• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Struktur Aset, Struktur Modal Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan Perbankan Yang Telah GO Publik Dan Terdaftar DI BEI Tahun 2010-2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Struktur Aset, Struktur Modal Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan Perbankan Yang Telah GO Publik Dan Terdaftar DI BEI Tahun 2010-2013"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH STRUKTUR ASSET, STRUKTUR MODAL, DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM

PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010-2013

OLEH

BAYU MARDANA PUTRA 110503003

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Lembar Pernyataan

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya

bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Struktur Aset, Struktur Modal dan

Profitabilitas terhadap Return Saham Perusahaan Perbankan Yang Telah Go Public

Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2010-2013“ adalah benar karya tulis saya sendiri yang

disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau

saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan

sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam

skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, April 2015 Yang Membuat Pernyataan,

(3)

ABSTRAK

PENGARUH STRUKTUR ASSET, STRUKTUR MODAL, DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM

PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010-2013

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh struktur aset, struktur modal, dan profitabilitas terhadap return saham perusahaan perbankan go public yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda dengan jumlah sampel sebanyak 20 perusahaan dan pengumpulan data dilakukan secara studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur aset, struktur modal, dan profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham secara simultan. Secara parsial, equity to asset ratio berpengaruh positif dan signifikan, sedangkan struktur aset, debt to equity ratio, long debt to asset ratio, return on equity berpengaruh positif tetapi tidak signifikan. Debt to Asset Ratio, Long Debt to Equity Ratio, dan

Return on Asset berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan.

(4)

ABSTRACT

EFFECT OF ASSET STRUCTURE, CAPITAL STRUCTURE, AND PROFITABILITY ON STOK RETURN OF GO PUBLIC BANKING

COMPANIES LISTED ON IDX 2010-2013

This research aim is to analyse the effect of asset structure, capital structure, and profitability on stock return of go public banking companies listed on IDX 2010-2013. This research used multiple regression analysis with number of samples of 20 companies and data collection are taken using documentary studies. Research shows that asset structure, capital structure, and profitability are affecting positively and significantly simultaneously. Partially, equity on asset ratio has positive and significant impact on stock return, while debt to equity ratio, long debt to asset ratio, and return on equity have positive but insignificant impacts, then debt to asset ratio, long debt to equity ratio have negative but insignificant impacts.

Keywords: asset structure, debt to equity ratio, debt to asset ratio, long debt to equity ratio, long debt to asset ratio, equity on asset ratio,

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada ALLAH SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Struktur Aset, Struktur Modal Dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Perusahaan Perbankan Yang Telah GO Publik Dan Terdaftar DI BEI Tahun 2010-2013.”

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orangtua tercinta

Bapak Mardanus dan Ibu Kusumayati yang telah menjadi sumber inspirasi dan

motivasi bagi penulis untuk selalu berusaha memberikan yang terbaik selama ini,

selama perkuliahan dan terlebih dalam pada penulisan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak

yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Bapak. Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak dan Bapak Drs. Hotmal

Ja’far, MM, Ak selaku ketua dan sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Binis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak dan Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku

ketua dan sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Nurzaimah, MM Ak selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah

berbaik hati memberikan bimbingan, koreksi, dan masukan dalam

(6)

5. Bapak Drs. Irwan Janahar, MAFIS, Akdan Ibu Mutia Ismail, MSi, Ak selaku

Dosen Pembanding dan Dosen Penguji penulis yang banyak membantu dan

memberikan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Adik-adikku tercinta Krisna Pandu Kusuma dan Aurensia Ananti.

Teman-temanku terbaik ku Sofra, Yogi, Sadid,Alfi, Edi, Rahmadan, Fachrial, Rizal,

Putti, Isrok dan Randy dan teman-teman S1 Akuntansi stambuk2011 yang

tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang tidak berhenti mendoakan,

memberi semangat dan menghibur. Terimakasih atas doa dan dukungan

kalian selama ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena

itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang dapat membangun

untuk menyempurnakan skripsi ini agar menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian terutama penulis.

Medan, 2015 Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

2.1.3.1 Kerangka Konsep Analisis Struktur Modal ... 11

2.1.3.2 Asumsi yang Mendasari Teori Struktur Modal ... 12

2.1.3.3 Debt to Equity Ratio ... 19

2.1.3.4 Debt to Asset Ratio (Debt Ratio) ... 20

2.1.3.5 Long Term Debt to Equity Ratio ... 21

2.1.3.6 Ratio of Fixed Assets to Long Term Liabilities ... 22

2.1.3.7 Equity to Total Assets Ratio ... 22

2.1.4 Pengertian Rasio Profitabilitas ... 23

2.1.4.1 Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas ... 25

2.2 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ... 26

2.3 Kerangka Pemikiran ... 28

2.4 Hipotesis Penelitian ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

3.1 Jenis Penelitian ... 30

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 30

3.3 Batasan Operasional ... 31

3.4 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 31

3.4.1 Variabel Dependen (Terikat) ... 31

3.4.2 Variabel Independen (Bebas) ... 31

3.5 Populasi dan Sampel ... 33

(8)

3.7 Metode Pengumpulan Data ... 35

3.8 Teknik Analisis Data ... 35

3.8.1 Statistik Deskriptif ... 36

3.8.2 Uji Asumsi Klasik ... 36

3.8.2.1 Uji Normalitas ... 36

3.8.2.2 Uji Multikolinearitas ... 36

3.8.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 37

3.8.2.4 Uji Autokolerasi ... 38

3.8.3 Analisis Regresi Linier Berganda ... 38

3.8.4 Uji Hipotesis ... 39

3.8.4.1 Uji Parsial (Uji-t) ... 39

3.8.4.2 Uji Simultan (Uji F) ... 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 40

4.1 Hasil Penelitian ... 40

4.1.1 Gambaran Singkat Objek Penelitian ... 40

4.1.2 Statistik Deskriptif ... 40

4.1.3 Uji Asumsi Klasik ... 42

4.1.3.1 Uji Normalitas ... 43

4.1.3.2 Uji Multikolinearitas ... 45

4.1.3.3 Uji Heteroskedastisitas ... 48

4.1.3.4 Uji Autokorelasi ... 49

4.1.4 Model Regresi Berganda ... 50

4.1.5 Uji Hipotesis ... 53

4.1.5.1 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 53

4.1.5.2 Uji Signifikansi Parameter Individual(Uji t) ... 54

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Biaya Modal (COC) : Pendekatan Laba Bersih (NI) ... 16

Gambar 2.2 Variabel Terukur (Indikator Variabel Struktur Modal) ... 17

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ... 29

Gambar 4.1 Gambar Grafik Histogram ... 43

Gambar 4.2 Normal Probability Plot ... 44

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ilustrasi Hitungan Biaya Modal dengan Pendekatan NI (Rp) ... 14

Tabel 2.2 Ilustrasi hitungan biaya modal dengan pendekatan NI (Rp) ... 15

Tabel 2.3 Penelitian-Penelitian Terdahulu ... 26

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 30

Tabel 3.2 Daftar Perusahaan ... 34

Tabel 4.1 Output SPSS Statistik Deskriptif ... 41

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov ... 45

Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas ... 46

Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi dengan Durbin-Watson ... 50

Tabel 4.5 Hasil Uji Analisis Regresi Berganda ... 51

Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 53

Tabel 4.7 Hasil Uji Signifikansi Parsial ... 55

(11)

ABSTRAK

PENGARUH STRUKTUR ASSET, STRUKTUR MODAL, DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM

PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010-2013

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh struktur aset, struktur modal, dan profitabilitas terhadap return saham perusahaan perbankan go public yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda dengan jumlah sampel sebanyak 20 perusahaan dan pengumpulan data dilakukan secara studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur aset, struktur modal, dan profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham secara simultan. Secara parsial, equity to asset ratio berpengaruh positif dan signifikan, sedangkan struktur aset, debt to equity ratio, long debt to asset ratio, return on equity berpengaruh positif tetapi tidak signifikan. Debt to Asset Ratio, Long Debt to Equity Ratio, dan

Return on Asset berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan.

