PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA TEMA
ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN DI SD NEGERI 050664 LUBUK DALAM KEC. STABAT T.A. 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar
JENNY LILAWATI NIM. 1113111031
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Data diri
a. Nama : Jenny Lilawati
b. Tempat / tanggal lahir : Kase/27 September 1993
c. Agama : Islam
d. Status : Belum Menikah
e. Jumlah Bersaudara : 3 Orang
f. Alamat : Jl. Karya Bakti Lingk. III Sidomulyo, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat
g. Jenjang Pendidikan : S1 Fakultas Ilmu Pendidikan
h. Kode Pos : 20813
i. Nama ayah : Muhammad Yusup
j. Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
k. Nama ibu : Ramiyem
l. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
m.Alamat orang tua : Jl. Karya Bakti Lingk. III Sidomulyo, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat
2. Riwayat Pendidikan
a. Pendidikan Dasar : SD Negeri 050660 Stabat (1999-2005)
b. Pendidikan Menengah : SMP Negeri 1 Stabat (2005-2008)
SMA Negeri 1 Stabat (2008-2011)
c. Pendidikan Tinggi : Fakultas Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekoah Dasar
v
ABSTRAK
JENNY LILAWATI, NIM 1113111031, “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Tema Organ Tubuh Manusia dan Hewan di SD Negeri 050664 Lubuk Dalam Kec. Stabat T.A. 2014/2015”, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan, 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek pada tema Organ Tubuh Manusia dan Hewan, subtema Organ Tubuh Manusia dan Hewan dengan kompetensi dasar IPA: mengenal organ tubuh manusia dan hewan serta mendeskripsikan fungsinya di kelas V SD Negeri 050664 Lubuk Dalam.
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 050664 Lubuk Dalam, pada kelas VA dengan jumlah siswa 24 orang, 10 orang siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan selama 2 siklus dengan setiap siklus 2 kali pertemuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitin diperoleh pada kondisi awal atau sebelum diberi tindakan hanya 4 siswa (16,67% ) yang tuntas belajar dengan nilai rata-rata 1,86. Setelah pelaksanaan siklus I dengan model pemebelajaran berbasis proyek sebanyak 13 siswa (54,17%) yang tuntas belajar dengan nilai rata-rata 2,57, penilaian sikap dengan nilai rat-rata 2,50 dan penilaian keterampilan dengan nilai rata-rata 2,42 . Setelah pelaksanaan siklus II diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar secara klasikal sebanyak 21 siswa (87,50%) dengan nilai rata-rata 3,18, penilaian sikap dengan nilai rata-rata 2,96 dan penilaian keterampilan dengan nilai rata-rata 2,90.
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada tema Organ Tubuh Manusia dan Hewan , subtema Organ Tubuh Manusia dan Hewan dengan kompetensi dasar IPA: mengenal organ tubuh manusia dan hewan serta mendeskripsikan fungsinya di kelas V SD Negeri 050664 Lubuk Dalam.
