• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Lapangan di PT. Radio Mora Parna Karsa (Radio Mora FM) Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Lapangan di PT. Radio Mora Parna Karsa (Radio Mora FM) Bandung"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh :

RIO EKA KUSUMA 41809868

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)
(3)
(4)

xxi DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Rio Eka Kusuma

NIM : 41809868

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Program Studi : Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 17 Januari 1992

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status : Belum Menikah

Warganegara : Indonesia

Alamat : Tubagus Ismail Bawah No. 27, Bandung

Telepon : 0838 2132 8244 / 0856 5948 9055

(5)

xxii

Nama Ibu : Kushenny

Anak Ke : 1 dari 0 bersaudara

Alamat : Taman Tridaya Indah II BLOK L9 NO 17, RT 003

RW 015, Wanasari, Cibitung, Kab. Bekasi

Riwayat Pendidikan Formal

No. Tahun Uraian Keterangan

1 1996 – 2003 SDN Sumber Jaya 04

Lulus Berijazah

2 2003 – 2006 SMP Tridaya Sakti

Lulus Berijazah

3 2006 – 2009 SMAN 04 Tambun

Lulus Berijazah

(6)

xxiii

ROHIS (Rohani Islam) SMP Tridaya Sakti

2 2004 – 2005 Anggota OSIS SMP Tridaya Sakti Divisi Minat dan Bakat

- 3 2004 – 2006 Anggota PRAMUKA SMP Tridaya

Sakti

- 4 2006 – Sekarang Anggota Beladiri Tapak Suci -

5 2007 – 2009 Anggota dan Pengurus Ekstra Kulikuler Pecinta Alam SMAN 04 Tambun

-

6 2007 – 2009 Anggota dan Pengurus PRAMUKA SMAN 31 Bekasi

- 7 2007 – 2008 Bimbingan Belajar di EMCS (English

Mathematics Club for Students)

-

8 2007 – 2009 Bimbingan Belajar Bahasa Inggris di LPIA (Lembaga Pendidikan Indonesia

Amerika)

-

9 2011 – 2012 Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Divisi Kerohanian

- 10 2013 – Sekarang Campus Clubers Community -

Prestasi

No. Tahun Uraian Keterangan

1 2005 Lomba Adzan, Baca Al-Quran Juara 2 2 2006 Lomba Listening English Quiz Juara 1

3 2007

Tournament Game Need For Speed Underground 2 di Mall Taman Anggrek

Jakarta

(7)

xxiv

6 2008 Sentul International Circuit kelas Open se-Jabar

Peringkat 7

7 2012 Lomba Foto Cerita Terbuka, Tema

Modernisasi Juara 1

Mentoring / Pelatihan / Seminar / Workshop

No. Tahun Uraian Keterangan

1 2005 Peserta Pelatihan Bahasa Inggris SMP Tridaya Sakti

Lulus Bersertifikat

2 2010

Peserta Seminar dan Pelatihan Table Manner Course di Banana-Inn Hotel &

Spa

Lulus Bersertifikat 3 2010 Peserta Mentoring Agama Islam di

Auditorium UNIKOM

Lulus Bersertifikat 4 2011 Peserta Study Tour Media Massa di

Stasiun Televisi Swasta RCTI

Lulus Bersertifikat

5 2012

Peserta Pelatihan Kepemimpinan “Leadership Is Foundation of

Organization”

Lulus Bersertifikat 6 2012 Anggota Himpunan Mahasiswa Ilmu

Komunikasi Divisi Kerohanian

Lulus Bersertifikat

7 2013

Peserta Seminar Spirit of Communication Science Student “Opportunities and Challenges in Broadcasting and Mass Media”

Lulus Bersertifikat

8 2013 Peserta Pelatihan Membuat Toko Online Lulus Bersertifikat

9 2013

Peserta Seminar Travel Journalism bukan sekedar jalan-jalan “Explore The

World-Write Your Story

Lulus Bersertifikat 10 2013 Penyelesaian Praktek Kerja Lapangan

Di Radio Mora FM

(8)

v Lembar

PENGESAHAN ...i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR GAMBAR …...viii

DAFTAR DOKUMENTASI ...ix

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Radio Mora FM...1

1.1.1 Visi dan Misi Radio Mora FM ...3

1.1.2 Logo Radio Mora FM ...4

1.1.3 Motto Radio Mora FM ...7

1.2 Sejarah Divisi Reporter Radio Mora FM...7

1.3 Struktur Organisasi Radio Mora FM...8

1.4 Job Description Radio Mora FM ...11

(9)

vi

2.1 Aktivitas Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ...20

2.1.1 Deskripsi Kegiatan Rutin dalam Praktek Kerja Lapangan ...24

2.1.2 Deskripsi Kegiatan Insidentil dalam Praktek Kerja Lapangan ...26

2.2 Tinjauan Tentang Jurnalistik ………..…...28

2.2.1 Pengertian Jurnalistik...28

2.2.2 Ciri-ciri Jurnalistik………...……….…………...…...30

2.2.3 Sejarah Radio Siaran ………..………...….…31

2.2.4 Ruang Lingkup Tugas Jurnalistik Pers ………..………39

2.2.5 Fungsi Jurnalistik ………...……….44

2.2.6 Tujuan Jurnalistik Pers ………..……….48

2.3 AnalisisKegiatanPraktekKerjaLapangan 2.3.1 Deskripsi Praktek Kerja Lapangan ...………..………….…….50

2.3.2 Analisis Tentang Kegiatan Selama Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Radio Mora FM ..………...……52

2.3.4Analisis Jurnalistik di Radio Mora FM ………....…………...……….…54

Bab III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ...58

3.2 Saran ...59

(10)

vii

(11)

viii

(12)

ix

Gambar 1.2 StrukturOrganisasi Radio Mora FM………...……...9

(13)
(14)

ii

bahwasanya atas rahmat, berkah dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan pembuatan “Laporan Praktek Kerja Lapangan di Radio Mora FM”.

Adapun tersusunnya laporan ini adalah sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) sebagai salah satu syarat yang harus ditempuh guna menyelesaikan Program Studi Ilmu Komunikasi konsentrasi Jurnalistik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

Selain untuk memenuhi tugas Praktek Kerja Lapangan, penyusunan laporan ini juga penulis maksudkan untuk memberi sedikit pengetahuan kepada kerabat dan teman-teman, sehingga teman-teman dan kerabat penulis menjadi tahu dan atau mungkin lebih tahu.

Pada kesempatan yang baik ini pula, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang telah membimbing dansemua pihak yang telah membantu, dan tidak lupa kepada orang tua yang telah memberi dukungan serta semangat untuk menyelesaikan laporan ini.

Serta dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepadaYth:

(15)

iii

3. Yth. Adiyana Slamet, S.IP., M.Si.selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan dan arahan, serta motivasi kepada penulis.

4. Yth. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah memberikan Ilmu, Pengetahuan serta Wawasan kepada kami.

5. Sekertariat Prodi Ilmu Komunikasi dan Public Relation, teteh Asri Ikawati, A.md.Kom. yang telah membantu dalam segala bentuk administrasi perkuliahan.

6. Yth. Monang Saragih, SH. yang telah memberikan izin mengadakan Praktek Kerja Lapangan di perusahaan terkait.

7. Yth. Bapak Witarsa Wattarman, selaku pimpinan redaksi Radio Mora FM yang telah memberikan banyak pengetahuan dan pembelajaran tentang dunia Radio Siaran dan dunia jurnalistik.

8. Yth. Ibu Supriyati, selaku wartawan senior yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama melakukan praktek kerja lapangan.

(16)

iv

Elvan Murrya, Ega Perdana Jusuf, Irvan, Lusiana Maria Pakpahan, Niar, Oki Ridwan, Ryan Griadi, Trivan Andreas, dan Yudha Maulana, yang telah membantu saya dan memberi semangat serta motivasi.

12.Teman-teman di Program Study Ilmu Komunikasi angkatan 2009 - 2010 khususnya IK-1, IK–J1 dan IK-J2, yang telah membantu penulis, terima kasih atas bantuannya.

