• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 5

BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh

ARNOLD RAMA ARDIANSYAH

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014 sebanyak 10 kelas dengan jumlah siswa 329 siswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 177 siswa yang didapat dengan menggunakan rumus Cochran. Untuk menguji hipotesis pertama dan kedua digunakan regresi linier sederhana

sedangkan hipotesis ketiga menggunakan regresi multiple.

Berdasarkan analisis data diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa: 1. Ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar

IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.

3. Ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.

(2)
(3)

PENGARUH PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

(Skripsi)

Oleh :

ARNOLD RAMA ARDIANSYAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)
(5)
(6)
(7)

Moto

Ketika banyak cobaan atau ujian yang kau hadapi pada saat muda, maka bersiaplah meraih kesuksesan pada saatnya nanti ….

(Mario Teguh)

Semua itu Cuma masalah “biasa” yang di kasih “imbuhan” (Arnold Rama Ardiansyah)

Terbang …….. Bebas …… (seperti Burung) (Arnold Rama Ardiansyah)

(8)

PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmaanirrohiim

Dengan penuh syukur dan kerendahan hati, ku persembahkan karya kecilku ini untuk:

ALLAH SWT

Karna hanya kepada-Nya tempatku memohon dan meminta.

Nabi Muhammad SAW

Telah menjadi inspirasi dan suri teladan yang baik buatku.

Ayahku tercinta Handri & Ibuku tersayang Irina. Terimakasih atas setiap do’a, dukungan, kasih sayang, perhatian dan senyuman yang

kalian berikan dalam setiap langkahku menuju keberhasilan. Adik-Adik ku tercinta,

Tomi Gunawan, Alsya Marinda, Athirah Naqiyah dan Athifah Naqiyah. Terimakasih atas do’a, dukungannya dan telah memberikan hiburan

selama menyelesaikan tuliasanku ini. Keluarga Besar Catur Tirta Praja

Yang telah memberikan semangat, motivasi, dukungan dan bantuannya serta telah memberikan hiburan dalam segala macam bentuk kepadaku

dalam proses menyelesaikan tulisanku ini.

(9)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Lampung Utara pada tanggal 23 Maret 1992, sebagai anak pertama dari pasangan Bapak Handri dan Ibu Irina. Penulis dikenalkan pada pendidikan pertamanya di Taman Kanak Kanak Negeri Pembina pada tahun 1996 dan menyelesaikannya pada tahun 1998. Pendidikan selanjutnya adalaha Sekolah Dasar Negeri 2 Sukabumi Indah pada tahun 1998 dan

menyelesaikannya pada tahun 2004. Pendidikan dilanjutkan kejenjang berikutnya, yaitu Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 5 Bandar Lampung pada tahun 2004 dan menyelesaikannya pada tahun 2007. Selanjutnya penulis mengenyam pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 12 Bandar Lampung pada tahun 2007 dan menyelesaikannya pada tahun 2010.

(10)
(11)

SANWACANA

Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, petunjuk, dan kemudahanya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Pemanfaatan Sarana Belajar Siswa dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014” yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan pada Nabi Besar Muhammad SAW, seorang manusia biasa namun kepribadiannya yang membuat Beliau luar biasa.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik do’a maupun dukungan dalam proses menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unila.

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M.Si., selaku pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unila.

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unila.

(12)

5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan PendidikanIlmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila.

6. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila dan selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta

memberikan motivasi, arahan dan nasehat dalam penyelesaian skripsi ini. 7. Bapak Drs. Yon Rizal M.Si., selaku Pembimbing I yang telah meluangkan

waktu, tenaga dan pikiran serta memberikan motivasi, arahan dan nasehat dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak Dr. Edy Purnomo, M.Pd. selaku penguji yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, nasehat dan motivasi pada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila, terima kasih kepada ilmu yang telah diberikan kepada penulis.

(13)

11. Keluargaku Tercinta, Bapak Handri dan Ibu Irina. Terimakasih atas semua limpahan kasih sayang, do’a serta dukungannya. Semoga karya kecilku ini

dapat memberikan sedikit kebahagiaan dan kebanggaan pada kalian. 12. Adik – adikku tercinta, terimakasih atas dukungan serta bantuannya.

13. Keluarga Besar Catur Tirta Praja, Alm. Kak Ade’, Mbak Aksi, kak sony, kak Elyab, kak Nanang, kak Agusno, Ai’, Aries, Dion, Deky, Muthia, Nadiah, Cidesya, Mela, Rosyie serta semua kakak-kakak, teman-teman serta adik-adiku yang tidak dapat disebut satu persatu yang sangat kucintai. Terimakasih telah menjadi keluarga yang baik, terima kasih untuk kebersamaan ini, terimakasih untuk canda tawa, bantuan, dukungan serta doa kalian selama ini. 14. Ana Rinjani, terima kasih atas dukungan dan bantuanya serta terus

memberikan motivasi dalam segala macam bentuk kepadaku dalam proses menyelesaikan tulisan ini.

15. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Ekonomi, Aang, Made, Icha, Mbok, Pemi, Nuy, Eep, Ulan, Vivien datania dan seluruh teman-teman baik dari kelas genap maupun ganjil yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Sukses untuk kita semua. Terima kasih untuk untuk kakak tingkat 2007, 2008, 2009 dan adik-adik tingkat 2011, 2012 dan 2013 serta Terimakasih untuk Kak Danin dan Om Herdi yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. 16. Terimakasih untuk seluruh pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi

(14)

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempuarnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Bandar Lampung, 3 Agustus 2014

(15)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 7

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Kegunaan Penelitian ... 9

G. Ruang Lingkup Penelitian ... 9

II.TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 11

1. Hasil Belajar... 11

2. IPS Terpadu ... 14

3. Pemanfaatan sarana belajar di sekolah ... 16

4. Motivasi belajar siswa... 20

5. Pengaruh Pemanfaatan Sarana Belajar Di Sekolah dan motivasi belajar siswa terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu ... 23

6. Penelitian yang Relevan ... 24

(16)

2. Sampel ... 31

C. Teknik Sampling ... 32

D. Variabel Penelitian ... 33

E. Definisi Operasional Variabel ... 33

F. Teknik Pengumpulan Data ... 36

G. Uji Persyaratan Instrumen ... 37

1. Uji Validitas Angket ... 37

2. Uji Reliabilitas Angket ... 41

H. Uji Persyaratan Parametik ... 43

1. Uji normalitas ... 44

2. Uji homogenitas ... 44

I. Uji Persyaratan Analisis Regresi Ganda ... 45

1. Uji Linearitas Garis Regresi ... 45

2. Uji Multikolinearitas ... 47

3. Uji Autokorelasi ... 47

4. Uji Heteroskedastisitas ... 48

J. Teknik Pengujian Hipotesis ... 49

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 52

1. Sejarah Singkat SMP Negeri 5 Bandar Lampung ... 52

2. Situasi Dan Kondisi Sekolah ... 53

3. Visi Dan Misi Sekolah ... 54

4. Kegiatan Ekstrakulikuler ... 55

5. Struktur Organisasi SMP Negeri 5 Bandar Lampung ... 55

B. Deskripsi Data ... 56

1. Data Pemanfaatan Sarana Belajar DiSekolah (X1) ... 57

2. Data Motivasi Belajar Siswa (X2) ... 58

3. Data Hasil Belajar (Y) ... 60

C. Uji Persyaratan Statistik parametik ... 61

1. Uji Normalitas ... 61

2. Uji Homogenitas ... 66

D. Uji Persyaratan Analisis Regresi Ganda ... 67

1. Uji Kelinieran Regresi ... 67

2. Uji Multikolinearitas ... 69

3. Uji Autokorelasi ... 70

4. Uji Heteroskedastisitas ... 71

E. Pengujian Hipotesis ... 73

1. Regresi Linier Sederhana... 73

2. Regresi Linier Multiple ... 77

(17)

1. Pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu ... 80 2. Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu .. 83 3. Pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah dan motivasi belajar

siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu ... 86 G. Keterbatasan Penelitian ... 90 V.KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 91 B. Saran ... 92 DAFTAR PUSTAKA

(18)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Daftar sarana belajar di SMP Negeri 5 Bandar Lampung TP 2013/2014 ... 3

2. Daftar siswa yang memanfaatkan sarana belajar di SMP Negeri 5 Bandar Lampung TP 2013/2014 ... 3

3. Daftar nilai mid semester mata pelajaran IPS Terpadu kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 5 Bandar Lampung TP 2013/2014 ... 5

4. Penelitian yang relevan ... 24

5. Jumlah keseluruhan siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandar Lampung TP 2013/2014 ... 30

6. Perhitungan jumlah sampel untuk masing – masing kelas ... 32

7. Definisi operasional variabel ... 34

8. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X1 ... 39

9. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X2 ... 40

10. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X1 ... 42

11. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X2 ... 43

12. Tabel distribusi frekuensi variabel X1 ... 57

13. Tabel kategori variabel X1 ... 58

14. Tabel distribusi frekuensi variabel X2 ... 59

15. Tabel kategori variabel X2 ... 59

16. Tabel distribusi frekuensi variabel Y ... 60

17. Tabel kategori variabel Y ... 61

18. Hasil uji normalitas X1 ... 62

19. Hasil uji normalitas X2 ... 63

20. Hasil uji normalitas Y ... 65

21. Hasil uji homogenitas ... 66

(19)

23. Hasil uji linieritas X2... 68

24. Kesimpulan hasil uji linieritas garis regresi ... 69

25. Hasil uji multikolinieritas ... 70

26. Hasil uji autokorelasi ... 71

27. Hasil uji heteroskedastisitas ... 72

28. Hasil analisis pendekatan rank spearman ... 73

29. Korelasi X1 terhadap Y ... 74

30. Koefesien regresi X1 terhadap Y ... 74

31. Korelasi X2 terhadap Y ... 75

32. Koefesien regresi X2 terhadap Y ... 76

33. Koefesien regresi X1 dan X2 terhadap Y ... 77

34. ANOVA untuk hipotesis pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y .. 78

(20)

DAFTAR GAMBAR

Tabel Halaman

1. Paradigma teoritis pengaruh variabel bebas X1,X2 terhadap Y ... 28

2. Kurva Normal Q-Q Plot Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah (X1) ... 62

3.

Kurva Normal Q-Q Plot Motivasi Belajar Siswa (X2)... 64

(21)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Kisi-kisi Angket Uji Coba 2. Angket Uji Coba

3. Data Uji Coba Validitas dan Realibilitas X1 4. Data Uji Coba Validitas dan Realibilitas X2 5. Kisi-kisi Angket

6. Angket

7. Data Variabel X1 8. Data Variabel X2 9. Data Variabel Y

10. Uji Persyaratan Regresi 11. Uji Hipotesis

(22)

I. PENDAHULUAN

Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Adapun pembahasan secara lebih rinci ditunjuk pada bagian-bagian berikut ini.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan satu hal yang menjadi fokus utama pemerintah sekarang ini. Dewasa ini telah banyak cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk

mengoptimalkan fungsi pendidikan. Beberapa cara yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan memaksimalkan peranan dan fungsi guru dengan menjamin kesejahteraan guru, meningkatkan sarana belajar dan mengajar di sekolah, penyempurnaan kurikulum sesuai dengan kebutuhan pendidikan saat ini dan lain lain, semua itu guna mencapai tujuan pendidikan yang di inginkan oleh pemerintah.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

(23)

2

adalah menciptakan seseorang yang berkwalitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas untuk mencapai cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi dalam berbagai lingkungan, serta dapat menjadi manusia yang beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan, setiap manusia membutuhkan pendidikan dimana pun ia berada. Pendidikan memberikan pengetahuan terhadap apapun yang ada di sekitar kita. Pendidikan dapat

memberikan bekal untuk kita dalam menjalani kehidupan, karna tanpa adanya pendidikan kita akan sulit untuk berkembang, bahkan bisa menjadi manusia yang terbelakang.

Salah satu cara pemerintah dan pihak sekolah dalam mewujudkan tujuan pendidikan adalah menyediakan sarana belajar yang lengkap di sekolah. Penyediaan sarana belajar ini diharapkan dapat membantu guru dan siswa agar dapat menjalani kegiatan belajar mengajar dengan baik. Guru dapat

memaksimalkan sarana yang ada di sekolah dalam memberikan pelajaran kepada siswa dan dapat membantu siswa guna mengembangkan potensinya. Diharapkan juga kepada siswa agar dapat memanfaatkan dengan maksimal sarana belajar yang ada di sekolah agar dapat meningkatkan hasil belajar dan dapat mengembangkan potensi yang ada di dalam diri siswa.

(24)

3

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan diperoleh rekapitulasi sarana belajar di SMP Negeri 5 Bandar Lampung yang terlihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 1. Daftar sarana belajar di SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014

No. Jenis Sarana Belajar Jumlah Sarana Belajar

1. Buku paket IPS Terpadu 350

Sumber : Tata Usaha SMP Negeri 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014 Dari Tabel 1, dapat dilihat jumlah sarana belajar yang ada di SMP Negeri 5 Bandar Lampung. Banyaknya siswa yang memanfaatkan sarana belajar yang ada di SMP Negeri 5 Bandar Lampung terlihat pada tabel 2 sebagai berikut.

Tabel 2. Jumlah siswa kelas VIII yang memanfaatkan sarana belajar di SMP Negeri 5 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran

2013/2014

No. Jenis Sarana Belajar Jumlah siswa

Jumlah siswa yang memanfaatkan sarana belajar disekolah

Sumber : Data Perpustakaan SMP Negeri 5 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014

Ketersediaan sarana belajar di sekolah sangat penting guna menunjang

(25)

4

sekolah seperti ruang belajar yang nyaman, kelengkapan buku yang ada di perpustakaan dan alat alat belajar, alat – alat di laboratorium lengkap, alat – alat olahraga juga lengkap, memungkinkan siswa dapat belajar dengan baik sehingga aktivitas belajar di sekolah dapat berjalan dengan lancar.

Kurangnya pemanfaatan sarana belajar yang ada di sekolah diduga dapat menjadi penyebab rendah nya hasil belajar siswa. Kurangnya motivasi dalam diri siswa (intern) maupun motivasi dari luar diri siswa (ekstern) juga diduga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kurangnya pemanfaatan sarana belajar di sekolah.

