Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP PELAYANAN PT BANK MANDIRI (Persero) Tbk
CABANG ZAINUL ARIFIN MEDAN
SKRIPSI
Diajukan oleh :
ERLIDA ROSA
070523037
Ekonomi Pembangunan
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Medan
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan nasabah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan dan menganalisis atribut pelayanan yang harus diperbaiki oleh nasabah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan untuk meningkatkan kinerja pelayanan.
Data diperoleh dari 100 orang nasabah nasabah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan dengan teknik pengambilan simple random sampling. Pengujian menggunakan 6 indikator yaitu berwujud (tangibles), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan atau kepastian (assurance), dan (emphaty) di tambah fasilitas produk. Metode analisis yang digunakan adalah Analisis deskriptif, Customer satisfaction index (CSI),
Importance Performance Analysist (IPA). Uji validitas dan reliabilitas dengan
nilai r tabel adalah 0,5 %.
Hasil pengujian ini membuktikan bahwa kepuasan nasabah berhubungan dengan pelayanan yang diberikan bank dimana berdasarkan analisis tingkat kepuasan nasabah terhadap pelayanan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan adalah puas yaitu dengan persentase 66,26 % yang artinya bahwa nasabah puas terhadap pelayanan bank selama ini sedangkan untuk meningkatkan kepuasan nasabah maka pihak bank harus meningkatkan kinerja pada atribut prosedur kerja pelayanan, kecepatan transaksi, kemampuan merealisasikan janji, bersikap adil dalam melayani, penawaran suku bunga, dan kegiatan pemberian hadiah atau undian hal ini disebabkan atribut-atribut ini dianggap penting namun pelaksanaannya masih dirasakan kurang oleh nasabah.
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
ABSTRACT
Watchfulness aims to analyze customer satisfaction level pt self-supporting bank (share) tbk branch zainul arifin field and analyze service attribute that must be repaired by customer pt self-supporting bank (share) tbk branch zainul arifin field to increase service performance.
Result testing this prove that customer satisfaction relate to service that given where based on customer satisfaction level analysis towards service pt self-supporting bank (share) tbk branch zainul arifin field satisfied that is with percentage 66,26 % that that satisfied customer towards bank service during the time while to increase customer satisfaction so bank side increase performance in service working procedure attribute, transaction speed, ability merealisasi promise, posed fair in serve, rate of interest tender and present gift activity or this matter lottery is caused these attributes is assumed important but the execution stills to feeled less by customer.
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, pemilik
semesta alam karena hanya dengan berkat dan rahmatNya, penulis diberi
kemampuan dan kemudahan dalam menyelesaikan pembuatan skripsi ini dengan
baik.
Pembuatan skripsi yang berjudul “Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah
Terhadap Pelayanan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin
Medan” ini di susun sebagai syarat bagi penulis untuk mendapatkan gelar Sarjana
Ekonomi di Jurusan Ekonomi Pembangunan yang selama ini penulis dambakan.
Sekali lagi penulis sangat bersyukur karena pada akhirnya dapat menyelesaikan
pembuatan skripsi dengan baik, karena pada awalnya tidak yakin akan dapat
mengerjakan tugas berat ini secara mandiri. Beberapa masalah dan kendala yang
terjadi selama proses pengerjaan penulis anggap sebagai pengalaman yang sangat
berharga.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak baik secara moril maupun materi. Pada kesempatan
sekarang ini penulis tak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec, Selaku Ketua Departemen Ekonomi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, PhD, Selaku Sekretaris Departemen
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
4. Bapak Paidi Hidayat, SE, M.Si Selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan waktu, saran¸pemikiran, dan dengan penuh kesabaran
membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Ilyda Sudardjat, S.SI, M.Si Selaku Dosen Penguji I dan Bapak Kasyful
Mahalli, SE, M.Si selaku Dosen Penguji II. Saran dan kritiknya sangat berarti
sehingga penulis skripsi ini dapat diselesaikan.
6. Seluruh Dosen pengajar di Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan mengajarkan
ilmu pengetahuan kepada penulis.
7. Seluruh Staff administrasi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
khususnya Departemen Ekonomi Pembangunan.
8. Saudara-saudara saya yang tercinta Kak Eva Mardiana S.P dan abang saya
Roni Thizer S.T.
9. Anak-anak Ekonomi Pembangunan khususnya angkatan 2007 yang telah
memberikan dukungan moril terutama Aprita Yohana, Mimikri, dan nurul.
10.Anak-anak Ekonomi Pembangunan khususnya angkatan 2008 yang telah
memberikan dukungan moril Debora, Indah, Ronika, Eben, Walmusa, Dian
dan lain-lain
11.Anak-anak Reguler 2007 Yaitu Ade, Esti, Jumasi, dan lain-lainnya.
12.Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
Akhirnya penulis sangat mengucapkan terima kasih kepada orang tua saya
yang sangat saya kasihi Bapak S. Tumanggor dan Ibu saya L. Tampubolon.
Semoga skripsi yang penulis kerjakan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat
pada umumnya. Kesempurnaan hanya milik Tuhan semata, saran dan kritik yang
membangun sangat penulis harapkan demi kemajuan bersama karena masih
banyak kekurangan dan kelemahan ada pada diri penulis.
Medan, Desember 2009 Penulis
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
DAFTAR ISI
ABSTRACT ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 5
1.3 Hipotesis ... 6
1.4 Tujuan ... 7
1.5 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1 Teori Pertumbuhan Ekonomi ... 9
2.1.1 Faktor yang mempengaruhi kepuasan nasabah ... 11
2.2 Teori Pembangunan Ekonomi ... 14
2.3 Pengeluaran Pemerintah Daerah ... 15
2.3.1 Pengeluaran Aparatur ... 16
2.3.2 Pengeluaran Publik... 16
2.3.3 Teori Pengeluaran Pemerintah ... 17
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
2.4 Tingkat Pendidikan ... 21
2.4.1 Peranan Pendidikan ... 23
2.5 Nilai Tambah Industri ... 25
2.5.1 Konsep Nilai Tambah ... 26
2.5.2 Peranan Nilai Tambah ... 27
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian ... 29
3.2 Jenis dan Sumber Data ... 29
3.3 Pengolahan Data ... 29
3.4 Model dan Metode Analisis Data ... 29
3.4.1 Uji Kesesuaian ... 30
3.4.2 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik ... 34
3.5 Definisi Operasional ... 37
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Kabupaten Tapanuli Selatan ... 38
4.1.1 Kondisi Geografis ... 38
4.1.2 Kependudukan ... 38
4.1.3 Kondisi Sosial ... 40
4.1.4 Perekonomian Kab. Tapanuli Selatan ... 41
4.2 Gambaran Umum Kabupaten Langkat ... 42
4.2.1 Kondisi Geografis ... 42
4.2.2 Kependudukan ... 44
4.2.3 Kondisi Sosial ... 44
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
4.3 Perkembangan PDRB ... 47
4.3.1 Perkembangan Pengeluaran Pemerintah ... 48
4.3.2 Perkembangan Tingkat Pendidikan ... 50
4.3.3 Perkembangan Nilai Tambah Indsutri ... 52
4.4 Analisis Hasil Penelitian ... 54
4.4.1 Analisis Data Tapanuli Selatan ... 54
4.4.1.1 Uji Kesesuaian ... 55
4.4.1.2 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik ... 60
4.4.2 Analisis Data Kabupaten Langkat ... 64
4.4.2.1 Uji Kesesuaian ... 66
4.4.2.2 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik ... 69
4.5 Analisis Komparasi Hasil Penelitian ... 72
4.5.1 Uji Kesesuaian ... 74
4.5.2 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik ... 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 76
5.2 Saran... 77
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bank merupakan salah satu perusahaan yang sangat berfokus pada
pelayanan. Hal ini disebabkan produk yang dihasilkan sebuah bank adalah berupa
jasa dan bukan berbentuk barang (Simamora, 2002). Dengan demikian pelayanan
yang diberikan sebuah bank kepada nasabahnya sangat tergantung pada kualitas
pelayanan yang ditunjukkannya. Akibatnya setiap bank yang ada, akan bersaing
untuk meningkatkan kualitas dan fasilitas pelayanannya kepada para nasabahnya.
