• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kompetensi, Penempatan Kerja, dan Pengembangan Karir Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Kompetensi, Penempatan Kerja, dan Pengembangan Karir Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan"

Copied!
165
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH KOMPETENSI, PENEMPATAN KERJA, DAN PENGEMBANGAN KARIR KARYAWAN TERHADAP

KINERJA KARYAWAN PADA BANK RAKYAT INDONESIA

CABANG PUTRI HIJAU MEDAN

OLEH

IKA PETRESIA HUTABARAT 110521084

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

Nama : Ika Petresia Hutabarat

Nim : 110521084

Program Studi : Manajemen

Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia

Judul : Pengaruh Kompetensi, Penempatan Kerja, dan Pengembangan Karir Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan

Medan, April 2014

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Ika Petresia Hutabarat

Nim : 110521084

Program Studi : Manajemen

Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia

Judul : Pengaruh Kompetensi, Penempatan Kerja, dan Pengembangan Karir Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan

Dosen Pembimbing Dosen Pembaca Penilai

Dr. Elisabeth Siahaan, SE, M.Ec. Dra. Komariah Pandia, M.Si. NIP: 19780313 200212 2 001 NIP: 19490919 197803 2 001

Ketua Program Studi

(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

Nama : Ika Petresia Hutabarat

Nim : 110521084

Program Studi : Manajemen

Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia

Judul : Pengaruh Kompetensi, Penempatan Kerja, dan Pengembangan Karir Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan

Tanggal : ... Ketua Program Studi

Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si NIP : 19620513 199203 2 001

Tanggal : ... Ketua Departemen

(5)

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Kompetensi, Penempatan Kerja, dan Pengembangan Karir Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapatkan izin, dan atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, April 2014

(6)

ABSTRAK

PENGARUH KOMPETENSI, PENEMPATAN KERJA, DAN PENGEMBANGAN KARIR KARYAWAN TERHADAP

KINERJA KARYAWAN PADA BANK RAKYAT INDONESIA

CABANG PUTRI HIJAU MEDAN

Dewasa ini pengukuran kinerja karyawan menjadi hal yang sangat penting bagi manajemen untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan di bank dan perencanaan tujuan di masa mendatang. Dilihat dari tugas utama Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan yaitu mengumpulkan dana dari masyarakat maupun menyalurkan dana tersebut pada dunia usaha, dibutuhkan karyawan yang jujur, memenuhi spesifikasi pekerjaan, dapat memenuhi target yang ditetapkan perusahaan, dapat memecahkan masalah dengan tepat, dan memiliki prestasi yang nantinya mempengaruhi pengembangan karirnya. Tugas dan tanggung jawab pekerjaan tersebut dapat menyebabkan emosi jadi tidak stabil serta menjadi kurang bersemangat dalam menyelesaikan pekerjaan apalagi jika karyawan tidak memiliki kompetensi yang baik, penempatan kerja yang tidak sesuai, dan pengembangan karir yang tidak jelas. Dalam hal ini, seorang karyawan harus memiliki kompetensi yang baik, memperoleh penempatan kerja yang sesuai, dan didukung oleh perusahaan untuk memiliki pengembangan karir yang jelas agar dapat mendorong karyawan memiliki kinerja yang tinggi.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompetensi, penempatan kerja, dan pengembangan karir karyawan terhadap kinerja karyawan pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan.

Jenis penelitian yang digunakan adalah survei eksplanasi. Populasi penelitian ini berjumlah 180 orang karyawan pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan. Sampel dalam penelitian ini menggunakan proportionate random sampling yang terdiri dari 65 orang karyawan PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan. Pengumpulan data primer menggunakan kuesioner dan pengumpulan data skunder menggunakan studi pustaka. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.

Berdasarkan hasil penelitian, dengan α = 5% maka dapat disimpulkan bahwa kompetensi, penempatan kerja, dan pengembangan karir karyawan secara Uji-F serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan. Hasil Uji-t menunjukkan bahwa secara parsial variabel kompetensi, penempatan kerja, dan pengembangan karir karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan. Variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan adalah variabel kompetensi.

(7)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF COMPETENCY, JOB PLACEMENT, AND EMPLOYEE CAREER DEVELOPMENT

TO THE EMPLOYEE PERFORMANCE AT PT BANK RAKYAT INDONESIA

CABANG PUTRI HIJAU MEDAN

Nowadays the measurement of employee performance have become very important to evaluate the performance of the employees in the bank and the plan of future goals. Seen from the main task of Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan which is to collect funds from the public and distribute those funds to the business world, it needs an honest employee and meets the job specifications to meet the target set by the company, an employee who is able to solve the problems properly and has achievements that will later affect the development of his career. Duties and responsibilities of the job can lead to unstable emotions and become less enthusiastic in completing the work, especially if the employee has no good competence, improper placement and unclear career development. In this case, an employee must have good competence, obtain appropriate employment, and be supported by the company to have the clear career development in order to encourage employees to have a high performance.

The purpose of this research is to identify and to analyze the influence of competency, job placement and employee career development to the employee performance at PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan.

The type of this research is the explanatory survey. The population of this research is 180 employees at PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan. The sample in this research used proportionate random sampling which consisted of 65 employees of PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan. This research used questionaires as the primary data and literature studies as the secondary data. The method of analysis that is used in this research is multiple linear regression analysis.

The result of this research indicates that if α equals 5 percent, then it can be concluded that competency, job placement, and employee career development by F-Test simultaneosly give positive and significant influence toward the employee performance of PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan. The result of the t-test shows that variable competency, job placement, and employee career development partially have positive and significant influence to the employee performance at PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan. The variable that is so dominant affecting employee performance of PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan is competency.

(8)

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala pertolongan dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dalam penulisan skripsi ini penulis mengangkat judul “Pengaruh Kompetensi, Penempatan Kerja, dan Pengembangan Karir Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan”.

Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada ayahanda M. Hutabarat dan ibunda H.L. Sitanggang atas segala kasih sayang dan doa yang tiada henti yang selalu dilimpahkan kepada penulis dan kepada saudara– saudaraku, Vanesia Hutabarat, Rully Christian Hutabarat, dan Nadya Hutabarat, terima kasih untuk doa dan dukungan yang kalian berikan. Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, M.Ec. Acc, Ak., CA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia SE, ME, dan Dra. Marhayanie, M.Si., selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(9)

4. Dosen Pembimbing saya Ibu Dr. Elisabeth Siahaan, SE, M.Ec. yang telah bersedia memberikan waktu, saran, tenaga, dan pemikirannya untuk membantu penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Komariah Pandia, M.Si., selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah memberikan saran dan masukan dalam penulisan dan perbaikan skripsi ini. 6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

7. Kepada pihak PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan, Pak Rudi Ginting selaku Supervisor bagian Operasional dan Debri Hutasoit.

8. Buat teman-teman penulis Jacqueline Octanita Sinaga, Septida Hardiyanti Sijabat, Veny Aresty Lubis, Yohana Sinaga, Lestari Simanjuntak, Anita Diasiy Nia Ritonga, dan teman-teman stambuk 2011 terima kasih atas dukungan yang diberikan selama penyelesaian skripsi ini.

9. Ucapan terima kasih buat orang yang mengasihiku, Nigel Steven Souisa yang selalu memberikan dukungan, nasihat, serta doanya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.

