• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA BELAJAR SEKOLAH DAN AKTIVITAS DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 PAGELARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA BELAJAR SEKOLAH DAN AKTIVITAS DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 PAGELARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

SEKOLAH DAN AKTIVITAS DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA SISWA TERHADAP HASIL

BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PAGELARAN SEMESTER GANJIL

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh

JOHAN FERDIANSYAH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

✝✞✟ ✠ ☎✡☛✝✞☞ ✟ ✌ ✄ ✟✂ ☎ ✟ ✍ ✟ ✝☎ ✂ ☎ ✟ ✁✞✎ ✏ ☎

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

Halaman

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Kegunaan Penelitian ... 9

G. Ruang Lingkup Penelitian ... 10

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 11

1. Sarana dan Prasarana Belajar .... ... 11

2. Aktivitas Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka ... 13

3. Hasil Belajar Ekonomi .. ... 20

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 26

C. Kerangka Pikir ... 28

D. Hipotesis ... 30

III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... 31

B. Populasi dan Sampel ... 32

1. Populasi ... 32

2. Sampel ... 33

(8)

D. Definisi Operasioanal Variabel . ... 36

E. Teknik Pengumpulan Data ... 38

1. Observasi ... 38

2. Angket (Kuesioner) ... 39

3. Dokumentasi ... 39

4. Wawancara ... 40

F. Uji Persyaratan Instrumen ... 40

1. Uji Validitas Angket ... 40

2. Uji Reliabilitas Angket ... 42

G. Uji Persyaratan Statistik Parametrik ... 43

1. Uji Normalitas ... 43

2. Uji Homogenitas ... 45

H. Uji Regresi Linear Ganda .. 46

1. Uji Keberartian dan Kelinieran Regresi ... 46

2. Uji Multikolinieritas ... 48

3. Uji Autokorelasi ... 48

4. Uji Heteroskedastisitas ... 51

I. Pengujian Hipotesis ... 53

1. Regresi Linier Sederhana ... 53

2. Regresi Linier Multiple ... 55

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 57

1. Sejarah Singkat Berdirinya .. ... 57

2. Profil Sekolah ... 57

3. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ... 58

4. Situasi dan Kondisi SMA N 1 Pagelaran ... 64

5. Sarana dan Prasarana SMA N 1 Pagelaran ... 64

6. Proses Belajar dan Mengajar SMA N 1 Pagelaran ... 66

7. Gambaran Umum Responden ... 66

B. Deskripsi Data ... 66

1. Data Sarana Dan Prasarana Belajar Sekolah Siswa (X1) ... 68

2. Data Aktivitas Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka (X2) 70 3. Data Hasil Belajar Ekonomi (Y) ... 72

C. Uji Persyaratan Statistik Parametrik ... 75

1. Uji Normalitas Data ... 76

2. Uji Homogenitas Data ... 81

D. Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda ... 82

1. Uji Linieritas Garis Regresi ... 82

a. Uji Kelinieran Regresi Variabel Sarana Dan Prasarana Belajar Sekolah Siswa (X1) ... 83

b. Uji Kelinieran Regresi Variabel Aktivitas Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Siswa (X2) . ... 84

2. Uji Multikolinieritas ... 85

3. Uji Autokorelasi ... 87

(9)

1. Regresi Linier Sederhana ... 91

a. Pengaruh Sarana Dan Prasarana Belajar Sekolah Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA N 1 Pagelaran Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 91

b. Pengaruh Aktivitas Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Pagelaran Tahun Pelajaran 2012/2013... 94

2. Regresi Linier Multipel ... 96

a. Persamaan Regresi ... 96

b. Pengujian Hipotesis ... 98

F. Pembahasan ... 100

1. Pengaruh Sarana Dan Prasarana Belajar Sekolah Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Pagelaran Tahun Pelajaran 2013 . .. 100

2. Pengaruh Aktivitas Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Pagelaran Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 102

3. Pengaruh Sarana Dan Prasarana Belajar Sekolah Siswa Dan Aktivitas Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Pagelaran Tahun Pelajaran 2012/2013 .. 103

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 106

A. Kesimpulan ... 106

B. Saran ... 107

(10)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah

Indonesia merupakan negara yang tergolong sebagai negara berkembang di dunia saat ini, potensi negara indonesia sebenaranya tergolong sangat baik, tetapi sumber daya manusia Indonesia yang kurang dapat memanfaatkan keaadaan potensi ini. Hal inilah yang menyebabkan Indonesia tergolonng sebagai negara yang berkembang kerena sumber daya manusia yang tidak mampu mengolah hasil alam Indonesia secara maksimal dan berkelanjutan. Untuk mencapai kemakmuran negara indonesia diperlukan adanya

pendidikan yang baiki dan berkompeten sesuai kurikulum yang ada.

Lembaga pendidikan merupakan salah satu tempat bagi peserta didik yang disiapkan untuk menjadi manusia berkualitas. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang diharapkan dapat membantu

(11)

menjadi lebih baik. Hal inilah yang menarik perhatian pemerintah dan masyarakat untuk lebih mengutamakan pendidikan.

Pendidikan Indonesia saat ini dihadapkan pada masalah yang mendasar, diantaranya adalah rendahnya hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa berkaitan dengan mutu suatu pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat ditunda-tunda lagi.

Penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang dilaksanakan oleh pemerintah berupaya untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebab keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan

terutama oleh keberadaan sumber daya manusia yang berkualitas. Berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan harus dilaksanakan oleh semua pihak yang terkait di dalamnya baik oleh pemerintah, guru, maupun siswa itu sendiri. Anak sebagai peserta didik menjadi sasaran utama dalam kegiatan pendidikan, dimana mereka diharapkan dapat mencapai keberhasilan belajar. Keberhasilan belajar siswa dapat dilihat dari kemampuannya dalam menguasai materi pelajaran, prestasi belajar yang dicapai siswa, keterampilan dan kebenaran dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru dan lain-lain.

(12)

biologis (kondisi umum jasmani) dan faktor psikologis (intelegensi, sikap, minat, bakat, dan motivasi) sedangkan faktor eksternal dapat berupa faktor internal keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Menurut Slameto (2003: 54-71) hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

1) Faktor-faktor Internal, yaitu faktor yang ada di dalam individu yang sedang belajar

a) Jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh)

b) Psikologis (Intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan)

c) Kelelahan

2) Faktor-faktor Eksternal, yaitu faktor yang ada dari luar individu yang sedang belajar

a) Keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, perhatian orang tua, keadaan ekonomi keluarga, latar belakang kebudayaan)

b) Sekolah (model mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, model belajar, tugas rumah)

c) Masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat)

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS SMA N 1 Pagelaran didapat hasil belajar Ekonomi Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 hasil belajar yang dicapai siswa pada umumnya belumlah menunjukkan hasil yang maksimal, khususnya pada mata

(13)

Tabel 1.Hasil Belajar Ekonomi Berdasarkan Nilai Ulangan Harian Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pagelaran

Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013.

No Kelas Nilai Jumlah Siswa

0 - 65 65 - 100

1 XI IPS 1 31 3 34

2 XI IPS 2 22 10 32

3 XI IPS 3 30 3 33

Jumlah Siswa 83 16 99

% 82,83 17,17 100

Sumber: guru mata pelajaran ekonomi kelas IX IPS

Berdasarkan tabel di atas, hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pagelaran secara umum masih tergolong rendah, karena dari 99 siswa terlihat hanya 16 siswa atau 17,77% siswa yang mendapat nilai 65 - 100, dan berarti 82,83% atau sebanyak 83 siswa memperoleh nilai 0 - 65. Seperti yang dikemukakan oleh Djamarah (2008: 18), yaitu apabila bahan pelajaran yang diajar kurang dari 65% dikuasai oleh siswa maka

presentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut tergolong rendah.

Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa yang menunjukkan tingkat keberhasilan belajarnya, dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti sarana dan prasarana sekolah yang memadai dan pengoptimalan kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung pembelajaran.

(14)

belajar mengajar siswa, sehingga proses belajar mengajar yang ada agak sedikit terhambat oleh kurang adanya sarana dan prasarana yang ada.

Kegiatan belajar mengajar di sekolah akan semakin sukses bila ditunjang dengan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, baik jumlah, keadaannya, maupun kelengkapannya (B. Suryobroto, 2002: 292).

Semakin lengkap sarana yang ada maka semakin mudah siswa untuk dapat mengerti dan memahami pelajaran. Siswa juga akan lebih tenang dalam belajar karena tidak disibukkan oleh kurangnya sarana belajar. Hal ini sudah pasti akan mempengaruhi keadaan hasil belajar siswa.

Faktor kedua yang diduga turut serta mempengaruhi hasil belajar mata pelajaran Ekonomi siswa adalah kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang berada diluar jam sekolah yang mendukung prestasi belajar siswa. Kegiatan ekstrakurikuler memegang peranan penting sebagai penunjang kegiatan belajar.

(15)

yang lainnya. Kesemuanya ini berarti menuntut peran serta aktif siswa-siswi SMA Negeri 1 Pagelaran untuk terlibat didalamnya, tentunya di luar jadwal pelajaran sekolah yang telah ditentukan. Dari berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 1 Pagelaran, maka peneliti lebih memfokuskan pada kegiatan ekstrakurikuler Pramuka.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pagelaran, peneliti melakukan wawancara kepada 30 siswa. Hasil dari wawancara langsung kepada 30 siswa yang sama, sekitar 23 siswa tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka, kemudian yang aktif dalam kegiatan pramuka berjumlah 5 siswa dan menjadi pengurus kegiatan ekstrakurikuler pramuka berjumlah 2 siswa.

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu kegiatan belajar yang dapat menunjang prestasi belajar siswa, karena dalam keaktifan siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dapat lebih terbuka pola pikirnya dan terkesan tidak jenuh untuk menerima pelajaran yang diberikan oleh guru. Dalam penerapan proses pembelajaran sehari-hari guru cenderung memberikan pelajaran yang sifatnya membuat bosan siswa dalam menerima pelajaran, terutama pelajaran ekonomi.

Sesuai dengan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa kegiatan eksrtrakurikuler pramuka Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pagelaran Tahun Pelajaran 2012/2013 tergolong rendah. Hal ini diduga

(16)

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Sarana Dan Prasarana Belajar dan Aktifitas Dalam

Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Sekolah Terhadap Hasil Belajar

Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Pagelaran

Tahun Pelajaran 2012/2013”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut.

1. Sarana Belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Pagelaran Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 kurang memadai untuk menunjang proses pembelajaran.

2. Rendahya intensitas kegiatan ekstrakurikuler Pramuka pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pagelaran tahun pelajaran 2012/2013. 3. Rendahnya hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1

Pagelaran tahun pelajaran 2012/2013.

C. Pembatasan Masalah

(17)

belajar ekonomi (Y) pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pagelaran Semester Ganjil tahun pelajaran 2012/2013”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka perumusan masalah yang diteliti adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh pemanfaatan sarana dan prasarana belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pagelaran Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013?

2. Apakah ada pengaruh aktivitas dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap hasil belajar Ekonomi pada siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Pagelaran Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013?

3. Apakah ada pengaruh pemanfaatan sarana dan prasarana belajar sekolah dan aktivitas dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Pagelaran Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

(18)

2. Untuk mengetahui pengaruh kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap hasil belajar ekonomi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pagelaran Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013.

3. Untuk mengetahui pengaruh sarana dan prasarana belajar dan kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pagelaran Semester Ganjil Tahun Pelajaran

2012/2013.

F. Manfaat atau Kegunaan Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk menambah referensi, bahan literatur atau pustaka, khususnya tentang sarana dan prasarana belajar dan kegiatan ekstrakurikuler pramuka.

b. Dapat menjadi dasar bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam tentang permasalahan yang terkait.

2. Manfaat Praktis

a. Siswa: sebagai salah satu cara untuk mengetahui presentase pengaruh pemanfaatan sarana dan prasarana belajar dan kegiatan ekstrakurikuler pramuka.

(19)

c. Dunia pendidikan: hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pengambilan keputusan dan kebijakan di bidang pendidikan sehingga kebijakan-kebijakan yang diambil dapat bermanfaat dalam meningkatkan mutu pendidikan.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah: 1. Objek

Objek penelitian yang akan diteliti adalah pemanfaatan sarana dan prasarana belajar (X1) dan kegiatan ekstrakurikuler pramuka (X2), dan

hasil belajar ekonomi (Y). 2. Subjek

Subjek penelitian ini meliputi seluruh siswa kelas XI IPS. 3. Tempat

Tempat penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Pagelaran. 4. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.

5. Ilmu

(20)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Belajar

Sarana belajar adalah segala sesuatu yang dapat menunjang kelancaran belajarnya. Sedangkan sarana dan prasarana belajar yang ada disekolah, yaitu segala sesuatu yang dimiliki oleh sekolah belajar siswa. Sarana dan prasarana belajar secara garis besar dibagi menjadi dua bagian, yaitu fasilitas yang berasal dari rumah dan fasilitas yang berasal dari sekolah.

(21)

fasilitas belajar yang harus dimiliki sendiri oleh setiap siswa adalah pensil, peruncing pensil, pulpen, tinta, mistar, karet penghapus, perekat, buku notes, kertas tulis dan penghapus tinta. Pemilikan fasilitas belajar yang lengkap baik oleh siswa dirumah maupun oeh sekolah adalah penting. Karena kelengkapan fasilitas belajar baik yang dimiliki oleh siswa dirumah maupun di sekolah akan mempengaruhi kegairahan siswa dalam belajar.

Yusuf Hadi (1984:49) dalam Ibrahim Badafal (2003:13) mengatakan : fasilitas belajar sebagai salah satu yang dapat digunakan untuk

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa melalui sarana belajar yang lengkap maka proses belajar siswa akan berjalan dengan lancar sehingga siswa akan dapat meraih prestasi sesuai dengan yang diharapkan. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Siti Muamanah (2002)

belajar tidak dapat pula dilakukan tanpa sarana belajar yang cukup. Semakin lengkap sarana belajar itu semakin dapat pula seseorang siswa belajar dengan tidak terganggu .http://indiegost.com/2009/05/sarana belajar-untuk-meningkatkan-prestasi.html

(22)

2. Kegiatan Ekstrakurikuler

Berdasarkan surat keputusan (SK) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nomor : 0461/U/1964 dan SK Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Diikdasmen) Nomor : 226/C/Kep/O/1992, kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu jalur pembinaan

kesiswaandisamping Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), latihan kepemimpinan dan wawasan wiyata mandala.

Berdasarkan kedua surat keputusan tersebut ditegaskan pula bahwa ekstrakurikuler sebagai bagian dari kebijaksanaan pendidikan secara menyeluruh mempunyai tugas pokok :

a. Memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa b. Mengenal hubungan antara berbagai mata pelajaran c. Menyalurkan bakat dan minat

d. Melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya

Untuk mendukung terlaksananya program ekstrakurikuler diperlukan adanya berbagai petunjuk dan pedoman, baik menyangkut materi maupun kegiatannya dengan harapan agar program ekstrakurikuler dapat

terlaksanakan sesuai dengan tujuan yang digariskan.

