2015
PADANG, FEBRUARI 2016
LAPORAN KINERJA
BADAN PERENCANAAN
Laporan Kinerja Bappeda -2015 i
KATA PENGANTAR
uji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmat dan karunia-Nya, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Barat telah menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 sebagai laporan pertanggungjawaban pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010 – 2015.
Sesuai dengan PP No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah menjelaskan bahwa Laporan Kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian Kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD. Selanjutnya sesuai Surat Edaran Gubernur Sumatera Barat Nomor 065/1690/ED/GSB-2015 tentang Penyusunan/Penyampaian Laporan Kinerja SKPD Provinsi dan Hasil Pengukuran Kinerja Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015, Bappeda Provinsi Sumatera Barat telah menyusun Laporan Kinerja Tahun 2015 yang berpedoman kepada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 65 Tahun 2012 tentang Pedoman Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
Melalui Laporan Kinerja ini dapat dikomunikasikan dan diinformasikan capaian kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Barat selama Tahun 2015. Hal ini dapat diketahui dengan membandingkan capaian kinerja (performance results) dengan Rencana Kinerja (performance plan) 2015 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang.
Kegiatan Bappeda Provinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2015 telah dilaksanakan dengan berpedoman kepada Rencana Kerja Bappeda Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015. Kegiatan-kegiatan tersebut telah dapat direalisir sesuai dengan program/kegiatan yang telah ditetapkan dan tidak ditemui permasalahan yang berarti dalam pelaksanaannya.
Laporan Kinerja Bappeda -2015 ii Kami berharap laporan ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi yang objektif dan sebagai tambahan masukan bagi pengelolaan dan penataan serta peningkatan kinerja dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Barat dalam rangka meningkatkan pelaksanaan tugas pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta untuk lebih memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, serta dalam rangka perwujudan kepemerintahan yang baik (good governance).
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015.
Padang, Februari 2016
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT
Kepala,
Laporan Kinerja Bappeda - 2015 iii
IKHTISAR EKSEKUTIF
enyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang baik, dimana instansi pemerintah melaporkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan publik. Proses penilaian yang terukur ini juga menjadi bagian dari skema pembelajaran bagi organisasi pemerintah untuk terus meningkatkan kapasitas kelembagaan sehingga kinerjanya bisa terus ditingkatkan.
Laporan Kinerja ini disusun dengan melakukan analisis dan mengumpulkan bukti untuk menjawab pertanyaan, sejauh mana pencapaian target sasaran strategis yang ditunjukkan dengan keberhasilan pencapaian indikator kinerja utama (IKU) Bappeda yang telah dicanangkan pada tahun 2015.
Berdasarkan Perda Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan Perda Nomor 5 Tahun 2011 tentang RPJMD Provinsi Sumatera Barat dan memperhatikan SK Gubernur Sumatera Barat Nomor 050-904-2014 tentang Perubahan Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 050-784-2012 tentang Renstra SKPD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015, Bappeda Provinsi Sumatera Barat telah melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap Renstra Bappeda tahun 2010-2015 dengan Surat Keputusan Kepala Bappeda Nomor 020/147/XII/Set/Bappeda-2014.
Dari 4 (empat) Indikator Kinerja Utama (IKU) Bappeda tahun 2015, kinerja yang dicapai menunjukkan bahwa ke-4 IKU telah memenuhi kriteria amat baik yaitu IKU; 1) Konsistensi antar dokumen perencanaan, 2) Meningkatnya kompetensi SDM Perencana dan 3) Meningkatnya realisasi pelaksanaan kegiatan dan ketepatan waktu pelaksanaan, 4) Meningkatnya kualitas layanan bagi pengguna LPSE sesuai peraturan yang berlaku.
Sebagai bagian dari perbaikan kinerja pemerintah daerah yang menjadi tujuan dari penyusunan Laporan Kinerja, hasil evaluasi capaian kinerja ini juga dapat dimanfaatkan oleh instansi di lingkungan Pemerintah Provinsi dan pihak terkait lainnya untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program/ kegiatan di tahun yang akan datang. Dengan ini, upaya perbaikan kinerja dan pelayanan publik untuk peningkatan kesejahteraan rakyat akan bisa dicapai.
Laporan Kinerja Bappeda -2015 iv
2.1. Perencanaan Strategis 2010-2015 ... 2.1.1. Visi Bappeda Provinsi Sumatera Barat ... 2.1.2. Misi Bappeda Provinsi Sumatera Barat ... 2.1.3. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD ... 2.1.4. Strategi dan Kebijakan SKPD ... 2.2. Rencana Kinerja Tahun 2015 ... 2.3. Perjanjian Kinerja ... BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA ...………...…...
3.1. Metodologi Pengukuran Pencapaian Target Kinerja ... 3.2. Capaian Kinerja Organisasi ... 3.2.1. Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis ..………….
Laporan Kinerja Bappeda -2015 vi
Komposisi Pegawai Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD Bappeda Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015 (yang telah diperbaiki sesuai Perubahan Renstra SKPD)
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan (yang telah diperbaiki sesuai Perubahan Renstra SKPD)
Tujuan, Sasaran dan Target Kinerja Tahun 2015 Perjanjian Kinerja Tahun 2015
Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis Tahun 2015 Klasifikasi Penilaian Kinerja
Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja
Pencapaian Sasaran Strategis terhadap Indikator Kinerja Sasaran Strategis 1
Capaian Indikator Kinerja Sasaran Per Prioritas Pembangunan
Capaian Indikator Kinerja Prioritas 5 Rekapitulasi Kesesuaian Program
Rekapitulasi Sasaran, Indikator Kinerja dan Program antara RPJMD dan Renstra SKPD
Rekapitulasi Kesesuaian Program antara RKPD dan Renja SKPD
Rekapitulasi Kesesuaian Dokumen Perencanaan Prioritas 6 Rekapitulasi Kesesuaian Dokumen Perencanaan Prioritas 7 Capaian Indikator Kinerja Prioritas 9
Rekapitulasi Kesesuaian Program RPJMD dengan RKPD, KUA PPAS dan APBD
Rekapitulasi Kesesuaian Program RPJMD dengan Renstra Rekapitulasi Kesesuaian Program RKPD dengan Renja SKPD
Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2012 - 2015
Laporan Kinerja Bappeda -2015 vi
Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2011 – 2015
Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Target Pada Renstra Bappeda
Sasaran Strategis 3
Elemen Data Aspek Fokus Tahun 2015
Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2011 – 2015 Capaian Kinerja Indikator Kinerja Sasaran Strategis 4 Capaian Indikator Kinerja Per Triwulan
Capaian Indikator Kinerja Per Triwulan
Perbandingan Capaian Realisasi Kinerja dengan Tahun Sebelumnya
Sasaran Strategis 5
Indikator Kinerja, Target dan Realisasi
Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2011 – 2015
Daftar Karya Tulis Ilmiah (KTI) Hasil Penelitian Tahun 2015
Klasifikasi Penilaian Kinerja Sasaran Strategis 6
Paket Pengadaan Barang/Jasa Tahun 2011 s.d 2015 di LPSE Provinsi Sumatera Barat
Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2011 – 2015
Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Target Pada Renstra Bappeda
Efisiensi Pengadaan Barang/Jasa Tahun 2011 s.d 2015 di LPSE Provinsi Sumatera Barat
LAKIP Bappeda -2014 viii
D A F T A R L A M P I R A N
Halaman
Lampiran I
Lampiran II
Lampiran III
Lampiran IV
Pengukuran Kinerja …….….………...
Indikator Kinerja Utama …..………...
Gambar Struktur Organisasi ..………...
Pernyataan Penetapan Kinerja Tahun 2014 ………...
93
94
96
Laporan Kinerja Bappeda -2015 1
1. LATAR BELAKANG
Penyelenggaraan pemerintahan negara maupun daerah dimaksudkan untuk mewujudkan tujuan bernegara yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan tersebut tentu menimbulkan hak dan kewajiban yang perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan dan kinerja yang dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat.
