KELUHAN SUBJEKTIF IBU HAMIL TRIMESTER I
DI KELURAHAN INDRA KASIH KECAMATAN
MEDAN TEMBUNG BULAN SEPTEMBER
TAHUN 2007
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan oleh :
065102049 LANNY APRIANI
PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Menurut penelitian yang dilakukan di St. George Hospital di London
menemukan bahwa 85% dari respponden mengalami mual-mual, 70% mengalami
serangan mual-mual ini setiap hari, sementara 52% muntah-muntah dan 40% dari
mereka muntah-muntah setiap hari. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa
sepertiga dari para ibu mulai merasa mual dalam empat minggu setelah menstruasi
yang terakhir, sementara tiga perempat wanita mulai mengalaminya dalam enam
minggu (Wesson, 2002).
Estimasi presentase yang terpengaruh oleh penyakit kehamilan ini sangat
bervariasi, tetapip beberapa pendapat diberikan oleh dua penelitian berskala besar
masing-masing mencerminkan pengalaman dari seribu wanita. Sebuah penelitian
informative yang khas bersifat prospektif, yaitu merekrut wanita-wanita sebelum
hamil dan terus-menerus mengikuti perkembangan kehamilan mereka, telah
dilakukan Avon (1992) dengan judul penelitian “Children of the Nineties” yang
melibatkan 15 ribu wanita secara bersama-sama. Seribu wanita pertama ditanyai
tentang kehamilan mudanya ketika mencapai umur kehamilan 18 bulan. Hasilnya
menunjukkan bahwa 67% merasakan mual-mual dan 41% muntah-muntah,
sementara 64% merasa kurang aktif (Wesson, 2002)
Menurut dr. Indra Anwar, Sp.OG, Jakarta, memastikan sekitar 50-70% ibu
dialami pada usia kehamilan 8-12 minggudan semakin berkurang secara bertahap
hingga akhirnya berhentidi usia kehamilan 16 min
Menurut penelitian-penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
antara 76-90% calon ibu mengalami ngidam salah satu makanan selama hamil,
dan antara 50-85% mengalami penolakan pada salah satu makanan
Hasil laporan menunjukkan bahwa hampir 50-90% dari wanita hamil
mengalami mual pada trimester I (3 bulan pertama kehamilannya) terhadap
makanan tertentu, bahkan hanya karena mencium bau makanan tertentu saja
Pertambahan berat badan dalam kehamilan yaitu kenaikan berat badan ibu
hamil mulai dari konsepsi sampai janin lahir yang dapat diperkirakan sesuai
dengan usia kehamilan. Pertambahan berat badan yang ideal dalam kehamilan
yaitu berkisar 6,5-16 kg dengan rincian 1-2 kg pada trimester 1, trimester II dan
III berkisar 0,5 kg setiap minggunya ( JHPIEGO, 2003).
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Gambaran Keluhan Subjektif Ibu Hamil Trimester I di
Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung Bulan September Tahun
1.2. Tujuan Penelitian
1.2.1. Tujuan Instruksional Umum
Untuk mengetahui keluhan subjektif Ibu Hamil Trimester I di Kelurahan
Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung bulan September Tahun 2007
1.2.2. Tujuan Instruksional Khusus
1. Untuk mengetahui keluhan subjektif ibu hamil trimester I berdasarkan
umur ibu di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung bulan
September Tahun 2007.
2. Untuk mengetahui keluhan subjektif ibu hamil trimester I berdasarkan
paritas di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung bulan
September Tahun 2007.
3. Untuk mengetahui keluhan subjektif ibu hamil trimester I berdasarkan
pendidikan di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung
bulan September Tahun 2007.
4. Untuk mengetahui keluhan subjektif ibu hamil trimester I berdasarkan
sikap di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung bulan
September Tahun 2007.
1.3. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana keluhan subjektif Ibu Hamil Trimester I berdasarkan umur
di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung bulan
2. Bagaimana keluhan subjektif Ibu Hamil Trimester I berdasarkan
paritas di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung bulan
September Tahun 2007
3. Bagaimana keluhan subjektif Ibu Hamil Trimester I berdasarkan
pendidikan di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung
bulan September Tahun 2007
4. Bagaimana keluhan subjektif Ibu Hamil Trimester I berdasarkan sikap
di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung bulan
September Tahun 2007
1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung
Sebagai bahan masukan dan informasi bagi kelurahan untuk
melakukan pelayanan kesehatan dan tindakan kesehatan khususnya pada
ibu hamil trimester I
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan masukan bagi kepustakaan Institusi Pendidikan
yang dapat menambah wawasan dan bahan bacaan bagi mahasiswi D-IV
Bidan Pendidik FK USU dan sebagai sumber informasi bagi riset
3. Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukan bagi peneliti untuk menambah
pengetahuan peneliti dalam menerapkan pemberian pelayanan kesehatan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kehamilan
Hamil adalah suatu keadaan dimana dimulai dari proses pembuahan
(konsepsi) sampai sebelum janin lahir. Kehamilan normal berlangsung selama 280
hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio atau
fetus di dalam tubuhnya.
