• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

28 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dimana penelitian ini mengambil dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Item kuesioner yang baik hendaknya diambil dari item-item jurnal nasional dan internasional, serta melakukan pengecekan validitas isi. Jumlah item hendaknya proporsional sesuai dengan bobot masing-masing variabel (Indrawati, 2015).

B. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel

Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, kejadian, benda-benda yang menarik untuk diteliti. Populasi yang menarik untuk diteliti akan menjadi batas dari hasil penelitian yang diperoleh. Artinya penelitian hanya akan berlaku pada populasi yang dipilih (Indrawati, 2015). Populasi dalam penelitian ini adalah remaja di Kota Malang yang telah melakukan perpindahan merek terhadap kartu seluler. Remaja tersebut berasal dari Kota Malang yang terdiri dari 5 kecamatan yaitu Klojen, Blimbing, Kedungkandang, Lowokwaru, dan Sukun.

Sampel adalah anggota populasi yang terpilih untuk terlibat dalam penelitian, baik untuk diamati, diberi perlakuan, maupun dimintai pendapat tentang yang

(2)

sedang diteliti. Penelitian jarang mengambil seluruh anggota populasi untuk diteliti karena biasanya jumlah anggota dalam populasi sangat banyak sehingga memerlukan dana, waktu, dan energi yang banyak (Indrawati, 2015). Jumlah sampel minimun untuk penelitian deskriptif adalah sebanyak 100 responden (Widayat, 2004).

Responden tersebut diambil secara acak di setiap kecamatan sesuai dengan luas daerah masing-masing dan kriteria yang ditetapkan sehingga didapatkan hasil di Kecamatan Lowokwaru 23 responden, Blimbing 21 responden, Sukun 22 responden, Kedung Kandang 21 responden, dan Klojen 13 responden. Rincian perhitungan hasil penentuan responden tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1 Perhitungan Penentuan Responden

No Kecamatan Jumlah Responden 1 Lowokwaru 23 responden

2 Blimbing 21 responden

3 Sukun 22 responden

4 Kedung Kandang 21 responden

5 Klojen 13 responden

Sumber: Data primer diolah (2019)

(3)

Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan nonprobability sampling yaitu teknik sampling yang memberikan peluang yang tidak sama untuk anggota populasi. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling adalah suatu teknik pengambilan sampel yang memiliki

karakteristik tertentu (Kuncoro, 2013). Karakteristik sampel dalam penelitian ini yaitu:

a. Responden yang dipilih adalah remaja berusia 17 sampai 25 tahun

b. Responden yang berada di Kota Malang sesuai dengan sampel yang telah ditentukan.

c. Pernah melakukan perpindahan merek terhadap kartu seluler C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Operasional variabel adalah suatu proses menurunkan variabel-variabel yang terkandung didalam masalah penelitian menjadi bagian-bagian terkecil sehingga dapat diklasifikasi dan mempermudah mendapatkan data yang diperlukan.

Konsep suatu variabel sebaiknya diambil dari penelitian terdahulu agar konsep yang dimaksud dapat sesuai (Indrawati, 2015). Berikut adalah definisi operasional dari masing-masing variabel yang ditampilkan pada Tabel 3.2 :

(4)

Tabel 3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel Definisi Indikator Penjelasan Harga

(X1)

Sejumlah uang yang

dibebankan atas suatu produk atau jasa yang ditukar

konsumen karena

menggunakan produk tersebut (Kotler dan Armstrong, 2001).

1. Perbandingan harga dengan produk lain

2. Keterjangkauan harga

3. Kesesuaian harga dengan manfaat

1. Konsumen

berpindah merek karena harga yang ditawarkan operator lain lebih murah 2. Konsumen

berpindah merek karena harga yang ditetapkan operator lain sesuai dengan kemampuan daya belinya

3. Konsumen

berpindah merek karena merasa manfaat operator lain lebih sesuai dengan harga yang ditawarkan Promosi

(X2)

Upaya

pemasaran yang berupa media maupun

nonmedia untuk merangsang konsumen (Sutisna, 2001).

1. Periklanan

2. Promosi penjualan 3. Penjualan personal

1.Konsumen

berpindah merek karena iklan operator lain lebih menarik diberbagai media

2.Konsumen

berpindah merek karena operator lain menawarkan

promo yang

menarik (bazaar, diskon)

3.Konsumen

berpindah merek karena interaksi

(5)

Variabel Definisi Indikator Penjelasan

langsung para SPG kepada konsumen Kualitas

Produk (X3)

Kemampuan suatu produk untuk

melaksanakan fungsinya

(Kotler &

Armstrong, 2001).

