DAFTAR PUSTAKA
Harahap, 2001, Sistem Pengawasan Manajemen, Jakarta: Pustaka Quantum
Kadarman, Udaya, 2001, Pengantar Ilmu Manajemen, Edisi Baru, Jakarta: PT
Prenhallindo
Maringan, Masri, 2003, Dasar-dasar Administrasi Dan Manajemen,
Indonesia, Jakarta: Ghalia
Harahap, Sofyan Syafitri, 2001, Sistem Pengawasan Manajemen, Jakarta:
Penerbit Quantum
Subekti, Heru, 2008, Disiplin Kerja, http://subekti-heru.blogspot.com (Diakses
tanggal 25 Maret 2013)
Muhammad, Arni. 2009, Komunikasi Organisasi, Jakarta: Bumi Aksara
Manullang, M. 2002, Dasar-Dasar Manajemen, Yogyakarta: Gadjah Mada
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengawasan
Suatu sistem pengawasan yang baik, sangat penting dan berpengaruh dalam
proses pelaksanaan kegiatan dalam organisasi pemerintahan maupun organisasi
swasta. Karena tujuan pengawasan adalah mengamati apa yang sebenarnya terjadi
dan membandingkan dengan apa yang seharusnya terjadi dengan maksud untuk
secepatnya melaporkan penyimpangan atau hambatan kepada pimpinan yang
bersangkutan agar dapt diambil tindakan koreksi yang perlu.
Pengertian pengawasan menurut para ahli sebagai berikut :
a) Menurut Schermerhorn dalam Iman dan Siswandi (2002:317) pengawasan
adalah sebagai proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan
tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai
dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut. Berdasarkan pengertian ini,
Schermerhorn menekankan fungsi pengawasan pada penerapan standar kinerja
dan tindakan yang harus dilakukan dalam rangka pencapaian kinerja yang
telah ditetapkan. Standar kerja ini akan menjadi ukuran apakah pada
pelaksanaannya nanti, pimpinan perlu melakukan tindakan koreksi ataukah
tidak sekiranya ditemukan beberapa atau berbagai penyimpangan.
b) Menurut Farland dalam Simbolon (2004:61) pengawasan adalah suatu proses
dimana pimpinan ingin mengetahui apakah hasil pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh bawahannya sesuai dengan rencana, perintah, tujuan, kebijakan
yang telah ditentukan. Jelasnya pengawasan harus berpedoman terhadap
1) Rencana (planning) yang telah ditentukan.
2) Perintah (orders) terhadap pelaksanaan pekerjaan (performance).
3) Tujuan.
4) Kebijakan yang telah ditentukan.
c) Menurut Stoner dalam Saefullah (2000:317) pengawasan adalah proses untuk
memastikan bahwa segala aktivitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang
telah direncanakan. Pengawasan bukan mencari kesalahan terhadap orangnya,
tetapi mencari kebenaran terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan.
d) Menurut Siagian (2002:169), pengawasan adalah proses pengamatan dari
seluruh kegiatan organisasi guna lebih menjamin bahwa semua pekerjaan
yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya. Pengawasan merupakan salah satu tugas yang mutlak
diselenggarakan oleh semua orang yang menduduki jabatan paling tinggi,
hingga jabatan paling rendah yang secara langsung mengendalikan
kegiatan-kegiatan teknis yang diselenggarakan oleh semua petugas operasional.
Dari pendapat diatas dapat dikatakan bahwa pengawasan merupakan tugas
dan tanggungjawab dari pimpinan untuk melakukan penelitian atau pengkajian
ulang terhadap bawahan ataupun organisasi yang dipimpinnya. Dengan demikian
apabila terjadi penyimpangan dan penyelewengan maka pimpinan dapat segera
mengambil langkah penertiban, penyempurnaan, perbaikan demi menjamin
B. Tujuan dan Fungsi Pengawasan
Tujuan Pengawasan
Tujuan utama dari pengawasan ialah mengusahakan agar apa yang
direncanakan menjadi kenyataan. Oleh karena itu agar sistem pengawasan itu
benar-benar efektif artinya tujuan dapat terealisasi dengan baik, maka suatu sistem
pengawasan seharusnya dapat dengan segera mengetahui adanya
penyimpangan-penyimpangan dari rencana. Apa yang terjadi dapat di setir ke tujuan tertentu.
Oleh karena itulah, suatu sistem pengawasan yang efektif harus dapat segera
melaporkan penyimpangan sehingga berdasarkan
penyimpangan-penyimpangan itu dapat diambil tindakan untuk pelaksanaan selanjutnya agar
pelaksanaan keseluruhan benar-benar dapat sesuai atau mendekati apa yang
direncanakan sebelumnya.
Tujuan pengawasan menurut para ahli sebagai berikut :
Menurut Manullang (2002:173) tujuan pengawasan adalah agar pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan instruksi yang telah dikeluarkan, dan untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan serta kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan
rencana berdasarkan penemuan-penemuan tersebut dapat diambil tindakan untuk
memperbaikinya, baik pada waktu itu ataupun waktu-waktu yang akan datang.
Menurut Siswandi (2007:76) tujuan pengawasan meliputi :
1. Pengukuran kepatuhan terhadap kebijakan, rencana, prosedur, peraturan
dan hukum yang berlaku.
2. Menjaga sumber daya yang dimiliki organisasi
4. Dipercayainya informasi dan keterpaduan informasi yang ada di dalam
organisasi
5. Kinerja yang sedang berlangsung dan kemudian membandingkan kinerja
aktual dengan standar serta menetapkan tingkat penyimpangan yang
kemudian mencari solusi yang tepat.
Fungsi pengawasan
Menurut Simbolon (2004:62) fungsi pengawasan yaitu :
a) Mempertebal rasa dan tanggung jawab terhadap pejabat yang diserahi
tugas dan wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan.
b) Memdidik para pejabat agar mereka melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan prosedur yang telah ditentukan.
c) Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, penyelewengan , kelalaian dan
kelemahan, agar tidak jadi kerugian yang tidak diinginkan.
d) Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan, agar pelaksanaan
pekerjaan tidak mengalami hambatan dan pemborosan-pemborosan.
Pada hakekatnya pengawasan itu adalah berfungsi sebagai pengarahan supaya
jangan sampai terjadi kekeliruan dan sesuai dengan rencana. Melalui pengawasan
membuat orang menjadi disiplin dalam mengerjakan tugasnya dan menghindari
C. Jenis dan Metode pengawasan Jenis Pengawasan
Berbagai macam pendapat tentang jenis-jenis pengawasan. Terjadinya
perbedaan pendapat tersebut, terutama karena perbedaan sudut pandang atau dasar
perbedaan jenis-jenis pengawasan itu. Ada tiga jenis pengawasan menurut
Simbolon (2004:62) jenis pengawasan yaitu :
1. Pengawasan internal
Pengawasan internal adalah pengawasan yang dilakukan oleh unit
pengawasan yang dibentuk dalam organisasi itu sendiri. Unit pengawasan
ini bertugas mengumpulkan segala data dan informasi yang diperlukan oleh
organisasi. Data-data dan informasi ini diperlukan oleh pimpinan untuk
menilai kemajuan dan kemunduran dalam pelaksanaan pekerjaan.
Contohnya: Pada Bagian Akademik pengawasan dilakukan oleh Pembantu
Dekan I selaku Pemimpin Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatre Utara.
2. Pengawasan eksternal
Pengawasan eksternal adalah pengawasan yang dilakukan dari luar
organisasi itu. Pengawasan dari luar organisasi adalah pengawasan yang
bertindak atas nama atasan pimpinan organisasi itu, atau bertindak atas
nama pimpinan organisasi itu karena permintaannya.
Contohnya: Dimana setiap Pegawai pada Bagian Akademik harus mengisi
3. Pengawasan preventif
Pengawasan preventif adalah pengawasan yang dilakukan sebelum rencana
itu dilaksanakan. Maksud dari pengawasan preventif ini ialah untuk
mencegah terjadinya kekeliruan/ kesalahan dalam pelaksanaan.
Adapun dalam pengawasan preventif ini dapat dilakukan hal-hal berikut :
1. Menentukan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan sistem
prosedur, hubungan, dan tata kerjanya.
2. Membuat pedoman/ manual sesuai dengan peratura-peraturan yang
telah ditetapkan.
3. Menentukan kedudukan, tugas, wewwnang,dan tanggung jawabnya.
4. Mengorganisasikan segala macam kegiatan, penempatan pegawai dan
pembagian pekerjaannya.
5. Menentukan sistem koordinasi, pelaporan, dan pemeriksaan.
6. Menetapkan sanksi-sanksi terhadap pejabat yang menyimpang dari
peraturan yang telah ditetapkan.
Contohnya: setiap pekerjaan yang dikerjakan oleh pegawai akademik harus
diketahui oleh pimpinan akademik dengan melakukan pengontrolan atau
pengecekkan kembali guna mencegah terjadi kesalahan atau kekeliruan.
4. Pengawasan represif
Pengawasan represif adalah pengawasan yang dilakukan setelah adanya
pelaksanaan pekerjaan. Maksud diadakannya pengawasan represif ialah
untuk menjamin kelangsungan pelaksanaan pekerjaan agar hasilnya sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan. Adapun pengawasan represif ini
1. Sistem komperatif
a) Mempelajari laporan-laporan kemajuan dari pelaksanaan pekerjaan,
dibandingkan dengan jadwal rencana pelaksanaan.
b) Membandingkan laporan-laporan hasil pelaksanaan pekerjaan
dengan rencana yang telah diputuskan sebelumnya.
c) Mengadakan analisis terhadap perbedaaan-perbedaan tersebut,
termasuk faktor lingkungan yang mempengaruhinya.
d) Memberikan penilaian terhadap hasil pelasanaan pekerjaan,
termasuk para penanggung jawabnya.
e) Mengambil keputusan tata usaha perbaikannya atau
penyempurnaannya.
2. Sistem verifikatif
a) Menentukan ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan
prosedur pemeriksaan.
b) Pemeriksaan tersebut harus dibuat laporan secara periodik atau
secara khusus.
c) Mempelajari laporan untuk mengetahui perkembangan dari hasil
pelaksanaannya.
d) Mengadakan penilaian terhadap hasil pelaksanaannya.
e) Memutuskan tindakan-tindakan perbaikan atau penyempurnaan.
3. Sistem inspeksi
Inspeksi adalah untuk mengecek kebenaran dari suatu laporan yang
( on the spot inspection), instruksi-instruksi diberikan dalam rangka
perbaikan dan penyempurnaan pekerjaan. Inspeksi dimaksudkan untuk
memberi penjelasan-penjelasan terhadap kebijaksanaan pimpinan.
4. Sistem investigatif
Sistem ini lebih menitikberatkan terhadap penyelidikan/ penelitian yang
lebih mendalam terhadap suatu masalah yang bersifat negatif.
Penelitian ini didasarkan atas suatu masalah yang bersifat hipotesis
(anggapan). Agar dapat memperoleh jawaban tersebut diperlukan data,
menganalisis data, dan penelitian data tersebut. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut, kemudian segera diambil keputusannya. Yang perlu
diperhatikan di sini adalah validitas data tersebut dapat dipertanggung
jawabkan.
Contohnya : Jika staf akademik mengalami atau menghadapi suatu masalah
terhadap pekerjaannya, staf tersebut memberitahukan masalah tersebut
kepada pimpinan dan pimpinan bersedia membantu dan memberi solusi.
Metode pengawasan a) Pengawasan langsung
Pengawasan langsung ialah apabila pimpinan organisasi melakukan
pemeriksaan langsung pada tempat pelaksanaan pekerjaan, baik dengan
sistem inpektif, verifikatif, maupun dengan investigatif.
b) Pengawasan tidak langsung
Pengawasan tidak langsung ialah apabila pimpinan organisasi melakukan
pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan hanya melalui laporan-laporan yang
dapat segera mengetahui kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaannya,
sehingga dapat menimbulkan kerugian yang lebih banyak.
c) Pengawasan formal
Pengawasan formal ialah pengawasan yang secara formal dilakukan oleh
unit pengawas yang bertindak atas nama pimpinan organisasinya atau
atasan dari pimpinan dari organisasi itu.
d) Pengawasan informal
Pengawasan informal ialah pengawasan yang tidak melalui saluran formal
atau prosedur yang telah ditentukan. Pengawasan informal ini biasanya
dilakukan oleh para pejabat pimpinan dengan melalui kunjungan yang tidak
resmi (pribadi). Hal ini dimaksud untuk menghindarkan kekakuan dalam
hubungan antara atasan dan bawahan.
e) Pengawasan administrasi
Pengawasan administrasi ialah pengawasan yang meliputi bidang
keuangan, kepegawaian, dan material. Ketiga bidang pengawasan ini dapat
diuraikan sebagai berikut :
1) Pengawasan keuangan
Pengawasan keuangan menyangkut tentang pos-pos anggaran
kepengurusan administratif dan kepengurusan kebendarahan.
2) Pengawasan kepegawaian
Pengawasan kepegawaian menyangkut hal-hal yang berhubungan
dengan administrasi kepegawaian, yaitu perihal kebenaran prosedur
penerimaan (umur, pendidikan, atau keahlian, pengalaman, bakat, dan
3) Pengawasan material
Pengawasan material ialah untuk mengetahui apakah barang-barang
yang disediakan sesuai dengan rencana pengadaannya. Pengawasan
material ini harus disertai standar barang yang telah ditentukan.
D. Ciri-ciri Pengawasan Yang Efektif
Pelaksanaan pengawasan yang efektif merupakan salah satu refleksi dari
efektivitas majerial seorang pemimpin. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan
bahwa setiap orang yang menduduki jabatan paling tinggi ke jabatan paling
rendah selalu menginginkan baginya tersedia suatu sistem informasi yang handal
agar pelaksanaan berbagai kegiatan yang menjadi tanggu jawabnya benar-benar
terlaksana sesuai dengan hal-hal yang telah ditetapkan dalam rencana. Bahkan
dilihat dari segi pengawasan, sebagian besar kegiatan yang diselenggarakan oleh
berbagai satuan kerja penunjang dalam organisasi sebenarnya dilakukan dalam
rangka penyediaan informasi, seperti informasi keuangan, informasi kepegawaian,
informasi logistik, dan informasi ketatausahaan sebagai bahan untuk
memperlancar jalannya pengawasan.
Siagian (2007:175) mengatakan pengawasan akan berlangsung dengan
efektif apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Pengawasan harus merefleksikan sifat dari berbagai kegiatan yang
Yang dimaksud ialah bahwa teknik pengawasan harus sesuai, antara lain
penemuan informasi tentang siapa yang melakukan pengawasan dan
kegiatan apa yang menjadi sasaran pengawasan tersebut.
2. Pengawasan harus segera memberikan petunjuk tentang kemungkinan
adanya deviasi dari rencana.
Pengawasan harus mampu mendeteksi deviasi atau penyimpangan yang
mungkin terjadi sebelum penyimpangan itu menjadi kenyataan. Usaha
deteksi seperti itu harus dilakukan sedini mungkin dan informasi tentang
hasil deteksi itu harus segera tiba di tangan pimpinan yang secara funsional
bertanggung jawab agar ia segera dapat mengambil tindakan
pencegahannya.
3. Pengawasan harus menunjukkan pengecualian pada titik-titik strategis.
Seorang pimpinan harus mampu menentukan kegiatan apa yang perlu
dilakukannya sendiri dan kegiatan apa pula yang sebaiknya didelegasikan
kepada orang lain.
4. Objektivitas dalam melakukan pengawasan.
Salah satu komponen yang harus jelas terlihat dalam rencana ialah standar
prestasi kerja yang diharapkan dipenuhi oleh para pelaksana operasional.
Standar demikian harus jelas terlihat bukan saja dalam prosedur dan
mekanisme kerja, tetapi juga dalam rangkaian kriteria yang menggambarkan
persyaratan kuantitatif dan kualitatif dan sedapat mungkin dinyatakan secara
tertulis. Dengan adanya criteria tersebut, maka pengawasan dapat dilakukan
5. Keluwesan pengawasan.
Hal ini berarti bahwa pengawasan harus tetap bisa berlangsung meskipun
organisasi menghadapi perubahan karena timbulnya keadaan yang tidak
diduga sebelumnya atau bahkan juga apabila terjadi kegagalan. Pengawas
harus segera melaporkan kegagalan atau perubahan tersebut. Dengan
demikian, penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan dapat dilakukan dalam
pelaksanaan kegiatan pengawasan.
6. Efisiensi pelaksanaan pengawasan.
Pengawasan dilakukan supaya keseluruhan organisasi bekerja dengan
tingkat efisiensi yang semakin tinggi. Hal ini berarti, setiap organisasi harus
menciptakan satu sistem pengawasan yang sesuai dengan kebutuhan
organisasi yang bersangkutan karena hanya dengan demikianlah efisiensi
pengawasan dapat ditingkatkan.
7. Pengawasan mencari apa yang tidak beres.
Teori pengawasan menonjolkan usaha peningkatan efisiensi dan efektivitas
dengan menyoroti sistem kerja yang berlaku bagi organisasi. Artinya, yang
menjadi sorotan utama adalah usaha mencari dan menemukan apa yang
tidak beres dalam organisasi apalagi kalau terjadi penyimpangan dari
rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam hal ini, pengawasan yang
baik juga harus menemukan siapa yang salah dan factor-faktor apa yang
menyebabkan terjadinya kesalahan tersebut.
8. Pengawasan harus bersifat membimbing.
Jika ditemukan apa yang tidak beres dan siapa yang salah serta telah
mengambil tindakan yang dipandang paling tepat sehingga kesalahn yang
diperbuat oeh bawahan tidak terulang kembali meskipun kecendrungan
berbuat kesalahan yang lain tidak dapat dihilangkan sama sekali mengingat
sifat manusia yang tidak sempurnah itu. Bahkan pengenaan sanksi berupa
hukuman pun, bila diperlukan harus dilakukan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang berlaku. Hanya saja dalam pengenaan sanksi, harus bersifat
membimbing, mendidik, objektif, dan rasional sert didasarkan pada criteria
yang dipahami dan diterima oleh ornag-orang yang bersangkutan. Dalam
hubungan ini harus ditekankan, bahwa tindakan pengenaan sanksi terhadap
bawahan menuntut keteladanan pada diri pemimpin yang bersangkutan.
E. Langkah-langkah proses pengawasan
1). Menetapkan standar
Karena perencanaan merupakan tolak ukur merancang pengawasan, maka
segala logis hal ini berarti bahwa langkah pertama dalam proses pengawasan
adalah menyusun rencana. Perencanaan yang dimaksud disini adalah menentukan
standar. Penetapan standar biasanya dilakukan pada proses perencanaan. Standar
yang ditetapkan harus merupakan standar yang jelas, dapat diukur dan
mengandung batas waktu yang spesifik.
2). Mengukur kinerja
Langkah kedua dalam pengawasan adalah mengukur atau mengevaluasi
kinerja yang dicapai terhadap standar yang telah ditentukan. Pengukuran kerja
dapat dilaksanakan dalam prakteknya, pengukuran kinerja terhadap standar secara
ideal hendaknya dilakukan atas dasar pandangan ke depan, sehingga
penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi dari standart dapat diketahui
lebih dulu.
3). Memperbaiki penyimpangan
Proses pengawasan tidak lengkap jika tidak ada tindakan perbaikan
terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Jika standar ditetapkan
dengan berpedoman pada strutur wewenang organisasi dan apabila kinerja diukur
dengan standar ini, maka perbaikan terhadap penyimpangan yang negatif dapat
dipercepat karena pimpinan sudah mengetahui dengan tepat bagian yang herus
diperbaiki.
F. Pengertian Disiplin
Secara etimologis disiplin berasal dari bahasa inggris “disciple” yang berarti pengikut atau penganut pengajaran, latihan dan sebagainya. Menurut
sinungan (2005 :145) disiplin merupakan suatu keadan tertentu dimana orang
yang tergabung dalam organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang ada
dengan rasa senang hati.
Pengertian disiplin sebagai salah satu ketaatan seseorang atau kelompok
terhadap peraturan yang telah ditetapkan. Disiplin berkaitan erat dengan
kesadaran dan sikap mental seseorang atau kelompok dalam menaati peraturan
yang berlaku.
Menurut Saydam (2005:284) disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan
berlaku disekitarnya secara bertanggung jawab. Indikator dari disiplin ini terdiri
dari sikap norma dan tanggung jawab.
Menurut Rivai (2004:44) disiplinkerja adalah suatu alat yang digunakan
manajer untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk
meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan
perusahaan dan norma-norma social yang berlaku.
Menurut Hasibuan (2000:190) kedisiplinan adalah kesadaran dan
kesediaan seseorang menaati semua peraturan dan norma-norma sosial yang
berlaku. Disiplin kerja sangat dibutuhkan oleh setiap pegawai. Disiplin menjadi
persyaratan bagi pembentukan sikap, perilaku, dan tata kehidupan berdisiplin
yang akan membuat para pegawai mendapat kemudahan dalam bekerja, dengan
begitu akan menciptakan suasana kerja yang kondusif dan mendukung usaha
pencapaian tujuan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah
suatu sikap mental yang dimiliki oleh pegawai dalam menghormati dan mematuhi
peraturan yang ada di dalam organisasi tempatnya bekerja dan dilandasi karena
adanya tanggung jawab bukan karena adanya tanggung jawab bukan karena
keterpaksaan, sehingga dapat mengubah perilaku menjadi lebih baik daripada
sebelumnya.
G. Fungsi dan Jenis Disiplin Fungsi disiplin
Fungsi disiplin menurut Tulus (2004:38) yaitu :
Fungsi disiplin adalah mengatur tata kehidupan manusia, dalam kelompok
tertentu atau dalam masyarakat. Dengan begitu hubungan antara individu satu
dengan yang lain menjadi baik dan lancar.
b. Membangun kepribadian
Lingkungan yang berdisiplin baik, sangat berpengaruh terhadap kepribadian
seseorang, Seperti pegawai akan datang tepat waktu untuk bekerja.
c. Melatih kepribadian
Sikap atau perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin tidak
terbentuk serta-merta dalam waktu singkat. Namun, terbentuk melalui satu
proses yang membutuhkan waktu panjang.
d. Hukuman
Hukuman sangat penting karena dapat memberi dorongan dan kekuatan bagi
pegawai untuk menaati dan mematuhinya. Tanpa hukuman, dorongan ketaatan
dan kepatuhan dapat diperlemah.
e. Menciptakan Lingkungan yang Kondusif
Disiplin yang diterapkan di suatu organisasi berfungsi mendukung
terlaksananya proses dan kegiatan operasional organisasi agar berjalan lancar.
Ha1 itu dicapai dengan merancang peraturan organisasi, yakni peraturan bagi
semua pegawai pandang bulu.
Jenis-Jenis Disiplin
T. Hani Handoko (2004: 144) menggolongkan jenis-jenis disiplin antara
lain :
1. Disiplin Preventif
maksud untuk mendorong para karyawan agar sadar mentaati berbagai standar
dan aturan, sehingga dapat dicegah berbagai penyelewengan atau pelanggaran. Yang utama dalam hal ini adalah ditumbuhkannya “self discipline” pada setiap
karyawan tanpa kecuali.
2. Disiplin Korektif
Disiplin korektif merupakan kegiatan yang diambil untuk menangani
pelanggaran yang terjadi terhadap aturan-aturan, dan mencoba untuk menghindari
pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut. Kegiatan korektif ini berupa suatu
bentuk hukuman atau tindakan pendisiplinan (disciplinary action), yang wujudnya dapat berupa “peringatan” ataupun berupa “schorsing”. Semua sasaran
pendisiplinan tersebut harus positif, bersifat mendidik dan mengoreksi kekeliruan
untuk tidak terulang kembali.
H. Pengaruh Pengawasan Terhadap Peningkatan Disiplin Kerja Pegawai Pada Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas
Pada bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,
pengawasan dilakukan oleh Pembantu Dekan I selaku pemimpin bagian
Akademik Fakultas berpengaruh penting demi kelancaran pelaksanaan kerja.
Disamping itu juga karena adanya pengawasan, disiplin didalam bekerja menjadi
lebih meningkat. Tanpa adanya pengawasan, pekerjaan menjadi tidak teratur dan
sering sekali terjadi kesalahan didalam bekerja. Adapun pengaruh pengawasan
pada bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yakni :
1. Adanya pembagian tugas yang telah ditetapkan sesuai dengan job description
2. Adanya disiplin dimana para pegawai masuk kerja pada pukul 08.00 wib dan
pulang kerja pada pukul 14.00 WIB.
3. Terciptanya kerja sama yang baik antara pimpinan dengan bawahan atau
sebaliknya sehingga suasana pekerjaan menjadi lebih nyaman.
4. Menimbulkan rasa tanggung jawab pegawai terhadap pekerjaan.
Dalam rangka meningkatkan disiplin kerja pegawai pada bagian Akademik
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara menggunakan dua metode
pengawasan, kedua jenis pengawasan yang diterapkan adalah :
1. Pengawasan langsung
Pengawasan langsung dilakukan dengan pemberian tugas kepada
masing-masing staf di bagian akademik sesuai dengan job description nya.
Pemimpin melakukan pemeriksaan langsung terhadap pekerjaan stafnya,
hal ini dilakukan untuk mengurangi terjadinya kesalahan dalam
pelaksanaan kerja.
Contohnya: pemeriksaan kembali berkas-berkas mahasiswa yang akan
ujian komprehensif, pemeriksaan berkas mahasiswa yang akan ujian
khusus.
2. Pengawasan tidak langsung
Pengawasan tidak langsung dilakukan dengan cara penilaian terhadap hasil
kerja pegawai, apakah telah sesuai dengan standart yang telah ditentukan.
Contohnya: pemberian laporan-laporan tertulis setiap bulan
Adapun alasan menggunakan jenis pengawasan langsung dan pengawasan
tidak langsung adalah karena kedua sistem ini dinilai efektif dan dianggap baik
Sumatra Utara. Dengan kata lain, jika kedua sistem pengawasan tersebut
benar-benar dilaksanakan dengan baik dan berjalan sebagaimana mestinya, maka
pegawai akan bekerja dengan sungguh-sungguh dan segala bentuk penyimpangan
dapat dihindari sehingga disiplin kerja sesuai dengan yang diharapkan.
3. Pengawasan formal
Pengawasan formal ialah pengawasan yang secara formal dilakukan oleh
unit pengawas yang bertindak atas nama pimpinan organisasinya atau
atasan dari pimpinan dari organisasi itu. Dalam pengawasan pada bagian
Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara telah ditentukan
prosedur,hubungan tata kerjanya.
Contohnya: pegawai pada bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera harus selalu melapor secara periodik tentang perkembangan dari
hasil yang dilaksanakan terhadap pimpinan. Laporan tersebut harus disertai
saran-saran perbaikan atau penyempurnaannya. Maksud dari laporan
tersebut adalah agar pimpinan selalu dapat mengikuti perkembangan segala
yang terjadi di dalam bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera.
4. Pengawasan informal
Pengawasan informal ialah pengawasan yang tidak melalui saluran formal
atau prosedur yang telah ditentukan. Pengawasan informal ini biasanya
dilakukan oleh para pejabat pimpinan dengan melalui kunjungan yang tidak
resmi (pribadi). Hal ini dimaksud untuk menghindarkan ketakuan dalam
Contohnya: pimpinan pada bagian Akademik Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera menghendaki adanya keterbukaan dalam
memperoleh informasi sekaligus memberi saran perbaikan atau
penyempurnaannya dari pegawainya dan untuk masalah-masalah yang
dihadapi oleh pegawainya yang tidak mungkin dipecahkannya sendiri maka
pimpinan dapat memberikan jalannya. Biasanya pimpinan mengadakan
pertemuan terhadap pegawainya untuk membicarakan permasalahan
ataupun perkembangan secara tidak resmi atau bersifat pribadi. Dengan
demikian pegawai akan merasa bangga karena diberi kesempatan bertemu
dan mengemukakan pendapat terhadap pimpinannya. Hal tersebut sangat
menguntungkan terhadap pelaksanaan tugas tugas pekerjaan pegawai.
Pengaruh pengawasan terhadap disiplin kerja pada bagian Akademik Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera adalah dengan adanya pengawasan maka dalam
pencapaian tujuan organisasi dapat dicapai dengan efektif dan efesien.
pengawasan yang di terapkan di bagian Akademik Fakultas Universitas Sumatera
Utara dapat di lihat dari kedisplinan pegawai dalam bekerja. Hal tersebut dapat
dilihat dari segi penggunaan waktu dimana para pegawai sudah mulai
mendisplinkan diri dengan tidak terlambat datang ke kantor serta mempergunakan
waktu bekerja sebaik mungkin dan tidak menunda-nunda pekerjaan.
dengan adanya pengawasan akan dapat mempertebal rasa dan tanggung jawab
sesama pegawai yang terdapat pada bagian Akademik Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara terutama dalam menyelesaikan pekerjaannya dan
mencegah terjadinya penyimpangan, penyelewengan , kelalaian dan kelemahan,
dan penyelewengan, agar pelaksanaan pekerjaan tidak mengalami hambatan dan
pemborosan-pemborosan.
Pada hakekatnya pengawasan itu adalah berfungsi sebagai pengarahan
supaya jangan sampai terjadi kekeliruan dan sesuai dengan rencana. Melalui
pengawasan membuat pegawai yang terdapat pada bagian Akademik menjadi
disiplin dalam mengerjakan tugasnya dan menghindari penyimpangan yang akan
terjadi.
Pengawasan pada bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara sudah efektif, Hal tersebut dapat diihat dari beberapa ciri
pengawasan yang terdapat pada bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara seperti:
a) Pengawasan mencari apa yang tidak beres
Pada bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,
pengawasan dapat dilakukan dengan mencari penyimpangan ataupun
mencari letak kesalahan dan segera memperbaikinya.
b) Pengawasan harus bersifat membimbing
Jika pegawai bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara mengalami dan menghadapi suatu masalah terhadap pekerjaannya,
maka pegawai tersebut memberitahukan masalah tersebut kepada
pimpinan dan pimpinan bersedia membantu dan memberi solusi.
c) Objektivitas dalam melakukan pengawasan
Pengawasan objektif pada bagian Akademik Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara dalam melakukan tugasnya berdasarkan atas
Berdasarkan uraian di atas maka pelaksanaan pengawasan yang efektif pada
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan :
1. Pengawasan sangat berpengaruh terhadap peningkatan displin kerja
dimana pengawasan dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam
melakukan pekerjaan, untuk mencapai tujuan tersebut banyak sekali
usaha yang dilakukan,tenaga, waktu, dan dana, sehingga tujuan dapat
dicapai secara efektif dan efisien.
2. Sistem pengawasan pada bagian Akademik Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara sudah baik. Akan tetapi apabila pimpinan
tidak ada di kantor sebagian besar pengawai tidak aktif dalam bekerja
dan menghabiskan waktu dengan bersantai.
3. Metode pengawasan pada bagian Akademi Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara menggunakan metode pengawasan
langsung dan tidak langsung. Metode pengawasan langsung sudah
berjalan dengan baik,seperti pimpinan dapat memperbaiki apabila
terjadi kesalahan sesegera mungkin, akan tetapi metode pengawasan
tidak langsung belum terlaksana dengan baik. Dapat dilihat dimana
para pegawai belum bisa membuat laporan secara tertulis.
4. Pegawai sudah disiplin dalam melakukan pekerjaan tetapi dalam
datang lewat dari pukul 08.00 WIB dan meninggalkan ruang kerja
sebelum jam pulang kantor.
B. SARAN
1. Sebaiknya pengawasan tersebut lebih ditingkatkan lagi dengan cara
memberi sanksi yang tegas terhadap pegawai sehingga pegawai
bersungguh-sungguh dalam melakukan pekerjaannya
2. Sebaiknya apabila pimpinan tidak berada dikantor, pimpinan dapat
menunjuk seseorang yang dapat dipercaya untuk mengawasi pegawai
yang lain. Alangkah lebih baik lagi dipasang CCTV , sehingga
pimpinan dapat mengetahui apakah para pegawai bekerja dengan baik
atau tidak.
3. Sebaiknya penggunaan metode tidak langsung lebih diefektifkan
dengan cara membuat laporan secara tertulis, sehingga dapat terlihat
atau tergambar pekerjaan yang sudah terlaksana atau belum terlaksana.
4. Sebaiknya pimpinan bertindak tegas memanggil dan menasehati
pegawai dan apabila pegawai tersebut sudah dinasehatin dan belum
sama sekali ada perubahan maka pimpinan sebaiknya segera
memberikan surat peringatan pertama supaya kita bisa melihat
BAB II
PROFIL INSTANSI
A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir tidak di kota Medan
atau dengan kata lain di luar Propinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi
lahir dan didirikan tahun 1959 di Darussalam (Universitas Syah Kuala) Kota
Kutaraja (Banda Aceh), dan sebagai Dekan pada waktu itu Dr. Teuku Iskandar.
Yayasan Universitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berada di kota
Medan, namun Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja (Banda Aceh) tetap
memakai nama dibawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan
bahwa pada waktu itu tekhnik operasional berada di Kutaraja, sedangkan
penyelesaian administrasinya tetap berada di bawah Presiden Universitas
Sumatera Utara (istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu).
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang berkedudukan di
Kutaraja (sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari Universitas Sumatera
Utara dan bergabung dengan Universitas Syah Kuala, maka memperoleh status
negeri dengan surat keputusan menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan
R.I No.64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang diselenggarakan oleh
Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan ke dalam lingkungan Universitas
Sumatera Utara tanggal 24 November 1961 yang berlaku surat terhitung mulai 1
Oktober 1961.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I No.
131/DIKTI/Kep/1984, dan disusul Surat Keputusan 23/DIKTI/Kep/1987
No.25/DIKTI/Kep/1987 dan No.26/DIKTI/Kep/1987, Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara mengasuh dua jenjang Program Pendidikan, yaitu
Program Pendidikan Strata-1 dan Program Pendidikan D-III. Program Pendidikan
Strata-1 meliputi 3 (tiga) Departemen, yaitu:
a. Departemen Ekonomi Pembangunan
b. Departemen Manajemen
c. Departemen Akuntansi
Sedangkan Program Diploma-III terdiri dari:
a. Kesekretariatan
b. Keuangan
c. Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima
mahasiswa pada bulan Agustus 1961.
Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumtera Utara
Visi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara adalah menjadi salah satu Fakultas
Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar
dalam persaingan global.
Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut:
bidang ilmu Ekonomi Pembangunan, Manajemen dan Akuntansi yang
berorientasi pasar.
b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaaan
peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.
c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan
pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber
pendanaan Fakultas dalam status PT BHMN.
d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku
pelanggan (customer) dan stakeholders lainnya.
e. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan
pemerintahan serta organisasi profesional dan lembaga lain terkait yang
bertaraf nasional dan internasional.
Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara :
a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta
menyesuaikan diri terhadap perkembangan nasional dan internasional.
b. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksanakan penelitian-penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat dan responsive terhadap
perkembangan/perubahan.
B.Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu gambaran skematis tentang pola
interaksi dari hubungan kerjasama orang-orang pada tiap bagian yang
pembagian tugas dan fungsi-fungsi dari pekerjaan yang akan dilakukan serta
wewenang yang mengalir dari atasan menuju bawahan dan sebaliknya.
Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang
dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/
keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan,
sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerjasama
dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.
Struktur organisasi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
adalah sistem garis yaitu aliran perintah dan pengawasan berasal dari pimpinan
tertinggi yang mengalir ke bawah secara keseluruhan. Struktur organisasi Fakultas
Sumber : Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ( 2011) Gambar 2.1. Bagan Struktur Organisasi
PIMPINAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dekan : Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak
Pembantu Dekan I : Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak
Pembantu Dekan II : Drs. H. Arifin Lubis, MM, Ak
Pembantu Dekan III : Ami Dilham, SE, M.Si
DEWAN PERTIMBANGAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Ketua : Drs. M. Lian Dalimunthe, M.Ec., Ac
Sekretaris : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec
Anggota : Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MBA, MAFIS
: Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Acc
: Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak
: Prof. Dr. Ramli, MS
: Drs. H. Arifin Lubis, MM, Ak
: Ami Dilham, SE, M.Si
: Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si
: Prof. Dr. Paham Ginting, SE, MS
: Prof. Dr. Rismayani, MS
: Prof. Dr. lic. rer.reg. Sirojuzilam, SE
: Prof. Erlina, SE, M.Si, Ph.D
: Dr. Syafaruddin Ginting S, MAFIS
: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME
: Dr. Endang Sulistya Rini, M.Si
: Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak
: Dr. Murni Daulay, M.Si
: Prof. Dr. Syaad Afifuddin S,M. Ec
DEPARTEMEN AKUNTANSI
Ketua : Dr. Syafrudin Ginting S, SE, MAFIS, Ak
Sekretaris : Drs. Hotmal Dja’far, MM, Ak
DEPARTEMEN MANAJEMEN
Ketua : Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME
Sekretaris :Dra. Marhayanie, M.Si
DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN
Ketua : Wahyu Ario Pratomo, SE,M.Ec
Sekretaris : Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si
PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI
Ketua : Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak
Sekretaris : Dra. Mutia Ismail, M.Si, Ak
PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN
PROGRAM STUDI S-1 EKONOMI PEMBANGUNAN
Ketua : Irsyad Lubis, SE, M.SOc, Sc, Ph.D
Sekretaris : Paidi Hidayat, SE, M.Si
PROGRAM STUDI D-III KEUANGAN
Sekretaris : Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si
PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI
Ketua : Drs. Rustam, M.Si, Ak
Sekretaris : Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak
PROGRAM STUDI D-III KESEKRETARIATAN
Ketua : Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE,MM
BAGIAN TATA USAHA
Kepala Bagian Tata Usaha : Ridwan Saleh, SH, CN
Kasub. Keuangan : Eka Yuliani,SE
Kasub.Umum dan Perlengkapan : Ahmad Faizul, SE, M.Si
Kasub. Akademik : Fepty Aniar, SE
Kasub. Kemahasiswaan : Zailiana,S.Sos
LEMBAGA- LEMBAGA PENUNJANG
Puslitbank
Pengarah : Drs. H. Arifin Lubis, MM, AK
Sekretaris : Wahyu Ario Pratomo, SE,M.Ec
Kepala Unit Layanan : Hotmal Dja’far, SE, MM,Ak
BagianPerpustakaan
Ketua : Mylita, SE
C. Job Description
Salah satu fungsi dari Fakultas adalah melaksanakan urusan Tata Usaha
dan Administrasi Fakultas.Berikut ini adalah Job Description dari setiap unit pada
bagian Tata Usaha di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang tediri
dari:
1. Bagian Tata Usaha Tugasnya adalah:
1. Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan (RKAT) bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT fakultas.
2. Menghimpun dan menelaah peraturan perundang–undangan dibidang
ketatausahaan, akademik, administrsi, umum, dan keuangan,
3. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dibidang akademik,
administrsi, umum, dankeuangan, kemahasiswaan, dan alumni,
kepegawaian, dan perlengkapan.
4. Melaksanakan urusan persuratan, kerumahtanggan, perlengkapan,
kepegawaian, keuangan dan kearsipan.
5. Melaksanakan urusan rapat dinas dan upacara resmi di lingkungan
fakultas.
6. Melaksanakan administrasi pendidikan, penelitian, danpengabdian/
pelayanan kepada masyarakat.
7. Melaksanakan urusan kemahasiswaan dan hubungan alumni fakultas.
8. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan dilingkungan fakultas.
9. Melaksanakan administrasi perencanaan dan pelayanan informasi.
10. Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat yang berhubungan
dengan kegiatan fakultas.
11. Menyusun laporan kerja bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan
fakultas.
2. Sub Bagian Akademik Tugasnya adalah:
1. Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan (RKAT) sub bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.
2. Mengumpulkan dan mengolah data di bidang pendidikan, penelitian dan
pengabdian/pelayanan kepada masyarakat.
4. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan sarana akademik.
5. Menghimpun dan mengklasifikasi data pencapaian target kurikulum.
6. Melakukan urusan kegiatan pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas.
7. Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian/pelayanan pada
masyarakat di lingkungan fakultas.
8. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan
laporan bagian.
3. Sub Bagian Umum dan Keuangan Tugasnya adalah:
1. Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan (RKAT) sub bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.
2. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dan kerumahtanggaan.
3. Melakukan urusan persuratan dan kearsipan di lingkungan fakultas.
4. Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan, rapat dinas dan pertemuan
ilmiah di lingkungan fakultas.
5. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan.
6. Melakukan penerimaan, penyimpanan, pembukuan, pengeluaran dan
pertanggungjawaban keuangan.
7. Melakukan pembayaran gaji, honorarium, lembur, vakansi, perjalanan
dinas, pekerjaan borongan dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang
telah diteliti kebenarannya.
8. Mengoperasionalkan sistem informasi keuangan.
10. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan
laporan bagian.
4. Sub Bagian Kepegawaian Tugasnya adalah:
1. Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan (RKAT) sub bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.
2. Menyusun konsep juklak/juknis di bidang kepegawaian.
3. Melaksanakan proses pengadaan dan pengangkatan pegawai.
4. Melaksanakan urusan mutasi pegawai.
5. Memverifikasi usulan angka kredit jabatan fungsional.
6. Memproses penetapan angka kredit jabatan fungsional, usul kenaikan
jabatan/pangkat, surat keputusan mengajar, pengangkatan guru besar
tetap/tidak tetap/emeritus, ijin dan cuti.
7. Melaksanakan pemberian penghargaan pegawai.
8. Memproses SK jabatan struktural dan fungsional.
9. Memproses pelanggaran disiplin pegawai.
10. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan
5. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni Tugasnya adalah:
1. Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan (RKAT) sub bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.
2. Mengumpulkan dan mengolah data dibidang kemahasiswaan dan alumni.
3. Melakukan administrasi kemahasiswaan.
4. Melakukan urusan pemberian izin/rekomendasi kegiata mahasiswaan.
5. Mempersiapkan usul pemilihan mahasiswa berprestasi.
6. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tingkat universitas.
7. Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan karir, dan layanan
kesejahteraan mahasiswa.
8. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pembinaan kemahasiswaan.
9. Mengoperasionalkan sistem informasi kemahasiswaan dan alumni.
10. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan
laporan bagian.
6. Sub Bagian Perlengkapan Tugasnya adalah:
1. Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan (RKAT) sub bagian dan
mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.
2. Mengumpulkan dan mengolah data perlengkapan.
3. Mengoperasionalkan sistem informasi kerumahtanggaan dan
4. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang kerumahtanggaan
dan perlengkapan.
5. Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan dan keamanan
lingkungan.
6. Melakukan urusan pengelolaan barang perlengkapan.
7. Menyusun laporan kerja sub bagian dan mempersiapkan penyusunan
laporan bagian.
D. Jaringan Kegiatan
Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan
mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian/ pelayanan masyarakat dan
pembinaan civitas akademik. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak
berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada
umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada
pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan penelitian-
penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan serta melakukan kegiatan
sosial berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma
Perguruan Tinggi, penyelenggaraan pendidikan, pengabdian penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik
E. Kinerja Kegiatan Terkini
Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai
dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga
pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, fakultas terus berupaya agar
tujuan yang telah digariskan oleh fakultas dapat terwujud. Tidak mudah dalam
mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin
serta loyalitas dalam bekerja.
Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan
kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja kegiatan terkini yang dijalankan
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah menyelenggarakan program
pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa, melakukan berbagai macam
penelitian-penelitian ilmiah khususnya bidang ekonomi yang bermanfaat bagi
universitas, mahasiswa dan masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada
masyarakat berupa seminar-seminar kepada masyarakat, memotivasi masyarakat
agar dapat hidup lebih layak dan mandiri, kegiatan bakti sosial kepada
masyarakat, dan lain sebagainya. Fakultas juga terus melakukan pembinaan
terhadap civitas akademika agar dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang benar-benar memiliki kualitas yang baik.
Kegiatan-kegiatan kerohanian juga tetap dilaksanakan fakultas, seperti
perayaan hari-hari besar keagamaan (misalnya: Idul Fitri, Idul Adha, Natal,
Paskah, dan lain-lain) sehingga para civitas akademika selalu memiliki nilai-nilai
dan norma-norma keagamaan dalam menjalani kehidupan, serta selalu beriman
F. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah:
a. Persiapan kuliah mahasiswa semester ganjil/genap
b. Perkuliahan semester ganjil/genap
c. Ujian mid semester/ujian semester ganjil/genap
d. Wisuda mahasiswa.
Untuk mencapai program kerja dan rencana kerja Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara menyusun beberapa langkah kegiatan sebagai
berikut:
1. Peningkatan proses belajar mengajar, silabus metode dan alat yang digunakan
dapat ditingkatkan.
2. Jumlah lulusan meningkat dan diharapkan lulus tepat waktu, serta indeks
prestasi lebih baik.
3. Melakukan inovasi data base Mahasiswa, Kartu Rencana Mahasiswa, Kartu
Hasil Studi, Jadwal Kuliah, Jadwal Ujian Mid Semester, dan Jadwal Ujian
Semester yang telah terprogram.
4. Memperbaiki ruang kuliah Mahasiswa dan Dosen, Departemen dan Ruang
baca.
5. Meningkatkan kompetensi Mahasiswa, setiap penerimaan mahasiswa baru
diadakan kepemimpinan Mahasiswa untuk kegiatan perkenalan dengan
mahasiswa baru.
6. Dosen muda diwajibkan untuk mengikuti Program Pekerti Applied Approach,
7. Mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa harus sesuai dengan kurikulum
dan harus ada rumpun ilmunya.
8. Membutuhkan proses kenaikan pangkat dan jabatan Dosen.
9. Melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat yang harus dirapatkan
oleh Departemen.
10. Memberi dorongan kepada Dosen muda untuk melanjutkan program studi S2
dan S3 baik dalam maupun di Luar Negeri.
11. Meningkatkan jumlah mahasiswa yang diterima.
12. Meningkatkan kegiatan Seminar, Loka karya, Kuliah umum yang diadakan
Pimpinan Fakultas.
13. Memberi bimbingan kepada mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan
magang/praktek kerja lapangan agar dapat menghasilkan lulusan yang
berkualitas.
14. Departemen menyiapkan Laporan Evaluasi per semester untuk meningkatkan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Disiplin merupakan bentuk pengendalian diri pegawai dan pelaksanaan
yang teratur serta menunjukkan tingkat kesungguhan kerja dalam sebuah
organisasi, tindakan disiplin menuntut adanya hukuman terhadap karyawan yang
gagal memenuhi standar yang ditentukan. Oleh karena itu tindakan disiplin tidak
diterapkan secara sembarangan, melainkan memerlukan pertimbangan bijak.
Dalam melakukan pengawasan diharapkan dapat menciptakan disiplin
kerja yang dilakukan oleh para pegawai. Untuk mewujudkan pegawai agar lebih
disiplin didalam melaksanakan kerja setiap harinya diperlukan pengawasan,
Perwujudan pelaksanaan kerja agar tercapai secara efisien harus dilaksanakan
menurut ketentuan-ketentuan, prosedur-prosedur dalam batas-batas tertentu.
Ketentuan-ketentuan tersebut merupakan pedoman atau pun landasan terhadap
pelaksanaan kerja yang akan dicapai.
Menurut Miockler (2001:158) pengawasan adalah suatu upaya yang
sistematis untuk menetapkan kinerja standar pada perencanaan, untuk merancang
sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja aktual dengan
standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu
penyimpangan dan mengukur signifikansi penyimpangan tersebut, serta untuk
mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa sumber
tujuan perusahaan. Definisi tersebut mengacu pada unsur-unsur pokok proses
pengawasan.
Setiap kegiatan kerja selalu diperlukan fungsi manajemen. Salah satu
fungsi manajemen yang ada sangat menentukan dalam pencapaian tujuan adalah
pengawasan untuk mengadakan penilaian, pengendalian sekaligus mengadakan
tindakan koreksi. Dalam arti pengawasan bukan merupakan alat untuk mencari
kesalahan tetapi merupakan prasarana untuk mencegah secara dini agar
pelaksanaan kerja yang dibebankan kepada pegawai dapat dipertanggung
jawabkan.
Pengawasan sebagai salah satu fungsi manajemen yang memiliki pengaruh
yang sangat penting dalam proses pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan
sebelumnya agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan dari tujuan yang akan
dicapai. Melalui pengawasan diharapkan dapat membantu melaksanakan
kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan
secara efisien dan efektif.
Pengawasan itu sendiri dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan dan
peraturan-peraturan tertentu sesuai dengan bahagian yang diawasi terhadap
pegawai, pelaksanaan kerja yang dilakukan pengawasan apakah telah memenuhi
target untuk mencapai tujuan itu. Pengawasan dalam hal ini adalah proses
pengamatan dari semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan
rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
Seorang pengawas merupakan titik kontak antara anggota-anggota
aktif dan bantuan pihak atasannya, karena mereka harus merasa bahwa
pengawasan adalah vital didalam lingkungan organisasi. Melalui pengawasan
tercipta suatu aktivitas yang berkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi
mengenai sejauh mana pelaksanaan kerja sudah dilaksanakan. Pengawasan juga
dapat mendeteksi sejauh mana kebijakan pimpinan dijalankan dan sampai sejauh
mana penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kerja tersebut.
Menurut Manullang (2001:178) salah satu jenis pengawasan yang dapat
dilakukan yaitu pengawasan intern dan ekstern. Pengawasan intern adalah
pengawasan yang dilakukan oleh atasan dari petugas bersangkutan. Pengawasan
ekstern adalah bilamana orang-orang yang melakukan pengawasan itu adalah
orang-orang di luar organisasi bersangkutan.
Disiplin merupakan suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki
dan membentuk sikap, watak, kesadaran pegawai sehingga para pegawai tersebut
secara sukarela bekerja kooperatif dengan para pegawai yang lain serta mampu
meningkatkan prestasi kerja. Disiplin tidak hanya diartikan tunduk kepada
peraturan-peraturan dan ketentuan yang sudah lazim dilaksanakan. Akan tetapi
disiplin dapat mendorong manusia melaksanakan kegiatan-kegiatan secara sadar
diyakini manfaatnya.