(12)

ABSTRACT

EFFECT OF ASSET STRUCTURE, CAPITAL STRUCTURE, AND PROFITABILITY ON STOK RETURN OF GO PUBLIC BANKING

COMPANIES LISTED ON IDX 2010-2013

This research aim is to analyse the effect of asset structure, capital structure, and profitability on stock return of go public banking companies listed on IDX 2010-2013. This research used multiple regression analysis with number of samples of 20 companies and data collection are taken using documentary studies. Research shows that asset structure, capital structure, and profitability are affecting positively and significantly simultaneously. Partially, equity on asset ratio has positive and significant impact on stock return, while debt to equity ratio, long debt to asset ratio, and return on equity have positive but insignificant impacts, then debt to asset ratio, long debt to equity ratio have negative but insignificant impacts.

Keywords: asset structure, debt to equity ratio, debt to asset ratio, long debt to equity ratio, long debt to asset ratio, equity on asset ratio,

(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau sebuah perusahaan

yangbergerak dibidang keuangan. Dengan kata lain perbankan memberikan berbagai

kegiatan jasa keuangan yang mana kegiatan utama perbankan adalah menerima

simpanan giro,tabungan dan deposito. Disisi lain perbankan juga mempunyai fungsi

mediasi dalam dunia perekonomian yang mana fungsi perbankan adalah

menghimpun dana dari masyarakat maupun pihak lainnya yang kemudian

menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat. (Sinungan 1993:3). Dengan

proses intermediasi seperti ini, Bank sebagai lembaga intermediasi berperan penting

dalam mobilisasi dana-dana masyarakat untuk diputar sebagai salah satu sumber

pembiayaan utama bagi dunia usaha baik investasi maupun dalam rangka

pertumbuhan ekonomi.

Dengan demikian untuk memenuhi kebutuhan tugas perbankan maka

perbankan memerlukan berbagai sumber modal yang bisa membantu menjalankan

kegiatan operasionalnya. Sumber modal bisa diperoleh melalui dua cara yaitu dana

yang berasal dari dalam perusahaan ( internal financing) dan sumber modal yang berasal dari luar perusahaan ( eksternal financing ).

Pada perusahaan yang telah go publik sumber modal yang berasal dari dalam

(14)

yang berasal dari luar perusahaan bersumber dari pinjaman baik pinjaman jangka

pendek maupun pinjaman jangka panjang, bisa juga berasal dari penerbitan saham

baik berupa saham biasa maupun saham perferen. Semua sumber modal yang berasal

dari internal maupun eksternal tergambar pada struktur modal perusahaan.

Maka untuk itu dengan adanya berbagai kebijakan yang bisa diambil oleh

perusahaan dalam pemenuhan sumber modalnya maka perusahaan memberikan

peluang bagi para investor maupun pihak lain untuk ikut serta dalam penyertaan

modalnya kedalam sebuah perusahaan.

Maka untuk itu para investor harus mengetahui bagaimana kondisi keuangan

perusahaan perbankan sebelum mengikutsertakan modalnya kedalam perusahaan

perbankan tersebut.Perusahaan perbankan yang telah go public akan terdaftar di

pasar modal yang mana dipasar modal tersebut merupakan sarana tempat dimana

para investor bisa memperjualbelikan saham mereka.

Tujuan utama para investor untuk membeli saham perusahaan adalah

memperoleh dividen dan gain dari hasil penjualan saham tersebut. Disisi lain tujuan

pembelian saham perusahaan perbankan adalah ntuk memperoleh tingkat

pengembalian (return saham) yang baik. Banyak indicator yang bisa digunakan investor dalam mengukur kinerja perusahaan salah satunya adalah melalui laporan

keuangan perusahaan perbankan tersebut. Karena dengan melihat kondisi keuangan

perusahaan perbankan para investor bisa menganalisis berbagai prospek yang bisa

(15)

salah satunya dengan menggunakan rasio- rasio seperti tingkat profitabilitas, struktur

asset, struktur modal dan lain-lain.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penulis

membuat sebuah judul penelitian berjudul “pengaruh struktur asset,struktur modal dan profitabilitas terhadap return saham pada perusahaan perbankan yang telah go publik yang telah terdaftar d BEI tahun 2010-2013.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka perumusan masalah dalam penelitian ini

adalah:

1. Apakah struktur asset berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan

perbankan yang go public yang terdaftar di di BEI tahun 2010-2013?

2. Apakah struktur modal berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan

perbankan yang go publik yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013?

3. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap retrun saham pada perusahaan

perbankan yang go publik yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013?

1.3 Tujuan Penelitian

Skripsi ini bertujaun untuk:

1. .Menganalisis pengaruh struktur asset terhadap return saham pada perusahaan

perbankan yang go publik yang terdapat di BEI tahun 2010-2013.

2. Menganalisis pengaruh struktur modal terhadap return saham pada

(16)

3. Menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap return saham pada perusahaan

perbankan yang go publik yang terdapat di BEI tahun 2010-2013.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan masukan untuk para menejemen

perusahaan perbankan yang go publik dalam mempertimbankan mengambil

keputusan pendanaan perusahaan perbankan sebagai landasan untuk

meningkatkan return saham yang bisa dberikan kepada investor.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi para

akademisi dalam pengembangan ilmu khususnya di bidang akuntansi

keuangan didalam pengetahuan mengenai pengaruh struktur asset, struktur

modal dan profitabilitas terhadap return saham perusahaan perbankan.

3. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan refrensi dan sumber informasi

bagi para investor dalam memprediksi kondisi kinerja perusahaan perbankan

pada masa yang akan datang dan membantu para investor untuk

pertimbanagn dan dalam mengambil keputusan.

4. Hasil penelitian ini diharapkan bagi para peneliti selanjutnya sebagai refrensi

peneliti,khususnya penelitian mengenai pengaruh struktur asset,struktur modal

dan profitabilitas terhadap retrun saham perusahaan dengan ruang lingkup

(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Return saham

Konsep risiko tidak terlepas kaitannya dengan return, karena setiap

investor mengarapkan sebuah return yang sesuai atas setiap resiko yang

dihadapinya. Resiko merupakan suatu kejadian yang bersifat merugikan yang

akan terjadi dimasa yang akan datang. Resiko yang dimaksud disini adalah

resiko investasi yang berhubungan dengan kemungkinan (probability) terjadinya keuntungan yang sebenarnya (actual earning) dikurangi dengan

expected rate of return( keuntungan yang diharapkan). Semangkin besar kesempatan untuk memperoleh return tersebut,maka akan semangkin tinggi resiko dari investasi tersebut (1).

Return saham adalah penghasilan yang diperoleh selama periode

investasi per sejumlah dana yang di investasikan dalam bentuk saham

(Bodie,1998) dalam Heru:2010. Secara praktis, tingkat pengembalian suatu

investasi adalah persentase penghasilan total selama periode investasi

dibandingkan harga beli investasi tersebut. Menurut Brigham et.al. (1999 :

192), pengertian return adalah “ measure the financial performance of an

(18)

Menurut jones (2000 : 124) “ return is yield dan capital gain (loss)”.

a. Yield, yaitu cash flow yang dibayarkan secara periodik kepada pemegang

saham ( dalam bentuk deviden).

b. Capital gain ( loss), yaitu selisih antara harga saham pada saat pembelian

dengan harga saham pada saat penjualan.