1. Kinerja 2. Keistimewaan

tambahan 3. Kehandalan 4. Kesesuaian

dengan spesifikasi 5. Daya tahan 6. Kesan

1.Konsumen

berpindah merek karena sinyal yang lemah

2.Konsumen

berpindah merek karena produk operator lain memiliki fitur tambahan seperti gratis telfon dan sms

3. Konsumen

berpindah merek karena operator yang digunakan sering mengalami gangguan

4.Konsumen

berpindah merek karena kuota internetnya terbagi / tidak sesuai yang ditawarkan

(internet lokal, internet streaming) 5.Konsumen

berpindah merek karena operator lain menawarkan masa aktif yang lebih lama

6.Konsumen

berpindah merek karena operator lain memberikan kesan kualitas yang

(6)

Variabel Definisi Indikator Penjelasan lebih baik Citra

Merek (X4)

Hasil dari tafsiran semua sinyal tentang merek yang disampaikan pemasar yang diterima oleh pelanggan

(Sumarwan, et al. 2011).

1. Kekuatan asosiasi merek

2. Keuntungan asosiasi merek 3. Keunikan asosiasi

merek

1.Konsumen

berpindah merek karena operator lain memberikan citra yang kuat pada ingatan konsumen

2.Konsumen

berpindah merek karena operator yang dipakai tidak memberikan

keuntungan yang lebih baik

3.Konsumen

berpindah merek karena operator lain dinilai lebih unik/unggul (sinyal / jangkauan lebih luas)

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kuantitatif dimana untuk mengelolanya dapat menggunakan skoring. Sumber data pada penelitian ini adalah data primer untuk mendapatkan data langsung dari sumber yang dituju (Sugiyono, 2014).

E. Teknik Pengumpulan Data

(7)

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan memberikan responden seperangkat pertanyaan tertulis untuk dijawab. Kuesioner cocok digunakan bila respondennya cukup besar dan dalam jumlah yang luas dalam persebarannya. Kuesioner dapat dibuat berupa pertanyaan, pernyataan, dan jawaban terbuka. Kuesioner dapat diberikan kepada responden melalui kontak langsung, dikirim melalui pos dan media internet (Sugiyono, 2014).

F. Alat Pengukuran Data

Skala data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal yaitu melakukan ranking terhadap kategori, maka alat pengukuran data yang dapat digunakan adalah skala likert. Sistem skala likert adalah responden diminta menjawab persetujuan suatu obyek dengan cara memilih pernyataan yang sudah ditentukan oleh peneliti (Ghozali, 2018). Penilaian skor responden dapat dinyatakan pada tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3 Penilaian Skor Skala Likert

Keterangan Skor

Sangat setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak setuju 2

Sangat tidak setuju 1

G. Uji Instrumen Penelitian

(8)

1. Uji Validitas

Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaannya mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2018). Suatu penelitian dikatakan valid jika terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data sesungguhnya (Sugiyono, 2009). Uji signifikasi dilakukan dengan membandingkan nilai dari r hitung dan r tabel untuk degree of freedom (df)= n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel yang digunakan (Ghozali, 2018).

Adapun dasar pengambilan keputusan uji validitas yaitu:

a. Nilai r hitung ≥ r tabel, maka item pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner berkorelasi positif, artinya item pertanyaan atau pernyataan tersebut dinyatakan valid.

b. Nilai r hitung < r tabel, maka item item pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner berkorelasi negatif, artinya item tersebut dinyatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel yaitu jika digunakan beberapa kali untuk mengukur suatu objek yang sama akan menghasilkan data yang sama pula (Sugiyono, 2009). Kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten dari waktu ke waktu (Ghozali, 2018). Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan metode koefisien Alpha Cronbach’s menurut Ghozali (2018) yaitu:

(9)

a. Jika nilai Alpha Cronbach’s ≥ 0,70 dari item pertanyaan dimensi adalah reliabel.

b. Jika nilai Alpha Cronbach’s < 0,70 dari item pertanyaan adalah tidak reliabel.

H. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis faktor. Analisis faktor merupakan alat analisis yang banyak digunakan pada penelitian-penelitian eksplorasi. Namun juga tidak menutup kemungkinan analisis faktor digunakan untuk penelitian eksplanatori ataupun hanya sekedar menguji instrumen atau alat untuk mengambil data penelitian, yakni validitas instrumen (Widayat, 2004).