Agar pelaksanaan program ekstrakurikuler mencapai hasil yang baik dalam mendukung program kurikuler maupun dalam upaya menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai kepribadian, maka perlu diusahakan adanya informasi yang jelas mengenai arti, tujuan, dan hasil yang

(23)

informasi yang jelas diharapkan para pembina, pendidik, kepala sekolah, guru siswa, serta pihak-pihak yang terkait dapat membantu, dan

melaksanakan ekstrakurikuler sesuai dengan tujuan

Menurut Rusli Lutan (2001:75) Kegiatan ekstrakurikuler adalah bagian integral dari program belajar yang menekankan pada pemenuhan

kebutuhan anak didik. Antar kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler kedua-duanya tidak dapat dipisahkan, bahkan kegiatan ekstrakurikuler merupakan perpanjangan, pelengkap atau panguat kegiatan intrakurikuler untuk menyalurkan bakat atau mendorong potensi anak didik hingga mencapai taraf maksimum .

Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan agar siswa dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan, mengenal hubungan antar berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya dalam arti :

1.beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2.berbudi pekerti luhur.

3.memilki pengetahuan dan keterampilan. 4.sehat jasmani dan rohani

5.berkepribadian yang mantap dan mandiri

6.memiliki rasa tanggung jawab kemasyrakatan dan kebangsaaan

a. Tujuan Dan Ruang Lingkup Ekstrakurikuler

1. Pengertian

(24)

1) Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah (SK Dirjen Dikdasmen) Nomor : 226/C/Kep/O/1992. Berdasarkan SK tersebut dirumuskan bahwa, ekstrakurikuler adalah kegiatan diluar jam sekolah dan pada waktu libur sekolah, dengan tujuan untuk memperdalam dan

memperluas pengetahuan siswa, mengenal hubungan antara berbagai pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhya.

2) Lampiran surat Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan (SK Mendikbud) nomor : 060/U/1993 dan Nomor : 080 /U/1993. Berdasarkan ketiga lampiran SK Mendikbud tersebut dikemukakan, bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan diluar jam sekolah yang tercantum dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah.

b. Peranan

Dari kedua rumusan tentang ekstrakurikuler diatas, ekstrakurikuler sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan mempunyai peranan utama sebagai berikut :

(25)

2) Untuk melengkapi upaya pembinaan, pemantapan, dan pembentukan nilai-nilai kepribadian para siswa.

3) Diarahkan untuk membina serta meningkatkan bakat, minat dan

keterampilan dan hasilan yang diharapkan ialah untuk memacu anak ke arah kemampuan mandiripercaya diri dan kreatif

.

3. Praja Muda Karana (Pramuka)

Gerakan Pramuka adalah singkatan dari Kepanduan Praja Muda Karana. Gerakan Pramuka didirikan untuk waktu yang tdak ditentukan ditetapkan dengan keputusan Presiden Republik Indonesia No. 238 Tahun 1961 tanggal 20 mei 1961 sebagai kelanjutan dan pembaharuan gerakan kepanduan yang Nasional Indonesia. Gerakan Pramuka berazaskan Pancasila. Hari Pramuka ditetapkan setiap tanggal 14 agustus. Motto dari Gerakan Pramuka adalah Satya Kudarmakan, darma Kubaktikan . Gerakan Pramuka menyelenggarakan upaya pendidikan bagi kaum muda melalui kepramukaan, dengan sasaranmeningkatkan sumber daya kaum muda melalui kepramukaan, dengan sasaran meningkatkan sumberdya kaum muda, mewujudkan masyarakat madani, dan melestarikan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ber-Bhineka Tunggal Ika, Idiologi Pancasila, kehidupan rakyat yang rukun dan damai, lingkungan hidup bumi nusantara.

Kegiatan ekstrakurikuler gerakan pramuka adalah wadah kependidikan kepramukaan sebagai pendidikan di luar jam pelajaran yang bertujuan memperkaya wawasan serta mengaitkan pengetahuan antara program kurikulum dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode-metodenya sehingga membentuk watak serta kepribadian yang mantap.

(26)

masyarakat. Dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka (Kwarnas, 2009) menyebutkan bahwa fungsi gerakan pramuka yaitu sebagai lembaga pendidikan di luar sekolah dan di luar keluarga serta sebagai wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda, menerapkan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan serta sistem among, yang

pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa serta masyarakat Indonesia.

Bahwa dalam upaya meningkatkan dan melestarikan hal-hal tersebut, Gerakan Pramuka menyelenggarakan pendidikan Non-formal, melalui kepramukaan, sebagai bagian pendidikan nasional dilandasi sistem among dengan prinsip dasar dan Metode Kepramukaan.

Metode kepramukaan lebih menekankan pada anggota keluarga untuk terlibat langsung dalam proses belajar yang sesuai dengan perkembangan jasmani dan rohani. Dalam Anggaran Dasar Gerakan Pramuka Pasal 11 (Kwarnas, 2009) menyebutkan bahwa metode kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui pengalaman kode kehormatan, belajar sambil melakukan sesuatu, sistem berkelompok, kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan

perkembangan rohani dan jasmani peserta didik.

Kegiatan ekstrakurikuler Pramuka yang merupakan upaya untuk

(27)

Tujuan akhir dari kegiatan belajar mengajar adalah tercapainya hasil yang optimal, karena hasil belajar merupakan tolak ukur keberhasilan bagi siswa oleh guru. Pencapaian keberhasilan tujuan proses belajar merupakan diukur dari dari pencapaian dari hasil belajar siswa.

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pendorong guna

mengembangkan bakat dan minat siswa dalam melakukan aktivitas dan inisiatif belajar. Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, faktor tersebut timbul dari dalam dan luar diri siswa itu sendiri. Faktor-faktor tersebut bila difungsikan sebagaimana mestinya maka akan terjadi faktor-faktor yang dapat meningkatkan hasil belajar. Faktor yang mendorong pencapaian prestasi belajar apabila siswa- siswa mengikuti dengan

sungguh-sungguh maka siswa akan mendapatkan prestasi yang tinggi. Dari kegiatan ekstrakurikuler siswa akan dapat menerapkan teori-teori dalam penalaran hidup.

Kegiatan pramuka merupakan salah satu wadah pengembangan generasi muda dan merupakan lembaga pendidikan jalur ketiga, maka

penyelenggaraan pendidikan kepanduan oleh gerakan pramuka harus diintegrasikan dalam pola dasar pembinaan generasi muda dan pendidikan nasional, yang kini sedang diusahakan dan dikembangkan. Dengan

(28)

pemuda Indonesia dengan prinsip-prinsip dasar pendidikan kepanduan yang pelaksanaannya diserasikan dengan kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia .

Banyak kegiatan organisasi ekstrakurikuler yang dilaksanakan disuatu sekolah baik dilaksanakan perorangan atau kelompok. Kegiatan ekstra kurikuler dapat berupa palang merah remaja, patrol keamanan sekolah (PKS), usaha kesehatan sekolah (UKS), koperasi sekolah, pramuka dan sebagainya. Dari sekian kegiatan ekstra kurikuler, ada kegiatan yang menjadi kewajiban siswa yang harus diikuti yaitu pramuka. Kegiatan pramuka merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan secara kelompok.

Kegiatan pramuka dimaksudkan untuk membina siswa dalam hidup bermasyarakat. Dengan adanya kegiatan ini, siswa dapat menemukan jati dirinya dalam berperilaku dan bertindak serta menerapkannya dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai pretasi belajar yang memuaskan. Banyak ahli menyatakan kegiatan pramuka dapat meningkatkan siswa lebih aktif dan tanggung jawab siswa dalam bertindak. Kegiatan ekstra kurikuler pramuka memiliki hubungan kental dalam mencapai prestasi belajar siswa memuaskan, karena siswa memiliki daya fikir yang lebih dewasa yang diperoleh dari kegiatan tersebut.

(29)

oleh siswa yang dimaksudkan agar siswa dapat lebih tanggung jawab atas dirinya sebagai seoarang pelajar dan dapat meningkatkan prestasi belajar yang memuaskan dari kegiatan yang dijalani dan menerapkannya dalam kegiatan belajar mengajar.

