BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Lokasi Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian komparasi kontinum. Penelitian Komparasi kontinum adalah penelitian yang
meneliti perbedaan (Sugiyono, 2010). Penelitian ini mencari ada tidaknya perbedaan dari dua variabel yang diteliti.
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Salatiga yang beralamat di Jalan
Kartini no.34 Salatiga Jawa Tengah. SMA Negeri 3 Salatiga merupakan salah satu sekolah menengah atas di kota Salatiga dengan jumlah siswa 1027 siswa pada
tahun ajaran 2012 2013.
B. Populasi dan Sampel penelitian
1. Populasi
Populasi adalah sekumpulan objek, orang atau keadaan yang paling tidak memiliki satu karakteristik yang sama. Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa SMA Negeri 3 Salatiga yang menjadi korban bullying disekolah. Tahap pertama yang dilakukan untuk mengetahui siswa yang menjadi korban Bullying adalah dengan melakukan pra penelitian. Dalam pra penelitian
disebarkan angket dengan yang berisikan 3 pertanyaan dengan pilihan jawaban ya dan tidak, untuk mengungkap dan mengetahui apakah siswa menjadi korban
diperoleh dengan mengkategorikan hasil tersebut menjadi dua kategori yaitu Tinggi dan Rendah. Siswa yang menjadi subyek penelitian adalah siswa yang
masuk kategori tinggi dengan jumlah 380 siswa, sehingga populasi penelitian adalah siswa SMA Negeri 3 Salatiga yang menjadi korban Bullying sejumlah 380 siswa.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti dan yang
dianggap dapat mengambarkan karakteristik populasinya, penentuan jumlah sample dari populasi dengan mengunakan rumus dari Isaac dan Michael untuk tingkat kesalahan 5% (Sugiyono, 2010), Dengan tabel penentuan jumlah
sampel peneliti dapat secara langsung menentukan besarnya sampel penelitian, dan tingkat kesalahan yang dikehendaki. Untuk menghitung ukuran
sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya adalah sebagai berikut : X2.N.P (1 P)
S = ---d2(N 1).+X2.P(1 - P) Keterangan :
S = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi
P = Proporsi dalam populasi (P= 0,05) d = Ketelitian / derajat ketepatan (0,05)
X2= Nilai tabel Chiaquare (X2= 3,841 taraf signifikansi 95%)
Karena populasi dalam penelitian ini berstrata maka sampelnya juga
Isacc dan Michael tersebut diatas jika jumlah populasi 380 dengan tingkat kesalahan 5% maka jumlah sampelnya = 182 siswa. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Proportionate Stratified Random Sampling, Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional (Sugiyono,
2010). Berdasarkan perhitungan berikut jumlah sampel untuk kelompok kelas.
Tabel 3.1
Tabel 3.1 Jumlah populasi dan sampel penelitian
No Kelompok
Kelas
Populasi orang (Siswa)
Sampel (Siswa)
Rumus Jumlah
1. X 103 103/380 x 182 49
2. XI 188 188/380 x 182 90
3. XII 89 89/380 x 182 43
TOTAL 380 182
Teknik pengambilan sampel dengan Proportionate Stratified Random Sampling, yaitu mengelompokkan setiap strata menjadi sub strata dengan
pengambilan sampel berdasarkan yang populasi lebih banyak mendapat sampel yang banyak sebaliknya yang sedikit mendapatkan sampel yang sedikit, sehingga penulis memilih kelas yang memiliki jumlah korban bullying
terbanyak dari masing masing kelas. Secara umum kontribusi jumlah siswa yang menjadi korban Bullying di sekolah yang menjadi korban bullying dapat
Tabel 3.2
Kontribusi Jumlah Sampel Per Kelas
Tingkat Kelas Frekuensi
X X 5, X7,X8 49
XI XI IA1,XI IS2,XI IS3 90
XII XII IS 2, XII IS 3 43
N 182
C. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2010) Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Penelitian ini menggunakan dua variable, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. variabel yang merupakan akibat, atau tergantung pada variable yang
mendahuluinya disebut variable terikat. Sedangkan variable yang mendahului atau yang mempengaruhi variable terikat disebut variable bebas. Berdasarkan pada landasan teori, maka variable dalam penelitian ini adalah :
Variable bebas (independen) : Tipe kepribadian Ekstrovert dan Introvert
D. Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data merupakan cara cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode tes dan skala, tes merupakansuatu metode penelitian psikologis untuk mem memperoleh informasi
tentang berbagai macam aspek dalam perilaku seseorang, dengan mengunakan pengukuran yang mengahasilkan suatu deskripsi kuantitatif tentang aspek yang
diteliti. Sedangkan skala adalah suatu medote pengambilan data dimana dimana data data yang diperlukan dalam penelitian diperoleh melalui pertanyaan atau pernyataan tertulis yang diajukan responden mengenai suatu hal yang disajikan
dalam bentuk suatu daftar pertanyaan (Koentjaraningrat, 1985).
