I. Pendahuluan
Bagian pendahuluan memaparkan latar belakang masalah rendahnya hasil belajar ekonomi di SMA Gajah Mada Bandar Lampung, yang diduga disebabkan oleh metode pembelajaran yang kurang efektif, yaitu metode ceramah yang berpusat pada guru. Penelitian ini membatasi diri pada perbandingan efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dan Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar ekonomi siswa, dengan mempertimbangkan kemampuan awal siswa. Identifikasi masalah mencakup rendahnya hasil belajar, pembelajaran yang berpusat pada guru, kurangnya keaktifan siswa, serta belum diterapkannya model pembelajaran kooperatif secara optimal. Pembatasan masalah difokuskan pada perbandingan dua model kooperatif tersebut dan kemampuan awal siswa. Rumusan masalah mengungkapkan tujuan untuk membandingkan keefektifan kedua model pembelajaran, baik secara umum maupun berdasarkan kemampuan awal siswa (tinggi dan rendah), serta meneliti adanya interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal. Tujuan penelitian menunjukkan niat untuk menganalisis perbedaan hasil belajar antara kedua model, mengetahui keefektifan masing-masing model pada siswa dengan kemampuan awal berbeda, dan mengkaji interaksi antara variabel-variabel tersebut. Kegunaan penelitian ini meliputi manfaat teoritis dan praktis, baik bagi sekolah, guru, dan siswa.
1.1 Latar Belakang Masalah
Latar belakang menjelaskan konteks rendahnya hasil belajar ekonomi di SMA Gajah Mada. Data awal menunjukkan persentase siswa yang mencapai KKM di bawah 50%. Ini dikaitkan dengan metode pembelajaran ceramah yang kurang efektif dan kurang melibatkan siswa secara aktif. Penelitian ini bermaksud mengeksplorasi model pembelajaran alternatif yang lebih efektif, yaitu model pembelajaran kooperatif, khususnya tipe GI dan STAD. Pemilihan kedua model didasarkan pada potensi keduanya dalam meningkatkan partisipasi siswa dan hasil belajar.
1.2 Identifikasi Masalah
Bagian ini mengidentifikasi beberapa masalah utama yang menjadi fokus penelitian. Permasalahan tersebut antara lain: rendahnya hasil belajar ekonomi, pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher-centered), kurangnya keaktifan siswa, penggunaan metode ceramah yang kurang efektif, dan belum diterapkannya model pembelajaran kooperatif secara optimal. Identifikasi masalah ini menjadi dasar untuk merumuskan masalah penelitian yang lebih spesifik dan terarah.
1.3 Pembatasan Masalah
Penelitian ini membatasi ruang lingkupnya pada perbandingan dua model pembelajaran kooperatif, yaitu GI dan STAD, serta pengaruh kemampuan awal siswa terhadap hasil belajar ekonomi. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil belajar, seperti motivasi dan minat belajar, tidak dibahas secara mendalam dalam penelitian ini agar fokus penelitian tetap terjaga.
1.4 Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian dirumuskan secara spesifik dan terukur. Pertanyaan penelitian difokuskan pada perbandingan hasil belajar antara kedua model pembelajaran (GI dan STAD), baik secara keseluruhan maupun pada kelompok siswa dengan kemampuan awal tinggi dan rendah. Pertanyaan juga diajukan mengenai adanya interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal siswa.
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan keefektifan kedua model pembelajaran (GI dan STAD) dalam meningkatkan hasil belajar ekonomi. Tujuannya juga untuk mengetahui perbedaan efektivitas kedua model pada siswa dengan kemampuan awal berbeda (tinggi dan rendah), serta untuk menyelidiki adanya interaksi antara kedua variabel tersebut. Tujuan penelitian ini selaras dengan rumusan masalah yang telah dijabarkan sebelumnya.
1.6 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat teoritis dan praktis. Secara teoritis, penelitian ini dapat memperkaya khasanah ilmu pendidikan khususnya terkait model pembelajaran kooperatif dan hasil belajar. Secara praktis, penelitian ini dapat memberikan informasi berharga bagi sekolah untuk meningkatkan mutu pembelajaran, bagi guru dalam memilih model pembelajaran yang tepat, dan bagi siswa untuk memahami berbagai model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar mereka.
