• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV (EMPAT) SDN 3 TEGALSARI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV (EMPAT) SDN 3 TEGALSARI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA

MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA MATA

PELAJARAN IPA DI KELAS IV (EMPAT) SDN 3 TEGALSARI

KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(Skripsi)

Oleh

SUSWATI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA MATA PELAJARAN IPA

DI KELAS IV (EMPAT) SDN 3 TEGALSARI KECAMATAN GADINGREJO

KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

SUSWATI

Permasalahan penelitian ini adalah rendahnya proses dan hasil belajar siswa kelas

IV SD pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD Negeri 3 Tegalsari

Kecamatan Gading Rejo. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya

metode yang digunakan masih menggunakan metode ceramah. Tujuan penelitian

tindakan kelas ini untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa dengan

menggunakan alat peraga pada mata pelajaran IPA.

Metode penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas yang berbentuk

siklus. Siklus dibagi menjadi 4 tahap. Tiap-tiap siklus meliputi : tahapan

perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan alat

peraga dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3

Hal ini dapat dilihat dari persentase aktivitas pembelajaran pada siklus I 55%

kemudian pada siklus II menjadi 65% dan pada siklus III proses belajar siswa

mencapai 85%. Demikian juga pada hasil belajar siklus I, persentase ketuntasan

belajar siswa 60%, pada siklus II meningkat menjadi 65 % dan pada akhir siklus

III mencapai 80%.

(3)

Judul Skripsi

:

UPAYA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL

BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN

ALAT PERAGA PADA MATA PELAJARAN IPA

DI KELAS IV (EMPAT) SDN 3 TEGALSARI

KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN

PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Nama Mahasiswa

:

SUSWATI

Nomor Pokok Mahasiswa

: 1013119091

Program Studi

: S1 PGSD SKGJ

Jurusan

: Ilmu Pendidikan

Fakultas

: Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI,

Ketua Jurusan Ilmu pendidikan

Dosen Pembimbing

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd.

Dr. M. Thoha BS. Jaya, M.S.

(4)

PENGESAHAN

1. Tim Penguji

Penguji

:

Dr. M. Thoha BS. Jaya, M.S.

...

Penguji

Bukan Pembimbing

:

Drs. Supriyadi, M.Pd.

...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si.

NIP. 19600315 198503 1 003

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 13 Juli 2012

(5)

Nama Mahasiswa

: Suswati

Nomor Pokok Mahasiswa

: 1013119091

Program Studi

: S1 PGSD SKGJ

Jurusan

: Ilmu Pendidikan

Fakultas

: Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul

: UPAYA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL

BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN

ALAT PERAGA PADA MATA PELAJARAN IPA

DI KELAS IV (EMPAT) SDN 3 TEGALSARI

KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN

PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri dan

sepanjang pengetahuan saya tidak berisi yang telah dipublikasikan atau ditulis

oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan

penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dan dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Pringsewu,

Juli 2012

Yang Membuat Pernyataan

SUSWATI

1013119091

(6)

Penulis adalah seorang wanita yang bernama Suswati, dilahirkan di Purwosari

pada tanggal 10 September 1965, merupakan putri pertama dari 9 (sembilan)

bersaudara lahir dari pasangan Bapak Suhariyanto dan Ibu Welas Asih.

Jenjang Pendidikan yang pernah ditempuh penulis diawali pada Sekolah Dasar

Negeri 1 Tegalsari diselesaikan pada Tahun 1979, kemudian dilanjutkan Sekolah

Menengah Pertama Negeri 1 Gading Rejo diselesaikan pada Tahun 1982,

kemudian melanjutkan ke Sekolah Pendidikan Guru Negeri 1 Tanjung Karang

diselesaikan tahun 1985. Kemudian penulis mengikuti program D-II UT UPJJ

Bandar Lampung dari tahun 2000 sampai tahun 2007, kemudian pada tahun 2010

penulis mengikuti program S1 PGSD guru dalam jabatan di Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

(7)

Seiring dengan rasa syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala yang telah

diberikan dalam penyelesaian laopan akhir ini.

Ku persembahkan Laporan Akhir ini untuk:

Ayah dan Ibu tercinta yang telah mendidik dan mendoakan atas

keberhasilanku

Suami tercinta yang telah mendukung dan mendoakan atas keberhasilanku

Anak-anakku tercinta yang telah mendukung serta mendoakan

keberhasilanku

Sahabat-sahabatku yang telah mendukung dan mendoakan keberhasilanku

Teman-teman S1 PGSD terima kasih atas dukungannya.

Almamater tercinta Universitas Lampung

(8)

Keridhoan Allah SWT itu tergantung pada

keridhoan orangtua dan murka Allah SWT itu

tergantung pada murka orangtua

(Sabda Rasulullah SAW)

(9)

Bismillahirohmanirrohim,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah, SWT yang telah melimpahkan

Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

UPAYA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA

MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA MATA PELAJARAN IPA

DI KELAS IV (EMPAT) SDN 3 TEGALSARI KECAMATAN GADINGREJO

KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Dalam penulisan ini banyak kesulitan yang dihadapi, namun berkat bimbingan

dan arahan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu,

penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan selama

dalam penyusunan skripsi ini. Dalam kesempatan ini penulis juga ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1.

Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2.

Bapak Drs. Baharuddin Risyak selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung.

i

3.

Bapak Dr. H. Darsono, M.Pd., selaku Ketua Program Studi S1 dalam jabatan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

4.

Bapak Dr. H. M. Thoha BS Jaya, M.S. selaku pembimbing, terimakasih atas

bimbingan dan kesabarannya.

(10)

6.

Bapak dan Ibu Dosen yang telah mengajar di program studi S-1 PGSD

SKGJ yang telah memberikan ilmunya.

7.

Ibu Kepala serta guru-guru Sekolah Dasar Negeri 3 Tegalsari Kecamatan

Gading Rejo yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

8.

Teman-temanku seperjuangan S-1 yang telah memberikan motivasi serta

semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak

dapat penulis senutkan satu-persatu.

Penulis menyadari walaupun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun

skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat

membangun akan penulis terima dengan tangan terbuka dan ucapan terima kasih.

Namun demikian penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca

umumnya dan penulis khususnya.

Bandar Lampung,

Juli 2012

Penulis

SUSWATI

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

Daftar Tabel

...

v

Daftar Gambar

...

vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...

1

B. Identifikasi Masalah ...

4

C. Rumusan Masalah ...

5

D. Tujuan Penelitian...

5

E. Manfaat Penelitian ...

6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Alat Peraga ...

