• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Efisiensi Usahatani Tebu (Studi Kasus : Desa Kwala Begumit, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Efisiensi Usahatani Tebu (Studi Kasus : Desa Kwala Begumit, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat)"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran I. Populasi Petani/Calon Lahan Penerima Guliran Dana Penguatan Modal Usaha Kelompok Tebu Rakyat Tahun 2013/2014 di Kabupaten Langkat dan Sampel Penelitian

No Kelompok Tani Nama Petani Sampel

(2)

Lanjutan Lampiran I. Populasi Petani/Calon Lahan Penerima Guliran Dana Penguatan Modal Usaha Kelompok Tebu Rakyat Tahun 2013/2014 di Kabupaten Langkat dan Sampel Penelitian

No Kelompok Tani Nama Petani Sampel

(3)

Lanjutan Lampiran I. Populasi Petani/Calon Lahan Penerima Guliran Dana Penguatan Modal Usaha Kelompok Tebu Rakyat Tahun 2013/2014 di Kabupaten Langkat dan Sampel Penelitian

No Kelompok Tani Nama Petani Sampel

(4)

Lanjutan Lampiran I. Populasi Petani/Calon Lahan Penerima Guliran Dana Penguatan Modal Usaha Kelompok Tebu Rakyat Tahun 2013/2014 di Kabupaten Langkat dan Sampel Penelitian

No Kelompok Tani Nama Petani Sampel

9 Kelompok Tani Citra Desa Kwala Begumit

Kecamatan Stabat

1. Nasuhan 17/103 x 51 = 8

2. Vivi Novita Lestari

3. Rusminarsih

4. Ngadino

5. Sugiarto

6. Adi Susanto

7. Rustiono

8. Nurulaini

9. Sunarto

10. Surianto

11. Rusliani

12. Jenni

13. Imam Nawawi

14. Evan

15. Legianto

16. Narullah

17. Amiden

Jumlah 17 8

Total 103 51

(5)

Lampiran 2. Identitas Petani Usahatani Tebu Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

NO

RESPONDEN NAMA PETANI KELOMPOK TANI

(6)

Lanjutan Lampiran 2. Identitas Petani Usahatani Tebu Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

NO

RESPONDEN NAMA PETANI KELOMPOK TANI

(7)

Lanjutan Lampiran 2. Identitas Petani Usahatani Tebu Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

NO

RESPONDEN NAMA PETANI KELOMPOK TANI

JENIS KELAMIN

UMUR (Tahun)

TINGKAT PENDIDIKAN

PENGALAMAN BERTANI

(Tahun)

TANGGUNAN (Jiwa)

LUAS LAHAN (Ha)

45 EVAN CITRA L 28 SMA 5 1 1.5

46 NARULLAH CITRA L 43 SD 15 4 1

47 RUSMINARSIH CITRA P 50 SMP 2 1 0.5

48 RUSTIONO CITRA L 47 SMA 5 2 2

49 IMAM CITRA L 49 SMA 6 4 1

50 LEGIANTO CITRA L 51 SD 5 1 1

(8)

Lampiran 3. Luas Lahan dan Produksi Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

NO RESPONDEN NAMA PETANI KELOMPOK TANI LUAS LAHAN (Ha) PRODUKSI (Ton)

1 JEMARUN INGIN MAJU 2 140

2 WAHYUDI PRANATA INGIN MAJU 2.5 200

3 SYAIFUL BAHRI INGIN MAJU 1 65

4 SUYADI BERSAMA 3 190

5 SYAMSUDIN BERSAMA 3 240

6 RIDWAN BERSAMA 2 160

7 JUMINO BERSAMA 5 375

8 HAPOSAN SINAGA BERSAMA 2 170

9 NURYANTI HARAPAN TANI 1 75

10 USMANTO HARAPAN TANI 3 210

11 ADI KUSUMA HARAPAN TANI 2 140

12 MUIS HARAPAN TANI 1 65

13 SRI RAHAYU HARAPAN TANI 2 110

14 KAMIN HARAPAN TANI 2 146

15 FAUZI HARAPAN TANI 2 136

16 ZAINAL ARIFIN TANI JAYA 3 210

17 RIADI TANI JAYA 4 280

18 IRWANSYAH TANI JAYA 2 162

19 SAFNAH TANI JAYA 1 71

20 WAHYUDI TEBU MERAH 2.5 200

21 RISMA TEBU MERAH 1.5 102

22 BAHAR TEBU MERAH 2 145

(9)

Lanjutan Lampiran 3. Luas Lahan dan Produksi Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

NO RESPONDEN NAMA PETANI KELOMPOK TANI LUAS LAHAN (Ha) PRODUKSI (Ton)

24 ADRIANSYAH TEBU MERAH 2 150

25 WARSINO SEJATI ABADI 1 83

26 KAMAT PURBA SEJATI ABADI 3 260

27 CAHYADI SEJATI ABADI 1 95

28 NURHAYATI SEJATI ABADI 4 308

29 ANDI SUPRAYOGO SEJATI ABADI 2 150

30 TOTOK SEJATI ABADI 0.5 37

31 LEGINA SEJATI ABADI 1 83

32 DARMAN SEJATI ABADI 0.5 38

33 JONI BANTENAN 1.5 150

34 SYAMSUDIN BANTENAN 3 240

35 YADI BANTENAN 0.5 38

36 FATIMAH BANTENAN 0.5 45

37 ISKANDAR BANTENAN 2 126

38 DARYANTO BANTENAN 1.5 115

39 SUTRISNO BANTENAN 1 63

40 SUDAR RAHMAT 2.5 220

41 IWAN RAHMAT 2 162

42 NOVIADI RAHMAT 2 134

43 BAHRAN RAHMAT 0.5 40

44 RUSLIANI CITRA 1 97

45 EVAN CITRA 1.5 123

(10)

Lanjutan Lampiran 3. Luas Lahan dan Produksi Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

NO RESPONDEN NAMA PETANI KELOMPOK TANI LUAS LAHAN (Ha) PRODUKSI (Ton)

47 RUSMINARSIH CITRA 0.5 37

48 RUSTIONO CITRA 2 142

49 IMAM CITRA 1 75

50 LEGIANTO CITRA 1 87

51 SUNARTO CITRA 1 68

Jumlah 91,5 6.911

Rata-rata/Petani 1,79 135,5

(11)

Lampiran 4. Jumlah dan Biaya Bibit Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

NO RESPONDEN VARIETAS JUMLAH BIBIT (Batang) HARGA BIBIT (Rp/Batang) TOTAL BIAYA (Rp)

1 KK 16000 360 5760000

2 PS-881 20000 350 7000000

3 KK 9000 360 3240000

4 KK 21000 360 7560000

5 KK 30000 370 11100000

6 KK 18000 360 6480000

7 KK 40000 340 13600000

8 KK 19000 360 6840000

9 KK 9000 350 3150000

10 KK 15000 350 5250000

11 KK 19000 360 6840000

12 KK 8100 360 2916000

13 KK 15000 370 5550000

14 KK 18000 370 6660000

15 KK 16500 360 5940000

16 PS-881 24000 350 8400000

17 PS-881 38000 350 13300000

18 KK 21500 360 7740000

19 KK 9000 360 3240000

20 PS-881 20000 340 6800000

21 PS-881 15000 340 5100000

22 PS-881 19000 340 6460000

(12)

Lanjutan Lampiran 4. Jumlah dan Biaya Bibit Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

NO RESPONDEN VARIETAS JUMLAH BIBIT (Batang) HARGA BIBIT (Rp/Batang) TOTAL BIAYA (Rp)

24 KK 20000 360 7200000

25 LAMPUNG 34 11000 370 4070000

26 KK 35000 360 12600000

27 KK 12500 370 4625000

28 PS-881 53000 350 18550000

29 LAMPUNG 34 17000 370 6290000

30 KK 6500 360 2340000

31 KK 12500 360 4500000

32 KK 8500 350 2975000

33 KK 18000 350 6300000

34 KK 30000 350 10500000

35 KK 7500 360 2700000

36 KK 9000 360 3240000

37 KK 10000 350 3500000

38 KK 8500 360 3060000

39 KK 10000 370 3700000

40 KK 17500 360 6300000

41 LAMPUNG 34 21500 370 7955000

42 LAMPUNG 34 7000 370 2590000

43 KK 5000 360 1800000

44 KK 10000 360 3600000

45 KK 16500 350 5775000

(13)

Lanjutan Lampiran 4. Jumlah dan Biaya Bibit Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

NO RESPONDEN VARIETAS JUMLAH BIBIT (Batang) HARGA BIBIT (Rp/Batang) TOTAL BIAYA (Rp)

47 KK 5000 360 1800000

48 KK 8800 360 3168000

49 KK 10000 350 3500000

50 KK 12500 360 4500000

51 KK 8000 370 2960000

Jumlah 831.400 296.519.000 Rata-rata/Petani 16.301,96 5.814.098,04

(14)
(15)
(16)

