PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR KIMIA SISWA SMA KELAS XI IPA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM.

23  Download (0)

Full text

(1)

PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM

Oleh: Hotmian Sibarani

NIM. 4123331017

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Hotmian Sibarani dilahirkan di Tahuan Ganda pada tanggal 10 Juni 1994. Ayah

bernama Roy Sibarani dan Ibu bernama Berta Marbun dan merupakan anak kedua

dari 2 bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD Kita Tahuan Ganda dan

lulus pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP Swasta RK Bintang

Timur Rantauprapat dan lulus pada tahun 2009. Tahun 2009 penulis melanjutkan

sekolah di SMA Swasta RK Bintang Timur Pematangsiantar dan lulus pada tahun

2012. Pada tahun 2012 penulis diterima di Jurusan Kimia pada Program Studi

Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

(4)

iii

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN

A K T I V I T A S B E L A J A R K I M I A S I S W A S M A K E L A S X I I P A P A D A P O K O K B A H A S A N

H I D R O L I S I S G A R A M Hotmian Sibarani (4123331017)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran PBL terhadap peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar kimia siswa serta untuk mengetahui korelasi aktivitas belajar dengan hasil belajar siswa. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMA Dharma Pancasila Medan yang berjumlah 3 kelas. Sampel penelitian adalah dua kelas yang diambil dengan teknik random sampling yaitu kelas eksperimen yang dibelajarkan dengan model PBL dan kelas kontrol dibelajarkan dengan model konvensional. Instrunmen penelitian adalah tes dan nontes. Tes objektif pilihan berganda berjumlah 20 soal yang sudah diuji validitas, reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran untuk data hasil belajar. Instrumen nontes adalah lembar observasi aktivitas belajar siswa. Data yang diperoleh dengan analisis uji t satu pihak dan uji korelasi. Hasil uji hipotesis I menunjukkan thitung > ttabel (4,336 > 1,667), berarti Ho ditolak dan Ha diterima yaitu penerapan model PBL berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Rata-rata peningkatan hasil belajar kelas eksperimen 83,75% ± 0,089 dan kelas kontrol 74,25% ± 0,106. Hasil uji hipotesis II menunjukkan thitung > ttabel (7,425 > 1,667) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima yaitu penerapan model PBL berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa. Rata-rata aktivitas belajar kelas eksperimen 90,375 ± 4,653 dan kelas kontrol 82 ± 5,406. Hasil uji hipotesis III menunjukkan bahwa rhitung>rtabel (0,657 > 0,312) berarti Ho ditolak dan Ha diterima yaitu ada korelasi aktivitas belajar dengan peningkatan hasil belajar dengan nilai r = 0,657.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang

telah memberikan rahmat dan kesehatan serta kesempatan kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar dan

Aktivitas Belajar Kimia Siswa SMA Kelas XI IPA Pada Pokok Bahasan

Hidrolisis Garam”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada: Ibu Dr.

Murniaty Simorangkir, MS, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan, saran-saran serta motivasi kepada penulis dari awal

sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan

terimakasih kepada Bapak Freddy Tua Musa Panggabean, S.Pd, M.Pd, Ibu Dra.

Anna Juniar, M.Si, dan Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si, sebagai dosen penguji

yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian

sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih disampaikan

kepada Bapak Dr. Wesly Hutabarat, M.Sc selaku Dosen Pembimbing Akademik

dan kepada seluruh bapak dan ibu dosen serta staf pegawai jurusan kimia FMIPA

Unimed yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama

perkuliahan. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. H. Ibrahim

Daulay, M.Pd sebagai kepala sekolah dan Ibu Nursyamsi Lumban Tobing, M.Pd

sebagai guru kimia di SMA Dharma Pancasila Medan yang telah membantu

penulis selama penelitian ini.

