PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS
VIDEO PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DASAR
KD 3.10 DAN 4.10 JURNAL PENYESUAIAN
DI SMK NEGERI 1 GODEAN KELAS X
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Hernadito Medika Putra NIM: 161334018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
i
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS
VIDEO PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DASAR
KD 3.10 DAN 4.10 JURNAL PENYESUAIAN
DI SMK NEGERI 1 GODEAN KELAS X
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Hernadito Medika Putra NIM: 161334018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
iv
PERSEMBAHAN
Karya ini aku persembahkan:
Teruntuk Tuhan ku Tuhan Yesus Kristus sang Juruslamat
Teruntuk mama Esswandarti dan papah Sarindi
Teruntuk mas Hutomo Erry Pratama dan dede gendut Hizkia Tri
Pamungkas
Teruntuk cewek spesial yaitu Claudia Christabel Maharani
Teruntuk kedua sahabat saya Aluisius Luis tenyom, dan Pranowo
Darma Jati
Teruntuk teman-teman pendidikan akuntansi angkatan 16
Teruntuk almamater ku Universitas Sanata Dharma.
v
MOTTO
“Hidup menjadi berkat dan mempunyai pendirian serta memiliki
kebaikan dan kepedulian terhadap sesama”
“Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya,
dan Ia akan bertindak”
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEO PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DASAR KD 3.10 DAN 4.10 JURNAL
PENYESUAIAN DI SMK NEGERI 1 GODEAN KELAS X
Hernadito Medika Putra
Universitas Sanata Dharma
2020
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk berupa media pembelajaran berbasis video yang layak dan berkualitas untuk mata pelajaran Akuntansi Dasar untuk KD 3.10 dan 4.10 jurnal penyesuaian pada siswa SMK Kelas X Bidang Keahlian Akuntansi Keuangan Lembaga.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development (R&D)). Langkah-langkah yang digunakan dalam pengembangan ini menggunakan prosedur pengembangan menurut Dick dan Carey. Penelitian ini terbagi menjadi 3 tahap, yaitu: tahap uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba kelompok besar. Subjekpenelitian ini adalah peserta didik kelas X SMK Negeri 1 Godean Bidang Keahlian Akuntansi Keuangan Lembaga. Jumlah subjek pada penelitian ini sebanyak 43 peserta didik, yang terdiri dari 3 peserta didik untuk uji coba perorangan, 5 peserta didik untuk uji coba kelompok kecil, dan 35 peserta didik untuk uji coba kelompok besar. Data penilaian kualitas dan kelayakan beserta saran untuk revisi produk media pembelajaran berbasis video dikumpulkan dengan kuesioner. Analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif yang berupa rata-rata
Hasil penelitian menunjukan bahwa media pembelajaran berbasis video layak digunakan dalam pembelajaran di kelas. Hal ini ditunjukkan oleh hasil penilaian media pembelajaran berbasis video pada: (1) validasi ahli materi, termasuk dalam kriteria “baik” dengan skor rata-rata sebesar 4,10, (2) validasi ahli media tahap I, termasuk dalam kriteria “baik” dengan skor rata-rata sebesar 4,11, (3) validasi ahli media tahap II, termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan skor rata-rata sebesar 4,39, (4) validasi ahli bahasa, termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan skor rata-rata sebesar 4,53, (5) validasi praktisi tahap I termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan skor rata-rata sebesar 4,76, (6) validasi praktisi tahap II termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan skor rata-rata sebesar 4,70, (7) hasil penilaian uji coba perorangan termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan skor rata-rata sebesar 4,21, dan (8) hasil penilaian uji coba kelompok kecil termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan skor rata-rata sebesar 4,46.
Kata Kunci: Pengembangan, media pembelajaran berbasis video, jurnal
ix ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF VIDEO-BASED TEACHING MEDIA IN BASIC ACCOUNTING CLASS FOR BC 3.10 AND 4.10 ON JOURNAL OF ADJUSTMENT IN VOCATIONAL SCHOOL 1 GODEAN CLASS X
Hernadito Medika Putra Sanata Dharma University
2020
This study aimed to develop a product of appropriate and qualified video-based learning media for Basic Accounting subjects in BC 3.10 and 4.10 on Journal of Adjustment for Grade X of vocational high school students specializing in the Institution Financial Accounting Expertise.
The research method was Research and Development (R&D). The steps utilized in this development were the development procedures according to Dick and Carey. This research was divided into 3 stages, namely: individual trial phase, small group trial, and large grup trials. The subject of the study were Grade X students of SMK Negeri 1 Godean specializing in the Institution Financial Accounting Expertise. The number of the subjects in this study were 43 students, consisting of 3 students for individual trials, 5 students for small group trials, and 35 students for large grup trials. Quality and feasibility assessment data along with suggestions for revision of video-based learning media products were collected using questionnaires. The analysis used was qualitative and quantitative in the form of an average.
The results showed that video-based instructional media was decent used in learning in the classroom. This is indicated by the results of the assessment of video-based learning media on (1) validation of the material experts, included in the "good" criteria with an average score of 4.10, (2) validation of the phase I media experts, including the "good" criteria with an average score of 4.11, (3) validation of phase II media experts, included in the criteria of "very good" with an average score of 4.39, (4) validation of linguists, included in the criteria of "very good" with an average score of 4.53, (5) validation of stage I practitioners included in the criteria of "very good" with an average score of 4.76, (6) validation of practitioners of stage II included in the criteria of "very good" with scores an average of 4.70, (7) the results of the individual trial evaluation are included in the "very good" criteria with an average score of 4.21, and (8) the results of the small group trial evaluation are included in the "very good" criteria with an average score of 4, 46.
Keywords: Development, video-based teaching media in basic, journal of
x
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video Pada Mata Pelajaran Akuntansi Dasar KD 3.10 dan 4.10 Jurnal Penyesuaian Di SMK Negeri 1 Godean, dengan baik dan tepat waktu.
Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini mendapat masukan, kritik, dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Dr. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., M.Ed. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Dr. S. Widanarto P., S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
3. Segenap Dosen dan karyawan Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi yang telah mendidik dan memberikan pengetahuan selama ini serta layanan administrasi dengan baik kepada penulis selama menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma.
xi
4. Kepala Sekolah, guru, dan peserta didik kelas X AKL 1 dan 3 SMK Negeri 1 Godean Tahun Ajaran 2019/2020 yang telah membantu penulis dalam penelitian ini.
