• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Tumbuhan oleh Masyarakat di Sekitar Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemanfaatan Tumbuhan oleh Masyarakat di Sekitar Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN TUMBUHAN OLEH MASYARAKAT DI

SEKITAR HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT

SUKABUMI

MUHAMMAD IRKHAM NAZMURAKHMAN

DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pemanfaatan Tumbuhan Oleh Masyarakat di Sekitar Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

(4)

ABSTRAK

MUHAMMAD IRKHAM NAZMURAKHMAN. Pemanfaatan tumbuhan oleh Masyarakat di Sekitar Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi. Dibimbing oleh ERVIZAL AM ZUHUD dan AGUS HIKMAT

Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan, masih memiliki interaksi terhadap hutan, seperti masyarakat Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan, Sukabumi. Adanya perubahan pola hidup pada masyarakat dapat mengancam keberadaan kearifan tradisional mereka terkait pemanfaatan tumbuhan. Penelitian ini penting dilakukan untuk mengidentifikasi keanekaragaman tumbuhan oleh masyarakat di sekitar HPGW. Data keanekaragaman tumbuhan yang dimanfaatkan diperoleh melalui wawancara semi terstruktur. Tumbuhan diklasifikasikan menjadi 8 kegunaan, yaitu tumbuhan obat, pangan, tumbuhan hias, bahan bakar, bahan bangunan, pakan ternak, tumbuhan aromatik, dan kegunaan lain. Tumbuhan obat adalah kelompok yang paling banyak dimanfaatkan, sebanyak 145 spesies dari 54 famili. Tumbuhan berhabitus herba paling banyak dimanfaatkan, sebesar 36,56%, dibandingkan dengan habitus lainnya karena kemudahan mendapatkannya. Bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan adalah daun, sebesar 51,61%. penggunaan daun paling banyak karena kemudahan mendapatkan dan mengolahnya.

Kata kunci: Hutan Pendidikan Gunung Walat, masyarakat desa Hegarmanah, pemanfaatan tumbuhan

ABSTRACT

MUHAMMAD IRKHAM NAZMURAKHMAN. Plant Use by Forest Margin Society of Surrounding Gunung Walat University Forest Sukabumi. Supervized by ERVIZAL AM ZUHUD and AGUS HIKMAT

Society, which lives in forest margin area such as one in Hegarmnah Village, Cicantayan, Sukabumi, has interaction with forest. The changing lifestyle of the society threaten the existence of their traditional knowledge. This research needed to identified the diversity of plants used by forest margin society of GWUF. Data of used plant diversity were collected through semi-structured interview. Plant species was classified into 8 group of purpose, that is for medicinal purpose, food, aesthetics, fire-wood, building materials, cattle feeding, aromatic, and other purpose. Medicinal purpose plant is the most group used plants, amount of 145 species of 54 family. Herb habitus is the most used plants by a value of 36,56%. Plant’s part that mostly used by the people was the leaves with the amount of 51,61% since leaves were easy to obtain and process.

(5)

MUHAMMAD IRKHAM NAZMURAKHMAN

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan

pada

Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata

PEMANFAATAN TUMBUHAN OLEH MASYARAKAT DI

SEKITAR HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT

SUKABUMI

DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(6)
(7)
(8)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Februari - Maret 2014, dengan judul Pemanfaatan Tumbuhan oleh Masyarakat di Sekitar Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Prof Dr Ir Ervizal AM Zuhud, MS dan Bapak Dr Ir Agus Hikmat, MSc F selaku pembimbing, Bapak Dr Ir Nandi Koesmaryadi, MS serta para staf Hutan Pendidikan Gunung Walat. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Lasti Fardilla, Hardian Akbar dan Dafid Kurniawan yang telah membantu proses pengambilan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR LAMPIRAN vii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan 1

Manfaat 2

METODE 2

Lokasi dan Waktu 2

Jenis Data 2

Alat 3

Metode Pengumpulan Data 3

Analisis Data 4

HASIL DAN PEMBAHASAN 5

Kondisi Umum Lokasi Penelitian 5

Karakteristik Responden 6

Keanekaragaman Tumbuhan Berdasarkan Habitus dan Bagian yang

Digunakan 8

Keanekaragaman Tumbuhan Berdasarkan Kegunaaan 9 Keanekaragaman Tumbuhan Berdasarkan Lokasi Pengambilan 11 Perbandingan Hasil Penelitian Pemanfaatan Tumbuhan di HPGW 18

SIMPULAN DAN SARAN 19

Simpulan 19

Saran 19

DAFTAR PUSTAKA 20

(10)

DAFTAR TABEL

1 Tahapan kegiatan dan aspek yang dikaji 3

2 Pola penggunaan lahan 6

3 Mata pencaharian dan jenis kelamin responden 7

4 Tingkat pendidikan dan kelas umur responden 7

5 Keanekaragaman tumbuhan berdasarkan habitusnya 8 6 Keanekaragaman tumbuhan berdasarkan bagian yang digunakan 9 7 Keanekaragaman tumbuhan berdasarkan kegunaannya 9 8 Multipurpose species yang dimanfaatkan masyarakat 10 9 Beberapa spesies tumbuhan dimanfaatkan sebagai obat 12

10 Spesies tumbuhan hias 15

11 Beberapa spesies tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai kayu bakar 15 12 Beberapa spesies tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan bangunan 16 13 Spesies tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan aromatik 17 14 Spesies tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai pakan ternak 17 15 Spesies tumbuhan yang dimanfaatkan untuk kegunaan lain 18 16 Perbandingan hasil penelitian pemanfaatan tumbuhan di HPGW 18

DAFTAR GAMBAR

1 Peta citra Hutan Pendidikan Gunung Walat 2

2 Pemanfaatan tumbuhan berdasarkan lokasi pengambilan 11

3 Tumbuhan berguna di pekarangan masyarakat 12

4 Habitus tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat 13 5 Persentase bagian tumbuhan obat yang digunakan 14 6 Batang tusam yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar 16

DAFTAR LAMPIRAN

1 Nama desa yang berbatasan dengan Desa Hegarmanah 22 2 Komposisi jenis kelamin dan jumlah penduduk per dusun 22

3 Kelompok umur penduduk Desa Hegarmanah 22

4 Mata pencaharian penduduk Desa Hegarmanah 23

(11)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) terletak di Kecamatan Cicantayan dan Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Hutan Pendidikan Gunung Walat tersebut merupakan salah satu hasil kerjasama antara Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan Pemerintah Daerah Jawa Barat. Usaha kerjasama tersebut dimulai sejak tahun 1961 oleh Fakultas Pertanian Universitas Indonesia, sekarang bernama Institut Pertanian Bogor. Selanjutnya, kawasan hutan Gunung Walat seluas ±359 ha melalui SK Menhut No 188/ Menhut II/ 2005 ditetapkan sebagai Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus yang pengelolaannya dilakukan oleh Fakultas Kehutanan IPB (Badan Eksekutif HPGW 2010).

Hutan Pendidikan Gunung Walat memberikan banyak manfaat tidak hanya untuk kepentingan pendidikan bagi perguruan tinggi tetapi juga untuk menopang masyarakat sekitar HPGW. Kelompok masyarakat yang tinggal di sekitar HPGW adalah masyarakat Desa Hegarmanah dan Desa Batununggal. Masyarakat di kedua desa tersebut masih memiliki interaksi dengan HPGW (Damayanti 2003). Interaksi tersebut diantaranya berupa pemanfaatan tumbuhan.

Kegiatan pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat di sekitar HPGW berdasarkan Roslinda (2002) di antaranya adalah pengambilan kayu bakar, penghasil pangan, penghasil pakan ternak dan pemanfaatan tumbuhan obat. Sampai kini, kajian tentang pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat sekitar HPGW secara keseluruhan belum pernah dilakukan. Namun, kajian etnofitomedika (pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat) yang merupakan salah satu bagian etnobotani sudah pernah dilakukan. HPGW memiliki potensi tumbuhan obat mencapai 60 spesies (Fatmasari 2003). Tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat sekitar HPGW berjumlah 177 spesies dari 58 famili dan tiga spesies di antaranya diambil dari HPGW karena tidak tersedia di pasar atau di sekitar rumah mereka (Damayanti 2003).

Praktek pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat di Indonesia sudah banyak dilakukan tetapi penelitian terkait hal tersebut, belum banyak dilakukan. Pengetahuan lokal tentang pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat tersebut penting untuk didokumentasikan sehingga dapat menjadi data awal untuk pengembangan sumberdaya alam yang berkelanjutan. Penelitian ini perlu dilakukan untuk melengkapi data yang terkumpul sebelumnya.

Tujuan

(12)

Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan bahan masukan bagi kebijakan pengelolaan HPGW terkait pengelolaan pemanfaatan tumbuhan secara berkelanjutan bersama masyarakat.

METODE

Lokasi dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan, yang berbatasan langsung dengan HPGW, Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Pengambilan data lapangan dilakukan pada bulan Februari - Maret 2014.

Sumber : Badan Eksekutif HPGW

Gambar 1 Peta Citra Hutan Pendidikan Gunung Walat

Jenis Data

(13)

Alat

Alat yang digunakan di antaranya sasak, label gantung, kertas koran, oven, alat penyemprot, kamera, alat tulis, field guide tumbuhan, laptop dan kuesioner.

Metode Pengumpulan Data

Tahapan Kegiatan

Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa tahapan (Tabel 1). Data yang diambil meliputi kondisi umum HPGW, karakteristik responden,dan keanekaragaman tumbuhan berguna. Kemudian masing-masing data tersebut dianalisis secara deskriptif.