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan tes yaitu
Jung s type Indicator (JTI) test yaitu tes kepribadian yang digunakan untuk mengukur kepribadian seseorang, yang digunakan untuk mengungkap kecendurungan kepribadian individu apakah Ekstrovert atau Introvert. Dan Skala
frekuensi terkena Bullying dari Dan Olweus (1994) untuk mengukur frekuensi terkena Bullying dari siswa yang menjadi korban Bullying dalam periode satu
1. Jung s Type Indicator Test
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes
kepribadian (personality test) yaitu tes yang digunakan untuk mengukur kepribadian seseorang. Untuk memperoleh data tipe kepribadian Ekstrovert, Introvert, penulis menggunakan alat ukur dari Jung s Type Indicator Test dari
Jungian Tipologi theory yang sudah di translate kedalam bahasa Indonesia menggunakan metode back translation, dengan 2 alternatif jawaban Ya dan
Tidak, tes dengan tipeYes or Noseperti ini adalah tes yang butir soalnya terdiri dari pernyataan atau disertai dengan alternatif jawaban yaitu jawaban atau pernyataan yang benar dan yang salah atau Ya atau Tidak (Widoyoko, 2012).
Responden diminta untuk memilih salah satu jawaban dari masing masing penyataan yang diberikan dengan memilih jawaban Ya jika pernyataan tersebut
sesuai dan Tidak jika pernyataan tersebut tidak sesuai.
Jung Type Indicator test adalah sebuah tes untuk mengungkap tipe kepribadian individu apakah seorang yang Ekstrovert atau Introvert yang terdiri
disusun dalam 70 item dan terdiri 36 item Ekstrovert dan 34 item Introvert. Rincian sebaran dan jumlah item tipe kepribadian adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3
Kisi kisi Jung s type indicator test
Konsep Sub Konsep Indikator Item N
Tipe
Kepribadian Ekstrovert dan Introvert :
Aktivitas Ekstrovet : Aktivitas cepat, suka keramaian
24.Minat terhadap banyak kegiatan
26.Mudah terlibat dalam kegiatan baru
sikap yang langsung di pusat peristiwa 49.Mudah berkominukasi
22. Sulit berbicara dengan nada keras
35.Menyukai hal hal baru 50. Menyukai kompetisi 52. Menyukai perubahan 69.Tegas mengambil keputusan
5
situasi saat ini
7. berpikir jauh kedepan 16.Dapat menempatkan diri dengan baik
40. Memahami prinsip teoritis
54. Orientasi ke masa depan
5
17. Membantu orang lain tanpa imbalan
63. Menyukai berada dalam kelompok
marah) perasaan dari hal hal baru
5
8.Hati- hati dalam berbicara 9.Melakukan sesuatu dengan persiapan
39.Memiliki control yang baik atas keinginan dan godaan
Teknik skoring untuk mengungkap tipe kepribadian Ekstrovert atau
jawaban Tidak bagi penyataan yang terdapat pada pernyataan Introvert. Demikian pula sebaliknya, memberikan skor 0 pada setiap jawaban Ya untuk
pernyataan Introvert dan memberikan skor 1 untuk jawaban Tidak untuk penyataan Introvert. Jung s Type Indicator Test memiliki 36 pernyataan Ektrovert dan 34 penyataan Introvert sehingga individu yang memperoleh skor
36 termasuk kedalam tipe kepribadian Ekstrovert, sedangkan individu yang memperoleh skor 35 termasuk kedalam tipe kepribadian Introvert.