1.7 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian menjelaskan objek dan subjek penelitian, serta tempat dan waktu penelitian. Objek penelitian adalah model pembelajaran kooperatif tipe GI dan STAD. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMA Gajah Mada Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian dilakukan di SMA Gajah Mada Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. Batasan ini memastikan fokus dan keluasan penelitian sesuai dengan sumber daya dan waktu yang tersedia.
II. Tinjauan Pustaka, Kerangka Pikir, dan Hipotesis
Bagian ini membahas landasan teori yang relevan dengan penelitian, meliputi konsep belajar dan hasil belajar, model pembelajaran kooperatif, khususnya tipe GI dan STAD, serta kemampuan awal siswa. Tinjauan pustaka menjelaskan berbagai definisi belajar dan hasil belajar dari berbagai perspektif, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dijelaskan pula konsep pembelajaran kooperatif sebagai model pembelajaran yang menekankan kerja sama antar siswa dalam kelompok heterogen. Karakteristik dan langkah-langkah model GI dan STAD dijelaskan secara detail, menunjukkan perbedaan dan persamaan kedua model tersebut. Konsep kemampuan awal dijelaskan sebagai pengetahuan dan keterampilan awal siswa yang berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Kerangka pikir menggambarkan hubungan antar variabel yang diteliti, yaitu model pembelajaran (GI dan STAD), kemampuan awal siswa, dan hasil belajar ekonomi. Hipotesis penelitian dirumuskan berdasarkan kerangka pikir dan tinjauan pustaka, menyatakan dugaan peneliti mengenai perbedaan efektivitas kedua model pembelajaran dan interaksi antara model pembelajaran dengan kemampuan awal siswa.
2.1 Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka ini membahas konsep belajar dan hasil belajar dari berbagai perspektif, meliputi definisi, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan jenis-jenis hasil belajar (kognitif, afektif, dan psikomotor). Pembahasan juga mencakup model pembelajaran kooperatif secara umum, menjelaskan prinsip-prinsip dan karakteristiknya. Selanjutnya dijelaskan secara detail model pembelajaran kooperatif tipe GI dan STAD, termasuk langkah-langkah, kelebihan, dan kekurangan masing-masing model. Terakhir, dibahas konsep kemampuan awal siswa sebagai salah satu faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar.
2.2 Penelitian yang Relevan
Bagian ini akan menelaah studi-studi terdahulu yang relevan dengan topik penelitian ini. Tujuannya adalah untuk melihat kesamaan, perbedaan, dan implikasi dari temuan penelitian sebelumnya terhadap penelitian yang akan dilakukan. Penelitian yang relevan akan membantu peneliti untuk memperkuat dasar teoritis dan metodologis penelitiannya.
2.3 Kerangka Pikir
Kerangka pikir menggambarkan hubungan antar variabel penelitian secara sistematis dan visual. Bagan kerangka pikir akan menunjukkan bagaimana model pembelajaran (GI dan STAD) dan kemampuan awal siswa mempengaruhi hasil belajar ekonomi. Kerangka pikir ini berfungsi sebagai pedoman dalam mengarahkan penelitian dan menganalisis data.
2.4 Hipotesis
Hipotesis penelitian merumuskan dugaan peneliti mengenai hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Hipotesis akan diuji secara empiris melalui analisis data. Dalam penelitian ini, hipotesis akan dirumuskan untuk menguji perbedaan efektivitas kedua model pembelajaran (GI dan STAD) terhadap hasil belajar, baik secara umum maupun pada kelompok siswa dengan kemampuan awal tinggi dan rendah. Hipotesis juga akan dirumuskan untuk menguji interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal siswa.
III. Metode Penelitian
Bagian metode penelitian menjelaskan desain penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas instrumen, teknik analisis data, dan pengujian hipotesis. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimen komparatif. Populasi dan sampel penelitian dijelaskan secara rinci, termasuk teknik pengambilan sampel yang digunakan. Variabel penelitian meliputi variabel bebas (model pembelajaran), variabel terikat (hasil belajar ekonomi), dan variabel kontrol (kemampuan awal siswa). Definisi operasional variabel menjelaskan bagaimana masing-masing variabel diukur dan dioperasionalkan dalam penelitian. Instrumen penelitian berupa tes kemampuan awal dan tes hasil belajar. Teknik pengumpulan data meliputi tes, observasi, dan dokumentasi. Uji validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan untuk memastikan kualitas instrumen yang digunakan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis varians dua jalan dan t-test dua sampel independen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai hitung dan nilai tabel statistik yang relevan.