Hamil terbagi 2 yaitu :
1. Hamil Palsu (pseudocysis)
Adalah suatu kondisi dimana seorang wanita menganggap dirinya hamil,
namun sebenarnya tidak. Dalam keadaan ini si ibu akan merasakan
gejala-gejala umum sama seperti yang dialami oleh ibu hamil, misalnya tidak
mendapat haid, perut semakin besar, mual, pusing dan payudara membesar
(Indiarti,2006)
2. Pasti Hamil
Tanda-tanda kehamilan pasti :
Haid berhenti, ini adalah tanda kehamilan yang pertama. Jika haid
terlambat beberapa hari segeralah melakukan pemeriksaan sendiri atau
meminta tolong pada tenaga medis dokter maupun bidan
Rasa mual dan muntah, pada awal kehamilan mungkin anda akan
pertama ditandai dengan munculnya rasa mual muntah dan biasanya sulit
ditahan dan datangnya sesaat-sesaat. Rasa mual ini muncul karena adanya
peningkatan hormonal dan akan menghilang pada trimester pertama. Rasa lelah dan lesu, gejala hamil yang paling umum dalam 8-10 minggu
pertama adalah rasa lelah karena tubuh mengalami perubahan metaboilsme
yang signifikan. Seluruh tubuh melakukan penyesuaian terhadap proses
baru bertumbuhnya janin baik secara fisik maupun emosional. 90% wanita
mengalami kelelahan akan pergi saat usia kehamilan 12 minggu.
Lebih sering buang air kecil (BAK), ini merupakan tanda-tanda kehamilan
terjadi karena adanya pertumbuhan rahim yang menekan kandung kemih
dan perubahan hormonal
Pancaindera dan emosi lebih peka, munculnya keinginan yang aneh-aneh
seperti pada makanan dan sensitive terhadap aroma atau makanan tertentu
dan juga lebih peka secara emosi
Gangguan sembelit, lazim terjadi pada awal kehamilan terjadi karena
hormone progesterone yang diproduksi pada masa kehamilan
menyebabkan usus halus lebih lentur dan menjadi kurang efisien dan juga
akan mempengaruhi kelenjar susu, bersifat sangat individual
Putting payudara lebih lembut, tepatnya sekitar tiga pecan setelah
pembuahan, daerah areola yang mengelilingi payudara menjadi lebih gelap
dan diameternya membesar, ini diyakini agar dapat membantu bayi yang
Muncul flek dan kram, saat hamil biasanya ditandai dengan munculnya
flek merah muda di celana dalam yang terjadi saat implantasi, manakala
embrio menempel di dinding uterus terjadi sekitar 8-10 hari setelah
ovulasi, sedikit lebih awal dibanding datangnya waktu haid dan waktunya
lebih pendek dari haid normal. Kram umum terjadi diawal kehamilan
sampai kehamilan trimester kedua. Kontraksi di rahim terjadi secara
teratur, meningkat dengan olahraga, orgasme dan bahkan perubahan
posisi.
Naiknya temperature basal tubuh, tanda kehamilan yang lain adalah
meningkatnya suhu basal tubuh. Saat terjadi pembuahan ovum dibuahi di
tuba fallopii, dan membutuhkan sekitar seminggu untuk ke rahim di mana
ovum terbuahi akan menempel. Jika diukur pada saat ini bias dipastikan
suhu basal tubuh akan meningkat.
2.2 Umur
Umur adalah lamanya hidup dalam tahun di hitung sejak dilahirkan hingga
saat ini. Umur merupakan periode penyesuaian terhadap pola-pola kehidupan baru
dan harapan-harapan baru. Pada masa in merupakan usia reproduktif, masa
bermasalah, masa ketegangan emosi, masa keterasingan sosial, masa komitmen,
masa ketergantungan, masa perubahan nilai, masa penyesuaian dengan cara hidup
baru, masa kreatif, pada masa dewasa ditandai oleh adanya perubahan-perubahan
jasmani dan mental. Kemahiran dan keterampilan profesional yang dapat
Menurut Hurlock, usia muda yaitu apabila < 20 tahun, usia menengah
(sedang) apabila berumur 35 tahun (Hurlock, 2002).
2.2.1. Kehamilan berdasarkan umur ibu Kehamilan Usia 18-25 tahun
Jika dilihat dari sisi biologis, usia 18-25 tahun merupakan
saat terbaik untuk hamil dan bersalin. Pada usia ini biasanya
organ-organ tubuh sudah berfungsi dengan baik dan belum ada
penyakit-penyakit degeneratif seperti darah tinggi, diabetes dan lain-lain.
Daya tahan tubuh masih kuat, sehingga dapat menjalani kehamilan
dengan baik (Kasdu, 2001).
Penelitian juga menunjukkan resiko terjadinya keguguran
lebih rendah pada wanita yang hamil pada usia ini. Juga resiko untuk
mempunyai anak dengan sindromadown, yakni 1: 2.000 kelahiran
yang pada usia diatas 25 tahun resikonya 1 : 1.400 kelahiran
(Indiarti, 2006).
Kehamilan Usia 26-35 tahun
Usia 26-30 adalah usia yang paling tepat bagi wanita untuk
mempunyai anak dan juga lebih siap untuk bersalin secara alami.
Disamping itu secara finanzial lazimnya mereka lebih mampu
daripad mereka yang lebih muda, resiko mengalami keguguran pun
Kehamilan Usia 36-40 tahun
Wanita yang berusia 40 tahunan masih bias sukses untuk
mengandung secara normal, namun kualitas telur yang akan dibuahi
buruk dan menjadi masalah pada pembuahan. Kesuburan wanita di
atas 35 tahun mulai menurun.
Kehamilan dan persalinan pada usia ini mempunyai resiko
lebih besar pada kesehatan ibu dan bayinya. Berdasarkan penelitian,
kehamilan di usia ini mempunyai resiko lebih tinggi untuk
mempunyai anak sindromadown, yakni 1 : 23/30 kelahiran dan juga
mempunyai resiko bersalin anak dengan kromosom abnormal, yakni
1 : 12/20 kelahiran.