Medan, April 2014 Penulis,

(10)

DAFTAR ISI

2.1.3 Karakteristik Karyawan yang Memiliki Kompetensi Unggul. ... 17

2.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kompetensi ... 18

2.2 Penempatan Kerja ... 20

2.2.1 Pengertian Penempatan Kerja ... 20

2.2.2 Tujuan Penempatan Kerja ... 21

2.2.3 Karakteristik Penempatan Kerja Karyawan yang Ideal .... 22

2.2.4 Prosedur Penempatan Karyawan ... 23

2.3.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Karir 34

2.4 Kinerja Karyawan ... 36

2.4.1 Pengertian Kinerja ... 36

2.4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan .... 37

2.4.3 Indikator Kinerja ... 39

2.4.4 Unsur-Unsur Penilaian Kinerja Karyawan ... 39

2.4.5 Pentingnya Hasil Penilaian Kinerja ... 40

2.5 Penelitian Terdahulu ... 42

2.6 Kerangka Konseptual ... 43

2.6.1 Pengaruh Kompetensi dengan Kinerja Karyawan ... 45

(11)

2.6.3 Hubungan Pengembangan Karir dengan Kinerja Karyawan 49

4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 89

4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 90

4.2.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 90

4.2.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja 91 4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel ... 92

4.2.3 Uji Asumsi Klasik ... 101

4.2.3.1 Uji Normalitas ... 101

4.2.3.2 Uji Heterokedastisitas ... 104

(12)

4.2.4 Analisis Regresi Linier Berganda ... 106

4.2.5 Pengujian Hipotesis ... 109

4.2.5.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) ... 109

4.2.5.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) ... 110

4.2.5.3 Koefisien Determinasi ... 113

4.3 Pembahasan ... 114

4.3.1 Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan ... 114

4.3.2 Pengaruh Penempatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan 116

4.3.3 Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan ... 119

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 122

5.1 Kesimpulan ... 122

5.2 Saran ... 122

DAFTAR PUSTAKA ... 126

(13)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Jumlah Karyawan yang Mengalami Promosi, Demosi, dan Mutasi Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau

Medan ... 8

1.2 Target Penjualan Jasa Simpanan dan Pinjaman Periode Januari-Desember 2013 ... 10

3.1 Operasionalisasi Variabel ... 54

3.2 Daftar Sampel ... 58

3.3 Item-Total Statistics ... 61

3.4 Hasil Uji Validitas ... 62

3.5 Hasil Uji Reliabilitas ... 64

3.6 Reliability Statistics ... 65

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 89

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 90

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 91

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 91

4.5 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Kompetensi ... 93

4.6 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Penempatan Kerja ... 94

4.7 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Pengembangan Karir . 96 4.8 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Kinerja Karyawan ... 98

(14)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Mekanisme Kerja Bagian Penempatan Karyawan ... 24

2.2 Kerangka Konseptual ... 51

3.1 Pola Skala Interval ... 57

4.1 Struktur Organisasi ... 78

4.2 Histogram Normalitas ... 101

4.3 Pendekatan Grafik Normalitas ... 102

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner Penelitian... 129

2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 134

3 Grafik Histogram Uji Normalitas ... 136

4 Pendekatan Grafik (Scatter Plot) Uji Normalitas... 137

5 Pendekatan One-Sample-Kolmogorov Smirnov-Test Uji Normalitas ... 137

6 Uji Glejser Heterokedastisitas... 138

7 Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas ... 138

8 Uji Nilai Tolerance dan VIFMultikolinearitas ... 139

9 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 139

10 Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F) ... 139

11 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ... 140

12 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi ... 140

13 Distribusi Jawaban Pernyataan Variabel X1 (Kompetensi) 141

14 Distribusi Jawaban Pernyataan Variabel X2 (Penempatan Kerja) ... 143

15 Distribusi Jawaban Pernyataan Variabel X3 (Pengembangan Karir Karyawan) ... 145

(16)

ABSTRAK

PENGARUH KOMPETENSI, PENEMPATAN KERJA, DAN PENGEMBANGAN KARIR KARYAWAN TERHADAP

KINERJA KARYAWAN PADA BANK RAKYAT INDONESIA

CABANG PUTRI HIJAU MEDAN

Dewasa ini pengukuran kinerja karyawan menjadi hal yang sangat penting bagi manajemen untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan di bank dan perencanaan tujuan di masa mendatang. Dilihat dari tugas utama Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan yaitu mengumpulkan dana dari masyarakat maupun menyalurkan dana tersebut pada dunia usaha, dibutuhkan karyawan yang jujur, memenuhi spesifikasi pekerjaan, dapat memenuhi target yang ditetapkan perusahaan, dapat memecahkan masalah dengan tepat, dan memiliki prestasi yang nantinya mempengaruhi pengembangan karirnya. Tugas dan tanggung jawab pekerjaan tersebut dapat menyebabkan emosi jadi tidak stabil serta menjadi kurang bersemangat dalam menyelesaikan pekerjaan apalagi jika karyawan tidak memiliki kompetensi yang baik, penempatan kerja yang tidak sesuai, dan pengembangan karir yang tidak jelas. Dalam hal ini, seorang karyawan harus memiliki kompetensi yang baik, memperoleh penempatan kerja yang sesuai, dan didukung oleh perusahaan untuk memiliki pengembangan karir yang jelas agar dapat mendorong karyawan memiliki kinerja yang tinggi.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompetensi, penempatan kerja, dan pengembangan karir karyawan terhadap kinerja karyawan pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan.

Jenis penelitian yang digunakan adalah survei eksplanasi. Populasi penelitian ini berjumlah 180 orang karyawan pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan. Sampel dalam penelitian ini menggunakan proportionate random sampling yang terdiri dari 65 orang karyawan PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan. Pengumpulan data primer menggunakan kuesioner dan pengumpulan data skunder menggunakan studi pustaka. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.

Berdasarkan hasil penelitian, dengan α = 5% maka dapat disimpulkan bahwa kompetensi, penempatan kerja, dan pengembangan karir karyawan secara Uji-F serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan. Hasil Uji-t menunjukkan bahwa secara parsial variabel kompetensi, penempatan kerja, dan pengembangan karir karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan. Variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan adalah variabel kompetensi.

(17)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF COMPETENCY, JOB PLACEMENT, AND EMPLOYEE CAREER DEVELOPMENT

TO THE EMPLOYEE PERFORMANCE AT PT BANK RAKYAT INDONESIA

CABANG PUTRI HIJAU MEDAN

Nowadays the measurement of employee performance have become very important to evaluate the performance of the employees in the bank and the plan of future goals. Seen from the main task of Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan which is to collect funds from the public and distribute those funds to the business world, it needs an honest employee and meets the job specifications to meet the target set by the company, an employee who is able to solve the problems properly and has achievements that will later affect the development of his career. Duties and responsibilities of the job can lead to unstable emotions and become less enthusiastic in completing the work, especially if the employee has no good competence, improper placement and unclear career development. In this case, an employee must have good competence, obtain appropriate employment, and be supported by the company to have the clear career development in order to encourage employees to have a high performance.

The purpose of this research is to identify and to analyze the influence of competency, job placement and employee career development to the employee performance at PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan.

The type of this research is the explanatory survey. The population of this research is 180 employees at PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan. The sample in this research used proportionate random sampling which consisted of 65 employees of PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan. This research used questionaires as the primary data and literature studies as the secondary data. The method of analysis that is used in this research is multiple linear regression analysis.

The result of this research indicates that if α equals 5 percent, then it can be concluded that competency, job placement, and employee career development by F-Test simultaneosly give positive and significant influence toward the employee performance of PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan. The result of the t-test shows that variable competency, job placement, and employee career development partially have positive and significant influence to the employee performance at PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan. The variable that is so dominant affecting employee performance of PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan is competency.

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Organisasi secara garis besar terdiri dari faktor eksternal dan internal yang berhubungan atau berinteraksi satu sama lain serta saling mempengaruhi sehingga menjadikan satu kesatuan yang terarah dalam mencapai tujuan utama organisasi. Faktor internal terdiri dari orang-orang yang bekerja sama dan bertanggung jawab dalam hubungan kerja, alat-alat, peraturan, dan prosedur kerja. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari kegiatan ekonomi, budaya dan sosial, maupun situasi politik yang terjadi di suatu negara. Unsur unsur yang membentuk organisasi tersebut terdiri dari tiga bagian yakni pekerjaan, orang orang, dan sistem yang ada di dalam organisasi tersebut. Salah satu hal yang penting untuk meningkatkan kinerja organisasi atau perusahaan adalah bagaimana perusahaan itu mengelola kinerja para karyawannya. Pengelolaan kinerja karyawan yang baik akan berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan secara menyeluruh.

(19)

tujuan tersebut ada beberapa hal yang meliputi kinerja yaitu, kuantitas kerja, kualitas kerja, waktu kerja, dan kerja sama dengan rekan kerja (Mathis, 2002:78). Sehingga kinerja perlu didukung oleh sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk memperoleh hasil secara efektif dan efisien. Perusahaan juga dituntut agar mengetahui dan mengembangkan faktor-faktor yang mendukung peningkatan kinerja karyawan dan pemimpin.

