• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KADAR PVP K-30 TERHADAP MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK DAUN KETEPENG CINA (Cassia alata L.) BERBASIS MANITOL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KADAR PVP K-30 TERHADAP MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK DAUN KETEPENG CINA (Cassia alata L.) BERBASIS MANITOL"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

PUSPARANI AISYAH ANDHARTINI

PENGARUH KADAR PVP K-30 TERHADAP

MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK DAUN

KETEPENG CINA (

Cassia alata

L.) BERBASIS

MANITOL

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG MALANG

(2)

ii

ii

Lembar Pengesahan

PENGARUH KADAR PVP K-30 TERHADAP MUTU

FISIK TABLET HISAP EKSTRAK DAUN KETEPENG

CINA (

Cassia alata

L.) BERBASIS MANITOL

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada

Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

2012

Oleh:

PUSPARANI AISYAH ANDHARTINI

NIM : 08040015

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

(3)

iii

iii

LEMBAR PENGUJIAN

PENGARUH KADAR PVP K-30 TERHADAP MUTU

FISIK TABLET HISAP EKSTRAK DAUN KETEPENG

CINA (

Cassia alata

L.) BERBASIS MANITOL

SKRIPSI

Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal 19 Juli 2012

Oleh:

PUSPARANI AISYAH ANDHARTINI

08040015

Tim Penguji :

Penguji I Penguji II

Dr. H. Achmad Radjaram, Apt. Dian Ermawati, S.Farm., Apt NIP. 194908281978021001 NIP. 112.0907.0480

Penguji III Penguji IV

(4)

iv

iv

KATA PENGANTAR

Bismillarhirrahmanirrahim. Alhamdulillahirrobbilalamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allat SWT. atas segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kadar PVP K-30 Terhadap Mutu Fisik Tablet Hisap Ekstrak Daun Ketepeng Cina (Cassia alata L.) Berbasis Manitol.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih

sedalam-dalamnya kepada:

1. Tri Lestari H., M. Kep., Sp. Mat. selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan.

2. Dra. Uswatun Chasanah, Apt., M. Kes. selaku Ketua Program Studi

Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

dan dosen penguji atas saran dan masukan yang telah diberikan.

3. Dr. H. Achmad Radjaram, Apt. selaku dosen pembimbing I atas

dukungan, bimbingan, arahan dan bantuan yang telah diberikan.

4. Dian Ermawati, S.Farm., Apt. selaku dosen pembimbing II atas

dukungan, bimbingan, arahan dan bantuan yang telah diberikan.

5. Drs. H. Achmad Inoni, Apt. selaku dosen penguji atas saran dan

masukan yang telah diberikan.

6. Dra. Lilik Yusetyani, Apt., SpFRS selaku kepala laboratorium farmasi.

7. Ayah dan Ibuku tercinta, terimakasih atas semua kasih sayang,

semangat, motivasi, dan doa yang tiada hentinya untukku. Skripsi ini

kupersembahkan untuk kalian. Juga untuk adik tersayang yang dengan

besar hati memberikan kuasa atas laptop selama penyusunan skripsi

kepada penulis.

8. Feni Ika Nurhayati, Frida Yulia Permanasari, Ikrima Khaerun Nisa,

Trisdian Hadi Jaya, selaku Tim Ketepeng Cina. Juga Sopha Dwi, Nur

Andini, Henny Prima, Siska Rahmadani, Kholifatul Hanifat

teman-teman solida senasib dan seperjuangan, atas kerja sama, semangat, dan

semua candaan dikala jenuh selama penyusunan dan penyelesaian

(5)

v

v

9. Reny Oktavia Sutrisno, Syarifah Hania Assegaff, Arianty Purnamasari,

Yoffrita Anggriana Fricyandini, Henry Bagus Sugandono, dan Ainal

Wahyudi. D’Mamburadulz, atas semua memori empat tahun kita

bersama. Sudinya menjadi tempat berbagi dikala sedih dan bahagia.

