• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Alokasi Bauran Pemasaran Manggis (Garcinia mangostana Linn) pada PT. Agroindo Usaha Jaya, Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Alokasi Bauran Pemasaran Manggis (Garcinia mangostana Linn) pada PT. Agroindo Usaha Jaya, Jakarta"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN ALOKASI BAURAN PEMASARAN

MANGGIS (

Garcinia mangostana

Linn

)

PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA, JAKARTA

Oleh

IVAN

H24051771

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

ABSTRAK

Ivan. H24051771.

Kajian Alokasi Bauran Pemasaran Manggis (

Garcinia

mangostana

Linn) pada PT. Agroindo Usaha Jaya, Jakarta. Di bawah bimbingan

Mimin Aminah

.

Manggis (

Garcinia mangostana

Linn) adalah salah satu komoditas buah

Indonesia yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dan juga merupakan

primadona ekspor yang menjadi andalan Indonesia dalam meningkatkan

pendapatan devisa negara. Hal ini dikarenakan, buah manggis memiliki nilai dan

volume ekspor tertinggi dibandingkan dengan komoditas ekspor buah-buahan

lainnya. PT. Agroindo Usaha Jaya merupakan salah satu perusahaan yang

bergerak dalam industri ekspor buah-buahan dan rempah-rempah yang ada di

Indonesia. Persaingan usaha ekspor buah manggis yang semakin kompetitif

menuntut PT. Agroindo Usaha Jaya untuk meningkatkan strategi pemasaran

ekspornya melalui kajian terhadap alokasi bauran pemasaran sehingga mampu

mempertahankan pangsa pasar yang telah dikuasainya serta memperluas pangsa

pasar yang ada.

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan penyusunan alokasi bauran pemasaran manggis pada

PT. Agroindo Usaha Jaya, (2) Mencari alternatif alokasi bauran pemasaran yang

tepat guna meningkatkan pertumbuhan pada PT. Agroindo Usaha Jaya.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer

yang diperoleh dari wawancara, observasi, dan kuesioner, dan data sekunder

diperoleh dari data perusahaan, literatur, dan

internet.

Pemilihan tempat penelitian

dilakukan secara

purposive

, dengan pertimbangan PT. Agroindo Usaha Jaya

adalah perusahaan pengekspor buah manggis terbesar keempat di Indonesia.

Sedangkan untuk alat analisis yang digunakan adalah Analisis Hirarki Proses

(AHP) dengan bantuan alat pengolah data

Microsoft Excel 2003

dan

Expert

Choice 2000.

(3)

KAJIAN ALOKASI BAURAN PEMASARAN

MANGGIS (

Garcinia mangostana

Linn)

PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA, JAKARTA

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

IVAN

H24051771

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(4)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

KAJIAN ALOKASI BAURAN PEMASARAN

MANGGIS (

Garcinia mangostana

Linn)

PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA, JAKARTA

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

Ivan

H24051771

Menyetujui, September 2009

Ir. Mimin Aminah, MM

Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Dr.Ir. Jono M. Munandar, M.Sc

Ketua Departemen

(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 10

Maret 1987. Penulis merupakan anak ketiga dari empat

bersaudara pasangan Bapak Andi Suwandi dan Ibu Lauw

Guk Tjun.

Penulis menempuh pendidikan Taman

Kanak-kanak pada TK Dharma Bakti pada tahun 1992 sampai

dengan tahun 1993. Pada tahun 1999, Penulis

menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Dharma Bakti. Penulis lalu

melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertam Dharma Bakti dan

lulus pada tahun 2002. Pada Tahun yang sama melanjutakan pendidikan di

Sekolah Menengah Umum Negeri 98 Jakarta dan lulus pada tahun 2005. Akhirnya

penulis diterima pada program S1 di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur

Ujian Seleksi Masuk IPB (USMI) di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi

dan Manajemen (FEM), Institut Pertanian Bogor (IPB).

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas Berkat

dan Anugerah-Nya yang senantiasa memberikan pertolongan dan penyertaan-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “

Kajian Alokasi

Bauran Pemasaran Manggis (

Garcinia mangostana

Linn) pada PT. Agroindo

Usaha Jaya, Jakarta. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini telah banyak

mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dalam memberikan doa, bimbingan,

kritik, saran, dan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung, sejak

awal penulisan hingga akhir skripsi ini terselesaikan. Oleh sebab itu, penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1.

Ir. Mimin Aminah, MM selaku dosen pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktunya dan sabar dalam memberikan bimbingan, saran,

dorongan, informasi, pengarahan serta motivasi yang sangat berarti dalam

penyelesaian tugas akhir ini.

2.

Raden Dikky Indrawan, SP, MM dan Heti Mulyati, S.TP, MT selaku dosen

penguji yang telah memberikan kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini.

3.

Mama, Papa, Ko Tian, Ci Yeni, dan Silvia tercinta yang telah memberikan

doa, nasihat, semangat, dan dukungan dengan sepenuh hati serta menjadi

inspirasi dan motivasi bagi penulis dalam menyelesaikan skripsinya.

4.

Engku Wa Liang atas kebaikannya dalam mendukung dan meminjamkan

sebuah laptop kepada penulis.

5.

Seluruh dosen, staf pengajar dan tata usaha Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, khususnya Departemen Manajemen yang telah memberikan

bimbingan dan membantu penulis dalam menyelesaikan studi di Fakultas

Ekonomi dan Manajemen.

(7)

kesempatan kepada penulis untuk dapat melaksanakan penelitian pada PT.

Agroindo Usaha Jaya.

7.

Nina Ivana Satmaka yang telah memberikan kasih sayang, perhatian, doa,

dukungan dan motivasi serta dengan tulus dan sabar selalu menemani penulis

dalam melakukan penyusunan skripsi ini.

8.

Garry, Mala, dan Inul sebagai sahabat-sahabat di SMA, terima kasih atas

kebersamaannya serta motivasi dan dukungannya.

9.

Cameners (Indri, Nina, dan Velma), terima kasih atas indahnya persahabatan

dan kenangan manis yang telah diberikan selama kita kuliah.

10.

Rekan-rekan satu bimbingan (Ira, Iswi, Linda, dan Wulan), terima kasih atas

kerja sama, semangat, bantuan, dan motivasinya.

11.

Geng Biang Kerok (Babe, Baba, Dial, Icus, Dika, Budi, Deni, Martin, Song,

Nikson, Goto, Ompong, Glenn, Suhe), terima kasih atas keceriaan, motivasi,

serta bantuannya selama ini.

12.

Semua penghuni kos Puri Riveria, Ibu serta Bapak kos yang sudah menjadi

keluarga selama di Bogor ini.

13.

Seluruh rekan-rekan manajemen 42, terima kasih atas kebersamaan dan

kenangan yang telah diberikan.

14.

Semua pihak yang turut berkontribusi dalam penyusunan skripsi ini.

Dan pada akhirnya, penulis menyadari akan adanya kekurangan dalam

penulisan skripsi ini. Namun penulis berharap semoga informasi yang tersedia

dalam skripsi bermanfaat dan berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Bogor, September 2009

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

RIWAYAT HIDUP

... iii

KATA PENGANTAR

... iv

DAFTAR TABEL

... ix

DAFTAR GAMBAR

... x

DAFTAR LAMPIRAN

... xi

I.

PENDAHULUAN

... 1

1.1 ... Latar

Belakang ... 1

1.2 ...

Perumusan Masalah ... 3

1.3

Tujuan Penelitian ... 5

1.4

Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Batasan Penelitian ... 5

II.

TINJAUAN PUSTAKA

... 6

2.1

Karakteristik Buah Manggis ... 6

2.1.1 Kandungan Gizi Buah Manggis ... 8

2.1.2 Budidaya Buah Manggis ... 9

2.1.3 Penanaman Buah Manggis ... 10

2.1.4 Perbanyakan Tanaman ... 10

2.1.5 Pemeliharaan Tanaman ... 11

2.1.6 Hama dan Penyakit ... 11

2.1.7 Panen ... 13

2.1.8 Pasca Panen ... 14

2.2 Konsep Strategi Pemasaran ... 15

2.2.1 Pemasaran ... 15

2.2.2 Bauran Pemasaran ... 16

2.2.3 Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP) ... 19

2.3 Teori Perdagangan Internasional ... 21

2.3.1

Definisi Ekspor dan Pemasaran Ekspor ... 22

2.4 Proses Hirarki Analitik ... 22

2.4.1 Prinsip Kerja AHP ... 23

2.4.2 Kelebihan dan Kelemahan AHP ... 24

2.5 Penelitian Terdahulu ... 25

(9)

2.5.2 Studi Mengenai Pemasaran dan Ekspor Buah Manggis ... 26

III.

METODOLOGI PENELITIAN

... 28

3.1

Kerangka Penelitian ... 28

3.2

Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

3.3

Metode Penelitian ... 30

3.3.1

Jenis dan Sumber Data ... 30

3.3.2

Metode Pengumpulan Data ... 30

3.3.3

Pengolahan dan Analisis Data ... 31

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

... 39

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 39

4.1.1 Sejarah Singkat PT. Agroindo Usaha Jaya ... 39

4.1.2 Visi dan Misi PT. Agroindo Usaha Jaya ... 40

4.1.3 Stuktur dan Fungsi PT. Agroindo Usaha Jaya ... 41

4.1.4 Ketenagakerjaan PT. Agroindo Usaha Jaya ... 44

4.1.5 Fasilitas PT. Agroindo Usaha Jaya ... 44

4.1.6 Prosedur Pengiriman Barang PT. Agroindo Usaha Jaya ... 45

4.1.7 Kemitraan PT. Agroindo Usaha Jaya dengan Petani ... 45

4.1.8 Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP) PT.

Agroindo Usaha Jaya ... 46

4.1.9 Bauran Pemasaran PT. Agroindo Usaha Jaya ... 47

4.2 Analisis Alokasi Bauran Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha

Jaya ... 50

4.2.1 Analisis Faktor-Faktor Penyusun Alokasi Bauran

Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya ... 50

4.2.2 Aktor yang Berperan dalam Pengambilan Keputusan

Alokasi Bauran Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha

Jaya ... 52

4.2.3 Tujuan Alokasi Bauran Pemasaran Manggis PT. Agroindo

Usaha Jaya ... 53

4.2.4 Alternatif Alokasi Bauran Pemasaran Manggis PT.

Agroindo Usaha Jaya ... 54

4.3 Analisis Pemilihan Alternatif Alokasi Bauran Pemasaran dengan

AHP ... 55

4.3.1 Hasil Pengolahan Data Horizontal dalam AHP ... 57

4.3.1.1 Elemen Faktor Pada Alokasi Bauran Pemasaran

Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya... 57

4.3.1.2

Elemen Aktor Penyusun Alokasi Bauran

Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya...

60

4.3.1.3 Elemen Tujuan Alokasi Bauran Pemasaran

Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya... 63

4.3.1.4 Elemen Alternatif Alokasi Bauran Pemasaran

Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya... 64

4.3.2 Hasil Pengolahan Data Vertikal dalam AHP ... 66

(10)

4.3.2.2 Elemen Aktor Terhadap Alokasi Bauran

Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya ... 69

4.3.2.3 Elemen Tujuan Terhadap Alokasi Bauran

Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya ... 70

4.3.2.4 Elemen Alternatif Terhadap Alokasi Bauran

Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya ... 72

4.4 Implikasi Manajerial ... 73

KESIMPULAN DAN SARAN

... 76

1.

Kesimpulan ... 76

2.

Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA

... 78

(11)

KAJIAN ALOKASI BAURAN PEMASARAN

MANGGIS (

Garcinia mangostana

Linn

)

PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA, JAKARTA

Oleh

IVAN

H24051771

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(12)

ABSTRAK

Ivan. H24051771.

Kajian Alokasi Bauran Pemasaran Manggis (

Garcinia

mangostana

Linn) pada PT. Agroindo Usaha Jaya, Jakarta. Di bawah bimbingan

Mimin Aminah

.

Manggis (

Garcinia mangostana

Linn) adalah salah satu komoditas buah

Indonesia yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dan juga merupakan

primadona ekspor yang menjadi andalan Indonesia dalam meningkatkan

pendapatan devisa negara. Hal ini dikarenakan, buah manggis memiliki nilai dan

volume ekspor tertinggi dibandingkan dengan komoditas ekspor buah-buahan

lainnya. PT. Agroindo Usaha Jaya merupakan salah satu perusahaan yang

bergerak dalam industri ekspor buah-buahan dan rempah-rempah yang ada di

Indonesia. Persaingan usaha ekspor buah manggis yang semakin kompetitif

menuntut PT. Agroindo Usaha Jaya untuk meningkatkan strategi pemasaran

ekspornya melalui kajian terhadap alokasi bauran pemasaran sehingga mampu

mempertahankan pangsa pasar yang telah dikuasainya serta memperluas pangsa

pasar yang ada.

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan penyusunan alokasi bauran pemasaran manggis pada

PT. Agroindo Usaha Jaya, (2) Mencari alternatif alokasi bauran pemasaran yang

tepat guna meningkatkan pertumbuhan pada PT. Agroindo Usaha Jaya.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer

yang diperoleh dari wawancara, observasi, dan kuesioner, dan data sekunder

diperoleh dari data perusahaan, literatur, dan

internet.

Pemilihan tempat penelitian

dilakukan secara

purposive

, dengan pertimbangan PT. Agroindo Usaha Jaya

adalah perusahaan pengekspor buah manggis terbesar keempat di Indonesia.

Sedangkan untuk alat analisis yang digunakan adalah Analisis Hirarki Proses

(AHP) dengan bantuan alat pengolah data

Microsoft Excel 2003

dan

Expert

Choice 2000.

(13)

KAJIAN ALOKASI BAURAN PEMASARAN

MANGGIS (

Garcinia mangostana

Linn)

PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA, JAKARTA

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

IVAN

H24051771

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(14)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

KAJIAN ALOKASI BAURAN PEMASARAN

MANGGIS (

Garcinia mangostana

Linn)

PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA, JAKARTA

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

Ivan

H24051771

Menyetujui, September 2009

Ir. Mimin Aminah, MM

Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Dr.Ir. Jono M. Munandar, M.Sc

Ketua Departemen

(15)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 10

Maret 1987. Penulis merupakan anak ketiga dari empat

bersaudara pasangan Bapak Andi Suwandi dan Ibu Lauw

Guk Tjun.

Penulis menempuh pendidikan Taman

Kanak-kanak pada TK Dharma Bakti pada tahun 1992 sampai

dengan tahun 1993. Pada tahun 1999, Penulis

menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Dharma Bakti. Penulis lalu

melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertam Dharma Bakti dan

lulus pada tahun 2002. Pada Tahun yang sama melanjutakan pendidikan di

Sekolah Menengah Umum Negeri 98 Jakarta dan lulus pada tahun 2005. Akhirnya

penulis diterima pada program S1 di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur

Ujian Seleksi Masuk IPB (USMI) di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi

dan Manajemen (FEM), Institut Pertanian Bogor (IPB).

(16)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas Berkat

dan Anugerah-Nya yang senantiasa memberikan pertolongan dan penyertaan-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “

Kajian Alokasi

Bauran Pemasaran Manggis (

Garcinia mangostana

Linn) pada PT. Agroindo

Usaha Jaya, Jakarta. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini telah banyak

mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dalam memberikan doa, bimbingan,

kritik, saran, dan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung, sejak

awal penulisan hingga akhir skripsi ini terselesaikan. Oleh sebab itu, penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1.

Ir. Mimin Aminah, MM selaku dosen pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktunya dan sabar dalam memberikan bimbingan, saran,

dorongan, informasi, pengarahan serta motivasi yang sangat berarti dalam

penyelesaian tugas akhir ini.

2.

Raden Dikky Indrawan, SP, MM dan Heti Mulyati, S.TP, MT selaku dosen

penguji yang telah memberikan kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini.

3.

Mama, Papa, Ko Tian, Ci Yeni, dan Silvia tercinta yang telah memberikan

doa, nasihat, semangat, dan dukungan dengan sepenuh hati serta menjadi

inspirasi dan motivasi bagi penulis dalam menyelesaikan skripsinya.

4.

Engku Wa Liang atas kebaikannya dalam mendukung dan meminjamkan

sebuah laptop kepada penulis.

5.

Seluruh dosen, staf pengajar dan tata usaha Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, khususnya Departemen Manajemen yang telah memberikan

bimbingan dan membantu penulis dalam menyelesaikan studi di Fakultas

Ekonomi dan Manajemen.

(17)

kesempatan kepada penulis untuk dapat melaksanakan penelitian pada PT.

Agroindo Usaha Jaya.

7.

Nina Ivana Satmaka yang telah memberikan kasih sayang, perhatian, doa,

dukungan dan motivasi serta dengan tulus dan sabar selalu menemani penulis

dalam melakukan penyusunan skripsi ini.

8.

Garry, Mala, dan Inul sebagai sahabat-sahabat di SMA, terima kasih atas

kebersamaannya serta motivasi dan dukungannya.

9.

Cameners (Indri, Nina, dan Velma), terima kasih atas indahnya persahabatan

dan kenangan manis yang telah diberikan selama kita kuliah.

10.

Rekan-rekan satu bimbingan (Ira, Iswi, Linda, dan Wulan), terima kasih atas

kerja sama, semangat, bantuan, dan motivasinya.

11.

Geng Biang Kerok (Babe, Baba, Dial, Icus, Dika, Budi, Deni, Martin, Song,

Nikson, Goto, Ompong, Glenn, Suhe), terima kasih atas keceriaan, motivasi,

serta bantuannya selama ini.

12.

Semua penghuni kos Puri Riveria, Ibu serta Bapak kos yang sudah menjadi

keluarga selama di Bogor ini.

13.

Seluruh rekan-rekan manajemen 42, terima kasih atas kebersamaan dan

kenangan yang telah diberikan.

14.

Semua pihak yang turut berkontribusi dalam penyusunan skripsi ini.

Dan pada akhirnya, penulis menyadari akan adanya kekurangan dalam

penulisan skripsi ini. Namun penulis berharap semoga informasi yang tersedia

dalam skripsi bermanfaat dan berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Bogor, September 2009

(18)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

RIWAYAT HIDUP

... iii

KATA PENGANTAR

... iv

DAFTAR TABEL

... ix

DAFTAR GAMBAR

... x

DAFTAR LAMPIRAN

... xi

I.

PENDAHULUAN

... 1

1.1 ... Latar

Belakang ... 1

1.2 ...

Perumusan Masalah ... 3

1.3

Tujuan Penelitian ... 5

1.4

Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Batasan Penelitian ... 5

II.

TINJAUAN PUSTAKA

... 6

2.1

Karakteristik Buah Manggis ... 6

2.1.1 Kandungan Gizi Buah Manggis ... 8

2.1.2 Budidaya Buah Manggis ... 9

2.1.3 Penanaman Buah Manggis ... 10

2.1.4 Perbanyakan Tanaman ... 10

2.1.5 Pemeliharaan Tanaman ... 11

2.1.6 Hama dan Penyakit ... 11

2.1.7 Panen ... 13

2.1.8 Pasca Panen ... 14

2.2 Konsep Strategi Pemasaran ... 15

2.2.1 Pemasaran ... 15

2.2.2 Bauran Pemasaran ... 16

2.2.3 Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP) ... 19

2.3 Teori Perdagangan Internasional ... 21

2.3.1

Definisi Ekspor dan Pemasaran Ekspor ... 22

2.4 Proses Hirarki Analitik ... 22

2.4.1 Prinsip Kerja AHP ... 23

2.4.2 Kelebihan dan Kelemahan AHP ... 24

2.5 Penelitian Terdahulu ... 25

(19)

2.5.2 Studi Mengenai Pemasaran dan Ekspor Buah Manggis ... 26

III.

METODOLOGI PENELITIAN

... 28

3.1

Kerangka Penelitian ... 28

3.2

Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

3.3

Metode Penelitian ... 30

3.3.1

Jenis dan Sumber Data ... 30

3.3.2

Metode Pengumpulan Data ... 30

3.3.3

Pengolahan dan Analisis Data ... 31

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

... 39

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 39

4.1.1 Sejarah Singkat PT. Agroindo Usaha Jaya ... 39

4.1.2 Visi dan Misi PT. Agroindo Usaha Jaya ... 40

4.1.3 Stuktur dan Fungsi PT. Agroindo Usaha Jaya ... 41

4.1.4 Ketenagakerjaan PT. Agroindo Usaha Jaya ... 44

4.1.5 Fasilitas PT. Agroindo Usaha Jaya ... 44

4.1.6 Prosedur Pengiriman Barang PT. Agroindo Usaha Jaya ... 45

4.1.7 Kemitraan PT. Agroindo Usaha Jaya dengan Petani ... 45

4.1.8 Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP) PT.

Agroindo Usaha Jaya ... 46

4.1.9 Bauran Pemasaran PT. Agroindo Usaha Jaya ... 47

4.2 Analisis Alokasi Bauran Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha

Jaya ... 50

4.2.1 Analisis Faktor-Faktor Penyusun Alokasi Bauran

Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya ... 50

4.2.2 Aktor yang Berperan dalam Pengambilan Keputusan

Alokasi Bauran Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha

Jaya ... 52

4.2.3 Tujuan Alokasi Bauran Pemasaran Manggis PT. Agroindo

Usaha Jaya ... 53

4.2.4 Alternatif Alokasi Bauran Pemasaran Manggis PT.

Agroindo Usaha Jaya ... 54

4.3 Analisis Pemilihan Alternatif Alokasi Bauran Pemasaran dengan

AHP ... 55

4.3.1 Hasil Pengolahan Data Horizontal dalam AHP ... 57

4.3.1.1 Elemen Faktor Pada Alokasi Bauran Pemasaran

Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya... 57

4.3.1.2

Elemen Aktor Penyusun Alokasi Bauran

Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya...

60

4.3.1.3 Elemen Tujuan Alokasi Bauran Pemasaran

Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya... 63

4.3.1.4 Elemen Alternatif Alokasi Bauran Pemasaran

Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya... 64

4.3.2 Hasil Pengolahan Data Vertikal dalam AHP ... 66

(20)

4.3.2.2 Elemen Aktor Terhadap Alokasi Bauran

Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya ... 69

4.3.2.3 Elemen Tujuan Terhadap Alokasi Bauran

Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya ... 70

4.3.2.4 Elemen Alternatif Terhadap Alokasi Bauran

Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya ... 72

4.4 Implikasi Manajerial ... 73

KESIMPULAN DAN SARAN

... 76

1.

Kesimpulan ... 76

2.

Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA

... 78

(21)

DAFTAR TABEL

No

Halaman

1 Perkembangan ekspor buah-buahan di Indonesia ... 2

2 Perkembangan produksi, luas panen dan produktivitas manggis

tahun 2000-2006 ... 3

3 Volume dan nilai ekspor manggis PT. Agroindo Usaha Jaya

tahun 2000-2007 ... 4

4 Kandungan dan komposisi buah manggis ... 9

5 Pengelompokkan buah manggis untuk ekspor ... 15

6 Nilai dan skala banding berpasangan ... 34

7 Matriks pendapat individu ... 35

8 Matriks pendapat gabungan ... 35

9 Indeks acak ... 37

10 Prioritas elemen faktor penyusun alokasi bauran pemasaran

manggis pada PT. Agroindo Usaha Jaya ... 58

11 Prioritas elemen aktor ... 61

12 Prioritas elemen tujuan... 64

13 Prioritas elemen alternatif ... 65

14 Bobot dan prioritas faktor ... 66

15 Bobot dan prioritas aktor ... 70

16 Bobot dan prioritas tujuan ... 71

(22)

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

1 Bauran pemasaran ... 16

2 Saluran distribusi pada pasar konsumsi ... 18

3 Kerangka pemikiran ... 29

4 Struktur hirarki lengkap ... 33

5 Model struktur proses hirarki analitik ... 38

6 Struktur organisasi PT. Agroindo Usaha Jaya ... 41

7 Diagram alir prosedur pengiriman barang ... 45

8 Struktur hirarki pemilihan alokasi bauran pemasaran... 56

9 Hirarki pengolahan vertikal struktur hirarki alokasi bauran

(23)

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

1 Bobot Tiap Elemen pada Alokasi Bauran Pemasaran Manggis pada PT.

(24)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hortikultura merupakan salah satu komoditi pertanian yang potensial untuk

dikembangkan di Indonesia. Hal ini disebabkan karena Indonesia memiliki kondisi

cuaca dan iklim yang mendukung dalam proses pengembangan produk-produk

hortikultura terutama jenis produk buah-buahan, selain itu hortikultura merupakan

komoditi pertanian Indonesia yang memiliki prospek ekspor cukup besar dalam

menembus pasar internasional. Pengembangan usaha di bidang hortikultura

khususnya buah-buahan merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh

pemerintah untuk meningkatkan kontribusi sektor pertanian dalam meningkatkan

pendapatan nasional. Kebijakan pengembangan produksi hortikultura diarahkan

pada pengembangan agribisnis hortikultura yang berorientasi global untuk

membangun keunggulan komparatif dan kompetitif.

Komoditi hortikultura yang memiliki perkembangan yang pesat adalah

buah-buahan. Buah-buahan tersebut memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan

oleh para pelaku usaha tani di dalam negeri karena permintaan terhadap

buah-buahan ini sangat besar dan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun di

pasar internasional. Komoditas buah-buahan yang diekspor oleh Indonesia terdiri

dari manggis, nenas, pisang, mangga, alpukat, jeruk, semangka, durian, rambutan,

dan lain-lain. Meskipun telah banyak jenis komoditas buah-buahan yang telah

diekspor namun belum seluruh komoditas buah-buahan tersebut diupayakan secara

intensif. Berikut data perkembangan ekspor beberapa komoditas buah-buahan di

Indonesia yang dapat dilihat pada Tabel 1.

Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa perkembangan ekspor buah-buahan

di Indonesia masih bersifat fluktuatif. Hal ini menunjukkan bahwa volume dan nilai

ekspor dari buah-buahan tersebut belum memiliki kestabilan peningkatan volume

dan nilai ekspor dari tahun 2002 hingga tahun 2007. Dari tabel tersebut juga bisa

dilihat bahwa volume dan nilai ekspor buah manggis dari tahun 2002 hingga tahun

(25)

Tabel 1. Perkembangan ekspor buah-buahan Indonesia (2002-2007)

Komoditas

Volume Ekspor (Ton)

2002 2003 2004 2005 2006 2007

Manggis 6.512 9.304 3.045 8.437 5.697 9.093

Nenas 3.734 2.284 2.431 644 142 472

Pisang 5.126 27 93 3.647 4.443 9

Mangga 1.573 559 1.880 964 1.181 1.198

Jeruk 479 152 671 526 210 357

Alpukat 85 169 5 5 4 42

Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura, 2007

Manggis (Garcinia mangostana Linn) adalah salah satu komoditas buah

Indonesia yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dan juga merupakan

primadona ekspor yang menjadi andalan Indonesia dalam meningkatkan pendapatan devisa negara. Buah manggis juga dikenal dengan sebutan ”Queen of the Tropical Fruits” yang merupakan suatu refleksi dari perpaduan citrarasa yang

khas, yakni perpaduan rasa asam, manis, dan sepat yang tidak dimiliki oleh

buah-buahan lainnya. Buah manggis yang diperdagangkan di pasar luar negeri (ekspor)

sebagian besar masih berasal dari perkebunan milik rakyat yang belum terpelihara

dengan baik dari segi budidaya dan pascapanennya serta sistem produksinya pun

masih bergantung pada keadaan alam saja (tradisional). Meskipun demikian,

ternyata negara Indonesia mampu melakukan ekspor buah manggis dalam dengan

jumlah yang cukup besar bahkan dapat bersaing dengan negara-negara lain yang

melakukan ekspor buah manggis.

Secara nasional, bila dilihat dari tingkat produksi, luas panen, dan

produktivitas buah manggis di Indonesia cenderung mengalami peningkatan dari

tahun 2000 sampai tahun 2006 dengan laju pertumbuhan produksi sebesar 26,76

persen per tahun, laju pertumbuhan luas panen sebesar 11,43 persen per tahun, dan

laju pertumbuhan produktivitas sebesar 10,79 persen per tahun (Tabel 2).

(26)

daerah di Indonesia yang menjadi pusat dari penghasil buah manggis,

daerah-daerah tersebut adalah Sumatera Utara (Deli, Serdang, Batang, Natal), Sumatera

Barat (Padang, Pasaman, Solok, Sawahlunto), Jawa Barat (Purwakarta,

Tasikmalaya, Bogor), Jawa Tengah (Purworejo), DI Yogyakarta (Kulonprogo),

Jawa Timur (Ngawi, Pacitan, Blitar, Lumajang), dan Sulawesi Utara (Minahasa).

Tabel 2. Perkembangan produksi, luas panen, dan produktivitas manggis tahun 2000-2006

Tahun Produksi

(Ton)

Luas Panen

(Ha)

Produktivitas

(Ton/Ha)

2000 26.400 5.192 5.08

2001 25.812 4.607 5.60

2002 62.055 8.051 7.71

2003 79.073 9.354 8.45

2004 62.117 8.473 7.33

2005 64.711 9.119 7.10

2006 72.634 8.275 8.78

Laju (%/th) 26.76 11.43 10.79

Sumber : Departemen Pertanian, 2008

Negara tujuan ekspor Indonesia untuk komoditi manggis berbeda-beda tiap

tahunnya, negara-negara tujuan ekspor tersebut meliputi negara Jepang, Taiwan,

Hongkong, China, Thailand, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Saudi

Arabia, Syria Arab Republik, United Arab Emirates, Qatar, Bahrain, Ghana,

Australia, Puerto Rico, dan Netherland (Departemen Pertanian, 2008). Berdasarkan

banyaknya negara-negara tujuan ekspor komoditi manggis tersebut maka tidak

heran bahwa banyak terdapat perusahaan-perusahaan pengekspor manggis yang ada

di Indonesia. Salah satu perusahaan yang mengekspor komoditi manggis adalah PT.

Agroindo Usaha Jaya yang terdapat di Pasanggrahan, Jakarta Selatan. Perusahaan

(27)

negara tujuan ekspor meliputi wilayah Timur Tengah dan Eropa. Perumusan

terhadap strategi pengembangan ekspor perusahaan ini diperlukan dalam upaya

meningkatkan volume ekspor manggis di Indonesia.

1.2 Perumusan Masalah

PT. Agroindo Usaha Jaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak

dalam industri ekspor buah-buahan dan rempah-rempah yang ada di Indonesia.

Dalam upaya memenuhi permintaan dan perluasan pangsa pasar buah manggis ke

luar negeri, PT. Agroindo Usaha Jaya memiliki beberapa masalah eksternal seperti

adanya para pesaing dari perusahaan ekspor sejenis yang ada di dalam negeri

maupun luar negeri. Perusahaan-perusahaan pesaing terbesar yang ada di dalam

negeri adalah PT. Yuda Mustika, Emerald Trading Inc, dan PT. Corona Prayitna.

Perusahaan pesaing eksportir buah manggis terbesar yang ada di Indonesia adalah

PT. Yuda Mustika yang telah memiliki kapasitas ekspor rata-rata sebesar 1.100 ton

per tahun. Perusahaan ini memiliki berbagai negara tujuan ekspor di luar negeri

seperti Taiwan, Hongkong, dan Cina. Bila dibandingkan dengan volume ekspor

perusahaan ini, volume ekspor PT. Agroindo Usaha Jaya masih sangat kecil.

Keberadaan perusahaan-perusahaan pesaing tersebut membuat PT. Agroindo Usaha

Jaya harus menciptakan strategi pemasaran ekspor yang tepat dengan melakukan

kajian alokasi bauran pemasarannya sehingga mampu bersaing dengan baik dengan

para pesaingnya bahkan dapat memperluas pangsa pasarnya.

Tabel 3 menunjukkan adanya fluktuasi volume dan nilai ekspor manggis dari

tahun 2003-2007 (Agroindo Usaha Jaya, 2008). Fluktuasi volume ini terjadi karena

adanya beberapa kendala eksternal lain yang dihadapi oleh PT. Agroindo Usaha

Jaya, diantaranya yaitu buah manggis yang merupakan buah yang bersifat musiman

sehingga ketersediaan dan harga buah manggis di tingkat produsen selalu

mengalami perubahan. Selain itu, kuantitas dan kualitas buah manggis yang masih

rendah karena komoditas ini belum sepenuhnya diusahakan secara intensif sebab

sebagian besar produksinya berasal dari perkebunan rakyat yang belum dipelihara

(28)

Tabel 3. Volume dan nilai ekspor manggis PT. Agroindo Usaha Jaya 2000-2007

Tahun

Ekspor manggis

Volume (Kg) Nilai (US$)

2003 54.722 191.527

2004 59.648 208.768

2005 61.916 247.664

2006 51.838 207.352

2007 60.711 242.844

Laju (% per tahun) 7,57 12,99

Sumber : PT. Agroindo Usaha Jaya, 2008

Berdasarkan hasil wawancara, tidak hanya masalah eksternal yang harus

dihadapi oleh PT. Agroindo Usaha Jaya tetapi juga terdapat beberapa masalah

internal seperti transportasi. Kendala ini disebabkan oleh tingginya biaya

pengiriman dari daerah sentra produksi buah manggis ke gudang tempat

penyimpanan produk perusahaan. Selain itu, dalam mengekspor produk buah

manggisnya, PT. Agroindo Usaha Jaya sampai saat ini masih menggunakan alat

transportasi utama yaitu dengan menggunakan pesawat udara karena pertimbangan

bahwa komoditas buah ini bersifat perishable (mudah mengeras).

Berdasarkan dari uraian di atas, maka masalah yang akan dikaji oleh

penelitian ini adalah :

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyusunan alokasi bauran

pemasaran manggis pada PT. Agroindo Usaha Jaya?

2. Alternatif alokasi bauran pemasaran apakah yang paling tepat untuk diterapkan

pada PT. Agroindo Usaha Jaya?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

(29)

1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan penyusunan

alokasi bauran pemasaran.

2. Mencari alternatif alokasi bauran pemasaran yang tepat.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk :

1. Bagi PT. Agroindo Usaha Jaya diharapkan penelitian ini berguna sebagai

masukkan dan rekomendasi dalam hal strategi pengembangan ekspor.

2. Bagi peneliti, mendapatkan manfaat praktis berupa tambahan wawasan dan

pengetahuan.

3. Bagi pembaca atau pihak lainnya, dapat menjadi referensi untuk

penelitian-penelitian selanjutnya.

1.5 Batasan Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. Agroindo Usaha Jaya sebagai salah satu

perusahaan yang bergerak di bidang ekspor manggis. Analisis dilakukan

berdasarkan faktor-faktor, aktor-aktor, dan alternatif-alternatif yang mempengaruhi

(30)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karakteristik Buah Manggis

Manggis (Garcinia mangostana Linn) atau yang biasa dikenal diluar negeri

dengan sebutan Queen of the Tropical Fruits merupakan salah satu tanaman buah

berupa pohon yang berasal dari hutan tropis di kawasan Asia Tenggara, yaitu pada

hutan belantara negara Malaysia atau Indonesia. Tanaman ini menyebar ke daerah

Amerika Tengah dan daerah tropis lainnya seperti Srilanka, Malagasi, Karibia,

Hawaii, dan Australia Utara. Di berbagai negara terdapat variasi nama untuk

menyebutkan nama dari buah manggis, di Indonesia sendiri buah manggis memiliki

nama-nama lokal berbeda di setiap daerah di Indonesia seperti Manggu (Jawa

Barat), Manggus (Lampung), Manggusto (Sulawesi Utara), dan Manggista

(Sumatera Barat). Secara ilmiah manggis dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Keluarga : Guttiferae

Genus : Garcinia

Spesies : Garcinia mangostana Linn

Tanaman manggis tergolong tanaman tahunan, umurnya dapat mencapai

puluhan tahun dan pohonnya dapat tumbuh dengan besar. Tanaman manggis

merupakan tanaman asli dari daerah tropis sehingga syarat tumbuh yang cocok

untuk pertumbuhan produksinya adalah pada suhu antara 25-32 derajat celcius, dan

ketinggian tempat antara 0-600 meter di atas permukaan laut (dpl). Kelembaban

udaranya pun berkisar diantara 80 persen dengan curah hujan antara 1270-2500

mm/th dengan sepuluh bulan basah dalam tujuh tahun. Intensitas cahaya matahari

yang diperlukan tanaman manggis agar dapat tumbuh dengan baik berkisar antara

40-70 persen.

Tanaman manggis dapat dikembangbiakan secara generatif yaitu dengan

(31)

penyusunan dan kultur jaringan). Pembiakan tanaman manggis secara generatif

menghasilkan bibit yang masa berbuah yang sangat lama yaitu sekitar 10-15 tahun

dari awal proses penanaman. Buah yang akan dihasilkannya pun bervariasi dalam

hal citrarasa maupun ukuran buah. Secara morfologis organ-organ penting pada

tanaman manggis adalah sebagai berikut:

Daun

Daun pada tanaman manggis termasuk dalam jenis daun tunggal, berbentuk

bulat telur sampai bulat panjang, memiliki tangkai yang pendek, dan tidak memiliki

daun penumpu (stipulae). Daun tanaman manggis memiliki panjang sekitar 14-17

cm dengan lebar 7,5-14 cm. Tiap helai pada daun manggis memiliki bersifat kaku

dan tebal, permukaan daun bagian atasnya mengandung lilin dan berwarna hijau

tua, serta memiliki tulang daun yang menyirip. Berbeda dengan permukaan daun

bagian atas, permukaan daun bagian bawahnya berwarna hijau kekuning-kuningan

atau hijau pupus.

Batang

Tanaman manggis memiliki batang yang berkayu dan keras. Batang dan

ranting tanaman manggis memiliki jumlah percabangan yang jumlahnya banyak

sehingga dapat membentuk tajuk atau mahkota yang tinggi, rimbun, dan rindang

serta memiliki lebar yang mencapai 12 m. Batang tanaman manggis dapat tumbuh

dan membesar hingga mencapai ketinggian lebih dari 25 m dengan diameter hingga

60 cm. Pada kulit batangnya bertekstur tidak rata dan berwarna kecoklat-coklatan.

Bunga

Bunga pada tanaman manggis tumbuh pada ujung-ujung ranting. Bunganya

tergolong dalam bunga yang sempurna karena dalam satu bunga terdapat alat

kelamin jantan dan betina. Meskipun memiliki alat kelamin jantan, namun alat

kelamin ini tidak mampu untuk membuahi sel telur karena sel kelamin jantan

berukuran kecil dan mengalami pengeringan pada selnya sehingga buah manggis

yang terbentuk pun terjadi tanpa melalui penyerbukan (apomixis). Bunga tanaman

manggis terdiri dari empat helai daun kelopak yang tersusun dalam dua pasang,

empat helai daun tajuk atau mahkota yang berwarna hijau kekuning-kuningan yang

pada bagian pinggirnya berwarna merah, bakal buah yang mempunyai 4-8 ruangan

dan 4-8 kepala putik. Bakal buah yang ada pada tanaman manggis berbentuk bulat

(32)

Akar

Terdapat dua macam akar pada tanaman manggis yaitu akar tunggang dan

akar serabut. Akar tunggang bersifat sangat kuat dan menjulur cukup dalam ke

tanah, sedangkan pada akar serabut bersifat lemah dan cenderung agak dangkal

dalam menjulur ke tanah. Akar tanaman manggis mengalami pertumbuhan yang

lambat sehingga secara bertahap dalam jangka waktu tertentu mengalami layu

bahkan mati. Namun, tidak semua tanaman manggis yang ada memiliki sistem

perakaran yang lemah. Hal ini tergantung pada kondisi lingkungan alam sekitar dan

juga pengaruh dari sifat dan karakteristik tanaman manggis itu sendiri.

Buah

Buah manggis terbentuk tanpa melalui penyerbukan terlebih dahulu

(apomixis). Buah manggis ini memiliki tipe buah buni berbentuk bulat dan bercupat

yang berdiameter 4-7 cm dengan kelopak yang masih menempel pada buahnya.

Saat masih muda kulit buah manggis berwarna hijau dan berubah menjadi merah

keunguan setelah tua atau matang. Buah ini memiliki segmen dengan 5-8 segmen

tiap buah. Daging buah yang ada berwarna putih susu, bertekstur halus dan

memiliki aroma yang khas. Setiap segmen pada daging buah biasanya terdapat biji

yang berukuran cukup besar. Buah manggis yang masak biasanya memiliki berat

berkisar antara 30-140 gram, tebal kulitnya sekitar 5 mm, getah berwarna kuning,

warna petal merah dan stigma halus dengan diameter 8-12 mm.

Biji

Biji tanaman manggis berbentuk bulat agak pipih, berwarna coklat muda dan

terbungkus atau dilapisi oleh arillode berwarna putih. Biji manggis ini tergolong

dalam biji berkeping dua (Dicotyledonae) yang dapat digunakan untuk

perkembangbiakan tanamannya dan juga bersifat polinucellus yakni dapat tumbuh

lebih dari satu semaian tiap bijinya.

2.1.1 Kandungan Gizi Buah Manggis

Buah manggis merupakan salah satu buah yang memiliki kandungan

gizi yang cukup lengkap, yakni mengandung kalori, protein, lemak,

karbohidrat, mineral, kalsium, fosfor, besi, vitamin B1, vitamin C dan air.

Oleh karena itu buah manggis cocok dikonsumsi oleh tubuh karena buah

manggis sangat baik untuk meningkatkan kesehatan pada tubuh. Pada kulit

buah sebelah dalam (rind) kaya akan zat-zat seperti zat petein, catechin,

(33)

jauh berbeda dengan buah-buahan lainnya hanya saja pada buah manggis

memiliki kadar kandungan karbohidrat yang lebih tinggi daripada

buah-buahan lainnya. Kandungan gizi buah manggis juga bermanfaat sebagai

obat anti inflamasi (anti radang) dan obat diare. Kulit buahnya kaya akan

xanthone yaitu antioksidan yang sangat baik untuk menjaga kesehatan dan

kebugaran tubuh serta dapat dimanfaatkan sebagai pewarna tekstil dan air

rebusannya dapat dijadikan sebagai obat. Komposisi kandungan gizi buah

manggis per 100 gram dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Kandungan dan komposisi buah manggis setiap 100 gram bahan.

Jenis Gizi Kandungan Gizi

Kalori 63 kalori

Protein 0,6 gr

Lemak 0,6 gr

Karbohidrat 15,6 gr

Kalsium 8 mg

Fosfor 12 mg

Besi 0,8 mg

Vitamin B1 0,03 mg

Vitamin C 2 mg

Air 83 gr

Sumber : Departemen Pertanian, 1999

2.1.2 Budidaya Buah Manggis

Tanaman manggis merupakan tanaman yang cocok untuk tumbuh di

daerah tropik basah, sering ditemukan tumbuh bersama dengan tanaman

buah durian. Tanaman manggis ini tumbuh dengan baik di daerah dataran

rendah dengan ketinggian 800 m di atas permukaan laut (dpl), suhu optimal

yang baik yaitu berkisar antara 22-320C dengan besarnya curah hujan

antara 1500-2500 mm/tahun dan kelembaban 80 persen. Jenis tanah yang

cocok untuk media tanam adalah tanah latosol dan andosol. Tanah ini

[image:33.595.176.503.285.564.2]
(34)

dengan kedalaman lapisan olah tanah 50-200 cm. Meskipun daun dan buah

manggis tahan terhadap sinar matahari, namun tanaman ini memerlukan

naungan pada saat masih kecil. Naungan secara kontinu akan dikurangi

dengan semakin besarnya tanaman. Tanaman manggis termasuk tanaman

yang cocok untuk ditumpangsarikan dengan tanaman buah-buah lainnya.

2.1.3 Penanaman

Tanaman manggis biasanya dikembangkan dengan perbanyakan biji,

karena bibit manggis adalah true-to-type (identik dengan genetik

induknya), batang tegak, kuat, tahan hama dan penyakit serta tidak mudah

roboh. Tetapi saat ini mulai dikembangkan perbanyakan secara vegetatif

dengan sambungan maupun susunan. Perbanyakan secara vegetatif

memiliki pertumbuhan yang lambat, sehingga perlu perawatan khusus

dengan cara seperti medianya harus remah dan subur, mengandung air

yang cukup banyak tetapi tidak sampai menggenang.

Pengolahan tanah dilakukan sebelum musim hujan, dengan lubang

tanam berukuran 100 x 100 x 50 cm untuk tanah yang gembur. Lubang

tanam dibiarkan terbuka selama kurang lebih dua minggu sebelum diisi

dengan campuran tanah galian bagian atas. Pemberian pupuk diberikan

dengan dosis 30 kg untuk pupuk kandang, 50 gr untuk pupuk urea, 25 gr

untuk pupuk TSP, dan 20 gr untuk pupuk KCL. Pemberian pupuk

dilakukan secara berkala yaitu sebulan sekali. Jarak tanam yang ideal untuk

tanaman manggis adalah 10 x 10 m untuk tanaman yang berasal dari biji,

dan 5 x 5 m untuk tanaman yang berasal dari sambungan. Sebagai tanaman

pelindung dapat digunakan pisang dengan jarak tanam 2,5 x 2,5 m yang

ditanam dua bulan sebelum tanaman manggis tersebut ditanam dan

naungan perlu dipertahankan sampai tanaman berumur 2-4 tahun. Untuk

menjaga kelembaban tanaman, sebaiknya diberi mulsa secukupnya pada

sekeliling tanaman.

2.1.4 Perbanyakan Tanaman

Tanaman manggis dapat dikembangkan dan diperbanyak dengan

(35)

a. Perbanyakan dengan biji

Tanaman manggis dapat diperbanyak dengan menggunakan biji tapi

bukan merupakan perbanyakan secara generatif, karena biji manggis

yang terbentuk terjadi secara apomixis. Biji mempunyai viabilitas yang

rendah dan cepat mengalami kemunduran. Biji harus segera

dikecambahkan segera setelah diambil (dikeluarkan) dari buahnya.

Apabila biji tersebut tetap berada dalam buah, biji manggis tetap

bertahan viabilitasnya selama 3-5 minggu. Makin besar bijinya makin

baik pertumbuhan tunasnya. Tanaman yang diperbanyak dengan biji

umumnya mulai berbuah pada umur 8-15 tahun.

b. Perbanyakan secara vegetatif

Perbanyakan tanaman manggis secara vegetatif dapat berupa stek,

cangkok, penempelan, penyambungan, dan penyusunan. Cara yang

paling berhasil diantara berbagai cara tersebut adalah cara yang

dilakukan dengan berupa penyambungan yaitu sambung pucuk. Cara

ini lebih hemat dalam menggunakan cabang entris (batang atas).

Sebagai entris digunakan tunas ujung yang masih muda daunnya tetapu

telah cukup keras. Sebagai batang bawah digunakan bibit semai yang

sudah berumur dua tahun atau yang diameter batangnya sekitar 0,5 cm

dan mempunyai kulit batang yang berwarna hijau. Metode ini

penyambungan celah lebih berhasil daripada metode sisi.

2.1.5 Pemeliharaan Tanaman

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, tanaman manggis secara

kontinu harus mendapatkan perawatan yang baik pada masa tumbuh dan

berkembangnya. Pemupukan dan pengairan adalah hal yang sangat vital

dalam menentukan hasil produksi manggis tersebut nantinya. Pemupukan

untuk pertumbuhan dengan biji diberikan sesuai dengan umur tanaman dan

dilakukan dua kali dalam setahun yaitu setengah dosis pertama sesudah

panen dan setengah dosis lagi menjelang berbunga. Pupuk diberikan dalam

larikan melingkar sedalam 10-20 cm tepatnya di bawah tepi tajuk.

Sedangkan untuk pertumbuhan vegetatif yang baik, tanaman diberi

pupuk urea 100-200 g/pohon setelah satu bulan tanaman tersebut ditanam.

Pemberian diulang setiap enam bulan sekali ditambah dengan 20-30 kg

(36)

apabila telah berbuah nanti, bibit sambungan yang berumur mulai dari

empat tahun diberi pupuk NPK sebanyak 0,5 kg/pohon. Pemberian pupuk

NPK juga diulangi setiap enam bulan sekali, setelah pohon tersebut dewasa

maka perlu diberikan tambahan pupuk yang lebih banyak yaitu 3,5

kg/pohon. Pengairan dilakukan 1-2 kali sehari pada fase awal

pertumbuhan, terutama pada musim kemarau. Interval pengairan dikurangi

bertahap setelah tanaman berumur di atas 5 tahun.

2.1.6 Hama dan Penyakit

Dalam perkembangan dan pertumbuhannya, tanaman manggis tidak

lepas dari pengaruh hama dan penyakit. Hama utama pada tanaman

manggis adalah ulat bulu yang biasanya merusak daun-daun tanaman

manggis. Pengendalian terhadap hama dan penyakit ini dilakukan dengan

cara menjaga sanitasi lingkungan dan pemeliharaan tanaman yang baik.

Selain itu juga dilakukan penyemprotan insektisida Bayrusil 250

EC/Cymbush 50 EC dengan konsentrasi 0,1-0,2 persen.

Terdapat beberapa macam hama dan penyakit yang biasanya ditemui

pada tanaman manggis, yaitu:

a. Bercak Daun

Penyebab penyakit ini berupa jamur yang berasal dari jamur Pestalotia

sp, Gloesporium sp, dan Helminthosporium sp. Gejala penyakit ini

ditandai dengan timbulnya bercak pada daun yang tidak beraturan

berwarna abu-abu pada pusatnya (Pestalotia sp), coklat

(Helminthosporium sp), dan hitam pada sisi atas dan bawah daun

(Gloesporium sp). Pengendalian yang biasa dilakukan dalam

menangani masalah penyakit ini dengan cara mengurangi kelembaban

yang berasal dari tanaman pelindung, memotong bagian yang terserang

dan menyemprotkan fungisida Bayfidan 250 EC/Baycolar 300 EC

dengan konsentrasi 0,1-0,2 persen.

b. Jamur Upas

Penyebab penyakit ini berupa jamur yang berasal dari jamur Corticium

Salmonicolor Berk Br. Gejala-gejala yang timbul berupa cabang atau

ranting mati karena jaringan kulit mengering. Pengendalian dilakukan

(37)

terserang jamur lalu mengolesi bagian yang dipotong dengan cat atau

disemprot dengan Derosal 60 WP dengan konsentrasi 0,1-0,2 persen.

c. Hawar Benang

Penyebab penyakit ini berupa jamur yang berasal dari jamur

Marasmius Scandens Mass Dennis et Reid. Penyakit ini ditandai

dengan tumbuhnya miselium jamur pada permukaan cabang dan

ranting yang membentuk benang putih yang dapat meluas sampai

menutupi permukaan daun. Pengendalian dilakukan dengan menjaga

kebersihan dan memangkas daun yang terserang jamur.

d. Kanker Batang

Penyebab penyakit ini berupa jamur yang berasal dari jamur

Botryophaerisa Ribis, yang ditandai dengan gejala warna kulit batang

dan cabang yang berubah dan mengeluarkan getah. Pengendalian

dilakukan dengan cara perbaikan drainase, menjaga kebersihan kebun,

memotong tanaman yang sakit, serta menyemprot fungisida Benlate.

e. Hawar Rambut

Penyebab penyakit ini berupa jamur yang berasal dari jamur

Marasmius Equicrinis Mull, yang memiliki gejala pada permukaan

tanaman manggis ditutupi oleh sesuatu yang mirip benang berwarna

coklat tua kehitaman seperti ekpor kuda. Pengendalian yang dilakukan

berupa perbaikan drainase, menjaga kebersihan kebun, memotong

tanaman yang sakit, serta menyemprot fungisida Benlate.

f. Busuk Buah

Penyebab penyakit ini berupa jamur yang berasal dari jamur

Botryodiplodia Theobromae Penz. Penyakit ini diawali dengan

membusuknya pangkal buah dan meluas keseluruh bagian buah

sehingga kulit buah menjadi suram. Langkah penanganan yang

dilakukan yaitu dengan perbaikan drainase, menjaga kebersihan kebun,

memotong tanaman yang sakit, serta menyemprot fungisida Benlate.

g. Busuk Akar

Penyebab penyakit ini berupa jamur yang berasal dari jamur Fomes

Noxious Corner, yang ditandai dengan gejala busuk pada akar dan akar

(38)

drainase, menjaga kebersihan kebun, memotong tanaman yang sakit,

serta menyemprot fungisida Benlate.

2.1.7 Panen

Secara umum buah manggis mulai dapat dipanen setelah berumur

6-8 tahun jika dikembangkan dengan biji umur produktifnya bisa mencapai

80 tahun. Namun dengan pengembangan teknik budidaya saat ini pohon

manggis dengan tinggi hanya 5 meter sudah dapar dipanen pada umur 5-7

tahun. Ciri-ciri buah manggis yang sudah siap untuk dipanen adalah kulit

buahnya berwarna ungu kemerah-merahan atau merah muda.

Pemanenan buah manggis pada saat 6-8 tahun (awal) berbuah

produktivitasnya masih rendah yaitu sekitar 30 kg/pohon, kemudian pada

tahun-tahun selanjutnya produktivitasnya terus meningkat sampai 50

kg/pohon saat pohon sudah berusia 10-15 tahun. Setelah pohon berusia 15

dan seterusnya maka sessuai dengan siklus daur hidup produktivitas

manggis semakin menurun seiring dengan masa produktif manggis

tersebut. Pemanenan buah manggis sangat tergantung pada tujuan

pemasaran. Manggis untuk ekspor dipanen pada umur 104-108 hari setelah

bunga mekar, dengan kriteria kulit buah berwarna ungu kemerah-merahan

hingga kulit buah masih hijau dengan ungu merah mencapai 10-25 persen.

Hal terpenting sewaktu panen adalah menjaga agar buah tidak jatuh dari

pohonnya sehingga tidak menyebabkan memar atau pecah pada buah.

2.1.8 Pasca Panen

Buah manggis yang telah dipetik dapat tetap segar hingga sampai 49

hari jika disimpan dalam ruangan yang bersuhu 4-6oC dan dalam suasana

yang lembab. Berdasarkan hal tersebut, buah manggis tersebut dapat

dipasarkan ke pasar yang jauh seperti untuk keperluan ekspor sehingga

dapat menjadi keuntungan bagi para eksportir. Manggis untuk ekspor

sebaiknya dalam kondisi sepal masih lengkap. Pengepakan umumnya

menggunakan kemasan kotak karton yang berisi 5-10 kg manggis,

sedangkan untuk mengurangi tekanan digunakan bantalan potongan kertas.

Kalangan eksportir manggis umumnya mengelompokkan buah manggis

ekspor dalam tiga atau empat grade. Pengelompokkan buah manggis untuk

(39)
[image:39.595.175.518.106.261.2]

Tabel 5. Pengelompokkan buah manggis untuk ekspor

Kelas

Jumlah Buah/Kg

3 Kelompok 4 Kelompok

A 8-9 6-7

B 9-10 7-8

C > 10 9-10

D - > 10

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten, 2004

2.2 Konsep Strategi Pemasaran 2.2.1 Pemasaran

Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran,

penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk

menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan

organisasi (Asosiasi Pemasaran Amerika dalam Kotler, 2004).

Menurut Kotler dan Amstrong (2001) pemasaran merupakan suatu

proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok

memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan

pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

Stanton dalam Angipora (2002) mendefinisikan pemasaran atas dua

pengertian berikut :

1. Dalam arti masyarakat :

Pemasaran adalah setiap peristiwa atau proses kegiatan

tukar-menukar yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

manusia.

2. Dalam arti bisnis :

Pemasaran adalah sebuah sistem dari proses kegiatan bisnis yang

dirancang untuk merencanakan, memberi harga, mempromosikan,

dan mendistribusikan barang-barang maupun jasa yang berfungsi

(40)

Yazid (2005) menjelaskan bahwa pemasaran merupakan penghubung

antara organisasi dengan konsumennya. Peran penghubung ini akan

berhasil bila semua upaya pemasaran diorientasikan kepada pasar yang ada.

Selain itu juga diperlukan keterlibatan dari semua pihak, baik dari

manajemen puncak hingga karyawan non-manajerial, dalam merumuskan

maupun mendukung pelaksanaan proses pemasaran.

2.2.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Menurut Kotler (2004), bauran pemasaran adalah seperangkat alat

pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai

tujuan pemasarannya di pasar sasaran. McCarthy dalam Kotler (2004)

mengklasifikasikan bauran pemasaran menjadi empat elemen yaitu :

product (produk), price (harga), place (tempat) dan promotion (promosi).

Bauran pemasaran merupakan bentuk strategi pemasaran yang dilakukan

oleh sebuah perusahaan dan memiliki peranan penting dalam mencapai

tujuan dan sasaran yang telah dibuat oleh perusahaan tersebut. Dalam

pelaksanaan strategi pemasaran dipengaruhi oleh unsur-unsur bauran

[image:40.595.128.497.446.725.2]

pemasaran yang terdiri dari empat elemen utama yang dapat dilihat pada

Gambar 1.

Gambar 1. Bauran pemasaran (Kotler , 2004)

Bauran Pemasaran Pasar Sasaran Daftar harga Rabat/Diskon Potongan harga Periode pembayaran Syarat kredit Saluran pemasaran Cakupan pasar Pengelompokan Lokasi Persediaan Promosi penjualan Periklanan Tenaga penjualan Kehumasan Pemasaran langsung

Harga Tempat Promosi

(41)

a. Product (Produk)

Produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk

diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi sehingga dapat

memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan (Kotler dan Amstrong,

1997). Produk tersebut juga dapat mencakup objek fisik orang, jasa,

tempat, organisasi dan gagasan serta termasuk juga kualitas, bentuk,

desain, ragam, merek dan kemasan. Pemasaran mengklasifikasikan

produk berdasarkan karakteristik produknya menjadi tiga jenis

berdasarkan wujudnya, yaitu : barang habis pakai, barang tahan lama

dan jasa (Kotler, 2004). Barang habis dipakai merupakan barang yang

biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian.

Barang tahan lama adalah barang yang biasanya tidak habis setelah

banyak pemakaian. Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan

yang ditawarkan untuk dijual. Menurut Kotler dan Amstrong (1997),

kualitas produk adalah kemampuan produk untuk melaksanakan

fungsinya, yaitu memenuhi atau memuaskan kebutuhan yang

dinyatakan atau yang tersirat. Kualitas ini tercermin dari kemudahan

dalam penggunaan dan perbaikan keandalan, keawetan, serta atribut

bernilai yang lain. Merek adalah nama, istilah, simbol, atau rancangan

dan kombinasi hal-hal tersebut yang dimaksudkan untuk

mengidentifikasikan barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok

penjual dan untuk membedakannya dari produk suatu pesaing.

Kemasan merupakan segala aktifitas merancang dan menghasilkan

tempat atau bungkus suatu produk (Kotler dan Amstrong, 1997). Suatu

kemasan harus mencatumkan petunjuk pemakaian dan komposisi

bahan. Pengemasan produk yang dirancang dengan sebaik-baiknya

akan menghasilkan kemudahan bagi para konsumen dan memberikan

nilai tambah promosi bagi produsen. Kemasan produk yang baik tidak

hanya sekedar sebagai pembungkus suatu produk yang akan dijual,

tetapi juga melindungi kualitas produk tersebut.

b. Price (Harga)

Menurut Kotler (2004), harga merupakan satu-satunya unsur

(42)

diartikan sebagai sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan

sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.

Harga biasanya digunakan sebagai suatu indikator nilai apabila harga

tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas konsumsi

barang dan jasa. Jika manfaat yang dirasakan konsumen meningkat,

maka nilainya juga akan ikut meningkat. Secara umum metode

penetapan harga dapat dibagi menjadi empat kategori utama yaitu

metode penetapan harga berbasis permintaan, berbasis biaya, berbasis

laba dan berbasis persaingan. Harga merupakan satu-satunya unsur

bauran pemasaran yang memberikan masukan dan dapat mengukur

seberapa besar laba yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan.

Perusahaan harus menetapkan suatu harga dengan baik agar harga

tersebut mampu menutup semua biaya produksi serta lebih dari itu

untuk mendapatkan laba.

c. Place (Tempat)

Tempat atau saluran distribusi adalah usaha melalui saluran pemasaran

yang dilakukan untuk menyerahkan produk dari perusahaan atau

pemasar kepada konsumennya. Saluran pemasaran yang dipilih dapat

berupa distribusi langsung, distribusi tidak langsung dan kombinasi

keduanya (Kotler dan Amstrong, 1997). Saluran distribusi dapat

dikelompokkan menurut jumlah tingkatan saluran. Terdapat empat

tingkatan saluran distribusi untuk barang konsumsi, yaitu : saluran

tingkat nol, saluran tingkat satu, saluran tingkat dua dan saluran tingkat

tiga. Saluran distribusi tingkat nol adalah hubungan langsung antara

produsen dengan konsumen. Saluran distribusi tingkat satu adalah

hubungan antara produsen dan konsumen melalui pengecer. Saluran

distribusi tingkat dua terdiri dari produsen, pedagang besar, pengecer

dan konsumen. Sedangkan untuk saluran distribusi tingkat tiga terdiri

dari empat pelaku utama, yaitu : produsen, pedagang besar, agen,

(43)

Gambar 2.Saluran distribusi pada pasar konsumsi

(Kotler, 2004)

d. Promotion (Promosi)

Menurut Kotler (2004), promosi merupakan kegiatan yang dilakukan

perusahaan untuk mengkomunikasikan keunggulan produknya,

sehingga akan mendapatkan perhatian dari konsumen terhadap produk

yang dihasilkan. Bauran promosi terdiri dari lima cara utama (Kotler,

2004) yaitu :

1. Periklanan adalah segala bentuk penyajian non-personal dan

promosi ide, barang atau jasa suatu sponsor tertentu yang

memerlukan pembayaran.

2. Promosi penjualan adalah kumpulan insentif yang beragam,

kebanyakan berjangka pendek, dirancang untuk mendorong

pembelian suatu produk atau jasa tertentu secara lebih cepat dan

lebih besar oleh konsumen atau pedagang.

3. Pemasaran langsung melalui penggunaan surat, telepon dan alat

penghubung non-personal lainnya untuk berkomunikasi dengan

atau mendapatkan respon dari pelanggan dan calon pelanggan

tertentu.

4. Penjualan personal adalah interaksi langsung antar satu atau lebih

calon pembeli dengan tujuan melakukan pembelian.

5. Hubungan masyarakat melibatkan berbagai program yang

dirancang untuk mempromosikan atau menjaga citra perusahaan

atau produk-produknya. P

R

O

D

U

K

O

N

S

U P

E N G C E PEDAGANG

AGEN 0

1

2

(44)

Perusahaan dalam menetapkan suatu strategi promosinya harus lebih

dahulu mengenal secara mendalam tentang produk yang akan

dipasarkannya agar media yang dipilih sebagai media promosi akan

berhasil.

2.2.3 Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP)

Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP) merupakan penjabaran

konseptual dari strategi pemasaran yang mencakup pengindentifikasian

basis segmentasi, membuat ukuran dari daya tarik pasar, serta menentukan

posisi untuk setiap segmen pasar yang telah dipilih (Amir, 2005). Menurut

Kotler (2000), produsen pada dasarnya melakukan penciptaan sekaligus

penyerahan nilai. Proses penciptaan dan penyerahan nilai kepada

konsumen digabungkan dalam bentuk Segmentasi, Targeting, dan

Positioning (STP).

Segmentasi pasar merupakan suatu usaha untuk meningkatkan

ketepatan pemasaran perusahaan. Sebuah perusahaan tidak dapat melayani

seluruh pelanggan di pasar yang sangat luas. Pelanggan terlalu banyak dan

tuntutan pembelian mereka berbeda-beda. Perusahaan perlu

mengidentifikasi segmen pasar yang dapat dilayani dengan cara yang

paling efektif (Kotler, 2000).

Menurut Kasali (2003), Segmentasi pada dasarnya adalah suatu

strategi untuk memahami struktur pasar, sedangkan targeting adalah

persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan menjangkau pasar.

Bagaimana menyeleksi pasar tergantung atau sangat ditentukan oleh

bagaimana pemasar melihat pasar itu sendiri. Dengan demikian pasar yang

dapat dilihat oleh dua orang berbeda, yang didekati dengan metode

segmentasi yang berbeda akan menghasilkan peta yang berbeda pula.

Segmentasi adalah proses mengkotak-kotakan pasar yang heterogen ke

dalam kelompok-kelompok ”potential costumer”. Yang memiliki respon

yang sama dalam membelanjakan uangnya (Kasali, 2003). Apabila

segmentasi telah dilakukan, maka perusahaan melakukan pemilihan

segmen atau segmen-segmen mana yang akan dimasuki. Pemilihan segmen

ini disebut dengan targeting. Adanya targeting ini berarti merupakan upaya

(45)

Targeting merupakan kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih

satu dari segmen pasar yang akan dimasuki oleh perusahaan. Menurut

Kotler (2004), bahwa dalam memilih segmen mana yang dijadikan sasaran,

perusahaan dapat memilih untuk memusatkan perhatian pada satu segmen,

beberapa segmen produk yang spesifik, pasar yang spesifik, atau seluruh

pasar. Terdapat tiga faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan

targeting. Ketiga faktor itu adalah ukuran dan pertumbuhan segmen,

kemenarikan struktural segmen, serta sasaran dan sumber daya yang

dimiliki oleh perusahaan (Umar, 2003).

Menurut Trout (2004), positioning adalah bagaimana anda

mendiferensiasikan diri anda dalam benak konsumen. Positioning juga

merupakan kerangka bagaimana kepala manusia bekerja dalam proses

komunikasi. Positioning adalah bentuk dari strategi komunikasi untuk

memasuki jendela otak konsumen agar produk dan merek yang ditawarkan

mengandung arti tertentu yang dalam berbagai segi mencerminkan

keunggulan terhadap produk atau merek dalam hubungan asosiatif. Dengan

demikian positioning berkaitan dengan bagaimana produsen memposisikan

produk dan mereknya diantara pesaing dan memposi

Gambar

Tabel 1. Perkembangan ekspor buah-buahan Indonesia (2002-2007)
Tabel 2. Perkembangan produksi, luas panen, dan produktivitas manggis tahun 2000-2006
Tabel 3. Volume dan nilai ekspor manggis PT. Agroindo Usaha Jaya
Tabel 4. Kandungan dan komposisi buah manggis setiap 100 gram bahan.
+7

Referensi

Dokumen terkait

With the help of the proposed assessment method based on information entropy, it is possible for us to quantitatively evaluate the quality of different

Berdasarkan senyawa-senyawa volatil yang teridentifikasi, terdapat korelasi antara senyawa – senyawa tersebut dengan karakter aroma yang telah dideskripsikan panelis pada FGD,

mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati (mood) berempati serta kemampuan bekerja sama. Kedua jenis intelegensi ini sangat diperlukan dalam proses pembelajaran

MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU SUMBER DAYA MANUSIA GURU DI MADRASAH ALIYAH PESANTREN AR-RAUDHATUL. HASANAH

Kesimpulan dari penelitian pengembangan ini adalah: (1) modul Fisika berbasis Scientific Approach pada materi Fluida Statis untuk SMA kelas X yang telah dikembangkan

Setelah diperhatikan hadis-hadis tersebut yang menceritakan tentang boleh atau tidaknya membaca basmalah, ternyata masing-masing dikalangan umat islam berbeda pendapat.

[r]

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengetahuan, persepsi, dan sikap pemangku kebijakan terhadap perlindungan lahan pertanian pangan