1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Perusahaan
Pada bulan Januari 1966, di Kota Bandung terdapat sejumlah wartawan yang kehilangan pekerjaan. Surat kabar tempat mereka bekerja harus berhenti terbit, karena
terlambat memenuhi ketentuan yang mengharuskan setiap suratkabar berafiliasi dengan salahsatu surat kabar yang ditentukan oleh Departemen Penerangan.
Atas dorongan Panglima Kodam VI/Siliwangi (kini Kodam III/Siliwangi) --Ibrahim Adjie-- pada waktu itu, wartawan-wartawan tadi menerbitkan suratkabar “Harian Angkatan Bersenjata” Edisi Jawa Barat yang berafiliasi dengan Harian
“Angkatan Bersenjata ” (Pusat) yang terbit di Jakarta. Izin rekomendasi berafiliasi
dengan Harian “Angkatan Bersenjata” Pusat ini tertuang dalam Surat Keputusan
Papelrada Jawa Barat Nomor: 04/Papelrada/BD/1966, Tertanggal: 31 Januari 1966. Sedangkan izin terbit dari Deppen tertuang dalam Surat Izin Terbit (SIT) Deppen RI
Nomor: 021/SK/DPHM/SIT/1966.
Nomor perdana Harian “Angkatan Bersenjata” Edisi Jawa Barat terbit pada 24 Maret 1966 bertepatan dengan peringatan ke-20 peristiwa heroik “Bandung Lautan Api”. Namun belum genap satu tahun Harian “Angkatan Bersenjata” Edisi Jawa Barat
Menyusul pencabutan itu, Panglima Kodam Siliwangi HR. Dharsono
(pengganti Ibrahim Adjie) lalu mengeluarkan surat keputusan Papelrada Jawa Barat Nomor: 055/Papelrada/DB/1967, Tertanggal 5 Februari 1967, Tentang: Pelepasan afiliasi Harian “Angkatan Bersenjata Edisi Jawa Barat” dari Harian “Angkatan
Bersenjata Pusat” sekaligus melepas sepenuhnya dari ketergantungan Kodam
Siliwangi. Seiring dengan keputusan ini pulalah, terhitung 24 Maret 1967, nama
Harian “Angkatan Bersenjata” Edisi Jawa Barat pun berganti nama menjadi HU. Pikiran Rakyat (juga dikenal dengan singkatan “PR”) hingga saat ini.
a. Masa Prihatin ( 1967 - 1973)
Enam tahun pertama sejak kelahirannya 24 Maret 1967 s/d 1973 merupakan masa berat dan serba sulit. Jangankan gedung kantor tempat wartawan dan karyawan
bekerja dan mesin cetak untuk mencetak penerbitan koran sehari-hari, mesin tik yang berharga murah sekali pun pada masa ini tidak dimiliki oleh Pikiran Rakyat. Pada masa
prihatin ini, para pengelola Pikiran Rakyat kalau bekerja membuat berita, dll kerap “numpang” dan meminjam peralatan kantor- orang lain.
Begitu pula oplah cetak. Dalam kurun waktu ini pula oplah Pikiran Rakyat
tidak pernah lebih dari 20.000 eks / hari. Sedangkan tenaga kerjanya wartawan dan non wartawan / tata-usaha-- tidak lebih dari 30 orang.
Berbicara masalah honor (gaji), pada masa perintisan ini para pengelola Pikiran Rakyat benar-benar tidak mengenal dalam arti yang sebenarnya. Paling-paling kalau
pada hari itu dikumpulkan setiap hari. Lalu di akhir bulan dikilo dan dijual ke tempat
penampungan kertas bekas. Dari hasil penjualan inilah didapat uang lalu dibagi rata. Namun berkat kegigihan dan keuletan 3 yang didasari oleh jiwa idealisme para
perintis kala itu, Pikiran Rakyat dengan pasti terus semakin mendapat tempat di hati para pembacanya. Melihat kenyataan ini atas saran Menteri Penerangan RI waktu itu bentuk badan hukum Pikiran Rakyat yang semula berupa yayasan dirubah menjadi
perseroan terbatas (PT), dengan nama PT. Pikiran Rakyat terhitung 9 April 1973 dengan Akte Notaris No. 6 yang dibuat di hadapan Notaris Noezar, SH di Bandung.
Perubahan ini lalu disyahkan dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI No. 7. A 5/212/10, tanggal 13 Juli 1973, yang diumumkan dalam berita negara No. 58 tanggal 20 Juli 1973, dengan Surat Ijin Terbit No. 0553/PER/2/SK/DIRJEN-PG/SIT/1973
tanggal 8 Agustus 1973.
b. Awal Kebangkitan
Menyusul perubahan status perusahaan dari yayasan menjadi perseroan terbatas (PT), Pikiran Rakyat segera menata diri. Beberapa bulan yang tersisa dari tahun 1973 dimanfaatkan untuk menyamakan persepsi: merancang program kerja yang terencana
dan sistematis. Program kerja ini di antaranya adanya kesepakatan untuk memiliki mesin cetak sendiri.
Maka pada awal tahun 1974, PT. Pikiran Rakyat mencatat peristiwa penting. Untuk pertamakalinya berhasil melengkapi diri dengan sarana percetakan offset yang
Pikiran Rakyat peredarannya dapat merambah ke seluruh pelosok Jawa Barat. Padahal
dalam kurun waktu 1966-1973 daerah Jawa Barat ini didominasi oleh surat kabar terbitan Jakarta.
Beberapa tahun kemudian, sejalan dengan perkembangan teknologi percetakan, mesin cetak itu dirasakan sudah perlu diganti oleh mesin baru yang lebih canggih. Pada 1985, Direksi Pikiran Rakyat memutuskan untuk mengganti mesin lama. Maka
dibelilah 2 (dua) unit mesin cetak baru merk "Ghoss Comunity" yang langsung didatangkan dari Amerika Serikat. Mesin cetak ini --yang hingga kini masih
digunakan-- memiliki kapasitas cetak sebanyak 50.000 eksemplar/jam/unit. Sedangkan sarana percetakan offset yang dibeli pada 1974, kini ditempatkan di PT. Granesia Jl. Sekelimus Barat 6 Bandung (anak perusahaan PT. Pikiran Rakyat ) dan
masih beroperasi untuk melayani kegiatan percetakan penerbitan umum di luar Grup Pikiran Rakyat.
c. Menjadi Grup Pikiran Rakyat
Berkat ridlo Allah SWT serta kerja keras seluruh jajaran Direksi dan para staf/karyawan, pada tahun-tahun selanjutnya Pikiran Rakyat terus menunjukkan
perkembangan yang mengagumkan baik di bidang finansial maupun material. Maka jika dulu PT. Pikiran Rakyat hanya memiliki satu penerbitan saja yakni HU. Pikiran
Rakyat, kini telah ada sejumlah penerbitan, percetakan, radio dan warrtel (warung telekomunikasi) yang dimilki dan dikelola PT. Pikiran Rakyat. Seiring dengan
GRUP Pikiran Rakyat. Selengkapnya kelompok usaha yang tergabung dalam
bendera Grup Pikiran Rakyat itu adalah sbb:
Kelompok Usaha Grup Pikiran Rakyat Penerbitan Surat Kabar
Harian Umum Pikiran Rakyat
Tabloid Sunda “Galura”
Surat Kabar “Kabar Cirebon”
Harian Umum “Galamedia”
Surat Kabar “ Kabar Priangan”
Harian Umum “KabarBanten”
Percetakan
PT. Granesia Radio Siaran
1.1.1 Visi & Misi Harian Umum Pikiran Rakyat A. Visi Harian Umum Pikiran Rakyat
1. HU Pikiran Rakyat yang bercikal bakal Harian Angkatan Bersenjata
Edisi Jawa Barat yang dilahirkan pada tanggal 24 Maret 1966 untuk diupayakan, dapat hidup dalam masa yang panjang, bahkan kalau mungkin sepanjang masa. Diwarisi oleh generasi demi generasi
sebagai surat kabar yang terus maju, tumbuh dan berkembang menjadi tambah besar, baik sebagai institusi sosial maupun institusi bisnis.
2. Sebagai institusi sosial, HU Pikiran Rakyat dilahirkan untuk menjadi dan dijadikan wahana ibadah kepada Allah SWT, sekaligus wahana pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara.