Tabel 1 Tahapan kegiatan dan aspek yang dikaji

No Jenis data Aspek yang dikaji Cara pengambilan Sumber data 1 Kajian kondisi

umum HPGW

1.Sejarah

2.Letak dan luas 3.Kondisi sosial

masyrakat sekitar

Studi pustaka Pihak pengelola HPGW, Pemerintah Desa

Hegarmanah 2 Karakteristik

responden

1.Karakteristik umur 2.Jenis kelamin 3.Pendidikan terakhir 4.Pekerjaan

Wawancara Masyarakat sekitar HPGW 3 Kajian

tumbuhan berguna

1.Spesies tumbuhan 2.Famili 7.Cara pengolahan 8.Cara pemakaian

Wawancara dan survey langsung

1.Pengolahan data 2.Analisis data

Pengamatan langsung dan identifikasi Observasi Partisipatif

(14)

Wawancara

Wawancara dilakukan kepada 30 responden dengan menggunakan kuesioner. Pemilihan responden menggunakan metode Purposive sampling. Sasaran responden adalah masyarakat Desa Hegarmanah yang masih memanfaatkan tumbuhan. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data keanekaragaman tumbuhan yang dimanfaatkan, bagian tumbuhan yang digunakan, lokasi pengambilan tumbuhan, habitus tumbuhan, dan cara penggunaan tumbuhan.

Identifikasi Tumbuhan

Setiap tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar HPGW diidentifikasi dengan cek silang menggunakan literatur tentang tumbuhan yang ada. Literatur yang digunakan antara lain, van Steenis (1997), Zuhud dan Hikmat (2010), dan Arisandi dan Andriani (2005).

Analisis Data

Karakteristik Responden

Data karakteristik responden disusun berdasarkan tingkat pendidikan, pekerjaan, jenis kelamin, dan karakteristik umur. Masing-masing data tersebut dihitung persentasenya dan dianalisis kaitannya dengan tingkat pemanfaatan tumbuhan secara deskriptif.

Klasifikasi Pemanfaatan Tumbuhan

Spesies tumbuhan yang dimanfaatkan diklasifikasikan menjadi 8 kategori: tumbuhan obat, pangan, minuman, pakan, bahan bangunan, bahan bakar, aromatik, hias,dan kegunaan lainnya. Data tersebut dianalisis secara deskriptif. Persentase Habitus dan Bagian yang Digunakan

(15)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Umum Lokasi Penelitian

Hutan Pendidikan Gunung Walat

Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) merupakan area hutan yang diperuntukkan sebagai hutan pendidikan berdasarkan surat Menhut No.008/Kpts/DJ/I/73. Pengelolaan HPGW seluas 359 ha diberikan kepada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor hingga waktu tidak terbatas sesuai dengan surat ketetapan Menteri Kehutanan No.SK.702/Menhut-II/2009 (Badan Eksekutif HPGW 2010). Kawasan HPGW terletak di Desa Hegarmanah Kecamatan Cicantayan Kabupaten Sukabumi. Secara astronomis HPGW terletak di koordinat 6˚54’23’’- 6˚55’35’’ LS dan 106˚48’27’’- 106˚50’29’’ BT (Kaban 2013). HPGW merupakan bagian dari pegunungan dan hampir seluruh kawasannya berada di ketinggian 500 mdpl. Tingkat kemiringan lereng dari Curam (15 – 25%) hingga sangat curam (>40%) (Badan Eksekutif HPGW 2010). Iklim HPGW berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson adalah bertipe B (basah) (Kaban 2013). Beberapa aliran air kecil mengalir sepanjang tahun ke arah selatan (Badan Eksekutif HPGW 2010).

Saat ini penutupan lahan di HPGW telah mencapai 95% dari seluruh area. HPGW memiliki tegakan sejenis seperti agathis (Agathis loranthifolia), Pinus (Pinus merkusii), dan Puspa (Schima walichii) dan tegakan campuran terdiri dari mahoni (Swietenia mahagony), sengon (Paraseranthes falcataria), kayu afrika (Maesopsis eminii), rasamala (Altingia excelsa), meranti (Shorea sp), akasia (Acacia mangium), dan randu (Ceiba pentandra). Sebagian besar tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, yaitu untuk tumbuhan obat dan agroforestri. Tumbuhan obat HPGW mencapai 68 jenis yang telah dilaporkan dan spesies tumbuhan untuk agroforestri antara lain kapol (Amomum cardamomum), kopi (Coffea arabica), dan pisang (Musa sp.) (Badan Eksekutif HPGW 2010).

HPGW memiliki beberapa mamalia yang dapat ditemukan antara lain kelelawar (Hipposideros larvatus, Rhinolophusaccumilatus, Rhinolophus affinis) (Himakova 2012) monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), bajing (Callosciurus sp), babi hutan (Sus scrofa), trenggiling (Manis javanica), dan musang (Paradoxurus hermahermaphroditic). Jenis burung mencapai 52 spesies dari 22 famili yang telah dilaporkan. Selain itu juga ada banyak dari spesies serangga dan herpetofauna (Badan Eksekutif HPGW 2010).

Desa Hegarmanah

(16)

sedangkan secara geografis terletak di koordinat 6,57˚ LS dan 106,41˚ BT. Desa Hegarmanah berbatas dengan 6 desa (Lampiran 1). Desa Hegarmanah memiliki luas 1488,33 Ha yang terdiri atas hutan HPGW, perkebunan, persawahan, dan perkampungan masyarakat (Tabel 2). Penggunaan lahan terbesar untuk perkebunan yaitu seluas 1007,8 ha (67,71 %) dan terkecil untuk perkampungan seluas 49,5 ha (3,32%).

Tabel 2 Pola penggunaan lahan

No Penggunaan lahan Luas (ha) Persentase (%)

1 Perkebunan 1007,8 67,71

2 Hutan HPGW 350 23,51

3 Persawahan 81 5,44

4 Perkampungan 49,5 3,32

Total 1488,3 100

Sumber: Potensi Desa Hegarmanah 2014

Data kependudukan yang dikeluarkan oleh balai desa tahun 2014 (Lampiran 2), penduduk Desa Hegarmanah berjumlah 6071 jiwa. Jumlah laki-laki (3058 jiwa) dan perempuan (3013 jiwa) hampir sebanding. Penduduk terbanyak berada di Dusun Cilubang yang mencapai 1374 jiwa dan jumlah penduduk terendah di Dusun Ciaparay sebanyak 666 jiwa. Usia produktif (15 – 64 tahun) memiliki jumlah terbanyak, yaitu 4073 jiwa atau 67,4% dari total penduduk (Lampiran 3). Penduduk yang bermata pencaharian buruh dan pelajar memiliki persentase tertinggi, yaitu 1234 jiwa (32,35%) dan 1458 jiwa (38,22%) sedangkan ustadz, supir, dan pensiunan hanya berjumlah 4 jiwa (0,1%) hingga 6 jiwa (0,16%) (Lampiran 4).

Karakteristik Responden

Jumlah responden adalah sebanyak 30 orang dengan persentase laki-laki dan perempuan sebanyak 60% dan 40%. Mayoritas kegiatan sampingan laki-laki adalah menggarap lahan, mencari kayu bakar, dan mencari pakan ternak. Pencarian rumput untuk pakan ternak dilakukan bergantian, bapak- bapak saat sore hari dan ibu-ibu di pagi hari (Roslinda 2002). Pencarian kayu biasanya dilakukan saat reponden akan pulang dari aktifitas di hutan maupun di kebun.

(17)

Tabel 3 Mata pencaharian dan jenis kelamin responden No Pekerjaan

Jenis kelamin Jumlah total

Persentase (%) Laki – laki Perempuan

1 Ibu rumah tangga - 8 8 26,67

2 Buruh 5 - 5 16,67

3 Penyadap 4 1 5 16,67

4 Wiraswasta 4 1 5 16,67

5 Tabib 2 1 3 10,00

6 Pelajar 3 - 3 10,00

7 Mak beurang

(dukun beranak) - 1 1 3,33

Total 18 12 30 100

Pendidikan masyarakat di sekitar HPGW masih rendah, bahkan beberapa masyarakat tidak bersekolah (Tabel 4). Sebagian besar masyarakat memiliki tingkat pendidikan sampai sekolah dasar (SD) (66,67%). Rendahnya tingkat pendidikan formal tersebut karena masyarakat memilih untuk bekerja setelah tamat SD.dan pekerjaan yang mereka pilih tidak memerlukan tingkat pendidikan formal yang tinggi. Selain itu juga tidak lepas dari tingkat ekonomi masyarakat. Masyarakat yang mampu menggapai pendidikan tingkat sarjana pada umumnya hanya masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi yang cukup.

Tabel 4 Tingkat pendidikan dan kelas umur responden No Tingkat

pendidikan

Kelas umur

Jumlah total

Persentase (%) Remaja Dewasa Lanjut

usia

1 SD - 16 4 20 66,67

2 Sarjana (S1) 1 1 1 3 10

3 SMA 1 2 - 3 10

4 SMP 1 1 - 2 6,67

5 Tidak

bersekolah - - 2 2 6,67

Total 3 20 7 30 100

Kelas umur responden dibagi menjadi 3, yaitu remaja (10-19 tahun), dewasa (20-59 tahun) dan lanjut usia (≥60 tahun) (Tabel 4). Responden di kelas umur remaja berjumlah 2 orang (7%) yang semuanya berstatus sebagai pelajar. Pelajar hanya sedikit mengetahui tentang pemanfaatan tumbuhan secara tradisional dibandingkan dengan responden yang bermata pencaharian lain. Kelas umur dewasa berjumlah 21 orang (70%) karena kelas umur ini merupakan kelas umur produktif. Terdapat banyak responden dengan berbagai mata pencaharian di kelas umur ini. Pemanfaatan tumbuhan oleh kelas umur produktif merupakan yang tertinggi. Kelas umur lanjut usia berjumlah 7 orang (23%). Responden di kelas umur ini bekerja sebagai tabib, wiraswasta dan penyadap. Pengetahuan tentang tumbuhan berguna oleh kelas umur ini merupakan yang tertinggi.

