HUBUNGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA
TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK
(Studi Pada Keluarga Buruh Tani di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu)
S
SKKRRIIPPSSII
D
DiiaajjuukkaannuunnttuukkMMeemmeennuuhhiiPPeerrssyyaarraattaann M
MeemmppeerroolleehhGGeellaarrSSaarrjjaannaaPPeennddiiddiikkaann P
PaaddaaJJuurruussaannPPLLSS SS--11
O Olleehh::
NURUL
HASANAH
NURUL HASANAH
N
NI
IM
M.
.
1
1
09
0
9
17
1
7
10
1
0
21
2
1
F
FA
AK
KU
UL
LT
TA
A
S
S
I
IL
LM
MU
U
P
PE
EN
ND
D
ID
I
D
IK
I
KA
AN
N
U
U
N
N
IV
I
V
ER
E
RS
SI
IT
TA
AS
S
N
N
E
E
G
G
E
E
R
R
I
I
M
M
ED
E
DA
A
N
N
2
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil Alamin, Puji syukur penulis panjatkan kehadiran
Tuhan Yang Maha Esa karena berkat karunianya maka akhirnya penulis dapat
menyelesaikan Skripsi dengan judul “ Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi
Keluarga Dengan Tingkat Pendidikan Anak (Studi Pada keluarga Buruh Tani Di
Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu)”. Skripsi ini
disusun untuk memenuhi syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Luar
Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Medan.
Didalam menyelesaikan Skripsi ini, penulis susun berdasarkan beberapa
buku dan sumber bacaan yang berhubungan dengan topik pembahasan pada judul
skripsi. Penulis menyadari bahwa skripsi ini mempunyai banyak kekurangan
disana-sini. Sumbang saran, kritikan yang bersifat membangun dari bapak dan ibu
dosen serta para pembaca sangat saya harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Dan saya
ucapkan terima kasih.
Medan, April 2015 Penulis
iii
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kepada Allah Swt atas nikmat dan karunianya. Terima kasih
yang tak terhingga kepada Ayahanda Agus Salim dan Ibunda Mastika Warni yang
telah memberi cinta dan kasih sayang yang tak ternilai, yang telah memberikan
semangat, pengorbanan baik berupa materi maupun motivasi dan doa yang tak
pernah putus, membimbing dan mendidik ananda hingga menjadi seperti ini.
Kalian adalah orang tau terhebat yang ananda miliki.
Selanjutnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan I.
4. Bapak Drs. Aman Simaremare, M.Pd selaku Wakil Dekan II.
5. Bapak Drs. Edidon, M.Pd selaku Wakil Dekan III.
6. Ibu Dra. Rosdiana Lubis, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar
Sekolah, serta sebagai dosen penguji saya yang telah membimbing dan
memberi saran sehingga skripsi ini menjadi lebih baik lagi.
7. Bapak Dr. Sudirman, SE, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Luar
Sekolah, serta sebagai dosen pembimbing skripsi saya yang telah memberi
arahan dan bimbingannya selama proses penulisan skripsi ini hingga selesai.
8. Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku dosen penguji saya yang telah
membimbing dan memberi saran sehingga skripsi ini menjadi lebih baik lagi.
9. Bapak Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd selaku dosen penguji saya yang telah
iv
10. Ibu Surya Indriawati, S.Pd yang telah banyak membantu dan seluruh dosen
PLS yang telah memberikan penulis ilmu pengetahuan dan pembelajaran
hidup yang sangat berharga.
11. Bapak Abdul Halim Rambe selaku Kepala Dusun Aluran Naga Kecamatan
Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu yang telah meluangkan waktunya untuk
membantu penulis dalam melengkapi data-data skripsi
12. Saudara Kandung Mhd.Ansyori S.Pd, dan Siti Masriani yang telah
memberikan semangat, kasih sayang, dorongan, dan doa sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan baik
13. Sahabat terbaik Agusitna, Irmaya Sari, Yusra Amalina, lidya Hasibuan, Rika,
Dewi, Laira, Nurwatani, Supiani, dan teman- teman seperjuangan PLS “09
yang telah memberikan semangat, dorongan, doa, motivasi, arahan dan
saran-saran yang bermanfaat bagi saya.