3. Sebagai institusi bisnis HU Pikiran Rakyat dilahirkan untuk menjadi dan dijadikan wahana bisnis yang mampu meraih sebesar-besarnya
pendapatan dan laba. Sebagai institusi bisnis HU Pikiran Rakyat harus dikelola dengan bertaatazas pada kaidah-kaidah manajemen perusahaan yang baku, serta mampu memenuhi keempat unsur
marketing mix yang terdiri dari product, price, place dan promotion. 4. Kinerja HU Pikiran Rakyat sebagai institusi sosial sangat bergantung
pada kinerja yang dicapai oleh manajemen dan jajaran terkait dalam mengelola HU Pikiran Rakyat sebagai institusi bisnis. Sebaliknya,
HU Pikiran Rakyat sebagai produk idiil yang laku dijual. Karena itu
pengelolaan HU Pikiran Rakyat sebagai institusi sosial dan pengelolaannyasebagai institusi bisnis harus dilaksanakan berdasarkan
hubungan interpendensi yang saling mengisi da saling menunjang. Pengelolaan kedua aspek idiil dan aspek bisnis komersial harus dilaksanakan satu kesatuan strategi yang komprehensif-integral.
5. HU Pikiran Rakyat dilahirkan untuk diupayakan, agar menjadi Tuan Rumah yang dominan di daerahnya sendiri, di Jawa Barat yang
memang memiliki potensi sangat besar untuk menunjang eksistensi dan penumbuh kembangan surat kabar. Karena itu HU Pikiran Rakyat harus diupayakan menjadi surat kabar yang menyebar seluas-luasnya
dan paling luas penyebarannya, di Jawa Barat, dibaca oleh sebanyak-banyaknya orang dengan tiras terjual sebesar-besarnya, menjadi
pilihan sebanyak-banyaknya pengguna jasa iklan denga volume space iklan terjual besaarnya dan menghasilkan pendapatan sebesar-besarnya pula.
6. Penyelenggaraan HU Pikiran Rakyat sebagai institusi sosial dan penyelenggaraannya sebagai institusi bisnis harus dilaksanakan
berdasarkan hubungan interdependensi yang saling mengisi dan saling menunjang. Karena itu segala sesuatunya harus dilaksanakan secara
B. Misi Harian Umum Pikiran Rakyat
Sebagi institusi sosial HU Pikiran Rakyat dilahirkan untuk bekiprah dan berperanserta dalam pembangunan bangsa dan negara, khususnya di Jawa
Barat, termasuk pembangunan kualitas manusianya yang mencakup :
1. Kualitas keimanan dan ketaqwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta ketaatannya melaksanakan segala yang diperintahkan-Nya dan
menjauhi segala yang dilarang-Nya;
2. Kualitas pemahaman dan penghayatannya atas nilai-nilai luhur
Pancasila, serta komitmen untuk mengamalkannya di dalam kehidupan pribadi dan kehidupan bermasyarakat;
3. Kualitas pemahaman dan penghayatannya atas
kewajiban-kewajibannya dan hak-haknya sebagai warga negara, serta komitmen untuk melaksanakan kewajiban-kewajibannya serta
mengupayakan/memperjuangkan pemenuhan hak-haknya itu;
4. Kualitas kehidupan secara materiil, serta mamilki etos kerja untuk berupaya mewujudkannya
5. Kualitas kesehatan, wawasan, pengetahuan dan keterampilan, serta moral yang amanah (jujur,adil,percaya diri dan terpercaya), sehingga
B.1 Pelaksanaan Misi Harian Umum Pikiran Rakyat
1. Untuk terlaksananya misi tersebut HU Pikiran Rakyat harus menjalankan peran:
1.1Sebagai penyebar dan sumber informasi yang terpercaya serta berguna, dan karena itu berita-berita dan sajian-sajian lainnya harus akurat;
1.2Sebagai media komunikasi sosial yang efektif dan efisien antara pemerintah dengan masyarakat, antar instansi-instansi pemerintah,
serta antar kelompok-kelompok masyarakat;
1.3Sebagai penyalur aspirasi masyarakat yang handal dan gigih, seraya menjadi penyejuk dan penenang masyarakat dalam
menyampaikan aspirasinya;
1.4Sebagai sarana kontrol sosial yang berwibawa serta efektif, dan
karena itu harus obyektif dan proporsional serta melaksanakannya dengan berpegang teguh pada filosofi silih asah di atas landasan silih asih dan dalam rangka silih asuh;
1.5Sebagai penyaji hiburan yang segar dan sehat.
2. HU Pikiran Rakyat harus memanfaatkan seoptimal-optimalnya
kemerdekaan pers yang kran dan koridornya. Tetapi di sisi lain heus tetap memegang prinsip :
berbagai fungsi dan misi idiil dalam rangka pengabdian kepada
masyarakat, bangsa dan negara;
2.2Tidak secara sadar atau di luar kesadaran menggunakan
kemerdekaan pers untuk hal-hal yang bisa secara langsung dan tidak langsung membahayakan bangsa, negara dan atau merugikan seseorang individu atau kelompok;
2.3Kemerdekaan pers harus diapresiasi sebagai karunia sekaligus sebagai amanah dari Allah SWT yang penggunaannya harus
dipertanggungjawabkan di Mahkamah Akhirat kelak. Karena itu penggunaannya harus senantiasa dilandasi, dijiwai, digerakan dan dikendalikanoleh keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT,
serta oleh penghayatan Kode Etik Jurnalistik dan komitmen untuk mentaatinya.
3. HU Pikiran Rakyatharus memanifestasikan keindependenannya dalam bentuk berani menentukan sikap atau pilihan. Keindependenan tidak selalu harus diartikan bersikap netral.
4. HU Pikiran Rakyat harus tampil berani, tetapi tidak sologoto (main labrak), melainkan tetap bijak dan seksama dalam mempertimbangkan
perlu/patut atau tidaknya sebuah berita, artikel, foto atau gambar disajikan.
6. HU Pikiran Rakyat harus menjadikan dirinya surat kabar yang
memperoleh respek dari masyarakat serta dibanggakan dan
dipikanyaah oleh masyarakat Jawa Barat yang pituin (uang Sunda),
tetapi memperoleh pula respek dari masyarakat Jawa Barat yang
mukmin (suku-suku lain yang menetap di Jawa Barat). Untuk menjadi surat kabar yang demikian, HU Pikiran Rakyatharus :
6.1 Konsistensi pada kiprahnya sebagai koran daerahnya Jawa Barat.
Itu harus dicerminkan antara lain oleh policy redaksional yang
mengutamakan pemberitaan mengenai peristiwa dan masalah yang terjadi di Jawa Barat, maupun yang terjadi atau bersumber di daerah lain, bahkan di luar negeri sekalipun, tetapi ada
relevansinya dengan kepentingan daerah dan atau masyarakat Jawa Barat;
6.2 Menitikberatkan peransertanya menunjang pembangunan bangsa dan negara kepada pesertanya menunjang pembangunan daerah dan masyarakat Jawa Barat, serta secara tekun menyalurkan
aspirasi yang hidup di Jawa Barat, dan secara gigih memperjuangkan kepentingan daerah/masyarakat Jawa Barat;
6.3 Berperan serta seoptimal-optimalnya dalam ngamumule
(memelihara dan melestarikan) kebudayaan Sunda, serta
6.4 Menerapkan dalam Jurnalistik-nya HU Pikiran Rakyat nilai-nilai
luhur yang diwariskan oleh para Leluhur Tatar Sunda, sebagaimana terkandung antara lain di dalam nasihat-nasihat : Ulah catang dirumpak, tunggul dirurud. Kalau mengerjakan
sesuatu tidak boleh semberono, tidak boleh main labrak
seenaknya, melainkan kudu nyanghulu ka hukum, nunjang ka nagara, mufakat ka balarea, yang artinya harus senantiasa
menjunjung tinggi hukum dan peraturan negara, serta tatakrama yang berlaku dalam masyarakat;
Kudu hade kuomong, goreng ku omong, penerapannya oleh
wartawan adalah harus senatiasa mengkonfirmasikan lebih dulu informasi yang diperolehnya, sebelum
memberitakannya. Selain daripada itu dan HU Pikiran Rakyatharus menjadikan dirinya sebagai forum dialogantara
warga masyarakat dengan pemerintah, serta antar warga masyarakat;
Ulah cacag nagkaeun. Kalau memberitakan sesuatu harus
memberikan gambaran yang utuh disamping tentunya akurat
dan obyektif;
Ulah sok nyakompetdaunkeun. Jangan main generalisasi
6.5 Menjadi motivator masyarakat Jawa Barat pituin (orang Sunda),
agar menyikapi kehadiran masyarakat Jawa Barat yang mukimin
(suku-suku lain yang menetap di Jawa Barat) dengan berpegang
pada nilai-nilai luhur budaya Sunda yang antara lain terkandung di dalam nasihat, agar someah kasemah. Seraya memotivasi masyarakat Jawa Barat yang mukimin agar tidak menjadi semah
dalam arti ngahesekeun anu boga imah (menimbulkan kesulitan bagi masyarakat pituin). Masyarakat Jawa Barat yang mukimin
harus dimotivasi oleh HU Pikiran Rakyat untuk berpegang pada filosofi yang terkandung di dalam ungkapan, “dimana bumi
dipijak, disana langit dijunjung”.
