• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemeliharaan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Universitas Islam Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pemeliharaan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Universitas Islam Sumatera Utara"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PEMELIHARAAN BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA (UISU)

KERTAS KARYA

DI SUSUN

O

L

E

H

HARI SUWENDI

(092201006)

PROGRAM STUDI D-III PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-NYA lah penulis dapat menyelesaikan kertas karya yang sederhana ini yang berjudul “Pemeliharaan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Universitas Islam Sumatera Utara”. Penulisan kertas karya ini merupakan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada pendidikan Diploma III Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa kertas karya ini belum sempurna baik dari segi isi maupun cara penyajiannya, untuk itu penulis bersedia menerima saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan kertas karya ini.

Selama penulisan kertas karya ini, penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak baik secara moril maupun materil yang kesemuanya ikut berperan penting demi tersusunnya kertas karya ini. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. DR. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

(3)

3. Ibu Hotlan Siahaan, S.Sos, M.I.Kom, selaku dosen Pembaca yang telah memberikan arahan dalam penyusunan kertas karya ini.

4. Bapak Drs. Joner Hasugian, M.Si selaku dosen wali penulis selama menjalani perkuliahan.

5. Terima kasih kepada seluruh staf pengajar serta pegawai di Fakultas Ilmu Budaya dan Program studi D-III Perpustakaan, yang telah mendidik dan membimbing penulis selama mengikuti masa perkuliahan di program studi D-III Perpustakaan, Universitas Sumatera Utara. 6. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua saya, Ibunda dan

Ayahanda tercinta yang telah mendo’akan dan telah memberikan semangat, perhatian, bimbingan, serta kasih sayang yang tidak terhingga kepada saya.

7. Tak lupa pula terima kasih yang kepada adik dan saudara-saudara saya, Yang telah memberikan dorongan moril yang sangat berarti kepada saya.

8. Terima kasih kepada bapak Zainal Sebayang S.Sos. Selaku kepala perpustakaan Universitas Islam Sumatera Utara Medan yang telah memberikan izin kepada penulis dalam melakukan observasi di perpustakaan UISU.

(4)

10.Dan juga saya ingin mengucapkan terima kasih kepada bang Ikhsan Siregar M.Si dan juga bang Abdul Hakim Lubis SE yang telah berjasa dalam memudahkan penulis masuk ke Uiversitas Sumatera Utara 11.Buat teman-teman tercinta stambuk 09 yang selama ini selalu ada di

saat saya susah maupun senang terutama Agus Sri Haryanti.

Akhir kata penulis berharap semoga kertas karya ini nantinya dapat bermanfaat bagi yang membutuhkannya. Amin.

Medan, Juni 2012 Penulis

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Penulisan ... 2

1.3 Ruang Lingkup ... 2

1.4 Metode Pengumpulan Data ... 3

BAB II PEMELIHARAAN BAHAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemeliharaan Bahan Pustaka ... 4

2.2 Tujan Pemeliharaan Bahan Pustaka ... 5

2.3 Fungsi Pemeliharaan Bahan Pustaka ... 5

2.4 Faktor Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka ... 6

2.5 Pencegahan Kerusakan Bahan Pustaka ... 11

2.6 Perbaikan ... 14

2.7 Penyiangan ... 16

BAB III PEMELIHARAAN BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN ISLAM SUMATERA UTARA 3.1 Sejarah Singkat ... 17

3.1.1 Visi ... 18

3.1.2 Misi ... 19

3.2 Struktur Organisasi ... 19

3.3 Sumber Daya Perpustakaan UISU ... 21

3.4 Koleksi Bahan Pustaka ... 22

3.5 Sarana Dan Prasarana ... 25

3.6 Peraturan Dan Layanan ... 22

3.7 Anggaran ... 22

3.8 Pemeliharaan Bahan Pustaka ... 23

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 29

4.2 Saran ... 30

(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perpustakaan merupakan suatu sarana yang menyediakan berbagai informasi yang selalu diperoleh dari masa ke masa dan setiap orang dapat mempergunakan perpustakaan tanpa memandang status sosial, umur dan pekerjaan. Perpustakaan bukan sembarang tempat untuk penjajaran sebuah buku melainkan gedung yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Menurut buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi (2004:3),

Perpustakaan perguruan tinggi adalah suatu unit pelaksana teknis yang bersama-sama unitnya turut melaksanakan tri dharma perguruan tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengelola serta merawat dan melayankan informasi kepada masyarakat khusus dan akademik umumnya.

Untuk memperoleh ilmu pengetahuan perlu adanya sarana yang menyediakan sumber-sumber informasi, salah satu yang menyediakannya adalah perpustakaan. Perpustakaan menyediakan informasi melalui bahan pustaka tercetak maupun non tercetak, yang akan disalurkan ke pengguna.

(7)

Bahan pustaka yang berupa buku, majalah, surat kabar dan sebagainya memerlukan pengaturan dan penataan yang baik agar informasi dan ilmu pengetahuan yang ada didalamnya diharapkan dapat berumur lebih panjang dan tahan lama, sehingga tidak membebani perpustakaan dalam pemesanan dan pengolahan kembali bahan pustaka tersebut.

