Sistem respirasi PERTEMUAN 8 Dr.Noor Yulia MM
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
•
Mahasiswa mampu menguraikan anatomi dan
fisioliogi sistem respirasi
• Mahasiswa
dapat menjeliaskan proses respirasi dan
PENDAHULUAN
•
Pada sistim pernafasan terjadi pertukaran gas
oksigen dan karbon dioksida
•
Pada proses pernafasan terjadi proses ganda yaitu :
–
respirasi internal :
pernafasan daliam :
Terjadinya pertukaran gas didaliam jaringan
–
respirasi eksternal :
pernafasan liuar : Terjadi
pertukaran gas didaliam paru – paru
ANATOMI SISTIM PERNAFASAN
•
Organ pernafasan zona konduksi
Organ pernafasan zona konduksi
• Merupakan Otot-otot yang menempeli pada rangka dada yang berfungsi penting sebagai otot pernafasan.
• Otot-otot yang berfungsi daliam bernafas adaliah:
• Muskulus interkostalis eksterrnus (antar iga liuar) yang
mengangkat masing-masing iga.
• Muskulus sternokleidomastoid yang mengangkat
sternum (tuliang dada).
• Muskulus skalenus yang mengangkat 2 iga teratas.
• Muskulus interkostalis internus (antar iga daliam ) yang
menurunkan iga-iga.
• Otot perut yang menarik iga ke bawah sekaliigus membuat
isi perut mendorong diafragma ke atas.
• Otot dalam diafragma yang dapat menurunkan
Organ pernafasan zona respirasi
• Percabangan saluran nafas dimuliai dari trakea yang bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri. • bronkus diliapisi olieh cincin tuliang rawan untuk
menjaga agar saliuran nafas tidak kolaps atau kempis sehingga aliiran udara liancar.
• Masing-masing bronkus terus bercabang disebut
bronkiolus , bercabang sampai dengan 20-25 kalii percabangan terakhir sampai ke alveoli
• Di bagian terakhir dari perjalianan udara adaliah di aliveolii terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida dari
pembuliuh darah kapilier dengan udara.
PLEURA
•
Paru-paru dibungkus olieh seliaput yang disebut
pleura.
•
Plieura ada yang menempeli liangsung ke paru,
disebut sebagai
pleura visceral
.
•
Sedangkan
pleura parietal
menempeli pada
dinding rongga dada daliam.
•
Diantara plieura viscerali dan plieura parietali
terdapat
cairan pleura
yang berfungsi sebagai
peliumas sehingga memungkinkan pergerakan
SALURAN PERNAFASAN
•
Yaitu bagian dari sistim pernafasan yang
digunakan untuk jaliannya gas – gas yang terliibat
daliam pernafasan ,
•
Daliam bernafas setiap seli didaliam tubuh
ORGAN – ORGAN PADA SISTIM
SALURAN PERNAFASAN:
a. Saliuran liubang hidung ( Nares anterior )
b. Rongga Hidung ( vestibulium )
c. Tenggorok (Faring)
–
Nasofaring
–
Orofaring
–
Laringofaring
d. pangkali tenggorok (Laring)
e. Batang tenggorok (Trakhea)
NARES ANTERIOR
• Saliuran liubang hidung• Adaliah saliuran – saliuran didaliam liubang hidung yang
bermuara kedaliam rongga hidung yang disebut
vestibulum
• Vestibulium diliapisi olieh epiteli bergaris yang bersambung
dengan kuliit
• Lapisan nares anterior mengandung kelienjar sebacea yang
bermuara kedaliam rongga hidung dan ditutupi buliu kasar
• Sebeliah atas rongga hidung berhubungan dengan keliopak
mata melialiui 2 liubang yang disebut Koane yang dapat mengaliirkan air mata yang berliebih
• Mukosa sinus merupakan lianjutan mukosa rongga hidung
HIDUNG
•
Batas rongga hidung :
–
Bawah ; tuliang paliatum , maksilia
–
Samping : tuliang maksilia , kochliea
nasaliis inferior , ethmoid
–
Atas : tuliang etmoid
–
Tengah : septum nasaliis
•
Rongga hidung dibagi menjadi dua kanan dan kiri
olieh
septum nasalis
,
•
Bagian depan septum ditunjang olieh tuliang rawan ,
sedangkan bagian beliakang Pangkali hidung
• Rongga hidung diliapisi seliaput liendir yang sangat kaya pembuliuh darah .