7

B. Belajar...

10

C. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ...

17

D. Kerangka Pikir ...

18

D. Hipotesis Tindakan ...

20

BAB III METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian ...

21

B. Metode Penelitian...

21

C. Prosedur Penelitian ...

22

(12)

1. Persiapan Penelitian ...

22

2. Pelaksanaan Penelitian ...

23

D. Metode Pengumpulan Data ...

29

1. Metode Observasi ...

30

2. Metode Tes...

30

3. Metode Dokumentasi ...

30

E. Metode Analisa Data ...

31

F. Indikator Keberhasilan...

32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ...

33

B. Pembahasan ...

44

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...

48

B. Saran ...

48

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1.1 Alur PTK Penggunaan Alat Peraga ...

19

2.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas ...

22

vi

(14)

Tabel

Halaman

1.1 Distribusi Frekuensi hasil Ulangan Semester Ganjil Kelas IV Pada Mata

Pelajaran IPA di SDN 3 TegalsarI tahun pelajaran 2011/2012 ...

4

4.1 Tabulasi Data Proses

...

35

4.2 Data Hasil Distribusi Fr

...

35

4.3 Tabulasi Data Proses Penelitian Siklus II

..

38

4.4 Data Hasil Distribusi Frekuen

39

4.5 Tabulasi

42

43

4.7 Rekapitulasi Data Hasil Analisis Siklus I, II,

. 43

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1.

Silabus dan penilaian siklus 1 ...

49

2.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 (Siklus 1) ...

50

3.

LKS RPP 1 (Siklus 1 Kegiatan A) ...

53

4.

LKS RPP 1 (Siklus 1 Kegiatan B) ...

54

5.

LKS RPP 1 (Siklus 1 Kegiatan C) ...

55

6.

Lembar Observasi Kegiatan Guru RPP 1 ...

56

7.

Lembar Observasi Kegiatan Siswa RPP 1 ...

58

8.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 (Siklus 1)...

59

9

. LKS RPP 2 (Siklus 1 Kegiatan A) ...

62

10.

LKS RPP 2 (Siklus 1 Kegiatan B) ...

63

11.

LKS RPP 2 (Siklus 1 Kegiatan C) ...

64

12.

Tes Formatif Siklus 1 ...

65

13.

Lembar Observasi Kegiatan Guru RPP 2...

67

14.

Lembar Observasi Kegiatan Siswa RPP 2 ...

69

15.

Silabus dan penilaian siklus 2 ...

70

16.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 (Siklus 2) ...

71

17.

LKS RPP 3 (Siklus 2) ...

74

18.

Lembar Observasi Kegiatan Guru RPP 3...

75

19.

Lembar Observasi Kegiatan Siswa RPP 3 ...

77

20.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4 (Siklus 2)...

78

21.

LKS RPP 4 (Siklus 2 Kegiatan A) ...

81

22.

LKS RPP 4 (Siklus 2 Kegiatan B) ...

82

23.

LKS RPP 4 (Siklus 2 Kegiatan C) ...

83

24.

Tes Formatif Siklus II ...

84

(16)

26.

Lembar Observasi Kegiatan Siswa RPP 4 ...

88

27.

Silabus dan penilaian siklus 3 ...

89

28.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 5 (Siklus 3) ...

90

29.

LKS RPP 5 (Siklus 3 Kegiatan A) ...

93

30.

LKS RPP 5 (Siklus 3 Kegiatan B) ...

94

31.

LKS RPP 5 (Siklus 3 Kegiatan C) ...

95

32.

Lembar Observasi Kegiatan Guru RPP 5...

96

33.

Lembar Observasi Kegiatan Siswa RPP 5 ...

98

34.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 6 (Siklus 3)...

99

35.

LKS RPP 6 (Siklus 3 Kegiatan A) ...

102

36.

LKS RPP 6 (Siklus 3 Kegiatan B) ...

103

37.

LKS RPP 6 (Siklus 2 Kegiatan C) ...

104

38.

Tes Formatif Siklus III ...

105

39.

Lembar Observasi Kegiatan Guru RPP 6...

107

40.

Lembar Observasi Kegiatan Siswa RPP 6 ...

109

41.

Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ...

110

42.

Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ...

111

43.

Data Hasil Belajar Siswa Siklus III...

112

44.

Tabulasi Nilai Hasil Belajar Siswa ...

113

45.

Angket Penelitian Tindakan Kelas...

114

46.

Tabulasi Hasil Angket ...

115

47.

Daftar nama siswa (Responden) ...

116

48

. Surat keterangan penelitian ...

117

49.

Surat izin Penelitian ...

118

50.

Foto siklus I...

119

51.

Foto siklus II ...

120

52

. Foto Siklus III ...

121

(17)
(18)

ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV (EMPAT) SDN 3 TEGALSARI KECAMATAN GADINGREJO

KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

SUSWATI

Permasalahan penelitian ini adalah rendahnya proses dan hasil belajar siswa kelas IV SD pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD Negeri 3 Tegalsari Kecamatan Gading Rejo. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya metode yang digunakan masih menggunakan metode ceramah. Tujuan penelitian tindakan kelas ini untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa dengan menggunakan alat peraga pada mata pelajaran IPA.

Metode penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas yang berbentuk siklus. Siklus dibagi menjadi 4 tahap. Tiap-tiap siklus meliputi : tahapan perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Hal ini dapat dilihat dari persentase aktivitas pembelajaran pada siklus I 55% kemudian pada siklus II menjadi 65% dan pada siklus III proses belajar siswa mencapai 85%. Demikian juga pada hasil belajar siklus I, persentase ketuntasan belajar siswa 60%, pada siklus II meningkat menjadi 65 % dan pada akhir siklus III mencapai 80%.

(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab (UU RI No. 20 Tahun 2003).

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa sistem pendidikan nasional bertujuan

untuk menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta

relevansi dan efesiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan

sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global sehingga

perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan

berkesinambungan. Pengertian pendidikan dan sistem pendidikan nasional dalam

UU RI Nomor 20 tahun 2003 yaitu:

1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

(20)

2

2. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar

pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap

tuntunan perubahan zaman.

3. Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang

saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau

prinsip-prinsip saja tapi juga merupakan suatu proses penemuan. Dengan pendidikan IPA

diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri

sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam

menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran menekan

pada pemeberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar

menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan

untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

Berdasarkan tujuan pendidikan nasional dan tujuan mata pelajaran IPA

seorang pendidik harus kreatif dan inovatif untuk menyajikan proses

pembelajaran dikelasnya agar proses pembelajaran yang dikelolanya berjalan

efektif dan efisien. Karena pendidikan atau sekolah mempunyai harapan agar

peserta didik memperoleh nilai yang memuaskan sesuai dengan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) dan juga memiliki prestasi yang bagus pada semua

(21)

3

Pada masa sekarang ini, pembelajaran IPA masih didominasi oleh

penggunaan metode ceramah dan kegiatannya lebih berpusat pada guru. Aktivitas

siswa dapat dikatakan hanya mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal

yang dianggap penting. Guru menjelaskan IPA hanya sebatas produk dan sedikit

proses. Salah satu penyebabnya adalah padatnya materi yang harus dibahas dan

diselesaikan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Padahal, dalam membahas

IPA tidak cukup hanya menekankan pada produk, tetapi yang lebih penting adalah

proses untuk membuktikan atau mendapatkan suatu teori atau hukum. Oleh

karena itu, alat peraga sebagai alat media pendidikan untuk menjelaskan IPA

sangat diperlukan.

Sebagai contoh saat ini pada pelaksanaan pembelajaran khususnya mata

pelajaran IPA kelas IV di SDN 3 Tegalsari berlangsung hanya mengandalkan

sumber pada buku pelajaran, jarang sekali pada mata pelajaran tersebut

menggunakan alat peraga, oleh karena itu berpengaruh pada hasil akhir yang

kurang memuaskan, hal tersebut terlihat dari nilai rata-rata hasil berlajar siswa

dibawah KKM. Berikut ini adalah tabel distribusi hasil nilai siswa pada ulangan

(22)
[image:22.612.132.513.131.288.2]

4

Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Hasil Nilai Ulangan Semester Ganjil Kelas IV Mata Pelajaran IPA di SDN 3 Tegalsari tahun pelajaran 2011/2012

KKM = 65

Sumber : Observasi Lapangan tahun 2011

Berdasarkan tabel 1.1 hanya 12 orang dari 20 orang siswa kelas IV yang

mendapat nilai di atas KKM (≥65). Kenyataan inilah yang mendorong penulis

untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang penulis beri judul

”Upaya Peningkatan Proses dan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan

Alat Peraga Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV (Empat) SDN 3 Tegalsari

di Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran

2011/2012”

B. Identifikasi Masalah

Dari nilai hasil ulangan tengah semester ganjil pada mata pelajaran IPA yang

dilaksanakan di kelas IV SDN 3 Tegalsari terdapat 12 anak dari 20 siswa yang

nilai hasil belajarnya dibawah KKM (65). Atas dasar tersebut maka penulis

meminta bantuan teman sejawat dan supervisor untuk mengidentifikasikan

kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan.

]

No Nilai Frekuensi Persentase (%) Kategori Tuntas

1 96 -100 2 10,00 Tuntas

2 85 - 96 2 10,00 Tuntas

3 75 - 86 2 10,00 Tuntas

4 65 - 76 2 10,00 Tuntas

5 55 - 66 3 15,00 Tidak Tuntas

6 45 - 56 6 30,00 Tidak Tuntas

7 35 - 46 3 15,00 Tidak Tuntas

8 <35 - -

(23)

5

Masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran antara lain:

1. Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru

2. Kurangnya minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA

3. Siswa bersikap pasif saat pembelajaran IPA

4. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA

5. Alat peraga jarang digunakan dalam pelajaran IPA

C. Rumusan Masalah dan Permasalahan

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka dapat dirumuskan masalah

pada penelitian ini adalah “Rendahnya nilai hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA di kelas IV SDN 3 Tegalsari Kec. Gadingrejo Kab. Pringsewu

tahun pelajaran 2011/2012”

Permasalahan dalam penelitian ini adalah :

Apakah dengan penerapan penggunaan alat peraga dapat meningkatkan proses

dan hasil belajar siswa dalam belajar IPA dikelas IV SDN 3 Tegal sari Kec.

Gadingrejo Kab. Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah :

1. Untuk meningkatkan proses belajar siswa dalam belajar IPA dikelas IV

SDN 3 Tegal sari Kec. Gadingrejo Kab. Pringsewu tahun pelajaran

2011/2012.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar IPA dikelas IV

SDN 3 Tegal sari Kec. Gadingrejo Kab. Pringsewu tahun pelajaran

(24)

6

E. Manfaat Penelitian

Penelitian Tindak Kelas yang dilaksanakan ini besar sekali manfaatnya bagi guru,

siswa, dan sekolah.

1. Bagi Siswa

a. Siswa lebih aktif dalam belajar karena dapat berkomunikasi dalam

situasi belajar yang menyenangkan.

b. Siswa dapat meraih nilai yang baik setelah berakhirnya

pembelajaran.

2. Bagi Guru

a. PTK guru bermanfaat untuk memperbaiki proses pembelajaran di

kelas yang dikelolanya, sehingga proses pembelajaran akan

berlangsung semakin baik sesuai yang diharapkan.

b. Dengan PTK guru dapat berkembang secara profesional, karena guru

dapat mengidentifikasi masalah yang dihadapi dan mencari

pemecahan masalah sehingga akan mengasah kemampuan guru

tersebut. Dengan kemampuan yang terarah maka guru akan semakin

maju.

3. Bagi Sekolah

a. Memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pelaksanaan

pendidikan dilapangan untuk mengembangkan dan melaksanakan

program-program pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.

b. Menciptakan sekolah yang berkualitas, kondusif, aman, dan penuh

dengan rasa kekeluargaan, sehingga menjadi tempat belajar dan

(25)

7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Alat Peraga

1. Pengertian Alat Peraga

Alat peraga merupakan bagian dari media, oleh karena itu istilah media

perlu dipahami lebih dahulu sebelum dibahas mengenai pengertian alat peraga

lebih lanjut. Media pengajaran diartikan sebagai semua benda yang menjadi

perantara terjadinya proses belajar, dapat berwujud sebagai perangkat lunak

maupun perangkat keras. Menurut Elly Estiningsih dalam Pujiati (2004:3)

berdasarkan fungsinya media pengajaran dapat berbentuk alat peraga dan

sarana.

a) Alat Peraga

Alat Peraga merupakan media pengajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri konsep yang dipelajari. Alat peraga IPA adalah seperangkat benda konkret yang dirancang, dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam IPA. dengan alat peraga hal-hal yang abstrak dapat disajikan dalam bentuk model-model yang berupa benda konkret yang dapat dilihat, dipegang, diputarbalikkan sehingga lebih mudah dipahami.

b) Sarana

(26)

8

Menurut Nasution (2000: 100) “alat peraga adalah alat pembantu dalam

mengajar agar efektif”. Pendapat lain dari pengertian alat peraga atau

Audio-Visual Aids (AVA) adalah media yang pengajarannya berhubungan dengan

indera pendengaran (Suhardi, 1998: 11). Sejalan dengan itu Sumadi (2002: 4)

mengemukakan bahwa alat peraga atau AVA adalah alat untuk memberikan

pelajaran atau yang dapat diamati melalui panca indera.