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Identifikasi Masalah ... 6
C.Batasan Masalah ... 6
D.Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN TEORI A.Hakekat Hasil Belajar ... 8
1. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar ... 8
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 10
x
1. Pengertian Model Pembelajaran ... 11
2. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 12
3. Karakteristik Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 13
4. Prinsip-Prinsip Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 14
5. Manfaat Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 15
6. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Berbais Proyek ... 15
7. Perbedaan Pembelajaran Tradisional dan Pembelajaran Berbasis Proyek ... 18
8. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 19
C.Materi Pembelajaran ... 21
D.Kerangka Konseptual ... 24
E. Hipotesis Penelitian ... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Jenis Penelitian ... 27
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27
C.Subjek dan Objek Penelitian ... 27
D.Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 28
E. Desain Penelitian ... 29
F. Prosedur Penelitian ... 30
1. Siklus I ... 30
2. Siklus II ... 33
G.Alat Pengumpulan Data ... 36
xi
2. Observasi ... 36
H.Teknik Analisis Data ... 37
I. Jadwal Penelitian ... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 43
B. Deskripsi Data Pre Test ... 43
C. Deskripsi Data Siklus I ... 46
D. Deskripsi Data Siklus II ... 58
E. Pembahasan ... 70
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 75
B. Saran ... 76
DAFTAR PUSTAKA ... 77
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Pembelajaran Tradisional dan Pembelajaran
Berbasis Proyek ... 18
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Butir Soal Penilaian Kognitif ... 36
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Penilaian Afektif ... 37
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Penilaian Psikomotor ... 38
Tabel 3.4 Kriteria Kompetensi Pengetahuan ... 40
Tabel 3.5 Kriteria Ketuntasan Belajar ... 41
Tabel 3.6 Kriteria Kompetensi Sikap ... 41
Tabel 3.7 Kriteria Kompetensi Keterampilan ... 42
Tabel 3.8 Jadwal Penelitian ... 43
Tabel 4.1 HasilBelajar Siswa Pada Pre Test ... 44
Tabel 4.2 PersentaseDeskripsi Hasil Belajar Siswa Pada Pre Test ... 45
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Pada Post Test Siklus I ... 50
Tabel 4.4 Persentase Deskripsi Hasil Belajar Siswa Pada Post Test Siklus I.. 52
Tabel 4.5 Observasi Kegiatan Guru Siklus I ... 53
Tabel 4.6 Hasil Observasi Siswa dari Aspek Afektif dan Psikomotorik Siklus I ... 54
Tabel 4.7 Persentase Nilai Sikap Siswa Siklus I ... 56
Tabel 4.8 Persentase Nilai Keterampilan Siswa Siklus I ... 56
Tabel 4.9 Hasil Belajar Siswa Pada Post Test Siklus II ... 62
xiii
Tabel 4.11 Observasi Kegiatan Guru Siklus II ... 65
Tabel 4.12 Nilai Sikap dan Keterampilan Belajar Siswa Siklus II ... 66
Tabel 4.13 Persentase Nilai Sikap Siswa Siklus II ... 68
Tabel 4.14 Persentase Nilai Keterampilan Siswa Siklus II ... 68
Tabel 4.15 Daftar Keseluruhan Nilai Pre Test da Post Test Siswa ... 71
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Berbsis Proyek ... 15
Gambar 2.2 Jaringan Kompetensi Dasar (Organ Tubuh Manusia dan Hewan SD Kelas V)... 21
Gambar 3.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas ... 29
Gambar 4.1 Diagram Persentase Ketuntasan Nilai Pre Test ... 46
Gambar 4.2 Peneliti Menjelaskan Prosedur Proyek yang akan Dilakukan ... 48
Gambar 4.3 Siswa Berdiskusi untuk Menyelesaikan Tugas Proyek ... 48
Gambar 4.4 Siswa Mengerjakan Proyek dan Menuliskan Laporannya ... 49
Gambar 4.5 Siswa Mengerjakan Soal Latihan ... 50
Gambar 4.6 Diagram Persentase Ketuntasan Nilai Post Test Siklus I ... 52
Gambar 4.7 Peneliti Memonitoring Aktivitas Siswa ... 60
Gambar 4.8 Siswa Bekerjasama Menyelesaikan Proyek ... 61
Gambar 4. 9 Siswa Mempresentasikan Karya Mereka ... 61
Gambar 4.10 Diagram Persentase Ketuntasan Belajar Post Test Siklus II ... 64
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu komponen kehidupan yang sangat
penting sebagai investasi jangka panjang bagi kelangsungan hidup bangsa dan
negara. Melalui pendidikan, maka akan dihasilkan manusia-manusia yang
berkualitas. Oleh karena itu tidak heran bahwa hampir semua negara
menempatkan pendidikan sebagai suatu hal penting dalam konteks pembangunan
bangsa dan negaranya. Tidak terkecuali Indonesia yang juga menempatkan
pendidikan sebagai salah satu hal utama. Hal ini seperti tercantum dalam
pembukaan UUD 1945 pada alinea ke empat yang menegaskan bahwa salah satu
tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.
