BAB II
URAIAN TEORITIS
2.1 Pentingnya Sistem
Dari segi etimologi, kata sistem sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu “Systema”, yang dalam bahasa inggris dikenal dengan “system”. Menurut berbagai
literatur, sistem mempunyai suatu pengertian yaitu bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan yang tidak terpisahkan.
Menurut filsuf Stoa, sistem adalah gabungan keseluruhan langit dan bumi yang bekerja bersama-sama, sehingga dapat kita lihat bahwa sistem terdiri dari unsur-unsur yang bekerjasama membentuk suatu keseluruhan dan apabila salah satu unsur
tersebut hilang atau tidak berfungsi, maka gabungan keseluruhan tersebut tidak dapat lagi kita sebut suatu sistem (Ikhsan Arfan, 2008: 21-22).
Buckley mengatakan bahwa sistem adalah suatu kebulatan atau totalitas yang berfungsi secara utuh, disebabkan adanya saling ketergantungan diantara bagian-bagiannya. Sedangkan H. Kerzner menambahkan, sistem adalah sekelompok
komponen yang terdiri dari manusia atau bukan manusia (non human) yang diorganisir dan diatur sedemikian rupa sehingga komponen-komponen tersebut dapat
bertindak sebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan, sasaran bersama atau hasil akhir.
Pengertian ini mengandung arti pentingnya aspek pengaturan dan pengorganisasian
komponen dari suatu sistem untuk mencapai sasaran bersama, karena bila tidak ada sinkronisasi dan koordinasi yang tepat, maka kegiatan masing-masing komponen,
sub-sistem, atau bidang dalam suatu organisasi akan kurang saling mendukung. Karena setiap perusahaan atau hotel mempunyai kebutuhan informasi yang berbeda, maka tiap perusahaan atau hoteljuga akan menggunakan sistem informasi laporan
pendataan yang berbeda.
Pendekatan sistem memberikan banyak manfaat dalam memahami lingkungan
kita. Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu pandangan dari sudut pandangan sistem, yang berusaha menemukan struktur unsur yang membentuk sistem tersebut dan mengidentifikasi proses bekerjanya setiap unsur yang membentuk sistem
tersebut. Dengan memahami struktur sistem dan proses sistem, seseorang akan dapat menjelaskan mengapa tujuan suatu sistem dan proses sistem, seseorang akan dapat
menjelaskan mengapa tujuan suatu sistem tidak tercapai.
Ada dua bentuk sistem yang berlaku dalam sebuah perusahaan atau hotel. Kedua bentuk tersebut yakni sistem formal dan informal. Sistem formal adalah sistem
yang memungkinkan pendelegasian otoritas dimana sistem formal memperjelas struktur, kebijakan, dan prosedur yang harus diikuti oleh anggota organisasi.
strategi dalam memenuhi tujuan organisasi dengan tetap memperhatikan faktor
lingkungan yang ada. Sedangkan sistem informal adalah sistem yang lebih berdimensi hubungan antara pribadi yang tidak ditunjukkan dalam struktur formal.
2.2 Karakteristik Sistem
Tanpa memperdulikan asal-usulnya, semua sistem memiliki beberapa
karakteristik yang sama. Beberapa penjelasan mengenai sistem di atas, maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa sebuah sistem memiliki karakteristik tersebut antara
lain:
a. Komponen
Sebuah sistem terdiri dari komponen-komponen atau elemen yang saling
berkaitan satu dengan yang lain dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan sistem. Komponen sistem merupakan sub sistem itu sendiri (komponen).
b. Batas
Suatu sistem mempunyai suatu batas. Batas sistem juga membantu mengidentifikasi komponen-komponen sebuah sistem. Batas sistem ada yang mudah
c. Penghubung
Jika batas sebuah sistem telah diidentifikasi, maka perlu ditentukan penghubung. Penghubung berfungsi menghubungkan komponen-komponen sistem
atau menghubungkan sebuah sistem dengan sistem yang lain. Penghubung dirancang untuk menciptakan kemandirian antara komponen atau subsitem.
d. Tujuan
Sebuah sistem harus melayani setidaknya satu tujuan, tetapi ia dapat melayani beberapa tujuan.
