PENGEMBANGAN MEDIA VIDOE TUTORIAL PANGKAS
INCRESE LAYER KELAS XI TATA KECANTIKAN
RAMBUT SMK NEGERI 8 MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Tata Boga
OLEH
NINDI ERIKA BANGUN
NIM.5123144026
PENDIDIKAN TATA RIAS
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
ABSTRAK
Nindi Erika Bangun: Pengembangan Media Video Tutorial Pangkas Increase
Layer Kelas XI Tata Kecantikan Rambut Smk Negeri 8 Medan. Skripsi.
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran berupa produk media video tutorial pada mata pelajaran pemangkasan dan penataan rambut dan untuk mengetahui efektifitas pengembangan media.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 8 Medan. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah mata pelajaran pemangkasan dan penataan rambut kompetensi teknik pangkas layer yang didesain menggunakan modul pembelajaran berbasis web. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI tata kecantikan kulit yang berjumlah 30 orang di SMK Negeri 8 Medan. Modul pembelajaran berbasis web meliputi tiga tahapan, yakni : penentuan (define), pengembangan (develop), dan penilaian (evaluate). Subjek uji coba terdiri dari ahli materi, ahli media, Uji coba kelompok kecil berjumlah 5 orang siswa, uji coba kelompok sedang berjumlah 15 orang siswa, uji coba kelompok besar berjumlah 30 orang siswa , dan dilanjutkan dengan uji efektifitas guru dan siswa. Data tentang kualitas produk pengembangan dikumpulkan dengan angket. Data-data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) ahli materi berada pada kualifikasi baik (83,2%), (2) uji ahli media pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik (84,2%), (3) uji coba kelompok kecil berada pada kulifikasi cukup baik (62,55%), (4) uji coba kelompok sedang berada pada kualifikasi baik (81,2%), (5) uji coba kelompok besar berada pada kualifikasi sangat baik (90,2%), (6) uji efektifitas siwa pada kualifikasi sangat baik (90,4%), (7) uji efektifitas guru pada kualifikasi sangat baik (90%) ini membuktikan tingkat keefektifan modul pembelajaran berbasis video tutorial yang di kembangkan sangat baik untuk mata pelajaran khusus kompetensi teknik pangkas layer.
DAFTAR ISI
B.Identifikasi Masalah ... 6
C.Pembatasan Masalah ... 6
D.Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian... 7
F. Manfaat Penelitian... 8
BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ... 9
A.Kerangka Teoritis ... 9
1. Media Pembelajaran ... 9
2. Pengertaian Pangkas Increase Layer ... 37
B.Penelitian Yang Relevan ... 57
C.Kerangka Berpikir ... 59
D.Pertanyaan Penelitian ... 61
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 62
A. Desain Penelitian ... 62
B. Tempatdan Waktu Penelitian ... 65
C. Subjek dan Objek ... 65
D. Tahap Pengembangan Produk ... 65
E. Teknik Pengumpulan Data ... 72
F. Instrumen Penelitian... 72
BAB IV HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN ... 81
A. Deskripsi Produk Awal ... 81
B. Deskripsi Data Hasil Uji Coba ... 91
C. Analisis Data ... 119
D. Analisis Data Uji Efektifitas ... 122
E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 322
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 135
A. Kesimpulan ... 135
B. Saran ... 135
DAFTAR TABEL
Tabel 1.Kelebihan dan Kekurangan Dari Media Video ...17
Tabel 2.Pengelompokkan Media ...23
Tabel 3.PersiapanKosmetik ...51
Tabel 4.KriteriaPenialian / ValidasiAhli Media danMateri ...73
Tabel 5.KriteriaPenilaianSiswadan Guru ...73
Tabel 6. Kisi-Kisi AngketkebutuhanSiswa ...74
Tabel 7. Kisi-Kisi AngketKebutuhan Guru ...75
Tabel 8. Kisi-Kisi InstrumenPemgembangan Media TentangKualitas Materi ...76
