• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Promosi Penjualan terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Bisnis pada Depot Air Minum Isi Ulang Faqih Water Kelurahan Sei Putih Baru Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Promosi Penjualan terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Bisnis pada Depot Air Minum Isi Ulang Faqih Water Kelurahan Sei Putih Baru Medan)"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PROMOSI PENJUALAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Bisnis pada Depot Air Minum Faqih Water

Kelurahan Sei Putih Baru Medan)

Disusun oleh :

090907114 AGHNIA AJRIYA

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT yang mana telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta karunia-Nya sehinggan penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Promosi Penjualan terhadap Loyalitas

Pelanggan (Studi Bisnis pada Depot Air Minum Isi Ulang Faqih Water Kelurahan Sei

Putih Baru Medan)”

Skripsi ini merupakan sebuah karya tulis ilmiah yang disusun guna melengkapi

persyaratan memperoleh gelar Sarjana serta sebagai wahana untuk melatih diri dan

mengembangkan wawasan berfikir dalam penulisan karya ilmiah ini.

Penulis mengakui bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, hal ini terjadi karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis

dalam penulisan karya ilmiah. Namun berkat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak,

maka penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis pertama sekali ingin mengucapkan

kepada yang teristimewa Bapak dan Mama saya yaitu Ayahanda H. Muhammad Lian Siregar dan Ibunda Hj. Sri Herawati serta adik tersayang Hifdzul Muhammad Siregar yang telah memberikan kasih sayang, memberi banyak nasihat serta memberikan motivasi dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Tiada kata yang bisa

mengungkapkan betapa besar rasa terimakasih yang saya sampaikan

Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Departemen Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

3. Bapak Onan M. Siregar, S.Sos, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa memberikan motivasi, sabar dan ikhlas meluangkan waktu untuk memberikan

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………... 1

1.2 Rumusan Masalah………...…... 7

1.3 Tujuan Penelitian…...……….... 7

1.4 Manfaat Penelitian………...….. 8

1.5 Batasan Penelitian………...8

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pemasaran…...………... 9

2.2 Promosi………...……….. 11

2.2.1 Pengertian Promosi………..… 11

2.2.2 Tujuan Promosi……… 12

2.2.3 Bauran Promosi……… 13

2.3 Promosi Penjualan……… 16

2.3.1 Alat Promosi Penjualan……… 17

2.3.2 Tujuan Promosi Penjualan……… 21

2.4 Loyalitas Pelanggan………. 25

2.4.1 Pengertian Loyalitas Pelanggan……… 25

2.4.2 Manfaat Loyalitas Pelanggan……… 27

(4)

2.4.4 Karakteristik Loyalitas Pelanggan………. 30

2.4.5 Jenis Loyalitas Pelanggan……….. 30

2.5 Hubungan Promosi Penjualan dan Loyalitas Pelanggan……..……. 32

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian……….. 34

3.2 Lokasi Penelitian…….……….. 34

3.3 Populasi dan Sample...……….. 34

3.3.1 Populasi……..………... 34

3.3.2 Sampel………... 35

3.4 Hipotesis…….……….. 36

3.5 Definisi Konsep……..……….. 37

3.6 Definisi Operasional...……….. 38

3.7 Teknik Pengumpulan Data….………... 40

3.8 Teknik Analisa Data ………... 40

3.8.1 Uji Validitas………...………... 41

3.8.2 Uji Realibilitas…...………... 41

3.8.3 Uji Asumsi Klasik………...….. 42

3.8.4 Regresi Linier Sederhana……….. 42

3.9 Pengujian Hipotesis………... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian……….….. 46

4.1.1 Sejarah Umum Perusahaan……… 46

4.1.2 Visi, Misi dan Motto Perusahaan……….. 46

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan………. 47

(5)

4.2 Penyajian Data……...………... 48

4.2.1 Uji Validitas dan Uji Realibilitas……...………... 51

4.2.2 Identitas Responden Penelitian...………... 54

4.2.3 Penyajian Data tentang Promosi Penjualan Faqih Water (Variabel X)………... 57

4.2.4 Penyajian data tentang Loyalitas Pelanggan Faqih Water (Variabel Y)………... 64

4.3 Analisis Data ………... 70

4.3.1 Regresi Linier Sederhana……….. 70

4.3.2 Uji Asumsi Klasik…….…….………... 71

4.3.3 Pengujian Hipotesis………... 73

4.4 Pembahasan………... 75

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan………... 78

5.2 Saran..………... 79

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Alternatif Promosi Penjualan………... 20

Tabel 2.2 Tujuan Promosi yang Diarahkan pada Pembeli Akhir…………. 22

Tabel 3.1 Tabel Operasional Variabel……….. 39

Tabel 4.1 Rincian Hadiah dan Jumlah Kupon……….. 50

Tabel 4.2 Uji Validitas Kuesioner Variabel X……….. 52

Tabel 4.3 Uji Validitas Kuesioner Variabel Y……….. 53

Tabel 4.4 Uji Reliabilitas Kusioner Variabel X……… 53

Tabel 4.5 Uji Reliabilitas Kusioner Variabel Y……… 54

Tabel 4.6 Identitas Responden ……….……… 55

Tabel 4.7 Identitas Responden ……….……… 55

Tabel 4.8 Identitas Responden ……….……… 56

Tabel 4.9 Identitas Responden ……….……… 56

Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Variabel X ……… 57

Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Variabel X ……… 59

Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden Variabel X ……… 60

Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden Variabel X ……… 61

Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Responden Variabel X ……… 62

Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Responden Variabel Y ……… 64

Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Responden Variabel Y ……… 65

Tabel 4.17 Distribusi Jawaban Responden Variabel Y ……… 66

Tabel 4.18 Distribusi Jawaban Responden Variabel Y ……… 67

Tabel 4.19 Distribusi Jawaban Responden Variabel Y ……… 68

(7)

Tabel 4.21 Hasil Analisis Linier Sederhana………… ……… 71

Tabel 4.22 Hasil Uji T………...……… 73

Tabel 4.23 Hasil Uji F………..…………..………...… 74

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tujuan Promosi……….……… 12

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Faqih Water……….. 47

(9)

ABSTRAK

PENGARUH PROMOSI PENJUALAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Bisnis pada Depot Air Minum Isi Ulang Faqih Water

Kelurahan Sei Putih Baru Medan)

Nama : Aghnia Ajriya

NIM : 090907114

Prodi : Ilmu Administrasi Bisnis

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Pembimbing : Onan M. Siregar, S.Sos, M.Si

Tingginya kebutuhan masyarakat akan air bersih yang aman diminum dan ekonomis membuat usaha jenis Depot Air Minum Isi Ulang kian menjamur, terutama di kota Medan. Hal tersebut tentunya juga membuat tingkat persaingan kian meninggi, karena itu tiap depot berlomba-lomba untuk meningkatkan loyalitas dari pelanggannya.

Loyalitas pelanggan dapat dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya dengan cara melakukan promosi penjualan, promosi penjualan yang dilakukan oleh Depot Air Minum Isi Ulang Faqih Water adalah dengan menggunakan alat promosi berupa kupon.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh promosi penjualan (sales promotion) dengan alat promosi kupon terhadap loyalitas pelanggan Depot Air Minum Isi Ulang Faqih Water.

Populasi dari penelitian ini adalah konsumen dari Depot Air Minum Isi Ulang Faqih Water, sampel yang di ambil sebanyak 96 responden dengan menggunakan non-probability sampling dengan pendekatan purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel yang merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan berdasarkan pertimbangan tertentu, yaitu apakah orang tersebut sudah melakukan pembelian di Faqih Water lebih dari dua kali atau tidak.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi penjualan dengan alat promosi kupon secara signifikan berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan dan besaran pengaruh tersebut adalah sebesar 76.7%.

(10)

ABSTRACT

THE EFFECT OF SALES PROMOTION ON CUSTOMER LOYALTY (Business Study on Depot Air Minum Isi Ulang Faqih Water

Kelurahan Sei Putih Baru Medan)

Author : Aghnia Ajriya

NIM : 090907114

Department : Business Administration

Faculty : Social and Political Science

Advisor : Onan M. Siregar, S.Sos, M.Si

High demand of safe and economical drinking water supply increasing business kind of Depot Air Minum, especially in Medan. It is also increasing the competition level, so each Depot trying to increase the loyalty of theirs customers.

Customers loyalty can be affected by many things, one of them by doing sales promotion, sales promotions made by Depot Air Minum Faqih Water is to use promotional tools in the form of coupons.

