PENDAHULUAN
Pada umumnya tujuan suatu perusahaan adalah untuk mencapai laba yang akan tetap terus menjamin kelangsungan hidup usahanya. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan harus mempertahankan aktivitasnya yang terdiri dari beberapa macam komponen, diantaranya adalah tenaga kerja, modal dan peralatan yang mendukung aktivitas usahanya.
Dalam membuat suatu laporan keuangan yaitu yang berisi informasi tentang neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas, haruslah mudah dipahami, handal, relevan dan dapat diperbandingkan. Salah satu pos yang sangat berpengaruh
dalam laporan keuangan adalah aktiva tetap karena jumlah aktiva tetap dalam setiap perusahaan relatif besar. Harga perolehan aktiva tersebut menggambarkan keadaan yang sebenarnya, maka harga perolehan harus dialokasikan pada setiap periode yang menikmati masa manfaat aktiva tersebut.
Berbicara mengenai aktiva tetap tidak terlepas dari kebijakan dan metode penyusutan. Penyusutan adalah suatu metode untuk mengalokasikan harga perolehan aktiva tetap ke setiap periode akuntansi. Pemilihan metode penyusutan tidak dapat dilakukan secara sembarangan atau berdasarkan kebiasaan saja, tetapi juga harus memperhatikan pola penggunaan aktiva tetap. Metode penyusutan haruslah dilakukan dengan benar dan
ANALISIS DAMPAK PENERAPAN METODE
PENYUSUTAN AKTIVA TETAP INSTALASI
TRANSMISI DISTRIBUSI PERUSAHAAN DAERAH
AIR MINUM KABUPATEN BANYUMAS
Widodo Wibisono
ABSTRACT
This research intent to know relevant depreciation method with fixed asset purpose pattern that proprietary with corporate if utilize straight line depreciation method compared with by declining balance depreciation method.
Observational type that is utilized is case study. analysis's method that is utilized in research is test method cochran ’ s q tests and quiz t. Hyphotesis testing
observational result point out cochran’s q tests as big as 0,368, so gets to be
tepat serta mempertimbangkan untung ruginya di masa yang akan datang.
Jika penggunaan metode penyusutan tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum atau kondisi perusahaan maka akan mempengaruhi terhadap laba yang dihasilkan. Sedangkan laba merupakan informasi penting dalam suatu laporan keuangan karena menjadi pedoman dalam menentukan kebijaksanaan investasi dan pengambilan keputusan juga untuk menilai prestasi atau kinerja perusahaan.
PERUMUSAN MASALAH
Apakah penggunaan metode penyusutan aktiva tetap pada PDAM Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Purbalingga sudah relevan dengan pola penggunaan aktiva tetap instalasi transmisi distribusi ?.
PEMBATASAN MASALAH
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa penggunaan metode penyusutan yang relevan dengan pola penggunaan aktiva tetap pada instalasi transmisi distribusi tahun perolehan 2003-2007.
TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui metode penyusutan yang relevan dengan pola penggunaan aktiva tetap yang dimiliki.
KEGUNAAN PENELITIAN
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan analisis dalam melakukan evaluasi terhadap kebijakan penggunaan metode penyusutan aktiva tetap dalam penentuan laba perusahaan.
METODE PENELITIAN 1. Objek Penelitian
Metode penyusutan aktiva tetap berwujud.
2. Lokasi Penelitian
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Banyumas yang beralamat di Jalan Prof. Dr. Soeharso Purwokerto dan PDAM Kabupaten Purbalingga yang beralamat di Jalan S. Parman No.62 Purbalingga.
3. Jenis Penelitian
Jenis yang digunakan adalah studi kasus.
4. Metode Pengumpulan Data
a. Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap obyek pengamatan.
b. Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab langsung dengan staf yang berwenang berkaitan dengan masalah penelitian.
c. Dokumentasi, yaitu
d. Studi Pustaka, yaitu
pengumpulan data melalui literatur maupun internet.
METODE ANALISIS
Untuk mengetahui apakah perusahaan sudah menerapkan metode penyusutan yang relevan dengan pola penggunaan aktiva tetap maka dilakukan analisis dengan menggunakan metode menentukan atribut (Suliyanto; 2005;30). Alat analisis yang digunakan untuk menentukan atribut adalah analisis cochran’s Q
test.