Hasibuan (2006:94) mengungkapkan bahwa kinerja merupakan gabungan tiga faktor penting, yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja, penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, dan peran serta tingkat motivasi pekerja. Apabila kinerja tiap individu atau karyawan baik, maka diharapkan kinerja perusahaan akan baik pula. Menurut Nitisemito (2001:109), terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, antara lain: kompetensi, jumlah dan komposisi dari kompensasi yang diberikan, penempatan kerja yang tepat, pelatihan dan promosi, rasa aman di masa depan (dengan adanya pesangon dan sebagainya), hubungan dengan rekan kerja, dan hubungan dengan pemimpin.

(20)

mengambil keputusan dengan peranannya dalam perusahaan yang relevan dengan memiliki pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude) produktifnya. Dengan demikian nilai (value) yang kuat akan membuat mereka selalu siap dalam menghadapi perubahan sesuai dengan tuntutan perusahaan dan mampu menghasilkan output.

Tujuan organisasi akan lebih mudah dicapai apabila karyawan ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. Tetapi kompetensi saja tidak cukup untuk meningkatkan kinerja karyawan, dibutuhkan juga ketepatan dalam menempatkan karyawan sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. Menurut Hasibuan (2006:63), penempatan karyawan harus didasarkan pada job description dan job specification yang telah ditentukan serta berpedoman kepada prinsip "The right man on the right place and the right man behind the job”. Hal ini akan membawa suatu instansi kepada hasil kerja yang optimal karena terdapat adanya korelasi positif antara penempatan karyawan dengan peningkatan kinerja karyawan. Penempatan karyawan secara tepat akan menghasilkan kinerja karyawan yang baik, berdaya guna, dan berhasil guna.

(21)

mengembangkan diri secara maksimum. Program pengembangan karir karyawan dapat dilakukan melalui pelatihan dan pendidikan, promosi, dan mutasi.

PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan salah satu bank milik pemerintah terbesar di Indonesia sejak tahun 1895. PT Bank Rakyat Indonesia memiliki visi yaitu menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah. Seperti perusahaan perbankan pada umumnya, PT Bank Rakyat Indonesia juga menawarkan produk-produk penghimpunan antara lain Tabungan BRI–Britama, Tabungan BRI–Britama Dollar, Tabungan BRI– Simpedes, Deposito, dan Giro. Selain itu Bank Rakyat Indonesia juga menawarkan produk penyaluran dana dalam bentuk kredit seperti Kredit Mikro, Kredit Ritel, Kredit Menengah, Kredit Program, KUR BRI, dan Kretap/Kresun.

Sumber daya manusia adalah modal awal yang dimiliki oleh perusahaan yang memegang peranan penting dalam keberhasilan untuk menjadikan Bank Rakyat Indonesia sebagai lembaga keuangan terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah. Dengan adanya karyawan diharapkan kegiatan perusahaan dapat terlaksana dengan baik. Oleh karena itu karyawan dituntut untuk lebih profesional guna mencapai tujuan perusahaan.

(22)

global. Untuk itu, perusahaan ini membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang memadai.

Namun, yang menjadi permasalahan yang menyangkut kompetensi berdasarkan hasil wawancara dengan bagian personalia PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan saat ini adalah masih adanya sebagian besar karyawan yang kurang memiliki keterampilan terhadap pengoperasian alat atau teknologi. Karyawan yang tidak memiliki keahlian dalam mengoperasikan komputer pada akhirnya meminta pertolongan kepada rekan kerjanya untuk dapat mengajari atau membimbing dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan. Hal ini menyebabkan penyelesaian pekerjaan menjadi relatif lebih lama. Akibatnya pekerjaan menjadi tumpang tindih. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa karyawan PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan, komunikasi yang kurang lancar atau masih bersifat individualisme juga masih terjadi pada sebagian karyawan.

(23)

Proses penempatan karyawan pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan dilakukan berdasarkan kebutuhan perusahaan. Penempatan karyawan didasarkan pada kualifikasi tertentu seperti tingkat pendidikan, pengalaman bekerja, kesehatan, dan kemampuan. Berdasarkan hasil wawancara dengan bagian personalia PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan, latar belakang pendidikan (akademis) tidak menjadi dasar apakah seseorang diunggulkan dalam penempatannya. Sebagian karyawan yang lulus seleksi dan ditempatkan rata-rata tidak memiliki latar belakang pendidikan yang berkaitan dengan perbankan atau bidang keuangan. Sehingga memiliki kendala dalam penyesuaian bidang ilmu untuk diterapkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

Selain itu tingkatan pendidikan juga tidak menentukan tingginya posisi jabatan yang akan diperoleh. Menurut wawancara dengan salah seorang karyawan bagian customer service yang sudah meraih gelar Pascasarjana (S-2) tetapi ditempatkan hanya sebagai seorang customer service yang disamakan kedudukannya dengan para lulusan diploma dan sarjana. Sehingga bagi mereka yang berlatar belakang pendidikan tinggi merasa kurang adil dan kurang sesuai dengan posisi jabatannya. Jadi, latar belakang pendidikan bukan suatu dasar untuk menentukan tinggi tidaknya jabatan melainkan lebih kepada kemampuan dan pengalaman kerja seseorang. Selain itu kesehatan fisik dan mental juga sangat diperhatikan karena seorang karyawan yang bekerja dalam bidang perbankan harus mengutamakan kejujuran.

(24)

sebelumnya. Saat ini di lingkungan karyawan PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan masih terdapat ketidakpuasan yang berhubungan dengan perencanaan karir dan manajemen karir yang diselenggarakan oleh perusahaan. Menurut hasil wawancara dengan beberapa karyawan PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan, kebijakan promosi jabatan dilakukan berdasarkan senioritas karyawan di perusahaan dan kinerja yang menonjol, tetapi umumnya promosi dilakukan berdasarkan senioritas. Karyawan yang memiliki waktu kerja lama akan diangkat golongan jabatannya (grade) setelah sebelumnya diberikan pelatihan. Kebijakan promosi jabatan pada perusahaan juga terlalu bergantung kepada rekomendasi dari kepala-kepala unit, sehingga karyawan dengan kinerja bagus belum tentu mendapatkan promosi jika kurang komunikatif dengan atasannya. Hal ini berdampak langsung terhadap kinerja karyawan yang merasa seharusnya sudah mendapatkan promosi namun belum juga dipromosikan.

(25)

Berikut ini adalah jumlah karyawan PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan yang mengalami promosi, demosi, dan mutasi akan ditampilkan pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1

Jumlah Karyawan yang Mengalami Promosi, Demosi, dan Mutasi Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan

Tahun Promosi

Sumber: Bagian Personalia (2014), data diolah

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa pertambahan jumlah karyawan yang mengalami promosi dan mutasi meningkat. Namun apabila dibandingkan dengan tahun sesudahnya dan dilihat dalam bentuk persentase, maka karyawan yang mengalami promosi dari tahun 2010 ke tahun 2011 memiliki persentase sebesar 20%, pada tahun 2011 ke tahun 2012 sebesar 41,67%, dan pada tahun 2012 ke tahun 2013 menurun sebesar 19,04%. Maka sebenarnya pertambahan jumlah pegawai yang mengalami promosi tidak mengalami peningkatan bila dilihat dalam bentuk persentase. PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan memiliki kendala pada sistem promosi jabatan dikarenakan kebijakan mereka yang condong kepada senioritas dan tersentralisasi.

(26)

mendapatkan pemutusan hubungan kerja. Sejauh ini tidak ada karyawan yang mengalami demosi pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan.

Sedangkan untuk karyawan yang mengalami mutasi pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa pertambahan jumlah karyawan yang mengalami mutasi meningkat. Untuk karyawan yang mengalami mutasi berdasarkan persentasenya yaitu dari tahun 2010 ke tahun 2011 sebesar 40%, pada tahun 2011 ke tahun 2012 sebesar 42,85%, dan pada tahun 2012 ke tahun 2013 menurun sebesar 20%. Maka sebenarnya pertambahan jumlah pegawai yang mengalami mutasi tidak mengalami peningkatan bila dilihat dalam bentuk persentase. PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan membuat kebijakan melakukan mutasi karyawan untuk menutupi kebijakan promosi yang agak lambat, namun terkadang malah menjadi bumerang karena kinerja karyawan bukannya semakin baik tetapi malah memburuk karena beberapa karyawan tersebut sudah terbiasa di lingkungan kerja yang lama.

