Lampiran I. Populasi Petani/Calon Lahan Penerima Guliran Dana Penguatan Modal Usaha Kelompok Tebu Rakyat Tahun 2013/2014 di Kabupaten Langkat dan Sampel Penelitian
No Kelompok Tani Nama Petani Sampel
Lanjutan Lampiran I. Populasi Petani/Calon Lahan Penerima Guliran Dana Penguatan Modal Usaha Kelompok Tebu Rakyat Tahun 2013/2014 di Kabupaten Langkat dan Sampel Penelitian
No Kelompok Tani Nama Petani Sampel
Lanjutan Lampiran I. Populasi Petani/Calon Lahan Penerima Guliran Dana Penguatan Modal Usaha Kelompok Tebu Rakyat Tahun 2013/2014 di Kabupaten Langkat dan Sampel Penelitian
No Kelompok Tani Nama Petani Sampel
Lanjutan Lampiran I. Populasi Petani/Calon Lahan Penerima Guliran Dana Penguatan Modal Usaha Kelompok Tebu Rakyat Tahun 2013/2014 di Kabupaten Langkat dan Sampel Penelitian
No Kelompok Tani Nama Petani Sampel
9 Kelompok Tani Citra Desa Kwala Begumit
Kecamatan Stabat
1. Nasuhan 17/103 x 51 = 8
2. Vivi Novita Lestari
3. Rusminarsih
4. Ngadino
5. Sugiarto
6. Adi Susanto
7. Rustiono
8. Nurulaini
9. Sunarto
10. Surianto
11. Rusliani
12. Jenni
13. Imam Nawawi
14. Evan
15. Legianto
16. Narullah
17. Amiden
Jumlah 17 8
Total 103 51
Lampiran 2. Identitas Petani Usahatani Tebu Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat
NO
RESPONDEN NAMA PETANI KELOMPOK TANI
Lanjutan Lampiran 2. Identitas Petani Usahatani Tebu Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat
NO
RESPONDEN NAMA PETANI KELOMPOK TANI
Lanjutan Lampiran 2. Identitas Petani Usahatani Tebu Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat
NO
RESPONDEN NAMA PETANI KELOMPOK TANI
JENIS KELAMIN
UMUR (Tahun)
TINGKAT PENDIDIKAN
PENGALAMAN BERTANI
(Tahun)
TANGGUNAN (Jiwa)
LUAS LAHAN (Ha)
45 EVAN CITRA L 28 SMA 5 1 1.5
46 NARULLAH CITRA L 43 SD 15 4 1
47 RUSMINARSIH CITRA P 50 SMP 2 1 0.5
48 RUSTIONO CITRA L 47 SMA 5 2 2
49 IMAM CITRA L 49 SMA 6 4 1
50 LEGIANTO CITRA L 51 SD 5 1 1
Lampiran 3. Luas Lahan dan Produksi Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat
NO RESPONDEN NAMA PETANI KELOMPOK TANI LUAS LAHAN (Ha) PRODUKSI (Ton)
1 JEMARUN INGIN MAJU 2 140
2 WAHYUDI PRANATA INGIN MAJU 2.5 200
3 SYAIFUL BAHRI INGIN MAJU 1 65
4 SUYADI BERSAMA 3 190
5 SYAMSUDIN BERSAMA 3 240
6 RIDWAN BERSAMA 2 160
7 JUMINO BERSAMA 5 375
8 HAPOSAN SINAGA BERSAMA 2 170
9 NURYANTI HARAPAN TANI 1 75
10 USMANTO HARAPAN TANI 3 210
11 ADI KUSUMA HARAPAN TANI 2 140
12 MUIS HARAPAN TANI 1 65
13 SRI RAHAYU HARAPAN TANI 2 110
14 KAMIN HARAPAN TANI 2 146
15 FAUZI HARAPAN TANI 2 136
16 ZAINAL ARIFIN TANI JAYA 3 210
17 RIADI TANI JAYA 4 280
18 IRWANSYAH TANI JAYA 2 162
19 SAFNAH TANI JAYA 1 71
20 WAHYUDI TEBU MERAH 2.5 200
21 RISMA TEBU MERAH 1.5 102
22 BAHAR TEBU MERAH 2 145
Lanjutan Lampiran 3. Luas Lahan dan Produksi Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat
NO RESPONDEN NAMA PETANI KELOMPOK TANI LUAS LAHAN (Ha) PRODUKSI (Ton)
24 ADRIANSYAH TEBU MERAH 2 150
25 WARSINO SEJATI ABADI 1 83
26 KAMAT PURBA SEJATI ABADI 3 260
27 CAHYADI SEJATI ABADI 1 95
28 NURHAYATI SEJATI ABADI 4 308
29 ANDI SUPRAYOGO SEJATI ABADI 2 150
30 TOTOK SEJATI ABADI 0.5 37
31 LEGINA SEJATI ABADI 1 83
32 DARMAN SEJATI ABADI 0.5 38
33 JONI BANTENAN 1.5 150
34 SYAMSUDIN BANTENAN 3 240
35 YADI BANTENAN 0.5 38
36 FATIMAH BANTENAN 0.5 45
37 ISKANDAR BANTENAN 2 126
38 DARYANTO BANTENAN 1.5 115
39 SUTRISNO BANTENAN 1 63
40 SUDAR RAHMAT 2.5 220
41 IWAN RAHMAT 2 162
42 NOVIADI RAHMAT 2 134
43 BAHRAN RAHMAT 0.5 40
44 RUSLIANI CITRA 1 97
45 EVAN CITRA 1.5 123
Lanjutan Lampiran 3. Luas Lahan dan Produksi Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat
NO RESPONDEN NAMA PETANI KELOMPOK TANI LUAS LAHAN (Ha) PRODUKSI (Ton)
47 RUSMINARSIH CITRA 0.5 37
48 RUSTIONO CITRA 2 142
49 IMAM CITRA 1 75
50 LEGIANTO CITRA 1 87
51 SUNARTO CITRA 1 68
Jumlah 91,5 6.911
Rata-rata/Petani 1,79 135,5
Lampiran 4. Jumlah dan Biaya Bibit Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat
NO RESPONDEN VARIETAS JUMLAH BIBIT (Batang) HARGA BIBIT (Rp/Batang) TOTAL BIAYA (Rp)
1 KK 16000 360 5760000
2 PS-881 20000 350 7000000
3 KK 9000 360 3240000
4 KK 21000 360 7560000
5 KK 30000 370 11100000
6 KK 18000 360 6480000
7 KK 40000 340 13600000
8 KK 19000 360 6840000
9 KK 9000 350 3150000
10 KK 15000 350 5250000
11 KK 19000 360 6840000
12 KK 8100 360 2916000
13 KK 15000 370 5550000
14 KK 18000 370 6660000
15 KK 16500 360 5940000
16 PS-881 24000 350 8400000
17 PS-881 38000 350 13300000
18 KK 21500 360 7740000
19 KK 9000 360 3240000
20 PS-881 20000 340 6800000
21 PS-881 15000 340 5100000
22 PS-881 19000 340 6460000
Lanjutan Lampiran 4. Jumlah dan Biaya Bibit Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat
NO RESPONDEN VARIETAS JUMLAH BIBIT (Batang) HARGA BIBIT (Rp/Batang) TOTAL BIAYA (Rp)
24 KK 20000 360 7200000
25 LAMPUNG 34 11000 370 4070000
26 KK 35000 360 12600000
27 KK 12500 370 4625000
28 PS-881 53000 350 18550000
29 LAMPUNG 34 17000 370 6290000
30 KK 6500 360 2340000
31 KK 12500 360 4500000
32 KK 8500 350 2975000
33 KK 18000 350 6300000
34 KK 30000 350 10500000
35 KK 7500 360 2700000
36 KK 9000 360 3240000
37 KK 10000 350 3500000
38 KK 8500 360 3060000
39 KK 10000 370 3700000
40 KK 17500 360 6300000
41 LAMPUNG 34 21500 370 7955000
42 LAMPUNG 34 7000 370 2590000
43 KK 5000 360 1800000
44 KK 10000 360 3600000
45 KK 16500 350 5775000
Lanjutan Lampiran 4. Jumlah dan Biaya Bibit Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat
NO RESPONDEN VARIETAS JUMLAH BIBIT (Batang) HARGA BIBIT (Rp/Batang) TOTAL BIAYA (Rp)
47 KK 5000 360 1800000
48 KK 8800 360 3168000
49 KK 10000 350 3500000
50 KK 12500 360 4500000
51 KK 8000 370 2960000
Jumlah 831.400 296.519.000 Rata-rata/Petani 16.301,96 5.814.098,04
Lanjutan Lampiran 5. Jumlah dan Biaya Pupuk Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat
Jumlah 18.900 39.690.000 13.100 27.510.000 15.100 36.240.000 103.440.000
Lanjutan Lampiran 6. Jumlah dan Biaya Pestisida Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat
Rata-rata/Petani 3,96 214.754,9 3,17 161.068,63 3,14 163.264,71 539.088,24
Lampiran 7. Jumlah dan Biaya Tenaga Kerja Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat
NO RESPONDEN
LUAS LAHAN (Ha)
PENANAMAN PEMUPUKAN
TKDK TKLK JUMLAH UPAH (Rp) TKDK TKLK JUMLAH UPAH (Rp)
1 2 1 11 12 420000 0 6 6 210000
2 2.5 1 9 10 400000 0 6 6 240000
3 1 1 4 5 175000 0 3 3 105000
4 3 1 9 10 450000 0 6 6 240000
5 3 1 19 20 600000 0 6 6 240000
6 2 1 11 12 360000 0 7 7 245000
7 5 1 24 25 1000000 0 12 12 480000
8 2 1 17 18 540000 0 5 5 175000
9 1 1 5 6 210000 0 3 3 105000