Menjadi tempat berbagi cerita tentang segala hal tentang hidup, cita,

cinta, dan harapan. Terimakasih.

10.Teman-teman farmasi angkatan ’08, persahabatan tak terlupa.

11.Fery Adi Oktora untuk semua semangat, dukungan, dan doa yang

selalu diberikan.

12.Mas Ferdi atas segala bantuan dan kerja samanya selama penelitian.

13.Mbak Heny dari Lab Mikrobiologi UM dan Mas Hadi dari Lab Kimia

UB yang telah meluangkan waktu untuk membantu penulis dan

kawan-kawan dalam proses penyusunan skripsi.

14.Serta pihak-pihak yang telah membantu yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna di

dunia ini sehingga penulis mengharapkan masukan dari berbagai pihak. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Malang, 19 Juli 2012

(6)

ix

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………i

LEMBAR PENGESAHAN………ii

LEMBAR PENGUJIAN………iii

KATA PENGANTAR………iv

RINGKASAN………vi

ABSTRACT……….viii

DAFTAR ISI………..ix

DAFTAR TABEL………xii

DAFTAR GAMBAR………xiii

DAFTAR LAMPIRAN……….xiv

BAB I PENDAHULUAN ...………1

1.1 Latar Belakang ………...1

1.2 Rumusan Masalah ………..3

1.3 Tujuan ……….4

1.4 Hipotesis ……….4

1.5 Manfaat Penelitian ………..4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.……….………..5

2.1 Ketepeng Cina (Cassia alata L.) ………5

2.2 Flavonoid ………6

2.3 Ekstrak ………7

2.4 Tablet Hisap ………...8

2.5 Tinjauan Karakteristik Granul ………..11

2.5.1 Pemeriksaan Kecepatan Alir dan Sudut Diam ………...11

2.5.2 Pemeriksaan Kandungan Lembab ...………...12

2.5.3 Pemeriksaan Distribusi Ukuran Granul ……….13

2.5.4 Pemeriksaan % Kompresibilitas ……….13

2.5.5 Pemeriksaan Kompaktibilitas ……….14

2.6 Tinjauan Mutu Fisik Tablet Hisap………14

2.6.1 Pemeriksaan Organoleptis ………..14

(7)

x

x

2.6.3 Pemeriksaan Kekerasan Tablet ………..15

2.6.4 Pemeriksaan Kerapuhan Tablet ………..15

2.6.5 Pemeriksaan Waktu Hancur Tablet ………16

2.7 Tinjauan Bahan Penelitian ………16

2.7.1 Ekstrak ………16

2.7.2 Manitol ………..16

2.7.3 PVP K-30 ………...17

2.7.4 Mg Stearat ………..18

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL……….19

BAB IV METODE PENELITIAN .………22

4.1 Bahan Penelitian ………...22

4.2 Alat Penelitian ………...22

4.3 Rancangan Penelitian ...………22

4.4 Metode Penelitian ………23

4.4.1 Pemeriksaan Kualitatif Bahan Penelitian ..………24

4.4.1.1 Ekstrak Daun Ketepeng Cina ………24

4.4.1.2 Manitol ………..25

4.4.1.3 PVP K-30 ………...25

4.4.2 Uji Efektifitas Metode Dilusi Cair ……….26

4.4.3 Pembuatan Tablet ………...26

4.4.4 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ……….27

4.4.4.1 Kecepatan Alir dan Sudut Diam ………27

4.4.4.2 Kandungan Lembab Granul ..………27

4.4.4.3 Distribusi Ukuran Granul ………...27

4.4.4.4 % Kompresibilitas ………..27

4.4.4.5 Kompaktibilitas ………..28

4.4.5 Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet Hisap ………...28

4.4.5.1 Keseragaman Bobot Tablet ………28

4.4.5.2 Kekerasan Tablet ………...28

4.4.5.3 Kerapuhan Tablet ………...28

4.4.5.4 Waktu Hancur Tablet ……….29

(8)

