BAB 1
PENDAHULUAN
1.1latar belakang kerja peraktek
Dengan meningkatkan kebutuhan serta kemajuan ilmu dan teknologi
menuntut sebuah perusahaan untuk melakukan kegiatan secara cepat dan tepat
sesuai dengan tujuanya . salah satu tujuan utama perusahaan dalam
menjalankan operasinya adalah memperoleh laba . untuk mencapai tujuan
tersebut perusahaan berpedoman dalam prinsif ekonomi yaitu melakukan
pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil yang maksimal .
Berkembangnya teknologi membawa dampak bagi perekonomian Negara
maupun perusahaan .prinsif dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk
mendapatkan hasil yang maksimal apabila di terapkan pada satu perusahaan
sekarang ini akan menjadi bomerang bagi kelangsungan hidup bagi
perusahaan tersebut . faktanya dengan modal yang sangat maksimal saja
belum tentu perusahaan tersebut bisa survive . kunci sukses agar perusahaan
bisa bertahan dan diminati oleh konsumennya adalah perusahaan tersebut
harus pandai-pandai membuat inovasi mengenai prodak tersebut .
Hal ini dirasakan oleh PT . Pos Indonesia (persero) tentang banyaknya
prodak yang dikeluarkan tetapi tidak mencapai tujuan perusahaan karena tidak
surat menyurat telah disaingi oleh email , sms . jasa pengiriman telah disaingi
barangbukanlah bisnis baru karena perusahaan-perusahaan perbangkan telah
masuk ke perusahaan ini . akan tetapi dengan kelebihan yang dimiliki oleh PT
. Pos Indonesia ( Persero ) bisnis ini sangat berprospek dan bagus . disamping
mitra kerja yang berkerja sama dengan PT . Pos Indonesia ( Persero ) banyak ,
jangkauan konsumen yang dimiliki oleh PT . Pos Indonesia ( Persero ) pun
sangat banyak .
Untuk menunjang kegiatan operasional PT . Pos Indonesia ( Persero )
perlu mempertahaankan eksitensi perusahaannya dalam member perlayanan
yang optima kepada masyarakat dan mewujudkan tujuan perusahaan yang
telah ditetapkan . oleh sebab itu perusahaan harus mampu menciptakan
pengawasan intern yang memadai agar dapat menghasilkan pengawasan yang
dibutuhkan dalam pengambilan keputusan .
Berdasarkan hal-hal diatas maka para penulis merasa tertarik untuk
mengambil judul laporan kerja peraktek ini adalah “PROSEDUR LAYANAN
SISTEM PENGIRIMAN DAN PENERIMAAN BARANG PADA PT. POS
1.2Idenfikasi Dan Rumusan Masalah
prosedur layanan system pengiriman dan penerimaan barang kilat
merupaka salah satu bagian yang sangat penting dari perusahaan kantor pos ini,
oleh karna itu diperlukan kemudahan dalam kinerji kerja pengiriman dan
penerimaan barang .
Melihat kinerja dari sistem pengolahan data penjualan yang ada sekarang,
masih ditemukan kelemahan yaitu dengan menggunakan sistem pengolahan
data penjualan secara manual sehingga sering mengalami hambatan ketika data
penjualan yang lama sulit ditemukan ketika diperlukan karena susunan data
yang terlalu banyak dan membutuhkan waktu yang lama dalam menemukanya,
juga mengurangi efisiensi waktu.
1.3Maksud Dan Tujuan
Maksud dengan adanya kerja praktek ini diharapkan dapat memberikan
manfaat dan kegunaan sebagai berikut.:
1. Bagi penulis
Kegunaan kerja praktek bagi penulis adalah menambah wawasan tentang
dunia kerja yang belum didapat diperkuliahan serta memperkaya ilmu
pengetahuan yang belum didapat oleh penulis dan memberikan kontribusi
bagi perusahaan supaya ada tenaga baru untuk kemajuan perusahaan,dan
memberikan inovasi baru untuk pembaharuan system perusahaan demi
2. Untuk Perusahaan
Mendapat tenaga baru yang tidak mengeluarkan biaya untuk tenaga kerja
memperoleh ide/masukan baru untuk kemajuan perusahaan yang akan
nenambah kinerja karyawan diperusahaan supaya dapat meningkatkan
kualitas kerjanya dan mendapatkan ide/masukan baru untuk kemajuan dan
tujuan perusahaan.
3. Untuk Masyarakat
Diharapkan laporan kerja praktek ini dapat berguna untuk bahan
pertimbangan dan masukan yang akan melakukan penelitian atau membuat
karya tulis yang bersifat membangun dan sebagai media komunikasi dan
informasi antara perusahaan dan masyarakat.
