Hari/Tanggal/Waktu : ………. / ………. / ...
Lokasi Survei :
Berilah tanda (√) pada jawaban yang anda pilih.
I. KUISIONER SOSIAL PENUMPANG
1. Profil Responden
Nama / Usia : ………...… / ..……… Tahun
Jenis Kelamin -laki
2. Tingkat Pendidikan :
SD SMP SMA
Diploma arjana (S1) S2/S3
3. Apa pekerjaan anda sekarang?
PNS Swasta Wiraswasta
Pelajar/Mahasiswa Lainnya : ………..
4. Berapa rata-rata pendapatan anda dalam sebulan (Rp) ?
≤ 1.000.000 1.000.000 - 1.500.000
1.500.000 - 2.000.000 ≥ 2.000.000
II.KARAKTERISTIK PERJALANAN RESPONDEN
1. Sebutkan jenis angkutan yang pernah Anda gunakan :
elangi Perkasa
Deka Putra
Pertimbangan biaya/ekonomi Pertimbangan kecepatan/waktu
Pertimbangan kenyamanan & keamanan Pertimbangan mobilitas
3. Apa maksud perjalanan anda saat ini?
Bekerja/Bisnis Pendidikan Silahturahim/Sosial
Rekreasi Belanja Lainnya …………
4. Berapa kali dalam 1 bulan anda melakukan perjalanan rute Medan – Lhoseumawe?
-2 Kali -4 Kali Tidak Tentu
III. PELAYANAN ANGKUTAN
1. Berapa lama waktu tempuh yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perjalanan anda ?
Variabel Kriteria Pilihan Jawaban
1 2 3 4
Kecepatan 1. Waktu tempuh angkutan travel (L300) paling lama 7 jam, paling cepat 5 jam (waktu tempuh minimum terjadi jika kendaraan tidak banyak melakukan pemberhentian selama perjalanan). 2. Waktu tempuh angkutan bus VIP
class (Patas) paling lama 7 jam, dan paling cepat 5-6 jam.
2. Berapa besar biaya yang ada keluarkan untuk mencapai tujuan perjalanan anda ?
- - Rp.150.000,- -
3. Resiko kemungkinan kecelakaan/jaminan keselematan terjamin pada saat menggunakan angkutan untuk mencapai tujuan perjalanan anda ?
Variabel Kriteria Pilihan Jawaban
1 2 3 4
Keselamatan Resiko kecelakaan, jaminan keselamatan
1. Sangat tidak terjamin 3. Terjamin
4. Apakah tingkat kenyamanan dari segi fasilitas moda sangat memuaskan anda selaku pengguna angkutan ?
Keterangan :
Variabel Kriteria Pilihan Jawaban
1 2 3 4
Kenyamanan 1.Angkutan travel (L300): kondisi tempat duduk empuk, keadaan dalam angkutan bersih, AC, TV/MP3.
2.Angkutan bus VIP class (Patas): kondisi angkutan bersih, tempat duduk nyaman dan luas, tersedia bantal dan selimut, tersedia gorden, AC, TV/MP3, toilet, smooking room, menyediakan minum, fasilitas WIFI, tersedia fasilias tempat penyimpanan tas tangan/box dengan penutup.
1. Sangat nyaman 2. Nyaman 3. Tidak nyaman
5. Apakah anda merasa aman terhadap tindakan kejahatan selama dalam perjalan hingga mencapai tujuan perjalanan anda ?
Variabel Kriteria Pilihan Jawaban
1 2 3 4 5 Keamanan Bebas dari tindak kejahatan (misalnya
6. Apakah kondisi fisik angkutan yang anda gunakan tidak mengalami gangguan ?
Variabel Kriteria Pilihan Jawaban
1 2 3 4 5 Kondisi
Fisik
Kondisi kendaraan baik, usia kendaraan tidak terlalu tua (relatif baru), kendaraan tidak mengalami kerusakan atau gangguan (mogok).
7. Apakah moda angkutan yang anda gunakan mudah didapat, beroperasi dalam setiap jam-nya dan melayani antar-jemput penumpang ?
Variabel Kriteria Pilihan Jawaban
1 2 3 4
Keandalan 1. Angkutan travel (L300) : mudah didapat (waktu tunggu singkat) dan dapat melayani pengguna sewaktu-waktu serta melayani antar-jemput penumpang.
2. Angkutan bus VIP class (Patas) dan executive class mudah didapat (waktu tunggu singkat) dan beroperasi setiap jam, serta dapat melayani pengguna sewaktu-waktu.
1. Sangat buruk 3. Baik
2. Buruk 4. Sangat baik
8. Apakah kondisi angkutan yang anda gunakan memiliki pelayanan sopir/kondektur yang memuaskan ?
Variabel Kriteria Pilihan Jawaban
1 2 3 4
Pelayanan Operator/Sopir
1. Angkutan travel (L300): sopir/ kondektur ramah/sopan, melayani pengangkutan barang penumpang (tas baju/koper), melayani pemberhentian sewaktu-waktu untuk keperluan ke toilet atau shalat dan makan. 2. Angkutan bus VIP class (Patas)
IV. PREFERENSI PENUMPANG
1. Perubahan pada Biaya Perjalanan (kondisi pada atribut lainnya tetap) Biaya Perjalanan Moda transportasi yang akan dipilih
Bus
2. Perubahan pada Waktu Tunggu (kondisi pada atribut lainnya tetap) Waktu Tunggu Moda transportasi yang akan dipilih
3. Perubahan pada Waktu Tempuh (kondisi pada atribut lainnya tetap) Waktu Tempuh Moda transportasi yang akan dipilih
Bus
4. Perubahan pada Pelayanan (kondisi pada atribut lainnya tetap)
LAMPIRAN
Tabel Nilai Rata-rata Atribut untuk Angkutan Kota
No. Pilihan
Hasil Analisa Regresi Selisih Angkutan Bus dan Travel (L300)
Variabel Bebas
Konstanta Nilai
R-square Persamaan Liniear (a) X2+X3 -10.736 0.925 Y = -10.736+1.689X2-0.835X3 X1+X2+X3 -8.414 0.943 Y =
Hasil Analisa Regresi Nisbah Angkutan Bus dan Travel (L300)
Variabel Bebas
Konstanta Nilai
R-square Persamaan Liniear (a)
X1 -19.000 1.000 Y = -19.000+20.000X1 X2 -3.783 0.970 Y = -3.783+10.214X2 X3 -27.996 0.450 Y = -27.996+30.000X3
X1+X2 21.894 0.620 Y = 21.894+14.566X1-27.682X2 X1+X3 10.618 0.474 Y = 10.618-12.727X1+3.818X3 X2+X3 12.802 0.541 Y = 12.802+2.064X2-12.161X3 X1+X2+X3 20.932 0.679 Y =
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT SKALASEMANTIK
/METHOD=ENTER NISBAHBIAYAPERJALANAN.
Regression
[DataSet1] D:\SPSS NISBAH\Biaya Perjalanan.sav
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method d
a. All requested variables entered.
Model Summary
a. Predictors: (Constant), NISBAHBIAYAPERJALANAN
Model Summary
Model Change Statistics
ANOVAb
a. Predictors: (Constant), NISBAHBIAYAPERJALANAN b. Dependent Variable: SKALASEMANTIK
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
a. Dependent Variable: SKALASEMANTIK
Coefficientsa
Model t Sig.
1 (Constant) . .
NISBAHBIAYAPERJ ALANAN
. .
a. Dependent Variable: SKALASEMANTIK
SAVE OUTFILE='D:\SPSS NISBAH\Biaya Perjalanan.sav' /COMPRESSED.
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT SkalaSemantik
/METHOD=ENTER SelisihWaktuTunggu.