xi

xi

BAB V Hasil Penelitian………30

5.1 Pemeriksaan Kualitatif Bahan Penelitian...……. ...……….30

5.1.1 Pemeriksaan Kualitatif Ekstrak Daun Ketepeng Cina ………..30

5.1.2 Pemeriksaan Kualitatif Manitol ……….33

5.1.3 Pemeriksaan Kualitatif Polivinilpirolidon K-30 ………33

5.2 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ………..34

5.3 Pemeriksaan Mutu Fisik dan Analisis Data Tablet Hisap Ekstrak Daun Ketepeng Cina ……….37

5.3.1 Hasil Uji Kekerasan Tablet Hisap Ekstrak Daun Ketepeng Cina ……….37

5.3.2 Hasil Uji Kerapuhan Tablet Hisap Ekstrak Daun Ketepeng Cina ……….39

5.3.3 Hasil Uji Waktu Hancur Tablet Hisap Ekstrak Daun Ketepeng Cina………. 40

BAB VI PEMBAHASAN……….42

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN………48

7.1 Kesimpulan………... 48

7.2 Saran………. 48

Daftar Pustaka……… 49

(9)

xii

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Hubungan Indeks Kompresibilitas dan Sifat Alir……….….14

II.2 Persyaratan Penyimpangan Bobot……….15

IV.1 Rancangan Formula Tablet Hisap Ekstrak Daun Ketepeng Cina …….23

V.1 Hasil Identifikasi Flavonoid Ekstrak Daun Ketepeng Cina …………..31

V.2 Hasil Uji Efektifitas Antimikroba Ekstrak Daun Ketepeng Cina

Metode Dilusi Cair………32

V.3 Hasil Pemeriksaan Kualitatif Manitol………33

V.4 Hasil Pemeriksaan Kualitatif Polivinilpirolidon K-30 ………..33

V.5 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Granul Tablet Hisap Ekstrak

Daun Ketepeng Cina dengan Bahan Pengikat PVP K-30 ………..34

V.6 Perbandingan Tablet Placebo dengan Tablet Hisap Kontrol ………….36

V.7 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Granul Tablet Hisap Ekstrak Daun

Ketepeng Cina dengan Bahan Pengikat PVP K-30………37

V.8 Kekerasan Tablet Hisap Ekstrak Daun Ketepeng Cina ………38

V.9 Kerapuhan Tablet Hisap Ekstrak Daun Ketepeng Cina ………39

(10)

xiii

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Ketepeng Cina (Cassia alata L.) ...5

2.2 Struktur Umum Flavonoid ...6

2.3 Metode Pengukuran Sifat Alir dan Sudut Diam ...12

2.4 Rumus Struktur Manitol ...16

2.5 Rumus Struktur PVP ...17

3.1 Bagan Kerangka Konseptual ...21

4.1 Bagan Alur Penelitian ...24

5.1 Foto Ekstrak Daun Ketepeng Cina ...30

5.2 Foto Hasil Uji Efektivitas Ekstrak Daun Ketepeng Cina ...32

5.3 Kurva Distribusi Ukuran Granul ...35

5.4 Grafik Pengaruh Peningkatan Kadar PVP K-30 dan Tekanan Kempa Terhadap Kompaktibilitas Tablet ...35

5.5 Perbandingan Uji Kekerasan antara formula placebo dengan formula kontrol (F0) ………36

5.6 Hubungan Kadar PVP K-30 Terhadap Kekerasan Tablet Hisap Ekstrak Daun Ketepeng Cina ………..38

5.7 Hubungan Kadar PVP K-30 Terhadap Kerapuhan Tablet Hisap Ekstrak Daun Ketepeng Cina ………..40

(11)

xiv

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Daftar Riwayat Hidup ...53

2 Surat Pernyataan ...54

3 Foto Hasil Pemeriksaan Kromatografi Lapis Tipis ...55

4 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul Tablet Hisap Ekstrak Daun Ketepeng Cina Metode Granulasi Basah dengan Bahan Pengikat PVP K-30 ...56