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dari kerja praktek ini adalah:
1. Untuk mengetahui prosedur pengiriman dan penerimaan barang
2. Untuk mengetahui prodak-prodak apa saja yang menjadi mitra dari pos
3. Untuk mengetahui manfaat apa saja yang akan didapat oleh pelanggan pos
4. Untuk mengetahui bagaimana tata cara pengiriman dan penerimaan
1.4Batasan Masalah
seperti yang telah dijelaskan pada latar belakang masalah, bagaiman
caranya agar yang dihadapi memenuhi kebutuhan masyarakat dalam
pengiriman dan penerima barang sesuai dengan yang diharapkan.
1.5 Lokasi Dan Waktu Kerja Praktek
Untuk menunjang laporan ini penulis melakukan kerja praktek dikantor
pos cabang soreang,sedangkan waktu yang dipakai untuk melakukan kerja
praktek tersebut kurang lebih 1 bulan yaitu mulai tanggal 13 juli 2009 sampai
dengan 13 agustus 2009.
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Sejarah penyelenggaraan jasa perposan sudah dikenal sejak zaman
kerajaan majapahit , kerajaan Sriwijaya , kerajaan Tarumenegara , mulawarna
da kerajaan Mataram, walaupun hanya sebatas diantara kalangan pemerintahan
dan lapisan tertentu saja . kedatangan cornelis De Houtman yang membawa
surta-surat dari belanda untuk raja-raja Banten danJakarta tahun 1596
mengawali adanya hubungan surat-menyurat dengan negri Belanda .
Pembanguna jalan raya Anyer-Panarukan tahun 1809 atas perintah
Gubernur Jendral Herman Willen Deedels sepanjang 1000 km yang merupakan
salah satu bukti besar arti hubungan pos gabi pemerintahaan Hindia Belanda
agar dapat mempertahankan cengkraman kuku penjajahan di bumi nusantara
ini . disepanjang jalan Anyer-Panatukan tersebut didirikanlah kantor-kantor pos
yang sampai sekarang masih dioperasikan .
Kantor Pos yang pertama di Indonesia didirikan tanggal 26 agustus 1746 .
1. Masa VOC (1700-1808 )
Kedatangan bangsa Eropa pada akhir 15 Masehi , menandai babak baru
sejarah pos di Indonesia .awalny adalah kedatanga kapal-kapal laut Belanda
,pengiriman surat hanya dilakukan melalui jalan laut dengan mengunakan
perahu yang jadwal pelayarannya berlangsung tidak pasti . barulah pada tahun
1754 pengiriman surat menjadi teratur , yaitu dua minggu sekali melalui jalan
darat . keadaan ini berlangsung selama VOC berkuasa (1700-1808 )
2. Masa Pemerintahaan Deedles (1808-1811)
Pada masa ini , Deedles mengeluarkan peraturan-peraturan tentang Pos
dan membagi pulau jawa dalam beberapa distik , yaitu Banten , Batavia ,
Semarang , Surabaya . setiap distik dikepalai oleh Commisaris Der En
Posterrijin yang menepati sebuah general pos kantor ( kantor pos wilayah )
dan membawai beberapa Profektura (kantor pos kecil ). Pengantaran dilakukan
oleh seorang Postillons (tukang pos brkuda) .
3. Masa pemerintahan raffles (1811-1816)
Pada masa ini raffles mengeluarkan peraturan , mengenai peraturan biaya
porti untuk surat kabar dan barang cetakan ( regulstion for the post
4. Masa pemerintahan Belanda (1816-1942) dan Masa Pendudukan Jepang (1942-1945)
Pada masa pemerintahaan Belanda , pengakutan pos dimulai dengan
mempergunakan kereta api . akspres malam Batavia-Surabaya (1936) .
telegraaf en Telefoondienst (PPT) .
5. Masa Perebutan kekuasaan Jawatan PTT Dari Tentara Jepang Hingga Saat Ini .
Pada tanggal 27 September 1945 sekelompok muda yang bergabung dalam
Angkatan Muda PTT dari tangan Jepang . itulah saat berdirinya jawatan PTT
Republik Indonesia , yang selanjutnya diperingati sebagai HARI BAKTI
PARPPOSEL . sebagai kepala jawatan PTT pertama diangkat lah Ir . Soekarno
didampingi R . Djar sebagai wakilnya .
Dalam perkembangan selanjutnya , tanggal 6 juli 1965 PN Postel dipecah
menjadi Perusahaan Negara (PN) Pos dan Giro , dan Perusahaan Negara (PN)
Telekomunikasi yang diatur oleh peraturan pemerintah no.29 tahun 1965 dan
Berdasarkan Undang-undang No.9 Tahun 1969 menetapkan setatus Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi Perjan , Perum , Persero maka status
Pos dan Giro diubah menjadi Perusahaan Umum Pos dan Giro dengan
peraturan pemerintahan No . 9 Tahun 1978 .
Perum pos dan giro mempunyai tugas pokok , yaitu mengusahaakan dan
mengembangkan pelayanan dalam bidang lalu lintas berita , informasi tertulis ,
barang dan uang untuk menunjang kelancaran hubungan masyarakat dan
menunjang kelancaran terlaksananya pembangunan nasional . maka pada
tanggal 27 februari 1995 perum Pos dan Giro berubah menjadi PT . Pos
Indonesia (Persero) berdasarkan peraturan pemerintah No .5 Tahun 1995 dan
disyahkan pada tanggal 20 juli 1995 dengan akta notaries Soetjipto, SH
NO.117 .