(Indiarti. 2006).
2.3. Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui
pancaindera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang. Pengetahuan itu sendiri penting untuk mendukung psikis dan
prilaku setiap hari, sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan merupakan
2.3.1. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6
tingkatan yaitu :
a.Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya, atau sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada
sebelumnya setelah mengamati sesuatu.
b. Memahami (comprehention)
Memahami suatu bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut harus dapat
menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut.
c. Applikasi (applicatian)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang
dimasudkan dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang
diketahui tersebut pada situasi yang lain.
d. Analisa (analysis)
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan atau
memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen
yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi
bahwa pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis adalah
apabila orang tersebut telah dapat membedakan atau memisahkan,
mengelompokkan, membuat diagram (bagan) terhadap pengetahuan atas
e. Sintesis (syntesis)
Sistesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk melakukan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru, misalnya dapat menyusun, merencanakan dan sebagainya terhadap
suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.
F. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan
justifikasi atau atau penilaian terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo,
2005).
2.4. Paritas
Paritas adalah jumlah rata-rata anak yang dilahirkan hidup oleh seseorang
wanita usia subur yang pernah kawin pada tahun tertentu. Semakin tua umur
wanita tingkat kesuburan wanitapun sama karena berkurang sehiingga hanya
sedikit dari mereka yang melahirkan (Nadesul, 2004).
Banyaknya persalinan yang ibu alami mempengaruhi pengetahuan
seseorang terutama ibu-ibu yang melahirkan lebih dari satu kali dan ibu-ibu hamil
pada trimester I, II, III dan banyaknya juga persalinan yang dialami oleh ibu
tercantum pada status pasien dengan kategori :
a. 1 orang (Primipara)
b. 2-3 orang (Multipara)
c. <3 orang (Grandemultipara)
2.5. Pendidikan
Pendidikan adalah jenjang pendidikan secara formal yang pernah
diselesaikan. Pendidikan memiliki peranan yang paling dalam, menentukan
kualitas manusia. Ketiga Kemampuan tersebut harus dikembangkan secara
bersama-sama seimbang sehingga terbentuknya manusia Indonesia seutuhnya
(harmonis) (Notoatmodjo, 2003).
Menurut Hurlock, bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka
diharapkan pengetahuan dan keterampilan akan semakin baik.
2.6. Pekerjaan
Pekerjaan adalah kegiatan atau aktifitas yang dilakukan sehari-hari
pekerjaan sangat berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang, di mana ibu yang
memiliki pekerjaan akan lebih cepat dan mudah mendapatkan informasi. Hal ini
karena Ibu lebih sering berintraksi dengan orang lain yang menyebabkan Ibu
memperoleh informasi dan pengetahuan (Notoadmojo, 2003).
2.7. Kunjungan yang seharusnya dilakukan pada saat hamil
Satu kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu) Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu ke 14-28) Dua kali kunjungan selama trimester ketiga ( antara minggu ke 28-36
dan setelah minggu ke 36).
2.8. Pemeriksaan yang harus dilakukan selama kehamilan
2.8.1. Tahap pengkajian merupakan Tanya jawab dan pemeriksaan yang
bertujuan untuk memperoleh data subjektif (hasil Tanya jawab) dan
data objektif (hasil pemeriksaan), meliputi :
Biodata istri dan suami, meliputi nama ,umur, status, suku,
agama, pendidikan, pekerjaan, dan alamat rumah.
Riwayat keluarga, meliputi penyakit yang terjadi di keluarga dan
ada tidaknya persalinan kembar dalam keluarga.
Keadaan psikososial, meliputi pekerjaaan, tempat rumah dan
dukungan keluarga.
Kehidupan seksual, meliputi ada tidaknyamasalah dan rutinitas
hubungan suami-istri.
Latar belakang sosial budaya, meliputi kebiasaan, tradisi, dan
budaya dalam keluarga.
Riwayat kesehatan/ keadaan kesehatan yang lalu, meliputi
penyakit yang pernah diderita dan tindakan operasi yang pernah
dilakukan sejak bayi sampai sekarang. Selain itu vaksinasi dan
transfusi yang pernah diperoleh. Riwayat kebidanan (obstetric)
a. Data haid, meliputi umur/ waktu memperoleh haid pertama,
siklus, lamanya haid dalam satu periode, teratur atau tidak
siklus haid yang terjadi, dan apakah merasakan sakit pada
b. Kehamilan, meliputi kehamilan yang berlangsung merupakan
yang keberapa, sudah mempunyai anak berapa, pernah
keguguran atau tidak, kapan hari pertama haid terakhir
(HPHT) sebelum hamil.
c. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu (jika bukan
kehamilan yang pertama), meliputi anak keberapa?, usia
kehamilan sebelumnya?, persalinan normal atau tidak, terjadi
perdarahan atau tidak, siapa yang menolong?, berat badan
bayi saaat lahir, kesehatan bayi, pernah ikut KB atau tidak,
KB apa yang digunakan dan berapa lama?.
d. Keadaan gizi, meliputi kondisi nutrisi saat itu dan terjadi
tidaknya dehidrasi, dilakukan dengan cara pemeriksaan berat
badan sehingga dapat diketahui kenaikannya normal atau
tidak.
2.8.2. Tahap analisis data dan kebutuhan pasien
Pada tahap ini dokter atau bidan akan menganalisis data,
menentukan masalah dan kebutuhan ibu, serta akan memenuhi
kebutuhannya.