5. Keluarga yang telah memberikan motivasi, semangat, dan dukungan doa selama ini.
6. Kelompok skripsi satu payung Berty yang telah saling membantu dan berdiskusi selama penyusunan skripsi ini.
7. Seluruh teman-teman Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi 2016 Universitas Sanata Dharma yang telah berjuang bersama dalam menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
8. Semua pihak yang terlibat dalam dan telah membantu dalam proses pembuatan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
MOTTO... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR GAMBAR………....xxi
DAFTAR LAMPIRAN………...xxvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Batasan Masalah ... 4
D. Rumusan Masalah ... 5
xiii
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ... 5
G. Manfaat Penelitian dan Pengembangan ... 6
H. Asumsi Pengembangan ... 7
BAB II KAJIAN TEORETIK ... 9
A. Revolusi Industri ... 9
1. Pengertian Revolusi Industri ... 9
2. Sejarah Revolusi Industri ... 10
3. Penerapan Revolusi Industri ... 11
B. Media Pembelajaran ... 12
1. Pengertian Media Pembelajaran ... 12
2. Ciri-ciri Media Pembelajaran ... 13
3. Tujuan, Fungsi, Manfaat Media Pembelajaran ... 14
4. Klasifikasi Media Pembelajaran ... 18
C. Media Video ... 19
1. Pengertian Media Video ... 19
2. Keunggulan Media Video ... 20
3. Keterbatasan Media Video ... 21
4. Tujuan Pemanfaatan Media Video ... 22
D. Kurikulum 2013 ... 23
1. Pengertian Kurikulum 2013 ... 23
2. Tujuan dan Fungsi Kurikulum2013 ... 23
3. Keunggulan Kurikulum 2013 ... 24
xiv
E. Materi Jurnal Penyesuaian ... 25
1. Pengertian Jurnal Penyesuaian ... 25
2. Fungsi Jurnal Penyesuaian ... 25
3. Tujuan Jurnal Penyesuaian ... 26
4. Prosedur Pencatatan Jurnal Penyesuaian ... 26
5. Pendekatan Pencatatan Jurnal Penyesuaian ... 27
6. Akun-akun yang Memerlukan Jurnal Penyesuaian ... 27
F. Penelitian dan Pengembangan (R&D) ... 28
1. Pengertian Penelitian dan Pengembangan ... 28
2. Lingkup Penelitian dan Pengembangan ... 29
3. Ciri-ciri Penelitian dan Pengembangan ... 30
4. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan ... 30
G. Penelitian Relevan ... 34
BAB III METODE PENELITIAN ... 36
A. Model Pengembangan ... 36
B. Prosedur Pengembangan ... 36
C. Desain Uji Coba Produk ... 41
1. Desain Validasi dan Uji Coba Produk ... 42
2. Validator dan Subjek Uji Coba ... 43
3. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data... 44
a. Kuesioner ... 44
b. Observasi ... 52
xv
4. Teknik Analisis Data ... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ... 58
A. Hasil Pengembangan Produk Awal ... 58
1. Deskripsi Penelitian ... 58
a. Deskripsi Subjek Penelitian ... 58
b. Deskripsi Waktu dan Lokasi Penelitian ... 58
c. Profil Sekolah ... 59
2. Deskripsi Produk ... 60
a. Konsep Produk ... 60
b. Pengumpulan Bahan ... 61
c. Pembuatan Produk ... 61
3. Deskripsi Analisis Kebutuhan ... 75
4. Deskripsi Hasil Observasi Penelitian ... 76
B. Hasil Uji Coba Produk ... 77
1. Validasi Ahli Materi ... 77
2. Validasi Ahli Media ... 81
3. Validasi Ahli Bahasa ... 92
4. Validasi Praktisi ... 100
5. Uji Coba Perorangan ... 115
6. Uji Coba Kelompok Kecil ... 124
C. Revisi Produk ... 134
D. Kajian Produk Akhir ... 137
xvi
BAB V PENUTUP ... 140
A. Kesimpulan ... 140
B. Saran ... 141
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Validasi untuk Validasi Produk Oleh Ahli
materi ... 43
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Validasi untuk Validasi Produk Oleh Ahli media ... 44
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Validasi untuk Validasi Produk Oleh Ahli bahasa... 45
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Validasi untuk Validasi Oleh Praktisi ... 46
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kuesioner Untuk Peserta Didik ... 47
Tabel 3.6 Evaluasi dan Tangapan Peserta Didik ... 49
Tabel 3.7 Tabel Observasi Pendidik ... 51
Tabel 3.8 Tabel Observasi Peserta Didik ... 52
Tabel 3.9 Lembar Analisis Kebutuhan Peserta Didik ... 53
Tabel 3.10 Konversi Nilai Skala Lima berdasarkan PAP ... 55
Tabel 3.11 Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif ... 56
Tabel 3.12 Pedoman Konversi Data Kriteria Penilaian ... 57
Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 58
Tabel 4.2 Hasil Validasi Ahli Materi Aspek Isi ... 78
Tabel 4.3 Analisis Data Penilaian Aspek Isi (Materi) Ahli Materi ... 79
Tabel 4.4 Hasil Validasi Ahli Materi Aspek Pembelajaran ... 80
Tabel 4.5 Analisis Data Penilaian Aspek Pembelajaran Ahli Materi ... 80 Tabel 4.6 Rekapitulasi Penilaian Produk Media Pembelajaran Berbasis
xviii
video oleh Ahli Materi ... 81
Tabel 4.7 Hasil Validasi Ahli Media Aspek Penyajian Tahap I ... 82
Tabel 4.8 Analisis Data Penilaian Aspek Penyajian Ahli Media Tahap I ... 83
Tabel 4.9 Hasil Validasi Ahli Media Aspek Tampilan Tahap I ... 84
Tabel 4.10 Analisis Data Penilaian Aspek Tampilan Ahli Media Tahap I ... 84
Tabel 4.11 Hasil Validasi Ahli Media Aspek Pemrograman Tahap I ... 85
Tabel 4.12 Analisis Data Penilaian Aspek Pemrograman Ahli Media Tahap I ... 85
Tabel 4.13 Rekapitulasi Penilaian Produk Media Pembelajaran Berbasis video oleh Ahli Media Tahap I ... 86
Tabel 4.14 Hasil Validasi Ahli Media Aspek Penyajian Tahap II ... 87
Tabel 4.15 Analisis Data Penilaian Aspek Penyajian Ahli Media Tahap II ... 87
Tabel 4.16 Hasil Validasi Ahli Media Aspek Tampilan Tahap II ... 88
Tabel 4.17 Analisis Data Penilaian Aspek Tampilan Ahli Media Tahap II... 89
Tabel 4.18 Hasil Validasi Ahli Media Aspek Pemrograman Tahap II ... 90
Tabel 4.19 Analisis Data Penilaian Aspek Pemrograman Ahli Media Tahap II ... 90
Tabel 4.20 Rekapitulasi Penilaian Produk Media Pembelajaran Berbasis video oleh Ahli Media Tahap II ... 91
Tabel 4.21 Rekapitulasi Penilaian Produk Media Pembelajaran Berbasis video oleh Ahli Media Tahap I dan Tahap II ... 92
Tabel 4.22 Hasil Validasi Ahli Bahasa Aspek Komunikatif ... 93
xix
Tabel 4.24 Hasil Validasi Ahli Bahasa Aspek Keterbacaan ... 94
Tabel 4.25 Analisis Data Penilaian Aspek Keterbacaan Ahli Bahasa ... 94
Tabel 4.26 Hasil Validasi Ahli Bahasa Aspek Lugas ... 95
Tabel 4.27 Analisis Data Penilaian Aspek Lugas Ahli Bahasa ... 96
Tabel 4.28 Hasil Validasi Ahli Bahasa Aspek Kesesuaian dengan Tingkat perkembangan Peserta Didik ... 97
Tabel 4.29 Analisis Data Penilaian Aspek Kesesuaian dengan Tingkat perkembangan Peserta Didik Ahli Bahasa ... 97
Tabel 4.30 Hasil Validasi Ahli Bahasa Keruntutan dan Keterpaduan Alur pikir ... 98
Tabel 4.31 Analisis Data Penilaian Aspek Keruntutan dan Keterpaduan Alur pikir Ahli Bahasa ... 98
Tabel 4.32 Rekapitulasi Penilaian Produk Media Pembelajaran Berbasis video oleh Ahli Bahasa ... 99
Tabel 4.33 Hasil Validasi Praktisi Aspek Materi Tahap I ... 100
Tabel 4.34 Analisis Data Penilaian Aspek Materi Oleh Praktisi Tahap I ... 101
Tabel 4.35 Hasil Validasi Praktisi Aspek Bahasa Tahap I... 102
Tabel 4.36 Analisis Data Penilaian Aspek Bahasa Oleh Praktisi Tahap I ... 103
Tabel 4.37 Hasil Validasi Praktisi Aspek Penyajian Tahap I ... 104
Tabel 4.38 Analisis Data Penilaian Aspek Penyajian Oleh Praktisi Tahap I ... 104
Tabel 4.39 Hasil Validasi Praktisi Aspek Tampilan Menyeluruh Tahap I ... 105
Tabel 4. 40 Analisis Data Penilaian Aspek Tampilan Menyeluruh Oleh praktisi Tahap I ... 106
xx
Tabel 3.41 Rekapitulasi Penilaian Produk Media Pembelajaran Berbasis
video oleh Praktisi Tahap I ... 107
Tabel 4.42 Hasil Validasi Praktisi Aspek Materi Tahap II ... 107
Tabel 4.43 Analisis Data Penilaian Aspek Materi Oleh Praktisi Tahap II ... 108