2.3 Alasan Membangun Sistem
Ada beberapa alasan kenapa perusahaan atau hotel perlu membangun sebuah
sistem. Dalam sebuah perusahaan besar atau hotel besar, informasi yang diperlukan sangat banyak dan bervariasi. Dalam era dimana pertanggungjawaban merupakan
titik perhatian dalam pihak yang tekait, kegunaan sistem akan semakin dirasakan.
1.Tuntutan Zaman
Meningkatnya perkembangan teknologi informasi saat ini telah menciptakan
kondisi persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu, peran sistem Income Audit juga semakin dituntut untuk lebih berkembang. Hotel yang menggunakan sistem
informasi yang ada menuntut untuk pengambilan keputusan yang lebih cepat dan
akurat.
2.Fleksibilitas
Pada dasarnya setiap organisasi akan selalu berkembang. Perkembangan akan dapat dilakukan dengan memperkenalkan produk yang baru, menjual lini yang tidak menguntungkan dan membeli yang menguntungkan, dan lain-lain. Perubahan yang
terjadi dalam industri perhotelan biasanya akan membuat sistem informasi yang dimilikinya diubah pula. Suatu sistem dikatakan fleksibel apabila sistem tersebut
dapat mengatasi perubahan-perubahan yang terjadi dalam hotel tanpa perlu adanya perombakan besar.
3.Kemajuan Teknologi Informasi
Sampai saat ini kebutuhan akan teknologi informasi sudah merupakan kebutuhan dasar bagi setiap hotel atau perusahaan, terutama dalam menjalankan
aktivitasnya.Teknologi informasi merupakan senjata strategi, dan memanfaatkan terknologi informasi menjadi amat penting karena:
a. meningkatkan efisiensi operasi.
b. mendukung inisiatif strategis. c. memperluas batas organisasional.
2.4 Pengertian Hotel
Secara harfiah, kata Hotel dulunya berasal dari kata HOSPITIUM (bahasa latin), artinya ruang tamu. Dalam jangka waktu yang cukup lama, kata hospitium
mengalami proses perubahan pengertian, kata tersebut digunakan untuk membedakan antara Guest House dengan Mansion House (rumah besar) yang berkembang pada saat itu, maka rumah-rumah besar disebut dengan Hostel. Rumah-rumah besar atau
hostel ini disewakan kepada masyarakat umum untuk menginap dan beristirahat sementara waktu, yang selama menginap para penginap dikoordinator oleh seorang
host, dan semua tamu-tamu yang (selama) menginap harus tunduk kepada peraturan yang dibuat atau ditentukan oleh host (host hotel). Sesuai dengan perkembangan dan tuntutan orang-orang yang ingin mendapatkan kepuasan, tidak suka dengan aturan
atau peraturan yang terlalu banyak sebagaimana dalam hostel, kata hostel lambat laun mengalami perubahan. Huruf “s” pada kata hostel tersebut menghilang atau
dihilangkan orang, sehingga kemudian kata hostel berubah menjadi hotel seperti apa yang kita kenal sekarang.
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, kata hotel berasal dari kata hostel, kata
tersebut konon diambil dari bahasa Perancis kuno. Bangunan publik ini sudah disebut-sebut sejak akhir abad ke-17. Maknanya berarti, “tempat penampungan buat
2.4.1 Pengertian Hotel Menurut Hotel Proprietors Act, 1956,adalah:
Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman, dan fasilitas kamar untuk tidur kepada
orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus. Sedangkan pengertian hotel yang dimuat oleh Grolier Electronic Publishing Inc.
(1995), menyebutkan bahwa: Hotel adalah usaha komersial yang menyediakan tempat menginap makanan, dan pelayanan-pelayanan lain untuk umum.