Lanjutan Lampiran 5. Jumlah dan Biaya Pupuk Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

Jumlah 18.900 39.690.000 13.100 27.510.000 15.100 36.240.000 103.440.000

(17)
(18)
(19)

Lanjutan Lampiran 6. Jumlah dan Biaya Pestisida Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

Rata-rata/Petani 3,96 214.754,9 3,17 161.068,63 3,14 163.264,71 539.088,24

(20)

Lampiran 7. Jumlah dan Biaya Tenaga Kerja Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

NO RESPONDEN

LUAS LAHAN (Ha)

PENANAMAN PEMUPUKAN

TKDK TKLK JUMLAH UPAH (Rp) TKDK TKLK JUMLAH UPAH (Rp)

1 2 1 11 12 420000 0 6 6 210000

2 2.5 1 9 10 400000 0 6 6 240000

3 1 1 4 5 175000 0 3 3 105000

4 3 1 9 10 450000 0 6 6 240000

5 3 1 19 20 600000 0 6 6 240000

6 2 1 11 12 360000 0 7 7 245000

7 5 1 24 25 1000000 0 12 12 480000

8 2 1 17 18 540000 0 5 5 175000

9 1 1 5 6 210000 0 3 3 105000

10 3 1 13 14 560000 0 6 6 240000

11 2 1 16 17 595000 0 6 6 210000

12 1 1 4 5 175000 0 4 4 120000

13 2 1 8 9 360000 0 4 4 160000

14 2 1 13 14 420000 0 6 6 210000

15 2 1 11 12 420000 0 7 7 245000

16 3 1 23 24 720000 0 6 6 240000

17 4 1 19 20 900000 0 6 6 240000

18 2 1 9 10 450000 0 4 4 140000

19 1 1 4 5 175000 0 4 4 120000

20 2.5 1 13 14 560000 0 6 6 240000

21 1.5 1 7 8 280000 0 4 4 140000

(21)

Lanjutan Lampiran 7. Jumlah dan Biaya Tenaga Kerja Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

NO RESPONDEN

LUAS LAHAN (Ha)

PENANAMAN PEMUPUKAN

TKDK TKLK JUMLAH UPAH (Rp) TKDK TKLK JUMLAH UPAH (Rp)

23 1 1 4 5 175000 0 3 3 105000

24 2 1 12 13 455000 0 6 6 240000

25 1 1 9 10 300000 0 7 7 210000

26 3 1 19 20 600000 0 11 11 385000

27 1 1 5 6 210000 0 3 3 105000

28 4 1 21 22 990000 0 7 7 315000

29 2 1 7 8 360000 0 7 7 245000

30 0.5 1 5 6 180000 0 3 3 90000

31 1 1 4 5 200000 0 4 4 140000

32 0.5 1 2 3 105000 0 2 2 70000

33 1.5 1 11 12 420000 0 5 5 200000

34 3 1 17 18 630000 0 7 7 280000

35 0.5 1 3 4 140000 0 2 2 70000

36 0.5 1 3 4 140000 0 3 3 105000

37 2 1 7 8 320000 0 4 4 160000

38 1.5 1 10 11 330000 0 4 4 140000

39 1 2 7 9 270000 1 4 5 150000

40 2.5 1 14 15 600000 0 6 6 210000

41 2 1 9 10 450000 0 5 5 175000

42 2 1 5 6 270000 0 6 6 240000

43 0.5 1 3 4 120000 0 2 2 70000

(22)

Lanjutan Lampiran 7. Jumlah dan Biaya Tenaga Kerja Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

NO RESPONDEN

LUAS LAHAN (Ha)

PENANAMAN PEMUPUKAN

TKDK TKLK JUMLAH UPAH (Rp) TKDK TKLK JUMLAH UPAH (Rp)

45 1.5 1 9 10 300000 0 5 5 175000

46 1 1 0 1 45000 2 0 0 70000

47 0.5 1 3 4 120000 0 3 3 90000

48 2 1 7 8 360000 0 6 6 210000

49 1 1 6 7 245000 0 4 4 120000

50 1 1 6 7 280000 0 5 5 150000

51 1 1 7 8 280000 0 4 4 140000

Jumlah 52 480 532 19.365.000 3 254 257 9.345.000

Rata-rata/Petani 1,02 9,41 10,43 379.705,9 0,06 4,98 5,04 183.235,3

(23)

Lanjutan Lampiran 7. Jumlah dan Biaya Tenaga Kerja Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

HAMA DAN PENYAKIT PANEN DAN PASCAPANEN

(24)

Lanjutan Lampiran 7. Jumlah dan Biaya Tenaga Kerja Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

HAMA DAN PENYAKIT PANEN DAN PASCAPANEN

(25)

Lanjutan Lampiran 7. Jumlah dan Biaya Tenaga Kerja Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

NO RESPONDEN

LUAS LAHAN

(Ha)

HAMA DAN PENYAKIT PANEN DAN PASCAPANEN

TOTAL BIAYA TKDK TKLK JUMLAH UPAH (Rp) TKDK TKLK JUMLAH UPAH (Rp)

45 1.5 0 3 3 150000 1 25 26 780000 1405000

46 1 2 0 2 100000 1 12 13 455000 670000

47 0.5 0 2 2 100000 1 6 7 245000 555000

48 2 0 3 3 165000 1 16 17 680000 1415000

49 1 0 2 2 100000 1 15 16 480000 945000

50 1 0 2 2 100000 1 14 15 525000 1055000

51 1 0 2 2 110000 1 14 15 525000 1055000

Jumlah 3 167 170 8.955.000 51 1.234 1.285 44.465.000 82.130.000

(26)

Lampiran 8. Rekapitulasi Total Biaya Variabel Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

2 7000000 3480000 540000 2280000 375000 8000000 750000 22425000

3 3240000 1095000 321000 1060000 150000 2600000 300000 8766000

4 7560000 1200000 515000 2310000 450000 7600000 900000 20535000

5 11100000 4635000 1196000 2390000 450000 9600000 900000 30271000

6 6480000 3300000 624000 1865000 300000 6400000 600000 19569000

7 13600000 5475000 1320000 4600000 750000 15000000 1500000 42245000

8 6840000 3720000 795000 1845000 300000 6800000 600000 20900000

9 3150000 1320000 422000 805000 150000 3000000 300000 9147000

10 5250000 3075000 630000 2010000 450000 8400000 900000 20715000

11 6840000 2400000 741000 2165000 300000 5600000 600000 18646000

12 2916000 1095000 271000 885000 150000 2600000 300000 8217000

13 5550000 1995000 561000 1440000 300000 4400000 600000 14846000

14 6660000 3060000 636000 1850000 300000 5840000 600000 18946000

15 5940000 2205000 636000 1755000 300000 5440000 600000 16876000

16 8400000 3315000 954000 2710000 450000 8400000 900000 25129000

17 13300000 4410000 1248000 2980000 600000 11200000 1200000 34938000

18 7740000 3060000 630000 1595000 300000 6480000 600000 20405000

19 3240000 1215000 428000 995000 150000 2840000 300000 9168000

20 6800000 3480000 530000 2140000 375000 8000000 750000 22075000

21 5100000 1327500 628500 1325000 225000 4080000 450000 13136000

22 6460000 1530000 642000 1960000 300000 5800000 600000 17292000

(27)

Lanjutan Lampiran 8. Rekapitulasi Total Biaya Variabel Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

24 7200000 2190000 1060000 1840000 300000 6000000 600000 19190000

25 4070000 1687500 327000 1460000 150000 3320000 300000 11314500

26 12600000 3540000 798000 2825000 450000 10400000 900000 31513000

27 4625000 2178000 408000 1055000 150000 3800000 300000 12516000

28 18550000 4350000 772500 3635000 600000 12320000 1200000 41427500

29 6290000 2625000 795000 2080000 300000 6000000 600000 18690000

30 2340000 528000 162000 730000 75000 1480000 150000 5465000

31 4500000 1095000 321000 1035000 150000 3320000 300000 10721000

32 2975000 495000 208500 555000 75000 1520000 150000 5978500

33 6300000 2092500 417000 1625000 225000 6000000 450000 17109500

34 10500000 4635000 1165500 2730000 450000 9600000 900000 29980500

35 2700000 435000 210500 610000 75000 1520000 150000 5700500

36 3240000 435000 213500 645000 75000 1800000 150000 6558500

37 3500000 1110000 318000 1220000 300000 5040000 600000 12088000

38 3060000 1215000 394500 1270000 225000 4600000 450000 11214500

39 3700000 1089000 255000 1245000 150000 2520000 300000 9259000

40 6300000 2190000 942000 2090000 375000 8800000 750000 21447000

41 7955000 3060000 522500 1685000 300000 6480000 600000 20602500

42 2590000 765000 310000 1520000 300000 5360000 600000 11445000

43 1800000 330000 163500 590000 75000 1600000 150000 4708500

44 3600000 765000 393000 800000 150000 3880000 300000 9888000

45 5775000 1425000 468000 1405000 225000 4920000 450000 14668000

(28)