14. Kepada semua pihak yang membantu, memberi dukungan dan motivasi
kepada penulis baik secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya Jurusan Pendidikan
Luar Sekolah
Medan, April 2015 Penulis
ABSTRAK
NURUL HASANAH, NIM. 109171021,”Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tingkat Pendidikan Anak (Studi Pada Keluarga Buruh Tani di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu)” Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2015
Masalah penelitian adalah Masih banyaknya anak usia 7-18 tahunyang putus sekolah atau tidak bersekolah, Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan kondisi sosial ekonomi keluarga buruh tani terhadap tingkat pendidikan anak di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu.
Teori yang digunakan tentang kondisi sosial ekonomi keluarga yang dikembangkan oleh Sastropradja (2000) yaitu: “Keadaan atau kedudukan seseoraang dalam masyarakat”. Munib dalam jumain (2010) “yaitu tingkat pendidikan adalah tahapan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik“.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 65 kepala keluarga yang bekerja sebagai buruh tani, memiliki anak yang berusia sekolah (usia 7-22 tahun) di dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah angket kondisi sosial ekonomi keluarga dan tingkat pendidikan anak. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi Product Momen dan uji-t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:1) kondisi sosial ekonomi keluarga buruh tani di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu mayoritas (52,3%) tergolong sedang. 2) tingkat pendidikan anak buruh tani mayoritas (40%) bersekolah pada tingkat SMP/ sederajat, beberapa keluarga buruh tani juga memiliki anak yang putus sekolah yaitu sebanyak 4,6% putus sekolah hanya sampai tamat SD: 10,8% hanya tamat SMP: dan 16,9% hanya tamat SMA. 3) Hasil penelitian diperoleh rxy > rtabel yaitu 0,342 > 0,244dan thitung >
ttabel yaitu 2,889 > 1,67 serta besarnya kotribusi (sumbangan)
kondisisosialekonomi keluarga terhadap tingkat pendidikan anak sebesar 11,70%. Terdapat hubungan yang signifikan kondisi social ekonomi keluarga buruh tani dengan tingkat pendidikan anak di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Batasan Masalah ... 7
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN TEORITIS ... 10
A. Kerangka Teori ... 10
1. Pengertian Pendidikan ... 10
2. Jalur, Jenis dan Jenjang/Tingkatan Pendidikan ... 12
3. Faktor-faktor yang Mempangaruhi Tingkat Pendidikan Anak ... 17
4. Pengertian Kondisi Sosial Ekonomi ... 19
5. Faktor-faktor yang Menentukan Kondisi Sosial Ekonomi .... 22
6. Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap Pendidikan Anak ... 29
B. Kerangka Konseptual ... 31
C. Hipotesis Penelitian ... 32
BAB III METODE PENELITIAN ... 33
A. Jenis Penelitian ... 33
B. Populasi dan Sampel ... 33
1. Populasi ... 33
2. Sampel ... 33
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 34
1. Variabel Penelitian ... 34
2. Definisi Operasional ... 34
E. Teknik Pengumpulan Data ... 35
F. Teknik Analisis Data ... 39
G. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 41
1. Lokasi Penelitian ... 41
2. Waktu Penelitian ... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42
A. Hasil Penelitian ... 42
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 42
2. Deskripsi Data Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga ... 43
3. Deskripsi Data Tingkat Pendidikan Anak ... 59
4. Deskripsi Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap Tingkat Pendidikan Anak ... 62
4.1.Uji Persamaan Regresi Linier ... 62
4.2.Pengujian Hipotesis ... 63
B. Pembahasan ... 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 70