(18)

tingkat sarjana, kemudian pada kelas umur dewasa sebagian besar hanya hingga tingkat SD, dan responden yang tidak mengeyam pendidikan formal hanya pada kelas umur lanjut usia. Pada kelas umur lanjut usia, responden dengan tingkat pendidikan hingga sarjana merupakan penduduk pendatang.

Keanekaragaman Tumbuhan Berdasarkan Habitus dan Bagian yang Digunakan

Masyarakat Desa Hegarmanah memanfaatkan 176 spesies tumbuhan dari 81 famili (Lampiran 5) untuk berbagai kegunaan. Beberapa spesies tersebut memiliki varietas lebih dari satu. Spesies tumbuhan yang ditemukan dikelompokkan menjadi delapan tipe habitus, yaitu pohon, perdu, semak, herba, liana, bambu, palma, dan epifit. Habitus dengan persentase tertinggi adalah herba (36,56%), sedangkan epifit (1,08%) merupakan habitus dengan persentase terendah (Tabel 5).

Tabel 5 Keanekaragaman tumbuhan berdasarkan habitusnya

No Habitus Jumlah Persentase (%)

1 Herba 60 34,09

2 Pohon 52 29,55

3 Perdu 30 17,05

4 Semak 13 7,39

5 Liana 11 6,25

6 Bambu 4 2,27

7 Palma 4 2,27

8 Epifit 2 1,14

Jumlah 176 100

Tumbuhan berhabitus herba digunakan pada hampir semua kelompok kegunaan, kecuali pada kelompok kegunaan bahan bangunan dan bahan bakar. Tumbuhan berhabitus herba banyak digunakan karena mudah diperoleh dan mudah pengambilannya. Selain itu, dalam proses pertumbuhannya, herba lebih cepat tumbuh dan lebih cepat dapat diambil hasilnya

(19)

Tabel 6 Keanekaragaman tumbuhan berdasarkan bagian yang digunakan No Bagian yang digunakan Jumlah bagian Persentase (%)

1 Daun 96 51,61

2 Batang 22 11,82

3 Buah 19 10,21

4 Getah 16 8,60

5 Rimpang 10 5,37

6 Bunga 9 4,83

7 Akar 6 3,22

8 Umbi 4 2,15

9 Kulit buah 2 1,07

10 Seluruh bagian 2 1,07

Jumlah 184 100

Besarnya persentase penggunaan daun dapat mengindikasikan bahwa daun merupakan bagian yang memiliki banyak manfaat dan kegunaan. Selain itu, daun merupakan bagian yang paling mudah diperoleh dan dapat. Penggunaan bagian daun juga merupakan bentuk dari upaya konservasi karena tidak mengganggu tumbuhannya seperti jika menggunakan akar, batang, getah atau kulit batang. Bahkan untuk penggunaannya, daun dapat juga digunakan secara langsung atau dimakan langsung tanpa proses pengolahan terlebih dahulu (Handayani 2010).

Keanekaragaman Tumbuhan Berdasarkan Kegunaaan

Total spesies tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Hergarmanah adalah sebanyak 176 spesies dari 81 famili. Tumbuhan tersebut diklasifikasikan ke dalam 8 kelompok kegunaan, yaitu tumbuhan obat, pangan, estetika, bahan bakar, bahan bangunan, tumbuhan aromatik, pakan ternak, dan untuk kegunaan lain. Satu tumbuhan dapat memiliki beberapa kegunaan. Dilihat dari penggunaannya, tumbuhan obat (127 spesies) merupakan kelompok yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Desa Hegarmanah dibandingkan dengan kelompok tumbuhan lainnya (Tabel 7).

Tabel 7 Keanekaragaman tumbuhan berdasarkan kegunaannya

No Kegunaan Jumlah spesies Jumlah famili

1 Obat 127 52

2 Pangan 59 37

3 Pakan ternak 24 19

4 Bahan bangunan 22 17

5 Bahan bakar 18 16

6 Hias 14 12

7 Kegunaan lain 12 10

8 Aromatik 4 4

(20)

Multipurpose Species

Multipurpose species merupakan jenis dengan lebih dari satu jasa atau fungsi produksi (Burley & Wood 1991). Pada dasarnya semua pohon merupakan multipurpose species, tetapi di antaranya terdapat spesies yang memiliki manfaat lebih banyak dari spesies lain (Nair 1993). Dari hasil wawancara, terdapat 47 multipurpose species, delapan spesies diantaranya memiliki manfaat terbanyak (Tabel 8). Kedelapan spesies tersebut merupakan pohon penghasil buah. Pohon tersebut daunnya digunakan untuk obat atau pakan ternak, kayu ranting untuk bahan bakar dan batangnya untuk bahan bangunan. Masyarakat memperoleh kedelapan pohon tersebut dari kebun mereka.

Multipurpose species unggulan lokal merupakan multipurpose species yang memiliki keunggulan secara ekologi dan sosial di wilayah setempat. Ciri spesies tersebut adalah berasal dari habitat setempat, telah beradaptasi dengan lingkungan sekitar, bernilai kelestarian keanekaragaman hayati, bermanfaat secara finansial dan disukai masyarakat (Suyanto et al. 2009).

Tabel 8 Multipurpose species yang dimanfaatkan masyarakat No Nama

spesies

Nama ilmiah Kegunaan Jumlah

kegunaan 1 Kelapa Cocos nucifera Obat, pangan, bahan bakar,

bahan bangunan, kegunaan lain

5 2 Nangka Artocarpus

heterophyllus

Obat, pangan, pakan ternak, bahan bakar, bahan bangunan

5 3 Durian Durio zibethines Obat, pangan, bahan bakar,

bahan bangunan

4 4 Jengkol Pithecellobium

jiringa

Obat, pangan, bahan bakar, bahan bangunan

4 5 Kawung Arenga pinnata Obat, pangan, bahan bakar,

kegunaan lain

4 6 Manggis Garcinia

mangostana

Obat, pangan, pakan ternak, bahan bangunan

4 7 Rambutan Nephelium

lappaceum

Obat, pangan, bahan bakar, bahan bangunan

4 8 Sengon Paraserianthes

falcataria

Pakan ternak, bahan bakar, bahan bangunan, kegunaan lain

4

Dari delapan spesies tumbuhan tersebut, kelapa (Cocos nucifera) dan nangka (Artocarpus heterophyllus) merupakan spesies dengan kegunaan paling banyak. Kedua spesies tersebut memiliki 5 kegunaan, diantaranya untuk obat, pangan, bahan bakar, bahan bangunan dan kegunaan lain, sehingga dapat dikategorikan sebagai multipurpose species unggulan lokal di Desa Hegarmanah. Hasil penelitian Suyanto et al. (2009) juga melaporkan bahwa kelapa dan nangka merupakan multipurpose species unggulan lokal di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

(21)

manggis milik masyarakat. Hasil wawancara menunjukkan bahwa saat musim panen, jumlah buah manggis berkisar 50 ton/ hari dengan harga jual 50.000/ Kg.

Keanekaragaman Tumbuhan Berdasarkan Lokasi Pengambilan

Spesies tumbuhan berguna yang dimanfaatkan oleh masyarakat berasal dari berbagai lokasi, yaitu hutan, kebun dan pekarangan rumah (Lampiran 6). Spesies tumbuhan berguna yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagian besar diambil dari pekarangan, sebesar 61% (185 spesies) (Gambar 1). Tumbuhan yang berasal dari kebun sebesar 34% (105 spesies) dan tumbuhan yang berasal dari hutan hanya sebesar 5% (16 spesies).

Gambar 2 Pemanfaatan tumbuhan berdasarkan lokasi pengambilan

Masyarakat Desa Hegarmanah biasanya memiliki pekarangan yang ditanami oleh berbagai macam tumbuhan (Gambar 2), mulai dari pepohonan sampai herba. Tumbuhan berguna yang berasal dari pekarangan tidak hanya merupakan tumbuhan yang ditanam oleh masyarakat, tetapi juga berasal dari tumbuhan yang tumbuh secara liar. Berbagai macam tumbuhan berguna yang dapat diperoleh dari pekarangan tersebut, diantaranya tumbuhan obat, aromatik, pakan ternak, pangan, hias, dan bahan bangunan. Semua tumbuhan hias yang dimanfaatkan oleh masyarakat berasal dari pekarangan.

Selain di pekarangan, masyarakat juga memperoleh tumbuhan berguna dari kebun. Beberapa tumbuhan yang berasal dari pekarangan dan hutan dapat diperoleh dari kebun masyarakat. Tumbuhan yang diambil dari kebun sebagian besar merupakan tumbuhan budidaya, dan sisanya merupakan tumbuhan liar. Seluruh delapan kegunaan tumbuhan dapat ditemui di kebun.

