• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Fasilitas Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Manajemen Sumber Daya Manusia PT. Perkebunan Nusantara III (persero) Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peranan Fasilitas Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Manajemen Sumber Daya Manusia PT. Perkebunan Nusantara III (persero) Medan"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

PERANAN FASILITAS KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN MANAJEMEN SUMBER DAYA

MANUSIA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh: YUSRAH DALIMUNTHE

102101092

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III Keuangan

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : YUSRAH DALIMUNTHE

NIM : 102101092

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL TUGAS AKIR : PERANAN FASILITAS KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PT. PERKEBUNAN

NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

Tanggal Oktober 2013 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

Dra. Setri Hiyanti Siregar,SE,M.Si NIP : 19510213 198303 2 002

Tanggal Oktober 2013 Ketua Prodi DIII Keuangan

Dr. Yeni Absah,SE,M.Si NIP : 19741123 200012 2 001

Tanggal Oktober 2013 Dekan Fakultas Ekonomi USU

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : YUSRAH DALIMUNTHE

NIM : 102101092

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL TUGAS AKHIR : PERANAN FASILITAS KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PT. PERKEBUNAN

NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

Medan, Oktober 2013

(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya hingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi Sumatera Utara. Adapun judul tugas akhir ini adalah “Peranan Fasilitas Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Manajemen Sumber Daya Manusia PT. Perkebunan Nusantara III (persero) Medan”.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, Penulis mengucapkan terima kasih dengan setulus hati kepada semua pihak yang turut membantu dan mendukung Penulis baik langsung maupun tidak langsung.

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M, Si selaku Ketua Program Studi D-III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Setri Hiyanti Siregar M. Si selaku dosen pembimbing yang dengan sabar memberikan bimbingan dan arahan kepada Penulis dalam penulisan tugas akhir ini.

(5)

yang tidak ternilai mulai dari Penulis belajar hingga dapat menyelesaikan pendidikan di Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Buat saudara-saudaraku, Bang Muklis Dalimunthe, Kak Absah Sinaga Amd, serta Adikku Nizar Wahyudi Dalimunthe dan Intan Komariah Dalimunthe yang telah memberikan dorongan dan semangat kepada penulis dengan penuh cinta selama ini.

5. Buat sahabatku, fitri afriliya, ulfa utari, ismi widayati, elsa triana, farah beby fahmil, mutia ulfa, dan buat teman-teman magang kelompok 24, arfah, Robert, nisa, Julia. Terima kasih atas semua motivasi dan dorongannya.

Semoga Allah SWT yang dapat membalas semua kebaikan yang penulis dapatkan. Penulis menyadari bahwa dalam penyajian tugas akhir ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi perbaikan-perbaikan dimasa yang akan datang.

Medan, Oktober 2013 Penulis,

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR……….... i

DAFTAR ISI……….… iii

DAFTAR TABEL….……….…..….. v

DAFTAR GAMBAR…...……….… vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang…….……….…. 1

B. Perumusan Masalah.……….. 5

C. Tujuan Penelitian……….……….…. 5

D. Manfaat Penelitian……….……….... 5

E. Sistematika Penulisan... 6

BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III (persero) Medan……….………..……... 8

B. Struktur Oganisasi……….….. 12

C. Job Description………..………....……….. 13

D. Kinerja Usaha Terkini……….… 21

(7)

BAB III PEMBAHASAN

A. Peranan Fasilitas Kerja……..………. 23 1. Fungsi, Tujuan, dan jenis-jenis fasilitas PT. Perkebunan Nusantara

III (persero) Medan……….…. 26 B. Efektivitas Kerja...……….. 34 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(10)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi ini, semua aspek mengalami perkembangan dan perubahan. Perkembangan dan perubahan terjadi dari bagian yang paling kecil sampai yang paling besar. Aktifitas bisnis merupakan salah satu bagian yang mengalami perkembangan dan perubahan tersebut. Persaingan di dalam dunia bisnis menuntut semua perusahaan yang ada melakukan perubahan dan perbaikan yang sesuai dengan perkembangan yang ada sehingga dapat bersaing dengan perusahaan yang lain serta tercapainya tujuan perusahaan.

Daya saing yang tinggi dan berkelanjutan yang harus dimiliki perusahaan tersebut yang hanya dapat dicapai oleh sumber daya manusianya. Oleh sebab itu, perusahaan harus memenuhi kebutuhan karyawannya dengan menyediakan berbagai fasilitas kerja yang lengkap guna menunjang lancar. Fasilitas kerja dimulai dari fasilitas pokok seperti : fasilitas sarana dan prasarana maupun fasilitas tambahan harus di penuhi perusahaan dengan sebaik-baiknya.

(11)

harus dipertimbangkan, jangan sampai fasilitas kerja sebagai peralatan yang memberatkan maintenance cost perusahaan.

Adanya fasilitas kerja akan membuat karyawan merasa nyaman dalam bekerja dan menimbulkan semangat kerja untuk mendapatkan hasil yang diharapkan oleh perusahaan. Peningkatan efektivitas dapat ditunjang dengan adanya penyediaan fasilitas kerja yang dapat membantu dan memotivasi karyawan dalam menyelesaikan pekerjaaan kantor dengan baik.

(12)

Fasilitas adalah sarana dan prasarana untuk melancarkan dan memberikan kemudahan suatu pekerjaan. Kerja adalah kegiatan melakukan sesuatu. Fasilitas kerja adalah segala sesuatu berupa sarana dan prasarana yang dapat membantu memudahkan suatu kegiatan atau aktivitas. Sebuah lembaga perusahaan atau instansi, harus menyediakan fasilitas kerja yang lengkap.