10 3 1 13 14 560000 0 6 6 240000
11 2 1 16 17 595000 0 6 6 210000
12 1 1 4 5 175000 0 4 4 120000
13 2 1 8 9 360000 0 4 4 160000
14 2 1 13 14 420000 0 6 6 210000
15 2 1 11 12 420000 0 7 7 245000
16 3 1 23 24 720000 0 6 6 240000
17 4 1 19 20 900000 0 6 6 240000
18 2 1 9 10 450000 0 4 4 140000
19 1 1 4 5 175000 0 4 4 120000
20 2.5 1 13 14 560000 0 6 6 240000
21 1.5 1 7 8 280000 0 4 4 140000
Lanjutan Lampiran 7. Jumlah dan Biaya Tenaga Kerja Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat
NO RESPONDEN
LUAS LAHAN (Ha)
PENANAMAN PEMUPUKAN
TKDK TKLK JUMLAH UPAH (Rp) TKDK TKLK JUMLAH UPAH (Rp)
23 1 1 4 5 175000 0 3 3 105000
24 2 1 12 13 455000 0 6 6 240000
25 1 1 9 10 300000 0 7 7 210000
26 3 1 19 20 600000 0 11 11 385000
27 1 1 5 6 210000 0 3 3 105000
28 4 1 21 22 990000 0 7 7 315000
29 2 1 7 8 360000 0 7 7 245000
30 0.5 1 5 6 180000 0 3 3 90000
31 1 1 4 5 200000 0 4 4 140000
32 0.5 1 2 3 105000 0 2 2 70000
33 1.5 1 11 12 420000 0 5 5 200000
34 3 1 17 18 630000 0 7 7 280000
35 0.5 1 3 4 140000 0 2 2 70000
36 0.5 1 3 4 140000 0 3 3 105000
37 2 1 7 8 320000 0 4 4 160000
38 1.5 1 10 11 330000 0 4 4 140000
39 1 2 7 9 270000 1 4 5 150000
40 2.5 1 14 15 600000 0 6 6 210000
41 2 1 9 10 450000 0 5 5 175000
42 2 1 5 6 270000 0 6 6 240000
43 0.5 1 3 4 120000 0 2 2 70000
Lanjutan Lampiran 7. Jumlah dan Biaya Tenaga Kerja Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat
NO RESPONDEN
LUAS LAHAN (Ha)
PENANAMAN PEMUPUKAN
TKDK TKLK JUMLAH UPAH (Rp) TKDK TKLK JUMLAH UPAH (Rp)
45 1.5 1 9 10 300000 0 5 5 175000
46 1 1 0 1 45000 2 0 0 70000
47 0.5 1 3 4 120000 0 3 3 90000
48 2 1 7 8 360000 0 6 6 210000
49 1 1 6 7 245000 0 4 4 120000
50 1 1 6 7 280000 0 5 5 150000
51 1 1 7 8 280000 0 4 4 140000
Jumlah 52 480 532 19.365.000 3 254 257 9.345.000
Rata-rata/Petani 1,02 9,41 10,43 379.705,9 0,06 4,98 5,04 183.235,3
Lanjutan Lampiran 7. Jumlah dan Biaya Tenaga Kerja Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat
HAMA DAN PENYAKIT PANEN DAN PASCAPANEN
Lanjutan Lampiran 7. Jumlah dan Biaya Tenaga Kerja Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat
HAMA DAN PENYAKIT PANEN DAN PASCAPANEN
Lanjutan Lampiran 7. Jumlah dan Biaya Tenaga Kerja Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat
NO RESPONDEN
LUAS LAHAN
(Ha)
HAMA DAN PENYAKIT PANEN DAN PASCAPANEN
TOTAL BIAYA TKDK TKLK JUMLAH UPAH (Rp) TKDK TKLK JUMLAH UPAH (Rp)
45 1.5 0 3 3 150000 1 25 26 780000 1405000
46 1 2 0 2 100000 1 12 13 455000 670000
47 0.5 0 2 2 100000 1 6 7 245000 555000
48 2 0 3 3 165000 1 16 17 680000 1415000
49 1 0 2 2 100000 1 15 16 480000 945000
50 1 0 2 2 100000 1 14 15 525000 1055000
51 1 0 2 2 110000 1 14 15 525000 1055000
Jumlah 3 167 170 8.955.000 51 1.234 1.285 44.465.000 82.130.000
Lampiran 8. Rekapitulasi Total Biaya Variabel Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat
2 7000000 3480000 540000 2280000 375000 8000000 750000 22425000
3 3240000 1095000 321000 1060000 150000 2600000 300000 8766000
4 7560000 1200000 515000 2310000 450000 7600000 900000 20535000
5 11100000 4635000 1196000 2390000 450000 9600000 900000 30271000
6 6480000 3300000 624000 1865000 300000 6400000 600000 19569000
7 13600000 5475000 1320000 4600000 750000 15000000 1500000 42245000
8 6840000 3720000 795000 1845000 300000 6800000 600000 20900000
9 3150000 1320000 422000 805000 150000 3000000 300000 9147000
10 5250000 3075000 630000 2010000 450000 8400000 900000 20715000
11 6840000 2400000 741000 2165000 300000 5600000 600000 18646000
12 2916000 1095000 271000 885000 150000 2600000 300000 8217000
13 5550000 1995000 561000 1440000 300000 4400000 600000 14846000
14 6660000 3060000 636000 1850000 300000 5840000 600000 18946000
15 5940000 2205000 636000 1755000 300000 5440000 600000 16876000
16 8400000 3315000 954000 2710000 450000 8400000 900000 25129000
17 13300000 4410000 1248000 2980000 600000 11200000 1200000 34938000
18 7740000 3060000 630000 1595000 300000 6480000 600000 20405000
19 3240000 1215000 428000 995000 150000 2840000 300000 9168000
20 6800000 3480000 530000 2140000 375000 8000000 750000 22075000
21 5100000 1327500 628500 1325000 225000 4080000 450000 13136000
22 6460000 1530000 642000 1960000 300000 5800000 600000 17292000
Lanjutan Lampiran 8. Rekapitulasi Total Biaya Variabel Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat
24 7200000 2190000 1060000 1840000 300000 6000000 600000 19190000
25 4070000 1687500 327000 1460000 150000 3320000 300000 11314500
26 12600000 3540000 798000 2825000 450000 10400000 900000 31513000
27 4625000 2178000 408000 1055000 150000 3800000 300000 12516000
28 18550000 4350000 772500 3635000 600000 12320000 1200000 41427500
29 6290000 2625000 795000 2080000 300000 6000000 600000 18690000
30 2340000 528000 162000 730000 75000 1480000 150000 5465000
31 4500000 1095000 321000 1035000 150000 3320000 300000 10721000
32 2975000 495000 208500 555000 75000 1520000 150000 5978500
33 6300000 2092500 417000 1625000 225000 6000000 450000 17109500
34 10500000 4635000 1165500 2730000 450000 9600000 900000 29980500
35 2700000 435000 210500 610000 75000 1520000 150000 5700500
36 3240000 435000 213500 645000 75000 1800000 150000 6558500
37 3500000 1110000 318000 1220000 300000 5040000 600000 12088000
38 3060000 1215000 394500 1270000 225000 4600000 450000 11214500
39 3700000 1089000 255000 1245000 150000 2520000 300000 9259000
40 6300000 2190000 942000 2090000 375000 8800000 750000 21447000
41 7955000 3060000 522500 1685000 300000 6480000 600000 20602500
42 2590000 765000 310000 1520000 300000 5360000 600000 11445000
43 1800000 330000 163500 590000 75000 1600000 150000 4708500
44 3600000 765000 393000 800000 150000 3880000 300000 9888000
45 5775000 1425000 468000 1405000 225000 4920000 450000 14668000
Lanjutan Lampiran 8. Rekapitulasi Total Biaya Variabel Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat
48 3168000 1095000 229500 1415000 300000 5680000 600000 12487500
49 3500000 870000 391500 945000 150000 3000000 300000 9156500
50 4500000 885000 400500 1055000 150000 3480000 300000 10770500
51 2960000 660000 376000 1055000 150000 2720000 300000 8221000
Jumlah 296.519.000 103.440.000 27.493.500 82.130.000 13.275.000 276.440.000 27.450.000 826.747.500 Rata-
rata/Petani 5.814.098,04 2.028.235,29 539.088,24 1.610.392,16 260.294,12 5.420.392,16 538.235,29 16.210.735,3 Rata-rata/Ha 3.240.644,81 1.130.491,8 300.475,41 897.595,63 145.081,97 3.021.202,19 300.000 9.035.491,8
Lanjutan Lampiran 9. Biaya Penyusutan Peralatan Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat NO
