• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 TUJUAN, BUKTI PROSEDUR DAN KERTAS KERJA AUDIT.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 4 TUJUAN, BUKTI PROSEDUR DAN KERTAS KERJA AUDIT.docx"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

TUJUAN, BUKTI PROSEDUR DAN KERTAS KERJA AUDIT TUJUAN AUDIT

Tujuan Audit Untuk Keberadaan dan Keterjadian

Berkaitan dengan masalah keberadaan dan keterjadian (existence and occurrence), biasanya auditor akan memastikan hal-hal sebagai berikut:

Validitas/pisah batas (cutoff): semua transaksi tercatat benar-benar telah terjadi

selama periode akuntansi.

Validitas (validity): semua aktiva, kewajiban, ekuitas adalah valid dan telah

dicatat sebagaimana mestinya dalam neraca.

Pada saat auditor memeriksa siklus penjualan dan penagihan, ia harus mengikuti tiga alur transaksi utama, yaitu: penjualan kredit, penagihan, dan penyesuaian penjualan. Waktu dan perhatian yang diberikan kepada tujuan audit ini tergantung pada kepentingan dan materialitas transaksi pada proses bisnis inti entitas.

Tujuan Audit Untuk Kelengkapan

Berkaitan dengan masalah kelengkapan (completeness), auditor biasanya akan memastikan hal-hal sebagai berikut:

Kelengkapan/pisah batas (cutoff): semua transaksi yang terjadi dalam periode

itu telah dicatat.

Kelengkapan (completeness): semua saldo yang tercantum dalam neraca

(2)

Dalam konteks siklus penjualan dan penagihan, biasanya auditor akan menekankan perhatian tentang transaksi penjualan, penerimaan kas, dan penyesuaian penjualan serta akumulasinya pada saldo piutang usaha. Masalah pisah batas (cutoff) seringkali di-review oleh para auditor karena transaksi-transaksi yang tidak tercatat merupakan kesalahan pencatatan pada periode yang salah. Pentingnya tiga alur transaksi ini tergantung pada sifat bisnis entitas dan proses bisnis inti.

Tujuan Audit Untuk Hak dan Kewajiban

Tentang masalah hak dan kewajiban (right and obligations), biasanya auditor menguji kepemilikan (ownership), kesesuaian atas hak entitas terhadap aktiva, serta hak kepemilikan yang jelas terhadap aktiva. Apabila ingin mempertimbangkan kelangsungan usaha dan arus kas, auditor akan mengukur resiko kemungkinan klien telah menggadaikan atau menjual piutang dan selanjutnya merencanakan untuk melakukan pengujian atas hak kepemilikan yang sesuai.

Tujuan Audit Untuk Penilaian atau Alokasi

Berkaitan dengan masalah penilaian dan alokasi (valuation allocation), biasanya auditor akan memastikan hal-hal sebagai berikut:

Penerapan GAAP (application of GAAP) bahwa saldo telah dinilai sebagaimana

(3)

Pembukuan dan pengikhtisaran (posting and summarization). Transaksi telah

dibukukan dan diikhtisarkan sebagaimana mestinya dalam jurnal dan buku besar.

Nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value). Saldo-saldo telah

dinilai sebagaimana mestinya pada nilai bersih yang dapat direalisasikan.

Terdapat beberapa tujuan audit pokok atas asersi penilaian atau alokasi dimana masing-masing mencerminkan jenis salah saji yang berbeda dan akan memerlukan bukti audit yang berbeda pula. Auditor akan menggunakan pengetahuannya tentang GAAP, pengetahuan tentang volume kegiatan bisnis, dan pemeriksaan bukti yang mendukung transaksi penjualan untuk menilai kelayakan penjualan menurut nilai kotornya.

Tujuan Audit Untuk Penyajian dan Pengungkapan

Berkaitan dengan masalah penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure), biasanya auditor akan memastikan hal-hal sebagai berikut:

Pengklasifikasian (classification). Transaksi dan saldo telah diklasifikasikan

sebagaimana mestinya dalam laporan keuangan.