2.4.2 Pengertian Hotel di Indonesia
Dengan mengacu pada pengertian-pengertian tersebut di atas, dan untuk menertibkan perhotelan di Indonesia, Pemerintah menurunkan peraturan yang
dituangkan dalam surat keputusan Menparpostel No. KM 37/PW.340/MPPT-86, tentang Peraturan Usaha dan Penggolongan Hotel. Bab I, Pasal I, Ayat (b) dalam SK tersebut menyebutkan bahwa: “Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang
mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang
dikelola secara komersil”.
Kata ‘akomodasi’ yang diserap ke dalam bahasa Indonesia dari kata bahasa
(2) penyesuaian diri, dan (3) pergunaan. Ketiga makna itu tidak ada kaitannya dengan
maksud kata ‘akomodasi’ dalam ayat di atas. Makna ‘penginapan’ menurut kamus itu ialah accommodations (memakai –s). Penjelasan ‘akomodasi’ tercantum dalam Bab I,
Pasal I, Ayat (a) sebagai berikut: “Akomodasi adalah wahana untuk menyediakan pelayanan jasa penginapan, yang dapat dilengkapi dengan pelayanan makan dan
minum serta jasa lainnya.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa, hotel adalah:
1. Suatu jenis akomodasi;
2. Menggunakan sebagian atau seluruh bangunan yang ada;
3. Menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya;
4. Disediakan bagi umum;
5. Dikelola secara komersial, yang dimaksud dengan dikelola secara komersial
adalah, dikelola dengan memperhitungkan untung atau ruginya, serta yang utama adalah bertujuan untuk mendapatkan keuntungan berupa uang sebagai tolok ukurnya.
Pengertian hotel menurut keputusan Menparpostel tersebut di atas, hendaknya dibedakan dengan penginapan atau losmen, dimana dalam keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi tersebut dijelaskan (pasal 2) bahwa penginapan
losmen, adalah suatu komersial yang menggunakan seluruh atau sebagian dari suatu
bangunan yang khusus disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan sewa kamar untuk menginap. Dengan demikian bedanya dengan hotel adalah, bahwa
penginapan tidak menyediakan pelayanan makanan dan minuman, serta jasa penunjang lainnya.
2.5 Laporan Keuangan Hotel
Hotel adalah merupakan salah satu jenis usaha atau bisnis, oleh sebab itu hotel
membutuhkan laporan keuangan hotel sebagai aplikasi akuntansi bisnis ke dalam akuntansi usaha/bisnis hotel. Tujuan dibuatnya akuntansi hotel yaitu untuk menyediakan informasi tentang operasional keuangan hotel. Akuntansi hotel ini
sendiri adalah merupakan suatu proses pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dan penyajian hasil transaksi-transaksi keuangan suatu usaha hotel, agar hasil yang telah dicapai selama periode tertentu, dapat dengan mudah diinterpretasikan oleh
manajemen dan pihak-pihak yang memerlukan, untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis di masa mendatang.
Keluaran (out-put) dari proses akuntansi tersebut berupa laporan keuangan seperti neraca (balance sheet), laporan rugi/laba (income statement), serta laporan
waktu tertentu. Laporan rugi/laba adalah laporan keuangan yang memuat informasi
angka-angka hasil penjualan produk dan biaya-biaya yang dibebankan untuk memperoleh hasil penjualan tersebut dalam suatu periode tertentu. Laporan
perubahan modal kerja usaha hotel dari dua periode berurutan, serta menunjukkan sumber dan penggunaan dari modal tersebut.
Proses akuntansi mencatat transaksi-transaksi keuangan perusahaan secara terus
menerus, dan pada akhirnya periode akuntansi, data dari transaksi keuangan tersebut akan diringkas dan disiapkan untuk menyusun laporan keuangan.
2.5.1 Siklus Laporan Keuangan
Dalam proses pembuatan laporan keuangan terdapat suatu proses yang saling
berkaitan antara satu proses dengan proses lainnya, sehingga merupakan suatu siklus (gambar 2.5.1). Siklus akuntansi adalah tahap-tahap laporan keuangan dan siap untuk
pencatatan transaksi berikutnya. Tahapan pekerjaan dalam siklus akuntasi yang dilakukan secara berulang-ulang merupakan tahapan pekerjaan.
