Pemodelan
Pemodelan Nonlinear
Nonlinear Elemen
Elemen Beton
Beton
Bertulang
Bertulang Dalam
Dalam Analisis
Analisis Struktur
Struktur
Oleh
Iman Satyarno
SHORTCOURSE dan PAMERAN TEKNIK
Pendahuluan
• Struktur beton bertulang dibuat dari bahan
komposit beton yang hanya mampu menahan gaya tekan dan baja tulangan yang hanya
mampu menahan gaya tarik jika bekerja sendiri-sendiri
sendiri-sendiri
• Jumlah dan konfigurasi tulangan serta bentuk dan ukuran tampang dari beton berpengaruh terhadap sifat mekanika dan mekanisme
keruntuhan elemen beton bertulang pada pada beban ultimit
Pendahuluan
• Analisis
linear
digunakan untukdesign
• Analisis
nonlinear
digunakan untukevaluasi
kapasitas dan kecukupan hasil design
yang dilakukan untuk memperkirakan kinerja yang dilakukan untuk memperkirakan kinerja dari bangunan (yang umumnya tidak pernah dilakukan)
• Prinsip dasar:
Pendahuluan
Evaluasi kecukupan design untuk mengetahui
kinerja bangunan terhadap beban ultimit dilakukan dengan penggunakan parameter:
• Gaya dan momen untuk mengevaluasi kecukupan design kekuatan komponen struktur
• Deformasi dan rotasi untuk mengevaluasi • Deformasi dan rotasi untuk mengevaluasi
kecukupan daktilitas komponen struktur • Simpangan atau drift untuk mengevaluasi
kecukupan design komponen arsitektur misalnya dinding
• Percepatan untuk mengevaluasi kecukupan design komponen peralatan (mekanikal dan elektrikal)
MULAI KINERJA YANG DIINGINKAN DESIGN BERDASARKAN ANALISIS ELASTIS LINEAR UMUMNYA PROSES PROSES PERANCANGAN:
BIASANYA TIDAK DIDEFINISIKAN
LINEAR APAKAH KINERJA DAPAT TERCAPAI SELESAI YES NO UMUMNYA PROSES PERANCANGAN BERHENTI DI SINI MEMERLUKAN ANALISIS NOLINEAR
Dasar-dasar design bangunan berbasis kinerja
Component
Designed performance level
Operational Immediate Occupancy
Life Safety Collapse Prevention Structural Designed µ ≤ 2 R ≤ 3.2 I ≥ 1.5 Designed 2 < µ ≤ 3 3.2 < R ≤ 4.8 I ≥ 1.25 Designed 3 < µ ≤ 4 4.8 < R ≤ 6.4 I ≥1.1 Designed µ > 4 R > 6.4 I = 1
Architectural Very small drift
Small drift Large drift Very large drift drift
i ≤ 0.75%
0.75 < i ≤ 1.50% 1.50 < i ≤ 2.50% i > 2.5 %
Mechanical Fully designed Partly designed Mostly not designed
Not designed Electrical Fully designed Partly designed Mostly not
designed
Not designed Equipment Fully designed Partly designed Mostly not
designed
Not designed
Apakah persyaratan tersebut di atas terpenuhi ketika bangunan dilanda gempa?
Kecukupan design kolom (gaya dan deformasi)
Kecukupan design balok
(gaya dan deformasi)
Kecukupan design dinding (drift untuk in plane dan percepatan untuk out of plane)
Kecukupan design dinding (drift untuk in plane dan percepatan untuk out of plane)
out of plane
Kecukupan design
Kecukupan design plafon (percepatan vertikal)
Kecukupan design elektrikal (percepatan)
Kecukupan design mekanikal dan peralatan (percepatan)
Kecukupan design bangunan secara keseluruhan
Kecukupan design bangunan secara keseluruhan
Kecukupan design bangunan secara keseluruhan
Kecukupan design bangunan secara keseluruhan
Kecukupan design bangunan secara keseluruhan
Kecukupan design bangunan secara keseluruhan
OK
Tidak OK
KEGAGALAN-KEGAGALAN DESIGN DI ATAS
SEBENARNYA DAPAT DIPREDIKSI DENGAN
MELAKUKAN ANALISIS NONLINEAR
MELAKUKAN ANALISIS NONLINEAR
Pemodelan non linear
• Karena pada beban ultimit seperti saat gempa respons struktur bisa telah memasuki kondisi nonlinier maka hanya analisis nonlinier yang bisa memberi gambaran respons nonlinier bisa memberi gambaran respons nonlinier bangunan secara memadai
• Pemodelan nonlinear meliputi
nonlinear
Pemodelan nonlinear geometri
• Kedudukan atau koordinat titik dari elemen tidak tetap tetapi selalu dihitung ulang setiap ada perubahan beban
• Pemodelan nonlinear geometri umumnya
• Pemodelan nonlinear geometri umumnya
• Besarnya momen pada cantilever tanpa P-∆ efek: M = Fy
• Besarnya momen pada cantilever dengan P-∆ efek: M = Fy’ + Px’ atau M = Fy’ + PD
P
∆
(0 ,
y
)
(
x
’ ,
y
’)
P
Posisi
tanpa
P
-
∆
Posisi
dengan
P
-
∆
F
(0 ,
y
)
(
x
’ ,
y
’)
F
Pemodelan nonlinear material meliputi:
• Pemodelan elemen struktur untuk
memperhitungkan nonlinear material dalam analisis
• Pemodelan kapasitas tampang elemen
• Pemodelan kapasitas tampang elemen struktur (backbone)
Pemodelan nonlinear material pada
elemen struktur untuk analisis
• Struktur beton bertulang umumnya adalah
berupa rangka batang (frame members) yaitu balok dan kolom
• Balok umumnya memikul momen dan gaya
• Balok umumnya memikul momen dan gaya geser
• Kolom umumnya memikul momen, gaya aksial dan gaya geser
• Tipikal respons nonlinear di balok dan kolom adalah akibat terbentuknya sendi-sendi plastis di batang akibat aksial, momen dan atau geser
Non-reversing plastic hinge
Reversing plastic hinge
(a) Beam developing non-reversing plastic hinges
Non-reversing plastic hinge Reversing plastic hinges Shear failure Reversing plastic hinges
(b) Beam developing reversing plastic hinges
Reversing plastic hinge
plastic hinges
Reversing plastic hinges
Reversing plastic hinges
Pemodelan nonlinear material pada komponen beton bertulang frame members
• Two components model (Clough et al.,1965)
• One component model (Giberson, 1969)
• Modified Giberson one component model (Takayanagi et al., 1979, Thom et al., 1983) (Takayanagi et al., 1979, Thom et al., 1983)
• A compound-spring member model to
Two components model (Clough et al.,1965)
• The first component is a linear elastic member and the second component is an elasto-plastic member.
• The flexural stiffness of the elastic component
• The flexural stiffness of the elastic component is proportional to rEI, where E = modulus of elasticity, I = moment of inertia, and r =
Reversing plastic hinge
Reversing plastic hinge
Two components model (Clough et al.,1965)
• The flexural stiffness of the elasto-plastic component is proportional to (1-r)EI
• This model is appropriate only for inelastic behaviour of members that have bilinear behaviour of members that have bilinear
hysteresis loops where the value of r at both ends shall be the same.
One component model (Giberson, 1969)
• A member is assumed to consist of an elastic component or member and a non-linear
rotational spring at each end
• The spring has an infinite stiffness before the
• The spring has an infinite stiffness before the occurrence of flexural yielding
• The advantage of using this model is that any type of hysteresis model can be applied and it is not necessary to have the same type of
Reversing plastic hinge
Reversing plastic hinge
Modified Giberson one component model
(Takayanagi et al., 1979, Thom et al., 1983)
• As a modification of one component Giberson model
• An inelastic shear spring is placed to act in series with the flexural spring at each end series with the flexural spring at each end
• The flexibility matrix of the member is
expressed as the direct sum of the flexural flexibility matrix and shear flexibility matrix
• The stiffness matrix is found by inverting this flexibility matrix
Reversing plastic hinge
Reversing plastic hinge
Modified Giberson one component model (Takayanagi et al., 1979, Thom et al., 1983)
Compound-spring member model to
represent each critical region (Satyarno, 2000)
• The stiffness of the shear spring and the flexural spring in the compound-spring
members that represent the critical regions are not taken as infinitely rigid before the occurrence of yielding
occurrence of yielding
• The stiffness of the shear spring and the flexural spring in the compound-spring
member model are based on the strength or the detailing of the reinforcement and the pre determined axial load
θ ∆ ∆ ∆ θ ∆ ∆ ∆ − − − − − − = ∆ ∆ ∆ ∆ ∆ ∆ j j j i i i f f s s x x f f s s x x j j j i i i 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 y x y x K K K K K K K K K K K K M V N M V N
A compound-spring member model to represent each critical region (Satyarno, 2000)
A compound-spring member model to
represent each critical region (Satyarno, 2000)
• The stiffness of the elastic members that
represent the regions that remain elastic are based on the gross section properties.