Selain ketersediaan sarana belajar di sekolah, motivasi belajar juga merupakan faktor penting guna mendapatkan hasil belajar yang baik. Kurangnya motivasi atau dorongan kepada siswa merupakan salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi belajar, dengan kata lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan didasari adanya motivasi, maka siswa yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi belajar yang baik. Untuk itu, selain memfasilitasi sarana belajar, sekolah melalui guru harus dapat memberikan motivasi atau dorongan kepada siswa agar siswa lebih bersemangat untuk belajar dan dapat

(26)

5

Tabel 3. Daftar nilai Mid Semester Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun

Pelajaran 2013/2014

Sumber : Tata Usaha SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014

Penjelasan tabel di atas yaitu nilai minimal kelulusan meliputi kompetensi nilai IPS Terpadu. Adapun nilai minimal kelulusan pada satuan pendidikan menengah umum adalah untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

(27)

6

inovasi dalam proses pembelajaran, dapat memotivasi siswa agar lebih giat belajar dan memanfaatkan saran belajar di sekolah secara maksimal.

Menurut Dzamarah dan Zain (2006:107), apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 65% dikuasai siswa maka presentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut tergolong rendah. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dilihat dari data di atas dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar IPS Terpadu siwa kelas VIII rendah.

Motivasi belajar dapat dijadikan salah satu pendorong siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Apabila siswa memiliki motivasi yang tinggi maka siswa dapat mengikuti pelajaran yang diberikan dengan baik, sebaliknya juga motivasi yang rendah dapat mengakibatkan siswa akan bersikap acuh ketika mengikuti pelajaran.

Berbagai macam cara bisa dilakukan oleh guru dalam memotivasi siswa agar dapat mempunyai semangat belajar yang tinggi, salah satunya adalah dengan memberikan pujian terhadapa siswa, memberikan hadiah kepada siswa yang mendapatkan nilai yang tinggi dan lain lain. Dalam proses pembelajaran,

meskipun siswa mempunyai potensi yang meliputi kemampuan intelektual, bakat dan materi yang diajarkan baik, apabila tidak dibarengkan dengan adanya

motivasi, maka proses belajar mengajar tidak akan berlangsung secara optimal.

(28)

7

Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang dapat diidentifikasikan untuk penelitian ini sebagai berikut.

1. Hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014 masih tergolong rendah. Hal ini diketahui masih banyaknya siswa yang tidak mencapai standar ketuntasan belajar yang telah ditetapkan sekolah.

2. Kurangnya keadaran siswa kelas VIII dalam memanfaatkan sarana belajar di sekolah.

3. Kurangnya kesadaran siswa kelas VIII dalam mengoptimalkan pemanfaatan buku – buku di perpustakaan sekolah.

4. Kurangnya motivasi belajar siswa kelas VIII.

5. Sikap siswa yang kurang memperhatikan pelajaran yang diberikan.

6. Sikap siswa yang masih kurang menyukai mata pelajaran IPS Terpadu perlu.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, terlihat banyaknya masalah yang terjadi di lokasi penelitian. Untuk lebih memfokuskan pembahasan perlu dilakukan pembatasan masalah. Masalah yang akan dikaji pada penelitian ini dibatasi pada aspek pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah (X1), motivasi belajar siswa

(29)

8

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dinyatakan sebagai sebagai berikut. 1. Apakah ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil

belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014?

2. Apakah ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014?

3. Apakah ada pengaruh pemanfaatan saran belajar di sekolah dan motivasi siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014?

E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan saran belajar disekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.

(30)

9

F. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini sebagai berikut.

1. Sumbangan khasanah keilmuan bagi sekolah, guru dan calon guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan memperhatikan faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa.

2. Sebagai bimbingan kepada siswa agar dapat memanfaatkan sarana belajar di sekolah guna maningkatkan hasil belajar siswa dan dapat

mengoptimalkan dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri siswa dengan memanfaatkan sarana belajar yang ada di sekolah.

3. Sebagai bimbingan kepada siswa untuk menumbuhkan motivasi belajar dalam diri nya sendiri untuk meningkatkan hasil belajar IPS Terpadu. 4. Memberikan informasi dan masukan bagi para peneliti berikutnya yang

ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hal yang sama dengan menggunakan teori-teori yang lain yang belum digunakan dalam penelitian ini.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian dibagi menjadi beberapa bagian : 1. Objek Penelitian

Ruang lingkup objek penelitian ini adalah pemanfaatan sarana belajar di sekolah (X1) motivasi belajar siswa (X2) terhadap hasil belajar IPS Terpadu

(Y).

2. Subyek Penelitian

(31)

10

3. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah di SMP Negeri 5 Bandar Lampung. 4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Tahun Pelajaran 2013/2014. 5. Ilmu Penelitian

(32)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

Bagian kedua ini akan membahas mengenai tinjaun pustaka, hasil penelitian yang relevan, kerangka pikir dan hipotesis. Adapun pembahasan akan dijelaskan lebih rinci berikut ini.

A. Tinjauan Pustaka 1. Hasil Belajar

Salah satu tujuan dari proses pembelajaran adalah meningkatkan hasil belajar yang diperoleh siswa pada akhir kegiatan pembelajaran. Hasil belajar merupakan hal yang tidak dapat terpisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses yang nantinya berpengaruh terhadap hasil belajar.

Suatu pembelajaran di katakan berhasil apabila hasil pembelajaran yang

(33)

12

penilaian yang merupakan tindak lanjut atau cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa.

Hasil belajar merupakan merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.

Menurut Slameto (2003:53), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah :

1. Faktor intern meliputi : a. Faktor Jasmaniah

1. Faktor kesehatan 2. Faktor cacat tubuh b. Faktor-faktor Psikologis

1) Intelegensi c. Faktor kelelahan 2. Faktor ekstern meliputi : a. Faktor keluarga

1) Cara orang tua mendidik 2) Relasi antar keluarga 3) Suasana rumah

4) Keadaan ekonomi keluarga 5) Pengertian orang tua 6) Latar belakang kebudayaan b. Faktor sekolah

1) Metode mengajar 2) Kurikulum

(34)

13

5) Displin sekolah 6) Alat pengajaran 7) Waktu sekolah

8) Standar pelajaran diatas ukuran 9) Keadaan gedung

10) Metode belajar 11) Tugas rumah c. Faktor Masyarakat

1) Kegiatan siswa dalam masyarakat 2) Mass media

3) Teman bergaul

4) Bentuk kehidupan masyarakat.

Hasil belajar adalah hal yang telah dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar yang dapat dikelompokan dalam beberapa kategori. Menurut teori Bloom prestasi belajar yang diperoleh siswa dapat dikelompokan menjadi 3 kawasan, yaitu:

Gagne menjelaskan prestasi belajar dapat dikelompokan kedalam 5 kategori, yaitu:

1. keterampilan intelektual, 2. informasi verbal,

3. strategi kognitif,

4. keterampilan motorik, dan 5. sikap.

(Gagne Briggs, op. cit, p. 44)

(35)

14

Hasil belajar dapat dibagi menjadi 2 yaitu dampak pengajaran dan dampak pengiring. Dampak pengajaran adalah hasil yang apat diukur, seperti tertuang dalam rapor, angka dalam ijazah, atau kemampuan meloncat setelah latihan. Dampak penggiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar.

Hasi belajar adalah perubahan tingkah laku dan pola pikir ke arah yang lebih baik (positive) dengan melalui proses yang disebut belajar dengan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, disiplin belajar, motivasi belajar dan sarana belajar. Baik buruknya hasil belajar yang diperoleh siswa dari proses belajar dan mengajar terlihat dalam perubahan tingkah laku secara menyeluruh yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

2. IPS Terpadu

Ilmu Pengetahuan Soaial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang disiplin ilmu sosial seperti misalnya : sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi/antropologi dan sebagainya. Disiplin ilmu tersebut mempunyai keterpaduan yang tinggi karena geografi memberikan wawasan yang berkenaan dengan wilayah-wilayah, sejarah memberikan wawasan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau, ekonomi memberikan wawasan tentang berbagai macam kebutuhan manusia dan sosiologi/antropologi memberikan wawasan yang berkenaan dengan nilai-nilai, kepercayaan, struktur sosial dan sebagainya.