Menurut Asmirasih (2006:23) disiplin adalah suatu kekuatan yang
berkembang di dalam tubuh pekerja sendiri yang menyebabkan dia dapat
menyesuaikan diri dengan sukarela kepada keputusan-keputusan,
ditegakkan dalam suatu organisasi, karena tanpa dukungan disiplin pegawai yang
baik, maka sulit organisasi tersebut untuk mewujudkan tujuannya.
Melihat kondisi yang ada pada bagian Akademik Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara seperti kurangnya displin pegawai yang bekerja di
kantor, kurangnya kesungguhan para pegawai dalam bekerja, maka perlu
dilakukan penerapan pengawasan terhadap disiplin kerja.
Berdasarkan penjelasan di atas penulis menyajikan Tugas Akhir dengan
judul: “Pengaruh Pengawasan Terhadap Peningkatan Disiplin kerja Pegawai
pada bagian akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.
B. Perumusan Masalah
Dalam mengadakan pembahasan terhadap objek tertentu maka selalu
terdapat masalah yang menyebabkan perlu adanya pembahasan, demikian juga
halnya dengan pelaksanaan pengawasan pegawai. Berdasarkan latar belakang
yang telah diuraikan diatas, maka terdapat permasalahan yang menjadi objek
dalam penelitian ini, yakni bagaimana pengaruh pengawasan terhadap
peningkatan disiplin kerja pegawai pada bagian Akademik Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatra Utara?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh pengawasan terhadap peningkatan disiplin
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
a. Bagi Instansi
Memberi tambahan informasi tentang pengawasan dan disiplin kerja
sehingga pelaksanaan dan tujuan perusahaan bisa tercapai dengan baik.
b. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan
teori-teori yang penulis dapatkan baik dalam bangku kuliah maupun dari luar
dan memperdalam pengetahuan serta menambah wawasan di bidang
manajemen sumber daya manusia, khususnya menyangkut pengawasan dan
disiplin kerja pegawai.
c. Bagi Pihak Lain
Sebagai pedoman atau referensi dalam melakukan penelitian di masa yang
akan datang, khususnya penelitian yang berkaitan dengan pengawasan dan
disiplin kerja pegawai.
E. Jadwal Kegiatan
Penelitian dilaksanakan pada bagian akademik Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara yang berlokasi di Jl. Prof. T. M. Hanafiah
Kampus USU. Penelitian dilakukan mulai tanggal 18 Februari 2013 sampai
Adapun jadwal survey/observasi sebagaimana terlihat dalam tabel berikut
ini:
Tabel 1.1 Jadwal kegiatan No
Kegiatan
Bulan
Februari Maret April
1 Persiapan
2 Pengumpulan data 3 Penulisan
Sumber: Penulis (2013) F. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dari penulisan Laporan Tugas Akhir ini
dapat diuraikan sebagai berikut:
BAB l: PENDAHULUAN
Pada Bab I ini diuraikan tentang latar belakang, permasalahan, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan rencana yang terdiri dari jadwal
survey/observasi dan sistematika penulisan.
BAB II: PROFIL INSTANSI
Pada Bab II ini penulis menguraikan tentang sejarah singkat instansi,
struktur organisasi dan personalia, uraian tugas (Job Description), kinerja usaha
BAB III: PEMBAHASAN
Membahas tentang penelitian yang dilakukan penulis pada bagian
akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, berkaitan dengan
pengawasan terhadap peningkatan disiplin kerja.
BAB IV: PENUTUP
Pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan berdasarkan uraian
terdahulu dan memberikan saran-saran yang bertitik tolak dari pengumpulan data
dan pembahasan yang dilakukan dimana diharapkan dapat memberikan masukan
yang bermanfaat bagi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dimasa
Abstrak
TUGAS AKHIR
PENGARUH PENGAWASAN TERHADAP PENINGKATAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN AKADEMIK
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
OLEH :
TRIA RICA HUTAGALUNG 102103015
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA : TRIA RICA HUTAGALUNG
NIM : 10210315
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN
JUDUL : PENGARUH PENGAWASAN TERHADAP PENINGKATAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN AKADEMIK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Medan, April 2013 Menyetujui Pembimbing
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
NAMA : TRIA RICA HUTAGALUNG
NIM : 10210315
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN JUDUL : PENGARUH PENGAWASAN TERHADAP
PENINGKATAN DISIPLIN KERJA
PEGAWAI PADA BAGIAN AKADEMIK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Tanggal : April 2013 KETUA PROGRAM STUDI
DIPLOMA III KESEKRETARIATAN
(Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM) NIP. 19560407 198002 1 001
Tanggal : April 2013 DEKAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT dimana atas rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Tugas Akhir yang berjudul “PENGARUH PENGAWASAN TERHADAP PENINGKATAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN AKADEMIK
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA”, merupakan
salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Program Studi Kesekretariatan Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini tidak luput atas bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Menyadari akan hal tersebut, maka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), Sp.A(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM, selaku Ketua Program Studi DIII Kesekretariatan yang telah banyak meluangkan waktu dalam
memberikan bimbingan dan masukan serta memberikan saran-saran juga
petunjuk pengarahan kepada penulis selama menyelesaikan Tugas Akhir
ini dan bimbingan kepada penulis
4. Ibu Frida Ramadini, SE, MM, selaku Dosen pembimbing yang banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan dan masukan serta
pengarahan kepada penulis selama menyelesaikan Tugas Akhir ini.
6. Seluruh Dosen dan Staff Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
7. Terkhusus buat orang tua tercinta Ayahanda Syaiful Anwar Hutagalung dan Ibunda alm. Chairani Nasution yang banyak memberikan doa,
perhatian, semangat, dan dorongan yang tulus serta materi sehingga
penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini sampai selesai
8. Untuk semua kakak dan adik kesayangan, Nurul Ilmi Hutagalung Sos dan dr.Sari Mutiara Hutagalung, Kinanti Triandani, yang banyak membantu
dan memberikan dorongan dan semangat kepada penulis
9. Kepada sahabat-sahabat terbaik Dian Asih Lestari, Halimatuh Syakdia, Angel, Grace Hutauruk, Ummi Nadra, Desfikha Zahara, Syah leni Fitri,
Hanny, Ketrin Bakara yang memberikan semangat dan mendukung
sehingga lebih termotivasi
10.Teman-teman magang Grup 05 Dwi Ramlan, Rurin Indah Bestari, Mey Elyzabeth Pane, dan Mesda. Terima kasih atas kerja samanya, bantuan dan
semangat dari kalian semua
11.Kepada teman-teman DIII Kesekretariatan stambuk 2010 yang dimana lebih kurang 3 (tiga) tahun bersama-sama dalam perkuliahan. Terima kasih
untuk semangat dan dukungan kalian kepada penulis
12.Untuk semuanya yang sudah mendoakan penulis dalam kelancaran Tugas Akhir ini dan yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih untuk
doa, semangat dan dukungannya kepada penulis.
Medan, April 2013
Penulis
DAFTAR ISI
A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ... 8
E. Langkah-langkah Proses Pengawasan ... 37
F. Pengertian Disiplin ... 38
G.Fungsi dan Jenis Disiplin ... 40
H. Pengaruh Pengawasan Terhadap Peningkatan Disiplin Kerja Pegawai Pada Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara... 42
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 47
A. Kesimpulan ... 47
B. Saran ... 48
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman Gambar 2.1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatra Utara... 12