2.8.3. Tahap perumusan diagnosa dan prognosis kebidanan
Pada tahap ini dokter atau bidan akan merumuskan apakah
kandungan (janin) dan ibunya dalam keadaan baik dan hasilnya
2.8.4. Tahap pelaksanaaan tindakan sesuai rencana
Pada tahap ini pemeriksa akan melaksanakan tindakan yang telah
direncanakan dari hasil rumusannya. Hal ini dilakukan untuk
mengatasi masalah-masalah yang ada serta memenuhi kebutuhan ibu
hamil, seperti pemberian vitamin-vitamin dan imunisasi TT yang
dilakukan pada kehamilan 3-6 bulan sebanyak dua kali berturut-turut
dengan jarak satu bulan. Tujuannya untuk mencegah timbulnya
penyakit tetanus dan lain-lain.
2.8.5. Tahap evaluasi hasil tindakan dan tindak lanjutnya (follow up)
Pada setiap kunjungannya dokter atau bidan akan melakukan
pemeriksaan sebagai berikut :
Pemeriksaan terhadap ibu, meliputi :
a. Tekanan darah
b. Berat badan dan penambahan berat badan
c. Keluhan-keluhan pasien
d. Pemeriksaan perut ( tinggi badan rahim)
e. Pada kehamilan lanjutan ditentukan posisi, konsistensi,
perdarahan, dan pembukaan leher rahim. Pemeriksaan terhadap janin, meliputi :
a. Denyut jantung janin
b. Posisi dan bagian janin paling rendah
c. Besarnya janin dan gerakan janin
2.9. Keluhan-keluhan pada kehamilan biasa 2.9.1. Mual dan muntah
Perubahan hormon akan mengakibatkan pengeluaran asam
lambung yang berlebihan, terutama di pagi hari gejala ini disebut
moorning sickness (Huliana, 2001).
Rasa mual dan muntah biasanya dialami oleh ibu hamil
dimulai antara periode pertama dan kedua terlambat haid. Jika
keadaan ini berlebihan disebut hiperemesis. Penyebabnya tidak
diketahui dengan jelas, mungkin disebabkan oleh perubahan
hormone, mungkin sebagian psikologis, refleks kebahagiaan, atau
penolakan terhadap kehamilan. Gejala bergantung pada
ringan/beratnya klelainan hiperemesis.
Hiperemesis ringan Berat badan menurun Badan lemah dan lemas Nafsu makan berkurang Perasaan nyeri di ulu hati Hiperemesis berat
Badan menjadi kukrus
Kulit keriput, kadang-kadang ada kekuningan Lidah kering dan kotor
Suhu meningkat
Urine berkurang dan pekat Hiperemesis sangat berat
Gangguan kesadaran, gelisah, somnolen, koma Nadi kecil dan cepat
Suhu meningkat
Pada hiperemesis sangat berat penderita umumnya tidak
tertolong lagi
(Salmah dkk, 2006)
2.9.2. Payudara besar dan tegang
Perubahan hormone akan menimbulkan deposit lemak, air, dan
garam pada payudara. Kadang-kadang payudara akan terasa nyeri
karena ujung sarafnya tertekan, terutama pada kehamilan pertama
(Huliana, 2001).
2.9.3. Sering buang air kecil (BAK)
Rahim yang semakin besar akan mendesak ke bagian depan perut
sehingga kandung kemih cepat terasa penuh. Untuk menghindari
timbulnya gejala yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin,
jagalah kebersihan alat kelamin agar tetap kering dan tidak lecet
(Huliana, 2001).
2.9.4. Hipersalivasi ( berlebihnya pengeluaran air liur)
Dapat terjadi 2-3 minggu pertama kehamilan dan menghilang
hormone estrogen sehingga terjadi proliferasi jaringan ikat dan
vaskularisasi. Malas menelan karena emesis (Salmah dkk, 2006)
2.9.5. Perubahan berat badan
Perubahan berat badan selama hamil cukup bervariasi tergantung
dari kebudayaan dan pola makannya. Umumnya, kenaikan berat
badan yang normal antara 6,5-16,5 kg selam hamil. Pada kehamilan
trimester pertama, umumnya nafsu makan ibu berkurang sering
timbul rasa mual dan ingin muntah. Pada kondisi ini ibu harus tetap
berusaha untuk makan agar janin tumbuh dengan baik. kenaikan
berat badan normal antara 0,7-1,4 kg (Huliana, 2001).
2.10. Cara mengatasi ketidaknyamanan selama kehamilan 2.10.1. Mual dan muntah
Untuk mengatasi gejala moorning sickness, ibu hamil dianjurkan
untuk makan dengan porsi sedikit tyetapi sering (5-6 kali). Jika
bangun dipagi hari jangan langsung turun dari tempat tidur, tetapi
makanlah sedikit makanan kecil dan minumlah air hangat. Istirahat
kembali selam 15-30 menit, baru kemudian bangun dari tempat tidur
(Huliana, 2001)
2.10.2. Payudara besar dan tegang
Untuk mengatasi keluhan ini gunakanlah BH yang dapat menyokong
payudara dan menunjang payudara untuk kenyamanan (Huliana,
Memakai bra yang memakai penyerap dapat dipakai pada malam
hari. Perawatan payudara dengan air hangat dan pertahankan
keadaan agar tetap kering (Salmah dkk, 2006).
2.10.3. Sering buang air kecil (BAK)
Untuk mengatasi keluhan ini upayakan kencing (buang air kecil)
teratur, latihan kegel, kurangi minum sebelum tidur. Gunakan
pembalut jika tidak dapat terkontrol lagi segera datang ke petugas
kesehatan (Salmah dkk, 2006).
2.10.4. Hipersalivasi ( berlebihnya pengeluaran air liur)
Untuk mengatasi keluhan ini kumurlah dengan obat kumur, sering
megunyah permen. Diet seimbang sayur dan buah. Sikat gigi teratur
dan hati-hati, jaga kebersihan mulut, bila perlu datanglah ke dokter
gigi (Salmah dkk, 2006)
2.10.5. Perubahan berat badan
Bila terjadi kenaikan berat badan yang berlebihan sebaiknya kurangi
makanan yang mengandung karbohidrat. Jika berat badan tetap atau
turun dianjurkan untuk mengkonsumsi semua makanan, terutama
yang mengandung protein dan zat besi (Huliana, 2001).
2.11. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Makanan ibu hamil tidak jauh berbeda dengan makanan ibu sebelum
hamil. Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu
Pada setiap tahap kehamilan, seorang ibu hamil membutuhkan makanan
dengan kandungan zat-zat gizi dalam jumlah besar.
Adapun zat-zat gizi yang dibutuhkan ibu hamil dengan menu makanan
yang seimbang yang mengandung sumber tenaga, pembangun, pengatur dan
pelindung :
A. Sumber Tenaga (Energi)
Selama hamil, ibu memerlukan tambahan energi untuk pertumbuhan janin,
plasenta dan pertumbuhan jaringan-jaringan lainnya, sebesar 77.000 kkal atau
setara dengan 285 kkal/hari.
Karena banyaknya perbedaan kebutuhan energi selama hamil, maka WHO
menganjurkan jumlah tambahan sebesar 150 kkal sehari pada trimester I, dan
350 kkal sehari pada trimester II dan III (Zulhaida, 2003).
Sumber energi dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak. Karbohidrat
dapat diperoleh dari beras, sagu, jagung, tepung, ubi, sedangkan lemak dapat
diperoleh dari minyak kelapa, margarin, susu, keju.
Kekurangan energi dalam asupan makanan yang dikonsumsi menyebabkan
tidak tercapainya penambahan berat badan ideal dari ibu hamil yaitu sekitar
6,5 – 16 kg.
B. Sumber Pembangun
Sumber zat pembangun dapat diperoleh dari protein, protein diperlukan
untuk membentuk plasenta, jaringan tubuh yang baru (seperti uterus, payudara),
membentuk cairan ketuban selama kehamilan dan meningkatkan pembentukan
dipakai untuk kebutuhan janin dalam kandungan. Jumlah protein yang harus
tersedia sampai akhir kehamilan diperkirakan sebesar 925 gr, yang tertimbun
dalam jaringan ibu, plasenta, serta janin. Di Indonesia melalui Widya Karya
Nasional Pangan dan Gizi VI thn 1998 menganjurkan penambahan protein 12
gr%/hari selama kehamilan.
Dalam satu hari kebutuhan protein tersebut dapat dicukupi dengan
mengkonsumsi tiga butir telur, ½ liter susu, 100 gr keju, ikan atau daging.
Makanan tersebut semua mengandung asam amino yang diperlukan oleh tubuh.
Protein nabati mengandung hanya sebagian asam amino, jadi harus
dikombinasikan dengan protein hewani atau beberapa produk gandum, protein
nabati terkandung dalam kacang polong, buncis, biji-bijian, kacang-kacangan
(Stoppard, 2004).
C. Sumber pengatur dan Pelindung
a) Vitamin
Vitamin, dibutuhkan untuk memperlancar proses biologis yang
berlangsung dalam tubuh ibu dan janin.
Beberapa jenis vitamin yang penting untuk ibu hamil :
- Vitamin A, digunakan untuk pertumbuhan sel, pembentukan email gigi
membangun daya tahan terhadap infeksi, menjaga kulit dan selaput lendir
tetap dalam keadaan baik. Sumber makanannya : hati, mentega, kuning telur,
sayuran berwarna hijau dan buah-buahan yang berwarna kuning (wortel,
- Vitamin B1 berguna untuk membantu pencernaan Sumber makanan : hati,
ginjal, jantung.
- Vitamin B6, berguna untuk mengurangi keluhan mual pada ibu dan
meningkatkan pembentukan sel darah merah serta menunjang pembentukan
gigi dan gusi janin. Sumber makanannya : Gandum, jagung, hati, kentang,
pisang, daging.
- Vitamin B12, berguna untuk meningkatkan pembentukan sel darah merah dan
jaringan syaraf janin. Sumber makanannya : hati, ikan laut, keju, telur, ginjal,
susu, kacang kedelai.
- Vitamin C, berguna untuk membantu daya tahan tubuh terhadap infeksi,
menunjang pembentukan jaringan ikat dan pembuluh darah serta membentuk
plasenta yang kuat. Sumber makanannya : sayuran berwarna hijau, buah jeruk,
tomat, melon.
- Vitamin D, berguna untuk membantu penyerapan kalsium dan posphor,
meningkatkan proses pengumpulan kalsium dari darah dan jaringan ke dalam
sel-sel tulang untuk memperkuat tulang. Sumber makanannya : minyak ikan,
mentega, susu, putih telur.
- Vitamin K, berguna untuk mencegah perdarahan dan membantu proses
pembekuan darah. Sumber makanan : sayuran berwarna hijau.
b) Mineral
Berbagai jenis mineral yang dibutuhkan ibu selama hamil.