Selanjutnya hasil penelitian ini akan diuraikan secara deskriptif analisis. Sifat deskriptif ini menggambarkan pemaparan mengenai perbedaan yang signifikan besarnya laba yang dihasilkan perusahaan dikarenakan penerapan metode penyusutan aktiva tetap yang berbeda.
Perhitungan besarnya penyusutan dijadikan dasar analisis perbedaan besarnya laba yang dihasilkan untuk masing-masing metode menurut Baridwan (2004;14). Maka metode penyusutan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Metode penyusutan garis lurus
Untuk menghitung biaya depresiasi digunakan rumus sebagai berikut:
Depresiasi =
2. Metode penyusutan saldo menurun
Depresiasi = Nilai buku aktiva x tarif
Tarif tersebut diperoleh dengan menggunakan rumus:
atau dua kali tarif
penyusutan metode garis lurus.
Keterangan :
HP = Harga perolehan. NS = Nilai sisa.
n = Umur ekonomis.
Setelah seluruh perhitungan biaya penyusutan diketahui, maka untuk mengetahui apakah penggunaan metode penyusutan yang diterapkan perusahaan terdapat perbedaan yang signifikan terhadap besarnya laba yang dihasilkan, maka digunakan alat bantu statistik yaitu dengan menggunakan uji-t. Dengan menggunakan uji-t untuk perbedaan dua rata-rata maka akan dapat terlihat perbedaan yang signifikan terhadap besarnya laba yang dihasilkan perusahaan jika menggunakan metode penyusutan garis lurus dibandingkan metode penyusutan saldo menurun.
PENGUIAN HIPOTESIS
Untuk pengujian hipotesis pertama guna mengetahui metode mana yang relevan dengan pola penggunaan aktiva tetap dilakukan penetuan karakteristik aktiva tetap perusahaan dengan karakteristik aktiva tetap dengan asumsi biaya penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus (Baridwan; 1997;311).
Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menentukan formulasi
hipotesis statistik.
Hipotesis ini akan diuji dengan analisis cochran,s Q test
Ho = Jika karakteristik aktiva tetap perusahaan = karakteristik aktiva tetap untuk penyusutan garis lurus
Ha = Jika karakteristik aktiva tetap perusahaan ≠ karakteristik aktiva tetap untuk penyusutan garis lurus
b. Perhitungan nilai statistik menurut Suliyanto (2005;31)
Q =
c. Kriteria pengujian.
Dengan 0,05 , derajat kebebasan (dk) = k-1, maka :
H0 diterima, jika : Q hitung Q tabel, atau Sig. > alpha
Artinya : Semua atribut yang diuji memiliki proporsi
jawaban ya yang sama, yang berarti karakteristik aktiva tetap perusahaan = karakteristik aktiva tetap untuk penyusutan garis lurus dan penggunaan metode penyusutan yang dilakukan perusahaan sudah relevan dengan pola penggunaan aktiva tetap yang dimiliki.
H0 ditolak, jika : Q hitung > Q tabel, atau Sig. alpha
Artinya : Semua atribut yang diuji memiliki proporsi jawaban ya
yang berbeda, yang berarti karakteristik aktiva tetap perusahaan karakteristik aktiva tetap untuk penyusutan garis lurus dan penggunaan metode penyusutan yang dilakukan perusahaan belum relevan dengan pola penggunaan aktiva tetap yang dimiliki.
PEMBAHASAN
1. Sejarah Singkat Perusahaan
air minum yang ada dimanfaatkan untuk memenuhi
keperluan
kantor-kantor/instansi pemerintah dan masyarakat.
Penyediaan air bersih dalam bentuk Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga berdiri sejak disyahkannya Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 1 Tahun 1968 Tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Purbalingga Tanggal 27 Agustus 1968. Sejak didirikan sistem air bersih dari tahun 1927 sampai dengan 26 Agustus 1968 masih Saluran Air Minum (SAM) yang merupakan bagian daripada Dinas Pekerjaan Umum kabupaten Purbalingga. Pada saat itu airnya diambil dari daerah Kabupaten Banyumas. Sedangkan setelah menjadi PDAM diambilkan dari sumber mata air di Desa Walik Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga.