Dengan demikian kepuasan para nasabah bank sangat rentan terhadap kualitas
pelayanan yang diberikan bank tersebut.
Salah satu bentuk fasilitas pelayanan yang diberikan bank kepada para
nasabah dapat berupa pemberian kemudahan fasilitas transaksi, suku bunga, dan
hadiah kepada para nasabahnya. Hal ini dilakukan agar nasabah tersebut tidak
berpindah kepada bank lain. Dengan demikian peranan perbankan bagi para
nasabah dan masyarakat sudah sangat penting. Menurut (Kasmir, 2003) secara
umum peranan perbankan ada 3 yaitu funding (pengumpul dana masyarakat),
Lending (penyalur peminjaman keuangan atau kredit), dan jasa-jasa lainnya
(seperti tempat pembayaran atau keperluan transaksi perdagangan).
Pada perkembangan selanjutnya, peranan dan kegiatan perbankan tersebut
terus mengalami perbaikan-perbaikan. Sebagai contoh dalam perannya sebagai
funding atau penyimpan dana masyarakat. Perbaikan-perbaikan yang dilakukan
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
tambahan bagi masyarakat yang menyimpan uangnya di bank. Hal ini dilakukan
agar mampu menarik minat masyarakat untuk menyimpan uangnya di bank
tersebut dan pada akhirnya akan mampu meningkatkan jumlah dana pihak ketiga
yang dihimpun bank.
Tingginya minat masyarakat dalam menyimpan uangnya di bank membuat
sejumlah bank yang ada di Indonesia membuka kantor cabang baru di seluruh
pelosok tanah air. Sampai Desember 2008 jumlah bank yang ada di Indonesia
sebanyak 120 bank dengan 9.989 kantor dan tersebar di seluruh Indonesia (Info
Bank, 2009). Sampai awal tahun 2009, Bank Negara Indonesia (BNI) merupakan
bank yang paling banyak memiliki kantor cabang di Indonesia dengan jumlah
1.034 kantor. Kemudian disusul oleh Bank Central Asia (BCA) dengan jumlah
1.031 kantor, sedangkan Bank Mandiri memiliki 1.027 kantor. Walaupun BNI
memiliki kantor cabang terbanyak, namun jumlah fasilitas ATM (Automatic
Teller Mechine) yang dimiliki masih kalah dengan BCA yaitu 3.029, BNI
sebanyak 2.861, sedangkan Bank Mandiri mempunyai 2.754 (Info Bank, 2009).
Semakin banyaknya jumlah bank dan kantor cabangnya di Indonesia dan
meningkatkan fasilitas-fasilitas yang dimiliki setiap bank membuat tingkat
persaingan antar bank juga semakin sengit. Setiap bank berlomba-lomba untuk
memberikan jasa dan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Strategi-strategi
yang ditempuh oleh bank-bank tersebut antara lain meningkatkan mutu produk
atau pelayanan, memberikan nilai tambah (Value added) bagi nasabah, dan
meningkatkan kegiatan promosi diberbagai media di Indonesia. Kegiatan promosi
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
iklan di media massa, menjadi sponsor suatu kegiatan, atau mengadakan acara
gebyar hadiah.
Salah satu bank terbesar yang ada di Indonesia adalah Bank Mandiri. Bank
Mandiri merupakan gabungan atau merger dari 4 bank pemerintah, yaitu Bank
Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor (Exim),
dan Bank Pembangunan Daerah (Bapindo). Berdasarkan jumlah asset yang
dimilikinya maka Bank Mandiri merupakan bank yang memiliki jumlah asset
terbesar di Indonesia yaitu sekitar Rp. 358,40 triliun (Info Bank, 2009). Potensi
inilah yang menjadikan Bank Mandiri sebagai salah satu bank yang paling
dipercaya oleh para nasabah dalam menyimpan dananya.
Nasabah merupakan salah satu asset penting yang dimiliki oleh Bank
Mandiri. Hal ini disebabkan nasabah merupakan sumber utama pengumpulan
dana pihak ketiga oleh Bank Mandiri dimana dana pihak ketiga yang dikumpulkan
tersebut selanjutnya dapat digunakan oleh Bank Mandiri untuk menyalurkan
kreditnya ke dunia usaha atau masyarakat yang membutuhkannya. Dengan alasan
tersebut, maka Bank Mandiri harus mampu memberikan pelayanan yang terbaik
bagi nasabahnya.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Marketing Research Indonesian
(MRI) yang diberi label Bank Service Excellence Monitor (BSEM) dari periode
Desember 2008-Maret 2009) didapat informasi bahwa Bank Mandiri merupakan
posisi pertama dalam kategori Bank service Excellence dan dengan nilai 89,24.
bank service Excellence merupakan suatu survei mengenai kualitas suatu bank
berdasarkan parameter generic service, selling skill, communication skill, product
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
pada tahun 2009 ini pihak manajemen Bank Mandiri menargetkan peningkatan
persentase kualitas pelayanan dimana pada tahun 2007/2008 persentase kualitas
pelayanan 89,82 % dan tahun 2008/2009 persentase pelayanan sebesar 89,24 %
menurun 0,58 % tetapi tetap peringkat pertama (Info Bank, 2009).
Tabel 1.1 Peringkat 10 Tertinggi Bank Service Excellence 2009 di Indonesia
Nama Bank Nilai Bank Service Excellence 2009 Peringkat
Mandiri 89,24 1
BII 85,85 2
CIMB Niaga 85,76 3
OCBC NISP 84,66 4
Danamon 84,01 5
BCA 81,79 6
BNI 80,67 7
Permata 80,36 8
Bukopin 79,33 9
CITI Bank 79,49 10
Sumber : Info Bank 2009
Sedangkan berdasarkan survei yang dilakukan oleh Institut of Service
Management Studies (ISMS) pada tahun 2008 dalam hal pemberian pelayanan di
kantor cabang kepada nasabah Bank Mandiri berada pada peringakat 6 (Tabel
1.2). Walaupun posisi ini lebih baik dari tahun 2007 yang berada pada peringkat
7, namun harus tetap menjadi perhatian utama bagi pihak manajemen yang
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
cabang Bank Mandiri. Hal ini dilakukan agar kualitas pelayanan yang selama ini
telah diberikan kepada nasabah dapat ditingkatkan lagi di seluruh cabang.
Salah satu cabang yang ditempuh oleh pihak manajemen Bank Mandiri
untuk memberikan perhatian dan pelayanan yang serius terhadap para nasabah
Bank Mandiri adalah melalui implementasi terhadap slogannya yaitu “melayani
dengan hati, menuju yang terbaik”. Untuk mencapai hal tersebut maka sejak tahun
2009 pihak manajemen Bank Mandiri telah memberikan instruksi suatu strategi
berupa 7 langkah layanan mandiri kepada para kepala cabangnya diseluruh
Indonesia mengenai strategi-strategi yang akan dilakukan dimasa depan (Info
Bank, 2009). Ketujuh langkah layanan mandiri tersebut adalah Intership”just do
it”, Getting connection, get heard, Walking the talk, Answering the why’s, Recognition and development program, dan Stay tune. Hal ini dilakukan agar
pelayanan yang diberikan Bank Mandiri (termasuk kantor cabangnya) dapat
memberikan pengaruh yang baik terhadap pendapatan dan pengumpulan dana
pihak ketiga oleh Bank Mandiri di masa depan.