Namun pada kenyataannya mutu pendidikan di Indonesia masih rendah
jika dibandingkan dengan mutu pendidikan di negara lain, baik Asia maupun di
kawasan ASEAN. Hal ini ditunjukkan dari hasil PISA (Programme for
International Student Assesment) pada tahun 2012 bahwa Indonesia berada di
peringkat 64 dari 65 negara yang berpartisipasi dalam tes. Sedangkan negara
tetangga kita Singapura berada pada peringkat ke-2. Tes ini menunjukkan bahwa
pendidikan di negara kita masih jauh ketinggalan dibanding dengan negara lain.
Rendahnya mutu pendidikan memerlukan penanganan secara serius, karena dalam
kehidupan suatu bangsa, pendidikan memegang peranan yang sangat penting
untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa serta untuk meningkatkan
2
Pendidikan bersifat dinamis yaitu akan terus berkembang mengikuti
perubahan zaman. Dalam hal ini, perubahan dalam arti perbaikan pendidikan
perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan.
Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa depan adalah
pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga mereka
mampu menghadapi dan memecahkan permasalahan kehidupan yang akan
dihadapinya di masa mendatang. Menurut Trianto (2011:5) pendidikan hendaknya
melihat jauh kedepan dan memikirkan apa yang akan dihadapai peserta didik di
masa yang akan datang.
Salah satu komponen dalam sistem pendidikan nasional untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional adalah kurikulum. Kurikulum yang dirancang akan
searah dengan tujuan pendidikan, dan demikian juga tujuan pendidikan tentu
harus sesuai pula dengan perkembangan tuntutan dan kebutuhan siswa.
Kurikulum yang dijalankan di Indonesia saat ini adalah kurikulum 2013. Dengan
mengimplementasikan kurikulum 2013 diharapkan akan lahir generasi penerus
bangsa yang produktif, kreatif, inovatif, dan berkarakter. Dengan kreativitas,
anak-anak bangsa mampu berinovasi secara produktif untuk menjawab tantangan
masa depan. Meskipun demikian, keberhasilan Kurikulum 2013 yang diharapkan
sebagai realisasi dari tujuan pendidikan nasional sangat ditentukan oleh beberapa
faktor. Mulyasa (2014:39) menyebutkan bahwa kunci sukses implementasi
kurikulum 2013 antara lain berkaitan dengan kepemimpinan kepala sekolah,
kreativitas guru, aktivitas peserta didik, sosialisasi, fasilitas dan sumber belajar,
3
Berdasarkan observasi dan hasil wawancara dengan guru kelas V yang
peneliti lakukan di SD Negeri 050664 Lubuk Dalam, ternyata masih banyak
permasalahan pelaksanaan kurikulum 2013 yang dihadapi. Diantara permasalahan
tersebut adalah kurangnya kemampuan guru dalam mengaplikasikan pembelajaran
tematik sesuai tuntutan kurikulum. Padahal seharusnya pada saat kurikulum 2013
resmi diterapkan dalam menjalankan pembelajaran maka seluruh guru harus
sudah siap untuk menerapkannya. Namun kenyataan dilapangan masih banyak
guru yang belum paham dan belum siap untuk mengimplementasikan kurikulum
2013. Kurikulum 2013 akan sulit dilaksanakan di berbagai daerah karena guru
belum siap. Ketidaksiapan guru itu tidak hanya terkait dengan urusan
kompetensinya, tetapi berkaitan dengan masalah kreativitasnya, yang juga
disebabkan oleh rumusan kurikulum yang lamban disosialisasikan oleh
Pemerintah. Selain itu masalah selanjutnya yang dirasakan oleh guru kelas V yaitu
mengenai rendahnyanya hasil belajar siswa. Dari 24 siswa hanya 11 siswa tuntas
hasil belajar dengan presentasi 45,83%, sedangkan 13 orang siswa belum tuntas
dengan presentasi 54,16% di bawah nilai rata-rata ketuntasan. Seharusnya belajar
dikatakan tuntas apabila siswa secara keseluruhan mampu mendapatkan nilai
ketuntasan kompetensi pengetahuan paling kecil 2,67. Selain itu, dalam kurikulum
2013, pembelajaran harus sebanyak mungkin melibatkan peserta didik agar
mereka mampu bereksplorasi untuk membentuk kompetensi dengan menggali
berbagai potensi, dan kebenaran secara ilmiah. Dalam hal inilah perlunya