Hal tersebut diperkuat oleh corrado dan Jordan (2000: 5) yang menyatakan

“return from investmen security is cash flow and capital gain/loss”.

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan, dapat diambil kesimpulan

bahwa return saham adalah keuntungan yang diperoleh dari kepemilikan

saham para investor yang di investasinya yang terdiri dari deviden dan

gain/loss.

Apabila investasi diartikan sebagai kepemilikan ( pembelian ) suatu

aset, maka tingkat pengembalian investasi diartikan sebagai rate of return.

Untuk mengetahui rate of return hal yang harus diketahui adalah (a) nilai

awal investasi modal dan (b) proceeds atau pendapatan dari investasi bersih

dari nilai awal investasi. Proceeds tersebut dapat berupa keuntungan (profit)

atau kerugian (loss) atas investasi dan terdiri dari aliran kas ditambah dengan

setiap perubahan dalam nilai investasi.

( Ross et. Al. 2003 dalam Heru S.A.S) berdasarkan pengertian return,

bahwa return saham adalah hasil yang diperoleh dari investasi dengan cara

menghitung selisih harga saham periode berjalan dengan periode sebelumnya

dengan mengabaikan deviden, maka dapat di tulis dengan rumus:

(19)

R1 = Return Saham

Pt = Harga Saham pada periode t

Pt-1 = Harga Saham pada periode t-1

Sebagaimana di sebutkan dimuka, tingkat pengembalian atau return

(untuk selanjutnya istilah tingkat pengembalian diganti dengan return) suatu

investasi diukur sebagai total keuntungan atau kerugaian yang diterima

investor (pemilik) selama periode tertentu. Return seringkali dinyatakan

dalam perubahan dalam nilai aset (capital gain atau capital loss) ditambah

sejumlah penerimaan tunai (cash distribution) yang dapat berupa deviden atau

pembayaran bunga yang diekspresikan dalam suatu persentase atas nilai awal

periode suatu investasi.

Ekspresi untuk menghitung rate of return yang diterima selama

periode tertentu t atas aset i sebagai berikut:

. . . . rumus 3.3

dimana:

Pit = harga ( nilai) aset I pada akhir periode t,

Pit-1 = harga (nilai) aset I pada akhir periode t-1,

Cit = kas ( aliran) yang diterima aset i selama periode t,

Sebagaimana tampak dalam rumus 3.3 diatas, return mencerminkan

efek kombinasi dari perubahan –perubahan dalam nilai, Pt – Pt-1 dan aliran

(20)

Return atas investasi aset , apakah saham, obligasi, atau aset keuanagn

dan non-keuangan yang lain, juga dapat diukur dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

. . . . rumus 3.4

Rumus ini digunakan jika ada aliran kas yang diterima selama

kepemilikan sekuritas (saham) atau aset investasi. Rumus ini seringkali

digunakan pada saat kita mengukur return saham dalam konteks jangka

menengah atau panjang, misalkan satu tahun atau lebih, diamana dalam

rentang waktu yang panjang sering diasumsikan bahwa pemegang saham

akan menerima dividen dan karenanya dividen yang diterima harus

dimasukan dalam model perhitungan return. Rumus return yang lain adalah:

. . . . rumus 3.5

Rumus 3.5 digunakan jika ada aliran kas yang diterima selama

kepemilikan sekuritas ( saham) atau aset investasi. Rumus ini seringkali

digunakan pada saat kita mengukur return saham dala konteks jangka pendek,

misalkan harian atau mingguan, dimana dalam rentang waktu yang pendek

sering diasumsikan bahwa dividen tidak diterima,

. . . . rumus 3.6

Penggunaan rumus 3.6 sama dengan alas an yang dikemukakan dalam

menjelaskan rumus 3.4 dimana cash flow disini dapat berupa dividen jika

berinvestasi pada saham, atau kupon atau bunga jika kita berinvestasi pada

(21)

. . . . rumus 3.7

Penggunaan rumus 3.7 sama dengan alas an yang dikemukakan dalam

menjelaskan rumus 3.4, cashflow dapat berupa dividen jika berinvestasi pada

saham atau kupon jika berinvestasi pada obligasi dan digunakan jika rentang

waktu kepemilikan saham atau obligasinya adalah jangka pendek. Artinya ,

jika investor melakukan aktivitas investasinya dalam horizon waktu yang

pendek kitan, perlu mempertimbangkan adanya dividen tetapi jika horizon

waktunya panjang, maka mau tidak mau aliran kas yang diterima selama

periode kepemilikan harus dimasukan dan menjadi bagian dari perhitungan

return.

. . . . rumus 3.8

Dalam hal ini Pt adalah harga sekuritas pada periode t, Pt-1 adalah

harga sekuritas pada periode t-1. Cash flow yang dimaksud di sini adalah

aliran kas atau penerimaan yang diterima selama memiliki saham atau aset

investasi. Rumus return saham pada 3.4 dan 3.6 diatas mengabaikan besaran

dividen ( dalam kasus saham) atau penerimaan tambahan yang diterima

investor selama memiliki sekuritas atau melakukan investasi.

2.1.2 Struktur Asset

Struktur asset merupakan sisi sebelah kiri dari sebuah neraca

perusahaan (asset perusahaan yang harus dibelanjai). Menurut Riyanto

(1993:12) dalam jortan :2007 “ perbandingan atau perimbangan antara aktiva

(22)

Dalam penelitian ini, struktur asset diukur denagn membandingkan antara

asset tetap terhadap total asset.

Struktur asset mempengaruhi sumber - sumber pembiayaan dalam

beberapa cara. Perusahaan yang memiliki asset tetap jangka panjang (

perusahaan umum), akan banyak mengunakan hutang hipotik jangka panjang.

Perusahaan yang sebahagian besar memiliki piutang dan persediaan barang

yang nilainya tergantung pada tingkat profitabilitas perusahaan ( misalnya

perusahaan dagang) tidak tergantung pada pembiayaan jangka panjang

melainkan tergantung pada pembiayaan jangka pendek.

2.1.3 Struktur modal

2.1.3.1 Kerangka Konsep Analisis Struktur Modal

Teori struktur modal berkenaan dengan bagaimana modal

dialokasikan dalam aktivitas investasi aktiva riil perusahaan, dengan

cara menentukan struktur modal antara modal hutang dan modal

sendiri. Biasanya berkaitan dengan proyek proposal atau investasi

perusahaan dan tugas manajemen keuangan adalah menentukan

struktur modal optimal untuk menunjang kegiatan investasi

perusahaan. Keputusan pendanaan oleh manajemen akan berpengaruh

pada penilaian perusahaan yang terefleksi di harga saham. Oleh

karena itu, salah satu tugas manajer keuangan adalah menentukan

kebijakan pendanaan yang dapat memaksimalkan harga saham yang

(23)

Pertanyaan kunci dalam memahami kunci dalam memahami

teori struktur modal adalah variasi perubahan komposisi struktur

modal yang dapat mengubah besarnya rata-rata tertimbang biaya

modal yang dapat mengubah besarnya rata- rata tertimbang biaya

modal yang berpengaruhh terhadap penilaian perusahaan. Mengarah

pada pertanyaan kunci tersebut, yaitu menjelaskan tentang pengaruh

perubahan komposisi struktur modal, utang dibagi modal, atau tingkat

leverage terhadap nilai perusahaan dan besarnya biaya modal.