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif dipilih karena bertujuan untuk membandingkan dua model pembelajaran, sedangkan pendekatan eksperimen digunakan untuk mengendalikan variabel-variabel yang relevan. Dijelaskan secara detail bagaimana proses eksperimen dilakukan, termasuk pembagian kelompok eksperimen dan kontrol, serta pelaksanaan pembelajaran pada masing-masing kelompok.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Gajah Mada Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Dijelaskan secara rinci bagaimana sampel dipilih dan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian. Pemilihan sampel yang representatif sangat penting untuk memastikan generalisasi hasil penelitian.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian meliputi variabel bebas (model pembelajaran: GI dan STAD), variabel terikat (hasil belajar ekonomi), dan variabel kontrol (kemampuan awal siswa). Definisi operasional dari masing-masing variabel dijelaskan secara detail, termasuk cara pengukuran dan indikatornya. Kejelasan definisi operasional variabel sangat penting untuk menghindari ambiguitas dan kesalahan interpretasi.
3.4 Definisi Operasional Variabel
Bagian ini menjelaskan secara rinci bagaimana masing-masing variabel diukur dan dioperasionalkan dalam penelitian. Definisi operasional variabel bebas (model pembelajaran GI dan STAD) akan menjelaskan secara detail bagaimana kedua model pembelajaran tersebut diterapkan dalam penelitian. Definisi operasional variabel terikat (hasil belajar ekonomi) menjelaskan indikator dan cara pengukurannya, misalnya melalui tes tertulis. Definisi operasional variabel kontrol (kemampuan awal siswa) menjelaskan bagaimana kemampuan awal siswa diukur, misalnya melalui tes awal.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan meliputi tes kemampuan awal dan tes hasil belajar ekonomi. Kisi-kisi tes tersebut dijelaskan secara rinci, termasuk indikator, butir soal, dan tipe soal yang digunakan. Kualitas instrumen penelitian sangat penting untuk memastikan validitas dan reliabilitas data yang dikumpulkan.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi tes, observasi, dan dokumentasi. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan awal dan hasil belajar siswa. Observasi digunakan untuk mengamati proses pembelajaran di kelas. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data pendukung, seperti profil sekolah dan data siswa. Penjelasan rinci tentang prosedur pengumpulan data pada masing-masing teknik sangat penting untuk memastikan data yang dikumpulkan valid dan reliabel.
3.7 Uji Instrumen
Uji validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan untuk memastikan kualitas instrumen penelitian. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana instrumen tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat konsistensi dan keandalan instrumen tersebut. Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen akan menentukan kelayakan instrumen tersebut untuk digunakan dalam penelitian.
3.8 Uji Persyaratan Analisis Data
Uji persyaratan analisis data dilakukan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan memenuhi asumsi-asumsi yang dibutuhkan oleh teknik analisis data yang akan digunakan. Uji yang dilakukan meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil uji persyaratan analisis data akan menentukan teknik analisis data yang tepat dan valid untuk digunakan.
3.9 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis varians dua jalan (ANAVA dua jalan) dan t-test dua sampel independen. ANAVA dua jalan digunakan untuk menguji perbedaan hasil belajar antara kedua model pembelajaran (GI dan STAD) dan interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal siswa. T-test dua sampel independen digunakan untuk menguji perbedaan hasil belajar antara kedua model pembelajaran pada kelompok siswa dengan kemampuan awal tinggi dan rendah. Pemilihan teknik analisis data didasarkan pada jenis data dan tujuan penelitian.
3.10 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai statistik hitung dengan nilai statistik tabel pada taraf signifikansi tertentu (misalnya, α = 0,05). Kesimpulan mengenai penerimaan atau penolakan hipotesis akan diambil berdasarkan hasil perbandingan tersebut. Penjelasan mengenai taraf signifikansi, derajat kebebasan, dan interpretasi hasil uji statistik sangat penting untuk memastikan kesimpulan yang diambil valid dan bermakna.
IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bagian ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan secara sistematis. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, sedangkan pembahasan menjelaskan interpretasi dari hasil penelitian tersebut. Gambaran umum lokasi penelitian meliputi sejarah, visi-misi, kondisi siswa, sarana prasarana, dan struktur organisasi SMA Gajah Mada Bandar Lampung. Deskripsi data mencakup data kemampuan awal siswa, data hasil belajar siswa, dan data lainnya yang relevan. Pengujian persyaratan analisis data meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil belajar ekonomi siswa pada kelas eksperimen (GI) dan kelas kontrol (STAD) dijelaskan secara rinci. Pengujian hipotesis dilakukan dan hasil pengujian diinterpretasikan secara detail. Pembahasan mengkaji hasil penelitian berdasarkan tinjauan pustaka dan penelitian yang relevan. Pembahasan ini juga menjelaskan keterbatasan penelitian dan implikasi hasil penelitian terhadap praktik pembelajaran.
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Bagian ini memberikan gambaran umum tentang SMA Gajah Mada Bandar Lampung sebagai lokasi penelitian. Informasi yang diberikan mencakup sejarah berdirinya sekolah, visi dan misi sekolah, kondisi siswa, sarana dan prasarana sekolah, struktur organisasi sekolah, dan kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah. Deskripsi ini penting untuk memberikan konteks penelitian dan memahami karakteristik lingkungan tempat penelitian dilakukan.
4.2 Deskripsi Data
Bagian ini menyajikan deskripsi data penelitian yang meliputi data kemampuan awal siswa, data hasil belajar siswa, dan data lainnya yang relevan. Data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik untuk memudahkan pemahaman. Deskripsi data ini penting untuk memberikan gambaran awal tentang kondisi siswa sebelum dan setelah dilakukan intervensi pembelajaran.
4.3 Pengujian Persyaratan Analisis Data
Bagian ini menjelaskan hasil pengujian persyaratan analisis data yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas data. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak, sedangkan uji homogenitas bertujuan untuk menguji apakah varians data antar kelompok homogen atau tidak. Hasil uji ini penting untuk memastikan bahwa analisis data yang dilakukan valid dan sesuai dengan asumsi-asumsi statistik yang digunakan.
4.4 Hasil Belajar Ekonomi Siswa di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Bagian ini menyajikan hasil belajar ekonomi siswa di kelas eksperimen (menggunakan model GI) dan kelas kontrol (menggunakan model STAD). Hasil disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, menunjukkan perbandingan hasil belajar antara kedua kelompok. Hasil ini akan menjadi dasar untuk pengujian hipotesis dan pembahasan selanjutnya.
4.5 Pengujian Hipotesis
Bagian ini menyajikan hasil pengujian hipotesis penelitian. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis varians dua jalan dan t-test dua sampel independen. Hasil pengujian diinterpretasikan secara detail, termasuk penjelasan mengenai nilai statistik hitung, nilai statistik tabel, dan kesimpulan yang diambil. Kesimpulan ini akan menjawab rumusan masalah penelitian.
4.6 Pembahasan
Bagian pembahasan menjelaskan interpretasi hasil penelitian berdasarkan tinjauan pustaka dan penelitian yang relevan. Pembahasan ini juga menjelaskan keterbatasan penelitian dan implikasi hasil penelitian terhadap praktik pembelajaran di sekolah. Penjelasan yang rinci dan komprehensif sangat penting untuk memberikan makna dan konteks dari hasil penelitian.
V. Kesimpulan dan Saran
Bagian kesimpulan berisi rangkuman temuan penelitian yang menjawab rumusan masalah. Kesimpulan disusun secara singkat, padat, dan jelas. Saran berisi rekomendasi yang diberikan berdasarkan temuan penelitian. Saran ditujukan kepada sekolah, guru, dan peneliti selanjutnya. Saran diberikan secara spesifik dan operasional, dengan mempertimbangkan konteks penelitian dan keterbatasannya.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan penelitian berisi ringkasan temuan penelitian yang menjawab rumusan masalah. Kesimpulan disusun secara singkat, padat, dan jelas, berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan. Kesimpulan harus sesuai dengan data dan analisis yang disajikan dalam penelitian.
5.2 Saran
Saran diberikan berdasarkan temuan penelitian dan implikasinya terhadap praktik pembelajaran. Saran ditujukan kepada berbagai pihak yang terkait, seperti sekolah, guru, dan peneliti selanjutnya. Saran yang diberikan harus relevan, konkret, dan operasional, sehingga dapat diterapkan dalam praktik pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.