- Zat Kapur
Sumber makanan yang mengandung zat kapur antara lain susu, keju, aneka
kacang-kacangan dan sayuran berwarna hijau.
- Fosfor
Selama kehamilan, kebutuhan fosfor bertambah sebesar 400 mg. Seperti
halnya zat kapur, fosfor dibutuhkan untuk mendukung pembentukan tulang
dan gigi janin. Sumber makanan yang mengandung fosfor adalah susu, keju,
daging (Huliana, 2005).
- Zat Besi
Anemia gizi karena kekurangan zat besi di dunia sangat tinggi, terutama di
negara-negara sedang berkembang, termasuk Indonesia. Pada wanita hamil zat
besi berperan untuk mendukung fungsi plasenta dan pembentukan sel darah
merah.
Kebutuhan zat besi pada wanita normal sekitar 20 – 25 mg/hari. Sedangkan
jumlah tambahan zat besi pada wanita hamil sangat bervariasi, darah ibu
membutuhkan 500 mg zat besi, darah janin membutuhkan 200 mg zat besi dan
darah plasenta membutuhkan 25 mg zat besi (Krisnatuti dan Hastoro, 2005).
Sumber makanan yang mengandung zat besi adalah kuning telur, hati, daging,
ikan, sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan.
- Yodium
Kekurangan yodium selama kehamilan mengakibatkan janin menderita
hipotiroidisme, yang selanjutnya berkembang menjadi kretinisme karena
peranan hormon tiroid dalam perkembangan dan pematangan otak menempati
pada akhir kehamilan tidak separah jika hal ini terjadi diawal kehamilan.
Anjuran asupan perhari untuk wanita hamil dan menyusui sebesar 200 µg
dalam bentuk garam beryodium peroral. Sumber makanan yang mengandung
yodium antara lain minyak ikan, ikan laut dan garam beryodium (Huliana,
2004).
- Kalsium
Metabolisme kalsium selama hamil berubah mencolok, kadar kalsium dalam
darah wanita hamil menurun drastis 5% ketimbang wanita yang tidak hamil.
Secara kumulatif, janin menimbun kalsium sebanyak 30 gr, dengan dosis
7,110 dan 350 mg masing-masing pada trimester I, II dan III.
Sumber utama kalsium adalah : yoghurt, keju, udang, sarden dan beberapa
BAB 3
KERANGKA PENELITIAN
3.1. Kerangka Konsep
Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan pustaka, maka kerangka
konsep penelitian ini dapat dikembangkan melalui kerangka konsep dibawah ini.
3.2. Defenisi Operasional 3.2.1 Umur
Umur Ibu adalah Usia Ibu sejak lahir sampai saat ini, dikategorikan
menjadi :
a. Umur muda apabila < 20 tahun
b. Umur sedang apabila umur Ibu 20-30 tahun
c. Umur tua apabila umur Ibu > 35 tahun .
3.2.2 Paritas.
Paritas adalah jumlah persalinan yang dialami oleh Ibu, dengan kategori :
3.2.3 Pendidikan
Pendidikan adalah Sekolah yang dilalui dan diselesaikan oleh Ibu sesuai
dengan waktu pendidikannya, seperti :
a. SD : Menamatkan pendidikan SD
b. SMP : Menamatkan pendidikan SMP
c. SLTA : Menamatkan pendidikan SMA
d. Akademi / PT : Menamatkan akademi atau perguruan tinggi.
3.2.4. Pekerjaan
Pekerjaan adalah mata pencaharian atau kegiatan Ibu dalam mencari
nafkah dan mendapatkan penghasilan (Notoatmodjo, 2003)
Kategori :
a. Bekerja (Ibu yang mempunyai penghasilan baik dirumah maupun
diluar rumah)
BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Desain penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan data primer dari
kuisioner yang disebarkan pada ibu hamil trimester I di Kelurahan Indra Kasih
Kecamatan Medan Tembung.
4.2. Populasi dan sample penelitian 4.2.1. Populasi
Adalah keseluruhan objek yang akan digunakan atau yang sedang diamati,
yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester I
yang berada di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung.
4.2.2. Sampel
Sample dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling yaitu
seluruh ibu hamil yang berada di kelurahan indra kasih kecamatan medan
tembung yang berjumlah --- orang ibu hamil trimester I.
4.3. Lokasi penelitian
Adapun lokasi penelitian ini dilakukan di Kelurahan Indra Kasih
4.4. Pertimbangan Etik Dalam melakukan penelitian ini peneliti mengajukan permohonan kepada
program D IV Bidan pendidik Fakultas USU, setelah itu mengajukan permohonan
izin kepada Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung.
Pada calon responden, peneliti memperkenalkan diri, kemudian
menjelaskan manfaat dan tujuan penelitian serta memberi tahu bahwa tidak ada
pengaruh negatif yang akan terjadi selama dan sesudah pengumpulan data bagi
responden. Untuk menjaga kerahasian identitas responden, peneliti tidak akan
mencantumkan nama calon responden pada lembar pengumpulan data
(kuesioner), yang tercantum hanya kodenya saja. Data-data yang diperoleh akan
digunakan semata-mata demi perkembangan ilmu pengetahuan dan kesehatan
serta tidak akan dipublikasikan pada pihak lain.
Serta diberi penjelasan, calon responden diminta secara sukarela untuk
menjadi responden penelitian, jika calon responden menolak , maka peneliti tidak
akan memaksa dan tetap menghormati hak-hak calon responden.