This study aims to determine how much influence from sales promotion with a coupon promotion on customer loyalty at Depot Air Minum Isi Ulang Faqih Water.

Population of this study is the consumer of Water Depot Water Refill Faqih, samples taken as much as 96 respondents by using non-probability sampling with purposive sampling approach, which is a sampling technique based on certain considerations, whether the person had made a purchase in Faqih Water is more than two times or more.

The results showed that the sales promotion with coupon promotion had significant positive effect on customer loyalty and amount of the effect is equal to 76.7%.

(11)

ABSTRAK

PENGARUH PROMOSI PENJUALAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Bisnis pada Depot Air Minum Isi Ulang Faqih Water

Kelurahan Sei Putih Baru Medan)

Nama : Aghnia Ajriya

NIM : 090907114

Prodi : Ilmu Administrasi Bisnis

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Pembimbing : Onan M. Siregar, S.Sos, M.Si

Tingginya kebutuhan masyarakat akan air bersih yang aman diminum dan ekonomis membuat usaha jenis Depot Air Minum Isi Ulang kian menjamur, terutama di kota Medan. Hal tersebut tentunya juga membuat tingkat persaingan kian meninggi, karena itu tiap depot berlomba-lomba untuk meningkatkan loyalitas dari pelanggannya.

Loyalitas pelanggan dapat dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya dengan cara melakukan promosi penjualan, promosi penjualan yang dilakukan oleh Depot Air Minum Isi Ulang Faqih Water adalah dengan menggunakan alat promosi berupa kupon.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh promosi penjualan (sales promotion) dengan alat promosi kupon terhadap loyalitas pelanggan Depot Air Minum Isi Ulang Faqih Water.

Populasi dari penelitian ini adalah konsumen dari Depot Air Minum Isi Ulang Faqih Water, sampel yang di ambil sebanyak 96 responden dengan menggunakan non-probability sampling dengan pendekatan purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel yang merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan berdasarkan pertimbangan tertentu, yaitu apakah orang tersebut sudah melakukan pembelian di Faqih Water lebih dari dua kali atau tidak.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi penjualan dengan alat promosi kupon secara signifikan berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan dan besaran pengaruh tersebut adalah sebesar 76.7%.

(12)

ABSTRACT

THE EFFECT OF SALES PROMOTION ON CUSTOMER LOYALTY (Business Study on Depot Air Minum Isi Ulang Faqih Water

Kelurahan Sei Putih Baru Medan)

Author : Aghnia Ajriya

NIM : 090907114

Department : Business Administration

Faculty : Social and Political Science

Advisor : Onan M. Siregar, S.Sos, M.Si

High demand of safe and economical drinking water supply increasing business kind of Depot Air Minum, especially in Medan. It is also increasing the competition level, so each Depot trying to increase the loyalty of theirs customers.

Customers loyalty can be affected by many things, one of them by doing sales promotion, sales promotions made by Depot Air Minum Faqih Water is to use promotional tools in the form of coupons.

This study aims to determine how much influence from sales promotion with a coupon promotion on customer loyalty at Depot Air Minum Isi Ulang Faqih Water.

Population of this study is the consumer of Water Depot Water Refill Faqih, samples taken as much as 96 respondents by using non-probability sampling with purposive sampling approach, which is a sampling technique based on certain considerations, whether the person had made a purchase in Faqih Water is more than two times or more.

The results showed that the sales promotion with coupon promotion had significant positive effect on customer loyalty and amount of the effect is equal to 76.7%.

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Depot air minum isi ulang (selanjutnya akan disingkat menjadi DAMIU)

merupakan sebuah bisnis produk yang menjual air siap minum yang merupakan air hasil

sulingan dengan menggunakan filter dan mesin berteknologi tinggi untuk mematikan

kuman-kuman dan bakteri yang terdapat pada air, tetapi berbeda dengan air minum dalam

kemasan yang banyak beredar di pasaran, air yang dijual di DAMIU ini dijual secara

curah dan tidak dikemas dalam botol-botol kecil maupun gelas plastik. DAMIU hanya

menjual air minum dengan metode pengisian ulang ke dalam botol air minum berukuran

kurang lebih 19 liter yang per-botolnya diberi harga jauh lebih murah dibandingkan

dengan air minum dalam kemasan yang banyak kita kenal di pasaran, hal tersebut juga

menjadi faktor kenapa masyarakat lebih memilih memperoleh air minum dari DAMIU

dibandingkan membeli air minum dalam kemasan bermerek. Kebanyakan dari usaha

depot air minum isi ulang ini juga menyediakan fasilitas antar-jemput botol air minum

untuk diisi ulang yang dapat memudahkan pelanggannya dalam memperoleh air minum

yang bersih tanpa harus repot-repot memasak air terlebih dahulu maupun harus datang ke

depot tersebut sambil membawa botol air minumnya. Kemudahan yang ditawarkan dan

harga yang terjangkau menjadikan bisnis depot air minum isi ulang memiliki peluang

bisnis yang baik dan menarik minat banyak orang untuk berkecimpung di bisnis ini.

Dengan banyaknya depot air minum isi ulang yang tersebar di seluruh penjuru

kota Medan, persainganpun kian meningkat. Pelanggan kini memiliki tuntutan nilai yang

jauh lebih besar dan beragam karena pelanggan dihadapkan pada lebih banyak pilihan

(14)

usaha akan sulit meningkatkan jumlah pelanggan dan merebut pangsa pasar pesaing.

Sebuah usaha pasti mengharapkan pelanggan yang diciptakan dapat dipertahankan

selama mungkin dan bahkan jika mungkin untuk selamanya. Hal itulah yang menjadikan

pentingnya loyalitas pelanggan terhadap suatu usaha–dalam hal ini usaha depot air

minum isi ulang–dalam mempertahankan berdirinya suatu usaha dan mendatangkan

kesuksesan dalam jangka panjang. Pelanggan yang loyal mempunyai kecenderungan

lebih rendah untuk melakukan switching (berpindah merek). Untuk itulah perusahaan

dituntut untuk mampu memupuk keunggulan kompetitifnya masing-masing melalui

upaya-upaya yang kreatif dan efisien, sehingga menjadi pilihan dari banyak pelanggan

yang pada gilirannya nanti diharapkan loyal Hurriyati (2005 : 112).

Kottler, Hayes dan Bloom (2002 : 234) menyebutkan ada enam alasan mengapa

suatu institusi perlu mendapatkan loyalitas pelanggannya. Pertama, pelanggan yang ada

lebih prospektif, artinya pelanggan loyal akan memberi keuntungan besar kepada

institusi. Kedua, biaya mendapatkan pelanggan baru jauh lebih besar dibandingkan

dengan menjaga dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Ketiga, pelanggan

yang sudah percaya pada institusi dalam suatu urusan akan percaya juga dalam urusan

lainnya. Keempat, biaya operasi institusi akan menjadi efisien jika memiliki banyak

pelanggan loyal. Kelima, institusi dapat mengurangkan biaya psikologis dan sosial

dikarenakan pelanggan lama telah mempunyai banyak pengalaman positif dengan

institusi. Keenam, pelanggan loyal akan selalu membela institusi bahkan berusaha pula

untuk menarik dan member saran kepada orang lain untuk menjadi pelanggan.

Salah satu hal yang dapat membentuk dan meningkatkan loyalitas pelanggan

terhadap suatu produk atau jasa adalah dengan menerapkan strategi promosi. Strategi

promosi untuk meningkatkan loyalitas lebih ke memberikan daya tarik berupa manfaat

(15)

yang terlanjur membeli suatu merek, promosi dapat menjadi insentif tambahan bagi

mereka untuk tetap loyal. Tujuan akhir dari promosi adalah memperkuat loyalitas merek,

karena sebagai konsumen cenderung membeli suatu produk didasarkan pada kupon dan

tawaran-tawaran lainnya, maka pemberian tawaran yang menarik secara rutin akan

membuat mereka relatif loyal pada suatu merek yang dipromosikan.

Sementara Sistaningrum (2002 : 67) mengungkapkan arti promosi adalah suatu

upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi ”konsumen aktual” maupun

”konsumen potensial” agar mereka mau melakukan pembelian terhadap produk yang

ditawarkan, saat ini atau dimasa yang akan datang. Konsumen aktual adalah konsumen

yang langsung membeli produk yang ditawarkan pada saat atau sesaat setelah promosi

produk tersebut dilancarkan perusahaan. Konsumen potensial adalah konsumen yang

berminat melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan perusahaan dimasa

yang akan datang. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan strategi

promosi yang tepat untuk menciptakan dan meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap

suatu produk atau jasa.