Untuk menjamin pelaksanaan pemerintahan yang terbuka dan bertanggung jawab yang lebih jauh dijabarkan dengan prinsip-prinsip transparansi, akuntabel, efektif dan efisien, penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah menjadi sangat penting. Sejalan dengan semangat otonomi daerah yang didasari dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dan untuk meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan nasional dan daerah, Pemerintah telah menetapkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Konsekuensi logis dari pelaksanaan Undang-undang tersebut, Pemerintah Daerah dituntut untuk dapat meningkatkan kinerja perencanaan pembangunan daerah dengan merumuskan program dan kegiatan yang dapat meningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan serta pelayanan publik yang prima sesuai kewenangan dan karakteristik daerah yang pada akhirnya dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Sehubungan dengan itu peran Bappeda sangatlah strategis, karena perencanaan merupakan bagian awal untuk menentukan arah pembangunan daerah dengan mengoptimalkan sumber daya dan melibatkan para pelaku pembangunan daerah. Untuk itu, Bappeda dituntut memiliki kemampuan untuk menjembatani kesenjangan dan menekan egoisme sektoral yang dapat menghambat pencapaian target dan tujuan pembangunan daerah. Peran dan tugas Bappeda di atas adalah dalam rangka memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
Laporan Kinerja Bappeda -2015 2
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan rencana Pembangunan Daerah, Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Lainnya serta Peraturan Gubernur Nomor 87 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Barat.
Sebagai perwujudan terlaksananya pertanggungjawaban pelaksanaan tugas misi organisasi untuk mencapai tujuan sasaran yang telah ditetapkan maka disusunlah Laporan Kinerja Bappeda Provinsi Sumatera Barat yang merupakan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegalan pelaksanaan misi orgainisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik.
Mengacu kepada Peraturan Gubernur Nomor 65 Tahun 2012, Laporan Kinerja SKPD disampaikan disampaikan kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja setelah tahun anggaran berakhir. Adapun Laporan Kinerja yang disampaikan mempedomani Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Tahun 2010-2015 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 050-904-2014.
2. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan Laporan Kinerja Bappeda Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015 adalah untuk memberikan gambaran tentang capaian kinerja Bappeda dalam upaya penerapan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik dalam penyelenggaraannya, serta terciptanya pertanggungjawaban kinerja Bappeda Provinsi Sumatera Barat secara terukur selama Tahun 2015.
Tujuan Penyusunan Laporan Kinerja Bappeda Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015 adalah:
Laporan Kinerja Bappeda -2015 3
2. Sebagai bahan penyusunan Laporan Kinerja penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015.
3. ASPEK STRATEGIS
Sesuai Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2008, tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Barat sebagaimana yang telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2009, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Barat mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi di Bidang Perencanaan Pembangunan Daerah.
Untuk penyelenggaraan tugas pokok tersebut, Bappeda Provinsi Sumatera Barat mempunyai fungsi sebagai berikut:
Perumusan kebijakan teknis penyusunan perencanaan pembangunan;
Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan;
Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah;
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
4. GAMBARAN ORGANISASI
Menurut Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2008, tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Barat dan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 87 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Barat, struktur organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Barat terdiri dari Kepala Bappeda, Sekretariat, dan 5 (lima) Bidang yaitu; Bidang Koordinasi Perencanaan dan Kerjasama Pembangunan Sosial Budaya, Bidang Pengembangan Wilayah dan Lingkungan Hidup, Bidang Koordinasi Perencanaan dan Kerjasama Pembangunan Perekonomian, Bidang Statistik & Pengendalian Pembangunan, Bidang Penelitian dan Pengembangan, dan 1 (satu) UPTB LPSE, serta Kelompok Jabatan Fungsional.
Laporan Kinerja Bappeda -2015 4
langsung kepada Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Barat. Sedangkan tugas pokok dan fungsi masing-masing bidang secara rinci dapat dilihat sebagai berikut:
(1) Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang program, keuangan dan umum dan kepegawaian, dengan fungsi sebagai berikut:
a. Penyelenggaraan koordinasi perencanaan dan program Badan;
b. Penyelenggaraan pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan; c. Penyelenggaraan pengelolaan urusan keuangan, umum dan kepegawaian.
(2) Bidang Koordinasi Perencanaan dan Kerjasama Pembangunan Sosial Budaya
Bidang Koordinasi Perencanaan dan Kerjasama Pembangunan Sosial Budaya mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang SDM Kesra, penanggulangan kemiskinan dan pemerintahan, dengan fungsi-fungsi sebagai berikut:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang SDM Kesra dan penanggulangan kemiskinan;
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pemerintahan.
(3) Bidang Pengembangan Wilayah dan Lingkungan Hidup
Bidang Pengembangan Wilayah dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengembangan wilayah dan lingkungan hidup, dengan fungsi-fungsi sebagai berikut:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengembangan wilayah;
Laporan Kinerja Bappeda -2015 5 (4) Bidang Koordinasi Perencanaan dan Kerjasama Pembangunan Perekonomian
Bidang Koordinasi Perencanaan dan Kerjasama Pembangunan Perekonomian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang sarana perekonomian dan produksi, dengan fungsi-fungsi sebagai berikut:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang sarana perekonomian;
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang produksi.
(5) Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan
Bidang Statistik dan Pengendalian Pembangunan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang data dan informasi pembangunan, pengendalian dan evaluasi, dengan fungsi-fungsi sebagai berikut:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang data dan informasi pembangunan;
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengendalian dan evaluasi.
(6) Bidang Penelitian dan Pengembangan
Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang penerapan teknologi, analisa kebijakan dan kondisi sosial, dengan fungsi-fungsi sebagai berikut:
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang penerapan teknologi;
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang analisa kebijakan dan kondisi sosial.
(7) UPTB Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik (LPSE)
Laporan Kinerja Bappeda -2015 6
a. Pengkoordinasian kegiatan dan tugas penunjang serta tugas yang bersifat rutinitas.
b. Penganalisaan program dan urusan yang menjadi kewenangan UPTB. c. Perencanaan kegiatan di ruang lingkup UPTB Balai LPSE.
d. Pengaturan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran yang ditetapkan. e. Pelaksanaan pengawasan kegiatan sesuai perencanaan.
f. Pelaksanaan fasilitasi kelancaran tugas berdasarkan azas keseimbangan. g. Pelaksanaan pertanggungjawaban kegiatan dan menyusun laporan.
h. Mengelola sistem e-procurement dan menyediakan bantuan teknis untuk pengoperasian sistem kepada PPK/Panitia dan Penyedia Barang/Jasa.
i. Menyediakan sarana akses internet bagi PPK/Panitia dan penyedia barang/jasa. j. Menyediakan pelatihan kepada PPK/Panitia dan Penyedia Barang/Jasa.
k. Melakukan pendaftaran dan verifikasi terhadap PPK/Panitia dan Penyedia Barang/Jasa.
(8) Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan Jabatan Fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan.
5. SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008, tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Barat sebagaimana yang telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2009, bagan Struktur Organisasi Bappeda Provinsi Sumatera Barat, terdapat 25 jabatan struktural, yaitu:
1 Jabatan Kepala Badan, Eselon IIa
1 Jabatan Sekretaris dan 5 Jabatan Kepala Bidang, Eselon III a
1 Jabatan Kepala UPTB, Eselon III/a
4 Jabatan Fungsional Peneliti dan 3 Jabatan Fungsional Perencana
13 Jabatan Kepala Sub Bagian/Sub Bidang, Eselon IV a
Laporan Kinerja Bappeda -2015 7
Adapun komposisi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Bappeda Provinsi Sumatera Barat berdasarkan kualifikasi pendidikan adalah sebagaimana Tabel 1.1 berikut:
Tabel 1.1.
