• Tidak ada hasil yang ditemukan

Objek Wisata Pemandian Air panas Sipoholon tahun 1980-2004

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Objek Wisata Pemandian Air panas Sipoholon tahun 1980-2004"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR INFORMAN

1. Nama : Marlon Simanungkalit

Umur : 48 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pendidikan : SMA

Agama : Kristen Protestan

Suku Bangsa : Batak Toba

Pekerjaan : Pengusaha pemandian air panas

2. Nama : Parlin Hutauruk

Umur : 65 Tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Kristen Protestan

Suku Bangsa : Batak Toba

Pekerjaan : Pensiun PNS

3. Nama : Gerhad Simatupang

Umur : 53 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pendidikan : SMP

(2)

Suku Bangsa : Batak Toba

Pekerjaan : Petani

4. Nama : Basar Simanungkalit

Umur : 55 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Pendidikan : SMP

Agama : Kristen Protestan

Suku Bangsa : Batak Toba

Pekerjaan :Pengusaha pemandian Air Panas

5. Nama : Esty Rama Hutabarat

Umur : 29 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pendidikan : S1

Agama : Kristen Protestan

Suku Bangsa : Batak Toba

Pekerjaan : Guru

6. Nama : Rengsi Hutabarat

Umur : 31 tahun

(3)

Pendidikan : SMA

Agama : Kristen Protestan

Suku Bangsa : Batak Toba

Pekerjaan : Wiraswasta

7. Nama : Elvio Saragi

Umur : 28 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pendidikan : SMA

Agama : Kristen Protestan

Suku Bangsa : Batak Toba

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

8. Nama : Boliando Simanjuntak

Umur : 43 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pendidikan : SI

Agama : Kristen Protestan

Suku Bangsa : Indonesia

(4)

9. Nama : Dewi Simanjuntak

Umur : 53 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pendidikan : SMA

Agama : Kristen Protestan

Suku Bangsa : Indonesia

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

10.Nama : Dewi Simanjuntak

Umur : 53 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pendidikan : SMA

Agama : Kristen Protestan

Suku Bangsa : Indonesia

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

11.Nama : Trisno Panggabean

Umur : 54 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

(5)

Agama : Kristen Protestan

Suku Bangsa : Indonesia

Pekerjaan : Wiraswasta

12.Nama : Sanggam Situmorang

Umur : 58 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pendidikan : SMA

Agama : Kristen Protestan

Suku Bangsa : Indonesia

(6)

LAMPIRAN

Gambar I: Peta Kecamatan Sipoholon

(7)

Gambar III: Sumber Air panas Sipoholon

(8)
(9)

GAMBAR VI: Goa Sumber mata Air panas Sipoholon

(10)

Gambar VIII: Kolam Renang Air panas Sipoholon

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahaman, Dudung, Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu,

1990.

Gottschhalk, Louis, Mengerti Sejarah, trej. dari Nugroho Notosusanto, Jakarta: UI

Press,1985.

H.U Bernardine dkk, Mengenal Nusantara Provinsi Sumatera Utara, Bekasi: Sari

Ilmu Pratama, 2009.

Marpaung, Happy, Pengetahuan Kepariwisataan, Alfabeta, Bandung:2002.

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya,

1995.

Marpaung, Happy,SH,MH, Pengertian Pariwisata, Bandung: Alfabeta,2002.

M. Sinaga, Mengenal Daerah Tapanuli Utara Dewasa ini, Tarutung: belum

diterbitkan, 1972.

Pendit, Nyoman. S, Ilmu Pariwisata, Jakarta: Pradya Pramita, 1994.

Poerbajaka, Pendapatan dan Pendidikan, Jakarta: Rajawali,1985.

Sajogyo, Pendapatan Dan Sumber Daya manusia, Bandung: Angkasa,1980.

Simanjuntak,M,Pretty, Persebaran Potensi Objek Wisata Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara, “Skripsi Sarjana”, Tidak Diterbitkan, Universitas Negeri Medan : Medan, 2012.

Soekadijo, R.G, Anatomi Pariwisata,Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama,1997.

(12)

Spillane, James, Ekonomi Pariwisata Sejarah dan Prospeknya, Yogyakarta: Kanisius,

1987.

Suhartono. W. Pranoto,Teori dan Metodologi Sejarah, Yogyakarta: Graha Ilmu,

2010.

(13)

BAB III

PERKEMBANGAN OBJEK WISATA PEMANDIAN AIR PANAS SIPOHOLON (1980-2004)

Sesuai perkembangan, kepariwisataan bertujuan memberikan keuntungan baik

bagi wisatawan maupun warga setempat.Pariwisata dapat memberikan kehidupan

yang standar kepada warga setempat melalui keuntungan ekonomi yang didapat dari

tempat tujuan wisata.Dalam tambahan, perkembangan infrastruktur dan fasilitas

rekreasi, keduanya menguntungkan wisatawan dan warga setempat, sebaliknya

kepariwisataan dikembangkan melalui penyediaan tempat tujuan wisata. Hal tersebut

dilakukan melalui pemeliharaan kebudayaan, sejarah dan taraf perkembangan

ekonomi dan suatu tempat tujuan wisata yang masuk dalam pendapatan untuk

wisatawan akibatnya akan menjadikan pengalaman yang unik dari tempat wisata.

Pada waktu yang sama, ada nilai-nilai yang membawa serta dalam perkembangan

kepariwisataan. Sesuai dengan panduan, maka perkembangan kepariwisataan dapat

memperbesar keuntungan sambil memperkecil masalah-masalah yang ada.18

3.1 Tempat Usaha

Banyak bisnis kepariwisataan yang kecilditangani oleh keluarga.Dapat berupa

pelayanan taxi, toko souvenir atau restoran kecil. Perluasan yang mana langsung

kepada kepemimpinan, seperti perusahaan hotel dan transportasi dapat meningkatkan

(14)

hubungan kepada sektor lain dari ekonomi akan menentukan berapa banyak

pekerjaan dan berapa banyak pemasukan turis dapat dilaksanakan.19

Dulu pemandian air panas Sipoholon di pinggir jalan lintas Sumatera itu,

masih berupa sebuah kolam atau kubangan besar berlumpur.Tapi di tahun 1980-an,

mulai dikelola pemilik tanah menjadi tempat pemandian umum.Hingga tahun 2003

pengusaha kolam pemandian air panas kira-kira 50 KK. Puluhan rumah berganti

status menjadi kedai atau restoran.Bahkan salah satu pengusaha pemandian, Boliando

Simanjuntak pemilikBoli-Boli Cafe telah membangun resto cukup modern

menyediakan kuliner nasional.Di situ juga dibangun penginapan bagi yang ingin

menginap. Tapi sempat ada kekhawatiran muncul, setelah adanya aktivitas segelintir

orang di sana yang telah menjadikan tanah kapur sekitar kawah-kawah air panas

belerang menjadi komoditi bisnis. Di beberapa titik terlihat tanah kapur di perbukitan

tak semulus dulu lagi, sudah compang-camping.Bahkan alat berat pun sudah ikut

menggreder bukit-bukit kapur. Hal ini mencuatkan kekhawatiran, satu saat kawasan

pemandian itu akan terganggu. Air panas Sipoholon sebagai pemandian umum sudah

menjadi salah satu ikon wisata kebanggaan bagi daerah itu.

3.2Sarana Pendukung

Sarana pendukung merupakan merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata

yang diperluakn untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan

(15)

awisatanya. Pembangunan sarana wisata harus disesuaikan dengan kebutuhan

wisatawan baik secara kualitatif maupun kuantitatif, secara kuantitatif menunjuk pada

jumlah sarana wisata yang harus disediakan dan secara kualitatif yang menunjuk pada

mutu pelayanan yang etrcermin pada kepuasan wisatawan yang memperoleh

kenyamanan.

Sarana pariwisata adalah perusahaan yang memberikan pelayanan kepada

wisatawan baik secara langsung atau tidak langsung dan hidup serta kehidupannya

tergantung pada kedatangan wisatawan. Didalam pengembangan kepariwisataan

dibutuhkan layanan. Salah satu faktor yang menentukan dalam pelayanan adalah

kesiapan sarana dan prasarana kepariwisataan20dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

a. Sarana pokok kepariwisataaan yaitu perusahaan yang kehidupannya

tergantung kepada arah kedatangan orang yang melakukan perjalanan. Yang

termasuk dalam kelompok ini adalah: travel again, perusahaan-perusahaan

angkutan wisata, penginapan seperti hotel dan jenis lainnya.

b. Sarana pelengkap kepariwisataan yaitu perusahaan yang menyediakan

fasilitas rekreasi yang dapat melengkapi sarana pokokdan memiliki fungsi

membuat wisatawan tidak cepat bosan. Adapun yang termasuk dalam

kelompok ini adalah; fasilitas olahraga seperti lapangan bola tenis, kolam

berenang, dan lain-lain

(16)

Sarana penunjang kepariwisataan yaitu perusahaan yang menunjang sarana

pokok dan sarana pelengkap. Sarana penunjang kepariwisataan ini berfungsi

tidak hanya membuat wisatawan lebih lama tinggal pada suatu daerah objek

wisata tapi lebih penting adalah agar wisatawan lebih mudah mengeluarkan uang

ditempat yang dikunjungi

3.2.1 Rumah makan

Rumah makan di kota-kota biasanya tidak diselenggarakan khusus untuk

wisatawan, bahkan biasanya pendapatannya berasal dari penduduk setempat.rumah

makan atau restoran yang khusus memberikan jasanya kepada orang-orang yang

dalam perjalanan letaknya diluar kota, di tepi jalur-jalur lintas yang penting21.