2.1.3.2 Asumsi yang Mendasari Teori Struktur Modal

Menurut Van Horne (1980), asumsi yang dibutuhkan untuk

menganalisis teori struktur modal adalah sebagai berikut.

1. Tidak ada pajak pendapatan, dan asumsi ini pada akhirnya dalam aplikasi dapat diabaikan.

2. Perubahan rasio utang terhadap modal disebabkan oleh penerbitan surat utang yang digunakan untuk membeli saham, dann sebaliknya menerbitkan saham untuk membayar utang, dan tidak ada biaya transaksi.

3. Perusahaan menetapkan kebijakan deviden sebesar 100% dari laba dibagikan sebagai deviden.

4. Tingkat subjektivitas probabilitas prediksi para investor di pasar terhadap tingkat laba operasi perusahaan yang akan datang adalah sama.

5. Tingkat laba operasi perusahaan diprediksi konstan. Nilai prediksi distribusi probabilitas laba operasi prediksi selama periode yang akan datang sama dengan nilai laba operasi sekarang.

Berdasarkan asumsi tersebut dapat ditentukan persamaan

berikut ini ( Van Hore, 1980).

(24)

Dalam hal ini, Ki = biaya hutang, dengan asumsi

utang dicatat dengan metode perpetual.

=

. . . ( 9.2)

Tingkat rate of return yang dikehendaki para investor adalah laba diprediksi konstan dan laba 100% dibagikan sebagai

dividen, bisa dihitung melalui rumus dividen pay out ratio, yaitu laba/ harga saham, kemudian rasio laba/ harga saham dapat merefleksikan

tarif keuntungan pasar yang menyamakan nilai sekarang prediksi

dividen yang akan datang dengan nilai sekarang harga pasaaar saham.

Namun, tarif keuntungan pasar ( discount rate of market) pasar ini tidak serta merta dapat digeneralisir sebagai besarnya biaya modal.

Kondisi ini lebih ditekankan hanya sebagai ilustrasi sederhana tentang

teori struktur modal. Dasar pertimbangan yang terakhir adalah:

. . . . (9.3)

Dalam hal ini, V = B + S, dan Ko adalah kapitalisasi biaya modal

perusahaan secara keseluruhan. Dengan demikian, dapat diperoleh

rata-rata tertimbang biaya modal ( Weighted Average Cost of Capital/ WACC) yang dapat dirumuskan sebagai berikut.

(25)

Menurut Damodaran (1997), Hitungan WACC ini dapat juga

dikembangkan menjadi,

. . . . ( 9.5)

Dalam hal ini, WACC adalah rata- rata tertimbang biaya modal antara

Ke,Kd,Kps, biaya modal sendiri saham biasa, saham preferen, serta

E,D, dan PS yang mewakili nilai pasar.

Hal penting yang bisa diambil dari penjabaran rumus di atas adalah

pada saat terjadi tingkat leverage, yang disebabkan oleh peningkatan B/S. penentuan biaya modal dengan menggunakan rata-rata

tertimbang biaya modal ini telah dikembangkan oleh para pakar

manajemen keuangan.

Menurut Durand (1959), ada dua pendekatan dalam menilai tingkat laba perusahaan, yakni pendekatan laba bersih net income( NI) dan pendekatan laba operasi net operating income ( NOI). Kedua pendekatan tersebut merupakan pendekatan ekstrem dalam menilai tingkat leverage perusahaan. Sebagai ilustrasi, diketahui perusahaan mempunyai utang sebesar Rp 3.000, dan kapitalisasi biaya modal, Ke sebesar 10%.

Berdasarkan informasi di atas nilai perusahaan dapat ditentukan pada

(26)

Tabel 2.1

Ilustrasi hitungan biaya modal dengan pendekatan NI (Rp)

sumber:Darmono,2009 “manajemen keuangan” hal :140

Berdasarkan pendekatan laba bersih, laba bagi pemegang saham biasa

dikapitalisasi pada tingkat biaya modal konstan ( k). diperoleh tingkat

kapitalisasi biaya modal sebesar

Jika diasumsikan terjadi kenaikan utang dari Rp 3.000 menjadi Rp

6.000 dan arus kas utang dibelikan saham. Bunga utang sebesar 5%

berdasarkan data ini dapat ditentukan kapitalisasi biaya modal

perusahaan sebesar disajikan dalam tabel 2.2 sebagai berikut,

Tabel 2.2

Ilustrasi hitungan biaya modal dengan pendekatan NI (Rp)

O NOI 1.000

F Bunga utang 300

E Laba untuk pemegang

saham biasa 700

Laba untuk pemegang saham biasa

(27)

Ke Biaya modal sendiri 0.10

S Nilai pasar saham 7000

B Nilai pasar utang 6000

V Total nilai perusahaan 13.000

Sumber :Buku Darmono, 2009. manajemen keuanganhal: 141

Berdasarkan pendekatan NI, perusahaan dapat meningkatkan total

nilai perusahaan, V, dan dapat menurunkan biaya modal Ko sebagai

indicator peningkatan leverage. Hasil akhirnya menunjukkan nilai pasar saham per lembar meningkat. Sebagai ilustrasi, diasumsikan

masih berkaitan dengan kasus di atas dengan utang perusahaan

sebesar Rp 3.000 dan memiliki jumlah lembar saham biasa yang

beredar sebesar Rp 850, maka diperoleh nilai harga per lembar saham

(PER) sebesar Rp 8.500 : 850, yaitu sebesar Rp 10 per lembar saham.

Kenaikan PER bisa ditunjukkan bahwa dengan perusahaan menambah

utang sebesar RP 3.000, dan pada waktu yang bersamaan membeli

saham Rp3.000 dengan harga per lembar saham sebesar Rp 10, atau

secara total sebanyak 300 lembar saham.Dengan demikian, memiliki

jumlah lembar saham yang beredar sebnayak 550 lembar

saham.Berdasarkan ilustrasi data tersebut dapat ditunjukkan nilai

(28)

nialai perusahaan menjadi sebesar Rp 7.000. Dengan demikian, nilai

PER menjadi Rp 7.000 : 550 = Rp 12,73, yang sebelum terjadi

perubahan struktur modal PER sebesar Rp 10. Secara grafik dapat

dilihat pada gambar 2.1 berikut.

Gambar 2.1

Biaya Modal (COC):Pendekatan Laba Bersih (NI) (Durand, 1959)

Relevan dengan simulasi kasus di atas, beberapa penelitian

menggunakan proksi struktur modal untuk mewakili dimensi leverage

perusahaan yang dikaitkan dengan konsep nilai perusahaan. Secara

empiris untuk kondisi di Singapura dan Amerika menunjukan hasil

yang signifikan, sedangkan kondisi di Indonesia hasilnya tidak

signifikan. Rata –rata struktur modal total utang dibagi total aktiva

untuk industri manufaktur di Singapura sebesar 48%, di Amerika

41%, dan di Indonesia 51%. Hasil riset dapat menggambarkan

perilaku para pelaku bisnis pada masing- masing Negara yang 15

10

5

0

ke

ko

k1

(29)

menunjukkan tingkat kecanggihan dalam membaca dan menganalisis

kinerja fundamental perusahaan, khususnya berkaitan dengan konsep

leverage.Di sisi manajemen sendiri dapat mencerminkan kemampuan manajemen dalam melakukan strategi pendanaan perusahaan yang

dipimpinnya.

Indikator yang umum digunakan untuk menentukan komposisi

struktur modal optimal dapat dilihat pada gambar 2.2.

