• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kedisiplinan Pegawai Fakultas Ekonomi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kedisiplinan Pegawai Fakultas Ekonomi"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KEDISIPLINAN PEGAWAI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

OLEH :

RIKA RAHMADHAYANTI NASUTION 102101015

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DIPLOMA III KEUANGAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : Rika Rahmadhayanti Nasution

NIM : 102101015

PROGRAM STUDI : DIII – KEUANGAN

JUDUL : Pengaruh Kepemimpinan Terhadap

Kedisiplinan Pegawai Fakultas Ekonomi

Tanggal: Januari 2013 Dosen Pembimbing

(Drs.Chairuddin Nasution) NIP. 19470612 198002 1 001

Tanggal: Januari 2013 Ketua Program Studi Diploma III Keuangan

(Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak) NIP. 19600302 198601 1 001

Tanggal: Januari 2013 Plt. Dekan

(3)

LEMBAR PERTANGGUNG JAWABAN TUGAS AKHIR

NAMA : Rika Rahmadhayanti Nasution

NIM : 102101015

PROGRAM STUDI : DIII – KEUANGAN

JUDUL : Pengaruh Kepemimpinan Terhadap

Kedisiplinan Pegawai Fakultas Ekonomi

(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Syukur alhamdulillah Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat, karunia, dan kemudahan sehingga Penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

ahli madya (Amd) pada Program Diploma III Departemen Keuangan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Serta salawat beriring salam kepada

junjungan besar Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat-Nya dari

alam yang penuh kegelapan menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “Pengaruh Kepemimpinan

terhadap Kedisiplinan Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.” Adapun tujuan Penulis membuat Tugas Akhir ini adalah untuk

memberikan informasi mengenai besarnya pengaruh gaya kepemimpinan terhadap

tingkat kedisiplinan pegawai dalam sebuah organisasi. Didalam penyelesaian

Tugas Akhir ini Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam

penyajian baik dari isi maupun pemaparannya, oleh karena itu Penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk

(5)

1. Bapak Drs. Arifin Lubis, MM, Ak Selaku Plt. Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi

DIII Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Syafrizal Helmi, SE, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi

Keuangan Fakultas Ekonomi USU.

4. Bapak Drs. Chairuddin Nasution selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan,

arahan dan perbaikan dalam proses penyelesaian Tugas Akhir, sehingga

penulisan dapat terselesaikan dengan baik.

5. Seluruh staf dan Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian dan

meluangkan waktu untuk memberikan penjelasan terhadap data yang

dibtuhkan.

6. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda yang telah lebih

dulu pergi Alm. Asnan Nasution dan Ibunda Nilowati yang telah

(6)

menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara

7. Untuk abang,kakaku dan adik tercinta Ratanio Saga Devisa Nst, Ade

Novriandy Nst, Marisa Juanita Nst, dan M. Alimuda Sakti Nst yang selalu

memberikan dukungan financial dan semangat selama penulisan Tugas

Akhir.

8. Untuk sahabat-sahabatku Yudi, Vina, Dini, Rizky, Dewi, Yolanda, Sarah

yang selalu menjadi rekan terbaik selama masa kuliah,

9. Untuk yang paling spesial Khairun Rozikin, yang selalu sabar, dan

memberikan perhatiannnya, yang selalu mendukung segalanya dalam

proses penulisan Tugas Akhir.

Segala budi baik dan yang telah diberikan selama penulisan Tugas Akhir ini,

kiranya mendapat ridho dan balasan dari Allah. Semoga Tugas Akhir ini

bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Wassalam.

Medan, Januari 2013

Penulis

(7)

KATA PENGANTAR……… i

DAFTAR ISI……….. iv

DAFTAR TABEL ……….. v

DAFTAR GAMBAR………. vi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah………... 1

1.2 Permasalah……….………. 7

1.3 Tujuan dan mafaat penelitian………..………... 7

1.4 Aktivitas penelitian………. 8

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI 2.1 Sejarah ringkas……… 11

2.2 Jenis Usaha/Kegiatan ………. 14

2.3 Struktur Organisasi ……… 15

2.4 Job description……… 19

2.5 Kinerja usaha Terkini..………... 25

2.6 Rencana kegiatan…….………... 26

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Kepemimpinan……..……….. 27

3.2 Disiplin Kerja…………..……….. 40

BAB IV PENUTUP 4.1 kesimpulan……….. 55

(8)

DAFTAR TABEL

halaman

(9)

halaman

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia mempunyai peranan penting baik secara perorangan

ataupun kelompok, dan sumber daya manusia merupakan salah satu penggerak

utama atas kelancaran jalannya kegiatan usaha, bahkan maju mundurnya

perusahaan ditentukan oleh keberadaan sumber daya manusianya. Untuk itu setiap

perusahaan perlu memperhatikan dan mengatur keberadaan karyawannya sebagai

usaha meningkatkan kinerja yang baik (dalam Inten Triyana, 2006:2).

Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja individu

karyawannya. Setiap organisasi maupun perusahaan akan selalu berusaha untuk

meningkatkan kinerja karyawan, dengan harapan apa yang menjadi tujuan

perusahaan akan tercapai. Salah satu cara yang ditempuh oleh perusahaan dalam

meningkatkan kinerja karyawannya, misalnya dengan melalui pendidikan,

pelatihan, pemberian kompensasi yang layak, pemberian motivasi, dan

menciptakan lingkungan kerja yang kondusif ( Guritno dan Waridin, 2005:63).

Kinerja pada dasarnya adalah sesuatu yang dilakukan atau tidak dilakukan

karyawan sehingga mereka memperngaruhi seberapa banyak mereka memberi

konstribusi kepada instansi atau organisasi termasuk hasil produksi kualitas yang

(11)

Seorang karyawan dikatakan memiliki kinerja yang tinggi, jika beban

kerja yang ditetapkan tercapai dan jika realisasi hasil kerja lebih tinggi dari pada

yang ditetapkan perusahaan. Tuntutan-tuntutan yang tidak mampu dikendalikan

oleh setiap karyawan ini akan menimbulkan ketegangan dalam diri karyawan dan

jika tidak dapat diatasi maka karyawan tersebut akan mengalami penurunan

semangat kerja dan disiplin kerja dalam berproduksi di perusahaan. Untuk

mencapai hasil produksi yang tinggi pimpinan perusahaan harus memperhatikan

semangat kerja dan disiplin kerja.

Kedisiplinan merupakan suatu hal yang menjadi tolak ukur untuk

mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan telah dilaksanakan dengan

baik atau tidak. Disiplin juga merupakan bentuk pengendalian diri karyawan dan

pelaksanaan yang teratur serta menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja dalam

sebuah organisasi, tindakan disiplin menuntut adanya hukuman terhadap

karyawan yang gagal memenuhi standart yang ditentukan. Oleh karena itu

tindakan disiplin tidak diterapkan secara sembarangan, melainkan memerlukan

pertimbangan kebijakan.

Disiplin kerja (Nitisemito, 2002:199) adalah suatu sikap, perilaku yang

dilakukan secara sukarela dan penuh kesadaran serta keadaan untuk mengikuti

peraturan yang telah ditetapkan perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis.

(12)

3

gambaran apabila suatu perusahaan hanya memperhatikan tentang pendidikan,

keahlian dan teknologi tanpa memikirkan semangat dan disiplin kerja karyawan,

maka pendidikan, keahlian dan teknologi yang tinggi sekalipun tidak akan

menghasilkan produk yang maksimal bila yang bersangkutan tidak dapat

memanfaatkannya secara teratur dan mempunyai kesungguhan disiplin kerja yang

tinggi.

Faktor kepemimpinan memegang peranan yang terpenting karena

pemimpin itulah yang akan menggerakkan dan mengarahkan organisasi dalam

mencapai tujuan dan sekaligus merupakan tugas yang tidak mudah, karena harus

memahami setiap perilaku bawahan yang berbeda-beda. Bawahan dipengaruhi

sedemikian rupa sehingga bisa memberikan pengabdian dan partisipasinya kepada

organisasi secara efektif dan efisien.