13.Serta semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan kepada penulis, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, semoga kebaikannya dibalas oleh Allah SWT, TuhanSemestaAlam.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Amin.

Bandung, Desember 2013

(17)

x

- M Hikmat, Mahi. 2011. Etika dan Hukum pers. Bandung : Batic Press

- Ermanto, 2005. Menjadi WARTAWAN Handal & Profesional. Yogyakarta : Cinta Pena - Djuroto, Totok. 2000. Manajemen Penerbitan Pers. PT. Remaja Rosdakarya

- Romli, Asep Syamsul M. 2005. Jurnalistik Praktis. PT. Remaja Rosadakarya

- Morissan. 2013. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta: Prenada Media Group

SUMBER LAIN:

- Catatan-catatan penulis pada saat perkuliahan pengantar jurnalistik dan seminar-seminar tentang jurnalistik yang diikuti oleh penulis.

- Agenda Penulis pada saat Praktek Kerja Lapangan, Juli-Agustus, 2013 - Catatan penulis Pada saat perkuliahan pengantar ilmu jurnalistik.

- Ramah News. Pengertian Berita.http://kries07.blogspot.com/2009/02/pengertian-berita.html

(18)

1 1.1. Sejarah Radio Mora FM

Radio Mora FM sebagai satu-satunya Radio Penegakan Hukum & Informasi (The Law of Justice Station & Information) di Indonesia on air non-stop 24 jam setiap hari, format siaran utamanya adalah talkshow dan interaktif (pukul 06.00 17.00 WIB) dengan membangun komunikasi 3-4 arah, yaitu antara Penyiar dengan Nara Sumber, Pendengar maupun dengan para Reporter dilapangan. Disampaing itu ada juga siaran hiburan budaya atau kesenian beberapa daerah dan siaran agama (pukul 17.00 06.00 WIB). Para Penyiar Radio Mora FM umumnya berlatar belakang Praktisi Hukum dan Budayawan Daerah, sedangkan para Reporter pada umumnya berlatar belakang Jurnalis.

Dapat dikatakan Radio Mora FM adalah pelopor Radio Siaran Swasta di Indonesia dalam beberapa hal, selain juga sebagai Radio Swasta berbadan hukum Perseroan Terbatas yang tidak mengandalkan Income dari pemasangan iklan produk, karena manajemen Radio Mora FM menyadari bahwa pendengar radio tidak senang siaran yang diganggu oleh iklan juga adalah karena betapa sempitnya waktu untuk iklan pada siaran talkshow atau nteraktif sebagai prime

(19)

Kopjaskum (Koperasi Jasa Hukum), Lembaga Koperasi berijin yang bernaung di Radio Mora Bandung kelahirannya dilandasi kepedulian Radio Mora terhadap pendengar yang rata-rata kurang memahami pengetahuan hukum namun mereka terkendala dalam beberapa sektor ketika yang bersangkutan bersengketa dengan lawan hukumnya. Sektor utamanya adalah biaya sekalipun secara analisa hukum yang bersangkutan dapat dipastikan memenangkan persengketaan tersebut.

Akhirnya lahirlah Kopjaskum Koperasi ini pada dasarnya sama dengan koperasi pada umumnya, adapun yang menjadi perbedaannya ialah setiap anggota kopjaskum memperoleh pelayanan dan perlindungan hukum baik dalam bentuk konsultasi atau nasehat dan atau arahan hukum dari kantor advokat Monang Saragih, SH dan Rekan.

(20)

Pengurus Koperasi Jasa Hukum (Kopjaskum) Mora Jabar:

1. Perdagangan barang dan Jasa Kopjaskum, General Manager: Sonjaya Akbar,

2. Simpan Pinjam Kopjaskum, General Manager: A. Hadiansyah, EVO.

3. Simpan Pinjam Kopjaskum segera meluncurkan produk:  Simpanan Dana Pendidikan Plus Asuransi,

 Tabungan Plus Asuransi Kesehatan dan Kecelakaan

(Rawat inap)

 Tabungan Umroh Plus Asuransi

 Simpanan Berjangka Tahunan Plus Asuransi

 Membentuk Divisi Investasi pada sektor riil dan aman  Membentuk Divisi Pinjaman padasektor UMKM

1.1.1 Visi dan Misi Radio Mora FM a. Visi Radio Mora FM

Sebagai media yang bersedia menolong dan membantu masyarakat, menerima aspirasi, aduan, maupun keluhan masyarakat, seraya senantiasa berupaya untuk meningkatkan kesadaran hukum masyarakat.

b. Misi Radio Mora FM

(21)

berguna bagi masyarakat Jawa Barat. Tujuan PT. Radio Mora Parna Karsa dalam melakukan restrukturisasi ini adalah merupakan hasil dari proses integrasi manajemen yang dijaga tetap baik. Target yang ingin dicapai menjadi hal yang terukur, terencana dan fokus sehingga klasifikasi

Usefull and Needed Station di Bandung dan sekitarnya dapat tetap kami pertahankan.

1.1.2 Logo Radio Mora FM

(22)

a. Logo Radio Mora FM

Gambar 1.1 Logo Radio Mora FM

Sumber : Dokumentasi Radio Mora FM, 2013

b. Arti Logo Radio Mora FM

Dari logo tersebut diatas, terdapat makna tersendiri bagi perusahaan Radio Mora, baik dari segi warna dan nama perusahaan Radio Mora itu sendiri. Makna yang terkandung dalam logo tersebut yaitu:

Lambang Radio Mora FM tercantum pada latar belakang putih dalam suatu Sketsa Burung Garuda, Tulisan Branding, dan Motto Perusahaan yang terdiri dari:

 Latar belakang logo berwarna putih

 Sketsa burung yang berwarna biru gradasi merah  Berbentuk sketsa burung sedang terbang dan siap

menyergap

(23)

Lambang diartikan sebagai berikut:

 Burung Garuda yang siap menyergap dan akan

hinggap sebagai pembawa berita tentang hukum dan keadilan

 Sayap lebar: lambang perlindungan/pengayoman  Radio Mora: Penegasan branding perusahaan

Warna lambang diartikan sebagai berikut:

 Warna Merah melambangkan warna yang kuat

sekaligus hangat. Biasanya di gunakan untuk memberikan efek psikologi panas, berani, marah, dan berteriak.

 Warna Biru Muda melambangkan bahwa setiap

program yang disajikan akan membawa kejernihan pikiran dan komunikasi kru dan khalayak pendengar baik secara on-air maupun kegiatan yang sifatnya memperkuat tali persaudaraan dan toleransi antara kru dan pendengar, pendengar dan masyarakat, serta kru dan masyarakat.

 Latar Belakang Warna Putih untuk meredakan rasa

(24)

dan keterbukaan informasi dalam lingkup dunia Jurnalisme di Indonesia.

1.1.3 Motto Radio Mora FM

Bagi setiap perusahaan, keberadaan motto, merupakan bentuk keseriusan dalam dunia bisnis. Karena dengan adanya motto, dapat menggambarkan identitas perusahaan secara singkat. Demikian halnya dengan Radio Mora FM yang mengusung motto sebagai berikut:

“The Law and Justice Station”

Yang berarti Stasiun Radio yang menjunjung tinggi “Penegakan

Hukum dan Keadilan” di Indonesia.

1.2Sejarah Divisi Reporter Radio Mora FM

(25)

1.3 Struktur Organisasi Radio Mora FM

(26)
(27)

Berdasarkan struktur organisasi yang tertera pada Gambar 1.2 tersebut, dapat diketahui merupakan susunan yang menggambarkan berbagai fungsi kerja yang disesuaikan dengan bidangnya masing-masing agar dapat mencapai tujuan tertentu. Dengan adanya struktur organisasi akan terlihat bagaimana pembagian tanggung jawab tugas tersebut dijalankan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Kejelasan struktur yang terdapat dalam suatu organisasi akan

memberikan kejelasan tentang hubungan kerja baik secara fungsional antara satu bagian dengan bagian lainnya, hal tersebut akan menimbulkan dampak mengenai hubungan vertical maupun hubungan horrizontal.