Tabel 1.2. Peringkat 10 Bank Terbaik untuk kategori Pemberian Kualitas Pelayanan di Kantor Cabang
PERINGKAT
NAMA BANK 2007 2008
Citibank 1 1
Bukopin - 2
Permata 2 3
CIMB Niaga 6 4
Danamon 4 5
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
BII 5 7
BRI 8 8
OCBC NISP 10 9
BNI 11 10
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin merupakan salah
satu kantor cabang yang ada di Medan. Berdasarkan perkembangannya, jumlah
nasabah yang diperoleh kantor cabang ini mengalami penurunan selama 5 bulan
terakhir (Januari 2009-Mei 2009). Perkembangan jumlah nasabah di PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan (Tabel 3).
Tabel 3. Jumlah Nasabah di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin
Sumber Dana Januari 2009 Februari 2009 Maret 2009 April 2009 Mei 2009
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
Terjadinya penurunan jumlah nasabah tentunya merupakan suatu masalah
yang harus mendapat perhatian dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang
Zainul Arifin Medan. Karena jika terjadi penurunan terus menerus maka dapat
mengganggu kinerja Bank Mandiri umumnya dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Cabang Zainul Arifin Medan khususnya. Penurunan jumlah nasabah ini dapat saja
terjadi akibat dari menurunnya kualitas pelayanan yang diberikan PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan sehingga pada akhirnya dapat
menurunkan kepuasan nasabah atas kinerja Bank Mandiri. Jika seorang nasabah
merasa tidak puas dengan kinerja pelayanan yang diberikan Bank Mandiri maka
nasabah dapat saja berpindah ke bank lain yang menjadi pesaing Bank Mandiri
akibatnya dana pihak ketiga yang disimpan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Cabang Zainul Arifin Medan juga akan semakin menurun karena berkurangnya
jumlah nasabah.
Hal ini merupakan suatu ancaman bagi pihak manajemen PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan karena nasabah yang tidak
puas selain dapat pindah ke bank lain juga dapat memberikan rekomendasi yang
kurang baik tentang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan
kepada nasabah atau masyarakat lain yang ingin menjadi nasabah PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan. Pada akhirnya dapat
mengganggu strategi-strategi yang telah dicanangkan oleh pihak manajemen pusat
Bank Mandiri kepada Kepala Cabang Bank Mandiri untuk meningkatkan service
excellent kepada nasabah.
Salah satu langkah yang dapat ditempuh oleh pihak manajemen kantor
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan. Analisis ini dapat
dilakukan dengan membuat peringkat atribut kualitas pelayanan bank yang
dianggap penting oleh nasabahnya. Kemudian dari pembuatan prioritas atribut
pelayanan ini, selanjutnya pihak manajemen dapat mengukur tingkat kepuasan
nasabah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan selama ini.
Menurut (Simamora, 2003) untuk suatu perusahaan yang service atau pelayanan
adalah produk utamanya, maka atribut-atribut yang ditonjolkannya adalah
berwujud (tangibles), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness),
jaminan atau kepastian (assurance), dan (emphaty) di tambah fasilitas.
Selain menganalisis kepuasan nasabah terhadap kinerja pelayanan PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan maka dengan informasi
yang didapat ini kemudian dapat menjadi suatu kajian bagi pihak manajemen
dalam membuat suatu strategi untuk meningkatkan kinerja PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan di kemudian hari.
Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan
penelitianmengenai kepuasan nasabah terhadap pelayanan Bank Mandiri. Oleh
karena itu, peneliti mengambil judul “ Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah
Terhadap Pelayanan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian
ini adalah :
1. Bagaimanakah tingkat kepuasan nasabah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
2. Atribut pelayanan apa saja yang harus diperbaiki oleh PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan untuk meningkatkan kinerja
pelayanan ?
1.3 Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan atau statement tentang kebenaran yang
dirumuskan untuk pengertian sementara. Maka berdasarkan uraian perumusan
masalah di atas, maka hipotesis yang dilakukan adalah:
1. Kualitas pelayanan yang meliputi variabel berwujud (tangibles), keandalan
(reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan atau kepastian
(assurance), dan (emphaty) di tambah fasilitas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan nasabah
2. Atribut pelayanan yang baik berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah
dan atribut pelayanan yang kurang baik berpengaruh negatif terhadap
kepuasan nasabah.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas maka secara
umum tujuan penelitian ini adalah :
1. Menganalisis tingkat kepuasan nasabah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Cabang Zainul Arifin Medan.
2. Menganalisis atribut pelayanan yang harus diperbaiki oleh PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan untuk meningkatkan kinerja
pelayanan.
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
Hasil penelitian tentang kepuasan nasabah terhadap pelayanan ini diharapkan
mempunyai manfaat :
1. Sebagai bahan pertimbangan bagi pihak bank dalam rangka menentukan
pengambilan keputusan strategi mengenai pelayanan dan kinerja bank
terhadap nasabah dengan memperhatikan hal-hal atau atribut apa yang
dianggap penting oleh bank dengan mereka yang menjadi nasabah.
2. Sebagai sumber bagi bank dalam rangka menerapkan kinerja pemasaran
sehingga lebih berkonsentrasi kepada kepuasan nasabah.
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1 Pengertian Analisis
Menurut (Nazir, 1999) analisis adalah suatu kegiatan yang meneliti atau
menelaah suatu objek yang akan diteliti untuk memperoleh informasi-informasi
yang diperlukan bagi suatu penelitian.
2.2 Defenisi Bank
Pengertian bank secara otentik telah dirumuskan dalam Undang-Undang
Perbankan 1967. Pada pasal 1 Undang-Undang Perbankan 1967, menyatakan
bahwa yang dimaksud dengan bank adalah lembaga keuangan yang usaha-usaha
pokoknya adalah memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran
dan peredaran uang. Berdasarkan pengertian tersebut, bank berfungsi sebagai
financial intermediary dengan usaha utama menghimpun (funding) dan
menyalurkan dana masyarakat (lending) serta memberikan jasa-jasa lainnya dalam
lalu lintas pembayaran. Ketiga fungsi tersebut tidak dapat dipisahkan. Sebagai
badan usaha, bank akan selalu berusaha mendapatkan keuntungan yang
sebesar-besarnya dari usaha yang dijalankannya sebaliknya sebagai lembaga keuangan,
bank mempunyai kewajiban pokok untuk menjaga kestabilan nilai uang,
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
sendirinya Bank Indonesia tidak termasuk dalam pengertian bank yang
sebenarnya, hal ini disebabkan Bank Indonesia bukanlah sebuah badan usaha yang
berusaha mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, walaupun melakukan
kegiatan usaha yang bersifat komersial pula.
Sedangkan menurut Undang-Undang Perbankan yang telah diperbaharui
yaitu Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 Pasal 1 ayat 1 menyatakan
bahwa bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak selanjutnya pada Pasal 4 dinyatakan
bahwa perbankan Indonesia bertujuan untuk meningkatkan pemerataan,
pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan
rakyat banyak. Dalam menjalankan fungsinya, bank dalam menyalurkan dana
yang diperolehnya harus menggunakan pertimbangan yang matang agar dana
yang disalurkan mampu menciptakan pendapatan maksimal bagi bank khususnya
dan masyarakat pada umumnya (Tangkilisan, 2003).
Menurut (Rachmadi, 2001) tugas utama bank adalah mengumpulkan dana
dari masyarakat (baik dari perorangan maupun dari organisasi). Dengan dana yang
terkumpul tadi, bank dapat membantu nasabah yang membutuhkan kredit guna
membiayai keperluan bisnis atau tujuan konsumtif. Sebagai balas jasa kepada para
penabung dan deposan, bank memberikan bunga sedangkan untuk pemberian
kredit kepada perusahaan dan orang perorangan, bank akan menarik bunga.
