• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI SD KANISIUS KOTABARU TAHUN AJARAN 20092010 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI SD KANISIUS KOTABARU TAHUN AJARAN 20092010 SKRIPSI"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

   

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MENGGUNAKAN METODE

KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI SD KANISIUS

KOTABARU

TAHUN AJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi S1-PGSD

Oleh:

DEWI MARLINA CANDRAWATI

NIM: 081134224

PROGRAM STUDI S1-PGSD

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

 

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MENGGUNAKAN METODE

KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI SD KANISIUS

KOTABARU

TAHUN AJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi S1-PGSD

Oleh:

DEWI MARLINA CANDRAWATI

NIM: 081134224

PROGRAM STUDI S1-PGSD

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)

iii

(5)

iv

 

Persembahan

Teriring rasa syukur, skripsi ini Kupersembahkan untuk:

™ Suamiku Wisnu dan anakku Angel tersayang yang selalu ada

menemani hidupku.

™ Bapak dan ibu, yang sangat aku hormati terimakasih atas

ketulusan kasih sayang serta doa tanpa akhir dalam mendidik dan membimbing aku dalam meniti tiap langkah hidup.

™ Rm. Albertus Hartana, SJ yang selalu mendorong dan memotivasi

hidupku agar selalu bersemangat.

™ Ketiga adikku (Ike, Iput, dan Robet) yang selalu mendukung dan

memotivasiku.

™ Sahabat-sahabat terbaikku yang selalu ada disaat susah dan

senang.

™ Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

   

(6)

v

 

MOTTO

¾ Jadilah dirimu sendiri agar kepuasan hati dapat kita rasakan

dalam meniti hidup.   

¾ Belajarlah mengalah dan sanggup menerima kritik, karena itu

semua merupakan awal dari kedewasaan, kebijaksanaan, dan

kemenangan. 

 

¾ Hidup khan menjadi indah ketika kita dapat berguna bagi orang

lain terutama yang kita sayangi. 

           

(7)

vi

 

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 27 Mei 2010

Penulis

Dewi Marlina Candrawati

NIM. 081134224

(8)

vii

 

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Dewi Marlina Candrawati

Nomor Mahasiswa : 081134224

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya saya berjudul:

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI SD KANISIUS KOTABARU

TAHUN AJARAN 2009/2010

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijindari saya maupun memberikan royalty kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 17 Juni 2010

Yang menyatakan

(9)

viii

 

ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI SD KANISIUS KOTABARU

TAHUN AJARAN 2009/2010

Dewi Marlina Candrawati

Universitas Sanata Dharma

2010

Prestasi belajar siswa kelas V SD Kanisius Kotabaru dalam materi Ilmu Pengetahuan Sosial tentang gejala alam masih rendah. Rendahnya prestasi belajar siswa ini terlihat pada nilai rata-rata ulangan harian yang belum memenuhi KKM yang ditentukan yaitu 7,00.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial melalui metode belajar kelompok pada siswa kelas VI SD Kanisius Kotabaru Yogyakarta.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subyek penelitian adalah guru dan siswa kelas VI SD Kanisius Kotabaru dengan jumlah 35 siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Objek penelitian ini adalah proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan materi gejala alam di SD Kanisius Kotabaru dengan metode belajar kelompok.

Teknik analisis data yang adalah mendiskripsikan analisis secara kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan tes atau evaluasi.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kelas VI dengan menggunakan metode belajar kelompok dalam kegiatan pembelajaran pada pokok bahasan materi gejala alam dikatakan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa melalui tahapan pembelajaran siklus 1 dan siklus 2. Peningkatan prestasi belajar pada siswa kelas VI rata-rata sebesar: (1) 62 pada nilai dasar berubah menjadi 69,8 setelah diadakan siklus 1, dan menjadi 78,8 setelah diadakan siklus 2. Dengan demikian terbuktibahwa metod kerja kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS bagi siswa kelas VI SD Kanisius Kotabaru tahun ajaran 2009/2010.

(10)

ix

 

ABSTRACT

ENHANCING ACHIEVEMENT LEARNING LESSONS IN EYES USING SOCIAL SCIENCE WORKING GROUP ON CLASS VI SD KANISIUS KOTABARU

ACADEMIC YEAR 2009/2010

Dewi Marlina Candrawati

Sanata Dharma

2010

Fifth grade student achievement in elementary Canisius Kotabaru Social Sciences materials for natural phenomena is still low. The low student achievement is seen in the average value of daily tests that do not meet the specified KKM is 7.00.

This study aims to determine the increase in the Social Sciences learning achievement through group learning method in sixth grade elementary school students in Yogyakarta Kotabaru Canisius.

This research is a class action with research subjects are teachers and students of class VI Canisius Kotabaru SD with the number of 35 students consisting of 18 male students and 17 female students. The object of this research is the learning process of Social Sciences with the materials natural phenomena in elementary Canisius Kotabaru with group learning method.

Data analysis technique is to describe in quantitative analysis. Data collection techniques used in this study is to test or evaluation.

The research concluded that of the Classroom Action Research (CAR) class of VI using the method of group learning in the learning activities on the subject matter of natural phenomena is said to improve student achievement through the learning stages of the cycle 1 and cycle 2. Improving learning achievement in sixth-grade students by an average of: (1) 62 in the basic values changed to 69.8 after a cycle 1, and a 78.8 after a cycle 2. Thus proved that the metod of group work to improve student achievement in social studies subjects for sixth grade elementary school students Canisius Kotabaru 2009/2010 academic year.

(11)

x

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME, atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga

skripsi ini akhirnya dapat terselesaikan. Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk

memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar S-1 di bidang Ilmu

Pendidikan.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa penyelesaian skripsi ini berkat

bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada:

1. Drs. T. Sarkim, M. Ed, Ph. D, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

yang telah memberikan izin penelitian ini.

2. Drs. Puji Purnomo, M.Si, selaku pembimbing dan Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma yang telah

mengarahkan dan membimbing penulis.

3. Rusmawan, S.Pd, Dosen Pembimbing yang telah mengarahkan dan

membimbing penulis.

4. Y. Maryono Susanto Ama. Pd, selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Kotabaru

Yogyakarta yang telah memberikan izin penelitian.

5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

(12)

xi

 

Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan skripsi ini masih ada

kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun dan positif dari para pembaca dan pengguna skripsi ini. Semoga hasil

penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak yang berkepentingan.

Yogyakarta, 21 Mei 2010

Penyusun,

   

 

(13)

xii

 

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN DEWAN PENGUJI ... iii

HALAMAN PERSEBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

HALAMAN ABSTRAK ... ix

HALAMAN ABSTRACT ... x

HALAMAN KATA PENGANTAR ... xi

HALAMAN DAFTAR ISI ... xii

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah ... 3

C. Perumusan Masalah ... 3

D. Batasan Pengertian ... 3

E. Pemecahan Masalah ... 4

F. Tujuan Penelitian ... 4

G. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Prestasi Belajar ... 6

B. Metode Belajar Kelompok ... 8

C. Pembelajaran Ilmu Pendidikan Sosial (IPS) ... 11

D. Kerangka Berpikir ... 14

E. Hipotesis Tindakan ... 15

BAB III METODE PENELITIAN ... 16

A. Setting Penelitian ... 16

1. Tempat Penelitian ... 16

2. Subyek Penelitian ... 16

3. Obyek Penelitian ... 16

4. Waktu Penelitian ... 17

(14)

xiii

 

B. Prosedur Penelitian ... 19

1. Persiapan ... 19

2. Rencana Tindakan Setiap Siklus ... 19

3. Tahap Pelaksanaan Setiap Siklus ... 19

C. Pengumpulan Data dan Instrumen ... 21

D. Teknik Analisis Data ... 21

E. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian ... 23

1. Pengujian Validitas ... 23

2. Pengujian Reliabilitas ... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 27

A. Keadaan fisik SD Kanisius Kotabaru ... 26

Pelaksanaan Siklus I ... 27

1. Perencanaan ... 27

2. Pelaksanaan Tindakan ... 27

3. Observasi ... 28

4. Refleksi ... 28

5. Hasil Pengukuran ... 29

6. Analisis Data ... 31

B. Pelaksanaan Siklus II ... 31

1. Perencanaan ... 31

2. Pelaksanaan Tindakan ... 32

3. Observasi ... 32

4. Refleksi ... 32

5. Hasil Pengukuran ... 33

6. Analisis Data ... 34

C. Pembahasan ... 35

BAB V PENUTUP ... 40

A. Kesimpulan ... 40

B. Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 42

(15)

xiv

 

