• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

77 4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1. Sejarah Perusahaan

Sentra Percetakan Pagarsih Bandung merupakan suatu kawasan terbesar di Kota Bandung dalam bidang percetakan yang terletak di Jalan Pagarsih No.97, Sukahaji, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Jawa Barat dimana sentra percetakan pagarsih ini merupakan produsen yang memberikan jasa dalam percetakan seperti buku, kalender, spanduk, kartu nama, souvenir dan lain sebagainya.

Sentra Percetakan Pagarsih Bandung pertama kali berdiri pada tahun 2005 yang awalnya berupa pasar tradisional yang di berdayakan pemerintah daerah Bandung untuk kegiatan perekonomian masyarakat. Dengan seiringnya berjalan waktu dan memenuhi kebutuhan dan penataan kota yang baik, pada tahun 2008 pemerintah daerah menjadikan pasar tradisional Pagarsih menjadi sentra percetakan, dengan membangun gedung baru dengan melakukan kerjasama dengan pihak swasta yaitu PT. PRADUTA dengan sistem kontrak. Setelah habisnya masa kontrak atau kerjasama pemerintah daerah dengan PT. PRADUTA pada tahun 2012 kini sentra percetakan Pagarsih sepenuhnya di kelola oleh pemerintah daerah.

Ciri khas yang tercermin dari industri percetakan pagarsih adalah dimana dalam melakukan pemasaran produk dan produksi di lakukan dalam satu kawasan yang sama, selain itu sentra percetakan pagarsih dalam memenuhi

(2)

kebutuhan masyarakat selalu mengikuti perubahan yang dapat di lihat jasa yang di tawarkan dalam melakukan percetakan tidak hanya fokus pada percetakan buku saja tetapi terdapat beberapa jasa percetakan lain yang di sesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, serta jasa percetakan yang di tawarkan tidak hanya berada di dalam gedung akan tetapi sepanjang jalan pagarsih atau di luar gedung telah banyak menjamur jasa percetakan.

4.1.2. Profil dan Struktur Organisasi Perusahaan 4.1.2.1. Profil Perusahaan

Nama Usaha : Sentra Percetakan Pasar Ulekan Pagarsih Tahun Berdiri : 2005

Pemilik Sentra : Pemerintah Kota Bandung

Alamat Sentra : Jalan Pagarsih No. 97, Sukahaji, Kec. Babakan Ciparay, Kota Bandung, Jawa Barat, 40241

Bidang Usaha : Percetakan 4.1.2.2. Struktur Organisasi Perusahaan

(3)

4.2. Karakteristik Responden

Pada penelitian yang membahas tentang “Pengaruh Adopsi E-Commerce dan Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Usaha (Studi Kasus Pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung)” ini, peneliti menyebarkan 78 kuisioner kepada pengusaha pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Bandung yang mengadopsi e-commerce.

Berdasarkan data yang diperoleh dari kuisioner yang telah disebarkan kepada responden yaitu pengusaha pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung menunjukan bahwa para pengusaha memiliki karakteristik dari segi jenis kelamin, usia, dan pendapatan per bulan. Berdasarkan hasil dari kuesioner yang penulis sebarkan, diperoleh hasil sebagai berikut :

4.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian melalui penyebaran kuisioner kepada 78 orang responden pengusaha Pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung diperoleh data mengenai karakteristik berdasarkan jenis kelamin, yaitu dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki-Laki 55 70,5

Perempuan 23 29,5

Jumlah 78 100

Sumber: Kuesioner (data diolah), 2019

Dari data tabel 4.1 di atas menunjukan bahwa mayoritas responden adalah Laki-Laki dengan jumlah 55 orang responden atau sebesar 70,5% sementara Perempuan berjumlah 23 orang responden atau sebesai 29,5%. Hal ini

(4)

dimungkinkan karena laki-laki dinilai lebih berani dalam membuka usaha baru dibandingkan dengan perempuan, ditambah dengan lokasi sentra industri yang sangat kompetitif yang mendorong untuk laki-laki lebih mayoritas berada disana. Seperti yang dikatakan oleh Sherlywati et.al (2017:163) “Wirausaha laki-laki lebih mandiri dalam menghadapi tantangan-tantangan persaingan, dibandingkan dengan wirausaha perempuan”.

4.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan hasil penelitian melalui penyebaran kuisioner kepada 78 orang responden pengusaha Pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung diperoleh data mengenai karakteristik berdasarkan usia, yaitu dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Frekuensi Persentase (%)

15-20 Tahun 0 0

21-30 Tahun 51 65,4

31-40 Tahun 14 17,9

>40 Tahun 13 16,7

Jumlah 78 100

Sumber: Kuesioner (data diolah), 2019

Dari data tabel 4.2 dapat diketahui persentase terbesar responden terdapat pada usia 21-30 Tahun yaitu sebanyak 51 orang responden atau sebesai 65,4% sementara pada usia >40 Tahun hanya 13 orang responden atau sebesar 16,7%.

“Pengusaha atau pemilik suatu organisasi yang memiliki usia lebih tua cenderung lebih mempunyai rasa keterikatan atau komitmen pada organisasi dibandingkan dengan yang berusia muda sehingga meningkatkan loyalitas mereka pada organisasi dan masa kerja yang lama akan cenderung membuat

(5)

seorang pengusaha atau pemilik merasa betah dalam suatu organisasi.” Indah

Hardianty (2014:2)

4.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Penggunaan E-Commerce Berdasarkan hasil penelitian melalui penyebaran kuisioner kepada 78 orang responden pengusaha Pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung diperoleh data mengenai karakteristik berdasarkan lama penggunaan e-commerce, yaitu dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Penggunaan E-Commerce Lama Pakai Frekuensi Persentase (%)

<1 Tahun 43 55,1

1-3 Tahun 34 43,6

3-5 Tahun 1 1,3

>5 Tahun 0 0

Jumlah 78 100

Sumber: Kuesioner (data diolah), 2019

Tabel 4.3 di atas menggambarkan seberapa lama responden menggunakan

e-commerce. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa dari 78 orang responden

pengusaha percetakan, mayoritas telah memakai selama kurang dari 1 tahun sebanyak 43 orang responden atau sebesar 55,1% dikuti oleh responden yang telah memakai selama 1-3 Tahun sebanyak 34 orang responden atau sebesar 43,6%, dan responden yang telah memakai lebih dari 3 tahun hanya 1 orang responden atau sebesar 1,3%.

Banyak pengusaha percetakan yang belum mengadopsi e-commerce dengan waktu yang lama. Menurut I Gusti Ngurah Adi Setyawan et al

(6)

sosial karena dapat memberikan mereka (konsumen) kejelasan, viabilitas dan keberlanjutan untuk mencapai keunggulan kompetitif yang superior.”

4.2.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha

Berdasarkan hasil penelitian melalui penyebaran kuisioner kepada 78 orang responden pengusaha Pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung diperoleh data mengenai karakteristik berdasarkan lama usaha, yaitu dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha Lama Usaha Frekuensi Persentase (%)

<1 Tahun 24 30,8

1-3 Tahun 31 39,7

3-5 Tahun 20 25,6

>5 Tahun 3 3,9

Jumlah 78 100

Sumber: Kuesioner (data diolah), 2019

Pada tabel 4.4 di atas menggambarkan lama usaha responden pengusaha percetakan. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa dari 78 orang responden, mayoritas memiliki lama usaha 1-3 Tahun sebanyak 31 orang responden atau sebesar 39,7% dikuti oleh responden dengan lama usaha kurang dari 1 tahun sebanyak 24 pengusaha atau sebesar 30,8%, sebanyak 20 orang responden dengan lama usaha 3-5 Tahun dan sebanyak 3 orang responden atau sebesar 3,9% dengan lama usaha lebih dari 5 tahun.