Lanjutan Lampiran 8. Rekapitulasi Total Biaya Variabel Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

48 3168000 1095000 229500 1415000 300000 5680000 600000 12487500

49 3500000 870000 391500 945000 150000 3000000 300000 9156500

50 4500000 885000 400500 1055000 150000 3480000 300000 10770500

51 2960000 660000 376000 1055000 150000 2720000 300000 8221000

Jumlah 296.519.000 103.440.000 27.493.500 82.130.000 13.275.000 276.440.000 27.450.000 826.747.500 Rata-

rata/Petani 5.814.098,04 2.028.235,29 539.088,24 1.610.392,16 260.294,12 5.420.392,16 538.235,29 16.210.735,3 Rata-rata/Ha 3.240.644,81 1.130.491,8 300.475,41 897.595,63 145.081,97 3.021.202,19 300.000 9.035.491,8

(29)
(30)
(31)

Lanjutan Lampiran 9. Biaya Penyusutan Peralatan Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat NO

RESPONDEN

LUAS LAHAN (Ha)

CANGKUL

(Rp) JUMLAH

SEKOP

(Rp) JUMLAH

SABIT

(Rp) JUMLAH

PARANG

(Rp) JUMLAH

SPRAYER

(Rp) JUMLAH

TOTAL BIAYA (Rp)

47 0.5 37500 1 40000 1 27500 1 35000 1 71666,7 1 211666,7

48 2 35000 1 37500 1 60000 2 75000 2 66666,7 1 274166,7

49 1 70000 2 37500 1 25000 1 35000 1 73333,3 1 240833,3

50 1 32500 1 35000 1 60000 2 35000 1 71666,7 1 234166,7

51 1 32500 1 37500 1 55000 2 35000 1 75000 1 235000

Jumlah 2.600.000 75 2.585.000 69 2.382.500 85 3.612.500 96 3.616.667 51 14.796.667

(32)

Lampiran 10. Rekapitulasi Total Biaya Tetap Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

NO RESPONDEN BIAYA SEWA LAHAN (Rp) BIAYA PBB (Rp) BIAYA PENYUSUTAN (Rp) TOTAL FIXED COST (Rp)

1 0 100000 204166,7 304166,7

2 5000000 375000 304166,7 5679166,7

3 2000000 150000 250000 2400000

4 6000000 450000 323333,3 6773333,3

5 6000000 450000 293333,3 6743333,3

6 4000000 300000 250000 4550000

7 10000000 750000 509166,7 11259167

8 4000000 300000 305000 4605000

9 2000000 150000 207500 2357500

10 6000000 450000 315000 6765000

11 4000000 300000 284166,7 4584166,7

12 2000000 150000 322500 2472500

13 4000000 300000 313333,3 4613333,3

14 4000000 300000 406666,7 4706666,7

15 4000000 300000 345000 4645000

16 6000000 450000 371666,7 6821666,7

17 8000000 600000 466666,7 9066666,7

18 4000000 300000 300000 4600000

19 2000000 150000 239166,7 2389166,7

20 5000000 375000 391666,7 5766666,7

21 3000000 225000 196666,7 3421666,7

22 4000000 300000 267500 4567500

(33)

Lanjutan Lampiran 10. Rekapitulasi Total Biaya Tetap Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

NO RESPONDEN BIAYA SEWA LAHAN (Rp) BIAYA PBB (Rp) BIAYA PENYUSUTAN (Rp) TOTAL FIXED COST (Rp)

24 4000000 300000 360000 4660000

25 2000000 150000 312500 2462500

26 6000000 450000 421666,7 6871666,7

27 2000000 150000 245000 2395000

28 8000000 600000 309166,7 8909166,7

29 4000000 300000 304166,7 4604166,7

30 1000000 75000 210000 1285000

31 2000000 150000 242500 2392500

32 1000000 75000 199166,7 1274166,7

33 3000000 225000 341666,7 3566666,7

34 6000000 450000 292500 6742500

35 1000000 75000 209166,7 1284166,7

36 1000000 75000 215833,3 1290833,3

37 4000000 300000 307500 4607500

38 3000000 225000 236666,7 3461666,7

39 2000000 150000 210833,3 2360833,3

40 5000000 375000 341666,7 5716666,7

41 4000000 300000 386666,7 4686666,7

42 4000000 300000 213333,3 4513333,3

43 1000000 75000 247500 1322500

44 2000000 150000 231666,7 2381666,7

45 3000000 225000 348333,3 3573333,3

(34)

Lanjutan Lampiran 10. Rekapitulasi Total Biaya Tetap Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

NO RESPONDEN BIAYA SEWA LAHAN (Rp) BIAYA PBB (Rp) BIAYA PENYUSUTAN (Rp) TOTAL FIXED COST (Rp)

47 1000000 75000 211666,7 1286666,7

48 4000000 300000 274166,7 4574166,7

49 2000000 150000 240833,3 2390833,3

50 2000000 150000 234166,7 2384166,7

51 2000000 150000 235000 2385000

Jumlah 177.000.000 13.425.000 14.796.667 205.221.667

Rata- rata/Petani 3.470.588,24 263.235,29 290.130,7 4.023.954,2

(35)

Lampiran 11. Total Penerimaan Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

NO RESPONDEN PRODUKSI (Ton) RENDEMEN (Kg) BAGI HASIL PETANI (Kg) HARGA GULA (Rp) PENERIMAAN (Rp)

1 140 8680 5642 10500 59241000

2 200 12400 8060 10500 84630000

3 65 4030 2619.5 10500 27504750

4 190 11780 7657 10500 80398500

5 240 14880 9672 10500 101556000

6 160 9920 6448 10500 67704000

7 375 23250 15112.5 10500 158681250

8 170 10540 6851 10500 71935500

9 75 4650 3022.5 10500 31736250

10 210 13020 8463 10500 88861500

11 140 8680 5642 10500 59241000

12 65 4030 2619.5 10500 27504750

13 110 6820 4433 10500 46546500

14 146 9052 5883.8 10500 61779900

15 136 8432 5480.8 10500 57548400

16 210 13020 8463 10500 88861500

17 280 17360 11284 10500 118482000

18 162 10044 6528.6 10500 68550300

19 71 4402 2861.3 10500 30043650

20 200 12400 8060 10500 84630000

21 102 6324 4110.6 10500 43161300

22 145 8990 5843.5 10500 61356750

(36)

Lanjutan Lampiran 11. Total Penerimaan Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

NO RESPONDEN PRODUKSI (Ton) RENDEMEN (Kg) BAGI HASIL PETANI (Kg) HARGA GULA (Rp) PENERIMAAN (Rp)

24 150 9300 6045 10500 63472500

25 83 5146 3344.9 10500 35121450

26 260 16120 10478 10500 110019000

27 95 5890 3828.5 10500 40199250

28 308 19096 12412.4 10500 130330200

29 150 9300 6045 10500 63472500

30 37 2294 1491.1 10500 15656550

31 83 5146 3344.9 10500 35121450

32 38 2356 1531.4 10500 16079700

33 150 9300 6045 10500 63472500

34 240 14880 9672 10500 101556000

35 38 2356 1531.4 10500 16079700

36 45 2790 1813.5 10500 19041750

37 126 7812 5077.8 10500 53316900

38 115 7130 4634.5 10500 48662250

39 63 3906 2538.9 10500 26658450

40 220 13640 8866 10500 93093000

41 162 10044 6528.6 10500 68550300

42 134 8308 5400.2 10500 56702100

43 40 2480 1612 10500 16926000

44 97 6014 3909.1 10500 41045550

45 123 7626 4956.9 10500 52047450

(37)

Lanjutan Lampiran 11. Total Penerimaan Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

NO RESPONDEN PRODUKSI (Ton) RENDEMEN (Kg) BAGI HASIL PETANI (Kg) HARGA GULA (Rp) PENERIMAAN (Rp)

47 37 2294 1491.1 10500 15656550

48 142 8804 5722.6 10500 60087300

49 75 4650 3022.5 10500 31736250

50 87 5394 3506.1 10500 36814050

51 68 4216 2740.4 10500 28774200

Jumlah 428.482 278.513,3 2.924.389.650

Rata-rata/Petani 8.401,6 5.461,05 57.340.973,5

Rata-rata/Ha 4.682,86 3.043,86 31.960.542,6

Keterangan : - Rendemen dihitung: produksi x standar nilai rendemen (6,2%)

(38)

Lampiran 12. Total Biaya, Penerimaan dan Pendapatan Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

NO RESPONDEN PRODUKSI (Ton) TOTAL PENERIMAAN (Rp) TOTAL BIAYA (Rp) PENDAPATAN (Rp)