Teristimewa ucapan terimakasih kepada keluarga tercinta, Ayahanda

R.Sibarani dan Ibunda B.Marbun untuk jerih payah selama ini karena telah

menjadi orang tua terbaik yang telah memberikan dukungan moral dan material

kepada penulis hingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Terimakasih juga

penulis sampaikan untuk kakak tercinta Renti Simatupang, SE yang selalu

(6)

v

Terimakasih juga disampaikan kepada semua teman-teman kelas Ekstensi B

2012, teman-teman angkatan 2012 seluruhnya, sahabat-sahabat terbaikku:

Agustina Simorangkir, Indira Lukman, Gladys Gebriella, Khairatunnisa, Novera

Sebayang, Nurul Indah Pratiwi, Siti Khadijah, Aria Dermawan, terkhusus

Desnanta Natanael Bangun, teman seperjuangan Anggy, Eva, Lucia Lubis, Novita

sijabat, Aprisa Sidabutar, Yohana Sumbayak, adik-adikku Grace Ronitua, Silvia

sijabat, Theresia Lubis, Hanim, Pucek dan seluruh pihak yang membantu yang

selalu memberikan motivasi, saran, dan menghibur penulis untuk menghilangkan

kejenuhan dalam penyusunan skripsi.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isis

skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2016

Penulis

(7)

DAFTAR ISI

1.1Latar Belakang Masalah 1

1.2Identifikasi masalah 3

1.3Batasan Masalah 3

1.4Rumusan Masalah 3

1.5Tujuan Penelitian 4

1.6Manfaat Penelitian 4

1.7Definisi Operasional 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis 7

2.1.1 Hakikat Belajar 7

2.1.2 Hakekat Belajar Kimia 8

2.1.3 Hasil Belajar 9

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 29

(8)

vii

3.3 Variabel Penelitian 29

3.4 Instrumen Penelitian 40

3.5 Rancangan Penelitian 34

3.6 Prosedur Penelitian 35

3.7 Tekhnik Analisis Data 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 42

4.2 Pembahasan 52

4.3 Temuan Penelitian 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 55

5.2 Saran 56

(9)

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 3.1 Skema Alur Penelitian 37

Gambar 4.1 Grafik Rata-Rata % Gain 45

(10)

ix

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 3.1Klasifikasi Indeks Taraf Kesukaran Soal 32

Tabel 3.2 Klasifkasi Indeks Beda Soal 32

Tabel 3.3 Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 33

Tabel 3.4 Lembar Observasi Aktivitas Siswa 34

Tabel 3.5 Rancangan Penelitian 35

Tabel 3.6 Makna dari Koefisien Relasi 40

Tabel 4.1 Data Hasil Pretest 43

Tabel 4.2 Data Hasil Postest 44

Tabel 4.3 Rata-Rata, Standar Deviasi, dan Varians 44

Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Pretest dan Postest 45

Tabel 4.5 Uji Normalitas Gain 46

Tabel 4.6 Uji Homogenitas Pretest dan Postest 47

Tabel 4.7 Uji Homogenitas Gain 47

Tabel 4.8 Data Hasil Uji Hipotesis Gain 48

Tabel 4.9 Uji Normalitas Aktivitas Belajar 49

Tabel 4.10 Uji Homogenitas Aktivitas Belajar 50

Tabel 4.11 Data Hasil Hipotesis Aktivitas Belajar 51

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

halaman

Lampiran 1 Silabus 60

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 64

Lampiran 3 Lembar Analisis Masalah 80

Lampiran 4 Kisi-Kisi Instrumen Tes 92

Lampiran 5 Instrumen Tes 108

Lampiran 6 Kunci Jawaban 117

Lampiran 7 Kisi-Kisi Instrumen Setelah Valid 118

Lampiran 8 Instrumen Tes Setelah Valid 128

Lampiran 9 Kunci Jawaban 133

Lampiran 10 Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar 134

Lampiran 11 Lembar Observasi Aktivitas Siswa 135

Lampiran 12 Tabel Validasi 136

Lampiran 13 Perhitungan Validitas Tes 137

Lampiran 14 Tabel Reliabilitas 139

Lampiran 15 Perhitungan Reliabilitas Tes 140

Lampiran 16 Tabel Tingkat Kesukaran 141

Lampiran 17 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 142

Lampiran 18 Tabel Daya Beda 143

Lampiran 19 Perhitungan Daya Beda 144

Lampiran 20 Tabulasi Data Nilai Siswa 146

Lampiran 21 Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi 148

Lampiran 22 Perhitungan Uji Normalitas 150

Lampiran 23 Perhitungan Uji Homogenitas 154

Lampiran 24 Data Peningkatan Hasil Belajar 157

Lampiran 25 Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi 160

Lampiran 26 Perhitungan Uji Normalitas 161

Lampiran 27 Perhitungan Uji Homogenitas 163

Lampiran 28 Pengujian Hipotesis I 165

Lampiran 29 Perhitungan Persentase Peningkatan Hasil Belajar 167

(12)