Tabel 4.44 Hasil Validasi Praktisi Aspek Bahasa Tahap II ... 109
Tabel 4.45 Analisis Data Penilaian Aspek Bahasa Oleh Praktisi Tahap II ... 110
Tabel 4.46 Hasil Validasi Praktisi Aspek Penyajian Tahap II ... 111
Tabel 4.47 Analisis Data Penilaian Aspek Penyajian Oleh Praktisi Tahap II ... 111
Tabel 4.48 Hasil Validasi Praktisi Aspek Tampilan Menyeluruh Tahap II ... 112
Tabel 4.49 Analisis Data Penilaian Aspek Tampilan Menyeluruh Oleh Praktisi tahap II... 113
Tabel 4.50 Rekapitulasi Penilaian Produk Media Pembelajaran Berbasis Video oleh Praktisi Tahap II... 114
Tabel 4.51 Rekapitulasi Penilaian Produk Media Pembelajaran Berbasis Video oleh Praktisi Tahap I dan II ... 114
Tabel 4.52 Contoh Hasil Penilaian Produk Pada Uji Coba Perorangan Aspek materi... 115
Tabel 4.53 Analisis Data Penilaian Aspek Materi Pada Uji Coba perorangan ... 116
Tabel 4.54 Contoh Hasil Penilaian Produk Pada Uji Coba Perorangan Aspek bahasa ... 117
Tabel 4.55 Analisis Data Penilaian Aspek Bahasa Pada Uji Coba Perorangan ... 117
xxi
Tabel 4.56 Contoh Hasil Penilaian Produk Pada Uji Coba Perorangan Aspek penyajian ... 118 Tabel 4.57 Analisis Data Penilaian Aspek Penyajian Pada Uji Coba
perorangan ... 119 Tabel 4.58 Contoh Hasil Penilaian Produk Pada Uji Coba Perorangan
tampilan ... 120 Tabel 4.59 Analisis Data Penilaian Aspek Tampilan Pada Uji Coba
perorangan ... 120 Tabel 4.60 Rekapitulasi Data Hasil Penilaian Produk Pada Uji coba
perorangan ... 121 Tabel 4.61 Contoh Hasil Penilaian Produk Pada Uji Coba Kelompok Kecil
aspek Materi ... 124 Tabel 4.62 Analisis Data Penilaian Aspek Materi Pada Uji Coba
kelompok Kecil ... 125 Tabel 4.63 Contoh Hasil Penilaian Produk Pada Uji Coba Kelompok Kecil
aspek Bahasa ... 126 Tabel 4.64 Analisis Data Penilaian Aspek Bahasa Pada Uji Coba
kelompok Kecil ... 127 Tabel 4.65 Contoh Hasil Penilaian Produk Pada Uji Coba Kelompok Kecil
aspek Penyajian ... 128 Tabel 4.66 Analisis Data Penilaian Aspek Penyajian Pada Uji Coba
kelompok Kecil ... 128 Tabel 4.67 Contoh Hasil Penilaian Produk Pada Uji Coba Kelompok Kecil
xxii
aspek Tampilan... 129 Tabel 4.68 Analisis Data Penilaian Aspek Tampilan Pada Uji Coba
kelompok Kecil ... 130 Tabel 4.69 Rekapitulasi Data Hasil Penilaian Produk Pada Uji Coba
xxiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Bagian Pembukaan ... 62
Gambar 4.2 Bagian Materi Scene 1 ... 63
Gambar 4.3 Bagian Materi Scene 1 ... 63
Gambar 4.4 Bagian materi akun yang perlu disesuaikan ... 64
Gambar 4.5 Penjelasan Jurnal Penyesuaian Materi Perlengkapan ... 64
Gambar 4.6 Penjelasan Jurnal Penyesuaian Materi Beban Dibayar Dimuka... 64
Gambar 4.7 Penjelasan Jurnal Penyesuaian Materi Pendapatan Diterima dimuka ... 65
Gambar 4.8 Penjelasan Jurnal Penyesuaian Beban yang masih harus dibayar ... 65
Gambar 4.9 Penjelasan Jurnal Penyesuaian Penyusutan Aktiva ... 65
Gambar 4.10 Ilustrasi Contoh Soal Akun Perlengkapan ... 66
Gambar 4.11 Ilustrasi Contoh Soal Akun Beban Dibayar Dimuka ... 66
Gambar 4.12 Ilustrasi Contoh Soal Akun Pendapatan Diterima Dimuka... 67
Gambar 4.13 Ilustrasi Contoh Soal Pendapatan Diterima Dimuka ... 67
Gambar 4.14 Ilustrasi Contoh Soal Beban Yang Masih Harus Dibayar... 67
Gambar 4.15 Ilustrasi Contoh Soal Penyusutan Aktiva Tetap ... 67
Gambar 4.16 Pembahasan Ilustrasi Contoh Soal Akun Perlengkapan ... 68
Gambar 4.17 Pembahasan Ilustrasi Contoh Soal Akun Beban Dibayar Dimuka.. 68
Gambar 4.18 Pembahasan Ilustrasi Contoh Soal Akun Pendapatan Diterima dimuka ... 69
xxiv
Gambar 4.19 Pembahasan Ilustrasi Contoh Soal Akun Pendapatan Diterima
dimuka ... 69
Gambar 4.20 Pembahasan Ilustrasi Contoh Soal Akun Beban Yang Masih Harus dibayar ... 69
Gambar 4.21 Pembahasan Ilustrasi Contoh Soal Akun Penyusutan Aktiva ... 69
Gambar 4.22 Latihan Soal Akun Perlengkapan ... 70
Gambar 4.23 Latihan Soal Akun Beban Dibayar Dimuka ... 70
Gambar 4.24 Latihan Soal Akun Pendapatan Diterima Dimuka ... 71
Gambar 4.25 Latihan Soal Akun Pendapatan Yang Masih Harus Diterima ... 71
Gambar 4. 26 Latihan Soal Akun Beban Yang Masih Harus Dibayar ... 71
Gambar 4. 27 Latihan Soal Akun Penyusutan Aktiva ... 71
Gambar 4. 28 Pembahasan Soal Latihan Soal Akun Perlengkapan ... 72
Gambar 4. 29 Pembahasan Latihan Soal Akun Beban Dibayar Dimuka... 72
Gambar 4. 30 Pembahasan Latihan Soal Akun Pendapatan Diterima Dimuka .... 73
Gambar 4. 31 Pembahasan Latihan Soal Akun Pendapatan Yang Masih Harus diterima ... 73
Gambar 4. 32 Pembahasan Latihan Soal Akun Beban Yang Masih harus dibayar ... 73
Gambar 4. 33 Pembahasan Latihan Soal Akun Penyusutan Aktiva ... 74
Gambar 4. 34 Bagian Pembuatan Penutup ... 74
Gambar 4. 35 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek Isi Oleh ahli materi ... 74
xxv
Gambar 4. 36 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek
pembelajaran Oleh Ahli Materi ... 79 Gambar 4. 37 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek
penyajian Oleh Ahli Media Tahap I ... 81 Gambar 4.38 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek
tampilan Oleh Ahli Media Tahap I ... 83 Gambar 4.39 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek
pemrograman Oleh Ahli Media Tahap I ... 85 Gambar 4.40 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek
penyajian Oleh Ahli Media Tahap II ... 86 Gambar 4.41 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Apek Tampilan oleh Ahli Media Tahap II ... 88 Gambar 4.42 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek
pemrograman Oleh Ahli Media Tahap II ... 89 Gambar 4.43 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek
komunikatif Oleh Ahli Bahasa ... 91 Gambar 4.44 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek
keterbacaan Oleh Ahli Bahasa ... 94 Gambar 4.45 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek Lugas
oleh Ahli Bahasa ... 95 Gambar 4.46 Diagram Batang Hasil Analisis Data Penilaian Aspek Kesesuaian dengan Tingkat Perkembangan Peserta Didik Oleh Ahli Bahasa .. 96
xxvi
Gambar 4. 47 Diagram Batang Hasil Analisis Data Keruntutan dan Keterpaduan alur Pikir Oleh Ahli Bahasa ... 98 Gambar 4. 48 Diagram Batang Hasil Analisis Data Aspek Materi Oleh
praktisi (guru) Tahap I ... 99 Gambar 4. 49 Diagram Batang Hasil Analisis Data Aspek Bahasa Oleh
praktisi (guru) Tahap I ... 102 Gambar 4. 50 Diagram Batang Hasil Analisis Data Aspek Penyajian Oleh
praktisi (guru) Tahap I ... 103 Gambar 4. 51 Diagram Batang Hasil Analisis Data Aspek Tampilan
menyeluruh Oleh Praktisi (guru) Tahap I ... 105 Gambar 4. 52 Diagram Batang Hasil Analisis Data Aspek Materi Oleh
praktisi (guru) Tahap II ... 106 Gambar 4. 53 Diagram Batang Hasil Analisis Data Aspek Bahasa Oleh
praktisi (guru) Tahap II ... 109 Gambar 4. 54 Diagram Batang Hasil Analisis Data Aspek Penyajian Oleh
praktisi (guru) Tahap II ... 110 Gambar 4. 55 Diagram Batang Hasil Analisis Data Aspek Tampilan
menyeluruh Oleh Ahli Praktisi (guru) Tahap II ... 112 Gambar 4. 56 Diagram Batang Hasil Analisis Data Aspek Materi Pada
uji Coba Perorangan ... 113 Gambar 4. 57 Diagram Batang Hasil Analisis Data Aspek Bahasa Pada
xxvii
Gambar 4. 58 Diagram Batang Hasil Analisis Data Aspek Penyajian Pada
uji Coba Perorangan... 118 Gambar 4. 59 Diagram Batang Hasil Analisis Data Aspek Tampilan Pada
uji Coba Perorangan ... 119 Gambar 4. 60 Diagram Batang Hasil Analisis Data Aspek Materi Pada
uji Coba Kelompok Kecil ... 121 Gambar 4. 61 Diagram Batang Hasil Analisis Data Aspek Bahasa Pada
uji Coba Kelompok Kecil ... 126 Gambar 4. 62 Diagram Batang Hasil Analisis Data Aspek Penyajian Pada
uji Coba Kelompok Kecil ... 127 Gambar 4. 63 Diagram Batang Hasil Analisis Data Aspek Tampilan Pada