4. Hasil Belajar Ekonomi

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup. Menurut Gagne, belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Setelah belajar setiap individu memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Setelah belajar maka diperoleh hasil belajar yang berupa kapabilitas untuk mengetahui, memahami, dan mengerti konsep. Timbulnya kapabilitas tersebut karena adanya stimulus yang berasal dari lingkungan dan dari proses kognitif yang dilakukan oleh siswa. Lebih lanjut dikatakan oleh Gagne dalam Dimyati dan Mujiono (2006: 10) bahwa belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengelolaan informasi, menjadi kapabilitas baru. Dimana belajar terdiri dari tiga faktor penting yaitu kondisi eksternal, internal dan hasil belajar.

(30)

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku pada diri individu yang sedang belajar meliputi pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan yang didapat melalui pengalaman dan berlangsung secara aktif dengan

lingkungan belajarnya yang akan nampak pada peningkatan kualitas dan kuantitas sebagai hasil dari pengalaman belajar yang dilakukan secara berkelanjutan untuk mencapai tujuan.

Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa yang diwujudkan dalam bentuk skor atau angka setelah mengikuti tes pada saat berakhirnya proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat burton dalam

Hamalik (2001: 31) bahwa hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apersepsi, abilitas, dan keterampilan.

Sedangkan hasil belajar menurut Suharsimi Arikunto (2001: 63) sebagai hasil yang telah dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan.

(31)

belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengalaman dan puncak hasil belajar . Bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku ada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti (Hamalik, 2001: 30).

Menurut Alwasilah (2000: 90-91), mengemukakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.Outputyang diharapkan dari proses belajar adalah hasil (Brahim, 2007: 39).

Lingkup pendidikan setiap jangka waktu tertentu, diadakan suatu tes untuk mengetahui tingkat penyerapan siswa terhadap bahan pelajaran yang diberikan. Berdasarkan hasil tersebut selanjutnya guru mengadakan penilaian terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa dalam proses belajarnya. Suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila hasil pembelajaran yang didapatkan mengalami peningkatan atau perubahan. Dengan berakhirnya suatu proses belajar, maka siswa memperoleh suatu hasil belajar.

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Hasil belajar ini dapat digunakan sebagai indikator untuk

mengetahui sejauhmana tujuan dari proses belajar mengajar dapat tercapai dengan baik. Tercapainya tujuan belajar sangat dipengaruhi oleh

(32)

perhatian orang tua pada kegiatan belajar siswa dirumah. Dari hasil belajar tersebut dapat diketahui seberapa jauh tujuan pendidikan telah tercapai. Belajar, menurut Benjamin S Bloom dalam Sudjana (2004: 59-60), dikatakan berhasil apabila terdapat perubahan tingkah laku yang meliputi tiga domain yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor (Brahim, 2007:39).

Berdasarkan pendapat di atas hasil belajar adalah salah satu hasil ujian dalam proses pengajaran yang dilaksanakan secara formal. Tingkat keberhasilan siswa di dalam menguasai pelajaran di sekolah dinyatakan dalam simbol angka dan diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Pengukuran hasil belajar siswa diukur dari waktu ke waktu dan merupakan gabungan dari aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut Slameto (2003: 54) adalah:

1) Faktor-faktor Internal

a) Jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh)

b) Psikologis (Intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan)

c) Kelelahan

2) Faktor-faktor Eksternal

a) Keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, perhatian orang tua, keadaan ekonomi keluarga, latar belakang kebudayaan)

(33)

waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, model belajar, tugas rumah)

c) Masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat)

Purwanto (2002: 106) faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah:

1) Faktor yang ada pada diri orang itu sendiri yang disebut faktor individual, meliputi:

2) Faktor yang ada di luar individu yang kita sebut faktor sosial, meliputi:

a) Faktor keluarga b) Guru

c) Alat mengajar

d) Lingkungan dan kesempatan e) Motivasi

Berdasarkan pendapat di atas, siswa di dalam melaksanakan proses belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari dalam diri siswa itu sendiri maupun dari luar, faktor-faktor yang menyangkut keadaan diri siswa baik keadaan fisik maupun psikologis serta keadaan yang berada di luar diri siswa seperti lingkungan, sangat berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai.

Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi, dan

(34)

ekonomi dan terbatasnya waktu yang tersedia membuat standar kompetensi dan kompetensi dasar ini dibatasi dan difokuskan kepada fenomena empirik ekonomi yang ada disekitar peserta didik, sehingga peserta didik dapat merekam peristiwa ekonomi yang terjadi disekitar lingkungannya dan mengambil manfaat untuk kehidupannya yang lebih baik.

Pembahasan manajemen difokuskan pada fungsi manajemen badan usaha dalam kaitannya dengan perekonomian nasional. Pembahasan fungsi manajemen juga mencakup pengembangan badan usaha

termasuk koperasi. Akuntansi difokuskan pada perilaku akuntansi jasa dan dagang. Peserta didik dituntut memahami transaksi keuangan perusahaan jasa dan dagang serta mencatatnya dalam suatu sistem akuntansi untuk disusun dalam laporan keuangan. Pemahaman pencatatan ini berguna untuk memahami manajemen keuangan perusahaan jasa dan dagang. Mata pelajaran Ekonomi diberikan pada tingkat pendidikan dasar sebagai bagian integral dari IPS. Pada tingkat pendidikan menengah, ekonomi diberikan sebagai mata pelajaran tersendiri.

Hasil belajar mata pelajaran ekonomi diperoleh siswa setelah siswa melakukan kegitan belajar di sekolah, dimana hasil belajar tersebut memberikan informasi kepada siswa dan guru sejauh mana

(35)

pendapat Djamarah (2009: 97) yang mengemukakan keberhasilan proses pembelajaran dibagi atas beberapa tingkat atau taraf, yaitu:

a. Istimewa/maksimal, apabila seluruh bahan pelajaran dapat dikuasai oleh anak didik.

b. Baik sekali/optimal, apabila sebagian besar (70% sampai dengan 99%) bahan pelajaran dapat dikuasai oleh anak didik. c. Baik/maksimal, apabila bahan pelajaran dikuasai oleh anak

didik hanya 66% sampai 75% saja.

d. Kurang, apabila bahan pelajaran yang dikuasai oleh anak didik kurang dari 60%.

Dari pendapat di atas, hasil belajar mata pelajaran ekonomi yang dicapai oleh siswa merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seorang siswa pada mata pelajaran ekonomi yang diwujudkan dalam bentuk nilai dari guru kepada muridnya setelah seorang siswa melaksanakan usaha-usaha belajar pada suatu periode tertentu.

5. Hasil Penelitian yang Relevan

Tabel 2. Hasil Penelitian Relevan

No. Nama Judul Skripsi Hasil

1. Tamrin Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 13 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010.

(36)

Lanjutan Tabel 2. Hasil Penelitian Relevan

No. Nama Judul Skripsi Hasil

2. Adi Suroso (2009)

Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Fasilitas Belajar Di Sekolah, Motivasi Belajar Dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Ganjil SMA Negeri 1Semendawai Suku III Oku Timur Tahun Pelajaran 2008/2009. diperoleh fhitung>ftabel,

(37)

Lanjutan Tabel 2. Hasil Penelitian Yang Relevan

No. Nama Judul Hasil

4 Ade belajar Ekonomi di MA Daarul Uluum Lido Bogor Ekonomi sisiwa kelas IX MA Daarul Uluum Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2009/2010, diperoleh

keeratan hubungan koefesien korelasi (R) sebesar 0,607

5 Susilawati kelas II semester ganjil SMPN 16 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2004/2005

(38)

6. Kerangka Pikir

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh faktor-faktor dari dalam dan dari luar diri siswa. Kelengkapan fasilitas belajar atau sarana prasaarana belajar disekolah akan sangat membantu kelancaran aktivitas belajar

disekolah. Kurangnya sarana belajar akan menghambat aktivitas belajar, sehingga materi pelajaran yang diserap oleh siswa akan berkurang. Situasi seperti ini dapat menyebabkan perasaan kecewa sehingga motivasi siswa untuk belajar berkurang, hal ini akan mengakibatkan anak akan kesulitan untuk mempelajari materi pelajaran bahkan pelajaran akan sulit untuk diserap oleh siswa dengan baik

Faktor lain yang ikut berpengaruh terhadap hasil belajar adalah kegiatan ekstrakurikuler Pramuka yang merupakan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan memperbaiki proses belajar mengajar dan

didukung oleh kegiatan ekstrakurikuler diluar jam sekolah. Tujuan akhir dari kegiatan belajar mengajar adalah tercapainya hasil yang optimal, karena hasil belajar merupakan tolak ukur keberhasilan bagi siswa oleh guru. Pencapaian keberhasilan tujuan proses belajar merupakan diukur dari dari pencapaian dari hasil belajar siswa.