Selisih antara bunga yang diberikan kepada penabung dan deposan dengan bunga
yang ditarik dari debitur merupakan salah satu sumber pendapatan utama bank.
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
Hal ini nampak dari kegiatan pokok yang menerima simpanan dari masyarakat
yang kelebihan dana dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito berjangka.
2.3 Kondisi Perbankan Indonesia
Kondisi perbankan di Indonesia pernah mengalami kondisi yang
memilukan yaitu antara tahun 1997 – 1998. Kondisi ini ditandai oleh banyaknya
bank-bank yang dilikuidasi atas rekomendasi International Monetery Fund (IMF).
Pada akhir 1997 di Indonesia terdapat 40 bank yang beroperasi dan akibatnya
adanya likuidasi atau penggabungan bank maka sampai akhir Desember 2006
hanya tinggal 130 bank yang masih layak beroperasi di Indonesia (Info Bank,
2007).
Proses likuidasi perbankan di Indonesia dimulai pada awal November
1997, pada periode tersebut terdapat 16 bank yang dilikuidasi, yang
mengakibatkan 7500 karyawan di PHK (Pemberhentian Hubungan Kerja).
Selanjutnya pada tahun 1998 – 1999 pemerintah Indonesia melakukan pembekuan
usaha bank sebanyak 4 kali. Tahapan pembekuan ini adalah pada April 1998
pemerintah membekukan 7 bank kemudian pada 4 Agustus 1998 terjadi
pembekuan 3 usaha bank dan selanjutnya pada 13 Maret 1999 terjadi pembekuan
operasi bank secara besar-besaran oleh pemerintah yaitu membekukan sekitar 38
bank swasta nasional, bank swasta nasional non devisa, dan bank campuran.
Periode terakhir adalah pada tanggal 23 April 1999 adapun alasan pembekuan ini
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
nilai Capital Adequacy Ratio (CAR) di bawah minus 25 persen sedangkan
bank-bank pemerintah terbebas dari likuidasi atau pembekuan usaha, karena pemerintah
merekapitalisasi semua bank tersebut.
Pada tahun 1999 pemerintah melakukan kegiatan penggabungan (merger)
antar bank. Bank-bank yang digabungkan pemerintah tersebut adalah Bank Bumi
Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Import Indonesia, Bank Pembangunan
Indonesia yang merupakan cikal bakal Bank Indonesia. Kemudian pada tahun
2000 terdapat 8 bank yang dilebur menjadi Bank Danamon, pemerintah terus
melakukan usaha pembekuan usaha bank dan pada tahun 2000 tersebut terdapat 3
bank yang lolos dari kegiatan pembekuan yang dilakukan pemerintah yaitu Bank
Putra, Bank Prasidha dan Bank Ratu sedangkan pada tahun 2001 hanya terdapat 1
bank yang dibekukan pemerintah yaitu Unibank selanjutnya pada tahun 2004,
pemerintah kembali membekukan 3 bank nasional yaitu Bank Asiatic, Bank
Dagang Bali, dan Bank Global.
Pada tahun 2005 jumlah bank-bank yang ada di Indonesia menurun
drastis, hal ini diakibatkan adanya pembekuan usaha, likuidasi, atau
penggabungan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Desember 2006 jumlah
bank yang ada di Indonesia sebanyak 130 bank dengan jumlah kantor atau cabang
sebanyak 8.236 kantor yang tersebar di seluruh Indonesia (Info Bank, 2007).
2.4 Jenis-Jenis Bank
Menurut Undang-Undang No. 14 tahun 1967, berdasarkan fungsinya bank
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
1. Bank Sentral (Central Bank) yaitu Bank Indonesia seperti yang diatur oleh
Undang-Undang No. 13 tahun 1968. Bank Indonesia memiliki tugas pokok
membantu pemerintah dalam hal :
a. Mengatur, menjaga, dan memelihara stabilitas nilai rupiah
b. Mendorong kelancaran produksi dan memperluas kesempatan kerja, guna
meningkatkan taraf hidup rakyat
2. Bank Umum (Commercial Bank) yaitu bank yang dalam pengumpulan
dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito, dan
dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka pendek.
3. Bank Tabungan (Saving Bank) yaitu bank yang dalam pengumpulan dananya
terutama menerima simpanan dalam bentuk tabungan dan dalam usahanya
terutama memperbungakan dananya dalam kertas berharga. Contoh Bank
Tabungan Pensiunan Nasional.
4. Bank Pembangunan (Development Bank) yaitu bank yang dalam pengumpulan
dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk deposito dan atau
mengeluarkan kertas berharga jangka menengah dan panjang, serta dalam
usahanya terutama memberikan kredit jangka menengah dan panjang di
bidang pembangunan.
5. Bank Desa (Rural Bank) adalah bank yang menerima simpanan dalam bentuk
uang dan natura (padi, jagung, dan sebagainya) dan dalam usahanya
memberikan kredit jangka pendek dalam bentuk uang maupun dalam bentuk
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
Namun seiring berjalannya waktu dan perkembangan bisnis maka perbedaan
jenis-jenis bank menjadi kabur, oleh karena itu dalam Undang-Undang No. 7
tahun 1992 bank hanya dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
1. Bank Umum yaitu bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Tugas Bank Umum adalah :
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro,
deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya
yang dipersamakan dengan itu.
b. Memberikan kredit
c. Menerbitkan surat pengakuan hutang
d. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk
kepentingan dan atas perintah nasabahnya
e. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah
f. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana
kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi
maupun dengan wesel untuk, cek atau sarana lainnya
g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga
i. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali
amanat
j. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak
bertentangan dengan Undang-undang ini dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Bank Perkreditan Rakyat yaitu bank yang menerima simpanan hanya dalam
bentuk deposito berjangka, tabungan, dan bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu. Tugas Bank Perkreditan Rakyat adalah :
a. Menerima tabungan/simpanan, penabung dan penyimpan harus diberi
buku atau kartu tabungan/simpanan
b. Menerima simpanan dalam bentuk deposito dengan jangka waktu paling
lama tiga bulan
c. Tidak diperkenankan ikut dalam lalu lintas giro, karena bank perkreditan
rakyat merupakan bank yang tidak dapat menciptakan uang. Dalam
hubungan ini, bank yang bersangkutan tidak dapat/dilarang untuk
mengeluarkan kuitansi yang berfungsi sebagai cek
d. Menerima dan memberikan kredit kepada pedagang-pedagang di pasar
atau penduduk desa
2.5 Nasabah
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
Nasabah adalah masyarakat yang menyimpan uangnya di bank. Menurut
(Bank Mandiri, 2007), ada lima kebutuhan utama nasabah segmen ritel dalam
memilih bank yaitu :
a. Kebutuhan akan pelayanan yang memuaskan
b. Kebutuhan akan citra (reputasi) bank yang positif
c. Kebutuhan akan lokasi bank yang strategis
d. Kebutuhan akan fasilitas perbankan yang lengkap dan modern
e. Kebutuhan akan fiture produk yang lengkap
2. Layanan Nasabah
Pelayanan merupakan aspek yang sangat penting dalam menjaring,
mempertahankan nasabah, dan meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga
pada suatu bank. Pelayanan yang baik akan tercermin dari kepuasan nasabah
karena seluruh kebutuhannya telah terpenuhi secara optimal. Menurut (Santoso,
2005) pelayanan yang baik adalah menyadari dan memberikan apa yang
diinginkan pelanggan yang ditunjukkan dengan cara pemberian kualitas yang
lebih baik dari rata-rata kepada pelanggan. Harga yang sangat kompetitif dan
pengiriman yang lebih cepat dari pada yang lain sehingga pelanggan merasa puas
dengan apa yang telah kita berikan.