Adapun susunan mengenai struktur organisasi dikantor PT. Radio Mora Parna Karsa, diantaranya:

A. Direktur Utama B. Direktur Operasional

C. General Manager

(28)

M. Staff Administrasi

1.4Job Description Radio Mora FM a. Direktur Utama

Adalah seseorang yang ditunjuk untuk memimpin Perseroan terbatas (PT). Direktur dapat seseorang yang memiliki perusahaan tersebut atau orang profesional yang ditunjuk oleh pemilik usaha untuk menjalankan dan memimpin perseroan terbatas. Penyebutan direktur dapat bermacam-macam, yaitu dewan manager, dewan gubernur, atau dewan eksekutif. b. Direktur Operasional

Bertanggung-jawab terhadap seluruh produk yang menjadi tanggung jawabnya, membuat marketing plan untuk setiap produk yang menjadi tanggung jawabnya, membuat laporan tentang pelaksanaan marketing plan dan membuat analisa dan evaluasi produk yang menjadi tanggung jawabnya.

c. General Manager

Posisi general manager orangnya harus bisa mengatur suatu pekerjaan dan harus bisa juga mengevaluasi pekerjaan yang sudah selesai. Orang yang menduduki posisi tersebut adalah orang yang mempunyai wawasan cukup luas baik itu dalam pekerjaannya sendiri maupun diluar perkerjaannya antara lain untuk mendapatkan suatu pekerjaan yang akan datang tentunya.

(29)

memiliki tanggung jawab untuk merumuskan dan menetapkan programming penyiaran radio yang memenuhi bentuk format penyiaran radio yang telah ditetapkan oleh perusahaan termasuk aspek-aspek pendukung keberhasilan penyiaran radio, dengan memperhatikan kebutuhan pendengar sekaligus kebutuhan pengiklan.

e. Pemimpin Redaksi

Pemimpin Redaksi bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Pemimpin Redaksi menetapkan kebijakan dan mengawasi seluruh kegiatan redaksional. Ia bertindak sebagai jenderal atau komandan. Pemimpin Redaksi bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian dan jajaran keredaksian ke bawahnya.

f. Divisi Produksi

Sebuah Divisi yang bertugas membuat semua Spot Iklan, promo radio, jingle, bridging, insert, acara, bumper, rekaman paket acara, rekaman ini itu sampe terkadang sekaligus menjadi director bagi Voice Over.

g. Divisi Teknik

(30)

h. Divisi Admin

Menerima dan mengerjakan serta mengawasi semua keperluan administrasi secara umum, baik dari Manager, Kepala Siaran maupun personel lainnya seperti penawaran, proposal, permohonan dan sebagainya. Hal surat menyurat keluar dan ke dalam dan langsung mengarsipkan. Memeriksa jadwal penyiar, bukti siar, data siar iklan, materi iklan, materi siar dan lain-lain materi tertulis. Menerima tugas lain yang diberikan atasan yang menyangkut (Media audio) Radio.

i. Staff Penyiar

Staff penyiar bertanggung jawab bersama divisi lainnya mengawasi jalannya operasional radio sehari-hari, mengkoordinir para penyiar dan operator, terutama masalah pergantian tugas dan lain-lain.

Menerima konsultasi penyiar dan operator, khususnya dalam hal siaran, menyusun jadwal penyiar.

Memberikan teguran-teguran langsung kepada penyiar dan operator jika menemukan hal-hal diluar ketentuan kepenyiaran.

Menjalin hubungan kerjasama dengan pihak luar atau klien secara berkelanjutan (pemasang iklan, lembaga advertising, industri musik) termasuk pemirsa dan pihak lainnya

Mensosialisasikan dan mempresentasikan format atau konsep radio kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

(31)

j. Reporter

Reporter itu biasanya bertugas untuk menggali informasi tentang suatu hal dengan cara mewawancari narasumber yang berkaitan dengan hal yang akan diberitakan ke publik. Awalnya reporter akan mempersiapkan dulu pokok bahasan apa yang akan diangkat dan menentukan apa goal setting dari berita tersebut, lalu setelah itu menentukan narasumber yang dapat digali informasinya agar goal setting itu bisa tercapai. Selain itu juga mengumpulkan dan mengelolah informasi menjadi berita, yang akan disebarluaskan kepada public, disesuaikan dengan tugasnya masing-masing yang sudah sebelumnya sudah di atur oleh Redaksi.

k. Staff Operator

Tugasnya merekam data penelpon yang masuk dalam acara sebuah radio. Mungkin yang sering kita lihat juga di televisi ketika sebuah acara tebak berhadiah. Seorang operator bertugas mencatat data diri beserta alamat lengkap penelpon untuk mengantarkan hadiah, karena biasanya penyiar hanya akan menanyakan kota asal nya si penelpon saja.

l. Staff Teknisi

(32)

m. Staff Administrasi

Bertugas untuk mengatur anggaran baik harian, mingguan, bulanan, dan tahunan, serta membuat jurnal anggaran termasuk mencatat segala pemasukan uang dan pengeluaran nya.

1.5 Sarana dan Prasana

Tabel 1.1

Sarana yang Dimiliki Radio Mora FM Bandung Jawa Barat

No Prasarana Jumlah

1 Ruang Studio Siaran 1 Ruang

2 Ruang Pemimpin Redaksi 1 Ruang

3 Ruang Karyawan 1 Ruang

4 Ruang Audio Editing 1 Ruang

5 Ruang Redaktur 1 Ruang

6 Ruang Redaktur Foto 1 Ruang

7 Ruang Dapur Kering 1 Ruang

8 Ruang Monitoring 1 Ruang

9 Ruang Dokumentasi 1 Ruang

10 Ruang Wartawan 1 Ruang

11 Ruang Sekretariat 1 Ruang

12 Ruang Resepsionis 1 Ruang

(33)

14 Percetakan 1 Ruang

15 Ruang Tamu 1 Ruang

16 Musholla 1 Ruang

17 Halaman atau Tempat Parkir 1 Halaman

18 Toilet 3 Ruangan

(34)
[image:34.595.113.515.189.743.2]

Tabel 1.2

Prasarana yang Dimiliki Radio Mora FM Bandung Jawa Barat

No Sarana dan Prasarana Jumlah

1 Pemancar FM 5 KW Tetrode RVR, 3 phase, tube 4CX5000A, PJ300C-LCD, driver mosfet, TEX 30 LCD/Stereo.

1 Set

2 Antenna FM Omnitec S1 = 6 Bay, maximum power 8 KW, Power Divider & Cable Jumper inccluded.

1 Set

3 Pemancar FM 10 KW, Tetrode RVR, 3 phase, tube 4CX10000A, PJ300C-LCD, driver mosfet, TEX30LCD/Stereo.

1 Set

4 Antenna FM SGP 6R – OMB, 6 Bay antenna double ring, maximum power 14 KW, Power Divider & Cable Jumper.

1 Set

5 Mesin Generator Yanmar 40 KVA / Automatic

1 Unit

6 OB Van Travello KIA, Karoseri Bandung Motor Home, lengkap peralatan siaran lapangan dan panggung off air.

2 Unit

7 Audio Processor Omnia 3 FM Turbo. 1 Unit 8 SLT – RVR, PTRL LCD Transmitter Link,

RXRL LCD Receiver Link, AR 10 Yagi antenna 2 unit.

1 Unit

9 Tower self sporting = 60 meter Hand Made. 1 Unit 10 Coaxial foam cable 1+5/8, Andrew = 65

meter + 2 buah Connector.