Lokasi pengambilan tumbuhan berguna yang paling sedikit adalah hutan. Hal ini dikarenakan adanya larangan mengambil tumbuhan yang berasal dari hutan. Hanya beberapa spesies tumbuhan yang diperoleh masyarakat dari hutan (HPGW). Tumbuhan tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk keperluan pengobatan, bahan bakar, bahan bangunan, dan pangan. Beberapa tumbuhan obat yang berasal dari hutan (HPGW) tidak bisa ditemui di kebun atau pekarangan masyarakat seperti paku rane (Selaginella plana), ki koneng (Fibraurea chloroleuca), dan kapol (Amomum Cardamomum). Paku rane merupakan salah satu tumbuhan yang hanya diperoleh masyarakat di Hutan HPGW (Damayanti 2003).

Hutan 5%

Kebun 34% Pekarang-

(22)

Gambar 3 Tumbuhan berguna di pekarangan masyarakat Tumbuhan Obat

Tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Hegarmanah sebagai obat mempunyai jumlah spesies terbanyak jika dibandingkan dengan kelompok kegunaan lainnya. Masyarakat Desa Hegarmanah memanfaatkan sebanyak 127 spesies tumbuhan obat dari 52 famili (Lampiran 7).

Spesies tumbuhan obat yang paling banyak digunakan adalah famili Zingiberaceae. Pemanfaatan tumbuhan obat dari famili Zingiberaceae mencapai 19 spesies. Hal ini disebabkan spesies tumbuhan dari famili Zingiberaceae merupakan spesies tumbuhan yang paling mudah diperoleh masyarakat dan memiliki sejumlah kegunaan lain, yaitu untuk bumbu masak dan pangan.

Penggunaan tumbuhan obat ada yang dipakai secara tunggal atau dicampur dengan tumbuhan lain. Sebagian besar tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Hegarmanah digunakan secara tunggal. Beberapa tumbuhan tersebut diantaranya memiliki kegunanaan untuk mengobati demam, batuk, luka, diare, darah tinggi dan kesehatan kewanitaan (Tabel 9).

Tabel 9 Beberapa spesies tumbuhan obat yang dimanfaatkan No Nama

spesies Nama ilmiah Kegunaan

Bagian yang digunakan 1 Antanan Centella asiatica Sakit pinggang Semua 2 Buntiris Kalanchoe latifolia Demam Daun 3 Jahe

menengah

Zingiber officinale Pusing Rimpang

4 Kapol Amomum cardamomum Batuk Batang

5 Kayu manis Cinnamomum burmanii Stamina Kulit kayu 6 Ki piit Maesa latifolia Meningkatkan asi Daun

7 Ki urat Plantago major Luka iris Daun

8 Kunyit Curcuma domestica Maag Umbi

9 Lada Piper nigrum Mual Biji

(23)

Masyarakat Desa Hegarmanah banyak menggunakan tumbuhan obat untuk mengobati penyakit batuk dan demam. Salah satu tumbuhan yang berkhasiat mengobati batuk adalah kapulaga (Amomum cardamomum). Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Hariana (2008) bahwa kapulaga memiliki efek farmakologis berupa obat batuk, obat perut kembung, penurun panas, antitusif, peluruh dahak dan anti muntah karena memiliki kandungan bahan kimia sineol, terpineol, alfaborneol, dan beta-kamper. Tumbuhan tersebut dimanfaatkan buah dan batangnya. Kapulaga digunakan sebagai obat batuk dengan cara dituak pada tiga batang yang berdekatan, lalu diminum airnya, sedangkan pengolahan buahnya dilakukan dengan cara digerus kemudian ditambah air hangat lalu diminum. Buah kapulaga memiliki rasa agak pahit dan bersifat hangat.

Tumbuhan obat yang terdapat di Desa Hegarmanah meliputi bermacam tipe habitus. Tumbuhan ini kemudian dikelompokkan ke dalam 5 tipe habitus, yaitu pohon, perdu, bambu, herba, dan liana. Kelompok habitus tumbuhan yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat adalah herba. Penggunaan tumbuhan obat berhabitus herba mencapai 40% (Gambar 3).

Gambar 4 Habitus tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat Habitus herba paling banyak dimanfaatkan karena mudah didapat dan ditemukan. Reundeu merupakan contoh tumbuhan berhabitus herba yang dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar HPGW. Khasiat daun reundeu (Staurogyne elongata) adalah mengobati kencing batu. Pemanfaatannya dengan cara dilalab (dimakan langsung). Kandungan kimia reunde belum banyak diketahui, namun spesies Stauroginaceae diketahui memiliki efek farmakologis sebagai diuretik dan peluruh urine (Hariana 2008)

Spesies tumbuhan yang digunakan sebagai pengobatan memiliki khasiat obat pada satu, beberapa atau semua bagian tubuhnya. Satu bagian tumbuhan dapat memiliki khasiat berbeda dengan bagian lainnya dalam satu spesies. Bagian tumbuhan yang dipakai untuk pengobatan dibedakan menjadi akar, batang, batang pagagan, kulit batang, getah, daun, bunga, biji, buah, kulit buah, rimpang, umbi, kulit umbi, seluruh bagian (Gambar 4).

Bambu 2%

herba 40%

pohon 25% perdu

26% liana

(24)

Gambar 5 Persentase bagian tumbuhan obat yang digunakan

Daun (48,5%) adalah bagian tumbuhan yang paling sering dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Hegarmanah. Pemanfaatan daun mendominansi dan mencapai hampir setengah dari presentase bagian tumbuhan obat yang digunakan (Gambar 4). Bagian daun banyak digunakan karena mudah diperoleh, mudah diolah dan mudah diramu dibandingkan dengan bagian lainnya, serta merupakan bagian yang mengandung banyak zat yang berkhasiat obat (Hamzari 2008). Sebagian besar pengolahan daun dilakukan dengan cara direbus/ digodog.

Tumbuhan Pangan

Tumbuhan pangan yang dimanfaatkan masyarakat Desa Hegarmanah sebanyak 59 spesies dari 37 famili. Buah merupakan bagian yang paling banyak dimanfaatkan dari tumbuhan pangan. Buah-buahan ini didapatkan masyarakat dari kebun mereka sendiri. Buah tersebut, diantaranya durian, dukuh, jambu, jeruk, kakao, kedondong, kelapa, nangka, manggis, sirsak, dan rambutan. Masyarakat Desa Hegarmanah mengambil kapulaga (Amomum cardamomum) dan beragam varietas pisang (Musa paradisiaca) hanya dari kawasan HPGW. Kapulaga dan pisang merupakan komoditas yang masih dihasilkan dari lahan agroforest di HPGW. Febriani (2003) melaporkan beberapa komoditas lain yang dihasilkan dari lahan agroforest, yaitu kopi, singkong, padi, talas, dan kacang-kacangan.

Tumbuhan Hias

Terdapat 14 spesies tumbuhan dari 12 famili yang dimanfaatkan masyarakat sebagai tumbuhan hias (Tabel 10). Masyarakat memperoleh bibit tanaman tersebut dengan cara membeli. Beberapa tumbuhan hias juga dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pagar pekarangan. Oleh karena itu, tumbuhan hias ini berfungsi ganda, yaitu sebagai penghias sekaligus menjadi pagar pekarangan. Dari spesies tumbuhan yang ditemukan tidak berasal dari HPGW.

0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0

p

e

rsen

tase

(%

)

(25)

Tabel 10 Spesies tumbuhan hias

Bahan Bakar

Sebanyak 80 % Masyarakat Desa Hegarmanah masih menggunakan kayu sebagai bahan bakar untuk memasak (Amallia 2010). Tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar ialah sebanyak 18 spesies dari 16 famili, beberapa spesies diantaranya adalah bambu, damar, kawung, pinus (Tabel 11). Salah satu tumbuhan yang dimanfaatkan untuk bahan bakar adalah tusam (Pinus merkusii). Batang tusam menggantung getah yang mudah terbakar sehingga digunakan sebagai pematik api (Gambar 5).

Sebagian besar masyarakat mengambil kayu bakar dari kebun mereka. Seluruh responden mengetahui bahwa pengambilan kayu bahan bakar di HPGW diperbolehkan untuk ranting yang sudah jatuh, sudah kering dan berdiameter maksimal 5 cm. Hanya beberapa responden saja yang mengambil kayu dari HPGW, hal ini karena takut ditegur oleh pengelola HPGW. Masyarakat Desa Hegarmanah menggunakan kayu sulangkar untuk bahan bakar kecuali di Kampung Nangerang. Masyarakat Kampung Nangerang menganggap bahwa penggunaan kayu sulangkar merupakan hal yang pamali. Mereka percaya bahwa akan ada ular yang masuk ke rumah jika kayu ini digunakan.