A. Kesimpulan ... 70
B. Saran ... 70
DAFTAR PUSTAKA ... 72
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Angket ... 36
Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Data Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga ... 37
Tabel 3.3. Indeks Koefisien Korelasi ... 38
Tabel 3.4. Kategori Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga ... 39
Tabel 4.1. Data Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Buruh Tani ... 43
Tabel 4.2. Data Tingkat Pendidikan Orang Tua (Suami) ... 44
Tabel 4.3. Data Tingkat Pendidikan Orang Tua (Istri) ... 45
Tabel 4.4. Data Usia Orang Tua (Suami) ... 46
Tabel 4.5. Data Usia Orang Tua (Istri) ... 46
Tabel 4.6. Data Pendapatan Pokok Suami ... 47
Tabel 4.7. Data Pendapatan/Penghasilan Sampingan Suami ... 48
Tabel 4.8. Data Pendapatan Pokok Istri ... 48
Tabel 4.9. Data Pendapatan/Penghasilan Sampingan Istri ... 49
Tabel 4.10. Data Pengeluaran Keluarga Untuk Pendidikan Anak ... 50
Tabel 4.11. Data Pengeluaran Keluarga Untuk Biaya Pokok ... 51
Tabel 4.12. Data Pengeluaran Keluarga Untuk Biaya Kesehatan ... 51
Tabel 4.13. Data Pengeluaran Keluarga Untuk Biaya Listrik ... 52
Tabel 4.14. Data Pengeluaran Keluarga Untuk Biaya Kenderaan Pribadi ... 53
Tabel 4.15. Data Pengeluaran Keluarga Untuk Biaya Tak Terduga ... 54
Tabel 4.16. Data Kemampuan Keluarga Untuk Dapat Menabung ... 54
Tabel 4.17. Data Jenis Rumah yang Ditempati Keluarga Buruh Tani ... 55
Tabel 4.18. Data Lantai Dasar Rumah yang Ditempati Keluarga Buruh Tani ... 56
Tabel 4.19. Data Tipe/Ukuran Rumah yang Ditempati Keluarga Buruh Tani ... 56
Tabel 4.20. Data Status Rumah yang Ditempati Keluarga Buruh Tani ... 57
Tabel 4.21. Data Barang Elektronik yang Dimiliki Keluarga Buruh Tani ... 58
Tabel 4.22. Data Kenderaan Pribadi yang Dimiliki Keluarga Buruh Tani ... 58
Tabel 4.23. Data Tingkat Pendidikan Anak yang Sedang Sekolah ... 59
Tabel 4.24. Data Tingkat Pendidikan Anak yang Putus Sekolah ... 61
Tabel 4.25. Hasil Pengujian Hipotesis ... 64
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Paragdima Penelitian ... 32
Gambar 4.1. Diagram Batang Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Buruh Tani ... 44
Gambar 4.2. Diagram Batang Tingkat Pendidikan Anak Keluarga Buruh
Tani yang Sedang Bersekolah ... 60
Gambar 4.3. Diagram Batang Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Telah
Ditempuh Anak Keluarga Buruh Tani yang Putus Sekolah ... 62
Gambar 4.4. Diagram Pencar Hubungan Variabel X Terhadap Variabel Y ... 63
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1: Angket Penelitian Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga
(Ujicoba) ... 74
Lampiran 2: Tabulasi Ujicoba Validitas dan Reliabilitas Data Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga (X) ... 81
Lampiran 3: Perhitungan Ujicoba Data Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga ... 82
Lampiran 4: Angket Penelitian Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga (Valid) ... 89
Lampiran 5: Tabulasi Data Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga ... 95
Lampiran 6: Data Tingkat Pendidikan Anak ... 97
Lampiran 7: Perhitungan Persamaan Regresi ... 99
Lampiran 8: Pengujian Hipotesis ... 104
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyumbangkan kemampuan
usaha manusia dalam rangka memajukan aktivitas. Pendidikan sebagai suatu
aspek yang menyumbangkan sumber daya manusia yang dimaksudkan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan seseorang dalam berbagai kegiatan,
juga diharapkan mampu membuka cara berpikir ekonomis dalam arti mampu
mengembangkan potensi yang ada untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin.