Bahan pustaka merupakan hal yang penting dalam perpustakaan. Menyadari akan pentingnya informasi yang ada di dalam bahan pustaka tersebut, maka pihak Perpustakaan Universitas Islam Sumatera Utara (UISU)melakukan pemeliharaan terhadap bahan pustaka yang tersedia di dalam perpustakaan. Hal ini dilakukan guna melindungi informasi yang terkandung di dalam bahan pustaka agar dapat berumur panjang dan tahan lebih lama lagi.

Meskipun Perpustakaan Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) telah melakukan pemeliharaan bahan pustaka, namun kegiatan perawatan yang dilakukan belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini terlihat masih banyak buku-buku yang tidak terawat, seperti dimakan rayap dan sobek, yang tentu menjadi masalah bagi pustakawan di perpustakaan tersebut.

(8)

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas penulis memilih judul “Pemeliharaan Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Universitas Islam Utara (UISU)”.

1.2 Tujuan penulisan

Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah:

1. Untuk mengetahui penyebab kerusakan bahan pustaka di Perpustakaan UISU. 2. Untuk mengetahui proses pemeliharaan bahan pustaka yang dilakukan oleh

Perpustakaan UISU. 1.3 Ruang Lingkup

Sesuai dengan penulisan kertas karya ini penulis membatasi ruang lingkup kertas karya ini yang berkaitan dengan pemeliharaan bahan pustaka yang mencakup faktor-faktor penyebab kerusakan dan perbaikan bahan pustaka khususnya bahan pustaka tercetak yang ada pada Perpustakaan UISU.

1.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut :

1. Studi kepustakaan ( library Research )

(9)

2. Studi lapangan ( field Research )

(10)

BAB II

PEMELIHARAAN BAHAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pemeliharaan Bahan Pustaka

Bahan pustaka pada umumnya terbuat dari kertas baik dalam bentuk buku, surat kabar, majalah dan bahan cetak lainnya. Semua koleksi tersebut pasti akan mengalami kerusakan. Hal ini di sebabkan bahan pembuatan kertas tersebut bersifat asam dan merupakan bahan organik yang selalu bereaksi dan akan mengurai. Oleh karena itu pemeliharaan bahan pustaka sangat diperlukan untuk menunjang fungsi perpustakaan dalam melaksanakan jasa perpustakaan agar terpelihara dengan sebaik mungkin.

Menurut Soeatminah (1992: 126), pengertian pemeliharaan dan perawatan bahan pustaka adalahkegiatan menjaga atau mengusahakan agar bahan pustaka awet dan terawat dengan baik.Sedangkan menurut pedoman perpustakaan perguruan tinggi (2004:46),” Pelestarian adalah upaya untuk menyimpan kandungan informasi sebuah pustaka dalam bentuk pustaka aslinya dengan cara alih media”.

(11)

Pemeliharaan bahan pustaka perlu dilakukan oleh setiap perpustakaan. sehubungan dengan hal itu pemeliharaan terhadap bahan pustaka agar koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan tersebut selalu siap digunakan oleh penggunanya. Apabila bahan pustaka tersebut rusak, membuat pengguna kurang tertarik untuk membacanya. Dan sebaliknya bahan pustaka yang rapi dan bersih dapat membuat pengguna merasa nyaman untuk membaca bahan pustaka tersebut.

2.2 Tujuan Pemeliharaan

Adapun tujuan dari pemeliharaan bahan pustaka menurut Sulistyo-Basuki (1991:182), adalah “Melestarikan kandungan informasi bahan pustaka dengan alih bentuk dengan menggunakan media lain atau melestarikan bentuk aslinya selengkap mungkin untuk dapat digunakan secara optimal”.

Adapun menurut buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi (2006:63) tujuan pemeliharaan bahan pustaka adalah:

1. Mencegah kerusakan bahan pustaka

2. Melindungi bahan pustaka dari faktor penyebab kerusakan

3. Memperbaiki bahan pustaka yang masih layak disimpan dan bermanfaat 4. Melestarikan isi bahan pustaka yang masih bermanfaat

(12)

2.3 Fungsi pemeliharaan

Fungsi pemeliharaan bahan pustaka adalah menjaga agar bahan pustaka tidak cepat rusak. Kerusakan tersebut terjadi karena tangan jahil pengguna, serangga atau jamur yang merajalela pada bahan pustaka yang ditempatkan diruangan. Ada beberapa fungsi pemeliharaan bahan pustaka yaitu:

1. Fungsi melindungi

Bahan pustaka dilindungi dari serangga, manusia, jamur, cahaya matahari, api dan sebagainya. Dengan melakukan pemeliharaan yang baik maka dapat mencegah kerusakan bahan pustaka.

2. Fungsi pengawetan

Bahan pustaka yang terpelihara dengan baik akan menjadi awet dan bisa lebih lama dipakai dan diharapkan lebih banyak pembaca yang dapat menggunakan bahan pustaka tersebut.

3. Fungsi ekonomi

Bahan pustaka yang terpelihara dengan baik dapat menghemmat keuangan pada perpustakaan tersebut.

