UPAYA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA
MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA MATA
PELAJARAN IPA DI KELAS IV (EMPAT) SDN 3 TEGALSARI
KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
(Skripsi)
Oleh
SUSWATI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
ABSTRAK
UPAYA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI
PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA MATA PELAJARAN IPA
DI KELAS IV (EMPAT) SDN 3 TEGALSARI KECAMATAN GADINGREJO
KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh
SUSWATI
Permasalahan penelitian ini adalah rendahnya proses dan hasil belajar siswa kelas
IV SD pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD Negeri 3 Tegalsari
Kecamatan Gading Rejo. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya
metode yang digunakan masih menggunakan metode ceramah. Tujuan penelitian
tindakan kelas ini untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa dengan
menggunakan alat peraga pada mata pelajaran IPA.
Metode penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas yang berbentuk
siklus. Siklus dibagi menjadi 4 tahap. Tiap-tiap siklus meliputi : tahapan
perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan alat
peraga dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3
Hal ini dapat dilihat dari persentase aktivitas pembelajaran pada siklus I 55%
kemudian pada siklus II menjadi 65% dan pada siklus III proses belajar siswa
mencapai 85%. Demikian juga pada hasil belajar siklus I, persentase ketuntasan
belajar siswa 60%, pada siklus II meningkat menjadi 65 % dan pada akhir siklus
III mencapai 80%.
Judul Skripsi
:
UPAYA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL
BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN
ALAT PERAGA PADA MATA PELAJARAN IPA
DI KELAS IV (EMPAT) SDN 3 TEGALSARI
KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN
PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Nama Mahasiswa
:
SUSWATI
Nomor Pokok Mahasiswa
: 1013119091
Program Studi
: S1 PGSD SKGJ
Jurusan
: Ilmu Pendidikan
Fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI,
Ketua Jurusan Ilmu pendidikan
Dosen Pembimbing
Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd.
Dr. M. Thoha BS. Jaya, M.S.
PENGESAHAN
1. Tim Penguji
Penguji
:
Dr. M. Thoha BS. Jaya, M.S.
...
Penguji
Bukan Pembimbing
:
Drs. Supriyadi, M.Pd.
...
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. H. Bujang Rahman, M.Si.
NIP. 19600315 198503 1 003
Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 13 Juli 2012
Nama Mahasiswa
: Suswati
Nomor Pokok Mahasiswa
: 1013119091
Program Studi
: S1 PGSD SKGJ
Jurusan
: Ilmu Pendidikan
Fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul
: UPAYA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL
BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN
ALAT PERAGA PADA MATA PELAJARAN IPA
DI KELAS IV (EMPAT) SDN 3 TEGALSARI
KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN
PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri dan
sepanjang pengetahuan saya tidak berisi yang telah dipublikasikan atau ditulis
oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan
penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dan dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Pringsewu,
Juli 2012
Yang Membuat Pernyataan
SUSWATI
1013119091
Penulis adalah seorang wanita yang bernama Suswati, dilahirkan di Purwosari
pada tanggal 10 September 1965, merupakan putri pertama dari 9 (sembilan)
bersaudara lahir dari pasangan Bapak Suhariyanto dan Ibu Welas Asih.
Jenjang Pendidikan yang pernah ditempuh penulis diawali pada Sekolah Dasar
Negeri 1 Tegalsari diselesaikan pada Tahun 1979, kemudian dilanjutkan Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Gading Rejo diselesaikan pada Tahun 1982,
kemudian melanjutkan ke Sekolah Pendidikan Guru Negeri 1 Tanjung Karang
diselesaikan tahun 1985. Kemudian penulis mengikuti program D-II UT UPJJ
Bandar Lampung dari tahun 2000 sampai tahun 2007, kemudian pada tahun 2010
penulis mengikuti program S1 PGSD guru dalam jabatan di Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Seiring dengan rasa syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala yang telah
diberikan dalam penyelesaian laopan akhir ini.
Ku persembahkan Laporan Akhir ini untuk:
Ayah dan Ibu tercinta yang telah mendidik dan mendoakan atas
keberhasilanku
Suami tercinta yang telah mendukung dan mendoakan atas keberhasilanku
Anak-anakku tercinta yang telah mendukung serta mendoakan
keberhasilanku
Sahabat-sahabatku yang telah mendukung dan mendoakan keberhasilanku
Teman-teman S1 PGSD terima kasih atas dukungannya.
Almamater tercinta Universitas Lampung
Keridhoan Allah SWT itu tergantung pada
keridhoan orangtua dan murka Allah SWT itu
tergantung pada murka orangtua
(Sabda Rasulullah SAW)
Bismillahirohmanirrohim,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah, SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
UPAYA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA
MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA MATA PELAJARAN IPA
DI KELAS IV (EMPAT) SDN 3 TEGALSARI KECAMATAN GADINGREJO
KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Dalam penulisan ini banyak kesulitan yang dihadapi, namun berkat bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu,
penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan selama
dalam penyusunan skripsi ini. Dalam kesempatan ini penulis juga ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1.
Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2.
Bapak Drs. Baharuddin Risyak selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung.
i
3.
Bapak Dr. H. Darsono, M.Pd., selaku Ketua Program Studi S1 dalam jabatan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
4.
Bapak Dr. H. M. Thoha BS Jaya, M.S. selaku pembimbing, terimakasih atas
bimbingan dan kesabarannya.
6.
Bapak dan Ibu Dosen yang telah mengajar di program studi S-1 PGSD
SKGJ yang telah memberikan ilmunya.
7.
Ibu Kepala serta guru-guru Sekolah Dasar Negeri 3 Tegalsari Kecamatan
Gading Rejo yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian
8.
Teman-temanku seperjuangan S-1 yang telah memberikan motivasi serta
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak
dapat penulis senutkan satu-persatu.
Penulis menyadari walaupun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun
skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat
membangun akan penulis terima dengan tangan terbuka dan ucapan terima kasih.
Namun demikian penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca
umumnya dan penulis khususnya.
Bandar Lampung,
Juli 2012
Penulis
SUSWATI
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar Tabel
...
v
Daftar Gambar
...
vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...
1
B. Identifikasi Masalah ...
4
C. Rumusan Masalah ...
5
D. Tujuan Penelitian...
5
E. Manfaat Penelitian ...
6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Alat Peraga ...