• The flexural spring and shear spring can have
• The flexural spring and shear spring can have inelastic deformations and have interaction
The idealised development of moment in the flexural spring (Satyarno, 2000)
y u
θ
θ
µ
=
The idealised development of moment in the flexural spring (Satyarno, 2000)
The idealised development of shear force in the shear spring (Satyarno, 2000).
The idealised development of shear force in the shear spring (Satyarno, 2000).
The rate of shear strength degradation due to the increase of rotational ductility (NZNSEE, 1996)
The rate of shear strength degradation provided by concrete as the increment of curvature ductility (NZNSEE, 1996)
Pemodelan nonlinear material pada
kapasitas tampang elemen struktur
• Kapasitas tampang elemen struktur beton bertulang tergantung dari beberapa
parameter
• Untuk kapasitas lentur sebagai contoh
• Untuk kapasitas lentur sebagai contoh
parameter yang berpengaruh antara lain: - Gaya aksial yang bekerja
- Diagram tegangan-regangan baja dan beton yang digunakan
Contoh kapasitas tampang:
Analisis tampang lentur (momen-kurvatur)
b h εc εsj fci fsi c Asi φ εci ysj yci Aci n n∑
∑
= = + = = c ns j sj sj n i ci ci A f A f P 1 1 aksial Gaya∑
∑
= = + = = c ns j sj sj sj n i ci ci ciA y f A y f M 1 1 Momen c c ε φ = = Kurvatur150 200 250 300 350 400 450 M o m en t (k N m )
Effect of axial load and steel yield strength on flexural strength 0 50 100 150 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 P/(fc'/Ac) M o m en t (k N m ) fc' = 20 MPa, fy = 300 MPa, D19, 0.003 fc' = 20 MPa, fy = 400 MPa, D19, 0.003 fc' = 20 MPa, fy = 500 MPa, D19, 0.003
4 6 8 10 12 14 D u ct il it y (µ = φ u/φ y ) fc' = 20 MPa, fy = 300 MPa, D19, 0.003 fc' = 20 MPa, fy = 400 MPa, D19, 0.003 fc' = 20 MPa, fy = 500 MPa, D19, 0.003 0 2 4 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 P/(fc'/Ac) D u ct il it y (
Effect of axial load and steel yield strength on flexural ductility
150 200 250 300 350 400 450 M o m en t (k N m ) 0 50 100 150 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 P/(fc'/Ac) M o m en t (k N m ) fc' = 20 MPa, fy = 300 MPa, D19, 0.003 fc' = 30 MPa, fy = 300 MPa, D19, 0.003 fc' = 40 MPa, fy = 300 MPa, D19, 0.003
Effect of axial load and concrete compressive strength on flexural strength
4 6 8 10 12 14 D u ct il it y (µ = φ u/φ y ) fc' = 20 MPa, fy = 300 MPa, D19, 0.003 fc' = 30 MPa, fy = 300 MPa, D19, 0.003 fc' = 40 MPa, fy = 300 MPa, D19, 0.003 0 2 4 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 P/(fc'/Ac) D u ct il it y (
Effect of axial load and concrete compressive strength on flexural ductility
150 200 250 300 350 400 450 M o m en t (k N m ) 0 50 100 150 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 P/(fc'/Ac) M o m en t (k N m ) fc' = 20 MPa, fy = 300 MPa, D19, 0.003 fc' = 20 MPa, fy = 300 MPa, D19, 0.004 fc' = 20 MPa, fy = 300 MPa, D19, 0.005
Effect of axial load and maximum concrete compressive strain on flexural strength
4 6 8 10 12 14 D u ct il it y (µ = φ u/φ y ) fc' = 20 MPa, fy = 300 MPa, D19, 0.003 fc' = 20 MPa, fy = 300 MPa, D19, 0.004 fc' = 20 MPa, fy = 300 MPa, D19, 0.005 0 2 4 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 P/(fc'/Ac) D u ct il it y (
Effect of axial load and maximum concrete compressive strain on flexural ductility
Pemodelan hysteresis loops
• Pemodelan hysteresis loops diperlukan apabila analisis nonlinear yang dilakukan adalah akibat
beban dinamik yang bersifak siklik (beban dengan arah bolak-balik)
• Ada banyak pemodelan bentuk histeresis loops • Ada banyak pemodelan bentuk histeresis loops