5 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul Tablet Hisap Ekstrak Daun Ketepeng Cina Metode Granulasi Basah dengan Bahan Pengikat PVP K-30 ...59

5 Hasil Analisis Statistik Kekerasan Dengan Program SPSS 13 ...63

6 Hasil Analisis Statistik Kerapuhan Dengan Program SPSS 13 ...65

7 Hasil Analisis Statistik Waktu Melarut Dengan Program SPSS 13 ...67

8 Hasil Analisis Statistik Kekerasan Tablet Placebo Dengan Program SPSS 13 ...69

9 Standar dan Hasil FT IR Manitol ...70

10 Standar dan Hasil FT IR PVP K-30 ...72

11 Hasil Uji Efektifitas Antimikroba Ekstrak Daun Ketepeng Cina ...74

12 Tabel Gugus Fungsi FT IR ...75

13 F Tabel ...76

14 Determinasi Tanaman Ketepeng Cina ...77

15 Sertifikat Analis Ekstrak ...78

16 Sertifikat Analis PVP K-30 ...79

17 Sertifikat Analis Mg Stearat ...80

(12)

49

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, S.A., 1986. Kimia Organik Bahan Alam. Buku Materi Pokok Modul 4-6. Jakarta: Universitas Terbuka.

Agoes, Goeswin. 2008. Pengembangan Sediaan Farmasi. Edisi Revisi dan Perluasan, Bandung: Penerbit ITB, hal 281,283,216.

Aldeborn, Goran. 2002. Tablets and Compaction in Aulton, M, E., The Science of Dosage Form Design 2nd Edition. Spain: Churchill Livingstone p.405, 408 – 410.

Ansel H.C., 1989. Introduction to Pharmaceutical Dosage Form, Terjemahan: Farida Ibrahim, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi Ke-4, Jakarta: UI Press, hal 607-608.

Bandelin, F.J., 1989. Compressed Tablet in Lieberman, H. A., Lachman,L., Schwartz, J. B., Pharmaceutical Dosage Forms: Tablets. Second Edition, Revision and Expanded. New York: Marcel Dekker, Inc. p. 159, 160, 169.

Banker, G. S., Anderson, N. R., Gordon, R. E., Rosanke, T. W., Fonner, D. E., 1990. Granulation Technology and Tablet Characterization in Lieberman, H. A. Pharmaceutical Dosage Forms. Vol. 2 : Tablets. PDF. New York: Marcel Dekker, Inc. p. 327, 330

Benli M, Bingol U, Geven F, Guney K, Yigit N., 2008. An Investigation On To Antimicrobial Activity Of Some Endemic Plant Species From Turkey. Afr. J. Biotechnol. Vol. 7 No.1: p.1-5.

Bertuzzi, Guia. 2005. Effervescent Granulation in Dilip M. Parikh. Handbook of Pharmaceutical Granulation Technology, Second Edition. USA: Informa Healthcare Inc.

Birudaraj R., Goskonda S., Pande P.G., 2005. Granulation Characterization in Dilip M. Parikh. Handbook of Pharmaceutical Granulation Technology, Second Edition. USA: Informa Healthcare Inc. p515-516, 525-530.

Bühler, Volker. 2005. Polyvinylpyrrolidone Exipients For Pharmaceuticals. Germany: Springer p. 6

Carlin, B.A.C., 2008. Direct Compression and the Role of Filler-binders in

(13)

50

Cartensen, Jens T., 1977. Pharmaceutics of Solids and Solid Dosage Forms. New York: John Wiley & Sons.