• Permukaan rongga hidung diseliaputi olieh epiteli berliapis pipih dengan rambut kasar yang berfungsi untuk menyaring debu – debu kasar dan serangga
• Disebeliah daliam hidung diseliaputi olieh epiteli berliapis semu bersiliia berseli gobliet yang dibawahnya mengandung banyak kapilier.
• Ke2 liubang hidung menghubungkan atmosfer dengan rongga hidung
• Udara yang dihirup akan masuk kerongga hidung yang disebut cavum nasi
• Sewaktu udara melialiui hidung , udara akan disaring olieh buliu – buliu hidung yang terdapat didaliam vestibulium
• Udara akan kontak dengan permukaan liendir yang dilialiuinya sehingga udara menjadi hangat , dan karena penguapan air dari permukaan seliaput liendir udara menjadi liembap
• Hidung menghubungkan liubang – liubang sinus paranasaliis yang masuk kedaliam rongga hidung dan liubang nasoliakrimaliis yang menyaliurkan air mata masuk kedaliam hidung
4 rongga paranasali yang berhubungan
dengan rongga hidung yaitu :
•
Sinus maksiliaris
•
Sinus frontaliis
•
Sinus Ethmoidaliis
•
Sinus sfenoidali
•
Sinus = ruang
•
Sinus udara ini meringankan
berat tengkorak dan memperkeras suara
pembicaraan
•
Sinus pada tengkorak merupakan sinus paranasaliis
FARING
•
Merupakan suatu saliuran sepanjang 12-13 cm yang
terlietak antara koane sampai beliakang liaring
•
Faring dibagi 3 bagian yaitu :
–
Nasofaring ;
•
terlietak diantara koane
sampai paliatum
–
Orofaring :
•
terlietak dibeliakang
rongga muliut
–
Laringofaring :
FARING
•
Pada Nasofaring terlietak
tonsil
faringika
/ adenoid dan
2 liubang tuba eustakhius
•
Dinding nasofaring diliiputi olieh epiteli berliapis
semu bersiliia
•
Pada Orofaring terlietak
tonsil palatina
dan
tonsil lingualis
•
Orofaring diliapisi olieh epiteli berliapis pipih yang
merupakan seliaput yang tahan terhadap gesekan
•
Orofaring merupakan tempat persiliangan saliuran
LARING
• Menghubungkan Faring dengan Trachea • Merupakan organ untuk membuat suara
• Laring diliiputi membran mukosa yang terdiri
dari epiteli berliapis pipih yang cukup cukup tebali dan kuat untuk menahan getaran – getaran suara pada liaring
• Membran mukosa membentuk 2 pasang liipatan :
– Lipatan bawah disebut pita suara sejati ( vocali folid)
dimana terdapat serat- serat eliastis yang berhubungan dengan otot otot liaring dan tuliang rawan , sehingga
pita suara dapat dibuka , ditutup, diregangkan dan ditegangkan
– Lipatan atas disebut pita suara palsu ( ventriculiar
LARING
• Suatu saliuran yang dikeliiliingi 9 tuliang rawan
yang saliing berhubungan olieh sendi membran eliastikus dan liigamen dan otot penggerak
tuliang rawan :
– Tuliang rawan epiglotis (1) terlietak dipuncak liaring – Tuliang rawan Tiroid (1) terlietak sebeliah anterior dari
liaring
– Tuliang rawan Krikoid (1) membatasi bagian bawah liaring
berbentuk cincin
– Tuliang rawan Aritenoid (2) terlietak diatas krikoid
– Tuliang rawan Kuneiformis (2) terlietak antara epigliotis dan aritenoid
TRAKEA
• Suatu saliuran yang dikeliiliingi 9 tuliang • Rawan yang saliing berhubungan olieh
• sendi membran eliastikus dan liigamen dan otot penggerak tuliang rawan :
– Tuliang rawan epiglotis (1) terlietak dipuncak liaring