Regression
[DataSet2]
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method d
Model Summary
a. Predictors: (Constant), SelisihWaktuTunggu
Model Summary
Model Change Statistics
ANOVAb
Model Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 1398.536 1 1398.536 253.097 .000a
Residual 3105.435 562 5.526
Total 4503.972 563
a. Predictors: (Constant), SelisihWaktuTunggu b. Dependent Variable: SkalaSemantik
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 7.475 .184 40.623 .000
SelisihWaktuTung gu
-.309 .019 -.557 -15.909 .000
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT SkalaSemantik
/METHOD=ENTER SelisihWaktuTempuh.
Regression
[DataSet3]
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method d
Model Summary
a. Predictors: (Constant), SelisihWaktuTempuh
Model Summary
Model Change Statistics
Model Summary
Model Change Statistics
R Square
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.414 .177 30.584 .000
SelisihWaktuTemp uh
-.169 .055 -.129 -3.087 .002
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT SkalaSemantik
/METHOD=ENTER SelisihWaktuTunggu SelisihBiayaPerjalanan.
Regression
[DataSet4]
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method d
Model Summary
a. Predictors: (Constant), SelisihBiayaPerjalanan, SelisihWaktuTunggu
Model Summary
Model Change Statistics
ANOVAb
Model Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 8723.600 2 4361.800 368.932 .000a Residual 6644.400 562 11.823
Total 15368.000 564
a. Predictors: (Constant), SelisihBiayaPerjalanan, SelisihWaktuTunggu b. Dependent Variable: SkalaSemantik
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients B Std. Error Beta
1 (Constant) -.800 .480
SelisihWaktuTunggu .467 .034 .456
SelisihBiayaPerjalan an
-.147 .012 -.398
Coefficientsa
Model T Sig.
1 (Constant) -1.667 .096
SelisihWaktuTunggu 13.687 .000 SelisihBiayaPerjalan
an
-11.931 .000
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT SkalaSemantik
/METHOD=ENTER SelisihWaktuTempuh SelisihBiayaPerjalanan.
Regression
[DataSet4]
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method d
Model Summary
a. Predictors: (Constant), SelisihBiayaPerjalanan, SelisihWaktuTempuh
Model Summary
Model Change Statistics
ANOVAb
Model Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 9656.147 2 4828.074 475.043 .000a Residual 5711.853 562 10.163
Total 15368.000 564
a. Predictors: (Constant), SelisihBiayaPerjalanan, SelisihWaktuTempuh b. Dependent Variable: SkalaSemantik
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.705 .291
SelisihWaktuTempu h
1.105 .063 .456
SelisihBiayaPerjalan an
-.218 .010 -.591
Coefficientsa
Model t Sig.
1 (Constant) 5.853 .000
SelisihWaktuTempu h
17.598 .000
SelisihBiayaPerjalan an
-22.777 .000
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT SkalaSemantik
/METHOD=ENTER SelisihWaktuTempuh SelisihBiayaPerjalanan.
Regression
[DataSet4]
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method d
Model Summary
a. Predictors: (Constant), SelisihBiayaPerjalanan, SelisihWaktuTempuh
Model Summary
Model Change Statistics
ANOVAb
Model Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 9656.147 2 4828.074 475.043 .000a Residual 5711.853 562 10.163
Total 15368.000 564
a. Predictors: (Constant), SelisihBiayaPerjalanan, SelisihWaktuTempuh b. Dependent Variable: SkalaSemantik
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.705 .291
SelisihWaktuTempu h
1.105 .063 .456
SelisihBiayaPerjalan an
-.218 .010 -.591
Coefficientsa
Model t Sig.
1 (Constant) 5.853 .000
SelisihWaktuTempu h
17.598 .000
SelisihBiayaPerjalan an
-22.777 .000
REGRESSION
/DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N /MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT SkalaSemantik
/METHOD=ENTER SelisihBiayaPerjalanan SelisihWaktuTunggu SelisihWaktuTempuh.
Regression
[DataSet4]
Descriptive Statistics
Mean
Std.
Deviation N SkalaSemantik .0000 5.21998 565 SelisihBiayaPerjalan
an
20.0000 14.15467 565
SelisihWaktuTunggu 8.0000 5.10354 565 SelisihWaktuTempu
h
Correlations
SkalaSemantik 1.000 -.651
SelisihBiayaPerjalan an
-.651 1.000
SelisihWaktuTunggu .677 -.555 SelisihWaktuTempu
SelisihWaktuTunggu .000 .000
SelisihWaktuTempu
SelisihWaktuTunggu 565 565
SelisihWaktuTempu h
Correlations
SkalaSemantik .677 .534
SelisihBiayaPerjalan an
-.555 -.131
SelisihWaktuTunggu 1.000 -.200 SelisihWaktuTempu
h
-.200 1.000
Sig. (1-tailed) SkalaSemantik .000 .000 SelisihBiayaPerjalan
an
.000 .001
SelisihWaktuTunggu . .000
SelisihWaktuTempu
SelisihWaktuTunggu 565 565
SelisihWaktuTempu h
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method d
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: SkalaSemantik
Model Summary
Model Summary
Model Change Statistics
R Square
a. Predictors: (Constant), SelisihWaktuTempuh, SelisihBiayaPerjalanan, SelisihWaktuTunggu
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
SelisihWaktuTunggu .731 .013 .715
SelisihWaktuTempu h
1.586 .026 .655
a. Dependent Variable: SkalaSemantik
Coefficientsa
SelisihWaktuTunggu 55.769 .000 SelisihWaktuTempu
h
60.907 .000
a. Dependent Variable: SkalaSemantik
SAVE OUTFILE='D:\SPSS SELISIH\Multi Variable\s. Biaya + Waktu Tunggu + Waktu Tempuh.sav'
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT SKALASEMANTIK
/METHOD=ENTER NISBAHBIAYAPERJALANAN.
Regression
[DataSet1] D:\SPSS NISBAH\Biaya Perjalanan.sav
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method d
a. All requested variables entered.
Model Summary
a. Predictors: (Constant), NISBAHBIAYAPERJALANAN
Model Summary
Model Change Statistics
ANOVAb
Model Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 4515.993 1 4515.993 . .a
Residual .000 562 .000
Total 4515.993 563
a. Predictors: (Constant), NISBAHBIAYAPERJALANAN b. Dependent Variable: SKALASEMANTIK
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients B Std. Error Beta
1 (Constant) -19.000 .000
NISBAHBIAYAPERJ ALANAN
20.000 .000 1.000
a. Dependent Variable: SKALASEMANTIK
Coefficientsa
Model t Sig.
NISBAHBIAYAPERJ ALANAN
. .
a. Dependent Variable: SKALASEMANTIK
SAVE OUTFILE='D:\SPSS NISBAH\Biaya Perjalanan.sav' /COMPRESSED.
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT SKALASEMANTIK /METHOD=ENTER NisbahWaktuTunggu.
Regression
[DataSet1] D:\SPSS NISBAH\Biaya Perjalanan.sav
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method d
a. All requested variables entered.
Model Summary
a. Predictors: (Constant), NisbahWaktuTunggu
Model Summary
Model Change Statistics
ANOVAb
Model Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 4382.471 1 4382.471 18446.023 .000a
Residual 133.522 562 .238
Total 4515.993 563
a. Predictors: (Constant), NisbahWaktuTunggu b. Dependent Variable: SKALASEMANTIK
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -3.783 .068 -55.738 .000
NisbahWaktuTung gu
10.214 .075 .985 135.816 .000
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT SKALASEMANTIK /METHOD=ENTER NisbahWaktuTempuh.