Variable Terukur( IndikatorVariable Struktur Modal )

Gambar 2.2

Variabel Terukur (Indikator Variabel Struktur Modal)

Informasi struktur modal dalam teori keagenan mewakili

hubungan antara pihak manajemen dengan kreditor dan investor.Oleh

karena itu, model penelitian yang memanfaatkan hubungan antarpihak

yang berkepentingan ini dapat dibangun melalui hubungan fungsi

struktur modal pengaruhnya terhadap nilai perusahaan.Model ini

memberikan implikasi mengenai kinerja manajemen berkenaan

dengan kebijakan pendanaan.Dalam hal ini, mengindikasikan sejahu

mana manajemen menentukan struktur modalnya melalui pemupukan

laba berupa laba yang ditahan atau justru membagikan laba sebagai Debt to assets = total

hutang/

Long term debt to equity = utang jangka panjang/ total modal Debt to equity = total hutang/ modal sendiri

(30)

dividen dengan harapan para investor mau membeli saham

perusahaan. Di sisi lain,besarnya komposisi struktur modal juga

mengindikasikan sejauh mana manajemen mampu mengelola struktur

modal optimal dengan mempertimbangkan rata-rata biaya modal yang

efisisen.

Berbagai kinerja fundamental perusahaan tersebut secara teori

akan direspons oleh pasar dan membawa dampak terhadap nilai

perusahaan. Bagi kondisi di Indonesia hal ini telah didukung oleh

fakta empiris berupa hasil penelitian, meski tidak semua variable

kinerja fundamental perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan ( Harmono, 2005). Dalam hal ini,informasi fundamental

perusahaan di Indonesia yang di respons oleh investor adalah

earnings, dan ukuran perusahaan yang diukur berdasarkan total aktiva, sedangkan struktur modal yang merefleksikan leverageperusahaan dan likuiditas tidak direspons oleh investor. Temuan penelitian Ini

memberikan implikasi bahwa untuk kondisi di Indonesia pasar modal

hanya memanfaatkan informasi yang mudah dianalisis dan hanya

melihat pada pelaporan keuangan. Sementara itu, informasi keuangan

yang membutuhkan analisis yang lebih rumit, harus mencari optimasi

pendanaan dan optimasi likuiditas tidak direspons oleh publik, kondisi

ini dapat disimpulkan bahwa perilaku para pelaku bisnis di Indonesia

(31)

keuangan, dan analisisnya pun tidak bisa dipisahkan antara rasio

keuangan yang satu dengan lainnya.

2.1.3.3 Debt to Equity Ratio

Debt to equity ratio merupakan ratio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Ratio ini dicar dengan

caramembandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar

dengan seluruh ekuitas. Ratio ini berguna untuk mengetahui jumlah

dana yang disediakan peminjam ( kreditor ) dengan pemilik

perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui

setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang.

Bagi bank ( kreditor), semangkin besar rasio ini, akan

semangkin tidak menguntungkan karena akan semangkin besar risiko

yang ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan.

Namun, bagi perusahaan justru semangkin besar rasio akan semangkin

baik. Sebaliknya dengan rasio yang rendah, semakin tinggi tingkat

pendanaan yang disediakan pemilik dan semakin besar batas

pengamanan bagi peminjam jika terjadi kerugian atau penyusutan

terhadap nilai aktiva.Rasio ini juga memberikan petunjuk umum

tentang kelayakan dan risiko keuangan perusahaan.

Debt to equity ratio untuk setiap perusahaan tentu berbeda –beda, tergantung karakteristik bisnis dan keberagaman arus kasnya.

Perusahaan dengan arus kas yang stabil biasanya memiliki rasio yang

(32)

Rumus untuk mencari debt to equity ratiodapat digunakan perbandingan antara total utang dengan total ekuitas sebagai berikut.

2.1.3.4 Debt to Asset Ratio ( Debt Ratio)

Debt ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva.

Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oelh

utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap

pengolahan aktiva.

Dari hasil pengukuran, apabila rasionya tinggi, artinya

pendanaan dengan utang semakin banyak, maka semakin sulit bagi

perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman karena

dikhawatirkan perusahaan tidak mampu menutupi utang-utangnya

dengan aktiva yang dimilikinya.Demikian pula apabila rasionya

rendah, semakin kecil perusahaan dibiayai dengan utang.Standar

pengukuran untuk memilai baik tidaknya rasio perusahaan, digunakan

rasio rata-rata industri yang sejenis.

Rumusan untuk mencari debt ratio dapat digunakan sebagai berikut:

2.1.3.5 Long Term Debt to Equity Ratio

(33)

mengukur berapa bagiann dari setiap rupiah modal sendiri yang

dijadikan jaminan utang jangka panjang dengan cara membandingkan

antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan

oleh perusahaan.

Rumusan untuk mencari long term debt to equity ratio adalah dengan menggunakan perbandingan antara utang jangka panjang

dengan modal sendiri, yaitu :

2.1.3.6 Ratio of Fixed Assets to Long Term Liabilities

Rasio aktiva tetap dengan utang jangka panjang ( ratio of fixed assets to long term liabilities) bertujuan mengukur tingkat keamanan bagi kreditur jangka panjang dalam hal bila utang jangka panjang,

seperti utang hipotik dan utang obligasi, dijamin dengan aktiva tetap.

Rasio ini juga menunjukkan apakah perusahaan masih mampu

memperoleh pinjaman baru dengan jaminan aktiva tetapnya.Rasio ini

dihitung dengan membagi aktiva tetap dengan utang jangka panjang.

Semangkin tinggi rasio ini berarti akan semakin besar margin of safety

bagi kreditur jangka panjang.

Rumus untuk mencari ( ratio of fixed assets to long term liabilities) adalah sebagai berikut:

(34)

2.1.3.7 Equity to Total Assets Ratio

Equity to total assets ratio adalah indicator financial yang

digunakan untuk mengukur keterikatan atau motivasi dari pemilik atas

kelangsungan usaha dari bank yang bersangkutan. Rasio ini

menunjukan besarnya modal sendiri yang digunakan untuk mendanai

seluruh aktiva perusahaan. Semangkin tinggi proporsi modal sendiri

maka akan semakin tinggi pula keterikatan atau motivasi pemilik atas

kelangsungan usaha banknya, sehingga akan semakin tinggi peranan

pemilik dalam mempengaruhi manajemen peningkatan kinerja atau

efisiensi banknya secara lebih profesional. Sebaliknya, proporsi modal

sendiri yang relatif rendah akan menyebabkan pemilik tidak merasa

terlalu dirugikan apabila banknya pailit atau bangkruf (Ambarrini,

2003 dalam kurnia 2012).

EAR : Total Equitas/ Total Aset

2.1.4 Pengertian Rasio Profitabilitas

Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting

adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, di samping hal-hal

lainnya. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang telah

ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi kesejahteraan pemilik,

karyawan, serta meningkatkan mutu produk dan melakukan investasi baru.

(35)

mampu untuk memenuhi target yang telah ditetapkan. Artinya besarnya

keuntungan haruslah dicapai sesuai dengan yang diharapkan dan bukan

berarti asal untung. Untuk mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan,

digunakan rasio keuntungan atau rasio profitabilitas yang dikenal juga dengan

nama rasio rentabilitas.

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungann.Rasio ini juga memberikan ukuran

tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan.Hal ini ditunjukkan oleh laba

yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi.Intinya adalah

penggunaan rasio ini menunjukan efisiensi perusahaan.

Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan

menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan

keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba

rugi.Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi.Tujuannya

adalah agar terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu,

baik penurunan atau kenaikan, sekaligus mencari penyebab perusahaan

tersebut.