RESPONDEN
LUAS LAHAN (Ha)
CANGKUL
(Rp) JUMLAH
SEKOP
(Rp) JUMLAH
SABIT
(Rp) JUMLAH
PARANG
(Rp) JUMLAH
SPRAYER
(Rp) JUMLAH
TOTAL BIAYA (Rp)
47 0.5 37500 1 40000 1 27500 1 35000 1 71666,7 1 211666,7
48 2 35000 1 37500 1 60000 2 75000 2 66666,7 1 274166,7
49 1 70000 2 37500 1 25000 1 35000 1 73333,3 1 240833,3
50 1 32500 1 35000 1 60000 2 35000 1 71666,7 1 234166,7
51 1 32500 1 37500 1 55000 2 35000 1 75000 1 235000
Jumlah 2.600.000 75 2.585.000 69 2.382.500 85 3.612.500 96 3.616.667 51 14.796.667
Lampiran 10. Rekapitulasi Total Biaya Tetap Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat
NO RESPONDEN BIAYA SEWA LAHAN (Rp) BIAYA PBB (Rp) BIAYA PENYUSUTAN (Rp) TOTAL FIXED COST (Rp)
1 0 100000 204166,7 304166,7
2 5000000 375000 304166,7 5679166,7
3 2000000 150000 250000 2400000
4 6000000 450000 323333,3 6773333,3
5 6000000 450000 293333,3 6743333,3
6 4000000 300000 250000 4550000
7 10000000 750000 509166,7 11259167
8 4000000 300000 305000 4605000
9 2000000 150000 207500 2357500
10 6000000 450000 315000 6765000
11 4000000 300000 284166,7 4584166,7
12 2000000 150000 322500 2472500
13 4000000 300000 313333,3 4613333,3
14 4000000 300000 406666,7 4706666,7
15 4000000 300000 345000 4645000
16 6000000 450000 371666,7 6821666,7
17 8000000 600000 466666,7 9066666,7
18 4000000 300000 300000 4600000
19 2000000 150000 239166,7 2389166,7
20 5000000 375000 391666,7 5766666,7
21 3000000 225000 196666,7 3421666,7
22 4000000 300000 267500 4567500
Lanjutan Lampiran 10. Rekapitulasi Total Biaya Tetap Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat
NO RESPONDEN BIAYA SEWA LAHAN (Rp) BIAYA PBB (Rp) BIAYA PENYUSUTAN (Rp) TOTAL FIXED COST (Rp)
24 4000000 300000 360000 4660000
25 2000000 150000 312500 2462500
26 6000000 450000 421666,7 6871666,7
27 2000000 150000 245000 2395000
28 8000000 600000 309166,7 8909166,7
29 4000000 300000 304166,7 4604166,7
30 1000000 75000 210000 1285000
31 2000000 150000 242500 2392500
32 1000000 75000 199166,7 1274166,7
33 3000000 225000 341666,7 3566666,7
34 6000000 450000 292500 6742500
35 1000000 75000 209166,7 1284166,7
36 1000000 75000 215833,3 1290833,3
37 4000000 300000 307500 4607500
38 3000000 225000 236666,7 3461666,7
39 2000000 150000 210833,3 2360833,3
40 5000000 375000 341666,7 5716666,7
41 4000000 300000 386666,7 4686666,7
42 4000000 300000 213333,3 4513333,3
43 1000000 75000 247500 1322500
44 2000000 150000 231666,7 2381666,7
45 3000000 225000 348333,3 3573333,3
Lanjutan Lampiran 10. Rekapitulasi Total Biaya Tetap Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat
NO RESPONDEN BIAYA SEWA LAHAN (Rp) BIAYA PBB (Rp) BIAYA PENYUSUTAN (Rp) TOTAL FIXED COST (Rp)
47 1000000 75000 211666,7 1286666,7
48 4000000 300000 274166,7 4574166,7
49 2000000 150000 240833,3 2390833,3
50 2000000 150000 234166,7 2384166,7
51 2000000 150000 235000 2385000
Jumlah 177.000.000 13.425.000 14.796.667 205.221.667
Rata- rata/Petani 3.470.588,24 263.235,29 290.130,7 4.023.954,2
Lampiran 11. Total Penerimaan Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat
NO RESPONDEN PRODUKSI (Ton) RENDEMEN (Kg) BAGI HASIL PETANI (Kg) HARGA GULA (Rp) PENERIMAAN (Rp)
1 140 8680 5642 10500 59241000
2 200 12400 8060 10500 84630000
3 65 4030 2619.5 10500 27504750
4 190 11780 7657 10500 80398500
5 240 14880 9672 10500 101556000
6 160 9920 6448 10500 67704000
7 375 23250 15112.5 10500 158681250
8 170 10540 6851 10500 71935500
9 75 4650 3022.5 10500 31736250
10 210 13020 8463 10500 88861500
11 140 8680 5642 10500 59241000
12 65 4030 2619.5 10500 27504750
13 110 6820 4433 10500 46546500
14 146 9052 5883.8 10500 61779900
15 136 8432 5480.8 10500 57548400
16 210 13020 8463 10500 88861500
17 280 17360 11284 10500 118482000
18 162 10044 6528.6 10500 68550300
19 71 4402 2861.3 10500 30043650
20 200 12400 8060 10500 84630000
21 102 6324 4110.6 10500 43161300
22 145 8990 5843.5 10500 61356750
Lanjutan Lampiran 11. Total Penerimaan Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat
NO RESPONDEN PRODUKSI (Ton) RENDEMEN (Kg) BAGI HASIL PETANI (Kg) HARGA GULA (Rp) PENERIMAAN (Rp)
24 150 9300 6045 10500 63472500
25 83 5146 3344.9 10500 35121450
26 260 16120 10478 10500 110019000
27 95 5890 3828.5 10500 40199250
28 308 19096 12412.4 10500 130330200
29 150 9300 6045 10500 63472500
30 37 2294 1491.1 10500 15656550
31 83 5146 3344.9 10500 35121450
32 38 2356 1531.4 10500 16079700
33 150 9300 6045 10500 63472500
34 240 14880 9672 10500 101556000
35 38 2356 1531.4 10500 16079700
36 45 2790 1813.5 10500 19041750
37 126 7812 5077.8 10500 53316900
38 115 7130 4634.5 10500 48662250
39 63 3906 2538.9 10500 26658450
40 220 13640 8866 10500 93093000
41 162 10044 6528.6 10500 68550300
42 134 8308 5400.2 10500 56702100
43 40 2480 1612 10500 16926000
44 97 6014 3909.1 10500 41045550
45 123 7626 4956.9 10500 52047450
Lanjutan Lampiran 11. Total Penerimaan Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat
NO RESPONDEN PRODUKSI (Ton) RENDEMEN (Kg) BAGI HASIL PETANI (Kg) HARGA GULA (Rp) PENERIMAAN (Rp)
47 37 2294 1491.1 10500 15656550
48 142 8804 5722.6 10500 60087300
49 75 4650 3022.5 10500 31736250
50 87 5394 3506.1 10500 36814050
51 68 4216 2740.4 10500 28774200
Jumlah 428.482 278.513,3 2.924.389.650
Rata-rata/Petani 8.401,6 5.461,05 57.340.973,5
Rata-rata/Ha 4.682,86 3.043,86 31.960.542,6
Keterangan : - Rendemen dihitung: produksi x standar nilai rendemen (6,2%)
Lampiran 12. Total Biaya, Penerimaan dan Pendapatan Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat
NO RESPONDEN PRODUKSI (Ton) TOTAL PENERIMAAN (Rp) TOTAL BIAYA (Rp) PENDAPATAN (Rp)
1 140 59241000 17383167 41857833
2 200 84630000 28104167 56525833
3 65 27504750 11166000 16338750
4 190 80398500 27308333 53090167
5 240 101556000 37014333 64541667
6 160 67704000 24119000 43585000
7 375 158681250 53504167 105177083
8 170 71935500 25505000 46430500
9 75 31736250 11504500 20231750
10 210 88861500 27480000 61381500
11 140 59241000 23230167 36010833
12 65 27504750 10689500 16815250
13 110 46546500 19459333 27087167
14 146 61779900 23652667 38127233
15 136 57548400 21521000 36027400
16 210 88861500 31950667 56910833
17 280 118482000 44004667 74477333
18 162 68550300 25005000 43545300
19 71 30043650 11557167 18486483
20 200 84630000 27841667 56788333
21 102 43161300 16557667 26603633
22 145 61356750 21859500 39497250
Lanjutan Lampiran 12. Total Biaya, Penerimaan dan Pendapatan Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat NO RESPONDEN PRODUKSI (Ton) TOTAL PENERIMAAN (Rp) TOTAL BIAYA (Rp) PENDAPATAN (Rp)