Tabel 11 Beberapa spesies tumbuhan yang dimanfaatkan untuk kayu bakar

No Nama spesies Nama ilmiah Bagian

1 Bambu Bambusa sp Batang

2 Damar Agathis dammara Batang, ranting

3 Durian Durio zibethines Batang, ranting

4 Harendong besar Bellucia axinanthera Batang, ranting 5 Jeunjing/ sengon Paraserianthes falcataria Batang, ranting

6 Kawung Arenga pinnata Dahan

7 Kelapa Cocos nucifera Dahan

8 Manii/ afrika Maesopsis eminii Batang, ranting 9 Nangka Artocarpus heterophyllus Batang, ranting

10 Pinus Pinusmerkusii Batang, ranting

11 Randu Ceiba petandra Batang, ranting

12 Sulangkar Leea indica Batang, ranting

13 Suren Toona sureni Batang, ranting

No Nama spesies Nama ilmiah Bagian

1 Anggrek bulan Phalaenopsis amabilis Bunga

2 Anggrek uncal Cymbidium pubescens Bunga

3 Awi hitam Bambusa sp Batang

4 Nanas kerang Rhoeo spathacea Daun

5 Iris Iris sp Daun

6 Hanjuang Cordyline fructicosa Daun

7 Kadaka Asplenium nidus Daun

8 Kanyere Bridelia tomentosa Daun

9 Kedondong cina Spandias sp Daun

(26)

Gambar 6 Batang coakan pinus yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar Bahan Bangunan

Seluruh kayu yang digunakan untuk keperluan bahan bangunan tidak diperoleh dari HPGW. Hal tersebut karena masyarakat sadar akan ancaman kekeringan akibat penebangan dan penggundulan HPGW (Damayanti 2003). Kayu untuk keperluan bahan bangunan tersebut diperoleh dari kebun sendiri atau dengan cara membeli. Duren, nangka, kelapa, jengkol, dukuh, manggis, rambutan, dan pete (Tabel 12) merupakan pohon yang dimanfaatkan kayunya jika sudah tidak produktif menghasilkan buah. Di lain sisi, bambu (Bambusa sp) dan sengon (Paraserienthes falcataria) merupakan pohon yang sengaja ditanam untuk keperluan bahan bangunan cadangan Hal ini sesuai dengan Amallia (2010) yang menyatakan bahwa spesies yang digunakan masyarakat Desa Hegarmanah untuk hutan rakyat adalah jenis sengon, mahoni dan suren

Tabel 12 Beberapa spesies tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan bangunan

No Nama spesies Nama ilmiah

1 Bambu Bambusa sp

2 Dukuh/ pisitan Lansium domesticum

3 Duren Durio zubethinus

4 Jengkol Pithecellobium jiringa 5 Jeunjing/ sengon Paraserienthes falcataria

6 Kelapa Cocos nucifera

7 Manggis Garcinia mangostana 8 Nangka Artocarpus heterophyllus

9 Pete Parkia speciosa

10 Puspa Schima walichi

11 Rambutan Nephelium lappaceum

Tumbuhan Aromatik

(27)

menyerap aroma tidak sedap di dalam rumah. Penggunaan putri malu dengan meletakkan seluruh bagian dari putri malu di ruangan. Sebagian besar masyarakat kurang mengetahui penggunaan tumbuhan aromatik sehingga membeli pengharum ruangan.

Tabel 13 Spesies tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan aromatik

No Nama spesies Nama ilmiah Kegunaan

1 Putri malu Mimosa platifoliaudica Ruangan 2 Sedap malam Polianthes tuberose Ruangan 3 Pandan Pandanus amarylifolius Makanan

4 Salam Syzygium polyanthum Makanan

Tumbuhan Pakan Ternak

Salah satu mata pencaharian sampingan masyarakat Desa Hegarmanah adalah berternak (Roslinda 2002). Masyarakat memenuhi kebutuhan pakan ternak dari kebunnya sendiri. Berdasarkan hasil wawancara, terdapat 24 spesies dari 19 famili tumbuhan yang digunakan masyarakat Desa Hegarmanah untuk pakan ternak. Sepuluh spesies diantaranya merupakan tumbuhan yang paling banyak digunakan masyarakat untuk pakan ternak (Tabel 14).

Masyarakat mengambil rumput untuk ternak di daerah perbatasan HPGW. Menurut hasil wawancara, pakan ternak tidak dikhususkan daun tumbuhan tertentu sehingga dapat diberikan semua daun yang mau dimakan oleh ternak. Sumber pakan yang utama adalah daun singkong (Manihot utillisma) dan jukut pait (Anastrophus compressus). Hal ini karena daun singkong dan jukut pait banyak dan mudah didapat.

Tabel 14 Spesies tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai pakan ternak

No Nama lokal Nama Ilmiah

1 Beunying Ficus fistulosa

2 Cacabean Ludwigia octovalvis

3 Eurih Imperata cylindrica

4 Hanjuang Cordyline fructicosa

5 Jukut bulu Paspalum conjugatum

6 Jukut pait Anastrophus compressus 7 Jukut raket Microstegium ciliatum 8 Jeunjing/ Sengon Paraserienthes falcataria

9 Kaliandra Calliandra calothyrsus

10 Singkong/ sampeu Manihot utillisma

Kegunaan Lain

(28)

Tabel 15 Spesies tumbuhan yang dimanfaatkan untuk kegunaan lain No Nama spesies Nama ilmiah Bagian yang

dimanfaatkan

Kegunaan 1 Jati Tectona grandis Batang Sarung golok 2 Jeunjing Paraserienthes

falcataria

Batang Pelampung pancing

3 Kawung Arenga pinnata Daun Bungkus tembakau rokok

4 Kelapa Cocos nucifera Daun muda Hiasan hajatan 5 Pasang jame Quercus sp Batang Sarung golok

6 Picung Pangium edule Buah Racun ikan

7 Rengasa Amomum dealbatum Daun Sawah bio-pestisida 8 Sonokeling Dalbergia latifolia Batanzg Sarung golok

9 Suren Toona sureni Batang Mainan

10 Talas/cariang Colocasia esculenta Daun Pagar sawah 11 Tualeteng Derris elliptica Seluruh bagian Racun ikan

Beberapa responden masih berburu ikan di sungai untuk menambah lauk di rumahnya. Proses berburu ini dengan menggunakan picung (Pangium edule) dan tualeteng (Derris eliptica), tetapi penggunaan spesies tersebut tidak di dekat perkampungan karena akan berbahaya bagi sumber air warga., Penggunaan sengon (Paraserianthes falcataria)sebagai bahan pelampung pancing karena sengon mudah dibentuk dan murah, penggunaan bio pestisida rengasa (Amomum dealbatum) juga sudah mulai berkurang karena masyarakat cenderung beralih ke pestisida buatan yang praktis.

Penurunan Pemanfaatan Tumbuhan di HPGW

Penurunan tumbuhan yang dimanfaatkan di HPGW (Tabel 16). Roslinda (2002) meneliti tumbuhan di HPGW yang dimanfaatkan dan bernilai ekonomi oleh masyarakat Desa Hegarmanah. Damayanti (2003) meneliti tumbuhan obat yang dimanfaatkan masyarakat sekitar HPGW dan potensinya di HPGW. Selain itu, Fatmasari (2003) meneliti tumbuhan yang berpotensi untuk obat di HPGW.

Tabel 16 Penurunan pemanfaatan tumbuhan di HPGW No Kelompok

kegunaan

Jumlah spesies menurut peneliti Roslinda

(2002)

Damayanti (2003)

Fatmasari (2003)

Penelitian ini (2014)

1 Obat 1 177 60 127

2 Pangan 1 - - 34

3 Hias 10 - - 14

4 Aromatik - - - 4

5 Bahan Bangunan 6 - - 22

6 Bahan bakar 6 - - 18

7 Pakan ternak 16 - - 18

8 Kegunaan lain 2 - - 12

(29)

Pada penelitian Damayanti (2003) ditemukan 177 spesies tumbuhan obat yang digunakan pada masyarakat di Desa Cantayan dan Hegarmanah, dan 60 spesies pada penelitian Fatmasari (2003) yang meneliti tumbuhan obat di HPGW, sedangkan pada penelitian ini ditemukan 127 spesies tumbuhan obat. Dari data tersebut terlihat adanya indikasi penurunan jumlah penggunaan tumbuhan untuk obat. Hal ini karena masyarakat cenderung memilih obat instan yang tersedia di warung atau berobat ke puskesmas

Indikasi penurunan tidak hanya terlihat dari penggunaan tumbuhan obat tetapi juga dari penggunaan tumbuhan untuk pangan hias dan kayu bakar. Indikasi tersebut terlihat dari hasil pengamatan, yaitu tidak ditemukan pengunaan Pakis Hijau (Cyagroforestricas rumphii) untuk sumber pangan liar dan Remuguling (Schefflera actinophylla) sebagai tumbuhan hias yang dijualbelikan. Penyebab penurunan jumlah pemanfaatan tumbuhan secara tradisional diantaranya, karena terdapat perubahan gaya hidup pada masyarakat (Handayani 2010) dan melemahnya program agroforestri yang dijalankan. Berdasarkan wawancara, program agroforestri oleh HPGW saat ini kurang maksimal, sehingga banyak potensi tumbuhan yang tidak lagi dimanfaatkan oleh masyarakat

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Masyarakat memanfaatkan keanekaragaman tumbuhan dengan cukup tinggi. Spesies tumbuhan yang dimanfaatkan berjumlah 176 spesies dari 81 famili, dengan beranekaragam kegunaan, yaitu tumbuhan untuk obat 127 spesies, pangan 59 spesies, pakan ternak 37 spesies, bahan bangunan 22 spesies, bahan bakar 18 spesies, hias 14 spesies, aromatik 4 spesies, dan kegunaan lain 12 spesies. Beranekaragam tumbuhan tersebut didapat masyarakat dari pekarangan, kebun dan hutan HPGW. Pekarangan merupakan lokasi pengambilan tumbuhan terbanyak dengan presentase 61%, sedangkan dari kebun sebesar 34%, dan sisanya diperoleh dari hutan HPGW sebesar 5%.