1. Tahapan Pencatatan
Pembuatan atau penerimaan bukti pendukung transaksi (basic evidence);
Gambar 2.5.1
Siklus Akuntansi
2. Tahap Klasifikasi
Pemindah bukuan (posting) dari jurnal umum ke nomor perkiraan
yang bersangkutan di dalam buku besar (Ledger). 3. Tahap Pengikhtisaran
Penyusunan neraca percobaan (Trial Balance)
Penyusunan laporan keuangan
Penyusunan laporan keuangan harus disusun dengan cara bertahap seperti
telah diuraikan di atas, hal ini akan sangat membantu dalam proses pemeriksaan yang biasa dilakukan oleh akuntan intern maupun akuntan publik pada setiap priodenya,
sehingga kemungkinan akuntan pemeriksa akan memberikan opini yang positif terhadap Laporan Keuangan Perusahaan.
Adapun opini auditor dibagi ke dalam beberapa tingkat, yaitu:
Opini tidak memenuhi persyaratan (unqualified opinion) Opini memenuhi persyaratan (qualified opinion)
Opini penolakan atau sangkalan (disclaimer opinion) Opini yang menyatakan kerugian (adverse opinion)
4.5.2 Tujuan dan Ruang Lingkup Akuntansi
Akuntansi pada dasarnya dimaksudkan untuk menyediakan informasi keuangan
suatu kegiatan usaha yang dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan, sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Berkaitan dengan hal ini
American AccountingAssociation, mendefinisikan akuntansi adalah sebagai berikut:
”... proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tega
Definisi tersebut di atas mengandung beberapa pengertian, yaitu:
a. Bagian yang menjelaskan kegiatan akuntansi, bahwa akuntansi merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran dan pelaporan informasi
ekonomi.
b. Bagian yang menjelaskan kegunaan akuntansi, bahwa informasi ekonomi yangdihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna dalam penilaian dan
pengambilan keputusan mengenai kesatuan yang bersangkutan.
2.5.3 Tujuan Laporan Kuangan
Dibuatnya laporan keuangan tentunya mempunyai tujuan-tujuan yang berkaitan
dengan kepentingan usaha, dan tujuan-tujuan tersebut yaitu sebagai berikut:
a.Tujuan Umum
Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai
aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva neto (aktiva dikurangi kewajiban).
Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu pihak-pihak yang menggunakan laporan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam
Untuk memberikan informasi tentang lainnya mengenai perubahan dalam
aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.
Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang relevan untuk kebutuhan pemakaian laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.
b. Tujuan Kualitatif
Relevan: relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud
penggunannya. Setiap laporan harus difokuskan kepada kebutuhan umum pemakai bukan kepada pihak tertentu semata.
Dapat dimengerti: informasi harus dapat dengan mudah dimengerti oleh
para pemakainya, dan dinyatakan dalam bentuk dan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian para pemakai.
Daya uji (verifiability): informasi yang disajikan harus dapat diuji
kebenarannya oleh para pengukur yang independen dengan metode pengukuran yang sama.
Netral: informasi disajikan berdasarkan data sebenarnya dengan tidak tergantung kepada keinginan pihak tertentu.
Tepat waktu: informasi disampaikan sedini mungkin untuk menghindari
adanya pengambilan keputusan yang tertunda.
Daya banding (comparability): informasi dalam laporan keuangan harus
Lengkap: informasi disampaikan dengan memenuhi ke enam standar di
atas.
2.5.4 Pihak-Pihak Pengguna Laporan Keuangan
Laporan keuangan menyediakan informasi keuangan untuk kepentingan individu dan pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak pemilik dan pihak luar
perusahaan ingin mengetahui bagaimana posisi keuangan perusahaan dan prospeknya di masa yang akan datang. Pihak yang sangat tergantung dan paling banyak
berhubungan dengan hasil akuntansi, adalah para pemimpin perusahaan (manajemen) itu sendiri.