Davies, Peter. 2004. Oral Solid Dosage Forms in Mark Gibson Pharmaceutical Preformulation and Formulation. USA: Interpharm p.431

Departemen Kesehatan & Kesejahteraan Sosial RI. 2000. Inventaris Tanaman Obat Indonesia Jilid I. Jakarta.

Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Hal: 7, 515, 519.

Dua, K., Pabreja, K., Ramana, M.V., 2010. Preparation, Characterization and In Vitro Evaluation of Aceclofenac Solid Dispersions. Ars Pharm Vol.51 no 1. p. 57-76.

El-Mahmood, A.M., Doughari, J.H., 2008. Phytochemical Screening And Antibacterial Evaluation Of The Leaf And Root Extracts Of Cassia Alata Linn. African Journal of Pharmacy and Pharmacology Vol. 2 No. 7, p.124-129.

Ferraro, Mary Jane. Swenson, Jana M. 2009. Methods For Dilution Antimicrobial SusceptibilityTest For Bacteria That Grows Aerobically : Approved Standard 8th Edition.Clinical and Laboratory Standards Institute Vol. 29 No. 2 : Pensylvania,USA.

Fiese, E.F., Hagen, T.A., 1986. Preformulation in: Lachman, L., Lieberman, H.A., Kanig, J.L., Eds., The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, Third Edition, Lea and Febiger, Philadelphia p 183-184.

Green, James. 2005. Terapi Herbal: Pengobatan Alami Mengatasi Bakteri. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Gritsanapan, W., Mangmeesri, P., 2009. Standardized Senna Alata Leaf Extract. J Health Res, Vol. 23 No. 2 p:60.

Hamed E., Moe D., Khankari R., Hontz J., 2005. Binder and Solvents in Dilip M. Parikh. Handbook of Pharmaceutical Granulation Technology, Second Edition. New York: p109,112.

(14)

51

Hariana, H. Arief. 2008. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 2. Jakarta: Penebar Swadaya, hal 51.

King, Robert E., 1980. Tablets, Capsules, and Pills, in Osol A., Chase G. D., Gennaro A. R., Gibson, M. R., Granberg C. B., Harvey S. C., King, R. E., Martin A. N., Swinyard E. A., Zink G.L. Remington’s

Pharmaceutical Science 16th Edition Vol.2. Easton: Mack Publishing Company p. 1563.

Kusmardi, Sherly Kumala, Enif Esti Triana, 2007. Efek Imunomodulator Ekstrak Daun Ketepeng Cina (Cassia alata L.) Terhadap Aktivitas dan Kapasitas Fagositosis Makrofag. Makara, Kesehatan, Vol. 11, No. 2, Desember 2007: 50-53.

Levin MD, vandon-Berghe DA, Marten T, Vilientmick A, Lomwease EC., 1979. Screening of Higher Plants for Biological Activity. Planta Medica. 36: 311-312.

Mabry, T.J. (Tom J.), Markham, K.R., Thomas, M.B., . 1970. The Systematic Identification Of Flavonoids. New York: Springer-Verlag.

Markham, K. M., 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Diterjemahkan oleh Kosasih, Padmawinata. Bandung: Penerbit ITB p1,963-969.

Mendes, R. W., Bhargava H.,2007. Lozenges, in Swarbick, James. Encyclopedia of Pharmaceutical Technology. Third Edition Vol. 4. New York: Marcel Dekker Inc. p2231-2235.

Parrot, E.L., 1970. Pharmaceutical Technology. Minneapolis: Burgess Publishing Co., p.82.

Perretta, Lorraine. 2006. Makanan Untuk Otak. Jakarta: Erlangga. p.39.

Peter, D., 1980. Medicated Lozenges in Lieberman, H.A., Lachman, L., and Schartz, I.B., Eds., Pharmaceutical Dosage Form Tablet Vol. 1, Second Edition Revised and Expanded, New York: Marcel Dekker.

Redaksi Argomedia. 2008. Memanfaatkan Pekarangan Untuk Tanaman Obat Keluarga. Edisi Pertama. Jakarta: Argomedia.