4. Fungsi keindahan

(13)

2.4 Faktor Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka

Salah satu cara pemeliharaan agar bahan pustaka tidak mudah rusak adalah dengan menyimpannya pada tempat yang bersih dan aman. Bahan pustaka kertas merupakan bahan pustaka yang mudah terbakar, mudah sobek, mudah rusak yang disebabkan oleh mahluk hidup, noda dari debu dan juga bisa disebabkan oleh jamur. Kekuatan kertas semakin lama semakin menurun karena adanya reaksi kimia atau reaksi antara selulosa dengan bahan lain yang ada pada kertas seperti bahan additive. Akibatnya kertas akan berubah warna menjadi kuning kecoklatan dan pada akhirnya dapat menjadi rapuh dan hancur. Jenis perusak bahan pustaka tersebut sangat tergantung pada keadaan iklim dan daerah setempat serta lingkungannya. Jenis perusak bahan pustaka didaerah yang beriklim sedang atau tropis berbeda dengan perusak bahan pustaka yang berada di daerah yang beriklim dingin. Pada daerah yang beriklim tropis memilik perusak bahan pustaka lebih banyak dan lebih ganas dari pada yang berada di iklim dingin. Secara garis besar kerusakan bahan pustaka dapat di sebabkan oleh beberpa faktor yaitu:

2.4.1 Kerusakan Oleh Faktor Alam

a. Temperatur dan kelembaban udara

(14)

yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menimbulkan beberapa masalah. Kombinasi antara temperatur yang tinggi dan kelembapan yang tinggi akan menyuburkan pertumbuhan jamur dan serangga. Dan pada kelembapan yang terlalu tinggi menyebabkan tinta akan larut dalam air dan menyebar sehingga kertas pada buku akan saling menempel serta akan sulit dilepas pada saat kering. Sebaliknya jika kelembapan udara terlalu rendah, dapat menyebabkan kertas menjadi kering dan getas serta sampul yang terbuat dari kulit akan menjadi keriput.

b. Cahaya

Cahaya atau energi radiasi juga mempunyai efek pada bahan pustaka. Cahaya akan mempercepat oksidasi molekul selulosa sehingga ikatan kimia pada molekul tersebut dapat terputus. Cahaya mempunyai pengaruh menggelantang yang menyebabkan kertas menjadi pucat dan tinta memudar. Karena pengaruh cahaya ini,

lignin pada kertas akan bereaksi dengan komponen lain sehingga kertas berubah

(15)

c. Pencemaran udara

Debu, kotoran dan partikel padat yang berasal dari udara dapat menyebabkan kerusakan pada bahan pustaka. Kerusakan bahan pustaka karena debu, kotoran dan partikel padat ini antara lain:

1. Partikel debu yang dalam kondisi lingkungan yang lembab akan menimbulkan noda permanen yang sukar untuk dihilangkan.

2. Partikel debu akan masuk ke sela-sela buku yang akan membuat kertas akan menjadi rapuh

3. Kotoran dan partikel padat dapat menimbulkan rasa asam yang dapat merusak kertas

4. Kertas tergores karena gesekan yang datang melalui udara. 2.4.2 Kerusakan Oleh Faktor Hayati

a. Jamur (fungi)

Fungi merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil. Mereka

(16)

dapat bertahan untuk waktu yang lama dan dengan cepat tumbuh jika kondisi yang memungkinkan, yaitu dengan kelembaban udara yang lebih besar dari 70%.

b. Serangga

Berbagai jenis serangga seperti kecoa, rayap, kutu buku, silverfish dan lain sebagainya hidup dengan sumber makanan yang berasal dari buku. Biasanya serangga ini sangat senang dengan lingkungan tempat tinggal yang hangat, lembab, remang, gelap dan dengan sirkulasi udara yang tidak sempurna.

c. Binatang pengerat

Binatang pengerat (tikus) juga merupakan binatang perusak buku yang cukup sulit untuk diberantas. Mereka biasanya menyimpan buku-buku yang disimpan di dalam gudang dan kadang kertas tersebut disobek-sobek dan dikumpulkan untuk dijadikan sarang. Dan kadang-kadang tikus meninggalkan kotorannya yang bisa meenyebabkan bahan pustaka menjadi rusak.

2.4.3 Kerusakan oleh faktor manusia

Manusia merupakan penyebab kerusakan bahan pustaka yang berasal dari luar, yaitu karena penanganan dan penggunaan bahan pustaka, tekhnik penjilidan, prosedur penyusunan di dalam rak, pengolahan, sirkulasi dan bagaimana staf dan pengguna jasa perpustakaan memegang bahan pustaka dengan cara yang tidak baik.

(17)

pada bahan pustaka. Dan juga tinta dan perekat yang mengandung zat asam akan merusak kertas, akan tetapi kerusakan yang paling terbesar adalah kerusakan fisik seperti sampul buku yang mengalami kerusakan dan juga kertas yang sobek yang di akibatkan oleh si pengguna itu sendiri karena kelalaiannya dalam menjaga bahan pustaka.