Dengan adanya informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, pihak
manajemen akan dapat langsung mengambil keputusan serta membuat rencana untuk masa yang akan datang. Selain dari pihak manajemenyang memerlukan informasi keuangan, pihak-pihak di luar diantaranya pihak bank, yaitu untuk keperluan
penilaian kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman yang diperoleh serta investor, kantor pajak, pemasok (supplier), dan sebagainya.
2.5.5 Penyajian Neraca
Neraca merupakan laporan yang tujuannya adalah memberikan informasi
perusahaan dikurangi dengan utang-utang. Adapun struktur neraca yang digunakan
adalah sebagai berikut:
1. penggolongan komponen-komponen neraca:
Aktiva:
Aktiva lancar Penyertaan.
Aktiva tidak terwujud Aktiva lain-lain
Kewajiban:
Kewajiban jangka pendek Kewajiban jangka panjang
Kewajiban lain-lain Modal:
Modal saham Agio saham
Selisih penilaian kembali aktiva tetap
Laba ditahan 2. aktiva lancar, terdiri atas:
d. Piutang usaha.
e. Piutang lain-lain. f. Persediaan.
g. Pembayaran dimuka.
3. Penyertaan dalam bentuk saham, obligasi atau penyertaan lainnya.
4. Aktiva tetap meliputi: tanah dan bangunan, mesin-mesin dan
peralatan,kendaraan, dan inventaris kantor.
5.Aktiva tidak terwujud, serta hasil usaha waralaba (frenchise), goodwill, dan
aktiva berwujud lainnya. 6.Aktiva lain-lain terdiri atas:
a. Aktiva dalam kontruksi.
b. Biaya yang ditangguhkan (misalnya: biaya praoperasi, biaya rehabilitasi hotel, dsb.)
c. Aktiva tidak lancar lainnya.
7.Modal saham meliputi saham preferen dan saham biasa.
8.Agio saham meliputi agio saham preferen dan agio saham biasa.
2.5.6 Penyajian Laporan Rugi dan Laba
pendapatan dan biaya-biaya ini dapat diketahui kinerja usaha hotel bersangkutan.
Adapun struktur laporan rugi dan laba dapat diuraikan sebagai berikut.
1. komponen-komponen perhitungan rugi-laba dan laba ditahan digolongkan
sebagai berikut:
Pendapatan departement:
Pendapatan department adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan
barang dan jasa pelayanan oleh masing-masing department/bagian, seperti: Kamar.
Makanan dan Minuman.
Department operasional lainnya yang melakukan penjualan karenanya memperoleh pendapatan.
Beban department:
Beban department adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh
masing-masing department/bagian, seperti: Harga pokok penjualan langsung. Gaji dan tunjangan lainnya.
Beban department lainnya. Laba department:
Beban non department:
Beban non department adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing department yang terdiri atas:
Beban umum dan administrasi. Beban pemasaran.
Beban perbaikan, pemeliharaan dan beban energi.
Beban penyisihan penggantian perabot dan perlengkapan hotel. Beban asuransi.
Beban penyusutan. Laba usaha:
Laba usaha adalah laba yang diperoleh dari jumlah laba department dikurangi
dengan jumlah beban non department. pendapatan dan beban lain-lain:
Pendapatan (beban) bunga.
Laba (rugi) penjualan aktiva tetap.
Pendapatan (beban) yang timbul dari aktivitas di luar usaha utama
perusahaan. Pos luar biasa:
Pos luar biasa merupakan pos yang mencatat tentang transaksi keuangan yang
Laba sebelum pajak penghasilan:
Jumlah laba sebelum pajak adalah jumlah laba sebelum dikurangi dengan jumlah pajak yang harus dibayarkan.
Taksiran pajak penghasilan:
Taksiran pajak merupakan perkiraan besarnya pajak terhutang yang harus dibayarkan.