Saran

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Amallia D. 2010. Potensi pengembangan hutan rakyat di Desa Hegarmanah Kecamatan Cicantayan Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

Anggana AF. 2011. Kajian etnobotani masyarakat di sekitar Taman Nasional Gunung Merapi (studi kasus di Desa Umbulharjo, Sidorejo, Wonodoyo dan Ngablak) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Arisandi Y, Andriani Y. 2005. Khasiat tanaman obat. Jakarta (ID): Pustaka Buku Murah.

Badan Eksekutif HPGW. 2010. Management Plan of Gunung Walat Educational Forest. Bogor (ID): Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Burley J, Wood PJ. 1991. A Tree for All Reasons: The Introduction and Evaluation of Multipurpose Trees for Agroforestry. Nairobi (KE): ICRAF. Damayanti EK. 1999. Kajian tumbuhan obat berdasarkan kelompok penyakit

penting pada berbagai etnis di Indonesia [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Damayanti EK. 2003. Pengelolaan hutan secara lestari berbasiskan tumbuhan obat: studi kasus di Hutan Pendidikan Gunung Walat, IPB [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Fatmasari M. 2003. Studi potensi tumbuhan obat di kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Febriani D. 2003. Telaah kondisi petani penggarap system agroforestry Hutan Pendidikan Gunung Walat [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Hamzari. 2008. Identifikasi tanaman obat–obatan yang dimanfaatkan oleh

masyarakat sekitar hutan Tabo-Tabo. Hutan dan Masyarakat, 3(2):111-234.

Handayani A. 2010. Etnobotani masyarakat sekitar kawasan Cagar Alam Gunung Simpang (Studi kasus di Desa Balegede, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat)[skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

Hariana. 2008. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 2. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

[HIMAKOVA] Himpunan Mahasiswa Konservasi sumberdaya hutan dan Ekowisata Institut Pertanian Bogor. 2012. Laporan eksplorasi dan inventarisasi keanekaragaman mamalia di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW). Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Kaban A. 2013. Keanekaragaman jenis burung pada beberapa tipe tegakan di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi, Jawa Barat [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Nair PKR. 1993. An Introduction to Agroforestry. Dordrecht (NL): Kluwers Academic Publisher Group.

Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi. 2014. Potensi Desa Hegarmanah tahun 2014. Sukabumi (ID): tidak diterbitkan.

(31)

Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung (ID): Alfabeta.

Suyanto, Hafizianto, Nugroho Y. 2009. Inventarisasi jenis-jenis pohon bermanfaat ganda unggulan lokal (multi purpose tree species) berdasarkan kondisi ekologisnya dalam rangka upaya rehabilitasi lahan kritis di Kabupaten Banjar. Jurnal Hutan Borneo 2009 (26):110-118..

Van Steenis CGGJ. 1997. Flora untuk sekolah di Indonesia. Jakarta (ID): PT Pradnya Paramita.

(32)

Lampiran 1 Nama desa yang berbatasan dengan Desa Hegarmanah No Arah batas Nama desa

1 Utara Desa Batununggal, Kecamatan Cibadak

2 Timur Desa Cantayan dan Sukadamai, Kecamatan Cicantayan 3 Selatan Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar

4 Barat Desa Sekarwangi dan Sukamulya, Kecamatan Cikembar Sumber: Amallia (2010)

Lampiran 2 Komposisi jenis kelamin dan jumlah penduduk per dusun

No Nama dusun Laki – laki Perempuan Jumlah

1 Cilubang 693 681 1374

2 Hegarmanah 585 560 1145

3 Nanggerang 551 499 1050

4 Longkewang 488 503 991

5 Pangkalan 418 427 845

6 Ciparay 323 343 666

Total 3058 3013 6017

Sumber: Potensi Desa Hegarmanah Tahun 2014

Lampiran 3 Kelompok umur penduduk Desa Hegarmanah

No Kelas umur (tahun) Jumlah Persentase (%)

1 0 – 9 1057 17,49

2 10 – 19 892 14,76

3 20 – 29 1125 18,62

4 30 – 39 1042 17,24

5 40 – 49 757 12,53

6 50 – 59 529 8,75

7 60 – 69 416 6,88

8 70 – 74 120 1,99

9 75 ≥ 105 1,74

Total 6043 100

(33)

Lampiran 4 Mata pencaharian penduduk Desa Hegarmanah

No Nama mata pencaharian Jumlah Persentase (%)

1 Pelajar 1458 38,22

2 Buruh 1234 32,35

3 Pedagang 410 10,75

4 Wiraswasta 243 6,37

5 Petani 190 4,98

6 Tukang 86 2,25

7 Peternak 57 1,49

8 Guru 50 1,31

9 PNS 33 0,87

10 Maraji/ Dukun beranak 18 0,47

11 Mekanik 10 0,26

12 PRT 10 0,26

13 Supir 6 0,16

14 Ustadz 6 0,16

15 Pensiunan 4 0,10

Total 3815 100

(34)

Lampiran 5 Tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Hegarmanah

No Nama ilmiah Nama spesies Famili Habitus

1 Abrus precatorius Saga hutan Fabaceae Liana 2 Achasma megalocheilos Tepus Zingiberaceae Herba 3 Achyrathes aspera Jorong/ pecut

kuda

(35)

Lampiran 5 Tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Hegarmanah (lanjutan)

No Nama ilmiah Nama spesies Famili Habitus

45 Citrus aurantifolia Jeruk nipis Rutaceae Perdu 46 Citrus maxima Jeruk bali Rutaceae Pohon 47 Clinacanthus nutans Ki tajam Fabaceae Herba 48 Cocos nucifera Kelapa Arecaceae Palma 49 Cocos nucifera Kelapa merah Arecaceae Palma 50 Codiaeum variegatum Puring Euphorbiaceae Herba 51 Coleus scutellarioides Jawer kotok/ Iler Lamiaceae Herba 52 Colocasia esculenta Talas Araceae Herba 53 Cordyline fructicosa Hanjuang Liliaceae Perdu 54 Costus specious Pacing Zingiberaceae Herba 55 Cucumis sativus Timun Cucurbitaceae Herba 56 Curcuma aeruginosa Koneng temen/

hideung

Zingiberaceae Herba 57 Curcuma domestica Kunyit Zingiberaceae Herba 58 Curcuma domestica Kunyit item Zingiberaceae Herba 59 Curcuma xanthorrhiza Koneng gede Zingiberaceae Herba 60 Curcuma zedoaria Koneng bodas Zingiberaceae Herba 61 Cycas rumphii Pakis Cycadaceae Herba 62 Cymbidium pubescens Anggrek uncal Orchidaceae Herba 63 Dalbergia pinnata Sonokeling Fabaceae Pohon 64 Derris elliptica Tualeteng Fabaceae Liana 65 Dinochloa scandens Cangkore Poaceae Liana 66 Durio zibethines Durian Bombacaceae Pohon 67 Erechites valerianifolius Bolostrong Asteraceae Perdu 68 Erigeron linifolius Monyenyen Asteraceae Herba 69 Eringium foetidum Walan geni Apiaceae Herba 70 Fibraurea chloroleuca Ki koneng Menispermaceae Liana 71 Ficus fistulosa Beunying Moraceae Pohon 72 Garcinia mangostana Manggis Clusiaceae Pohon 73 Gastrochillus

panduratum

Kunci Zingiberaceae Herba

(36)

Lampiran 5 Tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Hegarmanah (lanjutan)

No Nama ilmiah Nama spesies Famili Habitus

88 Kadsura scanden Huyur buut Schisandraceae Liana 89 Kaempferia galaga Kencur Zingiberaceae Herba 90 Kalanchoe latifolia Buntiris Crassulaceae Herba 91 Lansium domesticum Duku Meliaceae Pohon 92 Laportea stimulans Fulus Urticaceae Perdu 93 Leea indica Sulangkar Leeaceae Pohon 94 Leucaena leucochepala Lamtoro Fabaceae Pohon 95 Limnocharis flava Genjer Butomaceae Herba 96 Loranthus sp Benalu the Loranthaceae Liana 97 Ludwigia octovalvis Cacabean Onagraceae Herba 98 Maesa latifolia Ki piit Myrsinaceae Perdu 99 Maesopsis eminii Manii/ kayu

afrika

Rhamnaceae Pohon 100 Magnolia champaca Cempaka gonok Magnoliaceae Perdu 101 Mangifera indica Mangga Anacardiaceae Pohon 102 Mangifera caesia Kemang Anacardiaceae Pohon 103 Manihot utilissma Ketela/ sampeu Euphorbiaceae Herba 104 Manilkara kauki Sawo Sapotaceae Pohon 105 Melastoma

malabathricum

(37)

Lampiran 5 Tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Hegarmanah (lanjutan)