Menurut Razak ( 1995: 13 ), Manusia merupakan faktor penyebab yang besar pengaruhnya bagi kerusakan bahan pustaka dan dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu: Kerusakan secara tidak lansung dan secara langsung.

1. Kerusakan secara tidak langsung terdiri dari

a. Kualitas kertas yang mengandung senyawa asam dan lignin

b.Tinta, mengandung asam dapat merubah warnanya menjadi coklat kekuningan

c. Senyawa asam, dapat menyebabkan pelapukan pada kertas

d.Lignin, dapat merubah warna kertas dari putih menjadi warna kuning kecoklatan.

2. kerusakan secara langsung a. Salah penanganan:

(18)

Penanganan yang baik tidak dilakukan secarah alamiah tetapi diajarkan cara penanganannya.

2.4.4 Kerusakan Oleh Bencana Alam

Bencana alam seperti kebanjiran, kebakaran, gempa bumi, kehujanan, kerusuhan dan kesalahan dalam penanganan seperti salah meletakkan buku selama dalam melaksanakan konservasi dan restorasi, hal itu merupakan sebab-sebab kerusakan bahan pustaka yang sangat merugikan. Kerusakan yang terjadi karena kehujanan dan kebanjiran akan menimbulkan noda yang akan menyebabkan timbulnya jamur dan kotoran yang terdapat dalam air. Noda yang ditimbulkan oleh jamur ini sangat sukar dihilangkan karena jamur memiliki akar yang tumbuh di sela-sela serat kertas. Dan juga kebakaran dapat memusnahkan kertas dalam waktu yang sangat singkat. Oleh sebab itu kita harus menjaga agar kebakaran jangan sampai terjadi.

2.5. Pencegahan Kerusakan Bahan Pustaka

(19)

a. Mencegah kerusakan karena pengaruh temperature dan kelembaban udara Temperatur dan kelembapan udara yang ideal bagi bahan pustaka adalah 20%-40% dan 45-50% RH. Satu-satunya untuk mendapatkan kondisi seperti ini adalah memasang AC 24 jam sehari selama 7 hari dalam seminggu, masalahnya timbul karena tidak semua perpustakaan mampu memasang AC seperti ini karena biaya operasionalnya sangat besar. Jika AC dipasang hanya setengah hari saja maka kelembapan akan berubah-ubah, kondisi ini malah akan mempercepat kerusakan kertas. Jika dalam suatu perpustakaan sudah memasang AC dan mengoperasikan hanya setengah hari saja karena pertimbangan biaya, maka sebaiknya AC diatur untuk mendapatkan temperatur udara 26-28 derjat celcius. Hal ini untuk mencegah terjadinya fluktuasi temperatur yang tinggi pada siang dan malam hari, dan temperatur tersebut cukup sejuk untuk manusia dan aman bagi bahan pustaka.

b. Mencegah kerusakan karena pengaruh cahaya

(20)

memperkecil intensitas cahaya, memperpendek arus pencahayaan dan menghilangkan radiasi ultraviolet dari lampu tersebut dengan memasang filter pada lampu tersebut.

c. Mencegah kerusakan karena pencemaran udara

Menurut Razak (1995: 30) pencemaran udara seperti gas-gas pencemar, partikel debu dan logam yang dapat merusak kertas dapat dicegah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Ruangan menggunakan AC, karena di dalam AC terdapat filter untuk menyaring udara dan ruangan ber AC selalu tertutup sehingga mengurangi debu

2. Di dalam ruangan diberi alat pembersih udara (air cleaner). Pada alat ini terdapat karbon aktif yang dapat menyerap gas pencemar dan terdapat filter untuk membersihkan udara dari debu.

d. Mencegah kerusakan karena faktor hayati

(21)

bahan-bahan yang berbau untuk mengusir serangga seperti kanfer, naftalen, paradichloro benzena atau PDB.

e. Mencegah kerusakan karena faktor manusia

Manusia merupakan perusak bahan pustaka yang cukup besar. Pengaruh ini dapat bersifat tak langsung seperti pencemar udara atau mutu kertas yang rendah yang dihasilkan oleh industri dan dapat bersifat langsung seperti kebakaran, kecurian dan penanganan. Kerusakan lain pada bahan pustaka adalah rendahnya standart mutu penjilidan. Teknologi tinggi seperti penggunaan AC yang tidak kontinyu malah akan mempercepat kerusakan bahan pustaka. Pelaksanaan fotokopi yang tidak benar juga akan merusak bahan pustaka. Dan juga teknik penanganan yang salah dapat menyebabkan kerusakan fisik. Sedangkan salah pengolahan seperti menyimpan bahan pustaka pada tempat yang mengandung resiko, tidak dibersihkan secara berkala akan menimbulkan kerusakan fisik karena kotor dan bahan pustaka yang kotor disukai oleh jamur dan serangga. Dan kerusakan yang paling fatal adalah karena lalai dalam persiapan menghadapi bencana alam.

f. Mencegah kerusakan karena bencana kebakaran

Menurrut buku pedoman perawatan dan pemeliharaan bahan pustaka (1992: 16) bencana kebakaran dapat dihindari dengan cara:

1. Memasang smoke detektor pada tiap ruangan dalam perpustakaan 2. Instalasi lstrik harus diperiksa secara berkala

3. Dilarang keras merokok didalam perpustakaan

4. Alat pemadam api harus dipasang di tempat-tempat yang mudah dijangkau

(22)

Perbaikan restoration menunjuk kepada pertimbangan dan cara yang digunakan untuk memperbaiki bahan pustaka yang rusak. Sebelum melakukan perbaikan, terlebih dahulu harus di ketahui sejauh mana kerusakan yang di alami oleh bahan pustaka tersebut. Dengan demikian kita mengetahui cara yang tepat untuk melakukan perbaikan pada bahan perpustakaan yang telah rusak.