Laba bersih:
Laba bersih adalah laba sebelum pajak penghasilan dikurangi dengan taksiran
pajak penghasilan. Laba ditahan awal tahun:
Apabila hotel yang dikelola dimiliki oleh beberapa orang yang menanamkan
sahamnya atau modalnya, maka laba yang ditahan adalah sebagian laba pada akhir tahun lalu yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham atau penanam modal, akan tetapi bagian laba tersebut digunakan untuk
kepentingan usaha. Koreksi masa lalu:
Koreksi masa lalu ini dibuat apabila terdapat kesalahan-kesalahan ataupun kurang tepatnya perhitungan (misalnya dalam memperhitungkan perkiraan/taksiran jumlah pajak) pada tahun lalu, kemudian diadakan
Pembagian dividen:
Pembagian dividen adalah pembagian keutungan secara merata menurut kelas surat berharga yang dimiliki oleh masing pemegang saham.
Laba ditahan akhir tahun:
Adalah sebagian dari laba yang diperoleh hotel yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham.
2.5.7 Penyajian Laporan Perubahan Posisi Keuangan
Penyajian laporan perubahan posisi keuangan harus mencakup semua aspek kegiatan pembelanjaan dan investasi selama periode yang bersangkutan. Dalam laporan perubahan posisi keuangan, dana dapat diinterpretasikan sebagai kas dan
ekuivalennya serta dapat juga diartikan sebagai modal kerja.
Komponen laporan perubahan posisi keuangan dapat digolongkan sebagai
berikut.
1.Sumber dana, yang terdiri dari:
a. Dana yang menghasilkan dari kegiatan usaha;
b. Peningkatan kewajiban jangka panjang dan kewajiban lain-lain; c. Pengeluaran saham, dan
2. Penggunaan dana, terdiri dari:
a. Pelunasan kewajiban jangka panjang dan kewajiban lain-lain; b. Penarikan kembali saham;
c. Pembayaran dividen, kecuali dividen saham atau pemecahan saham (stock split).
3. Perubahan dalam kas dan bank
2.5.8 Penyajian Informasi Tambahan
Yang disajikan dalam informasi tambahan ini adalah berkaitan dengan kegiatan analisis rasio, selalu didasarkan pada kedua jenis laporan keuangan yaitu neraca dan rugi/laba. Sekalipun merupakan informasi tambahan, tambahan informasi yang
merupakan hasil analisis tersebut, sangat diperlukan oleh pimpinan hotel di dalam menetapkan keputusan-keputusan dan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan
pengelolaan dan pengembangan hotel yang lebih baik di masa mendatang. Informasi-informasi tambahan tersebut adalah:
Analisis Rasio Keuangan, analisis rasio keuangan terdiri dari:
1. Analisis Likuiditas dan Struktur Modal a. Rasio lancar (Current Ratio)
rasio lancar tersebut dihitung dengan membagi harta lancar (seperti:
(seperti: hutang dagang, hutang bank jangka pendek, hutang jangka
panjang satu tahun, pajak, serta biaya-biaya lain). Rasio lancar tersebut digunakan untuk mengetahui kesanggupan hotel untuk memenuhi
kewajiban jangka pendeknya.
b. Rasio cair (Quick Ratio)
Rasio cair dihitung dari harta lancar dikurangi dengan persediaan, dan hasilnya dibagi dengan kewajiban lancar. Rasio cair merupakan ukuran penting untuk mengetahui hotel dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya tanpa menghitungkan penjualan persediaan.
c. Rasio kewajiban terhadap modal (Debt Equaty Ratio).
Rasio hutang terhadap kekayaan ini merupakan perbandingan antara
jumlah hutang terhadap jumlah kekayaan hotel. Melalui hasil analisis tersebut maka para kreditor dapat mengukur persentase (%) jumlah dana yang mungkin dapat disediakan.
Rasio Lancar = Jumlah aktiva lancar X 100 % Kewajiban lancar
Rasio Cair = Jumlah aktiva lancar - Persediaan X 100 % Kewajiban lancar
Rasio Kewajiban = Total Kewajiban X 100 %
d. Rasio aktiva tetap terhadap kewajiban jangka panjang (Net Fixed Asset
to Long Tern Debt Ratio).