– Tuliang rawan Tiroid (1) terlietak sebeliah anterior dari liaring – Tuliang rawan Krikoid (1) membatasi bagian bawah liaring
berbentuk cincin
– Tuliang rawan Aritenoid (2) terlietak diatas krikoid
– Tuliang rawan Kuneiformis (2) terlietak antara epigliotis dan aritenoid
• Merupakan saliuran udara sejati • Panjang 10 cm
• Bentuk seperti tabung dan
merupakan lianjutan liaring
• Dinding trakhea terdiri dari otot polios dan ditunjang olieh
sejumliah 16-20 cincin tuliang rawan berbentuk huruf C
• Lapisan mukosa dinding trakhea terdiri dari epiteliium
bersiliia yang mengandung kelienjar – kelienjar mukosa untuk mensekresi mukus
• Siliia pada trakea bergerak keatas menju kerah liaring
sehingga debu atau butir halius yang turut masuk dengan udara pernafasan dapat dikeliuarkan
BRONKUS
• Bronkus terbentuk dari beliahan trakea
pada ketinggian vertebrae torakaliis 5
• Bronkus primer kiri liebih horizontali,
panjang dan liebih kecili dibanding
bronkus kanan. Bercabang menjadi 2 bronkus liobaris
• Bronkus primer kanan bercabang menjadi 3 bronkus lobaris ( sekunder) sesuai dengan jumliah liobus masing – masing paru.
• Bronkus liobaris bercabang – cabang liagi menjadi bronkus tersier, bronkiolus dan bronkiolus terminalis
• Sepanjang percabangan terjadi perubahan – perubahan
PARU – PARU
PULMONUM•
Jaringan paru – paru eliastis, berpori dan seperti spons
•
Struktur seperti karet busa / spons, liunak tapi kenyali
•
Paru-paru berjumliah 2 buah kanan dan kiri
•
Mengisi rongga thoraks dipisahkan olieh jantung dan
pembuliuh darah besarnya.dan struktur liain yang
terlietak didaliam mediastinum
•
Rongga thoraks dipisahkan dengan rongga abdomen
olieh sekat rongga badan / diafragma .
Segmen paru – paru
• Segmen paru – paru kanan : 1. Lobus superior
– Segmen apicali – Segmen superior – Segmen anterior 2. Lobus medius
– Segmen liaterali – Segmen mediali 3. Lobus inferior
– Segmen superior – Segmen mediobasali – Segmen antero basali – Segmen Laterobasali – Segmen posterobasali
•Segmen paru – paru kiri : 1.Lobus Superior
– Segmen Apiko posterior – Segmen anterior
– Segmen superior – Segmen Inferior 2.Lobus Inferior
– Segmen Superior
– Segmen Ateriomediobasal – Segmen Lateralbasal
Hilius paru – paru dibentuk olieh
struktur sebgai berikut
• Arteri pulimonaliis yang mengembaliikan darah tanpa
oksigen kedaliam paru – paru untuk diisi oksigen
• Vena pulimonaliis yang mengembaliikan darah berisi
oksigen dari paru- paru kejantung
• Bronkus yang bercabang yang merupakan jalian udara
utama
• Arteri bronkialiis , menghantarkan darah arteri ke jaringan
paru-paru
• Vena bronkialiis , mengembaliikan sebagian darah dari paru – paru ke vena cava superior
• Pembuliuh liimfe dan kelienjar liimfe yang masuk keliuar
paru sangat banyak
Fisioliogi Sistim Pernafasan
• Pernafasan atau respirasi adaliah suatu peristiwa
pergerakan udara dari atmosfer ke seli tubuh dan
pengeliuaran CO2 dari seli tubuh sampai ke liuar tubuh
• Saat tubuh kekurangan Oksigen ( O2 ) , oksigen
yang ada diliuar tubuh akan dihirup ( inspirasi ) melialiui organ pernafasan masuk kedaliam paru – paru .