Regression
[DataSet1] D:\SPSS NISBAH\Single Variable\Biaya Waktu Tungg.sav
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method d
a. All requested variables entered.
Model Summary
a. Predictors: (Constant), NisbahWaktuTempuh
Model Summary
Model Change Statistics
ANOVAb
Model Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 2034.000 1 2034.000 460.561 .000a
Residual 2481.993 562 4.416
Total 4515.993 563
a. Predictors: (Constant), NisbahWaktuTempuh b. Dependent Variable: SKALASEMANTIK
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -27.996 1.540 -18.177 .000
NisbahWaktuTemp uh
30.000 1.398 .671 21.461 .000
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT VAR00001
/METHOD=ENTER NisbahWaktuTunggu NisbahBiaya.
Regression
[DataSet1] D:\SPSS NISBAH\Single Variable\INPUT NISBAH.sav
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method d
1 NisbahBiaya, NisbahWakt uTunggua
. Enter
Model Summary
a. Predictors: (Constant), NisbahBiaya, NisbahWaktuTunggu
Model Summary
Model Change Statistics
ANOVAb
Model Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 263.523 2 131.762 458.561 .000a
Residual 161.196 561 .287
Total 424.720 563
a. Predictors: (Constant), NisbahBiaya, NisbahWaktuTunggu b. Dependent Variable: VAR00001
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 21.894 .710 30.843 .000
NisbahWaktuTung gu
14.566 .481 4.581 30.284 .000
NisbahBiaya -27.682 .928 -4.513 -29.837 .000
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT VAR00001
/METHOD=ENTER NisbahWaktuTempuh NisbahBiaya.
Regression
[DataSet1] D:\SPSS NISBAH\Single Variable\INPUT NISBAH.sav
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method d
1 NisbahBiaya, NisbahWakt uTempuha
. Enter
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method d
1 NisbahBiaya, NisbahWakt uTempuha
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: VAR00001
Model Summary
a. Predictors: (Constant), NisbahBiaya, NisbahWaktuTempuh
Model Summary
Model Change Statistics
ANOVAb
Model Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 201.186 2 100.593 252.456 .000a
Residual 223.534 561 .398
Total 424.720 563
a. Predictors: (Constant), NisbahBiaya, NisbahWaktuTempuh b. Dependent Variable: VAR00001
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 10.618 .476 22.284 .000
NisbahWaktuTemp uh
-12.727 .566 -.928 -22.470 .000
NisbahBiaya 3.818 .253 .622 15.066 .000
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT VAR00001
/METHOD=ENTER NisbahWaktuTunggu NisbahWaktuTempuh.
Regression
[DataSet1] D:\SPSS NISBAH\Single Variable\INPUT NISBAH.sav
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method d
Model Summary
Model
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate d
i m e n s i o n 0
1 .735a .541 .539 .5898
a. Predictors: (Constant), NisbahWaktuTempuh, NisbahWaktuTunggu
Model Summary
Model Change Statistics
R Square
Change F Change df1 df2
d i m e n s i o n 0
1 .541 329.998 2 561 .000
ANOVAb
Model Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 229.578 2 114.789 329.998 .000a
Residual 195.142 561 .348
Total 424.720 563
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 12.802 .481 26.613 .000
NisbahWaktuTungg u
2.064 .112 .649 18.483 .000
NisbahWaktuTemp uh
-12.161 .482 -.887 -25.254 .000
a. Dependent Variable: VAR00001
REGRESSION
/DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N /MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT VAR00001
Regression
[DataSet1] D:\SPSS NISBAH\Single Variable\INPUT NISBAH.sav
Descriptive Statistics
Mean
Std.
Deviation N
VAR00001 1.201 .8686 564
NisbahBiaya 1.200 .1416 564
NisbahWaktuTung gu
.860 .2732 564
NisbahWaktuTemp uh
Correlations
NisbahBiaya -.001 1.000
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method d
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: VAR00001
Model Summary
Model Summary
Model Change Statistics
R Square
a. Predictors: (Constant), NisbahWaktuTempuh, NisbahWaktuTunggu, NisbahBiaya
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 20.932 .661 31.689 .000
NisbahBiaya -18.919 1.219 -3.085 -15.525 .000 NisbahWaktuTungg
u
10.870 .575 3.419 18.909 .000
NisbahWaktuTemp uh
-5.797 .575 -.423 -10.084 .000
DAFTAR PUSTAKA
Pandia, J., Oktavia, F. Analisa Pemilihan Moda Transportasi Untuk Perjalanan Kerja (Studi Kasus : Kelurahan Mabar, Medan Deli),
Universitas Sumatera Utara.
Rahman, R. 2009. Studi Pemilihan Moda Angkutan Umum Antar Kota Menggunakan Metode Stated Preference, Universitas Tadulako, Palu.
Djakfar, L., dkk. 2010. Studi Karakteristik Dan Model Pemilihan Moda Angkutan Mahasiswa Menuju Kampus (Sepeda Motor Atau Angkutan
Umum) Di kota Malang, Universitas Brawijaya, Malang.
Agustin, T., dkk. 2006. Analisis Variable Tingkat Layanan Angkutan Umum Bus Kota Menurut Persepsi Penumpang Dengan Teknik Stated
Preference (Studi Kasus Angkutan Umum Bus Kota di Surakata),
Media Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret.
Tjahjono, B., dan Verawaty, H. 2012, Studi Pemilihan Moda Transportasi Darat Antara Sampit – Palangka Raya , Universitas Darwan Ali.
Setiono, dkk. 2014. Pemodelan Pemilihan Moda Antara Monorel Terhadap Busway Dengan Metode Stated Preference, Universitas Sebelas Maret.
Tamin, O.Z. 2003. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Penerbit ITB: Bandung
Octavianti, D., dan Widyastuti H. 2012. Analisis Perpindahan Moda Dari Taksi dan Mobil Pribadi ke Bus Damri di Bandar Udara Juanda
Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh November.
Mirel, F. 2002. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Penerbit ITB: Bandung.
Warpani, S. 1990. Merencanakan Sistem Perangkutan, Penerbit ITB: Bandung.
Morlok, E.K. 1988. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Penerbit Erlangga, Jakarta, Teknik Mesin, Institut Teknologi Bandung, 2008.
Departemen Perhubungan Republik Indonesia. 2003. Keputusan Menteri Perhubungan RI. No.KM 35 Tahun 2003 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Di Jalan Dengan Angkutan Umum. Jakarta.
Oktavia F, F. 2013. Analisa Pemilihan Moda Transportasi Untuk Perjalanan Kerja (Studi Kasus : Kelurahan Mabar, Medan Deli), Universitas
Sumatera Utara.
Soesantiyo. 1985. Teknik Lalu Lintas, Traffic Engineering Jilid 1, Jakarta. Munawar, Ahmad, 2005, Dasar-Dasar Teknik Transportasi, Beta Offset,
Yogyakarta
Ortuzar, J. D. and willumsen, L. G. 2001. Modeling Transport. John Wiley & Sons Ltd. England.
Supriyanto, M.A, 2003, Analisis Pemilihan Moda antara Busway dan Kendaraan Pribadi, Dengan Model Logit – Probit, Tesis, Magister
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Wilayah studi penelitian yaitu pada rute perjalanan Medan – Lhokseumawe. Untuk mengetahui jumlah responden yang menggunakan moda angkutan bus dan angkutan travel (L300) pada wilayah studi ini, maka diadakan pengambilan data jumlah angkutan bus maupun angkutan travel yang beroperasi pada rute perjalanan Medan – Lhokseumawe sehingga dapat dihitung jumlah responden yang menggunakan kedua moda angkutan tersebut.