7
B. Belajar...
10
C. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ...
17
D. Kerangka Pikir ...
18
D. Hipotesis Tindakan ...
20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian ...
21
B. Metode Penelitian...
21
C. Prosedur Penelitian ...
22
1. Persiapan Penelitian ...
22
2. Pelaksanaan Penelitian ...
23
D. Metode Pengumpulan Data ...
29
1. Metode Observasi ...
30
2. Metode Tes...
30
3. Metode Dokumentasi ...
30
E. Metode Analisa Data ...
31
F. Indikator Keberhasilan...
32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ...
33
B. Pembahasan ...
44
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...
48
B. Saran ...
48
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1.1 Alur PTK Penggunaan Alat Peraga ...
19
2.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas ...
22
vi
Tabel
Halaman
1.1 Distribusi Frekuensi hasil Ulangan Semester Ganjil Kelas IV Pada Mata
Pelajaran IPA di SDN 3 TegalsarI tahun pelajaran 2011/2012 ...
4
4.1 Tabulasi Data Proses
...
35
4.2 Data Hasil Distribusi Fr
...
35
4.3 Tabulasi Data Proses Penelitian Siklus II
..
38
4.4 Data Hasil Distribusi Frekuen
39
4.5 Tabulasi
42
43
4.7 Rekapitulasi Data Hasil Analisis Siklus I, II,
. 43
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1.
Silabus dan penilaian siklus 1 ...
49
2.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 (Siklus 1) ...
50
3.
LKS RPP 1 (Siklus 1 Kegiatan A) ...
53
4.
LKS RPP 1 (Siklus 1 Kegiatan B) ...
54
5.
LKS RPP 1 (Siklus 1 Kegiatan C) ...
55
6.
Lembar Observasi Kegiatan Guru RPP 1 ...
56
7.
Lembar Observasi Kegiatan Siswa RPP 1 ...
58
8.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 (Siklus 1)...
59
9
. LKS RPP 2 (Siklus 1 Kegiatan A) ...
62
10.
LKS RPP 2 (Siklus 1 Kegiatan B) ...
63
11.
LKS RPP 2 (Siklus 1 Kegiatan C) ...
64
12.
Tes Formatif Siklus 1 ...
65
13.
Lembar Observasi Kegiatan Guru RPP 2...
67
14.
Lembar Observasi Kegiatan Siswa RPP 2 ...
69
15.
Silabus dan penilaian siklus 2 ...
70
16.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 (Siklus 2) ...
71
17.
LKS RPP 3 (Siklus 2) ...
74
18.
Lembar Observasi Kegiatan Guru RPP 3...
75
19.
Lembar Observasi Kegiatan Siswa RPP 3 ...
77
20.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4 (Siklus 2)...
78
21.
LKS RPP 4 (Siklus 2 Kegiatan A) ...
81
22.
LKS RPP 4 (Siklus 2 Kegiatan B) ...
82
23.
LKS RPP 4 (Siklus 2 Kegiatan C) ...
83
24.
Tes Formatif Siklus II ...
84
26.
Lembar Observasi Kegiatan Siswa RPP 4 ...
88
27.
Silabus dan penilaian siklus 3 ...
89
28.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 5 (Siklus 3) ...
90
29.
LKS RPP 5 (Siklus 3 Kegiatan A) ...
93
30.
LKS RPP 5 (Siklus 3 Kegiatan B) ...
94
31.
LKS RPP 5 (Siklus 3 Kegiatan C) ...
95
32.
Lembar Observasi Kegiatan Guru RPP 5...
96
33.
Lembar Observasi Kegiatan Siswa RPP 5 ...
98
34.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 6 (Siklus 3)...
99
35.
LKS RPP 6 (Siklus 3 Kegiatan A) ...
102
36.
LKS RPP 6 (Siklus 3 Kegiatan B) ...
103
37.
LKS RPP 6 (Siklus 2 Kegiatan C) ...
104
38.
Tes Formatif Siklus III ...
105
39.
Lembar Observasi Kegiatan Guru RPP 6...
107
40.
Lembar Observasi Kegiatan Siswa RPP 6 ...
109
41.
Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ...
110
42.
Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ...
111
43.
Data Hasil Belajar Siswa Siklus III...
112
44.
Tabulasi Nilai Hasil Belajar Siswa ...
113
45.
Angket Penelitian Tindakan Kelas...
114
46.
Tabulasi Hasil Angket ...
115
47.
Daftar nama siswa (Responden) ...
116
48
. Surat keterangan penelitian ...
117
49.
Surat izin Penelitian ...
118
50.
Foto siklus I...
119
51.
Foto siklus II ...
120
52
. Foto Siklus III ...
121
ABSTRAK
UPAYA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV (EMPAT) SDN 3 TEGALSARI KECAMATAN GADINGREJO
KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh
SUSWATI
Permasalahan penelitian ini adalah rendahnya proses dan hasil belajar siswa kelas IV SD pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD Negeri 3 Tegalsari Kecamatan Gading Rejo. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya metode yang digunakan masih menggunakan metode ceramah. Tujuan penelitian tindakan kelas ini untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa dengan menggunakan alat peraga pada mata pelajaran IPA.
Metode penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas yang berbentuk siklus. Siklus dibagi menjadi 4 tahap. Tiap-tiap siklus meliputi : tahapan perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Hal ini dapat dilihat dari persentase aktivitas pembelajaran pada siklus I 55% kemudian pada siklus II menjadi 65% dan pada siklus III proses belajar siswa mencapai 85%. Demikian juga pada hasil belajar siklus I, persentase ketuntasan belajar siswa 60%, pada siklus II meningkat menjadi 65 % dan pada akhir siklus III mencapai 80%.
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab (UU RI No. 20 Tahun 2003).
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa sistem pendidikan nasional bertujuan
untuk menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta
relevansi dan efesiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan
sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global sehingga
perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan. Pengertian pendidikan dan sistem pendidikan nasional dalam
UU RI Nomor 20 tahun 2003 yaitu:
1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
2
2. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar
pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap
tuntunan perubahan zaman.
3. Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang
saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau
prinsip-prinsip saja tapi juga merupakan suatu proses penemuan. Dengan pendidikan IPA
diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran menekan
pada pemeberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan
untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
Berdasarkan tujuan pendidikan nasional dan tujuan mata pelajaran IPA
seorang pendidik harus kreatif dan inovatif untuk menyajikan proses
pembelajaran dikelasnya agar proses pembelajaran yang dikelolanya berjalan
efektif dan efisien. Karena pendidikan atau sekolah mempunyai harapan agar
peserta didik memperoleh nilai yang memuaskan sesuai dengan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) dan juga memiliki prestasi yang bagus pada semua
3
Pada masa sekarang ini, pembelajaran IPA masih didominasi oleh
penggunaan metode ceramah dan kegiatannya lebih berpusat pada guru. Aktivitas
siswa dapat dikatakan hanya mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal
yang dianggap penting. Guru menjelaskan IPA hanya sebatas produk dan sedikit
proses. Salah satu penyebabnya adalah padatnya materi yang harus dibahas dan
diselesaikan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Padahal, dalam membahas
IPA tidak cukup hanya menekankan pada produk, tetapi yang lebih penting adalah
proses untuk membuktikan atau mendapatkan suatu teori atau hukum. Oleh
karena itu, alat peraga sebagai alat media pendidikan untuk menjelaskan IPA
sangat diperlukan.
Sebagai contoh saat ini pada pelaksanaan pembelajaran khususnya mata
pelajaran IPA kelas IV di SDN 3 Tegalsari berlangsung hanya mengandalkan
sumber pada buku pelajaran, jarang sekali pada mata pelajaran tersebut
menggunakan alat peraga, oleh karena itu berpengaruh pada hasil akhir yang
kurang memuaskan, hal tersebut terlihat dari nilai rata-rata hasil berlajar siswa
dibawah KKM. Berikut ini adalah tabel distribusi hasil nilai siswa pada ulangan
4
Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Hasil Nilai Ulangan Semester Ganjil Kelas IV Mata Pelajaran IPA di SDN 3 Tegalsari tahun pelajaran 2011/2012
KKM = 65
Sumber : Observasi Lapangan tahun 2011
Berdasarkan tabel 1.1 hanya 12 orang dari 20 orang siswa kelas IV yang
mendapat nilai di atas KKM (≥65). Kenyataan inilah yang mendorong penulis
untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang penulis beri judul
”Upaya Peningkatan Proses dan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan
Alat Peraga Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV (Empat) SDN 3 Tegalsari
di Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran
2011/2012”
B. Identifikasi Masalah
Dari nilai hasil ulangan tengah semester ganjil pada mata pelajaran IPA yang
dilaksanakan di kelas IV SDN 3 Tegalsari terdapat 12 anak dari 20 siswa yang
nilai hasil belajarnya dibawah KKM (65). Atas dasar tersebut maka penulis
meminta bantuan teman sejawat dan supervisor untuk mengidentifikasikan
kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan.
]
No Nilai Frekuensi Persentase (%) Kategori Tuntas
1 96 -100 2 10,00 Tuntas
2 85 - 96 2 10,00 Tuntas
3 75 - 86 2 10,00 Tuntas
4 65 - 76 2 10,00 Tuntas
5 55 - 66 3 15,00 Tidak Tuntas
6 45 - 56 6 30,00 Tidak Tuntas
7 35 - 46 3 15,00 Tidak Tuntas
8 <35 - -
5
Masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran antara lain:
1. Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru
2. Kurangnya minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA
3. Siswa bersikap pasif saat pembelajaran IPA
4. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
5. Alat peraga jarang digunakan dalam pelajaran IPA
C. Rumusan Masalah dan Permasalahan
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka dapat dirumuskan masalah
pada penelitian ini adalah “Rendahnya nilai hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA di kelas IV SDN 3 Tegalsari Kec. Gadingrejo Kab. Pringsewu
tahun pelajaran 2011/2012”
Permasalahan dalam penelitian ini adalah :
Apakah dengan penerapan penggunaan alat peraga dapat meningkatkan proses
dan hasil belajar siswa dalam belajar IPA dikelas IV SDN 3 Tegal sari Kec.
Gadingrejo Kab. Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah :
1. Untuk meningkatkan proses belajar siswa dalam belajar IPA dikelas IV
SDN 3 Tegal sari Kec. Gadingrejo Kab. Pringsewu tahun pelajaran
2011/2012.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar IPA dikelas IV
SDN 3 Tegal sari Kec. Gadingrejo Kab. Pringsewu tahun pelajaran
6
E. Manfaat Penelitian
Penelitian Tindak Kelas yang dilaksanakan ini besar sekali manfaatnya bagi guru,
siswa, dan sekolah.
1. Bagi Siswa
a. Siswa lebih aktif dalam belajar karena dapat berkomunikasi dalam
situasi belajar yang menyenangkan.
b. Siswa dapat meraih nilai yang baik setelah berakhirnya
pembelajaran.
2. Bagi Guru
a. PTK guru bermanfaat untuk memperbaiki proses pembelajaran di
kelas yang dikelolanya, sehingga proses pembelajaran akan
berlangsung semakin baik sesuai yang diharapkan.
b. Dengan PTK guru dapat berkembang secara profesional, karena guru
dapat mengidentifikasi masalah yang dihadapi dan mencari
pemecahan masalah sehingga akan mengasah kemampuan guru
tersebut. Dengan kemampuan yang terarah maka guru akan semakin
maju.
3. Bagi Sekolah
a. Memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pelaksanaan
pendidikan dilapangan untuk mengembangkan dan melaksanakan
program-program pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.
b. Menciptakan sekolah yang berkualitas, kondusif, aman, dan penuh
dengan rasa kekeluargaan, sehingga menjadi tempat belajar dan
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Alat Peraga
1. Pengertian Alat Peraga
Alat peraga merupakan bagian dari media, oleh karena itu istilah media
perlu dipahami lebih dahulu sebelum dibahas mengenai pengertian alat peraga
lebih lanjut. Media pengajaran diartikan sebagai semua benda yang menjadi
perantara terjadinya proses belajar, dapat berwujud sebagai perangkat lunak
maupun perangkat keras. Menurut Elly Estiningsih dalam Pujiati (2004:3)
berdasarkan fungsinya media pengajaran dapat berbentuk alat peraga dan
sarana.
a) Alat Peraga
Alat Peraga merupakan media pengajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri konsep yang dipelajari. Alat peraga IPA adalah seperangkat benda konkret yang dirancang, dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam IPA. dengan alat peraga hal-hal yang abstrak dapat disajikan dalam bentuk model-model yang berupa benda konkret yang dapat dilihat, dipegang, diputarbalikkan sehingga lebih mudah dipahami.
b) Sarana
8
Menurut Nasution (2000: 100) “alat peraga adalah alat pembantu dalam
mengajar agar efektif”. Pendapat lain dari pengertian alat peraga atau
Audio-Visual Aids (AVA) adalah media yang pengajarannya berhubungan dengan
indera pendengaran (Suhardi, 1998: 11). Sejalan dengan itu Sumadi (2002: 4)
mengemukakan bahwa alat peraga atau AVA adalah alat untuk memberikan
pelajaran atau yang dapat diamati melalui panca indera.