“Lama usaha merupakan hal penting yang dapat mempengaruhi pendapatan, semakin lama seseorang melakukan usahanya maka akan lebih memiliki strategi yang lebih matang dan tepat dalam mengelola, memproduksi dan memasarkan produknya, karena pengusaha atau pedagang tersebut memiliki

(7)

pengalaman, pengetahuan serta mampu mengambil keputusan dalam kondisi dan keadaan apapun.” Khasan Setiaji dan Ana Listia Fatuniah (2018:4)

4.2.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Omset Penjualan Perbulan

Berdasarkan hasil penelitian melalui penyebaran kuisioner kepada 78 orang responden pengusaha Pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung diperoleh data mengenai karakteristik berdasarkan pendapatan perbulan, yaitu dapat dilihat pada Tabel dibawah ini:

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Omset Penjualan Perbulan Omset Penjualan Frekuensi Persentase

(%) < Rp.500.000 10 12,8 Rp.500.000 – Rp. 1.000.000 17 21,8 Rp.1.000.000 – Rp. 3.000.000 28 35,9 Rp.3.000.000 – Rp. 5.000.000 15 19,2 > Rp. 5.000.000 8 10,3 Jumlah 78 100

Sumber: Kuesioner (data diolah), 2019

Tabel 4.5 di atas menggambarkan omset penjualan perbulan. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa dari 78 orang responden pengusaha percetakan, mayoritas memiliki omset penjualan perbulan Rp 1.000.000,- – Rp 3.000.000,- sebanyak 28 orang responden atau sebesar 35,9% dikuti oleh responden dengan omset penjualan perbulan Rp 500.000,- – Rp 1.000.000,- sebanyak 17 orang responden atau sebesar 21,8%, sebanyak 10 orang responden atau sebesar 12,8% dengan omset penjualan perbulan kurang dari Rp 500.000,- dan sebanyak 8 orang responden atau sebesar 10,3% dengan omset penjualan perbulan lebih dari Rp 5.000.000,-.

(8)

Keberhasilan usaha tentunya didorong dengan kinerja usaha yang baik yang dapat dilihat dari perkembangan pendapatan, hal ini pun disampaikan oleh

Suryana (2011:85) “salah satu indikator keberhasilan usaha adalah pendapatan

yang terus meningkat.”

4.3. Analisis Deskriptif / Kualitatif

Variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas yaitu Adopsi E-Commerce (X1) Variabel Orientasi Pasar (X2) Sedangkan

untuk variabel terikatnya adalah Kinerja Usaha (Y). Hasil analisis terkumpul dari 78 orang responden pengusaha percetakan pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung.

4.3.1. Analisis Deskriptif Mengenai Adopsi E-Commerce Pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung

Adopsi E-Commerce terdiri dari 3 (tiga) indikator yaitu Kesiapan Organisasional, Dorongan Eksternal dan Sikap Terhadap Penggunaan Teknologi. Indikator tersebut dijadikan sebagai alat ukur untuk mengetahui persepsi pengusaha pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung mengenai Adopsi E-Commerce. Sedangkan tingkat pengukuran dari tiap indikator dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 4.6

Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Variabel Adopsi E-Commerce

No Indikator Skor

Aktual Skor Ideal

Skor Total

(%) Kategori

1. Kesiapan

Organisasional 630 780 80,8 Baik

2. Dorongan Eksternal 507 780 65 Cukup Baik

3. Sikap Terhadap

(9)

No Indikator Skor

Aktual Skor Ideal

Skor Total

(%) Kategori

Jumlah 1443 1950

Baik Skor Total 1443/1950x100%=74%

Sumber: Kuesioner (data diolah), 2019

Jika digambarkan pada garis kontinum, nilai skor aktual tampak sebagai berikut:

Gambar 4.1

Daerah Kontinum Variabel Adopsi E-Commerce

Berdasarkan tabel 4.6 diatas, dapat diketahui bahwa total skor dengan persentase pada variabel Adopsi E-Commerce didapatkan hasil sebesar 74%, hasil skor tersebut berada pada kategori baik, dengan persentase tertinggi adalah pada indikator Kesiapan Organisasional yaitu sebesar 80,8% berada pada kategori baik sedangkan yang memiliki persentase terendah adalah pada indikator Dorongan Eksternal yaitu sebesar 65% berada pada kategori cukup baik. Hal ini terbukti sesuai dengan kondisi dilapangan bahwa pengusaha percetakan pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung masih harus meningkatkan dalam halnya mengadopsi e-commerce seperti halnya dengan selalu melihat bagaimana peluang dan bagaimana cara untuk mengembangkan pangsa pasar untuk meningkatkan penjualan dan kinerja usahanya.

Agar lebih jelas maka penulis juga menyajikan gambaran variabel adopsi

e-commerce pada masing-masing indikator, yang diukur menggunakan 3 (tiga) 74%

(10)

indikator dan dioperasionalisasikan menjadi 5 buah pernyataan. Berikut gambaran tanggapan responden pengusaha percetakan pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung terhadap setiap buah pertanyaan pada masing-masing indikator.

1. Tanggapan Responden Mengenai Indikator Kesiapan Organisasional Berikut ini adalah hasil tanggapan responden pengusaha percetakan pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung pada indikator Kesiapan Organisasional terdapat 2 (dua) buah pertanyaan dalam kuisioner yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.7

Tanggapan Responden Mengenai Saya Menerima Ide Baru Dalam Melakukan Penjualan

No item Tanggapan Skor Frekuensi Persentase

1.

Sangat Setuju 5 16 20,5%

Setuju 4 52 66,7%

Cukup Setuju 3 10 12,8%

Tidak Setuju 2 0 0%

Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Total 78 100%

Sumber: Kuesioner (data diolah), 2019

Berdasarkan item pernyataan “Saya menerima ide baru dalam melakukan penjualan.”, dapat diketahui bahwa responden menjawab yang sangat setuju yaitu sebanyak 16 orang responden atau sebesar 20,5% dan 52 orang responden atau sebesar 66,7% responden menjawab setuju, hal ini menunjukan bahwa banyak dari pengusaha percetakan di Sentra Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung yang sadar akan pentingnya menerima ide baru dalam melakukan penjualan, misalnya dengan bertukar pikiran/sharing dengan para pengusaha lain atau mencari informasi melalui

(11)

media lain untuk mengembangkan usahanya karena menurut Zimmerer

(2009:16) “dengan adanya ide-ide dari wirausahawan dapat menciptakan

nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang usaha yang menjanjikan keuntungan.” Sebanyak 10 orang responden atau sebesar 12,8% menjawab cukup setuju, hal ini membuktikan bahwa pengusaha percetakan pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung masih belum menyadari akan pentingnya menerima ide-ide baru dalam menjalankan usahanya.

Tabel 4.8

Tanggapan Responden Mengenai Saya Menerima Teknologi Baru Dalam Melakukan Penjualan

No item Tanggapan Skor Frekuensi Persentase

2.

Sangat Setuju 5 13 16,7%

Setuju 4 53 67,9%

Cukup Setuju 3 11 14,1%

Tidak Setuju 2 1 1,3%

Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Total 78 100%

Sumber: Kuesioner (data diolah), 2019

Berdasarkan item pernyataan “Saya menerima teknologi baru dalam melakukan penjualan.”, dapat diketahui bahwa responden menjawab yang sangat setuju yaitu sebanyak 13 orang responden atau sebesar 16,7% dan 53 orang responden atau sebesar 67,9% responden menjawab setuju, hal ini menunjukan bahwa banyak dari pengusaha percetakan di Sentra Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung mampu menerima dan mengikuti setiap perkembangan teknologi baru untuk mencapai omset yang diharapkan. Para pengusaha sekarang ini telah banyak yang memanfaatkan internet dalam melakukan penjualan maupun pemasarannya, banyak dari mereka yang

(12)

sudah membuka website, social media, bahkan memasukan produknya pada

e-commerce lainnya seperti tokopedia, shopee, lazada. Karena seperti yang

dinyatakan oleh I Gusti Ngurah Adi Setyawan et. al (2017:2441) bahwa “penjualan melalui e-commerce dinilai lebih mudah dan praktis dibandingkan dengan cara konvensional. Selain itu, cankupan penjualan pun semakin besar, tidak hanya di daerah penjual tersebut berada tetapi dapat mencakup nasional dan bahkan internasional.” Sebanyak 11 orang responden atau sebesar 14,1% menjawab cukup setuju, hal ini membuktikan bahwa pengusaha percetakan pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung masih belum menyadari akan pentingnya mengikuti perkembangan teknologi dalam menjalankan usahanya. Dan terdapat 1 orang responden atau sebesar 1,3% yang menjawab tidak setuju dalam menerima teknologi perkembangan teknologi, hal ini menunjukan bahwa masih terdapat pengusaha pada Sentra Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung yang masih awam terhadap penggunaan teknologi.

