• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAPORAN AKHIR

PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENULISAN ARTIKEL HASIL PENELITIAN BAGI GURU-GURU DI KABUPATEN KLUNGKUNG DAN KARANGASEM

OLEH:

Dr. I Made Kirna, M. Si (031126443) Dr. I Wayan Redhana, M.Si.(0025036506) Dr. Ni Made Ratminingsih, M. A (0008096602)

I Nyoman Selamat, S. Si, M. Si (0008016802)

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha

SPK No. 023.04.2.552581/2013. Tanggal .01 Mei 2013.

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MIPA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2013

(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul : Pelatihan dan Pendampingan Penulisan

Artikel Hasil Penelitian di Jurnal

Terakreditasi bagi Guru-Guru di Kabupaten Klungkung dan Karangasem

2. Ketua Pelaksana a. Nama Lengkap b. Jenis Kelamin c. NIDN

d. Desiplin Ilmu e. Pangkat/Golongan f. Jabatan

g. Fakultas/Jurusan h. Alamat

i.

Telp/Faks/E-mail j. Alamat Rumah k. Telp/Faks/E-mail

:

Dr. I Made Kirna, M.Si.

Laki-laki 0031126443

Kimia Fisika & Teknologi Pembelajaran Pembina Tk I/Iva

Lektor Kepala

MIPA/Pendidikan Kimia Jl. Udayana Singaraja

RT. Dusun Seraya Baktiseraga Singaraja 08123665376/[email protected] 3.

Jumlah Anggota Pelaksana

: 3 orang

4.

Lokasi Kegiatan a. Nama Desa

b.

. Kecamatan c. Kabupaten/Kota d. Propinsi

SMAN 2 Semarapura Klungkung

Klungkung Bali

5. Jumlah Biaya Kegiatan Rp. 7.500.000

6. Lama Kegiatan 8 Bulan

Singaraja, 6 Nopember 2013

Mengetahui, Ketua Pelaksana,

Dekan Fakultas MIPA

Prof. Dr. Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si. Dr. I Made Kirna, M.Si.

NiDN. 0031125821 NIDN. 0031126443

Menyetujui, Ketua LPM Undiksha

Prof. Dr. Ketut Suma, M.S.

NIDN. 0001015913

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Fuji syukur kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa atas segala berkatnya sehingga kegiatan pengabdian masyarakat dana DIPA 2013 ini bisa dilakukan dengan baik dan lancar, demikian pula laporan pengabdian ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Dimasukkannya publikasi ilmiah sebagai salah satu komponen profesionalisme menuntut guru untuk mampu menulis artikel ilmiah. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu guru-guru sekolah menengah untuk menulis artikel hasil penelitiannya di jurnal berkala ilmiah. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Lembaga Pengabdian Masyarakat Undiksha yang telah memberikan dana sehingga dapat terselenggaranya kegiatan ini.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Sekolah dan guru-guru SMAN 2 Semarapura yang telah banyak membantu meminjamkan dan menyiapak tempat untuk penyelenggaraan kegiatan ini.

Akhirnya, semoga kegiatan ini bermanfaat dapat dapat meningkatkan wawasan serta motivasi peserta untuk mempublikasi artikel hasil penelitiannya.

Ketua Pelaksana

(4)

iv DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL v

DAFTAR GAMBAR vi

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1 Analisis Situasi 1

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah 2

1.3 Tujuan Kegiatan 3

1.4 Manfaat Kegiatan 3

BAB II. METODE PELAKSANAAN 5

2.1 Kerangka Pemecahan Masalah 5

2.2 Prosedur Pelaksanaan 6

2.3 Evaluasi Kegiatan 7

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN 8

3.1 Hasil 8

3.1.1 Peserta, Waktu, dan Tempat Kegiatan 8

3.1.2 Pelaksanaan Kegiatan 8

3.1.3 Produk Pelatihan 9

3.2 Pembahasan 10

BAB IV. PENUTUP

4.1 Simpulan 12

4.2 Saran 12

DAFTAR PUSTAKA 13

LAMPIRAN 14

(5)

v

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Produk Seminar dan Pelatihan ... 9

(6)

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Bagan Alur berpikir dalam Memecahkan Masalah ... 5

(7)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Analisis Situasi

Guru sebagai jabatan fungsional dituntut tidak hanya kompeten dalam mengelola pembelajaran, tetapi juga didorong mampu mengembangkan kompetensi lain yang gayut dengan kompetensi pokok tersebut sebagai bagian dari professionalnya. Seiring dengan tuntutan profesional ini, mulai tahun 2009, Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mengeluarkan Permen 16 Tahun 2009 yang mengatur tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Permen ini menuntut guru untuk mampu menghasilkan karya tulis ilmiah, seperti menulis artikel dalam jurnal ilmiah.