Fasilitas makanan dan minuman itu bermacam-macan sebutannya, menurut bentu dan

mutu fasilitasnya serta pelayanan dan apa yang di hidangkan ada makanan yang di

edarkan dalam pikulan atau alat-alat lain, ada kedai atau warung makan, ada restoran

berbintang, ada fast-food restaurant, dan sebagainya. Juga ada tempat-tempat dimana

hanya di hidangan minuman dan makanan kecil atau makanan sederhana. Namanya

bermacam-macam menurut apa yang di hidangkan22.

Selain dapat menikmati panorama alam yang indah, wisatawan juga dapat

menikmati makanan khas Tapanuli yaitu Arsik, yang dapat di peroleh dari Rumah

Makan yang ada disekitar objek wisata Pemandian Air panas Sipoholon.

(17)

3.2.2 Kolam Renang

Pemandian air panas Sipoholon juga menyediakan kolam renang khusus

anak-anak dan orang dewasa. Penyediaan kolam renang ini disesuaikan dengan ukuran

kedalaman kolam, ukuran kedalaman kolam untuk anak-anak lebih rendah

dibandingkan dengan untuk dewasa. Demikian juga untuk temperatur air kolam,

temperatur kolam untuk anak-anak lebih rendah dibandingkan orang dewasa. Dari

hasil observasi yang dilakukan peneliti, maka dapat dituliskan bahwa jumlah kolam

renang yang ada dikawasan objek Pemandian Air panas Sipoholon sebanyak 3 buah,

yakni dua kolam untuk dewasa dan satu kolam untuk anak-anak. Biaya masuk untuk

kolam renang Rp.5000/orang dan ada juga kolam renang yang dikenakan biaya

Rp.4000/orang.23

3.2.3 Kamar Mandi

Kamar mandi di lokasi wisata pemandian air panas Sipoholon cukup bagus

dan bersih. Ukuran kamar mandi ada yang 2 x 2 meter dan ada yang 1,5 x 1,5 meter

per kamar mandi. Toilet nya berada pada setiap rumah-rumah pengusaha yang

membuka kolam pemandian dan tidak di kenakan biaya, cukup dengan minum teh

manis, makan atau hanya mandi dengan membeli sabun, atau shampo yang telah

disediakan pemilik kolam.

(18)

3.2.4 Tempat parkir

Sarana tempat parkir ini sangat mempengaruhi perkembangan lokasi wisata

karena pengunjung tidak merasa khawatir dengan keamanan kendaraan yang mereka

gunakan. Dan tempat parkir di lokasi pemandian air Sipoholon ini tersedia tempat

parkir beroda dua dan beroda empat. Lumayan luas dan keamanannya terjamin

karena tepat berada di halaman depan rumah pemilik kolam pemandian air panas.

3.2.5 Hotel

Dalam mengembangkan objek wisata sarana penginapan sangat terlihat

penting bagi wisatawan sebagai tempat peristirahatan maupun sebagai tempat tinggal

sementara. Keadaan hotel di Pemandian Air panas cukup memadai dan tersedia dekat

dengan Objek Wisata Pemandian Air panas Sipoholon salah satu nya adalah Hotel

Boli-Boli Cafe yang terdiri dari lantai 1 (satu) dan lantai 2 (dua). Jenis kamar yang

disediakan kelas VIP, standart, dan ekonomi dan terdiri dari 15 kamar. Fasilitas

ekonomi dan standart hanya disediakan tempat tidur dan lemari. Fasilitas VIP yaitu

tempat tidur, lemari, kamar mandi dalam dan TV. Harga VIP Rp.200.000/malam,

standart Rp.150.000/malam, ekonomi Rp.100.000/malam.24

3.2.6 Ketersediaan Angkutan Umum

Berbicara soal pariwisata, kita juga tidak luput membicarakan pengangkutan

atau transportasi karena transportasi merupakan pengangkutan yang dapat membawa

para wisatawan ke tempat tujuan wisata. Tanpa sarana transportasi maka kegiatan

(19)

transportasi wisata tidak akan berjalan dengan baik karena pengunjung akan

mengalami kesulitan untuk menuju ke suatu objek wisata. Untuk itu dapat dikatakan

dalam melakukan kepariwisataan peranan prasarana pengangkutan sangat

menentukan, tanpa adanya pengangkutan sulit bagi orang untuk melakukan

perjalanan untuk menuju lokasi wisata.

Berdasarkan hasil pengamatan langsung dilapangan , keberadaan prasarana

transportasi di lokasi objek wisata pemandian air panas Situmeang Habinsaran sudah

memadai. Ini terlihat dari tersedianya transportasi yang siap untuk mengangkut para

wisatawan untuk menuju lokasi objek wisata. Para wisatawan yang hendak menuju

lokasi wisata harus menggunakan mini bus dan becak.25

1. Prasarana Jalan Menuju Lokasi Objek Wisata

Jaringan jalan raya merupakan prasarana yang menghubungkan suatu tempat

dengan tempat yang lain. Tanpa prasarana jalan yang baik maka tidak akan mungkin

kegiatan pariwisata dapat berjalan dengan lancar. Jalan untuk menuju lokasi objek

wisata dari ibukota Provinsi berjarak kira-kira 275 km dan dari ibukota Kecamatan

kira-kira 6 km dari ibukota kabupaten. Dari hasil pengamatan langsung dilapangan

keadaan jalan menuju lokasi objek wisata pemandian air panas bisa dikatakan cukup

baik, karena jalan beraspal sehingga para wisatawan tidak begitu sulit untuk

mengendarai kendaraannya untuk menuju lokasi tersebut26

(20)

3.3 Pengunjung

Objek wisata pemandian air panas Sipoholon buka setiap hari, akan tetapi

pengunjung banyak berkunjung pada hari libur saja. Sedangkan pengunjung yang

datang pada hari biasa saja tergolong sedikit. Pada hari biasa pengunjung yang datang

bisa mencapai 50-100 orang, sementara pada hari libur atau weekend bisa mencapai

100-200 orang perhari. Objek wisata ini akan kebanjiran pengunjung hanya pada

hari-hari besar saja seperti, Idul Fitri, Tahun Baru, dan hari-hari besar lain.27

Suatu daerah wisata sudah semestinya di upayakan agar daerah tersebut

banyak di kunjungi oleh wisatawan, baik wisatawan luar negeri maupun wisatawan

lokal khusunya untuk daerah Kelurahan Situmeang Habinsaran tempat objek wisata

pemandian air panas Sipoholon. Berbeda dengan pemandian air panas di tempat lain,

di sumber mata air panas Sipoholon kita bisa melihat langsung sumber mata air yang

keluar dari dalam bumi. Perjalanan untuk melihat sumber mata air panas cukup berat

karena kita harus melewati tebing karang dan apabila tidak hati-hati kita bisa

terpeleset dan terpelosok ke dalam tanah basah yang mengandung air panas. Tempat

ini memang sudah mulai dikembangkan dan dipromosikan secara luas sehingga

bukan hanya penduduk lokal saja yang mendatanginya namun penduduk dari luar

daerah juga mulai ramai berkunjung terutama pada saat weekend atau hari libur

nasional.

(21)

BAB IV

PENGARUH OBJEK WISATA PEMANDIAN AIR PANAS SIPOHOLON TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA

MASYARAKAT KELURAHAN SITUMEANG HABINSARAN

Setiap usaha senantiasa berpengaruh terhadap sistem sosial masyarakat baik

yang menyangkut aspek-aspek kehidupan bidang budaya, ekonomi, pendidikan,

maupun transportasi dan komunikasi yang berkaitan erat dengan aspek kebutuhan

lainnya. Dari segi dimensi historis dan kronologis menunjukkan bila ada aksi maka

ada reaksi, karena keduanya selalu saling berhadapan akibat dari suatu gagasan yang

baru dalam sebuah kelompok masyarakat.

Gagasan untuk menampilkan pariwisata sebagai sektor ekonomi rakyat secara

khusus dan negara pada umumnya membawa pengaruh terhadap masyarakat. Dalam

hal ini dimaksudkan masyarakat Kelurahan Situmeang Habinsaran yang telah

mendapatkan pengaruh dari industri pariwisata. Setelah berlangsung cukup lama

gagasan itu dimanfaatkan untuk menggerakkan pembangunan sarana dan prasarana

yang dibutuhkan. Pengaruh tersebut mendatangkan keberuntungan keuangan secara

(22)

4.1 Pendapatan

Pengaruh wisata pemandian air panas Sipoholon terhadap lokasi tempat

pemandian air panas Sipoholon menjadikan daerah lokasi tempat wisata tersebut

semakin ramai, semakin maju dan semakin banyak terbuka lapangan pekerjaan.