2. Tanggapan Responden Mengenai Indikator Dorongan Eksternal

Berikut ini adalah hasil tanggapan responden pengusaha percetakan pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung pada indikator Dorongan Eksternal terdapat 2 (dua) buah pertanyaan dalam kuisioner yaitu sebagai berikut :

(13)

Tabel 4.9

Tanggapan Responden Mengenai Saya Terpengaruh Oleh Perusahaan Lain Untuk Mengadopsi E-Commerce

No item Tanggapan Skor Frekuensi Persentase

3.

Sangat Setuju 5 1 10,3%

Setuju 4 33 38,5%

Cukup Setuju 3 22 24,4%

Tidak Setuju 2 18 17,8%

Sangat Tidak Setuju 1 4 9%

Total 78 100%

Sumber: Kuesioner (data diolah), 2019

Berdasarkan item pernyataan “Saya terpengaruh oleh perusahaan lain untuk mengadopsi e-commerce.”, dapat diketahui bahwa responden menjawab yang sangat setuju yaitu sebanyak 1 orang responden atau sebesar 10,3% dan 33 orang responden atau sebesar 38,5% responden menjawab setuju, hal ini menunjukan bahwa banyak dari pengusaha percetakan di Sentra Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung terpengaruh oleh perusahaan lain untuk mengadopsi e-commerce. Pada sentra ini terdapat 342 kios yang terisi oleh pengusaha percetakan dan pada tahun 2017 (menurut data ada

pada pengelola pasar ulekan) hanya terdapat 43 pengusaha yang sudah

mengadopsi e-commerce dan pada tahun 2019 sudah 78 pengusaha yang sudah mulai mengikuti, jumlah ini tentunya pasti akan bertambah dari waktu ke waktu karena pengusaha harus selalu melihat kondisi lingkungan perusahaan dan juga menyusun strategi agar mampu bersaing. Hal ini mendukung pernyataan oleh John Lapod (2016:36) bahwa “Setiap perusahaan yang bersaing dalam suatu lingkungan industri tentunya mempunyai keinginan untuk dapat lebih unggul dibandingkan pesaingnya.

(14)

Untuk dapat memenangkan persaingan, maka perusahaan harus memiliki strategi yang berbeda dengan yang dilakukan oleh pesaingnya.” Sebanyak 22 orang responden atau sebesar 24,4% menjawab cukup setuju, hal ini membuktikan bahwa pengusaha percetakan pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung cukup terpengaruh oleh perusahaan lain dalam proses pengadopsian e-commerce. Dan terdapat 18 orang responden atau sebesar 17,8% yang menjawab tidak setuju dan 4 orang responden atau sebesar 9% menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukan bahwa masih terdapat beberapa pengusaha yang tidak terpengaruh oleh perusahaan lain untuk mengadopsi e-commerce.

Tabel 4.10

Tanggapan Responden Mengenai Lingkungan Perusahaan Yang Sangat Kompetitif Mendorong Saya Untuk Mengadopsi E-Commerce No item Tanggapan Skor Frekuensi Persentase

4.

Sangat Setuju 5 8 10,3%

Setuju 4 34 43,6%

Cukup Setuju 3 17 21,8%

Tidak Setuju 2 9 11,5%

Sangat Tidak Setuju 1 10 12,8%

Total 78 100%

Sumber: Kuesioner (data diolah), 2019

Berdasarkan item pernyataan “Lingkungan perusahaan yang sangat kompetitif mendorong saya untuk mengadopsi e-commerce”, dapat diketahui bahwa responden menjawab yang sangat setuju yaitu sebanyak 8 orang responden atau sebesar 10,3% dan 34 orang responden atau sebesar 43,6% responden menjawab setuju, hal ini menunjukan bahwa banyak dari pengusaha percetakan di Sentra Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung yang merasakan bahwa lingkungan yang kompetitif mendorong

(15)

mereka untuk mengadopsi e-commerce, sesuai dengan yang terjadi di lapangan bahwa banyak pengusaha percetakan pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung yang semakin berusaha dalam mengembangkan usahanya selain dengan melakukan beberapa strategi yang dapat meningkatkan performa perusahaan, pengusaha sentra ini juga melakukan adopsi e-commerce (menggunakan website, media sosial) agar dapat menyaingi para pesaingnya. Hal ini didukung oleh pernyataan oleh Anandia et al (2016:1124) bahwa “UKM harus mengadopsi IT untuk mengoptimalkan proses bisnis seperti perencanaan, pengendalian, kolaborasi dan komunikasi, kebutuhan informasi dan operasi internal dan espektasi, membuat keputusan waktu dan informasi, dan mengimplementasikan strategi bisnis” Sebanyak 17 orang responden atau sebesar 21,8% menjawab cukup setuju, hal ini membuktikan bahwa pengusaha percetakan pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung yang merasakan bahwa lingkungan yang kompetitif cukup memberikan dorongan kepada mereka untuk mengadopsi

e-commerce. Dan terdapat 9 orang responden atau sebesar 11,5% yang

menjawab tidak setuju dan 10 orang responden atau sebesar 12,8% menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukan bahwa masih terdapat beberapa pengusaha yang tidak terdorong untuk mengadopsi e-commerce yang dipengaruhi oleh lingkungan yang kompetitif. Ayu Noviani Hanum

(16)

sebuah industri, perusahaan akan dipaksa untuk mengadopsi e-commerce untuk memperoleh keuntungan yang kompetitif.

3. Tanggapan Responden Mengenai Indikator Sikap Terhadap Penggunaan Teknologi

Berikut ini adalah hasil tanggapan responden pengusaha percetakan pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung pada indikator Dorongan Eksternal terdapat 1 (satu) buah pertanyaan dalam kuisioner yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.11

Tanggapan Responden Mengenai Saya Tertarik Untuk Mengadopsi E-Commerce Dalam Melakukan Penjualan

No item Tanggapan Skor Frekuensi Persentase

5.

Sangat Setuju 5 15 19,2%

Setuju 4 46 59%

Cukup Setuju 3 14 17,9%

Tidak Setuju 2 2 2,6%

Sangat Tidak Setuju 1 1 1,3%

Total 78 100%

Sumber: Kuesioner (data diolah), 2019

Berdasarkan item pernyataan “Saya tertarik untuk mengadopsi e-commerce dalam melakukan penjualan”, dapat diketahui bahwa responden menjawab yang sangat setuju yaitu sebanyak 15 orang responden atau sebesar 19,2% dan 46 orang responden atau sebesar 59% responden menjawab setuju, hal ini menunjukan bahwa banyak dari pengusaha percetakan di Sentra Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung yang merasa tertarik dalam mengadopsi e-commerce untuk meningkatkan penjualannya. Para pengusaha yang sudah mengadopsi e-commerce tentunya memiliki kemampuan teknologi informasi. Sebagaimana dikatakan oleh Anandia et

(17)

al (2016:1124) “Jika pemilik UKM memiliki kemampuan yang lebih besar

dan pengalaman yang lebih besar dengan teknologi informasi, mereka akan percaya diri dalam mengadopsi teknologi informasi dan akan mengurangi ketidakpastian dan risiko. Dan ia percaya bahwa keterampilan pengguna dan pengetahuan dapat membantu dan meningkatkan kecepatan adopsi teknologi”. Sebanyak 14 orang responden atau sebesar 17,9% menjawab cukup setuju, hal ini membuktikan bahwa pengusaha percetakan pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung yang cukup tertarik untuk mengadopsi e-commerce. Dan terdapat 2 orang responden atau sebesar 2,6% yang menjawab tidak setuju dan 1 orang responden atau sebesar 1,3% menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukan bahwa terdapat beberapa pengusaha yang tidak tertarik untuk mengadopsi

e-commerce dalam melakukan penjualannya.