7. Selain daripada itu sudah barang tentu HU Pikiran Rakyat harus menjadi surat kabar yang religius, dalam arti segala sesuatunya,
termasuk pemilihan dan pemuatan berita-berita dan sajian-sajian lainnya, dilakukan dengan senantiasa dilandasi, dijiwai, digerakkan dan dikendalikan oleh ajaran agama yang melarang main fitnah,
mengadu domba, menimbulkan perpecahan. HU Pikiran Rakyat harus menjadi dan dijadikan wahana untuk ber-amar ma’ruf dan ber-nahi
1.1.2 Logo dan Arti Logo Perusahaan A. Logo
PT Harian Umum Pikiran Rakyat adalah salah satu pemproduksi media cetak
di Indonesia.
Karena itu sebagai salah satu bentuk citra daripada perusahaan tersebut adalah dengan memiliki logo yang merupakan lambang sebagai identitas perusahaan
Adapun Logo dari PT Pikiran Rakyat adalah sebagai berikut:
Gambar 1.1
Logo PT Pikiran Rakyat (Persero)
Sumber : Pikiran Rakyat, September 2011
B. Arti Logo
1.2 Sejarah Divisi Humas
Pada awal berdirinya PT Pikiran Rakyat Bandung hanya memiliki karyawan sebanyak 30 orang sehingga satu orang karyawan atau wartawan bisa memegang
beberapa tugas sekaligus. Seiring perkembangannya yang cukup pesat dan keanggotaan yang semakin mapan maka dibentuklah Divisi Humas pada tahum 1980 dengan Kepala Humas yaitu Bapak H. Zulkarnaen. Kedudukan Humas pada masa itu
merupakan bagian dari perusahaan yang membawahi Asisten Bidang Promosi, Asisten Bidang Pelayanan, Asisten Bidang Pembinaan intern dan Asisten Bidang
Administrasi.
Divisi Humas yang sebelumnya merupakan bagian, kini berubah dibawah menjadi urusan Teknologi Informasi serta Hukum yang berada dibawah Sekretaris
Perusahaan. Tetapi pada pelaksanaanya Humas tetap memiliki peranan penting bahkan tugas dan fungsinya lebih terarah yaitu pencitraan (brand image).
Kepemimpinan Humas berganti pada tahun 2001 yaitu dengan diangkatnya ibu Hj. Nina Hilman sebagai kepala humas yang membawahi Asisten Humas bidang Acara, Asisten Humas bidang Protokolerdan Staf Humas.
Adapun fungsi Humas dalam manajemen PT Pikiran Rakyat Bandung yaitu: 1. Menunjang kegiatan manajemen dalam pencapaian tujuan perusahaan
2. Membina hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan public baik
3. Menciptakan Komunikasi 2 arah dengan menyebarkan informasi dan
publikasi dari perusahaan kepada public dan menyalurkan opini public kepada perusahaan.
4. Terampil dalam memadukan keuntungan dan tanggung jawab sosial. 5. Melayani Publik sebaik mungkin.
Tugas dan tanggung jawab humas tidaklah mudah bahkan bisa dikatakan
sangat berat karena sesungguhnya Humas merupakan ujung tombak suatu perusahaan. Oleh karena itu, Humas PT Pikiran Rakyat Bandung berusaha untuk
proaktif dan mampu mengantisipasi perubahan-perubahanyang terjadi dengan cepat baik dibidang teknologi, informasi, ekonomi,hokum maupun politik. Selain itu, Humas PT Pikiran Rakyat Bandung juga mampu memprediksi dan beradaptasi
dengan membuat program yang strategis dalam menghadapi perubahan-perubahan dibidang bisnis, politik/ kebijakan pemerintah sehingga citra perusahaan menjadi
semakin baik.
1.3 Struktur Organisasi
PT Pikiran Rakyat Bandung memiliki struktur perusahaan yang terdiri dari beberapa bagian. Adapun struktur dari PT Pikiran Rakyat Bandung dapat dilihat pada
gambar 1.2 berikut ini :
Gambar 1.2
Bagan Stuktur Organisasi PT Pikiran Rakyat Bandung
Sumber : Arsip Pikiran Rakyat, Mei 2009 DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR OPERASIONAL DIREKTUR BISNIS
SEKRETARIS
Informasi AKUNTANSI PROMOSI DAN
PEMASARAN
SATUAN PENGENDALI
1.4 Struktur Divisi Humas
Divisi Humas PT Pikiran Rakyat Bandung telah melakukan pembagian kerja dan memiliki struktur tersendiri. Divisi humas ini terdiri dari seorang Coorporate Manager yang bertanggung jawab penuh terhadap setiap program dan kegiatan yang
dilakukan oleh Humas. Coorporate Manager dibantu oleh Coorporate Officer, dan
CSR Officer. Beserta asisten daripada Coorporate Officer, CSR Officer dan Staff
Admin. Akan tetapi meskipun telah ada pembagian kerja bukan berarti tidak ada kerjasama antara mereka. Struktur Humas PT Pikiran Rakyat dapat dilihat pada
gambar 1.3
Gambar 1.3
Bagan Struktur Divisi PR (Public Relations)
Sumber: Catatan Penulis, September 2011 COORPORATE
COMUNICATION MANAGER
CORCOM OFFICER
ASSISTEN
CORCOM
STAFF ADMIN
CORCOM CSR
ASSISTEN
1.5 Job Descriptions
Berikut adalah Job Description di Divisi Humas PT Pikiran Rakyat
1. Tugas dan Tanggung Jawab Coorporate Manager
a. Melakukan koordinasi dengan seluruh unsur manajemen dalam perusahaan.
b. Membentuk dan membina hubungan dua arah yang harmonis antara unsur
karyawan.
c. Menjalin dan membina hubungan dengan berbagai pihak (eksternal)
sehingga terbentuk citra positif ( good image) yang berkelanjutan
d. Memberikan dan menerima informasi yang benar, akurat, dan objektif dalam atau luar perusahaan.
e. Menciptakan identitas dan citra perusahaan melalui berbagai program kerja / aktivitas Humas guna menumbuhkan pemahaman,
pengertian,kesadaran (awareness) dan pengetahuan (knowledge) public
2. Tugas dan Tanggung Jawab Coorporate Officer
a) Membantu Kepala Divisi dalam menciptakan dan memelihara suatu citra perusahaan internal.
b) Membantu dalam memantau pendapat umum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan citra, kesan dan lain-lain untuk publik internal.
c) Memberi masukan kepada Kepala Divisi mengenai masalah-masalah
komunikasi.
d) Membantu menyediakan berbagai informasi internal.
e) Membuat laporan kegiatan Public Relations selama triwulan, semester dan tahunan.
Coorporate Officer juga Lebih bertanggung jawab setiap kali terhadap
kunjungan.
3. Tugas dan Tanggung Jawab CSR Officer
Menjalin hubungan dengan public eksternal dengan tujuan untuk memberikan image yang baik bagi perusahaan dan pelanggan melalui serangkaian
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam guna tercitanya goodwill. Adapun kegiatan-kegiatan tersebut antara lain:
a. Pembentukan dan pembinaan kelompok pembaca
fisik sekolah di daerah, pemberian sumbangan kepada pembangunan
mesjid yang ditampung melalui dompet PR dari hasil sumbangan para pembaca HU.Pikiran Rakyat
c. Pemberian beasiswa yang diberikan rutin setiap 1 tahun sekali sejak tahun 1976 kepada para para siswa-siswi berpretasi dari mulai SD s.d Perguruan Tinggi, pemberian beasiswa kepada putra-putri agen yang berprestasi,
anak-anak karyawan dan pelanggan yang loyal.
d. Pemberian tiket gratis untuk Try Out bagi anak-anak pelanggan Pikiran
Rakyat yang berstatus SMTU. Pelaksanaan Try Out ini terselenggara atas kerjasama PT.Pikiran Rakyat dengan Ganesha Operation.