Ada beberapa kegiatan perbaikan terhadap bahan pustaka yang telah rusak antara lain:

1. Reproduksi

Reproduksi dilakukan untuk merawat bahan pustaka yang langka dan mudah rusak. Reproduksi dapat dilakukan dengan cara:

- Mereproduksi bahan pustaka dengan cara membuat fotocopynya - Mereproduksi bahan pustaka kedalam bentuk lain seperti

microfilm, microfish, CD-ROM

- Bahan pustaka yang berbentuk microfish ataupun microfilm sebaiknya dibuatkan duplikatnya.

2. Penjilidan

Penjilidan merupakan kegiatan yang paling penting dalam pemeliharaan bahan pustaka. Adapun bahan pustaka yang perlu dijilid adalah:

- Bahan pustaka yang benang jahitan pengikat lembarannya teleh lepas

(23)

- Bahan pustaka yang halamannya tidak berurutan

Dalam kegiatan penjilidan, perpustakaan diharuskan untuk melengkapi catatan untuk penjilidan buku, majalah, atau dokumen lainya. Dalam melakukan hal ini pembiayaan perlu dipikirkan untuk memenuhi bahan-bahanya. Apabila pembiayaan penjilidan sama dengan pembiayaan pembelian bahan pustaka dengan judul yang sama, maka disarankan untuk membeli bahan pustaka yang baru saja.

3. Laminasi

Pelestarian bahan pustaka dengan cara laminasi yaitu melapisi bahan pustaka dengan kertas khusus agar bahan pustaka menjadi awet, merupakan kegiatan yang digunakan untuk kertas-kertas yang sudah tidak dapat diperbaiki lagi dengan cara lain seperti ditambal atau dijilid. Kertas atau bahan pustaka yang ingin dilaminasi adalah bahan pustaka yang sudah tua dan berwarna kuning kecoklatan. Laminasi dapat dilakukan dengan cara manual yaitu dengan menggunakan tangan dan laminasi dengan cara modern yaitu dengan cara menggunakan mesin dan juga bahan laminasi sudah disediakan dalam bentuk siap pakai. Dan adapun cara lain untuk penanganan bahan pustaka pada laminasi dapat dilakukan dengan pelepasan atau penyemprotan bahan pustaka dengan bahan kimia.

2.7 Penyiangan

(24)

pustaka yang sudah tidak sesuai lagi dapat diganti dengan bahan pustaka yang baru. Bahan pustaka yang perlu disiangi adalah bahan pustaka yang sudah tidak relevan lagi, sudah usang, isinya sudah tidak lengkap, bahan pustaka yang sudah ada edisi barunya dan bahan pustaka yang fisiknya sudah sangat rusak.

Kegiatan penyiangan ini sebaiknya dilakukan oleh petugas perpustakaan berdasarkan pertimbangan kesesuaian kondisi fisik bahan pustaka. Tujuan kegiatan penyiangan ini antara lain:

1. Membina dan memperbaiki nilai pelayanan informasi oleh perpustakaan 2. Memperbaiki kinerja perpustakaan

3. Menigkatkan daya guna dan hasil guna ruang dan koleksi.

Adapun langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam melakukan kegiatan penyiangan antara lain sebagai berikut:

a. Menentukan bahan pustaka yang perlu disiangi b. Membuat berita acara penghabisan barang inventaris c. Mencabut kartu catalog bahan pustaka yang akan disiangi d. Menyisihkan bahan pustaka yang masih bisa diperbaiki

(25)

BAB III

PEMELIHARAAN BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAAS ISLAM SUMATERA UTARA (UISU)

3.1 Sejarah Singkat Perpustakaan UISU

Perpustakaan Universitas Islam Sumatera Utara didirikan pada tahun 1952. Pendiri Perpustakaan UISU yaitu Hadji Bahrun Djamil, Adnan Benawi, Sariani Amiraden Siregar, Rifai Abdul Manaf Nasution, dan Sabaruddin Ahmad. Lokasi perpustakaan UISU terletak di Jalan Sisingamangaraja Teladan Medan. Perpustakaan UISU dipimpin oleh seorang kepala perpustakaan dan dibantu oleh tiga orang staf perpusstakaan.

