• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan Penyusunan SLHD dan Pengembangannya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kebijakan Penyusunan SLHD dan Pengembangannya"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Kebijakan

Penyusunan SLHD

dan

Kementerian Lingkungan Hidup

Penyusunan SLHD

dan

Pengembangannya

Asisten Deputi Data dan Informasi

Lingkungan - KLH

(2)

Kualitas LH perlu Kapasitas Pengelolaan LH

Kualitas LH tinggi

Kualitas LH tinggi

Kapasitas rendah

Kualitas LH tinggi

Kapasitas tinggi

Kualitas LH rendah

Kapasitas LH tinggi

Kapasitas LH rendah

Kualitas LH rendah

Kapasitas rendah

Kualitas LH rendah

Kapasitas tinggi

Sosialisasi Kebijakan SLHD 2

(3)
(4)

Capaian RPJMN 2009-2014 Sasaran Prioritas Nasional 9 :

Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana

Indikator Satuan Status Awal (2009) Target 2014 Capaian Perkiraan Capaian 2014 2010 2011 2012

Fasilitasi rehabilitasi hutan dan lahan kritis pada DAS Prioritas

ha 703.045 1.600.000 229.217 742.364 1.251.883

1

Fasilitasi penetapan areal kerja pengelolaan Hutan Kemasyarakatan dan Hutan Desa

ha 78.242 2.500.000 528.507 1.036.678 1.537.005 1

Fasilitasi pembangunan hutan rakyat kemitraan untuk bahan baku industry pertukangan

ha n.a 250.000 51.506 102.067 158.421 1

Penurunan jumlah hotspot di Pulau Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi berkurang 20% per tahun dari rerata 2005-2009

Persentase (%) 58.890 titik (rerata 2005-2009)

67,2% 83,42% 51,65% 45,11% 1

Rencana Pengelolaan DAS Terpadu (DAS) Unit n.a 108 22 58 95 1

1

Rencana Pengelolaan DAS Terpadu (DAS) Unit n.a 108 22 58 95 1

Jumlah industri pertambangan, energi dan migas, agroindustri dan manufaktur yang dipantau dan diawasi (industri)

Jumlah Industri 627 680 705 996 1312 1

Kesinambungan system analisa data di bidang gempa bumi dan tsunami

Persentase (%) 75 90 90 100 100 1

Persentase tingkat kemampuan pelayanan data dan informasi meteorologi publik dan cuaca ekstrim

Persentase (%) 45 80 50 66,67 78,78 1

% pengguna informasi perubahan iklim dan kualitas udara (%)

Persentase (%) 75 90 39 68 80 1

Terlaksanannya pemenuhan kebutuhan logistic dan peralatan kebencanaan (Prov/Kota)

Lokasi 5 77 16 265 160 1

Terbentuknya satuan reaksi cepat/ SRC-PB (Lokasi) Lokasi 7 2 2 2 2 1

*Outcome yang tidak tercantum dalam RPJMN 2010-2014

Persentase capaian Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Nasional (terhadap IKLH maksimal=100%)

Persentase (%) 59,79 70,0 61,07 60,25* (sementara)

n.a 2

(5)

Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup

Penurunan Beban

Pencemaran

Penurunan Kerusakan

Lingkungan

5

Sistem Data dan Informasi yang Handal dan Efektif

Ketersediaan

Data yang sahih

Pengadaan/ Pengumpulan Data Verifikasi Data

Informasi yang

menunjang keputusan

SLHI IKLH danEnv. Dashboard

Pelayan Informasi

Publik yang Efektif

Pelaporan Perpustakaan PPID

Dukungan Jaringan

dan Perangkat yang

optimal

Infrastruktur

Jaringan Aplikasi

(6)