Rasio tersebut diperlukan untuk mengetahui kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya dengan membandingkan total nilai buku aktiva tetapnya.
e. Rasio penutupan hutang (Debt Service Coverage)
Rasio tersebut digunakan untuk mengetahui sejauh mana laba hotel boleh menurun tanpa mengurangi kinerja keuangan hotel, yang disebabkan karena hotel tidak mampu membayar bunga tahunan.
2. Analisis profitabilitas
Setelah pengelola atau manajemen hotel mempelajari seluruh laporan dan melakukan analisis rasio, maka tindakan selanjutnya adalah melakukan
analisis profitabilitas dimana keluaran (out-put) dari analisis tersebut merupakan kebijakan-kebijakan dan keputusan-keputusan akhir yang
memberikan solusi final. Dengan demikian hasil analisis profitabilitas dapat dijadikan sebagai tolok ukur ataupun gambaran tentang efektivitas
Rasio aktiva tetap = Total nilai buku aktiva tetap X 100 %
terhadap kewajiban Total kewajiban jangka panjang jangka panjang
Rasio Penutupan = Laba sebelum pajak + Beban bunga X 100 %
kinerja manajemen ditinjau dari keuntungan yang diperoleh dibandingkan
dengan hasil penjualan dan investasi hotel. Analisis profitabilitas tersebut terdiri dari:
a. Marjin laba departement
Marjin laba department adalah menghitung marjin laba atas pendapatan bersih dari setiap department/bagian yang melakukan
penjualan atas produk yang dihasilkan dan diharapkan dapat menghasilkan suatu keuntungan. Marjin laba atas pendapatan tersebut,
seperti:
(1) Marjin laba divisi kamar (Rooms Division) Laba divisi kamar X 100% Pendapatan bersih
(2) Marjin laba divisi makanan dan minuman (F&B Division) Laba divisi makanan & minuman X 100% Pendapatan bersih
(3) Marjin laba department operasional lainnya
Laba dept. Operasional lainnya X 100% Pendapatan bersih
b. Marjin laba usaha
Setelah dihitung marjin laba dari setiap department/bagian kemudian dilakukan perhitungan marjin laba secara keseluruhan (gabungan) atau
Laba usaha kamar + makanan & minuman + Dept.operasional lainX 100% Pendapatan bersih
c. Marjin laba bersih
Marjin laba bersih dihitung dari laba bersih sesudah pajak dengan penjualan, dengan demikian dapat diketahui laba dari setiap rupiah
hasil penjualan.
Laba bersih X 100% Pendapatan bersih
d. Hasil atas aktiva
Hasil atas aktiva ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran tentang perbandingan atas hasil yang diperoleh dengan jumlah aktiva
yang dimiliki oleh hotel, perhitungan tersebut juga disebut pengembalian atas investasi (Return on Investment). Dengan demikian hasil perhitungan tersebut dapat digunakan sebagai dasar pengukuran
efektivitas hotel dalam memanfaatkan seluruh sumber dayanya. Laba bersih X 100%
Aktiva e. Hasil atas modal
Hasil atas modal untuk mengukur tingkat hasil pengembalian dari modal yang dipergunakan untuk keperluan operasional hotel.
3. Analisis efisiensi usaha
Analisis efisiensi usaha digunakan untuk mengukur seberapa jauh tingkat efisiensi hotel dalam memanfaatkan sumber daya yang dikelolanya.
a. Perputaran piutang usaha:
Pendapatan kredit bersih Piutang usaha rata-rata b. Perputaran aktiva tetap
Rasio perputaran aktiva tetap ini digunakan untuk mengukur perputaran dari peralatan, dan mesin-mesin yang dipergunakan oleh hotel.