Komposisi Pegawai Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan Jumlah Menurut kelamin Total
Laki-laki Perempuan
1. Strata 3 0 1 1 2. Strata 2 10 21 31 3. Strata 1 18 15 33 4. Sarmud/D3 1 6 7 5. SLTA 29 17 46
6. SLTP 5 - 5
7. SD 1 - 1
Jumlah 64 60 124
Dari Tabel 1.1. di atas terlihat bahwa kualifikasi pendidikan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Bappeda Provinsi Sumatera Barat telah sesuai dengan formasi persyaratan atau secara kuantitatif telah sesuai dengan tuntutan pekerjaan pada Bappeda Provinsi Sumatera Barat yaitu dari jumlah Pegawai Negeri Sipil sebanyak 124 orang, dengan latar belakang pendidikan Strata 3 sebanyak 1 orang, Strata 2 adalah sebanyak 31 orang dan Strata 1 sebanyak 33 orang.
Ditinjau dari golongannya, komposisi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Bappeda Provinsi Sumatera Barat, yang terbanyak adalah Golongan III, dengan rincian sebagai berikut:
- Golongan I = 5 Orang - Golongan II = 36 Orang - Golongan III = 66 Orang - Golongan IV = 17 Orang
6. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Laporan Kinerja Bappeda -2015 8
kita dapat mendeteksi kelemahan-kelemahan yang ada sehingga dapat diantisipasi dengan perbaikan-perbaikan kinerja untuk masa depan. Sistematika penyajian Laporan Kinerja ini berpedoman kepada Surat Edaran Gubernur Sumatera Barat Nomor 062/ /Gub-2015 perihal Penyusunan/Penyampaian Laporan Kinerja SKPD Provinsi dan Hasil Pengukuran Kinerja Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015, sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Menyajikan penjelasan umum Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Menjelaskan secara ringkas ikhtisar perjanjian kinerja Tahun 2015.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
a. Capaian Kinerja Organisasi
Menjelaskan tentang capaian kinerja Bappeda tahun 2015 sesuai dengan hasil pengukuran kinerja. dan analisis pencapaian sasaran strategis yang meliputi:
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2015;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015 dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat pada dokumen Renstra Bappeda 2010-2015;
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun 2015 dengan standar nasional;
Laporan Kinerja Bappeda -2015 9
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya; analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
b. Realisasi Anggaran
Menjelaskan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja Bappeda sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.
BAB IV PENUTUP
Laporan Kinerja Bappeda -2015 10
2.1. PERENCANAAN STRATEGIS TAHUN 2010-2015
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Barat, dan mengingat perubahan dinamika masyarakat yang begitu cepat yang pada dasarnya menuntut pelaksanaan pemerintahan yang baik dan dapat memberikan pelayanan yang prima dari aparatur Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sumatera Barat, maka sesuai dengan Renstra Bappeda Provinsi Sumatera Barat tahun 2010-2015 yang telah direvisi, telah disusun rumusan Visi dan Misi Bappeda sebagai berikut:
2.1.1 Visi Bappeda Provinsi Sumatera Barat
Visi merupakan inspirasi dari motivasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan apa yang ingin dicapai dimasa depan, sedangkan misi diperlukan sebagai pedoman didalam pengambilan keputusan manajemen. Dengan memperhatikan kondisi internal instansi Bappeda serta mengingat perobahan eksternal yang terjadi akhir-akhir ini, maka dalam penyelenggaraan perencanaan pembangunan daerah perlu lebih diarahkan pada efisiensi dan efektifitas yang menuntut adanya perubahan budaya dan etos kerja yang berorientasi kepada pencapaian hasil serta pertanggungjawaban berdasarkan nilai akuntabilitas.
Dengan mengacu kepada tugas pokok dan fungsi yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah No.3 tahun 2008, tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Barat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2009, maka Visi Bappeda dalam Rancangan Renstra Bappeda Tahun 2010-2015 adalah sebagai berikut;
”
Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah
yang partisipatif, sinergis dan akuntabel dalam
kerangka reformasi birokrasi”
Laporan Kinerja Bappeda -2015 11
Makna pokok yang terkandung dalam Visi di atas adalah:
1) Perencanaan yang partisipatif dimaksudkan adalah perencanaan yang mengakomodir partisipasi berbagai pihak pelaku pembangunan melalui penjaringan aspirasi baik langsung maupun tidak langsung.
2) Perencanaan yang sinergis dimaksudkan adalah perencanaan yang mengkoordinasikan berbagai program dan kegiatan sehingga tujuan yang diinginkan dapat dicapai.
3) Perencanaan yang akuntabel dimaksudkan adalah perencanaan yang terukur dengan data yang dapat dipertanggungjawabkan.
2.1.2. Misi Bappeda Provinsi Sumatera Barat
Berdasarkan Visi sebagaimana telah dijelaskan di atas, maka Misi Badan perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Barat ditetapkan sebagai berikut:
1) Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang partisipatif.
2) Mewujudkan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi perencanaan pembangunan daerah.
3) Mewujudkan ketersediaan data, statistik, informasi dan pengendalian pembangunan daerah.
4) Mewujudkan pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas kebijakan pemerintahan dan pembangunan daerah
5) Mewujudkan pelayanan publik yang prima melalui fasilitasi pengadaan barang dan jasa secara elektronik
2.1.3. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
A. Tujuan
Dalam upaya mendukung pencapaian visi dan misi Bapeda Provinsi Sumatera Barat tersebut, maka dirumuskan tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. Sebagai salah satu komponen dari perencanaan strategis, tujuan yang dirumuskan merupakan gambaran tentang keadaan yang diinginkan oleh Bappeda selama kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan adalah sebagai berikut:
1) Peningkatan kualitas dokumen perencanaan dan SDM Perencana.
Laporan Kinerja Bappeda -2015 12
3) Mewujudkan pemanfaatan hasil riset dan pengembangan dalam perumusan kebijakan pembangunan daerah.
4) Mewujudkan pengadaan barang dan jasa secara elektronik yang transparan dan akuntabel.
B. Sasaran
Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan tersebut, maka sasaran yang akan dicapai selama tahun 2010-2015 adalah sebagai berikut:
1) Konsistensi antar dokumen perencanaan 2) Meningkatnya kompetensi perencana.
3) Terpenuhinya kebutuhan data sebagai bahan dalam penyusunan Perencanaan Pembangunan.
4) Meningkatnya pemanfaatan hasil riset dan pengembangan dalam perumusan kebijakan pembangunan daerah.
5) Meningkatnya kualitas layanan bagi pengguna LPSE sesuai peraturan yg berlaku.
Tabel 2.1.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD Bappeda Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015
(yang telah diperbaiki sesuai Perubahan Renstra SKPD)
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Kinerja Sasaran pada Tahun ke
Laporan Kinerja Bappeda -2015 13
Tujuan 2 dihilangkan dan digabung ke tujuan 1
3 Terwujudnya
4. Terwujudnya kegiatan penelitian,
Laporan Kinerja Bappeda -2015 14 2.1.4. Strategi dan Kebijakan BAPPEDA
Untuk mendukung upaya pencapaian Tujuan dan Sasaran jangka menengah, maka disusunlah strategi dan kebijakan sebagai berikut:
A. Strategi
Strategi merupakan cara untuk mencapai tujuan dan sasaran, strategi yang akan ditempuh dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran tersebut di atas setiap tahun selama periode 2010-2015 adalah:
1) Sinkronisasi dan sinergi antar dokumen perencanaan. 2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM Perencana.
3) Meningkatkan kualitas data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai bahan penyusunan perencanaan pembangunan daerah.
4) Meningkatkan kualitas hasil riset dan pengembangan sesuai dengan kebutuhan pembangunan daerah.
5) Peningkatan kualitas pelayanan kepada pengguna dalam pengadaan barang dan jasa secara elektronik.
B. Kebijakan
Untuk mencapai kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan serta visi dan misi yang telah ditetapkan tersebut, maka ditetapkanlah ketentuan-ketentuan untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sebagai berikut:
1) Meningkatkan kualitas konsistensi perencanaan melalui sistem elektronik. 2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga perencana sesuai dengan kebutuhan
penyusunan dokumen.
3) Pengembangan kualitas data dan informasi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Laporan Kinerja Bappeda -2015 15
5) Pemantapan kualitas pelayanan publik dalam pengadaan barang dan jasa secara elektronik.