Suatu Perusahaan harus membuat perencanaan fasilitas dengan baik, agar fasilitas yang dipilih sesuai dengan kebutuhan. Perencanaan fasilitas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sebelum dan sesudah operasi. Secara umum perencanaan fasilitas mempunyai beberapa fungsi seperti menunjang kegiatan produksi, menggunakan tenaga kerja, peralatan dan ruang serta energi secara efektif, meminimalkan investasi modal, mempermudah pemeliharaan, meningkatkan keselamatan dan kepuasan kerja.

Penggunaan fasilitas yang efisien dan efektif akan mampu mempermudah pelaksanaan pekerjaan karyawan, sehingga kinerja suatu perusahaan akan dapat mewujudkan tujuannya.

Secara umum, tujuan perencanaan fasilitas (Situmorang, 2007 : 114) yaitu :

1. Menunjang tujuan organisasi melalui peningkatan material handling dan penyimpanan.

2. Menggunakan tenaga kerja, peralatan, ruang, dan energi secara efektif.

(13)

4. Mempermudah pemeliharaan.

5. Meningkatkan keselamatan dan kepuasan kerja

Pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan khususnya pada bagian Manajemen Sumber Daya Manusia, menggunakan berbagai macam fasilitas kerja untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dan ketepatan waktu pengerjaan tugas oleh karyawan. Dengan tersedianya fasilitas kerja yang terdapat pada bagian Manajemen Sumber Daya Manusia PT. Perkebunan Nusantara III Medan menyebabkan peningkatan efektivitas kerja secara terus – menerus.

PT. Perkebunan nusantara III (Persero) Medan menyediakan berbagai fasilitas kerja bagi karyawannya yaitu :

1. Fasilitas sarana kerja seperti : rumah dinas, pakaian dinas, asuransi kesehatan, klinik perobatan dan lain sebagainya.

2. Fasilitas prasarana kerja seperti : meja dan kursi kerja, alat tulis, komputer dengan fasilitas internet, lemari arsip dokumen, ruang kantor dan lain sebagainya.

(14)

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis memilih judul “PERANAN FASILITAS KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut, “Apakah fasilitas yang tersedia pada bagian Manajemen Sumber Daya Manusia PT. Perkebunan Nusantara III Medan dapat mempengaruhi efektivitas kerja karyawan”.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini, antara lain :

1. Untuk mengetahui peranan fasilitas kerja yang tersedia, dapat meningkatkan efektivitas kerja karyawan bagian Manajemen Sumber Daya Manusia PT. Perkebunan Nusantara III Medan.

2. Mengidentifikasi fasilitas – fasilitas dominan yang mempengaruhi kerja karyawan bagian Manajemen Sumber Daya Manusia PT. Perkebunan Nusantara III Medan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penulisan Tugas Akhir dari penelitian yang penulis lakukan adalah :

1. Bagi PT. Perkebunan Nusantara III Medan

(15)

pertimbangan untuk perbaikan-perbaikan fasilitas yang ada di bagian Manajemen Sumber Daya Manusia PT. Perkebunan Nusantara III Medan. 2. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai peranan fasilitas kerja dalam meningkatkan efektivitas kerja karyawan.

E. Sistematika Penulisan 1. Jadwal penulisan

Penelitian ini dilakukan di PT. Perkebunan III Medan Jl. Sei batang hari No.2 Medan. Untuk lebih jelasnya, jadwal kegiatan ini dapat dilihat pada Tabel 1.1

Tabel 1.1. Jadwal Kegiatan

Dalam kegiatan pengumpulan data, Penulis melakukan penelitian selama beberapa minggu mulai tanggal 14 juni s/d 21 juni 2013 di bagian Manajemen Sumber Daya Manusia PT. Perkebunan Nusantara III Medan.

NO Kegiatan

Minggu Ke

1 2 3

1 Persiapan

2 Pengumpulan Data

(16)

2. Laporan Penulisan

Tugas Akhir yang penulis kerjakan, dibagi menjadi empat bagian yaitu : BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian, jadwal penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN

Bab ini meliputi sejarah singkat Instansi, struktur organisasi dan personalia, job description, kinerja usaha terkini dan rencana kegiatan di bagian Manajemen Sumber Daya Manusia PT. Perkebunan Nusantara III Medan.

BAB III : PEMBAHASAN

Pembahasan berupa peranan fasilitas kerja, jenis-jenis fasilitas kerja yang terdapat di bagian Manajemen Sumber Daya Manusia PT. Perkebunan Nusantara III Medan,baik sarana dan prasarana kantor yang menunjang jalannya kegiatan, serta teknik yang dapat meningkatkan efektivitas kerja karyawan.

BAB IV : PENUTUP

(17)

BAB II

PROFIL INSTANSI / LEMBAGA 1. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III Medan

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Kegiatan usaha Perseroan mencakup usaha budidaya dan pengolahan tanaman kelapa sawit dan karet. Produk utama Perseroan adalah Minyak Sawit (CPO) dan Inti Sawit (Kernel) dan produk hilir karet.

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan berada di jalan Sei. Batanghari No.2 Medan. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) selanjutnya disebut perusahaan didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, dalam rangka restrukturisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang perkebunan.

Sejarah Perseroan diawali dengan proses pengambilalihan perusahaan-perusahaan perkebunan milik Belanda oleh Pemerintah RI pada tahun 1958 yang dikenal sebagai proses nasionalisasi perusahaan perkebunan asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN). Tahun 1968, PPN direstrukturisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) yang selajutnya pada tahun 1974 bentuk badan hukumnya diubah menjadi PT Perkebunan (Persero).