Menurut Peter dan Olson (1999 : 209) bahwa promosi memperkuat loyalitas

terhadap merek, hal ini dikarenakan sebagian konsumen cenderung membeli suatu

produk atau jasa didasarkan pada kupon dan tawaran-tawaran lainnya, maka pemberian

tawaran yang menarik secara rutin akan membuat mereka relatif loyal pada suatu merek

yang dipromosikan.

Salah satu depot air minum isi ulang yang ada di kota Medan adalah Faqih Water

yang berada di Kelurahan Sei Putih Barat, dimana di kawasan tersebut terdapat kurang

lebih 3 depot air minum isi ulang lainnya yang menjadi pesaing dari Faqih Water. Faqih

(16)

depot air minum isi ulang yang berada di kelurahan tersebut dan memiliki banyak

pelanggan tetap. Dalam kurun waktu 2 tahun belakangan, depot air minum isi ulang lain

muncul satu demi satu sebagai pesaing dari Faqih Water di kelurahan tersebut. Walau

sudah memiliki banyak pelanggan tetap, Faqih Water bisa saja sewaktu-waktu kehilangan

pelanggannya dikarenakan adanya pesaing baru yang mungkin memberikan penawaran

yang lebih menarik, harga lebih terjangkau, ataupun lokasi yang lebih dekat dari tempat

tinggal pelanggan.

Sebuah studi mencoba membandingkan empat sarana promosi yaitu kupon,

diskon, undian, dan hadiah terhadap perilaku pembelian konsumen, dari studi tersebut

didapatkan hasil bahwa kupon adalah sarana promosi yang paling mudah didapat dan

digunakan.

Cakra Adithya Rahmat (2011) telah melakukan penelitian sebelumnya dengan

topik yang sama dengan penulis yaitu skripsi dengan judul “Pengaruh Promosi Penjualan

terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi pada Starbucks Coffee)”, hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa variabel loyalitas pelanggan 52,9% dapat dijelaskan oleh variabel

independen promosi penjualan. Sedangkan sisanya sebesar 40,8% dipengaruhi oleh

faktor lain. Koefisien korelasi menunjukkan bahwa hubungan antara variabel independen

promosi penjualan dan variabel dependen loyalitas pelanggan adalah kuat (76,9%). Hal

ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki persepsi yang baik dan

sangat baik atas indikator dalam variabel promosi penjualan.

M. Rafi Ikhsan (2011) juga sebelumnya telah melakukan penelitian mengenai

topik yang berkaitan dengan topik diatas, yaitu skripsi dengan judul “Pengaruh Kualitas

Pelayanan dan Promosi Penjualan terhadap Loyalitas Pelanggan Indra Cellular Kudus”,

(17)

paling berpengaruh adalah variabel kualitas pelayanan dengan koefisien regresi sebesar

0,454, lalu variabel promosi penjualan dengan koefisien regresi sebesar 0,452. Dimana

hal tersebut berarti variabel kualitas pelayanan lebih berpengaruh terhadap meningkatnya

loyalitas pelanggan dibandingkan variabel promosi penjualan.

Demikian juga dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Rizqi Aditya (2011)

yaitu skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Promosi, Kualitas Jasa dan Citra Produk

terhadap Loyalitas Pelanggan IM3 di Kota Semarang” yang dari hasil penelitian tersebut

diketahui bahwa variabel promosi (X1) dengan hasil regresi sebesar 0,352 dan citra

produk (X3) dengan hasil regresi sebesar 0,536 memiliki pengaruh positif yang signifikan

terhadap variabel dependen loyalitas pelanggan (Y). Lain halnya dengan variabel kualitas

jasa (X2) dengan hasil regresi paling kecil yaitu 0,043 yang memiliki pengaruh positif

tetapi tidak signifikan.

A. Wiesnu (2009) juga melakukan penelitian dalam skripsi yang berjudul

“Analisis Efektivitas Sales Promotion dan Pengaruhnya pada Perilaku Konsumen di

Salah Satu Hypermarket di Indonesia”, yang bertujuan utama untuk mengetahui respon

konsumen terhadap empat jenis promosi yang paling sering digunakan oleh

supermarket-supermarket yang ada di Indonesia, yaitu antara lain kupon, diskon, harga, sample dan

beli-satu-gratis-satu (buy-one-get-one-free). Menurut hasil penelitian yaitu hanya promosi

dalam bentuk kupon yang terbukti berpengaruh secara signifikan secara statistik pada

perilaku pembelian konsumen. Brand switching, brand loyalty, dan purchase

acceleration yang paling berpengaruh berkaitan dengan penggunaan promosi kupon. Dari

hasil tersebut peneliti dapat membuktikan pengaruh positif terhadap loyalitas konsumen

(18)

Dari uraian penelitian terdahulu yang ditemukan oleh penulis, didapatkan hasil

bahwa promosi penjualan (sales promotion) berpengaruh positif terhadap loyalitas

pelanggan.

Oleh karena itu, sehubungan dengan pentingnya mengetahui pengaruh promosi

penjualan dalam meningkatkan loyalitas pelanggan, penulis tertarik untuk mempelajari

dan membahasnya dalam skripsi yang berjudul :

“Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Bisnis pada Depot Air Minum Isi Ulang FAQIH WATER Kelurahan Sei Putih Baru Medan)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas, dapat dikemukakan

perumusan masalah sebagai berikut :

“Seberapa besar pengaruh promosi penjualan yang dilakukan oleh Faqih Water

terhadap loyalitas pelanggan?”

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk

menganalisa dan mengetahui seberapa besar pengaruh promosi penjualan terhadap

loyalitas pelanggan pada Faqih Water.

1.4 Manfaat Penelitian

(19)

a. Faqih Water, sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam menyempurnakan

kebijakan perusahaan, terutama dalam hal yang berhubungan dengan promosi dan

loyalitas pelanggan.

b. Bagi penulis, untuk mengetahui penerapan teori yang diperoleh di bangku kuliah

dengan realita yang terjadi di lapangan mengenai masalah-masalah yang berkaitan

dengan pemasaran yaitu promosi terhadap loyalitas pelanggan.

c. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan input dalam

pengembangan ilmu pengetahuan khususnya yang ada hubungannya dengan

promosi dalam mempengaruhi meningkatnya loyalitas pelanggan depot air minum

isi ulang.

d. Bagi peneliti lain, sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut.

1.6 Batasan Penelitian

Adapun yang menjadi batasan penelitian dalam penelitian ini adalah bahwa

penelitian ini dilakukan hanya untuk menilai pengaruh promosi penjualan dengan alat

(20)

BAB II

KERANGKA TEORI

Dalam penelitian ini diperlukan adanya kumpulan-kumpulan teori yang akan

menjadi landasan teoritis dan menjadi pedoman dalam melaksanakan penelitian. Setelah

masalah penelelitian di rumuskan, maka langkah selanjutnya adalah mencari teori-teori,

konsep-konsep dan genaralisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai

landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian (Sugiyono, 2006 : 55)

2.1 Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh

pengusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan

mendapatkan laba. Pemasaran merupakan faktor penting dalam suatu perusahaan untuk

mempertahankan kegiatan usahanya secara berkesinambungan. Pemasaran adalah hal

yang begitu mendasar sehingga tidak dapat dipandang sebagi fungsi yang terpisah.

Pemasaran merupakan keseluruhan bisnis yang dilihat dari hasil akhirnya, yaitu sudut

pandang pelanggan. Oleh karena itu, keberhasilan usaha tidak ditentukan oleh produsen

melainkan oleh pelanggan.

Dalam pengertian umum, pemasaran dapat didefinisikan sebagai suatu proses

sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang

mereka butuhkan (needs) dan inginkan (wants) dengan menciptakan, menawarkan, dan

mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Philip Kotler, 2005 : 116).

Stanton dalam Swastha (2001 : 5) menyebutkan bahwa pemasaran adalah suatu sistem

keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan

(21)

Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan

manusia dan masyarakat. Salah satu definisi pemasaran terpendek adalah “memenuhi

kebutuhan secara menguntungkan.” Asosiasi Pemasaran Amerika menawarkan definisi

formal berikut: Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk

menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan

mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemilik

sahamnya (American Marketing Association, 2004).