3.2 Penentuan Jumlah Sampel
3.2.1 Definisi
Populasi adalah wilayah generalisasi berupa subjek atau objek yang diteliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulan. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti. Dengan kata lain, sampel merupakan sebagian atau bertindak sebagai perwakilan dari populasi sehingga hasil penelitian yang berhasil diperoleh dari sampel dapat digeneralisasikan pada populasi.
Penarikan sampel diperlukan jika populasi yang diambil sangat besar, dan peneliti memiliki keterbatasan untuk menjangkau seluruh populasi maka peneliti perlu mendefinisikan populasi target dan populasi terjangkau baru kemudian menentukan jumlah sampel dan teknik sampling yang digunakan.
3.2.2 Ukuran Sampel
Untuk menentukan sampel dari populasi digunakan perhitungan maupun acuan tabel yang dikembangkan para ahli. Secara umum, untuk penelitian korelasional jumlah sampel minimal untuk memperoleh hasil yang baik adalah 30, sedangkan dalam penelitian eksperimen jumlah sampel minimum 15 dari masing-masing kelompok dan untuk penelitian survey jumlah sampel minimum adalah 100. Roscoe (1975) memberikan acuan umum untuk menentukan ukuran sampel :
2. Jika sampel dipecah ke dalam sub-sampel (pria/wanita, junior/senior, dan sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat 3. Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran
sampel sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian 4. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen yang
ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai dengan 20
Besaran atau ukuran sampel ini sampel sangat tergantung dari besaran tingkat ketelitian atau kesalahan yang diinginkan peneliti. Namun, dalam hal tingkat kesalahan, pada penelitian sosial maksimal tingkat kesalahannya adalah 5% (0,05). Makin besar tingkat kesalahan maka makin kecil jumlah sampel. Namun yang perlu diperhatikan adalah semakin besar jumlah sampel (semakin mendekati populasi) maka semakin kecil peluang kesalahan generalisasi dan sebaliknya, semakin kecil jumlah sampel (menjauhi jumlah populasi) maka semakin besar peluang kesalahan generalisasi.
Dalam menghitung jumlah sampel akan digunakan Rumus Slovin yaitu :
)
sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 10%.
Untuk mengantisipasi kendala-kendala teknis yang menyebabkan sampel minimum tidak terpenuhi, maka dilakukan penambahan sampel sebanyak 20% dari jumlah sampel minimum sehingga total jumlah kuisioner yang disebarkan adalah sebanyak 120 kuisioner.
Perhitungan jumlah sampel pada penelitian ini dapat dihitung seperti berikut :
Tabel 3.1 Data Angkutan Bus Yang Beroperasi
No Nama PO
Jumlah Kendaraan yang
beroperasi
Kelas Angkutan Kapasitas Penumpang
1 Putra Pelangi
Perkasa 11 Executive Class 28 orang
2 Kurnia/Anugrah
/Pusaka 11 Executive Class 28 orang
3 Sempati Star 6 Executive Class 28 orang
Maka dari tabel diatas dapat dihitung jumlah pupolasi yang menggunakan Angkutan Bus, adalah :
1. Putra Pelangi Perkasa :
-Executive Class = Kapasitas Penumpang x Jumlah kendaraan. = 28 orang x 11 kendaraan
= 308 org/knd.
-Executive Class = 28 orang x 11 kendaraan = 308 org/knd.
3. Sempati Star :
-Executive Class = 28 orang x 6 kendaraan = 168 org/knd.
Jumlah keseluruhan populasi pengguna angkutan bus adalah :
= { Executive Class }PP + { Executive Class }KAP + { Executive Class }SS
= 308 + 308 + 168 = 784 org/knd
Maka diperoleh jumlah sampel untuk Angkutan Bus yaitu :
)
Tabel 3.2 Data Angkutan Travel (L300) Yang Beroperasi
No Nama PO Jumlah Kendaraan yang beroperasi
Kapasitas Penumpang
1 Deka Putra 4 12 orang
2 Mandala Tour 4 12 orang
1. Deka Putra = Kapasitas Penumpang x Jumlah kendaraan = 12 orang x 4 kendaraan
= 48 org/knd
2. Mandala Tour = 12 orang x 4 kendaraan = 48 org/knd
Jumlah keseluruhan populasi pengguna angkutan travel (L300) adalah : = jumlah pupolasi Deka Putra + jumlah pupolasi Mandala Tour = 48 org/knd + 48 org/knd
= 96 org/knd.
Maka diperoleh jumlah sampel untuk Angkutan Bus yaitu :
)
3.3.1 Data Primer
Data primer meliputi kegiatan survei kuisioner yang dilakukan terhadap pengguna angkutan dan data hasil kuisioner adalah : data sosial ekonomi penumpang, data karakteristik perjalanan responden, data pelayanan angkutan serta data preferensi penumpang terhadap pemilihan moda yang angkutan yang akan digunakan.
3.3.2 Data Sekunder
Data sekunder meliputi data-data penunjang yang diperlukan dalam studi ini, yang didapatkan dari berbagai instansi yang terkait yaitu penyedia jasa bus dan travel (L300) antara lain biaya perjalanan dan waktu keberangkatan.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Pembuatan Kuisioner
Pembuatan kuisioner dirancang untuk beberapa pertanyaan yang berkaitan tentang hal-hal yang dapat menjelaskan data sosial ekonomi responden, karaktristik perjalanan responden dan pemilihan moda berdasarkan teknik stated preference.
3.4.2 Menentukan Daerah Penelitian
3.4.3 Menentukan Waktu Penelitian
Survei dilakukan pada jadwal operasional angkutan umum jenis mobil penumpang travel (L300) dan bus rute Medan-Lhokseumawe. Waktu Pengumpulan Data dilakukan selama 3 hari yaitu hari Senin, Jum‟at dan Minggu,
jam pengumpulan data dilakukan pagi pukul 10.00 WIB, siang pukul 13.00 WIB, sore pukul 16.00 WIB dan malam pukul 22.00 WIB.
3.4.4 Pembagian Kuisioner
Kuisioner pada survei penelitian ini dibagikan untuk responden pengguna angkutan bus yaitu PO Putra Pelangi Perkasa, Kurnia/Anugrah/Pusaka dan Sempati Star, serta untuk angkutan travel (L300) yaitu Cv.Deka putra dan Mandala Tour pada masing-masing terminal/Pool.
3.5 Teknik Pengolahan Data
3.6 Teknik Analisa Data
Secara garis besar analisis data dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu : 1. Analisis data yang diperoleh dari hasil survei lapangan dengan tabulasi
point rating dalam nilai skala numerik.
2. Analisis persamaan model regresi linier dengan model binomial logit selisih dan logit binomial nisbah dalam bentuk tabulasi nilai korelasi yang diperoleh dari persamaan logit binomial selisih dan logit binomial nisbah dengan menggunakan software SPSS 18.
3. Analisis nilai estimasi parameter stated preference dan elastisitas pemilihan moda dalam bentuk tabulasi dengan keterangan sebelum adanya perubahan variable atribut ataupun sesudah adanya perubahan variable atribut yang dituangkan dalam grafik probabilitas pemilihan moda dan grafik sensitifitas pemilihan moda.
Tahapan prosedur penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada bagan alir penelitian berikut :
Mulai
Maksud dan Tujuan
Studi Pustaka
Ruang Lingkup Pembahasan
Teknik Pengumpulan Data
(Data Primer dan Data Sekunder)
Data Primer
Jumlah penumpang Waktu tempuh kendaraan Karakteristik Penumpang Tujuan Perjalanan
Biaya yang dikeluarkan untuk perjalanan
Waktu tempuh dari rumah ke terminal
Moda angkutan yang digunakan
Data sekunder
Jarak tempuh kendaraan Schedule
keberangkatan angkutan
Karakteristik angkutan
Teknik Pengolahan Data
BAB IV
HASIL DAN ANALISA
4.1 Hasil
Hasil survei kuisioner yang telah dilakukan akan diklasifikasikan menjadi tiga bagian antara lain adalah : karakteristik sosial ekonomi responden, karakteristik perjalanan responden serta pemilihan moda yang dipilih responden dengan menggunakan metode stated preference.