(18)

manajemen pada tahun 1994, 3 (tiga) BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT Perkebunan III (Persero), PT Perkebunan IV (Persero) , PT Perkebunan V (Persero) disatukan pengelolaannya ke dalam manajemen PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1996 tanggal 14 Pebruari 1996, ketiga perseroan tersebut digabung dan diberi nama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang berkedudukan di Medan, Sumatera Utara.

A. Visi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

Adapun visi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah “Menjadi perusahaan agri-bisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata kelola bisnis terbaik”.

B. Misi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

a. Mengembangkan industri hilir basis perkebunan secara berkesinambungan.

b. Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan.

c. Memperlakukan karyawan sebagai asset stratejik dan mengembangkan secara optimal.

d. Menjadikan perusahaan terpilih yang memberikan “Imbal hasil” terbaik bagi para investor.

e. Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis.

(19)

C. Tujuan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

a. Menjalin dan mengembangkan hubungan sinergis yang efektif dengan mitra strategis untuk mewujudkan peluang bisnis.

b. Melaksanakan Manajemen berorientasi pasar, sensitif terhadap kecenderungan industri dan pergerakan pasar, dan mencermati pesaing.

c. Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan kemampulabaan serta pendapatan dan arus kas.

d. Mematuhi aturan-aturan SHE-Safety, Health and Environment-Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan.

e. Melaksanakan keunggulan Operasional agar perusahaan menjadi “cost-effective”.

f. Membangun budaya kerja yang kondusif dengan melaksanakan Tata Nilai dan Paradigma Baru.

g. Membangun dan mengimplementasikan manajemen Sumber Daya Manusia berbasis kompetensi dan kinerja.

2. Struktur Organisasi Perusahaan

(20)

Adapun Struktur Organisasi pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah sekolompok orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan. Sukses tidaknya suatu lembaga akan tergantung pada baik buruknya pengelolaan suatu organisasi. Dengan demikian sudah merupakan keharusan bagi suatu lembaga untuk menyusun organisasinya sedemikian rupa agar dalam organisasi itu sendiri terdapat pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas, sehingga dalam suatu organisasi lembaga akan dapat menunjukkan suatu kerja sama yang baik antara sesama pekerja.

(21)
(22)

3. Job Descripsion

Dari struktur organisasi Kantor Direksi PTPN. III (Persero) Medan, dapatlah diuraikan tugas dari masing-masing bagian, yaitu:

a. Dewan Komisaris

Wewenang Dewan Komisaris adalah ;

1) Memperoleh honorium, fasilitas, dan tunjangan lain termasuk santunan purna jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan oleh RUPS.

2) Meminta penjelasan tentang hal-hal yang terkait dengan kepengurusan perusahaan kepada Direksi, dan Direksi wajib memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh anggota Komisaris secara lengkap, akurat dan tepat waktu sesuai ketentuan yang berlaku.

3) Meminta bantuan tenaga ahli dalam melaksanakan tugasnya untuk jangka waktu terbatas atas beban perusahaan jika dianggap perlu.

Tugas Dewan Komisaris adalah ;

1) Melakukan pengawasan agar pengurusan perseroan dapat dijalankan.

2) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan dan kebijaksanaan

pemerintah yang berhubungan dengan tujuan dan lapangan usaha perseroan.

b. Direktur Utama

Wewenang Direktur Utama adalah mengarahkan, memberdayakan, sumber daya perusahaan untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan.

Tugas Direktur Utama yaitu:

(23)

2) Melaksanakan prinsip tata kelola Perusahaan yang baik (GCG) di semua jajaran.

3) Meningkatkan nilai perusahaan melalui pelaksanaan The Business Success Model seperti tercermin dalam Indikator Kinerja Utama.

4) Mewujudkan portfolio business perusahaan yang memberikan keuntungan dan nilai tambah.

5) Mensukseskan pelaksanaan sistem menajemen ISO 9000, ISO 14000 dan SMK3.

6) Menetapkan sistem sarana dan prasarana informasi melalui Teknologi Informasi (TI) yang terintergrasi dan berbasis data base serta memberdayagunakan secara maksimal.

c. Direktur Produksi

Wewenang Direktur Produksi adalah mengelola dan memberdayakan sumber daya produksi, sarana dan prasarana sehingga tercapainya kinerja bidang produksi secara optimal

Tugas Direktur Produksi adalah :

1) Menetapkan dan mewujudkan sasaran strategi di bidang produksi. 2) Menetapkan upaya strategi dibidang produksi.

3) Menetapkan sistem kinerja (work system) bidang produksi untuk mewujudkan operational excellence.

(24)

7) Mensukseskan pelaksanaan sistem menajemen ISO 9000, ISO 14000 dan SMK3.

8) Menetapkan sistem sarana dan prasarana informasi data base, serta memberdayagunakan secara maksimal.

d. Direktur Keuangan

Wewenang Direktur Keuangan adalah mengelola dan memberdayakan sumber daya keuangan secara tepat guna, sehingga tercapainya cash flow, dan biaya operasional perusahaan yang efektif dan efisien.

Tugas Direktur Keuangan adalah :

1) Menjaga keseimbangan dan pertumbuhan profitabilitas perusahaan.

2) Melaksanakan Assets Assessment secara berkesinambungan untuk memberdayakan asset potensial.

3) Memonitor dan mengevaluasi biaya produksi (harga pokok FOB) melalui pemanfaatan Activity Based Costing (ABC)

4) Memelihara Cash Reserve Requrement minimum 2 (dua) bulan kebutuhan dana operasional.