24 150 63472500 23850000 39622500
25 83 35121450 13777000 21344450
26 260 110019000 38384667 71634333
27 95 40199250 14911000 25288250
28 308 130330200 50336667 79993533
29 150 63472500 23294167 40178333
30 37 15656550 6750000 8906550
31 83 35121450 13113500 22007950
32 38 16079700 7252666,7 8827033,3
33 150 63472500 20676167 42796333
34 240 101556000 36723000 64833000
35 38 16079700 6984666,7 9095033,3
36 45 19041750 7849333 11192417
37 126 53316900 16695500 36621400
38 115 48662250 14676167 33986083
39 63 26658450 11619833 15038617
40 220 93093000 27163667 65929333
41 162 68550300 25289167 43261133
42 134 56702100 15958333 40743767
43 40 16926000 6031000 10895000
44 97 41045550 12269667 28775883
45 123 52047450 18241333 33806117
Lanjutan Lampiran 12. Total Biaya, Penerimaan dan Pendapatan Usahatani Tebu Petani Sampel di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat NO RESPONDEN PRODUKSI (Ton) TOTAL PENERIMAAN (Rp) TOTAL BIAYA (Rp) PENDAPATAN (Rp)
47 37 15656550 5831166,7 9825383,3
48 142 60087300 17061667 43025633
49 75 31736250 11547333 20188917
50 87 36814050 13154667 23659383
51 68 28774200 10606000 18168200
Jumlah 2.924.389.650 1.031.969.167 1.892.420.483
Rata-rata/Petani 57.340.973,5 20.234.689,5 37.106.284
Lampiran 13. Hasil Efisiensi Teknik Menggunakan Software Frontier 4.1
Output from the program FRONTIER (Version 4.1c) instruction file = terminal
data file = 21.txt
Error Components Frontier (see B&C 1992) The model is a production function
The dependent variable is logged
the ols estimates are :
coefficient standard-error t-ratio sigma-squared 0.13236920E-01
log likelihood function = 0.41106803E+02
the estimates after the grid search were :
beta 0 -0.31624517E+01 sigma-squared 0.12063633E-01 gamma 0.50000000E-01 mu is restricted to be zero eta is restricted to be zero
iteration = 0 func evals = 20 llf = 0.41097388E+02
-0.31624517E+01 0.92076607E+00-0.16957774E+00-0.21955038E-01 0.24773129E+00
0.46099227E-01 0.12063633E-01 0.50000000E-01 gradient step
iteration = 5 func evals = 48 llf = 0.41101406E+02
-0.31626405E+01 0.92118529E+00-0.16964350E+00-0.22195267E-01 0.24667054E+00
-0.31696182E+01 0.92088083E+00-0.17001817E+00-0.21913986E-01 0.24776487E+00
0.46260151E-01 0.11760862E-01 0.10966354E-01 iteration = 15 func evals = 187 llf = 0.41106598E+02
-0.31761293E+01 0.92078470E+00-0.16970577E+00-0.21947667E-01 0.24778279E+00
0.46188302E-01 0.11705379E-01 0.34844963E-02 iteration = 20 func evals = 291 llf = 0.41106756E+02
-0.31783334E+01 0.92076898E+00-0.16965426E+00-0.21952252E-01 0.24773820E+00
0.46186563E-01 0.11689940E-01 0.14161558E-02 iteration = 25 func evals = 382 llf = 0.41106794E+02
-0.31800874E+01 0.92076306E+00-0.16958252E+00-0.21954394E-01 0.24769828E+00
0.46127511E-01 0.11682859E-01 0.45240476E-03 iteration = 30 func evals = 488 llf = 0.41106800E+02
-0.31807583E+01 0.92076211E+00-0.16957311E+00-0.21956434E-01 0.24773053E+00
0.46100573E-01 0.11681335E-01 0.23106074E-03 iteration = 35 func evals = 596 llf = 0.41106801E+02
-0.31811443E+01 0.92076125E+00-0.16957413E+00-0.21956786E-01 0.24773204E+00
0.46101726E-01 0.11680420E-01 0.11046457E-03 iteration = 40 func evals = 704 llf = 0.41106802E+02
-0.31813386E+01 0.92076403E+00-0.16957758E+00-0.21955677E-01 0.24772903E+00
0.46102594E-01 0.11680073E-01 0.64757248E-04 iteration = 45 func evals = 814 llf = 0.41106802E+02
-0.31815483E+01 0.92076431E+00-0.16957787E+00-0.21955718E-01 0.24773130E+00
0.46101276E-01 0.11679829E-01 0.32132181E-04 search failed. loc of min limited by rounding
iteration = 49 func evals = 867 llf = 0.41106802E+02
-0.31816361E+01 0.92076701E+00-0.16957779E+00-0.21954712E-01 0.24773159E+00
0.46098035E-01 0.11679824E-01 0.23096269E-04
the final mle estimates are :
gamma 0.23096269E-04 0.27722993E-01 0.83310877E-03 mu is restricted to be zero
eta is restricted to be zero
log likelihood function = 0.41106802E+02
the likelihood value is less than that obtained using ols! - try again using different starting values
number of iterations = 49
(maximum number of iterations set at : 100)
number of cross-sections = 51
number of time periods = 1
total number of observations = 51
thus there are: 0 obsns not in the panel
covariance matrix :
0.30868742E+00 0.15550625E-02 -0.34501406E-01 0.31166854E-03 0.76669807E-02
0.19490089E-01 0.47743931E-04 0.69870097E-02
0.15550625E02 0.54071491E02 0.99419098E03 0.11719009E02 -0.25240111E-02
-0.89971384E-03 -0.32457002E-05 -0.11823149E-03
0.34501406E01 0.99419098E03 0.57561123E02 0.10739346E02 -0.14416254E-02
-0.15613291E-02 -0.67229285E-06 0.81999968E-05
0.31166854E03 0.11719009E02 0.10739346E02 0.31615997E02 -0.10167071E-02
-0.91730372E-03 -0.12266842E-05 -0.40309157E-04
0.76669807E-02 -0.25240111E-02 -0.14416254E-02 -0.10167071E-02 0.71709600E-02
-0.75122825E-03 0.23406320E-06 -0.49590825E-04
0.19490089E01 0.89971384E03 0.15613291E02 0.91730372E03 -0.75122825E-03
0.45358410E-02 0.43871986E-05 0.15487030E-03
0.47743931E-04 -0.32457002E-05 -0.67229285E-06 -0.12266842E-05 0.23406320E-06
0.43871986E-05 0.56681099E-05 0.36004870E-05
0.69870097E02 0.11823149E03 0.81999968E05 0.40309157E04 -0.49590825E-04
44 0.99958414E+00
mean efficiency = 0.99958573E+00
Lampiran 14. Hasil Efisiensi Harga Menggunakan Software Frontier 4.1
Output from the program FRONTIER (Version 4.1c) instruction file = terminal
data file = 22.txt
Error Components Frontier (see B&C 1992) The model is a cost function
The dependent variable is logged
\the ols estimates are :
coefficient standard-error t-ratio sigma-squared 0.33532549E-01
log likelihood function = 0.17404383E+02
the estimates after the grid search were :
eta is restricted to be zero
iteration = 0 func evals = 20 llf = 0.18581782E+02
0.22054850E+01 0.76680886E-01 0.12181390E+00 0.13415270E+00 0.75729298E+00
-0.55553200E-02 0.61088632E-01 0.81000000E+00 gradient step
iteration = 5 func evals = 48 llf = 0.19927766E+02
0.21668479E+01 0.16365344E+00 0.14714242E+00 0.22159793E+00 0.54289564E+00
0.87558928E-02 0.65623875E-01 0.91509339E+00 pt better than entering pt cannot be found
iteration = 6 func evals = 56 llf = 0.19927766E+02
0.21668479E+01 0.16365344E+00 0.14714242E+00 0.22159793E+00 0.54289564E+00
0.87558928E-02 0.65623875E-01 0.91509339E+00
the final mle estimates are :
coefficient standard-error t-ratio sigma-squared 0.65623875E-01 0.65703377E-01 0.99878999E+00 gamma 0.91509339E+00 0.78624582E+00 0.11638770E+01 mu is restricted to be zero