Di sisi lain, dalam rangka menjaring artikel dari guru-guru, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran (JPP) Undiksha telah berupaya melakukan sosialisasi dan mengundang guru- guru untuk menyumbangkan artikel hasil penelitiannya ke JPP. Sebagian besar guru menyatakan akan menyumbangkan artikelnya, tetapi realisasinya sangat rendah. Hanya beberapa guru yang telah menyumbangkan artikelnya. Guru yang menyumbangkan artikelnya ke JPP adalah guru-guru yang termasuk memiliki motivasi berprestasi tinggi.

Pencermatan terhadap artikel yang masuk menunjukkan bahwa kemampuan guru-guru ini dalam menulis artikel masih kurang, apalagi guru-guru yang lain. Usaha keras dari penyunting dan penulis sebagai perpaduan dari tanggung jawab penyunting dan motivasi belajar dari penulis diperlukan untuk menjadikan artikel tersebut layak diterbitkan.

Dibalik kelangkaan calon penulis artikel di jurnal ilmiah, sesungguhnya di Bali calon penulis potensial sudah cukup banyak. Seiring dengan tuntutan menjadi guru profesional dan kesadaran akan meningkatkan kompetensi profesional melalui studi lanjut, beberapa guru sekolah menengah di Bali telah pernah melaksanakan penelitian tindakan kelas dan telah menyelesaikan studinya di program pasca sarjana. Demikian pula, beberapa di antara mereka sudah menyelesaikan studi di tingkat pascasarjana bidang pendidikan.

Mereka ini adalah calon penulis artikel yang sangat memerlukan bantuan dalam melanjutkan produk ilmiahnya sampai pada muara akhir suatu karya ilmiah, yaitu publikasi.

Hal yang sama terjadi di Kabupaten Klungkung dan Karangasem (daerah sasaran

P2M ini). Beberapa guru di dua kabupaten ini telah aktif melakukan penelitian tindakan

kelas dan menyelesaikan studinya di tingkat pascasarjana. Beberapa di antaranya ada yang

(8)

2

berprestasi sampai tingkat nasional terkait dengan karya-karya inovatifnya, termasuk hasil penelitiannya. Namun, publikasi ilmiah khususnya di Jurnal Pendidikan dan Pengajaran dari dua kabupaten ini masih sangat kurang. Guru-guru ini adalah calon-calon penulis artikel potensial untuk ditingkatkan kemampuannya dalam menulis artikel ilmiah dari hasil penelitiannya, baik PTK maupun dari laporan tesisnya.

Menulis artikel ilmiah adalah sesuatu yang baru bagi kalangan guru. Hampir semua guru di Bali, termasuk Kabupaten Klungkung dan Karangasem mengalami permasalahan dalam menulis artikel ilmiah, baik artikel dari hasil penelitian, apalagi artikel tentang pemikiran ilmiah. Sebagai suatu keterampilan, menulis artikel tidak bisa dilakukan hanya melalui anjuran atau dorongan untuk menulis. Keterampilan menulis memerlukan pemahaman tentang hakikat artikel, tata tulis ilmiah, dan akan terbentuk melalui banyak latihan.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Pendalaman terhadap permasalahan guru sebagai mitra dalam menulis artikel ilmiah dapat dijabarkan secara lebih rinci sebagai berikut. Pertama, pemahaman guru tentang artikel masih kurang. Sebagian guru belum benar-benar mencermati suatu artikel.

Umumnya, guru masih terpusat dengan informasi terkait dengan materi subjek dan pedagogi dari buku-buku. Guru belum tertarik dengan informasi yang berasal dari jurnal ilmiah, sehingga sebagian besar guru awam dengan artikel ilmiah.

