• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Kelarutan Protein

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Uji Kelarutan Protein"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

A.

A. JUDUL PERCOBAANJUDUL PERCOBAAN (Uji kelarutan protein) (Uji kelarutan protein)

B.

B. TUJUAN PERCOBAANTUJUAN PERCOBAAN

Adapun tujuan dari uji kelarutan protein adalah untuk mengetahui daya larut Adapun tujuan dari uji kelarutan protein adalah untuk mengetahui daya larut  protein di dalam pelarut tertentu.

 protein di dalam pelarut tertentu.

C.

C. LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG

Protein adalah zat makanan yang sangat penting bagi tubuh manusia. Didalam Protein adalah zat makanan yang sangat penting bagi tubuh manusia. Didalam tubuh protein menempati 1/6 dari berat tubuh manusia. Zat ini memegang peranan tubuh protein menempati 1/6 dari berat tubuh manusia. Zat ini memegang peranan  penting

 penting sebagai sebagai zat zat pembangun pembangun untuk untuk membentuk membentuk jaringan-jaringan jaringan-jaringan dalam dalam tubuhtubuh manusia, perkembangan dan regenerasi sel, menjaga kekebalan tubuh (Anonim, 2012). manusia, perkembangan dan regenerasi sel, menjaga kekebalan tubuh (Anonim, 2012).

Protein merupakan makromolekul penting yang tersusun oleh asam-asam amino Protein merupakan makromolekul penting yang tersusun oleh asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur utama C, H, O dan N. Molekul protein juga yang mengandung unsur-unsur utama C, H, O dan N. Molekul protein juga mengandungunsur belerang, fosfor, besi dan tembaga, asam-asam amino tersebut mengandungunsur belerang, fosfor, besi dan tembaga, asam-asam amino tersebut dihubungkan oleh ikatan peptida (Legowo, dkk., 2005; Stayanarayana dan Chakrapati, dihubungkan oleh ikatan peptida (Legowo, dkk., 2005; Stayanarayana dan Chakrapati, 2007).

2007).

Protein berdasarkan sumbernya dibagi menjadi protein nabati dan protein hewani. Protein berdasarkan sumbernya dibagi menjadi protein nabati dan protein hewani. Protein dari sumber nabati lebih baik bagi tubuh dibanding protein hewani (Susianto, Protein dari sumber nabati lebih baik bagi tubuh dibanding protein hewani (Susianto, dkk., 2008). Menurut sumbernya protein dibagi menjadi dua golongan yaitu protein dkk., 2008). Menurut sumbernya protein dibagi menjadi dua golongan yaitu protein nabati dan hewani, protein hewani merupakan protein sempurna karena mengandung nabati dan hewani, protein hewani merupakan protein sempurna karena mengandung asam amino lisin dan metionin yang diperlukan dalam pertumbuhan dan perawatan asam amino lisin dan metionin yang diperlukan dalam pertumbuhan dan perawatan  jaringan

 jaringan (Murtidjo, (Murtidjo, 2003). 2003). Protein Protein hewani hewani salah-satunya salah-satunya dapat dapat diperoleh diperoleh dari dari telurtelur (Watson, 2002;Aryulina, 2004)

(2)

D.

D. TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA

Secara kimiawi, protein merupakan senyawa polimer yang tersusun atas satuan Secara kimiawi, protein merupakan senyawa polimer yang tersusun atas satuan asam-asam amino sebagai monomer-nya. Asam-asam amino terikat satu sama lain asam-asam amino sebagai monomer-nya. Asam-asam amino terikat satu sama lain melalui ikatan peptida, yaitu ikatan antara gugus karboksil (-COOH) asam amino yang melalui ikatan peptida, yaitu ikatan antara gugus karboksil (-COOH) asam amino yang satu dengan gugus amino (-NH2) dari asam amino yang lain dengan melepaskan satu satu dengan gugus amino (-NH2) dari asam amino yang lain dengan melepaskan satu molekul air. Peptida yang terbentuk atas dua asam amino disebut dipeptida. Sebaliknya, molekul air. Peptida yang terbentuk atas dua asam amino disebut dipeptida. Sebaliknya,  peptida

 peptida yang yang terdiri terdiri atas atas tiga, tiga, empat empat atau atau lebih lebih asam asam amino amino masing-masing masing-masing disebutdisebut tripeptida, tetrapeptida, dan seterusnya (Sirajuddin, 2012).

tripeptida, tetrapeptida, dan seterusnya (Sirajuddin, 2012).