Tabel 3.4
Intepretasi pemberian skor
Pernyataan Ya Tidak
Ekstrovert 1 0 36
Introvert 0 1 35
Semakin tinggi skor yang diperoleh individu maka dapat diintepretasikan bahwa individu tersebut cenderung mempunyai tipe
kepribadian ekstrovert dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin individu mengarah pada tipe kepribadian introvert.
2. Skala frekuensi Terkena Bullying
Untuk mendapatkan data tentang frekuensi siswa terkena Bullying di sekolah, penulis menggunakan alat ukur skala frekuensi terkena Bullying dari
penelitian ini mengacu kepadarating scale dengan tipe numerical rating scale
yaitu pertanyaan tentang kualitas tertentu dari sesuatu yang akan diukur, yang
diikuti oleh angka yang menunjukkan skor sesuatu yang diukur (Widoyoko, 2012). Dalam rating scale responden tidak akan menjawab salah satu jawaban kualitatif tetapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif (skor) yang telah
disediakan, skala dibuat dengan menggunakan pilihan 1 5 kategori jawaban sehingga responden tinggal memilih salah satu dari jawaban yang disediakan.
Pemberian skor dari alternatif jawaban yang ada dalam skala ini adalah sebagai berikut :
a. Lebih dari 7 kali diberi skor 5 b. 5 sampai 6 kali diberi skor 4 c. 3 sampai 4 diberi skor 3 d. 1 sampai 2 kali diberi skor 2 e. Tidak pernah diberi skor 1
Skala frekuensi terkena Bullying digunakan untuk mengungkap sejauh mana responden mengalami Bullying di sekolah yang mencakup Bullying secara fisik, psikologis, verbal dan non-verbal. Skala ini digunakan untuk
mengetahui frekuensi seorang siswa terkena Bullying dalam satu bulan terakhir, dan dikategorikan ke dalam 5 kategori yaitu :
1. Low(rendah)
2. Infrequent(kadang kadang) 3. Intermediate(menengah) 4. Frequent(sering)
Pengaktegorian frekuensi terkena Bullying pada siswa adalah apabila korban terkena bullying < 1 dalam satu bulan makan berada pada kategori
Low (rendah), apabila terkena 1 2 kali dalam satu bulan termasuk pada kategori Infrequent (kadang kadang), apabila terkena Bullying 3 4 kali dalam satu bulan maka termasuk pada kategori Intermediate (menengah),
apabila terkena Bullying sebanyak 5 6 kali makan berada pada kategori
Frequent (sering) dan apabila terkena Bullying > 7 kali dalam satu bulan
maka berada pada kategoriConstantly(selalu).
Untuk mengetahui Sebaran item dan kisi kisi dari skala terkena Bullying dapat dilihat pada table 3.4 berikut ini :
Tabel 3.5
Kisi kisi dan Sebaran Item Frekuensi Terkena Bullying
Konsep Sub Konsep Indikator Item N
Frekuensi
35.Dijauhi dengan tujuan tertentu
39.Disebarkan gossip 40.Ditakut - takuti
13
Bullying Fisik Meliputi :
ditendang sengaja, di terror dengan pesan singkat,
Untuk menentukan individu kedalam kategori, digunakan rumus menghitung
Berdasarkan perhitungan dengan rumus interval di atas dapat disusun klasifikasi frekuensi terkena Bullying berdasarkan jumlah skor jawaban responden sebagai
berikut :
Tabel 3.6
Interval dan klasifikasi frekuensi terkena Bullying
Interval Klasifikasi frekuensi terkena Bullying 169 - 200 Constantly(selalu)
137 - 168 Frequent(sering) 105 - 136 Intermediate(menengah)
73 - 104 Infrequent(kadang - kadang)
40 - 72 Low(rendah)
Selanjutnya skor subjek dari setiap pernyataan dijumlahkan dan skor total menjadi skor setiap subjek, semakin tinggi skor subjek, maka frekuensi terkena
Bullying subjek semaikin tinggi. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah skor subjek maka semakin rendah pula frekuensi terkena Bullying pada subjek.