Tabel 9. Kisi-Kisi InstrumenPenelitianTentangKualitasDesain ...78
Tabel 10.Efektifitas Media PembelajaranBerbasis Video Pembelajaran ...78
Tabel 11. Kisi-Kisi Soal Test ...79
Tabel 12.Kriteriapersentase Dan KriteriaKualitatifProduk Media ...80
Tabel 13. Data Analisis Kebutuhan Siswa ...82
Tabel 14. Data Analisis Kebutuhan Guru ...85
Tabel 15. Skor Penilaian Oleh Ahli Materi Tentang Kelayakan Isi (skala 5-1) .92 Tabel 16. Skor Penilaian Oleh Ahli Materi Tentang Penyajian (skala 5-1 )...93
Tabel 17. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Aspek Kelayakan Isi ...95
Tabel 18. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Aspek Penyajian ...96
Tabel 20. Skor penilaian oleh ahli Media tentang panduan (skala 5-1) ...97
Tabel21. Skor penilaian oleh ahli desain tentang Aspek kompetensi
dasar/indikator (skala 1-5) ...97
Tabel 22. Skor penilaian oleh ahli media tentang Aspek isi/materi (skala 5-1) .98
Tabel 23. Skor penilaian oleh ahli media tentang Aspek minat siswa
(skala 5-1) ...98
Tabel 24. Skor penilaian oleh ahli media tentang Aspek umpan balik
(skala 5-1) ...99
Tabel 25. Skor penilaian oleh ahli media tentang lingkungan belajar
(skala 5-1) ...100
Tabel 26. Skor penilaian oleh ahli media tentang Aspek Komponen
(skala 5-1)100
Tabel 27. Tinggi kecenderungan penilaian ahli media tahapan aspek panduan .101
Tabel 28. Tinggi Kecenderungan Penilaian Ahli Media Tahapan
Aspek Indikator ...101
Tabel 29. Tinggi Kecenderungan Penilaian Ahli Media Tahapan Aspek
Isi/materi ...102
Tabel 30. Tinggi Kecenderungan Penilaian Ahli Media Tahapan Aspek Minat
Siswa ...102
Tabel 31. Tinggi Kecenderungan Penilaian Ahli Media Tahapan Aspek Umpan
Balik ...103
Tabel 32. Tinggi Kecenderungan Penilaian Ahli Media Tahapan Aspek ...
Lingkungan Belajar ...103
Tabel 33. Tinggi Kecenderungan Penilaian Ahli Media Tahapan Aspek ...
Komponen Komputer ...104
Tabel 34. Komentar dan Saran Perbaikan Dari Ahli Media ...104
Tabel 35. Skor Penilaian Efektifitas pengembangan media video tutorial
pada mata pelajaran pangkas increase layer pada Uji Coba
Tabel 36. Skor Penilaian Efektifitas pengembangan media video tutorial
pada mata pelajaran pangkas increase layer pada Uji Coba
kelompok Kecil Aspek Kemudahan Memahami Materi ...106
Tabel 37. Skor Penilaian Efektifitas Skor Penilaian Efektifitas
pengembangan media video tutorial pada mata pelajaran
pangkas increase layer pada Uji Coba kelompok Kecil Aspek
Tampilan Media ...106
Tabel 38. Penilaian Efektifitas pengembangan media video tutorial pada
mata pelajaran pangkas increase layer pada Uji Coba kelompok
Kecil Aspek Manfaat Media ...107
Tabel 39. Tingkat Kecendrungan Penilaian Efektifitas pengembangan
media video tutorial pada mata pelajaran pangkas increase layer
pada Uji Coba kelompok Kecil Aspek Daya Tarik Media ...107
Tabel 40. Tingkat Kecendrungan Penilaian Efektifitas pengembangan media
video tutorial pada mata pelajaran pangkas increase layer pada
Uji Coba kelompok Kecil Aspek Kemudahan Memahami Materi ....108
Tabel 41. Tingkat Kecendrungan Penilaian Efektifitas pengembangan media
video tutorial pada mata pelajaran pangkas increase layer pada Uji
Coba kelompok Kecil Aspek Tampilan media ...108
Tabel 42. Tingkat Kecendrungan Penilaian Efektifitas pengembangan media
video tutorial pada mata pelajaran pangkas increase layer pada Uji
Coba kelompok Kecil Aspek Manfaat Media ...109
Tabel 43. Skor penilaian pengembangan media video tutorial pada mata
pelajaran pangkas increase layer kelas XI SMK Negeri 8 Medan
pada uji coba kelompok sedang (skala 5-1)...110
Tabel 44. Tingkat kecenderungan penilaian terhadap pengembangan media
video tutorial pada mata pelajaran pangkas increase layer
uji coba kelompok sedang ...113
Tabel 45. Skor penilaian kelas XISMK Negeri 8 Medan pada uji
coba pengembangan media video tutorial pada mata pelajaran
Tabel 46. Tingkat kecenderungan penilaian terhadap pengembangan media
video tutorial pada mata pelajaran pangkas increase layer
uji coba kelompok besar ...118
Tabel 47. Persentase rata–rata hasil penilaian terhadap
Materi pengembangan media video tutorial pada mata
pelajaran pangkas increase layer oleh ahli materi ...119
Tabel 48. Persentase rata–rata hasil penilaian terhadap pengembangan
media video tutorial pada mata pelajaran pangkas increase
layer oleh ahli media pembelajaran ...120
Tabel 49 Analisis Data Hasil Uji Coba Lapangan ...122
Tabel 50. Skor penilaian tingkat efektifitas pengembangan media video
tutorial pada mata pelajaran pangkas increase layer kelas XI SMK
Negeri 8 Medan ...123
Tabel 51. Data Hasil Revisi Pada Ahli Materi ...130
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.Garis Pola Lengkung ... 39
Gambar 2.Garis Pola Datar ... 40
Gambar 3.Garis Pola Pangkas Horisontal ... 40
Gambar 4.Garis Pola Pangkas Vertikal ... 41
Gambar 5.Garis Pola Pangkas Diagonal Belakang ... 41
Gambar 6.Sisir Pangkas ... 42
Gambar 7.Gunting Pemangkasan Rambut ... 43
Gambar 8.Gunting Penipis Rambut ... 44
Gambar 9.Jepit Bebek ... 45
Gambar 10. Cape Pemangkasan Rambut ... 45
Gambar 11.Botol Sprayer... 46
Gambar 12.Sikat Pembersih Pemangkasan Rambut ... 47
Gambar 13.Sisir Ekor Tulang ... 47
Gambar 14.Sisir Setengah Blow ... 48
Gambar 15.Sisir Blow Penuh ... 48
Gambar 16. Hair Dryer ... 49
Gambar 17. Cara Memegang Gunting ... 50
Gambar 18. Cara Memegang Gunting ... 50
Gambar 19. Cara Memegang Gunting ... 51
Gambar 20. Garis Pola Pangkas Oval ... 55
Gambar 21. Pengangkatan ... 55
Gambar 22. Pengangkatan ... 56
Gambar 23. Pemangkasan Sebelah Kiri ... 56
Gambar 25.Diagram batang tingkat kecendrungan penilaian ahli materi
terhadap kelayakam isi pengembangan media video tutorial
pada mata pelajaran pangkas increase layer ... 95
gambar 26. Diagram batang tingkat kecendrungan penilaian ahli materi terhadap
penyajian pengembangan media video tutorial pada mata pelajaran
pangkas increase layer ... 96
Gambar 27.Diagram batang perolehan skor empiris pengembangan media
video tutorial pada mata pelajaran pangkas increase layer oleh
ahli materi ... 120
Gambar 28.Diagram batang perolehan skor empiris pengembangan media
video tutorial pada mata pelajaran pangkas increase layer oleh
ahli media pembelajaran... 121
Gambar 29.Diagram batang perolehan skor empiris pengembangan media
video tutorial pada mata pelajaran pangkas increase layer hasil uji
coba lapangan ... 122
Gambar 30.Diagram batang perolehan skor empiris pengembangan media
video tutorial pada mata pelajaran pangkas increase layer hasil
DAFTAR BAGAN
Bagan 1.Skema Post-Production ... 34
Bagan 2.P rosedurPenerapanPenelitiandanpengembangan Media ... 64
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.silabus...139
Lampiran 2.RPP...141
Lampiran 3.Skenario...150
Lampiran 4.LKS...154
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat
dewasa ini menuntut manusia untuk mengembangkan wawasan dan kemampuan
di berbagai bidang khususnya bidang pendidikan.Pendidikan merupakan suatu
upaya untuk meningkatkan kualitas individu yang secara langsung maupun tidak
langsung dipersiapkan untuk mampu mengikuti laju perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam rangka mensukseskan pembangunan.
Mengingat sangat pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia, maka
pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin sehingga akan
memperoleh hasil yang diharapkan. Pendiri bangsa kita menuliskan salah satu
tujuan nasional bangsa Indonesia adalah berorientasi pada bidang pendidikan
yang terdapat dalam pembukaan Undang – Undang Dasar Tahun 1945 alinea ke empat yang mengamanatkan Pemerintah Negara Indonesia untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Pentingnya pendidikan juga dinyatakan dalam Undang – Undang Dasar Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
yang mana Bab I pasal I dinyatakan “ Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak
2
Negara.” Implementasi dari peran pemerintah dalam memajukan pendidikan
adalah dengan dibangunnya lembaga – lembaga pendidikan yang mana salah satu lembaga pendidikan pada jenjang pendidikan menengah adalah Sekolah
Menengah Kejuruan.
Sekolah Menengah Kejuruan didirikan atas dasar Tujuan yang jelas, yang
tertera dalam peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang standarisasi nasional pendidikan pasal 26 ayat (3) yaitu bahwa tujuan
pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Agar tamatan SMK memiliki
kesiapan dan kemampuan untuk memasuki lapangan kerja, maka kurikulum SMK
mulai edisi 1999, termasuk edisi 2004 menggunakan kurikulum berbasis
kompotensi . Berbeda dengan siswa sekolah menengah umum (SMU), kompetensi
siswa SMK pada aspek keterampilan (psikomotor) dapat dikatakan mempunyai
porsi lebih banyak. Hal ini antara lain dapat dilihat pada struktur kurikulumnya.
Melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diharapkan dapat dihasilkan
tenaga kerja yang terampil dan berkualitas sehingga kebutuhan akan tenaga kerja
dari dunia usaha dan industri dapat terpenuhi. Untuk mencapai hal tersebut, siswa
sekolah menengah kejuruan dituntut untuk lebih memahami dan menguasai setiap
mata pelajaran yang diterimanya di sekolah, karena setiap mata pelajaran saling
terkait untuk peningkatan pengetahuan, keterampilan, perkembangan sikap dan
3
Dari uraian diatas, kita dapat melihat betapa besarnya peran dari SMK
sebagai salah satu pendidikan formal dalam bidang kejuruan diharapkan dapat
menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang siap
pakai dilapangan kerja sesuai dengan keahlian yang dimilikinya. SMK Negeri 8
Medan membina 4 bidang keahlian yaitu, Akomodasi Perhotelan, Tata boga, Tata
Busana, dan Tata rias. Tata rias terbagi menjadi dua bidang keahlian yaitu tata rias
rambut dan kulit. SMK jurusan Tata rias kurikulum SMK (2012) bertujuan untuk :
1). Menyiapkan tamatan memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan
sikap profesional dalam lingkup program keahlian tata rias. 2). Menyiapkan
tamatan yang mampu memilih karir, mampu berkompetensi dan mampu
mengembangkan diri dalam lingkup program keahlian tata rias. 3). Menjadi
tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri
perusahaan maupun masa yang akan datang dalam lingkup program tata rias. 4).
Menjadi warga negara yang produktif dan kreatif (Depdikbud, 2012).
Mata pelajaran pemangkasan dan penataan rambut dengan kompetensi
dasar merencanakan pemangkasan rambut teknik layer, merupakan salah satu
mata pelajaran yang harus di ikuti/dipelajari oleh siswa kelas XI tata kecantikan
rambut SMK Negeri 8 Medan. Sebelum melakukan praktek pemangkasan teknik
layer siswa kelas XI Kecantikan Rambut terlebih dahulu mempelajari teori
pemangkasan layer yang bersifat ceramah membuat siswa sulit memahami
pelajaran yang diberikan oleh guru, karena siswa dalam kegiatan belajar menjadi
bosan, mengantuk serta cenderung pasif, dikarenakan masih menggunakan model
4
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru mata pelajaran
pemangkasan dan penataan rambut Ibu Rasmiati S,Pd pada tanggal 7 September
2016 menyatakan bahwa terdapat kesulitan yang dihadapi siswa dalam praktek
pemangkasan layer. Data yang diperoleh dari observasi pada tanggal 7 September,
nilai ulangan harian siswa masih rendah, masih banyak siswa yang tidak mencapai
ketuntasan belajar dengan berdasarkan nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
75. Siswa dengan nilai (90-100) berjumlah 4 dari 30 siswa, nilai (80-89)
berjumlah 5 dari 30 siswa, nilai (70-79) berjumlah 13 siswa dari 30 siswa, dan
nilai (<60) berjumlah 8 dari 30 siswa. Akan tetapi bagi siswa yang belum tuntas,
guru memberikan tugas-tugas serta ujian remidial kepada yang bersangkutan.Hal
tersebut dilakukan untuk memperbaiki nilai siswa yang tidak mencapai nilai batas
KKM.
Dari data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa nilai siswa tidak
memenuhi nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).Standar nilai KKM yang
ditetapkan oleh pihak SMK Negeri 8 Medan adalah 75. Masih banyak siswa yang
mendapatkan nilai dibawah KKM.
Banyak faktor yang menyebabkan nilai atau hasil belajar siswa rendah
dalam pelajaran pengetahuan pangkas layer, penggunaan strategi atau teknik
pembelajaran merupakan salah satu penyebabnya, penyampaian materi pelajaran
secara verbal saja tidak cukup untuk memberikan pemahaman kepada siswa,
karena siswa kurang tertarik untuk memperhatikan pelajaran. Kurangnya
ketertarikan siswa dalam memperhatikan pelajaran ini akan menyebabkan kondisi
5
memperhatikan guru yang sedang menerangkan di depan kelas dan sesekali guru
meminta kepada siswa untuk membaca buku pelajaran masing-masing dan
diminta untuk mengucapkan apa saja yang telah siswa baca pada kondisi ini siswa
terfokus untuk menghapalkan materi pelajaran saja.
Berdasarkan kendala-kendala yang telah dipaparkan diatas maka peneliti
merasa bahwa pengembangan media belajar dalam bentuk video pembelajaran
merupakan salah satu yang paling urgen, sebab mengingat sulitnya mendapatkan
media video pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru dalam
pembelajaran pangkas layer sedangkan fasilitas pendukung untuk memutarkan
media telah tersedia dengan baik di jurusan pendidikan tata kecantikan SMK
Negeri 8 Medan.Dengan adanya media belajar yang baik kendala-kendala lainnya
yang ditemui mayoritas dapat diatasi seperti kurangnya bahan ajar dan buku-buku
penunjang pembelajaran sebab media pembelajaran dapat menggantikan peran
buku sebagai media belajar konvensional menjadi lebih menyenangkan. Melalui
media pembelajaran yang baik maka waktu dosen untuk menjelaskan materi
belajar akan lebih ringkas dan siswa dapat langsung mempraktekkan materi
pelajaran yang disajikan oleh guru sehingga siswa dan guru membutuhkan media
video pembelajaran yang dapat membantu dalam proses pembelajaran pangkas
layer.
Sehubungan dengan uraian latar belakang masalah tersebut, penulis
tertarik mengadakan penelitian dengan judul “PENGEMBANGAN MEDIA
VIDEO TUTORIAL PANGKAS INCREASE LAYER KELAS XI TATA
6
B.Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasikan beberapa
masalah sebagai berikut :
1. Mata pelajaran pemangkasan dan penataan rambut masih cenderung
berpusat pada modul.
2. Proses pembelajaran pemangkasan dan penataan rambut yang dilaksanakan
di SMK Negeri 8 Medan aktifitas belajar siswa yang belum optimal dalam
pembelajaran karena penyampaian materi yang dilakukan masih secara
verbal seperti pembelajaran yang berpusat pada guru dan penggunanaan
media pembelajaran yang monoton.
3. Pada proses pembelajaran pemangkasan dan penataan rambut pada
kompetensi pangkas layer siswa masih belum memahami tahapan-tahapan
pengangkatan saat proses pemangkasan teknik layer
4. Hasil belajar siswa kelas XITata Kecantikan Rambut SMK Negeri 8 Medan
pada kompetensi pangkas layer masih ada yang belum mencapai kriteria
ketuntasan minimum (KKM.)
C.Pembatasan Masalah
Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah, serta mengingat
kemampuan penulis yang terbatas dalam hal waktu serta tenaga, maka perlu
dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini :
1. Materi pelajaran yang dikembangkan hanya meliputi kompetensi dasar
“pangkas increase layer dengan penjelasan langkah-langkah melakukan
7
2. Media pembelajaran yang dikembangkan hanya dalam bentuk video tutorial.
3. Objek penelitian ini adalah siswa kelas XI siswa kecantikan rambut pada
semester genap bidang tata kecantikan rambut SMK Negeri 8 Medan T.A
2016/2017.
D.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan
masalah diatas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut,
yaitu :
1. Apakah media video tutorial pangkas increase layer efektif dalam
membantu pembelajaran sisiwa kelas XI Tata Kecantikan RambutSMK
Negeri 8 Medan pada mata pelajaran pangkas layer?
2. Apakah media video tutorial dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMK
Negeri 8 Medan?
E.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui :
1. Mengetahui keefektifan media video tutorial pangkas increase layer dalam
membantu pembelajaran siswa pada mata pelajaran pemangkasan dan
penataan rambut.
2. Menghasilkan video pembelajaran tutorial pangkas increase layer yang
8
F. Manfaat penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas diharapkan hasil penelitian ini
memiliki beberapa manfaat sebagai berikut :
1. Sebagai bahan masukan dan untuk memberikan informasi bagi mahasiswa
yang ingin mengadakan penelitian yang relevan dengan penelitian ini
2. Untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan dalam pembuatan karya
ilmiah dan merupakan sarana untuk menambah wawasan, pengetahuan,
sikap serta keterampilan bagi penulis
3. Sebagai bahan bacaan di Perpustakaan Prodi Tata Rias Jurusan PKK
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
4. Sebagai syarat menyelesaikan program Sarjana Pendidikan di Jurusan PKK
135
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian
pengembangan media video tutorial pangkas increase layer dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Efektifitas Produk Video Tutorial
Pada tahap ini disimpulkan bahwa modul pembelajaran berbasis video
yang dikembangkan efektif digunakan sebagai model pembelajaran untuk
mata pelajaran pemangkasan dan penataan rambut siswa SMK Negeri 8
Medan. Berdasarkan hasil tanggapan siswa pada uji coba efektifitas diperoleh
penilaian dengan kriteria baik dengan persentase rata–rata 78,9% dan
tanggapan guru dinilai baik dengan persentase rata-rata 76,4%, dan Pada
disimpulkan juga bahwa model pembelajaran yang dikembangkan termasuk
kedalam kategori sangat baik dengan persentase hasil penilaian masing–
masing ahli materi 83,2%, ahli media pembelajaran 84,2%, hasil uji coba
kelompok kecil 62,55%, hasil uji coba kelompok sedang 81,2%, dan uji coba
kelompok besar dengan persentase rata-rata 90,2%.
B. Saran
Berdasarkan hasil temuan yang diuraikan pada kesimpulan serta hasil
penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran:
1. Agar proses pembelajaran pangkas increase layer dapat dilakukan dengan cara
136
guru dan siswa, maka disarankan agar media pengembangan video tutorial ini
sudah layak digunakan dengan alasan agar siswa mampu memberikan umpan
balik yang lebih baik.
2. Agar pemanfaatan media video tutorial pembelajaran yang digunakan dalam
proses penyampaian pembelajaran khususnya pada mata pelajaran
pemangkasan dan penataan rambut, maka dari itu guru masih tetap sebagai
fasilitator agar siswa tetap terlibat aktif dalam proses pembelajaran
pemangkasan dan penataan rambut.
3. Agar hasil produk ini lebih maksimal dan layak digunakan lebih jauh lagi,
maka diperlukan hal–hal yang mendukung pengembangan produk terdiri dari:
ahli pengembangan kurikulum, ahli bidang studi, ahli materi, dukungan dana
dan prasarana serta waktu yang tersedia.
4. Dengan alasan keterbatasan waktu dan dana peneliti, sehingga masih banyak
beberapa pengembangan yang belum terkontrol maka perlu kiranya dilakukan