Alat peraga merupakan salah satu dari media pendidikan adalah alat untuk

membantu proses belajar mengajar agar proses komunikasi dapat berhasil

dengan baik dan efektif. Hal ini sesuai dengan pendapat Amir Hamzah (2001:

11) bahwa “media pendidikan adalah alat-alat yang dapat dilihat dan didengar

untuk membuat cara berkomunikasi menjadi efektif”.

Dari uraian-uraian di atas jelaslah bahwa alat peraga pembelajaran adalah

merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan

dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa

sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.

2. Jenis-jenis Alat Peraga IPA

Menurut Ramdlon (2006:20) macam-macam Alat Peraga IPA yaitu:

1. Anatomi tubuh/kerangka tubuh manusia 2. Mikroskop kecil

3. Termometer, anemometer, dinamometer 4. Barometer

5. Laboratorium mini 6. Buku Paket lengkap 7. Macam gelas ukuran 8. Macam timbangan

(27)

9

3. Peranan Alat Peraga

Menurut Cici Herlina (1991: 26) peranan alat peraga disebutkan sebagai

berikut:

(a) alat peraga dapat membuat pendidikan lebih efektif dengan jalan meningkatkan semangat belajar siswa,

(b)alat peraga memungkinkan lebih sesuai dengan perorangan, dimana para siswa belajar dengan banyak kemungkinan sehingga belajar berlangsung sangat menyenangkan bagi masing-masing individu,

(c) alat peraga memungkinkan belajar lebih cepat segera bersesuaian antara kelas dan diluar kelas,

(d)alat peraga memungkinkan mengajar lebih sistematis dan teratur.

Teori lain yang mengatakan bahwa alat peraga dalam pengajaran dapat

bermanfaat sebagai berikut:

“ Meletakkan dasar-dasar yang kuat untuk berpikir sehingga mengurangi

verbalisme, Dapat memperbesar perhatian siswa, meletakkan dasar-dasar yang

penting untuk perkembangan belajar, sehingga belajar akan lebih kondusif”

(Hamalik, 1997: 40).

Dengan melihat peranan alat peraga dalam pengajaran maka pelajaran

IPA merupakan pelajaran yang paling membutuhkan alat peraga, karena pada

pelajaran ini siswa berangkat dari yang abstrak yang akan diterjemahkan

kesesuatu yang konkrit.

4. Manfaat Alat Peraga

Menurut Depdiknas dalam Zain (2003:7) dinyatakan sebagai berikut :

(28)

10

Dari pernyataan di atas bahwa alat peraga adalah tergolong dalam memadai

pembelajaran yang mempunyai fungsi yang sama sebagai sarana dalam

berkomunikasi dalam proses belajar mengajar.

Menurut Enoch dalam Hidayati (2008:7) bahwa alat peraga berfungsi sebagai

berikut :

1. Penyampaian materi dapat diseragamkan 2. Proses pembelajaran semakin jelas dan menarik 3. Kualitas belajar semakin meningkat

4. Menumbuhkan sikap positif siswa terhadap proses belajar 5. Mengubah peran guru kearah yang lebih positif dan produktif

Guru akan lebih banyak memiliki waktu untuk memberikan perhatian kepada

aspek-aspek edukatif seperti membantu kesulitan belajar menambah aktivitas

belajar dan hasil belajar akan semakin optimal.

Alat peraga dapat menciptakan suasana belajar semakin hidup, tidak monoton

dan membosankan. Materi yang di kemas dalam penggunaan alat peraga akan

lebih baik. Namun jika didukung dengan kegiatan, melihat, menyentuh dan

memperagakan alat mengalami sendiri melalui alat peraga maka pemahaman

siswa akan lebih baik. Seorang guru tidak perlu lagi menjelaskan seluruh materi

pembelajaran karena bisa berbagi peran.

B. Belajar

1. Pengertian Belajar

Menurut Witherington dalam Hanafiah dan Suhana (2009:7) belajar

merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola

respon baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan

(29)

11

melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam laboratorium maupun

dalam lingkungan alamiah.

Menurut Nana Sujana (1998:5) definisi belajar adalah proses yang disadari

dengan perubahan pada diri seseorang sebagai hasil proses dalam bentuk

pengetahuan, pemahaman, sikap, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta

perubahan aspek-aspek lain pada individu yang belajar. Perubahan tingkah laku

disebabkan karena danya interaksi. Selanjutnya Udin S. Winataputra (1997:23)

mengemukakan bahwa terdapat tiga atribut pokok dalam belajar yaitu proses,

perubahan perilaku dan pengalaman.

Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan para ahli di atas, maka dapat

dikatakan bahwa pengertian belajar secara umum adalah adanya perubahan

perilaku. sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan

tingkah laku dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, sikap, keterampilan dan

kecakapan melalui karena adanya interaksi dalam kegiatan atau prosedur latihan.

Teori-teori belajar menurut para ahli antara lain:

1) Teori belajar Gestalt

Gestalt berasal dari bahasa jerman yang mempunyai arti sebagai bentuk atau

konfigurasi. Pokok pandangan Gestalt adalah bahwa obyek atau peristiwa tertentu

akan di pandang sesuatu keseluruhan yang terorganisasikan.

Aplikasi teori Gestalt dalam proses pembelajaran antara lain :

a. Pengalaman tilikan (insight) : bahwa tilikan merangsang dalam prilaku dalam

peruses pembelajaran, hendaknya peserta didik memiliki kemampuan tilikan

yaitu kemampuan mengenal keterkaitan unsur-unsur dalam suatu obyek atau

(30)

12

b. Pembelajaran yang bermakna (meaningful learning) ; unsur-unsur yang

terkait akan menunjang pembentukan tilikan dalam proses pembelajaran.