No

Provinsi

Indeks Udara

Indeks Air

Indeks Tutupan Hutan

IKLH

Nasional

1 Aceh

89.65

57.00

74.15

73.65

2 Sumatera Utara

85.50

62.00

46.06

62.67

3 Sumatera Barat

86.02

59.29

65.36

69.74

4 Riau

51.91

54.30

54.81

53.79

5 Jambi

84.49

55.00

48.29

61.16

6 Sumatera Selatan

84.06

55.00

34.68

55.59

7 Bengkulu

87.26

57.40

56.54

66.01

8 Lampung

78.44

53.29

31.15

51.98

9 Bangka Belitung

83.93

59.50

37.85

58.17

10 Kepulauan Riau

89.46

61.00

56.09

67.57

11 DKI Jakarta*

44.31

41.05

27.99

36.80

12 Jawa Barat

65.53

43.75

38.49

48.18

13 Jawa Tengah

79.27

52.40

53.66

60.96

14 DI. Yogyakarta

83.65

49.04

33.59

53.25

15 Jawa Timur

68.88

57.09

52.93

58.96

16 Banten

53.13

53.50

36.95

46.77

I

K

L

H

64.21

16 Banten

53.13

53.50

36.95

46.77

17 Bali

83.64

61.50

38.87

59.09

18 Nusa Tenggara Barat

86.20

54.00

61.74

66.76

19 Nusa Tenggara Timur

87.84

54.82

56.70

65.48

20 Kalimantan Barat

89.19

63.25

61.89

70.49

21 Kalimantan Tengah

88.48

54.25

71.00

71.22

22 Kalimantan Selatan

77.46

53.26

43.80

56.74

23 Kalimantan Timur

83.94

51.39

83.69

74.07

24 Sulawesi Utara

84.90

53.85

60.00

65.62

25 Sulawesi Tengah

87.96

70.00

88.16

82.65

26 Sulawesi Selatan

87.98

61.00

50.05

64.72

27 Sulawesi Tenggara

84.65

56.50

85.83

76.68

28 Gorontalo

89.17

52.19

81.22

74.90

29 Sulawesi Barat

87.03

60.84

67.86

71.51

30 Maluku

89.71

48.67

81.02

73.92

31 Maluku Utara**

96.94

57.57

79.71

78.24

32 Papua Barat

91.03

54.50

92.52

80.67

33 Papua

90.19

55.00

96.97

82.34

2

0

1

2

Sosialisasi Kebijakan SLHD 6

(7)

IKLH Nasional

, 64,21

adalah merupakan kondisi yang relatif

kurang

, walaupun mendekati

cukup

Berikut ini adalah klasifikasi penjelasan kualitatif dari angka

Indeks

Arti dari angka Indeks

IKLH

Unggul

X >

90

Unggul

X >

90

Sangat baik

82 <

X ≤

90

Baik

74 <

X ≤

82

Cukup

66 ≤ X ≤

74

Kurang

58 ≤ X <

66

Sangat Kurang

50 ≤ X <

58

Waspada

X <

50

Sosialisasi Kebijakan SLHD 7

(8)

Air

berada dalam kondisi

sangat kurang atau

Udara

masih relatif

baik

Titik pantau dilakukan di 243 kabupaten/kota, mayoritas kota sedang dan

kecil

Parameter NOx kecenderungan meningkat (memburuk). Hal ini seiring

dengan pertambahan kendaraan bermotor

Parameter SOx kecenderungan menurun (membaik). Parameter ini dominan

nya berasal dari industri (batubara dan solar)

Esensi IKLH

Esensi IKLH

8

Tutupan Hutan

relatif

kurang

Pada umumnya kondisi tutupan hutan di Jawa dan Sumatera yang

mengkhawatirkan

Air

berada dalam kondisi

sangat kurang atau

mengkhawatirkan

Titik pantau dilakukan terhadap 52 sungai di 33 provinsi, pada umumnya

sungai utama yang lintas provinsi

Pada umumnya kondisi air di seluruh bagian Indonesia masih

mengkhawatirkan kecuali di beberapa di wilayah Sulawesi

(9)

Kapasitas Pengelolaan LH vs Kualitas LH

Kualitas LH tinggi

Kualitas LH tinggi

Kapasitas rendah

Kualitas LH tinggi

Kapasitas tinggi

Kualitas LH rendah

Kapasitas LH tinggi

Kapasitas LH rendah

Kualitas LH rendah

Kapasitas rendah

Kualitas LH rendah

Kapasitas tinggi

Sosialisasi Kebijakan SLHD 9

(10)