Dalam peranan strategisnya,

kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan

atas masalah penentuan dua penentuan pokok yaitu. Pertama, bisnis apa yang digeluti

perusahaan pada saat ini dan jenis bisnis apa yang dapat dimasuki dimasa yang akan

datang. Kedua, bagaimana bisnis yang telah dipilih tersebut dapat dijalankan dengan

sukses dalam lingkungan yang kompetitif atas dasar perspektif produk, harga, promosi,

dan distribusi (bauran pemasaran) untuk melayani pasar sasaran.

2.2 Promosi

Bauran pemasaran adalah perangkat peubah-peubah pemasaran terkontrol yang

digabungkan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan tanggapan yang diinginkan

dalam pasar sasaran (Angiospora dalam Raharjo, 2001 : 121). Komponen-komponen

pokok marketing mix terdiri dari empat peubah utama yang dikenal dengan nama “4P”,

yaitu produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion). Dalam

hal ini yang menjadi fokus perusahaan adalahpromosi.

2.2.1 Pengertian Promosi

Menurut Swastha dan Irawan (2001 : 345), promosi pada hakikatnya adalah suatu

(22)

komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan

informasi, mempengaruhi dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan

produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk atau jasa yang

ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Kotler (2000 : 236), promosi merupakan berbagai kegiatan yang

dilakukan oleh perusahaan untuk menonjolkan keistimewaan-keistimewaan produknya

dan membujuk konsumen sasaran agar membelinya. Kemudian ia juga mengemukakan

bahwa promosi meliputi semua alat-alat dalam kombinasi pemasaran yang peranan

utamanya adalah untuk mengadakan komunikasi yang sifatnya membujuk promosi

merupakan suatu proses komunikasi dari penyampaian amanat atau berita tentang

produk/barang atau jasa dari penjual kepada para pembeli potensial.

2.2.2 Tujuan Promosi

Menurut Swastha dan Irawan (2001 : 353-355) bahwa tujuan utama dari promosi

adalah modifikasi tingkah laku konsumen, menginformasikan, mempengaruhi, dan

membujuk serta mengingatkan konsumen sasaran tentang perusahaan dan produk atau

(23)

Secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Tujuan Promosi Sumber : Swastha dan Irawan, 2001 : 98

a. Menginformasikan, yaitu kegiatan promosi ditujukan untuk memberitahukan

pasar yang dituju tentang penawaran dari perusahaan.

b. Membujuk pelanggan sasaran, yaitu promosi yang bersifat membujuk

umumnya kurang disenangi masyarakat namun demikian promosi ini

diarahkan untuk mendorong pembelian.

c. Mengingatkan, yaitu promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama

untuk mempertahankan merek produk dalam masa kedewasaan produk.

d. Modifikasi tingkah laku konsumen, yaitu promosi diarahkan untuk merubah

kebiasaan pembelian konsumen. 2.2.3 Bauran Promosi

Bauran promosi menggambarkan cara-cara kreatif yang mempengaruhi konsumen

dalam melakukan pembelian produk atau jasa. Perusahaan dapat melakukan kampanye

promosi yang berbeda-beda dengan menggunakan kombinasi bauran promosi

(24)

periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan humas untuk mendorong

tercapainya tujuan promosi dari perusahaan atau organisasi (Schoell dan Guiltinan dalam

Tjiptono (2002 : 3).

Faktor-faktor yang menyusun bauran promosi adalah jenis dasar produk, strategi

promosi yang digunakan perusahaan, tahap kesiapan pembeli, tahap siklus hidup produk,

dan peringkat pasar perusahaan (Kotler, 2000 : 34). Bauran promosi merupakan alat

untuk mengimplementasikan konsep komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran

dapat dilihat sebagai suatu rentang dari informasi internal (perusahaan) sampai dengan

sisi pengambilan keputusan konsumen, yang meliputi pesan dan citra tentang produk

yang dipresentasikan oleh perusahaan kepada konsumen potensial maupun stakeholders

lainnya.

Menurut Swastha dan Irawan (2001 : 349) bahwa Promotion mix adalah

kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling

dan alat promosi yang lain, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan

program penjualan. Dalam bauran promosi terdapat lima komponen, secara rinci

dijabarkan sebagai berikut:

a. Periklanan (Advertising)

Yaitu suatu bentuk dari komunikasi impersonal yang digunakan oleh

perusahaan untuk membangun kesadaran terhadap keberadaan jasa yang

ditawarkan, menambah pengetahuan konsumen akan jasa yang ditawarkan,

menambah pengetahuan konsumen akan jasa yang ditawarkan serta membedakan

diri perusahaan dengan para kompetitornya. Terdapat beberapa tujuan periklanan,

diantaranya:

1) Iklan yang memberikan informasi

(25)

3) Iklan pengingat

4) Iklan pemantapan

Keuntungan dari periklanan adalah media yang bervariasi (surat kabar,

majalah, tv, radio, dan sebagainya), adanya kemampuan mengendalikan tiap

pemunculan iklan (control of exposure), daya tarik dari pesan periklanan dapat

disesuaikan bila tujuan komunikasi berubah. Kerugian periklanan adalah tidak

terjadinya interaksi secara langsung dengan pembeli dan mungkin saja tidak

berhasil menarik perhatian pemirsa.

b. Penjualan Personal (Personal Selling)

Merupakan suatu bentuk interaksi langsung dengan satu calon pembeli

atau lebih untuk melakukan persentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima

pesan dari pembeli maupun calon pembeli. Penjualan personal mempunyai

peranan yang penting dalam pemasaran jasa, karena memiliki kekuatan unik yaitu

wiraniaga dapat mengumpulkan pengetahuan tantang konsumen dan mendapatkan

umpan balik dari konsumen. Namun penjualan personal membutuhkan biaya yang

lebih besar dari pada periklanan, kemungkinan dua kali lipat besarnya walaupun

kegunaannya hamper sama dengan periklanan yang meliputi pembentukan

kesadaran terhadap produk, penyampaian informasi, dan melakukan persuasi agar

orang melakukan pembelian.

c. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan adalah kegiatan promosi selain periklanan, penjualan

perorangan maupun publisitas, yang bersifat jangka pendek dan tidak dilakukan

secara berulang serta tidak rutin, yang ditujukan untuk mendorong penjualan,

serta lebih mempercepat respon pasar yang ditargetkan.

(26)

Yaitu publisitas dan hubungan masyarakat merupakan stimulasi

nonpersonal terhadap permintaan barang, jasa, ide, dan sebagainya dengan berita

komersial yang berarti dalam media masa dan tidak dibayar untuk

mempromosikan dan melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.

Keuntungan publisitas dan hubungan masyarakat terletak pada efisiensi biaya

karena perusahaan tidak membayar media masa sebagai sarana promosi tersebut.

Namun publisitas yang bersifat negatif dapat menimbulkan dampak buruk bagi

perusahaan.

e. Informasi dari mulut ke mulut (word of mouth)

Dalam hal promosi jasa, peranan orang sangat penting. Pelanggan dekat

dengan penyampaian pesan. Dengan kata lain pelanggan tersebut akan berbicara

kepada pelanggan lain yang berpotensial tentang pengalamannya dalam menerima

jasa tersebut.

2.3 Promosi Penjualan

Menurut Kotler dan Armstrong (2008 : 204), promosi penjualan adalah insentif

jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan sebuah produk atau jasa,

sementara menurut Swastha dan Irawan (2001 : 353) promosi penjualan merupakan

kegiatan promosi selain periklanan, personal selling, maupun publisitas.

Grewal dan Levy (2008 : 55) memberikan pengertian Sales Promotion (Promosi

Penjualan) sebagai insentif spesial atau program-program menarik yang mendorong

konsumen untuk melakukan pembelian produk dan jasa tertentu. Sementara Duncan

(2002 : 569) juga menambahkan definisi mengenai promosi penjualan, bahwa promosi

penjualan adalah fungsi dari komunikasi pemasaran untuk mendorong sebuah action

(27)

spesifiknya, promosi penjualan adalah penawaran dengan memberikan nilai tambah yang

dirancang untuk mendorong dan mempercepat respon pelanggan.