Kedua, guru kurang memahami substansi artikel. Artikel hasil penelitian sering dipandang sebagai ringkasan laporan penelitian, bukan sebagai penyampaian secara ringkas dan padat temuan penelitian dengan format yang khusus. Sebagian guru belum memahami isi dari masing-masing komponen dalam penulisan artikel. Pedoman penulisan artikel (gaya selingkung) sering tidak dicermati atau belum dipahami dengan baik. Walaupun sudah ditegaskan untuk mencermati gaya selingkung JPP, artikel yang masuk masih belum sesuai dengan gaya selingkung JPP.

Ketiga, guru belum terbiasa menulis. Kemampuan guru dalam menuangkan ide dalam suatu tulisan masih kurang. Menulis adalah suatu keterampilan, sehingga latihan menjadi suatu keharusan. Manuangkan hasil penelitian ke dalam bentuk yang ringkas dan padat sesuai dengan format artikel ilmiah tidak cukup hanya paham secara kognitif, melainkan membutuhkan banyak latihan.

Keempat, banyak guru dan juga dosen belum mampu menulis sesuai dengan kaidah

bahasa yang baku. Penguasaan kaidah-kaidah bahasa tulis sesuai dengan ejaan yang

(9)

3

disempurnakan masih kurang. Hal ini menyebabkan ide-ide yang dikemukakan sulit dipahami. Permasalahan ini memiliki kaitan erat dengan latihan menulis guru kurang.

Kelima, artikel yang disumbangkan ke JPP umumnya sangat kurang kuantitas dan kebaruan referensinya. Kebanyakan guru menggunakan buku sebagai referensi. Hal ini menegaskan bahwa guru tidak terbiasa mengakses informasi dari publikasi hasil riset.

Kemudahan dalam mengakses informasi dari sumber-sumber elektronik (internet) belum banyak dimanfaatkan oleh guru.

Paparan permasalahan yang diuraikan di atas dapat dirangkum menjadi empat permasalahan utama mitra (guru) dalam menulis artikel hasil penelitian yang berkualitas, yaitu: (1) guru-guru masih awam dengan penulisaan artikel ilmiah, (2) kemampuan guru kurang dalam menerjemahkan hasil penelitiannya menjadi artikel yang berkualias, (3) guru kurang memahami substansi komponen artikel dalam jurnal nasional terakreditasi, dan (4) Pemahaman guru tentang kaidah bahasa tulis masih rendah. Permasalahan utama ini selanjutnya menjadi fokus pemecahan masalah.

1.3. Tujuan Kegiatan

Tujuan kegiatan P2M ini adalah untuk: (1) meningkatkan kemampuan guru-guru SMP dan SMA di Kabupaten Klungkung dan Karangasem menulis artikel hasil penelitiannya sesuai dengan gaya selingkung jurnal nasional terakreditasi, dan (2) membantu guru-guru di Kabupaten Klungkung dan Karangasem mempublikasikan artikel hasil penelitiannya Jurnal ilmiah.

1.4. Manfaat Kegiatan

Ada tiga manfaat yang diperoleh dari Kegiatan P2M ini, yaitu manfaat untuk guru, bagi pelaksana P2M, dan bagi Undiksha, khususnya JPP yang dinaungi Undiksha.

Bagi guru, kegiatan P2M ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan guru tentang

artikel ilmiah, khususnya artikel hasil penelitian dan cara penulisan artikel hasil penelitian

dalam jurnal ilmiah terakreditasi. Peningkatan wawasan dan kemampuan guru ini

diharapkan dapat memotivasi guru untuk aktif menulis, sehingga di masa yang akan datang,

guru menjadi lebih produktif dan tidak mengalami kesulitan dalam meniti karir sesuai

dengan tuntutan profesionalisme guru. Secara khusus, keikutsertaan guru dalam kegiatan

P2M ini memberikan peluang guru akan memiliki publikasi artikel hasil penelitian yang

berkualitas yang diterbitkan di JPP Undiksha.

(10)

4

Bagi pelaksana kegiatan P2M, kegiatan ini memberikan peluang untuk mengabdikan kepakaran yang dimiliki untuk memajukan pendidikan nasional. Mengingat penelitian dan publikasi sangat penting, tidak hanya di kalangan perguruan tinggi, bantuan /sharing kemampuan dan keterampilan yang dimiliki dosen sangat dibutuhkan tenaga kependidikan lain yang masih lemah dalam bidang ini. Melalui kegiatan ini diharapkan akan terjalin hubungan yang harmonis antar pengelola pendidikan untuk bersinergi memajukan pendidikan nasional.