Menurut (Engel, 1995) dalam memberikan suatu pelayanan kepada seorang
nasabah sebaiknya bank memberikan suatu standarisasi pelayanan yang harus
diikuti oleh seluruh cabangnya sehingga terdapat suatu aturan khusus yang jelas
mengenai pelayanan. Hal ini menunjukkan pula bahwa suatu organisasi harus
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
semakin kritis di mana mereka tidak hanya puas terhadap produk yang diambil
namun dapat lebih dari itu. Jika mereka menemukan masalah pada produk
tersebut maka mereka akan segera beralih ke produk atau perusahaan lain.
2.6 Kepuasan Nasabah
1. Defenisi Kepuasan Nasabah
Kepuasan merupakan komponen penting ketika nasabah membeli dan
menggunakan suatu produk, nasabah bisa menjadi puas atau tidak puas. Menurut
(Kotler, 2000) kepuasan nasabah merupakan perasaan senang atau kecewa yang
muncul setelah membandingkan antara kesannya terhadap kinerja suatu produk
dan harapan-harapannya. Lebih lanjut Kotler mengatakan bahwa banyak
perusahaan memfokuskan kepada kepuasan nasabah yang tinggi, hal ini
disebabkan jika seorang nasabah hanya memiliki tingkat kepuasan yang
sedang-sedang saja maka nasabah akan mudah berubah pikiran bila mendapat tawaran
yang lebih baik sedangkan nasabah yang sangat puas terhadap suatu produk
perusahaan cenderung lebih sukar untuk mengubah pilihannya. Kepuasan yang
tinggi akan menciptakan kelekatan emosional terhadap suatu produk atau jasa
tertentu bukan hanya kesukaan rasional yang hasilnya adalah kesetiaan nasabah
yang tinggi.
Sedangkan (Engel, 1995) mengungkapkan bahwa kepuasan nasabah
merupakan suatu alternatif yang dipilih setidaknya memenuhi atau melebihi
harapan. Kepuasan merupakan fungsi dari persepsi kesan atau kinerja dan
harapan, jika kinerja di bawah harapan maka nasabah akan tidak puas. Umumnya
harapan nasabah merupakan perkiraan atau keyakinan nasabah tentang apa yang
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
jasa sedangkan kinerja yang dirasakan adalah persepsi nasabah terhadap apa yang
nasabah terima setelah mengkonsumsi produk yang dibeli.
Harapan nasabah dibentuk dan didasarkan oleh beberapa faktor yang di
antaranya pengalaman di masa lalu, opini teman dan kerabat, serta informasi dan
janji-janji perusahaan dan para pesaing (Kotler, 2002) sedangkan loyalitas
nasabah adalah seberapa besar konsumen akan membeli lagi produk/jasa bank.
Loyalitas nasabah berkaitan dengan kepuasan nasabah terhadap produk/jasa,
makin besar kemungkinan orang itu untuk membeli lagi dan makin kecil
kemungkinannya beralih ke produk pesaing.
Menurut (Simamora, 2002) salah satu faktor yang mempengaruhi harapan
terhadap kinerja suatu produk atau jasa adalah karakteristik nasabah. Pengalaman
nasabah terhadap suatu produk atau jasa, baik harga maupun karakteristik fisiknya
dapat mempengaruhi harapan nasabah mengenai kinerja yang seharusnya (aktual)
lalu jika suatu produk mempunyai harga yang tinggi atau produk tersebut pernah
memiliki kinerja yang baik pada masa lalu maka nasabah dapat berharap bahwa
produk tersebut memiliki standar kerja yang tinggi. Nasabah yang memiliki
pengalaman di beberapa bank merata-ratakan pengalaman mereka tersebut yang
hasilnya nasabah membentuk standar perbandingan berdasarkan keseluruhan
pengalaman dari satu bank ke bank lain yang sejenis.
Kepuasan nasabah pada dasarnya merupakan keadaan di mana kebutuhan,
keinginan, dan harapan dapat terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi
(Santoso, 2005). Harapan itu sendiri merupakan standar yang diterapkan terhadap
kinerja aktual yang akan dinilai. Tingkat kinerja yang diharapkan dari suatu
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
dan karakteristik fisik, jadi bila produk mempunyai harga yang tinggi atau bila
produk bekerja baik sekali di masa lalu, konsumen akan mengharapkan produk itu
memenuhi standar kinerja yang tinggi (Simamora, 2002).
Nasabah membentuk harapan tentang bagaimana seharusnya kinerja produk
atau jasa yang sesungguhnya, selanjutnya nasabah membandingkan kinerja
produk aktual dengan kinerja produk yang diharapkan. Kinerja aktual melebihi
kinerja harapan maka yang terjadi adalah emosi nasabah sebaliknya jika kinerja
harapan melebihi kinerja aktual maka yang terjadi yaitu emosi ketidakpuasan.
Bukti menunjukkan bahwa ketika harapan dan kinerja aktual terjadi secara
seimbang maka nasabah dapat secara sederhana tidak menyadari pertimbangan
tingkat nasabah mereka. Harapan nasabah akan kinerja juga dipengaruhi oleh
pengalamannya dengan produk-produk lain yang serupa, akhirnya harapan kinerja
dipengaruhi oleh karakteristik masing-masing. Beberapa nasabah berharap lebih
banyak dari produk dari pada nasabah lainnya (Simamora, 2002).
Mengukur kepuasan nasabah adalah hal yang sangat diperlukan bagi
kelangsungan sebuah usaha yang berorientasi pada nasabah. Menurut (Rangkuti,
2002) mengukur kepuasan nasabah sangat bermanfaat bagi perusahaan dalam
rangka mengevaluasi posisi perusahaan saat ini dibandingkan dengan pesaing dan
pengguna akhir serta menemukan bagian iklan yang membutuhkan peningkatkan.
Pemahaman atas kepuasan nasabah akan dapat memenuhi customer expectations
langsung mempengaruhi kinerja penjualan. Kemampuan beraksi cepat akan
menciptakan retensi nasabah yang lebih tinggi yang akhirnya akan menciptakan
penjualan dan dapat meningkatkan loyalitas nasabah.
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
Nasabah merupakan asset penting bagi suatu perusahaan karena dari
nasabahlah bank akan mendapatkan keuntungan, dengan demikian bank harus
mampu menjaga dan mempertahankan konsumennya. Terdapat banyak strategi
yang dapat dilakukan bank agar mampu mempertahankan nasabahnya.
Menurut (Harris, 2002) cara yang dapat ditempuh suatu perusahaan untuk
memelihara konsumennya adalah dengan menyusun dan menjalankan
strategi-strategi pemasaran yang kreatif, hal ini dilakukan agar konsumen merasa puas dan
tidak lari ke bank lain. Terdapat berbagai cara untuk menarik dan
mempertahankan nasabah seperti :
1. Memberikan pelayanan yang lebih baik dari pada bank lain, sehingga
pelanggan merasa puas dan tidak akan beralih ke pesaing.
2. Memberikan fasilitas yang dibutuhkan nasabah dan tidak dimiliki oleh bank
lain.