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Waktu penelitian ……… 17

Tabel 2. Pengumpulan data ………. 21

Tabel 3. Kondisi tiap siklus ………. 22

Tabel 4. Kualifikasi Koefisien Korelasi ……….. 25

Tabel 5. Kualifikasi Koefisien Korelasi ……….. 26

Tabel 6. Jumlah siswa SD Kanisius Kotabaru ……… 27

Tabel 7. Hasil pengukuran siklus I ………. 30

Tabel 8. Hasil pengukuran siklus II ……… 33

(16)

xv

 

DAFTAR LAMPIRAN

1. Silabus

2. Rencana Pelaksaaan Pembelajaran

a. RPP Siklus I

b. RPP Siklus II

3. Kisi-kisi Soal

a. Kisi-kisi Soal Siklus I

b. Kisi- kisi Soal Siklus II

4. Lembar Kerja Siswa Siklus I

5. Lembar Evaluasi Siklus I

6. Lembar Kerja Siswa Siklus I

7. Lembar Evaluasi Siklus II

8. Analisis Soal Siklus I

9. Analisis Soal Siklus II

10.Analisis Reliabilitas Sisklus I

11.Analisis Reliabilitas Sisklus II

12.a. Foto Kegiatan Pembelajaran Siklus I

(17)

1

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Banyak masalah yang terkait dengan pembelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS) di SD kelas atas, misal: kesulitan mengintegrasikan berbagai

cabang ilmu sosial dalam pembahasan satu pokok bahasan atau topik, minat,

perhatian, dan prestasi belajar siswa serta optimalisasi belajar dalam

pembelajaran IPS yang cenderung rendah. Hasil belajar siswa dalam IPS yang

kurang tinggi serta strategi pembelajaran IPS di SD yang dikembangkan guru

kurang menarik dan bervariasi bagi siswa. Pembelajaran IPS yang kurang

menarik membuat siswa menjadi bosan dan malas untuk mengikuti pelajaran.

Jika hal ini terus berlangsung maka hal ini dapat menyebabkan prestasi belajar

siswa menjadi menurun.

Salah satu masalah yang dihadapi di SD Kanisius Kotabaru dalam

prestasi belajar IPS adalah masih rendahnya hasil belajar siswa. Berdasarkan

pengamatan pada siswa kelas VI tahun 2008/2009, menunjukkan 70% siswa

mendapatkan nilai tes atau ulangan harian di bawah rata-rata nilai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM). Siswa yang mendapatkan nilai dibawah rata-rata

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ada 23 dari 35 siswa. Hal ini

menunjukkan bahwa pencapaian prestasi belajar siswa ini masih dibawah nilai

(18)

Penyebabnya antara lain adalah pembelajaran IPS hanya dilakukan

dengan metode ceramah yang berpusat satu arah pada guru dan siswa hanya

mendengarkan serta mencatat sehingga yang aktif hanya guru. Secara

keseluruhan respon dan keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat, ide

atau gagasan masih kurang. Terkadang siswa juga merasa ada yang kurang

jelas atau kurang mengerti tentang materi pembelajaran tapi mereka malu dan

takut untuk bertanya pada gurunya. Hal ini menimbulkan banyak siswa yang

tidak memperhatikan dan kurang berkonsentrasi dalam mengikuti proses

belajar IPS

Melihat permasalahan di SD Kanisius Kotabaru kelas VI, peneliti

tertarik untuk menerapkan metode kerja kelompok sebagai upaya untuk

peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Dalam belajar

berkelompok siswa dianjurkan untuk mencari data lapangan atau melakukan

pengamatan terhadap sesuatu fenomena, atau membuat suatu kegiatan yang

terencana dan dilakukan berkelompok.

Melalui metode kerja kelompok diharapkan adanya peningkatan

prestasi prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial bagi siswa kelas VI SD

Kanisius Kotabaru semester 2 tahun pelajaran 2009/2010, dengan

menggunakan metode kerja kelompok dapat mengaktifkan siswa karena

kerjasama secara berkelompok tidak ada rasa enggan, rendah diri, dan malu

untuk bertanya maupun minta bantuan pada teman, serta bahasa dari teman

(19)

B. Batasan Masalah

Tidak mungkin mengatasi masalah tersebut dalam waktu singkat

dengan memperhatikan semua kemungkinan penyebabnya. Oleh karena itu

penelitian ini dibatasi hanya pada usaha peningkatan prestasi belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial dengan metode kerja kelompok pada siswa kelas VI SD

Kanisius Kotabaru semester 2 tahun ajaran 2009/2010.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat

disimpulkan permasalahannya antara lain:

1. Apakah penggunaan metode kerja kelompok dapat meningkatkan prestasi

belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada siswa kelas VI SD Kanisius Kotabaru

semester 2 tahun ajaran 2009/2010?

2. Bila dapat, seberapa tinggi peningkatannya?

D. Batasan Pengertian

Agar tidak menimbulkan pertanyaan dan multi tafsir tentang istilah

yang dipakai maka peneliti memberikan batasan pengertian sebagai berikut:

A.Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes

(20)

B.Metode kerja kelompok adalah suatu metode belajar yang digunakan secara

bersama-sama untuk berusaha memecahkan suatu masalah atau tugas secara

berkelompok.

E. Pemecahan Masalah

Masalah masih rendahnya prestasi belajar IPS pada siswa kelas VI

SD Kanisius Kotabaru semester 2 tahun ajaran 2009/2010 tentang gejala alam

akan diatasi dengan menggunakan metode kerja kelompok, yang pelaksanaan

pembelajarannya diusahakan seluruh siswa ikut berperan aktif.

F. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka

penelitian ini betujuan untuk:

1. Untuk mengetahui apakah metode belajar kelompok dapat meningkatkan

prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada siswa SD Kanisius Kotabaru

semeseter 2 tahun ajaran 2009/2010.

2. Jika dapat, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa tinggi

peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial menggunakan metode kerja kelompok pada siswa kelas VI SD

(21)

G. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Sebagai sarana untuk mengembangkan atau menerapkan pengetahuan yang

telah diperoleh dalam bangku perkuliahan dalam dunia pendidikan di SD

khususnya tentang peningkatan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial

menggunakan metode kerja kelompok.

2. Bagi guru

Memberi masukan bagi guru dalam penggunaan metode kerja kelompok

pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial semester 2 kelas VI Sekolah

Dasar.

3. Bagi siswa

Merupakan pengalaman belajar bagi siswa dalam menggunakan metode

kerja kelompok dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada siswa

kelas VI Sekolah Dasar.

4. Bagi sekolah

Dapat dijadikan salah satu contoh metode pembelajaran yang dapat

meningkatkan prestasi belajar, terutama dalam pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial kelas VI Sekolah Dasar pada semester 2.

(22)

6

 

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar

Siswa dan guru merupakan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan

pembelajaran. Tentunya mereka ingin mengetahui proses dan hasil kegiatan

pembelajaran yang dilakukan. Untuk memperoleh informasi tentang prestasi

belajar, maka guru harus menyediakan evaluasi. Evaluasi hasil belajar

menekankan pada diperolehnya informasi tentang seberapa jauh perolehan

siswa dalam mencapai tujuan pengajaran yang ditetapkan. Dengan demikian,

evaluasi dapat menunjukkan prestasi belajar siswa

Prestasi belajar adalah salah satu hal yang dapat menentukan bahwa

seorang siswa dikatakan berhasil atau tidak dalam proses pembelajarannya,

siswa berhasil jika mendapatkan nilai yang bagus dan tidak berhasil bila

mendapatkan nilai yang kurang bagus. Adapun beberapa definisi tentang

prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu prestasi belajar

adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh

mata pelajaran yang hasilnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang

diberikan oleh guru (Depdikbud, 1988: 700).