kreativitas guru, agar mereka mampu menjadi fasilitator dan mitra belajar bagi
peserta didik. Namun pada kenyataannya proses pembelajaran di kelas masih
4
cenderung teacher centered sehingga siswa menjadi pasif dikarenakan guru tidak
memberi kesempatan pada siswa untuk berkembang secara mandiri melalui
penemuan dalam proses bepikirnya. Meskipun demikian, guru lebih suka
menerapkan model pembelajaran tersebut, sebab tidak memerlukan alat dan bahan
praktik, cukup menjelaskan konsep-konsep yang ada pada buku ajar atau referensi
lain. Padahal dalam Kurikulum 2013 sudah dijelakan bahwa proses pembelajaran
menggunakan pendekatan saintifik yang meliputi menggali informasi melalui
mengamati, menanya, menalar, mencoba, menyimpulkan dan
mengkomunikasikan. Dalam hal ini, jelas bahwa guru belum mampu menerapkan
kurikulum 2013 dengan baik. Jika hal ini terus terjadi, maka akan menimbulkan
masalah berupa rendahnya daya serap siswa terhadap pembelajaran yang
berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa. Siswa hanya cenderung menghafal
materi tanpa memahami secara mendalam apa makna hafalan mereka tersebut.
Sehingga sebagian besar siswa kurang mampu menghubungkan antara apa yang
mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan diaplikasikan dalam
kehidupan nyata.
Masalah-masalah yang telah dijelaskan di atas adalah masalah yang butuh
penyelesaian. Bila kondisi ini terus dibiarkan secara terus-menerus maka
pengembangan Kurikulum 2013 tidak akan memberikan manfaat terhadap
peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, untuk mengatasi
masalah-masalah dalam pengimplementasian Kurikulum 2013 diperlukan
sosialisasi agar semua pihak yang terlibat di lapangan paham dengan perubahan
yang harus dilakukan, sehingga dapat memberikan dukungan terhadap perubahan
5
pembelajaran dikelas yang sebelumnya hanya menggunakan model pembelajaran
konvensional, menjadi model pembelajaran yang lebih bervariasi yang bisa
membangkitkan kreativitas siswa. Salah satu model pembelajaran yang dianjurkan
untuk digunakan adalah model pembelajaran berbasis proyek (project based
learning). Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah
model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai inti media
(Daryanto, 2014:23). Dalam kegiatan ini, siswa melakukan eksplorasi, penilaian,
interpretasi, dan sintesis informasi untuk memperoleh berbagai hasil belajar
(pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Melalui pembelajaran ini, siswa juga
akan dapat diharapkan menjadi aktif menyelidiki dengan menyajikan dunia nyata
kepada mereka. Di dalam model pembelajaran ini, siswa akan bekerja secara tim
(berkelompok) kooperatif dan mengubah pemikiran faktual semata menjadi
pemikiran yang lebih kritis dan analitis.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan suatu penelitian tindakan kelas dengan judul : “Penerapan Model
Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Tema Organ Tubuh Manusia dan Hewan di SD Negeri 050664 Lubuk Dalam, Kec. Stabat T.A. 2014/2015”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Kurangnya kemampuan guru dalam mengimplementasikan Kurikulum
6
2. Hasil belajar siswa masih rendah disebabkan kurangnya pemahaman siswa
terhadap materi pembelajaran dan mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari
3. Model pembelajaran yang diterapkan guru dalam proses belajar mengajar
tidak bervariasi dan cenderung hanya menggunakan model pembelajaran
konvensional.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan keterbatasan penulis dari segi waktu,
dana dan pengetahuan, maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini
hanya terbatas pada “penerapan model pembelajaran berbasis proyek untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada tema Organ Tubuh Manusia dan
Hewan, subtema Organ tubuh Manusia dan Hewan dengan kompetensi dasar IPA:
mengenal organ tubuh manusia dan hewan serta mendeskripsikan fungsinya.”