4. Tugas dan Tanggung Jawab Assiten Coorporate Officer
Membantu tugas Coorporate Officer dalam mengerjakan tanggung jawabnya, seperti penerimaan kunjungan, mengurusi media-media internal perusahaan
dan semua yang berhubungan dengan internal perusahaan. Guna terciptanya
goodwill didalam perusahaan.
5. Tugas dan Tanggung Jawab Assiten CSR Officer
Membantu tugas CSR Officer dalam mengerjakan tanggung jawabnya, seperti pemberian bantuan dan segala sesuatu yang berhubungan langsung dengan
6. Tugas dan Tanggung Jawab Staff Admin
Membantu tugas Coorporate Officer dan CSR Officer dalam mengerjakan tanggung jawabnya, baik itu yang berhubungan dengan kegiatan internal
perusahaan maupun eksternal perusahaan. 1.6 Sarana dan Prasarana
Demi mendukung dan menunjang pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan,
penulis didukung oleh sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Divisi Public Relations.
Tabel 1.1
Tabel Sarana Prasarana
NO Inventaris Jumlah Keterangan
1. Lemari Besi 4 Baik
2. Komputer 3 Baik
3. Laptop 3 Baik
4. Meja Kerja 6 Baik
5. Kursi Kerja 6 Baik
6. Sofa 1 Baik
7 Meja Sofa 1 Baik
8. Meja Bundar 1 Baik
10. Kursi 7 Baik
11. AC 3 Baik
11. TV 1 Baik
12. Handycam 1 Baik
13. Kamera 1 Baik
14. Printer 1 Baik
15. White board 1 Baik
16. Telephone 6 Baik
17. Alat Fax 2 Baik
18. Exel 4 Baik
JUMLAH 55 BAIK
1.7 Lokasi dan Waktu PKL 1.7.1 Lokasi Pelaksanaan PKL
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di Divisi Public Relations
PT Harian Umum Pikiran Rakyat.
Alamat : Jl. Asia Afrika no.77, Bandung
Telepon : 022- 4201634 Faximile : 430632
Email : pikiranrakyat@yahoo.com Website : www.pikiranrakyat.com
1.7.2 Waktu Pelaksanaan PKL
25
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
2.1 Aktifitas Praktek Kerja Lapangan
Penulis melaksanakan aktivitas praktek kerja lapangan (PKL) di divisi Public
Relations PT Pikiran Rakyat selama kurang lebih satu bulan. Banyak sekali pengalaman baru yang didapatkan dalam melaksanakan aktivitas Praktek Kerja Lapangan (PKL),
baik itu kegiatan rutin maupun kegiatan insidentil, sehingga menambah wawasan bagi penulis. Adapun daftar aktifitas yang dilakukan selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Divisi Public Relations PT Pikiran Rakyat adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Aktivitas Praktek Kerja Lapangan (PKL)
NO Hari/ Tanggal Aktivitas Kerja
Fotocopy/fax/scan √
6. Senin, 25 Juli 2011 Mengkliping berita Operator
7. Selasa, 26 Juli 2011 Mengkliping berita Operator 9. Kamis, 28 Juli 2011 Mengikuti kunjungan industri
Mengkliping berita
Membuat slide presentasi company profile
Fotocopy/fax/scan √
2011
2.2 Deskripsi Aktifitas Praktek Kerja Lapangan
Aktivitas praktek kerja lapangan yang dilakukan penulis di Unit Public Relations
PT. Pikiran Rakyat Tbk. Penulis melakukan pekerjaan rutin yang berhubungan dengan humas khususnya yang dilakukan secara rutin setiap hari adalah :
2.2.1 Kegiatan Rutin
Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL), penulis melakukan beberapa kegiatan, baik itu kegiatan yang bersifat rutin maupun kegiatan yang
bersifat insidentil.
1. Kliping
Penulis ditugaskan untuk mengkliping berita yang berkaitan dengan PT
Pikiran Rakyat. Disini penulis dituntut untuk jeli dan teliti apabila terdapat berita yang berkaitan dengan Perusahaan. Kliping berita disini dilakukan
secara manual atau ditempel.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Membaca Koran
2. Menandai berita khusus berkaitan PT Pikiran Rakyat 3. Menggunting berita yang sudah ditandai
Gambar 2.1
Contoh Berita Yang dikliping
Sumber : Arsip Dokumen Public Relations PT Pikiran Rakyat, Juli 2011
2. Operator
Tugas operator yakni menerima telepon yang ada di unit Public Relations. Penulis menanyakan keperluan daripada si penelepon untuk kemudian disampaikan kembali kepada staff. Biasanya telepon yang penulis
terima selalu berkaitan dengan proposal atau telepon dari divisi lain.
Gambar 2.2
Penulis Pada saat menjadi Operator
3. Distribusi Surat
Distribusi surat merupakan pengiriman surat-surat baik surat masuk
maupun surat yang berasal dari unit Public Relations yang ditujukan ke divisi atau unit lain di PT. Pikiran Rakyat. Surat-surat yang akan didistribusikan tersebut terlebih dahulu dicatat dalam buku agenda yang penyebarannya
dicatat di buku ekspedisi dengan menulis nomor surat dan tujuan surat tersebut sebagai arsip. Pada saat surat diberikan kepada penerima, penerima
juga diharuskan untuk menandatangani buku ekpedisi sebagai bukti bahwa surat tersebut telah diterima oleh orang yang dituju.
Gambar 2.3
Penulis Pada saat mengekspedisi Surat
4. Konsep Surat
Dalam kegiatan pengkonsepan surat, biasanya penulis ditugaskan untuk
mengkonsep tiga jenis surat, yaitu :
Penulisan Surat Persetujuan Pastisipasi/Sponsorship
Surat ini dibuat untuk menyatakan bahwa pihak PT. Pikiran Rakyat menyetujui permohonan kerjasama dari suatu Universitas,
instansi/lembaga ataupun suatu organisasi dan menyanggupi sebagian dari isi proposal yang masuk ke unit Public Relations. Isi dari surat ini
secara garis besar yaitu : pernyataan persetujuan, jumlah biaya baik partisipasi sebagai sponsorship maupun donatur dan persyaratan pembayaran yang biasanya berupa foto logo PT. Pikiran Rakyat yang
dipasang pada media promosi. Proposal yang masuk ke unit Public Relations ini adalah proposal kegiatan yang berskala lokal maupun
nasional. Konfirmasi untuk setiap proposal yang masuk di beritahukan dua minggu dari tanggal pengiriman yang di tujukan kepada orang yang berwenang dalam kegiatan dalam proposal tersebut.
Penulisan Surat Penolakan Pastisipasi
Surat ini menyatakan bahwa PT. Pikiran Rakyat tidak dapat berperan serta dan menyanggupi isi proposal dalam event yang akan di selenggarakan. unit Public Relations mempunyai tim analisis yang
Penolakan ini dikarenakan berbagai alasan seperti kegiatan yang diadakan tidak berhubungan dengan PT. Pikiran Rakyat, CSR, atau tidak
menguntungkan. Sama halnya dengan surat penerimaan, konfirmasi surat penolakan diberitahukan dua minggu dari tanggal pengiriman. Proposal
sponsorship hanya boleh masuk ke unit Public Relations pada minggu
pertama dan ke-dua setiap bulannya.
5. Fotocopy, Fax dan Scan
Untuk fotocopy sendiri penulis menggandakan suatu dokumen melalui mesin fotocopy yang disediakan oleh perusahaan. Fax yaitu mengirimkan dan menerima informasi melalui mesin faksimili dari pihak yang
bersangkutan dengan unit Public Relations. Scaning yaitu memasukkan data yang berupa hardcopy ke dalam Komputer sehingga menghasilkan data
softcopy.
Semua pekerjaan ini perlu kecepatan dan kelincahan, tetapi harus teliti
dan cermat, agar kertas atau salinannya tidak tertukar baik halamannya maupun tertukar dengan dokumen yang lain.
6. Merapihkan Dokumen
Suatu kegiatan yang membutuhkan kerapihan dan ketelitian, karena berhubungan dengan pengarsipan surat-surat dan dokumen-dokumen
7. Proposal Masuk
Menerima semua proposal yang masuk ke unit PublicRelations baik yang
berhubungan dengan unit maupun dengan divisi lainnya yang ada di PT. Pikiran Rakyat.
Sikap ramah tamah dan kemampuan komunikasi sangat diperlukan untuk
pekerjaan ini. Bagaimana kita bersikap pada pihak yang mengajukan proposalnya dan bagaimana kita menjelaskan tentang prosedur penerimaan,
proses evaluasi dan konfirmasi hasil dari proposal yang diajukan. Mulai dari waktu dan cara konfirmasinya. Sehingga tidak terjadi kesalahpahaman sewaktu pihak yang bersangkutan melakukan konfirmasi hasil proposal yang
diajukan.