Lokasi wisata pemandian air panas Sipoholon menarik banyak perhatian masyarakat

sehingga kebersihan di tempat lokasi terjaga. Wisata Pemandian Air panas juga

berpengaruh pada penduduk disekitarnya. Karena banyak masyarakat yang beternak

bebek dan ayam, sehingga hasil telur ayam dijual ke tempat pemandian air paans

Sipoholon. Bukan ahnya telur ayam dan bebek saja, tetapi juga sayuran maupun

buah-buahan seperti buah pisang. Terutama kacang sihobuk yang khas dikejar oleh

para pengunjung wisata. Sementara Wisata Pemandian Air panas tidak berpengaruh

terhadap pemerintahan karena retribusi untuk pemerintah setempat tidak ada.28

Pengaruh Objek Wisata Pemandian Air panas Sipoholon terhadap ekonomi

nampak salah satunya adalah adanya peningkatan pendapatan. Sebelum tahun

1980-an masyarakat h1980-anya berpenghasil1980-an dari hasil t1980-ani sayur1980-an d1980-an padi. Pendapat1980-an

mereka dari hasil tanah hanya sekitar Rp.300.000-Rp 400.000 perbulan. Pendapatan

masyarakat meningkat terlihat dari terbukanya lapangan kerja seperti rumah makan,

restoran, warung, toko, kios-kios, penginapan atau losmen sudah ada hingga tahun

2003. Pengaruh yang paling besar terlihat pada tahun 2004 dibangun hotel Boli-boli

cafe nama pemilik Boliando Simanjuntak tepat dekat dengan pemandian air panas.

(23)

Tabel V

Pendapatan Informan Perbulan

NO Alternatif jawaban

N-50

F %

1 Rp. 200.000-300.000 4 8

2 Rp. 400.000-500.000 15 30

3 Rp. 600.000-700.000 20 40

4 Diatas Rp.700.000 11 22

JUMLAH 50 100

Sumber: Data sekunder 2003

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa informan berpenghasilan

Rp200.000-Rp300.000 terdiri dri 40 orang (8%), berpenghasilan Rp400.000- Rp500.000 terdiri

dari 15 orang (30%). Berpenghasilan Rp600.000- Rp700.000 terdiri dari 20 orang

(40%) dan diatas Rp700.000 terdiri dari 11 orang (22%). Dengan demikian tingkat

pendapatan di kawasan objek wisata pemandian air panas Sipoholon berkisar

Rp600.000-Rp700.000 perbulan.29

Suatu bidang usaha harus bisa bermanfaat bagi penduduk sekitar, baik bidang

industry maupun bidang usaha lainnya. Demikian halnya dengan objek wisata, juga

harus bisa dirasakan oleh penduduk setempat. Objek wisata pemandian air panas

Sipoholon adalah salah satu usaha di bidang pariwisata yang ada di Tapanuli

Utara.Objek wisata ini sudah banyak membawa perubahan bagi penduduk

(24)

setempat.Terutama dalam hal peningkatan pendapatan dan memperluas lapangan

kerja.

4.2 Pendidikan

Pengaruh Objek Wisata Pemandian Air panas Sipoholon terhadap sosial

nampak salah satunya adalah meningkatnya pendidikan. Menurut bapak Basar

Situmeang yang merupakan salah satu pemilik pemandian air panas menjelaskan

bahwa sebelum adanya wisata pemandian Air panas Sipoholon pendidikan di

Kelurahan Situmeang Habinsaran masih sangat kurang. Masih ada yang hanya tamat

SMP, juga banyak masyarakat yang hanya tamat SMA dan hanya sedikit yang

melanjutkan pendidikan hingga ke Perguruan Tinggi, itu disebabkan karena ekonomi

masih sangat rendah. Masyarakat hanya sebagai petani yang hanya cukup untuk

membiaya kehidupan sehari-hari. Sementara tanaman yang di tanami hanya tanaman

muda seperti sayuran, buah-buahan, ubi dan padi sebagai makanan pokok.

Sedangkan untuk biaya pendidikan hanay cukup hingga SMA. Namun semakin

berkembang nya usaha wisata pemandian air panas semakin bertambah juga

pendapatan dan biaya untuk pendidikan semakin terpenuhi.30

Perkembangan perekonomian dan pendidikan menjadikan masyarakat

Situmeang Habinsaran semakin sejahtera kehidupannya. Bangunan-bangunan rumah

pun semakin lebih baik lagi yang sebelumnya papan sudah mulai banyak membangun

(25)

rumah bentuk permanen. Disamping Objek Wisata Pemandian Air panas Sipoholon

berpengaruh juga dalam sosial budaya, terlihat dari perubahan mata pencaharian

masyarakat yang sebelumnya hanya sebagai petni dan tambang batu kapur dan

belerang, menjadi pengusaha rumah makan, restoran, hotel, terutama pengusaha

kolam pemandian air panas dan kolam renang.

4.3 Budaya

Pengaruh yang ditimbulkan oleh kunjungan wisatawan terhadap objek

pemandian air panas Sipoholon terhadap social budaya masyarakat adalah adanya

perubahan pola mata pencaharian. Dari hasil wawancara yang penulis lakukan bahwa

pekerjaan masyarakat sebelumnya berfokus pada tanaman padi, sayuran dan

tanaman-tanaman muda lainnya.Setelah terbentuk wisata pemandian air panas

Sipoholon di samping sebagai petani masyarakat membuka lapangan kerja seperti

rumah makan, penjualan souvenir, beternak bebek untuk di jual ke lokasi yang

membuka usaha air panas tersebut.31

Kedatangan wisatawan juga berpengaruh terhadap social budaya masyarakat,

tetapi dalam hal ini yang paling nampak perubahannya adalah perubahan mata

pencaharian masyarakat.Perubahan dalam masyarakat karena adanya

penggerak-penggerak tertentu yaitu perubahan penggerak-penggerak proses dari dalam diri dan dari luar

diri. Dari dalam diri yaitu berupa pendapatan baru dari lapangan-lapangan

perjuangan seseorang untuk memperoleh tanah, pekerjaan, pedidikan dan usaha

(26)

lainnya. Sedangkan yang bersal dari luar untuk sebagian terletak dalam lingkungan

karena pengaruh pergerakan dari dunia luar.Pembangunan pariwisata merupakan

pembangunan yang perlu di kembangkan, bagi suatu negara yang mengembangkan

industri wisata di negaranya.Lalu lintas orang-orang tersebut membawa hasil yang

cukup banyak.Demikian hal nya bagi masyarakat yang memanfaatkan pariwisata

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti hal nya kawasan objek pemandian air

panas Sipoholon yang ada di Kelurahan Situmeang Habinsaran.32

Dalam penelitian ini pendapatan masyarakat mengalami perubahan yaitu

sebelum dibukanya kawasan objek wisata dan setelah di bukanya objek wisata

pemandian air panas tersebut. Sebagai akibatnya yaitu dengan adanya denagna danya

arus wisatawan baik wisatawan local maupun wisatawan mancanegara membawa

pengaruh/keuntungan yang nyata bagi masyarakat, diantaranya:

1. Bertambahnya lapangan kerja yaitu, semakin banyaknya penduduk yang

pekerjaan sebelumnya hanya bertani, tetapi juga menjadi pedagang dan

wiraswasta.

2. Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan pengembangan pariwisata

juga berpengaruh terhadap social budaya masyarakat. Adanya pola perubahan

mata pencaharian yang sebelumnya hanya berfokus pada tanaman-tanaman

muda deperti padi, sayuran, dll. Setelah terbentuk objek wisata poemandian air

32Pretty M Simanjuntak “Persebaran Potensi Objek Wisata Tarutung Kabupaten Tapanuli

(27)

panas Sipoholon banyak yang beternak bebek, penjualan kacang sihobuk,

membuka rumah makan dan pembangunan hotel.

Dalam pengembangan objek wisata agar suatu daerah menjadi tujuan wisata maka

harus siap menerima kedatangan wisatawan. Mengusahakan objek wisata lebih

menarik dan pembenahan objek wisata dengan tidak mengubah bentuk aslinya.

Selama pengembangan pemerintah telah melaksanakan berbagai upaya dalam

meningkatkan kualitas dan kuantitas dari objek wisata yang ada maka upaya yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan penyuluhan kelompok sadar wisata bagi masyarakat agar mereka

mampu memanfaatkan pengembangan yang dilakukan, dan bisa melihat potensi

apa saja yang dapat diperoleh.

2. Mengadakan pelatihan bagi masyarakat dalam meningkatkan lapangan kerja

terutama yang berhubungan dengan pariwisata. Seperti pelatihan membuat kain

tenun sebagai cendera mata bagi wisatawan dan juga membuka lahan pertanian

seperti kacang Sihobuk yang hasilnya dapat di jual bagi wisatawan. Dan juga

beternak bebek agar hasilnya dapat di jual ke tempat usaha pemandian air panas

Sipoholon.

3. Perbaikan jalan menuju tempat lokasi pemandian air panas agar mudah di lalui

(28)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan

Dalam sejarah perekonomian Kelurahan Situmeang habinsaran

dilatarbelakangi oleh mata pencaharian yang cukup minimum dan pendapatan yang

rendah sehingga pendidikan pun sangat tergolong rendah karena pendapatan ekonomi

hanya cukup memenuhi kebutuhan hidup untuk kelangsungan hidup masyarakat.