1 Set

11 Audio Mixer 2300XL/23 – Solidyne, 16 channel (6 mono, 8 stereo, 2 tlp hybrid).

2 Unit

12 Microphone Merk Shure SM7B Mexico. 3 Unit 13 Microphone Merk Senheisser. 2 Unit 14 Kaki (panjang/lipat) Microphone. 2 Unit 15 Kaki (pendek) Microphone. 2 Unit 16 Tape (double) Deck Merk Yamaha. 1 Unit

17 Tape Deck Merk Denon. 1Unit

(35)

19 VCD Player Merk Philips. 1 Unit 20 Distributor Hedphone Merk Begringer. 1 Unit 21 Headphone Merk Senheisser 4 Unit 22 Voice Processor DBX286A. 1 Unit 23 Hybrid Telephone Merk Xenon. 1 Unit 24 Komputer (PC) Siaran + Loud Speaker. 2 Set 25 Komputer (PC) Kantor + Loud Speaker 6 Set

26 Printer. 4 Unit

27 Meja + Kursi Penyiar. 1 Set

28 Meja + Kursi Operator. 1 Set

29 AC 1.5 KVA Merk National. 5 Unit 30 PABX 6 line 36 extention Merk Panasonic. 1 Unit 31 Pesawat Telephone Merk Panasonic. 30 Unit 32 Mesin Foto Copy Merk Canon Image

Runner 210S.

1 Unit

33 Faximile Merk Panasonic. 1 Unit 34 Radio/Tape Compo Merk Panasonic. 2 Unit

35 sofa tamu. 3 Set

36 Meja + Kursi kerja Kantor. 15 Set 37 Lemari rak arsip Kantor. 5 Unit

Sumber: Radio Mora FM, 2013

1.6Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL) a. Lokasi

Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Radio Mora Parna Bandung dan ditempatkan sebagai wartawan.

Tempat : Grand Sucore Blok C 7, Jl. PHH. Mustofa No. 39 (Suci), Bandung - 40192

Telp : 022 - 87242822 (Hunting) Fax : 022 - 87242820

(36)

Sapaan kepada-

pendengar : Sobat Mora b. Waktu PKL

(37)

20 2.1. Aktivitas Praktek Kerja Lapangan

Aktivitas yang penulis lakukan selama kegiatan PKL berlangsung di Radio Mora FM terbagi menjadi dua bagian yaitu kegiatan rutin dan kegiatan insidental.

[image:37.595.115.515.488.706.2]

Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang selalu dilakukan penulis selama kegiatan PKL di Radio Mora FM, sedangkan kegiatan insedentil merupakan kegiatan yang bersifatdadakan dan sewaktu-waktu yang dilakukan penulis selama kegiatan PKL berlangsung.Untuk lebih rinci mengenai kegiatan yang penulis lakukan selama PKL dapat dilihat pada table 2.1 sebagai berikut:

Tabel 2.1

Aktivitas Selama Praktek Kerja Lapangan (PKL)

No Waktu

Hari/Tanggal/Bulan

Kegiatan PKL

Keterangan

Insidentil Rutin

1 Senin

15Juli 2013

 Pengarahan dari

wartawan senior

 Persiapan jelang

(38)

2 Selasa 16 Juli 2013

 Latihan

mewawancarai narasumber.

3 Rabu

17 Juli 2013

 Pencarian berita di

Pengadilan Negri Bandung.

 .

4 Kamis

18 Juli 2013

 Liputan berita

Lomba

pembacaan Al-quran di

Kejaksaan Tinggi Banding.

 Pencarian berita di

Pengadilan Negri Bandung.

 Laporan berita.

5 Jumat

19 Juli 2013

 Liputan tentang

penjualan VCD dan DVD porno di pasar Kota

Kembang Bandung.  Laporan Berita.

(39)

6 Senin

22 Juli 2013

 Liputan siding

lanjutan kasus narkotika di Pengadilan Negri Bandung.

 Laporan Berita.

7 Selasa

23 Juli 2013

 Wawancara

dengan Humas Polwiltabes Bandung (kasus Premanisme).  Laporan berita.

 .

8 Rabu

24 Juli 2013

 Wawancara

dengan Kasi Ketertiban Umum Satpol PP Kota Bandung.  Laporan berita.

9 Kamis

25 Juli 2013

 Pencarian berita

dipasar Simpang Dago.

(40)

10 Jumat 26 Juli 2013

 Pencarian berita di

Pengadilan Negri Bandung

11 Senin

29 Juli 2013

 Wawancara

dengan Humas PMI Kota Bandung.  Laporan berita.

12 Selasa

30 Juli 2013

 Pengumpulan data

hasil pencarian berita dan laporan berita.

13 Rabu

31 Juli 2013

 Wawancara dan

liputan dengan Humas PT. KAI Kota Bandung  Laporan berita.

14 Kamis

1 Agustus 2013

 Peliputan Sidang

TIPIKOR Di Pengadilan Negri Bandung.

 Laporan berita.

(41)

15 Jumat 2 Agustus 2013

 Izin karena sakit. 

16 Senin

5 Agustus 2013

 Wawancara

dengan Humas Polrestabes Bandung.

17 Selasa

6 Agustus 2013

 Laporan berita

tentang Operasi Ketupat 2013.

18 Rabu

7 Agustus 2013

 Liputan berita di

Pengadilan Negri Bandung.

 Laporan Berita

berita.

19 Kamis

8 Agustus 2013

 Wawancara

dengan pemudik calon penumpang kereta api.

 Laporan berita.

20 Jumat

9 Agustus 2013

 Wawancara

dengan pemudik

(42)

calon penumpang bus.

 Laporan berita.

Sumber: Agenda penulis selama PKL, 15 Juli – 9 Agustus 2013

2.1.1. Deskripsi Kegiatan Rutin dalam Praktek Kerja Lapangan a. Peliputan Berita

Selama kegiatan PKL berlangsung di Radio Mora FM, penulis melakukan aktivitas peliputan berita untuk mendapatkan informasi berupa data mentah yang kemudian diolah menjadi berita.

Peliputan berita merupakankegiatan dimana seorang Jurnalis atau Wartawan mencari informasi dengan selengkap-lengkapnya tentang sesuatu yang dianggap penting untuk diberitakan kepada khalayak dengan mendatangi langsung tempat dimana informasi itu berada atau mendatangi langsung sumber berita. Sumber berita sendiri merupakan data dan Fakta dari sebuah peristiwa.

(43)

Sedangkan untuk penempatan lokasi peliputan setiap harinya penulis melakukan komunikasi dengan wartawan pembimbing baik lewat telepon, SMS dan berkomunikasi melalui Black Berry Messanger.

Setelah mendapatkan lokasi peliputan, penulis langsung terjun kelapangan untuk memantau lokasi peliputan. Bila peliputan tersebut merupakan peliputan suatu acara tertentu maka penulis diharuskan untuk berada di lokasi peliputan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.

b. Laporan Berita

Selain kegiatan peliputan berita, penulis juga melakukan kegiatan laporan berita. Setelah selesai melakukan peliputan berita, penulis diwajibkan untuk menulis lalu melaporkan berita berdasarkan data dan fakta yang peroleh selama peliputan berita.

Setelah semua proses tersebut dilakukan, Berita yang penulis tulis tadi nantinya akan dilaporkan sesuai kaidah pelaporan berita lapang untuk radio, jika penulis telah mempersiapkan berita yang akan dilaporkan penulis akan mengirim SMS ke Staff Operator untuk menelepon sekaligus merekam suara penulis.

(44)

Selama penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan di Radio Mora FM, juga melakukan aktifitas yang sifatnya insidentil seperti:

a. Pengarahan Kerja

Sebelum melaksanakan praktek kerja lapangan, penulis diberi pengarahan kerja oleh pimpinan redaksi terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan Wartawan senior untuk lebih jelasnya. Penulis juga mendapat kesempatan meliput dengan wartawan senior, pengalaman yang tidak terlupakan. Mendapatkan suatu pelajaran dalam meliput berita seperti teknik wawancara yang benar dalam kaidah-kaidah jurnalistik. Meliput berita adalah dimana seorang Wartawan berarti mencari informasi selengkap-lengkapnya tentang suatu hal yang dianggap penting untuk khalayak dengan datang langsung ketempat dimana informasi itu berada atau datang langsung kesumber Berita. Sumber Berita adalah Fakta dan data sebuah peristiwa.

b. Wawancara

(45)

2.2Tinjauan Tentang Jurnalistik

2.2.1 Pengertian Jurnalistik

Kegiatan Jurnalistik (journalistic) sebenarnya sudah lama di kenal oleh manusia di dunia ini.karena tanpa kita sadari kegiatan Jurnalistik selalu hadir dan ada di tengah–tengah masyarakat, sejalan dengan kegiatan pergaulan hidupnya yang dinamis, terutama sekali dalam masyarakat modern sekarang ini. Dalam perjalanannya, Jurnalistik sebagai suatu disiplin ilmu telah mengalami perkembangan yang hebat. Di mulai dari jaman jayanya kerajaan Romawi Kuno saat di bawah kekuasaan Raja Julius Caesar. Pada masa itu kegiatan Jurnalistik dilakukan oleh para budak belian yang disuruh oleh majikannya untuk mengutip informasi tentang segala peristiwa hari itu yang berkaitan dengan status atau kegiatan usaha majikannya dan di beritakan dalam acta diurna (rangkaian kata hari itu) yang di pasang di Forum Romanum (Stadion Romawi).