Bagi Undiksha, Kegiatan P2M ini di samping sebagai wujud kepedulian lembaga

terhadap permasalahan eksternal dan membangun citra lembaga, Undiksha juga

memperoleh manfaat jangka panjang terhadap kehidupan jurnal-jurnal ilmiah yang ada di

Unidksha. Secara khusus, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Undiksha yang dimandatkan

untuk meraih kembali status jurnal berkala ilmiah nasional terakreditasi sangat

membutuhkan artikel-artikel berkualitas dari penulis luar lembaga. Melalui kegiatan P2M

ini diharapkan akan diperoleh artikel luar berkualitas untuk diterbitkan di JPP Undiksha.

(11)

5 BAB II

METODE PELAKSANAAN

2.1. Kerangka Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah yang diajukan dalam kegiatan P2M ini menggunakan kerangka berpikir sebagai berikut. Permasalahan utama mitra dalam menulis artikel ilmiah berkualitas dijadikan basis kajian menentukan alternatif pemecahan masalah. Elaborasi terhadap alternatif pemecahan dilakukan untuk menetapkan pemecahan masalah yang paling tepat dan feasible untuk dilaksanakan. Setelah memilih pemecahan yang tepat dan feasible dilaksanakan, selanjutnya disusun metode pelaksanaan. Secara bagan, alur berpikir di atas dan detailnya adalah seperti di bawah ini.

Gambar 2.1. Bagan Alur berpikir dalam Memecahkan Masalah

Permasalahan Utama

 Guru-guru masih awam dengan penulisaan artikel ilmiah

 Kemampuan guru kurang dalam menerjemahkan hasil penelitiannya menjadi artikel yang berkualias

 Guru kurang memahami substansi komponen artikel dalam jurnal nasional terakreditasi

 Pemahaman guru tentang kaidah bahasa tulis masih rendah.

Alternatif Pemecahan Masalah

 Sosialisasi tentang situs jurnal berkala ilmiah untuk membudayakan guru-guru membaca artikel hasil penelitian

 Melaksanakan seminar lokakarya tentang penulisan artikel hasil penelitian sesuai dengan gaya selingkung jurnal nasional terakreditasi

 Mengadakan pelatihan tentang pembuatan artikel hasil penelitian

 Mengadakan pendampingan bagi guru-guru menulis artikel hasil penelitiannyah

 Mengadakan pelatihan tentang kaidah bahasa tulis dalam artikel

 Mengadakan bedah artikel hasil penelitian.

Alternatif yang paling tepat dan feasible dilaksanakan

Mengadakan pelatihan dan pendampingan tentang penulisan artikel hasil penelitian dalam jurnal terakreditasi bagi guru-guru yang sudah memiliki penelitian

Metode Kegiatan

 Memberikan seminar lokakarya tentang substansi artikel sesuai dengan gaya selingkung jurnal nasional terakreditasi

 Melakukan bedah jurnal untuk mencermati tata tulis artikel sesuai dengan gaya selingkung dan kaidah bahasa Indonesia yang benar

 Pendampinagn guru-guru menulis artikel dari hasil penelitiannya

(12)

6 2.2. Prosedur Pelaksanaan

Khalayak sasaran Strategis dari kegiatan P2M ini adalah guru-guru di Kabupaten Klungkung dan Karangasem yang telah memiliki penelitian yang belum dipublikasikan.

Kegiatan pelatihan dan pendampingan penulisan karya ilmiah hasil penelitian terhadap khalayak sasaran di atas dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1) Berkoordinasi dengan MGMP di Kabupaten Klungkung dan Karangasem

Penulis berkoordinasi dengan pengurus MGMP berbagai bidang studi di Kabupaten Klungkung dan Karangasem tentang kegiatan P2M yang akan dilaksanakan, seperti: Jenis kegiatan, sasaran kegiatan, waktu pelaksanaan. Koordinasi ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang guru-guru yang aktif meneliti dalam bidang pendidikan dan pembelajaran dan belum mempublikasikan hasil penelitiannya. Guru-guru ini selanjutnya menjadi khalayak sasaran dari kegiatan P2M ini. Melalui MGMP masing-masing, beberapa anggota yang aktif meneliti ditunjuk sebagai peserta. Pada kegiatan koordinasi ini juga dijajagi tempat kegiatan pelatihan dan pendampingan. Pengurus dari salah satu MGMP bidang studi diharapkan dapat membantu pelaksana menyiapkan prasarana dan sarana penunjang pelaksanaan kegiatan pelatihan.

