini industri percetakan sudah semakin komplit dan modern. Perusahaan

percetakan di Indonesia berkembang dengan pesat, baik dalam skala besar, menengah

(23)

berbagai perusahaan percetakan dalam jumlah yang cukup banyak. Perkembangan

jumlah perusahaan percetakan tersebut mengakibatkan semakin tingginya persaingan

usaha di bidang tersebut.

CV. Waty Grafika merupakan salah satu perusahaan percetakan yang telah

beroperasi di Medan sejak tahun 1984. Perusahaan ini terletak di jalan Jamin Ginting

140 Medan. Banyak perusahaan lain yang juga beroperasi di sekitar perusahaan ini,

yaitu beberapa percetakan yang sejenis, rental internet, minimarket, dan toko-toko

lainnya, selain itu perusahaan ini juga dekat dengan kampus USU.

CV. Waty Grafika hanya melakukan kegiatan produksi seperti sablon,

penjilidan sederhana dan ketik manual pada awalnya, tetapi seiring dengan

berjalannya waktu, maka permintaan pelanggan semakin komplit sehingga

perusahaan ini pun meningkatkan layanannya dan berupaya mengikuti tren teknologi

percetakan dengan menyediakan mesin foto-copy, mesin cetak offset, laminating, alat

untuk menjilid ring, jilid lux, komputer, print warna dan mesin scanner serta

kelengkapan percetakan lainnya.

Adapun kendala yang dihadapi oleh CV. Waty Grafika berkenaan dengan

lokasi adalah perusahaan ini hanya memiliki tempat parkir yang sempit sekali karena

letaknya di pinggir jalan yang ramai dilalui oleh kendaraan. Sehingga konsumen

kesulitan untuk memarkirkan kendaraannya ketika hendak mengunjungi perusahaan

ini.

Kendala lain yang dihadapi oleh CV. Waty Grafika dalam hal produk adalah

(24)

yang sangat cepat berkembang mengakibatkan perusahaan sangat sulit mengikuti tren

terbaru dalam percetakan untuk pembaruan mesin-mesin yang dapat menghasilkan

produk-produk yang lebih inovatif. Kendala ini disebabkan karena sangat tingginya

harga mesin-mesin modern untuk kelengkapan percetakan serta sulitnya menemukan

operator handal yang memiliki komitmen dan loyal untuk menjalankan mesin-mesin

modern tersebut.

Salah satu contoh permintaan konsumen akan tren terbaru dalam percetakan

adalah permintaan akan layanan mesin GTO, mesin GTO adalah mesin yang mampu

menghasilkan cetakan full colour dalam partai besar. CV. Waty Grafika belum

mampu untuk menyediakan mesin tersebut karena harga mesin GTO sangat mahal

dan sulitnya menemukan operator handal untuk menjalankan mesin tersebut.

Seiring dengan semakin ketatnya persaingan bisnis percetakan, pelayanan

pada pelanggan sangat penting diperhatikan dalam meningkatkan daya saing

perusahaan jasa. Pelayanan pada pelanggan adalah berbagai kemudahan yang

diberikan oleh perusahaan terhadap konsumennya, baik dalam bentuk fisik maupun

non fisik. Berbagai pelayanan pada pelanggan yang disediakan oleh percetakan CV.

Waty Grafika diantaranya adalah mushola, kamar mandi, ruang tunggu yang nyaman

yang dilengkapi dengan kursi, meja, televisi, kipas angin, dan ketersediaan penjualan

minuman ringan, alat tulis dan kebutuhan kantor yang memadai.

Pada perusahaan selain pelayanan pada pelanggan dalam bentuk fisik, juga

dibutuhkan pelayanan non fisik, yaitu kemampuan berkomunikasi dari setiap

(25)

ini adalah bagaimana karyawan tersebut membantu setiap pembeli yang datang

berkunjung, sehingga memudahkan pembeli dalam mendapatkan pelayanan sesuai

kebutuhannya. Selain itu, karyawan juga harus memiliki sikap empati, ramah dan

sopan, serta dapat memberikan pelayanan dengan cepat kepada setiap pengunjung.

Dalam hal pelayanan pada pelanggan, CV. Waty Grafika memiliki beragam

permasalahan, di mana saat ini masih terdapat karyawan yang kurang ramah kepada

konsumen dan karyawan yang bekerja dengan baik hanya ketika diawasi saja. Selain

itu, kurangnya respon karyawan terhadap para pengunjung yang datang, hal ini

diakibatkan karena kurang memadainya jumlah karyawan yang melayani di dalam

toko dengan jumlah pengunjung yang datang. Sehingga mengakibatkan pengunjung

tersebut memutuskan untuk pergi karena merasa tidak dilayani.

CV. Waty Grafika Medan sebagai salah satu dari banyak percetakan di Medan

yang harus menghadapi dinamika persaingan yang ketat dengan percetakan lainnya.

Dengan semakin meningkatnya persaingan, maka semakin penting peranan lokasi,

produk dan pelayanan pada pelanggan dalam memasarkan barang atau jasa yang

diperdagangkan. Lokasi yang strategis akan menarik minat konsumen untuk

melakukan pembelian. Sedangkan menjaga kualitas produk dan pelayanan pada

pelanggan merupakan bagian dari pemasaran sebagai alat untuk membangun loyalitas

konsumen dan turut menentukan suksesnya suatu perusahaan agar dapat bertahan,

(26)

I.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Sejauhmana pengaruh lokasi, produk dan pelayanan pada pelanggan terhadap

kepuasan konsumen pada percetakan CV. Waty Grafika Medan?

2. Sejauhmana pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen pada

percetakan CV. Waty Grafika Medan?

I.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh lokasi, produk, dan pelayanan

pada pelanggan terhadap kepuasan konsumen pada percetakan CV. Waty

Grafika Medan.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepuasan konsumen terhadap

loyalitas konsumen pada percetakan CV. Waty Grafika Medan.