Menurut Winkel (1984:64) prestasi diartikan sebagai bukti usaha

yang dapat dicapai. Untuk mengetahui hasil dari usaha pembelajaran maka

perlu adanya pengukuran secara langsung dengan menggunakan tes atau

evaluasi, hal ini juga bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan tingkat

(23)

Hilgard 1984 merumuskan bahwa belajar (learning) adalah proses

dalamnya terbentuk tingkah laku atau terjadi perubahan tingkah laku melalui

praktek atau latihan (Kingsley and Garry, 1957:12). Tiap orang harus belajar

dan belajar menjadi tanggung jawabnya. Dengan demikian apa yang dipelajari

dapat dikuasai dan tampak dalam penggunaannya.

Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan dari

pelajaran-pelajaran yang diterima atau kemampuan menguasai pelajaran-pelajaran yang diberikan

oleh guru, yang selalu dikaitkan dengan tes hasil belajar atau tes prestasi

(Mulyono, 1995:150). Prestasi belajar dipengaruhi oleh kemampuan kognitif

yang dimiliki oleh siswa, selain itu juga dipengaruhi oleh pengalaman

belajarnya.

Betha Nurina S. (2004:1) mengatakan bahwa prestasi belajar

merupakan suatu gambaran dari penguasaan kemampuan para peserta didik

sebagaimana telah ditetapkan untuk suatu pelajaran tertentu. Setiap usaha

yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran baik oleh guru sebagai pengajar,

maupun oleh peserta didik sebagai pelajar yang bertujuan untuk mencapai

prestasi yang setinggi-tingginya. (http://re-searchengines.com/art05-57.html/

diakses pada tanggal 4 Maret 2010).

Betha Nurin S. (2004:1) menngatakan bahwa prestasi belajar

dinyatakan dengan skor hasil tes atau angka yang diberikan guru berdasarkan

pengamatannya belaka atau keduanya yaitu hasil tes serta pangamatan guru

pada waktu peserta didik melakukan diskusi kelompok. (

(24)

Nilai prestasi harus mencerminkan tingkatan-tingkatan siswa sejauh

mana telah dapat mencapai tujuan yang ditetapkan di setiap bidang studi.

Simbol yang digunakan untuk menyatakan nilai, baik huruf maupun angka

hendaknya merupakan gambaran tentang prestasi saja. Unsur pertimbangan

atau kebijaksanaan guru tentang usaha dan tingkah laku siswa tidak boleh ikut

berbicara pada nilai tersebut (Suharsimi Arikunto, 2001:276).

Ranah tujuan berdasarkan hasil belajar siswa secara umum dapat

diklasifikasikan menjadi tiga, yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah

psikomotorik (Davies,1987 dalam Dimyati dan Mudjiono,2002:20). Sedang

Sunaryo (1983:4) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil

perubahan tingkah laku yang meliputi ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah

psikomotorik yang merupakan ukuran keberhasilan siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka prestasi belajar dapat diartikan

sebagai hasil perubahan tingkah laku yang meliputi tiga domain yaitu kognitif,

afektif, dan psikomotorik sebagai ukuran keberhasilan siswa yang merupakan

suatu gambaran dari penguasaan kemampuan atau keterampilan para peserta

didik sebagaimana telah ditetapkan untuk suatu pelajaran tertentu yang

hasilnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru.

B. Metode Kerja Kelompok

1. Pengertian dan Keuntungan Metode Kerja Berkelompok

Kerja kelompok merupakan suatu metode belajar untuk secara

bersama-sama berusaha untuk memecahkan suatu masalah atau melakukan

(25)

Bekerjasama dalam kelompok merupakan motivasi yang sehat”. Kerjasama

tersebut dapat berupa menyelesaikan pekerjaan atau memecahkan masalah

yang harus dikerjakan secara berkelompok atau berpasangan. Metode kerja

kelompok dapat dapat digunakan dalam semua kelas baik besar maupun kecil.

Menurut Hisyam Zaini (2008:117) mengemukakan bahwa kerjar

kelompok sangat cocok untuk dilaksanakan ketika guru-guru ingin

melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Membantu peserta didik belajar berfikir dari sudut pandang suatu subyek

bahasan dengan memberi praktek berpikir.

b. Membantu peserta didik mengevaluasi logika serta bukti-bukti bagi posisi

dirinya atau posisi yang lain.

c. Memberi kesempatan pada peserta didik untuk memformulasikan

penerapan suatu prinsip.

d. Membantu peserta didik menyadari akan suatu problem dan

memformulasikannya dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari

bacaan atau pengalaman siswa.

e. Memperoleh feedback yang cepat tentang seberapa jauh suatu tujuan tercapai.

Dalam kerja kelompok aktivitas belajar anak didukung oleh rasa

tanggung jawab terhadap kelompoknya. Setiap anak berusaha untuk

berpartisipasi aktif dalam menyumbangkan pikirannya, jiwa toleransi

(tenggang rasa, saling menghargai, dan saling memberi) sehingga mereka

(26)

Syamsu Yusuf (1993:75) mengemukakan bahwa kerja kelompok

mempunyai keuntungan sebagai berikut:

a. Menumbuhkan kehati-hatian dalam mengerjakan tugas.

b. Menumbuhkan rasa kesetiakawanan, kebersamaan, kekompakan karena

keputusan yang diambil bersama.

c. Menyediakan kesempatan kepada yang berminat menjadi pemimpin dalam

menyelesaikan tugas kelompok.

Berdasarkan pendapat di atas jelaslah bahwa kerja kelompok

mempunyai banyak keuntungan terutama dalam menciptakan kerjasama yang

baik dalam menyelesaikan atau mengerjakan tugas dan dalam pengambilan

keputusan sehingga minat belajar siswa bertambah.

2. Alasan Penggunaan Metode Kerja Kelompok

a. Mengembangkan keterampilan sosial siswa, antara lain aktif bertanya,

menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat,

dan bekerja sama dalam kelompok.

b. Mendorong siswa untuk berpikir lebih kreatif dan aktif.

c. Menciptakan suasana pembelajaran dalam kebersamaan dan

menyenangkan.

3. Kekuatan dan Keterbatasan Metode Kerja Kelompok

Moedjiono, sebagaimana dikutip oleh Sumantri (1999:48), menyatakan

bahwa kerja kelompok merupakam format belajar ang menitikberatkan

kepada interaksi antar anggota guna menyelesaikan tugas belajar secara

(27)

Dalam metode kerja kelompok, siswa dalam satu kelas dipandang satu

kesatuan tersendiri, ataupun dibagi atas kelompok-kelompok kecil dan

pembagian dibuat secara acak. Metode kerja kelompok memiliki kelebihan

dan kekurangan sebagai berikut:

a. Kelebihan Metode Kerja Kelompok

1) Membiasakan siswa untuk bekerjasama denngan temannya secara

demokrasi.

2) Menimbulkan sikap kompetitif atau persaingan yang sehat dan

sportif.

3) Guru tidak perlu mengawasi proses belajar secara individual,

sehingga lebih efisien.

4) Melatih siswa untuk hidup dalam lingkungan organisasi.

b. Kekurangan Metode Kerja Kelompok

1) Untuk mendapatkan pembagian kelompok yang optimal, guru

harus mengeluarkan tenaga ekstra dalam membagi kelompok.

2) Guru harus sekaligus melatih siswa berorganisasi, karena jika tidak,

maka kelompok tidak akan mampu bekerja secara optimal.

C. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Pembelajaran adalah suatu rangkaian kejadian yang mempengaruhi

siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajar dapat dengan mudah (Gagne

(28)

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sekolah dasar (2006:16) menyebutkan

bahwa kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman

belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi anatar

peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar

lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang

dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang

bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat

kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Hal-hal yang harus

diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai

berikut:

1. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan

kepada para pendidik, khususnya guru agar dapat melaksanakan

proses pembelajaran secara profesional.

2. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus

dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai

kompetensi dasar.

3. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan

hierarki konsep materi pembelajaran.

4. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal

mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan

pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.