Alat peraga merupakan salah satu dari media pendidikan adalah alat untuk
membantu proses belajar mengajar agar proses komunikasi dapat berhasil
dengan baik dan efektif. Hal ini sesuai dengan pendapat Amir Hamzah (2001:
11) bahwa “media pendidikan adalah alat-alat yang dapat dilihat dan didengar
untuk membuat cara berkomunikasi menjadi efektif”.
Dari uraian-uraian di atas jelaslah bahwa alat peraga pembelajaran adalah
merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.
2. Jenis-jenis Alat Peraga IPA
Menurut Ramdlon (2006:20) macam-macam Alat Peraga IPA yaitu:
1. Anatomi tubuh/kerangka tubuh manusia 2. Mikroskop kecil
3. Termometer, anemometer, dinamometer 4. Barometer
5. Laboratorium mini 6. Buku Paket lengkap 7. Macam gelas ukuran 8. Macam timbangan
9
3. Peranan Alat Peraga
Menurut Cici Herlina (1991: 26) peranan alat peraga disebutkan sebagai
berikut:
(a) alat peraga dapat membuat pendidikan lebih efektif dengan jalan meningkatkan semangat belajar siswa,
(b)alat peraga memungkinkan lebih sesuai dengan perorangan, dimana para siswa belajar dengan banyak kemungkinan sehingga belajar berlangsung sangat menyenangkan bagi masing-masing individu,
(c) alat peraga memungkinkan belajar lebih cepat segera bersesuaian antara kelas dan diluar kelas,
(d)alat peraga memungkinkan mengajar lebih sistematis dan teratur.
Teori lain yang mengatakan bahwa alat peraga dalam pengajaran dapat
bermanfaat sebagai berikut:
“ Meletakkan dasar-dasar yang kuat untuk berpikir sehingga mengurangi
verbalisme, Dapat memperbesar perhatian siswa, meletakkan dasar-dasar yang
penting untuk perkembangan belajar, sehingga belajar akan lebih kondusif”
(Hamalik, 1997: 40).
Dengan melihat peranan alat peraga dalam pengajaran maka pelajaran
IPA merupakan pelajaran yang paling membutuhkan alat peraga, karena pada
pelajaran ini siswa berangkat dari yang abstrak yang akan diterjemahkan
kesesuatu yang konkrit.
4. Manfaat Alat Peraga
Menurut Depdiknas dalam Zain (2003:7) dinyatakan sebagai berikut :
10
Dari pernyataan di atas bahwa alat peraga adalah tergolong dalam memadai
pembelajaran yang mempunyai fungsi yang sama sebagai sarana dalam
berkomunikasi dalam proses belajar mengajar.
Menurut Enoch dalam Hidayati (2008:7) bahwa alat peraga berfungsi sebagai
berikut :
1. Penyampaian materi dapat diseragamkan 2. Proses pembelajaran semakin jelas dan menarik 3. Kualitas belajar semakin meningkat
4. Menumbuhkan sikap positif siswa terhadap proses belajar 5. Mengubah peran guru kearah yang lebih positif dan produktif
Guru akan lebih banyak memiliki waktu untuk memberikan perhatian kepada
aspek-aspek edukatif seperti membantu kesulitan belajar menambah aktivitas
belajar dan hasil belajar akan semakin optimal.
Alat peraga dapat menciptakan suasana belajar semakin hidup, tidak monoton
dan membosankan. Materi yang di kemas dalam penggunaan alat peraga akan
lebih baik. Namun jika didukung dengan kegiatan, melihat, menyentuh dan
memperagakan alat mengalami sendiri melalui alat peraga maka pemahaman
siswa akan lebih baik. Seorang guru tidak perlu lagi menjelaskan seluruh materi
pembelajaran karena bisa berbagi peran.
B. Belajar
1. Pengertian Belajar
Menurut Witherington dalam Hanafiah dan Suhana (2009:7) belajar
merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola
respon baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan
11
melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam laboratorium maupun
dalam lingkungan alamiah.
Menurut Nana Sujana (1998:5) definisi belajar adalah proses yang disadari
dengan perubahan pada diri seseorang sebagai hasil proses dalam bentuk
pengetahuan, pemahaman, sikap, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta
perubahan aspek-aspek lain pada individu yang belajar. Perubahan tingkah laku
disebabkan karena danya interaksi. Selanjutnya Udin S. Winataputra (1997:23)
mengemukakan bahwa terdapat tiga atribut pokok dalam belajar yaitu proses,
perubahan perilaku dan pengalaman.
Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan para ahli di atas, maka dapat
dikatakan bahwa pengertian belajar secara umum adalah adanya perubahan
perilaku. sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan
tingkah laku dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, sikap, keterampilan dan
kecakapan melalui karena adanya interaksi dalam kegiatan atau prosedur latihan.
Teori-teori belajar menurut para ahli antara lain:
1) Teori belajar Gestalt
Gestalt berasal dari bahasa jerman yang mempunyai arti sebagai bentuk atau
konfigurasi. Pokok pandangan Gestalt adalah bahwa obyek atau peristiwa tertentu
akan di pandang sesuatu keseluruhan yang terorganisasikan.