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pendorong guna

(39)

tersebut bila difungsikan sebagaimana mestinya maka akan terjadi faktor-faktor yang dapat meningkatkan hasil belajar.

Faktor yang mendorong pencapaian prestasi belajar apabila siswa- siswa mengikuti dengan sungguh-sungguh maka siswa akan mendapatkan prestasi yang tinggi. Dari kegiatan ekstrakurikuler siswa akan dapat menerapkan teori-teori dalam penalaran hidup.

Berdasarkan uraian tersebut, diduga bahwa variabel hasil belajar Ekonomi (Y) dipengaruhi dengan berbagai faktor penyebab, diantaranya pemanfaatan sarana dan prasarana belajar sekolah (X1) dan kegiatan ekstrakurikuler

pramuka (X2), maka dapat digambarkan kerangka pikir dalam penelitian ini

sebagai berikut:

Gambar 1. Model teoritis variabel X1dan X2terhadap Y (Sugiono, 2010:44)

Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Belajar

Sekolah (X1)

Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka (X2)

(40)

7. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2010: 64) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah dalam penelitian. Berdasarkan pengertian tersebut maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ada pengaruh Sarana dan Prasarana Belajar terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pagelaran Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013.

2. Ada pengaruh kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pagelaran Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013.

(41)

III. METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting. Penggunaan metode ini untuk menentukan data penelitian, menguji kebenaran, menemukan dan mengembangkan suatu pengetahuan, serta mengkaji kebenaran suatu pengetahuan sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Metode penelitian merupakan metode kerja yang dilakukan dalam penelitian termasuk alat-alat yang digunakan untuk mengukur dan mengumpulkan data di lapangan pada saat melakukan penelitian.

(42)

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berdasarkan data yang ada di tempat penelitian sehingga menggunakan pendekatan ex post facto dan survey. Penelitian dengan pendekatan ex post facto merupakan penelitian

yang meneliti peristiwa yang telah terjadi dengan menurut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis (Sugiyono, 2009: 7).

Secara khusus penelitian ini hanya mendeskripsikan pengaruh pemanfaatan sarana belajar dan aktifitas dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka sekolah terhadap hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI jurusan IPS semester ganjil SMA Negeri 1 Pagelaran tahun pelajaran 2012/2013.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruah subjek/objek, seperti kelompok manusia, tumbuhan, binatang yang memiliki kesamaan ciri. Menurut Sugiyono (2010: 117) pengertian populasi didefinisikan sebagai

(43)

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Menurut Prof. Dr. Suharsimi Arikunto (2006: 130) populasi adalah keseluruhan subjek atau objek yang menjadi sasaran penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pagelaran Tahun Pelajaran 2012/2013 sebanyak 3 kelas dengan jumlah siswa keseluruhan 99 siswa.

Tabel 2. Jumlah Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pagelaran Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013.

No Kelas Jumlah Siswa

1 XI IPS 1 34

2 XI IPS 2 32

3 XI IPS 3 33

Jumlah 99

Sumber: Guru Mata Pelajaran ekonomi SMA Negeri 1 Pagelaran

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2010: 62) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.

(44)

Keterangan:

n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d = Tingkat signifikansi (Riduan, 2005: 65)

Berdasarkan rumus di atas besarnya sampel dalam penelitian ini adalah:

79,36 dibulatkan menjadi 79

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini jumlah populasi yang akan diteliti sebanyak 99 siswa dari seluruh populasi itu mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

3. Teknik Pengambilan Sampel

(45)

proporsional (Rahmat dalam Silvia, 2009: 26) hal ini dilakukan dengan cara:

Tabel 3. Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing-Masing Kelas

No Kelas Perhitungan Pembulatan Persentase

(%)

1 XI IPS 1 27 34,18

2 XI IPS 2 26 32,91

3 XI IPS 3 26 32,91

Jumlah 79 100

Penentuan siswa yang akan dijadikan sampel untuk setiap kelas dilakukan dengan undian yang merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan dalam menarik sampel dengan menggunakan simple random sampling (Nazir dalam Silvia, 2009: 26). Undian dilakukan dengan cara

(46)

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 38). Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas (Independent Variable)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemanfaatan sarana dan prasarana belajar (X1) dan kegiatan ekstrakurikuler pramuka sekolah

(X2).

2. Variabel terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar ekonomi (Y).

D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel berarti mendefinisikan secara operasional suatu konsep sehingga dapat diukur, dicapai dengan melihat pada dimensi tingkah laku atau properti yang ditunjukkan oleh konsep, dan

mengkategorikan hal tersebut menjadi elemen yang dapat diamati dan dapat diukur (Basrowi dan Kasinu, 2007: 179).

(47)

1. Pemanfaatan sarana dan prasarana belajar sekolah adalah proses pendayagunaan semua perlengkapan pendidikan secara efektif dan efisien.

2. Kegiatan ekstrakurikuler pramuka adalah kegiatan yang dilakukan diluar jam sekolah, dilaksanakan disekolah maupun diluar sekolah agar lebih memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan

kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai matapelajaran dalam kurikulum.

3. Hasil belajar ekonomi adalah hasil yang telah dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan, yang dinyatakan ke dalam ukuran dan data hasil belajar.

Tabel 4. Indikator Masing-masing Variabel dan Sub Indikatornya

No Variabel Indikator Sub Indikator Skala

1 Pemanfaatan sarana

1. Jumlah kelas tersedia dengan ktsp

2. Ketersediaan OHP, papan tulis, spidol.

3. Tersedianya buku sekolah sesuai pegangan guru 4. Buku pelajaran

tersedia

5. Media mengajar tersedia sesuai kebutuhan belajar 6. Setiap ruang

belajar selalu rapi dan nyaman

(48)

7. Laboratorium

1. Keaktifan siswa dalam mengikuti

Hasil uji blok pada semester ganjil pada mata

pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pagelaran Tahun Pelajaran

2012/2013

Besarnya hasil tes semester ganjil pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pagelaran Tahun Pelajaran 2012/2013

Interv al

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Teknik ini digunakan untuk mengetahui tentang kondisi di lapangan terlebih dahulu. Observasi merupakan metode atau cara-cara

(49)

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data mengenai siswa dan SMA Negeri 1 Pagelaran.

2. Angket / Kuesioner

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010: 142). Angket digunakan untuk memperoleh informasi mengenai sarana dan prasarana belajar, dan kegiatan ekstrakurikuler pramuka siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pagelaran. Angket yang disebar sebanyak 99 lembar yang masing-masing memiliki 15 pertanyaan.

3. Dokumentasi

(50)

4. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menentukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil (Sugiyono, 2010: 194). Wawancara merupakan metode yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab. Pertanyaan yang diajukan kepada 30 siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pagelaran yang berhubungan dengan sarana dan prasrana belajar dan kegiata ekstrakurikuler pramuka.