2) Seminar lokakarya tentang penulisan artikel sesuai dengan gaya selingkung jurnal JPP

Kegiatan awal yang dilakukan adalah seminar lokakarya untuk memberikan wawasan secara komprehensif tentang artikel hasil penelitian dan penulisan artikel sesuai gaya selingkung JPP (salah satu jurnal nasional).

3) Kegiatan Bedah artikel hasil penelitian di JPP

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari seminar lokakarya yang bertujuan untuk lebih memperdalam pemahaman peserta tentang penulisan artikel sesuai dengan gaya selingkung JPP sekaligus membedah tata tulis sesuai dengan kaidah bahasa tulis artikel.

Bedah artikel ini diharapkan menjadi sarana belajar peserta untuk meningkatkan pemahaman tentang tata tulis dan juga substansi artikel yang diharapkan.

4) Pendampingan penyusunan artikel hasil penelitian

Dari dua kegiatan sebelumnya, peserta dipandang sudah memiliki pemahaman yang

memadai tentang penulisan artikel hasil penelitian yang berkualitas. Kegiatan

pendampingan dilakukan untuk membantu peserta menyelesaikan artikel hasil penelitiannya

sampai siap diproses dan layak diterbitkan di Jurnal Pendidikan dan pengajaran Undiksha

(13)

7

(JPP), salah satu jurnal yang sedang mengebangkan statusnya menjadi jurnal nasional terakreditasi. Teknis pendampingan dilakukan secara online.

2.3. Evaluasi Kegiatan

Evaluasi kegiatan P2M ini dilihat dari dua aspek, yaitu (1) keterlibatan peserta dan

(2) output kegiatan. Indikator keberhasilan kegiatan dilihat dari dua komponen evaluasi

tersebut. Kegiatan P2M ini mentargetkan keterlibatan peserta minimal 10 orang guru yang

berpartisipasi aktif dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Output yang ditargetkan

adalah dihasilkannya minimal 4 artikel yang memenuhi gaya selingkung JPP dan siap

diproses untuk diterbitkan di JPP

(14)

8 BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

3.1.1 Peserta, Waktu dan Tempat Kegiatan

Kegiatan pokok yang dilakukan dimulai dari (1) persiapan materi seminar dan pelatihan; (2) Koordinasi tentang peserta seminar dan pelatihan serta waktu dan tampat pelaksanaan kegiatan; dan (3) kegiatan pelatihan. Persiapan materi seminar dilakukan di Bulan Mei dan Juni 2013. Pada persiapan materi dibuat makalah tentang penulisan artikel hasil penelitian sesuai dengan gaya selingkung JPP Undiksha yang dilengkapi dengan instrumen untuk membedah artikel, pembuatan Power Point, dan pemilihan artikel yang baik untuk dibedah peserta. Kegiatan koordinasi dengan calon peserta dan penetepan peserta, waktu dan tempat dilakukan pada bulan Juli dan Agustus 2013.

Kegiatan Seminar dan pelatihan serta bedah artikel dilakukan pada Tanggal 30 Agustus 2013 yang dilaksanakan di SMAN 2 Semarapura. Jumlah peserta seminar dan pelatihan adalah 20 orang. Susunan acara dan daftar peserta terlampir pada Lampiran 1.

Kegiatan pendampingan terhadap naskah artikel yang sudah cukup memadai diproses di JPP dilakukan setelah seminar dan pelatihan secara online.

3.1.2 Pelaksanaan Kegiatan

Walaupun sudah diberikan penekanan pada saat koordinasi, tidak semua peserta membawa naskah artikel yang lengkap. Ada 6 peserta yang hanya membawa abstrak dan naskah artikel yang belum selesai dibuat dan 2 peserta malahan ada yang membawa ide penelitiannya untuk didiskusikan. Secara umum peserta antusias mengikuti seminar tentang cara penulisan artikel hasil penelitian di JPP Undiksha. Materi tentang penulisan artikel ilmiah yang diberikan mengacu pada standar kualitas artikel ilmiah menurut Peraturan Dikti n0 49 tahun 2011. Pada kegiatan seminar juga disampaikan wawasan jurnal ilmiah lokal, nasional, nasional terakreditasi, internasil dan jurnal luar negeri (Saukah, 2011). Kegiatan seminar ini dilanjutkan dengan bedah artikel dengan instrumen yang sudah disiapkan. Para peserta mendiskusikan /mengevaluasi substansi naskah artikel yang diberikan mengacu pada instrumen yang diberikan.