Rowe, R.C., Sheshkey, P.J., Owen, S.C., 2006. Handbook of Pharmaceutical Exipients. Fifth Edition. London: Pharmaceutical Press and American Pharmacist Association p.430,449,611.

(15)

52

Singh, S. K., Naini ,V., 2007. Dosage Forms: Non-Parenterals in James Swarbick.

Encyclopedia of Pharmaceutical Technology. Third Edition. USA: Informa Healthcare Inc. p.988-990.

Siregar, Charles. 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet. Jakarta: Kedokteran EKCG

Soetjipto, H., Kristijanto, A.Ign., Asmorowati, R. S., 2007. Toksisitas Ekstrak Kasar Bunga dan Daun Ketepeng Cina (Senna alata L. Roxb.) terhadap Lama Udang Artemia salina Leach. Biota Vol. 12 No. 2, p. 78-82.

Spectral Data Base System, 2012. www.riodb01.ibase.aist.go.jp/sdbs/cgi-bin/direct_frame_top.cgi diakses 8 Juli 2012.

Subramanian, V., Shanmugan, M., Lin, Y.E., Paranjothy, K., Gorlamari, K., 2010. Sugar Free Chewable Tablet. USP US 2010/0272781 A1.

Thomas, A.N.S., 2007. Tanaman Obat Tradisional 2. Yogyakarta: Kanisius.

Utami, Prapti. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat. Jakarta: AgroMedia Pustaka UFUK Press.

Voigt, R., 1994. Buku Ajar Teknologi Farmasi Ed V, diterjemahkan oleh Soendani Noerno Soewandi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, p. 167-168, 199-200, 579-580.

Wadke DA, Serajuddin ATM, Jacobson H., 1989. Preformulation Testing. In: Lieberman HA, Lachman L, Schwartz JB, eds. Pharmaceutical Dosage Forms: Tablets Volume 1. New York: Marcel Dekker, Inc.

WHO, 2012. www.who.int diakses 12 Februari 2012.

Wilson, S.G., Dick, H.M. Topley and Wilson’s Principles of Bacteriology, Virology and Immunity. 7th ed. London: Edward Arnold Ltd.

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agen antimikroba adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi

yang disebabkan oleh bakteri, jamur, parasit, dan virus yang selama ini dianggap

sebagai obat lini pertama untuk mengatasi penyakit infeksi. Anggapan seperti ini

membuat masyarakat mengandalkan antibiotik untuk pengobatannya padahal

belum tentu sakit tersebut membutuhkan antibiotik untuk penyembuhannya.

Penggunaan yang terlalu sering dan kurang tepat inilah yang dapat menimbulkan

resistensi terhadap obat antimikroba (WHO, 2012). Oleh karena itu dibutuhkan

alternatif baru selain obat sintetik yang efektif, aman, dan efisien untuk

permasalahan tersebut. Obat-obatan herbal dengan campuran kandungan

antibiotik yang komplek tidak diragukan lagi sangat ampuh untuk mengatasi

masalah ini (Green, 2005).

Masyarakat Indonesia sendiri sebenarnya sudah sejak zaman dulu mengenal

dan menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai sebagai salah satu upaya

menanggulangi berbagai masalah kesehatan, tetapi gaya hidup kembali ke alam

baru menjadi tren saat ini sehingga masyarakat kembali memanfaatkan bahan

alam (Utami, 2008). Banyak tanaman obat yang menurut sejarah telah digunakan

untuk menyembuhkan infeksi-infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang sekarang

telah kebal (Green, 2005), tanaman ketepeng cina adalah salah satunya.