I.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan dan evaluasi bagi pihak manajemen CV. Waty

Grafika Medan, untuk mengetahui pengaruh lokasi, produk, dan pelayanan

pada pelanggan dalam meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen yang

berkunjung, yang pada akhirnya berguna bagi tujuan jangka panjang

(27)

2. Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan bagi Program Studi Ilmu

Manajemen Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Sebagai suatu kesempatan bagi peneliti untuk menambah pengetahuan dan

wawasan di bidang ilmu manajemen pemasaran, khususnya dalam bidang

bisnis percetakan.

4. Sebagai referensi dan perbandingan bagi peneliti selanjutnya yang akan

melakukan penelitian yang sama di masa mendatang.

I.5. Kerangka Berpikir/Landasan Teori

Payne (2001) menyatakan bahwa lokasi berkenaan dengan keputusan

perusahaan mengenai di mana operasi dan stafnya akan ditempatkan. Selanjutnya

Swastha (2002) berpendapat bahwa lokasi adalah tempat di mana suatu usaha atau

aktivitas usaha dilakukan.

Menurut Zeithaml dan Bitner dalam Yazid (2005) bahwa “Faktor

lokasi/distribusi yang terdapat dalam pemasaran jasa terdiri dari: Jenis saluran,

perantara, lokasi outlet, transportasi, penyimpanan dan mengelola saluran”.

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan,

dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau

kebutuhan (Kotler dan Armstrong, 2004).

Lamb et al., (2001) menyatakan bahwa produk tidak hanya meliputi fisiknya

saja tetapi juga kemasan, garansi, pelayanan purna jual, merek, nama baik

(28)

Selain lokasi dan produk, layanan pada pelanggan (customer service) juga

merupakan suatu hal yang sangat penting diperhatikan untuk menunjang kesuksesan

suatu perusahaan. Payne (2001) menyatakan “Layanan pada pelanggan seringkali

dilihat sebagai bagian dari unsur bauran pemasaran tempat (place) dan dikaitkan

dengan komponen distribusi dan logistik dari unsur tersebut”.

Sedangkan Lupiyoadi (2009) menyatakan “Customer service meliputi semua

aktivitas untuk memberikan kegunaan waktu dan tempat (time and place utility)

termasuk pelayanan pra transaksi, saat transaksi, dan pasca transaksi”. Kegiatan

sebelum transaksi akan turut mempengaruhi kegiatan transaksi. Oleh karena itu,

kegiatan pendahuluannya harus dibuat sebaik mungkin, sehingga konsumen

memberikan respon yang positif dan dapat terciptanya kepuasan konsumen.

Kepuasan adalah sebagai perasaan suka atau tidak suka seseorang terhadap

suatu produk setelah ia membandingkan prestasi produk dengan harapannya (Kotler,

2008). Selanjutnya Tjiptono (2008) menyatakan bahwa “Kepuasan pelanggan sebagai

respon pelanggan terhadap evaluasi persepsi atas perbedaan antara harapan awal

sebelum pembelian (atau standar kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk

sebagaimana dipersepsikan setelah memakai atau mengkonsumsi produk

bersangkutan”.

Tjiptono (2008) menyatakan “Loyalitas konsumen adalah komitmen

konsumen terhadap suatu merek, toko, atau pemasok (perusahaan), berdasarkan sikap

(29)

Sedangkan Hasan (2009) menyatakan bahwa “Loyalitas pelanggan adalah

pelanggan yang tidak hanya membeli ulang suatu barang dan jasa, tetapi juga

mempunyai komitmen dan sikap yang positif terhadap perusahaan jasa, misalnya

dengan merekomendasikan orang lain untuk membeli”.

Payne (2001) menyatakan bahwa “Salah satu yang dapat mempengaruhi

konsumen dan merupakan faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan adalah

stimuli pemasaran yaitu melalui unsur-unsur marketing mix. Unsur-unsur marketing

mix dalam pemasaran jasa terdiri dari: 1) Produk/Jasa; 2) Harga; 3) Tempat;

4) Promosi; 5) Orang-orang; 6) Proses; 7) Layanan Pelanggan”.

Dengan demikian, faktor yang ada dalam bauran pemasaran merupakan

variabel-variabel yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan kepuasan konsumen,

dan dalam penelitian ini variabel-variabel tersebut terdiri dari lokasi, produk dan

pelayanan pada pelanggan.

Tjiptono (2008) menyatakan “Terciptanya kepuasan konsumen akan

memberikan manfaat, diantaranya adalah hubungan antara perusahaan dan konsumen

menjadi harmonis, menjadi dasar bagi pembelian ulang serta terciptanya loyalitas

konsumen”.

Hubungan kepuasan dengan loyalitas menurut Boulding dalam Hasan (2009),

bahwa terjadinya loyalitas merek pada konsumen itu disebabkan oleh adanya

pengaruh kepuasan atau ketidakpuasan dengan merek tersebut yang terakumulasi

(30)

Menurut Oliver dalam Tjiptono (2008) ada enam kemungkinan relasi antara

kepuasan dan loyalitas sebagaimana banyak dijumpai dalam literatur pemasaran,

yakni:

1. Berpendapat bahwa kepuasan dan loyalitas pada dasarnya adalah satu

konstruk yang sama.

2. Beranggapan bahwa keputusan merupakan konsep inti bagi loyalitas. Tanpa

kepuasan, loyalitas tidak bakal ada.

3. Kepuasan hanyalah salah satu komponen dari loyalitas.

4. Adanya superordinate concept, yaitu ultimate loyalty yang mencakup

kepuasan dan loyalitas “sederhana”.

