• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK SKSU DENGAN PENERAPAN DESAIN PEMBELAJARAN MODEL PPSI PADA KELAS VIII SMP YAYASAN PENDIDIKAN HKBP SIDORAME MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK SKSU DENGAN PENERAPAN DESAIN PEMBELAJARAN MODEL PPSI PADA KELAS VIII SMP YAYASAN PENDIDIKAN HKBP SIDORAME MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK SKSU DENGAN PENERAPAN DESAIN PEMBELAJARAN MODEL PPSI PADA KELAS VIII

SMP YAYASAN PENDIDIKAN HKBP SIDORAME MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat-syarat Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

MELFA BR NABABAN Nim : 6103311147

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur pertama sekali penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia yang telah diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Upaya Meningkatkan Kemampuan Gerak SKSU dengan penerapan desain pembelajaran model PPSI pada kelas VIII SMP Yayasan Pendidikan HKBP Sidorame Medan Tahun Ajaran 2014/2015 “.

Selama penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si Rektor Universitas Negeri Medan 2. Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes Dekan FIK UNIMED

3. Drs. Suharjo, M.Pd Pembantu Dekan I FIK UNIMED 4. Drs. Mesnan, M.Kes Pembantu Dekan II FIK UNIMED 5. Dr. Budi Valianto M.Pd Pembantu Dekan III FIK UNIMED 6. Drs. Suryadi Damanik, M.Kes Ketua Jurusan PJKR FIK UNIMED

7. Afri Tantri S.Pd, M.Pd Sekretaris Jurusan PJKR FIK UNIMED Sekaligus Pembimbing Skripsi dan penasehat akademik saya yang telah banyak meluangkan waktu serta kesempatan yang begitu banyak bagi penulis

(5)

9. Kepada kepala Perpustakaan FIK dan Kepala perpustakaan Umum yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian ini

10.Ketua Yayasan dan Kepala Sekolah SMP Yayasan Pendidikan HKBP Sidorame Medan yang telah memberikan izin melakukan penelitian disekolah tersebut. Bapak Hotman C. Hutabarat selaku guru pendidikan jasmani, serta Bapak/Ibu Dewan Guru dan Staf Tata Usaha yang telah banyak membantu selama melakukan penelitian ini 11.Teristimewa penulis ucapkan kepada Ayahhanda (Joni Nababan) dan Ibunda (Ronni

Br Ginting) tercinta yang dengan sepenuh hati telah banyak memberi doa dan dukungan yang tidak henti-henti kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini, kalian adalah inspirasi dan semangat hidupku

12.Kepada Abangda (Rudolf Josua Nababan) dan Adikku (Dwi Kelara Br Nababan) yang juga memberikan semangat dan dorongan moral kepada penulis

(6)

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, baik dari segi isi, tulisan maupun kualitasnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki skripsi ini. Akhirnya, semoga segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis menjadi berkat dan kebaikan yang diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa. Selanjutnya tulisan ini dipersembahkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin.

Medan, September 2014 Penulis,

(7)

ABSTRAK

Melfa Br Nababan. NIM. 6103311147. ” Upaya Meningkatkan Kemampuan Gerak SKSU Dengan Penerapan Desain Pembelajaran Model PPSI Pada Kelas VIII SMP Yayasan Pendidikan HKBP Sidorame Medan Tahun Ajaran 2014/2015 (Pembimbing : Afri Tantri)

Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed 2014

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan gerak senam kebugaran sumatera utara Dengan Penerapan Desain Pembelajaran Model PPSI Pada Kelas VIII SMP Yayasan Pendidikan HKBP Sidorame Medan Tahun Ajaran 2014/2015.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Yang terdiri dari 2 siklus. Sebelum dilakukan tindakan pada siklus I peneliti memberi pree-test untuk mengetahui kemampuan dan kesulitan belajar siswa. Dengan menggunakan Penerapan Desain Pembelajaran Model PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional) dimana siswa lebih aktif dalam pelaksanaan Senam kebugaran Sumatera Utara.