Berdasarkan kelarutannya dalam air atau pelarut lain, protein digolongkan atas Berdasarkan kelarutannya dalam air atau pelarut lain, protein digolongkan atas  beberapa golongan (Winarno, 1991), yaitu:

 beberapa golongan (Winarno, 1991), yaitu: 1.

1. Albumin: larut dalam air dan terkoagulasi oleh panas. Contohnya adalahAlbumin: larut dalam air dan terkoagulasi oleh panas. Contohnya adalah ovalbamin(dalam telur), seralbumin (dalam serum), laktalbumin (dalam susu).

ovalbamin(dalam telur), seralbumin (dalam serum), laktalbumin (dalam susu). 2.

2. Skleroprotein: tidak larut dalam pelarut encer, baik larutan garam, asam, basa, danSkleroprotein: tidak larut dalam pelarut encer, baik larutan garam, asam, basa, dan alkohol. Contohnya kolagen (pada tulang rawan), miosin (pada otot), keratin (pada alkohol. Contohnya kolagen (pada tulang rawan), miosin (pada otot), keratin (pada rambut).

rambut). 3.

3. Globulin: tidak larut dalam air, terkoagulasi oleh panas. Larut dalam larutan garamGlobulin: tidak larut dalam air, terkoagulasi oleh panas. Larut dalam larutan garam encer, dan dapat mengendap dalam larutan garam konsentrasi tinggi (salting out). encer, dan dapat mengendap dalam larutan garam konsentrasi tinggi (salting out). Contohnya adalah miosinogen (dalam otot), ovoglobulin (dalam kuning telur), Contohnya adalah miosinogen (dalam otot), ovoglobulin (dalam kuning telur), legumin (dalam kacang-kacangan).

legumin (dalam kacang-kacangan). 4.

4. Glutelin: tidak larut dalam pelarut netral, tetapi larut dalam asam atau basa encer.Glutelin: tidak larut dalam pelarut netral, tetapi larut dalam asam atau basa encer. Contonya adalah glutelin (dalam gandum), orizenin (dalam beras).

Contonya adalah glutelin (dalam gandum), orizenin (dalam beras). 5.

5. Prolamin (gliadin): larut dalam alkohol 70-80% dan tidak larut dalam air maupunProlamin (gliadin): larut dalam alkohol 70-80% dan tidak larut dalam air maupun alkohol absolut. Contohnya adalah prolamin (dalam gandum), gliadin (dalam jagung), alkohol absolut. Contohnya adalah prolamin (dalam gandum), gliadin (dalam jagung), zein (dalam jagung).

zein (dalam jagung). 6.

6. Protamin: larut dalam air dan tidak terkoagulasi dalam panas.Protamin: larut dalam air dan tidak terkoagulasi dalam panas. 7.

7. Histon: larut dalam air dan tidak larut dalam amonia encer, dapat mengendap dalamHiston: larut dalam air dan tidak larut dalam amonia encer, dapat mengendap dalam  pelarut protein lainnya, dan apabila terkoagulasi oleh panas dapat larut ke

 pelarut protein lainnya, dan apabila terkoagulasi oleh panas dapat larut ke mbali dalammbali dalam asam encer. Contohnya adalah globin (dalam hemoglobin).

(3)

Telur merupakan makanan hasil dari ternak unggas yang memiliki sumber protein Telur merupakan makanan hasil dari ternak unggas yang memiliki sumber protein hewani, rasa yang lezat, mudah dicerna dan mempunyai gizi tinggi, diantaranya sumber hewani, rasa yang lezat, mudah dicerna dan mempunyai gizi tinggi, diantaranya sumber vitamin A, vitamin B, yaitu vitamin B2, niasin, tiamin,riboflavin, vitamin E dan vitamin vitamin A, vitamin B, yaitu vitamin B2, niasin, tiamin,riboflavin, vitamin E dan vitamin D (Anwar dan Ali,2009). Telur mempunyai cangkang, selaput cangkang, putih telur D (Anwar dan Ali,2009). Telur mempunyai cangkang, selaput cangkang, putih telur (albumin) dan kuning telur (yolk). Cangkang dan putih telur terpisah oleh selaput (albumin) dan kuning telur (yolk). Cangkang dan putih telur terpisah oleh selaput membran, kuning telur dan albumin terpisah oleh membran kuning telur (Jaqualine and membran, kuning telur dan albumin terpisah oleh membran kuning telur (Jaqualine and Ben, 2000).