Rumusan pernyataan strategi dan kebijakan SKPD dalam lima tahun mendatang, sebagaimana Tabel 2.2 di bawah ini.
Tabel 2.2.
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
(yang telah diperbaiki sesuai Perubahan Renstra SKPD)
VISI : Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang partisipatif, sinergis dan akuntabel dalam kerangka reformasi birokrasi
MISI I : Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang partisipatif
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Terwujudnya perencanaan
perencanaan Sinkronisasi dan sinergi antar dokumen perencanaan Meningkatkan kualitas konsistensi perencanaan melalui sistem elektronik 2.Meningkatnya kompetensi
perencana Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM Perencana Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga Perencana sesuai dengan kebutuhan penyusunan dokumen MISI II : Mewujudkan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi perencanaan pembangunan daerah
Terwujudnya pembinaan,
MISI II digabungkan ke MISI I
MISI III : Mewujudkan ketersediaan data, statistik, informasi dan pengendalian pembangunan daerah. Terwujudnya ketersediaan untuk perencanaan dan pengendalian pembangunan
Meningkatkan kualitas data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan
MISI III menjadi MISI II : Mewujudkan ketersediaan data dan informasi pembangunan daerah Meningkatkan ketersediaan dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai bahan penyusunan
Laporan Kinerja Bappeda -2015 16 perencanaan pembangunan
daerah
MISI IV : Mewujudkan pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas kebijakan pemerintahan dan pembangunan daerah pengembangan dan penerapan IPTEK untuk menunjang pemerintahan dan pembangunan daerah
Meningkatkan penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi Mengembangkan penelitian terapan
Perbaikan menjadi :
MISI IV menjadi MISI III : Mewujudkan pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas kebijakan pemerintahan dan pembangunan daerah
MISI V : Mewujudkan pelayanan publik yang prima melalui fasilitasi pengadaan barang dan jasa secara elektronik Terwujudnya fasilitasi layanan pengadaan barang dan jasa secara elektronik
Pemantapan fasilitasi layanan pengadaan barang dan jasa secara elktronik
Perbaikan menjadi :
MISI V menjadi MISI IV : Mewujudkan pelayanan publik yang prima melalui fasilitasi pengadaan barang dan jasa secara elektronik Mewujudkan pengadaan
2.2.RENCANA KINERJA TAHUN 2015
Laporan Kinerja Bappeda -2015 17 Tabel 2.3.
Tujuan, Sasaran dan Target Kinerja Tahun 2015
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Kinerja
1. Peningkatan Kualitas
Laporan Kinerja Bappeda -2015 18
2.3.PERJANJIAN KINERJA
Dalam rangka mewujudkan pencapaian target tahunan pada dokumen perencanaan jangka menengah sebagaimana yang terdapat dalam Revisi Renstra Bappeda Tahun 2010-2015, maka ditetapkan beberapa program dan kegiatan yang menjadi Perjanjian Kinerja antara Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Barat dengan Gubernur Sumatera Barat.
Perjanjian Kinerja merupakan tolak ukur keberhasilan organisasi dan menjadi dasar penilaian dalam evaluasi kinerja pada akhir Tahun Anggaran 2015. Perjanjian Kinerja tersebut merupakan ikhtisar rencana kerja yang akan dicapai pada tahun 2015. Untuk lebih jelasnya Perjanjian Kinerja terdapat pada Tabel 2.4 di bawah ini.
Tabel 2.4.
Perjanjian Kinerja Tahun 2015
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1. Konsistensi antar dokumen
perencanaan 1. Persentase konsistensi antar dokumen perencanaan daerah (RPJMD dengan
RKPD, KUA PPAS dan APBD).
2. Persentase konsistensi antar dokumen
perencanaan daerah dengan dokumen perencanaan SKPD (RPJMD dengan Renstra dan RKPD dengan Renja).
80%
80%
2. Meningkatnya kompetensi perencana Persentase SDM perencana yg mempunyai
sertifikat perencana 5%
3. Terpenuhinya kebutuhan data sebagai
bahan dalam penyusunan Perencanaan Pembangunan
Persentase database perencanaan yang terpenuhi sesuai dengan aspek fokus
65%
4. Meningkatnya realisasi pelaksanaan
kegiatan dan ketepatan waktu pelaksanaan
1. Persentase capaian pelaksanaan kegiatan
2. Persentase kesesuaian waktu
pelaksanaan dengan perencanaan
95% 90%
5. Meningkatnya pemanfaatan hasil riset
dan pengembangan dalam perumusan kebijakan pembangunan daerah
Persentase pemanfaatan hasil riset dan pengembangan dalam perumusan kebijakan pembangunan daerah
60%
6. Meningkatnya kualitas layanan bagi
pengguna LPSE sesuai peraturan yg berlaku
1.Persentase pengadaan barang/jasa melalui
lelang elektronik
2.Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
100%
81
Laporan Kinerja Bappeda -2015 19 Tabel 2.5.
ALOKASI ANGGARAN PER SASARAN STRATEGIS TAHUN 2015
No. Sasaran Strategis Program Anggaran
(Rp) Ket 1. Konsistensi antar dokumen
perencanaan 1. Program Perencanaan Pembangunan Daerah 2. Koordinasi Perencanaan
Pembangunan Daerah
5.600.190.683 APBD
2. Meningkatnya kompetensi
SDM Perencana Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur 255.871.000 APBD 3. Terpenuhinya kebutuhan data
sebagai bahan dalam
5. Meningkatnya pemanfaatan hasil riset dan pengembangan
6. Meningkatnya kualitas layanan bagi pengguna LPSE sesuai peraturan yg berlaku
Pengembangan Manajemen
Pelayanan Publik 1.385.795.567 APBD
Laporan Kinerja Bappeda -2015 20
3.1. METODOLOGI PENGUKURAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA
Metodologi pengukuran pencapaian target kinerja yang digunakan adalah metode pengukuran sederhana dengan membandingkan target kinerja dengan realisasi kinerja kelompok indikator kinerja sasaran strategis. Hasil pengukuran pencapaian indikator kinerja tersebut digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan mencapai sasaran strategis dan menjelaskan keberhasilan atau kegagalan tersebut. Keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran strategis ditentukan oleh pencapaian kelompok indikator kinerja sasaran strategis yang berkenaan. Untuk analisis atau penjelasan keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran strategis, ditetapkan pencapaian indikator kinerja dengan penilaian sebagai berikut:
Tabel 3.1.
KLASIFIKASI PENILAIAN KINERJA
No Klasifikasi Penilaian Predikat
1. > 100% Amat Baik
2. 85% ≥ n ≤ 100% Baik
3. < 85% Tidak Baik
3.2. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Analisis pencapaian akuntabilitas kinerja Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Provinsi Sumatera Barat diukur dari pencapaian sasaran strategis, yang berjumlah 6 sasaran strategis. Setiap sasaran strategis diukur dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya dan pencapaian indikator kinerja ditentukan oleh program/kegiatan yang dilaksanakan oleh Sekretariat/Bidang/UPTB.
Untuk pencapaian tujuan dan sasaran strategis, Bappeda Provinsi Sumatera Barat pada Tahun 2015 melaksanakan program/kegiatan pembangunan seperti yang telah dirinci pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen
Laporan Kinerja Bappeda -2015 21
Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) Bappeda Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015. Masing-masing program kerja Bappeda Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015 yang telah dilaksanakan sesuai sasaran strategis dan indikator kinerja Bappeda Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015, antara lain dapat dilihat pada Tabel 3.2. berikut ini:
Tabel 3.2.
TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja 1. Peningkatan Kualitas perencanaan
- Dokumen - SDM
1. Konsistensi antar dokumen
perencanaan 1. Persentase konsistensi antar dokumen perencanaan daerah
perencana Persentase SDM perencana yg mempunyai sertifikat perencana
2. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas data, serta peningkatan 3. Mewujudkan pemanfaatan hasil
Laporan Kinerja Bappeda -2015 22
3.2.1. Hasil Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis
Pencapaian sasaran strategis yang telah ditetapkan, dilaksanakan oleh Bappeda Provinsi Sumatera Barat dengan 6 (enam) Program Pokok dan 54 Kegiatan yang langsung berkaitan dengan pencapaian sasaran strategis termasuk masing-masing 1 Program pada Urusan Pekerjaan Umum dan Urusan Penataan Ruang dengan jumlah 4 (empat) kegiatan., ditambah dengan 5 dukungan Program Rutin dengan 27 kegiatan.