Aplikasi teori Gestalt dalam proses pembelajaran antara lain :
a. Pengalaman tilikan (insight) : bahwa tilikan merangsang dalam prilaku dalam
peruses pembelajaran, hendaknya peserta didik memiliki kemampuan tilikan
yaitu kemampuan mengenal keterkaitan unsur-unsur dalam suatu obyek atau
12
b. Pembelajaran yang bermakna (meaningful learning) ; unsur-unsur yang
terkait akan menunjang pembentukan tilikan dalam proses pembelajaran.
Semakin jelas makna hubungan suatu unsur akan makin efektif sesuatu yang
di pelajari. Hal ini sangat penting dalam kegiatan pemecahan masalah,
khususnya dalam indentifikasi masalah dan pemgembangan alternatif
pemecahanya. Hal-hal yang di pelajari peserta didik hendaknya memiliki
makna yang jelas dan logis dengan proses kehidupanya.
c. Prilaku bertujuan (purposive behavior); bahwa prilaku terarah pada tujuan.
Prilaku bukan hanya terjadi akibat hubungan stimulus-respon, tetapi ada
kaitanya dengan tujuan yang ingin dicapai. Proses pembelajaran akan berjalan
efektif jika peserta didik mengenal tujuan yang ingin dicapainya. Oleh karna
itu, guru hendaknya menyadari sebagai arah aktifitas pengajaran dan
membantu peserta didik dalam memahami tujuannya.
d. Prinsip ruang hidup (life space); bahwa terdapat keterkaitan antara perilaku
individu dengan lingkungan dimana ia berada. Oleh karena itu, materi yang
diajarkan hendaknya memiliki keterkaitan dengan situasi dan kondisi
lingkungan peserta didik.
e. Transfer dalam belajar; yaitu pemindahan pola-pola perilaku dalam situasi
pembelajaran tertentu kesituasi lain. Menurut pandangan Gestalt, transfer
belajar terjadi dengan jalan melepaskan pengertian dengan terjadi dengan
jalam melepaskan pengertian obyek dan suatu konfigurasi dalam situasi
tertentu untuk kemudian menempatkan dalam situasi konfigurasi lain dalam
tata susunannya yang tepat. Juga menekankan pentingnya penangkapan
13
ketentuan- ketentuan umum (generalisasi), transfer belajar akan terjadi apabila
peserta didik telah menagkap prinsip-prinsip pokok dati suatu persoalan dan
menemukan generalisasi untuk kemudian digunakan dalam memecahkan
masalah dalam situasi lain. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat membantu
peserta didik untuk menguasai prinsip-prinsip dan materi yang diajarkan.
2) Teori Belajar Behaviorisme
Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku, yang berwujud
perilaku yang tampak (overt behavior) atau perilaku yang tidak tampak (inert
behavior). Aspek penting yang dikemukakan oleh aliran behaviorisme dalam
belajar adalah bahwa hasil belajar (perubahan tingkah laku) itu disebabkan
oleh kemampuan internal manusia (insigh), untuk itu agar aktivitas belajar
siswa di kelas dapat mencapai hasil belajar yang optimal, maka stimulus harus
dirancang sedemikian rupa sehingga mudah direspon oleh siswa.
Jika belajar merupakan proses perubahan tingkah laku karena adanya
interaksi dengan lingkungan, maka menurut Novian Triwidia (2010:28)
mengajar pada prinsipnya adalah mengkomunikasikan dan mengirimkan
informasi dari pengajar kepada pelajar.
3) Teori Belajar Humanisme
Teori belajar humanisme mengandung kegiatan belajar merupakan
kegiatan yang melibatkan potensi psikis yang bersifat kognitif, afektif dan
psikomotorik. Dalam teori humanisme didasarkan pada pemikiran bahwa
belajar merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang dalam upaya
14
Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan,
penerimaan, pengagungan dan cinta dari orang lain. Dalam proses
pembelajaran, kebutuhan-kebutuhan tersebut perlu diperhatikan agar peserta
didik tidak merasa dikecewakan. Apabila peserta didik merasa upaya
pemenuhan kebutuhanya terabaikan maka besar kemungkinan di dalam
dirinya tidak akan tumbuh motivasi berprestasi dan belajarnya.
4) Pembelajaran Menurut Standar Pendidikan Nasional
Sesuai dengan dasar,fungsi dan tujuan seperti yang diamanatkan di dalam
pasal 2 dan 3 UU Nomor 20 Tahun 2003 tenteng Sistem Pendidikan Nasional,
dapat diikatakan bahwa pendidikan nasional yang bermutu hendaknya
diarahkan untuk pengembengan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berhalak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Artinya, seluruh kegiatan pembelajaran
yang berlangsung di sekolah, mulai dari jenjang pendidikan tinggi diarahkan
untuk tidak hanya ditunjukan kepada keterbentukan peserta didik sebagai
manusia yang (a) beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, (b)
berakhalak mulia, (c) sehat, (d) berilmu, (e) cakap, (f) kreatif, (g) Warga
Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Proses pembelajaran yang dirancangkan dan diatur untuk membantu
peserta didik untuk mengembangkan dirinya kearah yang sesuai dengan tujuan
15
2. Aktivitas Belajar
Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pada aktivitas yang
dilakukannya selama proses pembelajaran. Aktivitas belajar adalah segenap
rangkaian atau aktivitas secara sadar yang dilakukan seorang guru yang
mengabaikan perubahan dalam dirinya. Perubahan atau kemahiran yang
sifatnya bergantung pada sedikit perubahan (Liang Gie, 1985:6)
Aktivitas dalam pembelajaran menurut Nurhadi (2004 : 6 ) yaitu:
1. Orientasi siswa kepada masalah
2. Kegiatan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
3. Interaksi siswa dalam kegiatan tanya jawab
4. Mengembangkan menyajikan hasil karya
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pembelajaran
Dalam proses pembelajaran saat ini guru tidak hanya bertugas
menyediakan bahan pembelajaran tetapi yang mencerna dan mengelolah adalah
siswa sendiri sesuai dangan karakteristik siswa sehingga akan tampak aktivitas
yang di lakukan. Adapun aktivitas yang diamati selama proses pembelajaran
dalam penelitian adalah:
a. Kegiatan visual meliputi memperhatikan penjelasan guru
b. Kegiatan lisan mengemukakan pendapat dan kemampuan siswa dalam
menyantunkan pemikiran secara individu
c. Kegiatan mental kemampuan siswa dalam mengemukakan alat
peraga/model untuk memecahkan soal yang terdapat dalam lembar
16
Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa aktivitas merupakan unsur yang
sangat penting dalam proses pembelajaran. Kegiatan belajar yang dilakukan
adalah kegiatan yang mendukung pencapaian tujuan dalam kegiatan proses
pembelajaran.