eta is restricted to be zero
log likelihood function = 0.19927766E+02
LR test of the one-sided error = 0.50467658E+01 with number of restrictions = 1
[note that this statistic has a mixed chi-square distribution]
number of iterations = 6
(maximum number of iterations set at : 100)
number of cross-sections = 51
number of time periods = 1
thus there are: 0 obsns not in the panel
covariance matrix :
0.98194586E+00 0.11476563E+00 0.80598255E01 0.82331909E02 -0.23616024E-01
0.52195669E-02 0.23774125E-02 0.10874650E-03
0.11476563E+00 0.27433253E+00 0.16879404E+00 0.23481390E+00 -0.29608039E+00
0.47042414E-01 0.10824276E-01 0.14803621E+00
0.80598255E01 0.16879404E+00 0.17591629E+00 0.29021353E+00 -0.14322719E+00
0.42292255E-01 -0.38322824E-02 -0.33857083E-01
-0.82331909E-02 -0.23481390E+00 -0.29021353E+00 0.60254075E+00 0.61485375E-01
-0.69170596E-01 0.26411467E-01 0.30097573E+00
-0.23616024E-01 -0.29608039E+00 -0.14322719E+00 0.61485375E-01 0.46338733E+00
-0.43002466E-01 -0.33008950E-01 -0.41476104E+00
0.52195669E02 0.47042414E01 0.42292255E01 0.69170596E01 -0.43002466E-01
0.11914815E-01 -0.20644113E-03 0.70627564E-03
0.23774125E02 0.10824276E01 0.38322824E02 0.26411467E01 -0.33008950E-01
-0.20644113E-03 0.43169337E-02 0.50773125E-01
0.10874650E03 0.14803621E+00 0.33857083E01 0.30097573E+00 -0.41476104E+00
0.70627564E-03 0.50773125E-01 0.61818249E+00
cost efficiency estimates :
16 0.11038510E+01
Lampiran 15. Hasil Analisis Data dengan SPSS 16
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
produksi 1.3551E2 75.70928 51
luas lahan 1.7941 1.00088 51
produksi luas lahan bibit tenaga kerja pupuk pestisida
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 pestisida, bibit,
tenaga kerja,
pupuk, luas
lahana
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: produksi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .986a .972 .969 13.37183
a. Predictors: (Constant), pestisida, bibit, tenaga kerja, pupuk, luas lahan
b. Dependent Variable: produksi
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 278548.479 5 55709.696 311.565 .000a
Residual 8046.266 45 178.806
Total 286594.745 50
a. Predictors: (Constant), pestisida, bibit, tenaga kerja, pupuk, luas lahan
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.194 4.423 .270 .789
luas lahan 54.171 5.248 .716 10.323 .000
bibit .001 .000 .129 2.178 .035
tenaga kerja .074 .253 .020 .293 .771
pupuk .019 .008 .148 2.438 .019
pestisida .040 .694 .003 .057 .955
DAFTAR PUSTAKA
Alvarez A, Arias C. 2004. Technical Efficiency and Farm size: A Conditional Analysis. Agricultural Economics. (30) : 241-250.
Battese GE, Coelli TJ. 1995. A Model for Technical Inefficiency Effects in a Stochastic Frontier Production Function for Panel Data. Empirical
Economics. (20) : 325 – 332.
BPS. 2014. Sumut dalam Angka. Badan Pusat Statistik Sumatera Utara.
Coelli, T, Rao P, dan Battese G. 1998. An Intoduction to Efficiency and
Production Analysis. Kluwer Academic Publishers. United States Of
America.
Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara.2008. Teknologi Peningkatan
Produktivitas Tebu Rakyat dan Pengenalan Varietas Unggul di Sumatera Utara.Medan.
Farrell MJ. 1957. The Measurement of Productive Efficiency. Journal of the
Royal Statistical Society. 120 (3) : 253 – 290.
Frisvold G and Ingram K. 1994. Sources of Agricultural Productivity Growth and Stagnation in Sub-Saharan Africa. Agricultural Economics. 13: 51-61.
Hanafie, R. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian. Penerbit ANDI. Yogyakarta.
Hernanto, F. 1996. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia, 2013. Statistik Pertanian. Jakarta.
Kumbhakar CS. 2002. Specification and Estimation of Production Risk, Risk Preferences and Technical Efficiency. American Journal Agricultural
Economic, 84(1):8-22.
Mosher, A.T. 1969. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. CV. Yasaguna. Jakarta.
Narala A, Zala YC. 2010. Technical Efficiency of Rice Farms under Irrigated Conditions in Central Gujarat. Agricultural Economics Research
Review. 23: 375-381
Soekartawi, dkk.1986. Ilmu Usahatani dan Penelitian Untuk Pengembangan
. 1990. Ilmu Usaha Tani dan Penelitian untuk Pengembangan Petani
Kecil. DirjenPendidikan Tinggi. DepartemenPendidikan dan
Kebudayaan. Cetakan ke 3. Jakarta.
. 2002. Analisis Usahatani. UI Press. Jakarta.
Suratiyah K. 2008. Analisis Usahatani. Yogyakarta : Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Sumaryanto. 2003. Determinan Efisiensi Teknis Usahatani Padi di Lahan Sawah Irigasi. Jurnal Agro Ekonomi, Jurnal Agro Ekonomi. 21 (1) : 72 - 96.
Tabloid Sinar Tani, 2015. Inovasi Balitbangtan Untuk Ekonomi Rakyat (Bagian
2). http://m.tabloidsinartani.com.
Tim Penulis PS, 2000. Pembudidayaan Tebu di Lahan Sawah dan Tegalan. Penebar Swadaya, Jakarta.
Tjokroadikoesoerno dan Baktir, 1984. Ekstrasi Nira Tebu. YPI Sekolah Tinggi Teknologi Industri. Surabaya.
Weesink A, Godah A, Turvey CG. 1990. Decomposition Measures of Tehnical Efficiency for Dairy Farms. Canadian Journal of Agricultural
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian
Daerah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan
tertentu, yaitu di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat. Kabupaten ini terpilih
didasari pertimbangan memiliki hasil produksi lebih rendah dari Kabupaten Deli
Serdang sebagai sentra produksi tebu lainnya.
Tabel 3.1 Produksi Tebu Tanaman Perkebunan Rakyat Menurut Kabupaten Tahun 2011-2013
No Kabupaten
Produksi (Ton) /Tahun
2011 2012 2013
1 Deli Serdang 8.794,00 2 080,00 4 891,00
2 Langkat 3.464,60 1 956,75 3 232,00
Total : 12 258,60 4 036,75 8 123,00
Sumber : Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara, 2014
Dari 26 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara hanya 2 Kabupaten
yang memproduksi tebu yakni Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Langkat.
Dari 3 kecamatan produsen tebu di Kabupaten Langkat, Kecamatan Stabat terpilih
sebagai daerah penelitian dengan pertimbangan kecamatan ini memiliki hasil
produksi tertinggi dari 3 kecamatan yang ada.
Tabel 3.2 Produksi Tanaman Tebu Perkebunan Rakyat Menurut Kecamatan di Kabupaten Langkat Tahun 2013
No Kecamatan Produksi (Ton)
1 Binjai 199,5
2 Stabat 2068,92
3 Secanggang 213,75
Total 2482,17
Sebagai lokasi penelitian dipilih adalah Desa Kwala Begumit, didasari
pertimbangan karena desa ini merupakan salah satu desa yang menerima bantuan
dana Penguatan Modal Usaha Kelompok tebu rakyat di Kabupaten Langkat.