4.3.2. Analisis Deskriptif Mengenai Orientasi Pasar Pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung

Orientasi Pasar terdiri dari 2 (dua) indikator yaitu Orientasi Pelanggan dan Orientasi Pesaing. Indikator tersebut dijadikan sebagai alat ukur untuk mengetahui persepsi pengusaha pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung mengenai Orientasi Pasar. Sedangkan tingkat pengukuran dari tiap indikator dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 4.12

Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Variabel Orientasi Pasar No Indikator Skor Aktual Skor Ideal Skor Total

(%) Kategori

1. Orientasi Pelanggan 624 780 80 Baik

(18)

No Indikator Skor Aktual Skor Ideal Skor Total

(%) Kategori

Jumlah 1137 1560

Baik Skor Total 1137/1560x100%=72,9%

Sumber: Kuesioner (data diolah), 2019

Jika digambarkan pada garis kontinum, nilai skor aktual tampak sebagai berikut:

Gambar 4.2

Daerah Kontinum Variabel Orientasi Pasar

Berdasarkan tabel 4.12 diatas, dapat diketahui bahwa total skor dengan persentase pada variabel Orientasi Pasar didapatkan hasil sebesar 72,9%, hasil skor tersebut berada pada kategori baik, dengan persentase tertinggi adalah pada indikator Orientasi Pelanggan yaitu sebesar 80% berada pada kategori baik sedangkan yang memiliki persentase terendah adalah pada indikator Orientasi Pesaing yaitu sebesar 65,8% berada pada kategori cukup baik. Hal ini terbukti sesuai dengan kondisi dilapangan bahwa pengusaha percetakan pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung sudah mampu menerapkan Orientasi Pasar secara maksimal, namun ada indikator yang perlu diperbaiki dalam hal melihat kekuatan dan kelemahan pesaing.

Agar lebih jelas maka penulis juga menyajikan gambaran variabel orientasi pasar pada masing-masing indikator, yang diukur menggunakan 2 (dua) indikator dan dioperasionalisasikan menjadi 4 (empat) buah pernyataan. Berikut gambaran tanggapan responden pengusaha percetakan pada Sentra Industri

(19)

Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung terhadap setiap buah pertanyaan pada masing-masing indikator.

1. Tanggapan Responden Mengenai Indikator Orientasi Pelanggan

Berikut ini adalah hasil tanggapan responden pengusaha percetakan pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung pada indikator Orientasi Pelanggan terdapat 2 (dua) buah pertanyaan dalam kuisioner yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.13

Tanggapan Responden Mengenai Saya Mengetahui Apa Saja Kebutuhan Konsumen

No item Tanggapan Skor Frekuensi Persentase

6.

Sangat Setuju 5 22 28,2%

Setuju 4 33 42,3%

Cukup Setuju 3 22 28,2%

Tidak Setuju 2 1 1,3%

Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Total 78 100%

Sumber: Kuesioner (data diolah), 2019

Berdasarkan item pernyataan “Saya mengetahui apa saja kebutuhan konsumen”, dapat diketahui bahwa responden menjawab yang sangat setuju yaitu sebanyak 22 orang responden atau sebesar 28,2% dan 33 orang responden atau sebesar 42,3% responden menjawab setuju, hal ini membuktikan bahwa pengusaha percetakan pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung mengikuti perkembangan zaman disesuaikan dengan kebutuhan para konsumen. Para pengusaha selalu up to

date dengan apa yang dibutuhkan oleh konsumennya dengan di bantu

adanya teknologi informasi internet. Yusleli Herawati (2011:22) menyatakan bahwa “Kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin, proses

(20)

sistematis, penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.” Sebanyak 22 orang responden atau sebesar 28,5% menjawab cukup setuju, hal ini membuktikan bahwa pengusaha percetakan pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung yang merasa bahwa cukup penting bagi mereka untuk mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan konsumen. Dan terdapat 1 orang responden atau sebesar 1,3% yang menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukan bahwa masih terdapat beberapa pengusaha yang tidak mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan konsumen.

Tabel 4.14

Tanggapan Responden Mengenai Konsumen Saya Merasa Puas Karena Kebutuhannya Yang Selalu Terpenuhi

No item Tanggapan Skor Frekuensi Persentase

7.

Sangat Setuju 5 23 29,5%

Setuju 4 34 43,6%

Cukup Setuju 3 21 26,9%

Tidak Setuju 2 0 0%

Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Total 78 100%

Sumber: Kuesioner (data diolah), 2019

Berdasarkan item pernyataan “Konsumen saya merasa puas karena kebutuhannya yang selalu terpenuhi”, dapat diketahui bahwa responden menjawab yang sangat setuju yaitu sebanyak 23 orang responden atau sebesar 29,5% dan 34 orang responden atau sebesar 43,6% responden menjawab setuju, hal ini membuktikan bahwa pengusaha percetakan pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung selalu memberikan produk-produk dengan kualitas dan pelayanan yang terbaik sehingga kebutuhan para konsumen terpenuhi dan konsumen akan merasa

(21)

puas dan akan melakukan pembelian berulang. Hal ini didukung oleh pernyataan yang dikatakan oleh Zeithaml (2013:112) bahwa “kepuasan merupakan penilaian mengenai ciri atau keistimewaan produk atau jasa, atau produk itu sendiri, yang menyediakan tingkat kesenangan konsumen berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan konsumsi konsumen.” Sebanyak 21 orang responden atau sebesar 26,9% menjawab cukup setuju, hal ini membuktikan bahwa pengusaha percetakan pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung yang merasa bahwa cukup dalam memenuhi kepuasan konsumen.

2. Tanggapan Responden Mengenai Indikator Orientasi Pesaing

Berikut ini adalah hasil tanggapan responden pengusaha pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung pada indikator Orientasi Pesaing terdapat 2 (dua) buah pertanyaan dalam kuisioner yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.15

Tanggapan Responden Mengenai Saya Mengetahui Apa Saja Strategi Yang Dimiliki Oleh Pesaing

No item Tanggapan Skor Frekuensi Persentase

8.

Sangat Setuju 5 6 7,7%

Setuju 4 35 44,9%

Cukup Setuju 3 17 21,8%

Tidak Setuju 2 15 19,2%

Sangat Tidak Setuju 1 5 6,4%

Total 78 100%

Sumber: Kuesioner (data diolah), 2019

Berdasarkan item pernyataan “Saya mengetahui apa saja strategi yang dimiliki oleh pesaing”, dapat diketahui bahwa responden menjawab yang sangat setuju yaitu sebanyak 6 orang responden atau sebesar 7,7% dan 35

(22)

orang responden atau sebesar 44,9% responden menjawab setuju, hal ini membuktikan bahwa pengusaha percetakan pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung selalu memperhatikan perusahaan lain dalam hal apa saja strategi yang dijalankan, dan apa yang menjadi kekuatan dari pesaingnya agar para pengusaha dapat mengukur dan meningkatkan kinerja usahanya. Setiap perusahaan tentunya harus mempunyai strategi, menurut Claudia Vanesha et. al (2016:305) “strategi akan memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan keterbatasan bersaing. Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (terus meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan pelanggan dimasa depan.” Sebanyak 17 orang responden atau sebesar 21,8% menjawab cukup setuju, hal ini membuktikan bahwa pengusaha percetakan pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung yang mengetahui bagaiama dan apa saja strategi yang dimiliki oleh pesaing. Dan terdapat 15 orang responden atau sebesar 19,3% yang menjawab tidak setuju dan 5 orang responden atau sebesar 6,4% yang menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukan bahwa masih terdapat beberapa pengusaha yang tidak mengetahui apa saja yang strategi yang dimiliki oleh pesaing, karena ada beberapa pengusaha yang merasa sudah memiliki konsumen tetap.