Pengungkapan (disclosure). Semua pengungkapan yang dipersyaratkan oleh

GAAP telah tercantum dalam laporan keuangan.

(4)

auditor harus mempertimbangkan (1) keadaan dimana klien beroperasi, (2) sifat kegiatan ekonominya, dan (3) praktik akuntansi yang unik untuk industri tersebut. Sebagai contoh, tujuan spesifik tambahan akan diperlukan apabila sebagian dari transaksi dan piutang entitas dinyatakan dalam valuta asing. Demikian juga, jumlah tujuan spesifik untuk setiap kategori asersi akan beragam.

BUKTI AUDIT

Setelah auditor mengembangkan tujuan audit spesifik untuk saldo akun atau golongan transaksi yang material, selanjutnya ia akan mengembangkan prosedur audit yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan bahan bukti kompeten yang cukup. Pertimbangan auditor tentang kecukupan bukti audit dipengaruhi oleh meterialitas dan risiko, faktor-faktor ekonomi, serta ukuran dan karakteristik populasi. Sedangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertimbangan auditor tentang kompetensi bukti audit adalah relevansi, sumber, ketepatan waktu, dan objektivitas.

Bukti dokumenter (documentary evidence) telah digunakan secara luas dalam auditing dan dapat dikaitkan dengan setiap tujuan audit spesifik, tergantung pada situasi yang ada. Dokumen yang dimaksud dapat berasal dari luar entitas, dari dalam entitas dengan pengesahan atau tanda tangan dari pihak luar, atau berasal dari dalam dan tidak beredar di luar organisasi.

(5)

Prosedur audit adalah metode atau teknik yang digunakan oleh para auditor untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti yang mencukupi dan kompeten. Pilihan auditor tentang prosedur audit dipengaruhi oleh faktor dari mana data diperoleh, dikirimkan, diproses, dipelihara, atau disimpan secara elektronik. Pengolahan komputer juga mempengaruhi pemilihan prosedur audit. Pembahasan berikut ini akan berfokus pada review beberapa jenis prosedur yang digunakan oleh para auditor. Prosedur ini dapat digunakan untuk mendukung pendekatan audit top-down ataupun pendekatan audit bottom-up. Auditor akan mempertimbangkan bagaimana setiap prosedur ini akan digunakan ketika merencanakan audit dan mengembangkan program audit.

KERTAS KERJA AUDIT

Dokumentasi bukti audit disediakan dalam kertas kerja. SAS 41, Working papers (AU 339.03), menguraikan kertas kerja (Working papers) sebagai catatan yang disimpan oleh auditor tentang prosedur audit yang diterapkan pengujian yang dilaksanakan, informasi yang diperoleh, dan kesimpulan tentang masalah yang dicapai dalam audit. Kertas kerja memberikan :

 Dukungan utama bagi audit

 Cara untuk melakukan koordinasi dan supervisi audit

Referensi

Dokumen terkait

Apakah putusan pengadilan hubungan industrial yang telah berkekuatan hukum tetap namun tidak dapat dilaksanakan dapat diajukan sebagai dasar permohonan

Dalam tahapan Think (berpikir) akan muncul kemampuan matematis siswa berupa pemecahan masalah, pada tahap Talk (berbicara) muncul kemampuan matematis

Data API menyebutkan bahwa pada industri pakaian jadi terdapat sekitar 81 persen mesin tua yang memerlukan adanya peremajaan (Kompas, 2006). Berbagai tantangan yang harus

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU TAHUN 2016.. KARTU

terpilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (7) sebagai.

Mahasiswa mampu memahami sifat-sifat pencerminan geser 37.

Hasil fermentasi semi-aerob bagase tebu dan limbah nanas digunakan sebagai substrat dalam proses fermentasi anaerob menggunakan digester 20 L, yang sebelumnya dicampurkan

waspadai itu merupakan tanda tanda penyakit kutil kelamin.segeralah melakukan pengobatan agar penyakit anda tidak bertambah parah karena penyakit kutil kelamin merupakan