3. Hasil Belajar
Dengan berakhirnya suatu proses pembelajaran maka siswa memperoleh
suatu hasil belajar yaitu yang bekaitan dengan tingkat kemampuan dan
penguasaan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti pembelajaran.
Hasil belajar merupakan suatu hal yang berkaitan dengan kemampuan siswa
dalam menyerap suatu meteri yang telah diajarkan. Menurut Akhmadan dalam
Peorwanti (2009:35) menjelaskan bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai
dalam suatu usaha dalam hal ini usaha belajar diwujudkan dalam prestasi dalam
nilai setiap mengikuti tes. Lebih lanjut Udin S. (2009:2) menyatakan sebagai
berikut :
“ Hasil belajar dalam ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar yang terdiri dari pengetahuan, ingatan, pemahaman, aplikasi dan penerapan. Ranah efektif berkenaan dengan aspek penerimaan jawaban, reaksi dan penilaian. Ranah psikomotor berkenaan dengan ketermpilan gerak dasar dan kemampuan konseptual. “
Karena Ilmu Pengetahuan Alam sebagai bahan pembelajaran yang objektif
berupa fakta konsep operasi dan prinsip yang kesemuanya adalah abstrak maka
hasil belajar yang dapat diukur pada ranah kognitif yang diperoleh melalui tes
17
C. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Setiap guru harus paham akan alasan mengapa Ilmu Pengetahuan Alam perlu
diajarkan di sekolah dasar. Ada berbagai alasan yang menyebabkan satu mata
pelajaran itu dimasuk kedalam kurikulum suatu sekolah. Usman Samawota
(2006:7) mengemukakan 4 alasan IPA dimasukkan dikurikulum Sekolah Dasar
yaitu:
a. Bahwa IPA berfaedah bagi suatu bangsa, kiranya tidak perlu dipersoalkan
panjang lebar. Kesejahteraan materi suatu bangsa banyak sekali tergantung
pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam bidang ilmu alam, sebab ilmu
alam merupakan dasar teknologi, sering disebut-sebut sebagai tulang
punggung pembangunan. Pengetahuan dasar untuk teknologi ialah ilmu
alam. Orang tidak menjadi insinyur elektronika yang baik, atau dokter yang
baik tanpa dasar yang cukup luas mengenai berbagai gejala alam.
b. Bila IPA diajarkan menurut cara yang tepat, maka IPA merupakan suatu
mata pelajaran yang memberikan kesempatan berfikir kritis. Misalnya IPA
diajarkan dengan mengikuti metode “menemukan sendiri”. Dengan ini anak
dihadapkan pada suatu masalah. Umpamanya dapat dikemukakan suatu
masalah demikian “dapatkah tumbuhan hidup tanpa daun?”. Anak diminta
untuk mencari dan menyelidiki hal ini.
c. Bila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri
oleh anak, maka IPA tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat
hafalan belaka.
d. Mata pelajaran ini mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu mempunyai
18
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI
merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh
peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum disetiap
satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan
peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah dan
pengetahuaan sendiri yang difasilitasi oleh guru.
D. Kerangka Pikir
Pembelajaran dengan melalui alat peraga adalah salah satu dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang menekankan pada dua hal penting
dalam pembelajaran yaitu Ilmu pengetahuan alam harus dikaitkan dengan situasi
yang dekat dengan lingkungan siswa dan ilmu siswa. Ilmu Pengetahuan Alam
merupakan aktivitas menusia dimana siswa diberi kesempatan untuk
memperagakan dan membentuk dengan sendiri suatu konsep ilmu pengetahuan
Alam memuat cara pemikiran sendiri. Dengan siswa yang diarahkan untuk
mengembengkan model mereka sendiri dalam menyelesaikan masalah yang
kontekstual.
Pembelajaran ini akan berhasil jika siswa memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi, mau beraktivitas dan bersikap kritis. Guru harus mampu membuka wacana
siswa tentang adanya perubahan dalam siswa belajar Ilmu Pengetahuan Alam
serta mampu memancing daya nalar siswa.
Begitu siswa akan lebih aktif dalam pembelajaran di mana siswa tidak hanya
mendengar penjelasan guru dan mencatat apa yang ada dipapan tulis. Dengan
19
Siklus I: pelaksanaan tindakan dengan alat peraga
Rencana Tindakan
Siklus 2 :pelaksanaan tindakan dengan alat peraga
antusiasi, proses pembelajaran lebih aktif, baik interaksi guru dengan siswa
maupun siswa dan siswa.
Apabila acara pembelajaran melalui alat peraga dilakukan dengan
benar-benar dan sunguh-sunguh akan meningkatkan aktifitas siswa dalam belajar.
Meningkatkan aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam pembelajaran maka
pengetahuan atau konsep yang diperoleh siswa akan lebih kuat dan bermakna
karena dalam aktivitas siswa dapat menentukan dengan mengkonstruksi sendiri
informasi atau pengetahuan yang ada. Dengan begitu hasil belajar akan
meningkat.
Analisis& Refleksi
Observasi
Perbaikan rencana Tindakan
Analisis & Refleksi
Observasi
[image:37.612.157.484.333.614.2]DST
20
E. Hipotesis Tindakan
Pembelajaran dengan alat peraga pada siswa kelas IV semester ganjil tahun
pelajaran 2011/ 2012 SD Negeri 3 Tegalsari Gadingrejo kabupaten Pringsewu
dapat menigkatkan proses dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam.
Jika persentase siswa yang tuntas belajar atau siswa yang mendapat nilai
≥65 jumlahnya lebih besar dari pada siswa yang mendapatkan nilai <65
dari seluruh jumlah siswa maka pembelajaran dengan alat peraga
dinyatakan berhasil.