Semakin jelas makna hubungan suatu unsur akan makin efektif sesuatu yang

di pelajari. Hal ini sangat penting dalam kegiatan pemecahan masalah,

khususnya dalam indentifikasi masalah dan pemgembangan alternatif

pemecahanya. Hal-hal yang di pelajari peserta didik hendaknya memiliki

makna yang jelas dan logis dengan proses kehidupanya.

c. Prilaku bertujuan (purposive behavior); bahwa prilaku terarah pada tujuan.

Prilaku bukan hanya terjadi akibat hubungan stimulus-respon, tetapi ada

kaitanya dengan tujuan yang ingin dicapai. Proses pembelajaran akan berjalan

efektif jika peserta didik mengenal tujuan yang ingin dicapainya. Oleh karna

itu, guru hendaknya menyadari sebagai arah aktifitas pengajaran dan

membantu peserta didik dalam memahami tujuannya.

d. Prinsip ruang hidup (life space); bahwa terdapat keterkaitan antara perilaku

individu dengan lingkungan dimana ia berada. Oleh karena itu, materi yang

diajarkan hendaknya memiliki keterkaitan dengan situasi dan kondisi

lingkungan peserta didik.

e. Transfer dalam belajar; yaitu pemindahan pola-pola perilaku dalam situasi

pembelajaran tertentu kesituasi lain. Menurut pandangan Gestalt, transfer

belajar terjadi dengan jalan melepaskan pengertian dengan terjadi dengan

jalam melepaskan pengertian obyek dan suatu konfigurasi dalam situasi

tertentu untuk kemudian menempatkan dalam situasi konfigurasi lain dalam

tata susunannya yang tepat. Juga menekankan pentingnya penangkapan

(31)

13

ketentuan- ketentuan umum (generalisasi), transfer belajar akan terjadi apabila

peserta didik telah menagkap prinsip-prinsip pokok dati suatu persoalan dan

menemukan generalisasi untuk kemudian digunakan dalam memecahkan

masalah dalam situasi lain. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat membantu

peserta didik untuk menguasai prinsip-prinsip dan materi yang diajarkan.

2) Teori Belajar Behaviorisme

Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku, yang berwujud

perilaku yang tampak (overt behavior) atau perilaku yang tidak tampak (inert

behavior). Aspek penting yang dikemukakan oleh aliran behaviorisme dalam

belajar adalah bahwa hasil belajar (perubahan tingkah laku) itu disebabkan

oleh kemampuan internal manusia (insigh), untuk itu agar aktivitas belajar

siswa di kelas dapat mencapai hasil belajar yang optimal, maka stimulus harus

dirancang sedemikian rupa sehingga mudah direspon oleh siswa.

Jika belajar merupakan proses perubahan tingkah laku karena adanya

interaksi dengan lingkungan, maka menurut Novian Triwidia (2010:28)

mengajar pada prinsipnya adalah mengkomunikasikan dan mengirimkan

informasi dari pengajar kepada pelajar.

3) Teori Belajar Humanisme

Teori belajar humanisme mengandung kegiatan belajar merupakan

kegiatan yang melibatkan potensi psikis yang bersifat kognitif, afektif dan

psikomotorik. Dalam teori humanisme didasarkan pada pemikiran bahwa

belajar merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang dalam upaya

(32)

14

Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan,

penerimaan, pengagungan dan cinta dari orang lain. Dalam proses

pembelajaran, kebutuhan-kebutuhan tersebut perlu diperhatikan agar peserta

didik tidak merasa dikecewakan. Apabila peserta didik merasa upaya

pemenuhan kebutuhanya terabaikan maka besar kemungkinan di dalam

dirinya tidak akan tumbuh motivasi berprestasi dan belajarnya.

4) Pembelajaran Menurut Standar Pendidikan Nasional

Sesuai dengan dasar,fungsi dan tujuan seperti yang diamanatkan di dalam

pasal 2 dan 3 UU Nomor 20 Tahun 2003 tenteng Sistem Pendidikan Nasional,

dapat diikatakan bahwa pendidikan nasional yang bermutu hendaknya

diarahkan untuk pengembengan potensi peserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berhalak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab. Artinya, seluruh kegiatan pembelajaran

yang berlangsung di sekolah, mulai dari jenjang pendidikan tinggi diarahkan

untuk tidak hanya ditunjukan kepada keterbentukan peserta didik sebagai

manusia yang (a) beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, (b)

berakhalak mulia, (c) sehat, (d) berilmu, (e) cakap, (f) kreatif, (g) Warga

Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Proses pembelajaran yang dirancangkan dan diatur untuk membantu

peserta didik untuk mengembangkan dirinya kearah yang sesuai dengan tujuan

(33)

15

2. Aktivitas Belajar

Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pada aktivitas yang

dilakukannya selama proses pembelajaran. Aktivitas belajar adalah segenap

rangkaian atau aktivitas secara sadar yang dilakukan seorang guru yang

mengabaikan perubahan dalam dirinya. Perubahan atau kemahiran yang

sifatnya bergantung pada sedikit perubahan (Liang Gie, 1985:6)

Aktivitas dalam pembelajaran menurut Nurhadi (2004 : 6 ) yaitu:

1. Orientasi siswa kepada masalah

2. Kegiatan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

3. Interaksi siswa dalam kegiatan tanya jawab

4. Mengembangkan menyajikan hasil karya

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pembelajaran

Dalam proses pembelajaran saat ini guru tidak hanya bertugas

menyediakan bahan pembelajaran tetapi yang mencerna dan mengelolah adalah

siswa sendiri sesuai dangan karakteristik siswa sehingga akan tampak aktivitas

yang di lakukan. Adapun aktivitas yang diamati selama proses pembelajaran

dalam penelitian adalah:

a. Kegiatan visual meliputi memperhatikan penjelasan guru

b. Kegiatan lisan mengemukakan pendapat dan kemampuan siswa dalam

menyantunkan pemikiran secara individu

c. Kegiatan mental kemampuan siswa dalam mengemukakan alat

peraga/model untuk memecahkan soal yang terdapat dalam lembar

(34)

16

Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa aktivitas merupakan unsur yang

sangat penting dalam proses pembelajaran. Kegiatan belajar yang dilakukan

adalah kegiatan yang mendukung pencapaian tujuan dalam kegiatan proses

pembelajaran.

3. Hasil Belajar

Dengan berakhirnya suatu proses pembelajaran maka siswa memperoleh

suatu hasil belajar yaitu yang bekaitan dengan tingkat kemampuan dan

penguasaan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti pembelajaran.