(36)

15

kajian dari berbagai perspektif sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, politik-pemerintahan, dan aspek psikologi sosial yang disederhanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Mata pelajaran IPS Terpadu disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pemebelajaran yang berlangsung dalam kehidupan masyarakat. Proses belajar yang dialami oleh siswa akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Adanya perubahan-perubahan tersebut merupakan hasil dari proses belajar mengajar.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan suatu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya). IPS atau studisosial merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial. (Diah Harianti, 2006: 7).

Tujuan pembelajaran IPS Terpadu pada tingkat SMP/MTs sendiri adalah

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. Berdasarkan teori-teori diatas, dapat dikatakan IPS Terpadu adalah ilmu

(37)

16

3. Pemanfaatan Sarana Belajar Di sekolah

Saranaadalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Sekolah/Madrasah Pendidikan Umum, sarana dan prasarana disusun untuk lingkup pendidikan formal, jenis pendidikan umum, jenjang pendidikan dasar dan menengah yaitu: Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).

Standar sarana dan prasarana ini mencakup:

1. kriteria minimum sarana yang terdiri dari perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan komunikasi, serta perlengkapan lain yang wajib dimiliki oleh setiap

sekolah/madrasah,

2. kriteria minimum prasarana yang terdiri dari lahan, bangunan, ruang-ruang, dan instalasi daya dan jasa yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah.

Menurut PP RI No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab VII Standar Sarana dan Prasarana pasal 42:

(1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber bclajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk

menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

(38)

17

Adapun fasilitas yang seharusnya dimiliki oleh pihak sekolah untuk menunjang proses belajar mengajar antara lain gedung sekolah, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, dan media pengajaran. Berdasarkan uraian diatas maka fasilitas belajar yang ada di sekolah dikatakan memiliki kategori sangat lengkap apabila memiliki fasilitas belajar sesuai dengan PP RI No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab VII Standar Sarana dan Prasarana pasal 42, dan

memiliki kategori lengkap paling tidak memiliki gedung sekolah, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, dan media pengajaran. Memiliki kategori kurang lengkap apabila kurang dari ke enam fasilitas seperti gedung sekolah, ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, dan media pengajaran.

Sarana belajar merupakan salah satu aspek penting penunjang keberhasilan proses belajar dan mengajar di sekolah. Sarana pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat dalam proses belajar dan mengajar agar mencapai tujuan dengan lancer, efektif dan efesien. Sarana belajar juga dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar.

Menurut Nawawi dan Ibrahim Bapadal (2003: 2) sarana pendidikan dapat dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu:

a. Ditinjau habis tidaknya dipakai

1. sarana pendidikan yang habis dipakai yaitu segala bahan atau alat yang apabila digunakan bisa habis dalam waktu yang relatif singkat. misalnya : kapur tulis, tinta spidol dan sebagainya. 2. sarana pendidikan yang tahan lama. misalnya : bangku sekolah,

globe, atlas dan masih banyak lainya. b. Ditinjau dari bergerak tidaknya

(39)

18

2. sarana pendidkan yang tidak bergerak yaitu semua sarana pendidkan yang tidak bisa atau relative sangat sulit untuk

dipindahkan. Misalnya sekolah yang telah menggunakan PDAM. Hal ini sesuai dengan pendapat Thabrany dalam Muamanah (2002 : 13) bahwa dalam belajar, sarana belajar yang perlu dipersiapkan antara lain:

1. Ruang belajar

Ruang belajar mempunyai peranan yang cukup besar dalam menentukan hasil belajar seseorang. Hendaknya siswa memilih ruangan belajar yang mempunyai persyaratan fisik sebagai berikut:

a. Bebas dari gangguan.

ruang belajar harus bebas dari kemungkinan gangguan dari orang lain. b. Sirkulasi dan suhu udara yang baik.

udara sangat penting untuk menjaga stamina. Ruang belajar yang pengap dan panas karena sirkulasi udara yang kurang baik akan membuat kita cepat lelah. Suhu udara harus nyaman, tidak terlalu panas dan terlalu dingin.

c. Penerangan baik

d. Cahaya yang cukup baik akan membuat mata kita cepat lelah. peneranagn yang ideal adalah penerangan yang tidak langsung atau merata diseluruh ruangan.

Perlengkapan yang cukup Untuk dapat belajar yang baik paling sedikit dibutuhkan meja belajar dan kursi belajar. Yang terpenting adalah tinggi meja dan kursi belajar harus sesuai dengan postur tubuh. Rak buku harus diletakkan pada tempat yang mudah dijangkau. Begitu juga denagn alat-alat tulis atau alat-alat lainya yang dibutuhkan. Hendaknya disediakan didekat meja belajar atau tempat yang mudah dilihat. Mengenai alat-alat dan perlengkapan belajar yang dibutuhkan sangat tergantung dari bidang apa yang dipelajari. Paling tidak antara lain pensil, pena, tinta, penghapus, penggaris, jangka, busur, lem dan masih banyak lainnya.

(40)

19

Roestiyah (2004: 166) bahwa “belajar memerlukan fasilitas belajar yang cukup,

agar pencapaian tujuan belajar dapat berjalan dengan lancar”.

Fasilitas belajar sebagai salah satu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehinga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Sedangkan menurut Suryobroto (2007: 292) bahwa yang dimaksudkan dengan sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien.

Lebih luas lagi sarana belajar dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat memperlancar terlaksananya suatu usaha belajar yang dapat berupa benda-benda maupun uang. Hal ini sesuai dengan pendapat Dimiyati dan Mujiono (2006: 249) mengungkapkan bahwa lengkapnya sarana pembelajaran menentukan kondisi pembelajaran yang baik, meliputi buku pelajaran, buku catatan, alat dan fasilitas laboratorium sekolah.

Pemanfaatan sarana belajar yang dibutuhkan secara efektif dan efesien akan memudahkan siswa dalam melakukan aktivitas belajar, dengan adanya sarana belajar dan dapat di manfaatkan secara optimal dapat membuat siswa lebih semangat dalam belajar. Diantara sekian banyak penyebab keberhasilan dalam belajar adalah ketersediaan sarana belajar disekolah harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan memperhatikan kriteria pemilihan sarana tersebut.

(41)

20

siswa akan terus semangat untuk belajar tanpa merasa bosan dan jenuh. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2003: 28) yang mengungkapkan syarat keberhasilan belajar adalah:

a) Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang.

b) Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa.

4. Motivasi Belajar

Mc. Clelland (2009) berpendapat bahwa motif berprestasi ialah keinginan untuk berbuat sebaik mungkin tanpa banyak dipengaruhi oleh prestise dan pengaruh sosial, melainkan demi kepuasan pribadinya. Sementara itu, Heckhausen dalam Djaali (2008: 103) mengemukakan bahwa motivasi berprestasi adalah suatu dorongan yang terdapat dalam diri siswa yang selalu berusaha atau berjuang untuk meningkatkan atau memelihara kemampuannya setinggi mungkin dalam semua aktivitas dengan menggunakan standar keunggulan. Sedangkan menurut Mc. Donald, Motivasi adalah perubahan energi dari dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan (Sardiman, 2008: 73).