8. Memasang Pengumuman
Pada pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL), memasang pengumuman merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh penulis.
Setiap informasi yang akan disampaikan kepada karyawan melalui media papan pengumuman harus melalui prosedur sebagai berikut:
1. Pengumuman yang akan dipasang harus ada izin dari bagian Public
Relations
2. Mencatat pengumuman yang akan dipasang, didalam buku
administrasi surat
3. Memberikan cap pada pengumuman yang akan dipasang Tandatangan dari pihak Public Relations.
5. Memasang pengumuman dibeberapa papan pengumuman yang tersebar dikawasan PT Pikiran Rakyat
9. Mengetik Surat
Disini Penulis membantu membuat surat untuk dikirimkan kepada public eksternal atau public internal yakni orang-orang yang ada dalam satu
perusahaan akan tetapi berbeda Divisi. Biasanya surat ini merupakan surat permohonan kepada bagian direksi, surat undangan, ataupun surat balasan
permohonan kunjungan industry.
2.2.2 Kegiatan Insidentil 1. Penerimaan Kunjungan
Kegiatan Kunjungan ini dilakukan oleh bagian Public Relations
PT Pikiran Rakyat sebanyak 1 kali dalam seminggu. Permintaan kunjungan
industry
PT Pikiran Rakyat, terhitung dari awal 2010 sampai saat ini telah
diterima kurang lebih sebanyak 83 Suratyang mengajukan permohonan kunjungan industry.
Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan saat penerimaan kunjungan
adalah sebagai berikut :
a. Greeting
Sambutan berupa ucapan selamat datang kepada tamu kunjungan.
b.Presentasi
Presentasi ini dilakukan oleh pihak PT Pikiran Rakyat mengenai product
c. Pemutaran video company profile PT Pikiran Rakyat d.Sesi Diskusi
Setiap peserta kunjungan diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan.
e. Factory Tour
Para peserta kunjungan diajak berkeliling untuk melihat proses produksi dan fasilitas yang tersedia di PT Pikiran Rakyat yang bisa diakses kecuali untuk beberapa areal “akses perbatasan”.
Gambar 2.4
Suasana saat Kunjungan Industri di Kantor Redaksi PT. Pikiran Rakyat
2. Pembuatan Press Release atau siaran Pers
Membuat press release atau news release (siaran perss) ini merupakan
salah satu kegiatan inisidentil yang dilakukan oleh penulis. Press release
dibuat ketika perusahaan akan mengadakan kegiatan atau acara yang besar atau menarik, da menumbuhkan serta mengundang press untuk meliput acara
tersebut.
Pada saat itu perusahaaan menyelenggarakan kegiatan “Bazar Ramadan”.
Sebelum pelaksanaan kegiatan tersebut, penulis ditugaskan untuk membuat
press release.
Penulis diwajibkan menulis press release dengan memperhatikan segala
unsur-unsur yang telah ditetapkan. Misalnya isi dari sebuah press release harus memenuhi unsure “5 W + 1 H”, yaitu what, when, where, why dan
how.
Press release yang telah selesai dibuat, kemudian dikirimkan ke beberapa
media cetak dan televisi, melalui mesin fax. Pengiriman Press release
tersebut dilakukan satu hari sebelum kegiatan diselenggarakan.
3. Buka Puasa Bersama
Buka Puasa bersama merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilakukan oleh PT Pikiran Rakyat. Dan buka puasa bersama juga merupakan salah satu
dari sekian banyak kegiatan yang dilakukan Public Relations PT Pikiran Rakyat Bandung guna membangun rasa kekerabatan antara atasan dengan bawahan, karyawan antar karyawan bukan saja antar divisi akan tetapi
Selain itu Kegiatan buka puasa bersama juga selalu diadakan bersama para anak-anak yatim piatu. Dan untuk tahun ini PT Pikiran Rakyat Bandung,
mengundang 5 Yayasan Panti Asuhan. Sebagai wujud kepedulian PT Pikiran Rakyat Bandung terhadap public eksternal yang kurang beruntung.
Gambar 2.5
Suasana Buka Puasa Bersama
2.3 Analisis Aktivitas Praktek Kerja Lapangan 2.3.1 Kegiatan Rutin
1. Analisis Kliping
Kliping berita di PT Pikiran Rakyat, Tbk adalah kumpulan berita, baik tulisan maupun gambar dari surat kabar, majalah, atau media lainnya yang
berkaitan dengan PT. Pikiran Rakyat, Group Pikiran Rakyat, maupun Surat Pembaca. Kliping berita dilakukan secara rutin setiap paginya di mulai dari
pukul 08.00 sampai dengan selesai. Kliping berita ini di lakukan di ruangan HUMAS.
Pembuatan kliping berita diawali dengan mencari berita-berita atau iklan
yang berhubungan dengan Pikiran Rakyat, Group Pikiran Rakyat (anak perusahaan) yang ada di media cetak yakni Pikiran Rakyat itu sendiri yang terbit
pada hari itu.
Kliping berita merupakan alat bantu yang memiliki manfaat, yaitu:
Sebagai pedoman atau acuan untuk mengantisipasi suatu kejadian yang
sedang berlangsung serta pengembangan dan perbaikan langkah untuk yang
akan datang.
Sebagai tolak ukur sejauh mana keberhasilan prestasi dan reputasi yang
dicapai dari perusahaan.
Dalam kegiatan ini, ketelitian penulis sangat dituntut untuk memilih
dalam kegiatan ini. Yaitu penulis dapat memilih berita yang termasuk dalam kategori informasi dan yang menjadi iklan.
2. Operator
Operator yakni kegiatan menerima telepon, untuk menanyakan kepentingan daripada si penelepon. Biasanya kegiatan ini menuntut cara
penguasaan bertutur kata yang baik dan sopan. Biasanya kegiatan yang di lakukan, memberikan informasi kepada penelepon mengenai proposal,
kegiatan Praktek Kerja Lapangan dan penelitian, menginformasikan staff yang bersangkutan apabila sedang ada pekerjaan lain atau di luar dan keperluan lain yang di butuhkan.
3. Distribusi Surat
Distribusi surat dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : Dikirim secara langsung
Surat dapat dikirim atau diantar sendiri oleh petugas atau kurir ke alamat
tujuan dengan bukti pengiriman surat berupa buku ekspedisi surat keluar
Dikirim melalui sarana jasa
Surat keluar bisa dikirim dengan menggunakan sarana jasa pengiriman
seperti pos atau sarana jasa pengiriman lainnya.
Menurut Wurasanto (1991 : 145-148), pada dasarnya pengurusan atau
pengelolaan surat keluar mencakup tiga macam kegiatan pokok, antara lain:
Ada tiga cara dalam pembuatan konsep surat yaitu : 1. Konsep surat dibuat oleh pimpinan
Biasanya pimpinan membuat konsep sendiri, kemudian diserahkan kepada juru tik atau sekertarisnya untuk di ketik dalam bentuk yang telah ditetapkan atau atau yang berlaku bagi kantor
yang bersangkutan.
2. Konsep surat dibuat oleh bawahan
Untuk membuat surat pimpinan menugaskan bawahan, konsep dibuat berdasarkan petunjuk atau data yang bersangkutan. Setelah konsep dibuat diserahkan kepada pimpinan untuk mendapatkan
persetujuan, barulah konsep surat tersebut diketik, kemudian setelah melalui beberapa prosedur, surat tersebut ditandatangani
oleh pimpinan yang berwenang.
3. Konsep surat dibuat dengan cara mendikte
Pembuatan surat dengan cara mendekte dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Mendikte secara langsung dilakukan dengan cara pimpinan melakukan tatap muka (face to
dilakukan dengan cara pimpinan dapat merekam dikte konsep surat pada sebuah media yang disebut magnetik atau piringan
magnetik. Yang kemudian dikirim pada bawahan atau pegawai yang bertugas mengetik konsep surat tersebut.
b. Pengetikan Konsep Surat
Ada beberapa proses didalam pengetikan konsep surat antara lain sebagai berikut:
1. Persetujuan konsep surat
Sebagai tanda persetujuan terhadap konsep surat, pimpinan yang berwenang harus membubuhi paraf dan tanggal pada konsep
surat.
2. Pengiriman konsep surat
Konsep surat yang telah disetujui dikirim pada unit pengetikan atau pada bagian surat-menyurat (mail departement) untuk
diadakan penelitian.