3.2Struktur Organisasi
Gambar 2.1
Struktur Organisasi PT . Pos Indonesia ( Persero )
Cabang Soreang
Unti Pensiun Asman Akuntansi Asma Pelayanan II Asman Pelayanan
Dayeuh Kolot Banjaran Pangalengan Pesawahan Katapang Ciwidey Katapang STT Telkom
3.3 Deskripsi jabatan
1. Kepala kantor
a. Menyusun rencana kerja bagi karyawan menurut baginya
b. Memimpin pelaksanaan kerja
c. Mengesahkan penerimaan dan pengeluaran uang yang berhubungan
d. Memberikan peringantan dan juga tindakan kepada pegawai yang
melakukan pelangaran / kesalahan
2. Urusan SDM / administrasi
a. Mengerjakan agenda harian surat masuk dan surat keluar
b. Membuat konsep laporan mingguan / bulanan / triwulan
c. Urusan gaji atau kepegawaian , menyampulkan dan mengirimnya
d. Mengetik konsep-konsep surat NDDP / laporan dari KKP serta
pengawas loket
3. Svp keuangan
a. Melakukan akuntasi dan menyusun laporan keuangan pos
b. Menjamin keakuratan dan ketetapan waktu penyajian ;aporan
keuangan akuntasi Pos
4. Svp pelayanan
a. Memegang panjar kas kecio BPM
b. Meneriman surat kiriman khusus
c. Menerima pengeposan surat pos / dinas /beban porto
d. Melayani , menjual BPm /akte agrarian / sahabat pena pada public
5. Svp pengolahan
a. Bertanggung jawab atas kelancaran atau keamanan pengiriman atau
penerimaan pos atau remise
b. Mengawasi atau memeriksa pekerjaan antaran atau angkot bis surata
c. Mengawasi keamanan dan kebersihan peralatan kantor serta yang
dipakai seperti tromopol , WP , Cap tanggal , Meja , Kursi dan
BAB IV PEMBAHASAN
ASPEK KEGIATAN PERUSAHAAN
4.1Bisnis Logistik
Yang dimaksud dengan logistic adalah proses pengolahan secara strategis
mengenai pemindahan dan penyimpanan barang , komponen dan produk akhir
dari pemasok , melalui perusahaan sampai kepada pelanggan . agar
penyelenggaraan bisnis logistik tercapai dengan baik mulai dari proses
perpindahan dan pengundangan barang harus didukung oleh aliran informasi
yang terintergrasi mulai dari awal proses sampai akhir rantai distribusi . dari
pengertian tersebut serta dihubungkan dengan penyerderrhanaan produk PT .
Pos Indonesia diketahui bahwa cakupan bisnis logistic meliputi :
Distribusi fisik ( physal distribusition ) yang meliputi pengiriman
paketpos , paketpos kilat khusus dan paketpos perlakuaan khusus
pada produk inti serta paketpos optima dan paketpos point to
point pada produk pengembangan
Jasa pergudangan dan jasa pengurusan transporting serta
E-Commerce pada produk perluasan .
4.2Batas Dan Ukuran Paket
a. Paketpos ( standar ) batas ukuran maksimumnya , baik yang duangkut
panjang dan kelilingnya yang terbesar yang diukur kearah lain dari
panjangnya tidak boled dari 300 cm .
b. Paketpos ( non standar ) tidak mengenal pembatasan ukuran maupun
berat . semua jenis barang dalam ukuran , volume dan tingkat nerta dapat
dikirim sebagai kiriman paketpos optima domestic , ekspor , dan import
sepanjang :
Daya angkut , alat serta sarana transportasi memungkinkan
khusus untuk paketpos optima domestic yang dikirim lewat
udara agar memperhatika ukuran pintu pesawat udara .
Dikirim keseluruh Negara yang dapat dilayani oleh mitra usaha .
Tidak dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang
berlaku dalam negri maupun di Negara tujuan .
4.3Aturan Larangan Pengiriman Paket
Dilarang mengirim barang yang dapat membahayakan kiriman pos atau
keselamatan orang . pelanggaran ini diancam dengan hukuman pidana
selama-lamanya 1 ( satu ) tahun atau denda setinggi-tinginya satu juta rupiah dan wajib
mengganti rugi kepada PT . Pos Indonesia ( persero ) atau pihak lain atas
kerugian diderita .
Barang – barang yang dilarang dikirimkan atau dipaketkan yaitu :
a. Barang yang sifatnya dapat merusak atau mengotorkan kiriman paket
lain dan membahayakan orang atau pegawai pos.
b. Barang yang mudah meledak , mudah menyala atau dapat terbakar
c. Binatang hidup atau tumbuh-tumbuhan ( kecuali telah memenuhi
ketentuan yang berlaku misalnya karantina ) .
d. Barang yang menyinggung kesulilaan .
e. Candu , Morphine , Kokain ,Ganja , Ektasi , dan jenis obat lainya yang
dilarang oleh pemerintah .
f. Barang yang dilarang masuk kesuatu Negara tujuan atau karna
pembatasaan / embargo ni Negara tujuan .