5) Mengkoordinasi dan memberikan pengarahan dalam penyusunan RKAP/RKO dan RJP.

6) Mencari sumber dana bagi pertumbuhan perusahaan.

(25)

9) Membangun sarana dan prasarana informasi manajemen keuangan melalui Teknologi Informasi (TI) yang terintegrasi dan berbasis data, serta memberdayagunakan secara maksimal.

10)Mensukseskan pelaksanaan sistem menajemen ISO 9000, ISO 14000 dan SMK3.

e. Direktur SDM/UMUM

Wewenang Direktur SDM/Umum adalah mengelola dan memberdayakan sumber daya manusia dan sarana pendukung sehingga tercapai kinerja bidang SDM/Umum yang optimal.

Tugas Direktur SDM/UMUM adalah :

1) Menetapkan kebutuhan SDM (Kompetensi, kuantitas dan waktu) sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

2) Menetapkan sistem kerja (Work System) bidang SDM untuk mewujudkan operational excellence.

3) Melaksanakan mapping personil secara periodik.

4) Menetapkan dan melaksanakan sistem Komunikasi Organisasi dan pelatihan.

5) Menetapkan dan melaksanakan sistem penilaian karya. 6) Menetapkan sistem kompensasi dan remunerasi. 7) Menetapkan sistem rekruitmen karyawan. 8) Menetapkan sistem jenjang karier karyawan.

(26)

11)Menetapkan kebijakan untuk memenuhi aspek legal perusahaan. 12)Menjalin hubungan yang harmonis dengan stake holders.

13)Menetapkan kebijakan dan mengevaluasi pelaksanaan bina lingkungan. 14)Mengendalikan biaya pembinaan SDM dan umum secara efesien.

15)Mensukseskan pelaksanaan sistem menajemen ISO 9000, ISO 14000 dan SMK3.

16)Menetapkan sistem sarana dan prasarana informasi melalui Teknologi Informasi (TI) yang terintegrasi dan berbasis data base, serta memberdayagunakan secara maksimal.

f. Direktur Perencanaan dan Pengembangan

Wewenang Direktur Perencanaan dan Pengembangan adalah mengelola dan memberdayakan sumber daya pemasaran dan pengadaan secara optimal sehingga tercapainya kepuasan pelanggan dan pemasok.

Tugas Direktur Perencanaan dan Pengembangan adalah :

1) Menetapkan dan mengevaluasi upaya strategi dan kebijakan pemasaran serta pengadaan barang dan jasa.

2) Mencari dan membina hubungan dengan mitra bisnis (pemasokan dan pelanggan) serta mitra aliansi.

3) Menetapkan sistem pengendalian persediaan hasil produksi serta bahan baku dan pelengkap.

4) Menetapkan pedoman harga barang dan jasa.

(27)

6) Menginformasikan kebutuhan pasar secara berkeseimbangan kepada direktur produksi.

7) Merencanakan proses bisnis dan work system bidang pemasaran dan bidang pengadaan barang dan jasa untuk mewujudkan operasional excellence.

8) Memasarkan produk dengan biaya penjualan yang efesiensi, nilai penjualan optimal tercapainya kepuasan pelanggan.

9) Melaksanakan pengadaan barang dan jasa secara efektif dan efesien, serta terwujudnya pembinaan pemasok,

10)Mengendalikan biaya penjualan dan biaya penggandaan pada tingkat yang efesien.

11)Mensukseskan pelaksanaan sistem menajemen ISO 9000, ISO 14000 dan SMK3.

12)Menetapkan sistem sarana dan prasarana informasi melalui Teknologi Informasi (TI) yang terintergrasi dan berbasis data base, serta memberdayagunakan secara maksimal.

g. Kepala Bagian SPI (Satuan Pengawasan Intern) Wewenang Kepala Bagian SPI, yaitu :

Mengelola bagian pengawasan intern dan membantu Direktur Utama dalam bidang pengawasan intern serta memberikan saran dan tindak lanjut untuk mencapai sasaran perusahaan secara efisien, efektif dan ekonomis.

(28)

1) Menyiapkan tata cara pemeriksaan bagian pengawasan intern agar efisien dalam rangka pengamanan dan pengelolaan perusahaan.

2) Melaksanakan audit/pemeriksaan intern, baik perusahaan financial maupun manajemen terhadap seluruh unit kerja perusahaan berdasarkan norma pemeriksaan BUMN atas pelaksanaan RKAP, kebijakan-kebijakan dan peraturan-peraturan yang berlaku di perusahaan.

3) Memberikan masukan kepada Direktur Utama untuk menyusun dan penyempurnaan peraturan ketentuan sistem prosedur maupun administrasi pada umumnya berlaku pada perusahaan.

4) Menyelenggarakan administrasi bagian pengawasan intern secara efisien dan efektif.

5) Menyusun rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP).

6) Memelihara dan mengawasi inventarisasi serta surat dan dokumen penting bagi pengawasan intern.

h. Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan

Wewenang dan tugas Bagian Sekretaris Perusahaan adalah menerima dan mengirim surat dari luar dan untuk perusahaan dan pihak ketiga.

i. Kepala Bagian SDM (Sumber Daya Manusia) Wewenang dan tugas Kepala Bagian SDM adalah :

(29)

2) Merumuskan kebijakan mengenai sistem dan prosedur administrasi personalia, pensiun dan lain-lain.

j. Kepala Bagian KBL (Kemitraan dan Bina Lingkungan) Wewenang dan tugas Kepala Bagian KBL adalah :

1) Merencanakan sistem dan produksi yang menyangkut sistem mutu hasil produksi sejalan dengan mutu yang berkaitan dengan konsistensi mutu, efisien dan efektivitas produksi sehingga diperolehnya sertifikat ISO 9000. 2) Merencanakan sistem dan prosedur yang menyangkut manajemen

lingkungan sejalan dengan kebijaksanaan lingkungan yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan dan efisiensi penggunaan SDM sehingga diperoleh sertifikat ISO 14001.