Dengan perekonomian yang rendah mendorong masyarakat untuk membuka lapangan

kerja baru. Sehingga memanfaatkan sumber daya alam yaitu sumber air panas yang

berasal dari perut bumi keluar akibat letusan gunung berapa sejak ratusan tahun yang

lalu. Sumber Air panas tepatnya berada dekat dengan pemukiman masyarakat

Situmeang Habinsaran bertempat tinggal sehingga mudah menjangkau untuk

membuka usaha. Usaha yang pertama kali mereka lakukan dalam memanfaatkan

sumber Air panas tersebut adalah dengan pengambilan batu kapur dan tambang

belerang.

Pada tahun 1980-an terbentuklah pemandian Air panas atas dari inisiatif

masyarakat itu sendiri. Awal dibukanya pemandian Air panas tersebut atas ide bapak

Situmeang tepat di belakang rumahnya sumber mata air tersebut. Di tarik air panas

melalui pipa sampai ke tempat bak yang ada dirumahnya. Seiring berkembangnya

usaha pemandian bapak Situmeang tersebut di ikuti oleh beberapa masyarakat lain

yang ada disekitar pemandian air panas tersebut. Semakin berkembangnya pemandian

(29)

habinsaran. Terbuka lapangan kerja dan mayarakat yang satu dengan masyarakat

yang lain memiliki ide masing-masing untuk meningkatkan perekonomian rumah

tangga dengan membuka lapangan kerja baru sesuai kemampuan dan keinginan

mereka.Objek Wisata Pemandian Air panas Sipoholon semakin dikenal oleh banyak

orang. Dengan dinginnya suhu Kota Tarutung sangat mendukung untuk berkunjung

ke pemandian air Panas tersebut. Pengunjung semakin ramai, didatangi dari berbagai

tempat dari wisatawan lokal maupun luar kota datang sengaja untuk berkunjung

maupun hanya sekedar singgah dan kembali melanjutkan perjalanan mereka. Dengan

semakin berkembangnya Wisata Pemandian Air panas Sipoholon maka semakin

berpengaruh terhadap kehidupan sosial, ekonomi maupun budaya bagi masyarakat

Kelurahan Situmeang habinsaran.

Pengaruh Wisata Pemandian Air panas Sipoholon terhadap kehidupan sosial

adalah semakin meningkatnya pendidikan bagi masyarakat Kelurahan Situmeang

Habinsaran. Dalam perekonomian semakin meningkat pendapatan karena lapangan

kerja semakin luas seiring perkembangan Wisata Pemandian Air panas Sipoholon.

Dalam budaya, terlihat dari perubahan mata pencaharian . Sebelumnya hanya

sebagai petani, tambang belerang dan batu kapur, setelah Wisata pemandian Air

panas Sipoholon terbentuk maka kebanyakan masyarakat beralih ke pengusaha kolam

(30)

5.2Saran

Berdasarkan kesimpulan membuktikan bahwa Wisata Pemandian Air panas

Sipoholon memberikan perubahan terhadap kehidupan masyarakat Kelurahan

Situmeang habinsaran. Terutama perekonomian masyarakat yang semakin membaik

dan pendidikan semakin meningkat. Namun dalam berbagai jenis tempat wisata yang

ada di berbagai daerah masih banyak yang lebih maju dan berkembang dibanding

wisata pemandian Air panas Sipoholon. Semua tergantung pada sarana dan prasarana

tempat wisata tersebut sehingga memberikan pelayanan yang cukup baik bagi

pengunjung. Namun Wisata Pemandian Air panas Sipoholon masih tergolong kurang

dalam bentuk sarana maupun prasarana. Sesuai dengan uraian kesimpulan diatas,

maka didapat saran sebagai berikut:

1. Sarana maupun prasarana di Objek Wisata Pemandian air Panas

Sipoholon lebih ditingkatkan lagi. Supaya pengunjung lebih nyaman

dan lebih sering berkunjung ke tempat wisata jika sarana maupun

prasarana lebih ditingkatkan lagi .

2. Bagi masyarakat yang tinggal dilokasi objek wisata perlu kiranya

meningkatkan kesadarannya dalam hal sadar wisata terutama dalam

memanfaatkan potensi objek wisata untuk lebih baik lagi.

3. Hendaknya pemerintah setempat dan masyarakat bekerjasama dalam

meningkatkan pengembangan objek wisata untuk lebih menarik

(31)

BAB II

GAMBARAN UMUM OBJEK WISATA PEMANDIAN AIR PANAS SIPOHOLON

2.1 Letak Geografis

2.1.1 Letak dan Batas Wilayah

Air panas Sipoholon adalah salah satu tempat wisata pemandian air panas yang

terletak tidak jauh dari kota Tarutung tepatnya di Kelurahan Situmeang Habinsaran

Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara. Menurut masyarakat setempat,

pemandian air panas ini merupakan air panas yang keluar dari perut bumi.Pemandian

ini juga sudah menjadi ikon tersendiri bagi daerah Sipoholon.Air panas yang meluap

keluar dari dalam tanah menjadikan kita tertarik untuk melihatnya secara langsung

tentunya. Untuk itu wisatawan akan bisa melihat lokasi-lokasi tempat keluarnya air

panas tersebut. Sumber air panas itu sendiri merupakan tanah milik masyarakat

Kelurahan Situmeang Habinsaran. Namun tempat pemandian air panas itu di buka

oleh perorangan, ada yang milik pribadi dan ada juga yang menyewa. Luas wilayah

Kelurahan Situmeang Habinsaran 17,49Km2 dengan batas wilayah sebagai berikut:

- Sebelah Utara :Desa Sipahutar Kecamatan Sipoholon

- Sebelah Selatan : Desa Hutauruk Kecamatan Sipoholon

- Sebelah Timur :Kecamatan Tarutung

- Sebelah Barat : Desa Simanungkalit5

(32)

2.1.2 Keadaan Iklim

Di daerah Kelurahan Situmeang Habinsaran ini dikenal hanya dua musim

yaitu: musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan terjadi pada bulan Oktober

hingga April dan musim kemarau terjadi pada bulan April hingga Oktober. Hal ini

dipengaruhi oleh letak wilayah Indonesia yang terletak antara dua benua dan dua

samudera yang mengakibatkan pergantian arah angin setiap enam bulan sekali, yakni

angin musom barat dan angin musom timur.6

Kelurahan Situmeang Habinsaran berada pada ketinggian tanah dari permukaan

laut 950 m, banyaknya curah hujan 8,8 mm dan suhu udara Kelurahan Situmeang

Habinsaran ini rata-rata 22◦C dengan luas wilayah seluruhnya adalah 1656 Ha.

Kelurahan Situmeang Habinsaran Kecamatan Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara

memiliki temperatur yang dingin karena banyak mengandung uap air dan dipengaruhi

oleh topografi yang berbukit-bukit sangat mendukung masyarakat untuk menikmati

pemandian air panas yang muncul ke permukaan daerah Kelurahan Situmeang

Habinsaran Kecamatan Sipoholon.7

2.2 Kondisi Penduduk

2.2.1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk

Tingkat perkembangan dan potensi suatu daerah dapat di ketahui dari

komposisi penduduk berdasarkan umur dan untuk mengetahui ratio atau

perbandingan antara penduduk laki-laki dan penduduk perempuan.

6ibid

(33)
[image:33.612.193.448.152.285.2]

Tabel I

Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-laki 1415

2 Perempuan 1359

Jumlah 2774

Sumber: Kantor Kelurahan Situmeang Habinsaran Tahun 2003

Berdasarkan dari Kantor Lurah jumlah kepadatan penduduk Kelurahan

Situmeang Habinsaran tahun 2003 adalah 2774 orang dengan jumlah kepala keluarga

sebesar 639 KK. Jumlah penduduk laki-laki 1415 jiwa dan jumlah penduduk

perempuan sebesar1359 jiwa. Dari data diatas dapat diketahui bahwa jumlah

penduduk laki-laki lebih besar dibandingkan jumlah perempuan.

