• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIFITAS PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA UNTUK MENCEGAH KREDIT BERMASALAH PADA PT BANK SUMUT

CABANG PEMBANTU SETIA BUDI MEDAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh :

TABIIN HADIDI SIREGAR

122101216

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2016

(2)
(3)

Alhamdulillah Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah senantiasa tetap memberikan yang terbaik kepada seluruh umat di dunia khususnya kepada penulis karena dengan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini guna memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan program studi pendidikan Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Tugas Akhir ini dengan berjudul “EFEKTIFITAS PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA UNTUK MENCEGAH KREDIT BERMASALAH PADA PT BANK SUMUT CABANG PEMBANTU SETIA BUDI MEDAN’’.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih terdapat kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun, guna kesempurnaan Tugas Akhir ini.

Selama penulisan Tugas Akhir ini, banyak pihak yang telah membantu penulis. Baik itu bantuan moril, materi, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Teristimewa buat Ayahanda Drs.Ali Bangun Siregar dan Ibunda Tikholija Harahap yang telah membesarkan, mendidik dan memberikan kasih sayang baik moril maupun materil serta mendoakan dengan tiada hentinya sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan ke Diploma III dan beserta Keluarga Besar yang telah banyak mendukung.

2. Bapak Prof.Dr.Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak, CA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(4)

Utara.

4. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, S.E., M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Inneke Qamariah, S.E., M.Si, selaku dosen pembimbing tugas akhir yang telah memberikan saran dan mengarahkan penulis dalam penyusunan tugas akhir.

6. Untuk teman-teman seperjuangan khususnya di Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

7. Staf dan Karyawan PT Bank SUMUT cabang Pembantu Setia Budi Medan dan PT Bank SUMUT Pusat yang telah banyak membantu dan membagi ilmu dan pengetahuan kepada penulis.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis mohon maaf atas kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan tugas akhir ini. Penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat memberikan mamfaat kepada siapa saja yang membaca dan yang menggunakannya.

Medan, Januari 2016

Tabiin Hadidi Siregar

(5)

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 2

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ... 6

A. Sejarah Singkat ... 6

B. Struktur Organisasi ... 8

C. Uraian Tugas ... 10

D. Jaringan Usaha / Kegiatan ... 20

E. Kinerja Usaha Terkini ... 31

F. Rencana Kegiatan / Program Kerja ... 32

BAB III PEMBAHASAN ... 34

A. Kredit ... 34

B. Kredit Modal Kerja ... 45

C. Kredit Bermasalah ... 51

D. Mencegah Kredit Bermasalah ... 53

E. Cara PT Bank SUMUT Mencegah Kredit Bermasalah ... 56

F. Efektifitas PT Bank SUMUT Cabang Pembantu Setia Budi Medan Dalam Pemberian Kredit Modal Kerja ... 58

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 67

A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 70 Lampiran

(6)

Tabel 3.1 Total Kredit Modal Kerja PT Bank SUMUT Cabang Pembantu Setia Budi Medan Periode tahun 2010 s/d 2013 ... 62 Tabel 3.2 Data Kredit Modal Periode Tahun 2013 ... 63 Tabel 3.3 Daftar Rasio Keuangan PT Bank SUMUT Cabang Pembantu

Setia Budi Medan Periode tahun 2011-2013... 64

(7)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi ... 9

(8)

A. Latar Belakang Masalah

Dunia bisnis, merupakan dunia yang paling ramai dibicarakan berbagai forum, baik yang bersifat nasional maupun internasional. Ramainya pembicaraan masalah ini disebabkan, salah satu tolak ukur kemajuan suatu negara adalah dari kemajuan ekonominya dan tulang punggung dari kemajuan ekonomi adalah dunia bisnis. Kasmir (2012:01).

Bank di kenal sebagai Lembaga Keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian Bank juga di kenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Di samping itu, Bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah, dan pembayaran lainnya. Kasmir (2012:24).

Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang di maksud dengan BANK adalah

“badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk- bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.”

Kegiatan pokok Bank adalah menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Jenis-jenis kredit yang diberikan bank terdiri dari kredit konsumsi, kredit modal kerja dan kredit investasi. Penyaluran kredit memungkinkan

(9)

masyarakat untuk melakukan investasi, distribusi dan juga konsumsi barang dan jasa. Namun demikian, sangat disadari bahwa kegiatan penyaluran kredit yang dilakukan oleh bank harus diimbangi dengan kemampuan bank untuk mengendalikan berbagai jenis risiko yang timbul. Oleh karena itu, dalam kegiatan usahanya Bank Indonesia mengatur ketentuan tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Bank umum dalam suatu Peraturan Bank Indonesia.Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) adalah ketentuan tentang tidak diperbolehkannya suatu bank untuk memberikan kredit (baik kepada nasabah tunggal maupun kepada nasabah grup) yang besarnya melebihi 20% dari besarnya modal bank yang bersangkutan. Sinungan (2002:87)

Menurut Sinungan (2002:88), Manajemen Perkreditan Bank pada dasarnya merupakan suatu proses yang terintegrasi antara sumber – sumber dana kredit, alokasi dana yang dapat dijadikan pengamanan kredit. Dalam perencanaan penyaluran kredit harus seimbang dengan rencana penerimaan dana. Kedua rencana ini harus diperhitungkan secara terpadu dan benar. Dalam rencana penyaluran kredit ini harus ada pedoman tentang prosedur, alokasi dan kebijakannya. Rencana penyaluran kredit harus seimbang dengan rencana penerimaan dana. Dengan semakin meningkatnya atau semakin tingginya kredit dari bank yang disalurkan ke masyarakat, maka kemungkinan akan timbulnya kredit bermasalah adalah sangat mungkin terjadi karena tidak semua jumlah kredit yang disalurkan ke masyarakat dalam kondisi sehat,namun ada juga kredit dengan kualitas yang buruk. Jika kredit yang disalurkan mengalami masalah atau bahkan mengalami kredit macet, maka akan berdampak berkurangnya sebagian besar pendapatan bank. Akan tetapi, disisi lain, bank tetap harus membayar bunga.

(10)

kepada masyarakat penabung/deposan yang menitipkan dananya. Apapun yang terjadi dengan kredit yang disalurkan, bank tidak dapat menggunakan alasan kredit macet untuk tidak membayar bunga kepada penabung/deposan. Akibatnya, laba bank akan menurun dan apabila kredit bermasalah ini terjadi pada skala kredit yang cukup besar, maka bank akan rugi.

Perkembangan perekonomian nasional dan perubahan lingkungan strategis yang dihadapi dunia usaha termasuk PT Bank SUMUT yang salah satu termasuk bank ternama di Indonesia yaitu Bank Daerah terbaik. PT Bank SUMUT adalah salah satu jenis bank swasta yang bentuk usahanya selain menghimpun dana dari masyarakat juga menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit. PT Bank SUMUT memiliki banyak kantor cabang di daerah provinsi Sumatera Utara salah satunya adalah PT Bank SUMUT Cabang Pembantu Setia Budi Medan. PT Bank SUMUT Cabang Pembantu Setia Budi Medan berfungsi untuk menyalurkan dana atau pinjaman di daerah kec. Tanjung Sari Medan dan sekitarnya. Bank mempunyai risiko yang sangat besar yakni tunggakan kredit, untuk menghindari hal tersebut diperlukan suatu kebijakan, prosedur yang baik dalam pemberian kredit dan pengantisipasian dalam kredit bermasalah. Salah satu jenis kredit dalam PT Bank SUMUT cabang pembantu Setia Budi Medan adalah Kredit Modal Kerja (KMK).

Prosedur pemberian kredit modal kerja merupakan serangkaian proses secara lengkap dan berurutan tentang bagaimana tata cara dalam permohonan kredit untuk membantu calon debitur yang membutuhkan tambahan modal dalam usaha kerja. Dalam perkembangannya,PT Bank SUMUT Cabang Pembantu Setia Budi Medan terus berupaya untuk meningkatkan kredit yang diberikannya

(11)

kepada masyarakat yaitu kredit modal kerja. Hal ini diharapkan dapat membawa pertumbuhan yang baik terhadap kredit. Karena pertumbuhan pertumbuhan yang baik akan membawa dampak yang baik bagi perusahaan bank. Dalam memberikan pelayanan fasilitas kredit kepada masyarakat bank memerlukan kehati-hatian dan harus selektif memilih debitur kredit modal kerja, karena kredit yang diberikan dapat juga menimbulkan masalah, biasanya masalah kredit ini adalah piutang yang tidak tertagih atau yang biasa disebut kredit macet.