Tabel 4.16

Tanggapan Responden Mengenai Saya Merespon Dengan Cepat Kegiatan Yang Dilakukan Oleh Pesaing

No item Tanggapan Skor Frekuensi Persentase

(23)

No item Tanggapan Skor Frekuensi Persentase

9. Setuju 4 37 47,4%

Cukup Setuju 3 21 27%

Tidak Setuju 2 10 12,8%

Sangat Tidak Setuju 1 6 7,7%

Total 78 100%

Sumber: Kuesioner (data diolah), 2019

Berdasarkan item pernyataan “Saya merespon dengan cepat kegiatan yang dilakukan oleh pesaing”, dapat diketahui bahwa responden menjawab yang sangat setuju yaitu sebanyak 4 orang responden atau sebesar 5,1% dan 37 orang responden atau sebesar 47,4% responden menjawab setuju, hal ini membuktikan bahwa pengusaha percetakan pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung tidak ingin ketinggalan dengan yang dilakukan oleh pesaing dalam meningkatkan penjualannya, dan ketika pesaing melakukan strategi yang baru, para pengusaha dengan langsung melakukan evaluasi terhadap perusahaan mereka. “Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan mencari strategi yang tepat. Strategi generik merupakan strategi yang terkoordinasi yang dirancang untuk menyediakan nilai kepada pelanggan dan mendapatkan keunggulan kompetitif.” Seto

Sulaksono et. al (2017:145). Sebanyak 21 orang responden atau sebesar

27% menjawab cukup setuju, hal ini membuktikan bahwa pengusaha percetakan pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung yang merespon dengan cepat kegiatan yang pesaing lakukan. Dan terdapat 10 orang responden atau sebesar 12,8% yang menjawab tidak setuju dan 6 orang responden atau sebesar 7,7% yang menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukan bahwa masih terdapat beberapa pengusaha

(24)

yang merespon dengan cepat kegiatan pesaing yang dilakukan karena mereka fokus dengan strategi perusahaan masing-masing.

4.3.3. Analisis Deskriptif Mengenai Kinerja Usaha Pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung

Kinerja Usaha terdiri dari 3 (tiga) indikator yaitu Pertumbuhan Penjualan, Pertumbuhan Modal, Pertumbuhan Tenaga Kerja dan juga Pertumbuhan Laba. Indikator tersebut dijadikan sebagai alat ukur untuk mengetahui persepsi pengusaha pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung mengenai Kinerja Usaha. Sedangkan tingkat pengukuran dari tiap indikator dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 4.17

Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Variabel Kinerja Usaha No Indikator Skor Aktual Skor Ideal Skor Total

(%) Kategori

1. Pertumbuhan Penjualan 377 780 48,3 Kurang Baik

2. Pertumbuhan Modal 291 390 74,6 Baik

3. Pertumbuhan Laba 519 780 66,5 Cukup Baik

Jumlah 1187 1950

Cukup Baik Skor Total 1187/1950x100%=60,9%

Sumber: Kuesioner (data diolah), 2019

Jika digambarkan pada garis kontinum, nilai skor aktual tampak sebagai berikut:

Gambar 4.3

Daerah Kontinum Variabel Kinerja Usaha

Berdasarkan tabel 4.17 diatas, dapat diketahui bahwa total skor dengan persentase pada variabel Kinerja Usaha didapatkan hasil sebesar 60,9%, hasil

(25)

skor tersebut berada pada kategori cukup baik, dengan persentase tertinggi adalah pada indikator Pertumbuhan Modal yaitu sebesar 74,6% berada pada kategori baik sedangkan yang memiliki persentase terendah adalah pada indikator Pertumbuhan Penjualan yaitu sebesar 48,3% berada pada kategori kurang baik. Hal ini terbukti sesuai dengan kondisi dilapangan bahwa kinerja usaha pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung masih perlu ditingkatkan pada beberapa indikator.

Agar lebih jelas maka penulis juga menyajikan gambaran variabel kinerja usaha pada masing-masing indikator, yang diukur menggunakan 3 (tiga) indikator dan dioperasionalisasikan menjadi 5 buah pernyataan. Berikut gambaran tanggapan responden pengusaha percetakan pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung terhadap setiap buah pertanyaan pada masing-masing indikator.

1. Tanggapan Responden Mengenai Indikator Pertumbuhan Penjualan Berikut ini adalah hasil tanggapan responden pengusaha pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung pada indikator pertumbuhan penjualan terdapat 2 (dua) buah pertanyaan dalam kuisioner yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.18

Tanggapan Responden Mengenai Volume Penjualan Saya Meningkat Setiap Bulannya

No item Tanggapan Skor Frekuensi Persentase

10.

Sangat Setuju 5 2 2,6%

Setuju 4 23 29,5%

Cukup Setuju 3 6 7,7%

Tidak Setuju 2 26 33,3%

(26)

Sumber: Kuesioner (data diolah), 2019

No item Tanggapan Skor Frekuensi Persentase

Total 78 100%

Berdasarkan item pernyataan “Volume penjualan saya meningkat setiap bulannya”, dapat diketahui bahwa responden menjawab yang sangat setuju yaitu sebanyak 2 orang responden atau sebesar 2,6% dan 23 orang responden atau sebesar 29,5% responden menjawab setuju, hal ini membuktikan bahwa pengusaha percetakan pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung menilai volume penjualan usahanya meningkat dengan dilihat dari laporan penjualan yang mereka rekap setiap bulan. Sebanyak 6 orang responden atau sebesar 7,7% menjawab cukup setuju, hal ini membuktikan bahwa pengusaha percetakan pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung yang menyatakan bahwa volume penjualan mereka cukup meningkat pada setiap bulannya. Dan terdapat 26 orang responden atau sebesar 33,3% yang menjawab tidak setuju dan 21 orang responden atau sebesar 26,9% yang menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukan bahwa masih terdapat banyak pengusaha yang menyatakan bahwa volume penjualan mereka meningkat pada setiap bulannya. Daniel Manek (2013:126) menyebutkan bahwa “keberhasilan kinerja perusahaan dapat diukur melalui keberhasilan produk baru, pertumbuhan penjualan dan keuntungan atau laba yang diperoleh.”

Tabel 4.19

Tanggapan Responden Mengenai Pendapatan Yang Saya Terima Meningkat Karena Volume Penjualan Yang Meningkat

No item Tanggapan Skor Frekuensi Persentase

(27)

No item Tanggapan Skor Frekuensi Persentase

11. Setuju 4 20 25,6%

Cukup Setuju 3 7 9%

Tidak Setuju 2 20 25,3%

Sangat Tidak Setuju 1 28 35,9%

Total 78 100%

Sumber: Kuesioner (data diolah), 2019

Berdasarkan item pernyataan “Pendapatan yang saya terima meningkat karena volume penjualan yang meningkat”, dapat diketahui bahwa responden menjawab yang sangat setuju yaitu sebanyak 3 orang responden atau sebesar 3,8% dan 20 orang responden atau sebesar 25,6% responden menjawab setuju, hal ini membuktikan terdapat beberapa pengusaha percetakan di Sentra Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung mengatakan bahwa dengan volume penjualan yang meningkat maka akan berbanding lurus dengan pendapatan yang diterima oleh perusahaan dilihat dari laporan keuangan dan juga laporan penjualan. Sebanyak 7 orang responden atau sebesar 9% menjawab cukup setuju, hal ini membuktikan bahwa pengusaha percetakan pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung yang menyatakan bahwa pendapatan yang mereka terima meningkat karena volume penjualan meningkat. Dan terdapat 20 orang responden atau sebesar 25,7% yang menjawab tidak setuju dan 28 orang responden atau sebesar 35,9% yang menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukan bahwa masih terdapat banyak pengusaha yang menyatakan pendapatan yang mereka terima meningkat karena volume penjualan yang meningkat. Hal tersebut berbanding terbalik dengan pernyataan menurut Daniel Manek (2013:126) menyebutkan bahwa

(28)

“keberhasilan kinerja perusahaan dapat diukur melalui keberhasilan produk baru, pertumbuhan penjualan dan keuntungan atau laba yang diperoleh.” 2. Tanggapan Responden Mengenai Indikator Pertumbuhan Modal

Berikut ini adalah hasil tanggapan responden pengusaha pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung pada indikator pertumbuhan modal terdapat 2 (dua) buah pertanyaan dalam kuisioner yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.20

Tanggapan Responden Mengenai Saya mengalami pertumbuhan modal setiap tahunnya

No item Tanggapan Skor Frekuensi Persentase

12.