Hasil pengukuran tersebut dapat dijadikan alat evaluasi kinerja

manajemen selama ini, apakah mereka telah bekerja secara efektif atau tidak.

Jika berhasil mencapai target yang telah ditentukan, mereka dikatakan telah

berhasil mencapai target untuk periode. Namun, sebaliknya jika gagal atau

tidak berhasil mencapai target yang telah ditentukan, ini akan menjadi

(36)

diselidiki di mana letak kesalahan dan kelemahannya sehingga kejadian

tersebut tidak terulang. Kemudian, kegagalan atau keberhasilan dapat

dijadikan sebagai bahan acuan untuk perencanaan laba ke depan, sekaligus

kemungkinan untuk menggantikan manajemen yang baru terutama setelah

manajemen lama mengalami kegagalan. Oleh karena itu, rasio ini sering

disebut sebagai salah satu alat ukur kinerja manajemen.

2.1.4.1 Tujuan Dan Manfaat Rasio Profitbilitas

Seperti rasio- rasio lain yang sudah dibahas sebelumnya, rasio

profitabilitas juga memiliki tujuan dan manfaat, tidak hanya baagi

pihak pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak

diluar perusahaan.

Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan,

maupun bagi pihak luar perusahaan, yaitu:

1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan

dalam satu periode tertentu;

2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan

tahun sekarang;

3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu;

4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal

sendiri;

5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dan perusahaan yang

(37)

6. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan uang

digunakan baik modal sendiri ;

7. Dan tujuan lainnya

Sementara itu, manfaat yang diperoleh adalah untuk:

1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan

dalam satu periode

2. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan

tahun sekarang;

3. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu;

4. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal

sendiri;

5. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri;

6. Manfaat lainnya.

2.2 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai return saham dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya seperti struktur aset, rasio harga laba, rasio aktivitas,

profitabilitas, dan leverage telah banyak diteliti oleh penelitian-penelitian

sebelumnya. Penelitian-penelitian tersebut telah banyak memberikan masukan

serta kontribusi tambahan bagi auditor untuk menganalisis faktor-faktor yang

(38)

Tabel 2.3

Penelitian-Penelitian Terdahulu NO Penulis

Dan Tahun

Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian

1. G.K.A

Rasio likuiditas dan profitabilitas

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap return saham. Rasio aktivitas tidak memiliki pengaruh

signifikan dan

negative terhadap return saham.

(39)

4 Uniariny

Kerangka pemikiran menjelaskan tentang alur berfikir dan hubungan yang

menunjukkan kaitan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya yang ada

dalam penelitian ini. Variabel-variabel dalam penelitian ini antara lain:

Return saham, struktur modal, struktur aset, dan profitabilitas. Return saham

adalah tingkat pengembalian terhadap sebuah investasi yang diharapkan oleh

investor terhadap penyertaan modalnya dalam sebuah perusahaan. Dalam

penelitian ini variabel- variabel yang digunakan dalam mengukur sebuah tingkat

pengembalian saham ( return saham) dalam sebuah perusahaan perbankan yaitu

struktur modal, struktur aset, dan profitabilitas. Variabel – variabel independen

(40)

yaitu return saham. Adapaun hubungan - hubungan antar variable akan

diperlihatkan dalam gambar kerangka pemikiran berikut:

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir

Struktur aset dapat diukur dengan membandingkan aset tetap dengan total

aset yang ada di perusahaan. Struktur aset mempengaruhi sumber- sumber

pembiayaan dalam beberapa cara. Perusahaan yang memiliki asset tetap jangka

panjang ( perusahaan umum), akan banyak mengunakan hutang hipotik jangka

panjang. Perusahaan yang sebahagian besar memiliki piutang dan persediaan

STRUKTUR ASET

( X1)

STRUKTUR MODAL

DER

DAR

LDER

LDAR

EAR

(X2)

PROFITABILITAS

ROA

ROE

(X3)

RETURN SAHAM

(Y)

H1

H2

(41)

barang yang nilainya tergantung pada tingkat profitabilitas perusahaan ( misalnya

perusahaan dagang) tidak tergantung pada pembiayaan jangka panjang melainkan

tergantung pada pembiayaan jangka pendek. Maka untuk itu perusahaan dalam

memilih bentuk pembiayaannya akan mempengaruhi kualitas perusahaan tersebut

dalam meningkatkan kinerja perusahaan yang nantinya akan berdampak pada

return saham perusahaan.

Struktur modal menunjukan sejahu mana perusahaan mendanai

perusahaannya. Dalam hal ini perusahaan akan mengambil atau membuat sebuah

keputusan dalam hal pendanaan yang mana nantinya akan berpengaruh pada

penilaian perusahaan yang terlefksi pada harga saham. Maka untuk itu seorang

manajer perusahaan harus pandai dalam memilih sumber pendanaan mana yang

akan dijadikan yang nantinya tujuan utamanya adalah memaksimalkan kinerja

perusahaan. Dengan kinerja perusahaan mengalami peningkatan secara fositif

akan mempengaruh tingkat pengembalian saham. Dalam penelitian ini struktur

modal diukur dengan beberapa rasio yaitu debt to equity ratio, debt to asset ratio, long term debt to equity ratio, long term debt to asset ratio dan equity to asset ratio.

Profitabilitas menunjukan tingkat keberhasilan sebuah perusahaan.

Semangkin baik tingkat profitabilitas sebuah perusahaan maka akan semangkin

baik pulak tingkat kinerja sebuah perusahaan. Yang mana akan mendorong tingkat

kepercayaan para investor yang akan menanamkan modal pada perusahaan

tersebut. Yang mana nantinya para investor akan mengharapkan tingkat

(42)

penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah return on equity dan return on asset.

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah, kajian teori dan hasil penelitian

sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

Pengaruh struktur aset,struktur modal, profitabilitas terhadap return saham di

Perusahaan Perbankan yang go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(43)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kausal yang berguna untuk menganalisis

hubungan – hubungan antar suatu variabel dengan variabel lainnya atau

bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (umar, 2003: 63) dalam

heru :2009.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan cara menganalisis lamanya waktu

penyelesaian yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal

diterbitkannya laporan audit di perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia dalam periode 2010-2013. Jadwal penelitian dapat dilihat dari tabel

dibawah ini:

Tabel 3.1Jadwal Penelitian

Kegiatan Oktober November Desember Januari Februari Maret April Pengajuan judul

Penyetujuan judul

Penulisan proposal

Bimbingan proposal Penyelesaian proposal

Seminar proposal

Ujian

komprehensif Bimbingan skripsi

(44)

3.3 Batasan Operasional

Penelitianini memiliki beberapa batasan agar tujuan peneliti yang telah

dipaparkan sebelumnya di dalam latar belakang masalah dapat tercapai. Objek

penelitian dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Data yang diperlukan dalam penelitian

ini adalah laporan keuangan tahunan periode 2010-2013 dan laporan keuangan

tahunan yang telah di audit periode 2010-2013.

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Dalam rangka menguji hipotesis yang telah dijelaskan dalam landasan

teori sebelumnnya maka variable yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat

diklasifikasikan menjadi 2 yaitu: Variabel dependen dan variabel independen.