Tabel 3.3.
PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS TERHADAP INDIKATOR KINERJA
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
1. Konsistensi antar dokumen
perencanaan 1. Persentase konsistensi antar dokumen perencanaan daerah
Laporan Kinerja Bappeda -2015 23
Dari Tabel 3.3 di atas dapat dilihat pencapaian indikator kinerja setiap sasaran strategis secara rata-rata adalah amat baik (112,42%). Nilai ini dicapai oleh Sasaran Strategis 5 sebesar 100% dan sasaran strategis 1, 2, 3, 4 dan 6 mencapai predikat amat baik (123,69%, 132,9%, 126,05%, 101,02% dan 103,44%).
3.2.2. Analisis Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis
Analisis pencapaian akuntabilitas kinerja Bappeda Provinsi Sumatera Barat pada tahun anggaran 2015 terhadap program dan kegiatan pembangunan yang telah dilaksanakan pada setiap sasaran strategis adalah sebagai berikut:
Sasaran Strategis
Konsistensi Antar Dokumen Perencanaan
Dokumen perencanaan merupakan suatu pedoman yang akan memberikan arah dan acuan dalam pelaksanaan program/kegiatan. Dokumen perencanaan yang baik dan aplikatif adalah sebagian dari keberhasilan pelaksanaan pembangunan. Untuk tercapainya sasaran pembangunan yang komprehensif, fokus dan terpadu mulai dari pusat sampai ke daerah, diperlukan konsistensi dari dokumen perencanaan dimaksud, baik dokumen perencanaan jangka menengah maupun tahunan sampai kepada perencanaan anggaran.
Oleh sebab itu salah satu keberhasilan dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Bappeda sebagai lembaga yang menyusun perencanaan, maka sasaran kinerja Bappeda salah satunya adalah bagaimana mewujudkan konsistensi antar dokumen perencanaan jangka menengah dan tahunan, maupun konsistensi dokumen perencanaan SKPD (Renstra dan Renja) dengan RPJMD dan RKPD.
Indikator kinerja untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategis konsistensi antar dokumen perencanaan, ditetapkan melalui indikator kinerja persentase konsistensi antar dokumen perencanaan (RPJMD dengan RKPD, KUA PPAS dan APBD) dan konsistensi antar dokumen perencanaan daerah dengan dokumen perencanaan SKPD (RPJMD dengan Renstra dan RKPD dengan Renja SKPD).
Laporan Kinerja Bappeda -2015 24
dijabarkan ke dokumen perencanaan lainnya yaitu RKPD dan KUA-PPAS. Untuk menilai konsistensi antar dokumen perencanaan daerah dengan dokumen perencanaan SKPD dengan metode sasaran, indikator dan program yang terdapat dalam RPJMD dan RKPD dijabarkan kedalam dokumen perencanaan SKPD yaitu Renstra dan Renja SKPD.
1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2015
Capaian indikator kinerja sasaran strategis Konsistensi Antar Dokumen Perencanaan diukur dengan 2 (dua) indikator, yaitu:
1. Persentase konsistensi antar dokumen perencanaan daerah (RPJMD dengan RKPD, KUA PPAS dan APBD). Alat ukur yang digunakan adalah persentase konsistensi sasaran, indikator kinerja dan program RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015 yang tersedia/diakomodir dalam dokumen RKPD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015 dan persentase sasaran, indikator kinerja dan program yang ditetapkan dalam dokumen RKPD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015 diakomodir dalam dokumen PPAS Tahun 2015.
2. Persentase konsistensi antar dokumen perencanaan daerah dengan dokumen perencanaan SKPD (RPJMD dengan Renstra dan RKPD dengan Renja) dengan alat ukur yang digunakan adalah persentase konsistensi sasaran, indikator kinerja dan program RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015 yang tersedia/ diakomodir dalam dokumen perencanaan SKPD yaitu Renstra SKPD Tahun 2015 dan persentase sasaran, indikator kinerja dan program yang ditetapkan dalam dokumen RKPD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015 diakomodir dalam Renja SKPD Tahun 2015.
Laporan Kinerja Bappeda -2015 25
Tabel 3.4.
SASARAN STRATEGIS 1
Konsistensi Antar Dokumen Perencanaan Program : 1. Perencanaan Pembangunan Daerah
2. Koordinasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian % Persentase konsistensi antar dokumen
perencanaan daerah (RPJMD dengan RKPD, KUA PPAS dan APBD)
Persentase konsistensi antar dokumen perencanaan (RPJMD dengan RKPD)
80 99,10 123,88
Persentase konsistensi antar dokumen perencanaan
(RKPD dengan PPAS) 80 100 125,00
Persentase konsistensi antar dokumen perencanaan
(PPAS dengan APBD) 80 98,57 123,21
Rata-rata 80 99,22 124,03
Persentase konsistensi antar dokumen perencanaan daerah dengan dokumen
perencanaan SKPD (RPJMD dengan Renstra dan RKPD dengan Renja)
Persentase konsistensi antar dokumen perencanaan (RPJMD dengan Renstra)
80 98,18 122,73
Persentase konsistensi antar dokumen perencanaan
(RKPD dengan Renja) 80 99,26 124,08
Rata-rata 80 98,69 123,36
Dari tabel di atas, rata-rata persentase pencapaian target Sasaran Konsistensi Antar Dokumen Perencanaan telah mencapai 123,69% dengan rincian capaian indikator kinerja Persentase konsistensi antar dokumen perencanaan daerah (RPJMD dengan RKPD, KUA PPAS dan APBD) mencapai 124,03% dan indikator kinerja Persentase konsistensi antar dokumen perencanaan daerah dengan dokumen perencanaan SKPD (RPJMD dengan Renstra dan RKPD dengan Renja) mencapai 123,36%. Hal ini menunjukkan konsistensi antar dokumen perencanaan telah dapat berjalan dengan amat baik.
Laporan Kinerja Bappeda -2015 26
Tabel 3.5.
Capaian Indikator Kinerja Sasaran Per Prioritas Pembangunan
No Program Prioritas
% Capaian Indikator Kinerja Sasaran
Persentase Konsistensi Antar Dokumen
RPJMD RPJM-RKPD RKPD -PPAS PPAS -APBD RPJMD-RENSTRA RKPD-RENJA
1 Pengamalan Agama dan ABS-SBK
dalam Kehidupan Masyarakat 100 100 100 100 100 2 Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
dalam Pemerintahan 100 100 100 100 100 3 Peningkatan Pemerataan dan
Kualitas Pendidikan 100 100 100 100 100 4 Peningkatan Derajat Kesehatan
Masyarakat 100 100 100 100 100
5 Pengembangan Pertanian Berbasis
Kawasan dan Komoditi Unggulan 100 100 100 100 100 6 Pengembangan Industri Olahan,
Perdagangan, UMKM dan Iklim Investasi
90.91 100 100 96.97 100
7 Pengembangan Kawasan Wisata
Alam dan Budaya 100 100 85,71 100 92.57 8 Penurunan Tingkat Kemiskinan,
Pengangguran dan Daerah Tertinggal
100 100 100 100 100
9 Pembangunan Infrastruktur
Penunjang Ekonomi Rakyat 100 100 100 84,20 100 10 Penanggulangan Bencana Alam dan
Pelestarian Lingkungan Hidup 100 100 100 100 100
Rata-rata 99,10 100 98,57 98,18 99,26
Jumlah rata-rata 99,22 98,69
Dari Tabel 3.5. di atas dapat dijelaskan berdasarkan 10 Prioritas Pembangunan Daerah, sebagai berikut:
Prioritas 1, Pengamalan Agama dan ABS-SBK dalam Kehidupan Masyarakat
Sasaran RPJMD untuk prioritas 1 ditetapkan 6 sasaran yaitu Meningkatnya pemahaman dan pengamalan ajaran agama, Meningkatnya pelayanan kehidupan beragama, Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai adat dan budaya, Berkurangnya kenakalan remaja dan perbuatan maksiat, Berkembangnya lembaga seni dan sosial budaya, Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai adat dan budaya.