Daerah pelayanan PDAM Purbalingga sampai dengan tahun 2007 telah meliputi 9 kecamatan yaitu kecamatan Padamara, Karangjambe, Bobotsari, Bojongsari, Mrebet, Bukateja, Kemangkon, Kutasari dan Rembang.
2. Kebijakan Perusahaan
Mengenai Aktiva Tetap
Tabel 1 : Jenis Aktiva Tetap serta tarif penyusutan Aktiva Tetap di PDAM Kabupaten Purbalingga
PEMBAHASAN
1. Perhitungan Depresiasi
Metode penyusutan aktiva tetap yang digunakan untuk analisis ini adalah metode penyusutan garis lurus dan metode penyusutan saldo menurun. Hasil perhitungan aktiva tetap Instalasi Transmisi Distribusi PDAM Kabupaten Banyumas untuk biaya penyusutan antara tahun
2003-2007 dapat dilihat pada tabel 3 dan 4 berikut ini :
Tabel 2 : Biaya
penyusutan aktiva tetap pada Instalasi Transmisi Distribusi pada
Kabupaten Banyumas. dengan
Metode Garis Lurus.
No. Jenis Aktiva Tetap % Masa
Manfaat Kelompok
1 Bangunan 5% 20 tahun 4
2 Instalasi Transmisi Distribusi 5% 20 tahun 4
3 Instalasi Sumber 5% 20 tahun 4
4 Instalasi Pemompaan 6,25% 16 tahun 3
5 Instalasi Pengolahan 6,25% 16 tahun 3
6 Instalasi Pearalatan Umum 12,5% 8 tahun 2
7 Alat Transportasi 6,25% 16 tahun 3
8 Alat Bengkel/Pertukangan 12,5% 8 tahun 2
Th Harga
Perolehan
Metode Garis Lurus
2003 2004 2005 2006 2007
2003 344.414.890,02 17.220.744,50 17.220.744,50 17.220.744,50 17.220.744,50 17.220.744,50 2004 7.900.515.775,42 395.025.788,77 395.025.788,77 395.025.788,77 395.025.788,77 2005 782.315.059,29 39.115.752,97 39.115.752,97 39.115.752,97 2006 371.005.737,26 18.550.286,86 18.550.286,86 2007 3.073.169.334,39 153.658.466,72
Jumlah
Tabel 3 : Biaya penyusutan aktiva tetap Instalasi Transmisi Distribusi pada Kabupaten Banyumas dengan Metode Saldo Menurun.
Thn
Perolehan HargaMetode Saldo Menurun
2003 2004 2005 2006 2007
2003 344.414.890,02 34.441.489,00 30.997.340,10 27.897.606,09 25.107.845,48 22.597.060,93 2004 7.900.515.775,42 790.051.577,54 711.046.419,79 639.941.777,81 575.947.600,03 2005 782.315.059,29 78.231.505,93 70.408.355,34 63.367.519,80 2006 371.005.737,26 37.100.573,73 33.390.516,35 2007 3.073.169.334,39 307.316.933,44
Jumlah
34.441.489,00 821.048.917,64 817.175.531,81 772.558.552,36 1.002.619.630,55
Sedangkan hasil perhitungan aktiva tetap Instalasi Transmisi Distribusi PDAM Kabupaten Purbalingga untuk biaya penyusutan antara tahun 2003-2007 dapat dilihat pada tabel 4 dan 5 berikut ini :
Tabel 4 : Biaya penyusutan aktiva tetap pada Instalasi Transmisi Distribusi pada Kabupaten Purbalingga dengan Metode Garis Lurus.
Thn Harga Perolehan
Metode Garis Lurus
2003 2004 2005 2006 2007
2003 569.276.947,42 28.463.847,37 28.463.847,37 28.463.847,37 28.463.847,37 28.463.847,37 2004 7.519.661.791,00 375.983.089,55 375.983.089,55 375.983.089,55 375.983.089,55 2005 1.705.152.008,00 85.257.600,40 85.257.600,40 85.257.600,40 2006 944.895.954,00 47.244.797,70 47.244.797,70 2007 1.993.713.294,00 99.685.664,70
Jumlah
28.463.847,37
404.446.936,
92 489.704.537,32 536.949.335,02 636.634.999,72
Tabel 5 : Biaya penyusutan aktiva tetap Instalasi Transmisi Distribusi pada Kabupaten Purbalingga.