Dengan kata lain, bahwa sukses tidaknya usaha pencapaian tujuan

organisasi ditentukan oleh kualitas kepemimpinan. Masalah kepemimpinan tidak

dapat dipandang mudah. Untuk mewujudkan karyawan yang memiliki disiplin

dan kinerja yang tinggi diperlukan pula peran yang besar dari pimpinan

organisasi, karena dalam perubahan organsasi baik yang terencana maupun tidak

terencana, aspek yang terpenting adalah perubahan individu. Perubahan pada

individu tidak mudah, tetapi harus melalui proses. Pemimpin sebagai panutan

dalam organisasi, sehingga perubahan harus dimulai dari tingkat yang paling atas

(13)

mampu menjadi motor penggerak perubahan organisasi (dalam sunarsih,

2001:106)

Salah satu tantangan yang cukup berat yang sering harus dihadapi oleh

pemimpin adalah bagaimana ia dapat menggerakkan para bawahannya agar

senantiasa mau dan bersedia mengerahkan kemampuannya yang terbaik untuk

kepentingan kelompok atau organisasinya. Sering kali menjumpai adanya

pemimpin yang menggunakan kekuasaannya secara mutlak dengan

memerintahkan bawahannya tanpa memerhatikan keadaan yang ada pada

bawahannya. Hal ini jelas akan meninmbulkan suatu hubungan yang tidak

harmonis dalam organisasi (Anoraga, 1992). Jika seorang pemimpin berusaha

untuk mempengaruhi perilaku orang lain, maka orang tersebut perlu memikirkan

gaya kepemimpinannya (dalam Suranta:116)

Seorang pemimpin harus mengetahui betul fungsi pemimpin dan sekaligus

mengetahui unsur-unsur kepemimpinannya sebagai aktivitas memengaruhi,

kemampuan mengajak, mengarahkan, menciptakan dan mencetuskan ide, dan

sebagainya. Kepemimpinan merupakan kompleks dari hak-hak dan

kewajiban-kewajiban yang dimiliki oleh sesorang atau badan hukum yang menyebabkan

terjadinya gerak warga masyarakat.

Heidrachman dan Husnan (2002:15) mengungkapkan bahwa disiplin kerja

adalah setiap perseorangan dan juga kelompok yang menjamin adanya kepatuhan

(14)

5

disiplin adalah tindakan manajemen untuk memberikan semangat kepada

pelaksanaan standart organisasi, ini adalah pelatihan yang mengarah pada upaya

membenarkan dan melibatkan pengetahuan-pengetahuan sikap dan perilaku

pegawai sehingga ada kemauan pada diri pegawai untuk menuju pada kerja sama

dan prestasi yang lebih baik. Dengan demikian disiplin kerja sangat

mempengaruhi kinerja karyawan.

Kedisiplinan adalah fungsi operatif keenam dari Manajemen Sumber Daya

Manusia. Kedisiplinan merupakan fungsi operatif yang terpenting karena semakin

baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya.

Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai

hasil yang optimal.

Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang

terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja,

semangat kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.

Oleh karena itu, setiap pimpinan selalu berusaha agar para bawahannya

mempunyai disiplin kerja yang baik. Seorang pimpinan dikatakan efektif dalam

kepemimpinannya, jika para bawahannya berdisiplin baik. Untuk memelihara dan

meningkatkan kedisiplinan yang baik adalah hal yang sulit, karena banyak faktor

yang mempengaruhinya.

Peraturan sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan dan

penyuluhan bagi karyawan dalam menciptakan tata tertib yang baik di perusahaan.

(15)

kerja karyawan akan meningkat. Hal ini akan mendukung tercapainya tujuan

organisasi, karyawan dan masyarakat. Jelasnya suatu organisasi sulit mencapai

tujuannya, jika karyawan suatu organisasi tidak mematuhi peraturan-peraturan

organisasi tersebut. Kedisiplinan suatu perusahaan dikatakan baik, jika sebagian

besar karyawan menaati peraturan-peraturan yang ada.

Hukuman diperlukan dalam meningkatkan kedisiplinan dan mendidik

karyawan supaya menaati semua peraturan organisasi. Pemberian hukuman harus

adil dan tegas terhadap semua karyawan. Dengan keadilan dan ketegasan, sasaran

pemberian hukuman akan tercapai. Peraturan tanpa dibarengi pemberian hukuman

yang tegas bagi pelanggarnya bukan menjadi alat pendidik bagi karyawan.

Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organiasi perusahaan. Tanpa

dukungan displin karyawan yang baik, sulit bagi sebuah organisasi untuk

mewujudkan tujuannya. Jadi, kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu

perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Kepemimpinan adalah gejala universal yang ada pada setiap kelompok

manusia sebagai sebuah system social, mulai dari kelompok kecil yang terdiri dari

beberapa orang sampai sebuah system social, mulai dari kelompok kecil yang

terdiri dari beberapa orang sampai pada kelompok besar yang dinamakan bangsa.

Gejala kepemimpinan telah banyak dikaji oleh para ahli sehingga tersedia cukup

(16)

7

Mengingat pentingnya faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja

karyawan guna mencapai tujuan organisasi maka dalam penyusunan laporan tugas

akhir ini penulis mengambil judul : “Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kedisiplinan Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.

1.2 Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas,maka terdapat

permasalahan yang menjadi objek dalam penelitian ini, yakni Seberapa Besar

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Peningkatan Disiplin Kerja Pegawai pada

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menganalisis

kepemimpinan yang diterapkan oleh pimpinan sumber daya manusia dan

bagaimana pengaruhnya terhadap kedisiplinan pegawai di Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan

Memberikan tambahan informasi tentang kepemimpinan dan disiplin kerja

(17)

b. Bagi Pihak Lain

Sebagai pedoman atau referensi dalam melakukan penelitian di masa yang

akan datang, khususnya penelitian yang berkatan dengan disiplin kerja

karyawan dan kepemimpinan seorang pimpinan.

c. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi pennulis untuk

menerapkan teori-teori yang penulis dapatkan bak dari bangku kuliah

maupun dari luar dan memperdalam pengetahuan serta menambah

wawasan di bidang manajemen sumber daya manusia, khususnya

menyangkut disiplin kerja karyawan.

1.4 Aktvitas Penelitian a. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Semuatera

Utara JL. T.M Hanafiah Kampus USU Medan. Untuk lebih jelasnya

jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel jadwal penelitian dibawah

(18)
[image:18.595.109.548.225.612.2]

9

Tabel 1.1

Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir

NO KEGIATAN

NOVEMBER

2012

DESEMBER

2012

III IV I II III IV

1. Pengajuan Judul

2. Pengajuan Dosen Pembimbing

3. Pengumpulan Data

4. Pengolahan dan Analisis Data

5. Penyusunan Tugas Akhir

6. Bimbingan dan Penyempurnaan

Tugas Akhir

7. Pengesahan Tugas Akhir

Dalam kegiatan pengumpulan data, penulis melakukan riset selama

beberapa minggu mulai dari 21 November – 26 Desember 2012 di

(19)

b. Rencana Isi

Laporan tugas akhir terdiri dari 4 bab dan setiap babnya dibagi atas

beberapa sub bab antara lain :

I. Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang Latar Belakang, permasalahan, tujuan

dan manfaat, aktivitas penelitian terdiri dari jadwal survey dan rencana

isi.

II. Profil Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Dalam bab ini diuraikan sejarah Fakultas Ekonomi USU, struktur

organisasi dan personalia, job description, jaringan usaha / kegiatan,

kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan Fakultas Ekonomi USU

yang akan datang.

III.Topik Penelitian.

Bab ini membahas tentang pengaruh Kepemimpinan Terhadap

Peningkatan Disiplin Kerja Pegawai Fakultas Ekoonomi Universitas

Sumatera Utara.

IV.Penutup

Dalam bab ini berisikan kesimpulan dan saran tentang Pengaruh

Kepemimpinan Terhadap Peningkatan Disiplin Kerja Pegawai di

(20)

BAB II

PROFIL FAKULTAS EKONOMI

2.1Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi USU

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di Kota Medan atau

diluar Propinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan

tahun 1959 di Darussalam (Universitas Syariah Kuala) Kota Kutaraja (Banda

Aceh), dan sebagai Dekan pada waktu itu Dr. Teuku Iskandar.