1 140 59241000 17383167 41857833

2 200 84630000 28104167 56525833

3 65 27504750 11166000 16338750

4 190 80398500 27308333 53090167

5 240 101556000 37014333 64541667

6 160 67704000 24119000 43585000

7 375 158681250 53504167 105177083

8 170 71935500 25505000 46430500

9 75 31736250 11504500 20231750

10 210 88861500 27480000 61381500

11 140 59241000 23230167 36010833

12 65 27504750 10689500 16815250

13 110 46546500 19459333 27087167

14 146 61779900 23652667 38127233

15 136 57548400 21521000 36027400

16 210 88861500 31950667 56910833

17 280 118482000 44004667 74477333

18 162 68550300 25005000 43545300

19 71 30043650 11557167 18486483

20 200 84630000 27841667 56788333

21 102 43161300 16557667 26603633

22 145 61356750 21859500 39497250

(39)

Lanjutan Lampiran 12. Total Biaya, Penerimaan dan Pendapatan Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat NO RESPONDEN PRODUKSI (Ton) TOTAL PENERIMAAN (Rp) TOTAL BIAYA (Rp) PENDAPATAN (Rp)

24 150 63472500 23850000 39622500

25 83 35121450 13777000 21344450

26 260 110019000 38384667 71634333

27 95 40199250 14911000 25288250

28 308 130330200 50336667 79993533

29 150 63472500 23294167 40178333

30 37 15656550 6750000 8906550

31 83 35121450 13113500 22007950

32 38 16079700 7252666,7 8827033,3

33 150 63472500 20676167 42796333

34 240 101556000 36723000 64833000

35 38 16079700 6984666,7 9095033,3

36 45 19041750 7849333 11192417

37 126 53316900 16695500 36621400

38 115 48662250 14676167 33986083

39 63 26658450 11619833 15038617

40 220 93093000 27163667 65929333

41 162 68550300 25289167 43261133

42 134 56702100 15958333 40743767

43 40 16926000 6031000 10895000

44 97 41045550 12269667 28775883

45 123 52047450 18241333 33806117

(40)

Lanjutan Lampiran 12. Total Biaya, Penerimaan dan Pendapatan Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat NO RESPONDEN PRODUKSI (Ton) TOTAL PENERIMAAN (Rp) TOTAL BIAYA (Rp) PENDAPATAN (Rp)

47 37 15656550 5831166,7 9825383,3

48 142 60087300 17061667 43025633

49 75 31736250 11547333 20188917

50 87 36814050 13154667 23659383

51 68 28774200 10606000 18168200

Jumlah 2.924.389.650 1.031.969.167 1.892.420.483

Rata-rata/Petani 57.340.973,5 20.234.689,5 37.106.284

(41)

Lampiran 13. Hasil Efisiensi Teknik Menggunakan Software Frontier 4.1

Output from the program FRONTIER (Version 4.1c) instruction file = terminal

data file = 21.txt

Error Components Frontier (see B&C 1992) The model is a production function

The dependent variable is logged

the ols estimates are :

coefficient standard-error t-ratio sigma-squared 0.13236920E-01

log likelihood function = 0.41106803E+02

the estimates after the grid search were :

beta 0 -0.31624517E+01 sigma-squared 0.12063633E-01 gamma 0.50000000E-01 mu is restricted to be zero eta is restricted to be zero

iteration = 0 func evals = 20 llf = 0.41097388E+02

-0.31624517E+01 0.92076607E+00-0.16957774E+00-0.21955038E-01 0.24773129E+00

0.46099227E-01 0.12063633E-01 0.50000000E-01 gradient step

iteration = 5 func evals = 48 llf = 0.41101406E+02

-0.31626405E+01 0.92118529E+00-0.16964350E+00-0.22195267E-01 0.24667054E+00

(42)

-0.31696182E+01 0.92088083E+00-0.17001817E+00-0.21913986E-01 0.24776487E+00

0.46260151E-01 0.11760862E-01 0.10966354E-01 iteration = 15 func evals = 187 llf = 0.41106598E+02

-0.31761293E+01 0.92078470E+00-0.16970577E+00-0.21947667E-01 0.24778279E+00

0.46188302E-01 0.11705379E-01 0.34844963E-02 iteration = 20 func evals = 291 llf = 0.41106756E+02

-0.31783334E+01 0.92076898E+00-0.16965426E+00-0.21952252E-01 0.24773820E+00

0.46186563E-01 0.11689940E-01 0.14161558E-02 iteration = 25 func evals = 382 llf = 0.41106794E+02

-0.31800874E+01 0.92076306E+00-0.16958252E+00-0.21954394E-01 0.24769828E+00

0.46127511E-01 0.11682859E-01 0.45240476E-03 iteration = 30 func evals = 488 llf = 0.41106800E+02

-0.31807583E+01 0.92076211E+00-0.16957311E+00-0.21956434E-01 0.24773053E+00

0.46100573E-01 0.11681335E-01 0.23106074E-03 iteration = 35 func evals = 596 llf = 0.41106801E+02

-0.31811443E+01 0.92076125E+00-0.16957413E+00-0.21956786E-01 0.24773204E+00

0.46101726E-01 0.11680420E-01 0.11046457E-03 iteration = 40 func evals = 704 llf = 0.41106802E+02

-0.31813386E+01 0.92076403E+00-0.16957758E+00-0.21955677E-01 0.24772903E+00

0.46102594E-01 0.11680073E-01 0.64757248E-04 iteration = 45 func evals = 814 llf = 0.41106802E+02

-0.31815483E+01 0.92076431E+00-0.16957787E+00-0.21955718E-01 0.24773130E+00

0.46101276E-01 0.11679829E-01 0.32132181E-04 search failed. loc of min limited by rounding

iteration = 49 func evals = 867 llf = 0.41106802E+02

-0.31816361E+01 0.92076701E+00-0.16957779E+00-0.21954712E-01 0.24773159E+00

0.46098035E-01 0.11679824E-01 0.23096269E-04

the final mle estimates are :

(43)

gamma 0.23096269E-04 0.27722993E-01 0.83310877E-03 mu is restricted to be zero

eta is restricted to be zero

log likelihood function = 0.41106802E+02

the likelihood value is less than that obtained using ols! - try again using different starting values

number of iterations = 49

(maximum number of iterations set at : 100)

number of cross-sections = 51

number of time periods = 1

total number of observations = 51

thus there are: 0 obsns not in the panel

covariance matrix :

0.30868742E+00 0.15550625E-02 -0.34501406E-01 0.31166854E-03 0.76669807E-02

0.19490089E-01 0.47743931E-04 0.69870097E-02

0.15550625E02 0.54071491E02 0.99419098E03 0.11719009E02 -0.25240111E-02

-0.89971384E-03 -0.32457002E-05 -0.11823149E-03

0.34501406E01 0.99419098E03 0.57561123E02 0.10739346E02 -0.14416254E-02

-0.15613291E-02 -0.67229285E-06 0.81999968E-05

0.31166854E03 0.11719009E02 0.10739346E02 0.31615997E02 -0.10167071E-02

-0.91730372E-03 -0.12266842E-05 -0.40309157E-04

0.76669807E-02 -0.25240111E-02 -0.14416254E-02 -0.10167071E-02 0.71709600E-02

-0.75122825E-03 0.23406320E-06 -0.49590825E-04

0.19490089E01 0.89971384E03 0.15613291E02 0.91730372E03 -0.75122825E-03

0.45358410E-02 0.43871986E-05 0.15487030E-03

0.47743931E-04 -0.32457002E-05 -0.67229285E-06 -0.12266842E-05 0.23406320E-06

0.43871986E-05 0.56681099E-05 0.36004870E-05

0.69870097E02 0.11823149E03 0.81999968E05 0.40309157E04 -0.49590825E-04

(44)
(45)

44 0.99958414E+00

mean efficiency = 0.99958573E+00

Lampiran 14. Hasil Efisiensi Harga Menggunakan Software Frontier 4.1

Output from the program FRONTIER (Version 4.1c) instruction file = terminal

data file = 22.txt

Error Components Frontier (see B&C 1992) The model is a cost function

The dependent variable is logged

\the ols estimates are :

coefficient standard-error t-ratio sigma-squared 0.33532549E-01

log likelihood function = 0.17404383E+02

the estimates after the grid search were :