Thn Harga Perolehan
Metode Saldo Menurun
2003 2004 2005 2006 2007
2003 569.276.947,42 56.927.694,74 51.234.925,27 46.111.432,74 41.500.289,47 37.350.260,52 2004 7.519.661.791,00 751.966.179,10 676.769.561,19 609.092.605,07 548.183.344,56 2005 1.705.152.008,00 170.515.200,80 153.463.680,72 138.117.312,65 2006 944.895.954,00 94.489.595,40 85.040.635,86 2007 1.993.713.294,00 199.371.329,40
Jumlah
56.927.694,7 4
803.201.104, 37
893.396.194, 73
898.546.170, 66
Untuk pengujian hipotesis karakteristik aktiva tetap yang dimiliki perusahaan dibandingkan dengan karekteristik aktiva tetap yang diungkapkan oleh Baridwan (1992;311) dengan asumsi biaya penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus. Berdasarkan
hasil penelitian dan analisis data yang telah diolah, beberapa karakteristik tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kegunaan ekonomis aktiva tetap menurun proporsional setiap periode dapat dilihat dari jumlah biaya penyusutan pada tabel 6 berikut ini :
Tabel 6 : Jumlah Biaya Penyusutan berdasarkan metode garis lurus
Tahun Banyumas Purbalingga
2003 Rp 17.220.744,501 Rp 28.463.847,37 28.463.847,371 2004 Rp 412.246.533,272 Rp 404.446.936,92
404.446.936,921 2005 Rp 451.362.286,237 Rp 489.704.537,32
489.704.537,321 2006 Rp 469.912.573,100 Rp 536.949.335,02
536.949.335,021 2007 Rp 623.571.039,820 Rp 636.634.999,72
636.634.999,721
2. Biaya reparasi dan pemeliharaan tiap-tiap periode jumlahnya relatif tetap setiap tahunnya. Biaya reparasi dan pemeliharaan tiap tahunnya dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini :
Tabel 7 : Biaya Reparasi dan Pemeliharaan
Tahun
Biaya Reparasi dan Pemeliharaan (Rp)
Banyumas Purbalingga
3. Biaya ekonomis berkurang karena lewatnya waktu
Ada 2 teori yang mendukung kriteria menurut Baridwan yaitu berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Kieso, Weygandt dan Warfield (2002; 62) bahwa metode garis lurus mempertimbangkan
penyusutan sebagai fungsi dari waktu bukan fungsi dari penggunaan. Sedangkan teori menurut Suadi (1994; 128)
bahwa metode tersebut merupakan fungsi dari waktu artinya dipakai atau tidak, aktiva akan mengalami kemunduran.
4. Penggunaan aktiva tiap-tiap periode relatif tetap
Penggunaan aktiva tetap Instalasi Transmisi Distribusi dapat dilihat dari jumlah data pelanggannya yang dapat dilihat pada tabel 8 dan 9 berikut ini :
Tabel 8 : Data Pelanggan Aktif Kabupaten Banyumas
No. Golongan 2003 2004 2005 2006 2007
1. Sosial umum 142 142 146 148 148
2. Sosial Khusus 508 536 664 590 623
3. Rumah Tangga A&B
30.002 31.946 33.13 4
34.023 35.510 4. Instansi
Pemerintah&Swasta
223 225 230 228 232
5. Niaga Kecil&Besar 2.675 2.817 2.919 2.900 2.960 6. Industri
Kecil&Besar
9 10 13 13 13
Total 33.559 35.676 37.10
6
37.902 39.486
Tabel 9 : Data Pelanggan Aktif Kabupaten Purbalingga
No. Golongan 2003 2004 2005 2006 2007
1. Sosial umum 20 26 25 36 42
2. Sosial Khusus 286 289 306 311 314
3. Rumah Tangga A&B 18.00 2
18.121 18.93 1
19.53 3
20.27 6 4. Instansi
Pemerintah&Swasta
718 798 757 820 828
5. Niaga Kecil&Besar 496 493 498 514 524 6. Industri Kecil&Besar 36 36 35 37 41
Total 19.55
8
19.763 20.55
2
21.25
1
22.02
PENGUJIAN HIPOTESIS
Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menentukan formulasi
hipotesis statistik.