3.4.1 Variabel Dependen (Terikat)

Penelitian ini menggunakan variabel dependen return saham yang di

ukur dengan nilai pengembalian. Return saham adalah hasil yang diperoleh

dari investasi dengan cara menghitung selisih harga saham periode berjalan

dengan periode sebelumnya dengan mengabaikan deviden, maka dapat di

tulis rumus ( Ross et.al.2003:238 dalam Heru S.A.S.):

3.4.2. Variabel Independen (Bebas)

Variabel independen yaitu variabel yang dapat mempengaruhi variabel

lain.Dalam penelitian ini menggunakan varibel independen yaitu sebagai berikut:

(45)

Struktur asset merupakan sisi sebelah kiri dari sebuah neraca

perusahaan (asset perusahaan yang harus dibelanjai). Menurut Riyanto

(1993:12) dalam jortan :2007 “ perbandingan atau perimbangan antara aktiva

lancar dan aktiva tetap akan menentukan struktur kekayaan (struktur aktiva)”.

Dalam penelitian ini, struktur asset diukur denagn membandingkan antara

asset tetap terhadap total asset.

b) Struktur Modal

Dalam penelitian ini pengukuran struktur modal menggunakan rasio

debt to equity rasio, debt to asset ratio,long term debt to equity rasio, ratio of fixed

asset long term liabilities,equity to assets ratio.

c) Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungann.Rasio ini juga memberikan

ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan.Hal ini

ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan

investasi.Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukan efisiensi

perusahaan.

Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan

perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan,

terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi.Pengukuran dapat

dilakukan untuk beberapa periode operasi. Dalam penelitian ini rasio yang

(46)

3.5 Populasi dan Sampel

Menurut Nawawi dalam Tukiran (2012 : 33) populasi adalah keseluruhan

subyek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan,

gejala-gejala, atau peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai sumber. Menurut

Arikunto dalam Tukiran (2012: 33) populasi juga merupakan keseluruhan subyek

penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi yang ingin diambil oleh

penulis adalah 39 emiten perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

periode 2010-2013.

Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang

dianggap dapat menggambarkan populasinya. Menurut Ali dalam Tukiran (2012:

34) sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang

diteliti yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil

menggunakan teknik tertentu.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 20 sampel perusahaan perbankan yang sesuai dengan kreteria peneliti.

Teknik penarikan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah purposive random sampling method dengan kriteria sebagai berikut:

a. perusahaan tergolong perusahaan yang bergerak di bidang perbankan dan

terdaftar sebagai emiten perbankan yang terdaftar di BEI

b. Perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sampai dengan 31

(47)

periode 2010, 2011, 2012 dan 2013 serta mempunyai data laporan

keuangan lengkap sesuai data yang diperlukan dalam variabel penelitian.

c. Perusaahan yang menerbitkan laporan keuangan yang telah di audit untuk periode tahun 2010, 2011, 2012 dan 2013.

Adapun daftar perusahaan yang menjadi sampel disajikan dalam tabel 3.2 adalah

sebagai berikut.:

Tabel 3.2

Daftar Perusahaan perbankan

NO NAMA PERUSAHAAN KODE SAHAM

EMITMEN

1 Bank ICB Bumiputera, Tbk BABP

2 Bank Ekonomi Raharja, Tbk BAEK

3 Bank Central Asia, Tbk BBCA

4 Bank Bukopin , Tbk BBKP

5 Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk BBNI

6 Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk BBRI

7 Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk BBTN

8 Bank Danamon, Tbk BDMN

9 Bank Pundi, Tbk BEKS

10 Bank BJB, Tbk BJBR

11 Bank Jatim, Tbk BJTM

12 Bank Mandiri (Persero), Tbk BMRI

13 Bank CIMB Niaga, Tbk BNGA

14 Bank BII, Tbk BNII

15 Bank Tabungan Pensiuanan Negara, Tbk BTPN

16 Bank Artha Graha, Tbk INPC

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

(48)

objeknya, tetapi melalui sumber lain, baik lisan maupun tulisan Data sekunder ini

diambil dari website Bursa Efek Indonesia (BEI) dan refenrensi dari peneliti

sebelumnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan

pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan

melakukan analisis data dengan prosedur statistik.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder adalah data yang diperoleh seorang peneliti secara tidak langsung dari

objeknya, tetapi melalui sumber lain, baik lisan maupun tulisan Data sekunder ini

diambil dari website Bursa Efek Indonesia (BEI) dan refenrensi dari peneliti

sebelumnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan

pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan

melakukan analisis data dengan prosedur statistik.

3.8 Teknik Analisis Data

Data yang siap diolah akan dilakukan pengujian statistik dengan

menggunakan program SPSS versi 19.0. Untuk menguji hipotesis yang telah

dirumuskan, maka dalam penelitian ini digunakan metode analisis data sebagai

berikut:

3.8.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif berfungsi sebagai penganalisis data dengan

menggambarkan sampel data yang telah dikumpulkan. Penelitian ini menjabarkan

jumlah data, rata-rata, nilai minimum dan maksimum serta standar deviasi.

(49)

Hasil analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik untuk

menghasilkan suatu model yang baik. Uji asusmsi klasik digunakan untuk

mengetahui ada tidak nya multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi

dalam model regresi.

3.8.2.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data dalam sebuah

model regresi, variabel penggangu atau residual mempunyai distribusi normal

atau tidak. Dalam penelitian ini normalitas menggunakan One-Sample

Kolmogorov-Smirnov Test, bila nilai signifikan semua variabel lebih dari 0,05

maka variabel tersebut telah terdistribusi normal.

3.8.2.2 Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas artinya antarvariabel independen yang terdapat dalam

model regresi memiliki hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna

(koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1). Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi sempurna atau mendekati sempurna diantara variable

bebasnya. Konsekuensi adanya multikolinearitas adalah koefisen korelasi variable

tidak tertentu dan kesalahan menjadi sangat besar atau tidak terhingga.

Ada beberapa metode uji multikolinearitas, yaitu:

1. Dengan membandingkan nilai koefisien determinasi individual (r2) dengan

nilai determinasi secara serentak (R2).

2. Dengan melihat nilai tolerance atau variance inflation factor (VIF) pada

(50)

Batas tolerance adalah 0,10 atau nilai VIF adalah 10. Jika VIF > 10 dan nilai

tolerance <0,10, maka terjadi multikolinearitas tinggi antar variable bebas dengan

variable bebas lainnya.

3.8.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lain. Dalam penelitian pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat

pola titik-titik pada grafik regresi antara nilai prediksi variable terikat (deepnden)

yaitu ZPRED (Standardized Predicted Value) dengan residualnya SRESID

(Studentized Residual). Uji yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisiitas Deteksi ada tidaknya heteroskedasitas dapat dilakukan dengan melihat ada

tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah residual (Y prediksi –Y sesungguhnya) yang telah di studentized.

Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur

(bergelombang, melebar kemedian menyempit), maka mengindikasi telah terjadi

heteroskedasitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Pada

penelitian ini akan di uji dengan melihat pola titik-titik pada grafik regresi.

3.8.2.4 Uji Autokorelasi

Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota observasi yang disusun

menurut waktu atau tempat. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

(51)

Model regresi dikatakan tidak terdapat autokorelasi apabila nilai Durbin Watson

berkisar 1,55 sampai 2,46 (untuk n<15).

Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Kriteria

pengujian dengan hipotesis tidak ada autokorelasi adalah sebagai berikut, Menurut

Santoso kriteria autokorelasi ada 3, yaitu:

 Nilai D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif.

 Nilai D-W di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada

autokorelasi.

 Nilai D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif.