Hasil belajar merupakan suatu hal yang berkaitan dengan kemampuan siswa

dalam menyerap suatu meteri yang telah diajarkan. Menurut Akhmadan dalam

Peorwanti (2009:35) menjelaskan bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai

dalam suatu usaha dalam hal ini usaha belajar diwujudkan dalam prestasi dalam

nilai setiap mengikuti tes. Lebih lanjut Udin S. (2009:2) menyatakan sebagai

berikut :

“ Hasil belajar dalam ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar yang terdiri dari pengetahuan, ingatan, pemahaman, aplikasi dan penerapan. Ranah efektif berkenaan dengan aspek penerimaan jawaban, reaksi dan penilaian. Ranah psikomotor berkenaan dengan ketermpilan gerak dasar dan kemampuan konseptual. “

Karena Ilmu Pengetahuan Alam sebagai bahan pembelajaran yang objektif

berupa fakta konsep operasi dan prinsip yang kesemuanya adalah abstrak maka

hasil belajar yang dapat diukur pada ranah kognitif yang diperoleh melalui tes

(35)

17

C. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Setiap guru harus paham akan alasan mengapa Ilmu Pengetahuan Alam perlu

diajarkan di sekolah dasar. Ada berbagai alasan yang menyebabkan satu mata

pelajaran itu dimasuk kedalam kurikulum suatu sekolah. Usman Samawota

(2006:7) mengemukakan 4 alasan IPA dimasukkan dikurikulum Sekolah Dasar

yaitu:

a. Bahwa IPA berfaedah bagi suatu bangsa, kiranya tidak perlu dipersoalkan

panjang lebar. Kesejahteraan materi suatu bangsa banyak sekali tergantung

pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam bidang ilmu alam, sebab ilmu

alam merupakan dasar teknologi, sering disebut-sebut sebagai tulang

punggung pembangunan. Pengetahuan dasar untuk teknologi ialah ilmu

alam. Orang tidak menjadi insinyur elektronika yang baik, atau dokter yang

baik tanpa dasar yang cukup luas mengenai berbagai gejala alam.

b. Bila IPA diajarkan menurut cara yang tepat, maka IPA merupakan suatu

mata pelajaran yang memberikan kesempatan berfikir kritis. Misalnya IPA

diajarkan dengan mengikuti metode “menemukan sendiri”. Dengan ini anak

dihadapkan pada suatu masalah. Umpamanya dapat dikemukakan suatu

masalah demikian “dapatkah tumbuhan hidup tanpa daun?”. Anak diminta

untuk mencari dan menyelidiki hal ini.

c. Bila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri

oleh anak, maka IPA tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat

hafalan belaka.

d. Mata pelajaran ini mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu mempunyai

(36)

18

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI

merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh

peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum disetiap

satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan

peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah dan

pengetahuaan sendiri yang difasilitasi oleh guru.

D. Kerangka Pikir

Pembelajaran dengan melalui alat peraga adalah salah satu dalam

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang menekankan pada dua hal penting

dalam pembelajaran yaitu Ilmu pengetahuan alam harus dikaitkan dengan situasi

yang dekat dengan lingkungan siswa dan ilmu siswa. Ilmu Pengetahuan Alam

merupakan aktivitas menusia dimana siswa diberi kesempatan untuk

memperagakan dan membentuk dengan sendiri suatu konsep ilmu pengetahuan

Alam memuat cara pemikiran sendiri. Dengan siswa yang diarahkan untuk

mengembengkan model mereka sendiri dalam menyelesaikan masalah yang

kontekstual.

Pembelajaran ini akan berhasil jika siswa memiliki rasa ingin tahu yang

tinggi, mau beraktivitas dan bersikap kritis. Guru harus mampu membuka wacana

siswa tentang adanya perubahan dalam siswa belajar Ilmu Pengetahuan Alam

serta mampu memancing daya nalar siswa.

Begitu siswa akan lebih aktif dalam pembelajaran di mana siswa tidak hanya

mendengar penjelasan guru dan mencatat apa yang ada dipapan tulis. Dengan

(37)

19

Siklus I: pelaksanaan tindakan dengan alat peraga

Rencana Tindakan

Siklus 2 :pelaksanaan tindakan dengan alat peraga

antusiasi, proses pembelajaran lebih aktif, baik interaksi guru dengan siswa

maupun siswa dan siswa.

Apabila acara pembelajaran melalui alat peraga dilakukan dengan

benar-benar dan sunguh-sunguh akan meningkatkan aktifitas siswa dalam belajar.

Meningkatkan aktivitas belajar yang dilakukan siswa dalam pembelajaran maka

pengetahuan atau konsep yang diperoleh siswa akan lebih kuat dan bermakna

karena dalam aktivitas siswa dapat menentukan dengan mengkonstruksi sendiri

informasi atau pengetahuan yang ada. Dengan begitu hasil belajar akan

meningkat.

Analisis& Refleksi

Observasi

Perbaikan rencana Tindakan

Analisis & Refleksi

Observasi

[image:37.612.157.484.333.614.2]

DST

(38)

20

E. Hipotesis Tindakan

Pembelajaran dengan alat peraga pada siswa kelas IV semester ganjil tahun

pelajaran 2011/ 2012 SD Negeri 3 Tegalsari Gadingrejo kabupaten Pringsewu

dapat menigkatkan proses dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam.

 Jika persentase siswa yang tuntas belajar atau siswa yang mendapat nilai

≥65 jumlahnya lebih besar dari pada siswa yang mendapatkan nilai <65

dari seluruh jumlah siswa maka pembelajaran dengan alat peraga

dinyatakan berhasil.

 Jika persentase siswa yang tuntas belajar atau siswa yang mendapat nilai

≥65 jumlahnya lebih kecil dari pada siswa yang mendapatkan nilai <65

dari seluruh jumlah siswa maka pembelajaran dengan alat peraga

(39)

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Pada penelitian ini, penulis mengambil lokasi di SDN 3 Tegalsari di

Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pringsewu. Alasan menggunakan lokasi

atau tempat ini yaitu dengan pertimbangan bahwa penulis bekerja pada sekolah

tersebut sehingga dapat memudahkan penulis dalam mencari data, peluang

waktu yang luas dan subyek penelitian yang sangat sesuai dengan profesi

penulis.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Januari sampai

bulan Maret 2012.