2.8 Penelitian Terdahulu
Penelitian dilakukan oleh Syarifullah ( 2006) berjudul “Aplikasi Metode
Quality Function Deployment (QFD) dalam meningkatkan Mutu Pelayanan Kartu
(ATM) pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Kota Bogor “. Tujuan utama
penelitian ini adalah mengkaji penerapan Metode QFD dalam peningkatan
pelayanan kartu ATM BRI pada BRI Cabang Kota Bogor. Metode analisis yang
digunakan adalah dengan metode Quality Function Deployment (QFD) yang
membuat beberapa tahapan analisis, dengan matrik House of Quality sebagai alat
bantu utamanya. Dalam penelitian ini, Syarifullah menggunakan 30 nasabah
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
Hasil penelitian dengan metode Quality Function Deployment (QFD) secara
bertahap menghasilkan kesimpulan bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan
ATM, maka pihak manajemen BRI harus mampu meningkatkan keamanan dalam
bertransaksi, keamanan dalam uang palsu. Selain itu faktor akses kartu ATM yang
dapat digunakan pada beberapa bank, lokasi ATM BRI pada lokasi strategis, dan
fitur-fitur yang sama dengan bank lain perlu diperbaiki dan ditingkatkan
keberadaannya.
Perbedaan penelitian penulis dengan Syarifullah adalah dari sisi responden.
Syarifullah lebih menekan peningkatan mutu pelayanan dari sisi nasabah tabungan
ATM BRI, sedangkan penulis menggunakan seluruh nasabah bank (Tabungan,
giro dan deposito) sebagai responden penelitian. Syarifullah juga tidak
menganalisis kepuasan kinerja BRI dimata nasabahnya, namun Syarifullah
langsung menganalisis kinerja pelayanan tanpa mengetahui tingkat kepentingan
atribut pelayanan. Sebaliknya penulis melakukan analisis kepuasan nasabah dan
kemudian menganalisis atribut apa saja yang harus secepatnya diperbaiki oleh
Bank Mandiri.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Puspita Sari (2006) di Kentucky
Fried Chicken. Penelitian berjudul “Perceptual Mapping Fast Food Kentucky Fried Chicken di Mata Pelanggan” . tujuan penelitian ini adaah mengevaluasi
karakteristik konsumen dan mengidentifikasi kebutuhan konsumen Kentucky
Fried Chicken (KFC).
Dalam penelitian ini Puspita Sari mengambil sampel sebanyak 114 konsumen
KFC, sedangkan metode analisis yang digunakan adalah Customer Satisfaction
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
pada dimensi Serqual (Service and Quality). Dimensi Serqual yang dianalisis
adalah tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty. Kelima
dimensi ini mencakup 20 atribut penilaian pada restoran cepat saji KFC di mata
konsumennya.
Hasil analisis menunjukkan bahwa analisis konsumen pergi ke restoran fast
food adalah karena kebutuhan makanan, hemat waktu, dan gaya hidup yang
modern. Informasi yang perlu diketahui responden sebelum pergi ke KFC adalah
lokasi restoran KFC, harga produk, variasi menu/pelayanan yang ditawarkan,
sistem paket, dan jam tutup KFC. Sedangkan alasan utama responden pergi ke
KFC adalah karena menu yang sesuai, menu yang ditawarkan, diajak keluarga,
dan lokasi dekat.
Tingginya kepuasa konsumen terhadap KFC sebanyak 78,109 % yang
mengindikasikan bahwa konsumen puas terhadap KFC. Berdasarkan analisis
terhadap 114 responden, ternyata nilai secure customernya sebesar 57, 02 yang
artinya brand image dan brand loyality KFC dimata pelanggan masih cukup baik,
karena pelanggan cukup sulit untuk berpindah ke merek restoran siap saji lainnya.
Sedangkan pada analisis Importance Performance Analysis menghasilkan
pemetaan terhadap atribut KFC. Puspita Sari merekomendasikan perbaikan
kinerja KFC pada atribut ketersediaan menu makanan, kelengkapan, kesiapan, dan
kebersihan peralatan yang digunakan, kesopanan, dan keramahan pelayanan, dan
kemampuan karyawan dalam menaggapi keluhan konsumen.
Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan Puspita Sari adalah dari
segi produk atau karakteristik perusahaan. Puspita Sari melakukan penelitian di
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
hamburger, dan sebagainya sedangkan penulis melakukan penelitian di Bank
Mandiri yang mempunyai produk jasa (intangibles). Perbedaan kedua terletak
pada dimensi penelitian yang penulis lakukan, Puspita Sari melakukan penelitian
terhadap 5 dimensi yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan
emphaty sedangkan penulis menambahkannya dengan satu dimensi tambahan
yaitu fasilitas. Hal ini disebabkan kemungkinan orang menjadi nasabah suatu
bank. Dengan alasan tersebut, maka penulis merasa perlu melengkapi dimensi
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan
dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan
dan menguju hipotesis penelitian. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan
untuk menyusun skripsi ini, metode penelitiannya adalah sebagai berikut :
3.1 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisa tingkat kepuasan nasabah
terhadap pelayan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan.
3.2 Penentuan Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh
nasabah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan. Jumlah
seluruh nasaban di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan
adalah 9.271 orang yang terdiri dari nasabah kelompok tabungan, deposito dan
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
Jumlah nasabah yang akan dijadikan sampel penelitian sebanyak 100
orang. Hal ini berdasarkan perhitungan dengan rumus Slovin (Umar, 2000).
Perhitungannya adalah sebagai berikut :
n = 2
e = persentase kelonggaran kesalahan (10%)
Berdasarkan perhitungan dengan rumus Slovin, didapatkan jumlah sampel
penelitian sebanyak 98,93 orang kemudian dibulatkan menjadi 100 orang sampel.
3.3 Metode Pengambilan Sampel
Prosedur pengambilan sampel atau responden dalam penelitian ini
menggunakan teknik simple random sampling. Menurut (Nazir, 1999) bahwa
pokok pengambilan dari simple random sampling adalah semua anggota populasi
mempunyai peluang yang sama untuk masuk menjadi anggota sampel.
Pengambilan sampel penelitian dari populasi nasabah tabungan, deposito, dan
giro dilakukan secara acak. Pengertian acak adalah bahwa setiap nasabah yang
berada pada setiap kelompok sama-sama berpeluang untuk terpilih menjadi
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
acak yang telah diperoleh dengan urutan nasabah yang mengantri di PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan.
3.4 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam menyelesaikan tugas
akhir ini maka jenis data yang dipakai adalah :
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari pihak pertama
yang menjadi objek penelitian. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari
wawancara dan juga pengisian kuisioner terhadap para nasabah yang di jadikan
sampel.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi-instansi yang
terkait dengan melakukan studi kepustakaan terhadap bahan-bahan publikasi
secara resmi, buku-buku, majalah-majalah serta laporan lain yang berhubungan
dengan penelitian.
Sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :
1. Kuisioner
Para nasabah yang menjadi responden atau sampel dalam penelitian ini,
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
mengenai pendapat nasabah mengenai kualitas pelayanan yang diberikan
karyawan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan.
2. Wawancara
Pada perolehan ini dilakukan wawancara kepada para nasabah untuk menggali
informasi yang lebih mendalam mengenai saran atau keluhan nasabah secara
langsung.
Pertanyaan yang diajukan adalah sebagai berikut :
a. Apakah Bapak/Ibu/Saudara puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh PT.
Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan ini ?
3.5 Instrument Penelitian
Dalam penelitian ini variabel yang diukur adalah kepuasan nasabah
terhadap kualitas pelayanan yang diberikan karyawan PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk Cabang Zainul Arifin Medan. Untuk mengukur variabel kepuasan tersebut
maka terdapat 6 indikator utama pelayanan yang dianalisis.