Laporan Kinerja Bappeda -2015 27
pengembangan nilai budaya di masyarakat, Meningkatnya kapasitas lembaga masyarakat adat, Sinkronisasi program pemerintah dengan lembaga adat, Persentase penurunan pelanggaran perbuatan maksiat, Meningkatnya wawasan aparatur, toga dan tomas, Terlaksananya sosialisasi, Berkembangnya kapasitas kelembagaan adat, seni, budaya, Meningkatnya pemahaman dan kecintaan terhadap seni dan budaya dan Jumlah pelaksanaan praktek pendidikan adat, sejarah dan budaya daerah.
Sedangkan jumlah Program RPJMD untuk prioritas 1 ditetapkan sebanyak 10 program.
Adapun capaian konsistensi sasaran, indikator kinerja dan program antara dokumen perencanaan daerah (RPJMD dengan RKPD, KUA PPAS dan APBD) dan konsistensi antara dokumen perencanaan daerah (RPJMD dan RKPD) dengan dokumen perencanaan SKPD (Renstra dan Renja SKPD) adalah sebagai berikut:
A. Persentase Konsistensi antar Sasaran, Indikator Kinerja dan Program pada dokumen RPJMD dengan RKPD
1. Konsistensi antara dokumen perencanaan dan penganggaran daerah yang dilihat dari konsitensi sasaran antara RPJMD dengan RKPD sebesar 100%. Sebanyak 6 sasaran RPJMD diakomodir dalam dokumen RKPD.
2. Konsistensi antara dokumen perencanaan dan penganggaran daerah yang dilihat dari indikator kinerja sasaran yang tercantum dalam dokumen RPJMD telah dijabarkan dan diakomodir lebih detail pada pelaksanaan program yang kemudian diukur dengan indikator kinerja program baik yang tercantum dalam dokumen RKPD, KUA PPAS dan APBD (diakomodir 100%).
3. Konsistensi antara dokumen perencanaan dan penganggaran daerah yang dilihat dari konsitensi program antara RPJMD dengan RKPD sebesar 100%. Sebanyak 10 program RPJMD diakomodir dalam dokumen RKPD.
Secara umum realisasi capaian adalah 100% menurut indikator kinerja utama dalam RPJMD yang telah terakomodir dalam dokumen RKPD.
B. Konsistensi antar Sasaran, Indikator Kinerja dan Program pada dokumen perencanaan RKPD dengan PPAS
Laporan Kinerja Bappeda -2015 28
Konsistensi sasaran RKPD dijabarkan secara lebih detail dalam indikator masing-masing program pada dokumen KUA PPAS.
2. Konsistensi antara dokumen perencanaan daerah yakni antara RKPD dengan KUA PPAS yang dilihat dari konsistensi program sebesar 100% atau sebanyak 10 program dalam RKPD ditampung dalam dokumen KUA PPAS.
Secara umum realisasi capaian adalah 100% menurut indikator kinerja utama dalam RKPD yang telah terakomodir dalam KUA PPAS.
C. Konsistensi antar Sasaran, Indikator Kinerja dan Program pada dokumen PPAS dengan APBD
1. Konsistensi antara dokumen perencanaan daerah yakni antara KUA PPAS dan APBD yang dilihat dari konsistensi sasaran telah konsisten 100%. Hal ini dikarenakan pada dokumen KUA PPAS menjadi pedoman dalam penyusunan APBD sehingga tidak banyak perubahan secara substansi antara KUA PPAS dengan APBD.
2. Konsistensi antara dokumen perencanaan daerah yakni antara KUA PPAS dan APBD yang dilihat dari konsistensi program sebesar 100% atau sebanyak 10 program dalamKUA PPAS ditampung dalam APBD.
Secara umum realisasi capaian adalah 100% menurut indikator kinerja utama dalam KUA PPAS yang telah diakomodir dalam APBD.
D. Persentase Konsistensi Antar Sasaran, Indikator Kinerja dan Program pada dokumen RPJMD dengan Renstra
Selanjutnya secara kuantitatif untuk prioritas 1 Pengamalan Agama dan ABS-SBK dalam Kehidupan Masyarakat dijelaskan sebagai berikut:
Laporan Kinerja Bappeda -2015 29
2. Konsistensi antara dokumen perencanaan daerah yakni RPJMD dengan Renstra SKPD yang dilihat dari indikator kinerja sasaran yang tercantum dalam RPJMD secara substansi telah dijabarkan kedalam indikator kinerja sasaran SKPD periode 5 (lima) tahunan dan diakomodir 100%.
3. Konsistensi antara dokumen perencanaan daerah yakni antara RPJMD dengan Renstra SKPD yang dilihat dari konsistensi program telah tercapai 100%. Seluruh program prioritas yang tercantum dalam dokumen RPJMD telah tertuang dalam dokumen Renstra SKPD dan sebagai dasar SKPD untuk melakukan penyusunan Renja setiap tahunnya.
Secara umum realisasi capaian adalah 100% menurut indikator kinerja utama dalam RPJMD yang telah diakomodir dalam Renstra SKPD.
E. Konsistensi antar Sasaran, Indikator Kinerja dan Program pada dokumen perencanaan RKPD dengan Renja
1. Konsistensi antara dokumen perencanaan daerah yakni antara RKPD dengan Renja SKPD yang dilihat dari konsistensi sasaran telah tercapai 100%. Sasaran pembangunan yang tercantum dalam dokumen RPJMD dijabarkan dengan lebih detail dalam indikator kinerja program yang dilaksanakan oleh masing-masing SKPD yang tertuang dalam RKPD yang kemudian menjadi pedoman bagi SKPD dalam penyusunan dan penyempurnaan Renja SKPD Tahun 2015.
2. Konsistensi antara dokumen perencanaan daerah yakni RKPD yang dilihat dari indikator kinerja sasaran dengan Renja SKPD telah diakomodir 100% yang dijelaskan dan dijabarkan secara lebih detail indikator kinerja program yang tertuang dalam RKPD.
Laporan Kinerja Bappeda -2015 30
Secara umum realisasi capaian adalah 100% menurut indikator kinerja utama dalam RKPD yang telah diakomodir dalam Renja SKPD.
Prioritas 2 Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dalam Pemerintahan
Sasaran RPJMD untuk prioritas 2 ditetapkan 14 sasaran yaitu Meningkatnya efektifitas perencanaan pembangunan daerah, Meningkatnya koordinasi dan sinergitas pelaksanaan pembangunan, Terciptanya produk hukum daerah yang aspiratif dan akomodatif, Meningkatnya kualitas perlindungan Hukum dan HAM, Meningkatnya ketersediaan sistem informasi kependudukan yang terpadu, Meningkatnya kinerja aparatur daerah, Meningkatnya status opini BPK terhadap laporan keuangan dan aset, Meningkatnya pendapatan daerah, Meningkatnya pelayanan pengadaan barang dan jasa secara elektronik, Meningkatnya kompetensi aparatur daerah, Meningkatnya Kemampuan Pemerintah Nagari/ Desa/Kelurahan, Terselenggaranya penata usahaan kearsipan secara efektif dan efisien, Meningkatnya Manajemen Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Terwujudnya partisipasi aktif masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Laporan Kinerja Bappeda -2015 31
Meningkatnya kinerja aparatur pengelola keuangan daerah, Persentase peningkatan pendapatan daerah, Meningkatnya mutu manajemen pelayanan publik yang transparan dan akuntabel, Meningkatnya Kualitas dan kapasitas sumber daya aparatur, Meningkatkan tertib pengelolaan administrasi pemerintahan Nagari/ Desa/Kelurahan, Meningkatnya Kelembagaan Pemerintahan Nagari/ Desa/Kelurahan, Dokumen daerah yang terhimpun, Dokumen daerah terselamatkan, Jumlah khazanah arsip statis yang terselamatkan, Meningkatnya pengembangan penyelenggaraan komunikasi dan informasi di Sumbar, Terlaksananya pembinaan komunikasi dan informasi, Ketersediaan data informasi penyelenggaraan komunikasi, Penyebaran Informasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan melalui pemberitaan, Meningkatnya pengelolaan keuangan, pengadaan barang dan jasa serta perbaikan manajemen kepegawaian, Meningkatnya kapasitas dan etos kerja lembaga perwakilan daerah, Persentase pemerintah daerah menerapkan prinsip pemerintahan yang baik, Kerjasama pembangunan antar lembaga daerah/ wilayah dan luar negeri, Tersedianya regulasi sebagai pedoman pengembangan perekonomian daerah, Pergub tentang kebijakan ekonomi daerah, Meningkatnya keterpaduan penyelenggaraan kegiatan pengembangan ekonomi daerah, Persentase partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan pemberantasan KKN, Persentase keamanan dan kenyamanan lingkungan, Jumlah aparatur kesbang linmas kabupaten/kota, Persentase peningkatan wawasan dan pengetahuan politik masyarakat, Persentase partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban umum.