3) Mengkoordinir seluruh kegiatan pelaksanaan ISO 9002 dan ISO 14001. 4) Bertanggung jawab dalam kegiatan melaksanakan kepengangkutan PKS

ke areal tanaman dalam rangka memelihara lingkungan.

5) Bertanggung jawab dalam pelaksanaan pengukuran dan pengujian kinerja lingkungan kalibrasi dan terra ulas.

6) Bertanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan seperti pengolahan. k. Kepala Bagian Kepatuhan dan Manajemen Resiko

(30)

l. Kepala Bagian Perencanaan Pengkajian dan Pengembangan

Wewenang Kepala Bagian Perencanaan Pengkajian dan Pengembangan adalah mengambil keputusan yang tidak prinsipil dan tidak menyimpang dari kebutuhan Direksi.

m. Tugas Kepala Bagian Perencanaan Pengkajian dan Pengembangan : 1) Membantu rencana jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek

perusahaan berdasarkan Direksi dalam semua bidang yaitu tanaman, teknik dan teknologi industri hilir, administrasi dan informasi bekerjasama dengan bagian terkait.

2) Meneliti dan mengkaji, mengembangkan, menetapkan teknologi yang tepat bagi perusahaan termasuk menguji, mencoba dan meneliti bahan dan sistem kerja bidang tanaman, teknik dan teknologi industri hilir, administrasi dan informasi bekerjasama dengan bagian terkait.

3) Merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan mengevaluasi semua teknologi yang dalam taraf uji coba atau masih dalam taraf plot.

4) Merencanakan pelaksanaan dan mengevaluasi semua proyek kerja sama dengan pihak lain yang disetujui Direksi mulai dari MOU, SP.

5) Merencanakan, meneliti/mengkaji dan mengembangkan sistem informasi manajemen termasuk komputerisasi serta melaksanakan sampai tercapainya sistem baru untuk dilaksanakan.

4. Kinerja Usaha Terkini

(31)

ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khusus di sub sektor perekebunan dalam arti seluas-luasnya dengan tujuan memupuk keuntungan berdasarkan prinsip perusahaan yang sehat. Selain kebun dan unit, untuk mendukung bisnis utama perusahaan, PT Perkebunan Nusantara III juga memiliki 5 anak perusahaan :

1. PT Sarana Argo Nusantara : Jasa Tangki Timbun 2. PT Mitra Ogan di Sumatera Utara : Kebun Kelapa Sawit 3. Indoham GMBH di Jerman : Jasa pemasaran

4. PT Argo Industri Nusantara : Industri Hilir CPO & Karet 5. PT Wana Tani Lestari : Hutan Tanaman Industri 6. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan-kegiatan oleh PT Perkebebunan Nusantara III Medan adalah sebagai berikut :

1. Mempertahankan dan meningkatkan kontribusi pendapatan nasional dari bidang perkebunan serta meningkatkan komoditi ekspor dalam hasil perkebunan. Antara lain: CPO (Crude Palm Oil), produsen CPO, dan produk hilir karet. 2. Memperluas lapangan kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat

pada umumnya serta meningkatkan taraf hidup karyawan.

(32)

BAB III PEMBAHASAN

A. Peranan Fasilitas Kerja

Fasilitas kerja merupakan salah satu faktor penting untuk meningkatkan efektivitas di perusahaan. Fungsi peralatan memberikan kemudahan dalam melakukan suatu pekerjaan, agar tercapai efektivitas kerja. Tidak dapat disangkal lagi, bahwa fasilitas berupa peralatan kerja sangat diperlukan dalam membina prosedur dan tata kerja perusahaan, mempermudah pekerjaan, menghemat waktu, tenaga dan pikiran manusia dalam melaksanakan tugas – tugas rutin dan yang harus dihadapi dalam menyelesaikan berbagai macam tugas kantor.

PT. Perkebunan Nusantara III (persero) Medan selalu berusaha meningkatkan mutu kerja karyawan. Dengan menggunakan fasilitas kerja untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas serta ketetapan waktu pekerjaan tugas-tugas karyawannya. Berbagai fasilitas dan peralatan mempunyai fungsi yang beragam. Pemilihan fungsi peralatan yang tepat dan sesuai akan menghasilkan keefektifan dan keefisienan dalam melakukan pekerjaan. Dengan demikian penggunaan fasilitas kantor akan sangat berperan dengan pencapaian tujuan perusahaan.

(33)

karyawan. Peranan fasilitas sangat dibutuhkan untuk memperlancar proses pekerjaan karyawan dalam mengerjakan seluruh pekerjaan kantor.

Secara umum, tujuan perencanaan fasilitas (Situmorang, 2007 : 114) yaitu :

a. Mendukung tujuan organisasi melalui peningkatan material handling dan penyimpanan.

b. Menggunakan tenaga kerja, peralatan, ruang, dan energi secara efektif.

c. Meminimalkan investasi modal.

d. Mempermudah pemeliharaan.

e. Meningkatkan keselamatan dan kepuasan kerja.