(46)

eta is restricted to be zero

iteration = 0 func evals = 20 llf = 0.18581782E+02

0.22054850E+01 0.76680886E-01 0.12181390E+00 0.13415270E+00 0.75729298E+00

-0.55553200E-02 0.61088632E-01 0.81000000E+00 gradient step

iteration = 5 func evals = 48 llf = 0.19927766E+02

0.21668479E+01 0.16365344E+00 0.14714242E+00 0.22159793E+00 0.54289564E+00

0.87558928E-02 0.65623875E-01 0.91509339E+00 pt better than entering pt cannot be found

iteration = 6 func evals = 56 llf = 0.19927766E+02

0.21668479E+01 0.16365344E+00 0.14714242E+00 0.22159793E+00 0.54289564E+00

0.87558928E-02 0.65623875E-01 0.91509339E+00

the final mle estimates are :

coefficient standard-error t-ratio sigma-squared 0.65623875E-01 0.65703377E-01 0.99878999E+00 gamma 0.91509339E+00 0.78624582E+00 0.11638770E+01 mu is restricted to be zero

eta is restricted to be zero

log likelihood function = 0.19927766E+02

LR test of the one-sided error = 0.50467658E+01 with number of restrictions = 1

[note that this statistic has a mixed chi-square distribution]

number of iterations = 6

(maximum number of iterations set at : 100)

number of cross-sections = 51

number of time periods = 1

(47)

thus there are: 0 obsns not in the panel

covariance matrix :

0.98194586E+00 0.11476563E+00 0.80598255E01 0.82331909E02 -0.23616024E-01

0.52195669E-02 0.23774125E-02 0.10874650E-03

0.11476563E+00 0.27433253E+00 0.16879404E+00 0.23481390E+00 -0.29608039E+00

0.47042414E-01 0.10824276E-01 0.14803621E+00

0.80598255E01 0.16879404E+00 0.17591629E+00 0.29021353E+00 -0.14322719E+00

0.42292255E-01 -0.38322824E-02 -0.33857083E-01

-0.82331909E-02 -0.23481390E+00 -0.29021353E+00 0.60254075E+00 0.61485375E-01

-0.69170596E-01 0.26411467E-01 0.30097573E+00

-0.23616024E-01 -0.29608039E+00 -0.14322719E+00 0.61485375E-01 0.46338733E+00

-0.43002466E-01 -0.33008950E-01 -0.41476104E+00

0.52195669E02 0.47042414E01 0.42292255E01 0.69170596E01 -0.43002466E-01

0.11914815E-01 -0.20644113E-03 0.70627564E-03

0.23774125E02 0.10824276E01 0.38322824E02 0.26411467E01 -0.33008950E-01

-0.20644113E-03 0.43169337E-02 0.50773125E-01

0.10874650E03 0.14803621E+00 0.33857083E01 0.30097573E+00 -0.41476104E+00

0.70627564E-03 0.50773125E-01 0.61818249E+00

cost efficiency estimates :

(48)

16 0.11038510E+01

(49)
(50)

Lampiran 15. Hasil Analisis Data dengan SPSS 16

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

produksi 1.3551E2 75.70928 51

luas lahan 1.7941 1.00088 51

produksi luas lahan bibit tenaga kerja pupuk pestisida

(51)

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 pestisida, bibit,

tenaga kerja,

pupuk, luas

lahana

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: produksi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .986a .972 .969 13.37183

a. Predictors: (Constant), pestisida, bibit, tenaga kerja, pupuk, luas lahan

b. Dependent Variable: produksi

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 278548.479 5 55709.696 311.565 .000a

Residual 8046.266 45 178.806

Total 286594.745 50

a. Predictors: (Constant), pestisida, bibit, tenaga kerja, pupuk, luas lahan

(52)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.194 4.423 .270 .789

luas lahan 54.171 5.248 .716 10.323 .000

bibit .001 .000 .129 2.178 .035

tenaga kerja .074 .253 .020 .293 .771

pupuk .019 .008 .148 2.438 .019

pestisida .040 .694 .003 .057 .955

(53)

DAFTAR PUSTAKA

Alvarez A, Arias C. 2004. Technical Efficiency and Farm size: A Conditional Analysis. Agricultural Economics. (30) : 241-250.

Battese GE, Coelli TJ. 1995. A Model for Technical Inefficiency Effects in a Stochastic Frontier Production Function for Panel Data. Empirical

Economics. (20) : 325 – 332.

BPS. 2014. Sumut dalam Angka. Badan Pusat Statistik Sumatera Utara.

Coelli, T, Rao P, dan Battese G. 1998. An Intoduction to Efficiency and

Production Analysis. Kluwer Academic Publishers. United States Of

America.

Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara.2008. Teknologi Peningkatan

Produktivitas Tebu Rakyat dan Pengenalan Varietas Unggul di Sumatera Utara.Medan.

Farrell MJ. 1957. The Measurement of Productive Efficiency. Journal of the

Royal Statistical Society. 120 (3) : 253 – 290.

Frisvold G and Ingram K. 1994. Sources of Agricultural Productivity Growth and Stagnation in Sub-Saharan Africa. Agricultural Economics. 13: 51-61.

Hanafie, R. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian. Penerbit ANDI. Yogyakarta.

Hernanto, F. 1996. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta.

Kementerian Pertanian Republik Indonesia, 2013. Statistik Pertanian. Jakarta.

Kumbhakar CS. 2002. Specification and Estimation of Production Risk, Risk Preferences and Technical Efficiency. American Journal Agricultural

Economic, 84(1):8-22.

Mosher, A.T. 1969. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. CV. Yasaguna. Jakarta.

Narala A, Zala YC. 2010. Technical Efficiency of Rice Farms under Irrigated Conditions in Central Gujarat. Agricultural Economics Research

Review. 23: 375-381

Soekartawi, dkk.1986. Ilmu Usahatani dan Penelitian Untuk Pengembangan

(54)

. 1990. Ilmu Usaha Tani dan Penelitian untuk Pengembangan Petani

Kecil. DirjenPendidikan Tinggi. DepartemenPendidikan dan

Kebudayaan. Cetakan ke 3. Jakarta.

. 2002. Analisis Usahatani. UI Press. Jakarta.

Suratiyah K. 2008. Analisis Usahatani. Yogyakarta : Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Sumaryanto. 2003. Determinan Efisiensi Teknis Usahatani Padi di Lahan Sawah Irigasi. Jurnal Agro Ekonomi, Jurnal Agro Ekonomi. 21 (1) : 72 - 96.

Tabloid Sinar Tani, 2015. Inovasi Balitbangtan Untuk Ekonomi Rakyat (Bagian

2). http://m.tabloidsinartani.com.

Tim Penulis PS, 2000. Pembudidayaan Tebu di Lahan Sawah dan Tegalan. Penebar Swadaya, Jakarta.

Tjokroadikoesoerno dan Baktir, 1984. Ekstrasi Nira Tebu. YPI Sekolah Tinggi Teknologi Industri. Surabaya.

Weesink A, Godah A, Turvey CG. 1990. Decomposition Measures of Tehnical Efficiency for Dairy Farms. Canadian Journal of Agricultural

(55)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Daerah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan

tertentu, yaitu di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat. Kabupaten ini terpilih

didasari pertimbangan memiliki hasil produksi lebih rendah dari Kabupaten Deli

Serdang sebagai sentra produksi tebu lainnya.

Tabel 3.1 Produksi Tebu Tanaman Perkebunan Rakyat Menurut Kabupaten Tahun 2011-2013

No Kabupaten

Produksi (Ton) /Tahun

2011 2012 2013

1 Deli Serdang 8.794,00 2 080,00 4 891,00

2 Langkat 3.464,60 1 956,75 3 232,00

Total : 12 258,60 4 036,75 8 123,00

Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara, 2014

Dari 26 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara hanya 2 Kabupaten

yang memproduksi tebu yakni Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Langkat.

Dari 3 kecamatan produsen tebu di Kabupaten Langkat, Kecamatan Stabat terpilih

sebagai daerah penelitian dengan pertimbangan kecamatan ini memiliki hasil

produksi tertinggi dari 3 kecamatan yang ada.

Tabel 3.2 Produksi Tanaman Tebu Perkebunan Rakyat Menurut Kecamatan di Kabupaten Langkat Tahun 2013

No Kecamatan Produksi (Ton)

1 Binjai 199,5

2 Stabat 2068,92

3 Secanggang 213,75

Total 2482,17

(56)

Sebagai lokasi penelitian dipilih adalah Desa Kwala Begumit, didasari

pertimbangan karena desa ini merupakan salah satu desa yang menerima bantuan

dana Penguatan Modal Usaha Kelompok tebu rakyat di Kabupaten Langkat.

Dengan anggota penerima sebagai terlampir (Lampiran I).

3.2 Metode Penentuan Besar Sampel

Populasi petani tebu dalam penelitian ini adalah petani yang mengelola usahatani

tebu rakyat mencakup 9 kelompok tani di Desa Kwala Begumit (Lampiran 1)

yang memperoleh fasilitas bantuan dana Penguatan Modal Usaha Kelompok tebu

rakyat di Kabupaten Langkat, yakni sebanyak 103 petani. Untuk menentukan

besar sampel digunakan rumus Slovin, sebagai berikut:

di mana :

n = Besar sampel

N = Besar populasi

e = Kesalahan pengambilan sampel yang ditolerir, yaitu 10%

N = 103

e = 10%

n

n

n = 51

Dengan menggunakan rumus diatas maka ditetapkan besar sampel sebanyak 51

orang petani. Selanjutnya distribusi sampel untuk setiap kelompok tani dilakukan

(57)

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder.