Indikator-indikator tersebut adalah berwujud (tangibles), keandalan
(reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan atau kepastian (assurance),
kepedulian (emphaty), dan fasilitas-fasilitas produk yang ditawarkan PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan. Keenam indikator ini
diperoleh dari (Simamora, 2003), (Rangkuti, 2003), (Kasali, 1998). Indikator dan
atribut indikator kepuasan yang diukur dalam penelitian dapat dilihat pada
Lampiran 1. Pengukuran atau penilaian kepuasan nasabah terhadap pelayanan
Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang Zainul Arifin Medan menggunakan skala
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
pengukuran sikap yang paling luas digunakan dalam riset pemasaran (Simamora,
2002). Dalam penelitian ini skala Likert mewakili sikap nasabah berdasarkan
kriteria penilaian sangat penting atau sangat setuju, penting atau setuju, cukup
setuju atau cukup penting, tidak penting atau tidak setuju, dan sangat tidak penting
atau sangat tidak setuju dengan skor 5, 4, 3, 2, dan 1.
3.6 Uji Validitas Dan Reliabilitas Kuisioner
Menurut (Arikunto, 2002) sebuah kuisioner penelitian yang baik harus
memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Dalam penelitian ini
uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap kuisioner mengenai kepuasan
nasabah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan. Untuk
proses validitas dan reabilitas kuisioner ini akan diuji cobakan pada 100 orang
nasabah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan. Untuk
mempermudah pengujian validitas dan reliabilitas maka digunakan program
komputer SPSS 16dan Excell.
1. Uji Validitas
Menurut (Arikunto, 2002) analisis validitas merupakan analisis terhadap suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesasihan suatu
kuisioner. Suatu instrumen yang valid mempunyai nilai valid jika mampu
mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang
diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh
mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
Dalam penelitian ini, pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan
Metode Product Moment. Rumusnya adalah sebagai berikut :
ryx =
Sumber : (Arikunto, 2002)
Keterangan :
ryx = koefisien product moment
Xi = skor responden i pada pertanyaan X
Yi = skor total pertanyaan responden i
n = jumlah responden
Nilai dari ryx yang didapatkan kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel. Jika
nilai ryx lebih besar dari nilai rtabel maka instrumen tersebut valid sebaliknya jika
nilai ryx lebih kecil dari nilai rtabel maka instrumen tersebut tidak valid (Sugiyono,
2005).
2. Reliabilitas
Analisis reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrument
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena
instrument tersebut sudah baik (Arikunto, 2002). Dalam penelitian ini pengujian
reliabilitas menggunakan metode Alpha Cronbach’s. Rumusnya adalah sebagai
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
Sumber : (Arikunto, 2002)
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrument (Cronbach’s Alpha)
k = banyaknya butir pertanyaan
Σσ2
q = jumlah varians butir pertanyaan
σt = varians total
Nilai dari r11 yang didapatkan kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel.
Jika nilai r11 lebih besar dari nilai rtabel maka instrumen tersebut reliabel,
sebaliknya jika nilai r11 lebih kecil dari nilai rtabel maka instrumen tersebut tidak
reliabel (Sugiyono, 2005).
3.7 Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini terdapat 3 metode analisis, yaitu analisis deskriptif,
Customer Satisfaction Index (CSI) dan Impotance Performance Analysis (IPA).
Penjelasan dari masing-masing metode tersebut adalah sebagai berikut :
1. Analisis deskriptif
Analisis deskriptif merupakan metode analisis yang bertujuan
mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti adanya (Irawan, 2004).
Dalam penelitian ini analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik
nasabah dan tanggapan mereka terhadap pelayanan yang diberikan karyawan PT.
Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan. Data-data yang diolah
dengan analisis deskriptif ini kemudian akan ditampilkan dalam bentuk tabel.
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
Customer satisfaction index atau yang lebih dikenal dengan indeks kepuasan
konsumen merupakan metode yang menggunakan indeks untuk mengukur tingkat
kepuasan konsumen berdasarkan atribut-atribut tertentu. Atribut yang diukur
dapat berbeda untuk masing-masing industri, bahkan untuk masing-masing
perusahaan. Hal ini tergantung pada kebutuhan informasi yang ingin didapatkan
perusahaan terhadap konsumen (Massnick, 1997).
Menurut (Irawan, 2004) terdapat empat langkah dalam perhitungan Customer
Satisfaction Index (CSI), yaitu :
(1) Menentukan Mean Importance Score (MIS) dan Mean Satisfaction Score
(MSS)
Nilai ini berasal dari rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja tiap responden :
MIS =
Yi = nilai kepentingan atribut ke-i
Xi = nilai kinerja atribut ke-i
(2) Membuat Weight Factors (WF)
Bobot ini merupakan persentase nilai MIS per atribut terhadap total MIS
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
Di mana :
p = jumlah atribut kepentingan (k = 23)
I = atribut bauran pemasaran ke-i
(3) Membuat Weight Score (WS)
Bobot ini merupakan perkalian antara Weight Factor (WF) dengan rata-rata
tingkat kepuasan (Mean Satisfaction Score = MSS).
WSi = WFi x MSSi
Di mana :
i = Atribut bauran pemasaran ke-i
(4) Menentukan Customer Satisfaction Index (CSI)
CSI = 5
1
∑
=pi i WS
x 100%
3. Impotance Performance Analysist (IPA)
Menurut (Rangkuti, 2003) salah satu alat analisis yang dapat digunakan
untuk menganalisis kepuasan konsumen terhadap kinerja perusahaan adalah
dengan metode Impotance Performance Analysist (IPA). Metode ini merupakan
suatu teknik penerapan yang mudah untuk mengukur atribut dari tingkat
kepentingan dan tingkat pelaksanaan itu sendiri yang berguna untuk
pengembangan program pemasaran yang efektif.
Pengukuran tingkat kepentingan dan pelaksanaan suatu atribut pelayanan
di suatu perusahaan dapat menggunakan skala likert. Skala likert yang digunakan
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
cukup penting, tidak penting, dan sangat tidak penting dengan skor 5, 4, 3, 2, dan
1. Untuk skala likert yang digunakan dalam tingkat pelaksanaan atau kinerja suatu
atribut di perusahaan adalah sangat setuju, setuju, cukup setuju, tidak setuju, dan
sangat tidak setuju dengan skor 5, 4, 3, dan 1 (Rangkuti, 2003).
Dalam metode IPA atribut-atribut yang diteliti akan dipetakan ke dalam suatu
Diagram Kartesius yang terbagi dalam empat wilayah atau kuadran, yaitu Prioritas
utama (A), pertahanan prestasi (B), berlebihan (C), dan prioritas rendah (D).
Penentuan posisi suatu atribut ke dalam 4 wilayah tersebut tergantung pada nilai
rata-rata atribut secara keseluruhan. Adapun tahapan pengolahan dengan metode
IPA adalah :
1) Penentuan skor rata-rata atribut tingkat kepentingan dan pelaksanaan
Rumus yang digunakan dalam tahap pertama ini adalah :
X i =
n Xi
Σ dan Y
i =
n Yi Σ
Keterangan :
X i = skor rata-rata tingkat pelaksanaan untuk atribut ke-i
Yi = skor rata-rata tingkat kepentingan untuk atribut ke-i
Xi = jumlah skor tingkat pelaksanaan untuk atribut ke-i
Yi = jumlah skor tingkat kepentingan untuk atribut ke-i
2) Penentuan skor rata-rata atribut tingkat kepentingan dan pelaksanaan secara
keseluruhan
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
Xi = k Xi
Σ dan Y =
k Yi Σ
Keterangan :
X = batas sumbu x (tingkat pelaksanaan)
Y = batas sumbu y (tingkat kepentingan)
K = banyaknya atribut pelayanan (k = 22)
3) Pemetaan atribut
Pada tahapan ini rata-rata setiap atribut kemudian dipetakan ke dalam
Diagram Kartesius dengan kemungkinan 4 posisi kuadran. Posisi setiap atribut
tergantung kepada nilai rata-rata atribut. Gambar 2 menjabarkan posisi dari 4
kuadran dalam metode IPA. Penjelasan masing-masing kuadran tersebut adalah
sebagai berikut (Rangkuti, 2003) :
Kuadran A (Prioritas Utama)
Kuadran prioritas utama merupakan kuadran yang memuat atribut-atribut
yang dianggap penting oleh konsumen, tetapi pada kenyataannya atribut-atribut
tersebut belum sesuai seperti yang diharapkan konsumen. Langkah-langkah yang
dapat ditempuh perusahaan adalah dengan melakukan perbaikan secara terus
menerus sehingga performance atribut yang ada dalam kuadran ini akan
meningkat.