Yayasan Universitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berada di kota

Medan, namun Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja (Banda Aceh) tetap

memakai nama dibawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan

bahwa pada waktu itu teknik operasional beerada di Kuataraja, sedangkan

penyelesaian administrasinya tetap berada dibawah Presiden Unoversitas

Sumatera Utara (istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu). Dengan perjalanan

yang panjang. Fakultas Ekonomi Unversitas Sumatera Utara berdirilah dengan

perlahan-lahan, dimana untuk pimpnan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara diwaktu itu dipercayakan kepada Prof. Tjung Ted Koei dengan jabatan

Acting dengan Kepala Biro Administrasi dipegang oleh T. Cheffudin (almarhum).

Berdasarkan program kerja yang ditetapkan semula pada siding dewan dosen

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara 21 Juli 1961, ada 4 perencanaan

pedoman, yaitu:

1) Mengenai Kurikulum dibuka 2 jurusan, yaitu :

(21)

b. Jurusan Ekonomi Pembangunan (sekarang jurusan manajemen)

2) Masalah Sistem pengajaran dan ujian

3) Tenaga pengajar untuk tahun pertama dan kedua adalah sebagai

berikut :

a. Prof. Dr. Tjung Ted Koei

b. Prof. Mr. Suhunan Hamzah

c. Drs. T. M. H. L. Tobing

d. Drs. T. Mustafa

e. Drs. Aziz Siregar

f. Drs. M. A. T. Sihaloho

g. A. T. Baros

h. B. P. Hasibuan

Berhubung fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang

berkedudukan di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari

Universitas Sumatera Utara dan bergabung dengan Universitas Syiah Kuala, maka

memperoleh status negeri dengan surat keputusan menteri Perguruan Tinggi dan

Ilmu Pengetahuan R.I No. 64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang

diselenggarakan oleh Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan ke dalam

lingkungan Universitas Sumatera Utara tanggal 24 November 1961 yang berlaku

(22)

13

Sesuai dengan Kepetusan Menterii Pendidikan dan Kebudayaan R.I No.

0535/0/1983, tanggal 8 Desember 1983, Keputusan Dirjen. Pendidikan tinggi No.

131/DIKTI/Kep/1984, dan disusul Surat Keputusan 23/DIKTI/Kep/1987.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mengasuh dua jenjang

Program pendidikan, yatu Program Pendidikan Strata-1 Program Pendidikan

D-III.

Program Pendidikan Strata-1 meliputi 3 (tiga) Departemen, yaitu :

a. Departemen Ekonomi Pembangunan

b. Departemen Manajemen

c. Departemen Akuntansi

Sedangkan Program Dipoma-III terdiri dari :

a. Jurusan Keuangan

b. Jurusan Akuntansi

c. Jurusan Sekretaris

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima

Mahasiswa pada bulan Agustus1961.

Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah menjadi salah

satu Fakultas Ekomoni terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi

kebutuhan pasar dalam persaingan global.

(23)

a. Mengahsilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam

bidang ilmu ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi yang berorientasi pasar.

b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaan

peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.

c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan

pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dadn sumber

pendanaan Fakultas dalam status BHMN.

d. Senantiasa berusaha meningkatkan pellayanan kepada Mahasiswa selaku

pelanggan (customer) dan stakeholder lainnya.

e. Menigkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan

pemerintahan serta organisasi professional dan lembaga lain terkait yang

bertaraf nasional dan internasional.

2.2 Jenis Usaha/ Kegiatan

Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan

mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian/pelayanan masyarakat dan

pembinaan civitas akademik. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak

berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada

umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

(24)

15

berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan

Tinggi; penyelenggaraan pendidikan, pengabdian penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat.

Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik

dan mampu bersaing di lapangan pekerjaan nantinya.

2.3Struktur Organisasi

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang

dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya

hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat

diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui

kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat

dicapai.

Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan

perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian

kegitan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran

tunggal. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat

(25)

Gambar 1. 1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera UtaraSumber : Buku Panduan 2008

Pimpinan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Plt. Dekan : Drs. Arifin Lubis, MM, Ak

Pembantu Dekan I : Fahmi Natigor Nasution, SE, M, Acc, Ak Rektor dan Pembantu

Rektor

Dekan dan Pembantu Dekan

Dewan Perimbangan Fakultas

Ketua dan Sekretaris Departemen

Ketua dan Sekretaris Departemen

Unit Penunjang Fakultas

Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Ketua Lab/Studio/ bengkel Ketua Prodi Intra

Departemen

Ketua dan Sekretaris Departemen Ketua Inter

[image:25.595.33.562.162.593.2]
(26)

17

Dewan Pertimbangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Ketua : Drs. M. Lian Dalimunthe, M. Ec, Ac

Sekretaris : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec

Anggota : Drs. M. Lian Dalimunthe, M, Ec

Fahmi Natgor Nasution, SE, M. Acc

Drs. Arifin Lubis, MM, Ak

Drs. Ami Dilham, M.si

Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MBA, MAFIS

Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Acc

Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si

Prof. Dr. Paham Ginting, MS

Prof. Dr. Rismayani, MS

Prof. Dr. Ramli, MS

Prof. Dr. Syaad Afifuddin S,M.Ec

Prof. Dr. Lic. rer. reg Sirojuzilam, SE

Prof. erlina, SE, M.Si, Ph.D

Dr. Isfenti Sadalia, ME

Dr. Endang Sulistya Rini, M.Si

Irsad, SE,M.Soc.Sc, Ph.D

Drs. Firman Syarif, M.Si

(27)

Departemen

Ekonomi Pembagunan

Ketua : Wahu ario Pratomo, SE, M.Ec

Sekretaris : Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si

Manajemen

Ketua : Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME

Skretaris : Dr. Marhayanie, M.Si

Akuntansi

Ketua : Dr. Syarifuddin Ginting SE, Ak, MAFIS, CPA

Sekretaris : Drs. Hotmal Jafar, MM, Ak

Diploma Keuangan

Ketua : Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak

Sekretaris : Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si

Diploma Akuntansi

Ketua : Drs. Rustam, M.Si, Ak

Sekretaris : Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak

(28)

19

Bagian Tata Usaha

Kepala bagian Tata Usaha : Ridwan Saleh, SH, CN

Kasub Keegawaian : Maslan, SE

Kasub Keuangan & Umum : Eka Juliani, SE

Kasub. Perlengkapan : Ahmad Faizul, SE, M.Si

Kasub Akademik : Fepty Aniar, SE

Kasub Kemahasiswaan : Zailiana, S. Sos

Lembaga- Lembaga Penunjang

Pengarah : Drs. Arifin Lubis, MM, Ak

Sekretaris : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec

Kepala Unit Pelayanan : Hotmal Dja’far, SE, MM, Ak

Bagian Perpustakaan

Kepala Perpustakaan : Mylita, SE

2.4 Job description

Berikut ini adalah Job Description dari setiap unit pada bagian Tata Usaha

dan Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU yang terdiri dari :

1. Bagian Tata Usaha

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) bagian dan

(29)

b. Menghimpun Menelaah Peraturan perundang-undangan di bidang

ketatausahaan akademik, administrasi umumdan keuangan,

kemahasiwaan dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.

c. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan di bidang akademik

administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni,

kepegawaian dan perlengkapan

d. Melaksanakan urusan persuratan, kerumahtanggaan, perlengkapan,

kepegawaian, keuangan, dan kearsipan.

e. Melaksanakan urusan rapat dinas dan upacara resmi di lingkungan

fakultas.

f. Melakasanakan administrasi pendidikan, penelitian dan pengabdian/

pelayanan kepada masyarakat.

g. Melaksanakan urusan kemahasiswaan dan hubungan alumni fakultas.

h. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan di lingkungan fakultas.

i. Melaksanakan administrasi perencanaan dan pelayanan informasi.

j. Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat yang berhubungan

dengan kegiatan fakultas.

k. Menyusun laporan kerja bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan

(30)

21

2. Sub Bagian Akademik

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian

dan mempersiapkan penyusunan RKAT bagian

b. Mengumpulkan dan mengelolah data di bidang pendidikan, penelitian

dan pengabadian/ pelayanan kepada masyrakat.

c. Melakukan administrasi akademik

d. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan saran akademik.

e. Menghimpun dan mengklasifikasikan data pencapaian target

kurikulum

f. Melakukan urusan kegiatan pertemuan ilmiah di lingkungan fakulas

g. Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian/pelayanan pada

masyarakat di lingkungan fakultas.

h. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan

laporan bagian.