Ekstrak daun ketepeng cina merupakan salah satu tanaman obat yang

dilaporkan memiliki aktivitas antimikroba karena terdapat flavonoid glikosida

yang terkandung di dalamnya (Khan et al, 2001) sehingga dapat dimanfaatkan

sebagai antiseptik pada mulut untuk bekerja secara lokal. Efek lokal sebagai

antiseptik mulut ditimbulkan akibat flavonoid yang merupakan derivat fenol,

merusak susunan dan perubahan mekanisme permeabilitas dari dinding sel bakteri

(Handayani, 2006). Selain berkhasiat sebagai antibakteri, flavonoid yang

terkandung dalam ekstrak daun ketepeng cina juga memiliki efek positif sebagai

imunomodulator yang bekerja secara sistemik untuk meningkatkan sistem

(17)

anak-2

anak. Flavonoid berpotensi bekerja terhadap limfokin yang dihasilkan oleh sel T

sehingga akan merangsang sel-sel fagosit untuk melakukan respon fagositosis

(Kusmardi et al, 2007).

Kelebihan obat yang berasal dari tanaman yaitu dapat memberikan efek

terapi tanpa menyebabkan efek samping dan memiliki kecil kemungkinan terjadi

resistensi karena produk berbasis tanaman lebih sehat, aman, dan lebih dapat

dapat diandalkan daripada obat sintetik (Benli et al, 2008). Disamping itu, produk

kesehatan berbahan aktif ketepeng cina belum terdapat di pasaran baik itu berupa

jamu, pil, ataupun dalam bentuk seduhan. Berdasarkan khasiat tersebut, maka

pada penelitian ini dipilih ekstrak daun ketepeng cina untuk dikembangkan dalam

bentuk tablet hisap.

Tablet hisap adalah sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan

obat, biasanya ditambahkan perasa, pemanis, dan diharapkan untuk larut atau

tererosi secara perlahan di mulut (Mendes & Bhargava, 2007). Dengan

mempertimbangkan kenyamanan dan akseptabilitas pasien, tablet hisap lebih

disukai daripada bentuk sediaan lainnya (Subramanian et al, 2010).

Pembuatan tablet hisap dengan bahan utama ekstrak kental daun ketepeng

cina ini memerlukan beberapa bahan tambahan agar didapat satu massa tablet

yang kompaktibel dan tercampur secara homogen. Untuk itu, pemilihan metode

pembuatan tablet harus disesuaikan dengan sifat bahan utama yaitu ekstrak daun

ketepeng cina. Kandungan flavonoid dalam ekstrak daun ketepeng cina sendiri

tahan terhadap pemanasan dan stabil dengan adanya air, sehingga dari tiga metode

pembuatan tablet hisap yaitu dengan metode kompresi langsung, granulasi kering,

dan granulasi basah dipilihlah metode granulasi basah yang dianggap paling

sesuai sebagai metode pembuatan tablet. Metode granulasi basah menghasilkan

granul yang homogen, sesuai untuk kompresi, dan dapat menghasilkan tablet yang

seragam baik berat maupun bahan aktifnya (Bertuzzi,1999). Disamping itu, tablet

hisap diinginkan untuk larut secara perlahan tanpa disintegrasi sehingga granulasi

basah lebih dipilih karena dapat menjadikan kontrol yang lebih baik (Mendes &

Bhargava, 2007).

Karakter khas dari tablet hisap yaitu memberikan rasa menyenangkan pada

(18)

3

seperti laktosa, sukrosa, glukosa, manitol, sorbitol, dan xylitol. Manitol lebih

dipilih sebagai pengisi karena memiliki rasa yang menyenangkan dan manis,

lembut, sejuk, dan mouth-feel seperti meleleh. Panas negatifnya menimbulkan

sensasi sejuk (Bandelin,1990). Kemanisannya setara dengan 72% kemanisan

sukrosa (Banker et al, 1990).

Dalam pembuatan tablet hisap, gula yang ditambahkan tidak dapat

menyerap ekstrak secara sempurna yang mengakibatkan ikatan antargranul lemah

sehingga dibutuhkan larutan pengikat untuk memperbaiki ikatan antargranulnya.