Pendapatan bersih Total nilai buku aktiva tetap
2.5.9 Penyajian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan laporan keuangan hotel secara menyeluruh.
Laporan arus kas juga menyajikan rangkuman terperinci dari seluruh arus kas masuk, dan arus kas keluar atau sumber-sumber penggunaan dana. Dengan menggunakan laporan arus kas maka pengelola atau manajemen hotel dapat mengetahui keadaan
kas selama periode pelaporan artinya pihak pengelola atau manajemen hotel akan mengetahui kapan atus kas akan mengalami penurunan (negatif), yang berarti bahwa
tindakan-tindakan agar posisi kas hotel tidak akan terganggu, dan demikian juga bila terjadi
keadaan sebaliknya (arus kas positif). Untuk mendapatkan gambaran tentang kedudukan laporan arus kas dalam satu periode laporan keuangan, dapat dilihat pada
gambar berikut:
Gambar 2.5
Proses Laporan Keuangan
PERIODE PERIODE PERIODE
Tahun 20x1 Tahun 20x2 Tahun 20x2
Laporan arus kas juga membantu pengelola hotel mengetahui bagaimana neraca
hotel selalu mengalami perubahan dari awal sampai akhir periode akuntansi, dan karena itu untuk menganalisis kinerja usaha hotel secara keseluruhan, maka laporan-laporan keuangan lainnya sangat diperlukan untuk dapat mengungkapkan
kejadian-Laba ditahan Tahun
20x2 Neraca
31/12/20x2 Ikhtisar Rugi/Laba
Tahun 20x2 Neraca
31/12/20x1
kejadian transaksi yang dapat menyebabkan berubahnya kas selama satu periode
pelaporan.
2.6 PengertianIncome Audit
Sebagaimana telah diuraikan apa yang dimaksud dengan sistem. Ada baiknya terlebih dahulu dipahami tentang pengertian income audit.Income audit dapat
diartikan sebagai salah satu seksi atau bagian yang berada di organisasi akuntansi yang menyelenggarakan fungsi penerimaan, pemeriksaan, pencatatan, dan pelaporan
seluruh data penjualan baik tunai maupun kredit yang dihasilkan oleh seluruh unit penjualan yang ada di dalam perusahaan.
Data penjualan tidak bisa diterima begitu saja oleh bagian akuntansi. Data
tersebut harus diperiksa atau diverifikasikan terlebih dahulu sebelum dibukukan. Income audit merupakan salah satu seksi yang bekerja untuk memeriksa, mencatat,
memasukkan, dan melaporkan hasil penjualan dan pendapatan perusahaan.
Selain itu income audit adalah suatu divisi dibawah departementfinance. Pelaksana divisi ini disebut income audit, yang dipimpin oleh chief income auditor.
Pada dasarnya secara umum income auditbertugas untuk mengawasi dan mengontrol pendapatan perusahaan atau hotel selama kegiatan usaha berlangsung dan membuat
Dalam sebuah perusahaan atau hotel dibutuhkan bagian khusus yang bertugas
sebagai pengontrol untuk menangani arus keluar masuknya keuangan dalam penyedian fasilitas dan pendapatan yang diterima dari pelayanan yang diberikan
pihak hotel mengatur dengan cermat dan sistematis agar tidak terjadi penyelewengan ataupun penyalahgunaan keuangan hotel. Income audit berhubungan langsung dengan hampir semua departemen, terutama di bagian yang berhubungan
langsung dengan pendapatan karena di bagian-bagian seperti itulah yang rawan terjadi kesalahan baik disengaja maupun tidak.
2.7 Tugas dan Peranan Income Audit
Di dalam pelaksanaan management akuntansi hotel, Income audit mempunyai
tugas-tugas dan peranan yang diterapkan yaitu:
Membuat laporan Daily Revenue Report (DRR) untuk mengetahui
pendapatan atau revenue report hari kemarin untuk penjualan kamar dan F&B dan minor operating department lainnya seperti Lobby shop, bussiness center dan statistic room.
Membuat earning journal yang merupakan salah satu laporan yang kemudian akan di submitted ke accountant.
Memeriksa summart of report untuk penjualan kamar yang membayar
secara kredit harian, baik dalam pembayaran dengan cara kredit card, city ledger dan menggunakan voucher.
Memasukkan data-data nite audit yang sudah di buat sebelumnya baik itu harian, mingguan, dan tahunan yang fungsinya untuk mengetahui Peningkatan pendapatan hotel.
membuat dan memasukkan laporan pendapatan banquet setiap bulannya Melalui banquet event order.