3. Sub Bagian Umum dan Keuangan Tugas adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian

dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian

b. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan dan kerumahtanggaan.

c. Melakukan urusan persuratan dan kearsipan dilingkungan fakultas

d. Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan, rapat dinas dan

(31)

e. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan

f. Melakukan penerimaan, penyimpanan, pembekuan, pengeluaran, dan

pertanggungjawaban keuangan.

g. Melakukan pembayaran gaji honorium, lembur, vakansi, perjalanan

dinas, pekerjaan borongan dan pembelian serta pengeluaran lainnya

yang telah diteliti kebenarannya.

h. Mengoperasionalkan system informasi keuangan

i. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan

laporan bagian.

4. Sub Bagian Kepegawaian Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub

Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Melaksanakan proses pengadaan dan pengangkatan pegawai

c. Melakukan urusan mutasi pegawai

d. Memverifikasi usulan angka kredit jabatan fungsional.

e. Memproses penempatan angka kredit jabatan fungsional usul

kenaikan jabatan/pangkat surat keputusan mengajar, pengangkatan

Guru Besar Tetap/Tidak Tetap/Emritus, izin, dan cuti.

f. Melaksanakan pemberian penghargaan pegawai

(32)

23

i. Menyusun laporan kerja sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan

laporan Bagian.

5. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian

dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data di bidang kemahasiswaan dan

alumni.

c. Melakukan administrasi kemahasiswaan.

d. Melakukan urusan izin/rekomendasi kegiatan kemahasiswaan.

e. Mempersiapkan usul pemilihan mahasiswa yang berprestasi.

f. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tingkat

universitas.

g. Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan kari dan layanan

kesejahteraan mahasiswa.

h. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pembinaan

kemahasiswaan.

i. Mengoperasionalkan sistem informasi kemahasiswaan dan alumni

j. Melakukan penyajian informasi di bidan kemahiswaan dan alumni.

k. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan

(33)

6. Sub Bagian Perlengkapan Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagan

dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan Mengelola data perlengkapan.

c. Mengoperasionalkan system informasi kerumahtanggan dan

perlengkapan

d. Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan dan keamanan

lingkungan.

e. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang

kerumahtanggan dan perlengkapan.

f. Melakukan urusan pengelolaan barang perlengkapan.

g. Menyusun laporan kerja sub Bagian dan mempersapkan penyusunan

laporan Bagian.

7. Sub Bagian Perpustakaan Tugasnya adalah :

a. Conroller

i. Inventaris Ruang Baca/ Perpustakaan Fakultas Ekonomi USU

ii. Kinerja Pegawai/ Staf Administrasi Ruang Baca

iii. Proses Registrasi buku, jurnal, majalah sampai tersusun di rak

(34)

25

iv. Kunjungan belajar mahasiswa dan staf pengajar serta cara

mempergunakan fasilitas perpustakaan/ruang baca.

b. Laporan

i. Sesuai usulan maasiswa/staf pengajar mengajukan permohonan

pembelian buku-buku atau jurnal baru kepada dekanat baik secara

lisan/surat sebagai proses pendukung prosses belajar.

ii. Permintaan perlengkapan harian kepada sub bagian perlengkapan.

iii. Permintaan pembuatan surat teguran dari Dekan kepada staf

pengajar, staf administrasi yang mempergunakan fasilitas

perpustakaan/ruang baca tidak sesuai dengan peraturan yang

ditetapkan dekanat.

2.5Kinerja Usaha Terkini

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai

dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga

pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, fakultas terus berupaya agar

tujuan yang telah digariskan oleh fakultas dapat terwujud.

Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras

yang tinggi dan disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan

kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan

(35)

terhadap mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah

khususnya bidang ekonomi yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan

masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa

seminar-seminar kepada masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak

dan mandiri, kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain sebagainya.

Fakultas juga terus melakukan pembinaan terhadap civitas akademika agar dapat

menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar memiliki kualitas

yang baik.

Kegiatan-kegiatan kerohaniaan juga tetap dilaksakan fakultas, seperti

perayaan hari-hari besar keagamaan (misalnya: Natal, Paskah, Idul Fitri, Isr’a M’raj, dll) sehingga para civitas akademika selalu memilki nilai-nilai dan norma-

norma keagamaan dalam menjalani hidup, serta selalu bertaqwa kepada Tuhan

Yang maha Esa.

2.6 Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara

lain :

a. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap/ganjil.

b. Perkuliahan semester genap/ganjil

c. Ujian mid semester/ujian semester genap/ ganjil.

(36)

BAB III

TOPIK PENELITIAN

3.1 Kepemimpinan

3.1.1 Pengertian Kepemimpinan

Siagian (2002), mengatakan kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain, dalam hal ini para bawahannya

sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pimpinan

meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak disenanginya.

Balancard dan Hersey (dalam Tohardi, 2002), mengemukakan

kepemimipinan adalah proses memengaruhi kegiatan individu dan kelompok

dalam usaha untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu.

Bass dan Stogdill (1990), mengatakan bahwa kepemimipinan adalah

suatu proses memengaruhi aktivitas suatu kelompok dalam usaha untuk mencapai

tujuan yang ditetapkan.

Jika definisi itu disimak dengan cermat akan terlihat paling sedikit tiga

hal, yaitu :

1. Dari seseorang yang menduduki jabatan pemimpin dituntut kemampuan

tertentu yang tidak dimiliki oleh SDM lainnya dalam organisasi.

(37)

3. Kemampuan mengubah “egosentrisme” para bawahan menjadi “organisasi-sentrisme”.

Kepemimpinan merupakan seni mempengaruhi dan mengarahkan

kemampuan dan usaha orang lain untuk mencapai tujuan pemimpin. Dalam

hubungannya dengan organisasi secara optimal. Untuk itu seorang pemimpin

mempunyai kedudukan yang sangat strategis karena merupakan pucuk pimpinan

dalam sebuah organisasi.

Kepemimpinan dan kekuasaan senantiasa ada dalam setiap masyarakat,

baik yang susunannya masih sederhana maupun yang rumit (Soekanto, 1991).

Kepemimpinan selalu berhubungan dengan persoalan power atau kekuasaan.

Konsep kekuasaan sangat dekat dengan kepemimpinan. Menurut Stogdill (1974),

kekuasaan merupakan sarana bagi pemimpin untuk mempengaruhi tingkah laku

pengikut-pengikutnya. Dalam melihat hubungan antara kepemimpinan dan

kekuasaan, menurut Natemeyer (1978), bahwa pemimpin-pemimpin itu

hendaknya tidak hanya menilai perilaku kepemimpinan mereka agar mengerti

bagaimana sebenarnya mereka memengaruhi orang lain, akan tetapi mereka

seharusnya juga mengamati posisi mereka dan bagaimana cara mereka

menggunakan kekuasaan.

(38)

29

oleh beberapa macam hal : macam organisasi, situasi sosial dalam organisasi, dan

jumlah anggota kelompok (Ghiselli & Brown, 1973)

Terry (1960) mengelompokkan fungsi pemimpin menjadi empat, yaitu :

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan berisi perumusan dari tindakan-tindakan yang dianggap

perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan sesuai dengan maksud dan tujuan

yang ditetapkan dan sebagaimana keputusan terhadap apa yang akan

dilakukan di kemudian hari. Suatu perencanaan harus menunjukkan pula

maksud dan tujuan dari suatu pekerjaan dan bagaimana cara-cara untuk

mencapai tujuan termasuk pula rencana untuk mengadakan pengawasan

dalam meningkatkan kedisiplinan pegawai dan dapat melaksanakan pekerjaan

dengan sebaik-baiknya.