5. Adanya overlapping antara kepuasan dan loyalitas, namun presentase

overlapping relatif kecil dibandingkan konten masing-masing konstruk

6. Berpandangan bahwa kepuasan merupakan titik awal tahap transisi yang

berkulminasi pada tingkat loyalitas terpisah.

Dalam penelitian ini kerangka berpikir dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar I.1. Kerangka Berpikir Penelitian

Lokasi

Produk Kepuasan

Pelayanan pada Pelanggan

(31)

I.6. Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka dihipotesiskan sebagai berikut:

1. Lokasi, produk, dan pelayanan pada pelanggan berpengaruh terhadap kepuasan

konsumen pada percetakan CV. Waty Grafika Medan.

2. Kepuasan konsumen berpengaruh terhadap loyalitas konsumen pada percetakan

(32)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Teori tentang Pemasaran Jasa

II.1.1. Pengertian Jasa dan Pemasaran Jasa

Kotler (2008) menyatakan bahwa “Pengertian jasa adalah setiap tindakan atau

kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada

dasarnya tidak berwujud dan tidak dapat mengakibatkan kepemilikan apapun.

Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada suatu produk fisik”.

Sedangkan Yazid (2005) menyatakan bahwa “Jasa sebagai aktivitas ekonomi

yang mempunyai sejumlah elemen (nilai dan manfaat) intangible yang berkaitan

dengannya, yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau barang-barang

milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan”.

Selanjutnya Yazid (2005) menyatakan “Faktor-faktor yang terdapat pada

produk pemasaran jasa adalah: feature, fisik barang, tingkat kualitas, asesoris,

pembungkusan, garansi, lini produk dan penentuan merek”.

Grongos dalam Kotler (2008) menyatakan:

1. Jasa tidak hanya membutuhkan Pemasaran Eksternal yaitu: pekerjaan normal

perusahaan seperti menyiapkan produk, memberi harga, mendistribusikan, dan

(33)

2. Tapi juga pemasaran Internal yaitu menjelaskan pekerjaan yang dilakukan oleh

perusahaan untuk melatih dan memotivasi pegawainya melayani pelanggan

dengan baik.

3. Serta pemasaran Interaktif/informatif yaitu menggambarkan keahlian pegawai

dalam melayani pelanggan perusahaan.

Menurut Kotler (2008) bahwa “Jasa memiliki empat karakteristik utama yang

sangat mempengaruhi rancangan program pemasaran jasa, yaitu tidak nyata

(intangible), tidak terpisahkan (inseparable), variabel (variable), dan tidak dapat

disimpan (perishable)”.

II.1.2. Strategi Bauran Pemasaran Jasa

Lupiyoadi (2009) menyatakan bahwa elemen marketing mix services (bauran

pemasaran jasa) terdiri dari tujuh hal, yaitu:

1) Product: jasa seperti apa yang ingin ditawarkan, 2) Price: bagaimana strategi penentuan harga, 3) Promotion: bagaimana promosi yang harus dilakukan, 4) Place: bagaimana sistem penghantaran (delivery system) yang akan diterapkan, 5) People: tipe kualitas dan kuantitas orang yang akan terlibat dalam pemberian jasa, 6) Process: bagaimana proses dalam operasi jasa tersebut, 7) Customer services: tingkat pelayanan (service level) yang bagaimana yang akan diberikan kepada konsumen.

Selanjutnya menurut Lupiyoadi (2009), bahwa “Sebagai suatu unsur bauran

pemasaran jasa, elemen tersebut (produk, harga, promosi, tempat, orang, proses,

pelayanan pelanggan) saling mempengaruhi satu sama lain sehingga bila salah satu

tidak tepat pengorganisasiannya akan mempengaruhi strategi pemasaran jasa secara

(34)

Menurut Yazid (2005) “Dalam pemasaran Jasa, ada elemen-elemen lain yang

bisa dikontrol dan dikoordinasikan untuk keperluan komunikasi dan pemuasan

konsumen jasa. Elemen-elemen tersebut adalah: Orang (people or participants),

lingkungan fisik di mana jasa diberikan atau bukti fisik (physical evidence), dan

pelayanan (customer service) jasa itu sendiri”.

II.2. Teori tentang Lokasi

II.2.1. Pengertian Lokasi

Menurut Swastha (2002) “Lokasi adalah tempat di mana suatu usaha atau

aktivitas usaha dilakukan”. Faktor penting dalam pengembangan suatu usaha adalah

letak lokasi terhadap daerah perkotaan, cara pencapaian dan waktu tempuh lokasi ke

tujuan. Faktor lokasi yang baik adalah relatif untuk setiap jenis usaha yang berbeda.

Teori Lokasi dari August Losch dalam Muhammad (2008) “Melihat persoalan

dari sisi permintaan (pasar)”. Losch mengatakan bahwa “Lokasi penjual sangat

berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat digarapnya. Makin jauh dari

tempat penjual, konsumen semakin enggan membeli karena biaya transportasi untuk

mendatangi tempat penjual semakin mahal”.

Menurut Smith dalam Muhammad (2008), “Teori lokasi memaksimumkan

laba dengan menjelaskan konsep average cost (biaya rata-rata) dan average revenue

(penerimaan rata-rata) yang terkait dengan lokasi”. Dengan asumsi jumlah produksi

(35)

bervariasi dengan lokasi. Selisih antara average revenue dikurangi average cost

adalah tertinggi maka itulah lokasi yang memberikan keuntungan maksimal.

Lamb et al., (2001) menyatakan bahwa memilih tempat atau lokasi yang baik

merupakan keputusan yang penting, karena:

1. Tempat merupakan komitmen sumber daya jangka panjang yang dapat

mengurangi fleksibilitas masa depan usaha.

2. Lokasi akan mempengaruhi pertumbuhan di masa depan. Area yang dipilih

haruslah mampu untuk tumbuh dari segi ekonomi sehingga ia dapat

mempertahankan kelangsungan hidup usaha.