3. Pemeriksaan hasil pengetikan
Konsep surat yang sudah selesai diketik harus diadakan
pemeriksaan terlebih dahulu sebelum dikembalikan kepada pimpinan yang berwenang, apakah pengetikan benar-benar telah
sesuai dengan konsep surat. 4. Penandatanganan surat
pengetikan konsep surat tersebut dikembalikan kepada pimpinan yang berwenang untuk ditandatangani. Semua lembar surat (baik
asli maupun tembusan) harus ditandatangani dengan tandatangan asli (bukan tanda tangan cap).
c. Pengiriman Surat
Beberapa proses dalam pengiriman surat antara lain : 1. Pemberian Cap
Di Indonesia surat-surat dinas baru dianggap sah apa bila dibubuhi cap dari instansi yang bersangkutan. Cap dibubuhkan
disebelah kiri tanda tangan dan sedikit mengenai tanda tangan. 2. Pengetikan amplop atau sampul surat
Sebelum amplop diketik, ditentukan dahulu jenis dan ukuran amplop yang akan dipergunakan, penggunaan omplop hendaknya
disesuaikan dengan ukuran kertas surat dan jumlah lampiran. 3. Pemeriksaan surat
Sebelum surat-surat dilipat untuk dimasukkan kedalam amplop hendaknya diperiksa terlebih dahulu:
Kelengkapan surat yang meliputi: a. alamat surat
b. alamat pengirim apabila perlu
d. nomor surat e. tanda tangan
f. cap atau stempel g. Jumlah lampiran
Jumlah lampiran upaya diadakan pemeriksaan apakah ada
lampiran surat yang dikirim tersendiri. 4. Melipat surat
Setelah surat dinyatakan lengkap, barulah surat dilipat. Surat dilipat sesuai dengan bentuk amplop yang dipergunakan.
5. Menutup amplop
Setelah surat dilipat, dimasukan kedalam amplop, kemudian amplop ditutup, dengan mempergunakan lem atau perekat.
6. Menempelkan prangko
Setelah amplop ditututp, kemudian prangko ditempelkan di bagian
kanan atas amplop secukupnya. 4. Fotocopy, Fax dan Scan
Fotocopy yaitu kegiatan penggandaan suatu dokumen, fax yaitu
mengirimkan dan menerima informasi melalui mesin faksimili dari pihak yang bersangkutan dengan unit Public Relations, Scaning yaitu
5. Merapihkan Dokumen
Suatu kegiatan yang membutuhkan kerapihan dan ketelitian, karena
berhubungan dengan pengarsipan surat-surat dan dokumen-dokumen penting. Surat-surat dan dokumen-dokumen tersebut dirapihkan sesuai kategorinya, seperti surat masuk dan surat keluar.
6. Proposal Masuk
Menerima semua proposal yang masuk ke unit Public &
Marketing Communications baik yang berhubungan dengan unit maupun dengan divisi lainnya yang ada di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Sikap ramah tamah dan kemampuan komunikasi sangat diperlukan untuk pekerjaan ini. bagaimana kita bersikap pada pihak
yang mengajukan proposalnya dan bagaimana kita menjelaskan tentang prosedur penerimaan, proses evaluasi dan konfirmasi hasil dari
proposal yang diajukan. Mulai dari waktu dan cara konfirmasinya. Sehingga tidak terjadi kesalahpahaman sewaktu pihak yang bersangkutan melakukan konfirmasi hasil proposal yang diajukan.
7. Memasang Pengumuman
Pengumuman adalah pesan atau informasi yang disanpaikan
pengumuman hanya menyanpaikan pesan atau informasi agar masyarakat tahu.
Sama halnya dengan pengertian tersebut, pengumuman pun dilakukan atau dibuat PT Pikiran Rakyat. Dimana pengumuman dibuat agar seluruh Karyawan mengetahui informasi yang isampaikan lewat
pengumuman tersebut. Salah satu media untuk menyebarkan pengumuman atau informasi adalah papan pengumuman.
Seperti yang dijelaskan dalam buku “Teori dan Profesi Kehumasan”.
“Papan pengumuman standar dapat ditempatkan pada berbagai
lokasiyang ramai atau sering disinggahi, agar segenap pegawai dapat memperoleh informasi yang sama dan waktu yang bersamaan pula.
Wujud fisiknya bisa bermacam-macam, mulai dari poster cetakan yang mudah dipasang dan diganti dengan papan permanen yang terbagi atau
sejumlah kolom sesuai dengan jenis berita yang sering diumumkan. Bentuk fisik ini tidak perlu terlampau dipersoalkan. Idealnya setiap kolom berita ditangani oleh staff humas (Public Relations) yang
mampu memproduksi setiap lembaran pengumuman dalam bentuk yang menarik dan bertanggung jawab atas pemasangannya”(Anggoro,2008:219)
dibuat tidak asal disebarkan atau ditempel dipapan pengumuman saja. Divisi Public Relations PT Pikiran Rakyat bisa dikatakan sudah baik
dalam menangani masalah pengumuman ini, mulai dari proses pencatatan pengumuman yang masuk, pengecapan izin temple pengumuman, hingga penyebaran pengumuman yang ditempel dipapan
pengumuman yang ada di PT Pikiran Rakyat.
2.3.2 Kegiatan Insidentil
1. Penerimaan Kunjungan
Kegiatan ini dilakukan oleh divisi Public Relations PT Pikiran Rakyat sebanyak 1 kali dalam seminggu. Divisi Public Relations
memanfaatkan waktu melalui kegiatan ini untuk memperkenalkan perusahaan beserta produk-produknya dan juga memperkuat brand
positioning dimasyarakat sebagai produsen perusahaan yang bergerak dimedia cetak yang bertaraf nasional.
Brand Positioning merupakan salah satu tugas penting bagi Public
Relations. Hal ini akan menjadi investasi jangka panjang bagi perusahaan agar produknya mudah dikenal dan mendapatkan
kepercayaan yang tinggi dari masyarakat.
Kegiatan penerimaan kunjungan ini sudah menjadi cara untuk
2. Pembuatan Press Realese atau Siaran Pers
Press Realese atau news realese yang baik harus menyajikan suau kisah yang sama bermutunya dengan yang biasa ditulis oleh para jurnalis. Informasi yang terungkap harus jelas, dan sepenuhnya sesuai dengan kenyataan yang ada, serta menaati segenap kaidah penulisan yang baik. Jangan sekali-kali memulai sebuah siaran berita dengan kalimat seperti
„Dengan bangga kami mengumumkan bahwasannya….‟ Atau ungkapan-ungkapan yang cenderung memuji-muji diri sendiri.
News Realese tidak boleh berlebih - lebihan sehingga mirip iklan. Cara mudah untuk belajar menulis news realese adalah dengan rajin membaca surat kabar (Anggoro,2008:121)
Begitu pula dengan press realese yang dibuat oleh Divisi Public Relations PT Pikiran Rakyat yang selalu memperhatikan kaidah penulisan yang baik. Hanya saja press realese atau news realese yang
dibuat oleh Divisi Public Relations PT Pikiran Rakyat selalu mencantumkan kapan berita itu dimuat atau ditayangkan.
3. Pembuatan Slide Presentasi Company Pofile
Company profile merupakan media yang mempresentasikan
perusahaan yang berisi gambaran umum atau informasi yang terkait dalam sebuah perusahaan.Company Profile dibuat khusus sesuai dengan kebutuhan.
Divisi Public Relations dalam setiap penerimaan kunjungan selalu menampilkan slide-slide yang berfungsi sebagai representasi
Adapun isi dari Company Profle yang ditampilkan pada saat presentasi diPT Pikiran Rakyat ketika penerimaaan kunjungan adalah
1. History (Sejarah)
2.4 Deskripsi Public Relations di PT Pikiran Rakyat 2.4.1 Definisi Public Relations
Tugas Humas di PT Pikiran Rakyat Bandung yaitu menjalin hubungan dengan public internal maupun eksternal. Humas atau Public Relations
merupakan suatu kegitan unutk menanamkan dan memperoleh pengertian,
goodwill, kepercayaan penghargaan pada dan dari publik suatu badan khususnya dan masyarakat umumnya.
Humas atau Public Relations menurut (British) Institute of Public Relations (IPR) Frank Jefkins dalam bukunya “Public Relations” adalah
sebagai berikut :
“PR adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (goodwill) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya”. (2003 : 9)
Dari definisi diatas maksudanya adalah “upaya yang terencana dan
berkesinambungan”, ini berarti humas adalah suatu rangkaian kegiatan yang
diorganisasikan sebagai suatu rangkaian kampanye atau program terpadu, dan semuanya ini berlangsung secara berkesinambungan dan teratur.