Data primer diperoleh langsung melalui wawancara kepada responden dengan

menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner), sedangkan data sekunder diperoleh

dari sumber-sumber lain yang relevan seperti Dinas Perkebunan Provinsi

Sumatera Utara, Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, Badan Pusat

Statistik Kabupaten Langkat, Sekretariat Dewan Gula Indonesia dan Koperasi

Karsa Mulia.

3.4 Metode Analisis Data

Untuk menguji hipotesis 1 dianalisis secara deskriptif, dengan membandingkan

jumlah hasil produksi tebu dengan luas tanam dalam satuan hektar. Selanjutnya

tingkat produksi tebu ini dibandingkan dengan rata-rata Nasional 70 Ton/Ha

(Tabloid Sinar Tani, 2015) serta tingkat produksi tebu hasil penelitian Balai

Penelitian dan Pengembangan Pertanian sebesar 135 Ton/Ha (Tabloid Sinar Tani,

2015).

Apabila tingkat produksi daerah penelitian > dari tingkat produksi rata-rata

Nasional maka tingkat produksi tergolong tinggi, serta sebaliknya apabila tingkat

produksi < dari tingkat produksi rata-rata Nasional maka tingkat produksi

tergolong rendah.

Kemudian membandingkan tingkat produksi daerah penelitian dengan tingkat

produksi hasil penelitian dari Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Apabila tingkat produksi daerah penelitian > dari tingkat produksi hasil penelitian

dari Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian maka tingkat produksi

(58)

hasil penelitian dari Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian maka tingkat

produksi tergolong rendah.

Untuk menguji hipotesis 2 yaitu untuk mengetahui pendapatan petani dari

usahatani tebu, dihitung dengan analisis pendapatan usahatani dengan rumus:

∏ = TR – TC

TR = P x Q

TC = TFC + TVC

Keterangan:

∏ = Pendapatan / Benefit (Rp)

TR = Penerimaan / Total Revenue (Rp)

TC = Total Biaya / Total Cost (Rp)

P = Harga Jual / Price (Rp/Ton)

Q = Jumlah Produksi / Quantity (Ton)

TFC = Total Biaya Tetap / Total Fixed Cost (Rp)

TVC = Total Biaya Variabel / Total Variable Cost (Rp)

Pendapatan (∏) dalam suatu usaha diperoleh dari total penerimaan (Total Revenue

/ TR) dikurangi dengan total biaya (Total Cost / TC) dalam suatu proses produksi.

Pendapatan yang nilainya positif disebut keuntungan sedangkan pendapatan

bernilai negatif disebut kerugian.

Analisis R/C rasio merupakan analisis dalam usahatani yang berfungsi untuk

mengetahui kelayakan dari kegiatan usahatani yang dilaksanakan dengan

membandingkan nilai output terhadap nilai inputnya atau dengan kata lain

membandingkan penerimaan usahatani dengan pengeluaran usahataninya.

(59)

dihasilkan dari setiap Rupiah yang dikeluarkan pada suatu kegiatan usahatani. Jika

rasio R/C bernilai lebih dari satu (R/C > 1), maka usahatani layak untuk

dilaksanakan. Sebaliknya jika rasio R/C bernilai kurang dari satu (R/C < 1), maka

usahatani tersebut tidak layak untuk dilaksanakan.

Analisis R/C : R C Dimana :

R = penerimaan usahatani

C = biaya usahatani

Untuk menguji hipotesis 3 yaitu dengan menggunakan analisis regresi linier

berganda dengan model Cobb-Douglas dan uji efisiensi menggunakan stochastic

production frontier. Pertama, untuk mengetahui pengaruh faktor produksi (luas

lahan, bibit, tenaga kerja, pupuk dan pestisida) terhadap produksi tebu pengolahan

data menggunakan alat bantu software SPSS 17, dan selanjutnya dilakukan

interpretasi hasil.

Analisis fungsi Cobb-Douglas dinyatakan oleh hubungan Y dan X yang sudah

ditransformasikan ke dalam bentuk linier yaitu sebagai berikut:

LnY= lnb0+ b1lnx1 + b2lnx2 + b3lnx3 + b4lnx4 + b5lnx5 + e

Keterangan :

Y = produksi tebu (Ton/Ha)

b0 = intercept

X1 = luas lahan (Ha)

X2 = bibit (batang)

X3 = tenaga kerja (HKP)

(60)

X5 = pestisida (lt)

e = kesalahan pendugaan

Persamaan regresi dianalisis untuk menjelaskan hubungan sebab akibat dari

faktor-faktor produksi terhadap output yang dihasilkan. Nilai yang diperoleh dari

analisis regresi yaitu besarnya nilai uji serempak, nilai uji parsial dan koefisien

determinan (R2). Pengujian secara statistik adalah sebagai berikut:

1. Uji Determinan (R2)

Nilai koefisien determinan (R2) digunakan untuk mengetahui sejauh mana besar

keragaman yang dapat diterangkan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat.

2. Uji Serempak

Nilai signifikansi digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas yang

digunakan secara bersama-sama (serempak) berpengaruh nyata terhadap veriabel

terikat.

Kriteria uji :

Berdasarkan Nilai Signifikansi (α =0,05)

- Jika nilai signifikansi >

α

0,05 maka H0 diterima

- Jika nilai Signifikansi <

α

0,05 maka H0 ditolak

Apabila Signifikansi <

α

0,05 maka H0 ditolak maka secara bersama-sama

(serempak) variabel bebas berpengaruh nyata terhadap variabel terikat dan

sebaliknya bila signifikansi >

α

0,05 H0 diterima maka secara bersama-sama

(61)

3. Uji Parsial

Nilai signifikansi digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas yang

digunakan secara parsial berpengaruh nyata terhadap veriabel terikat.

Kriteria uji :

Berdasarkan Nilai Signifikansi (α =0,05)

- Jika nilai signifikansi >

α

0,05 maka H0 diterima

- Jika nilai Signifikansi <

α

0,05 maka H0 ditolak

Jika signifikansi <

α

0,05 maka variabel bebas secara parsial berpengaruh nyata

terhadap variabel terikat, sebaliknya jika signifikansi >

α

0,05, maka variabel bebas

secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat.

Kedua, Uji efisiensi penggunaan faktor produksi (luas lahan, bibit, tenaga kerja,

pupuk dan pestisida) digunakan untuk melihat apakah faktor produksi yang

digunakan pada usahatani tebu di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat

Kabupaten Langkat sudah efisien atau belum. Uji efisiensi meliputi efisiensi

teknik, efisiensi harga dan efisiensi ekonomi.

1. Efisiensi Teknik

Efisiensi teknik merupakan pengunaan input seminimal mungkin dengan tujuan

menghasilkan output sebanyak mungkin. Efisiensi teknik mengacu kepada upaya

menghindari pemborosan penggunaan input.

Efisiensi teknik bertujuan untuk memaksimalkan output. Petani disebut efisien

secara teknik apabila berproduksi pada tingkat batas produksinya dimana hal ini

tidak selalu dapat diraih karena berbagai faktor seperti cuaca yang buruk, adanya

binatang yang merusak atau faktor-faktor lain yang menyebabkan produksi di

(62)

Untuk mengetahui efisiensi teknik maka diperlukan data penggunaan faktor

produksi seperti luas lahan, bibit, tenaga kerja, pupuk dan pestisida yang sudah

dilogaritmanaturalkan terlebih dahulu. Kemudian akan didapat nilai harapan

(mean) efisiensi tekniknya (TE) dengan menggunakan alat bantu software frontier

4.1.

Apabila TE = 1 maka penggunaan faktor produksi usahatani dikatakan efisien

secara teknik. Demikian pula apabila TE < 1 atau TE > 1 maka penggunaan faktor

produksi usahatani dikatakan inefisien secara teknik.

2. Efisiensi Harga

Efisiensi harga (EH) merupakan rasio antara total biaya produksi suatu output

menggunakan faktor aktual dengan total biaya produksi suatu output

menggunakan faktor optimal dengan kondisi efisien secara teknik.

Apabila EH = 1 maka penggunaan faktor produksi usahatani dikatakan efisien

secara harga. Demikian pula apabila EH < 1 atau EH > 1 maka penggunaan faktor

produksi usahatani dikatakan inefisien secara harga.