Pada kegiatan pelatihan, tidak semua peserta fokus untuk menyempurnakan naskah

artikel. Peserta yang naskahnya belum selesai dibuat ditempat pelatihan. Karena

keterbatasan waktu, naskah-naska artikel peserta ini belum selesai dikerjakan selama

(15)

9

pelatihan. Peserta yang tidak membawa naskah artikel hanya mendampingi temannya bekerja menyempurnakan naskah artikelnya. Peserta yang belum selesai naskah artikelnya, termasuk yang sudah selesai (lengkap komponen pokok artikel) diharapkan untuk melanjutkan penyempurnaannya di rumah masing-masing, selanjutnya diemail ke tim pelaksana. Beberapa foto kegiatan Seminar, bedah artikel, dan pelatihan dilampirkan pada Lampiran 2.

3.1.3 Produk Pelatihan

Pada akhir dari kegiatan seminar dan pelatihan, terkumpul 14 naskah artikel sebagai produk pelatihan. Secara umum produk pelatihan belum sesuai dengan harapan karena keterbatasan waktu dalam pendampingan saat tatap muka. Di samping itu, untuk menghasilkan suatu artikel dengan kualitas baik diperlukan waktu yang cukup walaupun peserta sudah memahami tentang tata tulis dan substansi artikel yang baik. Dari 14 naskah artikel yang dihasilkan, ada empat naskah yang kualitasnya memadai yang siap diproses (didampingi) lebih lanjut di JPP Undiksha. Keempatbelas naskah artikel tersebut adalah seperti disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Produk Seminar dan Pelatihan

No Judul Artikel Kelengkapan/kualitas

1

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe MURDER Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis

Cukup lengkap 2

Pengaruh Implementasi Asesmen Portofolio Terhadap

Kemampuan Menulis Dalam Bahasa Inggris Ditinjau Dari Self-Efficacy

Memadai untuk diproses lebih lanjut (pendampingan)

3 Pengaruh Model Pembelajaran STM Terhadap Literasi Sains dan Teknologi Ditinjau dari Gaya Kognitif.

Memadai untuk diproses lebih lanjut di JPP (pendampingan) 4

Pengaruh Metode Pembelajaran Bermain Peran

Terhadap Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris Ditinjau Dari Bakat Verbal.

Cukup lengkap

5

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Bebas Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Biologi Dan Keyakinan Diri Siswa Dalam Pembelajaran Biologi.

Cukup lengkap

6 Pengaruh Model Penilaian Dan Seting Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Semarapura Tahun Pelajaran 2012/2013

Cukup lengkap (masih ringkasan penelitian)

7

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group

Investigation (GI) Terhadap Pemahaman Konsep

Kimia dan Kinerja Ilmiah

Memadai (layak di proses di JPP)

8

pengaruh pembelajaran kooperatif jigsaw terhadap penguasaan konsep kimia dan sikap ilmiah siswa

Cukup lengkap 9 Pengaruh Siklus Belajar 7E Terhadap Penurunan Miskonsepsi Dan

Pemahaman Konsep Fisika.

Memadai (layak diproses di JPP) 10 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT terhadap Cukup lengkap

(16)

10

Kebosanan dan Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa

11

Implementasi Pembelajaran Model Discovery untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Trigonometri

Cukup lengkap

12 Elektrooksidasi limbah melalui model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran kimia

Kurang lengkap 13 Penggunaan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan

Pemahaman Konsep dan Prestasi Belajar Teori Peluang

Tidak lengkap 14 Implementasi Model Resource Based Learning Dengan

Model Penilaian Otentik Untuk Meningkatkan Hasil Dan Aktivitas Belajar Matematika Siswa.