Menurut Purwanto (2007), “pendidikan adalah memanusiakan manusia”.
Pelaksanaan pendidikan berlangsung dalam keluarga sebagai pendidikan informal,
di sekolah sebagai pendidikan formal, dan di masyarakat sebagai pendidikan non
formal serta berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempunyai peranan yang
sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, karena
pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas
sumber daya manusia.
Pendidikan juga merupakan salah satu bentuk pembangunan nasional
untuk meningkatkan kecerdasan masyarakat, sehingga terwujud masyarakat yang
cerdas, maju, dan sejahtera. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20
Tahun 2003, Bab VI Pasal 6 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan
bahwa setiap warga Negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun
wajib mengikuti pendidikan dasar. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk
usaha mencerdaskan masyarakat yaitu dengan adanya program wajib belajar
sembilan tahun dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama
2
(SMP). Tujuannya adalah setiap warga mempunyai bekal dalam ilmu pengetahuan
dan keterampilan sehingga mempunyai daya saing dalam kompetisi di masa
globalisasi seperti sekarang ini. Hal tersebut juga dibenarkan oleh Dirjen
Pendidikan Tinggi Depdikbud yang menyebutkan bahwa “Titik berat
pembangunan pendidikan diletakkan pada peningkatan mutu setiap jenjang
pendidikan serta memperluas kesempatan belajar pada jenjang pendidikan
menengah yaitu dengan memperluas wajib belajar 6 tahun menjadi 9 tahun,
setaraf dengan Sekolah Menengah Pertama”.
Namun kenyataannya, dewasa ini masih banyak dijumpai adanya masalah
pada sistem pendidikan di Indonesia, salah satunya adalah banyak anak usia
Pendidikan Dasar tidak lagi dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat Sekolah
Menengah. Pada dasarnya, banyak faktor yang mempengaruhi kondisi tersebut.
Faktor utama yang biasa menjadi alasan masyarakat adalah mahalnya biaya
pendidikan untuk Sekolah Menengah, sehingga para orang tua lebih cenderung
menyekolahkan anaknya sampai pendidikan dasar saja. Faktor lainnya adalah
masih kurangnya perhatian orang tua terhadap pentingnya pendidikan bagi anak
mereka. Kebanyakan orang tua menyuruh anaknya bekerja setelah tamat dari SD
dan SMP.
Berdasarkan sebuah kajian tentang Anak Putus Sekolah yang dilakukan
bersama oleh Kementerian Pendidikan, UNESCO, dan UNICEF di tahun 2011
menunjukkan bahwa 2,5 juta anak usia 7-15 tahun di Indonesia masih tidak
bersekolah, di mana kebanyakan dari mereka putus sekolah sewaktu masa transisi
dari SD ke SMP (UNICEF Indonesia, Laporan Tahunan 2012). Sementara data
3
masih terdapat 12,01% kelompok usia wajib belajar (13-15 tahun) yang tidak
bersekolah, sebesar 59,37% kelompok usia 16-18 tahun yang tidak bersekolah,
dan sebesar 17,01% kelompok usia 19-24 tahun yang tidak bersekolah. Lebih
lanjut berdasarkan data Sensus Penduduk Propinsi Sumatera Utara tahun 2010,
juga menunjukkan bahwa kualitas SDM daerah pedesaan lebih rendah
dibandingkan daerah perkotaan. Persentase penduduk usia 5 tahun ke atas
berpendidikan minimun tamat SMP/MTs sederajat di pedesaan sebesar 38,65%
dan lebih rendah dibandingkan daerah perkotaan yaitu sebesar 60,18%. Data
tersebut menunjukkan bahwa banyaknya masyarakat yang tidak menyelesaikan
pendidikan dasar 9 tahun di Sumatera Utara terutama terjadi di daerah pedesaan.