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara melaksanakan

fungsi pimpinan sebagai perencana adalah merencanakan langkah-langkah

strategis untuk pengembangan kualitas pendidikan dengan cara mengadakan

seminar-seminar yang membantu mahasiswa dalam menyelesaikan studi,

menambahkan fasilitas-fasilitas untuk mendukung kegiatan belajar mengajar

seperti proyektor, OHP, dsb, menyediakan dosen-dosen yang berkompeten

dibidangnya, mengharumkan nama baik fakultas ekonomi di mata masyarakat

baik di dalam maupun diluar negeri dengan cara menghasilkan mahasiswa

yang berkualitas dan memiliki SDM yang baik sehingga orang tertarik

(39)

fakultas yang berskala internasional dengan cara menerapkan kurikulum

dunia, membina staf dan pegawai guna meningkatkan keterampilan,

pengetahuan kerja dan sikap kerja.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah pengaturan setelah ada rencana. Organisasi

sebagai wadah pembentukan tingkah laku hubungan antar manusia secara

efektif sehingga mereka dapat bekerja sama secara efesien dan memperoleh

kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugasnya serta memberikan

kondisi lingkungan tertentu untuk pencapaian tujuan. Pengertian ini merujuk

kepada proses pengorganisasian, yaitu dengan cara bagaiman pekerjaan diatur

dan dialihkan diantara para anggota sehingga tujuan dapat dicapai.

Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara terdapat struktur

organisasi yang dipimpin langsung oleh seorang Dekan dan membawahi

Pembantu Dekan I (Bagian Akademik), Pembantu Dekan II (Bagian

Kepegawaian/Keuangan), dan Pembantu Dekan III (Bagian Kemahasiswaan)

dan terdapat beberapa Subbag di dalamnnya beserta uraian tugas, wewenang

dan fungsi.

3. Penggerakkan (Actuating)

Seorang pimpinan dalam menggerakkan individu dengan cara

perintah/instruksi sehingga tujuan yang telah ditetapkan akan tercapai secara

(40)

31

Agar suatu perintah efektif dan efesien perlu dilandasi dengan

komunikasi yang baik. Meskipun demikian perintah/ instruksi tersebut

mempunyai kepastian tersebut untuk dilaksanakan, maka perlu adanya

kedisiplinan. Karena kedisiplinan adalah suatu alasan mengapa

pribadi-pribadi ataupun kelompok mau melaksanakan perintah atasannya dengan

sebaik-baiknya. Hal ini berarti tanpa adanya kedisiplinan maka kemungkinan

besar perintah tersebut akan terabaikan. Untuk itu , setiap pimpinan harus

berusaha untuk dapat menciptakan kedisiplinan para pegawai.

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah

melaksanakan fungsi kepemimpinan yang cukup baik. Dekan merupakan

seorang pemimpin yang sangat disiplin, tepat waktu, dan memiliki ide-ide

kreatif dalam kepemimpinannya. Karena kedisiplinan dan semangat kerjanya

menjadi salah satu motivasi bagi para pegawainya untuk melakukan hal yang

sama dengan kepemimpinannya. Hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan

perintah yang telah dilaksanakan oleh pegawai untuk mencapai tujuan-tujuan

yang telah ditetapkan. Sehingga menghasilkan suatu pekerjaan dengan hasil

yang maksimal dan memuaskan.

4. Pengawasan (Controlling)

Dengan pengawasan yang dimaksud adalah usaha untuk mencegah

kemungkinan-kemungkinan dari rencana/instruksi yang telah ditetapkan dan

menciptakan kedisiplinan bagi pegawai di dalam suatu perusahaan. Dengan

(41)

dapat diterka sehingga kemungkinan timbulnya kerugian yang besar dapat

dihilangkan atau setidak-tidaknya diperkecil. Hal ini berarti bahwa

pengawasan yang baik akan dapat lebih diharapkan tujuan-tujuan yang telah

ditetapkan akan dapat tercapai dengan cara yang efektif dan efesien.

Tanpa adanya pengawasan yang dilakukan kurang baik akan mendorong

pegawai di dalam suatu perusahaan untuk melakukan

penyimpangan-penyimpangan baik secara sengaja. Sedangkan apabila pengawasan dilakukan

dengan baik secara sengaja maupun tidak sengaja akan menipis atau menurun

dan terciptanya disiplin yang baik.

Cara pelaksanaan pengawasan terdiri dari empat cara, yaitu :

1. Mengawasi langsung ditempat

2. Melalui laporan lisan

3. Melalui tulisan

4. Melalui penjagaan khusus.

Dekan selaku Pimpinan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

selalu melakukan pengawasan terhadap bawahannya. Walaupun Dekan tidak

langsung meninjau ke tempat staf dan pegawai bekerja dan tidak pernah langsung

turun tangan untuk meninjau kinerja pegawai. Namun, Dekan masih memantau

perkembangannya dan selalu memberikan pengawasan-pengawasan. Dekan

biasanya melakukan pengawasan melalui seorang kepercayaan yang dianggap

(42)

33

Dalam menjalankan fungsinya pemimpin mempunyai tugas-tugas

tertentu, yaitu mengusahakan agar kelompoknya dapat mencapai tujuan dengan

baik, dalam kerjasama yang produktif, dan dalam keadaan bagaimana pun yang

dihadapi kelompok. Tugas utama pemimpin adalah :

1. Memberi struktur yang jelas terhadap situasi-situasi rumit yang

dihadapi kelompok

2. Mengawasi dan menyalurkan tingkah laku kelompok

3. Merasakan dan menerangkan kebutuhan kelompok pada dunia luar,

baik mengenai sikap-sikap, harapan, tujuan, dan kekhawatiran

kelompok (Gerungan, 1981).

3.1.3 Peranan Pemimpin

Pemimpin dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat

penting, tidak hanya secara internal bagi organisasi yang bersangkutan, akan

tetapi juga dalam menghadapi berbagai pihak diluar organisasi yang kesemuanya

dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan organisasi mencapai tujuannya.

1. Peranan yang bersifat Interpersonal

Keterampilan insani diperlukan karena pada dasarnya dalam menjalankan

kepemimpinannya, seorang pimpinan berinteraksi dengan manusia lain, bukan

hanya dengan para bawahannya, akan tetapi juga dengan berbagai pihak yang

berkepentingan di dalam dan di luar organisasi. Itulah yang dimaksud dengan

(43)

Semua pimpinan diharuskan melakukan tugas-tugas terkait seremonial

seperti mengadakan seminar yang mengundang gubernur, pejabat-pejabat Negara

ataupun dosen-dosen dari Negara tetangga misalnya Malaysia dan bersifat

simbolis seperti Dekan bersama Rektor menghadiri pengukuhan waktu wisuda

mahasiswa. Peran ini mencakup pencarian pegawai (perekrutan), melatih pegawai

setelah diterima bekerja (pelatihan), dan memberikan motivasi seperti fasilitas

yang mendukung kinerjanya dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan prestasi

kerja (pemberian motivasi), dan pendisiplinan pegawai agar lebih bertanggung

jawab dalam tugas. Peran ketiga dalam pengelompokkan interpersonal ini adalah

peran penghubung. Mintzberg mendiskripsikan aktivitas ini sebagai hubungan

dengan individu luar yang memberikan informasi kepada pimpinan tersebut.

Peran kepemimpinan Dekan Fakultas Ekonomi sebagai peran interpersonal

terlihat dari Dekan sebagai seorang pimpinan yang melaksanakan kegiatan

seremonial seperti mengikuti seminar-seminar yang dihadiri oleh gubernur dan

pejabat-pejabat Negara ataupun dosen-dosen dari dalam maupun diluar negeri.

Dekan juga mempunyai tanggung jawab atas penggajian pegawai dan latihan

kerja seperti memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengikuti

seminar-seminar yang dapat meningkatkan keterampilan kerja. Selain itu, yang merupakan

tugasnya yang tidak langsung untuk memotivasi dan meningkatkan semangat

kerja pegawai serta harus berusaha menyelaraskan kebutuhan pegawai dengan

(44)

35

Peranan ini adalah bahwa dalam kedudukannya selaku unsur pimimpinan

dalam organisasi disamping peran selaku penerima dan pembagi informasi.

