• Tidak ada hasil yang ditemukan

17. Penyelidikan Pendahuluan Daerah Panas Bumi Sanggau dan Kapuas Hulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "17. Penyelidikan Pendahuluan Daerah Panas Bumi Sanggau dan Kapuas Hulu"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1. Lokasi daerah penyelidikan di Kabupaten Sanggau dan Kapuas Hulu
Gambar 5. Peta geologi lokal daerah panas bumi Nanga Dua, Kabupaten Kapuas Hulu
Gambar 10.  Peta kompilasi geologi dan geokimia daerah panas bumi Nanga Dua, Kabupaten
Gambar 11. Sistem panas bumi Radiogenik (Anderson &Lund, 1979)

Referensi

Dokumen terkait

SUMBER DAYA PANAS BUMI INDONESIA: STATUS PENYELIDIKAN, POTENSI.. DAN TIPE SISTEM

Sistem panas bumi di daerah panas bumi Cubadak terbentuk oleh adanya sisa panas (dapur.. magma) yang muncul akibat aktivitas vulkanik yang berupa

Manifestasi panas bumi yang muncul berupa fumarol, mata air panas, dan batuan ubahan di daerah Candradimuka (lereng selatan Gunung Lawu) dengan temperatur antara 93 - 94 0 C,

Berdasarkan data MT ini, sistem panas bumi yang berkembang di daerah ini diperkirakan menyerupai sistem panas bumi di lingkungan vulkanik pada umumnya, dimana batuan

Dengan demikian, geotermometer yang baik digunakan untuk menghitung temperatur fluida reservoir pada Sistem Panas Bumi Gunung Tampomas adalah geotermometer K-Na dan

peta kompilasi daerah panas bumi Wapsalit (Gambar 8). 1) Prospek panas bumi daerah Wapsalit berada di lingkungan batuan metamorf derajat rendah. 2) Sumber Panas sistem panas

Metode penyelidikan terdiri dari: Pengamatan pada jenis manifestasi panas bumi, diantaranya berupa: mata air panas, air rembesan, tanah panas, temperatur manifestasi dan

Tahanan jenis rendah yang diperkirakan ber- hubungan dengan pembentukan sistem panas bumi dan merupakan daerah prospek panas bumi tersebar di sekitar mata air panas Sumani