Kondisi ini juga terjadi di Kabupaten Labuhanbatu. Berdasarkan data
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Labuhanbatu pada tahun 2012, angka
partisipasi sekolah (APS) di Kabupaten Labuhanbatu untuk kelompok usia 7-12
tahun sebesar 97,46% atau dengan kata lain sebesar 2,54% tidak bersekolah; APS
usia 13-15 tahun sebesar 94,93% atau dengan kata lain sebesar 5,07% tidak
bersekolah; APS usia 16-18 tahun sebesar 68,40% atau dengan kata lain sebesar
31,60% tidak bersekolah; APS usia 19-24 tahun sebesar 13,36% atau dengan kata
lain sebesar 86,64% tidak bersekolah (BPS Kabupaten Labuhanbatu dalam Angka
2013). Sementara berdasarkan data BPS Kecamatan Pangkatan pada tahun 2012,
menunjukkan bahwa rata-rata penduduk Kecamatan Pangkatan untuk kelompok
usia 7-18 tahun yang bersekolah sebesar 92,21% sedangkan yang tidak sekolah
sebesar 7,79%. Sementara khusus untuk Desa Pangkatan menunjukkan bahwa
sebanyak 26% kelompok usia 7-18 tahun yang bersekolah dan 74% yang tidak
4
Berdasarkan data di atas, menunjukkan bahwa hingga tahun 2012 masih
banyak anak usia 7-15 tahun di Indonesia termasuk di Kecamatan Pangkatan
Kabupaten Labuhanbatu yang masih tidak bersekolah atau putus sekolah. Hal ini
berarti bahwa angka partisipasi masyarakat khususnya di Kecamatan Pangkatan
Kabupaten Labuhanbatu pada bidang pendidikan khususnya dalam ketuntasan
wajib belajar 9 tahun masih sangat rendah yang sekaligus menunjukkan bahwa
masih ada permasalahan terkait pendidikan anak khususnya di Kecamatan
Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu.
Kecamatan Pangkatan merupakan salah satu kecamatan yang berada di
Kabupaten Labuhanbatu dengan luas wilayah 355,47 Km2 dan jumlah penduduk
pada tahun 2012 berjumlah 32.035 jiwa. Berdasarkan data BPS Kabupaten
Labuhanbatu, pada tahun 2011 sebesar 60,30% penduduk di Kecamatan
Pangkatan bekerja atau bermata pencaharian di sektor pertanian yaitu sebagian
besar bekerja sebagai buruh tani. Kondisi sosial ekonomi masyarakat di
Kecamatan Pangkatan termasuk di Dusun Aluran Naga yang rata-rata bekerja atau
bermata pencaharian sebagai buruh tani dengan penghasilan yang rendah, secara
tidak langsung juga mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat terhadap
pendidikan anaknya.
Basrowi dan Juariyah (2010), menjelaskan bahwa “Masyarakat yang
mempunyai tingkat sosial ekonomi yang rendah cenderung memiliki tingkat
pendidikan yang rendah pula”. Masyarakat masih kurang memahami akan
pentingnya pendidikan. Masyarakat masih beranggapan bahwa pendidikan bukan
merupakan jaminan bisa hidup sejahtera, jauh dari kemiskinan dan menganggap
5
belum cukup untuk menunjang pembangunan yang sedang berlangsung, masih
banyak masyarakat yang tidak berhasil menyelesaikan pendidikan dasar sampai
dengan selesai.
