• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendugaan Salinitas di Muara untuk Keperluan Irigasi Tambak dengan Model Analitik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pendugaan Salinitas di Muara untuk Keperluan Irigasi Tambak dengan Model Analitik"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

Klpersembahkan untuk

(2)

Oleh

DEKI MULYADI

F

24. 0578

1 9 9 2

FAKULTAS TEKkdOLOGl PEHTANIAN INSTlTUT PERTRNlAN BOGOR

(3)

Deki Mulyadi, F24.0578, Pendugaan Salinitas Di Muara Untuk Keperluan Irigasi Tambak Dengan Model Analitik, dibawah bimbingan Ir. H. Aris Priyanto, MAE.

RINGKASAN

Produktivitas tambak di beberapa tempat di Indonesia umumnya masih rendah. Produktivitas tambak dapat ditingkat- kan dengan berbagai cara, antara lain dengan intensifikasi terutama masalah kualitas airnya. Pada budidaya tambak tradisional sistem percampuran air asin dengan air tawar adalah alami, tidak teratur dan terjadi di muara sungai, sehingga tingkat salinitas tidak terkontrol.

Model analitik dalam bentuk paket program komputer diharapkan akan membantu dalam menentukan lokasi sumber air irigasi yang baik untuk tambak sehingga akan memberikan kontrol awal terhadap perubahan-perubahan salinitas yang terjadi di muara, yang dapat mempengaruhi kehidupan udang.

(4)

Perbedaan salinitas sepanjang muara serta perubahannya merupakan kombinasi antara angkutan advektif dan angkutan dispersif. Angkutan advektif akan semakin mengecil ke arah hulu sebanding dengan salinitas yang semakin rendah ke arah hulu tersebut. Sedangkan angkutan dispersif yang mempunyai arah yang berlawanan dengan angkutan advektif, tergantung dari luas penampang muara, koefisien dispersi dan perubahan salinitas terhadap jarak.

Model analitik pendugaan salinitas sepanjang muara satu dimensi ini ternyata hanya dapat dipergunakan dengan baik untuk musim kemarau, karena pada musim kemarau struktur salinitas pada arah vertikal homogen, sedangkan pada musim hujan tidak homogen.

Pengujian statistik dilakukan untuk membandingkan antara hasil perhitungan dengan nilai yang sebenarnya di lapangan. Dari hasil pengujian nonparametrik yaitu dengan uji Wilcoxon dengan a = 0.05 ternyata tidak dapat menolak

hipotesis no1 bahwa hasil perhitungan dengan nilai sebenar- nya (pengamatan) tidak terdapat perbedaan.

(5)
(6)

PENDUGAAN SALINITAS DI MUARA

UNTUK KEPERLUAN IRIGASI TAMBAK

DENGAN MODEL ANALITIK

Oleh Deki Mulyadi

F 24.0578

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEIWOLOGI PERTANIAN

pada jurusan MEKANISASI PERTANIAN,

Fakultas Teknologi Pertanian,

Institut Pertanian Bogor

1992

FAKULTAS

TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTAMAN BOGOR
(7)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

PENDUGAATT SALINITAS DI MUARA

Uh'TUK KEPERLUAN IRIGASI TAMBAK

DENGAN MODEL ANALITIK

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pada jurusan MEKANISASI PERTANIAN,

Fakultas Teknologi Pertanian,

Institut Pertanian Bogor

Oleh

DEKI MULYADI F 24.0578

dilahirkan pada tanggal 3 1 Desember 1969

di Bogor

Tanggal lulus

(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji serta ungkapan rasa syukur penulis panjat-

kan ke hadirat Allah S.W.T. yang telah memberikan berkat

rahmatnya hingga skripsi ini dapat penulis selesaikan.

Skripsi ini merupakan hasil penelitian yang telah

dilakukan oleh penulis, dengan lokasi pengamatan adalah

Muara Karang Sambung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada

bulan Nopember 1991.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ir. H. Aris Priyanto, MAE yang telah membimbing dan mem- berikan dorongan kepada penulis selama penelitian.

2. Dr. Ir. Soedodo Hardjoamidjojo, MSc dan Ir. Emmy Darma-

wati sebagai dosen penguji.

3. Sdri. Sayuri, Sdri. Mira serta rekan-rekan di RBF Corp. serta semua fihak yang telah banyak membantu dan memberi-

kan dukungan moril kepada penulis selama penelitian.

Akhirnya kritik serta saran untuk perbaikan tulisan ini

sangat penulis harapkan.

Bogor, Juni 1992

(9)

DAFTAR IS1

Halaman

...

RINGKASAN i

...

KATA PENGANTAR vi

...

DAFTAR IS1 vii

...

DAFTAR GAMBAR X

...

DAFTAR TABEL xi

...

DAFTAR LAMPIRAN xii

...

.

I PENDAHULUAN 1

...

A

.

LATAR BELAKANG 1

...

B

.

TUJUAN MASALAH KHUSUS 2

.

...

I1 TINJAUAN PUSTAKA 4

.

...

A MUARA SUNGAI (ESTUARY) 4

1

.