4.1.1 Karakteristik Sosial Ekonomi Responden
Karakteristik sosial ekonomi responden meliputi beberapa pertanyaan tentang responden diantaranya adalah jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, pekerjaan sekarang, dan pendapatan dalam sebulan responden.
a. Jenis Kelamin Responden
Distribusi jenis kelamin gabungan dari semua responden pengguna kedua moda eksisting dapat dilihat pada tabel 4.1 dan grafik 4.1 sedangkan untuk distribusi jenis kelamin dari masing-masing moda eksisting dapat dilihat pada tabel 4.2 dan grafik 4.2.
Tabel 4.1 Distribusi Jenis Kelamin Responden untuk Gabungan Kedua
Moda Eksisting
No. Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)
1 Laki-laki 72 51,43
2 Perempuan 68 48,57
Gambar 4.1 Diagram Jenis Kelamin Responden untuk Kedua Moda Eksisting
Tabel 4.2 Distribusi Jenis Kelamin Responden untuk Masing-masing Moda Eksisting
No. Moda Eksisting Jenis Kelamin Jumlah Responden
Persentase (%)
1 Angkutan Bus Laki-laki 45 32,14
Perempuan 45 32,14
2 Angkutan Travel (L300)
Laki-laki 27 19,29
Perempuan 23 16,43
100
Gambar 4.2 Bagan Distribusi Jenis Kelamin Responden untuk Masing-masing
Moda Eksisting.
dari total responden). Dari tabel 4.2 dan gambar 4.2 dapat dilihat moda angkutan bus pengguna laki-laki lebih banyak dibandingkan pengguna moda angkutan jenis travel (L300). Untuk pengguna moda angkutan bus pengguna laki-laki dan perempuanberimbang. Pada moda angkutan travel (L300) pengguna perempuan lebih kecil dibandingkan pengguna laki-laki.
b. Umur
Distribusi umur dari gabungan responden pengguna kedua moda eksisting dapat dilihat pada tabel 4.3 dan grafik 4.3 sedangkan distribusi umur dari masing-masing moda eksisting dapat dilihat pada tabel 4.4 dan grafik 4.4.
Tabel 4.3 Distribusi Umur Responden Gabungan Kedua Moda Eksisting
No. Umur Jumlah Responden Persentase (%)
1 ≤ 17 tahun 10 7,14
2 18 - 25 tahun 50 35,71
3 26 - 35 tahun 34 24,29
4 36 - 45 tahun 21 15,00
5 46 - 55 tahun 15 10,71
6 ≥ 56 tahun 10 7,14
Jumlah 140 100%
Tabel 4.4 Distribusi Umur Responden untuk Masing-masing Moda Eksisting
No. Moda
Eksisting Umur
Jumlah
Gambar 4.4 Bagan Distribusi Umur Responden untuk Masing-masing Moda
Eksisting
Sementara pada tabel 4.4 dan gambar 4.4 dapat dilihat bahwa pengguna moda angkutan bus dan angkutan travel (L300) mengalami kesamaan bahwa mayoritas pengguna angkutan berumur 18-25 tahun dimana pada usia ini pada umumnya responden masih merupakan pelajar atau mahasiswa, dan diikuti dengan usia 26-35 tahundimana pada usia ini pengguna angkutan sudah bekerja dan mempunyai penghasilan sendiri.
c. Pendidikan Terakhir
Distribusi latar belakang pendidikan terakhir dari gabungan semua responden pengguna moda eksisting dapat dilihat pada tabel 4.5 dan grafik 4.5 sedangkan untuk distribusi pendidikan terakhir dari masing-masing moda eksisting dapat dilihat pada tabel 4.6 dan grafik 4.6.
Tabel 4.5 Distribusi Pendidikan Terakhir Responden untuk Gabungan Kedua
Moda Eksisting
No. Pendidikan Jumlah Responden Persentase (%)
1 SD 3 2,14
2 SMP 7 5
3 SMA 43 30,71
4 Diploma 47 33,57
5 Sarjana (S1) 31 22,14
6 S2/S3 9 6,43
Gambar 4.5 Diagram Distribusi Pendidikan Terakhir Responden Gabungan
Kedua Moda Eksisting
Tabel 4.6 Distribusi Pendidikan Terakhir Responden untuk Masing-masing Moda Eksisting
No. Moda Eksisting Pendidikan Terakhir
Jumlah Responden
Persentase (%)
1 Angkutan Bus
SD 2 1,43
SMP 5 3,57
SMA 22 15,71
Diploma 30 21,43
Sarjana (S1) 24 17,14
S2/S3 7 5,00
2 Angkutan Travel
SD 1 0,71
SMP 2 1,43
SMA 21 15,00
Diploma 17 12,14
Sarjana (S1) 7 5,00
Gambar 4.6 Bagan Distribusi Pendidikan Terakhir Responden untuk
Masing-masing Moda Eksisting
Pada tabel 4.5 dan gambar 4.5 digambarkan bahwa pengguna moda eksisting didominasi oleh responden dengan latar belakang pendidikan terakhirnya adalah DIII sebanyak 47 orang (33,57% dari total responden). Sedangkan pada tabel 4.6 dan gambar 4.6 ditunjukkan pengguna angkutan bus didominasi responden dengan latar belakang pendidikan terakhir adalah DIII sebanyak 30 orang (21,43% dari total responden pengguna angkutan bus), sementara untuk pengguna angkutan travel (L300), responden dengan pendidikan terakhir SMA dan DIII berimbang menggunakan angkutan jenis travel (L300) sebanyak 21 orang (15 % dari total responden pengguna angkutan jenis travel).
d. Pekerjaan
Tabel 4.7 Distribusi Pekerjaan Responden Gabungan Kedua Moda Eksisting
No. Pekerjaan Jumlah
Responden Persentase (%)
1 PNS 19 13,57
Gambar 4.7 Diagram Distribusi Pekerjaan Responden untuk Gabungan Kedua
Moda Eksisting
Tabel 4.8 Distribusi Pekerjaan Responden untuk Masing-masing Moda Eksisting
No. Moda Eksisting Pekerjaan Jumlah
Responden Persentase (%)
1 Angkutan Bus
PNS 11 7,86
Pegawai Swasta 19 13,57
Wiraswasta 26 18,57
Pelajar/Mahasiswa 15 10,71
Lainnya 19 13,57
2 Angkutan Travel
PNS 8 5,71
Pegawai Swasta 10 7,14
Wiraswasta 7 5,00
Pelajar/Mahasiswa 10 7,14
Gambar 4.8 Bagan Distribusi Pekerjaan Responden untuk Masing-masing
Moda Eksisting
Pada tabel 4.7 dan gambar 4.7, distribusi karakteristik pekerjaan gabungan semua responden kedua moda eksisting didominasi responden dengan kategori pekerjaan lainnyasebanyak 34 orang (24,29 % dari total responden)
Pada tabel 4.8 dan gambar 4.8 ditunjukkan bahwa pengguna angkutan bus dengan kategori pekerjaan wiraswasta lebih banyak menggunakan angkutan bus yaitu sebanyak 26 orang (18,57%). Sedangkan responden pengguna angkutan travel (L300) dengan kategori pekerjaan lainnya sebanyak 15 orang (10,71%).