3. Lingkungan setempat dapat saja berubah setiap waktu, jika nilai lokasi memburuk,

maka lokasi usaha harus dipindahkan atau ditutup.

Menurut Kotler (2008) “Salah satu kunci menuju sukses adalah lokasi, lokasi

dimulai dengan memilih komunitas”. Keputusan ini sangat bergantung pada potensi

pertumbuhan ekonomis dan stabilitas, persaingan, iklim politik, dan sebagainya.

Kadang-kadang bukan profil ekonomi atau iklim politik yang membuat

sebuah komunitas, tetapi malah lokasi geografisnya. Setelah menempatkan usaha

di suatu kawasan atau komunitas geografis, harus dipilih sebuah lokasi yang baik.

II.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lokasi

Menurut Zeithaml dan Bitner dalam Yazid (2005) menyatakan bahwa

“Faktor-faktor tempat/distribusi yang terdapat dalam pemasaran jasa terdiri dari: Jenis

(36)

Selanjutnya faktor-faktor yang mempengaruhi lokasi menurut Lamb et. al.,

(2001) adalah:

1. Karakteristik sosioekonomis di sekitarnya.

2. Arus lalu lintas.

3. Biaya tanah.

4. Peraturan kawasan.

5. Transportasi publik.

Penampilan sebuah toko sangat membantu menentukan citra usaha tersebut

dalam benak konsumen. Elemen utama dari sebuah toko adalah suasana (atmosphere)

lingkungan usaha. Lamb et al., (2001) menyatakan suasana (atmosphere) adalah

“Kesan keseluruhan yang disampaikan oleh tata fisik toko, dekorasi, dan lingkungan

sekitarnya”. Suasana dapat menciptakan perasaan yang santai atau sibuk, kesan

mewah atau efisiensi, sikap ramah ataupun dingin, terorganisir atau kacau, atau

suasana hati yang manyenangkan atau serius.

Tata letak adalah salah satu kunci keberhasilan, karena tata letak toko yang

efektif akan menjamin kenyamanan dan kemudahan, dan juga mempunyai pengaruh

besar pada pola lalu lintas pelanggan dan perilaku belanja. Tata letak juga termasuk

(37)

II.3. Teori tentang Produk

II.3.1. Pengertian Produk

Perusahaan memproduksi barang atau jasa yang disebut sebagai produk.

Produk yang telah diproduksi harus dijual kepada konsumen atau pengguna dan

dimanfaatkan dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Produk memiliki arti penting bagi

perusahaan karena tanpa adanya produk perusahaan tidak akan dapat melakukan

apapun dari usahanya.

Produk adalah pemahaman subjektif dari produsen atas sesuatu yang dapat

ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan dan

keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapabilitas organisasi serta daya

beli pasar (Kotler, 2008).

Sedangkan Swastha (2002) mengartikan “Produk sebagai suatu sifat kompleks

baik yang dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga,

prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima

pembeli untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya”.

Selanjutnya Tjiptono (2008) menyatakan bahwa “Produk adalah sekumpulan

atribut yang nyata dan yang tidak nyata yang didalamnya sudah tercakup warna,

harga, kemasan, prestise pabrik, prestise pengecer dan pelayanan dari pihak pabrik

serta pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang dapat

(38)

Menurut Kotler (2008), berdasarkan tingkatan (level) produk dapat dibagi

menjadi lima tingkatan, yaitu:

1. Produk inti, yang menawarkan manfaat atau kegunaan utama yang dibutuhkan

pelanggan.

2. Produk generik, yang mencerminkan versi dasar (fungsional) dari suatu produk.

3. Produk yang diharapkan, yaitu sekumpulan atribut dan kondisi yang diharapkan

pelanggan saat membeli.

4. Produk tambahan, yaitu memberikan jasa dan manfaat tambahan sehingga

membedakan penawaran perusahaan dan penawaran perusahaan pesaing.

5. Produk potensial, yaitu segala tambahan dan tranformasi pada produk yang

mungkin dilakukan di masa yang akan datang.

II.3.2. Atribut Produk

II.3.2.1. Kualitas/mutu produk

Produk yang berkualitas merupakan sesuatu yang didambakan konsumen.

Kotler (2008) menyatakan bahwa “Kulitas produk adalah keseluruhan ciri serta sifat

dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk

memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat”. Sedangkan Crosby dalam

Tjiptono (2008) menyatakan “Kualitas produk adalah memenuhi atau sama dengan

persyaratan”.

Menurut Stanton (1996) kualitas produk barang (tangible products good

quality) ditentukan oleh faktor-faktor:

(39)

2. Penampilan fisik: bentuk yang dihasilkan.

3. Kehandalan: kekonsistenan suatu produk dapat digunakan.

4. Ukuran standar: bahan baku prroduk terbuat dari bahan-bahan yang menurut

ukuran tertentu.

5. Daya tahan: umur teknik dan umur ekonomi produk.

6. Tingkat pelayanan: kecepatan dan kemudahan dalam mendapatkan pelayanan

baik sebelum maupun sesudah penjualan.

7. Keindahan: segi estetika dari bentuk fisik produk.

8. Kualitas relatif: merupakan akibat dari kurang pengetahuan pembeli akan ciri

produk yang dibeli sehingga pembeli mengukur kualitas produk dari segi

harga, merk, iklan, reputasi perusahaan.

II.3.2.2. Sifat/ciri produk

Ciri produk bagi usaha pemasaran merupakan salah satu cara memenangkan

persaingan, karena hal ini adalah alat untuk membedakan produk perusahaan dengan

produk saingan. Menjadi produsen pertama yang memperkenalkan ciri baru yang

memang dibutuhkan dan bernilai tinggi adalah salah satu strategi paling efektif dalam

memenangkan persaingan.