Dikarenakan kontak interpersonalnya baik, seorang pemimpin muncul sebagai

pusat syaraf bagi unit organisasinya. Pemimpin bisa saja tidak tahu segala hal,

tetapi setidaknya tahu lebih banyak daripada stafnya. Pemrosesan informasi

merupakan bagian utama dari tugas seorang pemimpin.

Dekan selaku Pimpinan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,

mempunyai kontak jaringan yang sangat luas. Sehingga memperoleh

informasi-informasi dari banyak sumber. Dekan melaksanakan peran ini dengan cara

memberikan informasi terkini kepada pegawai mengenai pendidikan serta

memberikan gambaran dan arahan kepada pegawai mengenai hal-hal yang

sebaiknya dilakukan menanggapi informasi tersebut. Dari pernyataan tersebut

dapat disimpulkan bahwa pimpinan fakultas ekonomi bertindak sebagai penerus

informasi kepada bawahannya dalam rangka perbaikan kinerja fakultas. Informasi

tersebut diperoleh Dekan dari seminar-seminar, pertemuan dosen baik secara

nasional maupun internasional dan pertemuan-pertemuan Dekan fakultas ekonomi

seluruh Indonesia.

3. Peranan pengambilan Keputusan

Informasi yang diperoleh pemimpin bukanlah tujuan akhir, tetapi

merupakan masukan dasar bagi pengambilan keputusan. Sesuai otoritas

formalnya, hanya pemimpinlah yang dapat menetapkan komitmen organisasinya

(45)

Dekan selaku Pimpinan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,

melakukan peran ini dengan cara mengawasi dan memantau seluruh unit kerja

fakultas dan menyelesaikan masalah yang terjadi pada unit (Bagian) kerja pada

Fakultas. Dekan Fakultas Ekonomi mengambil berbagai keputusan yang

menyangkut aktvitas-aktivitas yang terjadi di lingkungan fakultas. Dalam

pengambilan keputusan Dekan selaku pimpinan, harus mempertimbangkan

keputusan yang akan diambil secara cermat dan berpikir panjang. Karena setiap

keputusan mempunyai dampak dan konsekuensi.

3.1.4 Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan, Secara langsung maupun tidak langsung

mempunyai pengaruh yang positif terhadap peningkatan produktivitas kerja

karyawan/pegawai. Hal ini didukung oleh Sinungan (1987) yang menyatakan

bahwa gaya kepemimpinan yang termasuk di dalam lingkungan organisasi

merupakan faktor potensi dalam meningkatkan produktivitas kerja. Dewasa ini,

banyak para ahli yang menawarkan gaya Kepemimpinan yang dapat

meningkatkan produktivitas kerja karyawan, dimulai dari yang paling klasik yaitu

teori sifat sampai kepada teori situasional.

Dari beberapa gaya yang di tawarkan para ahli, maka gaya

kepemimpinan situasionallah yang paling baru dan sering di gunakan pemimpin

(46)

37

tergolong pada tingkat kematangan yaitu bawahan yang tidak mampu tetapi

berkemauan, maka gaya kepemimpinan yang seperti ini masih pengarahan, karena

kurang mampu, juga memberikan perilaku yang mendukung. Dalam hal ini

pimpinan/pemimpin perlu membuka komunikasi dua arah (two way

communications), yaitu untuk membantu bawahan dalam meningkatkan motivasi

kerjanya.

Selanjutnya, yang mampu tetapi tidak mau melaksanakan tugas/tangung

jawabnya. Bawahan seperti ini sebenarnya memiliki kemampuan untuk

melakukan pekerjaan, akan tetapi kurang memiliki kemauan dalam melaksanakan

tugas. Untuk meningkatkan produktivitas kerjanya, dalam hal ini pemimpin harus

aktif membuka komunikasi dua arah dan mendengarkan apa yang diinginkan oleh

bawahan. Sedangkan gaya delegasi adalah gaya yang cocok diterapkan pada

bawahan yang memiliki kemauan juga kemampuan dalam bekerja. Dalam hal ini

pemimpin tidak perlu banyak memberikan dukungan maupun pengarahan, karena

dianggap bawahan sudah mengetahui bagaimana, kapan dan dimana mereka harus

melaksanakan tugas/tangung jawabnya.

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, memberikan

arahan-arahan atau instruksi-instruksi kepada Pembantu Dekan untuk

melaksanakan tugas. Kemudian, Pembantu dekan menginstruksikan pekerjaan

tersebut kepada pegawai. Pimpinan hanya memberikan instruksi kepada

(47)

dalam pengaplikasian kepemimpinan instruksi dimana bawahan hanya

mengerjakan tugas sesuai dengan instruksi atasannya.

Kadangkala, Dekan selaku pimpinan Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara juga berkonsultasi agar terciptanya suasana yang nyaman antara

atasan dan bawahan agar menunjang kinerja yang lebih optimal.

Dengan penerapan gaya kepemimpinan situasional ini, maka

bawahan/pegawai merasa diperhatikan oleh pemimpin, sehingga diharapkan

produktivitas kerjanya akan meningkat.

Gaya kepemimpin situasional mencoba mengkombinasikan proses

kepemimpinan dengan situasi dan kondisi yang ada. Gaya ini diketengahkan oleh

Hersey dan Blancard yang amat menarik untuk dipelajari.

Menurut gaya kepemimpinan situasional, ada tiga hal yang saling berhubungan

yaitu :

a. Jumlah petunjuk dan pengarahan yang diberikan oleh pimpnan.

b. Jumlah dukungan sosioemosional yang diberikan oleh pimpinan.

c. Tingkat kematangan dan kesiapan para pengikut yang ditunjukkan dalam

melaksanakan tugas kasus, fungsi atau tujuan tertentu.

Pada dasarnya, konsepsi gaya kepemimpinan situasional menekankan

kepada perilaku pimpinan dengan bawahan (followers) saja, yang dihubungkan

dengan tingkat kematangan dan kesiapan bawahannya. Kematangan (maturity)

(48)

39

Dalam menjalankan/melaksanakan tugas dan bertanggung jawabnya

sebagai pimpinan suatu perusahaan. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara telah melaksanakan tugasnya dengan baik dan tepat waktu dalam

menyelesaikannya.

Dalam melaksanakan kegiatan fakultas, Dekan selaku pimpinan

mengrahkan para bawahannya untuk bekerja sesuai dengan tujuan yang telah

ditentukan sebelumnya. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

juga memberikan kebebasan kepada para bawahannya untuk mendiskusikan

segala sesuatu yang menyangkut pekerjaan kepadanya. Selain itu, untuk menjaga

keharmonisan dalam bekerja pimpinan selalu menadakan komunikasi yang baik

dengan para bawahannya.

Kepemimpinan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

sudah cukup baik. Karena gaya kepemimpinan Dekan sebagai pimpinan yang baik

telah memenuhi syarat seperti ketepatan waktunya dalam melaksanakan sesuatu,

mempunyai ide-ide kreatif untuk mengembangkan fakultas dan mempunyai

tanggung jawab kepada fakutas. Namun, sebaiknya Dekan harus langsung

mendatangi tempat pegawai bekerja agar dapat menilai langsung kinerja pegawai

tersebut dan dengan langsung mendatangi tempat pegawai bekerja mungkin

(49)

3.2 Disiplin Kerja

3.2.1 Pengertian Disiplin Kerja

Secara umum, prawisentono (1999:31) disiplin adalah taat kepada

hukum dan peraturan yang berlaku. Dengan demikian, yang dimaksud dengan

disiplin pegawai adalah ketaatan pegawai yang bersangkutan dalam menghormati

perjanjian kerja dengan organisasi dimana dia bekerja. Staf Dosen BPA

memberikan pengertian disiplin sebagai berikut: “Disiplin kerja adalah keadaan

tertib dimana orang-orang yang bergabung dalam organisasi tunduk pada

peraturan yang telah ada dengan senang hati.” (BPA UGM. 1972; 81).