e. Pendapatan
Tabel 4.9 Distribusi Pendapatan Responden Gabungan Kedua Moda Eksisting
No Pendapatan Responden Jumlah
Responden Persentase (%)
1 ≤ 1.000.000 62 44.29
2 1.000.000 - 1.500.000,- 17 12.14
3 1.500.000 - 2.000.000,- 15 10.71
4 ≥ 2.000.000 46 32.86
Jumlah 140 100
Gambar 4.9 Diagram Distribusi Pendapatan Responden untuk Gabungan Kedua
Moda Eksisting
Tabel 4.10 Distribusi Pendapatan Responden untuk Masing-masing Moda Eksisting
No Moda
Transportasi Pendapatan Responden
Jumlah
2 Angkutan Travel
≤ 1.000.000 13 9,29
1.000.000 - 1.500.000 13 9,29 1.500.000 - 2.000.000 7 5,00
Gambar 4.10 Bagan Distribusi Pendapatan Responden untuk Masing-masing
Moda Eksisting
Pada tabel 4.9 dan gambar 4.9, distribusi karakteristik pendapatan gabungan semua responden kedua moda eksisting didominasi responden dengan kategori pendapatan dalam sebulan sebesar Rp. ≤ 1.000.000,- sebanyak 62 orang (44,29 % dari total responden).
Pada tabel 4.10 dan gambar 4.10 ditunjukkan bahwa yang mendominasi pengguna angkutan bus dengan jumlah pendapatan bulanan responden sebesar Rp. ≤ 2.000.000,- sebanyak 49 responden (35%) dan sebagian kecil responden yang menggunakan angkutan bus dengan jumlah pendapatan perbulan sebesar Rp.1.000.000 – 1.500.000,- sebanyak 3 responden (2,14%). Sedangkan responden pengguna angkutan travel (L300) yang mendominasi dengan pendapatan perbulannya sebesar Rp. ≥ 2.000.000 sebanyak 17 responden
4.1.2 Karakteristik Perjalanan Responden
Pada bagian pertanyaan karakteristik umum responden yang akan ditanyakan adalah jenis angkutan yang responden gunakan, alasan responden memilih moda yang digunakan, maksud perjalanan responden, frekuensi perjalanan responden dalam sebulan, waktu dan biaya perjalanan, jaminan resiko kecelakaan terhadap moda angkutan yang dipilih responden, tingkat kenyamanan moda angkutan yang responden pilih, kondisi aman dari tindakan kejahatan pada moda angkutan yang responden gunakan, faktor keandalan dari moda angkutan yan responden gunakan, kondisi pelayanan supir/kondektur pada moda yang responden gunakan, serta kondisi fisik dari moda angkutan yang responden gunakan.
a. Jenis Angkutan Yang Responden Gunakan
Jenis angkutan yang digunakan responden untuk dapat dilihat pada tabel 4.11 dan gambar 4.11.
Tabel 4.11 Jenis Angkutan yang responden gunakan dalam perjalanan rute
Medan – Lhokseumawe.
No Jenis Angkutan PO Angkutan Jumlah Responden
Persentase (%)
1 Angkutan Bus Putra Pelangi Perkasa 40 28,57 Kurnia/Anugrah/Pusaka 30 21,43
Sempati Star 20 14,29
2 Angkutan Travel Mandala Tour 25 17,86
Deka Putra 25 17,86
Tabel 4.11 Jenis Angkutan yang responden gunakan dalam perjalanan rute Medan – Lhokseumawe.
b. Alasan Memilih Moda yang Digunakan
Distribusi alasan responden memilih moda yang digunakan untuk gabungan semua responden pengguna moda eksisting dapat dilihat pada tabel 4.12 dan grafik 4.12 sedangkan alasan responden memilih moda yang digunakan untuk masing-masing moda eksisting dapat dilihat pada tabel 4.13 dan grafik 4.13.
Tabel 4.12 Distribusi Alasan Responden untuk Memilih Moda yang Digunakan untuk Gabungan Kedua Moda Eksisting.
No. Alasan Jumlah Responden Persentase (%)
1 Pertimbangan biaya/ekonomi 26 18,57
2 Pertimbangan
kecepatan/waktu 36 25,71
3 Pertimbangan kenyamanan
& keamanan 51 36,43
Gambar 4.12 Diagram Distribusi Alasan Responden untuk Memilih Moda yang
Digunakan untuk Gabungan Kedua Moda Eksisting.
Tabel 4.13 Distribusi Alasan Responden untuk Memolih Moda yang Digunakan untuk Masing-masing Moda Eksisting.
No. Moda Eksisting Alasan Memilih
Moda Jumlah
Persentase (%)
1 Angkutan Bus
Pertimbangan
biaya/ekonomi 15 10,71
Pertimbangan
kecepatan/waktu 21 15,00
Pertimbangan
kenyamanan & keamanan
42 30,00
Pertimbangan
mobilitas 12 8,57
2 Angkutan Travel
Pertimbangan
biaya/ekonomi 11 7,86
Pertimbangan
kecepatan/waktu 15 10,71
Pertimbangan
kenyamanan & keamanan
9 6,43
Pertimbangan
mobilitas 15 10,71
Gambar 4.13 Bagan Alasan Responden untuk Memilih Moda yang Digunakan
untuk Masing-masing Moda Eksisting
Dari tabel 4.12 dan gambar 4.12 dapat dilihat bahwa 51 responden (36,43 %) pengguna moda eksisting memilih moda yang digunakan dikarenakan alasan pertimbangan kenyamanan dan keamanan diikuti pertimbangan kecepatan/waktu sebanyak 36 responden (25,71 %).
c. Maksud Perjalanan
Distribusi maksud perjalanan yang dilakukan responden gabungan dari kedua moda eksisting dapat dilihat pada tabel 4.14 dan grafik 4.14 sedangkan maksud perjalanan yang dilakukan responden untuk masing-masing moda eksisting dapat dilihat pada tabel 4.15 dan grafik 4.15.
Tabel 4.14 Distribusi Maksud Perjalanan Responden untuk Gabungan Kedua Moda Eksisting
No. Maksud Perjalanan Jumlah
Responden Persentase (%)
1 Bekerja/Bisnis 31 22,14
2 Pendidikan 28 20,00
3 Silaturahim/Sosial 25 17,86
4 Rekreasi 20 14,29
5 Belanja 16 11,43
6 Lainnya 20 14,29
Jumlah 140 100%
Gambar 4.14 Diagram Distibusi Maksud Perjalanan Responden untuk Gabungan
Tabel 4.15 Distribusi Maksud Perjalanan Responden untuk Masing-masing Moda Eksisting
No. Moda Eksisting Pendidikan Terakhir
Jumlah Responden
Persentase (%)
1 Angkutan Bus
Bekerja/Bisnis 18 12,86
Pendidikan 19 13,57
Silaturahim/Sosial 14 10,00
Rekreasi 16 11,43
Belanja 10 7,14
Lainnya 13 9,29
2 Angkutan Travel
Bekerja/Bisnis 13 9,29
Pendidikan 9 6,43
Silaturahim/Sosial 11 7,86
Rekreasi 4 2,86
Belanja 6 4,29
Lainnya 7 5,00
Gambar 4.15 Bagan Distibusi Maksud Perjalanan Responden untuk
Masing-masing Moda Eksisting
yang paling besar yaitu 31 responden memilihnya (22,14%) dan diikuti alasan untuk melakukan pendidikan sebanyak 28 responden (20%).