(42)

21

misalnya penghargaan, pujian, dorongan dll. Seorang guru juga dapat memberikan motivasi dengan bentuk himbauan atau dorongan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar untuk memanfaatkan secara optimal sarana belajar yang ada di sekolah maupun yang ada dirumah.

Masalah memberikan motivasi terhadap siswa merupakan masalah yang

kompleks. Guru hendaknya mengetahui lebih dulu prinsip – prinsip motivasi agar dapat membantu terlaksananya proses pembelajaran, sehingga dapat tercapai hasil belajar yang diharapkan.

Motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan, mendorong dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.

Motivasi berasal dari kata “motive” atau “motion” yang berasal dari bahasa

inggris yang berarti penggerak. Menurut Hamzah B. Uno (2008 : 1), motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Motivasi merupakan keinginan yang besar dari dalam diri setiap individu, individu yang ingin meraih prestasi haruslah memiliki aktifitas-aktifitas yang dapat menunjang keberhsilan yang ingin dicapai. Hal tersebut senada dengan pendapat Sardiman (2005: 73), motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subjek untuk melakukan aktivitas – aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.

(43)

22

sebab jika seseorang tidak mempunyai motivasi dalam belajar maka ia tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh siswa yang balajar itu tercapai.

Adapu jenis motivasi jika dipandang dari sumber, maka dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :

a. Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang sebenarnya yang timbul dalam diri seperti bakat, kemauan, minat dan harapan yang terdapat dari diri

seseorang siswa sendiri dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional, seperti keinginan untuk mendapatkan keterampilan tertentu.

b. Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor – faktor dari luar situasi belajar, yang timbul karena adanya rangsangan dari luar lingkunganya seperti penghargaan, persaingan dan hukuman.

Adapun ciri-ciri motivasi yang ada pada diri seseoarang yaitu: 1. Tekun menghadapi tugas

2. Ulet menghadapi kesulitan

3. Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah 4. Lebih senang bekerja mandiri

5. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin 6. Dapat mempertahankan pendapatnya

7. Tidak mudah melepas hal yang diyakininya itu 8. Senang mencari dan memecahkan soal-soal

(Sardiman, 2004; 83) Fungsi motivasi dalam belajar:

a) Mendorong manusia untuk belajar, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepas energy

b) Menentukan arah perbuatan, kearah tujuan yang hendak dicapai

c) Menyeleksi perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang disertai guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan trsebut.

(Sardiman, 2004: 84-85)

(44)

23

adanya motivasi, maka siswa yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi belajar yang baik. Intensitas motivasi seseorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajar.

Motivasi belajar merupakan dasar pendorong seorang siswa melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, motivasi merupakan faktor penting dalam kehidupan terutama dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Hal ini dipertegas oleh sardiman (2006: 92 – 95), menyatakan bahwa ada

beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar untuk mencapai prestasi belajar.

1. Memberi angka 2. Hadiah

3. Saingan/kompetisi 4. Ego - involvment 5. Memberi ulangan 6. Mengetahui hasil 7. Pujian

8. Hukuman

9. Hasrat untuk belajar 10. Minat

11. Tujuan yang diakui

5. Pengaruh Pemanfaatan Sarana Belajar Di Sekolah dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar

Suatu pembelajaran dikatakan berhasil apabila hasil pembelajaran yang

(45)

24

menurut Tim Penyusunan Pedoman Pembakuan Media Pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, yang dimaksud dengan sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar – mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien.

Begitu juga dengan pengetahuan guru terhadap fungsi dan prinsip motivasi dapat dimanfaatkan secara optimal untuk memotivasi siswa dalam kegiatan

pembelajaran terutama siswa yang mengalami kesulitan belajar. Motivasi yang dapat diberikan oleh guru salah satunya adalah memberikan arahan kepada siswa untuk lebih mengoptimalkan sarana belajar yang ada di sekolah maupun di rumah. Motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa dapat membantu dirinya sendiri untuk mencapai tujuan yang ia inginkan.

Motivasi belajar yang dimiliki siswa-siswa dalam kegiatan pembelajaran sangat berperan untuk meningkatkan hasil belajar siswadalam mata pelajaran tertentu (Nashar, 2004:11)

6. Hasil penelitian yang relevan

Penelitian yang mengambil pokok permasalahan yang hampir sama dengan penelitian yang relevan disajikan dibawah ini :

Table 4. Penelitian yang Relevan

Nama Judul Penelitian Kesimpulan

(46)

25

2008/2009 FKIP UNILA angkatan

2008/2009 dengan determinasi 52,3% Mela Eka Agustin (2011)

Pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester genap SMPN 1 Natar Lampung Selatan tahun pelajaran 2009/2010

Ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester genap SMPN 1 Natar Lampung Selatan tahun pelajaran

2009/2010, diperoleh Fhitung sebesar 92,342

dengan Ftabel sebesar

3,00. Fhitung > Ftabel .

Heni Parida Pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar IPS Terpadu siswa kelas VII semester ganjil SMP Negeri 19 Bandar IPS Terpadu siswa kelas VII semester ganjil SMP Negeri 19 Bandar Ria Agus Tari Pengaruh motivasi

belajar dan sarana belajar di sekolah terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X semester ganjil pada SMA Surya Dharma 2 Bandar

Lampung tahun pelajaran 2005/2006

(47)

26

B. Kerangka Pikir

Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengann lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor (Djamarah, 2008:13). Sarana belajar memegang peranan penting dalam tercapainya

keberhasilan belajar. Hal ini seperti yang dikemukakan Slameto (2003:28) bahwa “salah satu syarat keberhasilan belajar adalah memerlukan sarana belajar yang

cukup”.

Belajar adalah aktivitas yang dilakukan siswa didalam kelas maupun diluar kelas dalam sekolah. Aktivitas yang dilakukan di dalam kelas dapat berupa prestasi belajar yang telah dicapai oleh siswa setelah proses belajar mengajar. Sedangkan aktivitas yang dilakukan diluar kelas dapat berupa kegiatan yang dilakukan siswa dalam mengikuti ekstrakurikuler yang ada di sekolah.

a. Pengaruh pemanfaatan sarana belajar disekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu

(48)

27

b. Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu Jika setiap siswa mempunyai motivasi yang tinggi dalam belajar, maka hasil belajarnya pun akan tinggi, sebaliknya jika motivasinya rendah maka, akan rendah pula hasil belajarnya. Motivasi sangat penting bagi siswa, terlebih siswa yang kurang mempunyai semangat belajar. Guru diharapkan dapat memberikan dorongan motivasi sehingga siswa mempunyai semangat belajar yang tinggi sehingga dapat terwujudnya tujuan dari pendidikan. Motivasi belajar yang tinggi akan mendorong siswa untuk belajar secara aktif dan penuh tanggung jawab, sehingga akan mendapatkan hasil yang memuaskan.

c. Pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar IPS Terpadu

(49)

28

dapat menghasilkan hasil belajar yang baik, maka proses belajar mengajarnya dapat dikatakan berhasil.

Untuk memberi gambaran yang jelas dalam penelitian ini, penulis menggunakan skema yang digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Paradigma teoritis pengaruh variabel bebas X1,X2 terhadap Y

C. Hipotesis

Berdasarkan kerangka piker di atas maka, hipotesis dalam penelitian ini adalah : 1. Ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar

IPS Terpadu siswa kelas VIII semester genap SMPN 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester genap SMPN 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.

3. Ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah dan motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII semester genap SMPN 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014.

Pemanfaatan sarana belajar (X1)

Motivasi belajar (X2)

Hasil belajar IPS Terpadu

(Y) r1

R

(50)

III. METODOLOGI PENELITIAN

Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, variabel penelitian, definisi

operasional variabel, teknik pengumpulan data, uji persyaratan instrument, teknik analisis data, uji kelinieran dan uji hipotesis. Adapun pembahasan akan dijelaskan lebih rinci berikut ini.

A. Metode Penelitian

Berdasarkan tingkat eksplansinya, penelitian ini tergolong penelitian asosiatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Penelitian asosiatif yaitu suatu metode dalam penelitian untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih (Sugiyono, 2010: 11). Tujuan penelitian ini merupakan verifikatif yaitu untuk menentukan pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel.

(51)

30

pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur, dan sebagainya (Sugiyono, 2012: 12).

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2009 :80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteriktis tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajaridan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Arikunto ( 2006 : 130) populasi adalah keseluruhan jumlah objek penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas VIII Semester Ganjil SMP Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014 sebanyak 10 kelas dengan jumlah siswa keseluruhan 329 orang, seperti yang terlihat pada tabel berikut:

Table 5. Jumlah seluruh siswa kelas VIII SMPN 5 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014

No. Kelas Laki - laki Perempuan Jumlah

(52)

31

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2010: 118), Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi digunakan rumus Cochran yang didasarkan pada jenis kelamin, yaitu

T = Tingkat kepercayaan (digunakan 0,95 sehingga nilai t = 1,96) d = Taraf kekeliruan (digunakan 0,05)

p = Proporsi dari karakteristik tertentu (golongan) q = 1 – p

1 = Bilangan konstan (Sudarmanto,2011).

Berdasarkan rumus di atas besarnya sampel dalam penelitian ini adalah

(53)

32

Jadi, besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 177 siswa. Dengan menggunakan rumus Cochran ini maka dalam menentukan besarnya sampel mempertimbangkan atau memasukkan karakter yang terdapat pada populasi sehingga diharapkan penentuan besarnya sampel tersebut akan dapat

mencerminkan kondisi populasi yang sebenarnya.

C. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel adalah probabilitas sampling dengan menggunakan simple random sampling yaitu pengambilan sampel dari populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono,2010: 120). Menentukan jumlah sampel tiap kelas dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Jumlah sampel tiap kelas =

X jumlah tiap kelas

Tabel 6. Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing-Masing Kelas

No Kelas Perhitungan Jumlah sampel

(54)

33

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2008 :31)

Variable dalam penelitian ada 2 (dua) yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 1. Variabel Independent (variabel bebas )

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu pemanfaatan sarana belajar disekolah (X1) dan motivasi belajar siswa (X2).

2. Variabel Dependent ( variabel terikat )

Variabel terikat adalah merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa (Y).

E. Definisi Operasional Variabel

Definisi Operasional Variabel adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel dan konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak variabeltersebut (Nazir, 2003 : 152).

Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang tediri atas dua variabel bebas dan satu variabel terikat.

1. Variabel X1 adalah pemanfaatan saran belajar disekolah.

(55)

34

Sarana balajar adalah”semua perangkat peralatan, bahan, dan perabotan yang

secara langsung digunakan dalam proses belajar”(Ibrahim Bapadal, 2003: 2). 2. Variabel X2 adalah motivasi belajar siswa

Konsep variabel X2 sebagai berikut :

Motivasi adalah “Suatu perubahan tenaga didalam diri atau pribadi seseorang

yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan” (MC.Donald dalam Sardiman, 2008: 73).

3. Variabel Y adalah hasil belajar IPS Terpadu Konsep variabel Y adalah sebagai berikut :

Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organism atau pribadi (Djamarah dan Zain, 2006 : 10).

Tabel 7. Definisi Operasional Variabel

Variabel Indikator Sub Indikator Skala

Pemanfaatan sarana belajar di sekolah (X1)

1. Perlengkapan belajar mengajar

1. Ketersediaan bahan baca, buku literatur dan buku penunjang antara lain buku pelajaran dan sebagainya

2. Adanya alat belajar mengajar seperti papan proyektor dan lain lain 4. Tingkat pemanfaatan

sarana belajar di sekolah

(56)

35

2. Keadaan ruang kelas

3. Sarana belajar lainnya

1. Memiliki bangku yang cukup dan baik

2. Adanya peneranga dan sirkulasi udara yang baik

3. Memiliki ruang kelas dan lingkungan belajar yang bersih

1. Tersedianya lapangan olah raga yang

memadai, fasilitas olahraga dan tersedianya fasilitas internet yang memadai Motivasi belajar (X2) 1. Motivasi instrinsik

2. Motivasi ekstrinsik

1. Tingkat atau besarnya kesadaran

keingintahuan siswa 2. Tingkat kehadiran

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran 3. Mengerjakan tugas

agar meningkatkan pengetahuan

4. Senang mencari dan memecahkan masalah 5. Bertanya jika belum

(57)

36

Hasil belajar (Y) 1.Interaksi tindak belajar

2.Interaksi tindak mengajar

1. Merancang soal kuis 2. Merancang soal mid 3. Merancang soal UAS 4. Merancang soal

remedy

5. Merancang evaluasi dan kalender akademik 1. Melakukan ujian kuis 2. Melakukan ujian mid 3. Melakukan ujian UAS 4. Penilaian tugas belajar 5. Penilaian hasil akhir

belajar

Interval

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data untuk penelitian ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi adalah merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja, gejala – gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2009:145). Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data awal mengenai pemanfaatan sarana belajar di sekolah dan motivasi belajar IPS Terpadu.

2. Dokumentasi

(58)

37

rapat, legger, agenda dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2005 : 187). Teknik ini digunakan untuk mendapatkan dan meneliti fakta atau arsip tertulis dan tercatat yang memiliki data – data tentang hal – hal yang berkaitan dengan hasil belajar siswa.

3. Kuesioner (angket)

Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2008:135). Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang pemanfaatan sarana belajar di sekolah dan motivasi belajar siswa.

G. Uji Persyaratan instrumen 1. Uji Validitas angket

Menurut Sudarmanto ( 2005, 77-78), uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang tekah disusun dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur secara tepat. Validitas suatu instrumen (angket) akan menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur yang

digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran.

(59)

38

1) Harga koofisien yang diperoleh dari analisis dibandingkan dengan harga koofisien korelasi pada tabel dengan tingkat kepercayaan yang telah dipilih.

2) Suatu instrument dinyatakan valid jika harga koofisien korelasi r hitung

> r tabel

Ujia validitas item soal pada penelitian ini dilakukan dengan menngunakan rumus korelasi product momen, yaitu :

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

Keterangan :

rxy = Koofisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah Sampel

∑XY = Skor rata – rata dari X dan Y ∑X = Jumlah skor item

∑Y = Jumlah skor total seluruh item

Kriteria pengujian, apabila rhitung > rtabel, maka item soal tersebut valid dan

sebaliknya jika rhitung > rtabel, maka alat pengukuran atau angket tersebut

tidak valid (Arikunto, 2002 : 146).