Sangat Setuju 5 5 6,4%

Setuju 4 42 53,8%

Cukup Setuju 3 29 37,2%

Tidak Setuju 2 2 2,6%

Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Total 78 100%

Sumber: Kuesioner (data diolah), 2019

Berdasarkan item pernyataan “Saya mengalami pertumbuhan modal setiap tahunnya”, dapat diketahui bahwa responden menjawab yang sangat setuju yaitu sebanyak 5 orang responden atau sebesar 6,4% dan 42 orang responden atau sebesar 53,8% responden menjawab setuju, hal ini membuktikan bahwa masih banyaknya pengusaha percetakan pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung mengalami pertumbuhan modal setiap tahunnya. Terdapat banyak pengusaha percetakan yang positif mengalami pertumbuhan modal walaupun pertumbuhan penjualan mereka tidak mengalami meningkat. Magdalena et

(29)

yang dialami suatu organisasi akan menggambarkan bagaimana suatu perusahaan berkembang”. Sebanyak 29 orang responden atau sebesar 37,2% menjawab cukup setuju, hal ini membuktikan bahwa pengusaha percetakan pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung yang cukup mengalami pertumbuhan modal. Dan terdapat 2 orang responden atau sebesar 2,6% yang menjawab tidak setuju.

3. Tanggapan Responden Mengenai Indikator Pertumbuhan Laba

Berikut ini adalah hasil tanggapan responden pengusaha pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung pada indikator pertumbuhan laba terdapat 2 (dua) buah pertanyaan dalam kuisioner yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.21

Tanggapan Responden Mengenai Saya menerima keuntungan yang meningkat setiap bulannya

No item Tanggapan Skor Frekuensi Persentase

13.

Sangat Setuju 5 10 12,8%

Setuju 4 42 53,8%

Cukup Setuju 3 21 26,9%

Tidak Setuju 2 5 6,4%

Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Total 78 100%

Sumber: Kuesioner (data diolah), 2019

Berdasarkan item pernyataan “Saya menerima keuntungan yang meningkat setiap bulannya”, dapat diketahui bahwa responden menjawab yang sangat setuju yaitu sebanyak 10 orang responden atau sebesar 12,8% dan 42 orang responden atau sebesar 53,8% responden menjawab setuju, hal ini membuktikan bahwa masih banyaknya pengusaha percetakan pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung menerima

(30)

keuntungan yang meningkat setiap bulannya dilihat dari laporan penjualan yang dihitung secara berkala. Menurut Shabrina et al (2017:26) menyatakan bahwa “Pertumbuhan laba merupakan suatu indikasi bahwa terjadi perubahan kondisi ekonomi dalam perusahaan. Pertumbuhan laba adalah salah satu rasio pertumbuhan yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan.” Sebanyak 21 orang responden atau sebesar 26,9% menjawab cukup setuju, hal ini membuktikan bahwa pengusaha percetakan pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung yang cukup mengalami pertumbuhan laba ataupun keuntungan pada setiap bulannya. Dan terdapat 5 orang responden atau sebesar 6,4% yang menjawab tidak setuju, hal ini menunjukan bahwa terdapat beberapa pengusaha percetakan yang tidak mengalami pertumbuhan keuntungan dikarenakan kinerja usaha mereka yang kurang maksimal.

Tabel 4.22

Tanggapan Responden Mengenai Keuntungan yang saya terima sesuai dengan target yang ditentukan

No item Tanggapan Skor Frekuensi Persentase

14.

Sangat Setuju 5 1 1,3%

Setuju 4 29 37,2%

Cukup Setuju 3 22 28,2%

Tidak Setuju 2 22 28,2%

Sangat Tidak Setuju 1 4 5,1%

Total 78 100%

Sumber: Kuesioner (data diolah), 2019

Berdasarkan item pernyataan “Keuntungan yang saya terima sesuai dengan target yang ditentukan”, dapat diketahui bahwa responden menjawab yang sangat setuju yaitu sebanyak 1 orang responden atau sebesar 1,3% dan 29 orang responden atau sebesar 37,2% responden menjawab setuju, hal ini

(31)

membuktikan bahwa keuntungan yang diterima oleh perngusaha percetakan pada Sentra Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung sesuai dengan target yang telah ditentukan oleh perusahaan, beberapa perusahaan menyatakan bahwa penjualan mereka tidak pernah kurang dari target.

Universitas Ciputra Entrepreneurship Online menyebutkan “sebuah

perusahaan memerlukan target penjualan sebagai pemacu semangat dalam mencapai keuntungan yang mereka harapkan.” Sebanyak 22 orang responden atau sebesar 28,2% menjawab cukup setuju, hal ini membuktikan bahwa pengusaha percetakan pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung mereka cukup menerima keuntungan yang sesuai dengan target yang di tentukan. Dan terdapat 22 orang responden atau sebesar 28,2% yang menjawab tidak setuju dan 4 orang responden atau sebesar 5,1% yang menjawab sangat tidak setuju. Hal ini menunjukan bahwa masih terdapat banyak pengusaha yang menyatakan bahwa keuntungan yang diperoleh tidak mencapai target yang telah ditentukan oleh perusahaan.

4.4. Analisis Verifikatif / Kuantitatif

Analisis verifikatif dilakukan untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang telah diajukan dan pada bab sebelumnya diajukan akan diuji dan dibuktikan melalui uji statistik. Dalam pengujian hipotesis penelitian, penulis menggunakan metode analisis regresi berganda, pengujian asumsi klasik, analisis koefisien korelasi dan analisis koefisien determinasi. Metode ini dapat menjelaskan

(32)

bagaimana pengaruh Adopsi E-Commerce (X1) dan Orientasi Pasar (X2) terhadap

Kinerja Usaha (Y).

4.4.1. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan peneliti dengan maksud untuk menganalisis hubungan linear antara variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Dengan kata lain untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel Adopsi E-Commerce sebagai variabel (X1), variabel Orientasi Pasar sebagai

variabel (X2), terhadap variabel Kinerja Usaha sebagai variabel (Y). Dalam

perhitungannya, penulis menggunakan perhitungan komputerisasi yaitu dengan menggunakan media program komputer, yaitu SPSS 20 for windows.

Di bawah ini merupakan perhitungan regresi berganda secara komputerisasi dengan SPSS 20 for windows didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.23

Koefisien Regresi Berganda

Berdasarkan output di atas, diperoleh nilai (a) konstanta sebesar 1.358 sementara untuk bX1 sebesar 0.320, dan bX2 sebesar 0.626, dengan demikian

maka dapat dibentuk persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Nilai a, b1, dan b2 dalam persamaan di atas dapat di interpretasikan sebagai

berikut:

(33)

Dari persamaan linier berganda diatas dapat dilihat besarnya konstanta adalah 1.358 artinya jika variabel Adopsi E-Commerce dan variabel Orientasi Pasar bernilai 0, maka variabel Kinerja Usaha akan tetap bernilai 1.358.

Koefisien Regresi variabel Adopsi E-Commerce sebesar 0.320 yang bernilai positif yang artinya untuk setiap pertambahan Adopsi E-Commerce sebesar satu satuan maka akan meningkatkan Kinerja Usaha sebesar 0.320.

Koefisien Regresi variabel Orientasi Pasar sebesar 0.626 yang bernilai positif yang artinya untuk setiap pertambahan Orientasi Pasar sebesar satu satuan maka akan meningkatkan Kinerja Usaha sebesar 0.626.

Dalam hal ini apabila perusahaan mampu menerapkan setiap faktor Adopsi E-Commerce dan Orientasi Pasar yang dimiliki pelaku usaha disebuah perusahaan akan dapat meningkatkan Kinerja Usaha pelaku usaha untuk memberikan yang terbaik di perusahaan tersebut. Namun bila hal itu tidak terjadi Kinerja Usaha pelaku usaha pun akan stagnan tidak ada perubahan dalam penerapannya. Maka dari itu untuk menjadi hal penting untuk penerapan kedua variabel tersebut yaitu Adopsi E-Commerce dan Orientasi Pasar. Didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Yasaman et al (2009:36) bahwa tingkat orientasi pasar yang tinggi ditemukan terkait dengan tingkat kinerja bisnis dan pengadopsian e-commerce.

4.4.2. Uji Asumsi Klasik

Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada analisis regresi berganda maka dilakukan pengujian asumsi klasik agar hasil yang diperoleh merupakan persamaan regresi yang memiliki sifat Best Linier Unbiased

(34)

Estimator (BLUE). Pengujian mengenai ada tidaknya pelanggaran

asumsi-asumsi klasik merupakan dasar dalam model regresi linier berganda yang dilakukan sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis.

4.4.2.1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian kebermaknaan (signifikansi) koefisien regresi. Mendeteksi apakah data terdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, model regresi memenuhi asumsi normalitas. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik.

Berikut hasil uji normalitas dengan menggunakan media program komputer, yaitu SPSS 20 for windows didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.24

(35)

Berdasarkan tabel 4.24 diatas didapatkan hasil Sig sebesar 0.537, hasil 0.537 > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal selanjutnya dengan menggunakan grafik normal probability plot didapatkan hasil sebagai berikut :

Berdasarkan grafik normal probability plot, dapat dilihat bahwa data memenuhi persyaratan berdistribusi normal karena data atau titik-titik tersebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti garis diagonal. Menurut Singgih Santoso (2002:393) Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik

4.4.2.2. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas berarti adanya hubungan yang kuat di antara beberapa atau semua variabel bebas pada model regresi. Jika terdapat

Gambar 4.4

(36)

Multikolinieritas maka koefisien regresi menjadi tidak tentu, tingkat kesalahannya menjadi sangat besar dan biasanya ditandai dengan nilai koefisien determinasi yang sangat besar, tetapi pada pengujian parsial koefisien regresi, tidak ada ataupun kalau ada sangat sedikit sekali koefisien regresi yang signifikan. Pada penelitian ini digunakan nilai sig.

Correlations > alpha (tingkat ketelitian = 5%) sebagai indikator ada

tidaknya multikolinieritas diantara variabel bebas.

H0 : Tidak terjadi adanya Multikolinear diantara data pengamatan

(independent variable)

H1 : Terjadi adanya Multikolinear diantara data pengamatan

(independent variable)

Jika nilai sig. correlations > alpha (tingkat ketelitian = 5%) maka H0

diterima atau tidak terdapat hubungan yang linear diantara variabel independen yang ada pada model, sehingga kekhawatiran akibat multikolinearitas dapat dihindari.

Berdasarkan pengolahan data menggunakan software SPSS 20 for

windows maka hasil uji multikolinieritas yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.25 Uji Multikolinieritas

(37)

Berdasarkan tabel 4.25 dapat dilihat bahwa Adopsi E-Commerce dan Orientasi Pasar menunjukan nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa variabel independen yang digunakan dalam model regresi penelitian ini adalah terbebas dari multikolineritas atau dapat dipercaya dan obyektif. Menurut Gujarati

(2003) dengan demikian berarti semakin besar korelasi diantara sesama

variabel independen, maka tingkat kesalahan dari koefisien regresi semakin besar yang mengakibatkan standar errornya semakin besar pula. 4.4.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Untuk mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan grafik heteroskedastisitas antara nilai prediksi variabel dependen dengan variabel independen. Menurut Imam Ghozali

(2005:105) Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain, jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Dari Gambar Scatterplots dibawah ini terlihat titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 dan sumbu Y, hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak untuk digunakan dalam melakukan pengujian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :

(38)

Gambar 4.5

Scatterplot Hasil Uji Heteroskedastisitas 4.4.3. Analisis Korelasi

Pengujian korelasi digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel X dan Y, dengan menggunakan pendekatan koefisien korelasi

Pearson Product Moment. Ketentuan untuk melihat tingkat keeratan korelasi

digunakan acuan pada Tabel 4.26, yaitu sebagai berikut : Tabel 4.26

Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Keeratan

0,00 - 0,199 Sangat Rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 - 1,000 Sangat Kuat

Berikut hasil analisis korelasi dengan menggunakan media program komputer, yaitu SPSS 20 for windows didapatkan hasil sebagai berikut :

(39)

1. Korelasi Secara Parsial antara Adopsi E-Commerce dengan Kinerja Usaha

Untuk menghitung korelasi secara parsial antara Adopsi E-Commerce dengan Kinerja Usaha digunakan perhitungan menggunakan SPSS 20 for

windows didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.27

Koefisien Korelasi Adopsi E-Commerce dengan Kinerja Usaha

Gambar 4.6

Kategori Koefisien Korelasi Adopsi E-Commerce dengan Kinerja Usaha Berdasarkan hasil output dari pengolahan data menggunakan program SPSS 20 for windows diatas didapatkan hasil korelasi sebesar 0.579 berdasarkan kriteria (0.41 – 0.60), korelasi Adopsi E-Commerce dengan Kinerja Usaha memiliki tingkat korelasi sedang. Nilai korelasi tersebut bertanda positif yang menunjukkan bahwa hubungan yang terjadi antara keduanya adalah searah. Hal ini berarti penerapan Adopsi E-Commerce mampu diterapkan pada Sentra Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih 0,00

Sangat Rendah

0,20 0,40 0,60 0,80 1,00

Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat 0,579

(40)

Gambar 4.7

Kategori Koefisien Korelasi Orientasi Pasar dengan Kinerja Usaha Bandung ini maka akan memiliki hubungan yang sedang pada Kinerja Usaha. Dengan pengusaha mengadopsi e-commerce dalam melakukan usahanya memang dapat memangkas biaya dan waktu pengiriman kepada konsumennya akan tetapi hanya untuk masalah produksi pada Sentra ini masih menggunakan alat manual, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama.

Hal ini didukung oleh (Pinky et al 2015:104) bahwa “Salah satu bentuk informasi teknologi yang dapat diterapkan oleh UMKM untuk mengembangkan usahanya adalah dengan mengadopsi e-commerce. Biaya, kecepatan, dan kapasitas penanganan data menentukan keuntungan dari

internet dan nilai untuk e-commerce.”

2. Korelasi Secara Parsial antara Orientasi Pasar dengan Kinerja Usaha Untuk menghitung korelasi secara parsial antara Orientasi Pasar dengan Kinerja Usaha digunakan perhitungan menggunakan SPSS 20 for windows didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.28

Koefisien Korelasi Orientasi Pasar dengan Kinerja Usaha

0,00

Sangat Rendah

0,20 0,40 0,60 0,80 1,00

Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat 0,651

(41)

Berdasarkan hasil output dari pengolahan data menggunakan program SPSS 20 for windows diatas didapatkan hasil korelasi sebesar 0.651 berdasarkan kriteria korelasi (0.61 – 0.80) Orientasi Pasar dengan Kinerja Usaha memiliki tingkat korelasi kuat. Nilai korelasi tersebut bertanda positif yang menunjukkan bahwa hubungan yang terjadi antara keduanya adalah searah. Hal ini berarti penerapan Orientasi Pasar mampu diterapkan pada Sentra Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung ini maka akan memiliki hubungan yang cukup kuat pada Kinerja Usaha.

Pengusaha pada Sentra umumnya memiliki strateginya masing-masing dengan selalu melihat apa yang menjadi kebutuhan konsumen, selalu melihat peluang pasar agar kinerja usaha perusahaan dapat ditingkatkan. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Purwanto Raharjo

(2009:192) yang menjelaskan bahwa “dengan menerapkan orientasi pasar,

kinerja yang lebih baik akan dapat dicapai.”

3. Korelasi Secara Simultan antara Adopsi E-Commerce dan Orientasi Pasar dengan Kinerja Usaha

Untuk menghitung korelasi secara parsial antara Adopsi E-Commerce dan Orientasi Pasar dengan Kinerja Usaha digunakan perhitungan menggunakan SPSS 20 for windows didapatkan hasil sebagai berikut :

(42)

Tabel 4.29

Koefisien Korelasi Simultan Adopsi E-Commerce dan Orientasi Pasar dengan Kinerja Usaha

Gambar 4.8

Kategori Koefisien Korelasi Adopsi E-Commerce dan Orientasi Pasar dengan Kinerja Usaha

Berdasarkan hasil output dari pengolahan data menggunakan program SPSS 20 for windows diatas didapatkan hasil korelasi sebesar 0.681 berdasarkan kriteria (0.61 – 0.80), korelasi Adopsi E-Commerce dan Orientasi Pasar dengan Kinerja Usaha memiliki tingkat korelasi kuat. Nilai korelasi tersebut bertanda positif yang menunjukkan bahwa hubungan yang terjadi antara keduanya adalah searah. Hal ini berarti semakin diterapkannya Adopsi E-Commerce dan Orientasi Pasar pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung akan memiliki hubungan yang cukup tinggi pada Kinerja Usaha. Sejauh ini pengusaha pada Sentra Percetakan sudah mengadopsi e-commerce dalam melakukan penjualan misalnya dengan menggunakan website maupun melalui sosial

0,681

0,00

Sangat Rendah

0,20 0,40 0,60 0,80 1,00

(43)

media, dengan selalu berorientasi pasar agar dapat melakukan peningkatan kinerja usaha pada usaha yang dimilikinya.