Pengertian Umum

...

...

2

.

Percampuran Air di Muara Sungai

B

.

PASANG SURUT DI MUARA

...

1

.

Pengertian Umum

...

...

2

.

Mekanika Pasang Surut

...

3

.

Tipe dan Peramalan Pasang Surut

4

.

Persamaan Hidrodinamika Pasang Surut di

Muara

...

C

.

PERSAMAAN PENGANGKUTAN GARAM DI MUARA

...

D

.

BUDIDAYA TAMBAK UDANG

...

1

.

Pengertian Umum

...

2

.

Persyaratan Umum Kualitas Air untuk Budi-

...

(10)

3

.

Tingkatan Jaringan Irigasi Tambak Udang

..

...

3.1 Irigasi Tradisional

...

3.2 Irigasi Semiteknis

...

3.3 Irigasi Teknis

...

4

.

Salinitas Air Pengisi Tambak

...

E

.

MODEL SIMULASI

...

111

.

METODOLOGI

...

A

.

LOKASI DAN WAKTU

...

B

.

DATA DAN ALAT YANG DIGUNAKAN

C

.

METODA

...

1

.

Prosedur Perhitungan

...

2

.

Pengujian Model

...

3

.

Pendugaan Salinitas untuk Pengairan Tambak

...

IV

.

HASIL DAN PEMBAHASAN

...

A

.

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

...

B

.

KLASIFIKASI MUARA

1

.

Salinitas Muara

...

...

.

2 Tipe Pasang Surut

...

C

.

ASUMSI-ASUMSI

...

D

.

PROGRAM KOMPUTER PERHITUNGAN DAN GRAFIK

...

1

.

Struktur Program

2

.

Pengujian dan Hasil Perhitungan Program

..

E

.

PENGANGKUTAN GARAM DI MUARA

...

...

F

.

PENGUJIAN MODEL
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)

Klpersembahkan untuk

(116)

Oleh

DEKI MULYADI

F

24. 0578

1 9 9 2

FAKULTAS TEKkdOLOGl PEHTANIAN INSTlTUT PERTRNlAN BOGOR

(117)

Deki Mulyadi, F24.0578, Pendugaan Salinitas Di Muara Untuk Keperluan Irigasi Tambak Dengan Model Analitik, dibawah bimbingan Ir. H. Aris Priyanto, MAE.

RINGKASAN

Produktivitas tambak di beberapa tempat di Indonesia umumnya masih rendah. Produktivitas tambak dapat ditingkat- kan dengan berbagai cara, antara lain dengan intensifikasi terutama masalah kualitas airnya. Pada budidaya tambak tradisional sistem percampuran air asin dengan air tawar adalah alami, tidak teratur dan terjadi di muara sungai, sehingga tingkat salinitas tidak terkontrol.

Model analitik dalam bentuk paket program komputer diharapkan akan membantu dalam menentukan lokasi sumber air irigasi yang baik untuk tambak sehingga akan memberikan kontrol awal terhadap perubahan-perubahan salinitas yang terjadi di muara, yang dapat mempengaruhi kehidupan udang.

(118)

Perbedaan salinitas sepanjang muara serta perubahannya merupakan kombinasi antara angkutan advektif dan angkutan dispersif. Angkutan advektif akan semakin mengecil ke arah hulu sebanding dengan salinitas yang semakin rendah ke arah hulu tersebut. Sedangkan angkutan dispersif yang mempunyai arah yang berlawanan dengan angkutan advektif, tergantung dari luas penampang muara, koefisien dispersi dan perubahan salinitas terhadap jarak.

Model analitik pendugaan salinitas sepanjang muara satu dimensi ini ternyata hanya dapat dipergunakan dengan baik untuk musim kemarau, karena pada musim kemarau struktur salinitas pada arah vertikal homogen, sedangkan pada musim hujan tidak homogen.

Pengujian statistik dilakukan untuk membandingkan antara hasil perhitungan dengan nilai yang sebenarnya di lapangan. Dari hasil pengujian nonparametrik yaitu dengan uji Wilcoxon dengan a = 0.05 ternyata tidak dapat menolak

hipotesis no1 bahwa hasil perhitungan dengan nilai sebenar- nya (pengamatan) tidak terdapat perbedaan.

(119)
(120)

PENDUGAAN SALINITAS DI MUARA

UNTUK KEPERLUAN IRIGASI TAMBAK

DENGAN MODEL ANALITIK

Oleh Deki Mulyadi

F 24.0578

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEIWOLOGI PERTANIAN

pada jurusan MEKANISASI PERTANIAN,

Fakultas Teknologi Pertanian,

Institut Pertanian Bogor

1992

FAKULTAS

TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTAMAN BOGOR
(121)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

PENDUGAATT SALINITAS DI MUARA

Uh'TUK KEPERLUAN IRIGASI TAMBAK

DENGAN MODEL ANALITIK

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pada jurusan MEKANISASI PERTANIAN,

Fakultas Teknologi Pertanian,

Institut Pertanian Bogor

Oleh

DEKI MULYADI F 24.0578

dilahirkan pada tanggal 3 1 Desember 1969

di Bogor

Tanggal lulus

(122)

KATA PENGANTAR

Segala puji serta ungkapan rasa syukur penulis panjat-

kan ke hadirat Allah S.W.T. yang telah memberikan berkat

rahmatnya hingga skripsi ini dapat penulis selesaikan.

Skripsi ini merupakan hasil penelitian yang telah

dilakukan oleh penulis, dengan lokasi pengamatan adalah

Muara Karang Sambung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada

bulan Nopember 1991.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ir. H. Aris Priyanto, MAE yang telah membimbing dan mem- berikan dorongan kepada penulis selama penelitian.

2. Dr. Ir. Soedodo Hardjoamidjojo, MSc dan Ir. Emmy Darma-

wati sebagai dosen penguji.

3. Sdri. Sayuri, Sdri. Mira serta rekan-rekan di RBF Corp. serta semua fihak yang telah banyak membantu dan memberi-

kan dukungan moril kepada penulis selama penelitian.

Akhirnya kritik serta saran untuk perbaikan tulisan ini

sangat penulis harapkan.

Bogor, Juni 1992

(123)

DAFTAR IS1

Halaman

...

RINGKASAN i

...

KATA PENGANTAR vi

...

DAFTAR IS1 vii

...

DAFTAR GAMBAR X

...

DAFTAR TABEL xi

...

DAFTAR LAMPIRAN xii

...

.

I PENDAHULUAN 1

...

A

.

LATAR BELAKANG 1

...

B

.

TUJUAN MASALAH KHUSUS 2

.

...

I1 TINJAUAN PUSTAKA 4

.

...

A MUARA SUNGAI (ESTUARY) 4

1

.

Pengertian Umum

...

...

2

.

Percampuran Air di Muara Sungai

B

.

PASANG SURUT DI MUARA

...

1

.

Pengertian Umum

...

...

2

.

Mekanika Pasang Surut

...

3

.

Tipe dan Peramalan Pasang Surut

4

.

Persamaan Hidrodinamika Pasang Surut di

Muara

...

C

.

PERSAMAAN PENGANGKUTAN GARAM DI MUARA

...

D

.

BUDIDAYA TAMBAK UDANG

...

1

.

Pengertian Umum

...

2

.

Persyaratan Umum Kualitas Air untuk Budi-

...

(124)

3

.

Tingkatan Jaringan Irigasi Tambak Udang

..

...

3.1 Irigasi Tradisional

...

3.2 Irigasi Semiteknis

...

3.3 Irigasi Teknis

...

4

.

Salinitas Air Pengisi Tambak

...

E

.

MODEL SIMULASI

...

111

.

METODOLOGI

...

A

.

LOKASI DAN WAKTU

...

B

.

DATA DAN ALAT YANG DIGUNAKAN

C

.

METODA

...

1

.

Prosedur Perhitungan

...

2

.

Pengujian Model

...

3

.

Pendugaan Salinitas untuk Pengairan Tambak

...

IV

.

HASIL DAN PEMBAHASAN

...

A

.

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

...

B

.

KLASIFIKASI MUARA

1

.

Salinitas Muara

...

...

.

2 Tipe Pasang Surut

...

C

.

ASUMSI-ASUMSI

...

D

.

PROGRAM KOMPUTER PERHITUNGAN DAN GRAFIK

...

1

.

Struktur Program

2

.

Pengujian dan Hasil Perhitungan Program

..

E

.

PENGANGKUTAN GARAM DI MUARA

...

...

F

.

PENGUJIAN MODEL

Referensi

Dokumen terkait

Penegakan diagnosis keluhan utama di klinik Kedokteran Gigi Anak adalah regio 74 DAAK et causa 74 KMP non vital, yang ditentukan berdasarkan riwayat bengkak yang hilang timbul

 Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila gejala-gejala definitive adanya skizofrenia dan gangguan skizofrenia dan gangguan afektif dama-sama menonjol

Dari perbandingan analisa biaya dan manfaat, didapatkan model penambahan Customer Service memiliki nilai analisis finansial yang tertinggi yaitu 4,835 bulan untuk

Berdasarkan United Nations Convention on the Law of the Seas (UNCLOS) pada tahun 1982, Blok Ambalat secara resmi masuk ke dalam wilayah teritori dan kedaulatan

Perdarahan kelompok obat asam traneksamat lebih cepat berhenti dibanding dengan kontrol, karena asam traneksamat merupakan obat anti pendarahan atau hemostatik (obat

Bahwa dengan banyaknya pelanggaran yang dilakukan oleh Termohon termasuk Pasangan Calon Nomor Urut 2, yang bersifat terstruktur, sistemik, dan masif bahkan melibatkan dan

 korosi sumuran pada bagian yang tidak tertutup oleh oksida aluminium  bocor Untuk tube SS 316L. defleksi + tegangan akibat tekanan

Jika Anda menekan [ p ] (Daya) pada pengontrol atau jika Anda tidak melakukan pengoperasian pengontrol apa pun selama waktu yang ditetapkan oleh pengaturan "Tidur" pada