Nitisemito, (1988:199) “kedisiplinan adalah suatu sikap, tingkah laku

dan perbuatan sesuai dengan peraturan-peraturan perusahaan baik tertulis maupun

tidak tertulis”. Hal ini sejalan dengan dengan pendapat Quin yang dikutip oleh

prawisentono (1999:31) yang mengatakan bahwa : disciplines implies obedeience

and respect for the agreements between the firma and its employee. Disiplin

diartikan sebagai bentuk kepatuhan dan ketaatan terhadap hasil kesepakatan antara

perusahaan dan pegawainya.

Moekijat (1989:139) disiplin dimaknai sebagai sebuah proses untuk

membantu pegawai memperbaiki perilaku atau hasil. Inilah yang dimaksud

Moekijat dengan disiplin positif. Cameron (1992:403), terdapat beberapa cara

yang dapat digunakan untuk melakukan tindakan penyluhan secara formal,

(50)

41

karyawan, jelaskan dengan ringkas, perilaku yang diperlukan mengapa, tentukan

tanggal untuk meninjau kembali prestasi kerja. Pengertian disiplin yang bermakna

positif ini dikemukakan pula prijodarminto (1993:23) disiplin adalah suatu

kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilalku

yang mennunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keeraturan dan atau

ketertiban. Karena sudah menyatu dengan dirinya, maka sikap atau perbuatan

yang dilakukannya bukan lagi atau sama sekali tidak dirasakan sebagai beban,

bahkan sebaliknya akan membenahi dirinya bilamana ia berbuat sebagaimana

lazimnya.

Dengan memperhatikan penjelasan tersebut, maka konsep disiplin

mengandung makna yang beranekaragam, diantaranya yaitu mengandung makna

proses “latihan yang memperkuat”,”koreksi dan sanksi”,”kendali untuk

menciptakan ketertiban dan keteraturan”, dan “system aturan tata laku”. Disiplin

dikaitkan dengan latihan yang memperkuat, terutama ditekankan pada pikiran dan

watak untuk menghasilkan kendali diri, kebiasaan untuk patuh dan sebagainya.

Kemudian disiplin juga diartikan sebagai koreksi dan sanksi, artinya disiplin

diperlukan dalam suatu lembaga yang telah mempunyai tata tertib yang baik. Bagi

yang melanggar tata tertib dapat dilakukan dua macam tindakan, yaitu berupa

koreksi untuk memperbaiki kesalahan dan berupa sanksi dimana keduanya harus

dilaksanakan secara konsisten untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan

pelanggaran terhadap norma dan kaidah yang telah disepakati. Disiplin juga dapat

(51)

dan keteraturan. Pembinaan disiplin harus disesuaikan dengan tingkat

perkembangan tekhnologi dan masyarakat, dimana perpaduan antara ketertiban

dan keteraturan menghasilkan suatu system aturan tata laku. Terakhir, budaya

disiplin memiliki makna sebagai system aturan tata laku. Manusia, masyarakat

dan lembaga-lembaga Negara masing-masing wajib berperilaku sesuai dengan

tata peraturan yang berlaku baik yang formal, non formal maupun yang disepakati

jika ingin masyarakat atau bangsa ini disebut berdisiplin.

Adapun indicator yang mempengaruhi disiplin kerja karyawan

(Dharma; 2003) adalah :

1) Kehadiran karyawan setiap hari

Karyawan wajib hadir di perusahaannya sebelum jam kerja, dan pada

biasanya digunakan sarana kartu kehadiran mesin absensi.

Pada Fakultas Ekonomi setiap hari pegawai wajib megisi absensi di

kepegawaian dan bagi pegawai yang sakit, harus menyertakan surat sakit dokter

yang menyatakan bahwa pegawai tersebut benar sakit.

2) Ketepaan jam kerja

Penetapan hari kerja dan jam kerja diatur atau ditentukan oleh perusahaan.

Karyawan diwajibkan untuk mengikuti aturan jam kekrja, tidak melakukan

pelanggaran jam istirahat dan jadwal kerja lain, keterlambatan masuk kerja, dan

(52)

43

Pada Fakultas Ekonomi, para pegawai harus mematuhi ketepatan jam kerja

yang telah ditentukan yaitu mula pukul 08.00WIB – 14.00WIB. Namun, sebagian

pegawai hadir pada pukul 08.30 WIB. Memang terkadang masih ada terjadi

pelangggaran-pelanggaran di dalam ketepatan-ketepatan jam kerja ini seperti yang

kita lihat di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Namun, hal itu tidak

begitu berarti karena masih bisa diatasi oleh pimpinannya.

3) Mengenakan pakaian kerja dan tanda pengenal

Seluruh karyawan wajib memakai pakaian yang rap dan sopan, dan

mengenakan tanda pengenal selama menjalankan tugas kedinasan. Bagi

sebahagian besar perusahaan biasanya menyediakan pakaian seragam yang sama

untuk semua karyawannya sebagai bentuk symbol dari kebersamaan dan

keakraban di sebuah perusahaan.

Pada Fakultas Ekonomi, pegawai tidak menggunakan pakaian atau tanda

pengenal khusus, yang terpenting adalah para pegawai menggunakan pakaian

yang bersih, rapi, dan sopan.

4) Ketaatan karyawan terhadap peraturan

Adakalanya karyawan secara teran-terangan menunjukkan ketidakpatuhan,

(53)

karyawan menimbulkan dampak atas kinerjanya, para pemimpin harus siap

melakukan tindakan pendisiplinan.

Kedisiplinin kerja di Fakultas Ekonomi Unversitas Sumtera Utara

dilakukan dengan menetapkan peraturan-peraturan dan tata tertib yang akan

mengalami rambu-rambu yang akan dipatuhi oleh pimpinan dan seluruh pegawai

di dalam suatu perusahaan.

Adapaun peraturan yang berkaitan dengan disiplin, antara lain :

a. Peraturan jam masuk, pulang kerja dan istirahat

b. Peraturan dasar tentang berpakaian dan bertingkah laku dalam

pekerjaan

c. Peraturan cara-cara melakukan pekerjaan dan berhubungan dengan

unit-unit kerja

d. Peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan

oleh para pegawai selama dalam melakukan pekerjaannya.

3.2.2 Jenis-jenis Disiplin

Jenis-jenis disiplin dapat dilihat dalam berbagai perfektif, yaitu

berdasarkan kegiatan pendisiplinan dan sumber dorongan. Jennies disiplin

berdasarkan pendisiplinan terbagi kedalam tiga jenis, yaitu disiplin perventif,

korektif, dan progresif.

Handoko (1998:28), disiplin preventif adalah kegiatan yang

(54)

45

adalah mendorong pegawai untuk memiliki disiplin diri. Dengan demikian

disiplin preventif merupakan upaya sistematis yang dilakukan pemimpin terhadap

pegawai agar mentaati peraturan yang berlaku sehingga pegawai tidak melakukan

tindakan indisipliner.

Sementara itu jenis kedua adalah disiplin korektif. Menurut Handoko

(1998:28) disiplin korektif adalah kegiatan yang diambil untuk menangani

pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari

pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut. Kegiatan korektif sering berupa suatu bentuk hukuman

dan disebut tindakan pendisiplinan (disclipinary action). Hal ini senada dengan

pendapat Newstorm dan Davis (1993:381) disiplin korektif adalah tindakan yang

dilakukan setelah terjadinya pelanggaran peraturan yang dimaksudkan untuk

mencegah timbulnya pelanggaran yang lebih lanjut sehingga tindakan dimasa

yang akan datang akan sesuai dengan standart. Dengan demikian disipln korektif

merupakan tindakan penegakkan disiplin setelah terjadinya pelanggaran pegawai

terhadapa aturan organisasi, dengan tujuan untuk mencegah dan menghinddari

pelanggaran yang lebih lanjut dimasa yang akan datang.

Jenis disiplin terakhir, yaitu disipliin progresif. Menurut Handoko

(1998:28) disiplin preogresif adalah tindakan pendisiplinan berupa hukuman yang

lebih berat terhadap pelanggaran-pelanggran yang berulang. Sementara menerut

Cameron (1992:407) disiplin progresif adalah tindakan pendisiplinan yang

ditujukan kepada pegawai untuk pertama kalinya harus diberi peringatan.