Hanya abstrak

3.2 Pembahasan

Kegiatan pelatihan dan pendampingan penulisan artikel ilmiah bagi guru-guru sekolah menengah sangat relevan dengan kebutuhan guru seiring dengan tuntutan guru profesional. Guru sekarang ini dituntut untuk mampu menulis karya ilmiah sekaligus mempublikasikannya, sementara kemampuan guru dalam menulis, khususnya artikel ilmiah masih kurang. Secara umum, animo guru untuk mengikuti kegiatan ini tinggi. Namun karena keterbatasan dana, Sebagian dari guru yang berminat sebagai peserta tidak bisa dilibatkan.

Walaupun peserta dikenai persyaratan sudah memiliki draft artikel hasil penelitian.

Tetapi sebagian guru ternyata belum siap dengan draf artikelnya. Guru-guru yang sudah menyelesaikan studi lanjut S2 sudah memiliki draf artikel. Sementara guru yang belum studi atau yang sedang studi naskahnya masih sangat kurang lengkap. Walaupun belum mempunyai draft naskah, beberapa guru ini memiliki motivasi yang tinggi untuk menambah kemampuannya dalam menulis artikel sehingga mereka tetap ingin menjadi peserta.

Dari naskah yang masuk terlihat bahwa kemampuan menulis artikel ilmiah peserta relatif masih kurang. Walaupun peserta sudah menyelesaikan studi di S2, kemampuan mereka dalam menulis artikel masih termasuk kurang. Guru-guru sepertinya belum pernah mendapat pelatihan atau bimbingan secara inten terkait dengan menulis artikel sehingga kemampuan mereka relatif sama. Banyak peserta belum memahami sistematika penulisan artikel ilmiah hasil penelitian, lebih-lebih, substansi dari masing-masing bagian dari artikel.

Draf artikel yang dibuat peserta masih cenderung berbentuk ringkasan hasil penelitian.

Padahal, artikel ilmiah bukan ringkasan dari hasil penelitian, melainkan suatu formulasi

(17)

11

penyampaian hasil penelitian yang memiliki ciri-ciri: (1) mempunyai bentuk, struktur, dan isi dengan sifat tertentu; (2) penulisannya mengikuti kaidah, pola dan teknik tertentu; dan (3) kaidah, pola dan teknik penulisannya dipengaruhi oleh gaya selingkung yang ditetapkan (Suhadi, 2011).

Pada kegiatan seminar, peserta diberikan informasi secara rinci tentang sistematika dan isi dari masing-masing bagian artikel. Informasi tentang apa yang ditulis pada setiap bagian artikel sangat membantu guru memahami cara menulis artikel yang baik. Guru juga diberikan wawasan bahwa menulis artikel tidak lepas dari kemampuan dalam bahasa tulis.

Oleh sebab itu, penulis artikel ilmiah juga harus meningkatkan kemampuan dalam bahasa tulis.

Secara umum, pengetahuan peserta tentang artikel dan cara menulis artikel ilmiah meningkat. Di samping itu, wawasan peserta tentang jurnal dan artikel juga meningkat.

Meningkatnya pengetahuan peserta dalam menulis artikel yang baik tidak serta merta tercermin dari produk kegiaatan seminar dan pelatihan. Terbatasnya waktu pendampingan tatap muka menyebabkan peserta belum rampung dalam menyempurnakan naskahnya sesuai dengan pengetahuan yang diperoleh. Walaupun demikian, beberapa artikel peserta seminar dan pelatihan cukup bagus. Ada empat naskah artikel produk seminar dan pelatihan yang tergolong memadai untuk diproses lebih lanjut di JPP Undiksha. Naskah ini masih perlu diproses melalui pendampingan secara online oleh tim pelaksana yang kebetulan adalah tim penyunting pelaksana di JPP Undiksha.

Sesuai dengan indikator pencapaian kegiatan (evaluasi kegiatan), hasil yang dicapai dari kegiatan pengabdian masyarakat ini termasuk kategori baik. Indikator keberhasilan dari sisi jumlah pesertaa sudah terlampui, yaitu lebih dari 10 orang. Demikian pula, produk artikel dengan kualitas memadai untuk diproses lebih lanjut di JPP sebanyak empat.

Indikator pencapaian kegiatan dari aspek produk ini adalah 4 naskah artikel dengan kualitas

memadai.

(18)

12 BAB IV PENUTUP

4.1 Simpulan

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan guru peserta dalam menulis artikel hasil penelitian sesuai dengan gaya selingkung JPP, jurnal yang menuntut standar kualitas artikel sesuai dengan Peraturan DIKTI No 49 Tahun 2011. Ada empat artikel hasil produk pelatihan yang akan terus

didampingi untuk diproses dan berpotensi dipublikasi di JPP Undiksha . Dengan demikian, kegiatan ini secara real dapat membantu guru peserta untuk mempublikasi artikel hasil penelitiannya.