(29)

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah pembelajaran terpadu,

meliputi berbagai cabang Ilmu Sosial dan pengalaman hidup kelompok orang,

yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sosial siswa sebagai

persiapan menjadi warga masyarakat/negara yang baik (Arthur. K. Ellis,

1997;2). Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan ilmu pengetahuan tentang

manusia dengan lingkungan hidupnya. Ilmu yang mempelajari kegiatan hidup

manusia dalam kelompok yang disebut masyarakat dengan menggunakan ilmu

politik, ekonomi, sejarah, sosiologi, anthropologi dan sebagainya. Melalui

Ilmu Pengetahuan Sosial siswa diajarkan untuk mengerti keadaan masyarakat

dengan berbagai masalahnya, yang pemecahannya tidak mungkin dilakukan

dengan satu ilmu pengetahuan saja. Namun melibatkan berbagai cabang ilmu

pengetahuan. (Daldjoeni, 1981:7)

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah salah satu mata pelajaran di SD

yang terdiri atas dua bahan kajian pokok: pengetahuan sosial dan sejarah,

pengetahuan mencakup antropologi,, sosiologi, geografi, ekonomi dan tata

Negara. Bahan kajian sejarah meliputi perkembangan masyarakat Indonesia

sejak masa lalu hingga masa kini (Kurikulum SD, 1994:85).

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan suatu rangkaian

belajar mengenai berbagai cabang ilmu sosial yang mempelajari politik,

ekonomi, budaya, dan aspek-aspek lingkungan dari suatu masyarakat untuk

dapat dipelajari konsep-konsepnya dan diterapkan dalam kehidupan

(30)

Pengertian gejala alam menurut S. Arie Priambodo (2009:22)

merupakan suatu kejadian atau peristiwa alam, buatan manusia, atau

perpaduan antara keduanya yang terjadi secara tiba-tiba sehingga

menimbulkan banyak dampak negatif yang dahsyat dan dampak positifnya

bagi kelangsungan kehidupan manusia.

Dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya gejala alam yang

berupa bencana alam yakni bencana yang disebabkan oleh perubahan kondisi

alamiah alam semesta (angin: topan, badai, putting beliung; tanah: erosi,

sedimentasi, longsor, gempa bumi; air: banjir, tsunami, kekeringan, rembesan

air tanah; api: kebakaran, letusan gunung berapi).

Agar pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tersebut

menjadi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan, maka

salah satu solusinya adalah pembelajaran dengan metode kerja kelompok.

D. Kerangka Berpikir

Kerja kelompok merupakan suatu cara belajar secara

bersama-sama untuk memecahkan suatu masalah atau melakukan suatu tugas. Melalui

kerja kelompok siswa akan berusaha berpartisipasi aktif dalam mengikuti

belajar bersama teman-temannya agar bisa mendapatkan suatu pemecahan

masalah berdasarkan kesepakatan mereka. Dalam kerja kelompok ini siswa

juga dituntut untuk dapat berpikir aktif dan mau untuk menghargai atau

(31)

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan ilmu pengetahuan tentang

manusia dengan lingkungan hidupnya. Melalui Ilmu Pengetahuan Sosial

siswa diajarkan untuk mengerti keadaan masyarakat dengan berbagai

masalahnya, yang pemecahannya tidak mungkin dilakukan dengan satu ilmu

pengetahuan saja. Namun melibatkan berbagai cabang ilmu pengetahuan.

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial akan lebih mudah dipahami apabila

dalam pembelajaran tersebut tercipta suatu suasana pembelajaran dalam

kebersamaan dan menyenangkan. Pemahaman tersebut akan lebih mudah

didapat siswa dengan adanya pembelajaran berkelompok. Belajar

berkelompok memberikan kesempatan kepada para siswa untuk dapat

mengemukakan pendapat berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki.

Dengan begitu siswa dapat saling memotivasi sehingga prestasi belajar

mereka meningkat.

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan pada kajian teori di atas, maka dapat dirumuskan

hipotesis metode kerja kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial pada siswa kelas VI SD Kanisius Kotabaru tahun ajaran

(32)

16

 

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah SD Kanisius Kotabaru, Jl. Abubakar

Ali No. 2B Yogyakarta. Sekolah ini adalah sekolah milik yayasan Kanisius

cabang Yogyakarta yang terletak di tengah kota.

2. Subyek Penelitian

Subyek dari penelitian ini adalah siswa SD kelas VI Kanisius

Kotabaru tahun ajaran 2009/2010 yang berjumlah 35 siswa, yang terdiri dari

18 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Siswa kelas VI SD Kanisius

Kotabaru ini memiliki kemampuan yang kurang dalam memahami Ilmu

Pengetahuan Sosial tentang gejala alam. Hal ini diketahui dari nilai rata-rata

ulangannya masih di bawah KKM.

3. Obyek Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui seberapa besar

peningkatan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial tentang gejala alam

dengan menggunakan metode kerja kelompok pada siswa kelas VI SD

(33)

4. Jenis Penelitian

Metode penelitian ini bersifat melakukan perbaikan pembelajaran.

Oleh karena itu yang dianggap tepat adalah desain penelitian tindakan kelas

(Class Room Action Research), yaitu pembelajaran yang dilakukan dalam

upaya perbaikan praktik-praktik pendidikan dengan melakukan tindakan

praktis serta refleksi dari tindakan tersebut (Kasbolah,1998:14).

Perbaikan pembelajaran dalam metode ini yang dimaksudkan adalah

perbaikan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan pokok

bahasan gejala alam yang dilaksanakan di SD Kanisius Kotabaru pada tahun

pelajaran 2009/2010. Karena bersifat perbaikan, tentu saja pelaksanaan

pembelajaran tidak cukup hanya satu kali saja, melainkan diperlukan

berulang-ulang dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya, sehingga

hasil pembelajaran tersebut dapat optimal. Adapun waktu penelitiannya

dapat dilihat pada tabel 1.

5. Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1.

NO Keterangan Jan Feb Mar Apr Mei Juni

1 Meminta ijin kepada sekolah yang akan diteliti √ 2 Observasi masalah di kelas

3 Penyusuanan proposal

(34)

NO Keterangan Jan Feb Mar Apr Mei Juni 5 Pengolahan data

6 Ujian akhir

7 Revisi dan penulisan artikel

B.Desain Penelitian

1. Model Penelitian

™ Model penelitian ini menggunakan model Khemis dan Tagart, yaitu

sebagai berikut :

Siklus I Siklus II

Langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini disusun sebagai berikut:

1. Persiapan

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan beberapa persiapan

diantaranya: Rencana

Tindakan

Tindakan

Rencana

Refleksi

Observasi

Pelaksanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi Pelaksanan

(35)

a. Permintaan ijin kepada Kepala Sekolah SD Kanisius Kotabaru.

b. Observasi sebelum kegiatan wawancara pada siswa.

c. Identifikasi masalah.

d. Perumusan masalah

e. Menyusun Silabus, RPP, dan LKS.

f. Membuat kisi-kisi dan soal untuk test atau evaluasi pada siklus I dan siklus II.

Siklus I:

a. Perencanaan tindakan

1) Melaksanakan pre test untuk mengetahui gambaran awal sebelum tindakan

dilakukan. Soal untuk pre test berbentuk tes isian yang jumlahnya 20 soal.

2) Menentukan siswa untuk membentuk 7 kelompok (5 siswa)

3) Memberi pengarahan dan pembekalan materi pada siswa

4) Siswa belajar secara kelompok mengerjakan LKS tentang gejala alam

5) Siswa mencari pada sumber belajar yang ada untuk mengerjakan tugas

6) Wakil kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok

7) Pembahasan hasil kerja siswa secara klasikal kemudian evaluasi secara

tertulis

b. Pelaksanaan tindakan

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan tindakan.

c. Observasi

1) Melakukan pengamatan kegiatan siswa sewaktu proses pembelajaran Ilmu

(36)

2) Pada akhir siklus, melaksanakan post test untuk mengukur keberhasilan

siswa.

d. Refleksi

1) Mengevaluasi hasil observasi pada pembelajaran siklus I.

2) Menganalisis hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Berdasarkan hasil refleksi siklus I tersebut akan dipakai sebagai dasar

perbaikan pada siklus II.