Sehubungan dengan itu penulis tertarik menetapkan judul tugas akhir yang berjudul :

“Efektifitas Pemberian Kredit Modal Kerja Untuk Mencegah Kredit Bermasalah Pada PT Bank SUMUT Cabang Pembantu Setia Budi Medan”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah :

1. Bagaimana PT Bank SUMUT Cabang Pembantu Setia Budi Medan mencegah kredit bermasalah ?

2. Bagaimana PT Bank SUMUT Cabang Pembantu Setia Budi Medan melakukan Efektifitas dalam pemberian kredit modal kerja supaya tidak bermasalah ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana efektifitas pemberian kredit modal kerja untuk mencegah kredit bermasalah pada PT. Bank SUMUT Cabang Pembantu Setia Budi Medan.

(12)

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis, penulisan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di program Diploma III, fakultas ekonomi Universitas Sumatera Utara, dan sekaligus bisa menambah wawasan penulis.

2. Bagi Perusahaan Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan di dalam pemberian kredit pada nasabah.

3. Bagi lembaga pendidikan, penulisan tugas akhir ini akan bermanfaat atau berguna sebagai bahan masukan bagi penulis lain yang ingin mengetahui tentang pemberian kredit modal kerja khususnya di PT Bank Sumut KCP Setia Budi Medan.

(13)

BAB II

PROFIL PT BANK SUMUT KANTOR CABANG PEMBANTU KELAS III SETIA BUDI

A. Sejarah Singkat berdirinya PT Bank SUMUT Cabang Pembantu Setia Budi Medan

PT Bank SUMUT Cabang Pembantu Setia Budi adalah Bank Umum Milik Daerah (BUMD) yang dahulu hanya sebuah Kantor Kas, sesuai dengan surat Keputusan Direksi PT Bank SUMUT Nomor : 088/DIR/DPP-PP/SK/2005 tanggal 5 Juli 2005 tentang Pedoman Pembukaan Kantor Kas PT Bank SUMUT Setia Budi beralamat di Jalan Setia Budi Komplek Milala Mas Nomor A/6 dengan induk Kantor Cabang Medan I, dengan awal Pimpinan Syafrizal Syah dengan memiliki Satpam 3 orang, outsourching 2 orang, Teller 2 orang, Customer Service 1 orang, back office 1 orang dan overbooking. Kantor kas tersebut tidak hanya berfungsi sebagai unit penghimpun dana tetapi juga berfungsi menyalurkan kredit guna untuk kelangsungan usaha calon debitur yang berdomilisi di wilayah kerja kantor kas khususnya kredit skala kecil sesuai dengan visi dan misi PT Bank SUMUT.

PT Bank SUMUT Setia Budi di kantor kas setiap harinya menyimpan uang maksimum sebesar Rp. 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah), dan lebih dari jumlah tersebut harus disetorkan ke kantor cabang induknya. Besarnya uang kas yang disimpan di kantor kas harus dilindungi dengan asuransi serta mempertimbangkan penempatan atau penyaluran dana untuk menghasilkan pendapatan dan pengamanan uang.

(14)

Pada bulan Desember 2005 kepimpinan digantikan oleh Jansen Manurung yang masih tetap dengan kantor kas dengan memiliki Satpam 3 orang, outsourching 2 orang, Teller 2 orang, Customer Service 1 orang, back office 1 orang dan overbooking 1 orang. Pada tanggal 26 Oktober 2007 kantor kas tersebut berubah menjadi kantor cabang pembantu sesuai dengan surat keputusan Direksi Nomor 357/DIR/DPP-PC/SK/2007.

Selanjutnya, pada 10 Januari 2010 kepemimpinan digantikan oleh Yunita dengan Satpam 3 orang, outsourching 2 orang, Teller 2 orang, Customer Service 2 orang, Pelaksana Kredit Multi Guna (KMG) 2 orang, Pelaksana Kredit Angsuran Lainnya (KAL) 2 orang, Pelaksana Administrasi 1 orang, dan Pelaksana Operasional (1 orang). Pada bulan Mei 2011, kepimpinan digantikan oleh Fatmah, SH, sampai dengan sekarang.

Visi PT Bank SUMUT

Visi dari PT Bank SUMUT adalah menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah dari segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat.

Misi PT Bank SUMUT

Misi dari PT Bank SUMUT adalah mengelola dana Pemerintah dan masyarakat secara professional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance.

Fungsi PT. Bank SUMUT

Fungsi dari pendirian PT Bank SUMUT adalah sebagai alat kelengkapan otonomi daerah dibidang perbankan, PT Bank SUMUT berfungsi sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan daerah, bertindak sebagai pemegang

(15)

kas daerah yang melaksanakan penyimpanan uang daerah, serta sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah dengan melakukan kegiatan usaha sebagai Bank umum seperti dimaksudkan pada Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 10 Tahun 1998.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan mekanisme yang terformat dalam pengelolaan suatu organisasi. Struktur organisasi menunjukkan suatu susunan berupa bagan, dimana terdapat hubungan diantara fungsi bagian, status, ataupun orang-orang yang menunjukkan tanggung jawab dan wewenang yang berbeda dalam organisasi tersebut.

Berikut ini adalah uraian tentang struktur organisasi pada PT Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Setian Budi Medan :

(16)

STRUKTUR ORGANISASI

KANTOR CABANG PEMBANTU KELAS III FATMAH

Pimpinan Cabang Pembantu

HERRY SAHPUTRA Wapim Cabang Pembantu

TELLER CUSTOMER SERVICE BACK OFFICE ACCOUNT OFFICER

- Sri Yahyu Ningsih - Morina De Fitri - Eviana Karika Sari/ Fatma Zuleira Sinaga - Denny Haris

- Sarah Azhairina Siregar (Plk. Admin Kredit) - Rusnella Ulfa

- Susanti/Khaerawati Harefa - Ardhynatha Simangunsong - A. Affandi Asyad Siregar (PLK) - Cinbon Marpaung

(Plk. Admin Kredit) - Deni Rifki

- Eviana Kartika Sari/Khaerawati Harefa (Plk.Pemasaran DPK/Penagihan

Kredit Macet)

- Syahreza Rianda Siregar (PLK) (Plk. Admin Pembukuan)

Sumber : PT Bank SUMUT Cabang Pembantu Setia Budi Medan

(17)

C. Uraian Tugas

Berikut ini adalah uraian tugas dari setiap unit pada PT Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Setia Budi Medan yang terdiri dari :

Pimpinan Cabang :

Tugas pemimpin cabang pembantu kelas III :

1. Memimpin, mengkoodinir, mengarahkan, membimbing, mengawasi, dan mengendalikan serta mengevaluasi :

a. Kegiatan menghimpun dana, penyaluran kredit, pemasaran jasa-jasa Bank dan pemasaran layanan syariah sesuai rencana kerja Bank.

b. Kegiatan administrasi kredit, pengelolaan likuiditas, penyelesaian kredit non lancar, pembuatan laporan dan kearsipan sesuai ketentuan yang berlaku.

c. Kepatuhan pejabat dan pegawai terhadap pelaksanaan Standar Operasional Prosedur di lingkungan Kantor Cabang Pembantu.

d. Pelaksanaan tata kelola perusahaan (GCG) oleh si pejabat dan pegawai di lingkungan Kantor Cabang Pembantu.

e. Pelaksanaan Standar Pelayanan Bank SUMUT oleh pejabat dan pegawai di lingkungan Kantor Cabang Pembantu.

f. Penggunaan teknologi informasi oleh si pejabat dan pegawai di lingkungan Kantor Cabang Pembantu.

2. Mengajukan rencana anggaran, investasi, inventaris Kantor Cabang Pembantu untuk dituangkan ke dalam Rencana Kerja Anggaran Tahunan Bank.

(18)

3. Menyusun program kerja Kantor Cabang Pembantu sehubungan dengan upaya pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi pelaksanaanya.

4. Menindak lanjuti hasil temuan dan atau rekomendasi dari Kontrol Intern/Satuan Pemeriksa Internal (SPI)/Pemeriksa Eksternal serta melaporkan tindak lanjut temuan kepada Pemimpin Cabang Induk.

5. Memeriksa setiap proses pengambilan keputusan dan memastikan resiko- resiko yang diambil atas setiap keputusan dalam batas toleransi yang tidak merugikan bank baik saat ini maupun masa yang akan datang.

6. Meminimalisir setiap potensi resiko yang mungkin terjadi pada setiap kegiatan operasional, kredit, likuidasi, pasar, dan resiko lainnya.

7. Melaporkan setiap resiko yang berpotensi terjadi atas setiap kegiatan Kantor Cabang kepada Direksi.

8. Memantau dan memastikan serta melaporkan setiap transaksi yang dikategorikan transaksi keuangan tunai (cash transaction) dan transaksi keuangan mencurigakan (Suspecious transasction).