Data dan Informasi

Data dan Informasi

Lingkungan

Lingkungan

Kelembagaan

Kelembagaan

Lingkungan

Lingkungan

Sumber Daya Manusia :

Sumber Daya Manusia :

Pendidikan dan

Pendidikan dan

TERUKUR

TERUKUR

TERVERIFIKASI

TERVERIFIKASI

TERSERTIFIKASI

TERSERTIFIKASI

PENINGKATAN

PENINGKATAN

KAPASITAS

KAPASITAS

PROGRAM

PROGRAM

PENGENDALIAN

PENGENDALIAN

PENCEMARAN

PENCEMARAN

KUALITAS

KUALITAS

LINGKUNGAN

LINGKUNGAN

Standar

Standar/Baku

/Baku Mutu

Mutu dan

dan

Penaatan

Penaatan Lingkungan

Lingkungan

Pendidikan dan

Pendidikan dan

Pelatihan, Kompetensi

Pelatihan, Kompetensi

Pe

Pengawasan

ngawasan

Lingkungan

Lingkungan

TERPANTAU

TERPANTAU

PENINGKATAN

PENINGKATAN

KAPASITAS

KAPASITAS

PROGRAM

PROGRAM

PENGENDALIAN

PENGENDALIAN

KERUSAKAN

KERUSAKAN

“UPAYA PENINGKATAN PERLINDUNGAN DAN

PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP”

Sosialisasi Kebijakan SLHD 10

Pemantauan Kualitas

Pemantauan Kualitas

Lingkungan

Lingkungan

(11)

SISTEM INFORMASI LINGKUNGAN HIDUP

(SILH)

Amanah UU32/2009

UU KIP 14/2008

Kebutuhan akan data dan informasi yang akurat

dan dapat dipertanggungjawabkan

Penatakelolakan data dan informasi

D

A

S

A

R

Penatakelolakan data dan informasi

Pemanfaatan Data dan Informasi

untuk mendukung berbagai kebutuhan, a.l. SLHI – IKLH –

Dashboard IPH

Penjaminan kualitas data dan informasi (KLH, pemda dan

K/L)

Kerangka Kerja Daur Hidup Informasi Lingkungan

Penyediaan data dan pemastian berbagi data

Sistem

Informasi Lingkungan Hidup Daerah (SILHD) :

Pemanfaatan SI/TI : keamanan, pertukaran dan aliran data

Laporan SLHD

Evaluasi SILHD

I

M

P

L

E

M

E

N

T

A

S

I

Sosialisasi Kebijakan SLHD 11

(12)

Strategi menuju

Sistem Informasi Lingkungan

Hidup yang handal dan efektif

Kesepakatan Jenis dan Klasifikasi Data dan Informasi

Penguatan tata kelola penghimpunan, analisa/verifikasi,

dan diseminasi data dan informasi KLH

Pengembangan Pertukaran Data Terpusat

Pembangunan Basisdata

Pembangunan Basisdata

Penguatan Prosedur Keamanan Jaringan Data

Penguatan PPID

Optimalisasi dukungan teknis dalam rangka

penyelenggaraan e-government dan kinerja unit teknis

KLH.

12

SINERGITAS ANTAR K/L DAN PEMERINTAH DAERAH

(13)

2008: Perubahan yang diharapkan Sistem Data dan Informasi LH

NO SAAT INI PERMASALAHAN/PELUANG MASA DEPAN

1. Umumnya sharing

informasi dilakukan secara manual dengan cara

menginput ulang

Data re-entry dan duplikasi Eliminasi proses input data ulang. Sistem akan memroses dan mengirimkan data secara

elektronik tanpa perlu intervensi manual dari operator.