3. Efisiensi Ekonomi

Efisiensi ekonomi terdiri dari efisiensi teknik dan efisiensi harga. Efisiensi

ekonomi dapat diukur dengan kriteria keuntungan maksimum yaitu menggunakan

input secara optimal untuk menghasilkan output maksimal dengan biaya tertentu

dan kriteria biaya minimum yaitu dengan meminimumkan biaya dengan jumlah

output tertentu. Efisiensi ekonomi merupakan tercapainya efisiensi teknik dan

(63)

EE = ET. EH

Dimana:

EE = Efisiensi Ekonomi

ET = Efisiensi Teknik

EH = Efisiensi Harga

Apabila EE = 1 maka penggunaan faktor produksi usahatani dikatakan efisien

secara ekonomi. Demikian pula apabila EE < 1 atau EE > 1 maka penggunaan

faktor produksi usahatani dikatakan inefisien secara ekonomi.

3.5 Defenisi dan Batasan Operasional

Untuk menjelaskan dan menghindari kesalahan penafsiran dalam penelitian ini

maka diberi defenisi dan batasan operasional sebagai berikut :

3.5.1 Defenisi

1. Usahatani tebu adalah kegiatan yang dilakukan seseorang di dalam

pembudidayaan tanaman tebu dengan tujuan untuk memperoleh

keuntungan.

2. Pendapatan adalah keuntungan dari usahatani tebu yang dihitung dari selisih

antara penerimaan usahatani tebu dengan biaya usahatani tebu selama satu

musim tanam diukur dalam satuan Rupiah (Rp).

3. Faktor produksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah masukan yang

digunakan pada usahatani tebu yang terdiri dari luas lahan (Ha), bibit

(batang), tenaga kerja (HKP) , pupuk (Kg) dan pestisida (lt)

4. Produksi tebu (Y) adalah tebu yang dihasilkan dalam satu musim tanam

(64)

5. Luas lahan (X1) adalah luas lahan yang digunakan untuk berusahatani tebu

yang diukur dalam satuan hektar (Ha).

6. Bibit (X2) adalah bibit tebu yang digunakan untuk berusahatani tebu selama

satu musim tanam. Bibit diukur dalam satuan batang.

7. Tenaga kerja (X3) adalah jumlah tenaga kerja total yang digunakan dalam

proses produksi untuk berbagai kegiatan usahatani selama satu musim

tanam. Tenaga kerja diukur dalam satuan HKP.

8. Pupuk (X4) adalah jumlah pupuk yang digunakan petani untuk memupuk

tebu selama satu kali musim tanam yang diukur dalam satuan kilogram

(Kg).

9. Pestisida (X5) adalah jumlah pestisida yang digunakan petani untuk

pengendalian hama selama satu musim tanam. Satuan ukuran yang

digunakan adalah liter (lt) untuk pestisida.

10.Efisiensi teknik merupakan pengunaan faktor produksi usahatani tebu yang

optimal di dalam usahatani tebu.

11.Efisiensi harga merupakan hubungan antara biaya faktor produksi dengan

hasil produksi secara optimal dalam usahatani tebu.

12.Efisiensi ekonomi merupakan tercapainya efisiensi teknik dan efisiensi

(65)

3.5.2 Batasan Operasional

1. Daerah penelitian di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten

Langkat.

2. Sampel penelitian ini adalah petani tebu di Desa Kwala Begumit yang

mendapat bantuan dana Penguatan Modal Usaha Kelompok tebu rakyat di

Kabupaten Langkat

(66)

BAB IV

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN

KARAKTERISTIK SAMPEL

4.1 Deskripsi Daerah Penelitian

Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat memiliki luas

wilayah 31,47 Km2 . Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

berada sekitar 7 Km dari Kantor Bupati Kabupaten Langkat. Desa Kwala Begumit

Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat secara geografis berbatasan dengan :

• Sebelah Utara : Desa Kepala Sungai Kecamatan Secanggang

• Sebelah Selatan : Desa Suka Makmur Kecamatan Binjai

• Sebelah Timur : Desa Karang Rejo Kecamatan Stabat

• Sebelah Barat : Desa Dendang Kecamatan Stabat

4.2 Kondisi Iklim

Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat beriklim tropis

dengan ketinggian 9 m di atas permukaan laut, curah hujan 1800 mm dan suhu

rata-rata harian 32oC.

4.3 Kondisi Penduduk

Penduduk Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat pada tahun

2013 berjumlah 7.299 jiwa dengan jumlah rumah tangga sebanyak 1.819 rumah

tangga. Dengan luas wilayah Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten

Langkat 31,47 Km2, tingkat kepadatan penduduk Desa Kwala Begumit

(67)

Banyaknya penduduk Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten

Langkat dirinci menurut jenis kelamin, laki-laki sebanyak 3.650 jiwa dan

perempuan sebanyak 3.649 jiwa.

4.4 Karakteristik Sampel

Dalam penelitian ini, karakteristik sampel yang dimaksud adalah petani yang

mengelola usahatani tebu rakyat di Desa Kwala Begumit yang memperoleh

fasilitas bantuan dana Penguatan Modal Usaha Kelompok tebu rakyat di

Kabupaten Langkat. Adapun karakteristik sampel dalam penelitian ini meliputi

umur, pengalaman bertani, jumlah tanggungan, luas lahan dan tingkat pendidikan.

Tabel 4.1 Rata-Rata dan Rentang Karakteristik Sampel

No Karakteristik Rata-Rata Rentang

1 Umur (tahun) 43,7 26-60

2 Pengalaman Bertani (tahun) 7,7 2-30

3 Jumlah Tanggungan (jiwa) 2,5 0-4

4 Luas Lahan (Ha) 1,79 0,5-5

5 Tingkat Pendidikan (tahun) 10,9 0-16

Sumber : Analisis Data Primer

Berdasarkan tabel 6.1 dilihat bahwa umur sampel berkisar 26-60 tahun dengan

rataan 43,7 tahun. Pengalaman bertani sampel berkisar 2-30 tahun dengan rataan

7,7 tahun. Jumlah tanggungan sampel berkisar 0-4 jiwa dengan rataan 2,5 jiwa.

Luas lahan sampel berkisar 0,5-5 Ha dengan rataan 1,79 Ha. Tingkat pendidikan

(68)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Tingkat Produksi Usahatani Tebu

Setiap petani dalam mengelola usahataninya menginginkan jumlah produksi yang

maksimal, begitu juga petani tebu di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat

Kabupaten Langkat.

Berdasarkan data yang diperoleh di daerah penelitian rata-rata tingkat produksi

usahatani tebu sebesar 75,5 Ton/Ha/MT. Dengan tingkat produksi usahatani tebu

tertinggi sebesar 375 Ton/MT sedangkan tingkat produksi usahatani tebu terendah

sebesar 37 Ton//MT (Lampiran 3).

Bila tingkat produksi rata-rata usahatani tebu di lokasi penelitian dibandingkan

dengan tingkat produksi rata-rata usahatani tebu Nasional yaitu sebesar 70

Ton/Ha/MT maka tingkat produksi rata-rata usahatani tebu di lokasi penelitian

lebih tinggi dari tingkat produksi rata-rata usahatani tebu Nasional, namun bila

dibandingkan dengan tingkat produksi usahatani tebu hasil penelitian Balai

Penelitian dan Pengembangan Pertanian yakni sebesar 135 Ton/Ha/MT, maka

tingkat produksi usahatani tebu di daerah penelitian masih tergolong rendah, hal

ini memberikan arti bahwa produksi rata-rata usahatani tebu di lokasi penelitian

masih potensial untuk ditingkatkan. Dapat disimpulkan bahwa tingkat produksi

rata-rata usahatani tebu Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten

Langkat masih tergolong rendah artinya hipotesis yang menyatakan bahwa tingkat

(69)

5.2 Pendapatan Usahatani Tebu

Analisis pendapatan usahatani tebu yang dilakukan bertujuan untuk menjelaskan

perihal penerimaan menyangkut hasil produksi serta harga jual, komponen biaya

produksi dan pendapatan usahatani. Untuk menganalisis tingkat kelayakan

usahatani tebu dilakukan dengan membandingkan antara penerimaan usahatani

tebu dengan pengeluaran usahatani tebu (R/C).

5.2.1 Penerimaan Usahatani

Penerimaan usahatani adalah nilai uang yang diterima dari penjualan hasil

usahatani tebu selama satu musim tanam yaitu hasil perkalian dari jumlah fisik

produk dengan harga jual.

Hasil produksi tebu dalam bentuk batangan selanjutnya diolah menjadi gula.

Jumlah gula dihitung dengan cara jumlah produksi batangan tebu dikalikan nilai

rendemen tebu. Jumlah gula yang akan dihasilkan dipengaruhi oleh nilai

rendemen tebu. Semakin tinggi nilai rendemen tebu semakin banyak gula yang

akan dihasilkan begitu juga sebaliknya. Total produksi tebu di lokasi penelitian

dalam bentuk batangan tebu berjumlah sebesar 135,5 Ton/Petani/MT atau 75,5

Ton/Ha/MT dengan nilai rendemen sebesar 6,2%. Sehingga jumlah gula yang

dihasilkan sebelum bagi hasil dengan pabrik gula yaitu sebesar 8.401,6 Kg /Petani

atau 4.682,86 Kg/Ha. Pengolahan tersebut dilakukan di pabrik gula dengan sistem

bagi hasil sebesar 65:35 (65% untuk petani dan 35% untuk pabrik gula). Maka

jumlah gula usahatani tebu sebesar 5.461,05 Kg/Petani atau 3.043,86 Kg/Ha.