4.5. Instrumen penelitian
Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari 2 bagian yaitu data demografi
dan kuisioner.
a. Data demografi yaitu berisi umur, agama, kehamilan yang keberapa,
pendidikan dan nama responden.
b. Kuisioner keluhan subjektif ibu hamil trimester I di Kelurahan Indra Kasih
Dalam penelitian ini penelitian menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpulan data. Jenis kuesioner yang di gunakan adalah berupa pertanyaan
tertutup sehingga responden hanya perlu untuk memberikan jawaban berupa tanda
checklist ( √ ) pada jawaban yang disediakan.
Pemberian skor atau nilai jawaban dari kuesioner yang telah di berikan
dengan sistem penialian yaitu 1 untuk jawaban yang benar dan 0 untuk jawaban
yang salah.
1. Skor jawaban yang salah adalah 0 (skor minimal dari setiap aspek jawaban
dikali jumlah skor) yaitu : 0 x 20 = 0
2. Skor jawaban yang benar adalah 1 (skor maksimal dari setiap aspek jawaban
dikali jumlah skor) yaitu : 1 x 20 = 20
Menurut Arikunto (2002) penilaian terhadap responden dapat
menggunakan rumus sebagai berikut :
S = 100%
Dapat dikategorikan sebagai berikut
1. Nilai baik apabila mampu mendapatkan skor 12-15 (>75%)
2. Nilai cukup apabila mampu mendapatkan skor 8-11 (60 – 75%)
4.6. Pengumpulan data
Data yang diperoleh adalah data primer yang diambil berdasarkan
kuisioner yang diberikan pada ibu hamil di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan
Medan Tembung. Data yang terkumpul diolah secara manual dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Editing
Dilakukan pengecekan kelengkapan data yang terkumpul untuk mengetahui
adanya kesalahan dan kekeliruan dalam pengumpulan data, kemudian
diperiksa, diperbaiki dan dilakukan pendataan ulang.
b. Coding
Hasil data yang diperoleh dari lembar kuisioner diklasifikasikan dengan
memberi kode tertentu untuk memudahkan pengolahan data.
c. Tabulating
Untuk mempermudah tabulasi data dan mengambil kesimpulan maka
dilakukan tabulasi data dalam bentuk table frekuensi (Budiarto, 2002)
4.7. Analisis data
Analisis data dilakukan dengan cara deskriptif dengan melihat persentase
data yang terkumpul agar mudah dipahami dan dianalisa, data disajikan dalam
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
Berdasarkan tehnik pengolahan data maka akan dikemukan keluhan
subjektif ibu hamil trimester I di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan
Tembung bulan september tahun 2007.
5.1.1.Distribusi frekuensi keluhan subjektif ibu hamil trimester I
berdasarkan umur ibu.
Tabel 5.1.
Distribusi keluhan subjektif ibu hamil trimester I berdasarkan umur ibu
di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung
selama bulan april tahun 2007.
No Macam –macam keluhan Jumlah Persentase (%)
1.
2.
3.
< 20 tahun
20 – 30 tahun
> 30 tahun
Jumlah 100
Analisa data : Berdasarkan tabel diatas keluhan subjektif ibu hamil
trimester I mayoritas mengalami keluhan umur --- sebanyak --- kasus (--- %)
dan minoritas mengalami keluhan umur --- sebanyak ---- kasus (---- %).
5.1.2. Distribusi frekuensi keluhan subjektif ibu hamil trimester I
berdasarkan paritas.
Tabel 5.2.
Distribusi keluhan subjektif ibu hamil trimester I berdasarkan paritas di Kelurahan
Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung
selama bulan September tahun 2007.
No Paritas ibu Jumlah Persentase ( % )
1.
2.
3.
4.
Paritas 1
Paritas 2
Paritas 3 – 4
Paritas > 5
Jumlah 100
Sumber Data Arsip Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung.
Analisa data : Berdasarkan tabel diatas keluhan subjektif ibu hamil
trimester I mayoritas paritas --- sebanyak -- kasus (--- %) dan minoritas paritas ---
5.1.3. Distribusi frekuensi keluhan subjektif ibu hamil trimester I
berdasarkan pendidikan.
Tabel 5.3.
Distribusi keluhan subjektif ibu hamil trimester I berdasarkan pendidikan
di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung
selama bulan September tahun 2007.
No Pendidikan ibu Jumlah Persentase ( % )
1.
2.
3.
4.
SD
SMP
SMU
Perguruan Tinggi
Jumlah 100
Sumber Data Arsip Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung.
Analisa data : Berdasarkan tabel diatas keluhan subjektif ibu hamil
trimester I mayoritas berpendidikan --- sebanyak --- kasus (--- %) dan minoritas
5.1.4. Distribusi frekuensi keluhan subjektif ibu hamil trimester I
berdasarkan pekerjaan ibu .
Tabel 5.4.
Distribusi keluhan subjektif ibu hamil trimester I berdasarkan pekerjaan ibu
di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung
selama bulan april tahun 2007.
No Pekerjaan ibu Jumlah Persentase ( % )
1.
2.
Bekerja
Tidak bekerja
Jumlah 100
Sumber Data Arsip Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung.
Analisa data : Berdasarkan tabel diatas keluhan subjektif ibu hamil
trimester I mayoritas ibu --- sebanyak ---- kasus (---- %) dan minoritas ibu ---
sebanyak ---- kasus (---- %).