II.3.2.3. Model produk

Cara lain untuk memperjelas kekhasan produk ialah lewat disain/model

produk. Disain berpegang pada anggapan “bentuk ditentukan fungsi” dari produk.

Disain yang bagus berkontribusi kepada manfaat yang diberikan produk dan

(40)

menarik perhatian konsumen, memperbaruhi minat konsumen, menurunkan biaya,

dan mengkombinasikan berbagai variasi produk ke dalam pasar sasaran (Mc. Charty

dan Perreault dalam Manalu, 2008). Model produk adalah gaya yang sedang populer

dan berlaku dalam suatu bidang bisnis (Kotler, 2008).

Model produk biasanya berjalan melewati tiga tahap, yakni: tahap eksklusif,

tahap peniruan, dan tahap model massal, yang keseluruhannya perlu mendapat

perhatian bagi produsen (Wasson dalam Kotler, 2008).

Tahap Eksklusif

Tahap eksklusif adalah periode di mana konsumen menaruh perhatian kepada

sesuatu yang baru untuk diterapkan pada mereka sendiri sehingga kelihatan berbeda

dari konsumen yang lain. Produk dibuat dengan pesanan khusus atau diproduksi

dengan jumlah yang terbatas.

Tahap Peniruan

Tahap peniruan yaitu tahap di mana konsumen yang lain ikut masuk

menyamai atau menandai golongan pelopor model tadi. Pada tahap ini para produsen

lain mulai produksi dalam jumlah yang lebih banyak.

Tahap Model Massal

Tahap model massal adalah tahap di mana model sudah menjadi populer dan

produsen mulai memproduksi secara besar-besaran. Jadi model cenderung untuk

berkembang perlahan, tetapi populer untuk sementara waktu dan menurun

(41)

II.4. Teori Pelayanan pada Pelanggan

II.4.1. Pengertian Pelayanan pada Pelanggan

Perusahaan sebagai sebuah lembaga bisnis yang mengejar keuntungan atas

kegiatan yang dijalankannya harus pula memperhatikan pelayanan pada pelanggan

(customer service) yang diberikan agar kepuasan pelanggan dapat tercapai.

Lupiyoadi (2009) menyatakan bahwa “Customer service meliputi semua

aktivitas untuk memberikan kegunaan waktu dan tempat (time and place utility)

termasuk pelayanan pra transaksi, saat transaksi, dan pasca transaksi”. Kegiatan

sebelum transaksi akan turut mempengaruhi kegiatan transaksi. Oleh karena itu,

kegiatan pendahuluannya harus dibuat sebaik mungkin, sehingga konsumen

memberikan respon yang positif dan dapat terciptanya kepuasan konsumen.

Layanan pelanggan sering sekali dilihat sebagai bagian dari unsur bauran

pemasaran tempat (place) dan dikaitkan dengan komponen distribusi dan logistik dari

unsur tersebut (Payne, 2001).

Sedangkan Yazid (2005) menyatakan bahwa “Peran orang yang dalam hal

penyajian jasa terdiri dari karyawan lini depan dan yang mendukungnya dibagian

(42)

II.5. Teori tentang Kepuasan

II.5.1. Pengertian Kepuasan

Kotler (2008) menyatakan bahwa kepuasan (satisfaction) adalah perasaan

senang atau kecewa seseorang yang muncul karena membandingkan kinerja yang

dipersepsikan suatu produk (atau hasil) terhadap ekspektasi mereka.

Selanjutnya Tjiptono (2008) menyatakan “Kepuasan pelanggan sebagai

respon pelanggan terhadap evaluasi persepsi atas perbedaan antara harapan awal

sebelum pembelian (atau standar kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk

sebagaimana dipersepsikan setelah memakai atau mengkonsumsi produk

bersangkutan”.

Menurut Tjiptono (2008), setiap perusahaan yang memperhatikan kepuasan

pelanggan akan memperoleh beberapa manfaat pokok yaitu reputasi perusahaan yang

makin positif di mata pelanggan dan masyarakat, serta dapat mendorong terciptanya

loyalitas pelanggan yang memungkinkan bagi perusahaan untuk meningkatkan

keuntungan.

Apabila kebutuhan tersebut telah dipenuhi tetapi tidak sesuai dengan harapan,

konsumen akan menimbulkan berbagai macam tindakan. Tindakan-tindakan tersebut

menurut Tjiptono (2008) adalah:

1. Tidak melakukan apa-apa.

2. Melakukan keluhan secara langsung.

3. Memperingatkan teman atau kerabat.

(43)

Bila jasa yang mereka nikmati ternyata berada jauh di bawah yang mereka

harapkan, maka mengakibatkan ketidakpuasan. Makin besar jurang antara harapan

dan kenyataan, makin besar pula ketidakpuasan konsumen.

II.5.2. Mengukur Kepuasan Pelanggan

Ada beberapa metode yang bisa dipergunakan untuk mengukur kepuasan

pelanggan. Kotler (2008) mengidentifikasikan empat metode untuk mengukur

kepuasan pelanggan, yakni:

1. Sistem Keluhan dan Saran

Sistem ini memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk memberikan

saran, keluhan dan bentuk ketidakpuasan lainnya dengan cara menyediakan kotak

saran. Setiap saran dan keluhan yang masuk harus menjadi perhatian bagi perusahaan,

sebab saran dan keluhan itu pada umumnya dilandasi oleh pengalaman mereka dan

hal ini sebagai bentuk kecintaan mereka terhadap perusahaan.

2. Survei Pelanggan

Survei pelanggan merupakan cara yang umum digunakan dalam mengukur

kepuasan pelanggan misalnya, melalui surat pos, telepon, atau wawancara secara

langsung.