Sedangkan tujuan utamanya adalah menciptakan dan memelihara
saling pengertian, maksudnya adalah untuk memastikan bahwa organisasi tersebut senantiasa dimengerti oleh pihka-pihak lain yang turut berkepentingan. Dengan adanya kata „saling‟, itu berarti organisasi juga harus
2.4.2 Ruang Lingkup Public Relations
Publik Relations memiliki ruang lingkup yang luas dalam menghadapi
permasalahan-permasalahan dalam suatu organisasi yang berkaitan dengan kegiatan organisasi yang berhubungan dengan kegiatan organisasi, baik dalam public internal maupun eksternal. Oleh karena itu Public Relations harus
memiliki perencanaan terlebih dahulu, kemudian adanya program yang terstruktur.
Public Relations atau Humas memiliki bidang-bidang cakupan atau ruang lingkup sebagai berikut :
1. Hubungan dengan Pelanggan ( Cutomer Relations )
2. Hubungan dengan Masyarakat atau penduduk ( Community Relations)
3. Hubungan dengan Pers atau Media Massa (Press Relations)
4. Hubungan dengan instasi-instansi Pemerintah (Government Relations). 5. Hubungan dengan Karyawan atau Pegawai ( Employee Relations )
6. Hubungan dengan berbagai pihak terkait ( Stakeholder Relations ) Ruang Lingkup Public relations dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Hubungan dengan Pelanggan (Customer Relations)
Hal ini mencakup kegiatan-kegiatan seperti member informasi kepada pelanggan atau nasabah, menjelaskan prosedur, tata cara, waktu,
menciptakan suasana kenyamanan atau kemudahan bagi urusan para pelanggan dan melayani pelanggan dan tamu.
2. Hubungan dengan Masyarakat atau penduduk ( Community Relations)
Hal ini mencakup kegiatan membina hubungan baik dengan
penduduk/ masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi penduduk disekitar lokasi pabrik atau perusahaan atau toko atau disekitar kantor
organisasi atau lembaga yang bersangkutan.
3. Hubungan dengan Pers atau Media Massa (Press Relations)
Hal ini mencakup kegiatan membuat clippings ( Guntingan berita dari
Koran, majalah dan lain-lain) serta menganalisa pendapat umum (opni public) atau aspirasi kelompok tertentu (Specific groups opinion),
menyampaikan informasi dan penyataan resmi melalui media massa, menyelanggarakan jumpa pers (press conference), membina hubungan
komunikasi dua arah dengan wartawan dan redaksi media massa ( Surat Kabar, TV, Radio, Majalah, Tabloid, dan lain-lain).
4. Hubungan dengan instasi-instansi Pemerintah (Government Relations).
Hal ini mencakup kegiatan pembinaan dan penyelanggaraan hubungan
upaya-upaya pero;ehan informasi actual dari berbagai instansi pemerintah dan sebaliknya menyampaikan informasi kepada instansi terkait.
5. Hubungan dengan Karyawan atau Pegawai ( Employee Relations) Hubungan dengan karyawan atau pegawai (employee relations) hal ini
mencakup kegiatan pembinaan hubungan kedalam (pimpinan dengan karyawan dan sesama bawahan) yang memang terkesan tumpang tindih
dengan fungsi dan tugas bagian kepegawaian (personalia).
Adapula yang secara spesifik sebenarnya merupakan ruang lingkup kehumasan, yaitu menyampaikan kebijakan organisasi atau perusahaan
kepada karyawan dan sebaliknya menampung serta memantau aspirasi karyawan untuk disampaikan kepada pimpinan. Dengan demikian,
diharapkan tercipta suasana harmonis atau selaras dalam kegiatan organisasi atau perusahaan.
6. Hubungan dengan berbagai pihak terkait ( Stakeholder Relations) Hal ini mencakup kegiatan yang menunjang atau terus menerus berhubungan dengan kegiatan organisasi atau perusahaan atau lembaga (
seperti agen-agen, Suplayer, distributor) dan juga mencakup hubungan dengan para pemegang saham ( shareholder relations). (Rudy, 2005
2.4.3 Tujuan Public Relations
“ Tujuan Public Relations secara universal adalah untuk menciptakan,
memelihara dan meningkatkan citra yang baik dari organisasi kepada public yang disesuiakan dengan kondisi-kondisi daripada public yang bersangkutan dan memperbaikinya jka citra itu menurun atau rusak.
Dengan demikian terdapat 4 hal yang prinsip dari tujuan Public Relations, yaitu :
a. Menciptakan citra yang baik b. Memelihara
c. Meningkatkan
d. Memperbaiki citra jika organisasi kita menurun atau rusak.” (Yulianita, 2003: 42-43).
2.4.4 Fungsi dan Peranan Public Relations
Fungsi Humas menurut Cultip & Center and Canfield Ruslan Rosady dalam bukunya “Manajemen PR dan Media Komunikasi”, fungsi humas
adalah :
1. Menunjang aktivitas utama manajeman dalam mencapai tujuan bersama
(fungsi melekat pada manajeman organisasi).
2. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi denga publiknya
3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, perserpsi, dan tanggpan masyarakat terhadap organiasasi yang diwakilinya atau
sebaliknya.
4. Melayani keinginan publik dan memberikan sumbangan saran kepada pemimpin organisasi demi tujuan dan manfaat bersama.
5. menciptakan komunikasi dua arah atau timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari organisasi ke publiknya atau
sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak. (Ruslan, 1998:311)1
Dari penjelasan di atas dapat di tarik kesimpulan mengenai peranan humas
pada intinya adalah sebagai penghubung perusahaan yang diwakilinya dengan publik, sebisa mungkin terus membina hubungan yang harmonis dan saling
menguntungkan, serta menciptakan citra positif bagi perusahaan.
Pada Public Relations melekat Dua aspek yang hakiki yang mutlak
harus ada. Kedua aspek tersebut adalah :
a. Sasaran Public Relations adalah publik intern (Internal Public) dan Public Ekstren (External Public)
Publik intern adalah orang-orang yang bergiat di dalam organisasi, antara lain para karyawan. Publik ekstern adalah orang-orang di luar organisasi
1
yang ada kaitannya dengan kegiatan organisasi, misalnya para pejabat kantor Pajak, Kantor Telepon, dll.
b. Kegiatan Public Relations adalah komuniaksi dua arah timbal balik (Two Way Communication)
Hal tersebut berarti bahwa dalam rangka penyampaian informasi, baik
yang ditujukan kepada publik intern maupun ekstern, harus terjadi arus balik (Feedback). Ini berarti bahwa Kepala Sub. Bagian Hubungan
Masyarakat (Ka. Sub. Bag. humas) harus mengetahui efek atau akibat penyampaian informasinya itu, apakah ditanggapi publik secara positif atau secara negatif.
2.5 Analisis Pelayanan Perusahaan terhadap Mahasiswa PKL
Pada saat mengajukan proposal praktek Kerja Lapangan, Penulis diterima
dengan baik oleh PT Pikiran Rakyat. Begitu pula ketika penulis ditempatkan di Divisi
Public Relation. Kepala Humas dan para staf Divisi Public Relations menyambut
dengan baik, ramah dan penuh kehangatan.
Ketika Penulis memasuki kawasan PT Pikiran Rakyat untuk menyerahkan Proposal Praktek Kerja Lapangan, Penulis harus melapor terlebih dahulu kepada
bagian security, ini berlaku untuk siapa saja kecuali Karyawan PT Pikiran Rakyat. Awalnya Penulis tidak langsung diterima untuk melaksanakan praktek Kerja
Setelah diterima untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, Penulis akhirnya melakukan beberapa kegiatan atau aktivitas Praktek Kerja Lapangan yang telah
ditetapkan oleh Divisi Public Relations.
Hari Pertama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, penulis disambut hangat oleh Staf Public Relations. Selama Praktek Kerja Lapangan, penulis diwajibkan
mengenakan pakaian rapi seperti kemeja, Blazer, celana bahan dan Rok. Selain itu, penulis diharuskan mengenakan tanda pengenal mahasiswa yang melakukan Praktek
Kerja Lapangan di PT Pikiran Rakyat. Hal ini sudah menjadi ketentuan dari pihak perusahaan.
Setiap harinya, penulis melakukan beberapa kegiatan Public Relations yang
telah diarahkan oleh pembimbing. Arahan yang disampaikan oleh pembimbing sangat jelas sehingga penulis cepat menerima dan mengerjakan tugas yang telah diberikan.