Hipotesis ini akan diuji dengan analisis Cochran,s Q test
Ho = Jika karakteristik aktiva tetap perusahaan = karakteristik aktiva tetap untuk penyusutan garis lurus.
Ha = Jika karakteristik aktiva tetap perusahaan karakteristik aktiva tetap untuk penyusutan garis lurus.
2. Dasar pengambilan
keputusan.
Jika Asymp.sig> 0,05 , maka Ho diterima yang berarti semua atribut yang diuji memiliki proporsi jawaban yang sama.
Jika Asymp.sig< 0,05 , maka Ha diterima yang berarti semua atribut yang diuji memiliki proporsi jawaban
ya yang berbeda.
Setelah dilakukan pengolahan data dengan
menggunakan software SPSS
didapatkan nilai probabilitas Cochran’s Q test = 0,368 yang dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini :
3. Hasil Pengujian Hipotesis.
Pada tabel 10 dapat dilihat bahwa untuk PDAM Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Purbalingga nilai Sig.> Alpha (0,368 > 0,05) sehingga Ho
diterima artinya bahwa semua atribut yang diuji memiliki proporsi jawaban ya yang sama, yang berarti karakteristik aktiva tetap perusahaan = karakteristik aktiva tetap untuk penyusutan garis lurus dan penggunaan metode penyusutan yang dilakukan perusahaan sudah relevan dengan pola penggunaan aktiva tetap yang dimiliki.
Tabel 10 : Cochran,s Q test
Kabupaten N Cochran’s Q Df Asymp.sig
Banyumas 5 2,000 2 0,368
KESIMPULAN
Metode penyusutan aktiva tetap yang digunakan PDAM Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Purbalingga (Metode penyusutan garis lurus) sudah relevan dengan pola penggunaan aktiva tetap berupa Instalasi Transmisi Distribusi. Terbukti pada pola penggunaannya yang relatif tetap yang dapat dilihat dari jumlah data pelangan aktifnya yang setiap tahun relatif tetap.
IMPLIKASI
Pihak manajemen
perusahaan agar dapat memperhatikan biaya reparasi dan biaya pemeliharaan yang tidak begitu besar akan tetapi diusahakan konstan secara proporsional disesuaikan dengan jumlah pembelian aktiva tetap Instalasi Transimiasi Distribusi untuk perluasan jaringan, dan Pihak manajemen PDAM Kabupaten Purbalingga agar lebih menjaga asset perusahaannya agar tidak terjadi kembali kerugian yang disebabkan karena kebakaran yang berdampak pada laporan laba (rugi) yang menunjukkan posisi rugi.
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Suadi, 1994. Akuntansi Keuangan Menengah, Edisi Kesatu, STIE YKPN, Yogyakarta.
Djarwanto Ps. dan Pangestu Subagyo, 2005. Statistik Induktif, Edisi Kelima, BPFE, Yogyakarta.
Harahap, Sofyan Syafri, 2001.
Akuntansi Aktiva Tetap, Edisi Pertama, Raja Grafindo, Jakarta.
______, 2001, Teori Akuntansi, Edisi Revisi, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Harnanto, 2002. Akuntansi Keuangan Menengah, Buku 1, BPFE, Yogyakarta.
_______, 1992. Akuntansi Keuangan Intermediate, Edisi Kedua, liberty, Yogyakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia, 1992.
Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt & Terry D. Warfield, 2002.
Akuntansi Intermediate, Edisi Kesepuluh, Erlangga, Yogyakarta.
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 1999. Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.
Terjemahan Nugroho Widjajanto, Erlangga, Jakarta.
Suliyanto, 2005. Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran, Edisi Pertama, Ghalia Indonesia, Bogor.
Zaki, Baridwan, 1999.