Siklus II:

a. Perencanaan tindakan

1) Melaksanakan pre test untuk mengetahui gambaran awal sebelum tindakan

dilakukan. Soal untuk pre test berbentuk tes isian yang jumlahnya 20 soal

2) Menentukan siswa untuk membentuk 9 kelompok (3 siswa)

3) Memberi pengarahan dan pembekalan materi pada siswa

4) Siswa belajar secara kelompok mengerjakan LKS tentang gejala alam

5) Siswa mencari pada sumber belajar yang ada untuk mengerjakan tugas

6) Wakil kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok

7) Pembahasan hasil kerja siswa secara klasikal kemudian evaluasi

b. Pelaksanaan tindakan

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan tindakan.

c. Observasi

1) Melakukan pengamatan kegiatan siswa sewaktu proses pembelajaran Ilmu

(37)

2) Pada akhir siklus, melaksanakan post test untuk mengukur keberhasilan

siswa.

d. Refleksi

1) Mengevaluasi hasil observasi pada pembelajaran siklus II

2) Menganalisis hasil belajar siswa untuk mengetahui tingkat keberhasilan

masing-masing siklus.

C.Pengumpulan Data dan Instrumennya

Tabel 2.

Pengumpulan Data

Peubah Indikator Data Pengumpulan Instrumen

Peningkatan

prestasi

belajar siswa

Nilai rata-rata siswa

dalam materi gejala

alam

Skor

nilai

tes

Tes Evaluasi

D.Teknik Analisis Data

Teknik analisis data penelitian tindakan kelas ini adalah analisis

kuantitatif. Data tersebut diperoleh dari hasil post test pada siklus 1 dan siklus

2 dari hasil evaluasi yang diberikan peneliti.

Sebelum membuat soal evaluasi, peneliti membuat kisi-kisi soal terlebih

dahulu sesuai dengan indikator yang ingin dicapai oleh peneliti. Kisi-kisi

dibuat sebagai panduan untuk mempermudah dalam membuat soal evaluasi

(38)

Kondisi awal keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan kondisi akhir

yang diharapkan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.

Kondisi Tiap Siklus

Peubah Indikator Situasi awal

Akhir Siklus I

Akhir

Siklus II Deskriptor Instrumen

Peningkatan prestasi belajar siswa Nilai rata-rata siswa dalam materi gejala alam

62% 69% 78% Jumlah nilai seluruh siswa dibagi jumlah seluruh siswa Tes tertulis

a. Menentukan skor setiap siswa dalam % dengan :

Xi

X 100% Xmak

Keterangan : Xi = skor tiap siswa

Xmak = skor maksimal

Contoh : Siswa A skor ulangannya pada siklus pertama adalah 18

maka skor dalam (%) = 100 35 18

x % = 51,42%

b. menentukan skor rata-rata kelas dalam %

(39)

Keterangan : X = rata rata kelas

∑X = Jumlah skor seluruh siswa

N = Jumlah seluruh siswa

Contoh :jumlah skor seluruh siswa pada ulangan disiklus II

adalah 2400 maka skor rata-rata kelas dalam (%)

= 35 2450

= 70%

E.Teknik Pengujian Instrumen Penelitian

1. Pengujian Validitas

Masidjo (1995:242) yang dimaksud dengan validitas suatu tes adalah

taraf di mana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.

Misalnya, suatu ulangan Ilmu Pengetahuan Sosial tentang gejala alam

dikatakan valid apabila ulangan Ilmu Pengetahuan Sosial tersebut

mengungkap hal-hal tentang Ilmu Pengetahuan Sosial. Suatu tes dikatakan

valid selain dilihat langsung dari keadaan dirinya juga dapat dilihat setelah

diperbandingkan dengan suatu tes lain yang telah valid. Apabila setelah

diperbandingkan menunjukkan kesesuaian mengenai hal atau apa yang

diukur, dikatakan tes tersebut memiliki taraf validitas tertentu. Karena harus

diperbandingkan berarti harus dicari sejauh manakah taraf kesesuaiannya

dengan tes lain. Dengan kata lain harus dicari sejauh mana taraf korelasinya

(40)

Taraf validitas empiris suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien

yang disebut koefisien validitas ( ). Koefisien validitas suatu tes

dinyatakan dalam suatu bilangan koefisien antara -1,00 sampai dengan 1,00.

Seperti halnya pada taraf reliabilitas suatu tes, untuk memberi arti terhadap

koefisien relibilitas dipakai besar koefisien korelasi dalam tabel statistik atas

dasar taraf signifikansi 5% (seperti terlampir), dan ancar-ancar besar

koefisien. Ketentuan inipun akan dipakai untuk memberi arti terhadap

koefisien validitas suatu tes. Ancar-ancar besar koefisien yang dimaksud

adalah:

Tabel 4. Kualifikasi Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi Kualifikasi

0,91 – 1,00

0,71 – 0,90

0,41 – 0,70

0,21 – 0,40

Negatif – 0,20

Sangat tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat rendah

Besar koefisien validitas suatu tes dapat dihitung dengan teknik

korelasi Product-Moment dari Pearson, baik dengan rumus angka kasar

(41)

2. Pengujian Reliabilitas

Masidjo (1995:209) yang dimaksud dengan reliabilitas suatu tes

adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil

pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil.

Suatu tes yang reliable akan menunjukksn ketepatan dan ketelitian hasil

dalam satu atau berbagai pengukuran. Dengan kata lain skor-skor tersebut

dari berbagai pengukuran tidak menunjukkan penyimpangan atau

perbedaan-perbedaan yang berarti. Oleh karena itu, taraf reliabilitas suatu tes

dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien relilabilitas atau

. Koefisien reliabilitas dinyatakan dalam suatu bilangan koefisien antara

-1,00 sampai dengan -1,00. Untuk memberi arti terhadap koefisien reliabilitas

yang diperoleh dipakai besar koefisien korelasi dalam tabel statistik atas

dasar taraf signifikansi 5%, serta ancar-ancar besar koefisien, seperti yang

telah disebutkan di depan sebagai berikut:

Tabel 5. Kualifikasi Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi Kualifikasi

0,91 – 1,00 0,71 – 0,90 0,41 – 0,70 0,21 – 0,40 Negatif – 0,20

Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah

(42)

26

 

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Keadaan fisik SD Kanisius Kotabaru Yogyakarta

Penelitian yang berjudul Peningkatan Prestasi Belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial Tentang Gejala Alam Menggunakan Metode Belajar

Kelompok Pada Siswa SD Kanisius Kotabaru Tahun Ajaran 2009 / 2010

dilaksanakan di SD Kanisius Kotabaru yang terletak di jalan Abubakar Ali

2B, Gondokusuman, Yogyakarta. SD Kanisius berdiri pada tahun 1947, yang

terdiri atas tanah seluas kurang lebih 3.804 dengan luas bangunan sekolah

8.304 . 

SD Kanisius mempunyai 6 kelas. Adapun jumlah murid seperti

terlihat pada tabel berikut:

Tabel 6. Jumlah siswa SD Kanisius Kotabaru

No Kelas Jumlah Siswa

1 I 33

2 II 28

3 III 33

4 IV 34

5 V 28

6 VI 35

(43)

Jumlah siswa kelas VI sebanyak 35 siswa, yang terdiri dari 18 siswa

laki-laki dan 17 siswa perempuan. Fasilitas pendukung pembelajaran IPS

cukup baik, karena ada beberapa media gambar, peta dan globe.