4.4Ketentuan dan syarat-syarat pengiriman lainnya.
1) PT . Pos Indonesia ( persero ) akan bertanggung jawab terhadap paketpos yang dikirim bila pengiriman telah membayar semua biaya
pengiriman (kecuali ada kesepakatan tertentu ) dan memiliki bukti
tanda terima pengiriman paketpos .
2) Isi paket dan nilai barang harus sesuai dengan pernyataan pengiriman pada halaman muka bukti pengiriman ( model paket-1 ) . bila
pernyataan tidak sesuai dengan isi paket , maka pengirim bertanggung
jawab atas pelangaran hokum yang dilakukannya .
3) PT . Pos Indonesia ( persero ) tidak bertanggung jawab atas hal-hal
sebagai berikut :
Resiko teknik apapun yang terjadi selama pengakutan yang
menyebabkan barang yang dikirim tidak berfungsi atau berubah
fungsi , hal ini berlaku untuk barang-barang seperti mesin dan
TV , Radio , Tape , AC , Kulkas , video , Mesin Cuci , dan
barang-barang sejenis lainnya .
Keterlambatan pengiriman ke tempat tujuan dan kehilangan
atau kerusakan karena keadaan yang memaksa / Force Mejeure
misalnya : perang , pembajakan , dan kejadian-kejadian
sejenisnya .
Semua penahanan dan penyitaan atau pemusnahaan terhadap
suatu jenis barang kiriman oleh pemerintahan yang berwenang
seperti : Bea Cukai , Karantina , Kepolisian , Kejaksaan , dan
instansi-instansi lainnya .
Kebicoran , kerusakan atau pembusukan untik jenis kiriman
yang berupa seperti : Barang cair , Pecah belah , makanan dan
lain-lainnya .
4) Bila terjadi kerusakan atau kehilangan terhadap isi paket , penggantian
kerugian berdasarkan surat edaran direksi No:116/Dirop/Divket/98
tanggal 09-09-1998 untuk paketpos dalam negeri . dan
No.40/Dirop/Divket/98 tanggal 16-04-1998 untuk paketpos luar negeri .
apabila terjadi perubahan ketentuan ganti rugi , maka ganti rugi akan
diberlakukan sesuai ketentuan yang berlaku .
5) PT . Pos Indonesia ( persero ) dalam keadaan terpaksa , berhak
sampai ketempat tujuan tanpa pemberitahuan tetlebih dahulu kepada
pengiriman .
6) Kiriman telah dianggap diterima dengan baik dan benar bila tidak ada
keluhan saat diserahklan kepada penerima .
7) Khusus untuk paket optima syarat-syarat pengemasan dan penanga
lainnya sebagai berikut :
Barang pecah belah dan elektronik harus dikemas dengan kayu
dilapisi dengan busa atau penahan lainnya sehingga terhindar
dari kerusakan .
Khusus untuk kiriman sepeda motor :
- Bensin dan oli harus kosong
- Dilampiri dengan foto copy STNK
- Yang diangkut melalui udara dikemas dengan kayu dan
ban harus dalam keadaan dikempeskan .
4.5Operasionalisasi Paketpos Standar
Secara garis besar alur penanganan paketpos terdiri dari rangkaian
kegiatan mulai dari collecting ( pengumpulan) , processing ( pengolahan ) ,
transporting ( pengakutan ) serta delivery ( antaran ) .
a. Collection (pengumpulan)
Kegiatan pengumpulan adalah proses penerimaan paketpos dari pengirim
loket kp cabang , loket agen pos , dan unit pelayanan pergerakan (PKK , PKD ,
Possarling) .
Penerimaan di loket
Petugas loket harus memerikasa apabila kiriman tersebut :
Telah dikirim dengan baik/kuat .
Tidak melampaui batas maksimal ukuran dan berat (jika
melampaui akan dialihkan ke layanan paket optima) .
Tidak berisi barang yang dilarang pengiriman melalui paketpos .
Apabila terdapat keraguan-keraguan tentang isi paket atau kurang
sempurna poengemasaannya , maka paket tersebut oleh pengawas
dapat diminta untuk dibuka atau ditolak .
Setelah isi loket telah manimbang dan menentukan porto/bea yang
harus dibayar oleh si pengirim kemudian memberikan paket-1
(resi pengiriman) kepada pengiriman untik di isi .
Penulisan alamat pada resi pengiriman yaitu model paket-1 untuk
PP DN dan model CN 71 untuk PP LN telaj lengkap dan benar
kemudian dicocokan dengan penulisan alamat paket yang akan
dikirim .