Bahkan persoalan pendidikan yang selalu muncul pada awal tahun ajaran
baru adalah persoalan yang sangat kompleks bagi masyarakat terutama bagi orang
tua, dimana orang tua siswa dihadapkan pada permasalahan yang menyangkut
dengan kondisi sosial ekonomi orang tua yang akan digunakan untuk menopang
kelangsungan pendidikan anaknya. Nasution (2010), menjelaskan bahwa
“Pendidikan memerlukan uang, tidak hanya untuk uang sekolah, akan tetapi juga
untuk pakaian, buku, transport, kegiatan ekstra-kurikuler dan lain-lain”. Masalah
kondisi sosial ekonomi dan harapan masa depan anak dari orang tua pada
akhirnya akan menimbulkan permasalahan bagi orang tua untuk menentukan
alternatif pilihan terhadap kelanjutan sekolah anak-anaknya. Masalah-masalah
yang dihadapi dapat berupa minimnya tingkat pendapatan orangtua yang
memungkinkan si anak belajar seadanya.
Meskipun hingga saat ini Pemerintah telah menyelenggarakan program
wajib belajar 9 tahun, sekolah gratis dan memberikan bantuan berupa beasiswa
bagi anak yang kurang mampu, namun kenyataannya masih banyak anak usia
sekolah antara 13-15 tahun termasuk di Dusun Aluran Naga yang masih tidak
bersekolah atau putus sekolah. Berdasarkan studi awal penulis dengan melakukan
wawancara kepada 10 orang buruh tani di Dusun Aluran Naga Kecamatan
Pangkatan yang memiliki anak putus sekolah diperoleh informasi bahwa sebanyak
8 orang buruh tani memberi alasan anaknya hanya tamat SD dan tidak
6
Aluran Naga tidak terdapat SMP, SMP hanya ada di Kelurahan Kampung Padang
dan Kelurahan Tanjung Harapan dan jaraknya sangat jauh dari Dusun Aluran
Naga sehingga membutuhkan biaya untuk ongkos dan lainnya, sementara
penghasilan orang tua sebagai buruh tani sangat rendah. Hasil wawancara juga
diperoleh informasi bahwa sebanyak 2 orang buruh tani memberi alasan anaknya
cukup tamat SMP dan tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA karena harus
membantu orang tua bekerja sebagai buruh tani untuk menambah penghasilan
keluarga.
Melihat permasalahan-permasalahan di atas, maka penulis berasumsi
bahwa rendahnya tingkat pendidikan anak berkaitan dengan kondisi sosial
ekonomi keluarga. Oleh karena itu, penulis menjadi termotivasi untuk meneliti
lebih mendalam tentang pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap
tingkat pendidikan anak, dengan mengangkat judul penelitian “Hubungan Kondisi
Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tingkat Pendidikan Anak (Studi Pada
Keluarga Buruh Tani di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten
Labuhanbatu)”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, dapat
diidentifikasikan beberapa permasalahan, diantaranya:
1. Masih banyaknya anak usia 7-18 tahun yang putus atau tidak bersekolah.
2. Rendahnya tingkat partisipasi masyarakat terhadap sekolah atau pendidikan
7
3. Masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa pendidikan bukan
merupakan jaminan bisa hidup sejahtera, jauh dari kemiskinan dan
menganggap bahwa sekolah hanya membuang waktu dan biaya saja.
4. Sebagain besar masyarakat atau penduduk Dusun Aluran Naga Kecamatan
Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu, bekerja atau bermata pencaharian sebagai
buruh tani dengan penghasilan yang tergolong rendah.
5. Kondisi sosial ekonomi keluarga termasuk minimnya pendapatan atau
penghasilan orang tua merupakan salah satu permasalahan bagi orang tua
untuk menentukan alternatif pilihan terhadap kelanjutan sekolah anaknya.
C. Batasan Masalah
Mengingat banyaknya masalah yang teridentifikasi, maka perlu adanya
batasan masalah agar penelitian yang dilakukan lebih fokus dan terarah. Pada
penelitian ini masalah yang diteliti dibatasi pada hubungan kondisi sosial ekonomi
keluarga terhadap tingkat pendidikan anak pada keluarga buruh tani di Dusun
Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka masalah dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah kondisi sosial ekonomi keluarga buruh tani di Dusun Aluran
Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu?