 

B. Pelaksanaan Siklus I

1. Perencanaan

Perencanaan tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran

menggunakan metode belajar kelompok yaitu:

a. Melaksanakan pre test untuk mengetahui gambaran awal sebelum

tindakan dilakukan. Soal untuk pre test berbentuk tes isian yang

jumlahnya 20 soal.

b. Menentukan siswa untuk membentuk 7 kelompok (5 siswa)

c. Memberi pengarahan dan pembekalan materi pada siswa

d. Siswa belajar secara kelompok mengerjakan LKS tentang gejala alam

e. Siswa mencari pada sumber belajar yang ada untuk mengerjakan tugas

f. Wakil kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok

g. Pembahasan hasil kerja siswa secara klasikal kemudian evaluasi

secara tertulis

2. Pelaksanaan tindakan

Melaksanakan pembelajaran siklus 1 sesuai dengan rencana

(44)

3. Observasi

Selama pelaksanaan siklus 1 peneliti melakukan observasi terhadap

kondisi belajar siswa. Respon siswa terhadap guru cukup baik, dan proses

pembelajaran berjalan cukup baik. Siswa berani untuk mengungkapkan

pendapat mereka secara bergantian dan mau menghargai pendapat teman

lainnya. Siswa dapat bekerjasama dengan cukup baik. Kemampuan siswa

dalam mengerjakan soal ulangan cukup baik dan mengalami kenaikan

nilai.

4.Refleksi

• Kesulitan siswa pada siklus I adalah proses diskusinya berjalan lambat,

hal ini disebabkan karena jumlah anggota kelompok yang masih

banyak dan mereka saling mengutarakan pendapat mereka

masing-masing secara bergantian, sehingga pada saat diskusi, situasi kelas

menjadi gaduh serta menyita waktu yang cukup banyak.

• Kekurangan yang ditemui dalam proses pembelajaran siklus peretama

ini diupayakan diperbaiki agar pembelajaran selanjutnya dapat lebih

maksimal supaya dapat mendorong peningkatan prestasi belajar siswa.

• Pemahaman siswa meningkat dari rata-rata nilai dasar 62%, hal

terbukti dengan hasil ulangan pada siklus 1 tentang gejala alam

mencapai rata-rata kelas 69,8% dengan siswa yang berhasil tuntas

(45)

memenuhi indikator keberhasilan siklus kedua yaitu 70 maka

penelitian ini dilanjutkan pada siklus kedua.

5. Hasil Pengukuran

Tabel 7. Hasil pengukuran siklus I

No.

Urut Nama

Siklus

1 Tuntas

Tidak Tuntas

1 Rosa De Lima 60 √

2 Abiyasa Atmojo 50 √

3 Stevanus Bagas Anggito 85 √

4 Cristin Ameliana 55 √

5 Ignatia Dewi Wulandari 65 √

6 Ersandi Petranius 80 √

7 Liliana Dalmalasari 60 √

8 Nindya Christalica 90 √

9 Maria Euphrasia Ratna 65 √

10 Bernaditus Rio Soni 65 √

11 Shelly Kris Herlani 90 √

12 Yudhistira Putro Nugraha 55 √

13 Brigita yovin Puspa Wijayani

90 √

14 Meilanesia Papuani Ramandey

(46)

No.

Urut Nama

Siklus

1 Tuntas

Tidak Tuntas

15 Stevanus Ardian Putranto 90 √

16 Theodora Arum Kristiawati 90 √

17 Albertus Magnus arya A. 85 √

18 Berlian Almananda Y. 85 √

19 Bimo Susetyo 80 √

20 Dimas Bayu Aji Putra 90 √

21 Petrus Gallilea Saputro 45 √

22 Albertus Konta Reinhart 80 √

23 Yoseph Kuntoro Nugrahanto 45 √

24 Ernest Lanang Pangestu 75 √

25 Nadea Indy Sara 50 √

26 Brigitta Pia Alvita 50 √

27 Riana Monita Sari 80 √

28 Theresa Sekar Wening 85 √

29 Sovian Mohammad Irvan 60 √

30 Yohana Novsaftiya 90 √

31 Yudhistiro Purwo C. 85 √

32 Guvinda Wahyu Bagus P. 40 √

No.

Urut Nama

Siklus

1 Tuntas

Tidak Tuntas

(47)

34 Maria Citra Kasih Larasati 85 √

35 Alexander Leison Jordan A. 50 √

Total

2445 18 17

Rata-Rata Kelas

69,8 51,42 48,57

6.Analisis Data

Berdasarkan tabel data hasil pengukuran di dapat rata-rata kelas

pada ulangan siklus I dengan mencapai 69,8 % dengan siswa yang berhasil

belajar tuntas sebesar 51,42%.

C. Pelaksanaan Siklus II

1. Perencanaan

Perencanaan tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran

menggunakan metode belajar kelompok yaitu:

a. Melaksanakan pre test untuk mengetahui gambaran awal sebelum

tindakan dilakukan. Soal untuk pre test berbentuk tes isian yang

jumlahnya 20 soal

b. Menentukan siswa untuk membentuk 9 kelompok (3 siswa)

c. Memberi pengarahan dan pembekalan materi pada siswa

d. Siswa belajar secara kelompok mengerjakan LKS tentang gejala alam

e. Siswa mencari pada sumber belajar yang ada untuk mengerjakan tugas

(48)

g. Pembahasan hasil kerja siswa secara klasikal kemudian evaluasi

2.Pelaksanaan tindakan

Melaksanakan pembelajaran siklus II sesuai dengan rencana

tindakan.

3.Observasi

Selama pelaksanaan siklus II peneliti melakukan observasi situasi

belajar siswa. Persiapan bahan ajar sudah lebih baik, hal ini tampak pada

suasana pembelajaran dan kegiatan siswa yang lebih kondusif serta

terarah. Pengelompokan siswa yang sedikit jumlahnya mampu

meminimalisir kegaduhan di kelas sehingga siswa memiliki kesempatan

lebih banyak untuk berdiskusi dan mengerjakan tugas.

4.Refleksi

Prestasi belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup tinggi.

Berdasarkan pada hasil tes prestasi belajar siswa pada siklus II ini dapat

diketahui bahwa nilai rata-rata kelas siswa mencapai 78,8% dengan siswa

(49)

5.Hasil Pengukuran

Tabel 8. Hasil pengukuran siklus II

No.

Urut Nama Siklus II Tuntas Tidak Tuntas

1 Rosa De Lima 75 √ 2 Abiyasa Atmojo 85 √ 3 Stevanus Bagas Anggito 75 √ 4 Cristin Ameliana 70 √ 5 Ignatia Dewi Wulandari 85 √ 6 Ersandi Petranius 100 √ 7 Liliana Dalmalasari 70 √ 8 Nindya Christalica 95 √ 9 Maria Euphrasia Ratna 70 √ 10 Bernaditus Rio Soni 70 √ 11 Shelly Kris Herlani 85 √ 12 Yudhistira Putro Nugraha 75 √ 13 Brigita yovin Puspa Wijayani 100 √ 14 Meilanesia Papuani Ramandey 70 √ 15 Stevanus Ardian Putranto 70 √

16 Theodora Arum Kristiawati 60 √ 17 Albertus Magnus arya A. 75 √

18 Berlian Almananda Y. 50 √ 19 Bimo Susetyo 75 √

20 Dimas Bayu Aji Putra 85 √ No.

Urut Nama Siklus II Tuntas Tidak Tuntas

(50)

22 Albertus Konta Reinhart 85 √

23 Yoseph Kuntoro Nugrahanto 65 √ 24 Ernest Lanang Pangestu 75 √

25 Nadea Indy Sara 70 √ 26 Brigitta Pia Alvita 60 √ 27 Riana Monita Sari 70 √

28 Theresa Sekar Wening 100 √ 29 Sovian Mohammad Irvan 70 √ 30 Yohana Novsaftiya 70 √

31 Yudhistiro Purwo C. 50 √ 32 Guvinda Wahyu Bagus P. 70 √

33 Michael Setiawan 70 √ 34 Maria Citra Kasih Larasati 80 √

35 Alexander Leison Jordan A. 65 √

Total 2760 27 8

Rata-Rata Kelas 78,8 77,14 22,86

6. Analisis Data

Berdasarkan tabel data hasil pengukuran di dapat rata-rata kelas

pada ulangan siklus 2 mencapai 78,8% dengan siswa yang berhasil belajar

tuntas sebesar 77,14%. Pada siklus II ini dapat dikatakan bahwa

pelaksanaan pembelajaran telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Setelah adanya perbaikan tindakan dalam pembelajaran dalam siklus ini,

(51)

C. Pembahasan

Penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan di SD Kanisius

Kotabaru bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada kelas VI

dengan menggunakan metode belajar berkelompok. Proses belajar mengajar

telah menggunakan metode belajar berkelompok yang meliputi beberapa

tahapan yang harus dilaksanakan, yaitu tahapan persiapan untuk membentuk

siswa menjadi beberapa kelompok kecil yang pada siklus I terdiri dari 7

kelompok dengan jumlah anggota tiap kelompok 5, dan pada siklus II terdiri

dari 12 kelompok dengan jumlah anggota tiap kelompok ada 3 siswa.