Subjek adalah siswa kelas VIII-1 dengan jumlah siswa 28 orang. Instrumen penelitian alat pengumpul data yang digunakan dalam tes ini adalah lembar fortofolio. Teknik analisis data yang digunakan dengan rata-rata dan persentase.

(8)
(9)
(10)
(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jumlah populasi kelas VIII SMP Yayasan Pend. HKBP Sidorame…………. 41

2. Daftar tabel fortofolio penilaian SKSU………... 54

3. Deskripsi hasil pree-test SKSU ... 59

4. Hasil belajar Siklus I SKSU ... 60

5. Hasil belajar Siklus II SKSU ... 61

6. Hasil post-test Siklus I SKSU ... 66

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1. Proses kerja sederhana suatu sistem……… 32

2. Langkah-langkah model PPSI……… 37

3. Skema siklus dalam penelitian tindakan kelas……….. 43

4. Formasi dua berkawan……… 45

5. Perbandingan ketuntasan belajar pada Ssiklus I ... 61

6. Perbandingan ketuntasan belajar pada Ssiklus II ... 62

7. Perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa setiap siklus ... 63

8. Perbandingan hasil belajar SKSU ... 63

9. Grafik pembelajaran Siklus I ... 67

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I ... 84

2. Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II…. ... 92

3. Fortofolio free-test proses hasil belajar SKSU ... 102

4. Paparan nilai free-test proses hasil belajar SKSU ... 104

5. Fortofolio peniaian siklus I proses hasil belajar SKSU ... 106

6. Paparan nilai Siklus I SKSU ... 108

7. Fortofolio peniaian siklus II proses hasil belajar SKSU ... 110

8. Paparan nilai Siklus II proses hasil belajar SKSU ... 112

9. Perbandingan hasil belajar SKSU ... 114

10.Rubrik penilaian hasil belajar SKSU ... 115

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Gerak adalah sesuatu yang ditampilkan manusia secara nyata dan dapat diamati, namun yang melatar belakangi suatu gerak yang ditampilkan dalam suatu perbuatan yang nyata dan dalam suatu pekerjaan sangat beraneka ragam, sesuai dengan hakikat keberadaan dan kebutuhan hidup manusia yang berbeda-beda.

Keterampilan gerak adalah tingkat kemampuan yang lebih kompleks dan berbagai kerja sama sistem tubuh dalam menampilkan gerak, atau kemampuan melakukan gerak dengan efisien. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan pemberian mata pelajaran pendidikan jasmani kepada siswa adalah agar siswa menjadi terampil dalam melakukan aktivitas fisik. Karena pendidikan jasmani (Penjas) merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani dan direncanakan secara sistematik bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik, neuromuskular, perseptual, kognitif, sosial dan emosional.

(15)

keputusan terbaik tentang aktivitas jasmani yang dilakukan dan menjalani pola hidup sehat sepanjang hayat.

Dengan mata pelajaran pendidikan jasmani siswa dapat dilatih untuk memiliki kemampuan melakukan gerak yaitu menghubungkan atau kesanggupan dari setiap individu untuk digunakan dalam mempertinggi daya kerjanya dan dilatih memiliki keterampilan gerak yang merupakan proses untuk mengetahui tingkat kesulitan dan menentukan pola belajar yang tepat.

Secara sederhana pendidikan jasmani memberikan kesempatan kepada siswa untuk :

1. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya yang berkaitan dengan aktivitas jasmanni.

2. Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani. 3. Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk

melaksanakan tugas sehari-hari secara efesien dan terkendali.

4. Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara berkelompok maupun perorangan.

(16)

6. Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk permainan olahraga.

“Rusli Lutan (2000:2)

Siswa di Sekolah Menengah Pertama merupakan siswa yang dikategorikan memiliki gerakan lanjutan setelah dari Sekolah Dasar, siswa sudah dapat menganalisis gerakan namun masih memiliki kemampuan yang rendah dan belum teratur sehingga harus dilatih dan dirangsang untuk lebih maksimal melakukan gerak, pada anak Sekolah Menengah Pertama, anak diharapkan bergerak dengan aktivitas fisik yang teratur. Rangsangan sensori pada anak penting untuk mengembangkan kemampuan- kemampuan menganalisis dan bahkan menjadi faktor perantara yang memungkinkan tercapainya proses belajar yang cepat. Pola dasar gerakan penting bagi siswa sebagai dasar untuk melakukan olahraga.