2.2.2 Komposisi Penduduk Menurut Umur

Tingkat perkembangan dan potensi suatu daerah dapat diketahui dari komposisi

penduduk berdasarkan umur dan untuk mengetahui ratio atau perbandingan antara

(34)
[image:34.612.203.439.146.425.2]

Tabel II

Distribusi penduduk menurut kelompok umur

NO Kelompok umur Jumlah

1 0-3 tahun 336 jiwa

2 4-6 tahun 311 jiwa

3 7-12 tahun 487 jiwa

4 13-15 tahun 281 jiwa

5 16-19 tahun 270 jiwa

6 19 tahun keatas 1089 jiwa

Jumlah 2774 jiwa

Sumber: Kantor Kelurahan Situmeang Habinsaran

Berdasarkan data dari Kantor Lurah Kelurahan Situmeang Habinsaran Tahun

2003 menunjukkan bahwa jumlah penduduk seluruhnya 2774 jiwa, masing-masing

laki-laki 1415 jiwa dan perempuan 1359 jiwa. Pengelompokan penduduk berdasarkan

umur dan jenis kelamin dapat memberikan gambaran mengenai besarnya penduduk

usia kerja, rasio jenis kelamin (sex rasio) dan rasio beban tanggungan komposisi

(35)

2.2.3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama

Indonesia adalah negara yang menjamin kebebassan beragama dan

menjalankan ibadah agama dan kepercayaan masing-masing. Untuk mengetahui

komposisi penduduk menurut agama di Kelurahan Situmeang habinsaran dapat di

[image:35.612.190.451.309.517.2]

lihat pada tabel berikut:

Tabel III

Distribusi Penduduk Menurut Agama Yang dianut

No Agama yang diantut Jumlah

1 Islam -

2 Kristen protestan 2567 orang

3 Kristen katolik 207 orang

4 Hindu -

5 Budha -

Sumber: Kantor Kelurahan Situmeang Habinsaran Tahun 2003

Penduduk di Kelurahan Situmeang Habinsaran secara umum menganut agama

Kristen Protestan yakni Kristen Protestan sebanyak 2567 jiwa dan sebanyak 207 jiwa

(36)

2.3Sistem Mata Pencaharian

Kelurahan Situmeang Habinsaran identik bertani seperti padi, sayuran, dan

palawija. Disamping sebagai petani masyarakat juga sebagai penambang batu kapur

dan belerang. Dalam bidang pertanian, mereka memfokuskan pada bidang

penanaman padi. Akan tetapi setelah terbuka gerbang pariwisata ke daerah ini, secara

perlahan mereka mulai mengubah pola mata pencaharian mereka, dari pertanian ke

perdagangan. Masyarakat Situmeang habinsaran membuka usaha sendiri seperti

kios-kios, restoran, rumah makan, penjualan souvenir-souvenir, termasuk usaha membuka

pemandian air panas dan kolam renang. Sementara peternakan pada umumnya

merupakan usaha sampingan untuk dijual hasilnya ke wisata pemandian air panas

Sipoholon.Semakin berkembang usaha masyarakat maka pendapatan pun semakin

bertambah8.

Potensi-potensi objek wisata semakin diperbaharui dan dilestarikan serta

kebersihan ditingkatkan supaya pengunjung merasa lebih nyaman. Mata pencaharian

adalah jenis pekerjaan yang sedang atau pernah dilakukan oleh orang-orang yang

mencirikan pekerjaan. Menurut data yang ada mayoritas penduduk dikelurahan

Situmeang Habinsaran ini adalah berwirausaha/pedagang,bertani,PNS, dan buruh.

Secara terperinci distribusi penduduk menurut jenis mata pencaharian dapat dilihat

dari tabel berikut ini:

8Wawancara dengan Marlon Simanungkalit, Kelurahan Situmeang Habinsaran: 19 Agustus

(37)
[image:37.612.174.470.139.452.2]

Tabel IV

Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian

No Pekerjaan Jumlah

1 PNS 213 orang

2 TNI/POLRI 3 orang

3 Swasta 8 orang

4 Wiraswasta 1093 orang

5 Tani 1193 orang

6 Pertukangan 55 orang

7 Buruh Tani 75 orang

8 Pensiunan 126 orang

9 Jasa 8 orang

10 Jumlah 2774

Sumber: Kantor Kelurahan Situmeang Habinsaran Tahun 2003

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat wisata objek

pemandian air panas Sipoholon dominan bertani, hingga mencapai 693 orang. Dan

setelah dominan bertani adalah PNS sekitar 113 orang.

2.4 Potensi Objek Wisata

Potensi adalah semua sumber yang terdapat di suatu daerah yang

(38)

kembangkan9. Yang termasuk potensi dalam suatu wilayah atau tempat adalah

sebagai berikut:

a. Potensi, yaitu: benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam semesta yang

dalam istilah pariwisata disebut dengan Bataral Animi Titas Pariwisata .

b. Bentuk tanah dan pemandangan alam, misalnya: lahan yang datar, pegunungan,

danau, pantai dan air terjun.

1. Hutan belukar, misalnya: hutan yang luas, banyak pohon-pohon.

2. Flora, fauna dan tanam-tanaman, daerah perburuan dan cagar alam.

3. Pusat-pusat kesehatan, misalnya: sumber air panas, air mineral,

dimana semuanya itu di harapkan dapat menyembuhkan

macam-macam penyakit.

c. Hasil ciptaan manusia, yaitu: benda-benda bersejarah, rumah ibadah, upacara

perkawinan.

d. Tata cara hidup masyarakat, yaitu: tata cara hidup tradisional dari suatu

masyarakat yang merupakan salah satu sumber penting untuk dibawakan pada

para wisatawan. Bagaimana kebiasaan hidupnya, adat istiadatnya yang

merupakan daya tarik utama bagi wisatawan untuk datang dan tinggal lebih

lama di daerah tersebut.

(39)

Dengan adanya beberapa sumber atau jenis yang dapat dijadikan sebagai

potensi daya tarik bagi wisatawan untuk dapat berkunjung kedaerah tujuan wisata

anatara lain:

1. Sumber, misalnya: sisa-sisa peradaban masa lalu , peninggalan budaya,

museum purbakala dan peralatan musik tradisional.

2. Sumber buatan manusia, misalnya: pemandangan alam, iklim lingkungan

hidup, flora dan fauna, lebih dan gunung.

3. Sumber yang bersifat manusiawi, yaitu sumber daya manusia yang melekat

dalam masyarakat dalam bentuk warisan, budaya, seperti tari-tarian dan

upacara adat.10

Dari berbagai pendapat disimpulkan bahwa, semua potensi yang disebut diatas

merupakan sumber daya yang perlu dikembangkan sebagai daya tarik dalam

pembangunan suatu objek wisata. Potensi yang merupakan daya tarik dalam

pembangunan suatu objek wisata. Potensi yang merupakan daya tarik dari objek

wisata yang bersangkutan membutuhkan perhatian khusus, jika potensi itu tidak

dilestarikan maka daerah tersebut tidak akan berkembang karena daya tarik atau

potensi yang dimiliki oleh daerah objek wisata tidak terlihat atau tidak di ketahui

kelebihannya.

(40)

Dilihat dari sejarahnya objek wisata ini sebelumnya merupakan suatu

pegunungan, tetapi karena masyarakat yang tinggal di daerah ini banyak bekerja

sebagai buruh tani dekat dengan sumber mata air panas tersebut sehingga masyarakat

berusaha, bagaimana mengolah sumber mata air panas menjadi suatu pemandian yang

banyak di kunjungi masyarakat khususnya masyarakat lokal. Setelah sumber mata air

panas di olah oleh masyarakat, maka banyak di antara mereka yang membangun

rumah dekat dengan sumber air panas, dengan tujuan supaya bisa membuka usaha

dan menambah pendapatan.11

Keberadaan objek wisata pemandian air panas Sipoholon membuat

Kelurahan Situmeang Habinsaran semakin maju, dimana setiap rumah makan yang

membuka usaha disekitar objek wisata sudah tersedia beberapa kamar mandi dan juga

kolam renang untuk anak-anak dan dewasa. Dengan adanya sumber air panas di

daerah ini, sehingga masyarakat menyebut kawasan ini kawasan pemandian air panas

Sipoholon walaupun sebenarnya kawasan ini masuk ke Kelurahan Situmeang

habinsaran Sipoholon. Tetapi karena kebiasaan, maka masyarakat sekitar nya pun

menyebutnya kawasan air panas Sipoholon

Dilihat dari sejarahnya objek wisata ini sebelumnya merupakan suatu

pegunungan, tetapi karena masyarakat yang tinggal di daerah ini banyak bekerja

sebagai buruh tani dekat dengan sumber mata air panas tersebut sehingga masyarakat

11 Wawancara dengan Basar Simanungkalit (salah satu pengusaha kolam pemandian air panas

(41)

berusaha, bagaimana mengolah sumber mata air panas menjadi suatu pemandian yang

banyak di kunjungi masyarakatkhususnya masyarakat lokal. Setelah sumber mata air

panas di olah oleh masyarakat, maka banyak di antara mereka yang membangun

rumah dekat dengan sumber air panas, dengan tujuan supaya bisa membuka usaha

dan menambah pendapatan.12

Keberadaan objek wisata pemandian air panas Sipoholon membuat Kelurahan

Situmeang Habinsaran semakin maju, dimana setiap rumah makan yang membuka

usaha disekitar objek wisata sudah tersedia beberapa kamar mandi dan juga kolam

renang untuk anak-anak dan dewasa. Dengan adanya sumber air panas di daerah ini,

sehingga masyarakat menyebut kawasan ini kawasan pemandian air panas Sipoholon

walaupun sebenarnya kawasan ini masuk ke Kelurahan Situmeang habinsaran

Sipoholon. Tetapi karena kebiasaan, maka masyarakat sekitar nya pun menyebutnya

kawasan air panas Sipoholon.

Potensi objek wisata terdiri atas 2 yakni :

a. Potensi Internal Objek Wisata

Potensi internal adalah potensi wisata yang dimiliki objek itu sendiri yang

meliputi komponen kondisi fisik objek, kualitas objek, dan dukungan bagi

pengembangan. Upaya pengembangan potensi internal adalah suatu usaha yang

dilakukan dalam mengembangkan, merawat objek wisata yangtelah tersedia

sebelumnya demi kemajuan objek wisata tersebut. Dalam hal ini pengembangan yang

12Wawancara dengan Basar Simanungkalit (salah satu pengusaha kolam pemandian air panas

(42)

dilakukan harus sesuai dengan selera wisatawan agar wisatawan tersebut dapat

tinggal lebih lama dan tidak merasa cepat bosan13

Suatu objek wisata dikatakan sudah maju atau tergantung pada potensi

eksternal dan internal serta kondisi sadar wisata yang berada dilokasi tersebut.