Kemudian pada tahapan pelaksanaan, guru memberikan penjelasan terlebih

dahulu tentang materi gejala alam, dan siswa belajar dalam kelompoknya

sendiri. Selama berdiskusi, guru berkeliling kelas untuk memantau jalannya

diskusi dan membantu kelompok yang mengalami kesulitan.

Hasil analisis prestasi belajar siswa dapat diketahui bahwa

prestasi siswa dapat meningkat. Nilai prestasi siswa pada setiap siklus

menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas tersebut meningkat menjadi 69 pada

siklus I dan 79 pada siklus II. Dengan jumlah siswa yang telah mencapai

ketuntasan 51,42% pada siklus I dan 77,14% pada siklus II. Perubahan

kuantitas dari siklus I ke siklus II terjadi pada tingkat pemahaman dari 69%

menjadi 79% atau ada kenaikan tingkat pemahaman sebesar 10% dan pada

jumlah siswa yang berhasil belajar tuntas yaitu pada siklus I sebesar 51,42%

dan pada siklus II sebesar 78,8% atau kenaikan jumlah siswa yang berhasil

(52)

Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus 1 sampai dengan hasil

akhir pelaksanaan tindakan siklus ke-2 terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 9. Hasil ulangan siswa kelas VI data awal, siklus 1 dan siklus 2

No.

Urut Nama

Data

Awal Siklus 1 Siklus 2

Nilai Nilai Nilai

1 Rosa De Lima 4 6 7,5

2 Abiyasa Atmojo 5 5 8,5

3 Stevanus Bagas Anggito 8 8,5 7,5

4 Cristin Ameliana 3 5,5 7

5 Ignatia Dewi Wulandari 5 6,5 8,5

6 Ersandi Petranius 7 8 10

7 Liliana Dalmalasari 5,5 6 7

8 Nindya Christalica 7,5 9 9,5

9 Maria Euphrasia Ratna 4 6,5 7

10 Bernaditus Rio Soni 3 Siklus 1 7

11 Shelly Kris Herlani 2,5 6,5 8.5

(53)

No.

Urut Nama

Data

Awal Siklus 1 Siklus 2

Nilai Nilai Nilai

13 Brigita yovin Puspa Wijayani

7 5,5 10

14 Meilanesia Papuani Ramandey

8,5 9 7

15 Stevanus Ardian Putranto 7 4,5 7

16 Theodora Arum Kristiawati 7 9 6

17 Albertus Magnus arya A. 8 9 7,5

18 Berlian Almananda Y. 5,5 8,5 5

19 Bimo Susetyo 6 8,5 7,5

20 Dimas Bayu Aji Putra 7,5 8 8,5

21 Petrus Gallilea Saputro 6 9 6

22 Albertus Konta Reinhart 6 8 8.5

23 Yoseph Kuntoro Nugrahanto

7 4,5 6,5

24 Ernest Lanang Pangestu 7 7,5 7,5

25 Nadea Indy Sara 6 5 7

26 Brigitta Pia Alvita 7 5 6

27 Riana Monita Sari 7 8 7

28 Theresa Sekar Wening 8 8,5 10

29 Sovian Mohammad Irvan 4 6 7

30 Yohana Novsaftiya 6,5 9 7

31 Yudhistiro Purwo C. 6 8,5 5

32 Guvinda Wahyu Bagus P. 2 4 7

33 Michael Setiawan 5 5 7

No.

Urut Nama

Data

(54)

Nilai Nilai Nilai

34 Maria Citra Kasih Larasati 7 8,5 8

35 Alexander Leison Jordan A.

2 5 6,5

Jumlah 217 244,5 276

Rata-Rata Kelas 6,20 6,98 7,88

Berdasarkan analisa pada tabel di atas terdapat kenaikan rata-rata

nilai ulangan sampai dengan akhir siklus yang kedua. Data awal sebelum

adanya tindakan nilai rata-rata hasil ulangan siswa adalah 62,00 dan pada

akhir siklus kedua nilai rata-rata ulangan siswa adalah 78,8. Dengan adanya

peningkatan rata-rata nilai ulangan siswa yang telah melebihi indikator

keberhasilan pada penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

peningkatan prestasi belajar sudah tercapai. Oleh karena itu penelitian

dihentikan sampai siklus kedua dan tidak dilanjutkan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Tri Mulyani

(Universitas Negeri Semarang, 2006) tentang “Upaya Meningkatkan Hasil

Belajar IPS Sejarah Dengan Metode Diskusi Terbimbing Dalam Pokok

Bahasan Perserikatan Bangsa-Bangsa Pada Siswa Kelas VI SD Margosari

Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang Tahun 2005/2006 ” dengan hasil

yang diperoleh menunjukkan bahwa melalui penerapan pembelajaran dengan

metode diskusi ada peningkatan prestasi belajar yang ditunjukkan pada awal

(55)

meningkat menjadi 74,4% pada siklus I serta 81,2% pada siklus II (diunduh

melalui dari

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH0126.dir/doc.pdf 

tanggal 26 Mei 2010). Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Sri Mudjiastuti (Universitas Negeri Semarang, 2006)

tentang “Penggunaan Metode Diskusi pada Mata Pelajaran IPS Dalam

Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik di SD Negeri Sampangan 04

Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang Tahun Ajaran 2004-2005” yang

menunjukkan hasil bahwa prestasi belajar siswa cukup baik, dengan

mengalami peningkatan dari 81,4% pada siklus I menjadi 84,1 pada siklus II

(diunduh melalui dari

(56)

40

 

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tindakan kelas penggunaan metode kerja

kelompok tentang gejala alam pada siswa kelas VI SD Kanisius Kotabaru

yang sudah dilaksanakan, peneliti menarik beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Dengan menggunakan metode kerja kelompok dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

tentang gejala alam pada kelas VI SD Kanisius Kotabaru tahun ajaran

2009/2010. Terbukti dengan tingkat prestasi yang melampaui SKBM

(Standar Ketuntasan Belajar Minimal) yaitu sebesar 69% pada siklus I

dan 79% pada siklus II untuk ketuntasan perorangan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang sudah

dilaksanakan dapat dikemukakan beberapa saran dalam rangka peningkatan

atau perbaikan pembelajaran di SD, yaitu:

1. Pembelajaran IPS hendaknya bervariasi dan tidak monoton sehingga hasil

pembelajaran dapat lebih maksimal.

2. Guru bukan sebagai narasumber tunggal dalam pembelajaran di kelas,

guru hendaknya semakin terampil mennggunakan dan memadukan

(57)

3. Pembahasan materi pembelajaran IPS, hendaknya siswa dilatih menguasai

jenjang kognitif yang semakin tinggi (tidak hanya level pengetahuan

hafalan), namun perlu adanya pembahasan kontekstual, dan adanya

pemaknaan arah afektif.

(58)

42

 

DAFTAR PUSTAKA

Susento, MS. 2007. Penelitian Tindakan Kelas, Kepala Pusat Penelitian dan Pelayanan Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Tanlain Wens. 2005. Modul Kuliah Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta

Ellis, Arthur, K. 1997. Teaching and Learning Elementary. Social Studies. Boston: Allyn and Bacon.

I.G. AK Wardani; Kuswaya Wihardit-Noehl Nasution. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Samlawi, Fakih dan Mattuh, Bunyamin. 1999. Konsep Dasar IPS. Jakarta: Dirjen Dikti (P3G-SD).

Winkel. 2007. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta. Media Abadi.

Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Kasbolah, Kasihani, ES. 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Malang : Universitas Negri Malang.

Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Priambodo, Arie, S. 2009. Panduan Praktis Menghadapi Bencana. Yogyakarta: Kanisius

Zaini, Hisyam, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan Madani.