Jika persentase siswa yang tuntas belajar atau siswa yang mendapat nilai
≥65 jumlahnya lebih kecil dari pada siswa yang mendapatkan nilai <65
dari seluruh jumlah siswa maka pembelajaran dengan alat peraga
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Pada penelitian ini, penulis mengambil lokasi di SDN 3 Tegalsari di
Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu. Alasan menggunakan lokasi
atau tempat ini yaitu dengan pertimbangan bahwa penulis bekerja pada sekolah
tersebut sehingga dapat memudahkan penulis dalam mencari data, peluang
waktu yang luas dan subyek penelitian yang sangat sesuai dengan profesi
penulis.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Januari sampai
bulan Maret 2012.
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV (empat) berjumlah 20 orang
dengan rincian 8 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action
research) yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur penelitian yang
mencakup kegiatan perencanaan (planning), tindakan (action), observasi
22
berlangsung secara berulang dalam bentuk siklus. Adapun alur dalam penelitian
[image:40.612.203.400.156.393.2]tersebut secara skematis dapat disajikan sebagai berikut :
Gambar 2.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas
C. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua tahap yaitu persiapan dan
pelaksanaan penelitian yaitu :
1. Persiapan Penelitian
Pada tahap persiapan ini yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah melalui
wawancara dengan siswa dan rekan sejawat. menentukan bentuk
pemecahan masalah berupa penerapan penggunaan alat peraga dalam
23
b. Peneliti dan rekan sejawat berkolaborasi merencanakan atau membuat
satuan pelajaran dan rencana pembelajaran untuk satu pertemuan materi
yang akan diajarkan.
c. Menyiapkan alat peraga dan media belajar lain sebagai penunjang untuk
proses pembelajaran antara lain, lembar kerja siswa (soal-soal dari
guru) dan lingkungan belajar seperti meja, buku tulis, papan tulis,
kertas, spidol, dsb.
d. Menyusun angket dan lembar observasi untuk siswa. Angket yang
diberikan kepada siswa berupa angket refleksi terhadap kegiatan belajar
mengajar, sedangkan lembar observasi ditujukan untuk mengamati
aktivitas belajar siswa yang berupa aktivitas mental.
e. Mempersiapkan evaluasi, dengan kriteria ketuntasan minimal yang
dipersyaratkan.
2. Pelaksanaan Penelitian
Setiap siklus dalam penelitian ini mencakup empat langkah yaitu
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
SIKLUS ke-1
Tahap Perencanaan (Planning), mencakup:
1) Menganalsis Silabus/Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan penggunaan alat
peraga
3) Merancang alat peraga
4) Mendiskusikan penerapan penggunaan alat peraga
24
6) Menyiapkan instrumen (angket, pedoman observasi, tes akhir)
7) Menyusun kelompok belajar peserta didik
8) Merencanakan tugas kelompok
9) Melakukan diskusi dengan guru pendamping dan kepala sekolah untuk
rencana observasi
Tahap Melakukan Tindakan (Action) mencakup :
1) Melaksanakan langkah-langkah sesuai perencanaan (RPP)
Kegiatan Awal
a. Mempersiapkan alat dan bahan
b. Apersepsi dengan bertanya tentang energi yang diketahui siswa dan
menyampaikan kompetensi yang akan dicapai oleh siswa.
c. Memberikan motivasi dengan bertanya tentang benda-benda yang
membutuhkan energi, terutama energi gerak, contohnya mainan anak
yang membutuhkan energi gerak.
Kegiatan Inti
a. Siswa dibagi dalam 4 kelompok dengan 5 orang anggota.
b. Siswa diberi penjelasan tentang pelajaran dan kegiatan yang apa yang
akan dilakukan dengan membagi tugas pada tiap kelompok.
c. Siswa dibagikan Lembar Kerja kepada tiap kelompok dan meminta siswa
melakukan percobaan membuat pesawat sederhana dengan menggunakan
bahan yang sederhana sesuai petunjuk pada LKS dengan berdiskusi
bersama kelompoknya masing-masing.
25
e. Siswa diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan
menanggapi hasil kerja kelompok yang mempresentasikan.
Kegiatan Akhir
a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dan materi yang telah diajarkan
berdasarkan hasil kerja kelompok.
b. Guru memberikan tugas secara individual untuk membuat
resume/rangkuman tentang energi gerak yang sudah diberikan.
2) Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan sesuai
rencana
3) Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan yang
dilaksanakan
4) Mengantisispasi dengan melakukan solusi apabila menemui kendala saat
melakukan tahap tindakan
Tahap Mengamati (Observation), mencakup :
1) Melakukan pengamatan terhadap penggunaan alat peraga yang dilakukan
2) Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penggunaan alat
peraga
Tahap Refleksi (Reflection), mencakup:
1) Menganalisis temuan saat melakukan observasi
2) Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menggunakan alat
peraga dan mempertimbangkan langkah selanjutnya
3) Melakukan refleksi terhadap penggunaan alat peraga
26
5) Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang
kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran
perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.
SIKLUS ke-2
Tahap Perencanaan (Planning), mencakup :
1) Mengevaluasi hasil refleksi, mendiskusikan dan mencari upaya perbaikan
untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya
2) Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran
3) Merancang perbaikan berdasarkan refleksi siklus ke-1
Tahap Melakukan Tindakan (Action) mencakup :
1) Melakukan analisis pemecahan masalah
2) Melaksanakan tindakan perbaikan dengan menggunakan alat peraga
Kegiatan Awal
a. Mempersiapkan alat dan bahan
b. Apersepsi dengan bertanya tentang energi yang diketahui siswa dan
menyampaikan kompetensi yang akan dicapai oleh siswa.
c. Memberikan motivasi dengan bertanya tentang materi pelajaran.
Kegiatan Inti
a. Siswa dibagi dalam 4 kelompok dengan 5 orang anggota.
b. Siswa diberi penjelasan tentang pelajaran dan kegiatan yang apa yang
akan dilakukan dengan membagi tugas pada tiap kelompok.
c. Siswa dibagikan Lembar Kerja kepada tiap kelompok dan meminta
27
menggunakan bahan yang sederhana sesuai petunjuk pada LKS dengan
berdiskusi bersama kelompoknya masing-masing.
d. Perwakilan tiap kelompok memperagakan benda hasil karya.
e. Siswa diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan
menanggapi hasil kerja kelompok yang mempresentasikan.
Kegiatan Akhir
a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dan materi yang telah diajarkan
berdasarkan hasil kerja kelompok.
b. Guru memberikan tugas secara individual untuk membuat
resume/rangkuman.