2. Data dan informasi

tersebar dan terkotak-kotak di setiap lokasi dan unit organisasi. Dengan demikian banyak terjadi duplikasi data tanpa proses update yang dapat

Pulau informasi (islands of information) tidak terkoneksi

Data dan informasi sebisa mungkin dipusatkan dan diakses bersama sehingga tidak ada

duplikasi data dan masalah konflik data

tereliminasikan. Jika tidak mungkin, maka alur transfer data/informasi dipelajari dan

diotomatisasi sehingga integritas data dapat terus terjaga.

13 Sosialisasi Kebijakan SLHD

Sumber: Laporan Akhir Rencana Induk E-Government KNLH, 2008

proses update yang dapat menjamin integritasnya

terus terjaga.

3. Terbatasnya akses

terhadap informasi karena tidak dimungkinkan

Pulau informasi (islands of informae-Government on) tidak terkoneksi

Akses terhadap informasi akan terbuka sesuai dengan kebutuhan dan profil security masing-masing pengguna. Informasi dapat diakses dari mana saja dan kapan saja diperlukan.

4 Informasi yang tersedia memenuhi kebutuhan saat ini saja

Lemahnya standarisasi data Dibutuhkan informasi baru untuk menunjang pelaksanaan implementasi e-Government. Informasi itu antara lain tentang industri, kader, lembaga, PPNS, kode lokasi, dsb.

5. Tidak ada standardisasi data dan tanggung jawab atas pengelolaan informasi tidak jelas.

Lemahnya standarisasi data Peran dan tanggung jawab pengelolaan informasi

Dibuat sebuah data dictionary/ meta-data yang menetapkan standard-standard data serta menjelaskan wewenang dan tanggung jawab pengelolaan data

(14)

Konsep dan Lingkup SILH

Lingkup SILH, yang

diamanahkan:

1. UU32/2009

2. Agenda

Pembangunan

Sistem

Informasi

terkait lainnya :

- Internal KLH

- K/L terkait

Antar Muka (Interface),

standar, protokol,

format baku

(Jaminan tentang

ketersediaan,

aksesibilitas/

SLH

Sistem Informasi

Sistem Informasi

Pembangunan

Nasional

3. Peraturan

Pemerintah/ Menteri

(akan dikembangkan)

- K/L terkait

- Pemerintah

Daerah

- Masyarakat

dan swasta

aksesibilitas/

penyampaian,

kualitas siklus hidup

data)

PENGAMBILAN KEBIJAKAN DAN KOORDINASI

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Sosialisasi Kebijakan SLHD 14

(15)

UU32/2009, SILH memuat

sekurangnya:

SLH

Peta

Kerawanan/Kerentanan LH

Informasi LH lainnya

Permen SILH, memuat

informasi tematik:

Lingkup SILH

informasi tematik:

AMDAL

Ijin Lingkungan

Kualitas Air

Kualitas Udara,

Kualitas ekosistem

gambut, karst,

mangrove, dan lainnya

Terkait Agenda

Pembangunan Nasional,

IKLH

SLHI

Dashboard

Indeks

Pembangungan Hijau,

dan lainnya

Sosialisasi Kebijakan SLHD 15

(16)

Jumlah Provinsi Pengirim SLHD

2008-2012

15 20 25 30

20

24

28

29

31

16 0 5 10 15

2008

2009

2010

2011

2012

Provinsi yang tidak mengirim :

(17)

Jumlah Kab/Kota Pengirim SLHD

2008-2012

200 250 300

186

200

229

212

268

17 0 50 100 150 2008 2009 2010 2011 2012

(18)

Hasil Evaluasi SLHD Provinsi Tahun 2012

18

Nilai rerata 69,73

(↑)

Nilai maksimum 94,46

(↑)

(19)

Hasil Evaluasi SLHD Kabupaten/Kota Tahun 2012

19

Nilai rerata 68,68

(↓)

Nilai Maksimum 95,77

(↑)

Nilai minimum 17,86

(↑)

Nilai Akhir SLHD Kab/Kota terdiri dari :

(20)

PETA JALAN Pengembangan SLHD ke SILHD

SLHD

SILHD : Bridging

SILHD

< 2009

2009 – 2012

2013

2014 > (tentatif)