2. Bagaimanakah tingkat pendidikan anak pada keluarga buruh tani di Dusun
8
3. Apakah terdapat hubungan kondisi sosial ekonomi keluarga buruh tani
terhadap tingkat pendidikan anak di Dusun Aluran Naga Kecamatan
Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu?
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan dilakukannya penelitian
antara lain:
1. Untuk mendeksripsikan kondisi sosial ekonomi keluarga buruh tani di Dusun
Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu.
2. Untuk mendeksripsikan tingkat pendidikan anak pada keluarga buruh tani di
Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu.
3. Untuk mengetahui hubungan kondisi sosial ekonomi keluarga buruh tani
terhadap tingkat pendidikan anak di Dusun Aluran Naga Kecamatan
Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara
teoritis maupun secara praktis.
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoretis yang diharapkan dari penelitian ini adalah munculnya
pengetahuan baru dalam bidang pendidikan yang berkaitan dengan kondisi
sosial ekonomi keluarga dan pengaruhnya terhadap tingkat pendidikan anak.
Selanjutnya hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan landasan
9
Pendidikan Luar Sekolah UNIMED untuk melakukan penelitian yang sama di
masa mendatang.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain:
a. Bagi masyarakat atau orang tua khususnya di Dusun Aluran Naga
Kecamatan Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu, sebagai bahan masukan
akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anak, dan sebagai bahan
informasi dan pertimbangan tentang apa yang seharusnya dilakukan
terhadap pendidikan formal anak.
b. Bagi pemerintah khususnya pemerintah daerah Kabupaten Labuhanbatu,
hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi
dan masukan untuk mengambil kebijakan tentang pendidikan formal bagi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian dan pengujian hipotesis diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Kondisi sosial ekonomi keluarga buruh tani di Dusun Aluran Naga Kecamatan
Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu rata-rata tergolong sedang yaitu sebanyak
52,3% keluarga buruh tani memiliki kondisi sosial ekonomi yang sedang.
2. Seluruh keluarga buruh tani di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan
Kabupaten Labuhanbatu memiliki anak yang masih atau sedang bersekolah
dan mayoritas (40%) tingkat pendidikan tertinggi dari anak-anaknya
bersekolah pada tingkat SMP/sederajat. Selain itu, beberapa keluarga buruh
tani juga memiliki anak yang putus sekolah yaitu sebanyak 4,6% putus
sekolah hanya sampai tamat SD; 10,8% hanya sampai tamat SMP; dan 16,9%
hanya sampai tamat SMA.
3. Terdapat hubungan yang signifikan kondisi sosial ekonomi keluarga buruh
tani terhadap tingkat pendidikan anak di Dusun Aluran Naga Kecamatan
Pangkatan Kabupaten Labuhanbatu dengan rxy > rtabel yaitu 0,342 > 0,244 dan
thitung > ttabel yaitu 2,889 > 1,67 serta besarnya kontribusi (sumbangan) kondisi
sosial ekonomi keluarga terhadap tingkat pendidikan anak sebesar 11,70%
B. Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini maka diajukan beberapa
saran sebagai berikut:
71
1. Kepada masyarakat di Dusun Aluran Naga Kecamatan Pangkatan Kabupaten
Labuhanbatu khususnya orang tua yang memegang peranan penting terhadap
pendidikan anak, diharapkan untuk dapat membimbing, mendukung dan
memperhatikan pentingnya pendidikan anak. Orang tua juga diharapkan agar
tidak memaksakan kehendaknya untuk menyuruh anak bekerja setelah tamat
dari Pendidikan Dasar, diutamakan anak dapat sekolah minimal sampai ke
tingkat Pendidikan Menengah karena dangan pendidikanlah anak akan lebih
membantu orang tua.