(55)

berat. Dengan demikian, disipln progresif adalah tindakan yang harus diambil

oleh pemmpin dalam rangka pemberian sanksi berupa hukuman yang ditujukan

kepada pegawai secara bertahap, dimulai dari hukuman yang ringan, sampai

dengan berat.

Penggunaan sanksi harus diberikan secara progresif. Menurut Gibson

et.al. (1996:189), hukuman yang bersifat progresif itu mengurutkan hukuman

pelanggaran untuk setiap hukuman yang lebih keras dari sebelumnya. Dengan

demikian tindakan disiplin yang dilanggar oleh pegawai untuk yang pertama

kalinya, harus diberi peringatan, sedangkan tindakan yang lebih konsekuensinya

harus diberi sanksi yang lebih berat. Tujuannya adalah memberikan kesempatan

kepada pegawai untuk mengambil tindakan korektif sebelum hukuman-hukuman

yang lebih “serius” dilaksanakan. System disiplin progresif ditunjukkan dalam

bentuk teguran secara lisan, teguran tertulis, korsing dari pekerjaan, diturunkan

pangkatnya (demosi), dan dapat pula dipecat. Berdasarkan tiga jenis tindakan

pendisiplinan, maka tujuan tindakan pendisiplinan adalah untuk memperbaiki

perilaku pegawai yang melakukan pelanggaran, mengahalangi para pegawai yang

lain melakukan tindakan-tindakan yang serupa dan untuk menjaga serta

mempertahankan standar kelompok supaya tetap konsisten dan efektif

3.2.3 Tujuan Pembinaan Disiplin Kerja

Diadakannya peraturan disiplin kerja pasti mempunyai tujuan yaitu untuk

(56)

47

tujuan yang komplek. Agar tercipta iklim yang sehat dan dinamis maka perlu

adanya tujuan disiplin kerja. Tujuan disiplin baik kolektif maupun perseorangan

yang sebenarnya untuk menjuruskan atau mengarahkan tingkah laku pada realitas

yang harmonis dari tujuan-tujuan yang diinginkan (Moekijat, 1989: 168).

Menciptakan suatu budaya disiplin memang sulit, sehingga proses

disiplinisasi harus dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu. Suradinata

(1997:131) mengatakan bahwa fungsi kepemimpinan dalam disipliin kerja dapat

ditinjau dalam lima aspek, yaitu: menetapkan tujuan, merencanakan, pengarahan,

briefing, pengendalian dan mengevaluas. Menurut Simamora (1999:747) tujuan

utama disiplin ada dua. Pertama untuk memastikan bahwa perilaku-perilaku

pegawai konsisten dengan aturan-aturan organisasi. Tujuan kedua, yaitu

menciptakan atau memmpertahankan rasa hormat dan saling percaya diantara

penyelia dan bawahan-bawahannya. Sementara itu Siswanto (1989:279)

mengemukakan bahwa sangatlah sulit untuk menetapkan tujuan terinci tentang

tujuan pembinaan disiplin kerja. Secara umum dapat disebutkan bahwa tujuan

utama pembinaan disiplin kerja adalah demi kontinuitas organisasi sesuai motif

organisasi bersangkutan, baik hari ini maupun hari esok. Pembinaan disiplin perlu

dilakukan secara terus-menerus. Sehingga terbentuk budaya disiplin bukan karena

penyelia atau sanksi, tetapi diharapkan sikap disiplin tersebut timbul dari

dorongan diri sendiri dan berjalan sesuai dengan dinamika program dan beban

kerja organisasi. Sedangkan secara khusus, Siswanto (1989:280) mengatakan

(57)

a) Agar pegawai menepati segala peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan

maupun peraturan dan kebijakan organisasi yang berlaku, baik tertulis

maupun tidak tertulis, serta melakukan pemerintah manajemen.

b) Dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta mampu

memberikan pelayanan yang maksimal kepada pihak tertentu yang

berkepentingan dengan organisasi sesuai dengan bidang pekerjaan yang

dibebankan kepadanya.

c) Dapat menggunakan dan memelihara sarana prasarana, barang dan jasa

organisasi sebaik-baiknya.

d) Dapat bertindak dan berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku

pada organisasi.

e) Tindak lanjut dari hal-hal tersebut, para pegawai mampu memperoleh

tingkat produktivitas yang tinggi sesuai dengan harapan organisasi, baik

dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Pembinaan disiplin dapat dikembangkan dengan cara kepemimpinan

yang dapat dijadikan panutan atau teladan bagi para bawahan. Didepan selalu

member teladan, ditengah selalu memberi semangat dan kegairahan kerja dan

dibelakang selalu bertindak sebagai motivator. Dengan keteladanan pemimpin

tersebut diharapkan disipliin pegawai dapat dibina, bukan sekedar takut akan

sanksi yan dijatuhkan, akan tetapi disiplin kerja yang timbul dari kesadaran

(58)

49

membangkitkan disiplin yang kuat bagi pegawai yang setiap saat menyelesaikan

beban kerja yang menjadi tanggung jawabnya. Pemimpin adalah cermin

bawahannya, tindakan positif yang dlakukannya setiap saat lambat laun akan

diikuti bawahannya. Demikian pula tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan

norma-norma organisasinya juga dalam waktu singkat pegawainya akan meniru.

3.2.4 Faktor Penyebab Lemahnya Disiplin

Surono (1981:5) terdapat beberapa faktor yang dapat dikemukakan

sebagai penyebab merosotnya disiplin, antara lain :

1. Pimpinan yang tidak tegas dan ragu-ragu. Seorang pemimpin

seharusnya berani bertindak dengan tegas dan berani memikul tanggung jawab

terhadap akibat-akibatnya. Implikasi dari sikap pemimpin yang tidak tegas terlihat

dari tingkah lakunya yang ragu-ragu, bingung dan ia senantiasa berusaha

menutupi sifat ragu-ragunya itu, tampak selalu bersifat lesu seakan-akan

kehilangan daya pendorong dan semangat kerjanya dan suka menangguhkan/

mengulur-ulur waktu, melemparkan tanggungjawab kepada pegawai/pejabat

lainnya dan mengaburkan masalah.

2. Kehilangan kepercayaan. Untuk menjadi seorang pemimpin harus

mendapat kepercayaan dar orang yang dipimpinnya dengan memiliki persyaratan

sebagai berikut; memmpunyai pengetahuan dan pengertian tentang garis-garis

kebijaksanaan organisasi, setia dan memegang teguh akan setiap ucapannya,

mampu memberikan penilaian yang baik terhdap semua persoalan, dan menjaga

(59)

3. Kontrol dan pengawasan yang kurang efektif. Karakteristik

pengawasan/pimpinan yang efektif ialah mereka yang tidak mengadakan

pengawasan yang begitu ketat.

4. Muncul dari pengaruh kebutuhan sosial ekonomi. Seorang pegawai

akan terasa kurang senang dan kurang aman dalam menjalankan tugas bila

kebutuhan

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 1. 1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Referensi

Dokumen terkait

Universitas Sumatera Utara... Universitas

Lux Meter Digital Standar adalah alat yang dapat mengukur intensitas cahaya, ini merupakan alat yang digunakan untuk membandingkan alat ukur intensitas cahaya yang telah dibuat.

Melihat dari kemunculan cloud ini dan perkembangannya yang sangat pesat, bukan tidak mungkin cloud ini akan menjadi suatu kebutuhan dasar dalam membangun sebuah industri ataupun

Hal ini terlihat pada gambar 4.2, campuran lateks polistirena dengan lateks pekat karet alam perbandingan 80:20 mengalami kenaikan nilai densitas dari 0,993 g/ml menjadi 1,010 g/ml

Lampiran 5: Gambar Spektrum MS Senyawa Germakren-d dari Minyak Atsiri Daun Pinus yang diperoleh Menggunakan Alat Stahl. Keterangan

Universitas Sumatera Utara... Universitas

[r]

[r]