9. Melakukan evaluasi atas Kinerja Kantor Cabang Pembantu

10. Mengelola dana Pemerintah Daerah (untuk Kantor Cabang Pembantu yang ada rekening kas daerah) dan menjaga agar tidak beralih ke Bank lain.

11. Mengelola dan mengamankan kunci penyimpanan uang dan surat berharga/surat barang agunan kredit.

12. Menghadiri dan memberikan pendapat dalam rapat Kelompok Pemutus Kredit atas permohonan kredit yang diajukannya.

(19)

13. Mengadakan rapat yang bersifat koordinasi, bimbingan, pengarahan, transfer of knowledge dan atau sosialisasi ketentuan maupun produk baru secara periode dalam rangka peningkatan kinerja, pengetahuan dan pelayanan.

14. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada Pemimpin Cabang tentang langkah-langkah yang perlu diambil di bidang tugasnya.

15. Melakukan koordinasi kerja dengan unit kerja di Kantor Cabang Induk maupun unit kerja di bawah kantor cabang lainnya.

16. Mewakili Pemimpin Cabang Induk dalam mengadakan hubungan atau kerja sama dengan pihak lain berkaitan pelaksanaan fungsi Kantor Cabang Pembantu.

17. Membantu laporan terkait operasional bank sesuai ketentuan yang berlaku.

18. Melaksanakan tugas lainnya sesuai fungsi dan aktivitas kantor cabang.

Wakil Pimpinan Cabang

Tugas wakil pemimpin cabang pembantu kelas III : 1. Membantu pemimpin cabang pembantu dalam :

a. Kegiatan penghimpun dana, penyaluran kredit, pemasaran jasa-jasa bank dan pemasaran layanan syariah sesuai rencana kerja bank.

b. Penyelesaian kredit non lancar, pembuatan laporan dan kearsipan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

c. Memantau kepatuhan pegawai melaksanakan Standar Operasional Prosedur di Lingkungan Kantor Cabang Pembantu.

d. Memantau pelaksanaan Standar Pelayanan Bank SUMUT oleh pegawai di lingkungan kantor Cabang Pembantu.

(20)

e. Memantau pelaksanaan Standar Pelayanan Bank SUMUT oleh pegawai di lingkungan Kantor Cabang Pembantu.

f. Memantau penggunaan Teknologi Informasi oleh pegawai di lingkungan Kantor Cabang Pembantu.

g. Melaksanakan program kerja kantor cabang pembantu sehubungan dengan upaya pencapaian targer rencana kerja dan melakukan pemantauan serta mengevaluasi pelaksanaannya.

h. Menindak lanjuti hasil temuan dan rekomendasi dari control intern/

Satuan Pemeriksa Internal (SPI) / pemeriksa internal serta melaporkan tindak lanjuti temuan kepada pimpinan cabang pembantu.

i. Meminimalisir setiap resiko yang terjadi atas setiap kegiatan kantor cabang pembantu kepada Pemimpin Cabang Induk.

j. Melaporkan setiap resiko yang berpotensi terjadi atas setiap kegiatan Kantor Cabang Pembantu kepada Pemimpin Cabang Induk.

k. Memantau dan memastikan serta melaporkan setiap yang dikategorikan transaksi keuangan tunai (cash transcaction) dan transaksi keuangan mencurigakan (Suspecious transaction).

2. Memeriksa kebenaran posting transaksi yang diinput ke komputer sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Menyesuaikan cetakan hasil rekapitulasi mutasi kas dengan penerimaan setoran/ pembayaran tunai oleh teller.

4. Memeriksa kebenaran, kelengkapan dan pencatatan dokumen transaksi pengirim uang, pembebanan biaya, test key dan mensyahkannya.

(21)

5. Menerima dan memeriksa butkti/ advice / informasi sehubungan dengan transfer inkaso / LLG.

6. Memeriksa kebenaran bukti-bukti penerimaan dan pembayaran berkenaan dengan rekening-rekening nasabah.

7. Memeriksa warkat-warkat yang akan dikliringkan dan Daftar Warkat Kliring.

8. Mengadministrasikan daftar warkat-warkat yang akan dikliringkan dan daftar warkat-warkat pemindahbukuan.

9. Memeriksa surat keterangan penolakan warkat kliring.

10. Memeriksa dan mengawasi pembukuan warkat-warkat kliring ke komputer.

11. Mengadministrasikan pembukuan dan penutupan rekening serta membuat dan memelihara buku registrasi nasabah dan daftar hitam (blacklist).

12. Mengawasi dan memeriksa tindak lanjuti surat-surat masuk dan keluar, baik dari ekstern maupun intern.

13. Memeriksa nota selisih / rekosiliasi dan menyelesaikan transaksi yang belum dibukukan.

14. Melakukan verifikasi atas seluruh transaksi.

15. Mencetak rekap mutasi gabungan, posisi neraca dan laba rugi beserta lampirannya serta mencocokkannya dengan neraca.

16. Melakukan proses tutup harian transaksi dan mencetak rekap lampiran serta nencocokkannya dengan neraca.

17. Melakukan kontrol rincian lampiran pos buku besar terhadap neraca.

(22)

18. Mencetak rekening giro / kredit, sub-sub rekening untuk keperluan laporan, pengarsipan lainnya.

19. Mengkoordinir pembuatan perhitungan ongkos yang masih harus dibayar pada akhir tahun buku.

20. Mengatur pengadaan dan penyediaan alat tulis kantor dan barang-barang cetakan, materai dan alat-alat logisti yang diperlukan untuk operasional bank serta menata usahakannya dengan baik.

21. Mengawasi dan mengatur tata ruang, perawatan, kebersihan gedung / inventaris dan keamanan kantor.

22. Mengatur pemakaian kendaraan dinas serta mengawasi kegiatan keluar masuk, izin, mempersiapkan penggajian, upah, cuti, pinjaman, angsuran, dan lain-lain keperluan pegawai.

23. Mengatur penjilidan nota-nota dan dokumen serta menata usahakan penyimpanannya.

24. Menata dan mengarsipakan file yang berhubungan dengan biodata pegawai di lingkungan Kantor Cabang Pembantu.

25. Melakukan administrasi dan pendistribusian surat menyurat dan mengawasi, memelihara, serta mengatur ruang arsip Kantor Cabang Pembantu.

26. Menata usahakan peraturan Bank SUMUT, Surat Edaran, Surat Instruksi dan Nota Dinas Direksi serta peraturan lainnya

27. Memantau dan melaksanakan pengiriman surat melalui tromol, pos, maupun pengantar surat.

(23)

28. Memantau daftar aktiva tetap dan inventaris serta mengirim laporannya ke Kantor Cabang Pembantu.

29. Menerima, menyimpan dan menata usahakan seluruh dokumen dan surat- surat barang agunan yang berkenaan dengan pencairan kredit.

30. Melakukan pengikatan asuransi barang agunan yang wajib dipertanggungkan.

31. Membuat dan memeriksa kebenaran isi persetujuan membuka kredit / perjanjian kredit dan pengikatan barang agunan serta akta perjanjian lainnya yang dibuat notaris berkenaan dengan pencairan kredit.

32. Membuat berita acara dan surat-surat yang berkaitan dengan pengembalian agunan.

33. Membuat nota-nota pembebanan yang berkaitan dengan pengembalian agunan.

34. Melayani penjualan blanko giro serta membebankan biaya yang berkenaan dengan hal tersebut serta biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan pembukuan dan penutupan rekening.

35. Membuat referensi bank, Bank Garansi, Giro Blokir dan sejenisnya sesuai ketentuan berlaku.

36. Memeriksa kebenaran perhitungan dan nota pembayaran nota deposito, sertifikat deposito, tabungan dan jasa giro yang dibayarkan serta memeriksa kebenaran pembukuannya.

37. Memeriksa perhitungan PPh bunga jasa giro, PPh bunga deposito dan PPh Bunga tabungan.

(24)

38. Memeriksa kebenaran perhitungan penutupan buku kas dan perincian kas serta mencocokan dengan jumlah uang kluis.

39. Menjaga dan memelihara agar uang di khasanah cukup untuk operasional sehari-hari.

40. Memelihara persediaan kas pada tingkat yang efisien sehingga likuiditas tidak terganggu dan dapat mengoptiumukan rentabilitas.

41. Memastikan agar jumlah dana tunai yang dikuasai para teller masih dalam batas yang diizinkan oleh ketentuan yang berlaku.