Dengan anggota penerima sebagai terlampir (Lampiran I).
3.2 Metode Penentuan Besar Sampel
Populasi petani tebu dalam penelitian ini adalah petani yang mengelola usahatani
tebu rakyat mencakup 9 kelompok tani di Desa Kwala Begumit (Lampiran 1)
yang memperoleh fasilitas bantuan dana Penguatan Modal Usaha Kelompok tebu
rakyat di Kabupaten Langkat, yakni sebanyak 103 petani. Untuk menentukan
besar sampel digunakan rumus Slovin, sebagai berikut:
di mana :
n = Besar sampel
N = Besar populasi
e = Kesalahan pengambilan sampel yang ditolerir, yaitu 10%
N = 103
e = 10%
n
n
n = 51
Dengan menggunakan rumus diatas maka ditetapkan besar sampel sebanyak 51
orang petani. Selanjutnya distribusi sampel untuk setiap kelompok tani dilakukan
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder.
Data primer diperoleh langsung melalui wawancara kepada responden dengan
menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner), sedangkan data sekunder diperoleh
dari sumber-sumber lain yang relevan seperti Dinas Perkebunan Provinsi
Sumatera Utara, Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, Badan Pusat
Statistik Kabupaten Langkat, Sekretariat Dewan Gula Indonesia dan Koperasi
Karsa Mulia.
3.4 Metode Analisis Data
Untuk menguji hipotesis 1 dianalisis secara deskriptif, dengan membandingkan
jumlah hasil produksi tebu dengan luas tanam dalam satuan hektar. Selanjutnya
tingkat produksi tebu ini dibandingkan dengan rata-rata Nasional 70 Ton/Ha
(Tabloid Sinar Tani, 2015) serta tingkat produksi tebu hasil penelitian Balai
Penelitian dan Pengembangan Pertanian sebesar 135 Ton/Ha (Tabloid Sinar Tani,
2015).
Apabila tingkat produksi daerah penelitian > dari tingkat produksi rata-rata
Nasional maka tingkat produksi tergolong tinggi, serta sebaliknya apabila tingkat
produksi < dari tingkat produksi rata-rata Nasional maka tingkat produksi
tergolong rendah.
Kemudian membandingkan tingkat produksi daerah penelitian dengan tingkat
produksi hasil penelitian dari Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Apabila tingkat produksi daerah penelitian > dari tingkat produksi hasil penelitian
dari Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian maka tingkat produksi
hasil penelitian dari Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian maka tingkat
produksi tergolong rendah.
Untuk menguji hipotesis 2 yaitu untuk mengetahui pendapatan petani dari
usahatani tebu, dihitung dengan analisis pendapatan usahatani dengan rumus:
∏ = TR – TC
TR = P x Q
TC = TFC + TVC
Keterangan:
∏ = Pendapatan / Benefit (Rp)
TR = Penerimaan / Total Revenue (Rp)
TC = Total Biaya / Total Cost (Rp)
P = Harga Jual / Price (Rp/Ton)
Q = Jumlah Produksi / Quantity (Ton)
TFC = Total Biaya Tetap / Total Fixed Cost (Rp)
TVC = Total Biaya Variabel / Total Variable Cost (Rp)
Pendapatan (∏) dalam suatu usaha diperoleh dari total penerimaan (Total Revenue
/ TR) dikurangi dengan total biaya (Total Cost / TC) dalam suatu proses produksi.
Pendapatan yang nilainya positif disebut keuntungan sedangkan pendapatan
bernilai negatif disebut kerugian.
Analisis R/C rasio merupakan analisis dalam usahatani yang berfungsi untuk
mengetahui kelayakan dari kegiatan usahatani yang dilaksanakan dengan
membandingkan nilai output terhadap nilai inputnya atau dengan kata lain
membandingkan penerimaan usahatani dengan pengeluaran usahataninya.
dihasilkan dari setiap Rupiah yang dikeluarkan pada suatu kegiatan usahatani. Jika
rasio R/C bernilai lebih dari satu (R/C > 1), maka usahatani layak untuk
dilaksanakan. Sebaliknya jika rasio R/C bernilai kurang dari satu (R/C < 1), maka
usahatani tersebut tidak layak untuk dilaksanakan.
Analisis R/C : R C Dimana :
R = penerimaan usahatani
C = biaya usahatani
Untuk menguji hipotesis 3 yaitu dengan menggunakan analisis regresi linier
berganda dengan model Cobb-Douglas dan uji efisiensi menggunakan stochastic
production frontier. Pertama, untuk mengetahui pengaruh faktor produksi (luas
lahan, bibit, tenaga kerja, pupuk dan pestisida) terhadap produksi tebu pengolahan
data menggunakan alat bantu software SPSS 17, dan selanjutnya dilakukan
interpretasi hasil.
Analisis fungsi Cobb-Douglas dinyatakan oleh hubungan Y dan X yang sudah
ditransformasikan ke dalam bentuk linier yaitu sebagai berikut:
LnY= lnb0+ b1lnx1 + b2lnx2 + b3lnx3 + b4lnx4 + b5lnx5 + e
Keterangan :
Y = produksi tebu (Ton/Ha)
b0 = intercept
X1 = luas lahan (Ha)
X2 = bibit (batang)
X3 = tenaga kerja (HKP)
X5 = pestisida (lt)
e = kesalahan pendugaan
Persamaan regresi dianalisis untuk menjelaskan hubungan sebab akibat dari
faktor-faktor produksi terhadap output yang dihasilkan. Nilai yang diperoleh dari
analisis regresi yaitu besarnya nilai uji serempak, nilai uji parsial dan koefisien
determinan (R2). Pengujian secara statistik adalah sebagai berikut:
1. Uji Determinan (R2)
Nilai koefisien determinan (R2) digunakan untuk mengetahui sejauh mana besar
keragaman yang dapat diterangkan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat.
2. Uji Serempak
Nilai signifikansi digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas yang
digunakan secara bersama-sama (serempak) berpengaruh nyata terhadap veriabel
terikat.
Kriteria uji :
Berdasarkan Nilai Signifikansi (α =0,05)
- Jika nilai signifikansi >
α
0,05 maka H0 diterima- Jika nilai Signifikansi <
α
0,05 maka H0 ditolakApabila Signifikansi <
α
0,05 maka H0 ditolak maka secara bersama-sama(serempak) variabel bebas berpengaruh nyata terhadap variabel terikat dan
sebaliknya bila signifikansi >
α
0,05 H0 diterima maka secara bersama-sama3. Uji Parsial
Nilai signifikansi digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas yang
digunakan secara parsial berpengaruh nyata terhadap veriabel terikat.
Kriteria uji :
Berdasarkan Nilai Signifikansi (α =0,05)
- Jika nilai signifikansi >
α
0,05 maka H0 diterima- Jika nilai Signifikansi <
α
0,05 maka H0 ditolakJika signifikansi <
α
0,05 maka variabel bebas secara parsial berpengaruh nyataterhadap variabel terikat, sebaliknya jika signifikansi >
α
0,05, maka variabel bebassecara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat.
Kedua, Uji efisiensi penggunaan faktor produksi (luas lahan, bibit, tenaga kerja,
pupuk dan pestisida) digunakan untuk melihat apakah faktor produksi yang
digunakan pada usahatani tebu di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat
Kabupaten Langkat sudah efisien atau belum. Uji efisiensi meliputi efisiensi
teknik, efisiensi harga dan efisiensi ekonomi.
1. Efisiensi Teknik
Efisiensi teknik merupakan pengunaan input seminimal mungkin dengan tujuan
menghasilkan output sebanyak mungkin. Efisiensi teknik mengacu kepada upaya
menghindari pemborosan penggunaan input.
Efisiensi teknik bertujuan untuk memaksimalkan output. Petani disebut efisien
secara teknik apabila berproduksi pada tingkat batas produksinya dimana hal ini
tidak selalu dapat diraih karena berbagai faktor seperti cuaca yang buruk, adanya
binatang yang merusak atau faktor-faktor lain yang menyebabkan produksi di
Untuk mengetahui efisiensi teknik maka diperlukan data penggunaan faktor
produksi seperti luas lahan, bibit, tenaga kerja, pupuk dan pestisida yang sudah
dilogaritmanaturalkan terlebih dahulu. Kemudian akan didapat nilai harapan
(mean) efisiensi tekniknya (TE) dengan menggunakan alat bantu software frontier
4.1.