(34)

Fasilitas kerja terbagi atas dua bagian yaitu fasilitas sarana kantor dan fasilitas prasarana kantor, yaitu :

1. Fasilitas sarana kantor. Contohnya : rumah dinas, pakaian dinas, asuransi kesehatan, fasilitas kesehatan, klinik perobatan dan lain sebagainya.

2. Fasilitas prasarana kantor Contohnya : meja dan kursi, alat tulis, komputer dengan fasilitas internet, lemari arsip dokumen, ruang kantordan lain sebagainya.

Pada PT. Perkebunan Nusantara III (persero) Medan menggunakan berbagai macam fasilitas kerja untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dan ketepatan waktu pengerjaan tugas oleh karyawan. Fasilitas kerja yang terdapat pada PT. Perkebunan Nusantara III (persero) Medan antara lain adalah Fasilitas sarana kantor dan fasilitas prasarana kantor. Adapun Fasilitas sarana kantor yang terdapat pada bagian manajemen sumber daya manusia terdiri rumah dinas, pakaian dinas, asuransi kesehatan, fasilitas kesehatan, klinik perobatan dan lain sebagainya. sedangkan fasilitas prasarana pada bagian manajemen sumber daya manusia terdiri dari : meja dan kursi, alat tulis, komputer dengan fasilitas internet, lemari arsip dokumen, ruang kantordan lain sebagainya. Tersedianya fasilitas kerja yang baik pada bagian manajemen sumber daya manusia dapat meningkatkan efektivitas kerja karyawan.

(35)

sehingga membuang waktu dan membosankan bagi yang mengerjakan karena memerlukan ketelitian dalam pengerjaannya untuk mencegah terjadinya kesalahan.

1. Fungsi, Tujuan dan Jenis-jenis Fasilitas

Pada bagian manajemen sumber daya manusia PT. Perkebunan Nusantara III (persero) Medan terdapat beberapa fasilitas kerja yang berguna untuk membantu para karyawan dalam mengerjakan pekerjaannya, dan untuk membantu efektivitas kerja para karyawan pada bagian manajemen sumber daya manusia PT. Perkebunan Nusantara III (persero) Medan.

Fungsi dari fasilitas kerja yaitu :

a) Memberikan rasa aman bagi karyawan dalam melakukan pekerjaan, sehingga angka kecelakaan kerja dapat diperkecil.

b) Memberikan kelancaran kerja, dengan fasilitas yang baik pekerjaan akan mudah diselesaikan.

Menurut Allen (2005 : 25), fungsi fasilitas secara umum adalah sebagai berikut :

(36)

b) Untuk mengadakan sumber-sumber tenaga secara efesien. Pemberian fasilitas yang tinggi suatu lembaga atau instansi memanfaatkan tenaga kerja secara ekonomis dan seefesien mungkin (tentunya dikombinasi seimbang dengan faktor-faktor lainnya).

c) Untuk menghubungkan penerimaan dengan kontribusi dan produktifitasnya. Perusahaan berarti memberikan fasilitas yang tinggi, apabila pekerjaan karyawan tersebut tinggi tingkat produktifitasnya.

d) Untuk menghubungkan pemberian fasilitas dengan finansial perusahaan, yaitu semakin sukses tingkat finansial perusahaan tersebut, sebaiknya fasilitas yang diberikan harus sesuai dengan kesuksesan secara proposional, dengan anggapan bahwa fasilitas yang diberikan sudah cukup memenuhi prinsip keadilan dan kelayakan.

Tujuan fasilitas kerja

Secara umum, tujuan perencanaan fasilitas (Situmorang, 2007 : 114) yaitu :

a) Mendukung tujuan organisasi melalui peningkatan material handling dan penyimpanan.

b) Menggunakan tenaga kerja, peralatan, ruang, dan energi secara efektif.

c) Meminimalkan investasi modal.

d) Mempermudah pemeliharaan.

(37)

Jenis-jenis fasilitas kerja di PT. Perkebunan Nusantara III (persero) Medan Terdiri dari:

1) Fasilitas sarana kerja : a. Rumah dinas

Sulitnya memperoleh tempat tinggal yang layak dikota – kota, menyebabkan banyak karyawan yang mengalami masalah untuk memilih tempat tinggal. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan menyediakan fasilitas rumah, meskipun bukan untuk semua karyawan yang berupa rumah dinas, ataupun asrama, atau hanya memberikan tunjangan untuk perumahan.

PT. Perkebunan Nusantara III (persero) Medan tidak menyediakan rumah dinas tetapi dibayarkan dalam daftar upah setiap bulannya kepada karyawan. Sedangkan lokasi rumah dinas terletak dibagian perkebunan. Melalui pemberian biaya rumah dinas karyawan merasa sangat terbantu dan merasa sangat nyaman.

b. Pakaian dinas

(38)

c. Asuransi kesehatan

Asuransi kesehatan adalah sebuah jenis produk asuransi yang secara khusus menjamin biaya kesehatan atau perawatan para anggota asuransi tersebut jika mereka jatuh sakit atau mengalami kecelakaan. PT. Perkebunan Nusantara III (persero) Medan menyediakan asuransi kesehatan kepada para karyawan untuk menjamin kesehatan karyawan.

d. Fasilitas kesehatan

Fasilitas kesehatan sekarang penunjang kelancaran kerja. penyediaan fasilitas kesehatan ini erat kaitannya dengan pembuatan program pemeliharaan kesehatan karyawan, dan juga karena ada peraturan pemerintah yang mengatur masalah keamanan dan kesehatan para karyawan di dalam menjalankan pekerjaannya.