42. Menghadiri rapat yang bersifat koordinasi, bimbingan, pengarahan, transfer of knowledge dan sosialisasi ketentuan maupun produk baru secara periodic dalam rangka peningkatan kinerja, pengetahuan dan pelayanan.

43. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemimpin Cabang Pembantu tentang langkah-langkah yang perlu diambil di bidang tugasnya.

44. Melakukan koordinasi kerja dengan unit kerja di kantor cabang induk maupun unit kerja dibawah kantor cabang lainnnya.

45. Mewakili bank dalam mengadakan hubungan / kerjasama dengan pihak lain berkaitan pelaksanaan fungsi Kantor Cabang Pembantu.

46. Membantu laporan terkait operasional bank sesuai ketentuan yang berlaku.

47. Melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan fungsi dan aktivitas kantor cabang.

Pelaksana Pemasaran Tugas Pelaksana Pemasaran : 1. Memasarkan Kredit.

(25)

2. Memasarkan Dana Analis Kredit

Tugas Analis Kredit : 1. Survey Usaha.

2. Survey Agunan.

3. Menerima permohonan kredit.

4. Menganalisa permohonan kredit.

Admin Kredit Tugas Admin Kredit :

1. Mencairkan dana kredit.

2. Menagih angsuran kredit.

Admin Pembukuan Tugas Admin Pembukuan : 1. Verifikasi nota.

2. Membuat laporan bulanan.

Account Officer

Tugas Account Officer : 1. Mencari nasabah.

2. Memproses kredit.

3. Mencairkan kredit.

4. Menagih angsuran kredit.

Teller

Tugas Teller :

1. Penyetoran tunai tabungan.

(26)

2. Penarikan tunai tabungan.

3. Penyetoran rekening tabungan-tabungan antar kantor online.

4. Penyetoran tunai cek dan giro.

5. Penarikan tunai cek.

6. Pemindahbukuan giro.

7. Penutupan rekening giro.

8. Penyetoran tunai deposito dan pemindah bukuan tabungan ke rekening deposito.

9. Pencairan deposito.

10. Pembayaran pajak.

11. Pembayaran rekening telepon.

12. Penyetoran tunai dan pemindahbukuan semua rekening pinjaman telah dilakukan sesuai Standar Operasional Prosedur.

13. Pencairan rekening pinjaman kredit.

14. Penyetoran transfer.

15. Pembayaran gaji.

16. Pembayaran biaya-biaya.

17. Menyortir uang.

Customer Service

Tugas customer service :

1. Pembuatan rekening tabungan, giro dan deposan.

2. Pembuatan specimen tabungan, giro, dan deposan.

3. Membuat register tabunga, giro, dan deposan.

4. Memerika persediaan nota-nota yang dibutuhkan.

(27)

5. Mencetak rekening koran nasabah.

6. Penutupan rekening tabungan, giro, dan deposan.

7. Mengganti buku tabungan yang telah penuh/ habis dan hilang.

8. Penjualan bilyet giro dan cek.

9. Pengaktifan cek dan giro.

10. Membuat nota transfer.

11. Membuat laporan pada awal bulan.

12. Proses permohonan pembukaan ATM.

13. Menangani segala masalah ATM.

14. Memproses permohonan pembukaan ATM.

15. Membuat surat izin suku bungan pinjaman.

16. Memasukkan data nasabah black list (daftar hitam).

17. Menyelasaikan keluhan nasabah kartu hilang.

18. Pengisian ATM.

D. Jaringan Usaha / Kegiatan

PT Bank SUMUT Cabang Pembantu Setia Budi di dalam kegiatannya, memiliki berbagai produk dan jasa yang sedang dilakukan di dalam perkembangan perusahaan. PT Bank SUMUT Cabang Pembantu Setia Budi memiliki dan menawarkan beberapa produk sebagai berikut :

Produk Penghimpunan Dana Nasabah a. Tabungan Simpeda

Tabungan Simpeda adalah tabungan yang digunakan untuk pembangunan Sumatera Utara yang setoran awalnya hanya Rp 10.000,00 dan mendapat

(28)

fasilitas ATM. Tabungan Simpeda ini dimiliki oleh seluruh Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang ada di Indonesia.

b. Tabungan Martabe

Martabe merupakan singkatan dari Mari Tingkatkan Aktivitas Berhemat.

Tabungan Martabe adalah tabungan yang memilki berbagai fitur dan manfaat dengan suku bunga bersaing serta mendapatkan perlindungan asuransi jiwa otomatis. Dimana setoran awalnya adalah Rp. 50.000, dan mendapatkan fasilitas ATM.

Tabungan Martabe dibagi dalam 4 (empat) segmen pasar yaitu : a) Tabungan Martabe Umum

Merupakan tabungan yang diperuntukkan bagi seluruh lapisan masyarakat baik peorangan maupun lembaga.

b) Tabungan Martabe Gaji

Merupakan tabungan yang diperuntukkan bagi pegawai dan pensiunan dari instansi pemerintah / swasta / BUMN / BUMD untuk menampung dana gaji dan pensiun.

c) Tabungan Martabe Mahasiswa

Merupakan tabungan yang diperuntukkan bagi Mahasiswa Perguruan Tinggi / Institut dan Akademi.

d) Tabungan Martabe Sumut Sejahtera

Merupakan tabungan yang diperuntukkan bagi nasabah peminjam Kredit Peduli Usaha Mikro Sumut Sejahtera.

(29)

c. Tabunganku

TabunganKu adalah produk tabungan bersama seluruh bank yang ada di Indonesia yang diprakarsai oleh Bank Indonesia yang bertujuan untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat agar mengenal dan memanfaatkan produk serta layanan perbankan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui budaya menabung.

d. Simpanan Giro

Simpanan Giro adalah simpanan yang dapat ditarik setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, pemindahbukuan, ataupun surat perintah pembayaran lainnya. Simpanan Giro Bank SUMUT memberikan kemudahan dan keamanan transaksi keuangan anda.

e. Deposito Berjangka

Simpanan Deposito merupakan simpanan dana masyarakat dan pemerintah yang penarikannya dibatasi oleh jangka waktu simpanannya yaitu 1 (satu) bulan, 3 (tiga) bulan, 6 (enam) bulan, 12 (dua belas) bulan, dan 24 (dua puluh empat) bulan.

Produk Jasa

Jasa – jasa yang ditawarkan PT Bank SUMUT Cabang Pembantu Setia Budi adalah sebagai berikut :

a. ATM ( Automatic Teller Machine )

ATM Bank SUMUT adalah layanan perbankan melalui mesin ATM yang dapat melayani selama 24 jam, melalui ATM kita dapat melakukan transaksi perbankan meliputi penarikan tunai, melihat saldo rekening tabungan, setoran tunai (melalui CDM) dan melakukan berbagai jenis

(30)

pembelian dan pembayaran tagihan tanpa harus datang ke Kantor Bank SUMUT.

b. SAFE DEPOSIT BOX

Safe Deposit Box adalah wadah atau tempat yang disediakan bank untuk menyimpan harta benda yang bernilai dan disahkan oleh hukum dimana Bank dapat menyewakannya kepada masyarakat melalui perjanjian sewa menyewa, Bank hanya bertindak sebagai penyimpan tanpa mempunyai kepemilikan atas harta bedan dimaksud.

c. M – ATM

M – ATM bersama adalah menggunakan layanan dari ATM Bersama melalui telepon seluler (HP). Layanan ini berbasis TSel Menu, yaitu menu yang sudah tertanam di dalam sim card telkomsel.

d. PAYMENT VIA TELLER

Adalah pembayaran jasa yang dilakukan oleh nasabah atau bukan nasabah via teller (face to face) di seluruh unit operasional yang sistem pembayarannya terhubung antara sistem host agen dengan sistem Bank SUMUT.

e. TRANSFER

Transfer adalah salah satu jasa Bank yang diberikan kepada nasabahnya ataupun kepada masyarakat umum yang memerlukan jasa Bank tersebut.

Layanan yang diberikan adalah pengiriman uang dari satu tempat ke tempat lain baik untuk penambahan rekening nasabah maupun keperluan pribadi secara tunai dengan perantara Bank. Beberapa cara transfer, yaitu :

(31)

1) Mail Transfer (MT)

Mail transfer adalah transfer yang dilakukan dengan menggunakan nota biasa.