Pada tabel 4.15 dan gambar 4.15 terlihat bahwa untuk pengguna angkutan bus didominasi oleh responden dengan maksud perjalanan untuk pendidikan yaitu sebanyak 19 orang (13,57%). Sedangkan pengguna angkutan travel didominasi oleh responden dengan maksud perjalanan bekerja yaitu sebanyak 13 orang (9,29%).
d. Frekuensi Perjalanan
Distribusi frekuensi perjalanan dalam sebulan yang dilakukan responden pada gabungan kedua pengguna moda eksisting dapat dilihat pada tabel 4.16 dan gambar 4.16 sedangkan frekuensi perjalanan dalam seminggu yang dilakukan responden untuk masing-masing moda eksisting dapat dilihat pada tabel 4.17 dan gambar 4.17 berikut.
Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Perjalanan dalam Sebulan untuk Gabungan Kedua Moda Eksisting
No. Frekuensi Perjalanan Jumlah Responden Persentase (%)
1 1-2 kali 66 47,14
2 3-4 kali 26 18,57
3 Tidak Tentu 48 34,29
Gambar 4.16 Diagram Distibusi Frekuensi Perjalanan Responden perbulan
untuk Gabungan Kedua Moda Eksisting
Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Perjalanan Responden perbulan untuk Masing-masing Moda Eksisting.
No. Moda Eksisting Frekuensi/Bulan Jumlah
Responden Persentase (%)
1 Angkutan Bus
1-2 kali 46 32,86
3-4 kali 16 11,43
Tidak Tentu 28 20,00
2 Angkutan Travel
1-2 kali 20 14,29
3-4 kali 10 7,14
Tidak Tentu 20 14,29
Gambar 4.17 Bagan Distibusi Frekuensi Perjalanan Responden setiap Minggu
Pada tabel 4.16 dan gambar 4.16 menunjukkan frekuensi perjalanan dari semua gabungan responden didominasi frekuensi perjalanan 1-2 kali perbulan yaitu sebanyak 66 responden (34,29%).
Pada tabel 4.17 dan gambar 4.17 menunjukkan bahwa pergerakan dengan menggunakan angkutan bus didominasi dengan frekuensi perjalanan 32,86% dalam sebulan.
e. Waktu Tempuh Perjalanan
Distribusi waktu perjalanan yang dibutuhkan responden dalam melakukan perjalanannya untuk gabungan kedua moda eksisting dapat dilihat pada tabel 4.18 gambar 4.18 sementara distribusi waktu perjalanan yang dibutuhkan responden dalam melakukan perjalanannya untuk masing-masing moda eksisting dapat dilihat pada tabel 4.19 dan gambar 4.19.
Tabel 4.18 Distribusi Waktu Perjalanan Responden Untuk Gabungan Kedua Moda Eksisting Dengan Waktu Keberangkatan Siang Dan Malam Hari.
No. Waktu Tempuh
Perjalanan Jumlah Responden Persentase (%)
1 ≥ 8 Jam 26 18,57
2 8 Jam 24 17,14
3 6 - 7 Jam 60 42,86
4 ≤ 5 Jam 30 21,43
Gambar 4.18 Diagram Distribusi Waktu Perjalanan Responden Untuk Gabungan Kedua Moda Eksisting Dengan Waktu Keberangkatan Siang Dan Malam Hari.
Tabel 4.19 Distribusi Waktu Perjalanan Responden untuk Masing-masing Moda Eksisting Dengan Waktu Keberangkatan Siang Hari.
No. Jenis Angkutan
Kelas Angkutan
Waktu Tempuh Perjalanan
Jumlah Responden
Persentase (%)
1 Angkutan Bus Executive
class ≥ 8 Jam 17 12,14
2 Angkutan Travel
Executive class
≥ 8 Jam 9 6,43
8 Jam 10 7,14
Gambar 4.19 Bagan Distribusi Waktu Perjalanan Inti Responden untuk
Tabel 4.20 Distribusi Waktu Perjalanan Responden untuk Masing-masing Moda Eksisting Dengan Waktu Keberangkatan Malam Hari.
No. Jenis
Gambar 4.20 Bagan Distribusi Waktu Perjalanan Inti Responden untuk
Masing-masing Moda Eksisting Dengan Waktu Keberangkatan Malam Hari.
Sedangkan Pada tabel 4.19 dan gambar 4.19 terlihat bahwa masing-masing moda ekisting dengan waktu keberangkatan siang hari ternyata responden membutuhkan waktu tempuh dalam melakukan perjalanan yaitu untuk moda angkutan bus kelas executive ≥ 8 Jam sebanyak 17% (12,14 responden), untuk moda angkutan travel waktu tempuh dengan persentase maksimum yang diperlukan yaitu 8 Jam sebanyak 7,14% (10 responden). Adapun tabel 4.20 dan gambar 4.20 terlihat bahwa masing-masing moda ekisting dengan waktu keberangkatan malam hari ternyata responden membutuhkan waktu tempuh dalam melakukan perjalanan yaitu untuk moda angkutan bus kelas VIP selama 6 – 7 Jam sebanyak 9,29% (13 responden) dan angkutan bus kelas executive selama 6 – 7 Jam sebanyak 32,14% (45 responden) kemudian moda angkutan travel waktu tempuh dengan persentase maksimum yang diperlukan yaitu ≤ 5 Jam sebanyak 11,45% (16 responden).
f. Biaya Perjalanan
Tabel 4.21 Distribusi Biaya Perjalanan Inti Responden untuk Gabungan Kedua Moda Eksisting
No. Biaya Perjalanan (Rp.) Jumlah Responden Persentase (%)
1 100.000,- 43 30,71
2 100.000 - 150.000,- 97 69,29
3 ≥ 150.000,- 0 0,00
4 Lainnya 0 0,00
Jumlah 140 100%
Gambar 4.21 Diagram Distribusi Biaya Perjalanan Inti Responden untuk
Gabungan Kedua Moda Eksisting
Tabel 4.22 Distribusi Biaya Perjalanan Inti Responden untuk Masing-masing Moda Eksisting
Gambar 4.22 Diagram Distribusi Biaya Perjalanan Inti Responden untuk Masing-masing Moda Eksisting
Pada tabel 4.21 dan gambar 4.21 terlihat bahwa pada gabungan moda ekisting biaya yang dikeluarkan oleh responden untuk perjalanannya didominasi biaya perjalanan sebesar Rp.100.000 – 150.000,- yaitu sebanyak 69,29 % (97 responden).
Sementara pada tabel 4.22 dan gambar 4.22 ditunjukkan untuk masing-masing moda ekisting bahwa biaya perjalanan dengan menggunakan angkutan bus didomonasi biaya perjalanan sebesar Rp. 100.000 – 150.000,- yaitu sebanyak 45,71% (64 responden). Biaya perjalanan menggunakan angkutan travel didominasi dengan biaya perjalanan sebesar Rp. 100.000 – 150.000,- yaitu sebanyak 24,29% (34 responden).
g. Resiko
Kecelakaan
perjalanannya untuk masing-masing moda eksisting dapat dilihat pada tabel 4.24 dan gambar 4.24.