(46)

dengan menggunakan yang di perlukan seperti, kayu, batu, kertas, cat, atau suara. Dalam hal ini meliputi semua macam bangunan, kesusastraan dan musik (Pringgodigdo, 1973: 383).

Dengan demikian secara Etimologi, Jurnalistik dapat di artikan sebagai suatu karya seni dalam hal membuat catatan tentang peristiwa sehari–hari, karya yang mana memiliki kaindahan dan dapat menarik perhatian khalayak sehingga dapat dinikmati dan di manfaatkan untuk kebutuhan hidup. Secara umum Jurnalistik dapat di artikan sebagai teknik mengolah berita, mulai dari mencari berita sampai dengan menyebarkankannya kepada khalayak yang membutuhkan.segala sesuatu yang dianggap menarik dan penting untuk khalayak, bisa di jadikan bahan berita untuk di sebarluaskan kepada masyarakat, dengan menggunakan sebuah media. Seperti yang di ungkapkan oleh Sumadiria, dalam bukunya Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature, Jurnalistik adalah:

“Kegiatan menyiapkan, mencari, mengumpulkan, mengolah,

menyajikan dan menyebarkan berita melalui media berkala kepada khalayak dengan secepat-cepatnya (Sumadiria, 2005: 3)”.

(47)

tidak mau kita harus pula mempelajari ilmu tentang jurnalistik. Dengan kata lain, pers sangat erat hubungannya dengan jurnalistik. Pers sebagai media komunikasi massa tidak akan berguna apabila semua sajiannya sangat jauh dari prinsi-prinsip jurnalistik.

2.2.2 Ciri-ciri Jurnalistik

Jurnalistik adalah sebuah ilmu yang memiliki ciri-ciri penting untuk selalu diperhatikan.

1. Jurnalistik adalah skeptik, artinya jurnalistik harus memiliki sikap untuk menanyakan segala hal, meragukan apa-apa yang diperoleh serta waspada terhadap semua kepastian agar tidak mudah ditipu. Inti dari skeptik yang merupakan ciri jurnalistik adalah keraguan. Media jangan cepat puas dengan permukaan sebuah kejadian dan tidak mau mengingatkan kekurangan yang ada dalam masyarakat. Para jurnalis wajib datang ke lapangan untuk berjuang untuk mendapatkan berita yang ekseklusif. 2. Jurnalistik adalah bertindak (action), artinya para jurnalis tidak

menunggu sampai peristiwa itu muncul. Namun, wartawan akan mencari serta mengamati dengan ketajaman naluri seorang jurnalis.

(48)

4. Jurnalistik adalah seni dan profesi, artinya para jurnalis harus memandang dengan mata yang segar di setiap peristiwa untuk memperoleh aspek-aspek yang unik. Inilah yang dimaksud jurnalistik adalah seni dan profesi.

5. Jurnalistik adalah dunia berita, artinya jurnalistik selalu identik dengan berita. Pikiran kita selalu mengacu pada kata “berita”

saat mendengar istilah jurnalistik. Setiap yang akan disajikan tentunya harus memiliki nilai, yaitu :

1. Objektif: berdasarkan fakta, tidak memihak. 2. Actual: terbaru, belum “basi”.

3. Luar biasa: besar, aneh, janggal, tidak umum.

4. Penting: pengaruh atau dampakna bagi orang banak; menangkut orang penting/terkenal.

5. Jarak: familiaritas, kedekatan, (geografis, kultural, psikologis).

2.2.3 Sejarah Radio Siaran

Keunggulan radio siaran adalah berada dimana saja: di tempat tidur (ketika orang akan tidur atau bangun tidur), di dapur, di dalam mobil, di kantor, di jalanan, di pantai, dan berbagai tempat lainnya. Radio memiliki kemampuan menjual bagi pengiklan yang produknya dirancang khusus untuk khalayak tertentu.

(49)

Sebelum tahun 1950-an, ketika televisi menyedot banyak perhatian khalayak radio siaran, banyak orang memperkirakan bahwa radio siaran berada diambang kematian. Radio adalah media massa elektronik tertua dan sangat luwes. Selama hampir satu abad lebih keberadaannya, radio siaran telah berhasil mengatasi persaingan keras dengan bioskop, rekaman kaset, televisi, televisi kabel, electronic games dan personal casset players. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya.

Menurut Ardianto dan Erdinaya dalam bukunya Komunikasi Suatu Pengantar, karakteristik/sifat radio siaran mencakup:

1. Imajinatif

Karena hanya indera pendengaran yang digunakan oleh khalayak, dan pesannya selintas, maka radio siaran dapat mengajak komunikannya untuk berimajinasi. Dengan kata lain, pendengar radio siaran bersifat imajinatif.

2. Auditori

(50)

3. Akrab

Sifat radio siaran yang lainnya adalah akrab, intim. Sebagaimana kita lakukan sehari-hari, kita jarang mendengarkan acara radio siaran secara khusus duduk dan telinga kita didekatkan pada pesawat radio siaran. Pada umumnya kita mendengarkan radio siaran sambil mengerjakan pekerjaan lainnya, misalnya sambil mengendarai mobil, menyetrika baju, makan, menulis, bahkan mengobrol.

Seorang penyiar radio siaran seolah-olah berada di kamar pendengar, menemani pendengar dalam mobil, dan di tempat-tempat lainnya di mana saja pendengarnya berada, maka dengan akrab dan cekatan ia menghidangkan acara-acara yang bervariasi, mulai dari acara-acara yang informative sampai acara-acara hiburan yang menggembirakan.

4. Gaya Percakapan

(51)

Dengan demikian materi siaran kata radio siaran bergaya percakapan (conversational style). Karakteristik radio siaran tersebut di atas perlu dipahami komunikastor agar dalam menyusun dan menyampaikan pesan dengan menggunakan media radio siaran, komunikator dapat melakukan penyesuaian, sehingga komunikasi mencapai sasaran.

(Ardianto dan Erdinaya, 2007: 122-124) 5. Kekuatan Radio

Menurut Astuti dalam bukunya Jurnalisme Radio Teori dan Praktik, ada 5 kekuatan radio antara lain:

a. Radio dapat membidik khalayak yang spesifik. Artinya, radio memiliki kemampuan untuk berfokus pada kelompok demografis yang dikehendaki. Selain itu, untuk mengubah atau mempertajam segmen atau sasaran yang dituju, radio jauh lebih fleksibel dibandingkan media komunikasi massa lainnya.

(52)

mulai dari senter, mobil, hingga handphone. Harga radio jauh lebih murah dibandingkan media lain. c. Radio bersifat intrusif, memiliki daya tembus yang

tinggi. Sulit sekali menghindar dari siaran radio, begitu radio dinyalakan. Radio bisa menembus ruang-ruang di mana media lain tidak bisa masuk, misalnya, di dalam mobil. Walaupun kini televisis telah menjadi salah satu aksesoris mobil, tetap radio menjadi bagaian tak terpisahkan dari mobil.

d. Radio bersifat fleksibel, dalam arti dapat menciptakan program dengan cepat dan sederhana, dapat mengirim pesan dengan segera, dapat secepatnya membuat perubahan.