(60)

39

Tabel 8. Hasil Analisis Uji Validitas Angket untuk Variabel X1

No rhitung rtabel Kesimpulan Keterangan

1

Sumber : hasil pengolahan data 2014

Kriteria yang digunakan adalah jika rhitung > rtabel, maka soal tersebut dinyatakan

valid dan sebaliknya jika rhitung < rtabel, maka soal tersebut dinyatakan tidak valid.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka Kriteria yang digunakan adalah jika rhitung >

rtabel, maka soal tersebut dinyatakan valid. Berdasarkan kriteria tersebut, maka dari

16 item pernyataan yang ada terdapat 2 item yang tidak valid. Dengan demikian item yang dapat digunakan dalam penelitian ini hanya 14 butir pernyataan saja.

(61)

40

Tabel 9. Hasil Analisis Uji Validitas Angket untuk Variabel X2

No rhitung rtabel Kesimpulan Keterangan

1

Sumber : hasil pengolahan data 2014

Kriteria yang digunakan adalah jika rhitung > rtabel, maka soal tersebut dinyatakan

valid dan sebaliknya jika rhitung < rtabel, maka soal tersebut dinyatakan tidak valid.

Berdasarkan kriteria tersebut, maka Kriteria yang digunakan adalah jika rhitung >

rtabel, maka soal tersebut dinyatakan valid. Berdasarkan kriteria tersebut, maka dari

(62)

41

2. Uji Realibilitas Angket

Uji realibilitas dilakukan untuk menunjukan seberapa jauh suatu

pengukuran dapat memberikan hasil yang relative tidak berbeda apabila dilakukan pengukuran kembali terhadap objek yang sama.

Menurut Sudarmanto (2005:124), realibilitas instrument menggambarkan keajegan alat ukur yang digunakan. Suatu alat ukur dinyatakan

mempunyai realibilitas atau keajegan yang tinggi atau dapat dipercaya apabila alat ukur tersebut stabil (ajeg) sehingga dapat diandalkan dan digunakan untuk meramalkan. Dalam penelitian ini, realibilitas angket dihitung dengan menggunakan programSPSS. Angket dikatakan

memenuhi criteria reliable apabila nilai alpha dari hasil perhitungan ≥ nilai

rtabel pada df = n-2 dengan taraf kepercayaan 95%.

Setelah dilakukan uji kesahihan dan didapatkan butir – butir sahih, selanjutnya terhadap butir – butir sahih tersebut diuji keandalannya (realibilitas). Untuk mengetahui relibilitas alat ukur menggunakan rumus alpha. Alfa cronbach merupakan suatu koefisien relibilitas yang

mencerminkan seberapa baik item pada suatu rangkaian berhubungan secara positife satu dengan yang lainnya (Budi koestoro dan Basrowi, 2006:243).

Teknik penghitungan relibilitas dengan koefisien alpha sebagai berikut :

Keterangan :

(63)

42

k = Banyaknya soal

= Jumlah varians butir = Varians total

(Suharsimi Arikunto, 2002:171)

Kriteria pengujian, apabila rhitung > rtabel, dengan taraf signifikan 0,05 maka

pengukuran tersebut reliable dan sebaliknya jika rhitung < rtabel maka

pengukuran tersebut tidak reliabel.

Jika alat instrument tersebut reliabel, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasi (r) menurut Riduwan (2004:98) sebagai berikut : 0,800 sampai dengan 1,00 = sangat tinggi

0,600 sampai dengan 0,800 = tinggi 0,400 sampai dengan 0,600 = cukup 0,200 sampai dengan 0,400 = rendah

0,000 sampai dengan 0,199 = sangat rendah

Berikut disajikan tabel hasil uji reliabilitas angket pada 20 responden dengan 14 item pernyataan.

Tabel 10. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X1

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.844 14

Sumber: Hasil pengolahan data 2012

(64)

43

pengukur data tersebut bersifat reliabel. Dengan demikian, semua pernyataan untuk variabel X1 dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan.

Berikut disajikan tabel hasil uji reliabilitas angket pada 20 responden dengan 15 item pernyataan.

Tabel 11. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X2

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.869 15

Sumber: Hasil pengolahan data 2012

Berdasarkan informasi di atas menunjukkan bahwa harga koefisien alpha hitung untuk variabel X2 > 0,869, maka dapat disimpulkan bahwa angket atau alat

pengukur data tersebut bersifat reliabel. Dengan demikian, semua pernyataan untuk variabel X2 dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan.

Berdasarkan hasil analisis uji reliabilitas angket untuk variabel pemanfaatan sarana belajar di sekolah (X1) dan motivasi belajat (X2), kedua variabel tersebut

memiliki nilai rhitung> rtabel. Selain itu, kedua variabel tersebut memiliki item

pernyataan yang reliabel sehingga alat ukur ini dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan.

H. Uji Persyaratan Statistik Parametik

(65)

44

Beberapa persyaratan yang perlu diujikan sebelumnya sebagai berikut : a) Uji Normalitas

Menurut Sudarmanto (2005:104-123), untuk menggunakanalat analisis parametik diperlukan dua persyaratan yaitu, uji normalitas dan ujia homogenititas. Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah sampel yang diambil berasal dari populasi yang berkontribusi normal.

Untuk menguji narmalitas distribusi populasi diajukan hipotesis sebagai berikut :

Ho : Data berasal dari populasi berdistribusi normal

Ha : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan uji K-S

(Kolmogorof Smirnov), dimana Ho diterima apabila nilai Assymp. Sig (2-tailed) > nilai alpha yang digunakan yaitu 5%.

b) Uji Homogenitas

Menurut Sudarmanto ( 2005:114) uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data sampel diperoleh dari populasi yang bervarians homogeny atau tidak. Untuk melakukan pengujian homogenitas populasi penelitian diperlukan pengujian homogenitas populasi, penelitian

(66)

45

Pengujian homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Levene statistic, dengan ketentuan terima Ho jika nilai Sig > alpha (0,05) dan sebaliknya.

I. Uji persyaratan analisis regresi ganda (uji asumsi klasik) a) Uji Linieritas Garis Ganda

Menurut Sudarmanto (2005:124), uji linieritas garis regresi digunakan untuk mengambil keputusan dalam memilih model regresi yang akan digunakan. Hipotesis yang digunakan untuk menguji linieritas garis regresi dinyatakan sebagai berikut :

Ho : Model regresi berbentuk linier Ha : Model regresi tidak berbentuk linier

Selanjutnya menurut Sudarmanto (2005:135), kriteria pengujian yang diterapkan untuk menyatakan kelinieran garis regresi adalah dengan menggunakan harga koefisien signifikansi dan dibandingkan dengan nilai alpha yang dipilih oleh peneliti. Simpulan yang harus diambil yaitu Ho akan diteriam jika nilai signifikansin dari deviation from linearity >alpha yang ditetapkan dan sebaliknya.