2.3.1 Alat Promosi Penjualan

Pendapat Kotler dan Armstrong (2008 : 206-207) bahwa alat promosi konsumen

utama meliputi sampel produk, kupon, pengembalian tunai, harga khusus, premi, barang

khusus iklan, penghargaan dukungan, pajangan dan demonstrasi di titik pembelian, dan

kontes, undian serta permainan, secara rinci dijabarkan sebagai berikut:

a. Sampel (Sample)

Sampel sejumlah kecil produk yang ditawarkan pada konsumen untuk

dicoba untuk mencoba produk. Pemberian sampel adalah cara efektif tetapi paling

mahal untuk memperkenalkan produk baru atau menciptakan kegairahan baru

bagi produk yang sudah ada.

b. Kupon (Coupon)

Kupon adalah sertifikasi yang memberikan penghematan dan nilai lebih

kepada pembeli ketika mereka membeli produk tertentu. Sebagian besar

konsumen menyukai kupon. Kupon dapat mempromosikan percobaan merek baru

atau mendorong penjualan merek yang telah ada.

c. Pengembalian Tunai (Cash Refund)

Pengembalian tunai mirip dengan kupon kecuali bahwa pengurangan

harga terjadi setelah pembelian dan bukan saat membeli di gerai eceran.

Konsumen mengirimkan bukti pembelian kepada produsen, yang kemudian

mengembalikan secara tunai sebagian harga pembelian lewat pos.

d. Harga khusus/ Paket Harga (Price Pack)

Adalah dengan cara menawarkan penghematan dari harga resmi produk

(28)

label atau kemasan. Harga khusus biasa berupa kemasan tunggal yang dijual pada

harga murah atau dua produk terkait yang dikemas menjadi satu. Harga khusus

sangat efektif bahkan lebih baik daripada kupon dalam mendorong penjualan

jangka pendek.

e. Hadiah (Premium)

Hadiah/premi adalah barang yang ditawarkan secara gratis atau pada harga

murah sebagai insentif untuk membeli produk.

f. Barang Khusus Iklan (Advertising Specialties)

Barang khusus iklan atau disebut juga produk promosi adalah

pernak-pernik bermanfaat yang dicetak dengan nama, lambang, atau pesan pengiklan

yang diberikan sebagai hadiah kepada konsumen.

g. Penghargaan Dukungan (Patronage Reward)

Penghargaan dukungan adalah penghargaan tunai atau penghargaan lain

yang diberikan kepada pengguna rutin produk atau jasa perusahaan tertentu.

h. Promosi Titik Pembelian (Point of Purchase)

Promosi titik pembelian ini meliputi pajangan dan demonstrasi di titik

penjualan.

i. Kontes, undian, dan permainan

Hal-hal tersebut memberikan peluang kepada konsumen untuk

memenangkan sesuatu, seperti uang tunai, perjalanan, atau barang, lewat

(29)

Tabel 2.1 Alternatif-alternatif Promosi Penjualan No.

Jenis Promosi Penjualan

Tujuan Keunggulan Kelemahan

1. Kupon Merangsang permintaan Mendorong

dukungan pengecer

Konsumen menunda pembelian

2. Deals Meningkatkan hasrat

konsumen untuk

3. Premium & Diskon Membentuk goodwill Konsumen menyukai barang yang gratis atau memperoleh

4. Kontes Meningkatkan

pembelian konsumen; membentuk business inventory 5. Undian (sweeptakes) Mendorong konsumen

untuk membeli lebih banyak; meminimumkan perilaku berganti merek

Konsumen lebih

6. Sampel Mendorong konsumen

mencoba produk baru

Resiko kecil bagi konsumen yang mencoba produk

Biaya tinggi bagi perusahaan

7. Trading stamps Mendorong pembelian

ulang

Membantu menciptakan loyalitas

Biaya tinggi bagi perusahaan

8. Point-of-purchase displays

Mendorong konsumen untuk mencoba produk; member in-store support

untuk alat promosi yang lain. tempat yang ramai dilalui pelanggan

9. Potongan rabat Mendorong pelanggan

untuk membeli;

(30)

2.3.2 Tujuan Promosi Penjualan

Kotler dan Armstrong (2008 : 205) bahwa tujuan promosi penjualan sangat

beragam. Penjual bisa menggunakan promosi pelanggan untuk mendorong pembelian

pelanggan jangka pendek atau meningkatkan hubungan pelanggan jangka panjang.

Promosi penjualan biasanya digunakan bersama iklan, penjualan personal, atau sarana

bauran promosi lainnya. Promosi konsumen biasanya harus diiklankan dan dapat

menambah gairah serta memberikan kekuatan tarikan pada iklan. Secara umum, dari pada

hanya menciptakan penjualan jangka pendek atau penukaran merek sementara, promosi

penjualan harus memperkuat posisi produk atau jasa dan membangun hubungan

pelanggan jangka panjang. Jika dirancang dengan benar, semua sarana promosi penjualan

mempunyai potensi untuk membangun gairah jangka pendek maupun hubungan

konsumen jangka panjang.

Menurut Tjiptono (2008 : 549), program promosi penjualan dapat dirancang

dengan baik apabila tujuannya telah ditetapkan secara jelas. Tujuan promosi penjualan

harus konsisten dengan strategi pemasaran. Tujuan promosi penjualan dapat dirumuskan

berdasarkan siapa targetnya : pembeli akhir, perantara dan wiraniaga.

Berikut penjelasan mengenai tujuan dari promosi penjualan yang ditujukan pada

pembeli akhir :

Tabel 2.2

Tujuan Promosi yang Diarahkan pada Pembeli Akhir No. Tujuan Promosi Penjualan Alternatif Program

1.

Pertanyaan atau pencarian informasi

(inquiries)

Hadiah gratis

Mail-in coupons untuk mendapat informasi tambahan.

(31)

Pameran

2.

Percobaan produk (Product trial)

Produk baru

Produk terkait (related products)

Brand switchers

Kupon

Potongan harga

Produk sampel gratis

Kontes

Premium

Demonstrasi

3.

Pembelian ulang On-pack coupons

Mail-in coupons untuk rabat Continuity premiums

4.

Traffic building Penjualan spesial

Acara hiburan

Kupon pengecer

Premium

5.

Peningkatan volume pembelian

Pembelian untuk sediaan

Tingkat pemakaian yang

bertambah

Multipacks

Harga paket khusus

Informasi mengenai situasi

pemakaian baru

Sumber : Tjiptono, 2008 : 549

a. Menstimulasi pencarian, meliputi pengembalian formulir permohonan informasi

tentang produk atau dorongan untuk mengunjungi pameran dalam pertemuan

asosiasi dagang. Penjual dapat mendorong pencarian informasi dengan cara

menawarkan sejumlah program, seperti katalog gratis, premium atau hadiah.

Program seperti ini harus dikoordinasikan dengan program periklanan agar

berdampak optimal.

b. Mendorong percobaan produk, baik produk baru maupun produk terkait, serta

mendorong konsumen untuk beralih merek (brand switchers). Produk sampel gratis

dan kupon banyak digunakan untuk mendorong percobaan produk beresiko rendah,

(32)

membentuk sikap yang lebih positif dan lebih cepat dibandingkan iklan. Sedangkan

untuk produk yang lebih kompleks dan lebih mahal, demonstrasi di dalam toko

cenderung lebih efektif. Selain itu, bagi produsen yang memasarkan beraneka

ragam produk (seperti produk komplementer atau perluasan lini), teknik seperti

cross-couponing dapat mendorong percobaan produk lain yang dihasilkan oleh

perusahaan yang sama.

c. Mendorong pembelian ulang yang pada gilirannya mengarah kepada terciptanya

loyalitas merek dan mengikat pembeli pada produsen tertentu. Program-program

yang dapat ditawarkan meliputi kupon dalam satu kemasan yang dapat ditukarkan

atau ditebus pada pembelian berikutnya, trading, stamps, games, kontes penjualan

dan hadiah.

d. Membangun arus pengunjung, yaitu merangsang pengunjung agar mengunjungi

toko. Acara hiburan khusus dan atraksi spesial seperti jumpa fans, fashion show,

dan hiburan musik di pusat perbelanjaan dapat menarik minat para pelanggan untuk

berkunjung, yang selanjutnya kemungkinan besar melakukan pembelian.

e. Memperbesar tingkat pembelian, melalui consumer loading dan tingkat konsumsi

yang meningkat. Consumer loading adalah situasi dimana konsumen menyimpan

produk dalam jumlah diatas normal. Dengan demikian, tujuan ini sekaligus

dimaksudkan pula untuk mengantisipasi tindakan promosional pesaing.