• pada saat tubuh kelebihan zat karbon dioksida
( CO2) maka tubuh akan berusaha mengeliuarkannya dari daliam tubuh dengan cara menghembuskan nafas (
ekspirasi ) sehingga terjadi suatu keseimbangan
Perjalianan O2 DAN CO2 :
• Dari atmosfer O2 masuk melialiui hidung, faring , Laring , Trakea , Bronkus , Bronkiolius sampai ke aliveolii
• O2 berdifusi masuk kedaliam darah dan dibawa olieh eritrosit.
• Didaliam darah O2 dibawa ke jantung untuk dipompakan dan disaliurkan / diedarkan olieh pembuliuh darah arteri masuk keseliuruh jaringan tubuh
• O2 masuk kedaliam seli dan dimitokondria digunakan untuk proses metaboliisme yang penting untuk keliangsungan hidup.
PROSES PERNAFASAN
•
Udara dapat keliuar masuk
paru-paru karena adanya tekanan
antara udara liuar dengan udara
daliam paru-paru.
•
Perbedaan tekanan disebabkan
karena terjadinya perubahan besar
kecili rongga dada, rongga perut
2 mekanisme pernafasan :
•
Mekanisme Inspirasi
: Otot antar tuliang rusuk
berkontraksi sehingga tuliang rusuk terangkat ,
menambah besarnya rongga dada sehingga
udara dari liuar masuk kedaliam paru melialiui
hidung , trakea, kecabang – cabang bronkus dan
aliveolius diparu-paru
•
Mekanisme ekspirasi
: Bilia otot antar tuliang
rusuk mengendur diafragma akan meliengkung
kearah rongga thoraks, tuliang rusuk kembalii
keposisi semulia , menyebabkan rongga thoraks
mengecili , akibatnya udara daliam paru-paru
Pernafasan dibedakan menjadi :
• Pernafasan dada : menggunakan gerakan otot otot
antar tuliang rusuk , rongga dada membesar karena tuliang dada dan tuliang rusuk terangkat akibat kontraksi otot-otot yang terdapat diantara tuliang – tuliang rusuk , paru-paru turut mengembang, voliumenya menjadi besar sedangkan tekanannya menjadi liebih kecili dari pada udara diliuar , sehingga udara liuar dapat masuk kedaliam paru-paru.
• Pernafasan perut : menggunakan gerakan otot
diafragma, Otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma yang semulia cembung menjadi agak rata sehingga paru-paru dapat mengembang kearah
BERSIN
•
Saliuran hidung akan mengeliuarkan refeks bersin
pada saat saliuran hidung teriritasi olieh masuknya
partikeli debu
•
Mekanisme bersin :
–
Seli pembau didaerah olifaktorius yang berada pada
seliaput liendir hidung terangsang
impulis akan
dikirim ke otak
timbuli perintah dari otak untuk
otot pernafasan tertentu berkontraksi
udara
akan dihirup daliam – daliam
gliotis terbuka dan
liangit – liangit liunak pada posisi rendah kemudian
udara akan dikeliuarkan dengan keras melialiui
PROSES PERTUKARAN GAS DIDALAM
PARU - PARU
•
Daliam sistim pernafasan terdapat 4 fungsi
utama yaitu :
1. Ventiliasi paru yaitu keliuar masuknya udara
antara atmosfer dan aliveolii paru
2. Difusi O2 dari udara dan CO2 dari darah
dialiveolii
3. Transport O2 dan CO2 daliam darah dari
cairan tubuh ke dan dari seli
Perubahan voliume paru pada berbagai keadaan
pernafasan
• Volume tidal : TV (Tidali Voliume)
– yaitu voliume udara yang masuk / keliuar dari hidung sewaktu bernafas daliam keadaan istirahat sebesar 500cc
• Volume cadangan ekspirasi ( suplemen ) : ERV (Expiration Reserve Voliume)
– voliume udara ekspirasi yang masih dapat dikeliuarkan seteliah ekspirasi normali , sebesar 1250 cc
• Volume cadangan inspirasi ( Komplemen) : IRV (Inspiration Reserve Voliume)
– voliume udara inspirasi yang masih dapat dihirup seteliah inspirasi normali ,sebesar 3000 cc
• Kapasitas Vital ( Vital volume) :
– voliume supliemen + voliume tidali + voliume kompliemen = voliume udara maksimali yang dapat dikeliuarkan daliam 1x ekspirasi seteliah inspirasi maksimali , voliumenya sebesar 4750 cc
• Volume residu : RV (Residuali Voliume)
2.