uji Coba Kelompok Kecil ... 129 Gambar 4.64 Tampilan video yang pencahayaan nya kurang sebelum revisi. ... 131 Gambar 4.65 Tampilan video yang pencahayaan nya kurang sudah di revisi .... 134 Gambar 4.66 Tampilan video salah penulisan EYD sebelum di revisi ... 134 Gambar 4.67 Tampilan video salah penulisan EYD sudah direvisi ... 135
xxviii
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 148 Lampiran 1 Silabus ... 149 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 156 Lampiran 3 Materi ... 161 Lampiran 4 Latihan Soal ... 169 Lampiran 5 Validasi Ahli Materi ... 170 Lampiran 6 Validasi Ahli Media Tahap I ... 175 Lampiran 7 Validasi Ahli Media Tahap II ... 182 Lampiran 8 Validasi Ahli Bahasa ... 188 Lampiran 10 Praktisi Tahap II ... 204 Lampiran 11 Uji Coba Perorangan ... 211 Lampiran 12 Uji Coba Kelompok Kecil ... 219 Lampiran 13 Lembar Observasi Penelitian Pendidik ... 227 Lampiran 14 Lembar Observasi Penelitian Peserta Didik ... 229 Lampiran 15 Analisis Kebutuhan Siswa ... 231 Lampiran 16 Presensi Uji Coba Perorangan, Uji Coba Kelompok Kecil ... 232 Lampiran 17 Surat Izin Penelitian ... 236 Lampiran 18 Dokumentasi ... 237
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Media pembelajaran merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran dapat menjadikan peserta didik lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, dan dapat membuat peserta didik mudah memahami pembelajaran, sehingga menjadikan proses pembelajaran lebih bermakna (Fadhli, 2015). Media pembelajaran dapat digunakan pendidik dalam menyampaikan suatu pesan atau informasi terkait pengetahuan kepada peserta didik secara menarik dan inovatif. Seiring dengan berjalannya waktu, era revolusi industri 4.0, berdampak tidak hanya pada bidang industri atau ekonomi saja melainkan berdampak bagi dunia pendidikan. Dengan adanya revolusi keempat, mindset terhadap pendidikan tidak lagi negatif atau dipandang sebelah mata.
Adanya kombinasi yang merata antara kemajuan teknologi dengan pendidikan, hal tersebut dapat menciptakan dunia pendidikan yang maju, kreatif, inovatif dan memiliki daya saing yang cukup baik. Semula proses pembelajaran dilakukan secara konvensional, namun saat ini proses pembelajaran dapat dikombinasikan dengan kemajuan teknologi komputer dan internet. Hal tersebut menjadikan media pembelajaran bisa lebih bervariasi lagi, sehingga media pembelajaran berbasis video dapat dikemas secara menarik, kreatif dan dapat dimaksimalkan penggunaannya dengan cara men upload di berbagai platform media sosial seperti media sosial YouTube dan lain sebagainya.
Pada saat ini peserta didik lebih akrab dengan gadget dibandingkan dengan buku teks. Dengan adanya perkembangan revolusi industri 4.0 tersebut membawa perubahan, dimana peserta didik dapat memanfaatkan kemajuan teknologi pada revolusi ini dengan cara mengakses internet untuk mencari sumber belajar baik melalui web/BlogSpot maupun YouTube. Peserta didik juga dapat melakukan kegiatan belajar kapanpun dan dimanapun. Dengan demikian media pembelajaran berbasis video dapat mendukung proses pembelajaran pada era revolusi industri 4.0 ini. Sesuai dengan perkembangan yang terjadi pada bidang teknologi dan sosial budaya, aktivitas menonton video saat ini dapat dinikmati dan dilakukan oleh semua kalangan baik orang dewasa maupun anak-anak
SMK Negeri 1 Godean sudah memanfaatkan kemajuan teknologi pada proses pembelajaran di kelas namun penerapan nya belum maksimal. Hal tersebut ditunjukkan ketika penyampaian materi maupun penugasan masih terpaku pada buku teks, dan media pembelajaran seadanya. Penyampaian materi dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh tenaga pendidik rata-rata masih menggunakan media pembelajaran seperti penggunaan buku teks, papan tulis, lembar kertas kerja dan sebagainya, hal tersebut dapat diketahui ketika melakukan observasi di sekolah. Media yang digunakan hanya media pembelajaran seperti buku dan power point saja.
Peserta didik terkadang masih merasa kesulitan dalam hal pemahaman terkait materi yang disampaikan oleh pendidik ketika pembelajaran berlangsung. Konsentrasi dan perhatian peserta didik masih sering terganggu ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Minat belajar peserta didik masih kurang ketika pembelajaran hanya menggunakan media pembelajaran seperti buku teks. Hal tersebut dapat terlihat ketika peneliti melakukan observasi di kelas. Penggunaan media pembelajaran berbasis video atau sejenis nya belum pernah digunakan pada kegiatan pembelajaran di kelas, terkhusus untuk mata pelajaran jurnal penyesuaian kelas X.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dan sesuai data analisis kebutuhan peserta didik saat melakukan observasi di sekolah, maka penelit i tertarik untuk membuat produk pengembangan media pembelajaran berbasis video. Video yang dimaksud, merupakan kombinasi antara audio dan visual serta dengan adanya alur cerita sehingga tercipta sebuah media pembelajaran berbasis video. Pada era revolusi industri 4.0, video telah berkembang cukup pesat. Hal tersebut menjadikan video mempunyai peran penting dalam kehidupan. Pengembangan media pembelajaran berbasis video pada mata pelajaran Akuntansi Dasar K.D 3.10 dan 4.10 jurnal penyesuaian untuk kelas X, merupakan upaya yang dilakukan peneliti untuk memudahkan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran, menumbuhkan minat belajar, dan menciptakan kualitas pembelajaran yang baik dan menarik.
Pengembangan media pembelajaran berbasis video, diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang terjadi pada kegiatan pembelajaran di kelas.
Pengembangan Media pembelajaran berbasis video dalam penelitian ini, memperhatikan aspek- aspek pengembangan, sehingga pengembangan produk ini dapat dijadikan referensi bagi pendidik dalam memaksimalkan media pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi komputer dan internet. Peneliti berharap pengembangan media pembelajaran berbasis video dapat bermanfaat bagi pendidik dan peserta didik. serta dapat menciptakan kegiatan pembelajaran yang asik dan menarik.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yaitu sebagai berikut:
1. Penggunaan media pembelajaran berbasis video belum digunakan pada kegiatan pembelajaran di kelas.
2. Kesulitan dalam pemahaman materi oleh peserta didik ketika pembelajaran berlangsung.
3. Minat belajar peserta didik yang masih kurang.
4. Pemanfaatan media pembelajaran yang masih terbatas
C. Batasan Masalah
Dengan adanya keterbatasan pengetahuan, dana, dan waktu. maka peneliti membatasi masalah, agar permasalahan yang hendak dianalisis sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pembatasan masalah pada penelitian ini dibatasi dengan variabel Pengembangan Media Berbasis Video pada Mata Pelajaran Akuntansi
Dasar KD 3.10 dan 4.10 Jurnal Penyesuaian di SMK Negeri 1 Godean. Kemudian penelitian ini dibatasi hanya untuk peserta didik kelas X SMK Negeri 1 Godean.
D. Rumusan Masalah
Bagaimanakah pengembangan media berbasis video pada KD 3.10 dan 4.10 terkait jurnal penyesuaian pada mata pelajaran akuntansi dasar di SMK Negeri 1 Godean?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media berbasis video pada KD 3.10 dan 4.10 terkait jurnal penyesuaian pada mata pelajaran akuntansi dasar di SMK Negeri 1 Godean.
2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran berbasis video pada tingkat SMK serta ingin mengetahui keberterimaan peserta didik terkait pengembangan media berbasis video.