Apabila TE = 1 maka penggunaan faktor produksi usahatani dikatakan efisien
secara teknik. Demikian pula apabila TE < 1 atau TE > 1 maka penggunaan faktor
produksi usahatani dikatakan inefisien secara teknik.
2. Efisiensi Harga
Efisiensi harga (EH) merupakan rasio antara total biaya produksi suatu output
menggunakan faktor aktual dengan total biaya produksi suatu output
menggunakan faktor optimal dengan kondisi efisien secara teknik.
Apabila EH = 1 maka penggunaan faktor produksi usahatani dikatakan efisien
secara harga. Demikian pula apabila EH < 1 atau EH > 1 maka penggunaan faktor
produksi usahatani dikatakan inefisien secara harga.
3. Efisiensi Ekonomi
Efisiensi ekonomi terdiri dari efisiensi teknik dan efisiensi harga. Efisiensi
ekonomi dapat diukur dengan kriteria keuntungan maksimum yaitu menggunakan
input secara optimal untuk menghasilkan output maksimal dengan biaya tertentu
dan kriteria biaya minimum yaitu dengan meminimumkan biaya dengan jumlah
output tertentu. Efisiensi ekonomi merupakan tercapainya efisiensi teknik dan
EE = ET. EH
Dimana:
EE = Efisiensi Ekonomi
ET = Efisiensi Teknik
EH = Efisiensi Harga
Apabila EE = 1 maka penggunaan faktor produksi usahatani dikatakan efisien
secara ekonomi. Demikian pula apabila EE < 1 atau EE > 1 maka penggunaan
faktor produksi usahatani dikatakan inefisien secara ekonomi.
3.5 Defenisi dan Batasan Operasional
Untuk menjelaskan dan menghindari kesalahan penafsiran dalam penelitian ini
maka diberi defenisi dan batasan operasional sebagai berikut :
3.5.1 Defenisi
1. Usahatani tebu adalah kegiatan yang dilakukan seseorang di dalam
pembudidayaan tanaman tebu dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan.
2. Pendapatan adalah keuntungan dari usahatani tebu yang dihitung dari selisih
antara penerimaan usahatani tebu dengan biaya usahatani tebu selama satu
musim tanam diukur dalam satuan Rupiah (Rp).
3. Faktor produksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah masukan yang
digunakan pada usahatani tebu yang terdiri dari luas lahan (Ha), bibit
(batang), tenaga kerja (HKP) , pupuk (Kg) dan pestisida (lt)
4. Produksi tebu (Y) adalah tebu yang dihasilkan dalam satu musim tanam
5. Luas lahan (X1) adalah luas lahan yang digunakan untuk berusahatani tebu
yang diukur dalam satuan hektar (Ha).
6. Bibit (X2) adalah bibit tebu yang digunakan untuk berusahatani tebu selama
satu musim tanam. Bibit diukur dalam satuan batang.
7. Tenaga kerja (X3) adalah jumlah tenaga kerja total yang digunakan dalam
proses produksi untuk berbagai kegiatan usahatani selama satu musim
tanam. Tenaga kerja diukur dalam satuan HKP.
8. Pupuk (X4) adalah jumlah pupuk yang digunakan petani untuk memupuk
tebu selama satu kali musim tanam yang diukur dalam satuan kilogram
(Kg).
9. Pestisida (X5) adalah jumlah pestisida yang digunakan petani untuk
pengendalian hama selama satu musim tanam. Satuan ukuran yang
digunakan adalah liter (lt) untuk pestisida.
10.Efisiensi teknik merupakan pengunaan faktor produksi usahatani tebu yang
optimal di dalam usahatani tebu.
11.Efisiensi harga merupakan hubungan antara biaya faktor produksi dengan
hasil produksi secara optimal dalam usahatani tebu.
12.Efisiensi ekonomi merupakan tercapainya efisiensi teknik dan efisiensi
3.5.2 Batasan Operasional
1. Daerah penelitian di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten
Langkat.
2. Sampel penelitian ini adalah petani tebu di Desa Kwala Begumit yang
mendapat bantuan dana Penguatan Modal Usaha Kelompok tebu rakyat di
Kabupaten Langkat
BAB IV
DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN DAN
KARAKTERISTIK SAMPEL
4.1 Deskripsi Daerah Penelitian
Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat memiliki luas
wilayah 31,47 Km2 . Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat
berada sekitar 7 Km dari Kantor Bupati Kabupaten Langkat. Desa Kwala Begumit
Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat secara geografis berbatasan dengan :
• Sebelah Utara : Desa Kepala Sungai Kecamatan Secanggang
• Sebelah Selatan : Desa Suka Makmur Kecamatan Binjai
• Sebelah Timur : Desa Karang Rejo Kecamatan Stabat
• Sebelah Barat : Desa Dendang Kecamatan Stabat
4.2 Kondisi Iklim
Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat beriklim tropis
dengan ketinggian 9 m di atas permukaan laut, curah hujan 1800 mm dan suhu
rata-rata harian 32oC.
4.3 Kondisi Penduduk
Penduduk Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat pada tahun
2013 berjumlah 7.299 jiwa dengan jumlah rumah tangga sebanyak 1.819 rumah
tangga. Dengan luas wilayah Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten
Langkat 31,47 Km2, tingkat kepadatan penduduk Desa Kwala Begumit
Banyaknya penduduk Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten
Langkat dirinci menurut jenis kelamin, laki-laki sebanyak 3.650 jiwa dan
perempuan sebanyak 3.649 jiwa.
4.4 Karakteristik Sampel
Dalam penelitian ini, karakteristik sampel yang dimaksud adalah petani yang
mengelola usahatani tebu rakyat di Desa Kwala Begumit yang memperoleh
fasilitas bantuan dana Penguatan Modal Usaha Kelompok tebu rakyat di
Kabupaten Langkat. Adapun karakteristik sampel dalam penelitian ini meliputi
umur, pengalaman bertani, jumlah tanggungan, luas lahan dan tingkat pendidikan.
Tabel 4.1 Rata-Rata dan Rentang Karakteristik Sampel
No Karakteristik Rata-Rata Rentang
1 Umur (tahun) 43,7 26-60
2 Pengalaman Bertani (tahun) 7,7 2-30
3 Jumlah Tanggungan (jiwa) 2,5 0-4
4 Luas Lahan (Ha) 1,79 0,5-5
5 Tingkat Pendidikan (tahun) 10,9 0-16
Sumber : Analisis Data Primer
Berdasarkan tabel 6.1 dilihat bahwa umur sampel berkisar 26-60 tahun dengan
rataan 43,7 tahun. Pengalaman bertani sampel berkisar 2-30 tahun dengan rataan
7,7 tahun. Jumlah tanggungan sampel berkisar 0-4 jiwa dengan rataan 2,5 jiwa.
Luas lahan sampel berkisar 0,5-5 Ha dengan rataan 1,79 Ha. Tingkat pendidikan
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Tingkat Produksi Usahatani Tebu
Setiap petani dalam mengelola usahataninya menginginkan jumlah produksi yang
maksimal, begitu juga petani tebu di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat
Kabupaten Langkat.
Berdasarkan data yang diperoleh di daerah penelitian rata-rata tingkat produksi
usahatani tebu sebesar 75,5 Ton/Ha/MT. Dengan tingkat produksi usahatani tebu
tertinggi sebesar 375 Ton/MT sedangkan tingkat produksi usahatani tebu terendah
sebesar 37 Ton//MT (Lampiran 3).
Bila tingkat produksi rata-rata usahatani tebu di lokasi penelitian dibandingkan
dengan tingkat produksi rata-rata usahatani tebu Nasional yaitu sebesar 70
Ton/Ha/MT maka tingkat produksi rata-rata usahatani tebu di lokasi penelitian
lebih tinggi dari tingkat produksi rata-rata usahatani tebu Nasional, namun bila
dibandingkan dengan tingkat produksi usahatani tebu hasil penelitian Balai
Penelitian dan Pengembangan Pertanian yakni sebesar 135 Ton/Ha/MT, maka
tingkat produksi usahatani tebu di daerah penelitian masih tergolong rendah, hal
ini memberikan arti bahwa produksi rata-rata usahatani tebu di lokasi penelitian
masih potensial untuk ditingkatkan. Dapat disimpulkan bahwa tingkat produksi
rata-rata usahatani tebu Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat Kabupaten
Langkat masih tergolong rendah artinya hipotesis yang menyatakan bahwa tingkat
5.2 Pendapatan Usahatani Tebu
Analisis pendapatan usahatani tebu yang dilakukan bertujuan untuk menjelaskan
perihal penerimaan menyangkut hasil produksi serta harga jual, komponen biaya
produksi dan pendapatan usahatani. Untuk menganalisis tingkat kelayakan
usahatani tebu dilakukan dengan membandingkan antara penerimaan usahatani
tebu dengan pengeluaran usahatani tebu (R/C).