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, adapun rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “ Apakah dengan menggunakan model pembelajaran berbasis
proyek dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada tema Organ Tubuh
Manusia dan Hewan, subtema Organ Tubuh Manusia dan Hewan dengan
kompetensi dasar IPA: mengenal organ tubuh manusia dan hewan serta
mendeskripsikan fungsinya di SD Negeri 050664 Lubuk Dalam Kec. Stabat T.A.
7
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, yang menjadi tujuan penelitian ini
adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada tema Organ Tubuh
Manusia dan Hewan, subtema Organ Tubuh Manusia dan Hewan dengan
kompetensi dasar IPA: mengenal organ tubuh manusia dan hewan serta
mendeskripsikan fungsinya di SD Negeri 050664 Lubuk Dalam Kec. Stabat T.A.
2014/2015.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Bagi siswa, siswa akan mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna
yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang
dihadapinya
b. Bagi guru, sebagai bahan masukan dan dapat menambah wawasan guru
dalam menerapkan metode pembelajaran pada penerapan kurikulum 2013
yang lebih efektif dan efisien serta dapat menciptakan suasana
pembelajaran yang aktif dan menyenangkan,
c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan wacana
perubahan yang lebih baik sesuai dengan perkembangan kurikulum, ilmu
pengetahuan dan teknologi,
d. Bagi peneliti, sebagai pengalaman yang berguna untuk memahami
masalah-masalah yang terdapat dalam pembelajaran di sekolah dasar, dan
75
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil penelitian yang telah di paparkan sebelumnya,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada tema Organ Tubuh Manusia dan
Hewan, subtema Organ Tubuh Manusia dan Hewan dengan
kompetensi dasaar IPA: mengenal organ tubuh manusia dan hewan
serta mendeskripsikan fungsinya pada siswa kelas V SD Negeri
050664 Lubuk Dalam. Model pembeajaran berbasis proyek dapat
membuat siswa menjadi aktif, dan kreatif dalam memecahkan masalah
dengan produk nyata, serta terampil dalam mengelola sumber belajar.
2. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh setelah kegiatan
belajar yang menyebabkan perubahan tingkah laku yang ditandai
dengan meningkatnya hasil atau nilai yang diperoleh siswa setelah
pembelajaran dilaksanakan. Penggunaan model pembelajaran berbasis
proyek dapat meningkatkan hasil belajar pada tema Organ Tubuh
Manusia dan Hewan, subtema Organ Tubuh Manusia dan Hewan
dengan kompetensi dasaar IPA: mengenal organ tubuh manusia dan
hewan serta mendeskripsikan fungsinya, hal ini dapat dilihat dari nilai
rata-rata siswa pada saat tes awal (pre test) sebelum diberikan tindakan
76
belum tuntas. Pada siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 2,57
dengan tingkat ketuntasan belajar klasikal 54,17%. Pada siklus II nilai
rata-rata kelas juga meningkat menjadi 3,18 dengan tingkat ketuntasan
belajar klasikal sebesar 87,50%
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran sebagai
berikut:
1. Kepada guru disarankan agar menerapkan model pembelajaran
berbasis proyek kepada siswa pada saat mengajarkan tema Organ
Tubuh Manusia dan Hewan, subtema Organ Tubuh Manusia dan
Hewan dengan kompetensi dasar IPA: mengenal organ tubuh manusia
dan hewan serta mendeskripsikan fungsinya
2. Kepada pihak sekolah, khususnya kepala sekolah disarankan untuk
menyediakan sumber-sumber belajar agar pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dapat diterapkan
dengan baik.
3. Kepada peneliti selanjutnya, diharapkan dapat melanjutkan penelitian
ini agar diperoleh hasil penelitian yang menyeluruh sehingga dapat
dijadikan referensi dan bahan pertimbangan bagi dunia pendidikan
khususnya guru dalam memilih model pembelajaran yang efektif,
efisien dan interaktif sehingga dapat melibatkan siswa secara aktif
77
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Rineka Cipta
Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media
__________. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya
__________. 2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta: Gava Media
Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed
Haryati, Mimin. 2009. Model dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Jakarta: Ghalia Indonesia
Jihad, Asep. Haris, Abdul. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo
Mulyasa, E. 2014.Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Permendikbud No. 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Trianto. 2011. Mendesain Model-Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana