KAJIAN ALOKASI BAURAN PEMASARAN
MANGGIS (
Garcinia mangostana
Linn
)
PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA, JAKARTA
Oleh
IVAN
H24051771
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
ABSTRAK
Ivan. H24051771.
Kajian Alokasi Bauran Pemasaran Manggis (
Garcinia
mangostana
Linn) pada PT. Agroindo Usaha Jaya, Jakarta. Di bawah bimbingan
Mimin Aminah
.
Manggis (
Garcinia mangostana
Linn) adalah salah satu komoditas buah
Indonesia yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dan juga merupakan
primadona ekspor yang menjadi andalan Indonesia dalam meningkatkan
pendapatan devisa negara. Hal ini dikarenakan, buah manggis memiliki nilai dan
volume ekspor tertinggi dibandingkan dengan komoditas ekspor buah-buahan
lainnya. PT. Agroindo Usaha Jaya merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak dalam industri ekspor buah-buahan dan rempah-rempah yang ada di
Indonesia. Persaingan usaha ekspor buah manggis yang semakin kompetitif
menuntut PT. Agroindo Usaha Jaya untuk meningkatkan strategi pemasaran
ekspornya melalui kajian terhadap alokasi bauran pemasaran sehingga mampu
mempertahankan pangsa pasar yang telah dikuasainya serta memperluas pangsa
pasar yang ada.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan penyusunan alokasi bauran pemasaran manggis pada
PT. Agroindo Usaha Jaya, (2) Mencari alternatif alokasi bauran pemasaran yang
tepat guna meningkatkan pertumbuhan pada PT. Agroindo Usaha Jaya.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer
yang diperoleh dari wawancara, observasi, dan kuesioner, dan data sekunder
diperoleh dari data perusahaan, literatur, dan
internet.
Pemilihan tempat penelitian
dilakukan secara
purposive
, dengan pertimbangan PT. Agroindo Usaha Jaya
adalah perusahaan pengekspor buah manggis terbesar keempat di Indonesia.
Sedangkan untuk alat analisis yang digunakan adalah Analisis Hirarki Proses
(AHP) dengan bantuan alat pengolah data
Microsoft Excel 2003
dan
Expert
Choice 2000.
KAJIAN ALOKASI BAURAN PEMASARAN
MANGGIS (
Garcinia mangostana
Linn)
PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA, JAKARTA
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
IVAN
H24051771
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
KAJIAN ALOKASI BAURAN PEMASARAN
MANGGIS (
Garcinia mangostana
Linn)
PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA, JAKARTA
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
Ivan
H24051771
Menyetujui, September 2009
Ir. Mimin Aminah, MM
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Dr.Ir. Jono M. Munandar, M.Sc
Ketua Departemen
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 10
Maret 1987. Penulis merupakan anak ketiga dari empat
bersaudara pasangan Bapak Andi Suwandi dan Ibu Lauw
Guk Tjun.
Penulis menempuh pendidikan Taman
Kanak-kanak pada TK Dharma Bakti pada tahun 1992 sampai
dengan tahun 1993. Pada tahun 1999, Penulis
menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Dharma Bakti. Penulis lalu
melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertam Dharma Bakti dan
lulus pada tahun 2002. Pada Tahun yang sama melanjutakan pendidikan di
Sekolah Menengah Umum Negeri 98 Jakarta dan lulus pada tahun 2005. Akhirnya
penulis diterima pada program S1 di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur
Ujian Seleksi Masuk IPB (USMI) di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi
dan Manajemen (FEM), Institut Pertanian Bogor (IPB).
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas Berkat
dan Anugerah-Nya yang senantiasa memberikan pertolongan dan penyertaan-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “
Kajian Alokasi
Bauran Pemasaran Manggis (
Garcinia mangostana
Linn) pada PT. Agroindo
Usaha Jaya, Jakarta. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini telah banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dalam memberikan doa, bimbingan,
kritik, saran, dan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung, sejak
awal penulisan hingga akhir skripsi ini terselesaikan. Oleh sebab itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.
Ir. Mimin Aminah, MM selaku dosen pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktunya dan sabar dalam memberikan bimbingan, saran,
dorongan, informasi, pengarahan serta motivasi yang sangat berarti dalam
penyelesaian tugas akhir ini.
2.
Raden Dikky Indrawan, SP, MM dan Heti Mulyati, S.TP, MT selaku dosen
penguji yang telah memberikan kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini.
3.
Mama, Papa, Ko Tian, Ci Yeni, dan Silvia tercinta yang telah memberikan
doa, nasihat, semangat, dan dukungan dengan sepenuh hati serta menjadi
inspirasi dan motivasi bagi penulis dalam menyelesaikan skripsinya.
4.
Engku Wa Liang atas kebaikannya dalam mendukung dan meminjamkan
sebuah laptop kepada penulis.
5.
Seluruh dosen, staf pengajar dan tata usaha Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, khususnya Departemen Manajemen yang telah memberikan
bimbingan dan membantu penulis dalam menyelesaikan studi di Fakultas
Ekonomi dan Manajemen.
kesempatan kepada penulis untuk dapat melaksanakan penelitian pada PT.
Agroindo Usaha Jaya.
7.
Nina Ivana Satmaka yang telah memberikan kasih sayang, perhatian, doa,
dukungan dan motivasi serta dengan tulus dan sabar selalu menemani penulis
dalam melakukan penyusunan skripsi ini.
8.
Garry, Mala, dan Inul sebagai sahabat-sahabat di SMA, terima kasih atas
kebersamaannya serta motivasi dan dukungannya.
9.
Cameners (Indri, Nina, dan Velma), terima kasih atas indahnya persahabatan
dan kenangan manis yang telah diberikan selama kita kuliah.
10.
Rekan-rekan satu bimbingan (Ira, Iswi, Linda, dan Wulan), terima kasih atas
kerja sama, semangat, bantuan, dan motivasinya.
11.
Geng Biang Kerok (Babe, Baba, Dial, Icus, Dika, Budi, Deni, Martin, Song,
Nikson, Goto, Ompong, Glenn, Suhe), terima kasih atas keceriaan, motivasi,
serta bantuannya selama ini.
12.
Semua penghuni kos Puri Riveria, Ibu serta Bapak kos yang sudah menjadi
keluarga selama di Bogor ini.
13.
Seluruh rekan-rekan manajemen 42, terima kasih atas kebersamaan dan
kenangan yang telah diberikan.
14.
Semua pihak yang turut berkontribusi dalam penyusunan skripsi ini.
Dan pada akhirnya, penulis menyadari akan adanya kekurangan dalam
penulisan skripsi ini. Namun penulis berharap semoga informasi yang tersedia
dalam skripsi bermanfaat dan berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Bogor, September 2009
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
RIWAYAT HIDUP
... iii
KATA PENGANTAR
... iv
DAFTAR TABEL
... ix
DAFTAR GAMBAR
... x
DAFTAR LAMPIRAN
... xi
I.
PENDAHULUAN
... 1
1.1 ... Latar
Belakang ... 1
1.2 ...
Perumusan Masalah ... 3
1.3
Tujuan Penelitian ... 5
1.4
Manfaat Penelitian ... 5
1.5 Batasan Penelitian ... 5
II.
TINJAUAN PUSTAKA
... 6
2.1
Karakteristik Buah Manggis ... 6
2.1.1 Kandungan Gizi Buah Manggis ... 8
2.1.2 Budidaya Buah Manggis ... 9
2.1.3 Penanaman Buah Manggis ... 10
2.1.4 Perbanyakan Tanaman ... 10
2.1.5 Pemeliharaan Tanaman ... 11
2.1.6 Hama dan Penyakit ... 11
2.1.7 Panen ... 13
2.1.8 Pasca Panen ... 14
2.2 Konsep Strategi Pemasaran ... 15
2.2.1 Pemasaran ... 15
2.2.2 Bauran Pemasaran ... 16
2.2.3 Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP) ... 19
2.3 Teori Perdagangan Internasional ... 21
2.3.1
Definisi Ekspor dan Pemasaran Ekspor ... 22
2.4 Proses Hirarki Analitik ... 22
2.4.1 Prinsip Kerja AHP ... 23
2.4.2 Kelebihan dan Kelemahan AHP ... 24
2.5 Penelitian Terdahulu ... 25
2.5.2 Studi Mengenai Pemasaran dan Ekspor Buah Manggis ... 26
III.
METODOLOGI PENELITIAN
... 28
3.1
Kerangka Penelitian ... 28
3.2
Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29
3.3
Metode Penelitian ... 30
3.3.1
Jenis dan Sumber Data ... 30
3.3.2
Metode Pengumpulan Data ... 30
3.3.3
Pengolahan dan Analisis Data ... 31
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
... 39
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 39
4.1.1 Sejarah Singkat PT. Agroindo Usaha Jaya ... 39
4.1.2 Visi dan Misi PT. Agroindo Usaha Jaya ... 40
4.1.3 Stuktur dan Fungsi PT. Agroindo Usaha Jaya ... 41
4.1.4 Ketenagakerjaan PT. Agroindo Usaha Jaya ... 44
4.1.5 Fasilitas PT. Agroindo Usaha Jaya ... 44
4.1.6 Prosedur Pengiriman Barang PT. Agroindo Usaha Jaya ... 45
4.1.7 Kemitraan PT. Agroindo Usaha Jaya dengan Petani ... 45
4.1.8 Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP) PT.
Agroindo Usaha Jaya ... 46
4.1.9 Bauran Pemasaran PT. Agroindo Usaha Jaya ... 47
4.2 Analisis Alokasi Bauran Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha
Jaya ... 50
4.2.1 Analisis Faktor-Faktor Penyusun Alokasi Bauran
Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya ... 50
4.2.2 Aktor yang Berperan dalam Pengambilan Keputusan
Alokasi Bauran Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha
Jaya ... 52
4.2.3 Tujuan Alokasi Bauran Pemasaran Manggis PT. Agroindo
Usaha Jaya ... 53
4.2.4 Alternatif Alokasi Bauran Pemasaran Manggis PT.
Agroindo Usaha Jaya ... 54
4.3 Analisis Pemilihan Alternatif Alokasi Bauran Pemasaran dengan
AHP ... 55
4.3.1 Hasil Pengolahan Data Horizontal dalam AHP ... 57
4.3.1.1 Elemen Faktor Pada Alokasi Bauran Pemasaran
Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya... 57
4.3.1.2
Elemen Aktor Penyusun Alokasi Bauran
Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya...
60
4.3.1.3 Elemen Tujuan Alokasi Bauran Pemasaran
Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya... 63
4.3.1.4 Elemen Alternatif Alokasi Bauran Pemasaran
Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya... 64
4.3.2 Hasil Pengolahan Data Vertikal dalam AHP ... 66
4.3.2.2 Elemen Aktor Terhadap Alokasi Bauran
Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya ... 69
4.3.2.3 Elemen Tujuan Terhadap Alokasi Bauran
Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya ... 70
4.3.2.4 Elemen Alternatif Terhadap Alokasi Bauran
Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya ... 72
4.4 Implikasi Manajerial ... 73
KESIMPULAN DAN SARAN
... 76
1.
Kesimpulan ... 76
2.
Saran ... 76
DAFTAR PUSTAKA
... 78
KAJIAN ALOKASI BAURAN PEMASARAN
MANGGIS (
Garcinia mangostana
Linn
)
PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA, JAKARTA
Oleh
IVAN
H24051771
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
ABSTRAK
Ivan. H24051771.
Kajian Alokasi Bauran Pemasaran Manggis (
Garcinia
mangostana
Linn) pada PT. Agroindo Usaha Jaya, Jakarta. Di bawah bimbingan
Mimin Aminah
.
Manggis (
Garcinia mangostana
Linn) adalah salah satu komoditas buah
Indonesia yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dan juga merupakan
primadona ekspor yang menjadi andalan Indonesia dalam meningkatkan
pendapatan devisa negara. Hal ini dikarenakan, buah manggis memiliki nilai dan
volume ekspor tertinggi dibandingkan dengan komoditas ekspor buah-buahan
lainnya. PT. Agroindo Usaha Jaya merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak dalam industri ekspor buah-buahan dan rempah-rempah yang ada di
Indonesia. Persaingan usaha ekspor buah manggis yang semakin kompetitif
menuntut PT. Agroindo Usaha Jaya untuk meningkatkan strategi pemasaran
ekspornya melalui kajian terhadap alokasi bauran pemasaran sehingga mampu
mempertahankan pangsa pasar yang telah dikuasainya serta memperluas pangsa
pasar yang ada.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan penyusunan alokasi bauran pemasaran manggis pada
PT. Agroindo Usaha Jaya, (2) Mencari alternatif alokasi bauran pemasaran yang
tepat guna meningkatkan pertumbuhan pada PT. Agroindo Usaha Jaya.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer
yang diperoleh dari wawancara, observasi, dan kuesioner, dan data sekunder
diperoleh dari data perusahaan, literatur, dan
internet.
Pemilihan tempat penelitian
dilakukan secara
purposive
, dengan pertimbangan PT. Agroindo Usaha Jaya
adalah perusahaan pengekspor buah manggis terbesar keempat di Indonesia.
Sedangkan untuk alat analisis yang digunakan adalah Analisis Hirarki Proses
(AHP) dengan bantuan alat pengolah data
Microsoft Excel 2003
dan
Expert
Choice 2000.
KAJIAN ALOKASI BAURAN PEMASARAN
MANGGIS (
Garcinia mangostana
Linn)
PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA, JAKARTA
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
IVAN
H24051771
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
KAJIAN ALOKASI BAURAN PEMASARAN
MANGGIS (
Garcinia mangostana
Linn)
PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA, JAKARTA
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
Ivan
H24051771
Menyetujui, September 2009
Ir. Mimin Aminah, MM
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Dr.Ir. Jono M. Munandar, M.Sc
Ketua Departemen
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 10
Maret 1987. Penulis merupakan anak ketiga dari empat
bersaudara pasangan Bapak Andi Suwandi dan Ibu Lauw
Guk Tjun.
Penulis menempuh pendidikan Taman
Kanak-kanak pada TK Dharma Bakti pada tahun 1992 sampai
dengan tahun 1993. Pada tahun 1999, Penulis
menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Dharma Bakti. Penulis lalu
melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertam Dharma Bakti dan
lulus pada tahun 2002. Pada Tahun yang sama melanjutakan pendidikan di
Sekolah Menengah Umum Negeri 98 Jakarta dan lulus pada tahun 2005. Akhirnya
penulis diterima pada program S1 di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur
Ujian Seleksi Masuk IPB (USMI) di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi
dan Manajemen (FEM), Institut Pertanian Bogor (IPB).
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas Berkat
dan Anugerah-Nya yang senantiasa memberikan pertolongan dan penyertaan-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “
Kajian Alokasi
Bauran Pemasaran Manggis (
Garcinia mangostana
Linn) pada PT. Agroindo
Usaha Jaya, Jakarta. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini telah banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dalam memberikan doa, bimbingan,
kritik, saran, dan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung, sejak
awal penulisan hingga akhir skripsi ini terselesaikan. Oleh sebab itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.
Ir. Mimin Aminah, MM selaku dosen pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktunya dan sabar dalam memberikan bimbingan, saran,
dorongan, informasi, pengarahan serta motivasi yang sangat berarti dalam
penyelesaian tugas akhir ini.
2.
Raden Dikky Indrawan, SP, MM dan Heti Mulyati, S.TP, MT selaku dosen
penguji yang telah memberikan kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini.
3.
Mama, Papa, Ko Tian, Ci Yeni, dan Silvia tercinta yang telah memberikan
doa, nasihat, semangat, dan dukungan dengan sepenuh hati serta menjadi
inspirasi dan motivasi bagi penulis dalam menyelesaikan skripsinya.
4.
Engku Wa Liang atas kebaikannya dalam mendukung dan meminjamkan
sebuah laptop kepada penulis.
5.
Seluruh dosen, staf pengajar dan tata usaha Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, khususnya Departemen Manajemen yang telah memberikan
bimbingan dan membantu penulis dalam menyelesaikan studi di Fakultas
Ekonomi dan Manajemen.
kesempatan kepada penulis untuk dapat melaksanakan penelitian pada PT.
Agroindo Usaha Jaya.
7.
Nina Ivana Satmaka yang telah memberikan kasih sayang, perhatian, doa,
dukungan dan motivasi serta dengan tulus dan sabar selalu menemani penulis
dalam melakukan penyusunan skripsi ini.
8.
Garry, Mala, dan Inul sebagai sahabat-sahabat di SMA, terima kasih atas
kebersamaannya serta motivasi dan dukungannya.
9.
Cameners (Indri, Nina, dan Velma), terima kasih atas indahnya persahabatan
dan kenangan manis yang telah diberikan selama kita kuliah.
10.
Rekan-rekan satu bimbingan (Ira, Iswi, Linda, dan Wulan), terima kasih atas
kerja sama, semangat, bantuan, dan motivasinya.
11.
Geng Biang Kerok (Babe, Baba, Dial, Icus, Dika, Budi, Deni, Martin, Song,
Nikson, Goto, Ompong, Glenn, Suhe), terima kasih atas keceriaan, motivasi,
serta bantuannya selama ini.
12.
Semua penghuni kos Puri Riveria, Ibu serta Bapak kos yang sudah menjadi
keluarga selama di Bogor ini.
13.
Seluruh rekan-rekan manajemen 42, terima kasih atas kebersamaan dan
kenangan yang telah diberikan.
14.
Semua pihak yang turut berkontribusi dalam penyusunan skripsi ini.
Dan pada akhirnya, penulis menyadari akan adanya kekurangan dalam
penulisan skripsi ini. Namun penulis berharap semoga informasi yang tersedia
dalam skripsi bermanfaat dan berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Bogor, September 2009
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
RIWAYAT HIDUP
... iii
KATA PENGANTAR
... iv
DAFTAR TABEL
... ix
DAFTAR GAMBAR
... x
DAFTAR LAMPIRAN
... xi
I.
PENDAHULUAN
... 1
1.1 ... Latar
Belakang ... 1
1.2 ...
Perumusan Masalah ... 3
1.3
Tujuan Penelitian ... 5
1.4
Manfaat Penelitian ... 5
1.5 Batasan Penelitian ... 5
II.
TINJAUAN PUSTAKA
... 6
2.1
Karakteristik Buah Manggis ... 6
2.1.1 Kandungan Gizi Buah Manggis ... 8
2.1.2 Budidaya Buah Manggis ... 9
2.1.3 Penanaman Buah Manggis ... 10
2.1.4 Perbanyakan Tanaman ... 10
2.1.5 Pemeliharaan Tanaman ... 11
2.1.6 Hama dan Penyakit ... 11
2.1.7 Panen ... 13
2.1.8 Pasca Panen ... 14
2.2 Konsep Strategi Pemasaran ... 15
2.2.1 Pemasaran ... 15
2.2.2 Bauran Pemasaran ... 16
2.2.3 Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP) ... 19
2.3 Teori Perdagangan Internasional ... 21
2.3.1
Definisi Ekspor dan Pemasaran Ekspor ... 22
2.4 Proses Hirarki Analitik ... 22
2.4.1 Prinsip Kerja AHP ... 23
2.4.2 Kelebihan dan Kelemahan AHP ... 24
2.5 Penelitian Terdahulu ... 25
2.5.2 Studi Mengenai Pemasaran dan Ekspor Buah Manggis ... 26
III.
METODOLOGI PENELITIAN
... 28
3.1
Kerangka Penelitian ... 28
3.2
Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29
3.3
Metode Penelitian ... 30
3.3.1
Jenis dan Sumber Data ... 30
3.3.2
Metode Pengumpulan Data ... 30
3.3.3
Pengolahan dan Analisis Data ... 31
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
... 39
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 39
4.1.1 Sejarah Singkat PT. Agroindo Usaha Jaya ... 39
4.1.2 Visi dan Misi PT. Agroindo Usaha Jaya ... 40
4.1.3 Stuktur dan Fungsi PT. Agroindo Usaha Jaya ... 41
4.1.4 Ketenagakerjaan PT. Agroindo Usaha Jaya ... 44
4.1.5 Fasilitas PT. Agroindo Usaha Jaya ... 44
4.1.6 Prosedur Pengiriman Barang PT. Agroindo Usaha Jaya ... 45
4.1.7 Kemitraan PT. Agroindo Usaha Jaya dengan Petani ... 45
4.1.8 Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP) PT.
Agroindo Usaha Jaya ... 46
4.1.9 Bauran Pemasaran PT. Agroindo Usaha Jaya ... 47
4.2 Analisis Alokasi Bauran Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha
Jaya ... 50
4.2.1 Analisis Faktor-Faktor Penyusun Alokasi Bauran
Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya ... 50
4.2.2 Aktor yang Berperan dalam Pengambilan Keputusan
Alokasi Bauran Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha
Jaya ... 52
4.2.3 Tujuan Alokasi Bauran Pemasaran Manggis PT. Agroindo
Usaha Jaya ... 53
4.2.4 Alternatif Alokasi Bauran Pemasaran Manggis PT.
Agroindo Usaha Jaya ... 54
4.3 Analisis Pemilihan Alternatif Alokasi Bauran Pemasaran dengan
AHP ... 55
4.3.1 Hasil Pengolahan Data Horizontal dalam AHP ... 57
4.3.1.1 Elemen Faktor Pada Alokasi Bauran Pemasaran
Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya... 57
4.3.1.2
Elemen Aktor Penyusun Alokasi Bauran
Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya...
60
4.3.1.3 Elemen Tujuan Alokasi Bauran Pemasaran
Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya... 63
4.3.1.4 Elemen Alternatif Alokasi Bauran Pemasaran
Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya... 64
4.3.2 Hasil Pengolahan Data Vertikal dalam AHP ... 66
4.3.2.2 Elemen Aktor Terhadap Alokasi Bauran
Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya ... 69
4.3.2.3 Elemen Tujuan Terhadap Alokasi Bauran
Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya ... 70
4.3.2.4 Elemen Alternatif Terhadap Alokasi Bauran
Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya ... 72
4.4 Implikasi Manajerial ... 73
KESIMPULAN DAN SARAN
... 76
1.
Kesimpulan ... 76
2.
Saran ... 76
DAFTAR PUSTAKA
... 78
DAFTAR TABEL
No
Halaman
1 Perkembangan ekspor buah-buahan di Indonesia ... 2
2 Perkembangan produksi, luas panen dan produktivitas manggis
tahun 2000-2006 ... 3
3 Volume dan nilai ekspor manggis PT. Agroindo Usaha Jaya
tahun 2000-2007 ... 4
4 Kandungan dan komposisi buah manggis ... 9
5 Pengelompokkan buah manggis untuk ekspor ... 15
6 Nilai dan skala banding berpasangan ... 34
7 Matriks pendapat individu ... 35
8 Matriks pendapat gabungan ... 35
9 Indeks acak ... 37
10 Prioritas elemen faktor penyusun alokasi bauran pemasaran
manggis pada PT. Agroindo Usaha Jaya ... 58
11 Prioritas elemen aktor ... 61
12 Prioritas elemen tujuan... 64
13 Prioritas elemen alternatif ... 65
14 Bobot dan prioritas faktor ... 66
15 Bobot dan prioritas aktor ... 70
16 Bobot dan prioritas tujuan ... 71
DAFTAR GAMBAR
No Halaman
1 Bauran pemasaran ... 16
2 Saluran distribusi pada pasar konsumsi ... 18
3 Kerangka pemikiran ... 29
4 Struktur hirarki lengkap ... 33
5 Model struktur proses hirarki analitik ... 38
6 Struktur organisasi PT. Agroindo Usaha Jaya ... 41
7 Diagram alir prosedur pengiriman barang ... 45
8 Struktur hirarki pemilihan alokasi bauran pemasaran... 56
9 Hirarki pengolahan vertikal struktur hirarki alokasi bauran
DAFTAR LAMPIRAN
No Halaman
1 Bobot Tiap Elemen pada Alokasi Bauran Pemasaran Manggis pada PT.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hortikultura merupakan salah satu komoditi pertanian yang potensial untuk
dikembangkan di Indonesia. Hal ini disebabkan karena Indonesia memiliki kondisi
cuaca dan iklim yang mendukung dalam proses pengembangan produk-produk
hortikultura terutama jenis produk buah-buahan, selain itu hortikultura merupakan
komoditi pertanian Indonesia yang memiliki prospek ekspor cukup besar dalam
menembus pasar internasional. Pengembangan usaha di bidang hortikultura
khususnya buah-buahan merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh
pemerintah untuk meningkatkan kontribusi sektor pertanian dalam meningkatkan
pendapatan nasional. Kebijakan pengembangan produksi hortikultura diarahkan
pada pengembangan agribisnis hortikultura yang berorientasi global untuk
membangun keunggulan komparatif dan kompetitif.
Komoditi hortikultura yang memiliki perkembangan yang pesat adalah
buah-buahan. Buah-buahan tersebut memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan
oleh para pelaku usaha tani di dalam negeri karena permintaan terhadap
buah-buahan ini sangat besar dan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun di
pasar internasional. Komoditas buah-buahan yang diekspor oleh Indonesia terdiri
dari manggis, nenas, pisang, mangga, alpukat, jeruk, semangka, durian, rambutan,
dan lain-lain. Meskipun telah banyak jenis komoditas buah-buahan yang telah
diekspor namun belum seluruh komoditas buah-buahan tersebut diupayakan secara
intensif. Berikut data perkembangan ekspor beberapa komoditas buah-buahan di
Indonesia yang dapat dilihat pada Tabel 1.
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa perkembangan ekspor buah-buahan
di Indonesia masih bersifat fluktuatif. Hal ini menunjukkan bahwa volume dan nilai
ekspor dari buah-buahan tersebut belum memiliki kestabilan peningkatan volume
dan nilai ekspor dari tahun 2002 hingga tahun 2007. Dari tabel tersebut juga bisa
dilihat bahwa volume dan nilai ekspor buah manggis dari tahun 2002 hingga tahun
Tabel 1. Perkembangan ekspor buah-buahan Indonesia (2002-2007)
Komoditas
Volume Ekspor (Ton)
2002 2003 2004 2005 2006 2007
Manggis 6.512 9.304 3.045 8.437 5.697 9.093
Nenas 3.734 2.284 2.431 644 142 472
Pisang 5.126 27 93 3.647 4.443 9
Mangga 1.573 559 1.880 964 1.181 1.198
Jeruk 479 152 671 526 210 357
Alpukat 85 169 5 5 4 42
Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura, 2007
Manggis (Garcinia mangostana Linn) adalah salah satu komoditas buah
Indonesia yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dan juga merupakan
primadona ekspor yang menjadi andalan Indonesia dalam meningkatkan pendapatan devisa negara. Buah manggis juga dikenal dengan sebutan ”Queen of the Tropical Fruits” yang merupakan suatu refleksi dari perpaduan citrarasa yang
khas, yakni perpaduan rasa asam, manis, dan sepat yang tidak dimiliki oleh
buah-buahan lainnya. Buah manggis yang diperdagangkan di pasar luar negeri (ekspor)
sebagian besar masih berasal dari perkebunan milik rakyat yang belum terpelihara
dengan baik dari segi budidaya dan pascapanennya serta sistem produksinya pun
masih bergantung pada keadaan alam saja (tradisional). Meskipun demikian,
ternyata negara Indonesia mampu melakukan ekspor buah manggis dalam dengan
jumlah yang cukup besar bahkan dapat bersaing dengan negara-negara lain yang
melakukan ekspor buah manggis.
Secara nasional, bila dilihat dari tingkat produksi, luas panen, dan
produktivitas buah manggis di Indonesia cenderung mengalami peningkatan dari
tahun 2000 sampai tahun 2006 dengan laju pertumbuhan produksi sebesar 26,76
persen per tahun, laju pertumbuhan luas panen sebesar 11,43 persen per tahun, dan
laju pertumbuhan produktivitas sebesar 10,79 persen per tahun (Tabel 2).
daerah di Indonesia yang menjadi pusat dari penghasil buah manggis,
daerah-daerah tersebut adalah Sumatera Utara (Deli, Serdang, Batang, Natal), Sumatera
Barat (Padang, Pasaman, Solok, Sawahlunto), Jawa Barat (Purwakarta,
Tasikmalaya, Bogor), Jawa Tengah (Purworejo), DI Yogyakarta (Kulonprogo),
Jawa Timur (Ngawi, Pacitan, Blitar, Lumajang), dan Sulawesi Utara (Minahasa).
Tabel 2. Perkembangan produksi, luas panen, dan produktivitas manggis tahun 2000-2006
Tahun Produksi
(Ton)
Luas Panen
(Ha)
Produktivitas
(Ton/Ha)
2000 26.400 5.192 5.08
2001 25.812 4.607 5.60
2002 62.055 8.051 7.71
2003 79.073 9.354 8.45
2004 62.117 8.473 7.33
2005 64.711 9.119 7.10
2006 72.634 8.275 8.78
Laju (%/th) 26.76 11.43 10.79
Sumber : Departemen Pertanian, 2008
Negara tujuan ekspor Indonesia untuk komoditi manggis berbeda-beda tiap
tahunnya, negara-negara tujuan ekspor tersebut meliputi negara Jepang, Taiwan,
Hongkong, China, Thailand, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Saudi
Arabia, Syria Arab Republik, United Arab Emirates, Qatar, Bahrain, Ghana,
Australia, Puerto Rico, dan Netherland (Departemen Pertanian, 2008). Berdasarkan
banyaknya negara-negara tujuan ekspor komoditi manggis tersebut maka tidak
heran bahwa banyak terdapat perusahaan-perusahaan pengekspor manggis yang ada
di Indonesia. Salah satu perusahaan yang mengekspor komoditi manggis adalah PT.
Agroindo Usaha Jaya yang terdapat di Pasanggrahan, Jakarta Selatan. Perusahaan
negara tujuan ekspor meliputi wilayah Timur Tengah dan Eropa. Perumusan
terhadap strategi pengembangan ekspor perusahaan ini diperlukan dalam upaya
meningkatkan volume ekspor manggis di Indonesia.
1.2 Perumusan Masalah
PT. Agroindo Usaha Jaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
dalam industri ekspor buah-buahan dan rempah-rempah yang ada di Indonesia.
Dalam upaya memenuhi permintaan dan perluasan pangsa pasar buah manggis ke
luar negeri, PT. Agroindo Usaha Jaya memiliki beberapa masalah eksternal seperti
adanya para pesaing dari perusahaan ekspor sejenis yang ada di dalam negeri
maupun luar negeri. Perusahaan-perusahaan pesaing terbesar yang ada di dalam
negeri adalah PT. Yuda Mustika, Emerald Trading Inc, dan PT. Corona Prayitna.
Perusahaan pesaing eksportir buah manggis terbesar yang ada di Indonesia adalah
PT. Yuda Mustika yang telah memiliki kapasitas ekspor rata-rata sebesar 1.100 ton
per tahun. Perusahaan ini memiliki berbagai negara tujuan ekspor di luar negeri
seperti Taiwan, Hongkong, dan Cina. Bila dibandingkan dengan volume ekspor
perusahaan ini, volume ekspor PT. Agroindo Usaha Jaya masih sangat kecil.
Keberadaan perusahaan-perusahaan pesaing tersebut membuat PT. Agroindo Usaha
Jaya harus menciptakan strategi pemasaran ekspor yang tepat dengan melakukan
kajian alokasi bauran pemasarannya sehingga mampu bersaing dengan baik dengan
para pesaingnya bahkan dapat memperluas pangsa pasarnya.
Tabel 3 menunjukkan adanya fluktuasi volume dan nilai ekspor manggis dari
tahun 2003-2007 (Agroindo Usaha Jaya, 2008). Fluktuasi volume ini terjadi karena
adanya beberapa kendala eksternal lain yang dihadapi oleh PT. Agroindo Usaha
Jaya, diantaranya yaitu buah manggis yang merupakan buah yang bersifat musiman
sehingga ketersediaan dan harga buah manggis di tingkat produsen selalu
mengalami perubahan. Selain itu, kuantitas dan kualitas buah manggis yang masih
rendah karena komoditas ini belum sepenuhnya diusahakan secara intensif sebab
sebagian besar produksinya berasal dari perkebunan rakyat yang belum dipelihara
Tabel 3. Volume dan nilai ekspor manggis PT. Agroindo Usaha Jaya 2000-2007
Tahun
Ekspor manggis
Volume (Kg) Nilai (US$)
2003 54.722 191.527
2004 59.648 208.768
2005 61.916 247.664
2006 51.838 207.352
2007 60.711 242.844
Laju (% per tahun) 7,57 12,99
Sumber : PT. Agroindo Usaha Jaya, 2008
Berdasarkan hasil wawancara, tidak hanya masalah eksternal yang harus
dihadapi oleh PT. Agroindo Usaha Jaya tetapi juga terdapat beberapa masalah
internal seperti transportasi. Kendala ini disebabkan oleh tingginya biaya
pengiriman dari daerah sentra produksi buah manggis ke gudang tempat
penyimpanan produk perusahaan. Selain itu, dalam mengekspor produk buah
manggisnya, PT. Agroindo Usaha Jaya sampai saat ini masih menggunakan alat
transportasi utama yaitu dengan menggunakan pesawat udara karena pertimbangan
bahwa komoditas buah ini bersifat perishable (mudah mengeras).