Menurut Tjiptono (2008 : 78), promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual

dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Pengelompokan tersebut

adalah sebagai berikut :

a. Customer promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan

(33)

b. Trade promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk mendorong

pedagang grosir, pengecer, eksportir dan importir untuk memperdagangkan

barang/jasa dari sponsor.

c. Sales-force promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi

armada penjual.

d. Business promotion, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memperoleh

pelanggan baru, mempertahankan kontak hubungan dengan pelanggan,

memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama dan

‘mendidik’ pelanggan.

2.4 Loyalitas Pelanggan

Dalam Hurriyati (2005 : 87), Jones dan Sanser yang mempelajari persiapan

penerapan berbagai kesempatan perdagangan di era globalisasi berkeyakinan bahwa di

era perdagangan bebas yang tidak terproteksi sama sekali tersebut, tumpuan perusahaan

untuk tetap mampu bertahan hidup adalah pelanggan-pelanggan yang loyal.

2.4.1 Pengertian Loyalitas Pelanggan

Secara harfiah loyal berarti setia, atau loyalitas dapat diartikan sebagai suatu

kesetiaan. Kesetiaan ini timbil tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri

pada masa lalu. Loyalitas pelanggan tidak terbentuk dalam waktu yang singkat, tetapi

melalui proses belajar atau proses pencarian informasi dan berdasarkan pengalaman

seseorang dari pembelian yang konsisten sepanjang waktu. Orang yang setia terhadap

merek (brand loyalist) memiliki ikatan perasaan (afektif) yang kuat kepada merek favorit

yang biasa mereka beli.

Customer loyalty atau loyalitas pelanggan menurut Amin Widjaja Tunggal (2008 :

(34)

entitas lain berdasarkan sikap yang menguntungkan dan tanggapan yang baik, seperti

pembelian ulang. Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada unsur

perilaku dan sikap dalam loyalitas pelanggan.

Menurut Swastha (1999 : 126) istilah loyalitas pelanggan sebetulnya berasal dari

loyalitas merek yang mencerminkan loyalitas pelanggan pada merek tertentu. Loyalitas

pelanggan dan loyalitas merek menunjukkan hal yang sama, oleh karena itu

penggunaannya tidak dibedakan dan dapat diutarakan secara silih berganti. Jadi loyalitas

merek adalah respon keperilakuan (yaitu pembelian) yang bersifat bias (nonrandom)

yang terungkap secara terus menerus oleh unit pengambil keputusan dengan

memperhatikan satu atau beberapa merek alternatif dari sejumlah merek sejenis dan

merupakan fungsi proses psikologis atau pengambil keputusan, evaluative.

Griffin (2002 : 4) dalam Hurriyati (2005 : 132) menyatakan bahwa :

“loyalty is defined as random purchase expressed over time by some decision

making unit”.

Dari definisi diatas, terlihat bahwa loyalitas lebih ditunjukkan kepada suatu

prilaku, yang ditunjukkan dengan pembelian rutin yang didasarkan pada unit pengambila

keputusan.

Sedangkan menurut Mardalis (2005 : 54) dalam pendekatan perilaku, perlu

dibedakan antara loyalitas dan perilaku beli ulang. Perilaku beli ulang dapat diartikan

sebagai perilaku pelanggan yang hanya membeli suatu produk secara berulang-ulang,

tanpa menyertakan aspek perasaan dan pemilikan di dalamnya. Sebaliknya loyalitas

mengandung aspek kesukaan pelanggan pada suatu produk. Ini berarti bahwa aspek sikap

(35)

2.4.2 Manfaat Loyalitas Pelanggan

Sebuah perusahaan yang memiliki pelanggan yang loyal akan memperoleh

manfaat atau keuntungan dari keberhasilan tersebut. Menurut Griffin (2002 : 13) dalam

Hurriyati (2005 : 129) terdapat beberapa manfaat yang akan diperoleh sebuah perusahaan

bila memiliki pelanggan yang loyal, yaitu :

a. Dapat mengurangi biaya pemasaran

b. Dapat mengurangi biaya transaksi

c. Dapat mengurangi biaya turn-over konsumen

d. Dapat meningkatkan penjualan silang

e. Mendorong word of mouth yang lebih positif, dengan asumsi bahwa pelanggan yang

loyal juga berarti mereka merasa puas.

f. Dapat mengurangi biaya kegagalan

2.4.3 Tahapan Loyalitas Pelanggan

Loyalitas mengikuti empat tahap, yaitu kognitif, afektif, konatif dan tindakan.

Secara rinci dijelaskan sebagai berikut:

a. Loyalitas Kognitif

Pelanggan yang mempunyai loyalitas tahap pertama ini menggunakan

informasi keunggulan suatu produk atas produk lainnya. Loyalitas kognitif lebih

didasarkan pada karakteristik fungsional, terutama biaya, manfaat dan kualitas.

Jika ketiga faktor tersebut tidak baik, pelanggan akan mudah pindah ke produk

lain. Pelanggan yang hanya mengaktifkan tahap kognitifnya dapat dihipotesiskan

sebagai pelanggan yang paling rentan terhadap perpindahan karena adanya

rangsangan pemasaran.

(36)

Sikap merupakan fungsi dari kognisi pada periode awal pembelian (masa

sebelum konsumsi) dan merupakan fungsi dari sikap sebelumnya ditambah

dengan kepuasan di periode berikutnya (masa setelah konsumsi). Munculnya

loyalitas afektif ini didorong oleh factor kepuasan yang menimbulkan kesukaan

dan menjadikan objek sebagai preferensi. Kepuasan pelanggan berkorelasi tinggi

dengan niat pembelian ulang di waktu mendatang. Pada loyalitas afektif,

kerentanan pelanggan lebih banyak terfokus pada tiga faktor, yaitu ketidakpuasan

dengan merek yang ada, persuasi dari pemasar maupun pelanggan merek lain, dan

upaya mencoba produk lain.

c. Loyalitas Konatif

Konasi menunjukkan suatu niat atau komitmen untuk melakukan sesuatu.

Niat merupakan fungsi dari niat sebelumnya (pada masa sebelum konsumsi) dan

sikap pada masa setelah konsumsi. Maka loyalitas konatif merupakan suatu

loyalitas yang mencakup komitmen mendalam untuk melakukan pembelian. Hasil

penelitian Crosby dan Taylor dalam Swastha (1999 : 332), menggunakan model

runtutan sikap: keyakinan – sikap – niat memperlihatkan komitmen untuk

melakukan (niat) menyebabkan preferensi pemilih tetap stabil selama 3 tahun.

Jenis komitmen ini sudah melampaui afek. Afek hanya menunjukkan

kecenderungan motivasional, sedangkan komitmen untuk melakukan

menunjukkan suatu keinginan untuk melaksanakan tindakan. Keinginan untuk

membeli ulang atau menjadi loyal itu hanya merupakan tindakan yang

terantisipasi tetapi belum terlaksana.

d. Loyalitas Tindakan

Aspek konatif atau niat untuk melakukan berkembang menjadi perilaku

(37)

pada kesiapan bertindak dan keinginan untuk mengatasi hambatan dalam

melakukan tindakan tersebut. Jadi loyalitas itu dapat menjadi kenyataan melalui

beberapa tahapan, yaitu pertama sebagai loyalitas kognitif, kemudian loyalitas

afektif, dan loyalitas konatif, dan akhirnya sebagai loyalitas tindakan. Pelanggan

yang terintegrasi penuh pada tahap loyalitas tindakan dapat dihipotesiskan sebagai

pelanggan yang rendah tingkat kerentanannya untuk berpindah ke produk lain.

Dengan kata lain, loyalitas tindakan ini hanya sedikit bahkan sama sekali tidak

memberi peluang pada pelanggan untuk berpindah ke produk lain. Pada loyalitas

konasi dan tindakan, kerentanan pelanggan lebih terfokus pada faktor persuasi

dan keinginan untuk mencoba produk lain.

2.4.4 Karakteristik Loyalitas Pelanggan

Griffin (2005 : 31), mengutarakan ciri-ciri Pelanggan yang Loyal terhadap produk

atau jasa adalah:

a. Makes regular repeat purchase (melakukan pembelian ulang secara teratur).

b. Purchases across product and service lines (melakukan pembelian lini produk

yang lain).

c. Refers others (memberikan referensi pada orang lain).

d. Demonstrates in immunity to the pull of the competition (menunjukkan kekebalan

terhadap tarikan dari pesaing/tidak mudah terpengaruh oleh bujukan pesaing).