3. Panel Pelanggan

Perusahaan mengundang pelanggan yang setia terhadap produk dan

mengundang pelanggan yang telah berhenti membeli atau telah pindah menjadi

pelanggan perusahaan lain. Dari pelanggan yang setia akan diperoleh informasi

(44)

membeli, perusahaan akan memperoleh mengapa hal itu dapat terjadi. Apabila

pelanggan yang berhenti membeli (customer loss rate) ini meningkat, hal ini

menunjukkan kegagalan perusahaan dalam memuaskan pelanggan.

4. Ghost Shopping

Salah satu cara memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan adalah

dengan mempekerjakan beberapa orang ghost shoppers untuk berperan atau

berpura-pura sebagai pelanggan potensial produk perusahaan dan pesaing.

Implikasi dari pengukuran kepuasan pelanggan tersebut adalah pelanggan

dilibatkan dalam pengembangan produk dan jasa dengan cara mengidentifikasi apa

yang dibutuhkan pelanggan. Menurut Zeithamal dalam Lupiyoadi (2009) menyatakan

faktor utama penentu kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan terhadap

kualitas jasa.

Persepsi yang akurat mengenai harapan pelanggan merupakan hal yang perlu,

namun tidak cukup untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan. Perusahaan harus

mewujudkan harapan pelanggan ke dalam desain dan standar kepuasan pelanggan.

Desain dan standar kepuasan pelanggan dikembangkan atas dasar harapan konsumen

dan prioritasnya.

II.6. Teori tentang Loyalitas

II.6.1. Pengertian Loyalitas dan Karakteristik Loyalitas Pelanggan

Pada dasarnya setiap perusahaan yang melakukan program kualitas pelayanan

(45)

dalam pelayanan merupakan modal dasar bagi perusahaan dalam membentuk

loyalitas pelanggan.

Tjiptono (2008) menyatakan “Loyalitas konsumen adalah komitmen

konsumen terhadap suatu merek, toko, atau pemasok (perusahaan), berdasarkan sikap

yang sangat positif dan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten”.

Sedangkan Hasan (2009) menyatakan bahwa “Loyalitas pelanggan adalah

pelanggan yang tidak hanya membeli ulang suatu barang dan jasa, tetapi juga

mempunyai komitmen dan sikap yang positif terhadap perusahaan jasa, misalnya

dengan merekomendasikan orang lain untuk membeli”.

Engel et al., dalam Hasan (2009) mengemukakan bahwa loyalitas pelanggan

merupakan kebiasaan perilaku pengulangan pembelian, keterkaitan dan keterlibatan

yang tinggi pada pilihannya, dan bercirikan dengan pencarian informasi eksternal dan

evaluasi alternatif.

Selanjutnya Griffin (2003), menyatakan pendapatnya bahwa konsep loyalitas

lebih mengarah kepada perilaku (behaviour) dibandingkan dengan sikap (attitude)

dan seorang konsumen yang loyal akan memperlihatkan perilaku pembelian yang

didefinisikan sebagai pembeli yang teratur dan diperlihatkan sepanjang waktu oleh

beberapa unit pembuatan keputusan.

Griffin (2003) juga mengungkapkan keuntungan-keuntungan yang akan

diperoleh perusahaan apabila memiliki pelanggan yang loyal terhadap barang dan

(46)

1. Mengurangi biaya pemasaran (karena biaya untuk menarik konsumen baru

lebih mahal).

2. Mengurangi biaya transaksi seperti biaya negosiasi kontrak, pemrosesan,

pesanan dan lain-lain.

3. Mengurangi biaya turn over konsumen karena pergantian konsumen yang

lebih sedikit.

4. Meningkatkan penjualan silang yang akan meningkatkan pangsa pasar.

5. Word of mouth yang lebih positif, dengan asumsi bahwa pelanggan yang

loyal juga berarti mereka puas.

6. Mengurangi biaya kegagalan seperti biaya penggantian.

Pelanggan yang loyal merupakan asset bagi perusahaan, dan untuk

mengetahui pelanggan yang loyal perusahaan harus mampu menawarkan produk atau

jasa yang dapat memenuhi harapan pelanggan serta dapat memuaskan pelanggannya.

Apabila pelanggan melakukan tindakan pembelian secara berulang dan teratur maka

pelanggan tersebut adalah pelanggan yang loyal. Hal tersebut diperkuat dengan

pernyataan Griffin (2003) yang menyatakan bahwa karakteristik pelanggan yang

loyal antara lain:

1. Melakukan pembelian secara rutin.

2. Membeli di luar lini produk atau jasa.

3. Menolak produk atau jasa dari perusahaan lain.

4. Merekomendasikan kepada orang lain.

(47)

6. Kelemahan atau kekurangan akan diberitahukan kepada perusahaan.

II.6.2. Tahap Loyalitas Pelanggan

Untuk menjadi pelanggan yang loyal seorang konsumen harus melalui

beberapa tahapan. Proses ini berlangsung lama, dengan penekanan dan perhatian

yang berbeda-beda. Dengan memperhatikan masing-masing tahap dan memenuhi

kebutuhan dalam setiap tahap tersebut, perusahaan mempunyai peluang yang lebih

besar untuk membentuk calon pembeli menjadi konsumen loyal dan klien

perusahaan.

Menurut Griffin (2003) ada delapan tahap dalam loyalitas, yaitu:

1. Susfect: meliputi semua orang yang mungkin akan membeli barang atau jasa

perusahaan. Pada hal ini konsumen akan membeli tetapi belum mengetahui

mengenai perusahaan dan barang atau jasa yang ditawarkan.

2. Prospect: orang-orang yang memiliki kebutuhan barang atau jasa tertentu dan

mempunyai kemampuan untuk membelinya. Pada tahap ini konsumen belum

melakukan pembelian, tetapi telah mengetahui keberadaan perusahaan dan

barang atau jasa yang ditawarkan, kerena seseorang telah merekomendasikan

barang atau jasa tersebut padanya.