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa media pembelajaran berbasis video. Produk media pembelajaran berbasis video mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
1. Produk disajikan, dalam bentuk media pembelajaran berbasis video yang di dalamnya terdapat gambar, suara, serta cerita yang menarik.
2. Media pembelajaran berbasis video memuat materi yang telah ditentukan untuk mencapai kompetensi materi bagi peserta didik kelas X bidang Akuntansi Keuangan Lembaga di SMK.
3. Produk dalam penelitian ini dimanfaatkan sebagai sarana penunjang dalam kegiatan belajar mengajar.
4. Media pembelajaran berbasis video ini disajikan dengan adanya penjelasan materi, ilustrasi untuk contoh soal maupun latihan soal, serta dilengkapi dengan adanya pembahasan.
5. Media pembelajaran berbasis video dapat digunakan peserta didik sebagai sumber belajar dimana pun dan kapan pun.
G. Manfaat Penelitian dan Pengembangan
Manfaat dalam penelitian dan pengembangan ini, yaitu: 1. Secara Teoretis
Peneliti mengharapkan hasil dari penelitian ini bisa menjadi bahan bacaan dan referensi untuk digunakan dalam penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengembangan media berbasis video. 2. Secara Praktis
a. Bagi pihak peneliti
Peneliti memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan dan pengembangan media pembelajaran berbasis video pada KD 3.10
dan 4.10 terkait materi jurnal penyesuaian pada mata pelajaran akuntansi dasar di SMK Negeri 1 Godean.
b. Bagi Pendidik
Media pembelajaran berbasis video dapat mempermudah pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran terkait jurnal penyesuaian secara kreatif, menarik, dan menyenangkan.
c. Bagi Peserta Didik
Media pembelajaran berbasis video dapat membatu peserta didik dalam memahami materi pelajaran. Serta dapat menumbuhkan minat belajar bagi peserta didik itu sendiri.
d. Bagi pihak Universitas
Penelitian ini bertujuan untuk menambah bahan bacaan sebagai referensi mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, serta membuka wawasan mahasiswa ketika ingin melakukan penelitian terkait pengembangan media berbasis video
H. Asumsi Pengembangan
Asumsi pengembangan media pembelajaran berbasis video adalah sebagai berikut:
1. Media pembelajaran berbasis video merupakan media alternatif dalam pembelajaran yang dapat digunakan baik secara mandiri maupun kelompok oleh peserta didik.
2. Media pembelajaran berbasis video dapat diakses melalui media sosial seperti YouTube dan dapat digunakan dengan menggunakan CD dengan adanya bantuan dari komputer maupun laptop.
3. Validator memiliki pandangan yang sama terkait kriteria kelayakan dan kualitas dari media pembelajaran berbasis video. Validator dalam penelitian ini adalah ahli materi, ahli media, ahli bahasa, dan praktisi.
4. Penggunaan media pembelajaran berbasis video yang menarik dan menyenangkan. Jadi secara tidak langsung dapat memudahkan peserta didik dalam pemahaman terkait materi jurnal penyesuaian dan dapat meningkatkan minat belajar pada peserta didik.
9
BAB II
KAJIAN TEORETIK
A. Revolusi Industri 4.0
1. Pengertian Revolusi Industri 4.0
Revolusi industri 4.0 merupakan bukti nyata kemajuan teknologi pada saat ini. Revolusi industri 4.0 itu sendiri merupakan suatu penggabungan yang melibatkan antara teknologi cyber physical system (CPS) dan internet of things and services (IOT dan IOS) ke dalam suatu proses produksi industri baik dalam manufaktur maupun proses yang lainnya (Kagermann, Lukas, dan Wahlster, 2013). Pada revolusi industri 4.0, setiap entitas yang terlibat pada suatu lingkup industri tersebut dapat melakukan komunikasi secara real time dengan memanfaatkan suatu kemajuan teknologi berupa internet, untuk mencapai suatu nilai baru ataupun Optimasi pada suatu nilai industri yang sudah ada (Prasetyo dan Sutopo, 2018:6). Revolusi industri 4.0 bisa diartikan juga sebagai masa peralihan dari proses yang tradisional menuju pada proses modern, yang semula proses produksi dapat dilakukan oleh manusia saat era revolusi keempat ini dapat digantikan dengan kecanggihan mesin (Swuardana, 2017:103)
Era revolusi industri 4.0 merupakan kemajuan teknologi yang ditandai dengan adanya perubahan pola pikir, penggunaan teknologi yang semakin canggih, dan kemudahan dalam melakukan komunikasi terhadap sesama tanpa terbatas ruang dan waktu. Sehingga era revolusi industri 4.0 ini dapat dikatakan sebagai peningkatan dari era revolusi sebelumnya. Kemajuan
teknologi dan penggunaan mesin atau alat canggih merupakan ciri utama pada era revolusi industri 4.0 ini. Revolusi industri 4.0 membawa pengaruh dan dampak yang positif bagi semua bidang yang ada, terkhusus bidang pendidikan.
2. Sejarah Revolusi Industri 4.0
Era revolusi industri 4.0 pertama kali digagas oleh perwakilan ahli dari berbagai bidang di Jerman dalam sebuah acara Hannover Trade Fair pada tahun 2011, dalam acara tersebut dipaparkan juga penjelasan tentang penerapan era revolusi industri 4.0, kemudian tahun 2015, Angela Markel membuat sebuah gagasan terkait dengan revolusi industri 4.0 pada acara World Economic Forum (WEF) (University, 2019:12). Negara Jerman memiliki sebuah kepentingan yang besar pada revolusi industri 4.0 dikarenakan negara Jerman membuat sebuah kebijakan rencana pembangunan atau bisa dikenal dengan rencana pembangunan High-Tech Strategy 2020.
Revolusi industri 4.0 pada saat ini merupakan hasil dari perpaduan antara teknologi internet dan otomatisasi dan membentuk sebuah jaringan sosial, sehingga manusia dimudahkan untuk berkomunikasi dan berinteraksi satu dengan yang lain tanpa batasan ruang dan waktu (Manajemen, 2019:14). Seiring dengan berjalannya waktu revolusi industri 4.0 diterapkan di berbagai negara, pemanfaatannya dapat digunakan pada berbagai aspek kehidupan manusia, terkhusus pada bidang pendidikan. Revolusi industri 4.0 pada saat
ini semakin berkembang walaupun dengan istilah yang berbeda (Prasetyo dan Sutopo, 2018: 19).
3. Penerapan Revolusi Industri 4.0
Era Revolusi industri 4.0 merupakan suatu fenomena baru yang muncul karena adanya kemajuan teknologi. Hal tersebut menunjukan bahwa pada era revolusi industri 4.0 ini manusia dituntut untuk memiliki soft skill yang baik. Revolusi industri 4.0 dalam penerap nya lebih mengutamakan suatu proses kecepatan dan ketersediaan sebuah informasi secara lengkap pada lingkungan industri dan selalu terhubung dalam konektivitas internet, sehingga setiap entitas dapat berbagi informasi satu dengan yang lain tanpa adanya batasan ruang dan waktu (Prasetyo dan Sutopo, 2018:22). Hal tersebut menjadikan penerapan revolusi industri 4.0 memiliki manfaat yang baik dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Memasuki era revolusi industri 4.0, pemerintah mendorong agar sumber daya manusia (SDM) memiliki kompetensi tinggi, kuaIitas hidup yang baik, dan mempunyai jiwa tangguh. Hal tersebut dapat terwujud dengan adanya suatu pendidikan yang baik. Dunia pendidikan saat ini harus mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi cyber atau internet, dengan demikian pada penerapan nya, pendidikan di Indonesia harus bertransformasi ke arah digital baik dalam penggunaan media, model dan metode pembelajaran. Hal tersebut dapat membuat dunia pendidikan menjadi salah satu faktor terciptanya suatu sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Lembaga
pendidikan saat ini harus mampu menjadikan peserta didik saat ini memiliki kemampuan hard skill, soft skill, serta peningkatan penggunaan teknologi yang cukup baik, dengan demikian peserta didik mampu bersaing pada era digitalisasi saat ini (Verawadina, Jalinus, dan Asnur, 2019:1)
B. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media merupakan sarana atau perantara yang digunakan oleh manusia sebagai alat untuk menyampaikan suatu pesan, gagasan, ide, informasi, maupun pengetahuan. Menurut Gagne dan Briggs (1975) dalam Arsyad (2014:31), media pembelajaran secara garis besar dapat berupa seperti buku, video, kaset, foto, grafik, televisi, film, dan komputer, semua itu berfungsi untuk menyampaikan suatu isi materi pengajaran, dengan kata lain media pembelajaran dapat berfungsi sebagai sarana pembelajaran yang mampu merangsang peserta didik untuk belajar. Media pembelajaran merupakan suatu alat yang dapat membantu dalam proses pembelajaran dan memperjelas makna pesan atau pengetahuan yang ingin disampaikan (Kustandi dan Sutjipto, 2011:20)
Berdasarkan pendapat diatas, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa pengertian media pembelajaran adalah alat bantu yang dapat digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan suatu ide, gagasan, dan pengetahuan terhadap peserta didik guna mempermudah pemahaman materi dan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, sehingga guru dapat berinovasi
dalam menyampaikan suatu materi maupun pengetahuan dengan menggunakan media pembelajaran.