xi

Lampiran 31 Tabulasi Nilai Aktivitas Belajar Siswa 176

Lampiran 32 Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi 178

Lampiran 33 Perhitungan Uji Normalitas 179

Lampiran 34 Perhitungan Uji Homogenitas 181

Lampiran 35 Pengujian Hipotesis II 183

Lampiran 36 Perhitungan Korelasi 185

Lampiran 37 Tabel Nilai r-Product Moment 188

Lampiran 38 Tabel Chi Kuadrat (X2) 189

Lampiran 39 Tabel Distribusi-t 190

Lampiran 40 Tabel Distribusi-F 191

(13)

1 1.1Latar Belakang Masalah

Masalah utama pembelajaran yang masih banyak ditemui adalah tentang

rendahnya hasil belajar peserta didik, terutama untuk mata pelajaran MIPA.Kimia

merupakan salah satu cabang pelajaran MIPA. Mata pelajaran kimia merupakan

produk pengetahuan alam yang berupa fakta, teori, prinsip, dan hukum dari proses

kerja ilmiah. Jadi, dalam pelaksanaan pembelajaran kimia harus mencakup tiga

aspek utama yaitu : produk, proses, dan sikap ilmiah (Wasonowati, dkk, 2014).

Menurut Suardi (2015), Problem-based learning yang selanjutnya disingkat

PBL adalah suatu pendekatan pembelajaran dengan membuat konfrontasi kepada

pembelajar dengan masalah-masalah praktis, berbentuk illstructured, atau

open-ended melalui stimulus dalam belajar. Model PBL memiliki

karakteristik-karakteristik sebagai berikut : (1) belajar dimulai dengan suatu permasalahan, (2)

memastikan bahwa permasalahan yang diberikan berhubungan dengan dunia

nyata pembelajar, (3) mengorganisasikan pelajaran di seputar permasalahan,

bukan di seputar disiplin ilmu, (4) memberikan tanggung jawab sepenuhnya

kepada pembelajar dalam mengalami secara langsung proses belajar mereka

sendiri, (5) menggunakan kelompok kecil, dan (6) menuntut pembelajar untuk

mendemonstrasikan apa yang telah mereka pelajari dalam bentuk produk atau

kinerja (performance).

Menurut Siswanto, dkk (2012), PBL dikembangkan untuk membantu siswa

dalam mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan keterampilan

intelektual dan memberi kesempatan pada siswa untuk bertanggung jawab pada

proses pembelajaran mandiri sekaligus mengembangkan kemampuan dalam

memecahkan masalah

Aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses

interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas yang

dimaksud adalah siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses

(14)

2

belajar tinggi akan mendapatkan prestasi belajar yang tinggi, sedangkan siswa

dengan akivitas rendah mendapatkan prestasi belajar yang rendah juga (Puspita,

dkk, 2014).

Implementasi model PBL telah banyak dteliti antara lain : Nurhayati

(2013) menunjukkan bahwa penerapan model PBL dengan media crossword,

dapat meningkatkan kreativitas siswa dari 53,27% menjadi 64,49% dan prestasi

belajar siswa dari 67,29% meningkat menjadi 77,20%. Penelitian Wasonowati

(2014), menunjukkan bahwa :1) aktivitas siswa (visual, oral, writing, listening,

mental, dan emotional) dengan model PBL dilengkapi dengan LKS dikategorikan

baik dengan rata-rata 82,71; 2) hasil belajar siswa pada ranah pengetahuan, sikap,

dan keterampilan dikategorikan baik dengan rata-rata nilai adalah 81; 83; dan 79.

Hasil penelitian yang Amran (2015), menunjukkan ketuntasan belajar klasikal

siswa sebesar 93,55% pada penerapan model PBL pada pokok bahasan

kesetimbangan kimia di kelas XI MIA SMAN 4 Pekanbaru. Hasil penelitian

Pratiwi (2014) menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis masalah efektif

diterapkan pada materi redoks. Hal ini dapat dilihat dari ketercapaian target

pembelajaran yaitu: 76,25% peserta didik memiliki aktivitas belajar tinggi.