SLHD

Laporan dan buku analisis

:

Media dibahas pada

setiap sub bab

SPR dilakukan pada

setiap sub bab

(media)

Fokus pada

kemampuan analisis

Buku data :

Laporan dan buku analisis

:

Pemisahan yang jelas

pada SPR

per bab

Analisis sederhana

Fokus pada

kemampuan BLH

mengkoordinasi

pengumppulan data

Buku data

Masih sama dengan 2009

– 2012

Perubahan format

tabel

Laporan dan buku analisis

:

SPR detil pada isu

prioritas

Analisis pada satu

tematik yang

didukung pemodelan

Fokus pada

pemanfaatan SLHD

Buku data :

Buku data

Pengelompokan lebih

sistematis

Aliran

data

dan

info

Pengumpulan Hardcopy

Pengumpulan hardcopy,

elektronik voluntary

Hardcopy dan elektronik

(wajib)

Buku Analisis : Pdf

Buku data : pdf dan

spreadsheet

Hardcopy dan elektronik

(wajib)

Buku Analisis : pdf

Buku data : pdf,

spreadsheet

SILH

Data kualitas air sungai

dekon via aplikasi

modular tematik

5 aplikasi modular

tematik

Aplikasi modular tematik

selain mereport pada unit

teknis berfungsi sebagai

sumber data SLHD

Sosialisasi Kebijakan SLHD 20

(21)

Tahapan Pengembangan SLHD ke SILHD

Buku Data :

Penyederhanaan tabel

Perubahan beberapa format tabel

TIDAK ADA PENAMBAHAN DATA BARU

Buku Analisis :

Mencantumkan profil daerah

Memberi penjelasan pemanfaatan

SLHD di daerah masing-masing

Disarankan untuk membuat

perhitungan Indeks Kualitas

Lingkungan Hidup Daerah

Sosialisasi Kebijakan SLHD 21

WAJIB mengumpulkan dalam bentuk hardcopy dan softcopy

Buku analisis dalam bentuk pdf

Buku data dalam bentuk pdf dan spreadsheet (excel)

Kebutuhan Pelaporan

Masukan bagi Kebijakan

Dokumen Kalangan Terbatas

Dokumen Publik

(22)

PENUTUP

Status Lingkungan Hidup merupakan salah satu

elemen utama dalam upaya peningkatan kualitas

pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia;

Pengembangan SLHD menuju SILHD masih

memerlukan saran dan masukan, khususnya dari para

memerlukan saran dan masukan, khususnya dari para

pelaku/penyusun SLHD;

Sinergitas dan kerjasama merupakan kunci sukses

perwujudan SILHD yang lebih baik.

(23)

Referensi

Dokumen terkait

Ukurta Tarigan, M.T, selaku Sekretaris Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara dan Dosen Pembanding I atas waktu, bimbingan, pengarahan, dan masukan yang

Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP-UB) mencermati bahwa perubahan paradigma dari pertanian dalam arti sempit sebagai penyedia biomass (pangan dan serat) ke

Jika semua orang dalam komunitas Saudara/i, Bapak atau Ibu melakukan kesalahan yang bertentangan hukum dan peraturan apakah Saudara/i, Bapak atau Ibu masih

Dengan demikian, cukup jelas bahwa besarnya pangsa minyak sawit dalam produksi minyak nabati dunia bukan karena luas perkebunan kelapa sawit yang lebih luas tetapi

Pada hari ini rabu, tanggal Sembilan belas bulan Oktober tahun Dua ribu enam belas, yang bertandatangan dibawah ini Pejabat Pengadaan Barang/Jasa pada Dinas Prasarana Wilayah

[r]

Tetapi, ada beberapa lembaga yang telah menghitung 2dan menerbitkan Indeks saham yaitu Indeks Big-25 dan Indeks Saham BUMN dan dapat dilihat pada

up” ini akan membantu murid dalam menguasai kemahiran membaca suku kata KV+KV.. dengan