5.2. Pembahasan.
5.2.1. Keluhan subjektif ibu hamil trimester I berdasakan umur ibu .
Dari analisa tabel 5.1.diketahui bahwa keluhan subjektif ibu hamil
trimester I banyak memiliki umur --- sebanyak ---- kasus (--- %) dan minoritas
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Wesson di St. George Hospital di
London menemukan bahwa 85 % responden mengalami mual-mual, 70%
mengalami mual setiap hari, sementara 52% muntah-muntah dan 40%mengalami
muntah-muntah setiap hari.
Menurut dr. Indra Anwar, Sp.OG, sekitar 50 – 70 % ibu hamil mengalami
keluhan mual muntah.
Menurut asumsi peneliti, keluhan yang paling banyak dialami oleh ibu
hamil adalah keluhan mual muntah ini disebabkan karena adanya perubahan
hormon pada saat ibu mengalami kehamilan yaitu hormon progesteron yang
menyebabkan ibu mual dan terkadang diiringi dengan muntah.
5.2.2. Keluhan subjektif ibu hamil trimester I berdasakan paritas.
Dari analisa tabel 5.2. diketahui bahwa keluhan subjektif ibu hamil
trimester I banyak mengalami awal munculnya keluhan pada minggu 5 – minggu
8 sebanyak 18 kasus (45 %) dan minoritas munculnya keluhan pada minggu 1 –
minggu 4 sebanyak 10 kasus (25 %).
Menurut asumsi peneliti, keluhan yang paling banyak dialami oleh ibu
hamil muncul pada sekitar minggu 5 – minggu 8 hal ini disebabkan karena
terjadinya perubahan hormon pada tubuh ibu hamil dan pada minggu ini biasanya
seorang ibu hamil baru sadar bahwa ia hamil setelah tidak mengalami atau
5.2.3. Keluhan subjektif ibu hamil trimester I berdasakan pendidikan.
Dari analisa tabel 5.3.diketahui bahwa keluhan subjektif ibu hamil
trimester I banyak mengalami lamanya keluhan selama 3 bulan sebanyak 22
kasus (55 %) dan minoritas lamanya keluhan selama 1 bulan sebanyak 7 kasus
(17,5 %).
Menurut hasil laporan yang dikemukakan oleh Suririnah bahwa hampir 50
– 90 % wanita hamil mengalami mual pada trimester I (3 bulan pertama
kehamilannya) terhadap makanan tertentu, bahkan hanya karena mencium bau
makanan tertentu saja.
Menurut asumsi peneliti, keluhan yang dialami oleh ibu hamil mengalami
keluhan selama 3 bulan pertama hal ini disebabkan karena pada 3 bulan pertama
kehamilan pada tubuh ibu hamil terjadinya perubahan hormon dan penyesuaian
terhadap tubuh ibu, dan setelah memasuki minggu 14 keluhan ini akan berkurang
dan menghilang.
5.2.4. Keluhan subjektif ibu hamil trimester I berdasakan pekerjaan.
Dari analisa tabel 5.4.diketahui bahwa keluhan subjektif ibu hamil trimester
I banyak mengalami berakhirnya keluhan > 12 minggu sebanyak 17 kasus (42,5
%) dan minoritas berakhirnya keluhan Minggu 5 - minggu 8 sebanyak 9 kasus
Menurut dr. Indra Anwar, keluhan pada ibu hamil dikatakan wajar bila
dialami pada usia kehamilan 8 – 12 minggu dan semakin berkurang secara
bertahap hingga akhirnya berhenti di usia kehamilan 16 minggu.
Menurut asumsi peneliti, keluhan yang dialami ibu hamil berakhir pada usia
kehamilan > 12 minggu karena pada usia kehamilan > 12 minggu, tubuh ibu hamil
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian tentang keluhan subjektif ibu hamil trimester I di
Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan Tembung selama bulan September
Tahun 2007, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari distribusi keluhan subjektif ibu hamil trimester I berdasarkan umur
ibu mayoritas memiliki umur ---- sebanyak ---- kasus (---- %) dan
minoritas memiliki umur ---- sebanyak ---- kasus (---- %).
2. Dari distribusi keluhan subjektif ibu hamil trimester I berdasarkan
paritas mayoritas memiliki paritas ---- sebanyak --- kasus (---- %)
dan minoritas memiliki paritas ---- sebanyak --- kasus (---- %).
3. Dari distribusi keluhan subjektif ibu hamil trimester I berdasarkan
pendidikan mayoritas berpendidikan ---- sebanyak ---- kasus (--- %)
dan minoritas berpendidikan ---- sebanyak ---- kasus (---- %).
4. Dari distribusi keluhan subjektif ibu hamil trimester I berdasarkan
pekerjaan mayoritas ibu --- sebanyak ---- kasus (--- %) dan minoritas
6.2. Saran.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kelurahan Indra Kasih
Kecamatan Medan Tembung bulan September Tahun 2007, maka disarankan
beberapa hal sebagai berikut :
1. Untuk pihak kelurahan disarankan agar lebih memperhatikan ibu
hamil,terutama keluhan yang dialami oleh ibu hamil dan memberikan
solusi sesuai dengan keluhannya agar tidak menjadi keadaan gawat
darurat.
2. Ibu hamil disarankan agar memeriksakan kehamilannya ke pelayanan
kesehatan untuk mengetahui keadaan ibu dan janin, serta dapat
mengetahui tanda – tanda bahaya.
3. Untuk peneliti berikutnya disarankan agar melakukan penelitian tidak
hanya pada satu kelurahan saja, agar populasi yang didapat lebih
banyak dan hasil yang didapat lebih akurat.