2) Real Time Gross Settelement (RTGS)

RTGS adalah transfer yang dilakukan dengan media komputer yang terkoneksi langsung dengan Bank Indonesia (BI) dan waktu penyelesaiannya relatif lebih cepat (realtime). Dan layanan ini paling sering digunakan nasabah PT. Bank SUMUT untuk mempercepat transaksi pengiriman uang.

f. Transaksi Antar Kantor

Transaksi antar kantor adalah transaksi tunai/pemindahbukuan oleh nasabah/bukan nasabah dari salah satu unit kantor Bank SUMUT ke rekening nasabah di unit kantor Bank SUMUT lainnya secara realtime online.

g. Layanan Office Channeling

Pengembangan layanan office channeling Unit Usaha Syariah.

h. Layanan SMS Banking

SMS banking Bank SUMUT memberikan kemudahan bagi nasabah mendapatkan informasi saldo, suku bunga, melakukan pembelian pulsa, pembayaran tagihan rutin. Cukup dengan ketik Aktivasi <spasi>

no.registrasi dan kirim ke 3117 melalui telepon genggam yang memakai simcard Telkomsel atau Indosat.

(32)

i. Aplikasi Kas Daerah ( Cash Manegement System ) a. Manfaat layanan kas daerah :

1) Memberi kemudahan bagi pemerintah dalam mengetahui posisi keuangan dan mengetahui seluruh penerimaan pengeluaran secara real time online.

2) Membantu pemerintah daerah dalam mengatur cash flow yang berkaitan dengan penerimaan masing – masing dinas dan memantau target anggaran pendapatan asli daerah (APBD) yang telah ditetapkan.

3) Memberikan keamanan terhadap pengeluaran pemerintah daerah dikarenakan setiap pencairan SP2D harus didaftarkan dana diregistasi terlebih dahulu pada menu aplikasi kas daerah pada pemerintah daerah sebelum SP2D tersebut dicairkan pada Bank SUMUT.

b. Fitur Aplikasi Kasda

1) Level Kewenangan user bertingkat

2) Pemeliharaan rekening APBD dan P-APBD 3) Kalkulasi potongan PPH dan PPN

4) Validasi rekening giro di Bank SUMUT 5) Pencetakkan SP2D secara otomatis 6) Fleksibilitas tanggal pencairan dana 7) Penerbitan Approalcode

8) Pencairan dana secara otomatis

(33)

j. Layanan Kiriman Uang ( Western Union/ wu )

Western Union adalah jasa pengiriman uang dari dan ke berbagai Negara di dunia. Western Union Bank SUMUT menggunakan teknologi elektronik yang secara real time online menjangkau ke berbagai penjuru dunia termasuk seluruh Indonesia.

k. BPD net online

Layanan BPD net online merupakan layanan yang disediakan oleh BPD seluruh Indonesia bagi nasabah atau bukan nasabah agar dapat melakukan transfer antar BPD secara real time online

l. Siskohat Haji

Bank SUMUT telah menjadi BPS-PPIH ( Bank menerima setoran biaya penyelanggaraan ibadah haji ) sejak tanggal 17 Mei 2004 sesuai dengan SK Menteri Agama RI No 299 Tahun 2004.

m. PBB Online

Bayaran pajak bumi dan bangunan melalui ATM.

Produk Kredit

Produk – produk kredit PT Bank SUMUT Cabang Pembantu Setia Budi, yaitu :

a. Kredit Angsuran Lainnya ( KAL )

Kredit Angsuran Lainnya adalah fasilitas kredit yang diberikan kepada debitur yang mempunyai usaha produktif dan atau mempunyai penghasilan tetap untuk tujuan membiayai keperluan yang bersifat investasi, modal kerja, dan kosumtif.

(34)

Tujuan Kredit Angsuran Lainnya adalah untuk meningkatkan peran bank dalam rangka membantu masyarakat melakukan usaha demi meningkatkan kesejahteraan hidup.

Syarat – syarat Kredit Angsuran Lainnya (KAL) : 1. Foto copy KTP Suami/Istri Pemohon 2. Foto copy Buku Nikah

3. Foto copy Kartu Keluarga

4. Pas photo ukuran 4 x 6 Suami/Istri pemohon 2 lembar 5. Foto copy surat tanah atau rumah yang akan dijaminkan 6. Foto copy pembayaran PBB tahun terakhir

7. Foto copy pembayaran listrik, air, dan telephone

8. Asli Surat Keterangan Usaha ( pinjaman < Rp 300 juta )

9. NPWP bagi pinjaman Rp. 100 juta keatas dan SIUP, TDP & HO bagi pinjaman > Rp 300 juta.

b. Kredit Multi Guna ( KMG )

Kredit Multi Guna adalah fasilitas kredit yang diberikan secara perseorangan kepada pegawai, yang bersumber pengembaliannya dari penghasilan tetap dan hasil usaha lainnya, pemberiannya melalui dinas / instansi / koperasi pegawai / lembaga / perusahaan tempat pegawai yang bersangkutan bekerja, dengan tujuan membiayai keperluan yang bersifat komsumtif, dan modal kerja.

Syarat – syarat Kredit Multi Guna (KMG) : 1. Surat Permohonan Kredit dari instansi 2. Lampiran Permohonan berupa :

(35)

o Surat Kuasa Memotong Gaji beserta Hak Lainnya o Surat Pernyataan dan Kuasa

o Foto copy Ijazah yang dilegalisir o Foto copy Daftar Gaji (Bulan Terakhir)

o Surat Keterangan Bekerja pada Instansi yang bersangkutan o Foto copy Identitas Diri Suami dan Istri (Pasphoto uk, 3 x 4, KTP

& Kartu Keluarga)

3. Jangka Waktu Maksmimum 5 (lima) tahun 4. Maksimum pinjaman Rp. 75.000.000

5. Biaya Asuransi Jiwa (dihitung berdasarkan tabel asuransi) o Seluruh berkas asli dibawa pada saat pencairan kredit.

o Suami/Istri harus ikut pada saat pencairan kredit.

o Jika ada tunggakan kredit lainnya harus dilunaskan.

c. Kredit Pensiunan (KP)

Kredit Pensiunan adalah produk kredit PT Bank SUMUT yang diberikan secara perseorangan kepada penerima pensiun yang terdiri dari para pensiunan sendiri dan pensiunan janda atau duda yang uang pensiunnya dikelola dan disalurkan oleh PT Tabungan Pensiun (TASPEN).

Pengembalian Kredit Pensiun dilakukan dengan pembayaran angsuran pokok dan bunga setiap bulan dari uang pensiun yang diterima sesuai dengan daftar angsuran.

Syarat – syarat Kredit Pensiun (KP) 1. Usia pensiun maksimum 70 tahun

2. Uang pensium dibayar melalui Bank SUMUT

(36)

3. Asli dan foto copy Kartu Registrasi Induk Pensiun (KARIP) 4. Asli dan foto copy Surat Keterangan Pensiun (SKEP) 5. Foto copy KTP dan Kartu Keluarga

6. Daftar/bukti pembayaran uang pensiun bulan sebelumnya 7. Pas foto berwarna suami istri 4 x 6 = 2 lembar

8. Foto copy Akta Nikah

d. Kredit Mikro Sumut Sejahtera II

Ingin menambah modal usaha dan mengembangkan usaha, produk KMSS II adalah solusi tepat dengan poses cepat, bunga ringan dan agunan flexible (surat tanah, BPKB kendaraan bermotor, kios/lapak, dll).

Syarat – syarat Kredit Mikro Sumut Sejahtera II (KMSS II) :

1. Memiliki penghasilan tetap yang berasal dari Usaha Yang Produktif 2. Mengisi formulir permohonan Kredit dan ditandatangani di depan

petugas Bank

3. Foto copy KTP Suami/Istri yang masih berlaku & Pemilik Barang Agunanan

4. Foto copy surat agunan (SK Lurah, SKT Camat, BPKB, dll) 5. Asli Surat Keterangan Usaha dan Kelurahan

6. Membuat proposal permohonan kredit : a. Rencana penggunaan Kredit

b. Data Keuangan (Aktivitas/Kegiatan Usaha rata-rata dan Kebutuhan Hidup dalam satu bulan)

c. Skets / Denah lokasi barang agunan & usaha.

(37)

e. Kredit Permaisuri

Sasaran Kredit Permaisuri ini adalah perempuan yang memiliki usaha mikro pada berbagai sektor ekonomi yaitu perindustrian, perdagangan, dan sektor pendukung lainnya yang produktif dan memiliki potensi untuk berkembang di masa mendatang. Penyaluran kredit dilakukan melalui wadah kelompok – kelompok perempuan yang memiliki usaha mikro atau yang disebut Kelompok Keuangan Mikro (KKM).