Sebelumnya fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara III (persero) Medan adalah sebuah rumah sakit besar yang sudah ada sejak zaman Belanda yang terletak di jln. Putri Hijau, Medan. Saat ini rumah sakit itu tidak jelas peruntukannya.

(39)

2) Fasilitas prasarana kerja : a. Meja

Meja kantor merupakan sesuatu yang digunakan secara konsisten. Bagi karyawan meja sangat penting untuk membantu meletakkan perlengkapan kerja.

Pada bagian manajemen sumber daya manusia hanya terdapat 7 meja. Terdiri dari 4 meja yang berfungsi sebagai meja kerja dan 3 meja komputer. Selain itu ada juga 1 (satu) meja kerja dan 1 (satu) meja komputer yang berada di ruang terpisah.

Ada beberapa kondisi meja yang kurang layak digunakan kerena sudah banyak kerusakan-kerusakan namun kenyataannya masih tetap digunakan. b. Kursi

Kursi adalah tempat duduk yang digunakan karyawan dalam menyelesaikan tugas-tugas kantor.

Pada bagian manajemen sumber daya manusia terdapat 10 kursi. 5 kursi diantaranya adalah kursi yang digunakan untuk kerja karyawan, sementara yang lainnya adalah kursi untuk tamu.

Kursi tamu yang berada diruang manajemen sumber daya manusia saat ini sudah tidak layak untuk digunakan karena sudah banyak kerusakan.

c. Alat tulis

(40)

Pada bagian manajemen sumber daya manusia menyediakan alat tulis kepada karyawan untuk memudahkan karyawan menyelesaikan suatu pekerjaan. Alat tulis seperti: pulpen, penggaris, spidol, stabilo, pencil, dan lain-lain.

d. Komputer dan Printer

Komputer merupakan salah satu alat elektronik yang berfungsi untuk mengolah data dengan menggunakan suatu program tertentu untuk menghasilkan informasi. Komputer sangat berperan penting untuk mengerjakan tugas – tugas kantor untuk menghasilkan pekerjaan yang efektif dan efesien. Komputer sangat dibutuhkan dan berguna untuk mendukung tugas – tugas karyawan di kantor.

Printer digunakan untuk mencetak segala hasil kerja karyawan.

Pada bagian manajemen sumber daya manusia terdapat 3 (tiga) fasilitas komputer yang disediakan dan digunakan untuk mengetik atau membuat arsip-arsip atau dokumen yang penting, dan sudah dilengkapi printer dan scanner yang hanya berada diruang pimpinan (manajer).

Jumlah komputer sebenarnya masih kurang 1 (satu) unit lagi karena diruangan tersebut ada 4 meja dan masih ada 1 (satu) orang karyawan lagi yang belum memiliki komputer.

e. Fasilitas internet

(41)

Pada bagian manajemen sumber daya manusia fasilitas internet ini digunakan untuk browsing mencari informasi tentang pekerjaan mereka, mengirim e-mail, mengupdate informasi tentang hal apa saja.

f. Lemari arsip dokumen / filling cabinet

Lemari tempat menyimpan surat – surat berharga, dokumen penting, berbahan dari besi, dan tidak mudah terbakar. Sangat aman dalam menyimpan dokumen – dokumen yang penting.

Pada bagian manajemen sumber daya manusia terdapat 2 lemari arsip dan 3 filling cabinet yang berguna untuk menyimpan dokumen penting.

g. Ruang kantor

Ruang kantor ini digunakan sebagai tempat dimana para karyawan melakukan pekerjaan yang sudah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas sesuai dengan kebutuhan pekerjaannya.

4 (empat) hal yang sudah dipenuhi diruangan manajemen sumber daya manusia pada PT. Perkebunan Nusantara III (persero) Medan

1. Ruang kantor yang nyaman

Ruangan sangat nyaman dibuktikan dengan pencahayaan yang baik dimana lampu-lampu sudah cukup dapat menerangi seluruh ruangan, ruangan juga sudah dilengkapi dengan AC (Air Conditioner) sehingga ruangan tetap sejuk dan nyaman.

2. Ruang kantor yang bersih

(42)

3. Ruang kantor tertata rapi

Ruang kantor tertata rapi dimana meja-meja karyawan diatur sedemikian rupa sehingga ruangan tidak sempit dan ada gang yang bisa digunakan saat berjalan.

4. Ruang kantor sudah menampilkan estetika

(43)

B. Efektivitas Kerja

Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif suatu kegiatan tertentu untuk untuk meningkatkan mutu kerja pegawai (Anoraga, 2000 : 178).

Efektivitas kerja adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan-peralatan untuk pencapaian tujuan yang telah di tetapkan (Anoraga, 2000 : 178).

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Kerja

Efektivitas yang diartikan sebagai keberhasilan melakukan program dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor yang dapat menentukan efektivitas kerja karyawan berhasil dilakukan dengan baik atau tidak dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan. Tugas bawahan dapat berjalan dengan baik apabila dilakukan pemberitahuan (komunikasi) tentang pendelegasian tugas/tanggung jawab serta adanya evaluasi kerja dari pimpinan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja: 1. Waktu

Ketepatan waktu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan merupakan faktor utama. Semakin lama tugas yang dibebankan itu dikerjakan, maka semakin banyak tugas lain menyusul dan hal ini akan memperkecil tingkat efektivitas kerja karena memakan waktu yang tidak sedikit.

2. Tugas

(44)

3. Produktivitas

Seorang karyawan mempunyai produktivitas kerja yang tinggi dalam bekerja tentunya akan dapat menghasilkan efektivitas kerja yang baik demikian pula sebaliknya.