2.4.5 Jenis-jenis Loyalitas Pelanggan

Menurut Griffin (2005 : 22) ada empat jenis Loyalitas Pelanggan, yaitu

a. Tanpa Loyalitas

Untuk berbagai alasan ada beberapa pelanggan yang tidak

(38)

yang rendah dan tingkat pembelian ulang yang rendah menunjukkan tidak adanya

loyalitas.

b. Intertia Loyalty (Loyalitas yang Lemah)

Pelanggan yang menunjukkan keterkaitan yang rendah dengan pembelian

berulang yang tinggi akan menghasilkan loyalitas yang lemah. Pelanggan jenis ini

membeli karena adanya faktor kebiasaan atau karena sudah terbiasa dengan

produk/jasa suatu perusahaan. Pada jenis ini, perusahaan dapat mengubah

loyalitas lemah ke dalam bentuk loyalitas yang lebih tinggi dengan secara aktif

mendekati pelanggan dan meingkatkan diferensiasi positif di benak pelanggan

mengenai produk/jasa perusahaan dibandingkan dengan produk/jasa pesaing.

c. Latent Loyalty (Loyalitas Tersembunyi)

Pada jenis loyalitas ini tingkat referensi yang relatif tinggi digabungkan

dengan tingkat pembelian berulang yang rendah dapat menunjukkan loyalitas

tersembunyi. Bila pelanggan memiliki loyalitas tersembunyi maka yang

mempengaruhi pembelian berulang adalah faktor situasi yang berkontribusi pada

loyalitas tersembunyi.

d. Premium Loyalty (Loyalitas Premium)

Jenis loyalitas ini merupakan jenis loyalitas yang paling dapat

ditingkatkan, karena keterkaitan yang tinggi dan tingkat pembelian berulang yang

tinggi juga. Jenis ini merupakan jenis yang paling disukai untuk semua palnggan

di tiap perusahaan. Pada tingkat yang paling tinggi tersebut, orang bangga karena

dapat menemukan dan menggunakan produk tertentu dan saling membagi

pengetahuan tentang produk/jasa tersebut dengan rekan dan keluarganya.

Seorang pelanggan yang loyal memiliki prasangka spesifik mengenai apa yang

(39)

loyalitas menunjukkan kondisi dari durasi waktu dan mensyaratkan bahwa tidak kurang

dari dua kali (Griffin, 2003 : 5).

Dari berbagai uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa loyalitas pelanggan

merupakan sebuah sikap yang menjadi dorongan perilaku untuk melakukan pembelian

produk/jasa dari suatu perusahaan yang menyertakan aspek perasaan didalamnya,

khususnya yang membeli secara teratur dan berulang-ulang dengan konsistensi yang

tinggi, namun tidak hanya membeli ulang suatu barang dan jasa, tetapi juga mempunyai

komitmen dan sikap yang positif terhadap perusahaan yang menawarkan produk/ jasa

tersebut.

2.5 Hubungan Promosi Penjualan dan Loyalitas Pelanggan

Menurut Kotler dan Armstrong (2001 : 260) secara umum, promosi penjualan

seharusnya membangun relationship dengan pelanggan bukan hanya untuk melakukan

penjualan jangka pendek atau sebagai brand switching sementara, mereka harus

membantu memperkuat posisi produk dan membangun hubungan jangka panjang dengan

para pelanggan.

Menurut Peter dan Olson (1999 : 203) bagi konsumen yang terlanjur membeli

suatu merek, promosi konsumen dapat menjadi insentif tambahan bagi mereka untuk

tetap loyal, hal ini dikarenakan sebagian konsumen cenderung membeli suatu produk atau

jasa didasarkan pada kupon dan tawaran-tawaran lainnya, maka pemberian penawaran

yang menarik secara rutin akan membuat mereka relatif loyal pada suatu merek yang

dipromosikan. Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa promosi penjualan dapat

menjadi strategi yang tepat untuk mempengaruhi pelanggan agar loyal kepada

(40)

penjualan. Salah satu tujuannya adalah agar pelanggan melakukan pembelian yang

berulang. Mendorong pembelian ulang yang pada gilirannya mengarah kepada

terciptanya loyalitas merek dan mengikat pembeli pada produsen tertentu.

Dari uraian dan teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi penjualan

memiliki tujuan selain untuk melakukan penjualan secara cepat, tapi juga memiliki tujuan

lain yaitu agar para pelanggan melakukan pembelian kembali (repurchase) dan

pembelian berulang (repeat purchase) yang dimana kedua hal tersebut adalah indikator

(41)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif

dengan menggunakan analisa data kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan

antara dua variabel. Dengan metode ini diharapkan dapat mengetahui hubungan antara

promosi terhadap loyalitas pelanggan.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Depot Air Minum Isi Ulang FAQIH WATER

yang berada di Jl. Jangka No. 45 Kelurahan Sei Putih Baru, Medan.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Rochaety, Tresnati dan Latief (2005), populasi adalah sekelompok

orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu dan

keseluruhan unit analisis/hasil pengukuran yang dibatasi oleh suatu kriteria tertentu.

Sedangkan populasi sasaran adalah populasi spesifik yang relevan dengan tujuan atau

masalah penelitian yang akan diteliti. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah

seluruh pelanggan Depot Air Minum Isi Ulang FAQIH WATER yang berada di

kelurahan Sei Putih Baru maupun diluar daerah tersebut yang sudah melakukan

(42)

3.3.2 Sampel

Sampel menurut Rochaety, Tresnati dan Latief (2005 : 76) adalah sebagian dari

unit-unit populasi yang diperoleh melalui teknik sampling tertentu.

Kriteria utama dalam pemilihan sampel adalah responden yang pernah melakukan

pembelian di Faqih Water sebanyak dua kali atau lebih. Teknik yang dipilih adalah teknik

non-probality sampling yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi

tiap anggota populasi yang dipilih sebagai anggota sampel.

Teknik non-probability sampling yang digunakan adalah teknik purposive

sampling yaitu teknik pengambilan sampling berdasarkan pertimbangan tertentu, yang

menjadi pertimbangan saat melakukan pengambilan sampel adalah apakah orang tersebut

sudah melakukan pembelian lebih dari dua kali atau tidak. Menurut Supramono dan

Haryanto (2003 : 63), alternatif formula yang digunakan untuk menentukan sampel pada

jumlah populasi yang sulit diketahui (unidentified) adalah sebagai berikut:

n =

Keterangan:

n = jumlah sampel

Zα = nilai standar normal yang besarnya tergantung α

bila α = 0,05 Z = 1,67

bila α = 0,01 Z = 1,96

p = estimator proporsi populasi

q = 1-p

(43)

Untuk memperoleh n (jumlah sampel) yang besar dan nilai p belum diketahui, maka

dapat digunakan p = 0,5. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi

dalam penelitian ini adalah:

n =

n = = 96,04 orang. Dibulatkan menjadi 96 orang.

3.4 Hipotesis

Sebagai jawaban sementara dari hasil penulisan dengan permasalahannya yang

telah dirumuskan, maka hipotesis dalam penelitian ini dinyatakan sebagai berikut :

Hipotesis Kerja (Ha) : Terdapat hubungan positif yang nyata antara penerapan strategi

promosi penjualan dengan loyalitas pelanggan pada depot air

minum isi ulang Faqih Water.

Hipotesis Nol (Ho) : Tidak terdapat hubungan positif yang nyata antara penerapan

strategi promosi penjualan dengan loyalitas pelanggan pada

depot air minum isi ulang Faqih Water.

3.5 Definisi Konsep

Konsep adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak

kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial.

Konsep teoritis diajukan untuk menjawab permasalahan yang diteliti sehingga perlu

(44)

a) Promosi Penjualan

Menurut Kotler dan Armstrong (2008 : 204) promosi penjualan adalah

insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan sebuah produk

atau jasa. Sementara promosi penjualan menurut Swastha dan Irawan (2001 :

353) merupakan kegiatan promosi selain periklanan, personal selling, maupun

publisitas.

b) Kupon

Kupon adalah sertifikasi yang memberikan penghematan dan nilai lebih

kepada pembeli ketika mereka membeli produk tertentu. Sebagian besar

konsumen menyukai kupon

c) Loyalitas Pelanggan

Loyalitas pelanggan menurut Amin Widjaja Tunggal (2008 : 6) adalah

kelekatan pelanggan pada suatu merek, toko, pabrikan, pemberi jasa, atau entitas

lain berdasarkan sikap yang menguntungkan dan tanggapan yang baik, seperti

pembelian ulang. Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada

unsur perilaku dan sikap dalam loyalitas pelanggan.