2. Cir-ciri Media Pembelajaran
Gerlach dan Ely (1971) dalam Kustandi dan Sutjipto (2011:23), mengemukakan tiga pendapat terkait ciri-ciri media pembelajaran yang merupakan petunjuk media yang akan digunakan guru diantaranya sebagai berikut:
a. Ciri Fixative
Ciri fixative merupakan suatu ciri media pembelajaran yang memiliki kemampuan untuk menyimpan, merekonstruksi, dan merekam, suatu peristiwa atau objek. Objek tersebut merupakan objek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan video atau video kamera dan digunakan kapan saja sesuai dengan kebutuhan.
b. Ciri Manipulatif
Transformasi kejadian/objek karena media mempunyai ciri manipulatif. Peristiwa atau kejadian yang memiliki durasi waktu yang lama dapat direkam dengan menggunakan teknik time-lapse recording. Sehingga peristiwa dan kejadian tersebut dapat dinikmati atau dilihat secara utuh.
c. Ciri Distributif
Ciri distributif merupakan ciri media yang dapat mentransformasikan suatu objek atau peristiwa melalui ruang, dan secara bersamaan peristiwa
tersebut dapat disajikan kepada peserta didik dengan menstimulasi pengalaman yang relatif sama.
Maka secara umum dapat ditarik sebuah kesimpulan, ciri-ciri dari media pembelajaran yaitu berupa alat bantu dalam menyampaikan pengetahuan atau informasi yang dapat dilihat, diraba, didengar, dan diamati, sehingga media pembelajaran dapat dijadikan salah satu alat komunikasi dan interaksi dalam kegiatan pembelajaran
3. Tujuan, Fungsi, Manfaat Media Pembelajaran a. Tujuan Media Pembelajaran
Menurut Sanaky (2011:4), tujuan media sebagai alat bantu dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) Memberi kemudahan dalam kegiatan pembelajaran di kelas. 2) Menciptakan efisiensi dalam kegiatan pembelajaran di kelas
3) Relevansi materi pelajaran dengan tujuan pembelajaran tetap terjaga. 4) Meningkatkan tingkat fokus/konsentrasi peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran di kelas.
Tujuan media pembelajaran menurut Smaldino (2011:7), adalah untuk memfasilitasi komunikasi dan pembelajaran. Media pembelajaran pada umumnya bertujuan untuk mendukung aktivitas pembelajaran yaitu salah satunya digunakan sebagai sarana mempresentasikan atau menyajikan informasi dan pengetahuan baik kepada individu maupun kelompok (Pribadi, 2017:23).
b. Fungsi Media Pembelajaran
Fungsi dari media pembelajaran salah satunya sebagai alat bantu dalam kegiatan pembelajaran yang mempunyai pengaruh terhadap kondisi dan situasi lingkungan yang tercipta ketika proses pembelajaran berlangsung. Menurut Sanaky (2013), media pembelajaran memiliki fungsi untuk merangsang pembelajaran dengan cara:
1) Dapat menghadirkan objek sebenarnya.
2) Membuat sebuah tiruan dari objek yang sebenarnya. 3) Menyamakan persepsi.
Adapun menurut Kemp dan Dayton (1985) dalam Suryani, Setiawan, dan Putria (2018:8-9) menyebutkan terdapat tiga fungsi utama media pembelajaran berdasarkan pengguna. fungsi utama tersebut, yaitu (a) menciptakan minat dan motivasi dalam belajar, (b) dapat menyediakan informasi, dan, (c) memberi instruksi.
Row tree dalam Miftah (2013:100) berpendapat terdapat enam fungsi media pembelajaran diantaranya sebagai berikut:
1) Meningkatkan motivasi dalam belajar.
2) Mereview pembelajaran yang telah di pelajari 3) Menciptakan sebuah stimulus belajar
4) Mengaktifkan respon siswa
5) Mendapat feedback secara langsung 6) Menggalakkan latihan yang serasi
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan, media pembelajaran merupakan salah satu faktor pendukung dalam kegiatan belajar di kelas, fungsi media pembelajaran akan maksimal dengan ketepatan dalam pemilihan media pembelajaran yang sesuai dengan kondisi, situasi, serta materi pelajaran.
c. Manfaat Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan salah satu faktor yang dapat menciptakan kegiatan pembelajaran yang berkualitas. Hal tersebut menjadikan media pembelajaran sebagai salah satu cara penyampaian pengetahuan maupun informasi. Menurut Sadiman (2014:14), manfaat dari media pembelajaran yaitu, pertama sebagai penjelas terhadap penyajian materi, kedua dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, serta daya indra, ketiga untuk memacu peserta didik menjadi aktif serta interaktif dalam kegiatan belajar di kelas. Adapun menurut Arsyad (2014), mengemukakan pendapat terkait tiga manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran sebagai berikut:
1) Informasi dan pengetahuan yang akan disampaikan menjadi lebih jelas dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
2) Meningkatkan perhatian peserta didik.
3) Mencegah dan mengatasi keterbatasan ruang dan waktu serta indra Dari uraian diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan, manfaat media pembelajaran bagi pendidik adalah dapat membantu menarik perhatian,
minat, motivasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan bagi peserta didik media pembelajaran memiliki manfaat untuk memudahkan peserta didik dalam memahami materi, memberikan peserta didik kesadaran untuk memilih media pembelajaran yang terbaik untuk belajar, merangsang rasa ingin tau dalam proses pembelajaran di kelas.
4. Klasifikasi Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran yang sesuai tentu dapat menghasilkan pembelajaran yang berkualitas, dengan demikian seorang pendidik harus memahami tentang karakteristik media pembelajaran yang akan digunakan. Pengelompokan/klasifikasi media pembelajaran perlu dilakukan, hal tersebut dapat memudahkan seorang pendidik dalam menggunakan media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan. Klasifikasi media pembelajaran itu sendiri memiliki arti sebagai bentuk klasifikasi media yang digunakan untuk membantu dalam menentukan penggunaan media (Muhson, 2010:5).
Klasifikasi media pembelajaran menurut Arsyad (2014:31), yaitu sebagai berikut:
a. Media pembelajaran yang tercipta dari teknologi cetak b. Media pembelajaran berbentuk teknologi visual
c. Media pembelajaran dengan menggunakan pemanfaatan komputer d. Media pembelajaran yang berasal dari gabungan antara komputer dan
Klasifikasi media pembelajaran menurut Setyosari dan Shikabuden (2005:27), mengelompokkan media pembelajaran sebagai berikut:
a. Media pembelajaran secara fisik meliputi, media dua dimensi, media tiga dimensi, dan media pandang diam.
b. Media pembelajaran pandang gerak yang meliputi, media visual, media audio dan media audio – visual.
c. Media pembelajaran berdasarkan pengalaman didapatkan melalui pengalaman yang didapatkan dari informasi verbal, merupakan pengalaman yang didapatkan peserta didik berupa kata-kata lisan. d. Media Pembelajaran berdasarkan penggunaan, berdasarkan jumlah
penggunaannya, media pembelajaran dapat digunakan secara individu, kelompok, ataupun massal.
C. Media Video
1. Pengertian Media Video
Media pembelajaran berbasis video termasuk ke dalam golongan media audio visual, media video mampu menyampaikan informasi dan pesan melalui unsur gambar dan suara yang disampaikan secara simultan (Pribadi, 2017:23). Media video mampu menampilkan suatu objek bergerak bersama-sama dengan suara alamiah maupun suara yang sesuai (Kustandi dan Sutjipto, 2011). Salah satu media pembelajaran adalah video pembelajaran, video merupakan bahan pembelajaran tampak dengar yang dapat digunakan untuk
menyampaikan pesan-pesan atau materi pelajaran (Hidayat dan Harjono, 2019:1455)
Dari pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran video adalah salah satu cara yang digunakan untuk menyampaikan pesan, ide, pengetahuan serta dapat merangsang pikiran, perhatian sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran yang terkendali dan menarik.