3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV (empat) berjumlah 20 orang

dengan rincian 8 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

research) yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur penelitian yang

mencakup kegiatan perencanaan (planning), tindakan (action), observasi

(40)

22

berlangsung secara berulang dalam bentuk siklus. Adapun alur dalam penelitian

[image:40.612.203.400.156.393.2]

tersebut secara skematis dapat disajikan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas

C. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua tahap yaitu persiapan dan

pelaksanaan penelitian yaitu :

1. Persiapan Penelitian

Pada tahap persiapan ini yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah melalui

wawancara dengan siswa dan rekan sejawat. menentukan bentuk

pemecahan masalah berupa penerapan penggunaan alat peraga dalam

(41)

23

b. Peneliti dan rekan sejawat berkolaborasi merencanakan atau membuat

satuan pelajaran dan rencana pembelajaran untuk satu pertemuan materi

yang akan diajarkan.

c. Menyiapkan alat peraga dan media belajar lain sebagai penunjang untuk

proses pembelajaran antara lain, lembar kerja siswa (soal-soal dari

guru) dan lingkungan belajar seperti meja, buku tulis, papan tulis,

kertas, spidol, dsb.

d. Menyusun angket dan lembar observasi untuk siswa. Angket yang

diberikan kepada siswa berupa angket refleksi terhadap kegiatan belajar

mengajar, sedangkan lembar observasi ditujukan untuk mengamati

aktivitas belajar siswa yang berupa aktivitas mental.

e. Mempersiapkan evaluasi, dengan kriteria ketuntasan minimal yang

dipersyaratkan.

2. Pelaksanaan Penelitian

Setiap siklus dalam penelitian ini mencakup empat langkah yaitu

perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

SIKLUS ke-1

Tahap Perencanaan (Planning), mencakup:

1) Menganalsis Silabus/Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan penggunaan alat

peraga

3) Merancang alat peraga

4) Mendiskusikan penerapan penggunaan alat peraga

(42)

24

6) Menyiapkan instrumen (angket, pedoman observasi, tes akhir)

7) Menyusun kelompok belajar peserta didik

8) Merencanakan tugas kelompok

9) Melakukan diskusi dengan guru pendamping dan kepala sekolah untuk

rencana observasi

Tahap Melakukan Tindakan (Action) mencakup :

1) Melaksanakan langkah-langkah sesuai perencanaan (RPP)

Kegiatan Awal

a. Mempersiapkan alat dan bahan

b. Apersepsi dengan bertanya tentang energi yang diketahui siswa dan

menyampaikan kompetensi yang akan dicapai oleh siswa.

c. Memberikan motivasi dengan bertanya tentang benda-benda yang

membutuhkan energi, terutama energi gerak, contohnya mainan anak

yang membutuhkan energi gerak.

Kegiatan Inti

a. Siswa dibagi dalam 4 kelompok dengan 5 orang anggota.

b. Siswa diberi penjelasan tentang pelajaran dan kegiatan yang apa yang

akan dilakukan dengan membagi tugas pada tiap kelompok.

c. Siswa dibagikan Lembar Kerja kepada tiap kelompok dan meminta siswa

melakukan percobaan membuat pesawat sederhana dengan menggunakan

bahan yang sederhana sesuai petunjuk pada LKS dengan berdiskusi

bersama kelompoknya masing-masing.

(43)

25

e. Siswa diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan

menanggapi hasil kerja kelompok yang mempresentasikan.

Kegiatan Akhir

a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dan materi yang telah diajarkan

berdasarkan hasil kerja kelompok.

b. Guru memberikan tugas secara individual untuk membuat

resume/rangkuman tentang energi gerak yang sudah diberikan.

2) Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan sesuai

rencana

3) Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan yang

dilaksanakan

4) Mengantisispasi dengan melakukan solusi apabila menemui kendala saat

melakukan tahap tindakan

Tahap Mengamati (Observation), mencakup :

1) Melakukan pengamatan terhadap penggunaan alat peraga yang dilakukan

2) Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penggunaan alat

peraga

Tahap Refleksi (Reflection), mencakup:

1) Menganalisis temuan saat melakukan observasi

2) Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menggunakan alat

peraga dan mempertimbangkan langkah selanjutnya

3) Melakukan refleksi terhadap penggunaan alat peraga

(44)

26

5) Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang

kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran

perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.

SIKLUS ke-2

Tahap Perencanaan (Planning), mencakup :

1) Mengevaluasi hasil refleksi, mendiskusikan dan mencari upaya perbaikan

untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya

2) Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran

3) Merancang perbaikan berdasarkan refleksi siklus ke-1

Tahap Melakukan Tindakan (Action) mencakup :

1) Melakukan analisis pemecahan masalah

2) Melaksanakan tindakan perbaikan dengan menggunakan alat peraga

Kegiatan Awal

a. Mempersiapkan alat dan bahan

b. Apersepsi dengan bertanya tentang energi yang diketahui siswa dan

menyampaikan kompetensi yang akan dicapai oleh siswa.

c. Memberikan motivasi dengan bertanya tentang materi pelajaran.

Kegiatan Inti

a. Siswa dibagi dalam 4 kelompok dengan 5 orang anggota.

b. Siswa diberi penjelasan tentang pelajaran dan kegiatan yang apa yang

akan dilakukan dengan membagi tugas pada tiap kelompok.

c. Siswa dibagikan Lembar Kerja kepada tiap kelompok dan meminta

(45)

27

menggunakan bahan yang sederhana sesuai petunjuk pada LKS dengan

berdiskusi bersama kelompoknya masing-masing.

d. Perwakilan tiap kelompok memperagakan benda hasil karya.

e. Siswa diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan

menanggapi hasil kerja kelompok yang mempresentasikan.

Kegiatan Akhir

a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dan materi yang telah diajarkan

berdasarkan hasil kerja kelompok.

b. Guru memberikan tugas secara individual untuk membuat

resume/rangkuman.

Tahap Mengamati (Observation) mencakup :

1) Melakukan pengamatan terhadap penggunaan alat peraga

2) Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penggunaan alat

peraga

Tahap Refleksi (Reflection), mencakup:

1) Merefleksikan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan

2) Merefleksikan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan alat peraga

3) Menganalisis temuan sebagai bahan perbaikan pada siklus berikutnya

4) Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang

kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran

(46)

28

SIKLUS ke-3

Tahap Perencanaan (Planning), mencakup :

1) Mengevaluasi hasil refleksi, mendiskusikan dan mencari upaya perbaikan

untuk diterapkan pada pembelajaran berikutnya

2) Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran

3) Merancang perbaikan berdasarkan refleksi siklus ke-2

Tahap Melakukan Tindakan (Action) mencakup :

3) Melakukan analisis pemecahan masalah

4) Melaksanakan tindakan perbaikan dengan menggunakan alat peraga

Kegiatan Awal

a. Mempersiapkan alat dan bahan

b. Apersepsi dengan bertanya tentang energi yang diketahui siswa dan

menyampaikan kompetensi yang akan dicapai oleh siswa.

c. Memberikan motivasi dengan bertanya tentang materi pelajaran.