(17)

pendidikan jasmani harus mampu merancang pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan kematangan anak didik, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.

Dalam menunjang pelaksanaan pembelajaran di sekolah, kreativitas seorang guru sangat dibutuhkan, sehingga proses pembelajarannya dapat memberi pengalaman belajar yang baik secara lengkap kepada anak didik. Untuk menumbuhkan sikap aktif, kreatif, inovatif dan kompetitif dari siswa tidaklah mudah, fakta yang terjadi adalah guru dianggap sumber belajar yang paling benar. Proses pembelajaran yang terjadi memposisikan siswa sebagai pendengar ceramah guru. Akibatnya proses belajar mengajar cendrung membosankan dan menjadikan siswa malas untuk belajar. Mengajar cendrung membosankan dan menjadikan siswa malas untuk belajar khususnya pendidikan jasmani.

Sebenarnya banyak metode yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan gerak siswa dalam pendidikan jasmani. Namun sering kali metode yang ada tidak mencapai tujuan pembelajaran karena keterbatasan waktu yang hanya 2 kali pertemuan untuk mata pelajaran senam irama di sekolah. Seperti dalam pelajaran senam irama, dimana guru hanya mempraktikkan di depan siswa dan siswa sekedar mengikuti di belakang dan dengan tidak serius.

(18)

pembelajaran yang memakai sistem, yang merupakan gabungan dari beberapa komponen metode belajar yang dirancang dan disampaikan kepada siswa untuk mencapai tujuan. Dimana semua rangkaian desain pembelajaran yang memakai sistem instruksional mulai dari penjelasan tujuan, pengembangan evaluasi melakukan SKSU, dan melakukan program yang dirancang berupa tuntunan berlatih dilakukan sepenuhnya oleh siswa dengan tuntunan dari guru sehingga siswa dapat berkreatif dalam pelajaran senam irama yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran senam irama juga memiliki keterampilan gerak dalam senam irama.

Salah satu aktivitas fisik dalam program pendidikan jasmani yang telah cukup dikenal adalah aktivitas senam baku. Senam dapat dijadikan sebagai satu bentuk latihan fisik yang disusun secara sistematis dengan melibatkan gerakan-gerakan terpilih dan terencana untuk mencapai tujuan tertentu. Olahraga senam memiliki sistematika tersendiri dan mempunyai tujuan yang hendak dicapai seperti peningkatan daya tahan, kekuatan, kelentukan, koordinasi serta diperluas untuk menunjang prestasi, membentuk tubuh yang ideal dan memelihara kesehatan. Semangat dan penghafalan gerakan senam baku sangat menunjang untuk dapat melakukan seluruh gerakan dengan cepat.

(19)

Sumatra Utara dengan menggunakan media Desain Model Pembelajaran Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional agar siswa dapat melakukan dan menguasai gerakan senam, karena gerakan itu akan dilakukan dengan tuntunan berlatih dan lembar langkah-langkah Senam Kebugaran Sumatera Utara (SKSU) dibubuhi gambar yang diberikan kepada masing-masing siswa khususnya di sekolah yang berada di wilayah Sumatera Utara..

Berdasarkan observasi penulis dan hasil wawancara peneliti dengan guru pendidikan jasmani SMP Yayasan Pendidikan HKBP Sidorame Medan, mengenai Hasil belajar siswa dalam pelajaran senam irama, ternyata masih banyak siswa yang memperoleh nilai rendah. Dari hasil observasi tersebut ternyata masih banyak menemukan siswa yang tidak mampu melakukan gerakan dalam Senam Kebugaran Sumatera Utara (SKSU) dengan benar, dikarenakan tidak adanya perlakuan khusus pada pembelajaran senam irama dan guru di Yayasan Pendidikan SMP HKBP Sidorame Medan, hanya melakukan gerakan di depan siswa dan siswa hanya mengikuti dibelakang dengan intensitas 2 kali dalam sebulan.