Perpustakaan Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) terletak di lantai I dan mempunyai luas ruangan 10x20 meter. Di ruangan inilah semua kegiatan berlangsung yang berhubungan dengan perpustakaan dan pelayanan perpustakaan yang diberikan kepada pengguna perpustakaan. Jumlah pengguna perpustakaan di perpustakaan UISU adalah sebanyak 5.833 orang pada tahun 2010-2012 yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan pegawai. Sampai saat ini Universitas Islam Sumatera Utara telah memiliki koleksi sebanyak 7.354 judul dan 10.541 eksemplar.

Perpustakaan UISU menggunakan sistem pelayanan terbuka (open acsses), yaitu pengunjung perpustakaan boleh masuk keruangan koleksi untuk mencari informasi yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan tersebut.

(26)

Menjadi salah satu perpustakaan yang terbaik yang mampu memberikan ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni (IPTEKS) dengan menyediakan lingkungan belajar yang dinamis dan produktif yang menghubungkan pengguna dengan ilmu pengetahuan secara berkesinambungan guna mendukung suasana belajar yang kondusif.

3.1.2 Misi Perpustakaan UISU

1. Menyediakan sarana untuk menjadi pusat pengetehuan secara efektif dengan menggunakan fasilitas elektronik dan non elektronik.

2. Merealisasikan pengumpulan pemberdayaan informasiuntuk menciptakan komunitas ilmiah baik mahasiswa, staf akademik dan non akademik.

3.2 Struktur organisasi

(27)

dilakukan adalah dengan peminjaman, pengembalian serta perpanjangan koleksi dan juga pendaftaran anggota. Sedangkan layanan referensi bertugas untuk membantu pengguna menemukan informasi yang berhubunngan dengan koleksi referensi.

Berikut ini adalah gambar struktur organisasi perpustakaan UISU secara makro:

Sumber: Perpustakaan UISU tahun 2010-2012

Dengan adanya struktur organisasi akan dapat diketahui gambaran yang jelas tentang kedudukan dan tanggung jawab serta tugas dari masing-masing bagian dalam lembaga tersebut.

Adapun tugas dari masing-masing unit dapat dilihat di bawah ini:

1. Kepala Perpustakaan:

- Sebagai penanggung jawab pengelolaan bahan pustaka Kepala Perpustakaan

Bagian Pengolahan

Layanan Sirkulasi

(28)

- Mengatur semua kegiatan pengelolaandan pengembangan yang ada pada Perpustakaan UISU

2. Bagian Pengolahan:

- Melakukan pengadaan bahan pustaka

- Melakukan pengolahan dan perolehan bahan pustaka - Penyusunan bahan pustaka kedalam rak

3. Layanan Sirkulasi:

- Sebagai administrasi keanggotaan

- Peminjaman dan pengembalian bahan pustaka - Pendaftaran anggota baru

4. Layanan Referensi: - Layanan pembaca - Penulisan literatur - Fotocopy

3.3 Pengguna Perpustakaan Dan Sumber Daya Perpustakaan

Pengguna Perpustakaan UISU adalah mahasiswa, dosen dan pegawai. Rincian pengguna Perpustakaan UISU pada tahun 2010-2012 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

(29)

Pada Perpustakaan Universitas Islam Sumatera Utara hanya terdapat 4 orang staf yang mengelola perpustakaan tersebut. Adapun jabatan dan jenjang pendidikan dari masing-masing staf diperpustakaan UISU yaitu:

1. Kepala Perpustakaan: S1 (Non Pustakawan) 2. Staf Perpustakaan: S1 (Non Pustakawan) 3. Staf Perpustakaan: SMA

4. Staf Perpustakaan: SMA 3.4 Koleksi Bahan Pustaka

Perpustakaan UISU memiliki koleksi bahan pustaka yang terdiri dari koleksi fiksi dan non fiksi, referensi, majalah, jurnal, surat kabar dan audiovisual. Jumlah koleksi bahan pustaka pada Perpustakaan Universitas Islam Sumatera Utara antara lain:

1. Buku : 6.833 judul 2. Jurnal : 234 judul 3. Referennsi: 354 judul 4. Skripsi Dan Tesis: 42 judul 5. Audiovisual: 15 keping

(30)

3.5 Sarana Dan Prasarana

Ada beberapa sarana dan prasarana yang tersedia di dalam Perpustakaan UISU antara lain:

a. Memiliki luas gedung 10 x 20 meter persegi b. 6 buah AC

c. 23 buah rak buku d. 4 buah rak majalah e. 2 buah rak surat kabar f. 1 buah rak katalog

g. 2 buah rak penitipan barang/ tas h. 7 buah meja kerja

i. 10 buah meja baca j. 5 buah kursi kerja k. 60 bauh kursi baca l. 3 set computer m. 1 buah mesin tik n. 1 buah televisi

3.6 Peraturan Dan Layanan

(31)

tertib dan teratur. Adapun peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh Perpustakaan UISU adalah sebagai berikut:

- Perpustakaan dibuka setiap hari:

Senin s/d Jum’at: pukul 08.00-16.00 WIB Sabtu: pukul 08.00-12.00 WIB

- Bagi pengunjung perpustakaan yang hendak masuk ke perpustakaan diharapkan meletakkan tasnya terlebih dahulu kedalam laci yang telah disediakan