Program RPJMD untuk prioritas 2 ditetapkan 106 program. Adapun capaian konsistensi program antara dokumen perencanaan dan penganggaran daerah (RPJMD dengan RKPD, KUA PPAS dan APBD).
Laporan Kinerja Bappeda -2015 32
A. Persentase Konsistensi antar Sasaran, Indikator Kinerja dan Program pada dokumen RPJMD dengan RKPD
1. Konsistensi antara dokumen perencanaan dan penganggaran daerah yang dilihat dari konsitensi sasaran antara RPJMD dengan RKPD sebesar 100%. Sebanyak 6 sasaran RPJMD diakomodir dalam dokumen RKPD.
2. Konsistensi antara dokumen perencanaan dan penganggaran daerah yang dilihat dari indikator kinerja sasaran yang tercantum dalam dokumen RPJMD telah dijabarkan dan diakomodir lebih detail pada pelaksanaan program yang kemudian diukur dengan indikator kinerja program baik yang tercantum dalam dokumen RKPD, KUA PPAS dan APBD (diakomodir 100%).
3. Konsistensi antara dokumen perencanaan dan penganggaran daerah yang dilihat dari konsitensi program antara RPJMD dengan RKPD sebesar 100%. Sebanyak 10 program RPJMD diakomodir dalam dokumen RKPD.
Secara umum realisasi capaian adalah 100% menurut indikator kinerja utama dalam RPJMD yang telah diakomodir dalam RKPD.
B. Konsistensi antar Sasaran, Indikator Kinerja dan Program pada dokumen perencanaan RKPD dengan KUA PPAS
1. Konsistensi antara dokumen perencanaan daerah yakni antara RKPD dengan KUA PPAS yang dilihat dari konsistensi sasaran telah diakomodir 100%. Konsistensi sasaran RKPD dijabarkan secara lebih detail dalam indikator masing-masing program pada dokumen KUA PPAS.
2. Konsistensi antara dokumen perencanaan dan penganggaran daerah yang dilihat dari indikator kinerja sasaran yang tercantum dalam dokumen RPJMD telah dijabarkan dan diakomodir lebih detail pada pelaksanaan program yang kemudian diukur dengan indikator kinerja program baik yang tercantum dalam dokumen RKPD, KUA PPAS dan APBD (diakomodir 100%).
3. Konsistensi antara dokumen perencanaan daerah yakni antara RKPD dengan KUA PPAS yang dilihat dari konsistensi program sebesar 100% atau sebanyak 10 program dalam RKPD ditampung dalam dokumen KUA PPAS.
Laporan Kinerja Bappeda -2015 33
C. Konsistensi antar Sasaran, Indikator Kinerja dan Program pada dokumen PPAS dengan APBD
1. Konsistensi antara dokumen perencanaan daerah yakni antara KUA PPAS dan APBD yang dilihat dari konsistensi sasaran telah konsisten 100%. Hal ini dikarenakan pada dokumen KUA PPAS menjadi pedoman dalam penyusunan APBD sehingga tidak banyak perubahan secara substansi antara KUA PPAS dengan APBD.
2. Konsistensi antara dokumen perencanaan dan penganggaran daerah yang dilihat dari indikator kinerja sasaran yang tercantum dalam dokumen RPJMD telah dijabarkan dan diakomodir lebih detail pada pelaksanaan program yang kemudian diukur dengan indikator kinerja program baik yang tercantum dalam dokumen RKPD, KUA PPAS dan APBD (diakomodir 100%).
3. Konsistensi antara dokumen perencanaan daerah yakni antara KUA PPAS dan APBD yang dilihat dari konsistensi program sebesar 100% atau sebanyak 10 program dalam KUA PPAS ditampung dalam APBD.
Secara umum realisasi capaian adalah 100% menurut indikator kinerja utama dalam KUA PPAS yang telah diakomodir dalam APBD.
D. Persentase Konsistensi antar Sasaran, Indikator Kinerja dan Program pada dokumen RPJMD dengan Renstra
1. Konsistensi antara dokumen perencanaan daerah yakni antara RPJMD dengan Renstra SKPD yang dilihat dari konsistensi sasaran telah tercapai 100%. Sasaran pembangunan yang tercantum dalam dokumen RPJMD dijabarkan dengan lebih detail menjadi sasaran masing-masing SKPD terkait dan kemudian ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) SKPD selama lima tahunan sesuai dengan periode RPJMD.
2. Konsistensi antara dokumen perencanaan daerah yakni RPJMD dengan Renstra SKPD yang dilihat dari indikator kinerja sasaran yang tercantum dalam RPJMD secara substansi telah dijabarkan kedalam indikator kinerja sasaran SKPD periode 5 (lima) tahunan dan diakomodir 100%.
Laporan Kinerja Bappeda -2015 34
Seluruh program prioritas yang tercantum dalam dokumen RPJMD telah tertuang dalam dokumen Renstra SKPD dan sebagai dasar SKPD untuk melakukan penyusunan Renja setiap tahunnya.
Secara umum realisasi capaian adalah 100% menurut indikator kinerja utama dalam RPJMD yang telah diakomodir dalam Renstra SKPD.
E. Konsistensi antar Sasaran, Indikator Kinerja dan Program pada dokumen perencanaan RKPD dengan Renja
1. Konsistensi antara dokumen perencanaan daerah yakni antara RKPD dengan Renja SKPD yang dilihat dari konsistensi sasaran telah tercapai 100%. Sasaran pembangunan yang tercantum dalam dokumen RPJMD dijabarkan dengan lebih detail dalam indikator kinerja program yang dilaksanakan oleh masing-masing SKPD yang tertuang dalam RKPD yang kemudian menjadi pedoman bagi SKPD dalam penyusunan dan penyempurnaan Renja SKPD Tahun 2015.
2. Konsistensi antara dokumen perencanaan daerah yakni RKPD yang dilihat dari indikator kinerja sasaran dengan Renja SKPD telah diakomodir 100% yang dijelaskan dan dijabarkan secara lebih detail indikator kinerja program yang tertuang dalam RKPD.
3. Konsistensi antara dokumen perencanaan daerah yakni antara RKPD dengan Renja SKPD yang dilihat dari konsistensi program telah tercapai 100%. Hal ini dikarenakan penyusunan program dalam dokumen RKPD telah mengacu sepenuhnya pada dokumen RPJMD dan penyusunan program dalam Renstra SKPD (yang digunakan sebagai acuan penyusunan Renja SKPD) juga telah mengacu sepenuhnya pada dokumen RPJMD sehingga konsistensi program RKPD dan Renja SKPD dapat dinyatakan konsisten dan terakomodir 100%.
Secara umum realisasi capaian adalah 100% menurut indikator kinerja utama dalam RKPD yang telah diakomodir dalam Renja SKPD.