Semua kegiatan yang dilakukan penulis selama melakukan praktek kerja lapangan di Unit Public Relations sebagian besar menggambarkan aktivitas-aktivitas
yang ada dalam bidang ilmu kehumasan, sesuai dengan bidang kajian ilmu yang dipelajari oleh penulis di bangku perkuliahaan. Aktivitas rutin yang dilakukan selama melaksanakan praktek kerja adalah mengkliping yang juga sudah sesuai
dengan tugas dari humas untuk mengetahui informasi mengenai kondisi yang ada di PT. Pikiran Rakyat dan juga sebagai dokumentasi serta arsip bagi perusahaan
sehingga dapat mengetahui perkembangan perusahaannya.
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, disamakan dengan pegawai yang bekerja disana, yaitu selama satu jam dari pukul 12.00-13.00 WIB.
Penulis juga dilibatkan dalam segala kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak perusahaan. Hal ini menjadikan penulis menambah wawasan dalam keilmuan konsentrasi humas. Selain itu, menambah pengalaman dengan dilibatkannya penulis
59
Pada bab tiga ini berisikan kesimpulan dari keseluruhan hasil dari praktek kerja lapangan yang telah dilakukan dan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktek kerja lapangan ini, maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Humas PT Harian Umum Pikiran Rakyat memiliki kategori state of being/ sudah memiliki struktur sendiri, dan Humas dipimpin oleh seorang
Coorporate Manager yang bertanggung jawab kepada Sekretariat Perusahaan PT Pikiran Rakyat Bandung.
2. Humas PT Pikiran Rakyat mempunyai tujuan meningkatkan dukungan dan kepercayaan masyarakat tehadap PT Pikiran Rakyat sebagai salah satu media cetak yang memiliki fungsi informatif, edukatif, dan entertatin;
Mewujudkan pelayanan informasi kehumasan kepada internal dan eksternal publik yang akurat dan benar; Mewujudkan penguasaan
teknologi informasi dan komunikasi; Mewujudkan pelayanan kehumasan yang efektif dan terpadu.
berhubungan dengan PT Pikiran Rakyat, Operator, fotocofy faximail,
Scan, Distribusi Surat, Konsep Surat, Merapihkan Documen, Memasang pengumuman, menerima proposal masuk, dan mengetik surat dan
Kegiatan incidental seperti megikuti kunjungan industry di Kantor Redaksi PT Pikiran Rakyat hingga mengikuti acara tahunan PT Pikiran Rakyat Bandung yakni Buka Puasa bersama anak-anak yatim piatu.
4. Selama penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan di bagian Humas PT Pikiran Rakyat, penulis mendapat banyak pengalaman berharga.
Penulis dapat mengetahui bagaimana tata cara Humas disebuah Perusahaan dalam hal ini Humas PT Pikiran Rakyat melakukan perannya baik di dalam kantor maupun ketika Humas ditugaskan untuk terjun
langsung ke lapangan.
3.2 Saran
3.2.1 Saran untuk instansi
Berdasarkan hasil pembahasan dalam laporan praktek kerja lapangan
ini, maka penulis memberikan saran-saran bagi pihak perusahaan yakni sebagai berikut :
1. Sebaiknya Humas PT Pikiran Rakyat Bandung dapat lebih memperbaiki dan menambah sarana dan prasarana khususnya
2. Sebaiknya pengadaaan Coffee atau Tea Morning, jangan hanya
dilakukan oleh para direktur, pemegang saham, dan atasan-tasan saja tetapi dengan seluruh pegawai tanpa memandang kedudukannya guna
menghindari kecanggungan antara atasan dan bawahan dan membangun suasana keakraban lebih dalam lagi antar atasan dan bawahan.
3. Pengadaan musik selamat datang diawal jam kerja guna memberi motivasi kecil sebelum para karyawn bekerja, agar tercipta suasana
kerja yang nyaman dan kondusif serta menjadikan para karyawan lebih bersemangat mengawali pekerjaan mereka dan musik selamat jalan untuk memberikan sedikit keteduhan bagi karyawan setelah
3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL
1. Bagi mahasiswa PKL harus disiplin dalam melakukan aktivitas PKL, datang dan pulang tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di perusahaan atau instansi.
2. Bagi mahasiswa yang melaksanakan PKL haruslah memiliki inisiatif, dan jangan pernah malu untuk bertanya, jika menemui
kesulitan.
3. Mahasiswa PKL harus teliti dan bertanggung jawab terhadap tugas
yang diberikan dan harus dapat bersosialisasi baik dengan karyawan Humas maupun karyawan di divisi yang lainnya, serta dapat bekerja sama dengan mahasiswa/siswa PKL lainnya.
4. Mahasiswa PKL yang telah menyelesaikan masa Kerja Lapangan, janganlah lupa untuk berkunjung kembali ke instansi atau
DI BAGIAN PUBLIC RELATIONS PT. PIKIRAN RAKYAT BANDUNG
Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Oleh:
Nama : Mona Loria Lenda
NIM : 41808102
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU-BUKU
1. Anggoro, M. Linggar. 2008. Teori dan Profesi Kehumasan. Jakarta : PT
Bumu Aksara.
2. Effendy, Onong Uchajana. 2006. Hubungan Masyarakat Suatu Studi
Komunikologis. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
3. Jefkins, Frank. 2004. Public Relations. Edisi Kelima. Jakarta : Penerbit
Erlangga
4. Rudy, Teuku May. 2005. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Internasional. Bandung : Refika Aditam
B. INTERNET
http://kuliahkomunikasi.com/2009/12/tujuan-dan-fungsi-public-relation/ (Senin, 22 Nopember 2010 : 22.05 WIB)
C. SUMBER LAIN
1. Catatan penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) 2011
ii
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kebaikan
dan cinta kasih-Nya, sehingga Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat penulis selesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan.
Penyusunan Laporan PKL ini dibuat berdasarkan hasil Praktek Kerja
Lapangan penulis di PT Pikiran Rakyat selama 25 hari. Laporan Kerja Praktek ini dibuat untuk memenuhi salah satu matakuliah Kerja Praktek program Pendidikan
Strata Satu Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas di Universitas Komputer Indonesia.
Pengalaman baru yang penulis dapatkan semasa melakukan Praktek Kerja
Lapangan, semakin menambah wawasan dan gambaran mengenai cara kerja seorang Humas di PT Pikiran Rakyat Bandung.
Puji Tuhan selama penulis membuat Laporan Praktek Kerja Lapangan ini penulis banyak diberi motivasi serta doa dari keluarga tercinta mama, papa, kakak
dan adik-adik penulis yang senantiasa selalu ada untuk memberikan motivasi dan memberikan doa.
iii
Universitas Komputer Indonesia Bandung, Terimakasih telah membantu
kelancaran mulai dari yang mengeluarkan surat kerja praktek, hingga menandatangani lembar pengesahan laporan PKL ini.
2. Yth. Drs. Manap Solihat. M.Si, Selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan pengarahan dan pandangan sebelum dan sesudah penulis
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.
3. Yth. Melly Maulin S.Sos. M.Si, Selaku Dosen wali IK-3 2008 yang memberikan arahan sebelum dan sesudah penulis melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) ini. Sekaligus selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia Bandung,
4. Yth. Sangra Juliano S.I.Kom selaku Dosen Pembimbing yang memberikan arahan, bimbingan dan motivasi kepada penulis selama melaksanakan bimbingan.
5. Yth. Staf Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Komputer Indonesia Bandung yang telah memberikan ilmu kepada
penulis.
iv
7. Yth. Ibu Astri Ikawati A.md. Kom, Mba Rr. Sri Intan Fajarini Selaku Staf Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universtas Komputer Indonesia Bandung Yang telah membantu semua keperluan penulis sebelum dan sesudah penulis melakukan Praktek
Kerja Lapangan ini.
8. Yth. Drs H. Asep S Bakrie Selaku Kepala Bagian Humas yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dan menerima penulis untuk melakukan praktek kerja lapangan di PT Pikiran Rakyat Bandung,
9. Yth. Muhtar Budiman, SH.MH selaku Kepala Diklat yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan praktek kerja lapangan di bagian Humas PT Pikiran Rakyat Bandung
10. Yth. Ibu Reny Hendayani, Bapak Atep Budi, Bapak Dicky Harisman, Ibu Rona Desinitafarla, Bapak Dipayana Hilman selaku Staf Divisi Public Relations PT Pikiran Rakyat yang telah memberikan
arahan, bimbingan, dan pengetahuan kepada penulis sehingga penulis dapat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan dengan baik.