Syarat – syarat Kredit Permaisuri

1. Fotocopy KTP Suami Istri 1 lembar 2. Fotocopy Kartu Keluarga (KK) 1 lembar 3. Pas photo Istri Ukuran 3 x 4 1 lembar f. Kredit Kepemilikan Rumah (KPR)

KPR adalah solusi kepemilikan rumah pribadi Anda untuk keperluan pembelian rumah tinggal / apartemen / ruko / rukan yang dijual melalui developer. Suku bunga relatif rendah, dihitung secara anuitas dan diberlakukan secara floating rate yang akan disesuaikan berdasarkan perkembangan suku bunga pasar.

Syarat – syarat Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) : 1. Fotocopy KTP pemohon dan suami/istri 2. Fotocopy Kartu Keluarga (KK)

3. Fotocopy surat nikah/cerai (bagi yang telah menikah/ bercerai) 4. Surat keterangan ganti nama (bagi WNI keturunan)

5. Fotocopy NPWP / SPT tahunan

6. Asli slip gaji terakhir/ surat keterangan penghasilan

(38)

7. Fotocopy rekening Koran/ tabungan 3 bulan terakhir

8. Surat keterangan lamanya bekerja dan jabatan terakhir dan perusahaan/ Fotocopy SK pengangkatan pegawai

9. Fotocopy Akta Pendirian / Perubahan Perusahaan 10. Fotocopy Izin usaha (SIUP, TDP & HO)

11. Fotocopy Akta Pengesahan Perusahaan

12. Neraca & laba rugi/ Informasi keuangan terakhir

13. Fotocopy Izin Praktek profesi / SK pengangkatan dari instansi terkait 14. Fotocopy dokumen kepemilikan rumah

* SHM / SHGB IMB (asli/leges BPN) dan PBB terakhir

* Surat Pemesanan Pembelian/SPP E. Kinerja Usaha Terkini

Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada PT Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Setia Budi Medan, terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh Bank dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin, dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan PT Bank SUMUT Cabang Pembantu Setia Budi Medan di dalam kegiatan operasional, yaitu memiliki berbagai program kerja, program kerja yang sudah dilakukan oleh PT Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Setia Budi dalam meningkatkan kinerja usahanya adalah dengan mengeluarkan Kartu Pegawai

(39)

Elektronik (KPE). Dikatakan kartu elektronik karena, di dalam kartu ini dapat dijadikan ATM( Anjungan Tunai Mandiri ), ASKES ( Asuransi Kesehatan ), TASPEN ( Tabungan Pensiun ) dan Jamsostek ( Jaminan Sosial Tenaga Kerja ).

Di samping itu, PT Bank SUMUT melakukan kegiatan pembayaran uang kuliah di USU ( Universitas Sumatera Utara ), yang berguna untuk memperlancar pembayaran uang kuliah di semua kantor cabang PT Bank SUMUT juga dalam rangka memperkenalkan produk dan jasa berupa tabungan, giro, dan deposito.

F. Rencana Kegiatan / Program Kerja

PT Bank SUMUT memiliki program kerja yang akan dilakukan untuk pengembangan suatu Perusahaan. Program kerja yang akan dilakukan adalah regional champion, yang berarti PT Bank SUMUT memiliki rencana terbaru yakni menjadikan Bank Umum Milik Daerah ( BUMD ) menjadikan Bank terbaik diantara Bank Umum Milik Negara ( BUMN ) dan Bank Swasta lainnya, dan menjadi terbaik Bank daerah di Sumatera Utara dari segi laba Perusahaan, serta Standar Pelayanan Perbankan.

Ada pula 8 ( delapan ) program aksi strategis dalam rencana kerja Bank SUMUT dengan memfokuskan kepada penguatan praktek good corporate governance ( GCG ) di setiap unit kerja, meningkatkan kompetensi SDM, restruktur di core banking system dan implementasi credit risk management serta menurunkan kredit macet atau non performing loan ( NPL ). Selain itu, akan ada fokus pada penambahan produk dan fitur layanan untuk meningkatkan kepuasaan nasabah, penguatan permodalan serta perluasan dan pengembangan layanan unit syariah Bank SUMUT.

(40)

Tahun 2015 ini, PT Bank SUMUT juga akan fokus memperbaiki kinerja dengan tingkat pertumbuhan yang realistis. Karena itu, seluruh karyawan Bank SUMUT diminta untuk bisa meningkatkan sinergi, profesionalitas dan etos kerja untuk menjadi tim juara yakni tim yang solid dan melakukan yang terbaik untuk mengejar target perusahaan.

(41)

BAB III PEMBAHASAN A. KREDIT

Pengertian Kredit

Kredit berasal dari bahasa Italia, credere yang berarti kepercayaan, kepercayaan yang dimaksud di dalam perkreditan adalah antara si pemberi dan si penerima kredit. Menurut Simorangkir (2004:100) kredit adalah pemberian prestasi (misalnya uang dan barang) dengan balas prestasi (kontraprestasi) yang akan terjadi pada waktu mendatang.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan kredit adalah sebagai berikut : “Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam- meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”.

Menurut definisi lain tentang kredit adalah sebagai berikut :

a. Credit may be defined as the right to receive payment or the obligation to make payment on demand or at some future time on account of an immediate transfer of goods. Kent dalam Rivai (2013:03).

b. The word “credit” has many meanings, but in economics it usually refers to the ability to obtain somethingof value in the present in return for a promise to pay for it at some future time, combining he elements of a promise and of time. Prather dalam Rivai (2013:03).

(42)

c. Menurut Kasmir (2014:82). Kredit adalah dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang, misalnya bank membiayai kredit untuk pembelian rumah atau mobil. Kemudian adanya kesepakatan antara bank (kreditor) dengan nasabah penerima kredit (debitur), bahwa mereka sepakat sesuai dengan perjanjian yang telah dibuatnya. Dalam perjanjian kredit tercakup hak dan kewajiban masing-masing pihak, termasuk jangka waktu serta bunga yang ditetapkan bersama. Demikian pula dengan masalah sangsi apabila si debitur ingkar janji terhadap perjanjian yang telah di buat bersama.

Unsur-Unsur Kredit

Menurut Simorangkir (2004:101) kredit yang diberikan oleh suatu lembaga kredit di dasarkan atas kepercayaan. Dengan demikian, pemberian kredit merupakan pemberian kepercayaan, yang berarti bahwa suatu lembaga kredit baru akan memberikan kredit kalau ia betul-betul yakin bahwa si penerima kredit akan mengembalikan pinjaman yang akan diterimanya sesuai dengan jangka waktu dan syarat-syarat yang telah disetujui oleh kedua belah pihak.

Tanpa keyakinan tersebut, suatu lembaga kredit tidak akan meneruskan simpanan masyarakat yang diterimanya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa unsur yang terdapat dalam kredit adalah sebagai berikut.

1. Kepercayaan, yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang diberikan, baik dalam bentuk uang, barang, atau jasa, akan benar-benar diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang.

(43)

2. Waktu, yaitu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dan kontraprestasi yang diterima pada masa yang akan dating. Dalam unsur waktu ini terkandung pengertian nilai agio dari uang, yaitu uang yang ada sekarang lebih tinggi nilainya dari uang yang akan diterima pada masa yang akan datang.

3. Degree of risk, yaitu suatu tingkat risiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dan kontraprestasi yang akan diterima di kemudian hari. Semakin lama kredit diberikan semakin tinggi pula tingkat risikonya. Dengan adanya unsur risiko ini maka timbul jaminan dalam pemberian kredit. Prestasi atau objek kredit itu tidak saja diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga dapat berbentuk barang dan jasa. Namun, karena kehidupan ekonomi modern sekarang ini didasarkan kepada uang maka transaksi-transaksi kredit yang menyangkut uanglah yang sering dijumpai dalam praktik perkreditan.

Fungsi Kredit

Menurut Hasibuan (2008:114) Fungsi kredit bagi masyarakat, antara lain dapat :

1) Sebagai motovator dan dinamisator dalam peningkatan kegiatan perdagangan dan perekonomian.

2) Menambah lapangan kerja bagi masyarakat.

3) Memperlancar arus barang dan arus uang.

4) Meningkatkan hubungan internasional.

5) Memaksimalkan produktivitas dana yang ada.

6) Meningkatkan daya guna barang.

(44)

7) Meningkatkan semangat berusaha bagi masyarakat.

8) Memperbesar modal kerja perusahaan.

9) Meningkatkan IPC (income per capita) masyarakat.

10) Mengubah pola berpikir atau bertindak masyarakat untuk lebih ekonomis.

Menurut Firdaus ( 2003:13 ) Fungsi pokok kredit pada dasarnya ialah pemenuhan jasa untuk melayani kebutuhan masyarakat dalam rangka mendorong dan melancarkan produksi, jasa-jasa dan bahkan konsumen yang semuanya itu ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup manusia.