Uji kelinieran regresi linier multiple dengan menggunakan statistik F dengan rumus :

Keterangan :

(67)

46

Kriteria uji, apabila Fhitung < F tabel maka Ho ditolak yang menyatakan linier

dan sebaliknya jika Fhitung > Ftabel maka Ho diterima yang menyatakan tidak

linier. Dengan taraf nyata 0,05, dk (k-2) dengan dk penyebut (n-k). untuk mencari F hitung digunakan tabel ANAVA (Analisis Varians) sebagai berikut :

Sumber Varians dk Jumlah Kuadrat (JK)

Kuadrat Tengah (KT)

Fhitung

Tuna Cocok k-2 JK (TC)

Galat/kekeliruan N JK (G) = (T) – JK

(a) - JK (b/a)

Keterangan :

{∑ ∑ ∑ }

∑ {∑ ∑ }

JK (T) = JK (a) – JK (b/a)

JK (T) =∑Y2

JK (TC) = JK (S) – JK (G) S2reg = Varians Regresi S2sis = Varians Sisa

(68)

47

1. Jika Fhitung ≤ Ftabel ( 1 – a ) ( k – 2 , n – k ) maka regresi adalah linier

dan sebaliknya, jika Fhitung ≥ F ( 1 – a ) ( k – 2, n – k ) maka regresi

adalah tidak linier.

2. Untuk distribusi Fyang digunakan diambil dk pembikang = (k – 2) dan dk penyebut = (n – k), (Ridwan, 2004 : 187)

b) Uji Multikolinearitas

Menurut Sudarnanto (2005:135-138), uji asumsi tentang multikolonieritas dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linier antara variabel bebas (independen) yang satu dengan variabel bebas (independen) lainnya. Hipotesis yang digunakan untuk menguji ada tidaknya multikolonieritas antar variabel yang dinyatakan sebagain berikut.

Ho : Tidak terdapat hubungan antar variabel independen Ha : Terdapat hubungan antar variabel independen

Menurut Sudarmanto (2005:140) ada tidaknya korelasi antar variabel independen dapat diketahui dengan memanfaatkan statistic korelasi product moment dari pearson dengan kriteria, apabila koofisien

signifikansi > alpha maka dapat dinyatakan tidak terjadi multikolinieritas diantara variabel independen, dengan demikian Ho diterima dan

sebaliknya.

c) Uji Autokorelasi

Menurut Sudarmanto (2005:142-143), pengujian autokorelasi

(69)

48

pengamatan atau tidak. Adanya autukorelasi dapat mengakibatkan penaksir mempunyai varians tidak minimum dan uji t tidak dapat digunakan, karena akan memberikan kesimpulah yang salah.

Hipotesis yang digunakan untuk mengetahui adanya autokorelasi atau tidak dinyatakan sebagai berikut :

Ho : Tidak terjadi autokorelasi di antara data pengamatan Ha : Terjadi adanya autokorelasi di antara data pengamatan

Ada atau tidaknya autokorelasi dapat diteksi dengan menggunakan uji Durbin – Watson. Ukuran yang digunakan untuk menyatakan ada atau tidaknya autokorelasi yaitu, apabila nilai statistik Durbin – Watson mendekati angka 2, maka dapat dinyatakan bahwa data pengamatan tidak memiliki autokorelasi yang bearti Ho diterima dan sebaliknya.

d) Uji Heteroskedastisitas

Menurut Sudarmanto (2005:148), uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah varian residual absulut sama atau tidak sama untuk pengamatan. Adapun hipotesis yang akan di uji dinyatakan sabagai berikut :

Ho : Tidak adanya hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan dan nilai mutlak dari residualnya.

Ha : Ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan dan nilai mutlak dari residualnya.

Pendekatan yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu rank korelasi dari spearman. Menurut

(70)

49

signifikansinya > alpha yang telah ditetapkan, maka dapat dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas di antara data pengamatan tersebut, yang berarti Ho diterma dan sebaliknya.

J. Pengujian Hipotesis

Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan juga untuk mengukur tingkat signifikansi antara X dan Y digunakan analisis regresi.

1. Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah : H0 : b1 = (tidak ada pengaruh variabel X1 terhadap Y)

H0 : b1 > 0 (ada pengaruh nyata antara variabel X1 terhadap Y)

Untuk menyatakan pengaruh variabel pemanfaatan sarana belajar di sekolah (X1) terhadap hasil belajar (Y) digunakan teknik analisis regresi

linier sederhana. Untuk mengetahui taraf signifikansi pengaruh antar variabel pemanfaatan sarana belajar di sekolah (X1) terhadap variabel hasil

belajar IPS Terpadu (Y) diuji dengan t.

Kriteria pengujian hipotesis :

1. Jika t0 > ttabel maka H0 ditolak dan jika t0≤ ttabel maka H0 diterima.

2. Jika t0 < - ttabel maka H0 ditolak dan jika t0≥ ttabel maka H0 diterima.

3. Jika t0 < -tt/2 maka H0 ditolak dan jika –tt/2 < t/2 maka H0 diterima, ttabel

(71)

50

2. Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah :

H0 : b2 = (tidak ada pengaruh variabel X2 terhadap Y)

H0 : b2 > 0 (ada pengaruh nyata antara variabel X2 terhadap Y)

Untuk menyatakan pengaruh variabel motivasi belajar (X2) terhadap hasil

belajar (Y) digunakan teknik analisis regresi linier sederhana. Untuk mengetahui taraf signifikansi pengaruh antar variabel motivasi belajar

(X-1) terhadap variabel hasil belajar IPS Terpadu (Y) diuji dengan t.

Kriteria pengujian hipotesis :

1) Jika t0 > ttabel maka H0 ditolak dan jika t0≤ ttabel maka H0 diterima.

2) Jika t0 < - ttabel maka H0 ditolak dan jika t0≥ ttabel maka H0 diterima.

3) Jika t0 < -tt/2 maka H0 ditolak dan jika –tt/2 < t/2 maka H0 diterima, ttabel

diperoleh dari daftar distribusi dengan peluang (1-α) dan dk = n-2 (Sudjana, 2002 :325)

Koefisiensi korelasi variabel motivasi belajar (X2) terhadap hasil belajar

IPS Terpadu (Y) dengan criteria thitung > ttabel dinyatakan memiliki

hubungan. 3. Hipotesis Ketiga

Gambar

Tabel 2. Jumlah siswa kelas VIII yang memanfaatkan sarana belajar di SMP
Tabel 3. Daftar nilai Mid Semester Mata Pelajaran IPS Terpadu Siswa Kelas
Table 4. Penelitian yang Relevan
Gambar 1. Paradigma teoritis pengaruh variabel bebas X1,X2  terhadap Y
+6

Referensi

Dokumen terkait

Pemetaan kuantitatif berfungsi untuk mengetahui berapa banyak, dari mana dan kemana hasil tangkapan dijual. Data kuantitatif dapat ditambahkan kedalam peta wilayah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun singkong memiliki protein kasar tertinggi, kadar NDICP tertinggi, ADICP terendah serta KCPK yang cukup tinggi berarti

Nilai uang jujur dalam adat perkawinan Lampung Pepadun di Kampung Karang Agung Kecamatan Pekuon Ratu Kabupaten Way Kanan mempunyai tiga tingkatan yaitu bernilai 24 untuk

Tradisi nyadran yang dilaksanakan di Desa Triharjo Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan seharunya diadakan sosialisasi tentang tujuan dari tradisi

Tahap analisa dan pembahasan penulis melakukan analisa hasil perhitungan kriteria performansi yaitu makespan dari metode penjadwalan yang saat ini diterapkan oleh

“Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan tempat belajar yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam rangka usaha meningkatkan pengetahuan, keterampilan,

industri kimia dalam negeri yang memproduksi Propilen glikol, sehingga%. untuk mencukupi kebutuhan propilen glikol Indonesia harus impor hal

Dalam bab ini penulis akan membahas tentang peran Biro Hukum Provinsi Jawa Tengah sesuai dengan peraturan perundang-undangan sebagai pemberi bantuan hukum, implementasi