Tingkat Kepentingan
Prioritas Utama
A
Pertahankan Prestasi
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
Prioritas Rendah
D
Berlebihan
C
Tingkat Pelaksanaan
Gambar 2. 1 Diagram Kartesius Metode Importance Performance Analysis Sumber : (Rangkuti, 2003)
Kuadran B (Pertahankan Prestasi)
Kuadran pertahankan prestasi merupakan kuadran yang memuat
atribut-atribut yang dianggap penting oleh konsumen dan pelaksanaan atribut-atribut-atribut-atribut
tersebut telah sesuai dengan dirasakannya. Atribut-atribut masuk ke dalam
kuadran ini harus tetap dipertahankan karena semua atribut ini menjadikan
produk/jasa tersebut unggul di mata konsumen.
Kuadran C (Berlebihan)
Kuadran berlebihan merupakan kuadran yang memuat atribut-atribut yang
dianggap kurang penting oleh konsumen dan dirasakan terlalu berlebihan. Atribut
yang masuk ke dalam kuadran ini dapat dikurangi agar perusahaan dapat
menghemat biaya.
Kuadran D (Prioritas Rendah)
Kuadran prioritas rendah merupakan kuadran yang memuat atribut-atribut
yang dianggap kurang penting oleh konsumen dan pada kenyataannya
pelaksanaannya tidak terlalu istimewa. Peningkatan atribut-atribut yang masuk ke
dalam kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya terhadap
manfaat yang dirasakan oleh konsumen sangat kecil.
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
Dalam penelitian ini terdapat beberapa definisi operasional yang dapat
dijelaskan. Definisi tersebut adalah :
Kriteria Customer Satisfaction Index
Nilai Indek (%) Kriteria Customer Satisfaction Index
81,00 – 100,00 Sangat Puas
66,00 – 80,99 Puas
51,00 – 65,99 Cukup Puas
35,00 – 50,99 Kurang Puas
0,00 – 34,99 Tidak Puas
1. Berwujud (tangibles) adalah penampilan fasilitas fisik, peralatan, personil,
dan material komunikasi.
2. Keandalan (reliability) adalah kemampuan untuk memberikan pelayanan yang
dijanjikan secara akurat.
3. Daya tanggap (responsiveness) adalah kemauan untuk membantu konsumen
dan memberikan pelayanan yang cepat
4. Jaminan atau kepastian (assurance) adalah pengetahuan dan kebaikan
karyawan serta kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan
keyakinan nasabah.
5. Kepedulian (emphaty) adalah penampakan kepedulian dan perhatian khusus
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
6. Fasilitas-fasilitas produk adalah fasilitas kelengkapan atau fitur-fitur yang ada
di Bank Mandiri, antara lain fasilitas Automatic Teller Machine (ATM),
penawaran suku bunga, dan hadiah atau undian.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1Sejarah Singkat Bank Mandiri
Bank mandiri merupakan gabungan dari Bank Bumi Daya, Bank Dagang
Negara, Bank Exim, dan Bapindo yang merupakan 4 bank dari 7 bank umum yang
saham-sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang secara signifikan
telah terkena dampak dari krisis ekonomi. Sebagai reaksi atas krisis ekonomi di
Indonesia pada tahun 1997 dan 1998 lalu, yang mengakibatkan banyak bank
pemerintah bangkrut secara teknis dikarenakan oleh kepemilikan kredit non
bank-Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
bank bermasalah tersebut dengan obligasi suku bunga tetap, obligasi suku bunga
tidak tetap, dan obligasi lindung nilai (yang dihubungkan dengan kurs dollar
Amerika Serikat dengan rupiah).
Selanjutnya pada akhir bulan Pebruari 1998, pemerintah mengumumkan
rencana untuk melakukan restrukturisasi dan penggabungan keempat bank
bergabung sebagai bagian dari rencana untuk restrukturisasi dan rekapitalisasi
sektor perbankan di Indonesia. Restrukturisasi secara menyeluruh diperlukan
untuk memperbaiki kualitas aktiva produktif dan meningkatkan efisiensi dengan
antara lain melakukan perbaikan organisasi, sistem dan sumber daya manusia dari
keempat bank yang bergabung tersebut.
Pelaksanaan rekapitalisasi Bank Mandiri dilaksanakan secara bertahap. Hal ini
dilakukan dengan tujuan untuk melakukan kompensasi atas kredit macet yang
dialihkan ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan untuk
merekapitalisasi Bank Mandiri akibat akumulasi kerugian bank-bank bergabung.
Kredit-kredit yang dialihkan ke BPPN oleh Bank Begabung adalah kredit yang
tergolong “macet” yang nilainya berjumlah di atas 5 miliar rupiah. Setelah kredit
macet tersebut dialihkan ke BPPN, maka kredit tersebut tidak lagi merupakan
aktiva Bank Mandiri.
Kemudian pemerintah menerbitkan surat obligasi yang keseluruhannya
mencapai 178 triliun rupiah, yang diterbitkan dalam 2 (dua) tahap yaitu sebesar
103 triliun rupiah pada tanggal 12 Oktober 1999 dan sebesar 75 triliun rupiah
pada tanggal 28 Desember 1999. Sejak awal rekapitalisasi, Bank Mandiri
merupakan pembicaraan secara terus-menerus dengan pemerintah berkaitan
Erlida Rosa : Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pelayanan Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Zainul Arifin Medan, 2009.
obligasi kepada pemerintah yang mengakibatkan penurunan jumlah dana
rekapitalisasi yang diterima menjadi 173,8 triliun rupiah sesuai surat keputusan
menteri keuangan pada tanggal 23 Mei 2003.
Berdasarkan peraturan pemerintah (PP) No.75 tahun 1998 tanggal 1 Oktober
1998, pemerintah membentuk Bank Mandiri sebagai hasil dari merger bank
pemerintah tersebut dengan harapan akan dapat meningkatkan modal dan efisiensi
untuk menghadapi persaingan yang semakin kuat. Dalam PP No.75 tahun 1998
disebutkan bahwa Negara Republik Indonesia melakukan penyertaan modal untuk
pendirian Perusahaan Perseroan Mandiri yang selanjutnya disebut PT Bank
Mandiri (Persero).
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
No.97 tanggal 24 Juli 1999 dibuat oleh Sutjipto, S.H, Notaris di Jakarta. Rapat
antara lain menyetujui dan memutuskan untuk melakukan penggabungan PT Bank
Bumi Daya (Persero), PT Bank Ekspor Imppor Indonesia (Persero) dan PT Bank
Pembangunan Indonesia (Persero) ke dalam Bank Mandiri dimana Bank Mandiri
akan menjadi perusahaan hasil penggabungan dan Bank Bergabung akan bubar
demi hukum tanpa didahului likuidasi. Penggabungan tersebut dimuat dalam Akta
Merger No. 100, tanggal 4 Juli 1999 dibuat di hadapan Sutjipto, S.H, Notaris di
Jakarta yang efektif pada tanggal 31 Juli 1999.
Dalam rangka penggabungan tersebut, Bank Mandiri telah mendapatkan ijin
dari Bank Indonesia sesuai dengan Keputusan Gubernur Bank Indonesia
No.1/9/KEP.GBI/1999 tentang pemberian ijin penggabungan usaha (Merger) PT