4. Motivasi

Manajer dapat mendorong bawahan melalui perhatian pada kebutuhan dan tujuan mereka yang sensitif. Semakin termotivasi karyawan untuk bekerja secara positif semakin baik pula kinerja yang dihasilkan.

5. Evaluasi Kerja

Manajer memberikan dorongan, bantuan dan informasi kepada bawahan, sebaliknya bawahan harus melaksanakan tugas dengan baik dan menyelesaikannya untuk dievaluasi tugas dengan baik atau tidak.

6. Pengawasan

Dengan adanya pengawasan maka kinerja dapat terus terpantau dan hal ini dapat memperkecil resiko kesalahan dalam pelaksanaan tugas.

7. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja adalah tata ruang, cahaya alam dan pengaruh suara yang mempengaruhi konsentrasi seorang karyawan sewaktu bekerja.

8. Perlengkapan dan Fasilitas

(45)

mempengaruhi semakin baiknya kerja karyawan dalam mencapai tujuan atau hasil yang diharapkan.

Pada PT. Perkebunan Nusantara III (persero) Medan kelengkapan sarana dan prasarana sudah sangat dipikirkan oleh manajemen dan memiliki anggaran tersendiri. untuk saat sekarang, ada beberapa fasilitas yang masih perlu mendapatkan perhatian yaitu:

1. Meja yang sudah rusak dan harus diganti. 2. Kursi tamu yang sudah tidak layak pakai. 3. Jumlah komputer yang masih kurang 1 unit lagi.

4. Kurangnya tempat penyimpanan file dan data (filling cabinet)

5. Kurangnya printer yang dilengkapi dengan scanner karena hanya ada 1 (satu) saja diruangan pimpinan. Sementara karyawan yang lain juga butuh untuk menggunakannya.

Hal-hal tersebut diatas dapat memicu ketidaknyamanan karyawan dalam bekerja secara maksimal sehingga pada akhirnya karyawan belum mampu bekerja secara efektif sehingga belum dapat mencapai tujuan atau hasil sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahan.

Hubungan Fasilitas Kerja Terhadap Efektivitas Kerja

(46)

karyawan dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan efektif sehingga dapat mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan oleh perusahaan.

(47)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Penulis mengambil kesimpulan dari PT. Perkebunan Nusantara III (persero) yang diteliti bahwa:

1. Fasilitas kerja yang tersedia pada bagian manajemen sumber daya manusia PT. Perkebunan Nusantara III (persero) Medan sudah dapat mendukung efektivitas kerja karyawan. Hal ini dapat dilihat dari fasilitas yang sudah tergolong lengkap antara lain: Fasilitas sarana kerja seperti : rumah dinas, pakaian dinas, asuransi kesehatan, klinik perobatan dan lain sebagainya.

Fasilitas prasarana kerja seperti : meja dan kursi kerja, alat tulis, komputer dengan fasilitas internet, lemari arsip dokumen, ruang kantor dan lain sebagainya. Sehingga dapat memfasilitasi pekerjaan karyawan dalam mencapai efektivitas kerja walaupun belum maksimal.

(48)

B.Saran

Dari hasil penelitian, penulis memberikan saran, yaitu :

1. Sebaiknya perusahaan dalam meningkatkan efektivitas karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III (persero) Medan dibagian manajemen sumber daya manusia perlu menyediakan ruang bekerja yang lebih nyaman. Perencanaan fasilitas, baik berupa penambahan fasilitas ataupun perbaikan fasilitas harus dilakukan secara rutin.

2. Hendaknya fasilitas yang ada di PT. Perkebunan Nusantara III (persero) Medan perlu ditingkatkan serta diperhatikan perawatannya agar ketika dipergunakan oleh karyawan dapat bermanfaat untuk kegiatan operasional sehari-hari. Hal ini juga akan dapat berdampak kepada citra perusahaan yang akan menambah motivasi kerja karyawan sehingga timbul loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Dibagian manajemen sumber daya manusia ada beberapa fasilitas yang harus diperhatikan perawatannya. Misalnya: meja dan kursi yang kurang layak harus dicat ulang, filling cabinet yang harus ditambah, komputer juga harus di upgrade dan penambahan printer yang dilengkapi scanner.

Gambar

Tabel 1.1.

Referensi

Dokumen terkait

Figure 7: The initial terrain points (black crosses) detected from the Gaussian decomposition method (performed over the whole waveform) and the new terrain points (blue

yang dijalankan oleh Divisi Manajemen Risiko Bank serta Divisi Kepatuhan sebagai Risk Control Unit dan third line of defence yaitu Satuan Pengawas Internal sebagai Risk

For assessing the point clouds quality, both results have been compared to a reference point cloud, previously generated by the scanning of a stele with the

The following issues are addressed: the definition of school culture, the effects of culture on schools in general and teachers in particular, the assumptions held by school

Pola Kota Gorontalo untuk tahun 2006 hampir sama dengan pola Kota Gorontalo tahun 2000, dimana membentuk konsentris di bagian pusat kota dan memanjang dan terserak

Berdasarkan karakteristik objek, penelitian ini menggunakan pendekatan survei dan wawancara terbatas, berdasarkan karakeristik populasi, lima kawasan kumuh yang telah

12.00 WIB, Panitia Pengadaan Barang/Jasa pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Sekretariat Negara Tahun Anggaran 2012 telah mengadakan Rapat Pemberian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai konsentrasi pestisida golongan karbamat dengan jenis karbofuran dan metomil di perairan Pantai Mlonggo, Kabupaten