Pernapasan Cheyne stokes
: Pernafasan
kadang-kadang apnoe, frekuensi pernafasan di
bawah 20x/menit.
3
. Pernafasan Biot
: Pernafasan yang tidak teratur
ritmenya dan kadang-kadang diikuti apnoe
Fisiologi pernafasan
•
Pengendaliian pernafasan :
–
Kemoreseptor daliam pernafasan
–
Pusat pernafasan
–
Faktor – factor yang berpengaruh
terhadap polia pernafasan
•
Ventiliasi paru
•
Hukum Boylie
•
Otot pernafasan dan fungsinya
Hukum Boylie
• Pada waktu satu kalii bernafas terjadi 2 hali yang selialiu
bergantian :
– Menarik nafas / inspirasi
– Menghembuskan nafas / ekspirasi
• Inspirasi terjadi karena terdapat seliisih tekanan udara
diliuar tubuh dengan tekanan udara didaliam paru – paru
• Berdasarkan hukum Boylie : P1 X V1 = P2 X V2
– Jika voliume meningkat maka tekanan menurun – Jika voliume menurun maka tekanan meningkat • Maka udara akan mengaliir dari tempat yang
PROSES PERNAFASAN – HUKUM
Boylie`s
• Inspirasi → bersifat aktif
• Seliama inspirasi terjadi kontraksi otot diafragma dan
intercosta eksterna, hali ini akan meningkatkan voliume intrathorak → menurunkan tekanan intratorak → tekanan intraplieurali makin negatif → paru berkembang → tekanan intrapulimonary menjadi makin negatif → udara masuk paru.
• Ekspirasi → bersifat pasif
• Seliama ekspirasi terjadi reliaksasi otot diafragma dan
interkosta eksterna, hali ini akan menurunkan voliume
OTOT PERNAFASAN DAN FUNGSINYA
• Pada INSPIRASI membutuhkan kontraksi otot dan
energi
1.Diafragma, yaitu otot berbentuk kubah yang jika sedang reliaks akan memipih saat berkontraksi dan memperbesar rongga toraks ke arah inferior.
2.Otot interkostal eksternal mengangkat iga ke atas dan ke depan saat berkontraksi sehingga memperbesar rongga toraks ke arah anterior dan superior.
3.Otot -otot sternokleidomastoid, pektoralis
mayor, serratus anterior, dan otot skalena daliam pernafasan aktif atau pernafasan daliamjuga akan
•
EKSPIRASI
pada pernafasan yang tenang
dipengaruhi olieh reliaksasi otot dan disebut proses
pasif.
1.otot interkostal internal
menarik kerangka iga
ke bawah dan
2.otot abdomen
berkontraksi sehingga mendorong
isi abdomen menekan diafragma.
•
Otot-otot
inspirasi memperbesar
rongga toraks
dan meningkatkan voliumenya.
tiga liangkah daliam proses oksigenasi
yaitu :
–
ventiliasi,
Ventilasi
•
Ventilasi adalah proses keluar
masuknya udara dari dan ke paru.
•
Ventiliasi paru mencakup gerakan dasar atau
kegiatan bernafas (inspirasi dan ekspirasi).
•
Udara yang masuk dan keliuar terjadi karena
adanya perbedaan tekanan antara
intraplieura dengan tekanan atmosfer,
•
dimana pada saat inspirasi tekanan
intraplieurali liebih negatif (752 mmHg) dari
pada tekanan atmosfer (760 mmHg)
Faktor – faktor yang berpengaruh
terhadap ventilasi
• Kebersihan jalian nafas,
– adanya sumbatan atau obstruksi jalian nafas akan menghaliangi masuk dan keliuarnya udara dari dan ke paru.
• Adekuatnya sistem saraf pusat dan pusat pernafasan.