Selanjutnya menurut Neliana, dkk, (2016), model PBL berpengaruh terhadap

aktivitas dan hasil belajar siswa, dimana hasil penelitian menunjukkan persentase

rata-rata aktivitas belajar siswa kelas eksperimen (82,69) lebih tinggi dibanding

kelas kontrol (71,15).

Materi hidrolisis garam diajarkan pada siswa SMA kelas XI semester II.

Kreativitas dibutuhkan untuk memahami konsep hidrolisis garam. Oleh karena

itu, pembelajaran hidrolisis garam sebaiknya lebih menekankan pada proses

perolehan konsep, sehingga siswa tidak hanya dapat menghitung pH tetapi juga

dapat mengetahui konsep yang mendasari soal tersebut (Nanda, 2013).

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

(15)

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran yang digunakan guru masih cenderung konvensional

(ceramah, tugas, tanya jawab) dan belum bervariasi

2. Pemilihan model pembelajaran yang tidak sesuai dengan karakteristik

materi pembelajaran sehingga menyebabkan pelajaran kimia mendapat

kesan yang kurang baik dari siswa.

3. Hasil belajar siswa belum memuaskan yang ditunjukkan dengan hasil

belajar yang belum mencapai batas minimal atau KKM.

4. Kreativitas siswa yang masih kurang dalam proses perolehan konsep

materi hidrolisis garam sehingga dibutuhkan keterampilan guru untuk

mengajarkannya.

1.3Batasan Masalah

Karena keterbatasan peneliti dalam kemampuan, waktu, tenaga, dan biaya

serta untuk menjaga agar peneliti lebih terarah dan terfokus maka penelitian ini

dibatasi pada :

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model Problem Based

Learning.

2. Objek penelitian adalah siswa SMA kelas XI IPA.

3. Masalah dalam penelitian adalah masalah hasil belajar dan aktivitas

belajar siswa SMA kelas XI pada pokok bahasan hidrolisis garam.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan masaalah diatas maka disusun rumusan masalah sebagai

berikut:

1. Apakah penerapan model pembelajaran problem based learning

berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar kimia siswa SMA kelas XI

(16)

4

2. Apakah penerapan model pembelajaran problem based learning

berpengaruh terhadap aktivitas belajar kimia siswa SMA kelas XI pada

pokok bahasan hidrolisis garam?

3. Apakah terdapat korelasi antara aktivitas belajar siswa dengan peningkatan

hasil belajar kimia siswa SMA kelas XI menggunakan model

pembelajaran problem based learning pada pokok bahasan hidrolisis

garam?

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran problem

based learning terhadap peningkatan hasil belajar kimia siswa SMA kelas

XI pada pokok bahasan hidrolisis garam.

2. Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran problem

based learning terhadap aktivitas belajar kimia siswa SMA kelas XI pada

pokok hidrolisis garam.

3. Untuk mengetahui korelasi antara aktivitas belajar siswa dengan

peningkatan hasil belajar kimia siswa SMA kelas XI menggunakan model

problem based learning pada pokok bahasan hidrolisis garam.

1.6Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah :

1. Bagi Siswa

Meningkatkan kreativitas dan minat serta peran aktif siswa selama proses

pembelajaran karena adanya variasi model pembelajaran serta melatih

siswa untuk bekerja sama, sehingga siswa menjadi senang selama belajar.

2. Bagi Guru

Sebagai bahan masukan tentang penggunaan model pembelajaran mana

yang paling baik untuk dipakai dalam mengajarkan materi hidrolisis

(17)

3. Bagi Sekolah

Memberikan wacana baru bagi sekolah untuk menerapkan model yang

tepat untuk pembelajaran siswa disekolah.

4. Bagi Peneliti

Menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan

kompetensi saya sebagai calon guru.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.