No Nama ilmiah Nama spesies Famili Habitus

131 Phaleria macrocarpa Mahkota dewa Thymalaeaceae Perdu 132 Phaseolus aureus Kacang ijo Fabaceae Semak 133 Phyllanthus niruri Meniran Euphorbiaceae Herba 134 Physalis minima Cecenet Solanaceae Semak 135 Pinusmerkusii Pinus Pinaceae Pohon 136 Piper aduncum Seseureuhan Piperaceae Herba 137 Piper betle Sirih Piperaceae Liana 138 Piper crocatum Sirih merah Piperaceae Liana 139 Piper nigrum Pedes Piperaceae Herba 140 Piper retrofractum Cabe areuy Piperaceae Semak 141 Piper sarmentosum Karuk Piperaceae Herba 142 Piper sp Gedebong Piperaceae Herba 143 Pithecellobium jiringa Jengkol Fabaceae Pohon 144 Plantago major Ki urat Plantaginaceae Herba 145 Pleomele angustifolia Suji biasa Liliaceae Perdu 146 Pluchea indica Beluntas Asteraceae Perdu 147 Polianthes tuberose Sedap malam Agavaceae Herba 148 Polygala paniculata Akar wangi Polygalaceae Herba 149 Psidium guajava Jambu biji Myrtaceae Pohon 150 Psidium guajava Jambu merah Myrtaceae Pohon 151 Punica granatum Delima Lythraceae Perdu 152 Quercus sp Pasang jame Fagaceae Pohon 153 Rhoeo spathacea Nanas merah Bromeliaceae Semak 154 Rosa galiga Mawar Rosaceae Perdu 155 Rubus moluccamus Hareues Rosaceae Perdu 156 Saccharum officinale Tebu Poaceae Herba 157 Saccharum spontaneum Kaso Rutaceae Herba 158 Salacca edulis Salak Arecaceae Palma 159 Sansevieria trifasciata Lidah mertua Ruscaceae Perdu 160 Sauropus androgynus Katuk Euphorbiaceae Perdu 161 Schima wallichii Puspa Theaceae Pohon 162 Schismatologlottis

rupestris

Cariang Araceae Herba

163 Sechium edule Waluh Cucurbitaceae Liana 164 Selaginella plana Paku rane Selaginellaceae Herba 165 Sida rhombifolia Sodaguri Malvaceae Pohon 166 Solanum nigrum Leunca Solanaceae Herba 167 Solanum torvum Takokak Solanaceae Perdu 168 Spondias sp Kedondong cina Anacardiaceae Pohon 169 Spondias sp Kedondong Anacardiaceae Pohon 170 Staurogyne elongata Reundeu Acanthaceae Herba 171 Sterculia sp Hantap Sterculiaceae Pohon 172 Strobilanthes crispus Kicibling/ pecah

beling

(38)

Lampiran 5 Tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Hegarmanah (lanjutan)

(39)

29 Lampiran 6 Spesies tumbuhan berdasarkan kelompok kegunaan dan lokasi pengambilan

No Nama spesies Nama ilmiah Bagian Kegunaan Lokasi pengambilan

1 Anggrek bulan Phalaenopsis amabilis Bunga Hias Pekarangan

2 Anggrek uncal Cymbidium pubescens Bunga Hias Pekarangan

3 Antanan Centella asiatica Semua bagian Obat, pangan Pekarangan

4 Akar wangi Polygala paniculata Akar Obat Kebun

5 Alpukat Persea gratissima Daun, buah Obat, pangan Kebun

6 Babadotan Ageratum conyzoides Daun Obat Kebun, pekarangan

7 Bambu hitam Bambusa sp. Batang Hias Pekarangan

8 Bambu Bambusa sp. Batang Bahan bangunan,

kegunaan lain

Kebun

9 Bambu kelor Bambusa sp. Batang papagan Obat Kebun

10 Bambu kuning Bambusa vulgaris Air dituak Obat Kebun

11 Batrawali Tinospora crispa Daun Obat Kebun, pekarangan

12 Bawang putih Allium sativum Umbi Obat, pangan Pekarangan

13 Bayam Amaranthus tricolor Daun, batang Obat, pangan Pekarangan

14 Belimbing Averrhoa bilimbi Buah/daun Obat, pangan Kebun

15 Beluntas Pluchea indica Daun Obat Pekarangan

16 Benalu teh Loranthus sp Buah Obat Kebun

17 Beunying Ficus fistulosa Daun Pakan Kebun

18 Binahong Basella rubra Daun Obat Pekarangan

19 Bolostrong Erechites valerianifolius

Daun Obat Pekarangan

20 Bunga kertas Bougenvillea glabra Daun Obat, hias Pekarangan

21 Buntiris Kalanchoe latifolia Daun Obat Pekarangan

22 Cabe areuy Piper retrofractum Daun Obat Pekarangan

23 Cabe/cengek Capsicum frutescens Daun, buah Obat, pangan Pekarangan

(40)

30 Lampiran 6 Spesies tumbuhan berdasarkan kelompok kegunaan dan lokasi pengambilan (lanjutan)

No Nama spesies Nama ilmiah Bagian Kegunaan Lokasi pengambilan

25 Calincing Oxalis barrelieri Daun Obat, pangan Kebun

26 Cangkore Dinochloa scandens Getah Obat Pekarangan

27 Cariang Schismatoglottis rupestris

Daun Obat Kebun

28 Cecenet Physalis minima Tangkal Obat Kebun

29 Cengkudu/ mengkudu

Morinda citrifolia Daun Obat Kebun 30 Cempaka

gonok

Magnolia champaca Bunga Obat Pekarangan 31 Damar Agathis dammara Batang Bahan bakar, bahan bangunan Hutan HPGW

32 Delima Punica granatum Buah Obat, pangan Pekarangan

33 Duku Lansium domesticum Buah, batang Pangan, bahan bangunan Kebun 34 Durian Durio zibethines Buah, Batang Obat, pangan, bahan bakar,

bahan bangunan

Kebun 35

Eurih/alang-alang

Imperata cylindrica Akar Obat, pakan Kebun

36 Fulus Laportea stimulans Getah Obat Hutan HPGW

37 Gedebong Piper sp Getah Obat Kebun

38 Genjer Limnocharis flava Daun Pangan Pekarangan

39 Handeuleum Graptophyllum pictum Daun Obat Pekarangan

40 Hanjuang Cordyline fructicosa Daun Hias, pakan Pekarangan

41 Hantap Sterculia sp Daun Obat Kebun

42 Harendong besar/ jamolok

Bellucia axinanthera Batang, ranting Bahan bakar Hutan HPGW 43 Harendong

bulu

Melastoma malabathricum

Daun Obat Kebun

(41)

31 Lampiran 6 Spesies tumbuhan berdasarkan keloompok kegunaan dan lokasi pengambilan (lanjutan)

No Nama spesies Nama ilmiah Bagian Kegunaan Lokasi pengambilan

45 Honje Nicolaia speciosa Getah tangkal, bunga

Obat, pangan Kebun

46 Huyur buut Kadsura scanden Daun Obat Hutan HPGW

47 Iris Iris sp Daun Hias Pekarangan

48 Jabon Anthocephalus cadamba

Batang Bahan bangunan Kebun

49 Jahe bereum Zingiber officinale Rimpang Obat, pangan Pekarangan 50 Jahe menengah Zingiber officinale Rimpang Obat, pangan Pekarangan 51 Jambu biji Psidium guajava Getah tangkal Obat, pangan, bahan bakar Kebun

52 Jambu mede Anacardium ocidentale Biji Pangan Kebun

53 Jambu merah Psidium guajava Daun (pucuk daun), buah

Obat, pangan Kebun

54 Jarak bonggol/ jarak tintir

Jatropha multifida Getah Obat Pekarangan

55 Jarak/betadin Jatropha curcas Getah Obat Pekarangan

56 Jati Tectona grandis Batang Bahan bangunan, kegunaan lain

Kebun 57 Jawer kotok/

Iler

Coleus scutellarioides Daun Obat Pekarangan 58 Jengkol Pithecellobium jiringa Getah, buah,

batang

Obat, pangan, bahan bakar, bahan bangunan

Kebun

59 Jeruk bali Citrus maxima Buah Pangan Pekarangan

60 Jeruk nipis Citrus aurantifolia Buah Obat Pekarangan

61 Jorong/pecut kuda

Achyrathes aspera Daun Obat Pekarangan

62 Jukut bulu Paspalum conjugatum Daun Pakan Kebun

(42)

32 Lampiran 6 Spesies tumbuhan berdasarkan kelompok kegunaan dan lokasi pengambilan (lanjutan)

No Nama spesies Nama ilmiah Bagian Kegunaan Lokasi pengambilan

64 Jukut raket Microstegium ciliatum Daun Pakan Kebun

65 Kacang ijo Phaseolus aureus Biji Obat, pangan Pekarangan

66 Kadaka Asplenium nidus Daun Hias Pekarangan

67 Kacang panjang

Vigna unguiculata Buah Pangan Pekarangan

68 Kaliandra Calliandra calothyrsus Daun Pakan Kebun

69 Kakao Thebroma kakao Buah Pangan Kebun

70 Kahitutan Paaederia foetida Daun Obat Kebun

71 Kangkung Ipomoea aquatic Daun, batang Obat, pangan Pekarangan

72 Kanyere Bridelia tomentosa Daun Hias Pekarangan

73 Kapol Amomum cardamomum Kulit umbi Obat, pangan Hutan HPGW

74 Kaso Saccharum spontaneum Akar Obat Kebun

75 Katuk Sauropus androgynus Daun Obat, pangan Pekarangan

76 Karuk Piper sarmentosum Daun Obat Kebun

77 Kawung Arenga pinnata Akar, batang Obat, pangan, kegunaan lain, bahan bakar

Pekarangan 78 Kayu manis Cinnamomum burmanii Kulit kayu Obat, aromatik Kebun

79 Kecemang Ilex triflora Daun Pangan Kebun

80 Kedondong Spondias sp Buah Pangan Kebun

81 Kedondong cina

Spandias sp Daun Hias Pekarangan 82 Kelapa Cocos nucifera Akar, buah,

batang

Obat, pangan, kegunaan lain, bahan bakar, bahan bangunan

Kebun

84 Keluwih Artocarpus camansi Daun Obat Kebun

(43)