(20)

alternatif yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan meningkatkan kualitas kemampuan melakukan Senam Kebugaran Sumatera Utara (SKSU) melalui Model Desain Prosedur Pengembangan Sistem Instruksionsl (PPSI).

Penggunaan Model Desain Pembelajaran Posedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI) dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu alternatif yang dapat memberi andil yang baik, karena PPSI memiliki kelebihan dengan sistem instruksional yang menggunakan pendekatan sistem, yaitu satu kesatuan yang terorganisasi, yang terdiri atas sejumlah komponen yang saling berhubungan satu sama yang lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. PPSI juga memiliki fungsi untuk mengefektifkan perencanaan dan pelaksanaan program pengajaran secara sistematik dan sistematis, untuk dijadikan sebagai pedoman mendidik dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Diharapkan dengan penerapan model Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional mampu meningkatkan kemampuan gerak dasar khususnya pada Senam Kebugaran Sumatera Utara (SKSU).

(21)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka peneliti dapat mengidentifikasikan beberapa masalah yang timbul antara lain :

Siswa bosan dan tidak serius sehingga kurang aktif dalam pembelajaran penjas!

Metode pembelajaran yang diterapkan guru masih dominan kepada guru, monoton dan terbatasnya waktu melakukan pembelajaran!

Bagaimanakah hasil belajar peserta didik terutama dalam pembelajaran senam irama, Senam Kebugaran Sumatera Utara (SKSU) ?

Siswa merasa bosan dan malas saat guru menyampaikan pembelajaran dengan cara guru hanya menjadi instruktur saja, sehingga tidak ada variasi pembelajaran!

Bagaimana pelaksanaan sistem instruksional dalam aktivitas pembelajaran senam irama dalam mempengaruhi kemampuan gerak siswa untuk melakukan Senam Kebugaran Sumatera Utara (SKSU) pada siswa kelas VIII Yayasan Pendidikan SMP HKBP Sidorame Medan Tahun Ajaran 2014/2015 ?

C. Pembatasan Masalah

(22)

“Peningkatan Kemampuan Gerak Senam Kebugaran Sumatera Utara (SKSU) dengan Penerapan Desain Model Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI) pada siswa kelas VIII Yayasan Pendidikan SMP HKBP Sidorame Medan Tahun Ajaran 2014/2015.

D. Rumusan Masalah

Dalam perumusan masalah penulis membuat rumusan spesifikasi terhadap hakikat masalah yang diteliti. Perumusan masalah dalam penelitian ini: “Apakah Dengan Penerapan Desain Model Pembelajaran Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI) Dapat Meningkatkan Kemampuan Gerak Senam Kebugaran Sumatera Utara Pada Siswa Kelas VIII Yayasan Pendidikan SMP HKBP Sidorame Medan Tahun Ajaran 2014/2015” ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut : “Untuk Mengetahui Apakah

Dengan Model Pembelajaran Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI) Dapat Meningkatkan Kemampuan Gerak Senam Kebugaran Sumatera Utara (SKSU) Pada Siswa Kelas VIII Yayasan Pendidikan SMP HKBP Sidorame Medan Tahun Ajaran 2014/2015”.

F. Manfaat Penelitian

(23)

1) Sebagai bahan perbandingan dan pemikiran untuk meningkatkan mutu keterampilan gerak khususnya kemampuan gerak senam kebugaran sumatera utara.

2) Peningkatan dan memperkaya ilmu pengetahuan terutama dalam hal keterampilan peningkatan kemampuan gerak senam kebugaran sumatera utara.

3) Sebagai bahan masukan bagi guru Sekolah Menengah Pertama bahwa dalam pengajaran pendidikan jasmani sangat efektif melalui penerapan model pembelajaran Prosedur Pengembangan Sistem Instruksionsl karena akan memberi efek psikomotorik gerak dasarnya.

(24)

1 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan hasil penelitian tentang peningkatan kemampuan gerak Senam Kebugaran Sumatera Utara (SKSU) dengan Penerapan Desain Model Pembelajaran Model PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional) pada Siswa SMP Kelas VIII Yayasan Pendidikan HKBP Sidorame Medan Tahun Ajaran 2014/2015 diperoleh beberapa kesimpulan yaitu :

(25)

2

sebesar 85,71 (85,71%). Aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan dari rata-rata setelah siklus I 66,07% naik menjadi 85,71%.