E. Uji Validitas Item dan Reliabilitas Instrument
1. Uji Validitas Item
Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu penulis melakukan uji coba
instrumen untuk mengetahui validitas item serta reliabilitas instrumen yang akan digunakan sehingga mendapatkan hasil yang representatif. Uji coba instrument dilaksanakan pada hari senin tanggal 10 desember 2012, kamis tanggal 12
mengukur data tersebut valid. Valid berarti alat tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010).
Tujuan dari dilakukannya uji validitas item adalah untuk menunjukkan tingkat kevalitan item - item yang digunakan dalam instrument penelitian. Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah data diolah dengan sofware
SPSS versi 21.00. Pengukuran validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas item, yang dimaksud dengan validitas item adalah ketepatan mengukur
yang dimiliki oleh sebutir item dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut. Validitas butir soal atau item dapat dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total.
Jumlah responden pada uji coba instrumen berjumlah 50 orang. Suatu item dapat dikatakan valid apabila memiliki koefisien korelasi r 0,30 (Sugiyono,
2010). Berdasarkan perhitungan uji validitas yang telah dilakukan oleh penulis terhadap 70 item Jung s type indicator test dengan bantuan sofware SPSS 21.00 diperoleh hasil yang menunjukkan korelasi skor total pada item item valid antara
0,329 sampai dengan 0,699, sedangkan untuk skala frekuensi terkena Bullying bergerak antara 0,301 sampai dengan 0,718.
2. Uji Reliabilitas instrumen
Pengujian reliabilitas dilakukan setelah melakukan uji validitas terhadap masing masing item, selanjutnya item item tersebut diuji tingkat
ketepatan dan keajekan instrumen yang diukur. Pada pengujian reliabilitas penulis menggunakan bantuan dari software SPSS versi 21.00, pada penelitian ini
analisis konsistensi item dilakukan dengan mengunakan rumus Alpha Chronbach s dan dikatakan reliabel apabila besarnya korelasi minimal 0,70 (Sugiyono, 2010).
Setelah dilakukan analisis didapatkan hasil indeks reliabilitas 0,956 untuk instrumen Jung s type indicator test dan 0,952 untuk skala terkena
Bullying,yang mana diperoleh > 0,70 yang berarti kedua instrument penelitian tersebut Reliabel dan dapat digunakan. Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 3.7 dan table 3.8.
Tabel 3.7
Reliability Instrumen Jung s Personality Test Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
0,956 70
Tabel 3.8
Reliability Instrumen Skala frekuensi Terkena Bullying Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
F. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif.
Untuk menganalisis data kuantitatif menggunakan analisis statistik yang dilakukan dengan menggunakan perhitungan perhitungan statistik dan data diolah dengan menggunakan bantuan software SPSS 21.00. Teknik analisis data yang digunakan
untuk menguji hipotesis komparatif adalah dengan menggunakan Chi kuadrat ( 2)
satu sampel yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih klas dimana data
berbentuk nominal dan sampelnya besar (Sugiyono, 2010). Ketentuan pengujian adalah sebagai berikut : Tolak Ho bila harga chi kuadrat hitung lebih besar atau
sama dengan harga chi kuadrat tabel, dengan dk : 1 dan taraf kesalahan tertentu. Adapun syarat uji chi kuadrat (Sugiyono, 2010) adalah sebagai berikut :
1. Sudah dikategorikan
2. Skala ukur nominal atau nominal bentuk data kategorik
3. Tidak ada sel dengan expected frequency < 1 (nilai E kurang dari 1) dan
4. Banyak sel dengan expected frequency < 5 tidak lebih dari 20% dari banyak sel seluruhnya.
Dasar pengambilan keputusan berdasarkan dari uji statistik dapat disimpulkan