yang sudah dikembangkan
• Pemilihan model histeresis loops biasanya didasarkan pada penyederhanaan yang digunakan atau sesuai dengan mekanisme
nonlinear yang diperkirakan sebagaimana contoh berikut:
Contoh analisis statik nonlinear (pushover
analysis) dengan SAP 2000 pada struktur
kantilever dari beton bertulang untuk
kantilever dari beton bertulang untuk
F
P
F
P
F
P
F
P
F
P
F
P
3 m
F
P
3 m
F
P
∆
(x’ , y’)
F
P
∆
(x’ , y’)
Perbandingan gaya lateral-simpangan dengan dan tanpa P-∆ efek
F
P
∆
(x’ , y’)
Perbandingan gaya lateral-simpangan dengan dan tanpa P-∆ efek
Kapasitas struktur dari analisis statik
nonlinear untuk
P
= 0.1
f’
cA
g:
• Fy = 63.00 kN • δu = 63 mm Fy = 63 mm δu = 63 mm Fy = 63 mmPerkiraan kinerja struktur dari analisis
respons riwayat waktu (time history)
linear dengan SAP 2000 menggunakan
catatan gempa El Centro yang diskala
catatan gempa El Centro yang diskala
P = 0.1f’
cA
gCatatan gempa El Centro dengan PGA = 0.30 g x 0.75 = 0.23 g = 2.21 m/det2
P = 0.1f’
cA
gPercepatan maxsimum = 7.3 m/det2 = 0.74 g atau 3.31 x PGA
P = 0.1f’
cA
gSimpangan maxsimum δmax = 52.6 mm, drfit = 52.6/3000 = 1.75 %
Dari hasil analisis respons riwayat waktu
linear dapat diperkirakan kinerja dari
struktur:
• Percepatan maksimum = 0.74 g sudah cukup besar untuk menggulingkan barang-barang yang ditaruh tanpa anker
• Struktur sudah leleh karena F = 213.4 kN >
• Struktur sudah leleh karena Fmaks = 213.4 kN >
Fy = 63.00 kN dengan daktilitas Fmaks / Fy = 3.4
• Struktur masih OK karena
δmax = 52.6 mm < δu = 63 mm
• Drift yang terjadi 1.5 < 1.75 < 2.5 %
Perkiraan kinerja struktur dari analisis
respons riwayat waktu (time history)
nonlinear dengan SAP 2000
menggunakan catatan gempa
menggunakan catatan gempa
F
P
∆
(x’ , y’)
Percepatan maxsimum = 3.83 m/det2 = 0.39 g atau 1.74 x PGA
F
P
∆
(x’ , y’)
Gaya geser maxsimum Fmax = 64.2 kN ≈
F
P
∆
(x’ , y’)
F
P
∆
(x’ , y’)
Simpangan maxsimum δmax = 41.6 mm, drfit = 41.6/3000 = 1.39 %
Dari hasil analisis respons riwayat waktu
nonlinear dapat diperkirakan kinerja dari
struktur:
• Percepatan maksimum = 0.39 g tidak begitu besar untuk menggulingkan barang-barang yang ditaruh tanpa anker
• Struktur sudah leleh karena Fmaks = 64.2 kN >
• Struktur sudah leleh karena Fmaks = 64.2 kN >
Fy = 63.00 kN dengan daktilitas ≈ 2
• Regangan tekan pada beton belum mencapai ultimit
• Regangan pada baja belum mencapai strain hardening
Dari hasil analisis respons riwayat waktu
nonlinear dapat diperkirakan kinerja dari
struktur:
• Struktur masih OK karena
δmax = 41.6 mm < δu = 63 mm
• Drift yang terjadi 0.75 < 1.39 < 1.5 %
• Kinerja : IMMEDIATE OCCUPANCY
Perbedaan hasil linear dan nonlinear
Parameter Linear Nonlinear
Percepatan 0.74 g 0.39 g Fmax 213.4 kN 64.2 kN Daktilitas 3.4 2 Daktilitas 3.4 2 δmaks 52.6 mm 41.6 mm Drift 1.75 % 1.39 %
Kinerja LIFE SAFETY IMMEDIATE OCCUPANCY
Perkiraan kinerja struktur dari analisis
respons riwayat waktu (time history)
nonlinear dengan SAP 2000
menggunakan catatan gempa
menggunakan catatan gempa
P = 0.1f’
cA
gCatatan gempa El Centro dengan PGA = 0.30 g = 2.94 m/det2
F
P
∆
(x’ , y’)
Gaya geser maksimum sekitar Fy = 63 kN
F
P
∆
(x’ , y’) Hubunganmenunjukan struktur tidak stabilbeban-simpangan
dengan simpangan sekitar 3 m
Baja sudah putus Baja sudah putus
F
P
∆
(x’ , y’)
Simpangan maxsimum sangat besar sekitar 3 m, menandakan struktur (analisis) sudah tidak
stabil
tidak stabil tidak stabil
Dari hasil analisis respons riwayat waktu
nonlinear dapat diperkirakan kinerja dari
struktur:
• Simpangan sudah sangat besar
• Baja sudah putus
• Beton sudah hancur
• Kinerja struktur: RUNTUH