• Adekuatnya pengembangan dan pengempisan paru-paru
• Kemampuan otot-otot pernafasan seperti :
– diafragma,
– Muskulius eksternali interkosta,
– Muskulius internali interkosta,
Perfusi paru
• Perfusi paru adalah gerakan darah yang
melewati sirkulasi paru untuk dioksigenasi,
• pada sirkuliasi paru darah deoksigenasi mengaliir daliam
arteri pulimonaris dari ventrikeli kanan jantung.
• Darah ini memperfusi paru bagian respirasi dan ikut
serta daliam proses pertukaran oksigen dan karbondioksida di kapilier dan aliveolius.
• Sirkuliasi paru merupakan 8-9% dari curah jantung. • Sirkuliasi paru bersifat feksibeli dan dapat
mengakomodasi variasi voliume darah yang besar sehingga dapat dipergunakan jika sewaktu-waktu
terjadi penurunan voliume atau tekanan darah sistemik
• Adekuatnya pertukaran gas daliam paru dipengaruhi olieh
keadaan ventiliasi dan perfusi.
• Pada orang dewasa sehat pada saat istirahat ventiliasi
aliveoliar
• (voliume tidali = V) sekitar 4,0 lit/menit, sedangkan aliiran
darah kapilier pulimonali (Q) sekitar 5,0 lit/ menit,
• sehingga rasio ventiliasi dan perfusi adaliah : – Aliveoliar ventiliasi (V) = 4,0 lit/mnt = 0,8
– Aliiran darah kapilier pulimonar(Q) 5,0 lit/mnt
• Besarnya rasio ini menunjukkan adanya keseimbangan
pertukaran gas.
• Misali jika ada penurunan ventiliasi karena sebab tertentu
maka rasio V/Q akan menurun sehingga darah yang mengaliir ke aliveolius kurang mendapatkan oksigen.
• Demikian halinya jika perfusi kapilier terganggu sedangkan
Difusi
• Difusi adalah pergerakan molekul dari area dengan konsentrasi tinggi ke area konsentrasi rendah.
• Oksigen terus menerus berdifusi dari udara daliam aliveolii ke
daliam aliiran darah dan karbondioksida (CO2) terus berdifusi dari darah ke daliam aliveolii.
• Difusi udara respirasi terjadi antara aliveolius dengan membran
kapilier.
• Perbedaan tekanan pada area membran respirasi akan
mempengaruhi proses difusi.
• Misalinya pada tekanan parsiali (P)O2 di aliveolii sekitar 100
mmHg , tekanan parsiali pada kapilier pulimonali 60 mmHg sehingga oksigen akan berdifusi masuk daliam darah.
• Berbeda dengan CO2 , dimana PCO2 daliam kapilier 45 mmHg
Pengendaliian pernafasan
•
Kemoreseptor daliam pernafasan
•
Pusat pernafasan
•
Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap polia
• Banyak faktor yang mempengaruhi liaju dan
kedaliaman pernapasan yaitu adanya perubahan kadar oksigen, karbon dioksida dan ion
hidrogen daliam darah arteri.
• Perubahan tersebut menimbulikan perubahan kimia dan menimbulikan respon dari sensor yang disebut
kemoreseptor.
• Ada 2 jenis kemoreseptor, yaitu
– kemoreseptor pusat yang berada di medulilia dan
– kemoreseptor perifer yang berada di badan aorta dan karotid pada sistem arteri.
a. Kemoreseptor pusat
,
–
dirangsang olieh peningkatan kadar karbon
dioksida daliam darah arteri, cairan serebrospinali
–
peningkatan ion hidrogen dengan merespon
peningkatan frekuensi dan kedaliaman
pernapasan.
b. Kemoreseptor perifer
,
–
reseptor kimia ini peka terhadap perubahan
konsentrasi oksigen, karbon dioksida dan ion
hidrogen.
–
Misalinya adanya penurunan oksigen,
Pusat Pernapasan
• Pusat pernapasan terdiri dari area OTAK yang bertanggung jawab untuk kontrol otomatis pernapasan.
• Seli-seli saraf di bagian batang otak yang liebih rendah, yang dikenali sebagai MEDULA OBLONGATA , memulai dan mengatur ritme pernafasan .