(27)

Tabel 1.2

Target Penjualan Jasa Simpanan dan Pinjaman Periode Januari-Desember 2013

(Rp.000.000,-)

Bulan Simpanan Pinjaman

Target Realisasi Keterangan Target Realisasi Keterangan

Januari 186.854 1.600.378 Tercapai 127.179,5 1.311.126 Tercapai

Februari 373.708 1.534.120 Tercapai 250.359 1.300.191 Tercapai

Maret 560.562 1.948.870 Tercapai 375.538,5 1.271.983 Tercapai

April 747.416 1.404.472 Tercapai 500.718 1.282.211 Tercapai

Mei 934.270 1.458.890 Tercapai 625.897,5 1.290.570 Tercapai

Juni 1.121.124 2.540.303 Tercapai 751.077 1.311.429 Tercapai

Juli 1.307.978 1.496.703 Tercapai 876.256,5 1.344.355 Tercapai

Agustus 1.494.832 1.354.204 Tidak

Tercapai 1.101.436 1.010.382

Tidak Tercapai

September 1.681.686 1.394.170 Tidak

Tercapai 1.126.615 1.088.886

Tidak Tercapai

Oktober 1.868.540 1.211.367 Tidak

Tercapai 1.251.795 1.149.046

Tidak Tercapai

November 2.055.394 1.268.105 Tidak

Tercapai 1.476.974 1.340.650

Tidak Tercapai

Desember 2.242.244 1.826.461 Tidak

Tercapai 1.502.154 1.304.329

Tidak Tercapai Sumber: Bagian Pemasaran (2014), data diolah

(28)

Sedangkan target pinjaman sampai pada bulan Desember tahun 2013 adalah sebesar Rp 1.502.154.000.000,- sementara jumlah pinjaman yang dapat terealisasi sampai pada akhir tahun 2013 hanya sejumlah Rp 1.304.329.000.000,-. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan dalam pencapaian target simpanan dan pinjaman masih belum dapat direalisasikan jika dilihat dari jumlah simpanan dan pinjaman sebab realisasi berada dibawah angka target.

Belum optimalnya tingkat kinerja karyawan yang dicapai PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan saat ini tidak terlepas dari permasalahan yang terjadi seperti masalah yang telah diuraikan sebelumnya yaitu mengenai kompetensi, penempatan kerja, dan pengembangan karir karyawan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penurunan kinerja karyawan diduga karena kompetensi dan penempatan karyawan yang dilakukan tidak tepat serta pengembangan karir karyawan yang kurang sesuai dengan harapan karyawan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang berjudul “Pengaruh Kompetensi, Penempatan Kerja, dan Pengembangan Karir Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan”.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah kompetensi, penempatan kerja, dan pengembangan karir karyawan berpengaruh terhadap kinerja karyawan

(29)

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompetensi, penempatan kerja, dan pengembangan karir karyawan terhadap kinerja karyawan pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan.

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan

Sebagai sarana informasi dan masukan bagi PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan dalam meningkatkan kinerja karyawan melalui kompetensi, penempatan kerja, dan pengembangan karir karyawan.

2. Bagi Penulis

Memperluas wawasan peneliti dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya peningkatan kinerja karyawan melalui kompetensi, penempatan kerja, dan pengembangan karir karyawan.

3. Bagi Peneliti Lainnya

(30)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kompetensi

2.1.1 Pengertian Kompetensi

Istilah kompetensi menurut Webster’s Dictionary mulai muncul pada tahun 1596. Istilah ini diambil dari kata latin “competere” yang artinya “to be suitable”. Kemudian secara substansial mengalami perubahan dengan masuknya berbagai isu dan pembahasan mengenai konsep kompetensi dari berbagai literatur.

Menurut Wibowo (2007:112), kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas pengetahuan dan keterampilan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Kompetensi menunjukkan keterampilan atau pengetahuan yang dicirikan oleh profesionalisme dalam bidang tertentu sebagai sesuatu yang terpenting dan unggulan di bidang tersebut. Sedangkan menurut Amstrong (dalam Dharma, 2004:86) kompetensi mengacu kepada dimensi perilaku dari sebuah peran atau perilaku yang diperlukan seseorang untuk dapat melaksanakan pekerjaannya secara memuaskan.

(31)

tingkatan dan memperinci standar masing-masing tingkatan, mengidentifikasi karakteristik, pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan oleh individual yang menjalankan tugas dan tanggung jawab secara efektif sehingga mencapai standar kualitas profesional dalam bekerja. Seorang pelaksana yang unggul adalah mereka yang menunjukkan kompetensi pada skala tingkat lebih tinggi dan dengan hasil lebih baik daripada pelaksana biasa atau rata-rata.

Menurut Mangkunegara (2007:88) kompetensi sumber daya manusia adalah kompetensi yang berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan karakteristik kepribadian yang mempengaruhi secara langsung terhadap kinerjanya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kompetensi juga dapat diartikan sebagai kemampuan dan kemauan untuk melaksanakan pekerjaan dengan kinerja yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.

2.1.2 Manfaat Kompetensi

Menurut Hutapea dan Thoha (2008:99) kompetensi sumber daya manusia dalam organisasi atau perusahaan pada umumnya bermanfaat untuk:

1. Pembentukan pekerjaan (Job Designing)

(32)

tuntutan pekerjaan atas perilaku pemangku jabatan agar dapat melaksanakan pekerjaan tersebut dengan prestasi luar biasa.

2. Evaluasi Pekerjaan (Job Evaluation)

Kompetensi dapat dijadikan salah satu faktor pembobot pekerjaan yang digunakan untuk mengevaluasi pekerjaan. Pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan serta tantangan pekerjaan merupakan komponen yang memberikan porsi terbesar dalam menentukan bobot suatu pekerjaan. Pengetahuan, keterampilan, dan sikap tersebut adalah komponen dasar pembentuk kompetensi.

3. Rekrutmen dan seleksi (Recruitment and Selection)

Pembentukan organisasi biasanya diikuti dengan pembentukan pekerjaan serta penentuan persyaratan atau kualifikasi orang yang layak melaksanakan pekerjaan tersebut. Kompetensi dapat digunakan sebagai salah satu komponen dalam persyaratan jabatan, yang kemudian dijadikan pedoman untuk menyeleksi calon karyawan yang akan menduduki jabatan atau melaksanakan pekerjaan tersebut.

4. Pembentukan dan pengembangan organisasi (Organization Designing and Development).

(33)

untuk pembentukan dan pengembangan organisasi menjadi organisasi yang produktif dan kreatif apabila memiliki karyawan yang berkompetensi unggul. 5. Membentuk dan memperkuat nilai dan budaya perusahaan (Company Culture)

Peran kompetensi perilaku sangat diperlukan untuk membentuk dan mengembangkan nilai budaya perusahaan (culture). Pembentukan nilai budaya produktif perusahaan akan mudah tercapai apabila pemilihan nilai-nilai budaya perusahaan sesuai dengan kompetensi inti perusahaan.

6. Pembelajaran organisasi (Organizational Learning)

Peran kompetensi bukan hanya untuk menambah pengetahuan dan keterampilan, melainkan juga untuk membentuk karakter pembelajaran yang akan menopang proses pembelajaran yang berkesinambungan.

7. Penilaian potensi karyawan (Employee’s Assessment)

Kerangka dan tindakan kompetensi dapat digunakan untuk membantu perusahaan atau organisasi menciptakan pengembangan ruang karir bagi karyawan untuk mencapai jenjang karir yang sesuai dengan potensi yang dimiliki. Melalui assessment centre (pusat penilaian potensi karyawan), penggunaan kompetensi dapat mendorong pengembangan karier yang lebih terpola dan sejalan dengan kebutuhan perusahaan.

8. Sistem imbal jasa (Reward System)

(34)

kompetensi yang baik akan membantu mengefektifkan sistem imbal jasa yang berlaku dalam perusahaan.