- Setiap mahasiswa harus mempunyai KTM dan kartu anggota

- Setiap anggota dapat meminjam buku maksimal 2 judul buku dengan jangka waktu sebagai berikut:

1. Lama peminjaman selama 1 minggu

2. Dapat memperpanjang peminjaman selama 1 minggu

3. Denda yang di kenakan bagi anggota yang terlambat mengmbalikan buku Rp. 500 perhari untuk 1 buku

- Dilarang makan, minum dan membuang sampah sembarangan di ruanngan perpustakaan

- Dilarang berbicara keras/ berisik didalam ruangan perpustakaan

(32)

3.7 Anggaran

Setiap perpustakaan harus mempunyai anggaran sebagai alokasi untuk keperluan perpustakaan. Besar kecilnya anggaran yang diperlukan harus disesuaikan dengan kebutuhan perpustakaan dalam menyediakan koleksi namun berbeda dengan Perpustakaan UISU yang tidak diberi anggaran dana untuk perpustakaan. Anggaran dana lebih ditujukan kepada perpustakaan fakultas. Adapun perpustakaan UISU untuk melakukan pembelian bahan pustaka biasanya didapat dari uang pendaftaran anggota perpustakaan, denda maupun ganti rugi kolekksi yang hilang. Sesekali kepala perpustakaan mmemberikan daftar buku yang benar-benar dibutuhkan mahasiswa kepada kepala yayasan untuk melakukan pembelian koleksi bahan pustaka ke toko buku.

3.8 Pemeliharaan Bahan Pustaka

(33)

pembunuh serangga demi kelangsungan ataupun ketahanan dari bahan pustaka tersebut.

3.8.1 Faktor Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka

Banyaknya jumlah pengunjung yang datang pada Perpustakaan UISU dapat merupakan faktor penyebab kerusakan bahan pustaka yang paling utama. Pengunjung perpustakaan yang sebagian besar adalah mahasiswa Universitas Islam Sumatera Utara sering kali tidak memperhatikan tata cara pengambilan maupun penggunaan bahan pustaka yang baik dan benar, sehingga hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada bahan pustaka yang dimiliki oleh Perpustakaan UISU.

Selain itu kerusakan terhadap bahan pustaka juga dapat di sebabkan karena adanya debu yang menempel pada bahan pustaka ataupun serangga yang datang menghampiri bahan pustaka tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan koleksi bahan pustaka menjadi rusak karena dapat menimbulkan noda-noda yang sukar untuk dihilangkan dan kerusakan lainnya.

3.8.2 Pencegahan Kerusakan Bahan Pustaka

Menurut informasi yang penulis terima dari perpustakaan ada beberapa kegiatan pencegahan yang dilakukan oleh Perpustakaan UISU anatara lain sebagai berikut:

(34)

Untuk mencegah kerusakan pada bahan pustaka yang disebabkan oleh pengaruh temperatur dan kelembaban udara Perpustakaan UISU sudah menggunakan Air Conditioner (AC)yang dipergunakan untuk mengatur suhu dan kelembaban udara yang dibutuhkan oleh bahan pustaka.

b. Mencegah Kerusakan Karena Pengaruh Cahaya

Dalam mengatasi kerusakan karena pengaruh cahaya, pihak Perpustakaan Universitas Islam Sumatera Utara melakukan pengaturan rak-rak buku agar terhindar langsung dari sinar cahaya matahari, serta menggunakan gorden untuk menutup jendela agar menghindari bahan pustaka dari sinar matahari langsung, Dan juga letak jendela yang tidak menghadap matahari.

c. Mencegah Kerusakan Karena Pengaruh Biotis

Untuk mencegah tumbuh dan berkembang biaknya jamur, rayap ataupun serangga, Perpustakaan UISU melakukan tindakan dengan cara melakukan pemeriksaan kondisi kertas secara berkala. Dan untuk buku yang baru selesai diolah diberi sampul plastik demi mencegah bahan pustaka dari kotoran, debu dan sebagainya, dan juga pihak perpustakaan menggunakan kapur barus untuk membasmi serangga yang bisa merusak bahan pustaka, dengan cara mengoleskan kapur barus di setiap rak, serta adanya sirkulasi didalam ruangan yang dibantu dengan adanya Air Conditioner.

d. Mencegah Kebakaran

(35)

di dalam ruangan perpustakaan, yang ditulis di dalam bentuk peraturan yang telah di tetapkan oleh Perpustakaan UISU.

e. Mencegah Kerusakan Karena Pengaruh Manusia

Dalam mengatasi kerusakan bahan pustaka yang di sebabkan oleh pengguna, Perpustakaan UISU memberikan sanksi kepada pengunjung berupa denda dengan uang atau mengganti koleksi yang sama apabila terjadi kerusakan pada buku yang dipinjam.

3.8.3 Perbaikan ( Restoration )

Kerusakan bahan pustaka pada Perpustakaan UISU memiliki tingkat kerusakan yang relatif kecil hal ini dapat dilihat langsung dari keadaan persediaan buku-buku di rak ataupu di lemari yang ada. Namun bukan berarti tidak ada bahan pustaka yang mengalami kerusakan. Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada bahan pustaka dapat diatasi dengan baik oleh pustakawan Perpustakaan UISU.