(53)

bunyi. Bunyi yang kita dengar di radio terdiri dari 3 (tiga) komponen:

a. Voice/Words

Voice/Words, yang terangkai dalam narasi penyiar, merupakan salah satu daya tarik radio. Style sebuah radio memengaruhi style sang penyiar. Penyiar yang punya banyak fans adalah mereka yang mampu mendekatkan diri dengan pendengarnya. Penyiar semacam ini memiliki modal yang disebut air personality. Mereka menampilkan keunikan, orisinalitas, sekaligus menawarkan persahabatan dan ketulusan. Mereka mampu membuat pendengar merasa nyaman dan terhibur ketika mendengar suaranya. Dan faktor

air personality tidak hanya dibangun oleh suara yang bagus, tapi lebih pada mental penyiar itu sendiri.

b. Musik

(54)

semacam ini, musik mengisi ruang-ruang ketika kata-kata sejenak atau dua jenak berhenti.

a. Special Effect

(55)

6. Kelemahan Radio

Menurut Astuti dalam bukunya Jurnalisme Radio Teori dan Praktik, ada 3 kelemahan radio antara lain:

a. Radio is aural only. Satu-satunya cara yang diandalkan radio untuk menyampaikan pesan adalah bunyi (sound). Radio tidak dilengkapi dengan kemampuan untuk menyampaikan pesan lewat gambar. Untuk membayangkan kejadian sesungguhnya, orang pada dasarnya menggunakan teater imajinasunya sendiri.

b. Radio message are short lived. Yang namanya pesan radio hidupnya hanya sebentar – short lived. Pesan radio bersifat satu arah, sekilas, dan tak dapat ditarik lagi begitu diudarakan. Karena itu, menyampaikan pesan melalui radio bukan pekerjaan main-main. Tetapi harus dilakukan dengan hati-hati dan penuh tanggungjawab.

(56)

melakukan pekerjaan lain. Akibatnya, konsentrasi kerap terpecah. (Astuti, 2008: 40, 41)

2.2.3 Ruang Lingkup Tugas Jurnalistik Pers

Pada umumnya kegiatan Jurnalistik ditujukan kepada karakteristik pers yaitu Perioditas, Publisitas, Aktualitas, Universalitas, dan Objektivitas. Untuk lebih jelasnya mengenai kelima ciri spesifik kegiatan ini, dapat dideskripsikan sebagai berikut:

A. Periodesitas

(57)

Pada dasarnya pers mempunyai dua pengertian, yaitu dalam arti sempit dan pers dalam arti luas. Berhubungan dengan pengertian pers, pakar hukum dan pers JTC Simirangkir dalam buku “Hukum dan Kebebasan Pers”

megemukakan, “Pers dalam arti sempit, hanya sebatas pada surat kabar harian, mingguan, dan majalah. Pers dalam arti luas, selain surat kabar, majalah, dan majalah mingguan, juga mencakup radio, TV, dan film”. (Widodo, 1997: 6)

B. Publisitas

(58)

Menurut (Sumadiria, 2005:36-37), ciri utama bahasa jurnalistik diantaranya sederhana, menarik, singkat, jelas, lugas, jernih, mengutamakan kalimat aktif, dan sejauh mungkin menghindari penggunaan kata atau istilah-istilah teknis.

Jurnalistik adalah seni dan atau keterampilan mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusun, dan menyajikan berita tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari secara indah, dalam rangka memnuhi segala kebutuhan hati nurani khalayaknya. (Suhandang, 2004:23)

C. Aktualitas

Aktualitas, berarti informasi apapun yang disuguhkan media pers harus mengandung unsur kebaruan, menunjuk kepada peristiwa yang benar-benar baru terjadi atau sedang terjadi. Secara etimologis, aktualitas (actuality) mengandung arti kini dan keadaan sebenarnya. Secara teknis jurnalistik, aktualitas mengandung tiga dimensi yaitu kalender, waktu, masalah.

Adapun Aktualitas tiga dimensi menurut, (Sumadiria, 2005:37):

(59)

terjadwal dalam kalender, baik kalender umum Masehi yang memuat penanggalan dari 1 Januari sampai dengan 31 Desember, maupun kalender khusus seperti kalender akademik, kalender pemerintah, kalender ormas, atau kalender sosial budaya dan pariwisata.

2. Aktualitas waktu berkaitan dengan peristiwa yang baru terjadi, sedang terjadi, atau sesaat lagi akan terjadi (news is timely). Bom meledak, kerusuhan di suatu kota, banjir bandang, tanah longsor, kenaikan tarif bahan bakar minyak (BBM), adalah beberapa contoh dari aktualitas waktu.

(60)

D. Universalitas

Universalitas, berkaitan dengan kesemestaan pers dilihat dari sumbernya dan dari keanekaragaman materi isinya. Dilihat dari sumbernya, berbagai peristiwa yang dilaporkan pers berasal dari empat penjuru mata angin. Dari Utara, Selatan, Barat, Timur. Dilihat dari materi isinya, sajian pers terdiri atas aneka macam yang mencakup tiga kelompok besar, yakni kelompok berita (news). Kelompok opini (views), dan kelompok iklan (advertising). Betapapun demikian, karena keterbatasan halaman, isi media pers harus tetap selektif dan terfokus.

E. Objektivitas

(61)

2.2.5 Fungsi Jurnalistik

Menurut Sumadiria (2005:32-35), “Dalam berbagai literatur komunikasi dan jurnalistik disebutkan, terdapat lima fungsi utama pers yang berlaku universal. Disebut universal, karena kelima fungsi tersebut dapat ditemukan pada setiap negara di dunia yang menganut paham demokrasi”, yakni:

a. Informasi (to inform) b. Edukasi (to educate)

c. Koreksi (to influence) d. Rekreasi (to entertain) e. Mediasi (to mediate)

Hal ini sekedar memberikan gambaran tentang fungsi Jurnalistik Persyaitu:

(62)

Peranan pers pada umumnya menggambarkan fungsi utama dari publisistik sebagaimana diungkapkan Susanto (1977) yaitu:

(1) memberikan penerangan (informasi); (2) mendidik;

(3) menghibur; (4) mempengaruhi.

Begitu luas jangkauan peranan pers di tengah-tengah masyarakat serta pemerintah, maka menurut Fischer (1968) bahwa pers dapat menciptakan pengaruh timbal balik antara pers, masyarakat, pemerintah. Maka pers sebagai media komunikasi massa memiliki aspek lain yaitu “ubiquitous” (serba hadir) dan serba makna.Menurut

Arifin (1986), mengemukakan bahwa sifat serba hadir berarti peranan pers itu ada dimana saja, kapan saja, pada suasana dan konteks apapun; sedangkan sifat serba makna berarti komunikasi secara operasional dapat berarti jamak (terlihat dalam pengkajian definisinya antara lain dapat berarti, proses, peristiwa, ilmu, kiat, dipahami, hubungan/saling berhubungan, saling pengertian, dan pesan).

(63)

yang memberdakan pers sebagai lembaga kemasyarakatan dengan lembaga kemasyarakatan yang lain. Sebagai lembaga ekonomi, pers memang dituntut berorientasi komersial untuk memperoleh keuntungan finansial. Namun orientasi dan misi komersial itu, dan tanggung jawab sosial pers. Dalam istilah sekarang, pers harus mau dan mampu memerankan dirinya sebagai guru bangsa. Menurut Wilbur Schramm dalam Men, Messages and Media (1973), bagi masyarakat, pers adalah watcher, teacher, and forum (pengamat, guru, dan forum). Pers setiap hari melaporkan berita, memberikan tinjauan atau analisis atas berbagai peristiwa dan kecenderungan yang terjadi, serta ikut berperan dalam mewariskan nilai-nilai luhur universal, nilai-nilai dasar nasional, dan kandungan budaya-budaya lokal dari satu generasi ke generasi berikutnya secara estafet.