5.2.1 Penerimaan Usahatani
Penerimaan usahatani adalah nilai uang yang diterima dari penjualan hasil
usahatani tebu selama satu musim tanam yaitu hasil perkalian dari jumlah fisik
produk dengan harga jual.
Hasil produksi tebu dalam bentuk batangan selanjutnya diolah menjadi gula.
Jumlah gula dihitung dengan cara jumlah produksi batangan tebu dikalikan nilai
rendemen tebu. Jumlah gula yang akan dihasilkan dipengaruhi oleh nilai
rendemen tebu. Semakin tinggi nilai rendemen tebu semakin banyak gula yang
akan dihasilkan begitu juga sebaliknya. Total produksi tebu di lokasi penelitian
dalam bentuk batangan tebu berjumlah sebesar 135,5 Ton/Petani/MT atau 75,5
Ton/Ha/MT dengan nilai rendemen sebesar 6,2%. Sehingga jumlah gula yang
dihasilkan sebelum bagi hasil dengan pabrik gula yaitu sebesar 8.401,6 Kg /Petani
atau 4.682,86 Kg/Ha. Pengolahan tersebut dilakukan di pabrik gula dengan sistem
bagi hasil sebesar 65:35 (65% untuk petani dan 35% untuk pabrik gula). Maka
jumlah gula usahatani tebu sebesar 5.461,05 Kg/Petani atau 3.043,86 Kg/Ha.
Penerimaan usahatani tebu dihitung dari hasil perkalian antara jumlah gula dengan
harga jual gula. Jumlah gula usahatani tebu di lokasi penelitian adalah 55.461,05
Penerimaan usahatani tebu yang diperoleh dari hasil penjualan gula adalah
Rp.57.340.973/Petani atau Rp.31.960.542/Ha.
5.2.2 Biaya Usahatani
Biaya usahatani adalah semua pengorbanan sumberdaya ekonomi dalam satuan
uang yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk dalam satu musim tanam
produksi. Biaya usahatani biasanya diklasifikasikan menjadi dua, yaitu biaya tetap
(fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost). Biaya tetap ini umumnya
didefinisikan sebagai biaya yang relatif tetap jumlahnya atau besarnya tidak
tergantung pada faktor-faktor produksi yang digunakan dan jumlah produksi yang
diperoleh. Sementara biaya tidak tetap atau biaya variabel besarnya dipengaruhi
oleh jumlah produksi yang diperoleh, meliputi biaya untuk sarana produksi.
Biaya tetap yang dikeluarkan dalam usahatani tebu meliputi penyusutan, biaya
sewa lahan dan biaya PBB. Biaya variabel yang dikeluarkan dalam usahatani tebu
meliputi biaya bibit, pemupukan, pestisida, tenaga kerja, biaya lain-lain/PPN,
biaya sewa traktor dan biaya sewa truk.
Biaya tetap usahatani tebu adalah sebesar Rp.4.023.954/Petani atau
Rp.2.242.859/Ha sedangkan biaya variabel usahatani tebu sebesar
Rp.16.210.735/Petani atau Rp.9.035.492/Ha. Sehingga Total biaya usahatani tebu
5.2.3 Pendapatan Usahatani
Pendapatan usahatani merupakan selisih antara penerimaan usahatani tebu dengan
total biaya usahatani tebu selama satu musim tanam.
Berikut ini ditampilkan tabel analisis usahatani tebu mencakup seluruh komponen
biaya, penerimaan dan pendapatan.
Tabel 5.1 Analisis Usahatani Tebu per Petani dan per Ha
No Uraian per Petani per Ha
1 Produksi Batangan (Ton) Rendemen (Kg) - Biaya lain-lain/PPN (Rp) - Biaya sewa traktor (Rp) - Biaya sewa truk (Rp)
3 Pendapatan (Rp) 37.106.284 20.682.191
4 R/C 2,8 2,8
Sumber : Diolah dari Data Primer, 2015.
Pendapatan usahatani tebu/Petani = Penerimaan Usahatani – Biaya Usahatani Rp.57.340.973 - Rp.20.234.689
Rp.37.106.284
Pendapatan usahatani tebu/Ha = Penerimaan Usahatani – Biaya Usahatani Rp.31.960.542 - Rp.11.278.351
Rp.20.682.191
5.2.4 Analisis R/C
Analisis kelayakan usahatani bertujuan untuk mengetahui apakah usahatani
tersebut layak untuk diusahakan atau tidak. Salah satu analisis kelayakan
usahatani adalah analisis R/C. Analisis R/C merupakan perbandingan antara
penerimaan dengan biaya dalam usahatani tebu selama satu musim tanam.
Penerimaan usahatani tebu di lokasi penelitian sebesar Rp.57.340.973/Petani atau
Rp.31.960.542/Ha dengan biaya usahatani tebu sebesar Rp.20.234.689/Petani atau
Rp.11.278.351/Ha. Analisis R/C per petani dan per Ha adalah:
Analisis R/C per Petani =
Rp.20.234.689 Rp.57.340.973
= 2,8
Analisis R/C per Ha =
Rp.11.278.351 Rp.31.960.542
= 2,8
Usahatani tebu di lokasi penelitian adalah usahatani tebu yang layak untuk di
usahakan karena nilai analisis R/C > 1.
Dapat disimpulkan usahatani tebu di Desa Kwala Begumit Kecamatan Stabat
Kabupaten Langkat adalah usahatani yang menguntungkan artinya hipotesis yang
menyatakan bahwa usahatani tebu di daerah penelitian adalah usahatani yang
5.3 Tingkat Efisiensi Teknik, Efisiensi Harga dan Efisiensi Ekonomi pada Usahatani Tebu
Produksi tebu merupakan variabel terikat (Y) sedangkan variabel bebas terdiri
dari luas lahan (X1), bibit (X2), tenaga kerja (X3), pupuk (X4) dan pestisida (X5).
Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat akan diuji dengan menggunakan
analisis regresi linier berganda dengan menggunakan alat bantu SPSS 17. Hasil
estimasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 5.2 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda No Input Produksi
(Xi)
Signifikansi Uji Serempak = 0,000
Sumber: Lampiran 15
Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,986 menunjukkan informasi bahwa 98,6%
produksi tebu dapat dijelaskan oleh variabel luas lahan, bibit, tenaga kerja, pupuk
dan pestisida dan sisanya 1,4% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan ke dalam model.
Nilai signifikansi digunakan untuk melihat pengaruh secara serempak di dalam
variabel. Nilai signifikansi sebesar 0,000 ternyata <
α
0,05. Hal ini menunjukkanbahwa variabel luas lahan, bibit, tenaga kerja, pupuk dan pestisida secara
Hasil analisis input produksi yang mempengaruhi produksi dimasukkan ke dalam
persamaan fungsi Cobb Douglas sebagai berikut:
Y = 1,194X154,171X20,001X30,074X40,019X50,04
Sedangkan jika hasil analisis input produksi yang mempengaruhi produksi diubah
ke dalam bentuk linier sebagai berikut:
Ln Y = 1,194+54,171LnX1+0,001LnX2+0,074LnX3+0,019LnX4+ 0,04LnX5 Nilai konstanta sebesar 1,194 merupakan titik potong garis regresi dengan sumbu
tegak Y. Berikut ini interpretasi secara parsial adalah sebagai berikut:
1) Koefisien regresi sebesar 54,171 menunjukkan bahwa setiap adanya
penambahan luas lahan (X1) sebesar 1%, akan menambah produksi sebesar
54,171%, cateris paribus.
2) Koefisien regresi sebesar 0,001 menunjukkan bahwa setiap adanya
penambahan bibit (X2) sebesar 1%, akan menambah produksi sebesar 0,001%,
cateris paribus.
3) Koefisien regresi sebesar 0,074 menunjukkan bahwa setiap adanya
penambahan tenaga kerja (X3) sebesar 1%, akan menambah produksi sebesar
0,074%, cateris paribus.
4) Koefisien regresi sebesar 0,019 menunjukkan bahwa setiap adanya
penambahan pupuk (X4) sebesar 1%, akan menambah produksi sebesar 0,019%,
cateris paribus.
5) Koefisien regresi sebesar 0,04 menunjukkan bahwa setiap adanya penambahan
pestisida (X5) sebesar 1%, akan menambah produksi sebesar 0,04%, cateris