Ben, 2000).

Albumin merupakan protein utama dalam plasma manusia (+3,4-4,7 g/dl) dan Albumin merupakan protein utama dalam plasma manusia (+3,4-4,7 g/dl) dan menyusun sekitar 60% dari total protein plasma. Albumin manusia yang matur terdiri menyusun sekitar 60% dari total protein plasma. Albumin manusia yang matur terdiri atas satu rantai polipeptida yang tersusun dari 585 asam amino (Tabel 5.) dan atas satu rantai polipeptida yang tersusun dari 585 asam amino (Tabel 5.) dan mengandung 17 buah ikatan disulfida. Albumin mempunyai bentuk elips, yang berarti mengandung 17 buah ikatan disulfida. Albumin mempunyai bentuk elips, yang berarti  protein

 protein ini ini tidak tidak akan akan banyak banyak meningkatkan meningkatkan viskositas viskositas plasma plasma sebagaimana sebagaimana yangyang dilakukan oleh molekul berbentuk memanjang seperti fibrinogen. Karena massa dilakukan oleh molekul berbentuk memanjang seperti fibrinogen. Karena massa molekulnya yang relatif rendah (400.000) dan konsentrasinya yang tinggi (0,4-0,5%), molekulnya yang relatif rendah (400.000) dan konsentrasinya yang tinggi (0,4-0,5%), albumin diperkirakan bertanggung jawab atas 75-80% dari tekanan osmotik pada plasma albumin diperkirakan bertanggung jawab atas 75-80% dari tekanan osmotik pada plasma manusia (Murray, dkk, 2003 dan Slamet Sudarmadji, 2003).

manusia (Murray, dkk, 2003 dan Slamet Sudarmadji, 2003).

Lebih lanjut Murray, dkk (2003), Iwan S. Handoko (2005), serta Montgomery, Lebih lanjut Murray, dkk (2003), Iwan S. Handoko (2005), serta Montgomery, 1983 menjelaskan fungsi albumin yang penting lainnya adalah kemampuannya untuk 1983 menjelaskan fungsi albumin yang penting lainnya adalah kemampuannya untuk mengikat berbagai macam materi, mencakup asam lemak bebas (FFA), kalsium, hormon mengikat berbagai macam materi, mencakup asam lemak bebas (FFA), kalsium, hormon steroid tertentu, bilirubin dan sebagian triptofan plasma. Di samping itu, albumin steroid tertentu, bilirubin dan sebagian triptofan plasma. Di samping itu, albumin memainkan peranan yang penting dalam transportasi tembaga dalam tubuh manusia. memainkan peranan yang penting dalam transportasi tembaga dalam tubuh manusia. Sejumlah obat terikat dengan albumin hal ini tentunya mempunyai implikasi Sejumlah obat terikat dengan albumin hal ini tentunya mempunyai implikasi farmakologis yang penting.

farmakologis yang penting.

Gelatin adalah suatu protein yang unik, jernih dan menyediakan banyak asam Gelatin adalah suatu protein yang unik, jernih dan menyediakan banyak asam amino penting. Gelatin bukanlah hasil modifikasi kimia, tidak diproduksi dari modifikasi amino penting. Gelatin bukanlah hasil modifikasi kimia, tidak diproduksi dari modifikasi genetika, gelatin seluruhnya alami. Dalam bentuk kering padat, gelatin merupakan suatu genetika, gelatin seluruhnya alami. Dalam bentuk kering padat, gelatin merupakan suatu material padat yang rapuh, sedikit menguning seperti madu, dengan kelembaban sekitar material padat yang rapuh, sedikit menguning seperti madu, dengan kelembaban sekitar 10%. Gelatin komersil berbentuk butiran kecil dengan u

10%. Gelatin komersil berbentuk butiran kecil dengan u kuran seperti pasir atau gula.kuran seperti pasir atau gula.