(64)

4. Seperti ditegaskan Lord Acton (Pujangga Inggris abad 18), kekuasaan cenderung disalahgunakan dan kekuasaan bersifat absolut cenderung disalahgunakan secara absolut secara absolut pula (power tends to corrups absolutly too). Untuk itulah, dalam negara-negara penganut demokrasi, pers mengemban fungsi sebagai pengawas pemerintah dan masyarakat (watchdog function). Pers akan senantiasa menyalak ketika melihat berbagai penyimpangan dan ketidak-adilan dalam suatu masyarakat atau negara. Dengan fungsi kontrol sosial (social control) yang dimilikinya itu, pers bisa disebut sebagai instuisi sosial yang tidak pernah tidur. Ia juga bersifat independen atau menjaga jarak yang sama terhadap semua kelompok dan organisasi yang ada.

(65)

suasana interaktif masyarakat dan pemerintah yang kondusif, serta peka terhadap peristiwa hukum, sosial, agama, dan budaya maka diperlukan pendekatan khusus dan motivasi dalam meningkatkan kinerja wartawan.

Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi Jurnalistik Pers adalah penghubung. Bisa juga disebut fasilitator atau mediator. Setiap hari pers melaporkan berbagai peristiwa yang terjadi di dunia dalam lembaran-lembaran kertas yang tertata rapi dan menarik. Dengan kemampuan yang dimilikinya, pers telah menghubungkan berbagai peristiwa yang terjadi di berbagai belahan bumi. Karena perslah kita mengetahui aneka peristiwa lokal, nasional, regional, dan mondial dalam waktu singkat dan bersamaan. Singkat, karena kita hanya memerlukan beberapa menit untuk mengetahuinya. Bersamaan, karena pada halaman yang sama, disajikan juga berita tentang peristiwa sejenis, atau peristiwa lain dari tempat yang berbeda. (McLuhan, 1966).

2.2.6 Tujuan Jurnalistik Pers

Menurut Budyatma (2005) syarat-syarat bagi jurnalisme yang bertanggung jawab pada masyarakat adalah sebagai berikut:

(66)

media tidak boleh berbohong, harus dapat memisahkan antara fakta dan opini serta teruji kebenarannya. b. Media dapat berperan sebagai forum untuk pertukaran

komentar dan kritik. Media merupakan milik masyarakat dan sumber informasinya pun untuk masyarakat. Segala sesuatu sumber informasi yang disampaikan dalam media adalah untuk kepentingan dan memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk masyarakat.

c. Media mampu menjadi wakil menyampaikan informasi anggota kelompok masyarakat. Artinya informasi kolektif yang dapat memberikan manfaat pada masyarakat harus disugguhkan dengan jelas. Ia harus mencangkup aspirasi-aspirasi kelompok, tetapi media tidak boleh mengungkapkan kelemahan dan kekurangan anggota kelompok. Media mampu menyajikan dan menjelaskan tujuan dan nilai-nilai masyarakat. Informasi yang disampaikan harus mampu mendidik dan menyampaikan nilai-nilai budaya, seni, pengetahuan yang dapat dipertanggung jawabkan. d. Media selalu terbuka untuk mengakses

(67)

2.3. Analisis Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

2.3.1 Deskripsi Praktek Kerja Lapangan

Selama menjalani kegiatan Praktek Kerja Lapangan Radio Mora FM, Penulis banyak sekali mendapatkan pengalaman baru yang sangat berharga tentunya dalam ruang lingkup kerja dibidang Jurnalistik. Seperti terjun langsung ke lapangan, mewawancarai narasumber, penulisan berita, serta bagaimana cara mengumpulkan informasi yang bersifat fakta untuk dijadikan sebuah.

Salah satu kegiatan penulis selama menjalankan Praktek Kerja Lapangan di Radio Mora FM yaitu melakukan peliputan berita, wawancara dan melaporkan berita. Dalam proses meliput dan menulis berita penulis terjun langsung kelapangan mencari data yang diperlukan sekaligus memantau langsung lokasi peliputan.

(68)

Wawancara berita (news-peg interview)

Yaitu wawancara yang dilakukan untuk mendapatkan keterangan, konfirmasi, atau pandangan narasumber tentang suatu permasalahan.  Wawancara pribadi (personal interview)

Yaitu wawancara untuk mendaatkan data mengenai diri pribadi dan pemikiran narasumber berhubungan dengan suatu masalah yang berkaitan dengan profesinya. Hal ini dilakukan agar kita memperoleh profile seseorang yang memiliki keahlian khusus di bidangnya.

Wawancara ekslusif (exclusive interview)

Yaitu wawancara yang dilakukan secara khusus dalam membahas suatu masalah. Bentuk wawancara ini, biasanya hanya dilakukan oleh satu media saja. Dan sebelumnya sudah disepakati secara matang baik antara Wartawan dan narasumbernya.

Wawancara sambil lalu (casual interview)

Yaitu wawancara yang dilakukan tanpa perencanaan atau perjanjian terlebih dahulu. Wawancara untuk kategori ini dilakukukan tidak secara khusus, dan sebelumnya tidak ada perjanjian antara pihak wartawan maupun narasumber.

Wawancara keliling (man in the street interview)

(69)

terpisah, yang satu sama lain memiliki keterkaitan dengan masalah yang akan dijadikan sebuah berita.

Menurut Koesworo yang dikutip dari buku “Menjadi

Wartawan Handal & Profesional” karya Ermanto bahwa:

“Wawancara adalah kegiatan bertanya dan menjawab antara pewawancara (interviewer), yang bertindak sebagai pencari informasi (information hunter) dengan pihak yang diwawancarai (interviewee), yang bertindak sebagai pemberi infromasi (information supplier)”,

(2005:112)

Berdasarkan konteksnya, wawancara yang dilakukan penulis pada saat melakukan peliputan adalah wawancara berita (news-peg interview), yaitu wawancara yang dilakukan untuk memperoleh keterangan, konfirmasi atau pandangan narasumber mengenai suatu masalah.

2.3.2 Analisis Tentang Kegiatan Selama Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Radio Mora FM

(70)

langsung ke lapangan sangat berbeda dengan kondisi dan situasi saat berada di perkuliahan.

Kita dihadapkan dengan dunia nyata dimana kita dituntut untuk mampu menempatkan diri di berbagai situasi dan kondisi serta mampu belajar dan memaksimalkan apa yang kita miliki. Secara keseluruhan penulis dituntut untuk mampu menggali informasi selengkap-lengkapnya dari narasumber. Wartawan serta redaksi di Radio Mora FM sangat terbuka sehingga memungkinkan penulis untuk banyak bertanya mengenai berbagai masalah yang ada di lapangan dan bagaimana cara untuk mengatasinya, tidak jarang penulis bertukar pengalaman dengan wartawan senior atau rekan sesama mahasiswa PKL.

2.3.3 Deskripsi Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di Radio Mora FM

Selama PKL di Radio Mora FM, penulis melakukan kegiatan rutin, dimana kegiatan rutin tersebut terbagi menjadi dua, diantaranya yaitu:

1. Membuat script

Dalam membuat script, penulis diajarkan oleh pembimbing PKL, agar tulisan tersebut tidak rancu dalam bahasanya dan langsung dapat di kirim kepada penyiar. Mora FM dalam membuat

(71)

penulisannya harus menggunakan huruf besar semua (Kapital), lalu huruf tersebut harus menggunakan bentuk huruf Calibri, dan dalam setiap kalimat yang berakhiran koma (,) harus diganti dengan satu garis miring (/), sedangkan pada kalimat yang berakhiran titik (.) haruf diganti dengan dua garis miring (//), dan pada akhir kalimat, harus menggunakan tiga garis miring (///).