1.7Defenisi Operasional

Untuk menghindari perbedaan atau kekurangan jelasan makna, maka

defenisi operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran Problem-based learning adalah suatu pendekatan

pembelajaran dengan membuat konfrontasi kepada pembelajar dengan

masalah-masalah praktis, berbentuk illstructured, atau open-ended

melalui stimulus dalam belajar. Model problem based learning memiliki

karakteristik-karakteristik sebagai berikut : (1) belajar dimulai dengan

suatu permasalahan, (2) memastikan bahwa permasalahan yang diberikan

berhubungan dengan dunia nyata pembelajar, (3) mengorganisasikan

pelajaran di seputar permasalahan, bukan di seputar disiplin ilmu, (4)

memberikan tanggung jawab sepenuhnya kepada pembelajar dalam

mengalami secara langsung proses belajar mereka sendiri, (5)

menggunakan kelompok kecil, dan (6) menuntut pembelajar untuk

mendemonstrasikan apa yang telah mereka pelajari dalam bentuk produk

atau kinerja (performance).

2. Materi hidrolisis garam merupakan materi kimia yang terdapat pada kelas

XI IPA semester genap. Topik hidrolisis garam mencakup bahasan seperti

konsep hidrolisis garam, penentuan sifat suatu larutan garam, serta

penentuan pH suatu larutan garam.

3. Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah

(18)

6

laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswa

sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya.

4. Peningkatan hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang dapat

diukur yang terjadi setelah belajar secara terus menerus.

5. Aktivitas belajar diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh

siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran, siswa bekerja atau

berperan aktif dalam pembelajaran, sehingga dengan demikian siswa

tersebut memperoleh pengetahuan, pengalaman, pemahaman dan

aspek-aspek lain tentang apa yang ia lakukan.

6. Pembelajaran konvensional merupakan suatu rangkaian kegiatan

penyampaian ilmu pengetahuan oleh guru kepada siswa dan tinggal

menerima apa saja yang dijelaskan guru. Model ini pada umumnya

memiliki kekhasan tertentu, misalnya lebih mengutamakan hafalan dari

pada pengertian dan pengajaran masih berpusat pada guru (Ceramah,

(19)

55 5.1Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis, hasil

penelitian diperoleh sebagai berikut:

1.Penerapan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning)

berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Rata-rata

peningkatan hasil belajar kelas eksperimen 83,75% ± 0,089 dan kelas

kontrol 74,25% ± 0,106.

2.Penerapan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning)

berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa. Rata-rata aktivitas belajar

kelas eksperimen 90,375 ± 4,653 dan kelas kontrol 82 ± 5,406.

3.Ada korelasi yang positif antara aktivitas belajar siswa terhadap peningkatan

hasil belajar siswa pada model pembelajaran PBL (Problem Based

(20)

56

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas

maka penulis menyarankan hal-hal berikut:

1.Bagi guru dan calon guru, menerapkan model pembelajaran PBL (Problem

Based Learning) dapat mempermudah pencapaian tujuan instruksional dan

dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, khususnya mata

pelajaran kimia.

2.Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai model

pembelajaran PBL (Problem Based Learning) agar lebih memperhatikan

kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran ini sehingga diperoleh hasil

(21)

57 Deepublish, Yogyakarta

Allifah, Nur., Ashadi., dan Hastuti., (2013), Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Tournament (TGT) dan Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hidrolisis Garam Kelas XI Semester 2 SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol 2 No 4: 80-89

Amir, M., (2009), Inovasi Pendiidkan Melalui Problem Based Learning, Kencana, Jakarta

Amran, Fitriyah., Yasmi, Elva., dan Holiwarni, Betty., (2015), Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Mencapai Ketuntasan Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Kesetimbangan Kimia di Kelaas XI IPA SMA NEGERI 4 Pekanbaru, Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Vol 2 No 2: 1-8

Andayani., (2015), Problema Dan Aksioma, Deepublish. Yogyakarta

Arikunto, S., (2012), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta

Arikunto, S., (2013), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta

Damayanti, Dhika Rizqi., Nugroho., dan Yamtinah., (2014), Upaya Peningkatan Kreativitas dan Prestasi Belajar Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Disertai Hierarki Konsep Pada Materi Hidrolisis Garam Siswa Kelas XI Semester Genap SMA NEGERI 1 Ngemplak Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol 3 No 4:118-125

Darmayasa, Putu I., (2011), Pembelajaran Kooperatif ACE (Activities, Class, Discussion, Exercise) Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Vol 44 No 1-3 : 44-51

Dewi, Rovita. K., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) Terhadap Sikap Ilmiah, Hasil Belajar, dan Aktivitas Sains Fisiska Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Pakusari, Jurnal Pembelajaran Fisika, 1-9

Hamdu, Ghullam dan Agustina., (2011), Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPA Di Sekolah Dasar, JurnalPenelitian Pendidikan, Vol 12 No 1: 90-96

Istarani., (2011), 58 Model Pembelajaran Inivatif, Media Persada, Medan

(22)

58

Muslimah, Yuliatun., (2013)., Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hidrolisis Garam Melalui Model Student Teams Achievement Division (STAD), Jurnal Vidya Karya, Vol 1 No 01 : 25-36

Nanda., Wayan., dan Oktavia., (2013)., Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar dan Keterampilan Proses SainsSiswa Kelas XI IPA SMAN 3 Malang Pada Materi Hidrolisis Garam, Jurnal Pendidikan Kimia

Neliana., Marpaung., Yolida., (2016)., Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa, Jurnal Bioterdidik, Vol 4 No 01 : 1-10

Nurhayati, Liyana., Kus Sri., dan Tri., (2013), Peningkatakan Kreativitas dan Prestasi Belajar Pada Materi Minyak Bumi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Dengan Media Crossword, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol 2 No 4: 151-158

Pratiwi, Yussi; Tri Redjeki; Mohammad Masyukuri., (2014), Pelaksanaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Materi Redoks Kelas X SMA NEGERI 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol 3 No 3: 40-48

Purmiati., Wakhid., dan H. Ashari., (2012), Penerapan Metode Kooperatif Tipe Two Stay Stray Untuk Peningkatan Aktivitas Belajar IPA Siswa di SMP Negeri 7 Purworejo, Jurnal Radiasi, Vol 1 No 1: 4-6

Puspita., Sudarisman., Maridi., (2014), Pengaruh Model Problem Based Learning dengan Metode Eksperimen Disertai Teknik Concept Map dan Mind Map Terhadap Prestatsi Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa, Jurnal Pendidikan Sains, Vol 3 No 01: 85-95

Prayitno., (2009), Dasar Teori dan Praksis Pendidikan, Gramedia Widlasarana Indonesia, Jakarta

Qurniawati, Annik., Sugiharto., dan Agung., (2013), Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Dengan Media Kartu Pintar dan Kartu Soal Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas X Semester Genap SMA Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendiidkan Kimia (JPK), Vol 2 No 3 : 166-174

(23)

Romiyati, Asif., Wakhid., dan Nur., (2012), Peningkatakan Aktivitas Belajar IPA Fisika Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Team Assisted Individualisation (TAI) Pada Siswa SMP Negeri 2 Kepil Wonosobo, Jurnal Radiasi, Vol 1 No 1: 49-51

Rusman., (2010), Model-Model Pembelajaran, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta

Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Penerbit Alfabeta, Bandung

Sardiman, A. M., (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Press, Jakarta

Silitonga, P.M., (2011), STATISTIK: Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, UNIMED, Medan

Simamora, Roymond H., (2009), Pendidikan Dalam Keperawatan, EGC, Jakarta

Siswanto; Maridi; Marjono.; (2012), Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Memecahkan Masalah dan Hasil Belajar Kognitif Biologi Siswa Kelas VII SMP NEGERI 14 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Biologi, Vol 4 No 2: 53-59

Suardi., (2015), Belajar & Pembelajaran, Deepublish, Yogyakarta

Subekti, Laili., Arif., dan R. Wakhid., (2012), Peningkatan Aktivitas Belajar IPA Melalui Model Cooperatif Script Pada Siswa SMP Negeri 1 Puring Kebumen Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Radiasi, Vol 1 No 1: 34-36

Sudarmo, Unggul., (2014), KIMIA, Erlangga, Jakarta

Sudjana., (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung

Sunaryo., (2004), Psikologi, EGC, Jakarta

Suyanto dan Jihad., (2013), Menjadi Guru Profesional, Erlangga, Jakarta

Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Wasonowati, Ratna Rosidah Tri., Redjeki., dan Sri Retno., (2014), Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA NEGERI 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol 3 No 3: 66-75

Figure

Gambar 3.1 Skema Alur Penelitian

Gambar 3.1

Skema Alur Penelitian p.9

References

Scan QR code by 1PDF app
for download now

Install 1PDF app in