3. Disqualified prospect: orang yang telah mengetahui barang atau jasa tertentu,

tetapi tidak mempunyai kebutuhan akan barang atau jasa tersebut, atau tidak

(48)

4. First time customer: konsumen yang membeli untuk yang pertama kalinya.

Pembelian ini masih menjadi konsumen pembelian biasa dari barang atau jasa

pesaing.

5. Repeat customer: konsumen yang telah melakukan pembelian suatu produk

sebayak dua kali atau lebih. Konsumen ini adalah yang melakukan pembelian

atas produk yang sama sebanyak dua kali atau membeli dua macam produk

yang berbeda dalam dua kesempatan yang berbeda pula.

6. Clients: membeli semua barang atau jasa yang ditawarkan yang mereka

butuhkan, hubungan dengan konsumen ini sudah kuat dan berlangsung lama,

yang membuat mereka tidak terpengaruh oleh tarikan produk atau pelanggan

pesaing.

7. Advocatis: layaknya klien, advocatis membeli seluruh barang atau jasa yang

ditawarkan dan dibutuhkan, serta melakukan pembelian secara teratur.

Sebagai tambahan, mereka mendorong orang luar untuk membeli barang atau

jasa tersebut.

8. Partners: merupakan bentuk hubungan yang paling kuat antara pelanggan

dengan perusahaan dan berlangsung secara terus-menerus karena kedua pihak

(49)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di CV. Waty Grafika Medan yang berlokasi di jalan

Jamin Ginting No. 140 Medan. Penelitian dilakukan dari bulan Maret 2011 hingga

Mei 2011.

III.2. Metode Penelitian

III.2.1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan survey. Penelitian

survey menurut Kerlinger dalam Sugiyono (2008) adalah penelitian yang dilakukan

pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel

yang diambil dari populasi tersebut.

Sedangkan Singarimbun (1995) menyatakan bahwa penelitian survei adalah

penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner

sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

III.2.2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang

bertujuan untuk menguraikan atau menggambarkan tentang sifat-sifat (karakteristik)

(50)

dari suatu keadaan atau objek penelitian yang dilakukan melalui pengumpulan dan

analisis data kuantitatif serta pengujian statistik.

III.2.3. Sifat Penelitian

Sifat penelitian ini adalah explanatory. Menurut Sugiyono (2008),

Explanatory adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan

varibel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu varibel-variabel dengan varibel-variabel yang lain.

Menurut Singarimbun (1995) bahwa “Penelitian penjelasan menyoroti hubungan

antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesa yang telah dirumuskan

sebelumnya”.

III.3. Populasi dan Sampel

III.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen CV. Waty Grafika

Medan dalam satu minggu yang mencapai 420 orang. Data tersebut diperoleh

berdasarkan wawancara dengan pihak manajemen CV. Waty Grafika Medan.

III.3.2. Sampel

Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan rumus Slovin (Umar,

2008), yaitu:

(51)

Di mana:

n = Jumlah Sampel

N = Ukuran Populasi

e = Kesalahan yang ditolerir = 10%

Populasi (N) sebanyak 420 orang konsumen dengan asumsi standart error (e)

sebesar 10%, maka jumlah sampel (n) menjadi:

n = 80,76 dibulatkan menjadi 81 orang

Pada penelitian ini jumlah sampel adalah 81 orang. Pemilihan sampel

dilakukan melalui metode purposive sampling, yaitu sampel yang dipilih dengan

kriteria tertentu (Sugiyono, 2008). Kriteria sampel pada penelitian ini adalah

konsumen yang telah berusia 17 tahun dan minimal telah menggunakan jasa

percetakan CV. Waty Grafika Medan sebanyak 2 kali.

III.4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Pengamatan (observation) langsung atas kegiatan proses produksi dan pelayanan

yang dilakukan oleh CV. Waty Grafika Medan.

2. Wawancara (interview) kepada pihak manajemen CV. Waty Grafika Medan

(52)

3. Daftar Pertanyaan (questionnaire) yang diberikan kepada konsumen yang

menjadi responden di CV. Waty Grafika Medan.

4. Studi Dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data dan

informasi yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang dimiliki CV. Waty

Grafika Medan, tulisan ilmiah, dan internet yang memiliki relevansi dengan

penelitian.

III.5. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari pengamatan

(observation) di CV. Waty Grafika Medan, daftar pertanyaan (questionnaire)

yang diberikan kepada konsumen yang menjadi responden dan wawancara

(interview) kepada pihak manejemen CV. Waty Grafika Medan.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik dari

buku, jurnal, majalah dan situs internet yang mendukung penelitian ini.

III.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel

III.6.1. Identifikasi Variabel Hipotesis Pertama

Memperjelas antara variabel yang satu dengan yang lain, maka variabel dalam

(53)

1. Variabel Independent (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi

timbulnya perubahan variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebas (X)

adalah lokasi (X1), produk (X2), pelayanan pada pelanggan (X3).

2. Variabel dependent (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi

akibat karena adanya perubahan variabel bebas. Dalam hal ini yang menjadi

variabel terikat adalah kepuasan konsumen (Y).

III.6.2. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama

Definisi operasional adalah menjelaskan variabel penelitian dan skala

pengukuran variabel. Definisi operasional dari masing-masing variabel adalah

sebagai berikut:

1. Lokasi (X1)

Tempat di mana suatu usaha atau aktivitas usaha dilakukan. Pengukuran

variabel lokasi menggunakan skala Likert.

2. Produk (X2)

Sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki,

dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau

kebutuhan. Pengukuran variabel produk menggunakan skala Likert.

3. Pelayanan pada Pelanggan (X3)

Semua aktivitas untuk memberikan kegunaan waktu dan tempat (time and

place utility) termasuk pelayanan pra transaksi, saat transaksi, dan pasca

(54)

4. Kepuasan Konsumen (Y)

Perasaan suka atau tidak suka konsumen terhadap suatu produk setelah ia

membandingkan prestasi produk dengan harapannya. Pengukuran variabel

kepuasan konsumen menggunakan skala Likert.