Penerimaan usahatani tebu dihitung dari hasil perkalian antara jumlah gula dengan

harga jual gula. Jumlah gula usahatani tebu di lokasi penelitian adalah 55.461,05

(70)

Penerimaan usahatani tebu yang diperoleh dari hasil penjualan gula adalah

Rp.57.340.973/Petani atau Rp.31.960.542/Ha.

5.2.2 Biaya Usahatani

Biaya usahatani adalah semua pengorbanan sumberdaya ekonomi dalam satuan

uang yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk dalam satu musim tanam

produksi. Biaya usahatani biasanya diklasifikasikan menjadi dua, yaitu biaya tetap

(fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost). Biaya tetap ini umumnya

didefinisikan sebagai biaya yang relatif tetap jumlahnya atau besarnya tidak

tergantung pada faktor-faktor produksi yang digunakan dan jumlah produksi yang

diperoleh. Sementara biaya tidak tetap atau biaya variabel besarnya dipengaruhi

oleh jumlah produksi yang diperoleh, meliputi biaya untuk sarana produksi.

Biaya tetap yang dikeluarkan dalam usahatani tebu meliputi penyusutan, biaya

sewa lahan dan biaya PBB. Biaya variabel yang dikeluarkan dalam usahatani tebu

meliputi biaya bibit, pemupukan, pestisida, tenaga kerja, biaya lain-lain/PPN,

biaya sewa traktor dan biaya sewa truk.

Biaya tetap usahatani tebu adalah sebesar Rp.4.023.954/Petani atau

Rp.2.242.859/Ha sedangkan biaya variabel usahatani tebu sebesar

Rp.16.210.735/Petani atau Rp.9.035.492/Ha. Sehingga Total biaya usahatani tebu

(71)

5.2.3 Pendapatan Usahatani

Pendapatan usahatani merupakan selisih antara penerimaan usahatani tebu dengan

total biaya usahatani tebu selama satu musim tanam.

Berikut ini ditampilkan tabel analisis usahatani tebu mencakup seluruh komponen

biaya, penerimaan dan pendapatan.

Tabel 5.1 Analisis Usahatani Tebu per Petani dan per Ha

No Uraian per Petani per Ha

1 Produksi Batangan (Ton) Rendemen (Kg) - Biaya lain-lain/PPN (Rp) - Biaya sewa traktor (Rp) - Biaya sewa truk (Rp)

3 Pendapatan (Rp) 37.106.284 20.682.191

4 R/C 2,8 2,8

Sumber : Diolah dari Data Primer, 2015.

Pendapatan usahatani tebu/Petani = Penerimaan Usahatani – Biaya Usahatani Rp.57.340.973 - Rp.20.234.689

Rp.37.106.284

Pendapatan usahatani tebu/Ha = Penerimaan Usahatani – Biaya Usahatani Rp.31.960.542 - Rp.11.278.351

Rp.20.682.191

(72)

5.2.4 Analisis R/C

Analisis kelayakan usahatani bertujuan untuk mengetahui apakah usahatani

tersebut layak untuk diusahakan atau tidak. Salah satu analisis kelayakan

usahatani adalah analisis R/C. Analisis R/C merupakan perbandingan antara

penerimaan dengan biaya dalam usahatani tebu selama satu musim tanam.

Penerimaan usahatani tebu di lokasi penelitian sebesar Rp.57.340.973/Petani atau

Rp.31.960.542/Ha dengan biaya usahatani tebu sebesar Rp.20.234.689/Petani atau

Rp.11.278.351/Ha. Analisis R/C per petani dan per Ha adalah:

Analisis R/C per Petani =

Rp.20.234.689 Rp.57.340.973

= 2,8

Analisis R/C per Ha =

Rp.11.278.351 Rp.31.960.542

= 2,8

Usahatani tebu di lokasi penelitian adalah usahatani tebu yang layak untuk di

usahakan karena nilai analisis R/C > 1.

Dapat disimpulkan usahatani tebu di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat

Kabupaten Langkat adalah usahatani yang menguntungkan artinya hipotesis yang

menyatakan bahwa usahatani tebu di daerah penelitian adalah usahatani yang

(73)

5.3 Tingkat Efisiensi Teknik, Efisiensi Harga dan Efisiensi Ekonomi pada Usahatani Tebu

Produksi tebu merupakan variabel terikat (Y) sedangkan variabel bebas terdiri

dari luas lahan (X1), bibit (X2), tenaga kerja (X3), pupuk (X4) dan pestisida (X5).

Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat akan diuji dengan menggunakan

analisis regresi linier berganda dengan menggunakan alat bantu SPSS 17. Hasil

estimasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Tabel 5.2 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda No Input Produksi

(Xi)

Signifikansi Uji Serempak = 0,000

Sumber: Lampiran 15

Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,986 menunjukkan informasi bahwa 98,6%

produksi tebu dapat dijelaskan oleh variabel luas lahan, bibit, tenaga kerja, pupuk

dan pestisida dan sisanya 1,4% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

dimasukkan ke dalam model.

Nilai signifikansi digunakan untuk melihat pengaruh secara serempak di dalam

variabel. Nilai signifikansi sebesar 0,000 ternyata <

α

0,05. Hal ini menunjukkan

bahwa variabel luas lahan, bibit, tenaga kerja, pupuk dan pestisida secara

(74)

Hasil analisis input produksi yang mempengaruhi produksi dimasukkan ke dalam

persamaan fungsi Cobb Douglas sebagai berikut:

Y = 1,194X154,171X20,001X30,074X40,019X50,04

Sedangkan jika hasil analisis input produksi yang mempengaruhi produksi diubah

ke dalam bentuk linier sebagai berikut:

Ln Y = 1,194+54,171LnX1+0,001LnX2+0,074LnX3+0,019LnX4+ 0,04LnX5 Nilai konstanta sebesar 1,194 merupakan titik potong garis regresi dengan sumbu

tegak Y. Berikut ini interpretasi secara parsial adalah sebagai berikut:

1) Koefisien regresi sebesar 54,171 menunjukkan bahwa setiap adanya

penambahan luas lahan (X1) sebesar 1%, akan menambah produksi sebesar

54,171%, cateris paribus.

2) Koefisien regresi sebesar 0,001 menunjukkan bahwa setiap adanya

penambahan bibit (X2) sebesar 1%, akan menambah produksi sebesar 0,001%,

cateris paribus.

3) Koefisien regresi sebesar 0,074 menunjukkan bahwa setiap adanya

penambahan tenaga kerja (X3) sebesar 1%, akan menambah produksi sebesar

0,074%, cateris paribus.

4) Koefisien regresi sebesar 0,019 menunjukkan bahwa setiap adanya

penambahan pupuk (X4) sebesar 1%, akan menambah produksi sebesar 0,019%,

cateris paribus.

5) Koefisien regresi sebesar 0,04 menunjukkan bahwa setiap adanya penambahan

pestisida (X5) sebesar 1%, akan menambah produksi sebesar 0,04%, cateris

Gambar

Tabel 3.1 Produksi Tebu Tanaman Perkebunan Rakyat Menurut Kabupaten Tahun 2011-2013
Tabel 4.1 Rata-Rata dan Rentang Karakteristik Sampel No Karakteristik Rata-Rata
Tabel 5.1 Analisis Usahatani Tebu per Petani dan per HaNo 1
Tabel 5.2 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda No Input Produksi Unstandardized Signifikansi
+6

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui produksi jagung di daerah penelitian, (2) Untuk menganalisis tingkat efisiensi produksi usahatani jagung di daerah penelitian, (3) Untuk

Analisis Pendapatan dan Efisiensi Penggunaan Paktor- Faktor Produksi Usahatani Jamur Tiram Putih ( Studi Kasus di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor,

Penelitian bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh faktor produksi terhadap produksi tanaman cabai merah, untuk menganalisis tingkat efisiensi teknik, harga

Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi dan Pendapatan Usahatani Cabai Merah, Studi Kasus di Desa Karawang, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi.. (Dibawah

Penelitian bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh faktor produksi terhadap produksi tanaman cabai merah, untuk menganalisis tingkat efisiensi teknik, harga

Penelitian bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh faktor produksi terhadap produksi tanaman cabai merah, untuk menganalisis tingkat efisiensi teknik, harga

Untuk menganalisis tingkat produksi usahatani kedelai di Desa Tanjung Jati. Kecamatan Binjai

Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi Usahatani Cabai Merah (Capsicum Annum L), ( Kasus : Desa Sukanalu, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo).(Skripsi)..