2. Kepada Pemerintah Daerah setempat diharapkan untuk mengadakan program
penyuluhan tentang pendidikan melalui Program Wajib Belajar Pendidikan
Dasar, sehingga orang tua khususnya yang bermata pencaharian sebagai buruh
tani memiliki pandangan yang positif serta kesadaran yang tinggi akan
pentingnya pendidikan bagi anak mereka. Kepada Pemerintah Daerah juga
diharapkan untuk mengadakan pelatihan-pelatihan seperti keterampilan
menjahit kepada Ibu-ibu yang suaminya bekerja sebagai buruh tani, sehingga
mereka memiliki penghasilan tambahan untuk membantu suaminya dalam
memenuhi kebutuhan hidup termasuk keperluan pendidikan anak-anaknya.
3. Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk dapat melakukan penelitian
lebih lanjut tentang permasalahan yang sama agar diperoleh hasil yang lebih
menyeluruh sehingga dapat memberikan kontribusi yang besar tentang
pentingnya pendidikan anak dan hubungannya dengan kondisi sosial ekonomi
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. 2002. Kondisi Sosial Ekonomi Petani Tebu di Desa Negara Batin
Sungkai Selatan. Bandar Lampung: UNILA.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.
Badan Pusat Statistik. 2011. Pedoman Pencacahan SPDT12-K. BPS.
Badan Pusat Statistik. 2013. Kabupaten Labuhanbatu dalam Angka 2013. Labuhanbatu: BPS.
Badan Pusat Statistik. 2013. Kecamatan Pangkatan dalam Angka 2013. Labuhanbatu: BPS.
Basrowi dan Juariyah, S. 2010. Analisis Kondisi Sosial Ekonomi dan Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Srigading, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Ekonomi & Pendidikian, Vol.7 No.1, Hal. 58-81.
Fandi, Y. 2012. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dan Sosial Ekonomi Nelayan Terhadap Ketuntasan Wajib Belajar 9 Tahun Anak di Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara Tahun 2012. Skripsi. Universitas Negeri Semarang
Hamalik, O. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.
Hasbullah. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta, Raja Grafindo Persada.
Jumain. 2010. Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Motivasi Orang Tua
Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Sosiologi Siswa Kelas XI SMA Al-Islam 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2009-2010, Skripsi: FKIP
Universitas Sebelas Maret Surakarta, http://digilib.uns.ac.id/upload/
dokumen/165541048201133278. Diakses 16 Juni 2013.
Maftukhah. 2007. Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VII SMPN 1 Randudongkal Kabupaten Pemalang Tahun 2006/2007. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Makmun, A.S. 2007. Psikologi Kependidikan, Perangkat Sistem Pengajaran
Modal, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, dan
Implementasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mustamin, S.H. 2013. Faktor-Faktor Pengaruh Tingkat Pendidikan Anak di Pemukiman Kumuh Kota Makasar. Lentera Pendidikan, Vol.16. No.2, Hal. 151-165.
73
Nasution, S. 2010. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Oktama, R.Z. 2013. Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap Tingkat Pendidikan Anak Keluarga Nelayan di Kelurahan Sugihwaras Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang Tahun 2013. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Purwanto, N. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Sagala, S. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran, Untuk Membantu
Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, Bandung: Alfabeta.
Sajogyo. 2005. Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta: Gadjah Mada Press.
Sudjana. 2006. Metoda Statistik, Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. 2008. Metogologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.
Sunardi, M., dan Evers, H.D. 2002. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta: Rajawali
Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003. tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Pustaka Widyatama
UNICEF. 2012. Indonesia Laporan Tahunan 2012. Jakarta: UNICEF Indonesia.
Waedi. 2009. Pengaruh Usia Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Garmen PT. Primatex Kabupaten Batang Tahun 2009. Skripsi. Universitas Negeri Semarang