2.3.4 Analisis Jurnalistik Radio di Radio Mora FM

Sejak radio berita menjamur di Indonesia - khususnya Jakarta, Jogjakarta, Malang, Surabaya, dan Bandung-pameo bahwa berita tidak bisa menjual dan dijual, dalam konotasi komersial, sekarang tidak berlaku lagi. Radio berita ternyata mampu eksis bahkan menempati rating pendengar tertinggi dalam setiap survei (Masduki, 2001:4). Beberapa radio swasta tersebut mengambil peran untuk berkiprah dalam dunia jurnalistik. Di Bandung tercatat radio Mora FM yang berupaya menjalankan eksistensinya dan fungsinya secara konsisten. Tulang punggung jurnalisme radio adalah berita- news, dalam berbagai bentuk. Mulai dari kronik, straight news, siaran tunda, sampai live reportage. Disamping news, radio dengan ciri jurnalisme radio yang kental biasanya dilengkapi dengan siaran–siaran berbasis

(72)

Di Bandung sendiri saat ini terdapat beberapa stasiun radio dengan format siaran berita, format turunan dari All Talk

dalam bentuk talkshow interaktif, lalu dirangkai dengan musik atau siaran berita saja, dan bahkan ada yang mengusung sekaligus format All Talk dan All News secara murni dengan target pendengar yang mayoritas usia dewasa meski terhitung belum cukup banyak. Salah satunya yang cukup terkenal dan berkualitas adalah Radio Mora FM. Selama melaksanakan PKL di Mora FM Bandung, penulis melakukan kegiatan yang sesuai dengan konsentrasi keilmuan penulis yaitu, Jurnalistik. Selama PKL, penulis ditugaskan untuk melakukan kegiatan jurnalistik berupa

Script writer dan laporan berita dan reporter.

Gambar 2.1 Contoh Script

SOBAT MORA // UPAA PIHAK KEPOLISIAN WILAYAH KOTA BESAR

ATAU PPOLWILTABES / UNTUK MEMBERI RASA AMAN DAN DAN

NYAMAN KEPADA MASYARAHAT SELAMA BULAN SUCI

RAMADHAN / TERUTAMA PENUMPASAN PREMAN YANG KERAP

DIANGGAP MERESAHKAN MASYARAKAT // KEPALA BAGIAN

HUMAS POLWILTABES BANDUNG / KOMPOL ROSDIANA /

(73)

MENANGKAP KURANG LEBIH LIMA PULUH TIGA ORANG OKNUM

PREMAN DALAM OPERASI PENYAKIT MASYARAKAT ATAU PEKAT

SELAMA SATU MINGGU DIBULAN RAMADHAN // INTENSITAS

DINDAK KRIMINAL MASIH SERING TERJADI SEPERTI KASUS

TERAKHIR YANG TELAH BERHASIL DIRINGKUS OLEH PIHAK

POLSEK SUMUR BANDUNG SAAT ITU BERHASIL MENGGIRING

DELAPAN BELAS ORANG YANG TERINDIKASI PREMAN // SETELAH

DIKUMPULKAN / PARA PREMAN TERSEBUT MENDAPAT BINAAN

DARI PIHAK KEPOLISIAN AGAR TIDAK MELAKUKAN HAL SERUPA /

LALU MEREKA DIBEBASKAN KEMBALI // BERIKUT PEMAPARAN

ROSDIANA // ……….. //

LALU UPAYA LAIN DARI PIHAK KEPOLISIAN DALAM RANGKA

MENGAMANKAN LALU LINTAS SELAMA BULAN RAMADHAN INI /

PIHAK KEPOLISIAN MENGGELAR OPERASI PATUH YANG BARU

SAJA SELESAI PADA HARI INI DAN MULAI BESOK AKAN MULAI

PERSIAPAN KEMBALI UNTUK MEMULAI OPERASI KETUPAT YANG

AKAN DIMULAI PADA TANGGAL DUA AGUSTUS NANTI / DAN

OPERASI TERSEBUT MELIBATKAN SELURUH JAJARAN KEPOLISIAN

SE-JAWA BARAT // BERIKUT PEMAPARAN ROSDIANA KEMBALI //

………//

SEKIAN // RIO MELAPORKAN ///

(74)

2. Melaporkan berita

Setelah penulis membuat dan menyusun script, lalu penulis memberi laporan berita tersebut dengan cara mengirim SMS ke kantor untuk minta agar ditelepon karena ingin memberi laporan berita pada hari itu. Setelah itu penulis ditelepon lalu di telepon penulis membacakan script dan suara penulis direkam.

3. Reporter

(75)

58 3.1Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang telah dilakukan selama 20 hari kerja di Radio Mora FM. Radio Mora FM sebagai satu-satunya Radio Penegakan Hukum & Informasi

(The Law of Justice Station & Information) di Indonesia on air non-stop 24 jam setiap hari, format siaran utamanya adalah talkshow dan interaktif (pukul 06.00 17.00 WIB) dengan membangun komunikasi 3-4 arah, yaitu antara Penyiar dengan Nara Sumber, Pendengar maupun dengan para Reporter dilapangan. Disini penulis melakukan 2 jenis kegiatan selama Praktek Kerja Lapangan di Radio Mora FM, yaitu kegiatan Rutin dan kegiatan insidental. Kegiatan rutin yaitu kegiatan yang rutin dilakukan oleh penulis selama Praktek Kerja Lapangan yaitu membuat laporan berita. Kegiatan insidental yaitu kegiatan yang sewaktu-waktu penulis lakukan selama Praktek Kerja Lapangan yang meliputi melakukan peliputan berita dan melakikan wawancara kepada narasumber.

(76)

Selain itu kesimpulan lain yang dapat penulis sampaikan selama menjalankan Praktek Kerja Lapangan di Radio Mora FM sebagai berikut: 1. Wartawan senior memberikan pengajaran serta pengarahan bagaimana

cara mencari berita, menulis berita dan mengedit berita hingga layak untuk dipublikasikan kepada khalayak. Penulis pun banyak mendapatkan masukan termasuk bagaimana cara menulis berita dan mencari berita dari para wartawan lain.

2. Wartawan memiliki tempat liputan yang telah ditentukan oleh Koordinator Lapangan. Berita yang ditulis oleh seorang wartawan harus mengacu pada data daninformasi yang lengkap serta tidak berdasarkan rekayasa agar tidak terjadi kebohongan publik.

Kegiatanan seorang wartawan di lapangan mengharuskan kita untuk memiliki teman sebanyak-banyaknya agar memudahkan kita untuk memperoleh informasi yang objektif.

3.2Saran

2.2.1. Saran Untuk Perusahaan

(77)

2. Perluasan ruang komputer agar terlihat lebih rapih, indah, dan nyaman. Supaya para staff yang bekerja tidak berdesakan di ruangan tersebut.

2.2.2. Saran Untuk Mahasiswa/i

1. Selalu menjunjung tinggi nama baik Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Ilmu Jurnalistik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia dengan cara mahasiswa Praktek Kerja Lapangan sebaiknya datang tepat waktu, mengikuti aturan yang baik, disiplin, menjaga sikap dan sopan santun, serta berpakaian rapih dan sopan pada saat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Radio Mora FM, selalu memberikan hasil yang terbaik dalam menjalankan tugas yang diberikan dan selalu ramah tamah kepada para pegawai di Radio Mora FM.

Gambar

Gambar 1.1 Logo Radio Mora FM
Tabel 1.2
Tabel 2.1

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan seperti membuat surat Keja Sama dalam proses pembuatan surat ini Public Relations CBL Radio 91.7 FM Bandung harus melakukan

Selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Auto Radio 88.9 FM Bandung, kegiatan rutin yang dilakukan dalam waktu Kurang dari 1 bulan adalah membuat form OB

Pelaksanaan PKL yang penulis lakukan yakni di Radio Mara FM, dimana pada saat PKL disana ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh penulis ketika melakukan kegiatan PKL , dan

Karena telah diperkenankan menjadi bagian sementara dalam melakukan praktek kerja lapangan di Global Radio Bandung, penulis sedikit mengetahui dari banyaknya

Paket acara yang disajikan sarat dengan musik dan diramu dalam bentuk yang menarik, sehingga dalam waktu yang singkat Radio Ninetyniners muncul sebagai stasiun

Pada kegiatan PKL di perusahan radio seperti PT,Radio Gema Dwipa Intinada (I-Radio Bandung) lebih mengutamakan bagaimana seorang penyiar atau komunikator

Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Global Radio Bandung, penulis melakukan kegiatan yaitu mencari informasi untuk dijadikan script /naskah yang akan dibacakan on-air

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan seperti membuat surat Keja Sama dalam proses pembuatan surat ini Public Relations CBL Radio 91.7 FM Bandung harus melakukan