Di dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Yasaman et al (2009:36) bahwa tingkat orientasi pasar yang tinggi ditemukan terkait dengan tingkat kinerja bisnis dan pengadopsian e-commerce.

4.4.4. Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui peranan semua variabel bebas atas nilai variabel tidak bebas ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi (R2). Semakin besar nilainya maka menunjukkan bahwa persamaan regresi yang dihasilkan baik untuk mengestimasi variabel terikat. Berikut adalah nilai dari koefisien determinasi hasil dari penghitungan dengan menggunakan SPSS 20 for windows didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.30

Koefisien Determinasi Antara Adopsi E-Commerce dan Orientasi Pasar dengan Kinerja Usaha

Berdasarkan tabel 4.30 diatas didapat hasil koefisien determinasi sebesar 0.464 atau 46.4%. Angka ini mempunyai arti nilai R-square berkisar antara angka 0 sampai 1, nilai R-square yang mendekati angka 1 menunjukkan bahwa model yang dirumuskan untuk menjelaskan bahwa kinerja usaha sangat baik. Hasil di atas menunjukan besarnya konstribusi dari Adopsi E-Commerce dan Orientasi Pasar terhadap Kinerja Usaha sedangkan sisanya sebesar 54.6% dipengaruhi oleh

(44)

variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini contohnya adalah orientasi kewirausahaan, inovasi produk dan lain sebagainya.

Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat secara individu maka dilakukan dengan cara nilai beta X zero

order pada output SPSS 20 for windows sebagai berikut :

Tabel 4.31

Koefisien Determinasi Parsial

Berikut disajikan hasil pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat dengan rumus beta x zero order:

1. Adopsi E-Commerce (X1) = 0.264 x 0.579 = 0.154 atau 15.4% 2. Orientasi Pasar (X2) = 0.477 x 0.651 = 0.310 atau 31%

Dari hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa variabel yang paling dominan terhadap Kinerja Usaha adalah Orientasi Pasar sebesar 27.5%, sementara pengaruh selanjutnya adalah Adopsi E-Commerce sebesar 16.4%.

4.4.5. Uji Hipotesis

4.4.5.1. Pengujian Secara Simultan (Uji-F)

Melakukan Uji F untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.

1. Rumus Uji-F Yang Digunakan adalah

Dimana : Jkregresi/K F hitung =

(45)

Jkresidu = Koefisien Korelasi Ganda K = Jumlah Variabel Bebas N = Jumlah Anggota Sampel

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara bersama-sama dapat berperan atas variabel terikat. Pengujian ini dilakukan menggunakan distribusi F dengan membandingkan antara nilai F – kritis dengan nilai F-test yang terdapat pada tabel Analisis of Variance (ANOVA) dari hasil perhitungan dengan microsoft. Jika nilai Fhitung> Fkrisis, maka H0 yang

menyatakan bahwa variasi perubahan nilai variabel bebas tidak dapat menjelaskan perubahan nilai variabel terikat ditolak dan sebaliknya. Menurut Umi Narimawati, Sri dewi anggadini, dan Linna ismawati

(2010:51-52) perhitungan terhadap titik keeratan dan arah hubungan

antara variabel bebas dan terikat adalah menggunakan uji korelasi. Kemudian dilakukan perhitungan terhadap koefisien yang disebut juga koefisien produk moment (pearson).

2. Hipotesis

H0 ; β1β2= 0, Tidak terdapat pengaruh antara adopsi e-commerce

(X1) dan orientasi pasar (X2) terhadap kinerja usaha

(Y) pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung.

H1 ; β1β2≠0, Terdapat pengaruh antara adopsi e-commerce (X1)

(46)

pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung.

3. Kriteria Pengujian

H0 ditolak apabila Fhitung> dari Ftabel (α = 0,05)

Selanjutnya untuk menguji apakah pengaruh Adopsi E-Commerce dan Orientasi Pasar terhadap Kinerja Usaha secara simultan (bersamaan) maka digunakan uji-f, dengan menggunakan SPSS 20 for windows didapatkan hasil uji-f sebagai berikut :

Tabel 4.32 Tabel Uji-F (Simultan)

Dari output tabel 4.32 diatas didapatkan nilai fhitung sebesar 32,409,

menggunakan taraf signifikan sebesar 5%, maka dari tabel distribusi F didapat nilai ftabel untuk df1 = k - 1 = 3 – 1 = 2 dan untuk df2 = n – k

= 78 – 3 = 75 sehingga didapat ftabel (2 ; 75) sebesar 3.12 dikarenakan fhitung> ftabel (32,409>3.12) dan sig (0.000 <0.05) maka H0 ditolak dan

H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara simultan

(47)

Orientasi Pasar terhadap Kinerja Usaha pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung.

Gambar 4.9

Pengujian Hipotesis (Kurva Uji-F) Pada Uji Adopsi E-Commerce Dan Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Usaha

Berdasarkan gambar 4.9 diatas dapat dilihat bahwa fhitung sebesar 32,409

berada pada daerah penolakan Ho yang menunjukkan bahwa Adopsi

E-Commerce dan Orientasi Pasar memiliki pengaruh yang positif terhadap

Kinerja Usaha pada Sentra Industri Percetakan di Pasar Ulekan Pagarsih Bandung. Terbukti, karena keputusan para pengusaha mengadopsi

e-commerce dalam hal melakukan penjualan, pemasaran dan juga transaksi

melalui jaringan internet dan selalu berorientasi pasar dalam hal selalu melihat apa yang menjadi kebutuhan serta keinginan konsumen dan tidak lupa melihat kekuatan pesaing dapat berpengaruh menjadikan kinerja usaha perusahaan mereka meningkat. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yasaman et al (2009:36) bahwa tingkat orientasi pasar yang tinggi ditemukan terkait dengan tingkat kinerja bisnis dan pengadopsian e-commerce.

Gambar

Tabel 4.25  Uji Multikolinieritas
Tabel 4.32  Tabel Uji-F (Simultan)
Tabel 4.33  Tabel Uji-T (Parsial)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan dari tabel diatas diperoleh keterangan bahwa sebanyak 7 orang responden menjawab “SANGAT SETUJU” berarti dengan adanya Instagram sangat dapat memenuhi

Untuk item kedua yaitu Harga bersaing dengan Warung rawon lainnya dapat diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 24 responden atau 24%, yang

Untuk lebih jelas lihat dilampiran.. 8) Pada item gaya hidup kedelapan, 50.0% responden menyatakan setuju bahwa ketika melakukan kegiatan berbelanja mereka selalu berjilbab,

Pernyataan sangat setuju merupakan pernyataan responden yang dominan yaitu sebesar 5,9%, hal ini menunjukkan bahwa responden atau karyawan sangat setuju apabila

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan setuju sebanyak 50 orang, sangat setuju sebanyak 78 orang, cukup sebanyak 20 orang,

Berdasarkan tabel diatas, terlihat responden yang menjawab pertanyaan mengenai Garuda Indonesia mengembangkan inovasi produk adalah sangat setuju sebanyak 17 %,

Berdasarkan tabel 4.2.27 menunjukan hasil dari banyaknya responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 48% responden bahwa Majalah Kehutanan Indonesia memiliki

Pernyataan mengenai frekuensi memiliki nilai positif pada suara dalam iklan, sebanyak 49 orang (53.3%) menjawab sangat setuju, sebanyak 34 orang (37%) menjawab setuju, sedangkan