2.1.3 Karakteristik Karyawan yang Memiliki Kompetensi Unggul

Adapun yang menjadi karakteristik seseorang karyawan yang memiliki kompetensi unggul menurut Hutapea dan Thoha (2008:101), yaitu:

1. Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan adalah informasi yang telah diproses dan diorganisasikan untuk memperoleh pemahaman, pembelajaran, dan pengalaman yang terakumulasi sehingga bisa diaplikasikan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai bidang tertentu yang digelutinya. Pengetahuan karyawan turut menentukan berhasil tidaknya pelaksanaan tugas yang dibebankan kepadanya. Karyawan yang mempunyai pengetahuan yang cukup akan meningkatkan efisiensi perusahaan.

2. Keterampilan (skill)

Keterampilan merupakan kemampuan seseorang untuk menggunakan akal, pikiran, dan kreativitasnya dalam mengerjakan, mengubah, menyelesaikan ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehngga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut.

3. Sikap kerja (attitude)

(35)

mempunyai sifat mendukung pencapaian organisasi, maka secara otomatis segala tugas yang dibebankan kepadanya akan dilaksanakan sebaik-baiknya.

2.1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kompetensi

Handoko (2006:122) mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kecakapan kompetensi sumber daya manusia yaitu: 1. Keyakinan dan nilai-nilai

Keyakinan orang tentang dirinya maupun terhadap orang lain akan sangat mempengaruhi perilaku. Apabila orang percaya bahwa mereka tidak kreatif dan inovatif, mereka tidak akan berusaha berpikir tentang cara baru atau berbeda dalam melakukan sesuatu. Untuk itu setiap orang harus berpikir positif tentang dirinya, maupun terhadap orang lain dan menunjukkan ciri orang yang berpikir ke depan.

2. Keterampilan

Keterampilan memainkan peran kompetensi. Pengembangan kompetensi secara spesifik berkaitan dengan budaya organisasi dan kompetensi individual. 3. Pengalaman

(36)

kurang mengembangkan kompetensi daripada mereka yang telah menggunakan pemikiran strategis bertahun-tahun.

4. Aspek-Aspek Kepribadian (Personal Attributes)

Merupakan kompetensi intrinsik individu tentang bagaimana orang berpikir, merasa, belajar, dan berkembang. Personal attribute merupakan kompetensi yang meliputi: integritas dan kejujuran, pengembangan diri, ketegasan, kualitas keputusan, manajemen stres, berpikir analitis, dan berpikir konseptual.

5. Motivasi

Motivasi merupakan faktor dalam kompetensi yang dapat dirubah. Dengan memberikan dorongan dan apresiasi terhadap pekerjaan bawahan, serta memberikan pengakuan dan perhatian individual dari atasan dapat mempunyai pengaruh positif untuk memotivasi seseorang bawahan.

6. Isu Emosional

Hambatan emosional dapat membatasi penguasaan kompetensi. Takut membuat kesalahan, menjadi malu, merasa tidak disukai cenderung membatasi motivasi dan inisiatif.

7. Kemampuan intelektual

Kompetensi tergantung pada pemikiran kognitif seperti pemikiran konseptual dan pemikiran analitis. Salah satu faktor seperti pengalaman dapat meningkatkan kecakapan dalam kompetensi.

8. Budaya organisasi

(37)

penghargaan, pengambilan keputusan, filosofi organisasi (visi dan misi organisasi), komitmen pada pelatihan dan pengembangan, dll.

2.2 Penempatan Kerja

2.2.1 Pengertian Penempatan Kerja

Menurut Sastrohadiwiryo (2002:162), penempatan kerja adalah proses pemberian tugas dan pekerjaan kepada tenaga kerja yang lulus seleksi untuk dilaksanakan sesuai ruang lingkup yang telah ditetapkan serta mampu mempertanggungjawabkan segala resiko dan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang, serta tanggung jawab. Penempatan sebagai suatu langkah eksperimental yang sebenarnya bukanlah merupakan sebuah keputusan final.

Penempatan merupakan sebuah langkah eksperimental yang terdiri dari apa yang menurut perkiraan supervisor yang bersangkutan dapat dilakukan oleh si karyawan baru dengan apa yang diminta oleh pekerjaan (syarat-syarat kerja) dan yang akan membebaninya (keletihan, kondisi kerja dan sebagainya) dan apa yang ditawarkan oleh karyawan (dalam bentuk minat intrinsik, kesempatan untuk pekerjaan bersama, kemungkinan-kemungkinan promosi dan pembayaran atau imbalan).

(38)

karyawan itu akan dapat mengerjakan tugas-tugasnya pada jabatan bersangkutan. Penempatan karyawan merupakan penugasan seorang pekerja pada suatu jabatan atau unit kerja di lingkungan suatu organisasi/perusahaan. Penempatan merupakan pengisian jabatan yang kosong agar tugas pokok pada jabatan tersebut dapat dilaksanakan. Berdasarkan pendapat dari para ahli mengenai pengertian penempatan karyawan, maka disimpulkan bahwa penempatan merupakan proses pemberian tugas dan pekerjaan terhadap karyawan yang telah lulus seleksi pada jabatan yang membutuhkannya di dalam lingkungan suatu organisasi ataupun perusahaan

2.2.2 Tujuan Penempatan Kerja

Setiap pekerjaan yang dilaksanakan pada dasarnya mempunyai tujuan. Tujuan penempatan kerja seorang karyawan atau calon karyawan antara lain agar karyawan bersangkutan lebih berdaya guna dalam melaksakan pekerjaan yang dibebankan serta untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan sebagai dasar kelancaran tugas. Menurut Sastrohadiwiryo (2002:133) maksud diadakan penempatan karyawan adalah untuk menempatkan karyawan sebagai unsur pelaksana pekerjaan pada posisi yang sesuai dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja.

(39)

paling baik dan paling sesuai dengan didasarkan pada rekrutmen, kualifikasi pegawai dan kebutuhan pribadi. Penempatan yang tepat merupakan cara untuk mengoptimalkan kemampuan, keterampilan, dan sikap kerja menuju kinerja karyawan itu sendiri. Hal ini merupakan bagian dari proses pengembangan pegawai dengan demikian pelaksanaannya harus memperhatikan prinsip efisiensi (kesesuaian antara keahlian yang dipersyaratkan dengan keahlian yang dimiliki oleh karyawan).

2.2.3 Karakteristik Penempatan Kerja Karyawan Yang Ideal

Manajer tenaga kerja yang profesional biasanya selalu memahami karakteritik dan kualifikasi yang dimiliki para tenaga kerja yang akan ditempatkan dalam satu tugas dan pekerjaan tertentu. Berikut beberapa karakteristik yang harus dipertimbangkan dalam penempatan kerja karyawan (Hariandja 2005:157) antara lain adalah:

1. Prestasi akademis

(40)

2. Pengalaman kerja

Pengalaman kerja pada pekerjaan yang sejenis hendaknya menjadi pertimbangan dalam rangka penempatan tenaga kerja. Pengalaman kerja menunjukkan bahwa seseorang tersebut telah memiliki keahlian dan keterampilan yang relatif cukup. Dengan keterampilan yang telah sesuai dengan kualifikasi pekerjaan yang disyaratkan, karyawan akan membutuhkan waktu yang relatif singkat untuk mempelajari tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab pekerjaannya dan biaya pelatihan dapat lebih efisien.

3. Kesehatan fisik dan mental

Dalam menempatkan tenaga kerja, faktor kesehatan fisik dan mental perlu dipertimbangkan untuk menghindari kerugian perusahaan. Meskipun tingkat kepercayaan terhadap hasil tes kesehatan yang dilakukan kurang akurat terutama tentang kondisi fisik, namun secara sepintas kondisi tenaga kerja yang bersangkutan dapat dilihat. Selanjutnya perlu dipertimbangkan area kerja mana yang cocok bagi tenaga kerja yang bersangkutan sesuai dengan kondisi fisiknya. Adapun untuk menilai kesehatan mental, tak semudah menilai kesehatan fisik, perlu dokter khusus yang ahli dalam bidang itu.

2.2.4 Prosedur Penempatan Karyawan

(41)

jabatan dan langkah prosedur penempatan karyawan, sehingga dapat membandingkan pelamar itu dengan syarat-syarat minimum yang ada dalam spesifikasi jabatan tersebut.