Berdasarkan hasil pengamatan langsung dilapangan keadaan otensi internal yang ada

di objek wisata pemandian air panas Sipoholon adalah sebagai berikut:

1. Daya Tarik Utama Objek Wisata

Daya tarik dan objek wisata adalah elemen terpenting dalam pengembangan

suatu destinasi atau daerah tujuan wisata. Dikatakan demikian karena secara primer

wisatawan yang bermaksud berkunjung kedaerah tujuan wisata karena termotivasi

oleh objek dan daya tarik wisata yang berbeda dari yang biasa dilihat. Objek dan daya

tarik ideal harus diterapkan oleh 7K (Keamanan, Ketertiban, Kesejukan,

Keramahtamahan, Kebersihan, Keindahan, dan Kenangan). Suasana aman dengan

ketertiban lingkungan, mampu memberikan kesejukan kepada wisatawan ditunjukkan

oleh keramahtamahan masyarakat yang hidup dilingkungan yang bersih dan

memberikan nuansa keindahan yang menjadi kenangan tersendiri dalam sanubari

wisatawan yang akan dibawa kembali ke daerah/negara asalnya sehingga nantinya

bisa menjadi daya tarik penahan wisata. Pada umumnya objek wisata pemandian air

panas sipoholon belum bisa menjadi daya tarik penahan wisata. Hal ini disebabkan

karena fasilitas wisata masih kurang memadai dan penerapan 7K (Keamanan,

(43)

Ketertiban, Kesejukan, Keramahtamahan, Kebersihan, Keindahan, dan Kenangan)

belum sepenuhnya terlaksana, oleh karena itu objek wisata pemandian air panas

Sipoholon setelah ditinjau ke lapangan masih bersifat daya tarik penangkap wisata14

2. Kekuatan Atraksi Komponen Objek Wisata

Atraksi wisata adalah sesuatu yang dapat dilihat atau disaksikan melalui suatu

pertunjukan (shows) yang khusus diselenggarakan untuk wisatawan. Jadi atraksi

wisata dibedakan dengan objek wisata (tourist objec), karena objek wisata dapat

disaksikan tanpa membayar selain itu dalam atraksi wisata untuk menyaksikan nya

harus dipersiapkan terlebih dahulu. Sedangkan objek wisata dapat dilihat tanpa

dipersiapkan terlebih dahulu, seperti danau, pemandangan, pantai, gunung, candi,

monumen. Atraksi wisata juga tidak hanya terbatas pada kesenian tradisional saja,

tetapi banyak atraksi lain yang cukup menarik untuk disuguhkan pada wisatawan.

Komponen ini memegang peranan yang sangat penting, mengingat potensi wisata

yang dijual, sedangkan komponen lain merupakan pendukungnya. Tanpa adanya

persiapan yang matang maka atraksi tersebut tidak dapat menjadi daya tarik pada

wisatawan. Objek wisata pemandian air panas Sipoholon setelah ditinjau kelapangan

kekuatan atraksi komponen objek wisatanya baik alami maupun buatan masih kurang

mampu mempertinggi kualitas dan kesan objek, karena objek wisata ini belum ada

yang bisa disaksikan dan dipertunjukkan tanpa membayar, objek wisata ini hanya

(44)

sebagai tempat persinggahan sementara, atau menikmati yang sudah ada dan belum

bisa berinteraksi dengan objek lain.

3. Keragaman Atraksi atau Daya Tarik Pendukung

Salah satu upaya pengembangan industri pariwisata dapat dilakukan dengan

cara pengembangan atraksi wisata disuatu kawasan sebagai daya tarik wisata.

Pengembangan atraksi wisata ini tentunya direncanakan dan dilakukan sesuai potensi

dan kemampuan daerah untuk menyusun rencana dan mengelola secara optimal

sesuai dengan sumber daya yang dimiliki suatu tempat atau kawasan wisata disuatu

daerah baiknya memiliki keanekaragaman atraksi baik itu merupakan atraksi

keindahan alam keagungan kebudayaan, pusat perekonomian, maupun atraksi

lengkap yang dalam keseluruhan merupakan daya tarik kuat bagi para wisatawan dari

segala pelosok dalam maupun luar negeri. Objek wisata pemandian air panas

Sipoholon setelah penulis meninjau kelapangan belum memiliki keragaman atraksi

atau daya tarik pendukung, wisatawan datang berkunjung hanya untuk melihat dan

menikmati objek wisata saja karena upaya pengembangan industri pariwisata belum

terlaksana sepenuhnya hal ini disebabkan kurang perhatian pemerintah sepenuhnya

terhadap dunia pariwisata.

b. Potensi Eksternal Objek Wisata

Potensi eksternal objek wisata adalah potensi wisata yang mendukung

(45)

dan fasilitas pelengkap potensi eksternal kepariwisataan tersebut meliputi keterkaitan

antar objek, dukungan paket wisata, pengembangan dan promosi objek wisata, waktu

tempuh terhadap ibukota kabupaten, ketersediaan angkutan umum menuju objek

wisata, ketersediaan fasilitas pemenuhan kebutuhan fisik/dasar wisatawan

(makan/minum, penginapan, bangunan untuk menikmati objek)

1. Keterkaitan Antar Objek

Yang dimaksud dengan keterkaitan antar objek disini adalah kerjasama antar

objek yang satu dengan objek wisata yang lain, dimana objek wisata yang satu saling

memerlukan objek wisata yang lainnya agar pengunjung tidak menikmati satu objek

wisata saja. Hubungan atau keterkaitan antar objek misalnya objek wisata yang satu

menyediakan objek wisata alam, sedangkan objek wisata lain menyediakan objek

wisata buatan manusia. Sehingga mereka saling bekerja sama untuk mengolah objek

wisata tersebut. Objek wisata pemandian air panas Sipoholon tidak memiliki

keterkaitan dengan objek wisata lain disekitarnya karena objek wisata ini berdiri

sendiri tanpa bantuan dengan objek wisata lain.

2. Dukungan Paket Wisata

Dukungan paket wisata yang dimaksud adalah perusahaan perjalanan yang

mempunyai tujuan untuk mempersiapkan sesuatu perjalanan bagi seseorang yang

berencana melakukannya. Ia memiliki fasilitas untuk mempersiapkan peerjalanan,

(46)

perjalanan, menjual tiket, memperoleh reservasi kamar hotel, memimpin perjalanan

yang semuanya itu dapat menjadi suatu paket perjalanan yang istilah dalam teknisnya

disebut wisata dalam bingkisan, atau paket wisata. Hasil observasi dilapangan

menunjukkan bahwa perjalanan untuk lokasi objek wisata pemandian air panas

Sipoholon belum ada sama sekali. Sehingga objek wisata ini belum termasuk dalam

agenda kunjungan wisatawan dalam suatu paket wisata.

2.4.1 Kondisi Objek Wisata

Kondisi objek wisata pemandian air panas Sipoholon ini sebenarnya belum

memuaskan jika dibandingkan dengan objek wisata lainnya. Namun bukan berarti

lokasi ini tidak layak dikembangkan melainkan lokasi ini perlu pembenahan

sedemikian rupa sehingga lokasi ini dapat berkembang maju dan dapat menyerap

tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan asli daerah masyarakat setempat.

Kondisi objek wisata pemandian air panas Sipoholon jika kita lihat belum

mengalami kerusakan dominan kondisinya masih bagus dan terawat. Namun bukan

berarti objek wisata ini tidak dikembangkan lagi tapi harus perlu pembenahan dan

penambahan sarana dan prasarana yang menunjang objek wisata ini agar para

wisatawan merasa betah berkunjung kelokasi objek pemandian air panas Sipoholon15.

(47)

2.4.2 Kebersihan Lingkungan Objek Wisata

Bersih merupakan suatu keadaan/kondisi lingkungan yang menampilkan

suasana bebas dari kotoran, sampah, limbah, penyakit, dan pencemaran. Wisatawan

akan merasa betah dan nyaman bila berada ditempat yang bersih dan nyaman. Objek

wisata pemandian air panas Sipoholon tergolong baik karena masyarakat setempat

menjaga kebersihan dengan baik sehingga jarang dijumpai sampah. Keberadaan

tempat sampah juga banyak dijumpai ditempat tertentu karena tempat sampah adalah

mencerminkan kebersihan suatu tempat. Karena apabila misalnya kita melihat tempat

sampah, kita tidak akan membuang sampah sembarangan tempat.

2.4.3 Pengembangan dan Promosi Objek Wisata

Dengan kekayaan budaya, tempat wisata, sumber daya manusia yang

memadai dan dana yang cukup tidaklah dapat begitu saja pariwisata maju dan

menyerap banyak wisatawan. Satu hal juga yang sangat penting dalam proses

pengembangan kepariwisataa adalah promosi wisata. Promosi wisata dapat dilakukan

lewat media cetak, dan elektronik. Promosi wanita sebetulnya dapat dilakukan dari

dua arah, dalam arti bukan pihak dari pemerintah saja yang melakukan promosi tetapi

wisatawan juga dapat melakukan promosi saat merasakan kenyamanan, manfaat

datang di objek wisata tersebut. Salah satu faktor yang mendorong seseorang

mengunjungi suatu tempat adalah ingin mengetahui lebih atas informasi yang

(48)

Informasi yang diperoleh tersebut, wisatawan akan melakukan promosi ulang ke

pihak yang lain.