3.8.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk

menyatakan hubungan fungsional antara variabel independen dan variabel

dependen. Adapun bentuk model regresi yang digunakan sebagai dasar adalah

bentuk fungsi linear yakni:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e dimana:

a = Konstanta Y = return saham

X1 = Struktur aset X2 = Struktur modal X3 = Profitabilitas

b1.. b2.. b3.. .. = koefisien regresi masing-masing variabel independen

e = faktor penggangu

3.8.4 Uji Hipotesis 3.8.4.1 Uji Parsial (Uji-t)

Uji-t merupakan uji signifikan pengaruh setiap variabel antara variabel

(52)

diketahui bagaimana pengaruh variabel independen secara parsial terhadap return

saham.

1. Jika –ttabel ≤ thitung ≤ ttabel maka H0 diterima yang artinya tidak ada pengaruh

antara variabel bebas dengan variabel terikat.

2. Jika –ttabel > – thitung atau ttabel < thitung maka H0 ditolak yang artinya ada

pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat.

3.8.4.2 Uji Simultan (Uji F)

Uji F adalah menguji variabel independen secara bersama terhadap

variabel dependen. Uji F digunakan untuk menguji hipotesis penelitian, yang

ditempuh melalui dua pendekatan, yaitu: membandingkan angka F hitung dengan

F tabel.

1. Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho di terima,

2. Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka Ho ditolak.

Atau bisa dilihat dari nilai p-value yang muncul,

1. Jika p < α, maka Ho ditolak,

(53)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Singkat Objek Penelitian

Sumber data dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak

dalam bidang perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2010-2013.Perusahaan yang bergerak di bidang perbankan yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia untuk tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 dan

yang listing serta mencantumkan laporan keuangan per periode akuntansi yang menjadi penelitian berjumlah 20 perusahaan. Penelitian ini dilakukan

untuk mengetahui apakah ada pengaruh struktur aset, struktur modal, dan

profitabilitas terhadap return saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia yang dilakukan pengujian secara empiris

terhadap 20 perusahaan.

4.1.2. Statistik Deskriptif

Variabel-variabel dalam penelitian ini dimasukkan ke program

SPSS dan menghasilkan output-output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan. Berikut ini ditampilkan data statistik secara umum dari

(54)

Tabel 4.1

Output SPSS Statistik Deskriptif Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

S.ASET 80 .00 2.44 1.0129 .47292

DER 80 -4.61 2.75 1.9798 .86720

DAR 80 .00 1.61 1.5105 .17621

LDER 80 .00 2.45 1.4837 .45096

LDAR 80 -4.61 4.79 -2.8828 2.08283

EAR 80 .86 2.60 1.3722 .30214

ROA 80 -2.04 2.19 .6623 .76609

ROE 80 -3.91 11.37 4.0135 2.16388

RETURN 80 .00 2.03 1.4603 .53767

Valid N (listwise) 80

Sumber: Pengolahan Data SPSS, Maret 2015

Dari tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa:

1. Rata-rata Struktur Aset adalah sebesar 1.0129 dengan standar deviasi

sebesar 0.47292, dengan nilai maksimum sebesar 2.44, dan nilai

minimum yakni 0.00

2. Rata-rata Struktur Modal yang diproksikan kedalam Debt to Equity Ratio adalah sebesar 1.9798 dengan standar deviasi 0.86720, nilai maksimum 2.75 dan nilai minimum -4.61.

3. Rata-rata struktur modal yang diproksikan kedalam Debt to Asset Ratio adalah sebesar 1.5105 dengan standar deviasi 0.17621, dengan nilai maksimum 1.61 dan nilai minimum 0.00

(55)

5. Rata-rata struktur modal yang diproksikan ke dalam Long Debt to Asset Ratio adalah sebesar -2.8828 dengan standar deviasi sebesar 2.08283, nilai maksimum 4.79 dan nilai minimum sebesar -4.61.

6. Rata-rata struktur modal yang diproksikan kedalam Equtiy to Asset Ratio adalah sebesar 1.3722 dengan standar deviasi 0.30214, dengan nilai maksimum 2.60 dan nilai minimum 0.86.

7. Rata-rata profitabilitas yang diproksikan kedalam Return on Asset

adalah sebesar 0.6623 dengan standar deviasi 0.76609, dengan nilai

maksimum sebesar 2.19 dan nilai minimum -2.04.

8. Rata-rata profitabilitas yang diproksikan kedalam Return on Equity

adalah sebesar 4.0135 dengan standar deviasi sebesar 2.16388, dengan

nilai maksimum sebesar 11.37, dan nilai minimum -3.91.

9. Rata-rata return saham adalah 1.4603, dengan standar deviasi sebesar 0.53767, dan nilai maksimum 2.03, dan nilai minimum 0.0

4.1.3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang

digunakan dalam sebuah penelitian.Hal ini dilakukan agar diperoleh model

analisis yang tepat untuk digunakan dalam penelitian ini. Adapun uji

asumsi klasik yang dilakukan meliputi; Uji normalitas, uji

(56)

4.1.3.1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

digunakan memiliki distribusi normal atau mendekati normal dengan

melihat normal probability plot. Uji normalitas yang pertama dilakukan adalah berdasarkan grafik secara histogram yang terlihat pada gambar 4.1.

Sumber: Pengolahan Data SPSS, Maret 2015 Gambar 4.1

Gambar Grafik Histogram

Berdasarkan Gambar 4.1 terlihat bahwa pola distribusi normal,

akan tetapi jika kesimpulan normal atau tidaknya data hanya dilihat dari

grafik histogram, maka hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah

sampel yang kecil. Metode lain yang digunakan dalam analisis grafik

(57)

distribusi kumulatif dan distribusi normal. Jika distribusi data residual

normal, maka garis yang akan menggambarkan data sesungguhnya akan

mengikuti garis diagonalnya. Uji normalitas dengan melihat normal probability plot dapat dilihat dalam gambar 4.2 berikut:

Sumber: Pengolahan Data SPSS, Maret 2015 Gambar 4.2

Normal Probability Plot

Berdasarkan grafik profitabilitas pada gambar 4.2 di atas

menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal karena

distribusi data residualnya mengikuti arah garis diagonal (garis normal).

Pengujian normalitas data secara analisis statistik dapat dilakukan dengan

Gambar

Tabel 2.1
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir
+7

Referensi

Dokumen terkait

(2)Dari para jemaah haji oleh Menteri Muda Agama dapat dipungut biaya administrasi dan lain-lain biaya, yang berdasarkan ketentuan-ketentuan dari

Sebaiknya penataan koleksi perpustakaan dilakukan setiap hari. Jangan ditunda untuk menatanya, agar taman bacaan tersebut kelihatan rapi, sehingga yang akan mencari informasi

Hubungan Resiliensi dengan Kesejahteraan Psikologis pada Lansia di Pondok Lansia Al-Islah Kota Malang Berdasarkan beberapa konsep dari variabel- variabel yang telah disampaikan

Pohjois-Savossa kalkitus kohotti myös kolmannen sadon fosforipitoisuutta, mutta ei Etelä-Savossa, jossa tosin ilmeni P-pitoisuuden tasoittumista Ca- ja 0a1-koejäåenten välillä kesän

Hasil analisis stabilitas lereng dari ketiga metode tersebut didapatkan nilai SF paling kecil pada metode pseudo statik yaitu pada sudut 60 o dengan nilai SF sebesar 0,38,

• Positioning adalah tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati suatu posisi yang terbedakan (diantara pesaing) di dalam benak pelanggan sasarannya. •

Fungsi utama selulosa pada nutrisi ialah untuk menyediakan bahan bulky dan tidak dapat dicerna yang dapat meningkatkan efisiensi kerja saluran usus yang dapat disamakan

Untuk itu, tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji langkah-langkah yang tepat dalam pengelolaan dan pelestarian Hutan Palasari dengan menggunakan metode AHP,