33 Lampiran 6 Spesies tumbuhan berdasarkan kelompok kegunaan dan lokasi pengambilan (lanjutan)

No Nama spesies Nama ilmiah Bagian Kegunaan Lokasi pengambilan

86 Kemangi Ocimum sanctum Daun Pangan Pekarangan

87 Kembang sepatu

Hibiscus rosa-sinensis Daun Obat Pekarangan 88 Kembang

tasbih

Canna indica Bunga Obat Pekarangan

89 Kencur Kaempferia galaga Rimpang Obat, pangan Pekarangan

90 Ketela/ sampeu Manihot utilissma Daun, umbi Obat, pangan, pakan Kebun 91 Kicibling/pecah

beling

Strobilanthes crispus Daun Obat, pakan Pekarangan

92 Ki kalingsir Gynura sp Daun Obat Pekarangan

93 Ki koneng Fibraurea chloroleuca Batang Obat Hutan HPGW

94 Ki piit Maesa latifolia Daun Obat Kebun

95 Ki tajam Clinacanthus nutans Daun Obat Kebun

96 Ki urat Plantago major Daun Obat Kebun

97 Koneng bodas Curcuma zedoaria Rimpang Obat Pekarangan

98 Koneng gede Curcuma xanthorriza Rimpang Obat, pangan Pekarangan 99 Koneng temen/

hideung

Curcuma aeruginosa Rimpang muda Obat Pekarangan 100 Kumis kucing Orthosiphon

grandiflorus

Bunga, tangkal Obat Pekarangan

101 Kunci Gastrochillus panduratum

Rimpang Obat, pangan Pekarangan

102 Kunyit Curcuma domestica Rimpang Obat, pangan Pekarangan

103 Kunyit item Curcuma domestica Rimpang Obat, pangan Pekarangan

104 Laja Alpinia galanga Rimpang Obat, pangan Pekarangan

(44)

34 Lampiran 6 Spesies tumbuhan berdasarkan kelompok kegunaan dan lokasi pengambilan (lanjutan)

No Nama spesies Nama ilmiah Bagian Kegunaan Lokasi pengambilan

106 Lamtoro/ Pelanding

Leucaena leucochepala Daun Obat Kebun

107 Lempuyang Zingiber aromaticum Rimpang Obat Kebun

108 Leunca Solanum nigrum Buah Pangan Kebun

109 Lidah mertua Sansevieria trifasciata Daun Hias Pekarangan

110 Mahkota dewa Phaleria macrocarpa Buah Obat Pekarangan

111 Mahoni Swietenia macrophylla Buah, papagan Obat, bahan bakar, bahan bangunan

Kebun 112 Manii/ kayu

afrika

Maesopsis eminii Batang Bahan bangunan, pakan, bahan bakar

Kebun

113 Mangga Mangifera indica Buah Pangan, pakan Pekarangan

114 Manggis Garcinia mangostana Kulit buah, batang

Obat, pangan, pakan, bahan bangunan

Kebun

115 Mawar Rosa galiga Bunga Hias Pekarangan

116 Mangkokan Nothopanax scuttelarium

Daun pucuk Obat Pekarangan

117 Melati Jasminum sambbac Bunga Hias Pekarangan

118 Mendi Melia azedarach Batang Bahan bangunan Kebun

119 Meniran Phyllanthus niruri Daun Obat Pekarangan

120 Monyenyen Erigeron linifolius Daun Obat Kebun

121 Murbei Morus alba Daun Obat, pangan Hutan HPGW

122 Nanas merah Rhoeo spathacea Buah Obat, hias Pekarangan

123 Nangka Artocarpus heterophyllus

Getah, batang Obat, pangan, pakan, bahan bakar, bahan bangunan

Kebun

124 Pacing Costus specious Daun Obat Hutan HPGW

(45)

35 Lampiran 6 Spesies tumbuhan berdasarkan kelompok kegunaan dan lokasi pengambilan (lanjutan)

No Nama spesies Nama ilmiah Bagian Kegunaan Lokasi pengambilan

126 Paku rane Selaginella plana Daun Obat, pakan Hutan HPGW

127 Pala Myristica fragrans Kulit batang, buah

Obat, pangan Kebun

128 Pandan Pandanus amarylifolius Daun Aromatik Pekarangan

129 Panglai Zingiber cassumunar Rimpang Obat Hutan HPGW

130 Pasang jame Quercus sp Batang Kegunaan lain Kebun

131 Pepaya Carica papaya Daun, buah Obat, pangan Pekarangan

132 Petai Parkia speciosa Biji, batang Pangan, bahan bangunan Pekarangan

133 Picung Pangium edule Buah Kegunaan lain Kebun

134 Pinang Areca catechu Akar Obat Pekarangan

135 Pinus Pinusmerkusii Batang, ranting Bahan bakar Hutan HPGW

136 Pisang Musa paradisiaca Getah, buah Obat, pakan, pangan Kebun 137 Pisang gembor Musa paradisiaca Getah, buah Obat, pangan Kebun 138 Pisang nangka Musa paradisiaca Getah, buah Obat, pangan Kebun

139 Pisang apu Musa paradisiaca Buah, buah Obat, pangan Kebun

140 Pungpurutan Urena lobata Daun Obat Kebun

141 Puring Codiaeum variegatum Daun Pakan Kebun

142 Puspa Schima wallichii Bunga, Batang Obat, bahan bakar, bahan bangunan

Kebun, Hutan HPGW

143 Putri malu Mimosa pudica Daun Obat, aromatik Kebun

144 Rambutan Nephelium lappaceum Kulit buah, buah, batang

Obat, pangan, bahan bakar, bahan bangunan

Pekarangan 145 Randu Ceiba pentandra Daun, batang Obat, bahan bakar Kebun

146 Rasamala Altingia excelsa Daun Pangan Hutan HPGW

147 Remuk daging Hemigraphis alternate Daun Obat Pekarangan

(46)

36 Lampiran 6 Spesies tumbuhan berdasarkan kelompok kegunaan dan lokasi pengambilan (lanjutan)

No Nama spesies Nama ilmiah Bagian Kegunaan Lokasi pengambilan

149 Reundeu Staurogyne elongate Daun Obat Kebun

150 Sambiloto Andrographis paniculata

Daun Obat Pekarangan

151 Saga hutan Abrus precatorius Daun Obat Pekarangan

152 Salak Salacca edulis Buah Obat, pangan Kebun

153 Salam Syzigium polyanthum Daun, batang Obat, bahan bangunan, aromatik

Kebun 154 Saninten Castanopsis argenta Batang Bahan bangunan Pekarangan 155 Sawo Manilkara kauki Buah muda Obat, pakan, pangan Kebun

156 Sedap malam Polianthes tuberose Bunga Aromatik Pekarangan

157 Sengon/ jeunjing

Paraserianthes falcataria

Batang Kegunaan lain, pakan, bahan bakar, bahan bangunan

Kebun

158 Sembung Blumea balsamifera Daun Obat Kebun

159 Sereh Andropogon nardus Daun Obat, aromatik Pekarangan

160 Seseureuhan Piper aduncum Getah Obat Kebun

161 Sirih Piper betle Daun Obat, pakan Pekarangan

162 Sirih merah Piper crocatum Daun Obat Pekarangan

163 Sirsak Annona muricata Tangkal, daun Obat, pangan Pekarangan

164 Sodaguri Sida rhombifolia Daun Obat Kebun

165 Songgom Barringtonia asiatica Daun Obat Kebun

166 Sonokeling Dalbergia latifolia Batang Kegunaan lain Kebun

167 Srikaya Annona squamosa Daun, buah Obat, pangan Pekarangan

168 Suji biasa Pleomele angustifolia Daun Pakan Pekarangan

169 Sukun Artocarpus altilis Daun, buah Obat, pangan Kebun

Gambar

Gambar 1  Peta Citra Hutan Pendidikan Gunung Walat
Tabel 1  Tahapan kegiatan dan aspek yang dikaji
Tabel 5 Keanekaragaman tumbuhan berdasarkan   habitusnya
Tabel 6  Keanekaragaman tumbuhan berdasarkan bagian yang  digunakan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) yang luasnya mencapai 359 Ha dan memiliki berbagai spesies tegakan pohon diantaranya agathis, pinus dan puspa namun tidak memiliki

Dari seluruh spesies yang teridentifikasi 37 spesies (74%) dari 28 famili yang diketahui kegunaannya yaitu dikelompokkan ke dalam 9 kegunaan yaitu tumbuhan obat (16 spesies);

Poaceae sebanyak 22 % dengan 5 jenis spesies dan diikuti famili lainnya yaitu Arecaceae 4 spesies Zingiberaceae 4 spesies dan lain-lainnya. Tumbuhan yang

Hasil penelitian mencatat, keanekaragaman spesies tumbuhan berguna di HAIM yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebanyak 176 spesies yaitu untuk konstruksi berat 69

Masyarakat memanfaatkan tumbuhan yang ada di TAHURA Inten Dewata sebanyak 83 spesies tumbuhan yang termasuk ke dalam 35 famili, dengan rincian spesies tumbuhan yang dimanfaatkan

Berdasarkan hasil wawancara terhadap seluruh responden diketahui 21 spesies tumbuhan dari 15 famili yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar KHDTK (Kawasan Hutan

Poaceae sebanyak 22 % dengan 5 jenis spesies dan diikuti famili lainnya yaitu Arecaceae 4 spesies Zingiberaceae 4 spesies dan lain-lainnya. Tumbuhan yang

Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan Pemanfaatan berbagai jenis tumbuhan sebagai motif pada ecoprint mencakup 50 spesies tumbuhan dari 24 famili, tetapi tidak semua bagian tumbuhan pada