Tahap Mengamati (Observation) mencakup :
1) Melakukan pengamatan terhadap penggunaan alat peraga
2) Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penggunaan alat
peraga
Tahap Refleksi (Reflection), mencakup:
1) Merefleksikan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
2) Merefleksikan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan alat peraga
3) Menganalisis temuan sebagai bahan perbaikan pada siklus berikutnya
4) Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang
kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran
28
SIKLUS ke-3
Tahap Perencanaan (Planning), mencakup :
1) Mengevaluasi hasil refleksi, mendiskusikan dan mencari upaya perbaikan
untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya
2) Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran
3) Merancang perbaikan berdasarkan refleksi siklus ke-2
Tahap Melakukan Tindakan (Action) mencakup :
3) Melakukan analisis pemecahan masalah
4) Melaksanakan tindakan perbaikan dengan menggunakan alat peraga
Kegiatan Awal
a. Mempersiapkan alat dan bahan
b. Apersepsi dengan bertanya tentang energi yang diketahui siswa dan
menyampaikan kompetensi yang akan dicapai oleh siswa.
c. Memberikan motivasi dengan bertanya tentang materi pelajaran.
Kegiatan Inti
a. Siswa dibagi dalam 4 kelompok dengan 5 orang anggota.
b. Siswa diberi penjelasan tentang pelajaran dan kegiatan yang apa yang
akan dilakukan dengan membagi tugas pada tiap kelompok.
c. Siswa dibagikan Lembar Kerja kepada tiap kelompok dan meminta
siswa melakukan percobaan membuat pesawat sederhana dengan
menggunakan bahan yang sederhana sesuai petunjuk pada LKS dengan
berdiskusi bersama kelompoknya masing-masing.
29
e. Siswa diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan
menanggapi hasil kerja kelompok yang mempresentasikan.
Kegiatan Akhir
a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dan materi yang telah
diajarkan berdasarkan hasil kerja kelompok.
b. Guru memberikan tugas secara individual untuk membuat
resume/rangkuman.
Tahap Mengamati (Observation) mencakup :
1) Melakukan pengamatan terhadap penggunaan alat peraga
2) Mencatat perubahan yang terjadi saat proses pembelajaran
3) Melakukan diskusi membahas masalah yang dihadapi saat pembelajaran
dan memberikan umpan balik.
Tahap Refleksi (Reflection), mencakup:
1) Merefleksikan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
2) Merefleksikan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan alat peraga
dan menganalisis hasil akhir penelitian
3) Menyusun rekomendasi.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data (Arikunto 2006:125). Metode yang digunakan
30
1. Metode Observasi
Observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dalam kegiatan
pembelajaran sebagai upaya untuk mengetahui kesesuaian antara
perencanaan dan pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan dengan
evaluasi setiap 30 menit selama proses pembelajaran. Data aktivitas
diperoleh dengan lembar obsevasi aktivitas siswa dengan menggunakan
tanda “+”, indikator yang diobservasi mencakup sebagai berikut :
a. Mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru
b. Mengerjakan lembar kerja siswa dan latihan soal
c. Keterampilan menggunakan alat peraga
d. Bertanya antar siswa dengan guru
e. Berdiskusi/bertanya antar siswa dengan siswa
f. Mengkomunikasikan hasil kerja individu
2. Metode Tes
Tes dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
siswa setelah diberikan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga.
Tes diberikan setiap akhir siklus pembelajaran.
3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh
data. data tertulis tentang data nama siswa, jumlah siswa dan data lain yang
31
E. Metode Analisa Data
Metode analisa data pada penelitian ini adalah menggunakan metode analisis
deskripsi kuantitatif, dengan tujuan untuk mengetahui kecenderungan peningkatan
proses dan hasil belajar siswa dari setiap siklus dalam kegiatan belajar mengajar.
data analisis dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
(1) Daftar tabel dari jawaban lembar observasi
(2) Menentukan skor jawaban
(3) Data tentang hasil belajar (kognitif) siswa dihitung dengan menggunakan
rumus :
(Slameto, 2001:189)
(4) Analisis ketuntasan tes hasil belajar
Analsis ketuntasan tes hasil belajar siswa bertujuan untuk mengetahui tingkat
ketuntasan belajar siswa yang diperoleh dari tiap siklus. Siswa yang
memperoleh nilai <65 dinyatakan mengalami kesulitan belajar dan siswa
yang memperoleh nilai ≥65 dinyatakan telah tuntas belajar. Untuk mengukur
ketuntasan belajar klasikal digunakan rumus :
32
Ketuntasan belajar klasikal dinyatakan berhasil jika persentase siswa yang
tuntas belajar atau siswa yang mendapat nilai ≥ 65 jumlahnya lebih besar dari
pada siswa yang mendapatkan nilai < 65 dari seluruh jumlah siswa.
F. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan pada penelitian ini yaitu sekurang-kurangnya 75%
dari keseluruhan siswa memperoleh nilai ≥65 (tuntas belajar) untuk hasil belajar
47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilakukan pada siswa
kelas IV SDN 3 Tegal Sari, maka diperoleh kesimpulan antara lain :
1. Upaya meningkatkan proses belajar pada mata pelajaran IPA kelas IV
SDN 3 Tegal sari dengan menggunakan alat peraga dikatakan berhasil
sebesar 85% dilihat dari kegiatan proses belajar pada saat penelitian.
2. Upaya meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN
3 Tegal sari dengan menggunakan alat peraga dikatakan berhasil sebesar
80% dilihat dari kegiatan hasil belajar siswa setelah dilakukan penelitian.
B. Saran
Saran pada penelitian ini adalah :
1. Dalam mengajarkan pelajaran IPA yang berhubungan langsung dengan
kehidupan sehari-hari kepada siswa SD kelas IV hendaknya menggunakan
metode yang tepat yang dapat membuat siswa lebih aktif serta terlibat
langsung dalam kegiatan pembelajaran serta dapat menambah wawasan
serta pengetahuan siswa tentang alam dan lingkungan sekitar mereka.
2. Penggunaan alat peraga pada pembelajaran IPA dapat dijadikan referensi
untuk pengembangan metode pada mata pelajaran lainnya yang
48
3. Dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga
hendaknya guru lebih meningkatkan penguasaan kelas serta pengawasan