• Bidang liain dari batang otak, disebut PONS, mengandung sel-sel saraf yang mempengaruhi tingkat pernapasan.
• Impuls saraf perjalanan dari daerah-daerah ke otot-otot pernapasan, menyebabkan inspirasi dan
ekspirasi.
• Kemoreseptor seli terlietak di medulia dan arteri utama
FAKTOR – FAKTOR YANG
BERPENGARUH TERHADAP POLA
PERNAFASAN
•
faktor_faktor yang mempengaruhi oksigenasi
–
Fisioliogis
•
Saraf otonomik
•
Hormone dan obat
•
Aliergi pada saliuran napas
–
Perkembangan
–
Periliaku
Faktor Fisioliogis
• Setiap kondisi yang mempengaruhi kardiopulimunar
secara liangsung akan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
• Menurunnya kapasitas pengikatan O2 seperti pada
anemia
• Menurunnya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti
pada obstruksi saliuran napas bagian atas.
• Hipovoliemia sehingga tekanan darah menurun
mengakibatkan transpor O2 terganggu.
• Meningkatnya metaboliisme seperti adanya infeksi,
demam, ibu hamili, liuka dan liain-liain.
• Kondisi yang mempengaruhi pergerakan dinding dada
Faktor Perkembangan
• Bayi prematur : disebabkan kurangnya pembentukan surfactan
• Bayi dan anak : adanya risiko infeksi saliuran pernapasan akut
• Anak usia sekolah dan remaja : resiko infeksi saliuran pernapasan dan merokok
• Dewasa muda dan pertengahan : diet yang tidak sehat, kurang aktivitas, stress yang
mengakibatkan penyakit jantung dan paru-paru
• Dewasa tua : adanya proses penuaan yang
Faktor Periliaku
• Perilaku atau gaya hidup baik secara liangsung maupun tidak liangsung mempengaruhi kemampuan tubuh daliam memenuhi kebutuhan oksigen.
• Nutrisi : misalinya :
– pada obesitas mengakibatkan penurunan ekspansi paru,
– gizi yang buruk menjadi anemia sehingga daya ikat oksigen berkurang,
– diet yang tinggi liemak menimbulikan arteriosklierosis.
• - Exercise, exercise akan meningkatkan kebutuhan oksigen.
• - Merokok : nikotin menyebabkan vasokonstriksi pembuliuh darah perifer dan koroner.
• - Substance abuse (alikoholi dan obat-obatan) :
– menyebabkan intake nutrisi/Fe menurun mengakibatkan penurunan hemogliobin,
– alikoholi menyebabkan depresi pusat pernapasan.
• Faktor Lingkungan – Tempat kerja
– Suhu liingkungan
– Ketinggian tempat dari permukaan liaut
• Faktor Emosi
– Percepatan frekuensi nadi merupakan suatu reaksi
tubuh terhadap emosi seperti takut, cemas dan marah.
– kerja jantung dipengaruhi olieh impulis dari pusat
yang liebih tinggi di otak dengan jalian hypotaliamus yang menstimuliasi pusat cardiac (Penghambat dan pemacu jantung) di medulilia otak. Jaringan
penggerak pusat tersebut membawa impulis ke
• Faktor Kesehatan
– Pada orang sehat, sistem cardio vaskulier sering mempengaruhi distribusi oksigen daliam seli
tubuh.
– Penyakit sistem pernafasan dapat menyebabkan hypoxemia, karena hemogliobin membawa
oksigen dan karbondioksida.
• Faktor Latihan
– Latihan fisik atau aktifitas meningkatnya
pernafasan dan kebutuhan oksigen daliam tubuh.
Perubahan-perubahan fungsi jantung
yang mempengaruhi kebutuhan
oksigenasi :
1. Gangguan konduksi
seperti disritmia
(takikardia / bradikardia)
2. Perubahan cardiac output
. Menurunnya
cardiac output seperti pada pasien decomp
menimbulikan hipoksia jaringan.
3. Kerusakan fungsi katup
seperti pada stenosis,
obstruksi, regurgitasi darah mengakibatkan