(36)

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan dalam melakukan proses perbaikan bahan pustaka yang telah rusak yang ada pada Perpustakaan UISU.

1. Menyampul kembali bahan pustaka yang sampulnya telah rusak dan usang 2. Menjilid kembali bahan pustaka yang jilidanya telah terlepas

3. Melakukan fotocopi terhadap bahan pustaka yang rusak ataupun lembaran-lembaran bahan pustaka yang telah hilang.

3.8.4 Penyiangan Bahan Pustaka

Kemampuan ruangan atau gedung untuk menampung koleksi selalu terbatas, sedangkan bahan pustaka selalu bertambah akibat kemajuan ilmu pengetahuan. Untuk mengatasi kelebihan bahan pustaka maka harus adanya proses penyiangan dalam suatu perpustakaan.

Adapun kriteria penyiangan pada Perpustakaan UISU adalah sebagai berikut:

1. Bahan pustakanya yang sudah usang dan tidak pernah dibaca lagi oleh pengguna

2. Bahan pustaka yang sudah lama dan jumlah eksemplarnya sudah terlalu banyak

3. Bahan pustaka yang isinya sudah tidak lengkap lagi dan telah dapat diusahakan penggantinya

(37)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari uraian bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Kerusakan bahan pustaka pada Perpustakaan UISU disebabkan karena kelalaian pengguna dalam menggunakan bahan pustaka

2. Pengguna Perpustakaan UISU sebagian besar adalah mahasiswa, dan pegawai yang tidak memperhatikan tata cara pengambilan maupun penggunaan bahan pustaka yang baik dan benar.

3. Usaha-usaha yang dilakukan oleh perpustakaan untuk mencegah kerusakan bahan pustaka antara lain, menempatkan rak bahan pustaka pada posisi yang terhindar dari sinar matahari secara langsung, juga membersihkan debu atau kotoran secara teratur dan dilarang merokok di dalam ruangan perpustakaan. 4. Banyaknya faktor kerusakan bahan pustaka akibat dari faktor alam, manusia

dan binatang, tetapi yang lebih dominan yang merusak bahan pustaka adalah faktor manusia.

(38)

4.2 Saran

1. Untuk mencegah terjadinya kerusakan bahan pustaka sebaiknya Perpustakaan Universitas Islam Sumatera Utara membuat peraturan-peraturan tertulis kepada pengguna perpustakaan dalam menggunakan bahan pustaka.

2. Dalam menjadikan ruangan tetap bersih sebagai salah satu pencegahan kerusakan, hendaknya perpustakaan melaksanakan kebersihan penyeluruhan setiap seminggu 3 kali.

3. Untuk mencegah kerusakan bahan pustaka hendaknya pengguna bahan pustaka lebih memperhatikan lagi bahan pustaka yang dipinjam.

(39)

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional RI, 2006. PedomanUmum Perpustakaan

Perguruan Tinggi Buku Pedoman Edisi Ketiga. Jakarta: Depertemen

Pendidikan Nasional RI Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Hardjoprakoso, Mastini, 1992. Pedoman Perawatan Dan Pemeliharaan Fasilitas Perpustakaan. Jakarta: Perpustakaan RI

Martoatmodjo, Karmidi. Pelestarian Bahan Pustaka. 1993.Jakarta. Universitas Terbuka.

Razak, Muhammad, 1995. Petunjuk Teknis Pelestarian Bahan Pustaka. Jakarta: Perpustakaan RI.

Soeatminah. 1992. Perpustakaan, kepustakawanan dan pustakawan. Yogyakarta: Kanisius.

Sulistyo-Basuki, 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: Gramedia.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan meng-klik sebuah tombol pilihan dari menu yang ada maka pengguna akan langsung memperoleh informasi dengan cepat mengenai modul mata kuliah Pengantar Sistem Komputer,

- Satu anak pada tiap kelompok membca syahadat dan kelompok lain membaca artinya - Siswa berpasangan, satu membaca syahadat dan yang lain menyebutkan artinya - Siswa

Namun begitu, salah satu tradisi yang terdapat dalam masyarakat Jawa, yaitu ronggeng ternyata telah menjadi salah satu seni tradisi di daerah Pasaman yang

(1) Meningkatkan akses kredit dan dukungan usaha yang lebih baik bagi. KUMK dalarn penambahanl pendanaan modal kerja melaiui

Dari uraian hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan: 1) Pola makan anak balita dilihat dari jenis makanan dengan frekuensi lebih banyak dikonsumsi meliputi makanan

Metode: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penggunaan alat-alat kontrasepsi pada ibu-ibu di Puskesmas Sebangar Kecamatan Mandau di.. Kota Duri Riau pada

Berikut ini kami sudah menyiapkan sepuluh soal latihan psikotest tanpa download yang pernah ditanyakan di dalam penerimaan lowongan kerja BUMN BPJS Ketenagakerjaan dan

Kelom pok t um buhan yang berkem bang biak dengan t unas advent if adalah nom or…!. Kerugian dari perkem bangbiakan dengan cara m encangkok