F. Uji Persyaratan Instrumen

Alat ukur atau instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian. Sedangkan pengumpulan data yang baik akan dapat dipergunakan untuk pengumpulan data yang obyektif dan mampu menguji hipotesis penelitian. Ada dua syarat pokok untuk dapat dikatakan sebagai alat pengumpulan data yang baik, yaitu uji validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas

(51)

pendapat Arikunto (2009: 58), yang menyatakan bahwa “Validitas

adalah suatu ukuran yang menunjang tingkat validitas atau kesahihan suatu instrument, sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur, sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi

ukurannya atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.

Untuk mengukur tingkat validitas angket digunakan rumus korelasi product moment dengan rumus:

– –

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y

N : Jumlah sampel X : Skor butir soal Y : Skor total

Dengan kriteria pengujian apabila r hitung > r tabel dengan a = 0,05 maka

alat ukur tersebut dinyatakan valid, sebaliknya apabila r hitung < r tabel

(52)

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan suatu instrumen yang cukup dapat dipercayai untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu, artinya dapat dipercayai dapat dipercayai dan dapat diandalkan.

Instrumen harus reliabel mengandung arti bahwa instrumen yang cukup baik sehingga mampu mengungkapkan data yang bisa dipercaya

(Arikunto, 2006: 168-169).

Suatu tes dapat dikatakan reliabel (dapat dipercaya) yang tinggi jika tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Jadi reliabel tes adalah ketetapan hasil tes atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti (Arikunto, 2009: 86).

Untuk mengukur tingkat reliabilitas instrument dapat digunakan rumus Alpha sebagai berikut:

Keterangan :

: Reliabilitas instrumen

: Skor tiap-tiap item : Banyaknya butir soal : Varians total

(53)

Kriteria uji reliabilitas dengan rumus alpha adalah apabila apabila r hitung

> r tabel dengan taraf signifikansi 0,05 maka alat ukur tersebut

dinyatakan reliabel, sebaliknya apabila r hitung < r tabel maka alat ukur

tersebut adalah tidak reliabel.

Jika alat ukur tersebut reliabel, maka selanjutnya dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks koefisien korelasi (r) sebagai berikut

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,799 : tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup Antara 0,200 sampai dengan 0,399 : kurang

Antara 0.000 sampai dengan 0,100 : sangat rendah (Arikunto, 2009: 109).

G. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil angket

(kuesioner), observasi (pengamatan), dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami.

1. Uji Normalitas

(54)

homogenitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Lilliefors. Dengan rumus sebagai berikut:

Zi =

Keterangan : X = Rata-rata

S = Simpangan baku X1 = Nilai siswa

Rumusan hipotesis yaitu:

H0 : sampel berdistribusi normal

H1 : sampel tidak berdistribusi normal

Langkah-langkahnya sebagai berikut:

i. Pengamatan X1, X2,…….Xn dijadikan angka baku Z1,

Z2,…….Zn yang dicari dengan rumus:

Zi =

ii. Menghitung peluang F (zi) = P(z < zi)

iii. Menghitung S (zi) adalah

S (zi) =

iv. Menghitung selisih F (zi) – S (zi) kemudian ditentukan

(55)

v. Ambil harga yang besar di antara harga-harga mutlak sebagai L.

Kriteria pengujian:

Terima H0 jika L0 < Ltabel, tolak H0 untuk harga lainnya.

2. Uji Homogenitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari varians yang sama atau tidak. Pengujian homogenitas pada

penelitian ini menggunakan Uji BARTLETT, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menghitung varians gabungan dari semua sampel dengan menggunakan rumus:

2. Menghitung harga satuan B dengan rumus: B = (Log s2)

3. Menggunakan uji chi-kuadrat untuk uji Bartlett, yaitu:

Dengan InL0 = 2,3026 disebut logaritma asli dari bilangan 10.

Dengan taraf kesalahan a = 0,05

Rumusan hipotesis yaitu:

(56)

H1 = data penelitian adalah tidak homogen

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Tolak hipotesis nol jika X2 X2(1 –a)(ka), X2(1 –a)(ka) didapat

dari daftar distribusi chi-kuadrat dengan peluang (1 – a) dan dk = (k – 1) (Sudjana, 2005: 263).

H. Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda

1. Kelinieran Garis

Uji kelinieran dan regresi dilakukan terlebih dahulu sebelum

melakukan pengujian hipotesis. Untuk regresi linier yang di dapat dari data X dan Y, apakah sudah mempunyai pola regresi yang berbentuk linier atau tidak serta koefisien arahnya berarti atau tidak dilakukan linieritas regresi. Pengujian terhadap regresi ini menggunakan Analisis Varians (ANAVA).

Uji kelinieran regresi linier multiple dengan menggunakan statistik F dengan rumus:

Keterangan:

(57)

Rumusan hipotesis yaitu:

H0 = Model regresi berbentuk linier

H1 = Model regresi berbentuk non-linier

Dengan dk (k – 2) dengan dk penyebut (n – k) dengan a = 0,05 tertentu. Kriteria uji, apabila Fhitung < Ftabel maka H0 ditolak yang

menyatakan linier dan sebaliknya jika Fhitung > Ftabel maka H0 diterima

yang menyatakan tidak linier. Untuk mencari Fhitung digunakan tabel

ANAVA sebagai berikut:

Tabel 5. Tabel Analisis Varians ANAVA

(58)

2. Uji Multikolinieritas

Metode uji multikolinieritas yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi product moment sebagai berikut:

– –

Keterangan:

= koefisien korelasi antara gejala X dan gejala Y = Skor gejala X

= Skor gejala Y = Jumlah sampel Arikunto, 2005: 75)

Rumusan hipotesis yaitu:

H0 = Tidak terdapat hubungan antarvariabel independen

H1 = Terdapat hubungan antavariabel independen

Kriteria pengujian:

Apabila rhitung < rtabel dengan dk = n dan alpha 0,05 maka H0 ditolak,

sebaliknya jika rhitung > rtabel maka H0 diterima.

3. Uji Autokorelasi

(59)

salah. Ada atau tidaknya autokorelasi dapat dideteksi dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Ukuran yang digunakan untuk menyatakan ada atau tidaknya autokorelasi, yaitu apabila nilai statistik Durbin-Watson mendekati angka 2, maka dapat dinyatakan bahwa data

pengamatan tidak memiliki autokorelasi (Sudarmanto, 2005: 143).

Tahap-tahap pengujian dengan uji Durbin-Watson adalah sebagai berikut:

i. Carilah nilai-nilai residu dengan OLS dari persamaan yang akan diuji dan hitung statistik d dengan menggunakan

persamaan

ii. Menentukan ukuran sampel dan jumlah variabel independen kemudian lihat tabel statistik Durbin-Watson untuk

mendapatkan nilai-nilai kritis d yaitu nilai Durbin-Watson Upper.

iii. Dengan menggunakan terlebih dahulu Hipotesis Nol bahwa tidak ada autokorelasi positif dan Hipotesis Alternatif: H0 : p 0 (tidak ada autokorelasi positif)

Ha : p < 0 (ada autokorelasi positif)

Mengambil keputusan yang tepat: Jika d < dL, tolak H0

Jika d > dU, tidak menolak H0

(60)

Dalam keadaan tertentu, terutama untuk menguji persamaan beda pertama, uji d dua sisi akan lebih cepat. Langkah-langkah 1 dan 2 persis sama di atas sedangkan langkah 3 adalah menyusun hipotesis nol bahwa tidak ada autokorelasi.

H0 : p = 0

H1 : p = 0

Aturan keputusan yang tepat adalah: Apabila d < dL, menolak H0

Jika d > 4 - dL, menolak H0

Jika 4 - d dU, tidak menolak H0

Apabila yang lainnya tidak tersimpulkan (Sarwoko, 2005: 141).

Rumusan hipotesis yaitu:

H0 = Tidak terjadi autokorelasi diantara data pengamatan.

H1 = Terjadi adanya autokorelasi diantara data pengamatan.