Gelatin adalah satu-satunya protein alami yang banyak digunakan untuk Gelatin adalah satu-satunya protein alami yang banyak digunakan untuk kepentingan komersial. Gelatin mempunyai kemampuan untuk memproduksi gel jernih kepentingan komersial. Gelatin mempunyai kemampuan untuk memproduksi gel jernih yang bersifat thermoreversibel dan dalam bentuk gel, gelatin mempunyai sifat unik yaitu yang bersifat thermoreversibel dan dalam bentuk gel, gelatin mempunyai sifat unik yaitu

(4)

dapat meleleh pada suhu tubuh, sehingga gelatin dapat dimanfaatkan untuk berbagai dapat meleleh pada suhu tubuh, sehingga gelatin dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan baik untuk pangan ataupun non pangan. Selama ini belum ada bahan alternatif keperluan baik untuk pangan ataupun non pangan. Selama ini belum ada bahan alternatif yang mampu menggantikan gelatin dengan hasil yang memuaskan bagi konsumen.

yang mampu menggantikan gelatin dengan hasil yang memuaskan bagi konsumen.

Sifat gelatin diantaranya adalah mudah larut dalam air, terutama dalam air hangat Sifat gelatin diantaranya adalah mudah larut dalam air, terutama dalam air hangat dengan suhu kurang lebih 400C gelatin akan tercampur secara homogen. Gelatin juga dengan suhu kurang lebih 400C gelatin akan tercampur secara homogen. Gelatin juga dapat larut dalam ’aqueous solution’ dengan alcoholpolyhydric seperti gliserol, propilene dapat larut dalam ’aqueous solution’ dengan alcoholpolyhydric seperti gliserol, propilene glikol, sorbitol. Keduanya biasanya digunakan untuk memperkuat film yang terbuat dari glikol, sorbitol. Keduanya biasanya digunakan untuk memperkuat film yang terbuat dari gelatin. Gelatin juga memiliki sifat perekat, dimana dahulu gelatin telah digunakan secara gelatin. Gelatin juga memiliki sifat perekat, dimana dahulu gelatin telah digunakan secara umum sebagai lem contohnya pada industri farmasi dan confectionery sebagai tablet. umum sebagai lem contohnya pada industri farmasi dan confectionery sebagai tablet. Sifat gelatin yang terpenting dan membuatnya banyak digunakan dalam berbagai bidang Sifat gelatin yang terpenting dan membuatnya banyak digunakan dalam berbagai bidang adalah kemampuan gelnya. Dalam beberapa kasus kemampuan gel berarti kemampuan adalah kemampuan gelnya. Dalam beberapa kasus kemampuan gel berarti kemampuan menyerap air. Gelatin mempunyai kemampuan gel secara termal dengan air yang bersifat menyerap air. Gelatin mempunyai kemampuan gel secara termal dengan air yang bersifat reversibel. Contohnya pada produk jelly, daging kaleng dan dalam produk confectionary reversibel. Contohnya pada produk jelly, daging kaleng dan dalam produk confectionary gelatin digunakan sebagai pembentuk gel pada produk gummy.

gelatin digunakan sebagai pembentuk gel pada produk gummy.

E.

E. ALAT DAN BAHANALAT DAN BAHAN a.

a. AlatAlat

Alat yang digunakan antara lain tabung reaksi dan pipet ukur Alat yang digunakan antara lain tabung reaksi dan pipet ukur  b.

 b. BahanBahan

Bahan yang digunakan antara lain Albumin (telur), gelatin, larutan HCl 10%, larutan Bahan yang digunakan antara lain Albumin (telur), gelatin, larutan HCl 10%, larutan  NaOH 40%, alkohol 96%, kloroform dan aquadest.

 NaOH 40%, alkohol 96%, kloroform dan aquadest.

F.

F. PROSEDUR KERJAPROSEDUR KERJA 1.

1. Disediakan 5 tabung reaksi masing-masing diisi dengan air suling, HCl 10%, NaOHDisediakan 5 tabung reaksi masing-masing diisi dengan air suling, HCl 10%, NaOH 40%, alkohol 96% dan kloroform sebanyak 1 ml.