Petugas paket mengisi register PP-1 dan menempelkan cari nomor
PP-1 tersebut sebagai berikut :
- 1 lembar cari nomor kecil pada lembar asli paket-1 pada
- 1 lembar carik noimor yang besar pada paketpos .
b. Procesing (pengolahan paketpos)
Kegiatan pengolahan secara garis besar dibagi menjadi dua , yaitu
pengolahan dikantor asal dan pengolahan dikantor tujuan .
1) Pengolahan Dikantor Asal :
Pengolahan di kantor asal dimulai daei kegiatan penyortiran ,
pencatatan dan penutupan . agar kegiatan tersebut efektip dan
sistematis perlu diatur secara supaya kegiatab penyortingan dan
pencatatan (pada adpis PP-8) perlu dilakukan secara berangsur-angsur
(tidak sekaligus) selama sama olah , sedangkan kegiatan penutupan
dilakukan menjelang akhir masa olah .
2) Pengolahan Dikantor Tujuan
Pengolahan dikantor tujuan dimulai dari pembukaan kantung/kiriman
paketpos dikantor tujuan sampai dengan paket tersebut diserahkan ke
bagian ekspedisi untuk diolah lebih lanjut .
c. Delevery (pengantaran)
Semua PP yang akan diantar oleh pengantar PP terlebih dahulu
dicacar pada register PP-22
PP yang berhasil diserahkan kepada si alamat atau orang yang
serumah dengan si alamat sebagai bukti penerimaannya ,
PP yang tidak berhasil diserahkan (misalnya karena rumah
tertutup) maka petugas pengantar dapat meninggalkan surat
panggilan (PP-14) dirumah si alamat yang bersangkutan untuk
dating ke kantor untuk mengambil PP tersebut .
Bila si penerima menolak menerima PP yang diantar untuk menulis
penolakannya pada karal (paket-1) serta membubuhkan tanda
tangan .
Setelah pengantar selesai melaksanakan antaran barang pada
kembali ke kantor harus menyerahkan sbb :
- PP yang tidak berhasil diserahkan berserta paket-1 .
- Paket-1 yang telah ditandatangani si penerima .
4.6 JENIS-JENIS PRODUK BISNIS LOGISTIK A . Klasifikasi Produk
a. Produk Inti
Produk inti bisnis logistic terdiri dari 3 (tiga) tingkat layanan , yaitu :
1. Layanan standar
Layanan standar adalah layanan yang harus ada dan wajib
disediakan diseluruh kantor pos , misalnya : paketpos biasa dan
luar negeri .
2. Layanan prioritas
Layanan prioritas adalah layanan yang hanya disediakan oleh
kantor pos tertentu yang mendapat prioritas penanganan dan
3. Layanan pelakuaan khusus
Layanan pelakuan khusus adalah layanan yang dapat
dinegoisasikan dengan pelanggan dan dengan
persyaratan-persyaratan tertentu , misalnya : kiriman pemilu .
b. Produk Pengembangan
Produk pengembangan adalah pengembangan dari produk inti dengan
criteria . bahwa masih terkait dengan layanan pada produk inti .
misalnya :
1. layanan Paketpos Point To Point
2. layanan paketpos Optima/Kargopos dalam dan Luar Negeri
3. layanan Jasa Pergudangan
c. Produk Peluasan
produk peluasan adalah pengembangan dari produk dengan criteria
bahwa layanan trsebut terkait maupun tidak terkait dengan kompentesi
inti perusahaan, misalnya : Jasa Kepabeanan (PPJK) .
B. Karakteristik Produk
Untuk mengenal lebih jauh tentang cirri-ciri suatu produk , dibahwa ini
1. Layanan Paketpos Biasa
Pengertian :
Kemasan berisi barang dengan bentuk dan ukuran tertentu .
Spesipikasi
barang merupakan layanan fakultatif bagi
pelanggan.
Ukuran : Maksimun 30Kg
Berat : Perhitungan dilakukan dengan dua cara, yaitu :
-Dengan menimbang kiriman
-Berdasarkan volumetric kiriman dengan rumus :
(P(cm) x L(cm) x T(cm) : 6000 x 1kg
Dari hasil hitungan kedua cara tersebut tentukan
berat yang terbesar yang akan digunakan untuk
menghitung tarif .
Jaringan : jaringan paketpos dalam negeri meliputi semua
Tarif : - Berdasarkan tarif kilogram pertama ditambah
tariff perkilogram berikutnya, dengan ketentuan
tariff minimal adalah tariff dengan tingkat berat 3
kilogram. Selebihnya dihitung perkilogram .
-Beratnya tariff sesuai dengan lampiran
keputusan direksi Nomor : KD.77/Dirut/1201
tanggal 12 Desember 001 tentang tarif paketpos
bias dalam negeri .
2. Layanan Paketpos Kilat Khusus
Pengertian :
Paketpos Kilat Khusus (PPKH) adalah kemasan ukuran standar dengan berat
dari 2 kg s.d 30 kg yang diberlakukan secara khusus .
Spesipikasi
barang merupakan layanan fakultatif bagi
pelanggan.