Kriteria pengujian:

Apabila nilai statistik Durbin-Watson berada di antara 2 atau

(61)

4. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah varian residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan. Pendekatan yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu rank korelasi dari Spearman. Kriteria yang digunakan untuk menyatakan apakah terjadi hererisjedastisitas atau tidak menggunakan harga koefisien signifikansi dengan

membandingkan tingkat alpha yang ditetapkan maka dapat dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas diantara data pengamatan tersebut dan sebaliknya. (Sudarmanto, 2005: 147-158).

Pengujian rank korelasi Spearman (spearman’s rank correlation test) koefis koefisien korelasi rank Spearman didefinisikan sebagai berikut:

Dimana di = perbedaan dalam rank yang diberikan kepada 2

karakteristik yang berbeda dari individu atau fenomena ke- i.

(62)

Asumsikan:

Yi = B0 + B1X1 + Ui

Langkah I Cocokkan regresi terhadap data mengenai Y residual ei.

Langkah II dengan mengabaikan tamda eidan Xi sesuai

dengan urutan yang meningkat atau menurun dan menghitung koefisien rank korelasi Spearman

Langkah III dengan mengasumsikan bahwa koefisien rank korelasi Ps adalah 0 dan N > 8 tingkat signifikansi

dari rs yang di sampel depan uji dengan pengujian

t sebagai berikut.

Dengan derajat kebebasan = N – 2

Kriteria pengujian:

(63)

antara e1 dan tiap variabel X secara terpisah dan dapat diuji tingkat

penting secara statistik, dengan pengujian t (Gujarat, 2000: 177)

Rumusan hipotesis yaitu:

H0 = Tidak ada hubungan yang sistematik antara variabel yang

menjelaskan dan nilai mutlak dari residual.

H1 = Ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan

dan nilai mutlak dari residual.

I. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini akan dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1. Regresi Linier Sederhana

Untuk pengujian hipotesis pertama, kedua, dan ketiga dalam penelitian ini digunakan uji t dengan model regresi linier sederhana, yaitu:

= a + bx

Untuk nilai a dan b dicari dengan rumus:

(64)

= Nilai yang diprediksikan

konstanta atau bila harga X=0

koefisien arah regresi penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan atau penurunan variabel Y.

X = Subyek pada variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu (X1,

dan X2).

(Sugiyono, 2010: 188).

Setelah menguji hipotesis linier sederhana dilanjutkan dengan uji t, rumusnya adalah:

Keterangan:

nilai teoritis observasi

koefisien arah regresi

Sb = standar deviasi

Kriteria pengujian hipotesis:

a. Apabila t0 > ta maka H0 ditolak yang menyatakan ada pengaruh.

Sebaliknya apabila t0 < ta maka H0 di terima yang menyatakan

tidak ada pengaruh dengan a = 0,05 dan dk (n-2).

b. Apabila t0 < ta maka H0 ditolak yang menyatakan ada pengaruh.

Sebaliknya apabila t0 > ta maka H0 di terima yang menyatakan

(65)

c. Apabila t0 <- ta maka H0 ditolak yang menyatakan ada

pengaruh. Sebaliknya apabila - ta t0 < ta maka H0 di terima

yang menyatakan tidak ada pengaruh dengan a = 0,05 dan dk (n-k).

2. Regresi Linier Multiple

Regresi linier multiple adalah suatu model untuk menganalisis pengaruh variabel X terhadap variabel Y untuk menguji hipotesis ketiga variabel tersebut, digunakan model regresi linier multiple yaitu:

= a + b1X1 + b2X2

Keterangan:

a = Konstanta

b1 b2 = Koefisien arah regresi

X1 X2 = Variabel bebas

= Variabel terikat

(66)

Dilanjutkan dengan uji signifikansi koefisien korelasi ganda (uji F), dengan rumus:

dicari dengan rumus:

Keterangan:

JKreg = Jumlah kuadrat regresi

JKres = Jumlah kuadrat residu

k = Jumlah variabel bebas n = Jumlah sampel

Dengan kriteria pengujian:

1. Jika Fhitung>Ftabel maka H0 ditolak yang menyatakan bahwa ada

pengaruh, dengan dk pembilang = k dan dk penyebut (k-n-1) dengan a = 0,05

2. Jika Fhitung<Ftabel maka H0 diterima yang menyatakan bahwa ada

pengaruh, dengan dk pembilang = k dan dk penyebut (k-n-1) dengan a = 0,05

(67)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bagian kelima ini akan diuraikan tentang kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan. Pembahasan secara rinci disajikan sebagai berikut.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan sarana dan prasarana belajar siswa siswa terhadap hasil belajar Ekonomi pada siswa kelas XI IPS semester ganjil di SMA Negeri 1 Pagelaran Tahun Pelajaran 2012/2013. Jika sarana dan prasarana belajar siswa positif, maka hasil belajar siswa akan meningkat. Sebaliknya, jika sarana dan prasarana belajar siswa rendah, maka hasil belajar siswa pun akan rendah.

2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan aktivitas dalam kegiatan

(68)

akan meningkat. Sebaliknya, aktivitas dalam kegiatan ekstrakurikuler kurang baik, maka hasil belajar siswa pun akan rendah.

3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan sarana dan prasarana belajar siswa dan aktivitas dalam kegiatan ekstrakurikuler terhadap hasil belajar Ekonomi pada siswa kelas XI IPS semester ganjil di SMA Negeri 1 Pagelaran Tahun Pelajaran 2012/2013. Jika sarana dan prasarana belajar siswa dan aktivitas dalam kegiatan ekstrakurikuler siswa optimal, maka hasil belajar siswa akan meningkat. Sebaliknya, jika sarana dan prasarana belajar siswa dan aktivitas dalam kegiatan ekstrakurikuler rendah, maka hasil belajar siswa pun akan rendah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Pengaruh Sarana Dan Prasarana Belajar

Siswa Dan Aktivitas Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Siswa Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pagelaran Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 maka peneliti memberikan saran sebagai berikut.

1. Sarana dan prasarana belajar siswa hendaknya ditingkatkan guna memperoleh hasil belajar yang lebih maksimal. Oleh karena itu peran guru, orang tua, dan teman sejawat sangat dibutuhkan untuk mambantu menumbuhkembangkan sarana dan prasarana belajar siswa agar hasil belajar ekonomi lebih meningkat.

(69)

hendaknya jengan sekedar menyalin pekerjaan teman karena tujuan pemberian tugas sebenarnya adalah untuk melatih pemahaman mahasiswa terhadap materi.

3. Siswa hendaknya mencari berbagai hal yang berkaitan dengan Ekonomi melalui berbagai referensi, tidak hanya melalui buku pegangan/modul saja. Siswa dapat memanfaatkan sarana dan prasarana belajar seperti, kemajuan teknologi internet yang menyediakan berbagai informasi dari beragam disiplin ilmu.

4. Siswa hendaknya memanfaatkan sarana dan prasarana belajar sekolah untuk kemajuan hasil belajar yang optimal diantaranya memanfaatkan lab. Komputer, lab. IPS, yang sudah tersedia disekolah.

5. Sekolah hendaknya memfasilitasi sarana dan prasarana sekolah yang belum ada disekolah diantaranya buku pelajaran dari berbagai sumber. 6. Guru hendaknya memanfaatkan sarana dan prasarana belajar sekolah

diantaranya OHP, LCD, laboratorium, jangan hanya memberikan materi melalui buku yang ada saja agar mutu pendidikan menjadi baik dan meningkat.

7. Sekolah hendaknya mewajibkan kegiatan ekstrakurikuler pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib siswa yang wajib diikuti oleh seluruh siswa-siswi guna menciptakan hasil belajar yang optimal.