III.6.3. Identifikasi Variabel Hipotesis Kedua

Dalam hipotesis kedua variabel yang diteliti adalah sebagai berikut:

1. Variabel Independent (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi

timbulnya perubahan variabel terikat. Dalam hipotesis kedua ini yang menjadi

variabel bebas adalah kepuasan konsumen (X).

2. Variabel dependent (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi

akibat karena adanya perubahan variabel bebas. Dalam hipotesis kedua ini yang

menjadi variabel terikat adalah loyalitas konsumen (Y).

III.6.4. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua

Definisi operasional dari masing-masing variabel hipotesis kedua adalah

sebagai berikut:

1. Kepuasan Konsumen (X)

Kepuasan konsumen adalah perasaan suka atau tidak suka konsumen

terhadap suatu produk setelah ia membandingkan prestasi produk dengan

harapannya. Pengukuran variabel kepuasan konsumen menggunakan skala

(55)

2. Loyalitas Konsumen (Y)

Loyalitas konsumen adalah komitmen konsumen terhadap suatu perusahaan,

berdasarkan sikap yang sangat positif dan tercermin dalam pembelian ulang

yang konsisten. Pengukuran variabel loyalitas konsumen menggunakan skala

Likert.

Tabel III.1. Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi Indikator Pengukuran

Lokasi Tempat di mana suatu usaha atau aktivitas usaha dilakukan

1. Keterjangkauan 2. layout (tata letak toko) 3. Ketersediaan tempat parkir 4. Kondisi lalu lintas

3. Sesuai harapan konsumen

(56)

III.7. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

III.7.1. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu

daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Suatu instrumen yang valid

atau sahih mempunyai tingkat-tingkat kevaliditan. Menurut Ghozali (2006) uji

validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu

kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Untuk menguji ketepatan kuesioner akan dilakukan validitas terhadap 30

konsumen CV. Waty Grafika Medan, dengan catatan uji validitas dilakukan terhadap

konsumen CV. Waty Grafika Medan yang tidak termasuk kedalam sampel penelitian

ini. Menurut Umar (2008) bahwa sangat disarankan agar jumlah responden untuk

diuji coba minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini didistribusikan

skor akan lebih mendekati kurva normal.

Menurut Sugiyono (2008) bahwa “Jika nilai validitas setiap pertanyaan adalah

lebih besar dari 0,30 maka butir pertanyaan dianggap sudah valid”. Uji validitas

dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 17.00. Uji validitas bisa juga

dilihat dari nilai Corrected Item-Total Correlation yang rata-rata harus lebih besar

dari 0,30.

Untuk mengetahui validitas variabel dependen dan variabel independen dari

(57)

Tabel III.2. Uji Validitas

Corrected Item-Total

Correlation Keterangan

Kestrategisan .469 Valid

Tata letak peralatan mesin .494 Valid

Tata letak kursi .484 Valid

Ketersediaan tempat parkir .495 Valid

Kondisi lalu lintas .569 Valid

Kualitas produk percetakan .547 Valid

Kehandalan kerja .605 Valid

Keistimewaan produk .538 Valid

Disain grafis .581 Valid

Kelengkapan peralatan dalam

memproduksi .641

Valid

Keragaman/variasi produk .445 Valid

Penjualan perlengkapan alat tulis .505 Valid Penjualan kebutuhan kantor .479 Valid

Ketanggapan karyawan .450 Valid

Ketanggapan karyawan .432 Valid

Keramahan karyawan .595 Valid

Jumlah karyawan .595 Valid

Fasilitas kamar mandi .582 Valid

Fasilitas di ruang tunggu .420 Valid

Layanan perbaikan .430 Valid

Kemampuan memenuhi kebutuhan .499 Valid Kemampuan memenuhi keinginan .769 Valid

Kesesuaian hasil produk dengan harapan .709 Valid

Kepuasan .459 Valid

Minat melakukan kunjungan kembali .693 Valid

Kesediaan untuk merekomendasikan

kepada orang lain .606

Valid

Ketepatan pilihan konsumen untuk

menjadi pelanggan .695

Valid

Gambar

Grafika pelanggan pilihan yang tepat.
Tabel III.2. Uji Validitas
Gambar IV.1. Logo Perusahaan CV. Waty Grafika Medan
Tabel IV.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Strong concrete and bulk cement demand anticipated in Sumatera, Greater Jakarta, Central, and East Java in 2018 due to Government’s infrastructure projects and the multiplier

mencari jarak antara dua titik dalam ruang dimensi tiga siswa dapat menggunakan aksioma bahwa antara dua titik hanya dapat dibentuk satu garis lurus dan untuk

Data yang diperoleh di lapangan cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, menfokuskan pada

Aspek sanitasi sarana pengolahan memerlukan perbaikan menurut formulir pemeriksaan sarana pengolahan (BPOM, 1999) yaitu tidak adanya unit khusus untuk khusus untuk mencuci

Berdasarkan hasil pengujian dan perhitungan yang dilakukan,dapat disimpulkan sebagai berikut:. Besarnya kuat lentur balok berdasarkan hasil pengujian. a) Kuat lentur balok

Dengan mengacu pada data-data yang telah dikumpulkan memberikan jalan bagi penulis guna untuk melakukan penelitian terkait proses produksi berita pada program

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Satoto (1990), faktor kuat yang memengaruhi pertumbuhan adalah lingkungan asuh dan konsumsi makanan, terutama masukan

Para sarjana baik di negara-negara Barat maupun di Timur yang mendalami tentang pertumbuhan dan perkembangan dunia Islam mengetahui bahwa selama beberapa abad Islam zaman