2. Keunggulan Media Video
Keunggulan media video dalam kegiatan belajar di kelas menurut Hidayat dan Harjono (2019: 1457), adalah sebagai berikut:
a. Media video dapat disajikan/disaksikan secara berulang sesuai dengan kebutuhan.
b. Media video mengandung unsur positif dan dapat menjadi stimulus dalam kegiatan pembelajaran.
c. Media video dapat disajikan pada semua jenis kelompok.
d. Media video dapat diakses dari berbagai macam sumber dapat melalui media elektronik seperti laptop, komputer, dan bisa juga melalui gadget.
Adapun menurut Pribadi (2017:26), keuntungan yang akan diperoleh ketika menggunakan media pembelajaran video adalah sebagai berikut: a. Menambah pengetahuan pada siswa.
b. Membimbing respon siswa dalam proses belajar c. Mengatasi keterbatasan fisik
d. Merangsang timbulnya minat belajar.
Pendapat menurut Kemp & Dayton (1994:178) dalam Kristanto (2011:23) berpendapat bahwa proses pembelajaran akan menjadi lebih jelas dan menarik dengan adanya bantuan media video dalam proses pembelajaran. Sesuai uraian pendapat diatas keunggulan dari media pembelajaran video dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Penggunaan media video dapat mengurangi kejenuhan atau kebosanan. b. Media video objek pembelajaran menjadi konkret dan pesan pembelajaran
menjadi realistik
c. Media pembelajaran video sangat baik digunakan untuk pencapaian tujuan belajar psiko motorik.
d. Mudah didistribusikan atau disebarluaskan
3. Keterbatasan Media Video
Media pembelajaran berbasis video tidak terlepas dari keterbatasan atau kekurangan dalam penggunaannya. Menurut Kustandi dan Sutjipto (2011), terdapat tiga keterbatasan media video diantaranya sebagai berikut:
a. Pembuatan dan pengadaan media video memerlukan waktu yang cukup lama dan memerlukan pembiayaan yang cukup besar.
b. Media video terkadang tidak bisa diberhentikan secara tiba-tiba sehingga tidak semua peserta didik dapat mengikuti dan menerima pesan atau informasi secara utuh.
c. Media video tidak selalu sesuai dengan dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran, kecuali video tersebut dirancang dan diproduksi sesuai dengan kebutuhan.
Menurut Heinich, dkk (1990) dalam Pribadi (2017:27) mengemukakan pendapat terkait keterbatasan video yaitu:
a. Penayangan video memiliki kecepatan yang konstan
b. Terkadang dapat menimbulkan perbedaan persepsi antara pesan dengan pengetahuan.
c. Pembiayaan untuk pembuatan video relatif mahal
Adapun pendapat menurut Anderson (1994:104) dalam Kristanto (2011) menyatakan keterbatasan media video adalah sebagai berikut:
a. Video yang ditayangkan dengan menggunakan layar monitor yang kecil dapat membatasi penonton.
b. Kurangnya variasi huruf
4. Tujuan Pemanfaatan Media Video
Media video saat ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai bidang salah satunya beberapa instansi dan organisasi telah memanfaatkan media video untuk berbagai keperluan, salah satunya untuk memberikan orientasi dan pelatihan bagi pegawi baru atau karyawan baru, menayangkan bahan dan materi pelatihan, serta mengenalkan produk dan kebijakan baru.
Media video dapat digunakan juga untuk keperluan pembelajaran. Pemanfaatan media video dalam bidang pendidikan salah satunya sebagai
sarana belajar yang inovatif baik dilakukan secara individual maupun kelompok, media video juga dapat ditayangkan berulang kali baik dalam kelas maupun di luar kelas, dan media video bisa dimanfaatkan sebagai salah satu media yang interaktif serta dapat menciptakan suasana dan konsep pembelajaran yang menyenangkan (Pribadi, 2017).
D. Kurikulum 2013
1. Pengertian Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan pengembangan yang terjadi pada kurikulum sebelumnya, kurikulum 2013 lebih menekankan pada peningkatan kemampuan soft skills dan hard skills yang meliputi sikap, keterampilan, dan pengetahuan (Fadlillah, 2014). Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan salah satu startegi yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan ke arah yang lebih baik dan dapat meningkatkan potensi peserta didik baik soft skills dan hard skills (Majid, 2013:1).
2. Tujuan dan Fungsi Kurikulum 2013
Penggunaan kurikulum 2013 pada dasarnya memiliki tujuan dan fungsi yang dapat meningkatkan mutu pendidikan. Mengenai tujuan dan fungsi menurut Fadlillah (2014), menyatakan mengenai tujuan kurikulum 2013 sebagai berikut:
a. Mampu meningkatkan kualitas pada pendidikan dengan memperhatikan keseimbangan antara soft skills dan hard skills dengan pengetahuan dalam rangka menghadapi tantangan pada era revolusi industri 4.0 saat ini. b. Dapat menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang kreatif, inovatif,
dan produktif sebagai modal di masa yang akan datang.
c. Menciptakan suatu persaingan sehat antara satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai.
3. Keunggulan Kurikulum 2013
Dalam penerapan nya, kurikulum 2013 banyak diragukan oleh berbagai pihak baik dilihat dari segi kelayakan maupun isi dari kurikulum itu sendiri, terlepas dari itu semua kurikulum memiliki berbagai macam keunggulan. Menurut Habibi (2013:38), adalah sebagai berikut:
a. Peserta didik dituntut aktif dan dapat berfikir kritis dalam pemecahan masalah
b. Penilaian didapat dari semua aspek
c. Terdapat pengembangan karakter dan pendidikan budi pekerti.
d. Kurikulum berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan Nasional.
4. Kelemahan Kurikulum 2013
Penerapan kurikulum 2013 tidak terlepas dari suatu keterbatasan dan kekurangan dalam penerapan nya. Menurut Kurniasih (2014:41), menyatakan bahwa masih banyak tenaga pendidik yang salah dalam memahami konsep kurikulum 2013 yang dimana guru tidak perlu menjelaskan materi, masih kurangnya kesiapan mental tenaga pendidik dalam menerapkan kurikulum 2013, masih kurangnya keterampilan guru dalam membuat sebuah perangkat pembelajaran salah satunya rencana pembelajaran (RPP), dan yang terakhir beban siswa dan guru menjadi semakin berat dikarenakan waktu belajar yang ada di sekolah menjadi lama.
E. Materi Jurnal Penyesuaian
1. Pengertian Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian merupakan jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan akun – akun yang terdapat dalam jurnal umum untuk menunjukan saldo yang seharusnya.
2. Fungsi Jurnal Penyesuaian
Fungsi jurnal penyesuaian salah satunya untuk mempermudah dalam melakukan pencatatan transaksi. Hal ini terkait dengan kepraktisan suatu entitas agar tidak perlu mencatat setiap terjadinya transaksi dengan jumlah rupiah yang kecil dan dilakukan berulangkali. Contohnya: misalnya jasa steam mobil tidak harus mencatat setiap sabun yang digunakan karena dengan
adanya penyesuaian entitas tersebut dapat menghitungnya pada akhir periode dengan melihat sisa persediaan sabun tersebut.
3. Tujuan Jurnal Penyesuaian
Tujuan jurnal penyesuaian adalah untuk mengoreksi perkiraan-perkiraan yang ada sehingga mencerminkan ke dalam akun rill dan nominal pada keadaan yang sebenarnya.
4. Prosedur Pencatatan Jurnal Penyesuaian
Ayat jurnal penyesuian merupakan langkah yang dilakukan sebagai kelanjutan dari siklus akuntansi setelah trial balance. Format jurnal penyesuaian yang bisa digunakan berbentuk sama dengan general journal sehingga prosedur pembuatan jurnal penyesuian pun sama dengan prosedur pembuatan jurnal umum. Berikut disajikan bentuk dari jurnal penyesuaian.
………..