Untuk memulai prosedur penempatan personalia, harus dipenuhi tiga persyaratan pendahuluan (Panggabean, 2004:150) yaitu:

1. Harus ada wewenang untuk penempatan karyawan yang datang dari daftar permintaan karyawan, yang dikembangkan melalui analisa beban kerja dan analisa tenaga kerja.

2. Harus mempunyai standar karyawan yang digunakan untuk membandingkan calon pekerja, standar ini dikemukakan oleh spesifikasi jabatan yang dikembangkan melalui analisa jabatan.

3. Harus mempunyai pelamar pekerjaan yang akan diseleksi untuk ditempatkan. Dengan perkataan lain, bahwa penempatan dapat diartikan sebagai usaha untuk mengisi posisi yang kosong, hal ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan sumber dari dalam maupun dari luar perusahaan.

Secara skematik mekanisme kerja bagian penempatan karyawan dengan bagian seleksi karyawan, dapat digambarkan sebagai berikut :

Sumber : Sastrohadiwiryo (2002:168)

Gambar 2.1 : Mekanisme Kerja Bagian Penempatan Karyawan

(42)

Keterangan:

1. Manajer mendelegasikan kekuasaannya (delegation of authority) kepada bagian seleksi tenaga kerja untuk melaksanakan seleksi tenaga kerja guna mengisi formasi yang telah tersedia berdasarkan kualifikasi tertentu.

2. Atas pelaksanaan seleksi tenaga kerja, bagian seleksi tenaga kerja melaporkan/mempertanggungjawabkan segala kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka seleksi tenaga kerja kepada manajer yang merupakan atasan langsung.

3. Setelah menerima laporan seleksi (selection report), manajer mendelegasikan kekuasaannya kepada bagian penempatan tenaga kerja untuk menempatkan tenaga kerja yang telah lulus seleksi berdasarkan kondisi yang ada dan berdasarkan laporan bagian seleksi tenaga kerja.

4. Bagian seleksi tenaga kerja atas dasar pelaksanaan fungsi horizontal memberikan laporan hasil seleksi (calon tenaga kerja yang lulus seleksi) kepada bagian penempatan tenaga kerja untuk menempatkan tenaga kerja tersebut pada posisi yang tepat.

5. Atas pelaksanaan fungsi dalam penempatan tenaga kerja, bagian penempatan tenaga kerja melaporkan/mempertanggungjawabkan segala kegiatannya kepada manajer yang merupakan pihak yang mendelegasikan kekuasaan/atasan langsung kepada bagian penempatan tenaga kerja.

(43)

penempatan tenaga kerja, sangat bergantung pada fungsi manajer tenaga kerja selanjutnya.

2.3 Pengembangan Karir Karyawan

2.3.1 Pengertian Pengembangan Karir

Seorang individu yang pertama kali menerima tawaran pekerjaan akan memiliki pandangan yang berbeda tentang pekerjaan jika dibandingkan dengan individu yang telah lama bekerja. Mereka yang telah lama bekerja akan berpandangan lebih luas dan bermakna. Pandangan terhadap pekerjaan tidak saja dianggap sebagai sumber penghasilan, tetapi juga sebagai sesuatu prestasi yang ingin diraih, seperti penghargaan dari orang lain, persaingan terhadap kekuasaan serta jabatan yang lebih tinggi. Sehubungan dengan ini, maka setiap pegawai harus diberi kesempatan untuk mengembangkan karirnya, yakni sebagai alat untuk memotivasi mereka agar memiliki kinerja lebih baik.

(44)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa karir merupakan suatu rangkaian perubahan nilai, sikap, dan perilaku serta motivasi yang terjadi pada setiap individu selama rentang waktu kehidupannya untuk menemukan secara jelas keahlian, tujuan karir, dan kebutuhan untuk pengembangan, merencanakan tujuan karir, dan secara kontinu mengevaluasi, merevisi, dan meningkatkan rancangannya. Karir juga merupakan suatu proses kemitraan interaksi dalam tahapan dan kerja sama antara organisasi/perusahaan atau manajemen, atasan langsung, dan individu itu sendiri.

Menurut Mangkunegara (2005:77), pengembangan karir adalah aktivitas kepegawaian yang membantu pegawai-pegawai merencanakan karir masa depan mereka di perusahaan agar perusahaan dan pegawai yang bersangkutan dapat mengembangkan diri secara maksimum. Sedangkan menurut Rivai (2005:290), pengembangan karir adalah proses peningkatan kemampuan kerja individu yang dicapai dalam rangka mencapai karir yang diinginkan. Jadi dengan demikian, pengembangan karir merupakan tindakan seseorang karyawan untuk mencapai rencana karirnya yang disponsori baik oleh perusahaan, manajer, atau pun pihak lain.

(45)

2.3.2 Tujuan Pengembangan Karir

Pada umumnya tujuan dari seluruh program pengembangan karir adalah untuk menyesuaikan antara kebutuhan dan tujuan karyawan dengan kesempatan karir yang tersedia di perusahaan saat ini dan di masa mendatang. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Rivai (2005:291) bahwa pengembangan karir yang dirancang secara baik akan membantu karyawan dalam menentukan kebutuhan karir mereka sendiri dan menyesuaikan antara kebutuhan karyawan dengan tujuan perusahaan.

Adapun tujuan pengembangan karir menurut Mangkunegara (2005:77) adalah:

1. Membantu dalam pencapaian tujuan individu dan perusahaan

Seorang karyawan yang sukses dengan prestasi kerja yang sangat baik kemudian menduduki posisi jabatan yang lebih tinggi, hal ini berarti tujuan perusahaan dan tujuan individu tercapai.

2. Menunjukkan hubungan kesejahteraan karyawan

Perusahaan merencanakan karir karyawan dengan cara meningkatkan kesejahteraannya agar loyalitas karyawan lebih tinggi.

3. Membantu karyawan menyadari potensi mereka

Pengembangan karir membantu menyadarkan karyawan akan kemampuannya untuk menduduki suatu jabatan tertentu sesuai dengan potensi dan keahliannya. 4. Memperkuat hubungan antara karyawan dan perusahaan

(46)

5. Membuktikan tanggung jawab sosial

Pengembangan karir adalah suatu cara menciptakan iklim kerja yang positif dan karyawan-karyawan memiliki mental lebih sehat.

6. Membantu memperkuat pelaksanaan program-program perusahaan agar tujuan perusahaan tercapai.

7. Mengurangi keusangan profesi dan manajerial

Pengembangan karir dapat menghindarkan diri dari keusangan dan kebosanan profesi dan manajerial.

8. Menggiatkan analisis dari keseluruhan karyawan

Pengembangan karir dimaksudkan untuk mengintegrasikan perencanaan kerja dan kepegawaian.

9. Menggiatkan suatu pemikiran (pandangan) untuk jangka waktu panjang

Pengembangan karir berhubungan dengan jangka waktu yang panjang. Hal ini karena penempatan suatu posisi jabatan memerlukan persyaratan dan kualifikasi yang sesuai dengan porsinya.

2.3.3 Dimensi Pengembangan Karir

Simamora (2006:412) mengemukakan dimensi pengembangan karir meliputi perencanaan karir (career planning) dan manajemen karir (career management).

(47)

yang berkaitan dengan karir dan penyusunan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan karir merupakan proses untuk: (1) menyadari diri sendiri terhadap peluang-peluang, kesempatan-kesempatan, kendala-kendala, pilihan-pilihan, dan konsekuensi-konsekuensi; (2) mengidentifikasi tujuan-tujuan karir; (3) penyusunan program kerja, pendidikan, dan yang berhubungan dengan pengalaman-pengalaman yang bersifat pengembangan guna menyediakan arah, waktu, dan urutan langkah-langkah yang diambil untuk meraih tujuan karir. Perencanaan karir meliputi pengenalan diri, mengidentifikasi tujuan karir, konseling karir, dan sikap terhadap karir.

(48)

2.3.4 Tahap-Tahap Pengembangan Karir

Tahap-tahap pengembangan karir dalam organisasi merupakan tahapan waktu dan usia seseorang sejak memasuki organisasi hingga usia pensiun.

Rivai (2005:298) menjelaskan bahwa kebutuhan dan ekspektasi individu berubah melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Tahap awal/tahap pembentukan, merupakan tahap penekanan pada perhatian untuk memperoleh jaminan terpenuhinya kebutuhan dalam tahun-tahun awal pekerjaannya.

2. Tahap lanjutan, adalah tahap dimana pertimbangan jaminan keamanan sudah mulai berkurang, namun lebih menitikberatkan pada pencapaian, harga diri dan kebebasan.

3. Tahap mempertahankan, adalah tahap dimana individu mempertahankan pencapaian keuntungan atau manfaat yang telah diraihnya sebagai hasil pekerjaan di masa lalu. Individu telah merasa terpuaskan baik secara psikologis maupun finansial.

4. Tahap pensiun, dimana dalam tahap ini individu telah menyelesaikan satu karir dan dia akan berpindah ke karir yang lain. Individu memiliki kesempatan untuk mengekspresikan diri yang sebelumnya tidak dapat dia lakukan.

2.3.5 Bentuk-Bentuk Pengembangan Karir

(49)

situasi perusahaan itu sendiri, namun pada umumnya yang sering dilakukan perusahaan adalah melalui pendidikan dan pelatihan, promosi serta mutasi (Nitisemito, 2001:173).

Pengertian mengenai ketiga hal tersebut dapat dijelaskan di bawah ini:

1. Pendidikan dan pelatihan adalah suatu kegiatan yang diselenggarakan perusahaan yang dimaksudkan untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku, keterampilan, dan pengetahuan para karyawan sesuai dengan dari pekerjaan masing-masing karyawan.

2. Promosi

Promosi diartikan sebagai perubahan posisi/jabatan dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Perubahan ini biasanya akan diikuti dengan meningkatnya tanggung jawab, hak, serta status sosial seseorang. Dalam pelaksanaannya, suatu promosi harus didasarkan pada syarat-syarat tertentu yang bagi setiap organisasi dapat berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan organisasi itu sendiri. Adapun syarat yang dipergunakan itu dapat memberi jaminan bahwa tenaga kerja yang dipromosikan itu layak dan pantas untuk menduduki jabatan/pekerjaan yang akan ditempati. Berikut ini contoh syarat yang harus dipenuhi seorang karyawan dalam promosi diantaranya kejujuran, loyalitas, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, tanggung jawab, kepemimpinan, kerjasama, dan inisiatif.

3. Mutasi

(50)

pindah kerja. Kompensasi gaji, tugas dan tanggung jawab yang baru umumnya adalah sama seperti sedia kala. Mutasi dilakukan untuk menghindari kejenuhan karyawan pada rutinitas pekerjaan yang terkadang membosankan serta memiliki fungsi tujuan lain supaya seseorang dapat menguasai dan mendalami pekerjaan lain di bidang yang berbeda pada suatu perusahaan. Mutasi terkadang dapat dijadikan sebagai tahapan awal atau batu loncatan untuk mendapatkan promosi di waktu mendatang. Hakekatnya mutasi adalah bentuk perhatian pimpinan terhadap bawahan.

Tujuan mutasi adalah sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan poduktivitas kayawan.

2. Untuk menciptakan keseimbangan antar tenaga kerja dengan komposisi pekerjaan atau jabatan.

3. Untuk memperluas atau menambah pengetahuan karyawan. 4. Untuk menghilangkan rasa bosan/jenuh tehadap pekerjaannya.

5. Untuk memberikan perangsang dalam meningkatkan karir karyawan yang lebih tinggi.

6. Untuk menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi fisik karyawan. Sebab-sebab pelaksanaan mutasi digolongkan sebagai berikut : 1. Permintaan sendiri

(51)

pemindahan jabatan yang peringkatnya sama baik, antarbagian maupun pindah ke tempat lain.

2. Alih tugas produktif (ATP)

Alih tugas produktif adalah mutasi karena kehendak pimpinan perusahaan untuk meningkatkan kinerja dengan menempatkan karyawan yang bersangkutan ke jabatan atau pekerjaan yang sesuai dengan kecakapannya.

2.3.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Karir

Betapa pun baiknya suatu rencana karir yang telah dibuat oleh seorang karyawan disertai tujuan karir yang wajar dan realistis, rencana tersebut tidak akan menjadi kenyataan tanpa adanya pengembangan karir yang sistematik dan programatik. Meskipun bagian pengelola sumber daya manusia dapat turut berperan dalam kegiatan pengembangan tersebut, sesungguhnya yang paling bertanggung jawab adalah karyawan yang bersangkutan sendiri. Hal ini merupakan salah satu prinsip pengembangan karir yang sangat fundamental.

Siagian (2007:215) berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan karir seorang karyawan adalah:

1. Prestasi kerja yang memuaskan

(52)

2. Pengenalan oleh pihak lain

Yang dimaksud di sini adalah berbagai pihak yang berwenang memutuskan layak tidaknya seseorang dipromosikan seperti atasan langsung dan pimpinan bagian kepegawaian yang mengetahui kemampuan dan kinerja karyawan. 3. Kesetiaan pada organisasi

Merupakan dedikasi seorang karyawan yang ingin terus berkarya dalam organisasi tempatnya bekerja untuk jangka waktu yang lama.

4. Pembimbing dan sponsor

Pembimbing adalah orang yang memberikan nasehat-nasehat atau saran-saran kepada karyawan dalam upaya mengembangkan karirnya. Sedangkan sponsor adalah seseorang di dalam perusahaan yang dapat menciptakan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan karirnya.

5. Dukungan para bawahan

Merupakan dukungan yang diberikan para bawahan untuk memperoleh kinerja yang memuaskan dari karyawan yang bersangkutan.

6. Kesempatan untuk bertumbuh

Merupakan kesempatan yang diberikan kepada karyawan untuk meningkatkan kemampuannya, baik melalui pelatihan-pelatihan, kursus, dan juga melanjutkan jenjang pendidikannya.

7. Berhenti atas permintaan dan kemauan sendiri

(53)

2.4 Kinerja Karyawan

2.4.1 Pengertian Kinerja

Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang. Kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya menyatakan hasil kerja, tetapi juga bagaimana proses kerja berlangsung. Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Menurut Hasibuan (2006:34), kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan waktu.

Menurut Wibowo (2007:4), kinerja adalah implementasi dari rencana yang telah disusun tersebut. Implementasi kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, motivasi, dan kepentingan. Bagaimana organisasi menghargai dan memperlakukan sumber daya manusianya akan mempengaruhi sikap, perilaku serta kinerja karyawan.

(54)

karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan tersebut.

2.4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

Hasibuan (2006:94) mengungkapkan bahwa kinerja merupakan gabungan tiga faktor penting, yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja, penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, dan peran serta tingkat motivasi pekerja. Apabila kinerja setiap individu atau karyawan baik, maka diharapkan kinerja perusahaan akan baik pula.

Menurut Nitisemito (2001:109), terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, antara lain:

1. Kompetensi

2. Jumlah dan komposisi dari kompensasi yang diberikan 3. Penempatan kerja yang tepat

4. Pelatihan dan promosi

5. Rasa aman di masa depan (dengan adanya pesangon dan sebagainya) 6. Hubungan dengan rekan kerja

(55)

Menurut Mathis dan Jackson (2002:82), faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu:

1. Pengetahuan, keterampilan, dan sikap karyawan

2. Motivasi yang diterima dapat melalui sistem penghargaan seperti kompensasi dan pengembangan karir yang diperoleh karyawan.

3. Lingkungan kerja

4. Penempatan kerja yang diterima karyawan 5. Hubungan mereka dengan organisasi

Menurut Gibson (dalam Mangkunegara, 2005:112), ada 3 faktor yang berpengaruh terhadap kinerja:

1. Faktor individu: kemampuan, keterampilan, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial, dan demografi seseorang.

2. Faktor psikologis: persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja.

3. Faktor organisasi: struktur organisasi, desain pekerjaan, penempatan kerja, kepemimpinan, pengembangan karir karyawan, dan sistem penghargaan (reward system).

(56)

tersebut hendaknya perlu diperhatikan oleh pimpinan sehingga kinerja karyawan dapat optimal.

2.4.3 Indikator Kinerja

Menurut Mathis (2002:78) kinerja karyawan adalah hal-hal yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi, antara lain:

1. Kualitas kerja yaitu kerapian, ketelitian, dan keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume kerja.

2. Kuantitas kerja yaitu volume kerja yang dihasilkan dibawah kondisi normal. 3. Kerjasama yaitu kemampuan menangani hubungan kerja antar karyawan.

4. Pemanfaatan waktu yaitu penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan target waktu yang ditentukan.

2.4.4 Unsur-Unsur Penilaian Kinerja Karyawan

Menurut Hasibuan (2006:56), kinerja karyawan dapat dinilai dari beberapa hal, yaitu:

1. Kesetiaan

Kinerja dapat diukur dari kesetiaan karyawan terhadap tugas dan tanggung jawabnya dalam organisasi.

2. Prestasi Kerja

(57)

3. Kedisiplinan

Kedisiplinan pegawai dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan melaksanakan instruksi yang diberikan kepadanya dalam mencari tolak ukur kinerja.

4. Kreativitas

Kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreativitas dan mengeluarkan potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan pekerjaannya sehingga hasil kerja lebih berdaya guna dan berhasil guna.

5. Kerja sama

Diukur dari kesediaan karyawan dalam berpartisipasi dan bekerja sama dengan karyawan lain sehingga hasil pekerjaannya akan semakin baik.

6. Kecakapan

Kecakapan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah dibebankan kepadanya juga menjadi tolak ukur dalam meningkatkan kinerja.

2.4.5 Pentingnya Hasil Penilaian Kinerja

Menurut Rivai (2008:121), hasil penilaian kinerja penting digunakan untuk :

1. Peningkatan kinerja

(58)

meningkatkan kinerja karyawan tersebut, misalnya dengan masukan-masukan positif agar bekerja lebih keras dan tekun lagi.

2. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Penilaian kinerja sekaligus mengidentifikasi kelemahan dan potensi yang dimiliki setiap karyawan. Dengan demikian karyawan diharapkan dapat mengoptimalkan pemanfaatan keunggulan dan potensinya serta mengatasi kelemahan-kelemahannya melalui program pelatihan. Hal ini berguna baik untuk memenuhi kebutuhan perusahaan atau organisasi maupun dalam rangka mengembangkan karir karyawan tersebut.

3. Pemberian kompensasi

Melalui penilaian kinerja karyawan dapat diketahui siapa yang memberikan kontribusi besar dan siapa yang memberikan kontribusi kecil dalam pencapaian hasil akhir terhadap organisasi atau perusahaan. Pemberian imbalan atau kompensasi yang adil haruslah didasarkan kepada kinerja atau kontribusi setiap karyawan kepada perusahaan. Karyawan yang menampilkan kinerja yang tinggi patut diberi kompensasi, antara lain berupa: pemberian penghargaan, pemberian bonus, dan percepatan kenaikan pangkat dan gaji.

4. Program kepegawaian

(59)

5. Menghindari perlakukan diskriminasi

Penilaian kinerja dapat menjadi sarana untuk menghindari perlakuan diskriminasi dan kolusi, karena setiap tindakan kepegawaian akan didasarkan kepada kriteria obyektif, yaitu hasil penilaian kinerja.

2.5 Penelitian Terdahulu

Kartika (2008), “Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Bank Indonesia Medan”. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa 57 orang pegawai yang menjadi responden mengatakan bahwa kompetensi sumber daya manusia yang meliputi knowledge, skill, dan attitude tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja para pegawai. Menurut penulis, kompetensi sumber daya manusia merupakan faktor dominan dalam mempengaruhi kinerja para pegawai. Sedangkan ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi kinerja pegawai seperti motivasi, kompensasi, dan faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

(60)

Lumbantoruan (2008) melakukan penelitian dengan judul: “Analisis

Pengembangan Karir Karyawan dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan pada PT

(Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan”. Permasalahan dalam penelitian ini adalah:

“Bagaimanakah hubungan pengembangan karir karyawan dalam meningkatkan

kinerja karyawan pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan?”. Reliabilitas test

diuji dengan menggunakan Teknik Korelasi Product Momment Pearson dengan hasil

sebesar 0,4706 (r = 0,361). Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t (t test)

pada taraf signifikan 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pengembangan

karyawan (X = 4,29 dan Sc = 132) dan kinerja karyawan (Y=4,67 dan Sc=135,1).

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengembangan karir karyawan mempunyai hubungan

yang positif dan signifikan terhadap peningkatan kinerja karyawan.

2.6 Kerangka Konseptual

Menurut Mangkunegara (2007:88) kompetensi sumber daya manusia adalah kompetensi yang berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan karakteristik kepribadian yang mempengaruhi secara langsung terhadap kinerjanya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kompetensi sumber daya manusia adalah suatu yang dapat memberikan gambaran tentang kemampuan suatu individu sumber daya manusia untuk melaksanakan tugas tertentu. Dengan kompetensi yang dimiliki oleh sumber daya manusia, maka hasil kinerja akan semakin berdaya guna dan dapat dijadikan sebagai salah satu faktor pembobot pekerjaan yang digunakan untuk mengevaluasi pekerjaan.

(61)

telah ditetapkan, serta mampu mempertanggungjawabkan segala resiko dan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang, serta tanggung jawab (Sastrohadiwiryo, 2002:162). Dengan penempatan kerja yang tepat, gairah kerja, mental kerja, dan kinerja akan mencapai hasil yang optimal dan kreativitas pegawai dapat berkembang.

Pengembangan karir karyawan dapat dilakukan melalui pelatihan dan pendidikan, promosi, dan mutasi. Menurut Panggabean (2004:17), pada hakikatnya pengembangan karir karyawan bertujuan untuk menyesuaikan persyaratan atau kualifikasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaannya (sekarang atau pada masa mendatang) dengan kualifikasi yang dimiliki karyawan. Dengan adanya pengembangan karir yang diselenggarakan oleh perusahaan, maka karyawan akan termotivasi secara pribadi dalam meningkatkan kinerjanya yang pada akhirnya akan berdampak positif pada tercapainya tujuan perusahaan.

(62)

2.6.1 Pengaruh Kompetensi dengan Kinerja Karyawan

Kondisi lingkungan bisnis di masa depan menunjukkan meningkatnya teknologi dan perubahan sosial. Di satu sisi harus mengikuti perkembangan teknologi, di sisi lain semakin meningkat tanggung jawab sosial organisasi. Keadaan tersebut membuat kompetensi sumber daya manusia semakin penting, baik bagi eksekutif, manajer, maupun karyawan. Kompetensi sumber daya manusia adalah kompetensi yang berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan karakteristik kepribadian yang mempengaruhi secara langsung kinerjanya.

Kompetensi merupakan syarat penting dalam menunjang kinerja yang baik. Kompetensi adalah apa yang dibawa oleh seseorang ke dalam pekerjaannya dalam bentuk jenis dan tingkatan perilaku yang berbeda. Kompetensi menentukan aspek-aspek proses dari kinerja suatu pekerjaan. Salah satu cara untuk menentukan perbedaan antara karyawan yang berkinerja tinggi dan kurang efektif adalah dengan mendapatkan indikator positif dan negatif bagi tiap kompetensi (Dharma, 2004:101).

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Karyawan yang Mengalami Promosi, Demosi, dan Mutasi
Tabel 1.2 Target Penjualan Jasa Simpanan dan Pinjaman
Gambar 2.1 : Mekanisme Kerja Bagian Penempatan Karyawan
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh kompetensi yang terdiri dari knowledge (pengetahuan), skill (keterampilan), dan attitude

Tabel 4.2.5 menunjukkan pendapat responden terhadap variabel sikap.. tersinggung ketika beberapa teman mengkritik), 41,8% menjawab tidak setuju untuk Q7 (termasuk karyawan

Secara parsial kompetensi, berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat, penempatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat,

“Pengaruh Kompetensi, Penempatan Kerja, dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Perawat Pada Rumah Sakit Islam Malahayati Medan”. 1.2

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Kepuasan Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kepuasan kerja mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau

Sikap karyawan berdasarkan masa kerja menunjukan adanya perbedaan sikap antara karyawan dengan masa kerja lebih lama atau senior dengan juniornya mengenai tuntutan

Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif dari (1) kompetensi intelektual terhadap pengembangan karir karyawan, (2) kompetensi intelektual terhadap kinerja