Bahan yang biasa digunakan sebagai pengikat antara lain amylum, gelatin, etil

selulosa, CMC Na, PVP, dan HPMC. Polyvynilpyrrolidone (PVP) dipilih karena

PVP efektif untuk meningkatkan kekuatan intergranular dan juga meningkatkan

karakteristik tekstur permukaan tablet hisap (Peters, 1989). Meskipun bersifat

higroskopis, tablet yang mengandung PVP akan mengeras seiring bertambahnya

waktu (Banker et al, 1990). Penelitian ini menggunakan bahan pengikat PVP

K-30 dengan kadar 1%, 2%, dan 3% dari bobot tablet dan menggunakan formula 0%

sebagai kontrol yang selanjutnya dilakukan evaluasi pengaruh kadar bahan

pengikat PVP K-30 terhadap mutu fisik tablet hisap yang terdiri dari evaluasi

tingkat kekerasan, kerapuhan, dan waktu hancur tablet. Dosis ekstrak yang dipakai

ditentukan dengan melakukan uji efektifitas terlebih dahulu dengan metode dilusi

cair menggunakan bakteri Staphylococcus aureus.

Dari uraian diatas, maka dilakukan penelitian dengan menggunakan manitol

sebagai bahan pengisi dan PVP K-30 sebagai bahan pengikat menggunakan

metode granulasi basah, dan untuk melihat pengaruh kadar pengikat PVP K-30

maka dilakukan pemeriksaan terhadap mutu fisik tablet hisap yang meliputi

kekerasan, kerapuhan, dan waktu hancur.

1.2Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh kadar PVP K-30 (1%, 2%, dan 3%) sebagai bahan

pengikat terhadap mutu fisik tablet hisap ekstrak daun ketepeng cina (Cassia alata

(19)

4

1.3Tujuan

Menentukan pengaruh kadar bahan pengikat PVP K-30 (1%, 2%, dan 3%)

sebagai bahan pengikat terhadap mutu fisik tablet hisap ekstrak daun ketepeng

cina (Cassia alata L.) dan menentukan mutu fisik tablet hisap terbaik dari ketiga

formula yang memenuhi persyaratan.

1.4Hipotesis

Kadar bahan pengikat akan berpengaruh terhadap mutu fisik tablet hisap

yang dihasilkan. Semakin tinggi kadar bahan pengikat, semakin baik pula

mutu fisik tablet yang dihasilkan.

1.5Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai data formulasi

tablet hisap ekstrak daun Ketepeng cina (Cassia alata L.) yang memberikan

mutu fisik tablet terbaik dan memenuhi persyaratan sehingga dapat

Gambar

Grafik Pengaruh Peningkatan Kadar PVP K-30 dan Tekanan
Tabel Gugus Fungsi FT IR ........................................................................75

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh kadar PVP K-30 0%, 1%, 2%, 3% terhadap mutu fisik tablet hisap dengan basis sukrosa dan kadar PVP

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan formula tablet hisap dengan kadar bahan pengikat HPMC 2910 3cps 3% (F4) menghasilkan mutu fisik tablet hisap yang

Tablet Hisap yang dibuat menggunakan metode granulasi basah dengan penambahan PVP K30 sebagai bahan pengikat untuk meningkatkan mutu fisik tablet hisap

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi bahan pengikat PVP K-30 terhadap sifat fisik tablet hisap ekstrak pegagan dan untuk mengetahui kadar

Bagi bidang penelitian, sebagai suatu penelitian untuk mengetahui pengaruh bahan pengikat PVP K-30 dengan manitol terhadap mutu fisik tablet hisap perasan rimpang kencur

atas segala rahmat, hidayah dan karunia- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Kadar PVP K-30 Terhadap Mutu Fisik Tablet Hisap

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah serta karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh kadar

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa dengan adanya peningkatan kadar PVP K-30 pada formula tablet hisap ekstrak daun sirih memberikan hasil adanya