Menurut Sinungan ( 2002:211 ) :

1. Kredit dapat meningkatkan daya guna ( utility ) dari uang.

2. Kredit dapat meningkatkan daya guna ( utility ) dari barang.

3. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.

4. Kredit adalah salah satu alat stabilitas ekonomi.

5. Kredit menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat.

Tujuan Kredit

Menurut Rivai (2013:05) tujuan kredit pada dasarnya terdapat dua fungsi yang saling berkaitan dari kredit, yaitu sebagai berikut.

1. Profitability, yaitu tujuan untuk memperoleh hasil dari kredit berupa keuntungan yang diraih dari bunga yang harus dibayar oleh debitur. Oleh karena itu, bank hanya akan menyalurkan kredit kepada usaha-usaha debitur yang diyakini mampu dan mau mengembalikan kredit yang telah diterimanya. Dalam faktor kemampuan ini tersimpul unsur keamanan (safety) dan sekaligus juga unsur keuntungan (profitability) dari suatu kredit sehingga kedua unsur tersebut saling berkaitan. Dengan demikian

(45)

keuntungan merupakan tujuan dari pemberi kredit yang terjelma dalam bentuk bunga yang diterima.

2. Safety, yaitu keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar-benar terjamin sehingga tujuan profitability dapat benar-benar tercapai tanpa hambatan yang berarti. Oleh karena itu, keamanan ini dimaksudkan agar prestasi yang diberikan dalam bentuk uang, barang atau jasa itu betul-betul terjamin pengembaliannya sehingga keuntungan (profitability) diharapkan dapat menjadi kenyataan.

Menurut Suyatno ( 2004:15 ) pemberian kredit dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan, oleh karena itu Bank memberikan pinjaman kepada nasabahnya dalam bentuk kredit, jika merasa yakin nasabah yang akan menerima kredit itu mampu dalam memberikan kredit yang telah diterimanya.

Dalam kaitannya dengan pemberian kredit, kredit memiliki tujuan pokok yang saling berhubungan :

a. Profitabilitas yaitu tujuan untuk memperoleh hasil dari kredit berupa keuntungan yang dapat dari bunga pinjaman.

b. Safety yaitu keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar-benar terjamin sehingga tujuan profitabilitas dapat tercapai.

Prinsip-prinsip Pemberian Kredit

Menurut Martono (2002:57) Prinsip perkreditan disebut juga sebagai konsep 6C Pada dasarnya konsep 6C ini akan dapat memberikan informasi mengenai tekad baik dan kemampuan membayar nasabah untuk melunasi kembali pinjaman beserta bunganya. Prinsip 6C tersebut antara lain adalah :

(46)

1.

Character, Penilaian character ini dapat mengetahui sejauh mana tingkat kejujuran dan tekad baik calon debitur yaitu kemauan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban dari calon debitur.

2.

Capacity, Penilaian capacity untuk melihat kemampuan dalam melunasi kewajibannya dari kegiatan usaha yang dilakukan atau kegiatan usaha yang akan dilakukan yang dibiayai dengan kredit dari bank.

3.

Capital, Penilaian terhadap prinsip capital tidak hanya melihat besar kecilnya modal yang dimiliki oleh calon debitur tetapi juga bagaimana distribusi modal itu ditempatkan.

4.

Collateral, diartikan sebagai jaminan fisik harta benda yang bernilai uang dan mempunyai harga stabil dan mudah dijual. Jika pada dari peminjam terkena kecelakaan atau hal-hal lain yang mengakibatkan peminjam tidak mampu membayar hutangnya, maka tindakan akhir yang dilakukan oleh bank adalah melaksanakan haknya atas collateral yang diikat secara yuridis untuk menjamin hutangnya pada bank.

5.

Condition of Economy, Pada prinsip condition (kondisi), dinilai situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi, dan kondisi pada sektor usaha calon debitur. Maksudnya agar bank dapat memperkecil risiko yang mungkin timbul oleh kondisi ekonomi, keadaan perdagangan dan persaingan di lingkungan sektor usaha calon debitur dapat diketahui.

6.

Constraint,untuk menilai budaya atau kebiasaan yang tidak memungkinkan seseorang melakukan bisnis di suatu tempat. Masalah constraint ini agak sukar dirumuskan karena tidak ada peraturan tertulis

(47)

mengenai hal tersebut, dan juga tidak dapat selalu didefinisikan secara fisik permasalahannya.

Jenis-jenis Kredit

Menurut Rivai (2013:10) dalam menguraikan jenis-jenis kredit, dapat dilihat dari tujuannya, jangka waktunya, jaminannya, orangnya (yang menerima dan memberi kredit) dan tempat kediamannya.

1. Jenis kredit Dilihat dari Tujuannya

a. Kredit Konsumtif, bertujuan untuk memperoleh barang-barang atau kebutuhan-kebutuhan lainnya guna memenuhi kebutuhan dalam konsumsi.

b. Kredit Produktif, bertujuan untuk memungkinkan si penerima kredit dapat mencapai tujuannya yang apabila tanpa kredit tersebut tidak mungkin dapat diwujudkan.

2. Jenis Kredit Dilihat dari Jangka Waktunya

a. Short term credit (kredit jangka pendek) ialah suatu bentuk kredit yang berjangka waktu maksimum satu tahun. Dalam kredit jangka waktu pendek, termasuk kredit untuk tanaman musiman yang berjangka waktu lebih dari satu tahun. Dilihat dari sisi perusahaan kredit jangka pendek dapat berbentuk berikut ini.

1) Kredit rekening Koran.

2) Kredit penjual.

3) Kredit pembeli.

4) Kredit wesel.

5) Kredit eksploitasi.

(48)

b. Intermediate term credit (kredit jangka waktu menengah) ialah suatu bentuk kredit yang berjangka waktu dari satu tahun sampai tiga tahun.

c. Long term credit (kredit jangka panjang) ialah suatu bentuk kredit yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun.

d. Demand loan atau call loan ialah suatu bentuk kredit yang setiap waktu dapat diminta kembali.

3. Jenis Kredit Dilihat Menurut Lembaga yang Menerima Kredit

a. Kredit untuk badan usaha pemerintah/daerah, yaitu kredit yang diberikan kepada perusahaan/badan usaha yang dimiliki pemerintah.

b. Kredit untuk badan usaha swasta, yaitu kredit yang diberikan kepada perusahaan/badan usaha yang dimiliki swasta.

c. Kredit perorangan, yaitu kredit yang diberikan bukan perusahaan, tetapi kepada perorangan.

d. Kredit untuk bank koresponden, lembaga pembiayaan dan perusahaan asuransi, yaitu kredit yang diberikan kepada bank koresponden, lembaga pembiayaan, dan perusahaan asuransi.

4. Jenis Kredit Dilihat Menurut Tujuan Penggunaannya a. Kredit modal kerja/Kredit Eksploitasi.

b. Kredit investasi.

Kebijaksanaan Kredit

Menurut Muljono (2007 : 20) dalam menetapkan kebijaksanaan perkreditan tersebut harus diperhatikan 3 (tiga) asas pokok yaitu :

(49)

1. Asas likuiditas

Asas likuiditas adalah suatu asas yang mengharuskan bank untuk tetap dapat menjaga tingkat likuiditasnya, karena suatu bank yang tidak likuid akibatnya akan sangat parah yaitu hilangnya kepercayaan dari para nasabahnya atau dari masyarakat luas. Suatu bank dikatakan likuid apabila memenuhi kreteria antara lain :

a) Bank tersebut memiliki cash assets sebesar kebutuhan yang akan digunakan untuk memenuhi likuiditasnya.

b) Bank tersebut memiliki assets lainnya yang dapat dicairkan sewaktu- waktu tanpa mengalami penurunan nilai pasarnya.

c) Bank tersebut mempunyai kemampuan untuk menciptakan cash assets baru melalui berbagai bentuk utang.

2. Asas solvabilitas

Asas solvabilitas, usaha pokok perbankan yaitu menerima simpanan dana dari masyarakat dan disalurkan dalam bentuk kredit.

3. Asas rentabilitas

Asas rentabiltas, sebagaimana halnya pada setiap kegiatan usaha akan selalu mengharapkan untuk memperoleh laba, baik untuk mempertahankan eksistensinya maupun untuk keperluan mengembangkan dirinya.