Ukuran : Isi terpanjang tidak melebihi 1,5 cm dengan
jumlah terpanjang dan keliling tidak melibihi 3 m
Berat : Maksimum 30 kg
Jaringan : Nasional
Tarif : Mengacu kepdir Nomor 93/Dirut/2000 tentang
tariff PP kilat khusus
3. Layanan Paketpos Pelakuan Khusus
Pengertian
Layanan paketpos yang persuaratan, tariff dan atribut layanannya sesuai
kesepekatan dengan pelanggan .
Spesipikasi
Waktu tempuh : Kesepakatan dengan pelanggan
Resi : Optimal
Berita Terima : Optimal
Asuransi : Optimal
Ukuran : Kesepakatan dengn pelanggan
Berat : Kesepakatan dengn pelanggan
Jaringan : Dalam jaringan yang dilayani oleh PP standar
(biasa) dan PP kilat khusus
4. Layanan Paketpos Optima
Pengertian
Penyelenggara paketpos optima merupakan layanan kiriman barang yang
memiliki salah satu cirri sebagai berikiut :
a. Ukuran berat maksimal adalah sebesar kamampuan/daya muat alat
angkutan dan atau maksimum berat dari isi container (wadah yang
digunakan dalam pengiriman PP optima) dan Pallet (jarring pengaman)
yang digunakan .
b. Ukuran volume maksimum adalah sepanjang dapat dimuat dalam alat
angkutan atau dapat dimuat dalam container dan Pallet
c. Paket yang karena bentuk dan susunanya memerlukan tindakan purbajaga
atau tidak mudah diangkut bersama paketpos standar .
d. Paket yang berisi barang-barang yang mudah pecah dan harus ditangani
hati-hati .
e. Paket yang harus disampaikan kepada pribadi penerima secara langsung
atas permintaan pemgirim .
f. Paket yang atas permintaan pengirim harus diluar kantor pos atau dikirim
secara kolektif .
5. Layanan Paket Optima Dalam Negeri
Pengertian :
Produk dari paketpos non standar yang diangkut dengan jalan darat/laut dan
udara untuk tujuan dalam negeri yang batas berat maupun ukuran diluar
Spesipikasi
Waktu tempuh : H+9 s.d H+14
Resi : melekat pada layanan
Berita Terima : Optimal (tergantung permintaan pengirim)
Asuransi : Dapat diasuransikan berdasarkan penujukan dari
pihak pengirim/shipper ataupun dengan
mengunakan layanan asuransi yang telah
ditetapkan PT . Pos Indonesia . bagi pengiriman
yang tidak diasuransikan maka pengaturan ganti
rugu diatur berdasarkan ketentuan yang ada pada
PT . Pos Indonesia dan TPK/KTSH/Mitra
Indonesia selama masih menjadi tanggung jawab
pihak .
Ukuran : Diluar ketentuan yang diatur dalam Akta Pos
Internasional
Berat : Diluar ketentuan yang diatur dalam Akta Pos
Internasional
Jaringan : Dipertukarkan antar kota-kota yang diusahakan
hanya menggunakan satu kali alat angkutan atau
Tarif : Mengacu kepdir Nomor : 97/Dirut/2000 tanggal
23 Agustus 2000 tentang tariff paketpos optima
dalam Negeri
6. Layanan Paketpos Optima Luar Negeri
Pengertian :
Paketpos non standar yang diangkut dengan jalan darat, laut dan udara untuk
tujuan dalam Negeri, yang batas ukuran dan berat diluar ketentuan yang
diatur dalam Akta Pos Internasional .
mengunakan layanan asuransi yang telah
ditetapkan PT . Pos Indonesia . bagi pengiriman
yang tidak diasuransikan maka pengaturan ganti
rugu diatur berdasarkan ketentuan yang ada pada
PT . Pos Indonesia dan TPK/KTSH/Mitra
Indonesia selama masih menjadi tanggung jawab
Ukuran : Diluar ketentuan yang diatur dalam Akta Pos
Internasional
Berat : Diluar ketentuan yang diatur dalam Akta Pos
Internasional
Jaringan : Kota-kota dinegara yang telah ditentukan dan
dapat dilakukan penerusan kiriman oleh
TPK/KTSH/Mitra Pos Indonesia .
Tarif : - Mengacu kepdir Nomor : 97/Dirut/2000 tanggal
23 Agustus 2000 tentang tariff paketpos optima
dalam Negeri
- Tarif Paketpos Optima LN dihitung dari
pelabuhan udara atau laut di Indonesia ke Negara
tujuan. Dengan demikian biaya penerusan dari
masing-masing kantor pos ke pelabuhan udara
atau laut tersebut adar dipungut sesuai dengan
tarif paketpos Optima DN.
7. Layanan Paketpos Point To Point
Pengertian :
Kemasan dalam bentuk besar dan dikirim gudang pengirim kegudang
penerima dengan persyaratan tertentu .
Spesipikasi
Resi : Optimal
Bali dan daerah berpotensi lainya yang
jaringannya telah diintergrasikan dengan alat
angkutan.