3.6 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur

suatu variabel atau suatu informasi ilmiah yang akan membantu dalam menggunakan

variabel yang sama.

a. Variabel Bebas (independent variable) yaitu Promosi (X) adalah :

Dalam penelitian ini, dimensi promosi yang digunakan adalah kupon,

(45)

1) Tema promosi

Tema promosi adalah gagasan pokok dari promosi yang dilakukan, bisa

disebut juga sebagai judul.

2) Syarat dan ketentuan.

Syarat dan ketentuan yang dimaksud adalah serangkaian

ketentuan-ketentuan dalam promosi yang merupakan syarat bagi konsumen untuk

mendapatkan bonus sebagaimana yang dijanjikan Faqih Water.

b. Variabel terikat (dependent variable) yaitu Loyalitas Pelanggan (Y) adalah:

Indikator empiris dari loyalitas pelanggan adalah:

1) Melakukan pembelian ulang.

2) Memberikan referensi pada orang lain.

3) Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing/tidak mudah

terpengaruh oleh bujukan pesaing

Tabel 3.1

Tabel Operasional Variabel

Variabel Indikator Sub Indikator

Promosi Penjualan (X)

Tema Promosi

Tema promosi penjualan menarik bagi konsumen.

Tema promosi penjualan menumbuhkan minat untuk membeli produk.

Syarat dan ketentuan

Kemudahan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Keinginan konsumen untuk melaksanakan syarat dan ketentuan.

Hadiah yang ditawarkan

Ketertarikan konsumen terhadap hadiah yang ditawarkan.

Kebergunaan hadiah yang ditawarkan.

Nilai hadiah yang ditawarkan.

Loyalitas Pelanggan (Y)

Melakukan pembelian ulang

Keinginan konsumen untuk berlangganan.

Keinginan konsumen untuk melakukan pembelian ulang secara teratur.

Memberikan referensi kepada orang lain.

Merekomendasikan kepada orang lain.

(46)

ini kepada orang lain.

Tidak terpengaruh penawaran pesaing.

Tidak adanya keinginan konsumen untuk mencoba produk lain yang sejenis.

Konsumen tidak terpengaruh penawaran dari pesaing.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai

berikut :

a. Pengumpulan Data Primer

Pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian.

Pengumpulan data primer tersebut dapat dilakukan dengan cara berikut :

1) Kuesioner, yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan

menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden.

2) Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan cara tanya-jawab kepada

pemilik usaha daninforman yang dianggap mengetahui permasalahan

penelitian ini.

b. Pengumpulan Data Sekunder

Pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan bahan kepustakaan yang

dapat mendukung data primer. Teknik pengumpulan data sekunder dapat

dilakukan dengan cara melakukan studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data

yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah dan dokumen yang berkaitan dengan

penelitian.

3.8 Teknik Analisa Data

Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah jelas,

(47)

dirumuskan dalam proposal. Karena datanya kuantitaif, maka teknik analisis data

menggunakan metode statistik yang sudah tersedia (Sugiyono, 2012 : 426). Teknik

analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik kuantitatif yang akan

digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun

metode statistik yang digunakan adalah sebagai berikut:

3.8.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau

kesahihan sesuai instrument. Suatu instrument dikatakan valid atau sahih mempunyai

validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas

rendah.

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya sesuatu

kuesioner. Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r

tabel. Jika r tiap butir lebih besar dari r dan nilai r positif, maka butir atau pertanyaan

tersebut dikatakan valid. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan uji satu sisi,

taraf signifikan 5% dengan df = n-2.

Dengan ketentuan:

Jika r hitung > r tabel maka pernyataan tersebut valid.

Jika r hitung < r tabel maka pernyataan tersebut tidak valid.

3.8.2 Uji Realibilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut

sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu (Sugiyono, 2004 :

112). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

(48)

variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach ≥ 0.60 (Imam Gozhali,

2006).

3.8.3 Uji Asumsi Klasik 3.8.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk melihat apakah dalam sebuah model regresi

variabel dependen dan independen memiliki distribusi normal atau tidak. Untuk menguji

normalitas data adalah dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov dimana kriteria ini

untuk menentukan normal atau tidaknya data, dilihat dari nilai probabilitasnya. Jika nilai

Kolmogorov-Smirnov tidak signifikan (Asymp. Sig. (2-tailed) > α 0,05) maka data adalah

normal.

3.8.4 Regresi Linier Sederhana

Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu

variabel independen dengan satu variabel dependen (Sugiyono, 2012: 270).

Persamaan umum regresi linier sederhana adalah:

Dimana:

Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan

a

= Harga Y bila X = 0 (Harga Konstan)

b

= Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka

peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada

maka variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) terjadi

penurunan.

(49)

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

3.9 Pengujian Hipotesis a. Uji Parsial (uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu

variabel independen secara individual menerangkan variasi variabel dependen.

Hipotesis yang di gunakan :

Ho: bi £ 0, maka variabel independen (promosi penjualan) tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen (loyalitas pelanggan)

Ho: bi £ ≠ 0, maka variabel independen (promosi penjualan) memilikipengaruh

yang signifikan terhadap pengaruh dependen (loyalitas pelanggan).

Cara melakukan uji t dengan tingkat signifikan (a) = 0,05 adalah dengan

membandingkan t hitungnya dengan t tabel. Apabila t tabel > t hitungnya maka

Ho diterima dan Ha ditolak, sedangkan apabila t tabelnya < t hitungnya maka Ho

ditolak dan Ha diterima.

b.Uji Simultan (uji f)

Pada dasarnya uji statistik f menunjukkan apakah semua variabel

independen (bebas) mempunyai pengaruh yang bersama-sama terhadap variable

dependen (terikat).

Hipotesis yang digunakan :

Ho : b1 = b2 = b3 = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel

independen yaitu promosi penjualan terhadap variabel dependen yaitu loyalitas

(50)

Ha : b1 = b2 = b3 > 0, berarti ada pengaruh signifikan dari variabel independen

yaitu promosi penjualan (X) terhadap variabel dependen yaitu loyalitas pelanggan

(Y).

Kriteria pengambilan keputusan dengan tingkat signifikas (a) = 0,05

adalah dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel, apabila F tabel > F

hitung, maka Ho diterima Ha ditolak, apabila F tabel < F hitung maka Ho ditolak

Ha diterima (Kuncoro, 2011 : 112).

c. Koefisien Determinasi (

Nilai koefesien determinasi adalah di antara nilai nol dan satu. Nilai

yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen menjelaskan variasi

variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang di butuhkan

untun variasi variabel dependen.

Pada intinya, koefesien determinasi mengukur seberapa jauh variabel

independen menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefesien determinasi

adalah antara nol dan satu. Apabila hasil mendekati 1 maka hasil tersebut

mengindikasikan korelasi yang kuat antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Namun apabila hasil mendekati 0 berarti mengindikasikan korelasi yang lemah

Gambar

Gambar 2.1 Tujuan Promosi
Tabel 2.1 Alternatif-alternatif Promosi Penjualan
Tabel 2.2
Tabel Operasional Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hampir semua kelompok pengeluaran pada November 2015 ini mengalami kenaikan indeks harga, kecuali kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga yang mengalami penurunan

Melihat gencarnya promosi yang dilakukan oleh Coffee &amp; Resto Cengkir Klopo penulis tertarik untuk melakukan penelitian apakah promosi yang dilakukan oleh Coffe &amp; Resto

Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI

Berdasarkan nilai undulasi yang diperoleh dari perhitungan berdasarkan titik referensi PPS02 Belawan dan TTG 540 diketahui bahwa perbedaan tinggi undulasi antar masing-masing

merupakan air panas bertipe bikarbonat-sulfat, walaupun keberadaannya di daerah immature water , diperkirakan berasal dari fluida panas bawah tanah yang langsung ke permukaan

Analisa data yang digunakan untuk mengetahui hubungan analisis faktor status gizi dan imunisasi yang mempengaruhi kejadian jenis pneumonia pada balita di RSUD

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem olah tanah tidak berpengaruh terhadap populasi dan biomassa cacing tanah, namun perlakuan herbisida berpengaruh terhadap populasi cacing

Selain itu diupayakan juga memberikan informasi akan bentuk-bentuk tinggalan arkeologis yang berkaitan dengan aspek mata pencaharian hidup sebagai nelayan