Prosedur Dalam Pemberian Kredit

Menurut Kasmir (2012:100) prosedur dan penilaian kredit oleh dunia perbankan secara umum antar bank yang satu dengan bank yang lain tidak jauh berbeda. Yang menjadi perbedaan mungkin hanya terletak dari prosedur dan persyaratan yang ditetapkannya dengan pertimbangan masing-masing. Prosedur

(50)

pemberian kredit secara umum dapat dibedakan antara pinjaman perseorangan dengan pinjaman oleh suatu badan hukum, kemudian dapat pula ditinjau dari segi tujuannya apakah untuk konsumtif atau produktif. Secara umum akan dijelaskan prosedur pemberian kredit oleh badan hukum sebagai berikut :

1. Pengajuan berkas-berkas

Dalam hal ini pemohon kredit mengajukan permohonan kredit yang dituangkan dalam suatu proposal. Kemudian dilampiri dengan berkas- berkas lainnya yang dibutuhkan.

2. Penyelidikan berkas pinjaman

Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar. Jika menurut pihak perbankan belum lengkap atau cukup, maka nasabah diminta segera melengkapinya dan apabila sampai batas tertentu nasabah tidak sanggup melengkapi kekurangan tersebut, maka sebaiknya permohonan kredit dibatalkan saja.

3. Wawancara I

Merupakan penyidikan kepada calon peminjam dengan langsung berhadapan dengan calon peminjam, untuk meyakinkan apakah berkas- berkas tersebut sesuai dan lengkap seperti dengan yang bank inginkan.

Wawancara ini juga untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan nasabah yang sebenarnya.

4. On the Spot

Merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meminjam berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian hasil on the spot dicocokkan dengan hasil wawancara I.

(51)

5. Wawancara II

Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan- kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot di lapangan. Catatan yang ada pada permohonan dan pada saat wawancara I dicocokkan dengan pada saat on the spot apakah ada kesesuaian dan mengandung suatu kebenaran.

6. Keputuan Kredit

Keputusan kredit dalam hal ini adalah menentukan apakah kredit akan diberikan atau ditolak, jika diterima, maka dipersiapkan administrasinya, biasanya keputusan kredit yang akan mencakup :

a. Jumlah uang yang diterima;

b. Jangka waktu kredit;

c. dan biaya-biaya yang harus dibayar.

7. Penandatanganan akad kredit/perjanjian lainnya

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya kredit, maka sebelum kredit dicairkan maka terlebih dahulu calon nasabah menandatangani akad kredit, mengikat jaminan dengan hipotek dan surat perjanjian atau pernyataan yang di anggap perlu.

8. Realisasi Kredit

Realisasi kredit diberikan setelah penandatanganan surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro atau tabungan di bank yang bersangkutan.

(52)

9. Penyaluran kredit/Penarikan dana

Adalah pencairan atau pengambilan uang dari rekening sebagai realisasi dari pemberian kredit dan dapat diambil sesuai ketentuan dan tujuan kredit yaitu sekaligus atau secara bertahap.

B. KREDIT MODAL KERJA Pengertian Modal Kerja

Menurut Rivai (2013:12) kredit modal kerja adalah kredit untuk modal kerja perusahaan dalam rangka pembiayaan aktiva lancar perusahaan, seperti pembelian bahan baku/mentah, bahan penolong/pembantu, barang dagangan, biaya eksploitasi barang modal, piutang dan lain-lain. Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk memberi uang muka pada pembelian bahan baku atau barang dagangan, membayar upah buruh dan gaji pegawai, dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan tersebut, dan diharapkan akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam jangka waktu pendek melalui hasil penjualan barang dagangan atau hasil produksinya. Uang yang masuk yang bersumber dari hasil penjualan barang, yang kemudian akan dikeluarkan kembali guna membiayai operasi perusahaan selanjutnya, dengan kata lain uang atau dana tersebut akan berputar secara terus menerus setiap periode sepanjang hidupnya perusahaan.

Menurut para ahli lain pengertian modal kerja, antara lain:

1. Menurut Jumingan (2006 : 66) terdapat dua definisi modal kerja yang lazim dipergunakan, yakni sebagai berikut:

(53)

a. Modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang jangka pendek. Kelebihan ini disebut modal kerja bersih (net working capital). Kelebihan ini merupakan jumlah aktiva lancar yang berasal dari hutang jangka panjang dan modal sendiri. Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan kemungkinan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang jangka pendek dan menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek serta menjamin kelangsungan usaha di masa mendatang.

b. Modal kerja adalah jumlah dari aktiva lancar. Jumlah ini merupakan modal kerja bruto (gross working capital). Definisi ini bersifat kuantitatif karena menunjukkan jumlah dana yang digunakan untuk maksud-maksud operasi jangka pendek. Waktu tersedianya modal kerja akan tergantung pada macam dan tingkat likuiditas dari unsur- unsur aktiva lancar misalnya kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan.

2. Menurut Munawir (2007 : 114) terdapat tiga konsep atau definisi modal kerja yang umum dipergunakan, yaitu:

a. Konsep Kuantitatif, konsep ini menitik beratkan kepada kwantum yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin, atau menunjukkan jumlah dana (fund) yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek.

Dalam konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancar.

(54)

b. Konsep Kualitatif, konsep ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja, dalam konsep ini pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang jangka pendek, yaitu jumlah aktiva lancar yang berasal dari pinjaman jangka panjang maupun dari para pemilik perusahaan.

c. Konsep Fungsional, konsep ini menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan pendapatan (laba) dari usaha pokok perusahaan. Pada dasarnya dana-dana yang dimiliki oleh suatu perusahaan seluruhnya akan digunakan untuk menghasilkan laba sesuai dengan usaha pokok perusahaan, tetapi tidak semua dana digunakan untuk menghasilkan laba periode ini, ada sebagian besar dana yang akan digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan laba di masa yang akan datang. Misalnya : bangunan, mesin-mesin, pabrik, alat-alat kantor dan aktiva tetap lainnya.

3. Menurut Kasmir (2008:250) modal kerja merupakan modal yang digunakan untuk melakukan kegiatan operasi perusahaan. Modal kerja juga dapat diartikan sebagai investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek, seperti kas, surat-surat berharga, piutang, persediaan, dan aktiva lancar lainnya.

Jenis-jenis Kredit Modal Kerja

Menurut Rivai (2013:15) jenis-jenis kredit modal kerja terdiri dari sebagai berikut :

(55)

1. Kredit modal kerja ekspor

KMK (kredit modal kerja) ekspor adalah kredit modal kerja untuk membiayai hal-hal berikut.

a. Pre shipment financing, yaitu untuk membiayai :

1) Kegiatan dalam mengumpulkan barang-barang ekspor hingga dikapalkan untuk dieskpor, atau juga disebut sebagai pembiayaan pengumpulan barang-barang ekspor termasuk pengolahan, pergudangan, dan pengapalan;

2) produksi barang yang dimaksudkan untuk dieskpor maupun pembelian/impor bahan yang akan diproduksi menjadi barang untuk diekspor;

3) kegiatan produksi tertentu yang selama ini memasarkan produksinya di dalam negeri, tetapi sekarang mendapat pesanan.

b. Post shipment financing, yaitu kredit untuk membiayai kebutuhan selama masa tenggang antara setelah barang dimuat dikapal dengan akseptasi wesel berjangka atau dibayarnya wesel tunai di luar negeri.

Berdasarkan cara pembayaran ekspor yang berlaku di dalam perdagangan internasional, pemberian kredit ekspor ini adalah dengan cara :

1) Pembayaran di muka (advance payment).

2) Ekspor dengan L/C (letter of credit), yang dibedakan atas : a) Irrevocable banker’s L/C-Sight L/C.

b) Irrevocable banker’s L/C-Usance L/C.

Referensi

Dokumen terkait

The results showed that the variable service quality, food quality and price have a significant positive effect on customer satisfaction at restaurant Salza Pati.. Management is

Dengan kata lain terdapat hubungan yang tidak bebas antara variabel exogen dengan variabel endogen, yaitu bahwa efektivitas komunikasi dengan masyarakat Ciboleger benar- benar

Metoda AASHTO 1993 untuk survei kondisi Untuk perhitungan tebal lapis tambah atau overlay aspal yang dibutuhkan (D ol ) untuk lajur 1 dan lajur 2 dapat dilihat pada

biaya produk berdasarkan harga yang mampu dibeli konsumen. Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana penerapan

,lEitEiE?;Eliy?,trElEEli;ili;..

Tingginya angka perilaku kerja kontraproduktif dikalangan Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai tidak tetap di Indonesia dapat dilihat dari indikasi meningkatnya

Untuk mengetahui proses pengolahan terhadap parameter mutu minyak goreng yang diuji (bilangan peroksida, bilangan asam, kadar air, bau ) dalam memperbaiki kualitas minyak

A test consist of 70 questions about the usage of seven coordinating conjunctions in which each word is represented by 10 questions was given to the 13 students of