Tarif : Mengacu kepdir Nomor : 94/Dirut/2000 tanggal
23 Agustus 2000 tentang tarif paketpos point to
point .
8. Layanan Paketpos Pabean/Luar Negeri
Pengertian :
Paketpos Pabean/luar Negeri adalah paketpos yang dikirim ke atau dari
daerah Pabean/Luar negeri . paketpos yang yang dikirimkan keluar Negeri
umumnya dapat diposkan/dikirim dari kantor pos yang merupakan kantor lalu
Bea dan yang bukan kantor lalu Bea. Perbedaan keduannya terletak pada cara
palalubeaannya. Kalau paketpos diposkan dari kantor pos yang bukan kantor
lalu Bea, maka pelalubeaan dilakukan oleh kantor pos, sedangkan jika
dipaketpos tersebut diposkan dikantor lalu Bea, maka pelalubaeannya
Spesipikasi
mengunakan layanan asuransi yang telah
ditetapkan PT . Pos Indonesia . bagi pengiriman
yang tidak diasuransikan maka pengaturan ganti
rugu diatur berdasarkan ketentuan yang ada pada
PT . Pos Indonesia dan TPK/KTSH/Mitra
Indonesia selama masih menjadi tanggung jawab
pihak .
dapat dilakukan penerusan kiriman oleh Pos
Indonesia .
Tarif : Terdiri dari tariff paketpos laut dan udara, yang
Nomor:48/Dirut/1998 tanggal 3 April 1995
tentang tarif paket pos Luar Negeri.
C. Bisnis keuangan
Pada kepdir Nomor 96/Dirut/2000 tanggal 23 Agustus 2000 disebutkan bahwa :
1. Pada produk inti bisnis keuangan dikenal:
a. Produk dengan layanan standar, yaitu weselpos yang merupakan hasil
penyederhanaan dari produk lama seperti weselpos biasa, weselpos
standar, weselpos berlangganan serta weselpos biasa lainnya.
b. Dipihak lain Giropos tidak mengalami penyerderhanaan produk,
artinya produk ini tetap eksis sebagaimana semula.
c. Produk dengan tingkat layanan prioritas yaitu wesel PK (perlakuan
khusus), Giropos PK serta layanan kemitraan berupa tabungan dan
penyaluran dana.
2. Pada poroduk pengembangan dikenal Sistem Pembayaran Nasional (SOPP
Pos), Weselpos bayar ditempat, Weselpos Visa Elektron dan Pos
Remmitance.
3. Untuk layanan bisnis keuangan luar Negeri dikenal Weselpos Luar Negeri
Diagram konteks
Petugas
Sitemm informasi pengolaha data pengiriman dan
penerimaan baang
Dt pengiriman Dt laporan pengiriman Kepala seksi pengiriman
Data flow diagram
DED Level 0
Membuat laporan keuangan
Laporan pengiriman Petugas
Kepala seksi keuangan Data Petugas
DED LEVEL 1
petugas
Memasukan data
Cetak data pengiriman Dt petugas
Dt keuangan
Ke Proses
Kamus data
1. Nama Arus Data : dt_petugas
Alias : ---
Aliran : petugas-proses 1 , proses 1-petugas
Atribut : Nip_petugas , Nama_petugas, Alamat
2. Nama Arus Data : dt_pengirim
Alias : ---
Atribut : kode_pengirim, nama_pengirim, jumlah_pengirim
3. Nama Arus Data : lap_keuangan
Alias : ---
Aliran : poses 1- kepala seksi pengiriman
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari kerja peraktek yang kami lakukan di PT. Pos
Indonesia (Persero) Soreang, Dari hasil analisis sistem pada bab yang telah lalu,
dapat disimpulkan bahwa sistem pengiriman dan penerimaan barang dinilai
kurang efektif dan efisien karena proses yang dilakukan masih menggunakan
aplikasi sederhana dan pekerjaan yang ada lebih banyak dilakukan secara manual
sehingga mengakibatkan keterlambatan dalam bekerja. Disamping itu media
penyimpanan yang digunakan dalam bentuk buku tulis mengakibatkan proses
pencarian data sulit ditemukan, ataupun proses perhitungan yang dilakukan akan
mengalami kesalahan apabila bagian penjualan dan bagian pembelian kurang teliti
dalam menginput data-data penjualan ataupun pembelian yang terjadi.
Untuk itu dengan adanya proses yang diusulkan membuat proses
penginputan data barang, atau pun perhitungan penyusutan barang dapat
dilakukan dengan cepat sehingga laporan yang dihasilkan dapat menunjang
keputusan bagi manager secara cepat dan tepat.
5.2 Saran
Adapun hal-hal yang disarankan dalam pemeliharaan Sistem Pengolahan
1. Diperlukan back up data sebagai cadangan apabila terjadi kerusakkan
terhadap media penyimpanan.
2. Perlu perawatan dan pengembangan lebih lanjut agar program ini dapat
memberikan pelayanan yang lebih baik.