Kegiatan Inti

a. Siswa dibagi dalam 4 kelompok dengan 5 orang anggota.

b. Siswa diberi penjelasan tentang pelajaran dan kegiatan yang apa yang

akan dilakukan dengan membagi tugas pada tiap kelompok.

c. Siswa dibagikan Lembar Kerja kepada tiap kelompok dan meminta

siswa melakukan percobaan membuat pesawat sederhana dengan

menggunakan bahan yang sederhana sesuai petunjuk pada LKS dengan

berdiskusi bersama kelompoknya masing-masing.

(47)

29

e. Siswa diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan

menanggapi hasil kerja kelompok yang mempresentasikan.

Kegiatan Akhir

a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dan materi yang telah

diajarkan berdasarkan hasil kerja kelompok.

b. Guru memberikan tugas secara individual untuk membuat

resume/rangkuman.

Tahap Mengamati (Observation) mencakup :

1) Melakukan pengamatan terhadap penggunaan alat peraga

2) Mencatat perubahan yang terjadi saat proses pembelajaran

3) Melakukan diskusi membahas masalah yang dihadapi saat pembelajaran

dan memberikan umpan balik.

Tahap Refleksi (Reflection), mencakup:

1) Merefleksikan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan

2) Merefleksikan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan alat peraga

dan menganalisis hasil akhir penelitian

3) Menyusun rekomendasi.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data (Arikunto 2006:125). Metode yang digunakan

(48)

30

1. Metode Observasi

Observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dalam kegiatan

pembelajaran sebagai upaya untuk mengetahui kesesuaian antara

perencanaan dan pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan dengan

evaluasi setiap 30 menit selama proses pembelajaran. Data aktivitas

diperoleh dengan lembar obsevasi aktivitas siswa dengan menggunakan

tanda “+”, indikator yang diobservasi mencakup sebagai berikut :

a. Mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru

b. Mengerjakan lembar kerja siswa dan latihan soal

c. Keterampilan menggunakan alat peraga

d. Bertanya antar siswa dengan guru

e. Berdiskusi/bertanya antar siswa dengan siswa

f. Mengkomunikasikan hasil kerja individu

2. Metode Tes

Tes dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

siswa setelah diberikan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga.

Tes diberikan setiap akhir siklus pembelajaran.

3. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh

data. data tertulis tentang data nama siswa, jumlah siswa dan data lain yang

(49)

31

E. Metode Analisa Data

Metode analisa data pada penelitian ini adalah menggunakan metode analisis

deskripsi kuantitatif, dengan tujuan untuk mengetahui kecenderungan peningkatan

proses dan hasil belajar siswa dari setiap siklus dalam kegiatan belajar mengajar.

data analisis dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :

(1) Daftar tabel dari jawaban lembar observasi

(2) Menentukan skor jawaban

(3) Data tentang hasil belajar (kognitif) siswa dihitung dengan menggunakan

rumus :

(Slameto, 2001:189)

(4) Analisis ketuntasan tes hasil belajar

Analsis ketuntasan tes hasil belajar siswa bertujuan untuk mengetahui tingkat

ketuntasan belajar siswa yang diperoleh dari tiap siklus. Siswa yang

memperoleh nilai <65 dinyatakan mengalami kesulitan belajar dan siswa

yang memperoleh nilai ≥65 dinyatakan telah tuntas belajar. Untuk mengukur

ketuntasan belajar klasikal digunakan rumus :

(50)

32

Ketuntasan belajar klasikal dinyatakan berhasil jika persentase siswa yang

tuntas belajar atau siswa yang mendapat nilai ≥ 65 jumlahnya lebih besar dari

pada siswa yang mendapatkan nilai < 65 dari seluruh jumlah siswa.

F. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan pada penelitian ini yaitu sekurang-kurangnya 75%

dari keseluruhan siswa memperoleh nilai ≥65 (tuntas belajar) untuk hasil belajar

(51)

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilakukan pada siswa

kelas IV SDN 3 Tegal Sari, maka diperoleh kesimpulan antara lain :

1. Upaya meningkatkan proses belajar pada mata pelajaran IPA kelas IV

SDN 3 Tegal sari dengan menggunakan alat peraga dikatakan berhasil

sebesar 85% dilihat dari kegiatan proses belajar pada saat penelitian.

2. Upaya meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN

3 Tegal sari dengan menggunakan alat peraga dikatakan berhasil sebesar

80% dilihat dari kegiatan hasil belajar siswa setelah dilakukan penelitian.

B. Saran

Saran pada penelitian ini adalah :

1. Dalam mengajarkan pelajaran IPA yang berhubungan langsung dengan

kehidupan sehari-hari kepada siswa SD kelas IV hendaknya menggunakan

metode yang tepat yang dapat membuat siswa lebih aktif serta terlibat

langsung dalam kegiatan pembelajaran serta dapat menambah wawasan

serta pengetahuan siswa tentang alam dan lingkungan sekitar mereka.

2. Penggunaan alat peraga pada pembelajaran IPA dapat dijadikan referensi

untuk pengembangan metode pada mata pelajaran lainnya yang

(52)

48

3. Dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga

hendaknya guru lebih meningkatkan penguasaan kelas serta pengawasan

Gambar

Tabel 1.1   Distribusi Frekuensi Hasil Nilai Ulangan Semester Ganjil Kelas IV Mata Pelajaran IPA di SDN 3 Tegalsari tahun pelajaran 2011/2012
Gambar 1.1  Alur Penelitian Tindakan Kelas Penggunaan Alat Peraga
Gambar 2.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas belajar mata pelajaran IPA melalui metode demonstrasi2. Pendekatan penelitian

Hasil penelitian ini menunjukkan penggunaan alat peraga pesawat sederhana dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN I Taji Juwiring Klaten.

Penerapan pembelajaran menggunakan alat peraga gambar dalam pembelajaran IPA pada materi alat indera manusia ternyata dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa

Tujuan penelitian tindakan kelas ini untuk meningkatkan sikap belajar da hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran STAD pada mata pelajaran

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan media lagu (nyanyian).Penelitian ini

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah penggunaan alat peraga sederhana untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas IV

Tujuan dari penelitian tindakan kelas ( PTK ) ini adalah ingin mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi tata surya dengan menggunakan alat peraga pada siswa kelas VI SDN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dianalisis, penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA khususnya