Prioritas 3. Peningkatan Pemerataan Kualitas Pendidikan
Laporan Kinerja Bappeda -2015 35
SDM unggul yang berkarakter dan mutu pendidikan, Meningkatnya pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, Meningkatnya prestasi olah raga, Meningkatnya peran serta pemuda dalam bidang olah raga dan pembangunan, Meningkatnya kemandirian pemuda dan organsasi kepemudaan, dan Berkembangnya budaya dan minat baca masyarakat.
Indikator kinerja RPJMD untuk prioritas 3 ditetapkan 32 indikator yaitu Meningkatnya sarana dan prasarana PAUD, Workshop penyusunan materi PAUD, Sosialisasi Materi PAUD, Meningkatnya wajib belajar anak usia sekolah, Pembinaan Sekolah Sehat, Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan menengah, Jumlah Sekolah Bertaraf Internasional, Persentase buta aksara > 15 th, Lembaga dan program PUDNI terakreditasi, Sarana Prasarana PLB, Persentase Peserta Didik Terlayani, Dokumen Data Pokok Pendidikan, Persentase pemantauan dan pengendalian program dan proses pendidikan, SDM berkualitas yang berkarakter, SD Piloting, SMP Piloting, Sosilisasi dan workshop pendidikan berkarakter, Sekolah Sehat, Buku Pembelajaran bernuansa surau, Sinkronisasi Program, Meningkatnya dan berkembangnya SDM Pertanian, Meningkatnya dan berkembangnya SDM Pertanian, Meningkatnya sarana dan prasarana penunjang pendidikan pertanian, Persentase hasil riset dan pengembangan yang dikoordinasikan dan ditindaklanjuti dalam kebijakan pembangunan, Jumlah kunjungan pemustaka/pengunjung perpustakaan, Prasarana dan sarana oemuda yang representatif, Prasarana dan sarana kepramukaan yang refresentatif, Persentase peningkatan penyadaran pemuda, Persentase peningkatan pemberdayaan pemuda, Persentase peningkatan pengembangan pemuda, Pengembangan kepemimpinan pemuda, Persentase keterampilan dansemangat wirausaha pemuda.
Sedangkan Program RPJMD untuk prioritas 3 telah ditetapkan sebanyak 28 program.
Laporan Kinerja Bappeda -2015 36
A. Persentase Konsistensi Antar Sasaran, Indikator Kinerja dan Program pada dokumen RPJMD dengan RKPD
1. Konsistensi antara dokumen perencanaan dan penganggaran daerah yang dilihat dari konsitensi sasaran antara RPJMD dengan RKPD sebesar 100%. Sebanyak 6 sasaran RPJMD diakomodir dalam dokumen RKPD.
2. Konsistensi antara dokumen perencanaan dan penganggaran daerah yang dilihat dari indikator kinerja sasaran yang tercantum dalam dokumen RPJMD telah dijabarkan dan diakomodir lebih detail pada pelaksanaan program yang kemudian diukur dengan indikator kinerja program baik yang tercantum dalam dokumen RKPD, KUA PPAS dan APBD (diakomodir 100%).
3. Konsistensi antara dokumen perencanaan dan penganggaran daerah yang dilihat dari konsitensi program antara RPJMD dengan RKPD sebesar 100%. Sebanyak 10 program RPJMD diakomodir dalam dokumen RKPD.
Secara rata-rata realisasi capaian adalah 100% menurut indikator kinerja utama dalam RPJMD yang telah diakomodir dalam RKPD.
B. Konsistensi antar Sasaran, Indikator Kinerja dan Program pada dokumen perencanaan RKPD dengan KUA PPAS
1. Konsistensi antara dokumen perencanaan daerah yakni antara RKPD dengan KUA PPAS yang dilihat dari konsistensi sasaran telah diakomodir 100%. Konsistensi sasaran RKPD dijabarkan secara lebih detail dalam indikator masing-masing program pada dokumen KUA PPAS.
2. Konsistensi antara dokumen perencanaan daerah yakni antara RKPD dengan KUA PPAS yang dilihat dari konsistensi program sebesar 100% atau sebanyak 10 program dalam RKPD ditampung dalam dokumen KUA PPAS.
Secara rata-rata realisasi capaian adalah 100% menurut indikator kinerja utama dalam RKPD yang telah diakomodir dalam KUA PPAS.
C. Konsistensi antar Sasaran, Indikator Kinerja dan Program pada dokumen perencanaan KUA PPAS dengan APBD
Laporan Kinerja Bappeda -2015 37
APBD sehingga tidak banyak perubahan secara substansi antara KUA PPAS dengan APBD.
2. Konsistensi antara dokumen perencanaan daerah yakni antara KUA PPAS dan APBD yang dilihat dari konsistensi program sebesar 100% atau sebanyak 10 program dalam KUA PPAS ditampung dalam APBD.
Secara rata-rata realisasi capaian adalah 100% menurut indikator kinerja utama dalam KUA PPAS yang telah diakomodir dalam APBD.
D. Konsistensi antar Sasaran, Indikator Kinerja dan Program pada dokumen RPJMD dengan Renstra
1. Konsistensi antara dokumen perencanaan daerah yakni antara RPJMD dengan Renstra SKPD yang dilihat dari konsistensi sasaran telah tercapai 100%. Sasaran pembangunan yang tercantum dalam dokumen RPJMD dijabarkan dengan lebih detail menjadi sasaran masing-masing SKPD terkait dan kemudian ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) SKPD selama lima tahunan sesuai dengan periode RPJMD.
2. Konsistensi antara dokumen perencanaan daerah yakni RPJMD dengan Renstra SKPD yang dilihat dari indikator kinerja sasaran yang tercantum dalam RPJMD secara substansi telah dijabarkan kedalam indikator kinerja sasaran SKPD periode 5 (lima) tahunan dan diakomodir 100%.
3. Konsistensi antara dokumen perencanaan daerah yakni antara RPJMD dengan Renstra SKPD yang dilihat dari konsistensi program telah tercapai 100%. Seluruh program prioritas yang tercantum dalam dokumen RPJMD telah tertuang dalam dokumen Renstra SKPD dan sebagai dasar SKPD untuk melakukan penyusunan Renja setiap tahunnya.
Secara rata-rata realisasi capaian adalah 100% menurut indikator kinerja utama dalam RPJMD yang telah diakomodir dalam Renstra SKPD.
E. Konsistensi antar Sasaran, Indikator Kinerja dan Program pada dokumen perencanaan RKPD dengan Renja
Laporan Kinerja Bappeda -2015 38
dengan lebih detail dalam indikator kinerja program yang dilaksanakan oleh masing-masing SKPD yang tertuang dalam RKPD yang kemudian menjadi pedoman bagi SKPD dalam penyusunan dan penyempurnaan Renja SKPD Tahun 2015.
2. Konsistensi antara dokumen perencanaan daerah yakni RKPD yang dilihat dari indikator kinerja sasaran dengan Renja SKPD telah diakomodir 100% yang dijelaskan dan dijabarkan secara lebih detail indikator kinerja program yang tertuang dalam RKPD.
3. Konsistensi antara dokumen perencanaan daerah yakni antara RKPD dengan Renja SKPD yang dilihat dari konsistensi program telah tercapai 100%. Hal ini dikarenakan penyusunan program dalam dokumen RKPD telah mengacu sepenuhnya pada dokumen RPJMD dan penyusunan program dalam Renstra SKPD (yang digunakan sebagai acuan penyusunan Renja SKPD) juga telah mengacu sepenuhnya pada dokumen RPJMD sehingga konsistensi program RKPD dan Renja SKPD dapat dinyatakan konsisten dan terakomodir 100%.
Secara rata-rata realisasi capaian adalah 100% menurut indikator kinerja utama dalam RKPD yang telah diakomodir dalam Renja SKPD.
Prioritas 4. Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat
Sasaran RPJMD untuk prioritas 4 ditetapkan 4 sasaran yaitu Meningkatnya Umur Harapan hidup, Menurunnya persentase gizi kurang, Meningkatnya Indeks Pembangunan Gender dan Pemberdayaan Gender dan Menurunnya laju pertumbuhan penduduk.