Berdasarkan dari uraian di atas, maka masalah yang akan dikaji oleh
penelitian ini adalah :
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyusunan alokasi bauran
pemasaran manggis pada PT. Agroindo Usaha Jaya?
2. Alternatif alokasi bauran pemasaran apakah yang paling tepat untuk diterapkan
pada PT. Agroindo Usaha Jaya?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan penyusunan
alokasi bauran pemasaran.
2. Mencari alternatif alokasi bauran pemasaran yang tepat.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk :
1. Bagi PT. Agroindo Usaha Jaya diharapkan penelitian ini berguna sebagai
masukkan dan rekomendasi dalam hal strategi pengembangan ekspor.
2. Bagi peneliti, mendapatkan manfaat praktis berupa tambahan wawasan dan
pengetahuan.
3. Bagi pembaca atau pihak lainnya, dapat menjadi referensi untuk
penelitian-penelitian selanjutnya.
1.5 Batasan Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. Agroindo Usaha Jaya sebagai salah satu
perusahaan yang bergerak di bidang ekspor manggis. Analisis dilakukan
berdasarkan faktor-faktor, aktor-aktor, dan alternatif-alternatif yang mempengaruhi
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karakteristik Buah Manggis
Manggis (Garcinia mangostana Linn) atau yang biasa dikenal diluar negeri
dengan sebutan Queen of the Tropical Fruits merupakan salah satu tanaman buah
berupa pohon yang berasal dari hutan tropis di kawasan Asia Tenggara, yaitu pada
hutan belantara negara Malaysia atau Indonesia. Tanaman ini menyebar ke daerah
Amerika Tengah dan daerah tropis lainnya seperti Srilanka, Malagasi, Karibia,
Hawaii, dan Australia Utara. Di berbagai negara terdapat variasi nama untuk
menyebutkan nama dari buah manggis, di Indonesia sendiri buah manggis memiliki
nama-nama lokal berbeda di setiap daerah di Indonesia seperti Manggu (Jawa
Barat), Manggus (Lampung), Manggusto (Sulawesi Utara), dan Manggista
(Sumatera Barat). Secara ilmiah manggis dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Keluarga : Guttiferae
Genus : Garcinia
Spesies : Garcinia mangostana Linn
Tanaman manggis tergolong tanaman tahunan, umurnya dapat mencapai
puluhan tahun dan pohonnya dapat tumbuh dengan besar. Tanaman manggis
merupakan tanaman asli dari daerah tropis sehingga syarat tumbuh yang cocok
untuk pertumbuhan produksinya adalah pada suhu antara 25-32 derajat celcius, dan
ketinggian tempat antara 0-600 meter di atas permukaan laut (dpl). Kelembaban
udaranya pun berkisar diantara 80 persen dengan curah hujan antara 1270-2500
mm/th dengan sepuluh bulan basah dalam tujuh tahun. Intensitas cahaya matahari
yang diperlukan tanaman manggis agar dapat tumbuh dengan baik berkisar antara
40-70 persen.
Tanaman manggis dapat dikembangbiakan secara generatif yaitu dengan
penyusunan dan kultur jaringan). Pembiakan tanaman manggis secara generatif
menghasilkan bibit yang masa berbuah yang sangat lama yaitu sekitar 10-15 tahun
dari awal proses penanaman. Buah yang akan dihasilkannya pun bervariasi dalam
hal citrarasa maupun ukuran buah. Secara morfologis organ-organ penting pada
tanaman manggis adalah sebagai berikut:
Daun
Daun pada tanaman manggis termasuk dalam jenis daun tunggal, berbentuk
bulat telur sampai bulat panjang, memiliki tangkai yang pendek, dan tidak memiliki
daun penumpu (stipulae). Daun tanaman manggis memiliki panjang sekitar 14-17
cm dengan lebar 7,5-14 cm. Tiap helai pada daun manggis memiliki bersifat kaku
dan tebal, permukaan daun bagian atasnya mengandung lilin dan berwarna hijau
tua, serta memiliki tulang daun yang menyirip. Berbeda dengan permukaan daun
bagian atas, permukaan daun bagian bawahnya berwarna hijau kekuning-kuningan
atau hijau pupus.
Batang
Tanaman manggis memiliki batang yang berkayu dan keras. Batang dan
ranting tanaman manggis memiliki jumlah percabangan yang jumlahnya banyak
sehingga dapat membentuk tajuk atau mahkota yang tinggi, rimbun, dan rindang
serta memiliki lebar yang mencapai 12 m. Batang tanaman manggis dapat tumbuh
dan membesar hingga mencapai ketinggian lebih dari 25 m dengan diameter hingga
60 cm. Pada kulit batangnya bertekstur tidak rata dan berwarna kecoklat-coklatan.
Bunga
Bunga pada tanaman manggis tumbuh pada ujung-ujung ranting. Bunganya
tergolong dalam bunga yang sempurna karena dalam satu bunga terdapat alat
kelamin jantan dan betina. Meskipun memiliki alat kelamin jantan, namun alat
kelamin ini tidak mampu untuk membuahi sel telur karena sel kelamin jantan
berukuran kecil dan mengalami pengeringan pada selnya sehingga buah manggis
yang terbentuk pun terjadi tanpa melalui penyerbukan (apomixis). Bunga tanaman
manggis terdiri dari empat helai daun kelopak yang tersusun dalam dua pasang,
empat helai daun tajuk atau mahkota yang berwarna hijau kekuning-kuningan yang
pada bagian pinggirnya berwarna merah, bakal buah yang mempunyai 4-8 ruangan
dan 4-8 kepala putik. Bakal buah yang ada pada tanaman manggis berbentuk bulat
Akar
Terdapat dua macam akar pada tanaman manggis yaitu akar tunggang dan
akar serabut. Akar tunggang bersifat sangat kuat dan menjulur cukup dalam ke
tanah, sedangkan pada akar serabut bersifat lemah dan cenderung agak dangkal
dalam menjulur ke tanah. Akar tanaman manggis mengalami pertumbuhan yang
lambat sehingga secara bertahap dalam jangka waktu tertentu mengalami layu
bahkan mati. Namun, tidak semua tanaman manggis yang ada memiliki sistem
perakaran yang lemah. Hal ini tergantung pada kondisi lingkungan alam sekitar dan
juga pengaruh dari sifat dan karakteristik tanaman manggis itu sendiri.
Buah
Buah manggis terbentuk tanpa melalui penyerbukan terlebih dahulu
(apomixis). Buah manggis ini memiliki tipe buah buni berbentuk bulat dan bercupat
yang berdiameter 4-7 cm dengan kelopak yang masih menempel pada buahnya.
Saat masih muda kulit buah manggis berwarna hijau dan berubah menjadi merah
keunguan setelah tua atau matang. Buah ini memiliki segmen dengan 5-8 segmen
tiap buah. Daging buah yang ada berwarna putih susu, bertekstur halus dan
memiliki aroma yang khas. Setiap segmen pada daging buah biasanya terdapat biji
yang berukuran cukup besar. Buah manggis yang masak biasanya memiliki berat
berkisar antara 30-140 gram, tebal kulitnya sekitar 5 mm, getah berwarna kuning,
warna petal merah dan stigma halus dengan diameter 8-12 mm.
Biji
Biji tanaman manggis berbentuk bulat agak pipih, berwarna coklat muda dan
terbungkus atau dilapisi oleh arillode berwarna putih. Biji manggis ini tergolong
dalam biji berkeping dua (Dicotyledonae) yang dapat digunakan untuk
perkembangbiakan tanamannya dan juga bersifat polinucellus yakni dapat tumbuh
lebih dari satu semaian tiap bijinya.
2.1.1 Kandungan Gizi Buah Manggis
Buah manggis merupakan salah satu buah yang memiliki kandungan
gizi yang cukup lengkap, yakni mengandung kalori, protein, lemak,
karbohidrat, mineral, kalsium, fosfor, besi, vitamin B1, vitamin C dan air.
Oleh karena itu buah manggis cocok dikonsumsi oleh tubuh karena buah
manggis sangat baik untuk meningkatkan kesehatan pada tubuh. Pada kulit
buah sebelah dalam (rind) kaya akan zat-zat seperti zat petein, catechin,
jauh berbeda dengan buah-buahan lainnya hanya saja pada buah manggis
memiliki kadar kandungan karbohidrat yang lebih tinggi daripada
buah-buahan lainnya. Kandungan gizi buah manggis juga bermanfaat sebagai
obat anti inflamasi (anti radang) dan obat diare. Kulit buahnya kaya akan
xanthone yaitu antioksidan yang sangat baik untuk menjaga kesehatan dan
kebugaran tubuh serta dapat dimanfaatkan sebagai pewarna tekstil dan air
rebusannya dapat dijadikan sebagai obat. Komposisi kandungan gizi buah
manggis per 100 gram dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Kandungan dan komposisi buah manggis setiap 100 gram bahan.
Jenis Gizi Kandungan Gizi
Kalori 63 kalori
Protein 0,6 gr
Lemak 0,6 gr
Karbohidrat 15,6 gr
Kalsium 8 mg
Fosfor 12 mg
Besi 0,8 mg
Vitamin B1 0,03 mg
Vitamin C 2 mg
Air 83 gr
Sumber : Departemen Pertanian, 1999
2.1.2 Budidaya Buah Manggis
Tanaman manggis merupakan tanaman yang cocok untuk tumbuh di
daerah tropik basah, sering ditemukan tumbuh bersama dengan tanaman
buah durian. Tanaman manggis ini tumbuh dengan baik di daerah dataran
rendah dengan ketinggian 800 m di atas permukaan laut (dpl), suhu optimal
yang baik yaitu berkisar antara 22-320C dengan besarnya curah hujan
antara 1500-2500 mm/tahun dan kelembaban 80 persen. Jenis tanah yang
cocok untuk media tanam adalah tanah latosol dan andosol. Tanah ini
[image:33.595.176.503.285.564.2]dengan kedalaman lapisan olah tanah 50-200 cm. Meskipun daun dan buah
manggis tahan terhadap sinar matahari, namun tanaman ini memerlukan
naungan pada saat masih kecil. Naungan secara kontinu akan dikurangi
dengan semakin besarnya tanaman. Tanaman manggis termasuk tanaman
yang cocok untuk ditumpangsarikan dengan tanaman buah-buah lainnya.
2.1.3 Penanaman
Tanaman manggis biasanya dikembangkan dengan perbanyakan biji,
karena bibit manggis adalah true-to-type (identik dengan genetik
induknya), batang tegak, kuat, tahan hama dan penyakit serta tidak mudah
roboh. Tetapi saat ini mulai dikembangkan perbanyakan secara vegetatif
dengan sambungan maupun susunan. Perbanyakan secara vegetatif
memiliki pertumbuhan yang lambat, sehingga perlu perawatan khusus
dengan cara seperti medianya harus remah dan subur, mengandung air
yang cukup banyak tetapi tidak sampai menggenang.
Pengolahan tanah dilakukan sebelum musim hujan, dengan lubang
tanam berukuran 100 x 100 x 50 cm untuk tanah yang gembur. Lubang
tanam dibiarkan terbuka selama kurang lebih dua minggu sebelum diisi
dengan campuran tanah galian bagian atas. Pemberian pupuk diberikan
dengan dosis 30 kg untuk pupuk kandang, 50 gr untuk pupuk urea, 25 gr
untuk pupuk TSP, dan 20 gr untuk pupuk KCL. Pemberian pupuk
dilakukan secara berkala yaitu sebulan sekali. Jarak tanam yang ideal untuk
tanaman manggis adalah 10 x 10 m untuk tanaman yang berasal dari biji,
dan 5 x 5 m untuk tanaman yang berasal dari sambungan. Sebagai tanaman
pelindung dapat digunakan pisang dengan jarak tanam 2,5 x 2,5 m yang
ditanam dua bulan sebelum tanaman manggis tersebut ditanam dan
naungan perlu dipertahankan sampai tanaman berumur 2-4 tahun. Untuk
menjaga kelembaban tanaman, sebaiknya diberi mulsa secukupnya pada
sekeliling tanaman.
2.1.4 Perbanyakan Tanaman
Tanaman manggis dapat dikembangkan dan diperbanyak dengan
a. Perbanyakan dengan biji
Tanaman manggis dapat diperbanyak dengan menggunakan biji tapi
bukan merupakan perbanyakan secara generatif, karena biji manggis
yang terbentuk terjadi secara apomixis. Biji mempunyai viabilitas yang
rendah dan cepat mengalami kemunduran. Biji harus segera
dikecambahkan segera setelah diambil (dikeluarkan) dari buahnya.
Apabila biji tersebut tetap berada dalam buah, biji manggis tetap
bertahan viabilitasnya selama 3-5 minggu. Makin besar bijinya makin
baik pertumbuhan tunasnya. Tanaman yang diperbanyak dengan biji
umumnya mulai berbuah pada umur 8-15 tahun.
b. Perbanyakan secara vegetatif
Perbanyakan tanaman manggis secara vegetatif dapat berupa stek,
cangkok, penempelan, penyambungan, dan penyusunan. Cara yang
paling berhasil diantara berbagai cara tersebut adalah cara yang
dilakukan dengan berupa penyambungan yaitu sambung pucuk. Cara
ini lebih hemat dalam menggunakan cabang entris (batang atas).
Sebagai entris digunakan tunas ujung yang masih muda daunnya tetapu
telah cukup keras. Sebagai batang bawah digunakan bibit semai yang
sudah berumur dua tahun atau yang diameter batangnya sekitar 0,5 cm
dan mempunyai kulit batang yang berwarna hijau. Metode ini
penyambungan celah lebih berhasil daripada metode sisi.
2.1.5 Pemeliharaan Tanaman
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, tanaman manggis secara
kontinu harus mendapatkan perawatan yang baik pada masa tumbuh dan
berkembangnya. Pemupukan dan pengairan adalah hal yang sangat vital
dalam menentukan hasil produksi manggis tersebut nantinya. Pemupukan
untuk pertumbuhan dengan biji diberikan sesuai dengan umur tanaman dan
dilakukan dua kali dalam setahun yaitu setengah dosis pertama sesudah
panen dan setengah dosis lagi menjelang berbunga. Pupuk diberikan dalam
larikan melingkar sedalam 10-20 cm tepatnya di bawah tepi tajuk.
Sedangkan untuk pertumbuhan vegetatif yang baik, tanaman diberi
pupuk urea 100-200 g/pohon setelah satu bulan tanaman tersebut ditanam.
Pemberian diulang setiap enam bulan sekali ditambah dengan 20-30 kg
apabila telah berbuah nanti, bibit sambungan yang berumur mulai dari
empat tahun diberi pupuk NPK sebanyak 0,5 kg/pohon. Pemberian pupuk
NPK juga diulangi setiap enam bulan sekali, setelah pohon tersebut dewasa
maka perlu diberikan tambahan pupuk yang lebih banyak yaitu 3,5
kg/pohon. Pengairan dilakukan 1-2 kali sehari pada fase awal
pertumbuhan, terutama pada musim kemarau. Interval pengairan dikurangi
bertahap setelah tanaman berumur di atas 5 tahun.
2.1.6 Hama dan Penyakit
Dalam perkembangan dan pertumbuhannya, tanaman manggis tidak
lepas dari pengaruh hama dan penyakit. Hama utama pada tanaman
manggis adalah ulat bulu yang biasanya merusak daun-daun tanaman
manggis. Pengendalian terhadap hama dan penyakit ini dilakukan dengan
cara menjaga sanitasi lingkungan dan pemeliharaan tanaman yang baik.
Selain itu juga dilakukan penyemprotan insektisida Bayrusil 250
EC/Cymbush 50 EC dengan konsentrasi 0,1-0,2 persen.
Terdapat beberapa macam hama dan penyakit yang biasanya ditemui
pada tanaman manggis, yaitu:
a. Bercak Daun
Penyebab penyakit ini berupa jamur yang berasal dari jamur Pestalotia
sp, Gloesporium sp, dan Helminthosporium sp. Gejala penyakit ini
ditandai dengan timbulnya bercak pada daun yang tidak beraturan
berwarna abu-abu pada pusatnya (Pestalotia sp), coklat
(Helminthosporium sp), dan hitam pada sisi atas dan bawah daun
(Gloesporium sp). Pengendalian yang biasa dilakukan dalam
menangani masalah penyakit ini dengan cara mengurangi kelembaban
yang berasal dari tanaman pelindung, memotong bagian yang terserang
dan menyemprotkan fungisida Bayfidan 250 EC/Baycolar 300 EC
dengan konsentrasi 0,1-0,2 persen.
b. Jamur Upas
Penyebab penyakit ini berupa jamur yang berasal dari jamur Corticium
Salmonicolor Berk Br. Gejala-gejala yang timbul berupa cabang atau
ranting mati karena jaringan kulit mengering. Pengendalian dilakukan
terserang jamur lalu mengolesi bagian yang dipotong dengan cat atau
disemprot dengan Derosal 60 WP dengan konsentrasi 0,1-0,2 persen.
c. Hawar Benang
Penyebab penyakit ini berupa jamur yang berasal dari jamur
Marasmius Scandens Mass Dennis et Reid. Penyakit ini ditandai
dengan tumbuhnya miselium jamur pada permukaan cabang dan
ranting yang membentuk benang putih yang dapat meluas sampai
menutupi permukaan daun. Pengendalian dilakukan dengan menjaga
kebersihan dan memangkas daun yang terserang jamur.
d. Kanker Batang
Penyebab penyakit ini berupa jamur yang berasal dari jamur
Botryophaerisa Ribis, yang ditandai dengan gejala warna kulit batang
dan cabang yang berubah dan mengeluarkan getah. Pengendalian
dilakukan dengan cara perbaikan drainase, menjaga kebersihan kebun,
memotong tanaman yang sakit, serta menyemprot fungisida Benlate.
e. Hawar Rambut
Penyebab penyakit ini berupa jamur yang berasal dari jamur
Marasmius Equicrinis Mull, yang memiliki gejala pada permukaan
tanaman manggis ditutupi oleh sesuatu yang mirip benang berwarna
coklat tua kehitaman seperti ekpor kuda. Pengendalian yang dilakukan
berupa perbaikan drainase, menjaga kebersihan kebun, memotong
tanaman yang sakit, serta menyemprot fungisida Benlate.
f. Busuk Buah
Penyebab penyakit ini berupa jamur yang berasal dari jamur
Botryodiplodia Theobromae Penz. Penyakit ini diawali dengan
membusuknya pangkal buah dan meluas keseluruh bagian buah
sehingga kulit buah menjadi suram. Langkah penanganan yang
dilakukan yaitu dengan perbaikan drainase, menjaga kebersihan kebun,
memotong tanaman yang sakit, serta menyemprot fungisida Benlate.
g. Busuk Akar
Penyebab penyakit ini berupa jamur yang berasal dari jamur Fomes
Noxious Corner, yang ditandai dengan gejala busuk pada akar dan akar
drainase, menjaga kebersihan kebun, memotong tanaman yang sakit,
serta menyemprot fungisida Benlate.
2.1.7 Panen
Secara umum buah manggis mulai dapat dipanen setelah berumur
6-8 tahun jika dikembangkan dengan biji umur produktifnya bisa mencapai
80 tahun. Namun dengan pengembangan teknik budidaya saat ini pohon
manggis dengan tinggi hanya 5 meter sudah dapar dipanen pada umur 5-7
tahun. Ciri-ciri buah manggis yang sudah siap untuk dipanen adalah kulit
buahnya berwarna ungu kemerah-merahan atau merah muda.
Pemanenan buah manggis pada saat 6-8 tahun (awal) berbuah
produktivitasnya masih rendah yaitu sekitar 30 kg/pohon, kemudian pada
tahun-tahun selanjutnya produktivitasnya terus meningkat sampai 50
kg/pohon saat pohon sudah berusia 10-15 tahun. Setelah pohon berusia 15
dan seterusnya maka sessuai dengan siklus daur hidup produktivitas
manggis semakin menurun seiring dengan masa produktif manggis
tersebut. Pemanenan buah manggis sangat tergantung pada tujuan
pemasaran. Manggis untuk ekspor dipanen pada umur 104-108 hari setelah
bunga mekar, dengan kriteria kulit buah berwarna ungu kemerah-merahan
hingga kulit buah masih hijau dengan ungu merah mencapai 10-25 persen.
Hal terpenting sewaktu panen adalah menjaga agar buah tidak jatuh dari
pohonnya sehingga tidak menyebabkan memar atau pecah pada buah.
2.1.8 Pasca Panen
Buah manggis yang telah dipetik dapat tetap segar hingga sampai 49
hari jika disimpan dalam ruangan yang bersuhu 4-6oC dan dalam suasana
yang lembab. Berdasarkan hal tersebut, buah manggis tersebut dapat
dipasarkan ke pasar yang jauh seperti untuk keperluan ekspor sehingga
dapat menjadi keuntungan bagi para eksportir. Manggis untuk ekspor
sebaiknya dalam kondisi sepal masih lengkap. Pengepakan umumnya
menggunakan kemasan kotak karton yang berisi 5-10 kg manggis,
sedangkan untuk mengurangi tekanan digunakan bantalan potongan kertas.
Kalangan eksportir manggis umumnya mengelompokkan buah manggis
ekspor dalam tiga atau empat grade. Pengelompokkan buah manggis untuk
Tabel 5. Pengelompokkan buah manggis untuk ekspor
Kelas
Jumlah Buah/Kg
3 Kelompok 4 Kelompok
A 8-9 6-7
B 9-10 7-8
C > 10 9-10
D - > 10
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten, 2004
2.2 Konsep Strategi Pemasaran 2.2.1 Pemasaran
Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran,
penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan
organisasi (Asosiasi Pemasaran Amerika dalam Kotler, 2004).
Menurut Kotler dan Amstrong (2001) pemasaran merupakan suatu
proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan
pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
Stanton dalam Angipora (2002) mendefinisikan pemasaran atas dua
pengertian berikut :
1. Dalam arti masyarakat :
Pemasaran adalah setiap peristiwa atau proses kegiatan
tukar-menukar yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
manusia.
2. Dalam arti bisnis :
Pemasaran adalah sebuah sistem dari proses kegiatan bisnis yang
dirancang untuk merencanakan, memberi harga, mempromosikan,
dan mendistribusikan barang-barang maupun jasa yang berfungsi
Yazid (2005) menjelaskan bahwa pemasaran merupakan penghubung
antara organisasi dengan konsumennya. Peran penghubung ini akan
berhasil bila semua upaya pemasaran diorientasikan kepada pasar yang ada.
Selain itu juga diperlukan keterlibatan dari semua pihak, baik dari
manajemen puncak hingga karyawan non-manajerial, dalam merumuskan
maupun mendukung pelaksanaan proses pemasaran.
2.2.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Menurut Kotler (2004), bauran pemasaran adalah seperangkat alat
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai
tujuan pemasarannya di pasar sasaran. McCarthy dalam Kotler (2004)
mengklasifikasikan bauran pemasaran menjadi empat elemen yaitu :
product (produk), price (harga), place (tempat) dan promotion (promosi).
Bauran pemasaran merupakan bentuk strategi pemasaran yang dilakukan
oleh sebuah perusahaan dan memiliki peranan penting dalam mencapai
tujuan dan sasaran yang telah dibuat oleh perusahaan tersebut. Dalam
pelaksanaan strategi pemasaran dipengaruhi oleh unsur-unsur bauran
[image:40.595.128.497.446.725.2]pemasaran yang terdiri dari empat elemen utama yang dapat dilihat pada
Gambar 1.
Gambar 1. Bauran pemasaran (Kotler , 2004)
Bauran Pemasaran Pasar Sasaran Daftar harga Rabat/Diskon Potongan harga Periode pembayaran Syarat kredit Saluran pemasaran Cakupan pasar Pengelompokan Lokasi Persediaan Promosi penjualan Periklanan Tenaga penjualan Kehumasan Pemasaran langsung
Harga Tempat Promosi
a. Product (Produk)
Produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk
diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi sehingga dapat
memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan (Kotler dan Amstrong,
1997). Produk tersebut juga dapat mencakup objek fisik orang, jasa,
tempat, organisasi dan gagasan serta termasuk juga kualitas, bentuk,
desain, ragam, merek dan kemasan. Pemasaran mengklasifikasikan
produk berdasarkan karakteristik produknya menjadi tiga jenis
berdasarkan wujudnya, yaitu : barang habis pakai, barang tahan lama
dan jasa (Kotler, 2004). Barang habis dipakai merupakan barang yang
biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian.
Barang tahan lama adalah barang yang biasanya tidak habis setelah
banyak pemakaian. Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan
yang ditawarkan untuk dijual. Menurut Kotler dan Amstrong (1997),
kualitas produk adalah kemampuan produk untuk melaksanakan
fungsinya, yaitu memenuhi atau memuaskan kebutuhan yang
dinyatakan atau yang tersirat. Kualitas ini tercermin dari kemudahan
dalam penggunaan dan perbaikan keandalan, keawetan, serta atribut
bernilai yang lain. Merek adalah nama, istilah, simbol, atau rancangan
dan kombinasi hal-hal tersebut yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasikan barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok
penjual dan untuk membedakannya dari produk suatu pesaing.
Kemasan merupakan segala aktifitas merancang dan menghasilkan
tempat atau bungkus suatu produk (Kotler dan Amstrong, 1997). Suatu
kemasan harus mencatumkan petunjuk pemakaian dan komposisi
bahan. Pengemasan produk yang dirancang dengan sebaik-baiknya
akan menghasilkan kemudahan bagi para konsumen dan memberikan
nilai tambah promosi bagi produsen. Kemasan produk yang baik tidak
hanya sekedar sebagai pembungkus suatu produk yang akan dijual,
tetapi juga melindungi kualitas produk tersebut.
b. Price (Harga)
Menurut Kotler (2004), harga merupakan satu-satunya unsur
diartikan sebagai sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.
Harga biasanya digunakan sebagai suatu indikator nilai apabila harga
tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas konsumsi
barang dan jasa. Jika manfaat yang dirasakan konsumen meningkat,
maka nilainya juga akan ikut meningkat. Secara umum metode
penetapan harga dapat dibagi menjadi empat kategori utama yaitu
metode penetapan harga berbasis permintaan, berbasis biaya, berbasis
laba dan berbasis persaingan. Harga merupakan satu-satunya unsur
bauran pemasaran yang memberikan masukan dan dapat mengukur
seberapa besar laba yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan.
Perusahaan harus menetapkan suatu harga dengan baik agar harga
tersebut mampu menutup semua biaya produksi serta lebih dari itu
untuk mendapatkan laba.
c. Place (Tempat)
Tempat atau saluran distribusi adalah usaha melalui saluran pemasaran
yang dilakukan untuk menyerahkan produk dari perusahaan atau
pemasar kepada konsumennya. Saluran pemasaran yang dipilih dapat
berupa distribusi langsung, distribusi tidak langsung dan kombinasi
keduanya (Kotler dan Amstrong, 1997). Saluran distribusi dapat
dikelompokkan menurut jumlah tingkatan saluran. Terdapat empat
tingkatan saluran distribusi untuk barang konsumsi, yaitu : saluran
tingkat nol, saluran tingkat satu, saluran tingkat dua dan saluran tingkat
tiga. Saluran distribusi tingkat nol adalah hubungan langsung antara
produsen dengan konsumen. Saluran distribusi tingkat satu adalah
hubungan antara produsen dan konsumen melalui pengecer. Saluran
distribusi tingkat dua terdiri dari produsen, pedagang besar, pengecer
dan konsumen. Sedangkan untuk saluran distribusi tingkat tiga terdiri
dari empat pelaku utama, yaitu : produsen, pedagang besar, agen,
Gambar 2.Saluran distribusi pada pasar konsumsi
(Kotler, 2004)
d. Promotion (Promosi)
Menurut Kotler (2004), promosi merupakan kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk mengkomunikasikan keunggulan produknya,
sehingga akan mendapatkan perhatian dari konsumen terhadap produk
yang dihasilkan. Bauran promosi terdiri dari lima cara utama (Kotler,
2004) yaitu :
1. Periklanan adalah segala bentuk penyajian non-personal dan
promosi ide, barang atau jasa suatu sponsor tertentu yang
memerlukan pembayaran.
2. Promosi penjualan adalah kumpulan insentif yang beragam,
kebanyakan berjangka pendek, dirancang untuk mendorong
pembelian suatu produk atau jasa tertentu secara lebih cepat dan
lebih besar oleh konsumen atau pedagang.
3. Pemasaran langsung melalui penggunaan surat, telepon dan alat
penghubung non-personal lainnya untuk berkomunikasi dengan
atau mendapatkan respon dari pelanggan dan calon pelanggan
tertentu.
4. Penjualan personal adalah interaksi langsung antar satu atau lebih
calon pembeli dengan tujuan melakukan pembelian.
5. Hubungan masyarakat melibatkan berbagai program yang
dirancang untuk mempromosikan atau menjaga citra perusahaan
atau produk-produknya. P
R
O
D
U
K
O
N
S
U P
E N G C E PEDAGANG
AGEN 0
1
2
Perusahaan dalam menetapkan suatu strategi promosinya harus lebih
dahulu mengenal secara mendalam tentang produk yang akan
dipasarkannya agar media yang dipilih sebagai media promosi akan
berhasil.
2.2.3 Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP)
Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP) merupakan penjabaran
konseptual dari strategi pemasaran yang mencakup pengindentifikasian
basis segmentasi, membuat ukuran dari daya tarik pasar, serta menentukan
posisi untuk setiap segmen pasar yang telah dipilih (Amir, 2005). Menurut
Kotler (2000), produsen pada dasarnya melakukan penciptaan sekaligus
penyerahan nilai. Proses penciptaan dan penyerahan nilai kepada
konsumen digabungkan dalam bentuk Segmentasi, Targeting, dan
Positioning (STP).
Segmentasi pasar merupakan suatu usaha untuk meningkatkan
ketepatan pemasaran perusahaan. Sebuah perusahaan tidak dapat melayani
seluruh pelanggan di pasar yang sangat luas. Pelanggan terlalu banyak dan
tuntutan pembelian mereka berbeda-beda. Perusahaan perlu
mengidentifikasi segmen pasar yang dapat dilayani dengan cara yang
paling efektif (Kotler, 2000).
Menurut Kasali (2003), Segmentasi pada dasarnya adalah suatu
strategi untuk memahami struktur pasar, sedangkan targeting adalah
persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan menjangkau pasar.
Bagaimana menyeleksi pasar tergantung atau sangat ditentukan oleh
bagaimana pemasar melihat pasar itu sendiri. Dengan demikian pasar yang
dapat dilihat oleh dua orang berbeda, yang didekati dengan metode
segmentasi yang berbeda akan menghasilkan peta yang berbeda pula.
Segmentasi adalah proses mengkotak-kotakan pasar yang heterogen ke
dalam kelompok-kelompok ”potential costumer”. Yang memiliki respon
yang sama dalam membelanjakan uangnya (Kasali, 2003). Apabila
segmentasi telah dilakukan, maka perusahaan melakukan pemilihan
segmen atau segmen-segmen mana yang akan dimasuki. Pemilihan segmen
ini disebut dengan targeting. Adanya targeting ini berarti merupakan upaya
Targeting merupakan kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih
satu dari segmen pasar yang akan dimasuki oleh perusahaan. Menurut
Kotler (2004), bahwa dalam memilih segmen mana yang dijadikan sasaran,
perusahaan dapat memilih untuk memusatkan perhatian pada satu segmen,
beberapa segmen produk yang spesifik, pasar yang spesifik, atau seluruh
pasar. Terdapat tiga faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan
targeting. Ketiga faktor itu adalah ukuran dan pertumbuhan segmen,
kemenarikan struktural segmen, serta sasaran dan sumber daya yang
dimiliki oleh perusahaan (Umar, 2003).
Menurut Trout (2004), positioning adalah bagaimana anda
mendiferensiasikan diri anda dalam benak konsumen. Positioning juga
merupakan kerangka bagaimana kepala manusia bekerja dalam proses
komunikasi. Positioning adalah bentuk dari strategi komunikasi untuk
memasuki jendela otak konsumen agar produk dan merek yang ditawarkan
mengandung arti tertentu yang dalam berbagai segi mencerminkan
keunggulan terhadap produk atau merek dalam hubungan asosiatif. Dengan
demikian positioning berkaitan dengan bagaimana produsen memposisikan
produk dan mereknya diantara pesaing dan memposi