(70)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.Bumi Aksara

Departemen Pendidikan Nasional, 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Dimyati dan Mudjiono.2006.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:PT. Rineka Cipta

Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT.Bumi Aksara

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Rahasia Sukses Belajar – Edisi Revisi 2008. Jakarta: Rineka Cipta

Kwarnas. AD/ART. 2005. Gerakan Pramuka

Lutan, Rusli. 2001Buku Materi Pokok Pengelolaan Interaksi Belajar Mengajar Intrakurikuler, Kokurikuler,dan Ekstrakurikuler.

Jakarta: Depdikbud.

Ramadhan, Aulia. 2011. Hubungan Antara Intensitas Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dan PMR Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Gunung Labuhan Way Kanan Dengan Prestasi Belajar IPS Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2009/2010. Bandar Lampung, Skripsi Universitas Lampung

Sarwoko. 2005. Metodologi Penelitian. Jogjakarta: Pustaka Belajar.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.Rineka Cipta

(71)

Suroso, Adi. 2009.Pengaruh persepsi siswa tentang fasilitas belajar di sekolah, motivasi belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar ekonomi

siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 1 Semendawai Suku III Oku

Timur Tahun Pelajaran 2008/2009. Bandar Lampung, Skripsi Universitas

Lampung.

Darmawan, Ade. 2011 Peranan pendidikan kepramukaan dalam meningkatkan hasil belajar Ekonomi di MA Daarul ‘Uluum Lido Bogor

Siahaan, Susilawati. 2010 Hubungan antar kegiatan ekstrakurikuler pramuka dan disiplin belajar dengan peningkatan prestasi belajar siswa kelas II

semester ganjil SMPN 16 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2004/2005

Suryabrata, Sumadi. 2000. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekataan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Universitas Lampung. 2012. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

(72)
(73)

KISI – KISI ANGKET

No Variabel Indikator Sub Indikator Skala No

Item 1 Pemanfaatan

Sarana dan

1. Jumlah kelas yang tersedia sesuai KTSP 2. Ketersediaan OHP,

Papan tulis, dan Spidol 3. Jumlah siswa dalam

kelas sesuai dengan syarat kurikulum 4. Tersedianya buku

sekolah sesuai pegangan guru 5. Buku belajar tersedia

sesuai kebutuhan siswa 1. Media mengajar

tersedia sesuai kebutuhan belajar mengajar

2. Setiap ruang belajar selalu nyaman dan tertata rapi

3. Laboratorium sekolah selalu dimanfaatkan

1.Tingkat kehadiran dalam kegiatan

ekstrakurikuler pramuka 2.Manfaat Pramuka 1. Mengerjakan tugas

dalam kegiatan

eksrakurikuler pramuka 2.Bertanya dalam kegiatan

ekstrakurikuler pramuka 1.Pratek Lapangan 2.Respek sosial

(74)

PENGARUH PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA BELAJAR DAN AKTIVITAS DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI

JURUSAN IPS

SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 PAGELARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

A. Pengantar

Angket ini bertujuan sebagai alat pengumpul data penelitian. Dalam angket ini Anda diminta untuk memberikan jawaban secara jujur dan benar sesuai dengan apa yang dialami dan telah Anda lakukan dengan sebenarnya. Adapun jawaban Anda tidak akan berpengaruh terhadap nilai apapun dan kerahasiannya terjamin.

Kesediaan Anda dalam mengisi angket ini merupakan jasa yang sangat berharga bagi penulis dalam menyelesaikan penelitian ini. Atas ketersediaanya penulis mengucapkan terima kasih.

B. Petunjuk Pengisian

1. Tuliskan data identitas Anda secara lengkap.

2. Bacalah semua pernyataan dan pilihlah salah satu jawaban sesuai dengan penilaian Anda sendiri.

3. Berilah tanda cek list ( pada angka yang Anda anggap paling mendekati atau sesuai dengan penilaian Anda tentang pernyataan yang ada. Di mana angka tersebut

memiliki rentang dari sangat positif sampai dengan sangat negatif. 4. Kriteria penilaian

-5= sangat baik -4= baik

(75)

5. Sebelum Anda kembalikan kepada kami, periksalah kembali kuesioner Anda apakah semua pertanyaan telah dijawab.

6. Tidak ada jawaban yang benar atau salah, jawaban yang jujur sangat diharapkan.

C. Data Responden 1. Nama : 2. Kelas :

D. Daftar Pernyataan

1. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Belajar di Sekolah

No Pernyataan Pilihan Jawaban

5 4 3 2 1

1 Saya merasa jumlah kelas yang tersedia di sekolah sesuai kurikulum

2 Saya merasa OHP, spidol, papan tulis dan alat-alat pembelajaran tersedia sesuai kebutuhan

3 Ketersediaan buku untuk belajar di kelas sesuai kebutuhan

4 Kondisi kebersihan ruangan kelas yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar selalu bersih

(76)

kebutuhan

6 Buku-buku penunjang belajar tersedia di perpustakaan dengan lengkap

7 Media pembelajaran yang digunakan guru untuk mengajar selalu disediakan oleh pihak sekolah

8 Jumlah siswa di kelas sesuai dengan persyaratan kurikulum

9 Ruang belajar selalu tertata rapi dan nyaman

10 Laboratorium sekolah selalu

dimanfaatkan sepenuhnya untuk siswa

11 Ruangan perpustakaan selalu

dimanfaatkan dalam kegiatan belajar 12 Saya selalu memanfaatkan belajar di waktu luang untuk belajar di gazebo sekolah

13 Saya merasa ketersediaan buku mata pelajaran ekonomi tercukupi

14 Saya tidak pernah absen dalam setiap kegiatan belajar disemua mata

(77)

2. Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka

No Pernyataan Pilihan Jawaban

5 4 3 2 1

1 Saya memahami materi yang

diberikan saat kegiatan ekstrakurikuler pramuka

2 Saya selalu hadir dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka

3 Saya memiliki keinginan mempelajari materi baru dalam kegiatan

ekstrakurikuler pramuka

4 Saya memanfaatkan kegiatan ekstrakurikuler pramuka bagi kehidupan saya

5 Saya menjawab pertanyaan yang diberikan Pembina pramuka

6 Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh Pembina

7 Saya mengerjakan latihan materi yang diberikan oleh Pembina Pramuka

8 Saya melakukan Praktek kepramukaan

(78)

pramuka

10 Saya mengaplikasikan kegiatan ekstrakurikuler pramuka terhadap kegiatan belajar sekolah

11 Saya tidak pernah tidak hadir dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka 12 Saya mengabdikan diri dari materi

pramuka terhadap kegiatan saya dimasyarakat

13 Saya selalu mengajak teman saya yang belum mengikuti kegiatan

Gambar

Tabel 1.Hasil Belajar Ekonomi Berdasarkan Nilai Ulangan Harian Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pagelaran               Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013
Gambar 1. Model teoritis variabel X1 dan X2 terhadap Y (Sugiono, 2010:44)
Tabel 2. Jumlah Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Pagelaran Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013
Tabel 3. Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing-Masing Kelas
+4

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hasil analisis fungsi produksi dan efisiensi menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh nyata terhadap produksi susu peternak kelompok I adalah jumlah sapi laktasi, pakan

Based on the research background above the problem of this study is “how is class struggle reflected in Jane Austen’s Persuasion “.. Limitation of

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III

Hasil histokimia pada jaringan daun P.crocatum menunjukkan bahwa trikoma biseluler dan sel idioblas epidermis mengandung senyawa alkaloid dan flavonoid (Tabel 9),

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui keefektivan metode Pembelajaran Matematika Realistik terhadap prestasi belajar matematika anak tunarungu kelas I di SLB

Penemuan utama dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian neuromuskular electrical stimulation (NMES) selama 4 minggu dengan frekuensi 3 kali per minggu

Suatu lingkungan yang buangan asap kendaraan bermotornya banyak maka kandungan logam Pb dalam udara juga tinggi misalnya di SPBU, maka pekerja SPBU akan menghirup udara kotor