Tabel 4.23 Jaminan Resiko Kecelakaan Perjalanan Terhadap Responden Untuk Gabungan Kedua Moda Eksisting
No. Resiko Kecelakaan Jumlah Responden Persentase (%)
1 Sangat tidak terjamin 4 2,86
2 Tidak terjamin 51 36,43
3 Terjamin 67 47,86
4 Sangat terjamin 18 12,86
Jumlah 140 100%
Tabel 4.24 Distribusi Jaminan Resiko Kecelakaan Perjalanan Terhadap Responden untuk Masing-masing Moda Eksisting
No. Moda Resiko Kecelakaan Jumlah
Responden
Persentase (%) Transportasi
1 Angkutan Bus
Sangat tidak terjamin 4 2,86
Tidak terjamin 25 17,86
Terjamin 44 31,43
Sangat terjamin 18 12,86
2 Angkutan Travel
Sangat tidak terjamin 0 0,00
Tidak terjamin 26 18,57
Terjamin 23 16,43
Sangat terjamin 1 0,71
Gambar 4.24 Diagram Distribusi Jaminan Resiko Kecelakaan Perjalanan Terhadap Responden Untuk Masing-Masing Moda Eksisting
Pada tabel 4.23 dan gambar 4.23 terlihat bahwa pada gabungan moda ekisting jaminan resiko kecelakaan yang ditanggungoleh pihak perusahaan terhadap responden dalam melakukan perjalanannya didominasi pada kategori terjamin yaitu sebanyak 47,86 % (67 responden).
pihak perusahaan terhadap responden dalam melakukan perjalanannya, angkutan bus didominasi pada kategoriterjamin yaitu sebanyak 31,43% (44 responden). Sedangkan jaminan resiko kecelakaan yang ditanggungoleh pihak perusahaan angkutan tavel didominasi dengan kategori tidak terjamin yaitu sebanyak 18,57% (26 responden).
h. Tingkat Kenyamanan
Tingkat kenyamanan kendaraan dalam melakukan perjalanan untuk kedua moda eksisting dapat dilihat pada tabel 4.25 gambar 4.25 sementara tingkat kenyamanan kendaraan untuk masing-masing moda eksisting dapat dilihat pada tabel 4.26 dan gambar 4.26.
Tabel 4.25 Tingkat kenyamanan kendaraan Terhadap Responden Untuk Gabungan Kedua Moda Eksisting
No. Tingkat Kenyamanan Jumlah Responden Persentase (%)
1 Sangat nyaman 44 31,43
2 Nyaman 80 57,14
3 Tidak nyaman 16 11,43
4 Sangat tidak nyaman 0 0,00
Jumlah 140 100%
Gambar 4.25 Diagram Tingkat kenyamanan kendaraan Terhadap Responden
Tabel 4.26 Distribusi Tingkat kenyamanan kendaraan Terhadap Responden untuk Masing-masing Moda Eksisting
No. Jenis
Pada tabel 4.25 dan gambar 4.25 terlihat bahwa pada gabungan kedua moda ekisting tingkat kenyamanan kendaraan dalam perjalanan didominasi pada kategori nyaman yaitu sebanyak 57,14 % (80 responden).
Sementara pada tabel 4.26 dan gambar 4.26 ditunjukkan untuk masing-masing moda ekisting bahwa tingkat kenyamanan kendaraan dalam perjalanan untuk angkutan bus VIP class didominasi pada kategori nyamanyaitu sebanyak 8,57 % (12 responden) dan Executive class didominasi pada kategori nyamanyaitu sebanyak 40 % (56 responden). Sedangkan tingkat kenyamanan kendaraan dalam perjalanan angkutan tavel didominasi dengan kategori nyaman pulayaitu sebanyak 17,14 % (24 responden).
i. Tindakan Kejahatan
Persentase tindakan kejahatan yang terjadi pada kendaraan dalam melakukan perjalanan untuk kedua moda eksisting dapat dilihat pada tabel 4.27 gambar 4.27 sementara tindakan kejahatan pada kendaraan untuk masing-masing moda eksisting dapat dilihat pada tabel 4.28 dan gambar 4.28.
Tabel 4.27 Tindakan Kejahatan Kendaraan Terhadap Responden Untuk Gabungan Kedua Moda Eksisting
No. Tingkat Kejahatan Jumlah Responden Persentase (%)
1 Sangat buruk 0 0,00
2 Buruk 5 3,57
3 Cukup baik 41 29,29
4 Baik 74 52,86
5 Sangat baik 20 14,29
Gambar 4.27 Diagram Tindakan Kejahatan kendaraan Terhadap Responden untuk Gabungan Kedua Moda Eksisting
Tabel 4.28 Distribusi Tindakan Kejahatan Pada Kendaraan Terhadap Responden Untuk Masing-Masing Moda Eksisting
No. Moda Tingkat
Kejahatan
Jumlah Responden
Persentase (%) Transportasi
1 Angkutan Bus
Sangat buruk 0 0,00
Buruk 0 0,00
Cukup baik 24 17,14
Baik 46 32,86
Sangat baik 20 14,29
2 Angkutan Travel
Sangat buruk 0 0,00
Buruk 5 3,57
Cukup baik 17 12,14
Baik 28 20,00
Gambar 4.28 Diagram Tindakan Kejahatan Pada Kendaraan Terhadap Responden Untuk Masing - Masing Moda Eksisting
Pada tabel 4.27 dan gambar 4.27 terlihat bahwa pada gabungan kedua moda ekisting tindakan kejahatan yang terjadi pada kendaraan dalam perjalanan didominasi pada kategori Baik yaitu sebanyak 52,86 % (74 responden).
Sementara pada tabel 4.28 dan gambar 4.28 ditunjukkan untuk masing-masing moda ekisting bahwa tindakan kejahatan yang terjadi pada kendaraan dalam perjalanan untuk angkutan bus didominasi pada kategori Baik yaitu sebanyak 32,86% (46 responden). Sedangkan tindakan kejahatan yang terjadi pada kendaraan dalam perjalanan angkutan tavel didominasi dengan kategori Baik pulayaitu sebanyak 20% (28 responden).
j. Keandalan Angkutan dan Pelayanan Angkutan
Tabel 4.29 Keandalan Angkutan Dan Pelayanan Angkutan Pada Kendaraan Terhadap Responden Untuk Gabungan Kedua Moda Eksisting
No.
Keandalan Angkutan Dan Pelayanan
Angkutan
Jumlah Responden Persentase (%)
1 Sangat buruk 0 0,00
2 Buruk 0 0,00
3 Baik 73 52,14
4 Sangat baik 67 47,86
Jumlah 140 100%
Tabel 4.30 Distribusi Keandalan Angkutan Dan Pelayanan Angkutan Pada Kendaraan Terhadap Responden Untuk Masing-Masing Moda Eksisting
No.
Moda Keandalan
Angkutan Dan
2 Angkutan Travel
Sangat buruk 0 0,00
Buruk 5 3,57
Baik 11 7,86
Sangat baik 23 16,43
Gambar 4.30 Diagram Keandalan Angkutan Dan Pelayanan Angkutan Pada
kendaraan Terhadap Responden untuk Masing - Masing Moda Eksisting
Sementara pada tabel 4.30 dan gambar 4.30 ditunjukkan untuk masing-masing moda ekisting bahwa keandalan angkutan dan pelayanan angkutan pada kendaraan dalam perjalanan untuk angkutan bus didominasi pada kategoriSangat Baikyaitu sebanyak 40% (56 responden). Sedangkan keandalan angkutan dan pelayanan angkutan pada kendaraan dalam perjalanan angkutan tavel didominasi dengan kategori Sangat Baik pulayaitu sebanyak 16,43 % (23 responden).
k. Pelayanan Supir/Kondektur
Persentase pelayanan supir/kondekturyang terjadi pada kendaraan dalam melakukan perjalanan untuk kedua moda eksisting dapat dilihat pada tabel 4.31 gambar 4.31 sementara pelayanan supir/kondekturpada kendaraan untuk masing-masing moda eksisting dapat dilihat pada tabel 4.32 dan gambar 4.32.
Tabel 4.31 Pelayanan Supir/KondekturPada Kendaraan Terhadap Responden Untuk Gabungan Kedua Moda Eksisting
No. Pelayanan Supir Jumlah Responden Persentase (%)
1 Sangat buruk 0 0,00
2 Buruk 6 4,29
3 Baik 87 62,14
4 Sangat baik 47 33,57