Adjustment Entry ending of ………. Tanggal Akun No Akun Debit Kredit
Keterangan:
a. Tanggal, diisi dengan tanggal jurnal penyesuaian dibuat, biasanya akhir periode akuntansi.
b. Akun, diisi dengan nama-nama akun yang terkait atau yang terpengaruh oleh konsep debit dan kredit untuk masing-masing transaksi dalam penyesuaian.
c. No akun diisi dengan nomer akun pada saat adjustment entry dicatat ke dalam ledger
d. Debit diisi dengan jumlah uang di sebelah debit e. Kredit diisi dengan jumlah uang di sebelah kredit
5. Pendekatan-pendekatan Pencatatan Jurnal Penyesuaian
a. Pendekatan Neraca adalah pendekatan yang digunakan ketika pencatatan transaksi pada jurnal sebelumnya menggunakan akun riil. Saldo yang disesuaikan yaitu sebesar nominal yang sudah terealisasi.
b. Pendekatan Rugi-laba adalah pendekatan yang digunakan ketika pencatatan transaksi pada jurnal sebelumnya menggunakan akun nominal. Saldo yang disesuaikan yaitu sebesar nominal yang sudah terealisasi.
6. Akun-akun yang memerlukan penyesuaian
Secara umum transaksi yang membutuhkan penyesuaian untuk setiap perusahaan adalah sama. Namun, besar kecilnya usaha suatu perusahaan juga mempengaruhi banyak dan sedikitnya transaksi yang membutuhkan
penyesuaian. Selain itu, pengambilan kebijakan petugas akuntansi atau pembukuan dalam mencatat suatu kejadian akan mempengaruhi pembuatan jurnal penyesuaian. Untuk lebih lengkap, berikut disajikan mempengaruhi hal-hal yang menyebabkan diperlukannya jurnal penyesuaian:
a. Perlengkapan/bahan habis pakai (supplies) b. Beban Dibayar dimuka (prepaid expense) c. Pendapatan diterima dimuka (differed revenue)
d. Pendapatan yang masih harus diterima /Piutang pendapatan e. Beban yang masih harus dibayar / utang beban
f. Piutang tak tertagih (uncollectable acc receivable) g. Penyusutan Aktiva Tetap
h. Rekonsiliasi bank
F. Penelitian dan Pengembangan (R&D)
1. Pengertian
Borg and Gall dalam Sugiono dan Yustiyani (2015:8) Menyatakan bahwa:
“what is research and development? It is a process used to develop and validate educational product. By product we mean not only such things as textbooks, instructional films, and computer software, but also methods, such as a method of teaching and program, such as a drug education program or a staff development program”.
Richey and Keilin dalam Sugiono dan Yustiyani (2015:9) Memaparkan pendapat tentang Design and Development Research adalah:
“the systematic of study of design, development and evaluation processes with the aim of establishing an empirical basis for the creation of instructional and non-instructional product and tool and new or enhanced model that govern their development”.
Berdasarkan pengertian yang dipaparkan kedua tokoh tentang research and development, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa metode penelitian pengembangan merupakan suatu metode yang dapat digunakan untuk meneliti, mendesain, memproduksi, serta menguji sebuah validitas suatu produk baru ataupun meningkatkan produk yang sudah ada sebelumnya, pengembangan bertujuan untuk menciptakan suatu keefektifan dan penyempurnaan pada suatu produk yang akan diteliti.
2. Lingkup Penelitian dan Pengembangan
Ruang lingkup dalam research and development (R&D) dikemukakan oleh Richey dan Keilen dalam Sugiono dan Yustiyani (2015:13), sebagai berikut:
a. Penelitian berfokus pada penciptaan produk dan pengembangan produk. b. Penelitian tentang perencanaan dan proses pengembangan secara
keseluruhan.
3. Ciri – ciri Penelitian dan Pengembangan
Menurut Teguh, Jempel, & Pudjawan (2014), memaparkan beberapa ciri-ciri tentang penelitian pengembangan diantaranya sebagai berikut:
a. Tujuan
Penelitian pengembangan memiliki tujuan untuk memberikan alat pengembangan bagi praktik pendidikan.
b. Proses
Proses dalam penelitian pengembangan lebih menekankan pada, penetapan suatu fungsi, rancangan sistem yang ideal, pengumpulan sebuah informasi, evaluasi terhadap suatu sistem atau produk, pengambilan keputusan, pengujian rancangan, pelaksanaan keputusan dan standar untuk kerja.
c. Produk
Menciptakan suatu produk baru yang memenuhi suatu kriteria yaitu efektivitas, kualitas dan memenuhi standar yang dapat dilaksanakan/diterapkan pada suatu bidang tertentu.
4. Langkah – langkah Penelitian dan Pengembangan
Penelitian pengembangan dilakukan melalui serangkaian yang sistematik. Setiap langkah yang terdapat didalamnya merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi hingga akhirnya dapat diperoleh suatu produk baru. Barg and Gall dalam (Teguh, Jempel, & Pudjawan, 2014), menyatakan bahwa terdapat 10 langkah pada penelitian pengembangan diantaranya sebagai berikut:
a. Penelitian dan Pengumpulan Informasi, dalam tahap ini terdapat beberapa bagian yang perlu diperhatikan seperti, kajian pustaka, pengumpulan informasi/observasi pada kelas dan penyiapan laporan.
b. Perencanaan, pada tahap ini dilakukan sebuah perencanaan penelitian yang berkaitan langsung dengan rumusan masalah yang dibuat, selanjutnya pada tahap ini dapat ditentukan tujuan penelitian yang akan dikaji, dan jika mungkin melakukan studi kelayakan secara terbatas.
c. Mengembangkan bentuk Pengembangan Produk, merupakan suatu awal pada tahap pengembangan produk yang akan diciptakan, dalam tahap ini dilakukan sebuah persiapan yang terkait dengan komponen pendukung diantaranya seperti, persiapan materi pembelajaran, handbook dan alat evaluasi.
d. Uji Lapangan Persiapan, pada tahap ini dilakukan uji coba dengan skala kecil antara 1 sampai 3 sekolah, menggunakan 6 sampai 12 sampel. Pada tahap uji coba yang dilakukan bisa dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan kuesioner.
e. Revisi Produk Utama, revisi/perbaikan pada tahap ini didasarkan pada hasil uji lapangan persiapan yang telah terlebih dahulu dilakukan, pada tahap ini memungkinkan perbaikan lebih dari 1 kali hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan draft (model) utama yang siap diuji coba secara lebih luas.
f. Uji Lapangan Utama, dalam tahap ini dilakukan uji coba dengan skala sedang antara 5 sampai 15 sekolah dengan banyaknya sampel antara 30
sampai 100 sampel. Data yang akan dikumpulkan berbentuk kuantitatif, hasil dari uji coba pada tahap ini berbentuk evaluasi.
g. Pelaksanaan Revisi Produk, revisi produk dapat dilakukan setelah mengetahui hasil dari uji coba pada tahap uji lapangan utama, sehingga hasil dari revisi/perbaikan produk pada tahap ini menghasilkan suatu produk yang siap divalidasi.
h. Uji Lapangan Operasional, uji coba yang dilakukan dengan skala besar antara 10 sampai 30 sekolah dengan banyaknya sampel antara 40 sampai 200 sampel. Uji coba ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara yaitu dengan metode wawancara, observasi, dan kuesioner
i. Revisi Produk Akhir, sama halnya dengan revisi/perbaikan sebelumnya revisi akhir dapat dilakukan setelah mengetahui hasil dari uji lapangan operasional.
j. Penyebaran dan pengimplementasian, pada tahap akhir ini produk diharapkan dapat diperkenalkan dan diterapkan pada masyarakat luas terutama pada lingkup pendidikan, kemudian dapat dipaparkan pada pertemuan professional serta dipublikasikan dalam sebuah jurnal
Penyusunan langkah-langkan penelitian pengembangan juga di kemukakan dikemukakan oleh Dick & Carrey (2009:6-8) yaitu:
a. Identifikasi Tujuan Pembelajaran
Dalam tahap ini, hal yang dilakukan dalam proses penelitian dan pengembangan adalah menentukan informasi yang akan diberikan dan keterampilan yang akan diajarkan kepada peserta didik serta merumuskan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat berasal dari analisis kebutuhan peserta didik, analisis kerja, tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003, dan kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik. b. Analisis Pembelajaran
Tahap selanjutnya adalah melakukan analisis pembelajaran yang bertujuan untuk menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
c. Analisis Pembelajar dan Konteks
Tahap selanjutnya adalah melakukan analisis pembelajaran dan konteks. Keterampilan awal peserta didik, prioritas, dan sikap ditentukan bersama dengan karakteristik pembelajaran agar menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
d. Menentukan Tujuan Pembelajaran
Tahap berikutnya adalah menentukan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran berasal dari keterampilan yang diidentifikasi dalam analisis pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan agar produk yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.
e. Mengembangkan Instrumen Penilaian
Berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya, tahap berikutnya adalah mengembangkan penilaian dan mengukur kemampuan peserta didik untuk melakukan hal-hal yang telah menjadi tujuan pembelajaran.