4.2 Saran

Kemampuan dalam menulis artikel di kalangan guru masih perlu ditingkatkan.

Tuntutan propfesionalisme guru telah menciptakan kebutuhan bagi guru untuk

meningkatkan kemampuan menulis artikel ilmiah. Oleh sebab itu kegiatan pengabdian

seperti yang dilakukan ini akan terus relevan dan dibutuhkan oleh guru-guru. Di sisi lain,

rendahnya publikasi ilmiah di Indonesia disebabkan oleh rendahnya kualitas naskah yang

disumbangkan oleh penulis. Dengan demikian, kegiatan pengabdian masyarakat terkait

dengan penulisan artikel ilmiah ini perlu diperhatikan dan dipertimbangkan oleh LPM untuk

didanai.

(19)

13

DAFTAR PUSTAKA

Pedoman Penulisan Artikel Ilmiah . 2012. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran (JPP).

(Online), (http://www.undiksha.ac.id/jpp, diakses 20 Agustus 2012).

Peraturan Dikti No 49. 2011. Pedoman Akreditasi Jurnal Berkala Ilmiah Nasional. Jakarta:

Dikti.

Peraturan Menpan No. 16. 2009. Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Jakarta: Menpan.

Saukah, A. 2011. Kebijakan Pengembangan Berkala Ilmiah dan Pelajaran Terpetik dari Kegagalan Terakreditasi. Materi Pelatihan Nasional Penulisan Artikel Ilmiah.

Malang: JIP Malang.

Saukah, A. & Waseso, M. G. 2006. Menulis Artikel untuk Jurnal Ilmiah. Malang:

Universitas Negeri Malang.

Suhadi, Ibnu. 2011. Isi dan Format Jurnal Ilmiah. Materi Pelatihan Nasional Penulisan Artikel Ilmiah. Malang: JIP Malang.

Pedoman Penulisan Artikel di JPP Undiksha, (online), (http://www.undiksha.ac.id/jpp,

diakses 4 Agustus 2012).

(20)

14 LAMPIRAN 1

DAFTAR HADIR PESERTA

(21)

15 LAMPIRAN 2

FOTO-FOTO KEGIATAN

A. Kegiatan Presentasi dalam Seminar

(22)

16 B. Kegiatan Bedah Artikel

Kegiatan Pelatihan dan Pendampingan

(23)

17 LAMPIRAN 3

Peta Lokasi Daerah Sasaran

Daerah sasaran

Gambar

Gambar 2.1. Bagan Alur berpikir dalam Memecahkan Masalah
Tabel 3.1 Produk Seminar dan Pelatihan

Referensi

Dokumen terkait

Di berbagai sekolah (SMP dan SMA) yang menugaskan guru fisika sebagai pembina ektrakurikuler tersebut, seringkali memunculkan sebuah masalah yakni tidak semua

Dengan melibatkan peserta, yakni para guru pengampu mata pelajaran Bahasa Inggris dari 9 kecamatan di Kabupaten Buleleng dalam kegiatan tersebut, mereka dapat menimba ilmu

Siswa Sekolah Luar Biasa B Singaraja, hasil kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan pengetahuan dan ketrampilan dalam membuat lenan rumah

Kegiatan P2M pengelolaan sampah ini akan diadakan bagi masyarakat di Banjar Dinas Jero Gusti. Banjar Jero Gusti merupakan salah satu banjar dinas, dari 13 banjar dinas,

Berdasarkan data yang diperoleh terdapat 4 SMA Negeri di kecamatan Buleleng dan 34 SMP Negeri di kabupaten Buleleng (http://www.balipost.co.id, edisi 27 Januari 2010

Dengan mengucapkan puji syukur kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa, Tuhan yang maha Esa karena berkat rahmat-Nyalah seluruh rangkaian kegiatan pengabdian pada masyarakat

1) Melalui pelatihan berupa penyemaian informasi oleh narasumber, terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru dalam penggunaan bahasa kelas (classroom language)

Dalam seluruh rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kelompok Apules berupa teknik budidaya lele dengan menggunakan bioflok dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini