• Tidak ada hasil yang ditemukan

[PS4RK] Tafsir Ayat Alquran Tentang Aqad

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "[PS4RK] Tafsir Ayat Alquran Tentang Aqad"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Ayat Tentang Aqad

Diajukan sebagai tugas akhir mata kuliah Tafsir Ayat-Ayat Iqtishadi

Pada Prodi Perbankan Syariah Semester IV/NR

Oleh:

Oleh:

KELOMPOK 6

1.

Hidayatullah (14632006)

2.

Jaka Purnomo (14631035)

3.

Nike Safitri (15632008)

4.

Susi Ariani (15632015)

Dosen:

Hardivizon, M.Ag

Prodi Perbankan Syariah

Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

STAIN CURUP

2016-2017

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang

(3)

BAB II

Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu

binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu)

dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji.

Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.

C. Penafsiran

 : penuhilah aqad-aqad itu

(4)

bagiannya dan tidak berpisah dengannya. Jual beli misalnya adalah salah satu bentuk akad yang menjadikan barang yang dibeli menjadi milik pembelinya sehingga dia dapat melakukan apa saja dengan barang itu dan pemilik semula,yakni penjualnya,dengan aqad jual beli tidak lagi memiliki wewenang sedikit pun atas barang yang telah dijualnya 1. Perintah ayat ini menunjukkan betapa al-quran sangat menekankan perlunya memnuhi aqad dalam segala bentuk dan maknanya dengan pemenuhan sempurna kalau perlu melebihkan dari yang seharusnya serta mengecam mereka yang menyia-nyiakannya.

Allah memerintahkan kepada setiap orang yang beriman untuk memenuhi janji-janji yang telah diikrarkan ,baik janji prasetia hamba kepada allah maupun janji yang dibuat diantara sesama manusia termasuk kontrak bisnis, perkataan „aqdu mengacu terjadinya dua perjanjian atau lebih ,yaitu apabila seseorang mengadakan janji kemudian ada orang lain yang menyetujui janji tersebut serta menyatakan pula suatu janji yang berhubungan dengan janji yang pertama,maka terjadilah perikatan

dua buah janji („ahdu) dari dua orang yang mempunyai hubungan antara satu dengan

yang lain disebut perikatan(„aqad). Semua perikatan dapat dilakukan selama

perikatan itu tidak melanggar ketentuan Allah. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan

oleh Bukhari dan Muslim dari Aisyah ra “ setiap syarat (ikatan janji) yang tidak

sesuai dengan kitab Allah adalah Bathil meskipun seratus macam syarat .” dengan

1

(5)

demikian,pembuatan dan pemenuhan perikatan adalah yang telah sesuai dengan ketentuan Allah ,maka tepatilah setiap perikatan itu.2

Dan menurut Ibnu Katsir Al-uquud,al’uhuud : janji-janji dan semua yang diikat,diakadkan yaitu semua yang dihalalkan oleh Allah,dan diharamkan serta batas-batas hukum dalam Al-quran,jangan kalian menyalahinya atau mengingkarinya. Zaid

bin Aslam berkata : Aufu bil „uquud,al uhuud itu ada enam : Abdullah ( perintah dan

larangan Allah) , aqdul hilf (perjanjian persekutuan suku),Aqdusy syarikah

(perjanjian persekutuan dagangan ),Aqdul bai‟(perjanjian jual beli ),Aqdun nikah (

akad nikah perkawinan),Aqdul Yamin (perjanjian sumpah).

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa yang dimaksud dengan „uqud ialah

perjanjian yang telah diadakan Allah terhadap hamba-hambanya yaitu apa saja yang telah diharamkan apa-apa saja yang telah dihalalkan ,apa-apa saja yang telah diwajibkan, serta apa-apa saja yang telah dibataskan dalam al-quran dan seluruhnya bahwa semua itu tak boleh dilanggar.3

Ayat ini disebut-sebut oleh ulama sebagai ayat yang sangat singkat redaksinya tetapi sangat padat kandungannya. Filosof Al-kindi pernah diminta untuk menyusun kalimat singkat yang syarat makna seperti ayat-ayat al-quran. Tetapi setelah tekun sekian hari menyendiri dan berpikir dia mengaku tak mampu,bahkan

tak seorang pun akan mampu”Aku membuka Mushaf al-quran,kutemukan surah

al-maidah dan kuperhatikan ternyata ayatnya berbicara tentang kewajiban menepati perjanjian,melarang melanggarnya,mengalalkan secara umum,kemudian

2

Dwi Suwiknyo,Kompilasi Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi Islam,Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2010,Hlm.66

3

(6)

mengecualikan setelah pengecualian kemudian menjelaskan tentang kekuasaan allah dan hikma kebijaksanaan Nya. 4Makna akad dalam Qs.al-Maidah : 1 merupakan suatu janji yang dapat berupa perkataan maupun perbuatan yang harus dipenuhi. Tetapi,dalam menjalankan akad tidak dianjurkan untuk menghalalkan barang haram dan mengharamkan barang halal. Aqad bersifat mengikat baik terhadap dirinya sendiri maupun pihak lain. Dalam ayat ini kita dituntun untuk menunaikan akad dan berkewajiban menepati perjanjian atau akad tersebut. Akad dapat dibedakan menjadi 3 jenis ,yaitu akad manusia dengan Tuhan,akad manusia dengan dirinya sendiri dan akad manusia dengan manusia. Akad yang dilakukan dapat berupa akad

bertakwa, Maka Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.

(7)

Allah menegaskan  bahwa supaya setiap orang selalu menepati janji

dan menunaikan amanah yang telah dipercayakannya. Karena itu,jika ada orang yang meminjamkan harta dengan penetapan waktu hendaklah dipenuhi janji itu dengan mengembalikan harta itu tepat pada waktunya.Berkata said bin Jubair menurut riwayat Ibnu Abi hatim bahwa tatkala ahli kitab berkata tidak berdosa memakan hak orang-orang arab ,bersabdala Rasullulah saw „Berdustalah musuh-musuh Allah itu,tidak sesuatu berlaku di masa jahiliyah melainkan berada dibawah kedua telapak kakiku ini,kecuali sifat amanat yang tetap berlaku dan harus dilakukan terhadap orang yang saleh maupun yang fasiq.” Akan tetapi,firman Allah seterusnya barang siapa daripada ahli kitab menepati janji yang telah diberikannya kepada Allah tentang iman kepada Muhammad jika telah diutus,sebagaiman Allah telah menerima janji dari nabi-nabi beserta ummatnya. Disamping itu ia menjauhkan diri dari larangan-larangan Allah,melaksanakan perintah-peerintahnya serta menjalankan syariat Nya yang dibawa oleh Muhammad penutup semua rasul maka Allah sangat menyukai orang-orang yang bertakwa5 .Penafsiran-penafsiran tentang makna aqad memaknai ‘aqad atau ‘ahd dengan pengertian yang sama,yaitu sebuah perjanjian antara Allah dengan manusia dalam melaksanakan apa-apa yang dihalalkan dan menghindari apa-apa yang diharamkan. 6

Dalam menjalankan aqad yang telah disepakati ,menepati janji adalah hal yang sangat diutamakan. Menepati janji merupakan cirri-ciri orang yang bertakwa. Sebenarnya dalam hal apapun dalam berjanji kita harus menepatinya. Sesuai dengan

5

Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsir Jilid 2,PT.Bina Ilmu:Surabaya,2005,Hlm.107

6

(8)

pepatah “janji adalah hutang maka hutang harus dibayar” . Tetapi dalam ayat ini kita

harus menepati janji terhadap aqad yang telah disepakati. Dalam beraqad apabila salah satu pihak menyalahi aqad maka dapat dituntut karena dalam aqad telah adanya pernyataan ijab dan qabul baik itu dalam bentuk lisan maupun bentuk tertulis. Hal yang terpenting adalah kedua belah pihak harus jujur,tidak boleh melakukan pelanggaran ataupun penipuan terhadap aqad yang telah disepakati. Agar tidak ada yang merasa dirugikan dalam menjalankan aqad. Oleh karena itu kedua belah pihak haruslah ridha.

Dilihat dari aspek hak dan kewajibannya,akad dibagi menjadi 2 yaitu; akad dua pihak yang keduanya sama-sama mempunyai hak dan kewajiban misalnya jual beli,sewa menyewa,perkawinan dan lain-lain, dan akad sepihak,hanya satu pihak saja yang mempunyai hak dan kewajiban misalnya hibah ,wakaf.

Apabila dilihat dari segi penamaannya ,akad menjadi dua macam yaitu;

al-uqud al musammah yaitu akad yang ditentukan namanya oleh syara‟ serta

menjelaskan hukumnya,seperti jual beli,ijarah,musyarakah,hibah,wakalah,wakaf hiwalah dan pernikahan. Dan Al uqud gair al musammah,akad yang penamaannya dilakukan masyarakat sesuai dengan kebutuhan mereka disepanjang Zaman dan

tempat,seperti ba‟i al wafa. 7

Adapun akad yang terdapat pada bank syariah jika ditinjau dari segi mendapat kompensasi atau tidak mendapatkan kompensasi, dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu akad tabarru‟ dan akad tijarah/mu‟awadah. Akad tabarru‟ adalah

(9)

segala macam perjanjian yang menyangkut not-for profit (transaksi nirlaba). Transaksi ini pada hakikatnya bukan transaksi bisnis untuk mencari keuntungan komersil.

Akad tabarru‟ ini berupa “memberikan sesuatu” (giving something) dan

“meminjamkan sesuatu” (lending something). Akad tabarru‟ memiliki tiga bentuk (3

jenis akad ) yaitu: (a) Meminjamkan uang (lending), disini terdapat tiga bentuk akad yaitu Qarhd, Rahn dan Hiwalah. (b) Meminjamkan jasa kita (lending yourself), disini terdapat tiga bentuk akad yaitu wakalah dan wadi‟ah serta kafalah (c) Memberikan sesuatu (giving something) disinipun juga terdapat tiga bentuk akad yaitu hibah, wakaf, dan shadaqah.8

Adapun mengenai dua akad (wadiah, qardh) yang dirincikan :

1. Akad Wadi‟ah adalah Akad penitipan barang atau uang antara pihak yang mempunyai barang atau uang dan pihak yang diberi kepercayaan dengan tujuan untuk menjaga keselamatan, keamanan, serta keutuhan barang atau uang.”

2. Aplikasi wadi‟ah pada perbankan syariah terdapat dua jenis yaitu: a) Wadi‟ah Yad Amanah (trustee safe custody). Dalam hal ini penerima titipan

8HAYATI, Ilda. Aplikasi Akad Tabarru’ Wadi’ah dan Qard di Perbankan Syariah. AL

-FALAH : Journal of Islamic Economics, [S.l.], v. 1, n. 2, p. 187-204, dec. 2016. ISSN 2548-3102. Available at:

(10)

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian ,ayat tersebut memberikan penjelasan bahwa,aqad mengikat bagi orang yang melakukannya baik terhadap dirinya maupun terhadap

pihak lain. Ayat tersebut juga memberikan sikap moral yaitu menepati janji,”aufu bil

uqudi”. Inilah prinsip utama dalam setiap aqad transaksi yang dilaksanakan dalam

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Shihab,M.Quraish, Tafsir Mishbah :Pesan,Kesan dan keserasian Al-quran.Jakarta;Lentera Hati,Vol 3,2002

Terjemah singkat Tafsir Ibnu Katsir 2,Surabaya:PT Bina Imu,2005

Hardi vizon, Daras Tafsir Ayat-ayat Ekonomi,Curup:LP2 STAIN CURUP,2013

Suwikyo Dwi, Kompilasi Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi Islam,Yogyakarta:Pustaka Pelajar,Cet I,2010

HAYATI, Ilda. Aplikasi Akad Tabarru‟ Wadi‟ah dan Qard di Perbankan Syariah. AL-FALAH : Journal of Islamic Economics, [S.l.], v. 1, n. 2, p. 187-204, dec. 2016. ISSN 2548-3102. Available at:

Referensi

Dokumen terkait

An-Nahl ayat 66, Dalam ayat ini adalah mengingatkan bahwa sesungguhnya pada binatang ternak, seperti unta, sapi, kambing,dan domba, benar-benar terdapat pelajaran

Komunikasi adalah proses penyampaian atau penerimaan pesan dari satu orang kepada orang lain, baik langsung maupun tidak langsung, secara tertulis, lisan,

Pada ayat ini Allah memperingatkan kepada Nuh-as agar tidak lagi berbicara dengan kaumnya yang zalim (kafir) dan tidak lagi memohon supaya dosa mereka diampuni atau dihindarkan

melalui harta rampasan (fai’) distribusi kekayaan dapat juga dilakukan dengan salah. satu instrumen keuangan yang disyariatkan islam yaitu

9 Manfaat yang menjadi salah satu Nikmat Allah yang dilimpahkan kepada kita. pada tafsiran “Air susu yang sangat lezat, juga dapat dijadikan mentega, keju,

menginginkan Indonesian terms untuk digunakan dalam skim produk bank syariah. dibanding arabic terms. Indonesian terms lebih familier dan mudah

Jadi, menurut kami ayat ini menerangkan tentang salah satu perjanjian yaitu apa yang diharamkan oleh Allah salah satunya ayat diatas yang menyebutkan bahwa Allah

Sedangkan dari aspek fikih Ash-Shābūnῑ menjelaskan secara rinci hukum syariat yang terkandung dalam tafsir ayat yang sudah dikelompokkannya, selain itu ia juga