40%, alkohol 96% dan kloroform sebanyak 1 ml. 2.

2. Ditambahkan 2 ml larutan albumin telur pada setiap tabung.Ditambahkan 2 ml larutan albumin telur pada setiap tabung. 3.

3. Dikocok dengan kuat kemudiaan diamati sifat kelarutannya.Dikocok dengan kuat kemudiaan diamati sifat kelarutannya. 4.

(5)

G.

G. HASIL PEGAMATANHASIL PEGAMATAN a. a. TabelTabel No Pelarut No Pelarut Sampel Sampel Albumin

Albumin telur telur GelatinGelatin 1

1 Aquadest Aquadest larut larut LarutLarut 2

2 HCl HCl 10% 10% larut larut LarutLarut 3

3 NaOH NaOH 40% 40% Tidak Tidak larut larut LarutLarut 4

4 alkohol alkohol 96% 96% Tidak Tidak larut larut LarutLarut 5

5 kloroform kloroform Tidak Tidak larut larut larutlarut

 b.

 b. GambarGambar 1)

1) AlbuminAlbumin Sebelum

Sebelum dihomogenkan dihomogenkan Sesudah Sesudah dihomogenkandihomogenkan

2)

2) GelatinGelatin Sebelum

(6)

H.

H. PEMBAHASANPEMBAHASAN

Pada percobaan kali ini dilakukan uji kelarutan protein dimana sampel yang Pada percobaan kali ini dilakukan uji kelarutan protein dimana sampel yang digunakan adalah albumin dari putih telur ayam dan gelatin yang diuji kelarutannya digunakan adalah albumin dari putih telur ayam dan gelatin yang diuji kelarutannya dengan larutan NaOH 40%, alkohol 96%, kloroform dan aquadest. Prinsip dari uji ini dengan larutan NaOH 40%, alkohol 96%, kloroform dan aquadest. Prinsip dari uji ini ialah

ialah protein bersifat amfoter, yaitu dapprotein bersifat amfoter, yaitu dapat bereaksi dengan larutan asaat bereaksi dengan larutan asam maupun m maupun basa.basa. Daya larut protein berbeda di

Daya larut protein berbeda di dalam air, asam, dan dalam air, asam, dan basa. Sebagian ada yang mudah larutbasa. Sebagian ada yang mudah larut dan ada pula yng sukar larut. Namun, semua protein tidak larut dalam pelarut lemak dan ada pula yng sukar larut. Namun, semua protein tidak larut dalam pelarut lemak seperti eter atau kloroform. Apabila protein dipanaskan atau ditambah etanol absolute, seperti eter atau kloroform. Apabila protein dipanaskan atau ditambah etanol absolute, maka protein akan menggumpal (terkoagulasi). Hal ini disebabkan etanol menarik maka protein akan menggumpal (terkoagulasi). Hal ini disebabkan etanol menarik mantel air yang

mantel air yang melingkup molekul-molekul protein.melingkup molekul-molekul protein.

Adapun percobaan pertama dengan menggunakan sampel albumin telur Adapun percobaan pertama dengan menggunakan sampel albumin telur direaksikan dengan NaOH 40% hasilnya larut

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bahan ajar kelarutan dan hasil kali kelarutan menggunakan konteks nanofiltrasi yang dapat digunakan untuk membangun

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing baik pada materi pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan maupun

Pada penelitian ini dilakukan perlakuan berupa pembelajaran remedial dengan menggunakan strategi konflik kognitif pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan terhadap satu

Pada percobaan yang dilakukan pada albumin, hasil uji positif sesuai dengan literatur, di mana pemberian panas membuat protein putih telur menjadi keruh dan tidak larut

Sedangkan berdasarkan hasil uji coba formatif yang telah dilakukan, modul kimia SMA berbasis problem based learning (PBL) pada materi kelarutan dan tetapan hasil kali

Pada praktikum ini dilakukan percobaan dengan tiga metode pengamatan, yaitu yang pertama pengujian kelarutan protein terhadap pemanasan (table 1).sampel yang digunakan adalah putih

Soal-soal tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) berbagai

Materi singkat terkait materi kelarutan (s), hasil kali kelarutan (ksp) dan koloid. Untuk Kimia Kelas