3. Back up data tidak hanya dilakukan pada waktu terjadi kerusakan pada
media penyimpanan saja, tetapi lakukan back up data apabila semua
Laporan kerja praktek
Diajukan untuk memenuhi
Syarat mata kuliah kerja praktek program Diploma tiga Manajemen informatika
Oleh :
Iyan nandang K. (10907076)
Luthfi faisal H. (10907065)
Risal Agung N. (10907084)
JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
iii
KATA PENGANTAR………. ii
DAFTAR ISI……….. iii
DAFTAR LAMPIRAN………. vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang kerja praktek……….… 11.2 Identifikasi an rumusan masalah……… 3
1.3 Maksud dan tujuan……… 3
1.4 Batasan masalah………... 5
1.5 Lokasi dan waktu kerja praktek……….. 5
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian system……….. 6
2.2 Elemen system……….……… 7
2.3 Karakteristik system……….……….. 7
2.4 Klasifikasi system……….………. 9
2.5 Pengertian informasi……….……… 10
iv
2.8 Flowmap (Bagan alir dokumen)……….…… 12
2.9 Diagram konteks……….………. 12
2.1.1 Data flow Diagram……….…………. 12
2.1.2 Kamus data……….……. 13
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah singkat perusahaan………. 14
Masa VOC (1700-1808 ) Masa Pemerintahaan Deedles (1808-1811) Masa pemerintahan raffles (1811-1816) Masa pemerintahan Belanda (1816-1942) dan Masa Pendudukan Jepang (1942-1945) Masa Perebutan kekuasaan Jawatan PTT Dari Tentara Jepang Hingga Saat Ini 3.2 Struktur organisasi……… 18
3.3 Deskripsi jabatan………... 18
Kepala kantor
Urusan SDM / administrasi
v
BAB IV PEMBAHASAN ASPEK KEGIATAN PERUSAHANAN
4.1 Bisnis logistic……….. 21
4.2 Batas dan ukuran paket……….. 21
4.3 Aturan larangan pengiriman paket……….. 22
4.4 Ketentuan dan syarat – syarat pengiriman lainnya.. 23
4.5 Operasionalisasi paketpos standar……….. 25
Collection (Pengumpulan)
Procesing (pengolahan paketpos)
Pengolahan dikantor asal
Pengolahan dikantor tujuan
Delevery (Pengantaran)
4.6 Jenis – jenis produk bisnis logistic……….. 28
A. Klasifikasi produk
Produk inti
Produk pengembangan
vi
Layanan paketpos kilat khusus
Layanan paketpos pelakuan khusus
Layanan paketpos optima
Layanan paketpos optima dalam negri
Layanan paketpos optima luar negri
Layanan paketpos point to point
Layanan Paketpos Pabean/Luar Negeri
C. Bisnis keuangan
Flowmap……… 40
Diagram konteks……… 41
Data flow diagram
Level 0……….……… 41
Level 1……….………. 42
vii
5.1 Kesimpulan……….……… 44
5.2 Saran……….. 44
viii
No Lampiran Judul Lampiran
1 Surat Pengajuan Permohonan Kerja Praktek
2 Surat Balasan Pengajuan Laporan Kerja Praktek
3 Absensi Kehadiran Siswa
i
menyelesaikan kerja praktek dan menyusun laporan kerja praktek ini. Begitu
banyak hambatan yang harus penulis lalui tetapio dengan izinnya penulis dapat
menyelesaikannya. Laporan kerja praktek yang penulis beri judul “PROSEDUR
LAYANAN SISTEM PENGIRIMAN DAN PENERIMAAN BARANG PADA
PT. POS INDONESIA (PERSERO) SOREANG”.
Laporan ini merupakan salah satu syarat kelulusan kuliah kerja praktek. Selain
tugas mata kuliah kerja praktek juga merupakan sarana yang tepat untuk
mendapatkan ilmu tentang dunia kerja, menambah relasi untuk kesempatan
bekerja setelai selesai kuliah nanti. Selama penyusunan laporan ini penulis
mendapatkan masukan maupun dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M. Sc. selaku rector Universitas
Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.
2. Bapak Dadang Munandar, S. E., M. Si. selaku ketua jurusan Manajemen
Informatika universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.
ii
Bandung, Oktober 2009
PROSEDUR LAYANAN SISTEM PENGIRIMAN DAN
PENERIMAAN BARANG PADA PT. POS INDONESIA
(PERSERO) SOREANG
Laporan kerja praktek
Diajukan untuk memenuhi
Syarat mata kuliah kerja praktek program Diploma tige Manajemen informatika
Oleh :
Iyan nandang K. (10907076)
Luthfi faisal H. (10907065)
Risal Agung N. (10907084)
Bandung, Oktober 2009
Pembimbing jurusan Pembimbing lapangan
Citra Noviasari Engkos Kosasih
NIP. 4177. 71. 76. 009 NIPPOS 960204957
Ketua Jurusan Manajemen Informatika
Dadang Munandar, S.E., M.Si.