Depdikbud. 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar GBPP Kelas VI. Jakarta: Depdikbud.

Hasan, M. 1999. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Depdikbud.

     

(59)

1994. Kurikulum Pendidikan Dasar. Garis-Garis Besar Program Pengajaran

Kelas VI

SD. Jakarta: Depdikbud.

1999/2000. Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Kelas VI Sekolah

Dasar. Jakarta: Depdikbud.

Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Depdiknas. 2004. Model Pembelajaran Terpadu IPS . Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional Balitbang Diknas Puskur.

Soemantri, M. Numan. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suharsimi Arikunto. 2006. ”Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”.

Jakarta: Rhineka Cipta 

 

(60)
(61)

Satuan Pendidikan

: SD Kanisius Kotabaru

Mata

pelajaran

:

IPS

Hari/tanggal/pertemuan ke : Rabu/10 Maret 2010

Kelas / semester

: VI / 2

Alokasi waktu

: 2 x 40 menit ( 2 x jp)

Cabang

IPS

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Sub materi

pokok

pembelajar

an

Kegiatan Pembelajaran

Indikator

Penilaian

Sumber

Belajar

1

2

3

4

5

6

7

8

Geografi

Sejarah

2.Memahami

gejala alam

yang terjadi

di Indonesia

dan

sekitarnya

.Memahami

gejala alam

yang terjadi

di Indonesia

dan

sekitarnya

2.1 Mengenal

cara-cara

menghadap

i bencana

alam

2.1 Mengenal

cara-cara

menghadap

i bencana

alam

Bencana

alam di

Indonesia

Kerugian

akibat

bencana

alam dalam

bidang

ekonomi

Kegiatan awal (10’)

1.

Apersepsi tentang cara-cara

menghadapi gejala alam

2.

Penyampaian tujuan

pembelajaran

3.

Membangun aturan

main/kesepakatan dalam

belajar

4.

Pembagian kelompok

1.

Siswa dapat

menyebutkan

beberapa

bencana alam

2.

Siswa dapat

menjelaskan

berbagai macam

kerugian akibat

bencana alam

3.

Siswa dapat

mengidentifikas

i bencana alam

Jenis

penilaian :

1.

tes tulis

2.

tes lisan

(62)

Cabang

IPS

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

pokok

pembelajar

an

Kegiatan Pembelajaran

Indikator

Penilaian

Sumber

Belajar

1

2

3

4

5

6

7

8

Kegiatan Inti (60’)

1.

Siswa dibagi dalam beberapa

kelompok (tiap kelompok

terdiri dari 5 siswa)

2.

Setiap kelompok membaca

beberapa artikel di buku pada

sebuah buku tentang bencana

alam di Asia Tenggara

3.

Masing-masing kelompok

berdiskusi, tukar pengalaman

tentang beberapa bencana

alam yang terjadi pada

negara-negara di Asia

Tenggar dan menyebutkan

macam-macam kerugian

yang ditimbulkan

4.

Siswa mempresentasikan

hasil diskusi kelompok di

depan kelas

Kegiatan Penutup (10’)

1.

Bersama siswa guru

(63)

Cabang

IPS

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

pokok

pembelajar

an

Kegiatan Pembelajaran

Indikator

Penilaian

Sumber

Belajar

1

2

3

4

5

6

7

8

2.

Refleksi dari isi pesan belajar

yang diterima sebagai pesan

moral dan hikmah belajar

yang dikaitkan dengan

kehidupan sehari-hari.

Dosen

Pembimbing

Guru

Pamong

Yogyakarta,

10

Maret

2010

Peneliti

...

...

Dewi

Marlina

Candrawati

(64)

Satuan Pendidikan

: SD Kanisius Kotabaru

Mata

pelajaran

:

IPS

Hari/tanggal/pertemuan ke : Jumat/19 Maret 2010

Kelas / semester

: VI / 2

Alokasi waktu

: 2 x 40 menit ( 2 x jp)

Cabang

IPS

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Sub materi

pokok

pembelajara

n

Kegiatan Pembelajaran

Indikator

Penilaian

Sumber

Belajar

1

2

3

4

5

6

7

8

Geografi

Sejarah

2.Memahami

gejala alam

yang terjadi di

Indonesia dan

sekitarnya

.Memahami

gejala alam

yang terjadi di

Indonesia dan

sekitarnya

2.1 Mengenal

cara-cara

menghada

pi bencana

alam

2.1 Mengenal

cara-cara

menghada

pi bencana

alam

Bencana

alam di

Indonesia

Kerugian

akibat

bencana

alam dalam

bidang

ekonomi

Kegiatan awal (10’)

1.

Apersepsi tentang cara-cara

menghadapi gejala alam

2.

Penyampaian tujuan

pembelajaran

3.

Membangun aturan

main/kesepakatan dalam

belajar

4.

Pembagian kelompok

1.

Siswa dapat

menyebutkan

beberapa

bencana alam

2.

Siswa dapat

menjelaskan

berbagai macam

kerugian akibat

bencana alam

3.

Siswa dapat

mengidentifikasi

bencana alam

(65)

Cabang

IPS

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

pokok

pembelajara

n

Kegiatan Pembelajaran

Indikator

Penilaian

Sumber

Belajar

1

2

3

4

5

6

7

8

Kegiatan Inti (60’)

5.

Siswa dibagi dalam

beberapa kelompok (tiap

kelompok terdiri dari 3

siswa)

6.

Guru menyajikan materi

pelajaran tentang sikap

dalam menghadapi gejala

alam melalui beberapa

gambar bencana alam

7.

Setiap kelompok mengamati

beberapa macam gambar

bencana alam yang

disediakan guru dan

membahas cara mengatasi

bencana alam tersebut

8.

Setiap kelompok

mempresentasikan di depan

kelas dari hasil pengamatan

dan hasil diskusi mereka

4.

Siswa dapat

membandingkan

ciri-ciri bencana

alam Indonesia

5.

Siswa dapat

mencari

perbedaan dan

persamaan

bencana alam

Indonesia

6.

Siswa dapat

mengidentifikasi

dampak

(66)

Cabang

IPS

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

pokok

pembelajara

n

Kegiatan Pembelajaran

Indikator

Penilaian

Sumber

Belajar

1

2

3

4

5

6

7

8

Kegiatan Penutup (10’)

1.

Bersama siswa guru

membuat penguatan pesan

belajar tentang bencana

alam

2.

Refleksi dari isi pesan

belajar yang diterima sebagai

pesan moral dan hikmah

belajar yang dikaitkan

dengan kehidupan

sehari-hari.

Gambar

Tabel 1. Waktu penelitian ………………………………………………
Tabel 1.
Tabel 2. Pengumpulan Data
Tabel 3. Kondisi Tiap Siklus
+7

Referensi

Dokumen terkait

Apakah sudah sesuai antara diagnosa yang ditegakkan dengan data fokus yang didapat dari pasien maupun dari pemeriksaan yang telah dilakukan?. Diagnosa keperawatan

Hasil penelitian menunjukkan dosis terbaik silase jeroan ikan hiu untuk mensubstitusi protein tepung ikan dalam formula pakan ikan lele dumbo adalah sebesar sebesar 63,50%

procedure Edit2KeyPress(Sender: TObject; var Key: Char); procedure Button4Click(Sender: TObject);. procedure

Pengalaman pola hidup sehat yang dirasakan oleh pengguna Soyjoy Food Diary termasuk kedalam salah satu praktek dari komunikasi pemasaran memanfaatkan jaringan

Salah satunya terdapat di dalam bahasa daerah di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Kabupaten Lombok Barat, yakni di Desa Gelogor Kecamatan Kediri

Terdapat dua strategic Objectives dalam pengukuran kinerja balanced scorecard yang mencerminkan baik dan buruknya kinerja rantai pasok berkenan dengan pelanggan, yaitu

Hasil perhitungan analisis usaha tani memberikan indikasi bahwa pola agroforestry Nyamplung layak dikembangkan di lahan sempit dengan pilihan jenis tanaman kelapa,

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kemampuan reaktor fluidisasi tiga fase dalam meningkatkan kandungan DO dan menurunkan kandungan organik yaitu COD dan mempelajari