Sehingga dengan demikian, daerah tersebut akan selalu dikunjungi yang

memiliki nilai tinggi bagi pemerintah dari satu sisi dan disisi lain bagi masyarakat

disekitar objek wisata keberhasilan promosi akan tergambar dari peningkatan grafik

pengunjung, secara otomatis pengembangan objek wisata akan menciptakan suasana

yang kondusif pada peningkatan pendapatan asli daerah. Akan tetapi objek wisata

pemandian air panas Sipoholon belum ada pelaksanaan kegiatan promosi

sepenuhnya, sehingga air panas tersebut belum dikenal dan belum tau informasi

tentang objek wisata ini.Alasan utama pengembangan pariwisata pada suatu daerah

tujuan wisata, baik secara lokal, regional atau ruang lingkup nasional pada suatu

negara sangat erat kaitannya dengan pembangunan perekonomian daerah atau negara

tersebut. Dengan kata lain, pengembangan kepariwisataan pada suatu daerah tujuan

wisata selalu akan diperhitungkan dengan keuntungan manfaat bagi rakyat banyak.16

2.4.4 Waktu Tempuh Terhadap Ibukota Kabupaten

Diera teknologi canggih seperti sekarang ini, waktu tempuh dari satu tempat ke

tempat lain tidak lagi jadi masalah yang memberatkan hati orang untuk mengadakan

kunjungan kemana saja. Untuk menuju lokasi wisata angkutan yang dipergunakan

16Yoeti,Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata, Jakarta : Pradnya Paramita, 1997,hlm

(49)

adalah angkutan umum. Berdasarkan hasil observasi ke lapangan menunjukkan

bahwa waktu tempuh daerah tujuan wisata terhadap Ibukota Kabupaten antara 10

sampai 15 menit dengan jarak 6 Km dari Ibukota Kabupaten menghabiskan ongkos

Rp. 5000-10.000 dengan angkutan umum, kecuali naik becak mesin ongkosnya Rp.

10.000-20.000.

2.4.5 Prasarana Jalan Menuju Lokasi Objek Wisata

Jaringan jalan raya merupakan prasarana yang menghubungkan suatu tempat

dengan tempat yang lain. Tanpa prasarana jalan yang baik maka tidak akan mungkin

kegiatan pariwisata dapat berjalan dengan lancar. Jalan menuju lokasi objek wisata 2

Km dari pusat pemerintahan Kecamatan, 6 Km dari Ibukota Kabupaten, 275 Km dari

Ibukota Provinsi. Dari hasil pengamatan langsung ke lapangan keadaan jalan untuk

menuju lokasi objek pemandian air panas Sipoholon bisa dikatakan sudah cukup baik,

karena jalan sudah sepenuhnya beraspal sehingga wisatawan mudah untuk

mengendarai kendaraannya untuk menuju lokasi tersebut.

Waktu tempuh terhadap Ibukota Kabupaten diera teknologi canggih seperti

sekarang ini, waktu tempuh dari satu tempat ke tempat lain tidak lagi jadi masalah

yang memberatkan hati orang untuk mengadakan kunjungan kemana saja. Untuk

menuju lokasi wisata angkutan yang dipergunakan adalah angkutan umum.

Berdasarkan hasil observasi ke lapangan menunjukkan bahwa waktu tempuh daerah

(50)

Km dari Ibukota Kabupaten menghabiskan ongkos Rp. 5000-10.000 dengan angkutan

umum, kecuali naik becak mesin ongkosnya Rp. 10.000-20.000.

2.5 Animo Pengunjung

Pendapat para pengunjung tentang objek wisata pemandian air panas Sipoholon

bahwa objek wisata itu indah dan alami. Mereka nyaman disana karena suasana sejuk

dan masih alami. Mereka juga senang dengan pemandangan alam yang indah

disekitar sumber air panas Sipoholon. Akan tetapi disamping itu ada kesan negatif

yang mereka dapatkan disana yaitu tentang sarana dan prasarananya. Lokasi

pemandian air panas Sipoholon masih sedikit daya tariknya, sehingga kegiatan

pengunjung masih sangat terbatas. Adapun kegiatan yang bisa dinikmati para

wisatawan adalah berupa keindahan alam, itu berupa semburan mata air yang cukup

panas sehingga dapat digunakan untuk merebus telur hingga matang. Para wisatawan

juga dapat menikmati sumber air panas yang cukup hangat yang dapat bermanfaat

untuk menyembuhkan penyakit kulit. Selain dari wisata alam para wisatawan juga

dapat menikmati makanan khas Tarutung yaitu kacang Sihobuk.17

Kunjungan wisatawan yang datang ke objek wisata pemandian air panas

Sipoholon membawa pengaruh yang sangat besar terhadap masyarakat

setempat.Dimana dengan adanya wisatawan maka pendapatan semakin

bertambah.Misalnya jualan banyak yang laku yang telah mereka sediakan disekitar

objek wisata pemandain air panas Sipoholon. Peningkatan arus kunjungan wisatawan

(51)

ke objek wisata pemandian air panas Sipoholon terjadi pada hari-hari besar seperti

pada hari Natal/Tahun Baru, Paskah, Hari Libur Sekolah, ada juga Hari Lebaran Idul

Fitri.

2.6 Inisiatif Masyarakat dan Pemerintah

Pada tahun 1980-an masyarakat berinisiatif membentuk pemandian air panas

Sipoholon. Menciptakan lapangan kerja melalui pembentukan wisata pemandian air

panas Sipoholon, seperti pembuatan bak mandi dan kolam renang. Membangun hotel

dan penginapan, membuka kios-kios, rumah makan, dan restoran, dan sekitar wisata

pemandian air panas Sipoholon terdapat penjualan kacang Sihobuk sebagai ikon Kota

Tarutung.

Suatu daerah menjadi tujuan wisata daerah tersebut harus siap menerima

kedatangan wisatawan, mengusahakan objek wisata yang menarik, pembenahan

objek wisata dengan tidak menghilangkan bentuk aslinya. Namun pemerintah belum

sepenuhnya mengalokasikan dana untuk pembangunan pariwisata tersebut, dan bukan

berarti pemerintah lepas tanga terhadap keberadaan objek wisata tersebut. Seiring

dengan upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dengan membangun

beberapa failitas yang diutamakan seperti jalan dan tempat pemberhentian juga

memberikan penyuluhan dan latihan tentang arti sebagai daerah yang dekat dengan

(52)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Pariwisata merupakan perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan

tujuan keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari tempat kediamannya.

Aktivitas dilakukan selama mereka tinggal di tempat yang dituju dan fasilitas dibuat

untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pelajaran pariwisata adalah suatu pelajaran

untuk keluar dari keadaan biasanya dan ini dipengaruhi oleh keberadaan ekonomi,

fisik dan kesejahteraan sosial wisatawan yang akan melakukan kegiatan wisata.

Harapan dan penyesuaian dibuat oleh penduduk yang menerima mereka dan terdapat

peran perantara dan instansi pengelola perjalanan wisata menjadi penengah antara

wisatawan dan penduduk di daerah tujuan wisata1.

Kelurahan Situmeang Habinsaran merupakan salah satu Desa di Kecamatan

Sipoholon Kabupaten Tapanuli Utara.Kelurahan Situmeang Habinsaran sebelumnya

terdiri dari desa Pansinaran dan Desa Habinsaran. Kemudian pada tahun 1981

digabung menjadi sebuah kelurahan yaitu Kelurahan Situeang Habinsaran. Kemudian

menjadi Ibukota kecamatan Sipoholon. Alasan dijadikan Ibukota Kecamatan karena

lebih dekat ke kecamatan. Kelurahan Situmeang Habinsaran ini cukup dikenal karena

terdapat sumber Air panas.Air panas itu tepatnya berada di Kelurahan Situmeang

Habinsaran di Kecamatan Sipoholon dan dikenal masyarakat namanya Air panas

Sipoholon, karena berada di Kecamatan Sipoholon. Air panas ini berasal dari perut

(53)

bumi yang merupakan Air panas alam yang telah ada sejak ratusan tahun. Air panas

ini dijadikan sebagai tempat wisata dan juga merupakan tambang belerang dan bau

kapur. Sebelum objek wisata pemandian Air panas Sipoholon ini dikenal oleh banyak

orang, masyarakat Kelurahan Situmeang Habinsaran identik bertani tanaman muda

seperti sayur-sayuran, buah pisang dan lain sebagainya.Selain dari pada itu juga

sebagai tambang belerang dan batu kapur. Kehidupan ekonomi mereka rendah dan

masyarakat mayoritas sederhana, juga pendidikan masih rendah dan bangunan rumah

masyarakat masih sangat sedikit yang permanen2.