Kegunaan utama analisis faktor ialah melakukan pengurangan data atau dengan kata lain melakukan peringkasan sejumlah variabel yang akan menjadi kecil jumlahnya. Pengurangan dilakukan dengan melihat interdepedensi beberapa variabel yang dapat dijadikan satu yang disebut faktor. Sehingga ditemukan variabel-variabel atau faktor-faktor yang dominan atau penting untuk dianalisis lebih lanjut. Persamaan atau rumus analisis faktor adalah sebagai berikut:

X1 = Ai1 F1 + Ai2F2 + Ai3F3 + Ai4F4 + ….. +ViUi

Dimana:

X1 : variabel terstandar ke i

(10)

Ai1 : koefisien regresi dari variabel ke i pada commont factor i

F : commont faktor

Vi : koefisien regresi terstandar dari variabel i pada faktor unik ke i

Ui : faktor unik untuk variabel ke i

m : jumlah common faktor

Common faktor merupakan kombinasi linier dari variabel-variabel. Secara jelas common faktor dapat diformulasikan sebagai berikut :

Fi = Wi1X1 + Wi2X2 + Wi3X3 + …. + WikXk

Dimana:

Fi : faktor ke i estimasi

W : bobot faktor atau skor koefisien factor

k : jumlah variabel

Adapun langkah-langkah utama dalam analisis faktor dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Membuat matrik korelasi untuk semua variabel 2. Menyaring/meringkas menjadi faktor-faktor inti

(11)

3. Melakukan rotasi untuk penyelesaian akhir

Secara operasional langkah-langkah yang dilakukan pada analisis faktor dengan menggunakan program SPSS yaitu:

1. Melakukan correlation matrix variabel dari semua data

2. Memberikan nilai eigenvalue dari seluruh variabel yang akan dipilih nilai diatas 1,00 untuk menentukan banyaknya faktor inti

3. Dengan melakukan rotation dengan option varimax untuk menghasilkan most interpretebel

4. Dari hasil rotation tersebut, akan dipilih nilai faktor loading diatas 0.50 pada masing-masing faktor yang kemudian akan diberikan faktor baru sesuai dengan pengelompokan variabelnya.

Langkah yang dilakukan untuk menentukan faktor inti yang dipertimbangkan dalam perpindahan merek pada operator seluler dengan melakukan seleksi variabel yang membentuk faktor inti. Dalam melakukan seleksi tersebut yaitu dengan melihat nilai KMO (Keiser-Meyer Measure of Sampling) dimana variabel yang layak menjadi faktor apabila nilai KMO diatas 0.05.

Uji hipoesis dapat dilakukan dengan ekstraksi faktor untuk menentukan faktor inti yang terbetuk. Penentuan tersebut didasarkan atas nilai Eigenvalues diatas 1 yang diperoleh dari Total Variance Explained. Adapun untuk mengetahui faktor yang memiliki kontribusi terbesar yaitu dengan melihat rotated component matrix dari masing-masing variabel. Variabel yang memiliki nilai loading diatas 0.05

(12)

maka dapat digunakan untuk menentukan faktor yang terbentuk. Dasar dalam penentuan nilai yang memiliki kontribusi terbesar maka dilihat dari faktor yang memiliki nilai Eigenvalues terbesar.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk fungsi yang dapat diubah dalam bentuk eksplisit, turunan fungsi dapat dicari dengan cara seperti yang sudah kita pelajari

Untuk membuktikan bahwa implikasi “jika P, maka Q” benar, kita mulai dengan memisalkan bahwa P benar dan kemudian berusaha menunjukkan bahwa Q juga benar. (Jika P salah, maka “P

Indikator yang diturunkan dari aktivitas kritis (e) dan (i) adalah mampu menentukan akibat dari suatu pernyataan yang diambil sebagai suatu keputusan (Direktori

Di samping itu, perkawinan poligami di bawah tangan ini juga akan mengakibatkan anak yang lahir dari perkawinan tersebut tidak sah secara hukum negara (Undang-Undang No. 1 Tahun

Fitur Lain 12 Keypad BMP to ASM Converter Software Kode huruf dan angka sesuai kode ASCII BMP to ASM Converter Software Mendukung berbagai ukuran LCD Karakter Mendukung berbagai

Dikeluarkannya Keputusan Presiden Noor 80 tahun 2003 pada satu sisi bertujuan agar pengadaan barang dan jasa pemerintah lebih efisien, efektif, transparan dan bersaing, adil dan

Oleh karena itu, Artha Wiweka hadir untuk menjadi solusi dalam penyaluran edukasi mengenai literasi keuangan dan pengelolaan keuangan yang baik di masyarakat

Untuk menguji hipotesis mengenai perbedaan konsep diri antara remaja yang sejak masa akhir kanak-kanaknya dibesarkan dipanti asuhan dengan remaja yang sejak masa