2. Bahwa Desain PPSI dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam Senam kebugaran Sumatera Utara. Penggunaan Penerapan Desain Model PPSI dapat lebih memudahkan siswa untuk belajar Senam Kebugaran Sumatera Utara.

B. Saran

Sebagai saran dapat diberikan peneliti sebagai berikut :

1. Disarankan dalam pembelajaran pendidikan jasmani menggunakan penerapan desain pembelajaran model PPSI ini untuk lebih memahami dalam pelaksanaannya sesuai dengan desain yang sudah dijelaskan dalam memperbaiki proses pembelajaran Senam kebugaran Sumatera Utara (SKSU).

2. Kepada guru pendidikan jasmani diharapkan mampu memanfaatkan peralatan yang ada dan dapat digunakan sebagai media dan mampu memodifikasi peralatan yang ada dan terus berinovasi dalam mengguanakan metode-metode pembelajaran dalam proses pembelajaran.

(26)

3

4. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitain coba menggunakan Metode Desain Model Prosedur Pengembangan Seistem Instruksional (PPSI) untuk dicoba dengan materi yang lainnya.

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Amung, Yudha. 2000. Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak. Pendidikan Nasional Direktor Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara DLL

Arikunto, Suhardjono, Supardi, 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Aqib, Zainal. (2009).Penelitian Tindakan Kelas.Untuk Guru SD,SLB,TK. Bandung : Yrama Widya

Daryanto. 2010. Proses belajar mengajar di sekolah. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta

Faridah, Eva. 2012. Belajar Gerak. Medan. FIK UNIMED

Hurlock, E.B. 1978. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga

Hamzah. B. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Gorontalo: Bumi Aksara

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1995, Penerbit PN. Balai Pustaka, Jakarta

Kiram, Phill Yanuar. 1993. Belajar Motorik. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktor Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Pendidik

Kirkendal. 1980. “Kemampuan Gerak”. Belajar Gerak. Ed . Faridah Eva. Medan. FIK

(28)

Lutan, Rusli. 2000. Strategi Belajar Mengajar Penjaskes. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Penataran Guru SLTP Setara D-III

Magil. 1980 Dalam ELIA, Medan, Fakultas Ilmu Keolahragaan

Mahendra, Agus. 2000. Senam. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Penataran Guru SLTP Setara D-III

Mudjiono. 2002. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta

Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Bandung. PT. Rajawali Pers

Rureton. 1973. “Kemampuan Gerak”. Belajar Gerak. Ed. Faridah Eva. Medan. FIK

Universitas Negeri Medan

Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya

(29)

Tarigan, Alex Let. 2008. Buku Panduan Senam Kebugaran Sumatera Utara (SKSU). Medan. Studio Body Fit 32

Tim Penyusun. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. FIK.UNIMED.

Hamzah. B. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Gorontalo: Bumi Aksara

Winkel. 1991. Pengertian Pembelajaran.

Gambar

Tabel   Halaman
Gambar     Hal

Referensi

Dokumen terkait

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNISI SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI GERAK DAN PENGARUH BENDA. Universitas

Adapun masalah dalam penelitian ini hanya dibatasi pada pembelajaran materi aritmatika sosial dengan penerapan Model Pembelajaran Quantum Leraning untuk meningkatkan kemampuan

Upaya Meningkatkan Kemampuan Gerak Dasar Tumpuan Dalam Pembelajaran Lompat Jangkit Melalui Model Bermain Engklek Pada Siswa Kelas X SMA NEGERI 2 Tebing Tinggi Tahun

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, mengingat keterbatasan kemampuan dan waktu, agar penelitian lebih terfokus maka permasalahan dibatasi pada “Upaya

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui strategi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa di

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada pembelajaran IPA (2)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME PADA MATERI KINEMATIKA GERAK LURUS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN MULTI REPRESENTASI SISWA SMA

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa penerapan Model pembelajaran Guided Inquiry dapat meningkatkan kemampuan berpikir rasional pada semua dimensi kognitif siswa