Pada awalnya masyarakat Kelurahan Situmeang Habinsaran hanya sebagai

penghasil batu kapur dan belerang dari sumber air panas tersebut. Sebelum tahun

1980-an hanya penduduk setempat yang mandi di pemandian Air panas. Belum ada

kunjungan dari wisatawan dari daerah lain, namun setelah tahun 1980-an tempat ini

telah dikenal oleh banyak orang. Penduduk setempat yang dekat dengan sumber Air

panas membuat kolam tempat mandi bagi pengunjung. Hampir seluruh masyarakat

Tapanuli Utara mengenal objek wisata pemandian Air panas ini dan sudah mulai

ramai, sehingga pada tahun 1985 sudah ada beberapa penginapan3.

Mulai berkembangnya objek wisata pemandian Air panas Sipoholon telah

mengubah perekonomian masyarakat Kelurahan Situmeang Habinsaran.Alasan

Penulis melakukan penelitian Air panas Sipoholon ingin mengetahui pengaruh objek

wisata pemandian Air panas Sipoholon terhadap perekonomian masyarakat

(54)

Kelurahan Situmeang Habinsaran. Objek wisata pemandian Air panas Sipoholon ini

berdiri atas ide dan pemikiran dari masyarakat itu sendiri tanpa adanya perhatian dari

pemerintah. Setelah berdiri objek wisata pemandian Air panas Sipoholon pemerintah

berperan dalam pembangunan jalan. Berdirinya objek wisata pemandian Air panas

Sipoholon telah mengubah Kelurahan Situmeang Habinsaran menjadi lebih baik lagi,

baik dari segi sosial maupun ekonomi. Penulis tertarik dengan penelitian ini karena

objek wisata pemandian Air panas Sipoholon tersebut sangat mempengaruhi

perkembangan masyarakat Kelurahan Situmeang Habinsaran Kecamatan Sipoholon.

Berdasarkan uraian diatas penulis merasa tertarik untuk mengambil penelitian dengan

judul OBJEK WISATA PEMANDIAN AIR PANAS SIPOHOLON TAHUN

1980-2004.

Penulis mengambil awal tahun 1980 karena pada tahun tersebut objek wisata

pemandian Air panas Sipoholon telah di kenal banyak orang, dan beberapa

masyarakat Kelurahan Situmeang Habinsaran Kecamatan Sipoholon membuka usaha

kolam pemandian Air panas di sekitar sumber Air panas. Akan tetapi fasilitas belum

cukup tersedia seperti perhotelan.Untuk menunjang pariwisata tentu diperlukan

ketersediaan hotel atau penginapan yang memadai, baik jumlah maupun kualitasnya,

di Kabupaten Tapanuli Utara fasilitas ini tampaknya belum cukup memadai4,

khususnya objek wisata pemandian Air panas Sipoholon.

4Bernardine, Mengenal Nusantara Provinsi Sumatera Utara, Bekasi: Sari Ilmu

(55)

Penulis mengambil batas akhir tahun 2004 karena dibangun hotel yang

sebelumnya masih losmen-losmen. Sehingga pada tahun tersebut sudah mulai

berkembang pesat dengan pembangunan hotel di sekitar objek wisata pemandian Air

panas sehingga perekonomian dan pembangunan di Kelurahan Situmeang Habinsaran

kecamatan Sipoholon meningkat pesat karena semakin banyak pengunjung.

Masyarakat menciptakan beberapa lapangan kerja baru, seperti kios-kios, rumah

makan dan warung-warung. Termasuk penjualan kacang Sihobuk sebagai ikon kota

Tarutung. Hampir seluruh disepanjang jalan Kelurahan Situmeang Habinsaran

Kecamatan Sipoholon terdapat penjual kacang Sihobuk.Dalam penelitian ini peneliti

membahas dari segi sosial dan ekonomi yang sangat berpengaruh dalam lingkungan

wisata maupun masyarakatnya.

1.2Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah akar permasalahan dari penelitian. Berdasarkan

latarbelakang masalah diatas maka penulis membatasi 3 pokok permasalahan.

Rumusan masalah ini membantu penulis dalam membatasi pokok permasalahan yang

akan dibahas, yang menjadi rumusan masalah adalah:

1. Bagaimana latar belakang terbentuknya objek wisata pemandian Air

panas Sipoholon ?

2. Bagaimana proses perkembangan objek wisata pemandian Air panas

(56)

3. Apa pengaruh objek wisata pemandian Air panas Sipoholon terhadap

kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Kelurahan Situmeang

Habinsaran di Kecamatan Sipoholon?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini yaitu:

1. Menjelaskan latar belakang objek wisata pemandian Air panas

Sipoholon.

2. Menjelaskan proses perkembangan objek wisata pemandian Air panas

Sipoholon tahun 1980-2004.

3. Menjelaskan pengaruh objek wisata pemandian Air panas Sipoholon

terhadap masyarakat Kelurahan Situmeang Habinsaran Kecamatan

Sipoholon.

Selain tujuan penelitian, juga dapat diperoleh berbagai manfaat penelitian,

diantaranya adalah:

1. Menambah pengetahuan dan informasi yang baru dalam penelitian yang

menghasilkan karya historiografi serta memberikan referensi literatur

yang berguna terhadap dunia akademik, terutama dalam sosial Ilmu

Sejarah guna membuka ruang penulisan sejarah lokal yang lebih baik

(57)

2. Bagi masyarakat umum, diharapkan penelitian ini dapat memberikan

pengetahuan baru tentang pengaruh objek wisata Air panas Sipoholon

terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Kelurahan Situmeang

Habinsaran.

1.4Tinjauan Pustaka

Penulisan karya ilmiah merupakan sebuah rangkaian yang saling berkaitan

dengan mengunakan referensi yang berhubungan, supaya pemaparan sebuah karya

ilmiah lebih objektif, maka selayaknyalah menggunakan sumber-sumber yang

berkaitan dengan topik yang dibahas baik berupa buku-buku yang mendukung

paparan secara teoritis maupun paparan fakta-fakta. Maka penulis menggunakan

beberapa buku paduan dasar dalam penelitian ini.

James, J. Spellane dalam Ekonomi Pariwisata Sejarah dan Prospeknya,

(1987) mengatakan bahwa, pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat

lain, bersifat sementara yang dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha

mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup

dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu, serta kegiatan melakukan perjalanan

dengan tujuan: mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu,

berziarah, dan lain-lain yang bukan merupakan kegiatan yang baru saja dilakukan

oleh manusia masa kini. Untuk menarik perhatian wisatawan pemerintah dan pihak

swasta harus bekerjasama memenuhi prasarana dan sarana kepariwisataan dan

(58)

berdampingan dengan pembangunan daerah yang tujuannya mengarah kepada

terciptanya masyarakat yang makmur. Dan buku ini sebagai panduan penulis dalam

perekonomian wisata pemandian Air pnas Sipoholon.

M. Sinaga dalam Mengenal Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Dewasa ini,

(1972) mengatakan bahwa sejalan dengan kebijaksanaan Pemerintah Daerah Provinsi

Sumatera Utara dalam pengembangan keparawisataan untuk seluruh Provinsi

Sumatera Utara maka keparawisataan di Kabupaten Tapanuli Utara merupakan faktor

yang potensial didalam peningkatan kegiatan-kegiatan ekonomi daerah ini. Dengan

demikian Kabupaten Tapanuli Utara adalah bagian yang penting dalam

kegiatan-kegiatan pariwisata baik Nasional maupun Internasional yang dapat menciptakan

serta memperluas lapangan kerja dan memberi pengaruh terhadap sektor-sektor

lainnya.Buku ini juga menjelaskan sedikit tentang wisata Air panas Sipoholon.

H. Marpaung dalam Pengetahuan Ke

Gambar

Gambar I: Peta Kecamatan Sipoholon
Gambar III: Sumber Air panas Sipoholon
Gambar V: Hotel Boli-Boli Cafe Air panas Sipoholon
GAMBAR VI: Goa Sumber mata Air panas Sipoholon
+7

Referensi

Dokumen terkait

yang akan, telah dan sedang dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan atau pengunjung ke objek wisata Pemandian Air Panas Sibanggor yang terdapat di Desa Sibanggor Tonga

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi dalam mengembangkan Objek Wisata Pemandian Air Panas Raja Berneh Doulu berhasil dalam rangka meningkatkan PAD di Kabupaten

disimpulkan bahwa hasil rekapitulasi dari tanggapan pengunjung terhadap potensi objek wisata pemandian air panas sungai pinang kecamatan hulu kuantan kabupaten

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Strategi Komunikasi Pemasaran objek wisata Gundaling dan Pemandian Air Panas Semangat Gunung serta hal-hal yang menjadi pendukung dan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Strategi Komunikasi Pemasaran objek wisata Gundaling dan Pemandian Air Panas Semangat Gunung serta hal-hal yang menjadi pendukung dan

7 Kita tidak pernah dilibatkan dalam perencanaan pemasaran objek wisata Gundaling dan Pemandian Air Panas Semanga Gunung, serharusnya kita juga selaku pelaku wisata

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Strategi Komunikasi Pemasaran objek wisata Gundaling dan Pemandian Air Panas Semangat Gunung serta hal-hal yang menjadi pendukung dan

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah Pemandian Air Panas Hapanasan Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau memiliki dua sumber air panas yang dijadikan sebagai lokasi objek wisata unggulan..